PERAN PERAPIAN dalam RUMAH TINGGAL MASYARAKAT TENGGER STUDI KASUS : DESA NGADISARI – TENGGER pancawati dewi
PERAN PERAPIAN dalam RUMAH TINGGAL MASYARAKAT TENGGER
STUDI KASUS : DESA NGADISARI – TENGGER
pancawati dewi
LATAR BELAKANG
PERAN PERAPIAN DI DALAM RUMAH PADA MASA KINI SEMAKIN MENGECIL ATAU BERKURANG BAHKAN MENGHILANG (Kent, 1990; Unwin, 1997; Zurick & Shresta, dalam Knapp 2003).INDIKASI PERAN PERAPIAN MASIH BESAR DI DALAM RUMAH TENGGER PADA MASA KINI (Widyaprakosa, 1994; Cahyono, 2000; Salviana, 2003; Sulistyaningsih, 2003 dan Newiger, 2006).ADANYA ELEMENTARISASI ATAU PEMISAHAN PENGGUNAAN UNSUR API PADA PERAPIAN TENGGER (Dewi, 2000)
1. Peran perapian yang besar di rumah Tengger teori perapian yang ada2. Segmentasi pemanfaatan unsur api diduga berperan memunculkan
segmentasi aktivitas (=segmentasi ruang).
RUMUSAN MASALAH
Peran perapian pada masa kini (fungsi dan guna) diyakini telah dipengaruhi oleh beragam faktor ( kondisi sosial, budaya, geografi dan teknologi). Fenomena Tengger mengindikasikan peran perapian masih cukup besar (keragaman perapian dan ruang perapian) yang dapat mengakibatkan terjadinya segmentasi aktivitas.
PERTANYAAN PENELITIAN1. Peran (fungsi dan guna) apa yang sudah diperlihatkan dari
perapian khususnya pada ruang perapian pada rumah tinggal masyarakat Tengger ?
2. Faktor apa yang mempengaruhi peran (fungsi dan guna) perapian khususnya pada rumah tinggal masyarakat Tengger ?
TUJUAN PENELITIAN1. Mengindentifikasi peran perapian Tengger ditinjau dari fungsi dan
gunanya.2. Menyusun bangunan pengetahuan tentang peran (fungsi dan
guna) perapian pada ruang perapian rumah tinggal masyarakat Tengger terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
MANFAAT PENELITIANBagi ilmu pengetahuan :
- teori perapian: peran perapian di dalam rumah pada masa kini dan faktor-faktor yang mempengaruhinya- teori penggunaan ruang: segmentasi aktivitas akibat penggunaan perapian
Bagi masyarakat setempat :membuka wawasan baru dalam mengolah tatanan ruang sesuai dengan tradisi dan budaya lokal.
Ruang PerapianKasus Rumah masa kiniUnwin (1997)Kent (1990)Zurick & Shrestha (2003)Ewing (eds. Madge & Peckham, 2006)
Penggunaan RuangKent (1990)Giddens (1985) Tuan (1977)
Crowe (1995)Evolusi Arsitektur
PerapianUnwin (1997)Kent (1990)Campbell (1987)
Vitruvius (Morgan, 1960)Origin of Architecture
PERAN PERAPIAN TENGGER (MASA KINI)
BaganDiagram “family tree” Perapian
PENELITIAN SEBELUMNYA (API dan ARSITEKTUR)
PENELITIAN SEKARANG
PENELITIAN SEBELUMNYA
LETAK ORIGINALITAS PENELITIAN
1. Jumlah perapian (pawon) lebih banyak dan beragam penggunaannya (Dewi, 2000-c)
2. Desa Ngadisari memiliki tatanan sosial yang teratur dan nilai budaya yang tetap terjaga baik (Salviana,2003).
3. Peran yang penting bagi wilayah Tengger secara keseluruhan.
DASAR PEMILIHAN LOKASI PENELITIAN
DESA NGADISARI = LOKASI PENELITIAN
1. Perapian Tengger
Pemimpin Adat
KLASIFIKASI & HIERARKI RUMAH TENGGER
2. Jumlah ruang perapian
Masyarakat Biasa
3. Struktur Masyarakat
Aparat Desa
K.1
K.6
K.4
K.2
K.7
K.5
K.3
K.8 K.9
= perapian tradisional (pawon/ tumang)
= ruang perapian
(11 sampel) (27 sampel) (6 sampel) (1 sampel)
METODE PENELITIAN
PENGOLAHAN DATA
PENGOLAHAN DATA
DISKUSI TEORITIK DAN PENDALAMAN
KASUS
FUNGSI PAWON
GUNA PAWON
PERAN PAWON
FAKTOR YANG
BERPENGARUH
Metode kuantitatip sebagai penunjang metode kualitatip (Brannen, 2002)
FUNGSI PAWON
GUNAPAWON
PERAN PAWON-Bentuk Pawon-Elemen Ruang Pawon-Fokus Komunitas-Keragaman aktivitas-Tata Letak Ruang Pawon
Keterkaitan antara fungsi, guna dan peran pawon
Area pawon (pagenen) sebagai Unit Dasar Rumah Tengger
FAKTOR YANG BERPENGARUH
FAKTOR SAAT
Hilangnya aktivitas memasak
PERAPIAN = 1 BUAH
Hilangnya aktivitas menerima tamu
Hari Biasa Hari Karo
FAKTOR YANG BERPENGARUH
FAKTOR SAAT
FAKTOR STRUKTUR MASY.
PERAPIAN ≥2 BUAH
FAKTOR SAAT & STRUKTUR MASY.
PAWON A HARI BIASA PAWON B
HARI BIASAPAWON A
PAWON B
HARI KARO PAWON A
HARI BIASAHARI KARO
HARI KARO PAWON B
PEDHAYOHAN
DHAPUR
Hubungan Durasi Penggunaan Pawon (jam) dengan Struktur Masyarakat
Hubungan Jumlah Pawon yang digunakan dengan Struktur Masyarakat
1. PERAN PAWON- penggunaan bentuk pawon mempengaruhi fungsi dan ruang
pawon- penggunaannya mampu memunculkan elemen ruang (dua
bangku panjang dan satu meja rendah( dan beragam aktivitas- membentuk tata letak perabot tertentu- mampu beradaptasi terhadap bentuk, luasan dan perletakan pintu
dalam ruang pawon
TEMUAN
KONTRIBUSI PENELITIAN: teori Perapian
Peran Perapian pada masa lalu :
Memicu munculnya fokus komunitas hingga shelterVitruvius dalam Morgan 1960
Perapian pada masa Kini :
Peran perapian dalam rumah semakin mengecil, berkurang bahkan menghilang
-Unwin, 1997
-Kent, 1990
-Zurick & Shresta, 2003
Perapian pada masa Kini (Tengger) :Peran pawon mampu memicu hadirnya perabot dan tata letak tertentu serta mampu beradaptasi terhadap ruangan (bentuk, luasan, perletakan pintu).
Pancawati Dewi, 2011
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN PAWONa. Faktor waktu :
- siklus harian berpengaruh terhadap durasi penggunaan pawon (sore hari lebih panjang)- siklus tahunan berpengaruh terhadap durasi penggunaan dan jumlah pawon (hari Karo lebih banyak dibandingkan hari Biasa)
b. Faktor struktur masyarakat:- semakin lama durasi penggunaan semakin besar peran sosial pemilik rumah - jumlah pawon di dhapur hanya satu (tidak dipengaruhi struktur masyarakat)- jumlah pawon di pedhayohan semakin banyak menunjukkan peran sosial pemilik rumah semakin tinggi
TEMUAN
KONTRIBUSI PENELITIAN: teori Penggunaan Ruang
Semakin kompleks sebuah masyarakat maka arsitekturnyapun akan semakin terbagi (tersegmentasi)
Segmentasi aktivitas pada rumah Tengger lebih banyak dipengaruhi oleh penggunaan perapian terkait dengan faktor waktu (saat) dan faktor struktur masyarakat (peran sosial). Semakin tinggi peran sosial pemilik rumah di dalam masyarakat maka semakin lama penggunaan pawon (durasi) dan semakin banyak jumlah pawon yang digunakan.
Kent, 1990
Pancawati Dewi, 2011
” Penggunaan terhadap fungsi pawon secara berbeda mampu memunculkan keragaman (bentuk, elemen ruang, fokus komunitas dan aktivitas). Penggunaan pawon juga memunculkan tata letak perabot tertentu yang mampu beradaptasi terhadap ruangan yang ada. Faktor yang berpengaruh adalah faktor waktu (saat) dan faktor struktur masyarakat (status sosial) yang memicu terjadinya segmentasi aktivitas di sekitar pawon ”.
SIMPULAN dari PERAN PAWON TENGGER PADA MASA KINI
SARANFokus penelitian pada kondisi kekinian ini mengakibatkan tidak semua faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya segmentasi aktivitas di dalam rumah digali lebih jauh, seperti faktor bertambahnya jumlah anggota keluarga yang memperlihatkan adanya kecenderungan ikut mempengaruhi segmentasi aktivitas.
TANTANGAN PENELITIAN SELANJUTNYA:
Pengaruh bertambahnya anggota keluarga terhadap penggunaan perapian dalam rumah Tengger