Top Banner
PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR DALAM PENERAPAN USAHA PERTANIAN LAHAN SEMPIT DIDESA HUKURILA KOTAMADYA AMBON ROLE OF AGRICULTURAL EXTENSION FOR COMMUNICATIONS IN BUSINESS APPLICATION OF AGRICULTURAL LAND NARROW VILAGES HUKURILA AMBON MUNICIPALITY Richard Mozes Amahorseya¹, Hafied Cangara², Sylvia Sjam³ ¹Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku ²Ilmu Komunikasi Falkutas Ilmu Sosial Politik Universitas Hasanuddin ³ IlmuHama dan Penyakit Falkutas Pertanian Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Richard Mozes Amahorseya Jl.Raya Natsepa Km.17 Dusun Wainusalaut RT.036 Desa Suli Kec. Salahutu-Kab.Maluku Tengah ,Ambon Telp Kantor: 0914-22728 Hp.085 242 552 152 Email : [email protected]
20

PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Mar 08, 2019

Download

Documents

trancong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR DALAM PENERAPAN USAHA PERTANIAN LAHAN SEMPIT DIDESA HUKURILA

KOTAMADYA AMBON

ROLE OF AGRICULTURAL EXTENSION FOR COMMUNICATIONS IN BUSINESS APPLICATION OF AGRICULTURAL LAND NARROW VILAGES

HUKURILA AMBON MUNICIPALITY

Richard Mozes Amahorseya¹, Hafied Cangara², Sylvia Sjam³

¹Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku ²Ilmu Komunikasi Falkutas Ilmu Sosial Politik Universitas Hasanuddin ³ IlmuHama dan Penyakit Falkutas Pertanian Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi: Richard Mozes Amahorseya Jl.Raya Natsepa Km.17 Dusun Wainusalaut RT.036 Desa Suli Kec. Salahutu-Kab.Maluku Tengah ,Ambon Telp Kantor: 0914-22728 Hp.085 242 552 152 Email : [email protected]

Page 2: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Abstrak Komunikasi bagian penting dari proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian dalam mengatasi dinamika pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas peran penyuluh pertanian dalam penerapan model kawasan rumah pangan lestari dalam hubungannya dengan usaha pertanian lahan sempit yang dilakukan oleh kelompok tani didesa hukurila kotamadya ambon. Desain penelitian ini memakai pendekatan survei (survey research) dengan melihat sejauhmana pengaruh hubungan antar variabel bebas (independent variable) dan variabel bebas (dependent variable). Penentuan masing-masing sampel 34 anggota kelompok tani dan 9 penyuluh pertanian yang menjadi alat ukur dari populasi 43 orang dengan cara ‘purposive sampling”. Analisis diskriptif hasil uji validitas, reabilitas kedua alat ukur Uji kenormalan data. Kuesioner petani mempunyai nilai rata-rata korelasi 0.31 dan rata-rata korelasi kuesioner penyuluh adalah 0.32. Kedua nilai korelasi tersebut menunjukkan bahwa validitas kedua alat ukur berada pada kriteria cukup kuat/valid. Nilai reliabilitas alat ukur kuesioner petani 0.769 dianggap reliabel dan untuk penyuluh, reliabilitasnya hanya 0,256 dengan kriteria agak reliabel. Hasil uji kenormalan data menunjukkan bahwa data variabel x1, x2, dan x3 adalah normal, sedangkan variabel y mempunyai nilai rasio skewness lebih besar dari +2 sehingga grafiknya menonjol ke kiri dan rasio kurtosis lebih besar dari +2 sehingga grafiknya lebih simetrik, sedangkan variabel x4 mempunyai rasio skewness lebih kecil dari -2 grafiknya sedikit menonjol ke kanan dan rasio kurtosis lebih besar dari +2 yang menandakan bahwa grafiknya sedikit lebih simetrik dibandingkan dengan kurva normal. Analisis regresi variabel x1, x2, x3, dan x4 secara serempak 85,10 % berpengaruh positif terhadap y dan sisanya 14,90% dipengaruhi oleh faktor lain. Secara parsial hanya variabel x1 yang memberikan pengaruh yang nyata, dan semua model regresi yang lain (model 2 dan 3) variabel x1 pun yang memberikan pengaruh yang nyata, dan berpengaruh sangat nyata pada model regresi yang ke-4. Sesuai hasil analisis ini dapat menunjukkan bahwa penerapan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari hanya variabel x1 yang mempunyai peranan yang signifikan dibandingkan dengan variabel lainnya. Disimpulkan bahwa sesuai hasil penelitian ini adanya hubungan signifikan peran penyuluh pertanian dengan hasil kerja kelompok tani dalam proses komunikasi secara efektif.

Kata Kunci : Komunikasi, penyuluh pertanian, kelompok tani.

Abstract Communication is important part of the process of implementation of agricultural extension in dealing with the dynamics of development.This study aims to determine the effectiveness of the role of agricultural extension in the application model of sustainable food home region in conjunction with a narrow land farming conducted by farmer groups in villages hukurila Ambon municipality. The design approach of this study were taking the survey (survey research) to examine the extent of the influence of the relationship between the independent variable (the independent variable) and the independent variable (the dependent variable). The determination of each sample 34 members of farmer groups and 9 agricultural extension as a means of measuring the population 43 people by way of 'purposive sampling'. Descriptive analysis of the results of test validity, reliability second measuring instrument Test normality of data. Questionnaires farmers have an average value of 0.31 and a correlation of the average correlation extension questionnaire was 0.32. Both the correlation value indicates that the validity of the two measuring devices are powerful enough to criteria / invalid. Questionnaire measuring instrument reliability values are considered reliable and the 0769 farmers for extension, only 0.256 reliability criteria rather reliable. Results of the normality test data indicate that the data variables x1, x2, and x3 is normal, whereas the variable y has a value of skewness ratio greater than +2 so the graphics stand out to the left and kurtosis ratio greater than +2 so that the graph is more symmetric, while the variable x4 has a skewness ratio is less than -2 graph to the right and slightly protruding kurtosis ratio greater than +2 which indicates that the graph is slightly more symmetric than the normal curve. Regression analysis of variables x1, x2, x3, and x4 simultaneously 85.10% positive effect on y and the remaining 14.90% is influenced by other factors. Partially only variable x1 which gives a real effect, and all other regression models (models 2 and 3) was the variable x1 significant effect, and the effect is significant in the regression models 4th. As per the results of this analysis may indicate that the application of the Model Region Sustainable Food Houses x1 only variable that has a significant role compared with other variables

Keywords: Communication, agricultural extension, farmer groups.

Page 3: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

PENDAHULUAN

Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan masyarakat

Indonesia seutuhnya. Penyadaran diri dalam kehidupan masyarakat yang hetrogen, maka

tentunya secara holistik semua akan memiliki hak dan naluri serta membutuhkan nilai kehidupan

yang setara untuk saling menopang. Komunikasi sangat esensial bagi individu, relasi, kelompok,

organisasi dan masyarakat, dia merupakan garis yang menghubungkan manusia dengan dunia,

bagaimana manusia membuat kesan tentang kepada dunia, komunikasi sebagai sarana manusia

untuk mengekspresikan diri dan mempengaruhi orang lain (Liliweri, 2011).

Fungsi dasar komunikasi meliputi 3 bagian yang menjadi faktor penyebab mengapa

manusia perlu berkomunikasi, yaitu : 1) hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya.

Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk

dimanfaatkan, dipelihara, dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya, 2)

upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kelanjutan dari suatu

masyarakat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu bisa beradaptasi dengan

lingkungannya, dan 3) upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi (Cangara

2011).

Secara umum akibat atau hasil komunikasi menurut Achmad (1990) dapat mencakup 3

aspek, yaitu : 1) Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan, 2) Afektif, yaitu

menyangkut sikap atau perasaan dan emosi, 3) Konatif atau psikomotor, yaitu menyangkut

perilaku atau tindakan. Asumsi yang digunakan dalam falsafah penyuluhan pertanian itu

dilandasi oleh tiga hal yakni : 1) penyuluhan merupakan suatu proses pendidikan yang

membawa perubahan yang diharapkan oleh sesorang ataupun masyarakat, 2) penyuluhan

merupakan proses demokrasi yang dilaksanakan dengan cara tidak memaksa sesuatu kepada

masyarakat tani, dan 3) penyuluhan merupakan proses yang terus menerus. Harun dan Adrianto

(2011) menyebutkan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian

dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

Kegiatan penyuluhan diartikan dengan berbagai pemahaman yaitu seperti : penyebaran

informasi, penerangan atau penjelasan, pendidikan non formal, perubahan perilaku, rekayasa

sosial, pemasaran inovasi (teknis dan sosial), perubahan sosial (perilaku, individu, nilai-nilai,

hubungan antara individu, kelembagaan), pemberdayaan masyarakat (community empowerment)

serta penguatan komunitas (community strengthening), Mardikanto (2009). Sasaran dan tujuan

Page 4: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

penyuluhan pertanian adalah terwujudnya petani yang mempunyai kemandirian dan kebebasan

dalam menggunakan pesan dan informasi berupa teknologi, maupun hal-hal yang bersifat baru

dalam memperbaiki usahataninya (better farming) sehingga menjadi lebih produktif, efisien dan

menguntungkan (better business) sehingga akan dicapai kehidupan yang lebih baik (better

living), dan pada akhirnya tercipta kondisi masyarakat yang hidupnya sejahtera (better

community), Padmowihardjo (1999).

Peneliti mencoba mengadopsi hasil kajian penelitian sebelumnya yang relavan untuk

dijadikan bahan referensi. Penelitian tersebut dilakukan oleh Aginia Revikasi-H0405009

mahasiswa Falkutas Pertanian Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta dengan Judul Peran Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan

Gabungan Kelompok Tani di Desa Tampuran Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Penelitian ini

bertujuan : 1) Untuk mengkaji peran penyuluh pertanian dalam pengembangan gabungan

kelompok tani (Gapoktan), 2) Untuk mengkaji berbagai hambatan dalam upaya pengembangan

gabungan kelompok tani (Gapoktan), dan 3) Untuk mengkaji faktor pelancar atau faktor

pendukung dalam pengembangan gabungan kelompok tani (Gapoktan).

Penelitian ini akan dilaksanakan dan terfokus pada aktivitas anggota kelompok tani di

Desa Hukurila Kecamatan Leitimur Selatan Kotamadya Ambon yang telah dijadikan sebagai

tempat pelaksanaan penerapan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) tahun

anggaran 2012/2013. Proses penyelenggaraan pembangunan pertanian terkesan baik, sehingga

kotamadya Ambon juga dijadikan sebagai sentra produksi pertanian diantaranya untuk

tanaman pangan yang luasannya mencakup 2.822,5 ha, hortikultura 12.364,37 ha dan tanaman

perkebunan 6.057 ha. Wilayah kotamadya ambon pengembangan pertanian telah menghasilkan

berbagai produksi dari jenis tanaman sayuran 41.301,97 ton per tahun, sementara untuk produksi

hortikultura sebanyak 1284,6 ton per tahun dan tanaman perkebunan 2.050 ton per tahun (Data

Statistik Kotamadya Ambon dalam angka Tahun 2012). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui efektifitas peran penyuluh pertanian dalam penerapan model kawasan rumah

pangan lestari dalam hubungannya dengan usaha pertanian lahan sempit yang dilakukan oleh

kelompok tani didesa hukurila kotamadya ambon.

Page 5: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Rancangan Penelitian

Penetapan lokasi penelitian dipilih sesuai wilayah yang menerima pelaksanaan penerapan

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) khususnya pada Kelompok Tani di Desa

Hukurila Kecamatan Leitimur Selatan Kotamadya Ambon. Penelitian ini telah dilaksanakan

selama 2 bulan mulai dari 18 Maret sampai dengan 18 Mei 2014. Pertimbangan secara

representatif dari penelitian berupa survei yang intinya untuk mencari, mengamati dan

mengetahui lebih jauh tentang sumber informasi apa saja yang telah dilakukan penyuluh

pertanian selama ini dalam pendampingan dan bimbingan kerja kepada kelompok tani.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah 43 orang terdiri dari anggota kelompok tani dan

penyuluh pertanian yang masing-masing diantaranya anggota kelompok tani 34 orang di Desa

Hukurila, 9 orang penyuluh pertanian terdiri dari 6 orang dengan lokasi tugas di wilayah

Kecamatan Leitimur Selatan Kotamadya Ambon dan 3 orang dari Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian (BPTP) Maluku. Penentuan sampel menjadi alat ukur utama dari populasi

menggunakan cara “Purposive Sampling”. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, maka

kecenderungan dalam penarikan sampel ini dengan memilih informan kunci yang benar-benar

mengetahui keadaan dan masalah selama secara mendalam dan juga yakin atas informasinya.

Teknik dan Metode Pengumpulan Data

Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang disiapkan untuk diisi oleh responden dan secara

deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang muncul sesuai

kenyataannya. Wawancara juga digunakan untuk melengkapi informasi tentang peran penyuluh

pertanian meliputi; 1) kemampuan menyusun program, 2) kemampuan menyusun rencana kerja,

dan 3) kemampuan membimbing anggota kelompok tani.

Teknik Analisis Data

Teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis inferensial,

yaitu analisis berganda dengan tiga predictor. Rumus persamaannya adalah sebagai berikut : Y =

βo +β¹x¹+β²x²+β³x³+β4x4 Dimana : Y = Hasil kerja kelompok tani, X = Penerapan model

kawasan rumah pangan lestari yang terdiri dari : X¹ = Menyusun program, X² =Menyusun dan

melaksanakan rencana program kerja, X³ = Bimbingan kepada kelompok tani , X4 = Aspek

Page 6: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Komunikasi, Βo = Konstan regresi, β¹, β², β³ ,β4 = Koofisien korelasi produk moment. Analisis

ini digunakan untuk melihat pengaruh X terhadap Y untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

alat ukur (kuesioner) maka dilakukan uji validitas dengan menggunakan korelasi persamaan

dengan uji reliabilitas dengan metode Alpha Crombach, selain itu juga dilakukan uji kenormalan

data (Patilima, 2007)

HASIL

Deskripsi Penelitian

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari kedua alat ukur yang digunakan (kuesioner untuk

petani dan kuesioner untuk penyuluh) yang berisikan 84 pertanyaan, 18 (21,43 %) pertanyaan

berkorelasi sangat nyata dan 11 (13,09 %) berkorelasi nyata, dan 36 (42,86 %) pertanyaan

memberikan korelasi yang tidak nyata, sedangkan 9 (22,89 %) pertanyaan lainnya tidak dapat

dihitung korelasinya karena dari semua responden memberikan jawaban yang nilainya sama atau

konstan. kuesioner untuk petani mempunyai nilai rata-rata korelasi dari semua pertanyaan adalah

0.31 dan nilai rata-rata korelasi pertanyaan untuk kuesioner penyuluh adalah 0.32, kedua nilai

korelasi tersebut menunjukkan bahwa validitas kedua alat ukur tersebut berada pada kriteria

cukup kuat atau valid.

Tabel 2 dapat dilihat bahwa kuesioner yang dibagikan ke petani mempunyai nilai

reliabilitas yang cukup bagus dan tergolong dalam kriteria reliabel sebesar 0.769 dibandingkan

dengan kuesioner untuk penyuluh yang hanya memberikan nilai sebesar 0.256 yang tergolong

agak reliabel, dan hasil uji kenormalan data untuk semua variabel dapat dilihat pada Tabel 3.

Secara umum menunjukkan bahwa nilai rasio skewness dan kurtosis untuk variabel x1, x2, dan

x3, berada pada kisaran 2 dan -2, sehingga data variabel x1, x2, dan x3 adalah normal,

sedangkan variabel y mempunyai nilai rasio skewness lebih besar dari +2 sehingga grafiknya

agak condong ke kiri dan rasio kurtosis lebih besar dari +2 sehingga grafiknya lebih simetrik,

sedangkan variabel x4 mempunyai rasio skewness lebih kecil dari -2 grafiknya sedikit condong

ke kanan dan rasio kurtosis lebih besar dari +2 yang menandakan bahwa grafiknya sedikit lebih

simetrik dibandingkan dengan kurva normal.

Tabel 4 juga memperlihatkan besarnya angka r2 adalah 0.851. Angka tersebut digunakan

untuk melihat besarnya pengaruh Menyusun Program (x1), menyusun dan melaksanakan

Rencana Program Kerja (x2), bimbingan kerja kepada kelompok tani (x3), dan aspek komunikasi

Page 7: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

(x4) secara serempak terhadap hasil kerja kelompok tani (y) dengan cara mengalikan nilai

koefisien determinasi (KD) dengan 100 %, sehingga diperoleh nilai sebesar 85,10 %. Dari nilai

tersebut, dapat dijelaskan bahwa x1, x2, x3, dan x4 secara serempak atau bersama-sama 85,10 %

berpengaruh positif terhadap y. Dengan kata lain, bahwa variabilitas y yang dapat diterangkan

dengan menggunakan variabel x1, x2, x3, dan x4 adalah sebesar 85,10% sedangkan sisanya

14,90% dipengaruhi oleh faktor lain. Bahwa untuk variabilitas y dapat diterangkan dengan

menggunakan variabel x1, x2, x3, dan x4 adalah sebesar 85,10%, sedangkan pengaruhnya sebesar

14,90% disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini.

Tabel 5 ini terlihat jelas bahwa pada model 1, hanya variabel x1 yang berpengaruh nyata

terhadap y. Pada model 2 variabel x1 berpengaruh sangat nyata terhadap y setelah variabel x3

dieliminasi, dan model 3, variabel x1 berpengaruh sangat nyata terhadap y setelah variabel x3 dan

x4 dieliminasi serta untuk model 4, variabel x1 berpengaruh sangat nyata terhadap y setelah

variabel x2, x3 dan x4 dieliminasi.

PEMBAHASAN

Hasil uji validitas alat ukur memperlihatkan bahwa alat ukur yang digunakan (kuesioner

untuk petani dan kuesioner untuk penyuluh) hanya 29 (34%) pertanyaan yang berkorelasi nyata

sampai sangat nyata. Hal ini menandakan bahwa alat ukur yang digunakan belum sepenuhnya

dapat diandalkan karena masih banyaknya pertanyaan yang belum memberikan nilai korelasi

yang nyata bahkan ada 9 (22,89 %) pertanyaan yang tidak dapat dihitung korelasinya karena

semua nilainya sama atau konstan.

Dari gambaran kedua alat ukur tersebut, maka kuesioner untuk petani mempunyai nilai

rata-rata korelasi 0.31 dan rata-rata korelasi kuesioner penyuluh adalah 0.32. Nampak dari kedua

nilai korelasi tersebut telah menunjukkan bahwa validitas kedua alat ukur tersebut berada pada

kriteria cukup kuat atau valid seperti yang dikemukakan oleh Sarwono (2007) yang memberikan

kriteria korelasi sebagai berikut: 0–0,25 (berkorelasi sangat lemah dan dianggap tidak

berkorelasi), >0,25–0,5 (berkorelasi cukup kuat), >0,5–0,75 (berkorelasi kuat), >0,75–1

(berkorelasi sangat kuat).

Adapun nilai reliabilitas alat ukur kuesioner petani 0.769 dianggap reliabel, sedangkan

untuk kuesioner penyuluh, reliabilitasnya hanya 0,256 dengan kriteria agak reliabel. Ashari

(2005) menegaskan bahwa kuesioner yang baik adalah jika memiliki nilai reliabilitas minimal

Page 8: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

0,60. Hasil uji reliabilitas adalah cerminan dapat tidaknya suatu instrumen penelitian dapat

dipercaya berdasarkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian

bahwa hasil pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang

diukur. Abdulrahman & Muhidin (2007) menyatakan bahwa uji validitas dan reliabilitas

diperlukan untuk memaksimalkan kualitas alat ukur dan dapat meminimalkan kekeliruan dalam

pengukuran. Validitas menggambarkan kinerja alat ukur dalam melakukan fungsinya sedangkan

reliabilitasnya dapat menggambarkan tingkat kekonsistenan dalam mengukur suatu gejala yang

sama.

Hasil uji kenormalan data yang diperoleh telah menunjukkan bahwa data variabel x1, x2,

dan x3 adalah normal, sedangkan variabel y mempunyai nilai rasio skewness lebih besar dari +2

sehingga grafiknya condong ke kiri dan rasio kurtosis lebih besar dari +2 sehingga grafiknya

lebih simetrik, sedangkan variabel x4 mempunyai rasio skewness lebih kecil dari -2 grafiknya

sedikit condong ke kanan dan rasio kurtosis lebih besar dari +2 yang menandakan bahwa

grafiknya sedikit lebih simetrik dibandingkan dengan kurva normal. Dijelaskan oleh Ashari &

Santosa (2005) bahwa error adalah independen untuk setiap variabel ke-n sehingga diharapkan

variabel random error diasumsikan terdistribusi secara normal dan ini berarti bahwa setiap

variabel independen, kesalahan dari prediksi diasumsikan terdistribusi secara normal.

Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini, maka dijelaskan bahwa sebagaian besar

kelompok tani sangat tertarik dan sangat antusias dengan penerapan Model Kawasan Rumah

Pangan Lestari (M-KRPL). Penerapan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) ini

sebagai suatu bentuk kegiatan dengan prinsip dan tindakan untuk upaya pemanfaatan pekarangan

yang ramah lingkungan guna pemenuhan kebutuhan pangan lokal dan gizi keluarga, serta

peningkatan pendapatan yang bermuara kepada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Analisis regresi juga menunjukkan bahwa variabel x1, x2, x3, dan x4 secara serempak 85,10 %

berpengaruh positif terhadap y dan sisanya 14,90% dipengaruhi oleh faktor lain, walaupun

secara statistik tidak memperlihatkan adanya hubungan yang linear. Secara parsial hanya variabel

x1 yang memberikan pengaruh yang nyata, bahkan pada semua model regresi yang lain (model 2

dan 3) variabel x1 pun yang memberikan pengaruh yang nyata, dan berpengaruh sangat nyata

pada model regresi yang ke-4.

Berdasarkan hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa dalam penerapan Model Kawasan

Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) hanya variabel x1 yang mempunyai peranan yang signifikan

Page 9: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

dibandingkan dengan variabel lainnya. Variabel x1 adalah kegiatan kemampuan menyusun

program dengan indikator sesuai dengan kebutuhan usaha pertanian, sesuai dengan minat dari

kelompok tani, dan juga sesuai dengan kepentingan penyuluh untuk memacu semangat kerjanya.

Seorang penyuluh pertanian diharapkan tidak saja mampu menyusun program yang

sesuai dengan kebutuhan kelompok tani tetapi juga mampu menyusun dan melaksanakan

rencana program kerja (variabel x2) yang meliputi rencana usaha kelompok, rencana definitif

kelompok, dan rencana definitif kebutuhan kelompok tani dengan maksud supaya kegiatan

pengembangan kelembagaan kelompok tani dapat berjalan maksimal. Variabel ini belum

memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata karena kelompok tani yang dibina adalah

kelompok tani kelas pemula yang masih membutuhkan banyak bimbingan untuk meningkatkan

kelas kemampuan kelompok taninya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam penerapan

model kawasan rumah pangan lestari belum memperlihatkan suatu efektifitas perannya yang

optimal dalam pengembangan usaha pertanian lahan sempit, sehingga perlu adanya upaya

peningkatan peran penyuluh pertanian agar dapat memperbaiki kinerjanya sesuai tuntutan

falsafah penyuluhan pertanian. Oleh karena itu sangat diharapkan peran dan sikap profesional

penyuluh pertanian agar dapat memotivasi kelompok tani untuk terus berupaya membangun

kreativitas pekerjaan khususnya dalam mengelola pemanfaatan lingkungan pekarangan rumah

secara baik.

Page 10: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman M. & Muhidin S. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Pustaka Setia. Bandung

Achmad S. (1990). Manusia dan Informasi Hasanuddin University Press. Ujung Pandang Ashari. & Santosa P. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Penerbit

Andi, Yogyakarta Cangara H. (2011).Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi.Rajawali Press Jakarta Harun R. & Ardianto E. (2011). Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial, Prespektif

Dominan, Kaji Ulang dan Teori Kritis. Rajawali Press PT.Grafindo Persada . Jakarta Liliweri H. (2011). Komunikasi Serba Makna Serba Ada. Prenada Media Group. Jakarta Mardikanto T. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta Padmowihardjo S. (1999). Metode Penyuluhan Pertanian. Universita Terbuka. Jakarta Pattilima H. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung Sarwono J. (2007). Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta

Page 11: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Uji Validitas Alat Ukur Yang Digunakan

Kelompok Pertanyaan

Tingkat keeratan

Total Tidak terhitung

Korelasi tidak nyata

Korelasi nyata

Korelasi sangat nyata

I.Kuesioner Petani A. Kelompok Tani - 1 - 3

4

1 Tujuan Program 2 Materi Program Kegiatan - 1 1 2 4 3 Metode Program

Kegiatan - -

1 4

2 -

1 -

4 4 B.Aspek Komunikasi

1 M-KRPL 2 Kemampuan Mencari

Informasi - 2 - 3 5

3 Partisipasi dalam Program M-KRPL 6 7 2 1 16

4 Efektivitas dan Inovasi Teknologi 4

9 19

22.62

6 14 36

42.86

2 4

11 13.09

8 -

18 21.43

20 27 84

100,0

II.Kuesioner Penyuluh Total

Persentase (%)

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Yang Digunakan

Alat Ukur Reliabilitas Kuesioner Petani Kuesioner Penyuluh

0.769 (Reliabel) 0.256 gak reliabel)

Tabel 3. Hasil Uji Kenormalan Data Untuk Setiap Variabel

Parameter Variabel

y x1 x2 x3 x4 Skewness 1.88 -1.374 -0.37 -0.502 -1.009

SE Skewness Rasio Skewness

Kurtosis SE Kurtosis

Rasio Kurtosis

0.403 4.665 2.616 0.788 3.320

0.717 -1.916 1.641

1.4 1.172

0.717 -0.516 -0.315

1.4 -0.225

0.717 -0.700 -0.009

1.4 -0.006

0.403 -2.504 1.991 0.788 2.527

Page 12: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Tabel 4. Hasil Perhitungan Pengaruh Variabel x1, x2, x3, dan x4 Pada Berbagai Model Metode Pemilihan Variabel Regresi

Model Koefisien Korelasi (r)

Koefisien Determinasi (KD) (r2)

KD (r) Disesuaikan

1 (a) 2 (b) 3 (c) 4 (d)

0.923 0.919 0.873 0.828

0.851 0.845 0.763 0.685

0.703 0.752 0.684 0.640

Keterangan: a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1 b. Predictors: (Constant), x4, x2, x1 c. Predictors: (Constant), x2, x1 d. Predictors: (Constant), x1

Tabel 5. Hasil Uji t Pengaruh Variabel x1, x2, x3, x4 Secara Parsial Terhadap Variabel y

Model Nilai t Sig. 1 (Constant) 2.504 0.066 X1 -3.502 0.025 X2 -1.852 0.138 X3 0.409 0.703 2 3 4

X4 (Constant)

X1 X2 X4

(Constant) X1 X2

(Constant) X1

-1.151 3.747 -4.262 -2.269 -1.629 7.580 -4.137 -1.400 9.619 -3.905

0.314 0.013 0.008 0.073 0.164 0.000 0.006 0.211 0.000 0.006

Page 13: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X4, X3, X2, X1(a) . Enter

2 . X3

Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).

3 . X4

Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).

4 . X2

Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Y

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Kuesioner Untuk Penyuluh s

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.256 27

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 53.6667 5.750 2.39792 27

Tabel 3. Hasil Uji Kenormalan Data

Statistics

Y X1 X2 X3 X4 N Valid 34 9 9 9 34 Missing 0 25 25 25 0

Mean 49.7941 18.5556 18.3333 16.7778 83.8824 Median 48.0000 19.0000 18.0000 17.0000 85.0000 Mode 48.00 19.00(a) 18.00 17.00 85.00

Std. Deviation 3.10210 1.66667 1.32288 .97183 4.49757 Variance 9.623 2.778 1.750 .944 20.228 Skewness 1.880 -1.374 -.370 -.502 -1.009

Std. Error of Skewness .403 .717 .717 .717 .403 Kurtosis 2.616 1.641 -.315 -.009 1.991

Std. Error of Kurtosis .788 1.400 1.400 1.400 .788 Sum 1693.00 167.00 165.00 151.00 2852.00

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 14: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Alat Ukur Kuesioner Untuk Penyuluh Total Total

p1 Pearson Correlation 0.730* p15 Pearson Correlation 0.59 Sig. (2-tailed) 0.026 Sig. (2-tailed) 0.095 N 9 N 9

p2 Pearson Correlation 0.261 p16 Pearson Correlation 0.158 Sig. (2-tailed) 0.499 Sig. (2-tailed) 0.685 N 9 N 9

p3 Pearson Correlation 0.417 p17 Pearson Correlation 0.730 Sig. (2-tailed) 0.264 Sig. (2-tailed) 0.026 N 9 N 9

p4 Pearson Correlation 0.276 p18 Pearson Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.472 Sig. (2-tailed) . N 9 N 9

p5 Pearson Correlation .(a) p19 Pearson Correlation 0.521 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.150 N 9 N 9

p6 Pearson Correlation 0.730* p20 Pearson Correlation 0.429 Sig. (2-tailed) 0.026 Sig. (2-tailed) 0.25 N 9 N 9

p7 Pearson Correlation 0.209 p21 Pearson Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.59 Sig. (2-tailed) . N 9 N 9

p8 Pearson Correlation .(a) p22 Pearson Correlation -0.197 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.611 N 9 N 9

p9 Pearson Correlation 0.33 p23 Pearson Correlation -0.264 Sig. (2-tailed) 0.386 Sig. (2-tailed) 0.493 N 9 N 9

p10 Pearson Correlation .(a) p24 Pearson Correlation 0.261 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.498 N 9 N 9

p11 Pearson Correlation .(a) p25 Pearson Correlation .(a) Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) . N 9 N 9

p12 Pearson Correlation 0.261 p26 Pearson Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.498 Sig. (2-tailed) . N 9 N 9

p13 Pearson Correlation 0.73 p27 Pearson Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.026 Sig. (2-tailed) . N 9 N 9

p14 Pearson Correlation -0.334 Total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) 0.380 Sig. (2-tailed) N 9 N 9

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Page 15: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Tabel. 1 Hasil Uji Validitas Alat Ukur Kuesioner Untuk Petani Correlations

Total Total Total

AI1 Pearson

Correlation 0.496** B2.4 Pearson

Correlation 0.562*

* B4.3 Pearson

Correlation 0.444*

* Sig. (2-tailed) 0.003 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.008 N 34 N 34 N 34

AI2 Pearson

Correlation 0.694** B2.5 Pearson

Correlation 0.15 B4.4 Pearson

Correlation 0.279 Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.397 Sig. (2-tailed) 0.109 N 34 N 34 N 34

AI3 Pearson

Correlation 0.295 B3.1 Pearson

Correlation .(a) B4.5 Pearson

Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.09 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) . N 34 N 34 N 34

AI4 Pearson

Correlation 0.570** B3.2 Pearson

Correlation -0.17 B4.6 Pearson

Correlation 0.372* Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.337 Sig. (2-tailed) 0.03 N 34 N 34 N 34

AII1 Pearson

Correlation 0.323 B3.3 Pearson

Correlation .(a) B4.7 Pearson

Correlation 0.439*

* Sig. (2-tailed) 0.062 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.009 N 34 N 34 N 34

AII2 Pearson

Correlation 0.616** B3.4 Pearson

Correlation .(a) B4.8 Pearson

Correlation 0.482* Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.004 N 34 N 34 N 34

AII3 Pearson 0.379 B3.5 Pearson 0.467* B4.9 Pearson 0.438*

Page 16: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Correlation Correlation * Correlation *

Sig. (2-tailed) 0.027 Sig. (2-tailed) 0.005 Sig. (2-tailed) 0.009 N 34 N 34 N 34

AII4 Pearson

Correlation 0.732** B3.6 Pearson

Correlation 0.407* B4.1

0 Pearson

Correlation 0.508*

* Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.017 Sig. (2-tailed) 0.002 N 34 N 34 N 34

AIII1

Pearson Correlation 0.423* B3.7

Pearson Correlation 0.223

B4.11

Pearson Correlation 0.482*

Sig. (2-tailed) 0.012 Sig. (2-tailed) 0.206 Sig. (2-tailed) 0.004 N 34 N 34 N 34

AIII2

Pearson Correlation 0.554** B3.8

Pearson Correlation -0.137

B4.12

Pearson Correlation 0.304

Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.438 Sig. (2-tailed) 0.081 N 34 N 34 N 34

AIII3

Pearson Correlation 0.414* B3.9

Pearson Correlation .(a)

B4.13

Pearson Correlation 0.251

Sig. (2-tailed) 0.015 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.152 N 34 N 34 N 34

AIII4

Pearson Correlation 0.229

B3.10

Pearson Correlation -0.05

B4.14

Pearson Correlation 0.244

Sig. (2-tailed) 0.193 Sig. (2-tailed) 0.778 Sig. (2-tailed) 0.164 N 34 N 34 N 34

B1.1 Pearson

Correlation 0.137 B3.1

1 Pearson

Correlation 0.372* B4.1

5 Pearson

Correlation 0.132 Sig. (2-tailed) 0.441 Sig. (2-tailed) 0.03 Sig. (2-tailed) 0.457 N 34 N 34 N 34

B1.2 Pearson

Correlation 0.058 B3.1

2 Pearson

Correlation 0.08 B4.1

6 Pearson

Correlation 0.399* Sig. (2-tailed) 0.7444 Sig. (2-tailed) 0.652 Sig. (2-tailed) 0.019 N 34 N 34 N 34

B1.3 Pearson

Correlation -0.035 B3.1

3 Pearson

Correlation .(a) B4.1

7 Pearson

Correlation 0.438*

* Sig. (2-tailed) 0.842 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.009 N 34 N 34 N 34

B1.4 Pearson

Correlation -0.026 B3.1

4 Pearson

Correlation .(a) B4.1

8 Pearson

Correlation -0.291 Sig. (2-tailed) 0.885 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.095 N 34 N 34 N 34

B2.1 Pearson

Correlation 0.490** B3.1

5 Pearson

Correlation 0.164 B4.1

9 Pearson

Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.003 Sig. (2-tailed) 0.353 Sig. (2-tailed) . N 34 N 34 N 34

B2.2 Pearson

Correlation 0.622** B3.1

6 Pearson

Correlation 0.223 B4.2

0 Pearson

Correlation .(a) Sig. (2-tailed) 0.000 Sig. (2-tailed) 0.206 Sig. (2-tailed) . N 34 N 34 N 34

B2.3 Pearson

Correlation -0.005 B4.1 Pearson

Correlation .(a) Total Pearson

Correlation 1 Sig. (2-tailed) 0.975 Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) N 34 N 34 N 34

B4.2 Pearson

Correlation 0.498*

* Sig. (2-tailed) 0.003

Page 17: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

N 34

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X4, X3, X2, X1(a) . Enter

2 . X3

Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).

3 . X4

Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).

4 . X2

Backward (criterion: Probability of F-to-remove >= .100).

a All requested variables entered.

Page 18: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

b Dependent Variable: Y

Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Kuesioner Untuk Penyuluh

s

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.256 27

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 53.6667 5.750 2.39792 27

Tabel 3. Hasil Uji Kenormalan Data

Statistics

Y X1 X2 X3 X4

N Valid 34 9 9 9 34 Missing 0 25 25 25 0

Mean 49.7941 18.5556 18.3333 16.7778 83.8824 Median 48.0000 19.0000 18.0000 17.0000 85.0000 Mode 48.00 19.00(a) 18.00 17.00 85.00

Std. Deviation 3.10210 1.66667 1.32288 .97183 4.49757 Variance 9.623 2.778 1.750 .944 20.228 Skewness 1.880 -1.374 -.370 -.502 -1.009

Std. Error of Skewness .403 .717 .717 .717 .403 Kurtosis 2.616 1.641 -.315 -.009 1.991

Std. Error of Kurtosis .788 1.400 1.400 1.400 .788 Sum 1693.00 167.00 165.00 151.00 2852.00

a Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 19: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

Tabel 4. Hasil Uji Validitas Alat Ukur Kuesioner Untuk Penyuluh Total Total

p1 Pearson Correlation 0.730* p15 Pearson Correlation 0.59

Sig. (2-tailed) 0.026 Sig. (2-tailed) 0.095

N 9 N 9

p2 Pearson Correlation 0.261 p16 Pearson Correlation 0.158

Sig. (2-tailed) 0.499 Sig. (2-tailed) 0.685

N 9 N 9

p3 Pearson Correlation 0.417 p17 Pearson Correlation 0.730

Sig. (2-tailed) 0.264 Sig. (2-tailed) 0.026

N 9 N 9

p4 Pearson Correlation 0.276 p18 Pearson Correlation .(a)

Sig. (2-tailed) 0.472 Sig. (2-tailed) .

N 9 N 9

p5 Pearson Correlation .(a) p19 Pearson Correlation 0.521

Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.150

N 9 N 9

p6 Pearson Correlation 0.730* p20 Pearson Correlation 0.429

Sig. (2-tailed) 0.026 Sig. (2-tailed) 0.25

N 9 N 9

p7 Pearson Correlation 0.209 p21 Pearson Correlation .(a)

Sig. (2-tailed) 0.59 Sig. (2-tailed) .

N 9 N 9

p8 Pearson Correlation .(a) p22 Pearson Correlation -0.197

Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.611

N 9 N 9

p9 Pearson Correlation 0.33 p23 Pearson Correlation -0.264

Sig. (2-tailed) 0.386 Sig. (2-tailed) 0.493

N 9 N 9

p10 Pearson Correlation .(a) p24 Pearson Correlation 0.261

Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) 0.498

N 9 N 9

p11 Pearson Correlation .(a) p25 Pearson Correlation .(a)

Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) .

N 9 N 9

Page 20: PERAN PENYULUH PERTANIAN SEBAGAI KOMUNIKATOR …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/0fb6ff60bb691050c911955b7d37c90d.pdf · peran penyuluh pertanian sebagai komunikator dalam penerapan

p12 Pearson Correlation 0.261 p26 Pearson Correlation .(a)

Sig. (2-tailed) 0.498 Sig. (2-tailed) .

N 9 N 9

p13 Pearson Correlation 0.73 p27 Pearson Correlation .(a)

Sig. (2-tailed) 0.026 Sig. (2-tailed) .

N 9 N 9

p14 Pearson Correlation -0.334 Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) 0.380 Sig. (2-tailed) N 9 N 9

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a Cannot be computed because at least one of the variables is constant.