Top Banner
UNIVERSITAS INDONESIA PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING POINT TENANT DI PUSAT PERBELANJAAN SKRIPSI SANTOSO ADRIA SETIAWAN 0806456266 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR DEPOK JUNI 2012 Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012
80

PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

Jan 18, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

UNIVERSITAS INDONESIA

PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK

SELLING POINT TENANT DI PUSAT PERBELANJAAN

SKRIPSI

SANTOSO ADRIA SETIAWAN

0806456266

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

DEPOK

JUNI 2012

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 2: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

UNIVERSITAS INDONESIA

PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK

SELLING POINT TENANT DI PUSAT PERBELANJAAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Arsitektur

SANTOSO ADRIA SETIAWAN

0806456266

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

DEPOK

JUNI 2012

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 3: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 4: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

iii

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 5: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

dengan judul “Peran Pencahayaan Buatan Dalam Membentuk Selling Point

Tenant di Pusat Perbelanjaan” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Arsitektur di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Indonesia. Dari awal masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi

ini, tentunya penulis telah banyak memperoleh banyak bantuan serta dukungan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Ir. Siti Handjarinto M.Sc. selaku pembimbing skripsi yang telah sabar

mengarahkan, memberi kritik dan masukan, serta menyediakan waktu,

tenaga dan pikiran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Joyce Sandra S.T.MALD dan Enira Evandra S.T.,M.Dipl selaku penguji

sidang skripsi yang telah memberikan kritik dan saran membangun demi

perbaikan kualitas tulisan ini.

3. Bapak Hendrajaya dan Ibu Herlily selaku pembimbing akademik, serta

seluruh dosen Arsitektur UI atas bimbingan dan pengarahannya selama

empat tahun ini.

4. Orang tua tercinta dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik

itu material, moral, dan bantuan doa.

5. Kakak-kakak karena yang selalu memotivasi dan menjadi panutan yang

baik serta dukungan material.

6. Thaza Theresia dan keluarga atas dukungan, waktu, tenaga, dan doanya.

7. Teman-teman main dan seperjuangan; Jessica, Vera, Jemed, Ryan, Niko,

Rizky, Stella, Mijo, Ryan, Aron, Tono, Dhian, Agi, Hadi, Fitri, Alex, Ira,

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 6: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

v

Aulia, Harin, Catur, Daka, Togar, Wahyu, Jacquin, Ajeng, Belo, Fera,

Nadia, dan Candra, yang telah banyak membantu penulis, berbagi

keceriaan, kebersamaan dan berbagi pengalaman selama empat tahun ini.

8. Teman-teman Arsitektur UI angkatan 2008 atas kekompakan selama

empat tahun ini.

9. Teman-teman Arsitektur UI angkatan 2009, 2010 dan 2011.

10. Teman-teman KUKTEK atas kebersamaan, pengalaman iman, dan

doanya.

11. Teman-teman di Cirebon; Gibran, Hui, Victor, Kevin, Alvin, Tissar, Enyo,

Beng, Lukman, Amel, Lisa, Hanjoyo, dan Vanny.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi salah satu

sumbangsih penulis yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita pada

umumnya serta dapat menambah kemampuan penulis dalam bernalar dan berpikir

lebih kritis lagi.

Depok, Juli 2012

Penulis

Santoso Adria Setiawan

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 7: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Santoso Adria Setiawan

NPM : 0806456266

Program Studi : S1 Reguler Arsitektur

Departemen : Arsitektur

Fakultas : Teknik

Jenis karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Peran Pencahayaan Buatan Dalam Membentuk Selling Point Tenant Di

Pusat Perbelanjaan

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : Juli 2012

Yang menyatakan

(Santoso Adria Setiawan )

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 8: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

vii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Santoso Adria Setiawan

Program Studi : Arsitektur (Reguler)

Judul : Peran Pencahayaan Buatan Dalam Membentuk Selling

Point Tenant di Pusat Perbelanjaan

Selling point merupakan kualitas yang harus dimiliki tiap ruang komersial

untuk dapat menarik perhatian pengunjung untuk datang bahkan menciptakan

minat membeli. Aspek ini sangat dibutuhkan seiring bertambah banyaknya jenis

dan jumlah ruang komersial khususnya di dalam pusat perbelanjaan. Pencahayaan

buatan merupakan salah satu aspek desain yang penting dalam membentuk

selling point ruang komersial dan dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam

membeli. Pencahayaan buatan dapat meningkatkan tampilan ruang, menambah

kualitas penampilan produk, menciptakan suasana dan menarik perhatian

pengunjung yang merupakan bagian dari selling point suatu tenant.

Tulisan ini akan memaparkan dan menganalisis, apa saja peran

pencahayaan dalam membentuk selling point dalam tenant, bagaimana aplikasi

pencahayaan buatan yang dapat menciptakan selling point tenant di pusat

perbelanjaan serta seberapa besar peran pencahayaan tersebut di tiap tipe tenant.

Kajian tenant akan dilakukan pada satu pusat perbelanjaan di Jakarta dengan tipe

tenant berdasarkan jenis produk yang dijual.

Kata kunci: Pencahayaan buatan, selling point, tenant, pusat perbelanjaan.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 9: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

viii Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Santoso Adria Setiawan

Study Program : Arsitektur (Reguler)

Title : The Role of Artificial Lighting in Creating Shopping Mall

Tenant Selling Point

Selling point is quality which must be owned by every commercial space

to attract the consumers's attention even to make them have an interest in buying.

As the increase of many types of commercial space, specifically those in the

shopping center, this aspect become more and more crucial. Artificial lighting is

one of the important aspects of design that could create a tenant selling point and

affect consumer behavior in purchasing. Artificial lighting can enhance the image

of the space, adding the quality of the product appearance, creating an atmosphere

and attract the visitors which is part of the selling point a tenant.

This paper will describe and analyze, what are the lighting roles in shaping

the selling points of the tenant, how the application of artificial lighting can create

the selling point of the tenant in the shopping center as well as how large a role of

lighting in every type of the tenant. The review will be conducted on a single

shopping center in Jakarta with the type of tenant based on the type of products.

Key words: artificial lighting, selling point, tenants, shopping center.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 10: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

ix Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR .......................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................................... vii

ABSTRACT ........................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xiv

1. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan .................................................................................... 2

1.4 Metode Penulisan ..................................................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 4

2. PENCAHAYAAN BUATAN ....................................................................................... 5

2.1 Dasar Teori Pencahayaan ........................................................................................... 5

2.1.1 Definisi Cahaya ................................................................................................ 5

2.1.2 Kuantitas Cahaya .............................................................................................. 5

2.1.3 Warna ................................................................................................................ 6

2.1.3.1 Arti Warna ............................................................................................ 8

2.1.4 Persepsi ............................................................................................................. 9

2.1.5 Silau .................................................................................................................. 9

2.2 Kualitas Pencahayaan ................................................................................................. 10

2.3 Pencahayaan Buatan ................................................................................................... 13

2.3.1 Pendekatan Pencahayaan Buatan ...................................................................... 14

2.3.2 Sistem Pencahayaan Buatan ............................................................................. 15

2.3.3 Lampu ............................................................................................................... 18

2.3.3.1 Karakteristik Lampu ............................................................................. 18

2.3.3.2 Jenis Lampu.......................................................................................... 20

2.3.4 Luminaire .......................................................................................................... 25

2.3.4.1 Jenis Luminaire .................................................................................... 25

3. PENCAHAYAAN BUATAN DAN SELLING POINT TENANT DI PUSAT

PERBELANJAAN ............................................................................................................ 30

3.1 Pusat Perbelanjaan dan Tenant ................................................................................... 30

3.2 Selling Point ................................................................................................................ 31

3.3 Pencahayaan Buatan Untuk Komersial ...................................................................... 32

3.4 Pencahayaan Buatan Untuk Tenant Restoran ............................................................. 33

4. STUDI KASUS .............................................................................................................. 35

4.1 Nokia Store ................................................................................................................. 35

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 11: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

x Universitas Indonesia

4.1.1 Penjelasan Singkat Tenant ................................................................................ 35

4.1.2 Deskripsi Sistem Pencahayaan ......................................................................... 36

4.1.3 Kuesioner .......................................................................................................... 39

4.1.4 Analisis Pencahayaan ....................................................................................... 39

4.1.5 Analisis Kualitas Pencahayaan ......................................................................... 41

4.1.6 Analisis Pencahayaan Terkait Selling Point ..................................................... 42

4.2 BreadLife .................................................................................................................... 43

4.2.1 Penjelasan Singkat Tenant ................................................................................ 43

4.2.2 Deskripsi Sistem Pencahayaan ......................................................................... 44

4.2.3 Kuesioner .......................................................................................................... 47

4.2.4 Analisis Pencahayaan ....................................................................................... 47

4.2.5 Analisis Kualitas Pencahayaan ......................................................................... 49

4.2.6 Analisis Pencahayaan Terkait Selling Point ..................................................... 49

4.3 J.CO Donuts & Coffee ............................................................................................... 51

4.3.1 Penjelasan Singkat Tenant ................................................................................ 51

4.3.2 Deskripsi Sistem Pencahayaan ......................................................................... 52

4.3.3 Kuesioner .......................................................................................................... 56

4.3.4 Analisis Pencahayaan ....................................................................................... 56

4.3.5 Analisis Kualitas Pencahayaan ......................................................................... 58

4.3.6 Analisis Pencahayaan Terkait Selling Point ..................................................... 59

5. KESIMPULAN .............................................................................................................. 61

DAFTAR REFERENSI .................................................................................................... 63

LAMPIRAN ....................................................................................................................... 65

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 12: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

xi Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cahaya dan Spektrum Warna 6

Gambar 2.2 Warna RGB dan CMY 7

Gambar 2.3 Diagram Kualitas Pencahayaan 13

Gambar 2.4 Penerapan Pencahayaan Aksen 16

Gambar 2.5 Penerapan Pencahayaan Efek 17

Gambar 2.6 Penerapan Pencahayaan Dekoratif 17

Gambar 2.7 Penerapan Pencahayaan Arsitektural 18

Gambar 2.8 Jenis Lampu Pijar dan Halogen 21

Gambar 2.9 Lampu HID (Merkuri, Metal Halide dan Sodium) 23

Gambar 2.10 Detail Kepingan LED 24

Gambar 2.11 Teknik Peletakan pada Luminaire Downlight 25

Gambar 2.12 Bentuk Reflektor 26

Gambar 2.13 Jenis Luminaire Wallwasher 26

Gambar 2.14 Jenis Luminaire Ceiling & Floor Washlight 27

Gambar 2.15 Jenis Luminaire Spotlight 28

Gambar 2.16 Jenis Luminaire Uplight 28

Gambar 2.17 Jenis Louver Luminaire 29

Gambar 4.1 Suasana Tenant Nokia Store 36

Gambar 4.2 Denah Lampu Nokia Store 36

Gambar 4.3 Tampak dan Area Kasir Tenant Nokia 37

Gambar 4.4 Lampu LED Kabinet dan LED Track Spotlight 38

Gambar 4.5 Tampilan Produk Nokia Store 41

Gambar 4.6 Denah dan Denah Lampu BreadLife 43

Gambar 4.7 Suasana Tenant BreadLife Emporium 44

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 13: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

xii Universitas Indonesia

Gambar 4.8 Tampak Depan dan Papan Merek BreadLife 45

Gambar 4.9 Potongan Lampu Rak BreadLife 46

Gambar 4.10 Lampu Spotlight Halogen pada Area Pajangan 46

dan Fluorescent pada Rak Bawah

Gambar 4.11 Pajangan Roti BreadLife 50

Gambar 4.12 Denah dan Denah Perspektif JCO Emporium 51

Gambar 4.13 Tampak Depan Tenant J.CO Emporium 52

Gambar 4.14 Jenis Lampu Gantung pada J.CO Emporium 54

Gambar 4.15 Pencahayaan Efek di J.CO Emporium 55

Gambar 4.16 Denah Plafon J.CO Emporium 55

Gambar 4.17 Suasana Area Makan J.CO Emporium 58

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 14: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Arti Warna 8

Tabel 2.2 Perbandingan Besaran Efficacy Tiap Jenis Lampu 19

Tabel 2.3 Perbandingan Suhu Warna 19

Tabel 2.4 Jenis dan Karakteristik Lampu 24

Tabel 3.1 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan 30

Tabel 3.2 Aspek Penting Pencahayaan Ritel 33

Tabel 3.3 Nilai Illuminance Ruang Komersial 34

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Nokia Store 39

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner BreadLife 47

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner J.CO Donuts & Coffee 56

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 15: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

xiv Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Studi Kasus 65

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 16: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumtif telah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan

dewasa ini. Perkembangan sektor ekonomi dan komersial ikut memberi andil

dalam membentuk perilaku konsumtif tersebut. Menjamurnya pembangunan dan

meningkatnya jumlah pusat perbelanjaan menjadi indikator pertumbuhan sektor

komersial dan ekonomi di kawasan perkotaan khususnya di Jakarta. Seiring

dengan fenomena tersebut, usaha komersial yang ada juga semakin berkembang

dan bertambah banyak jenisnya.

Banyaknya tipe dan jenis produk ruang komersial atau tenant dalam suatu

pusat perbelanjaan membuat konsumen mempunyai banyak pilihan dan

pertimbangan dalam berbelanja. Dengan pilihan yang beragam tersebut,

ekspektasi konsumen untuk berbelanja dengan suasana dan pengalaman yang

nyaman serta berbeda meningkat signifikan. Hal ini membuat tiap tenant yang ada

dalam suatu pusat perbelanjaan berlomba untuk menerapkan strategi terbaik yang

dapat menciptakan selling point dan daya tarik tersendiri dalam menarik minat

pengunjung untuk datang dan membeli produk atau jasa ruang komersial tersebut.

Selling point suatu ruang komersial sendiri dapat dibentuk melalui

perspektif ilmu pemasaran dan perspektif desain. Aspek desain dan fisik dapat

membentuk suasana dan presentasi visual dari interior ruang komersial yang dapat

mempengaruhi evaluasi afektif konsumen dan keputusan dalam membeli

(Langrehr, 1991). Aspek desain dari suatu ruang komersial telah berkembang

menjadi salah satu cakupan area arsitektur yang dinamis, menarik dan telah

menjadi bahan pertimbangan dalam strategi pasar ruang komersial. Pencahayaan

menjadi salah satu bagian dari aspek interior desain dan fisik untuk menciptakan

suasana dan mood sehingga dapat menimbulkan niat konsumen dalam membeli

dan membentuk pengalaman secara umum (Christiaans et al, 2008).

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 17: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

2

Universitas Indonesia

Disinilah peran pencahayaan buatan diperlukan dalam membantu

membentuk tenant ruang komersial untuk menarik pengunjung. Pencahayaan

buatan memiliki banyak peranan penting terkait aspek estetika, psikologis,

penciptaan suasana serta bentukan suatu ruang. Aspek ini dapat diaplikasikan

untuk mendukung strategi dagang ruang komersial dalam meningkatkan selling

point.

Cahaya dapat mempengaruhi perhatian pengunjung, mengekspos produk

secara optimal, menjadi sebuah orientasi toko serta dapat mempengaruhi perilaku

pengunjung. Pencahayaan buatan juga dapat memberikan penampilan luar dan

dalam yang berbeda dari suatu ruang komersial sehingga belanja menjadi suatu

pengalaman yang lebih dari sekedar pengalaman berbelanja biasa (World of

Shopping, 2008). Aplikasi pencahayaan buatan yang tepat akan mampu

mendukung konsep pasar ruang komersial dalam menciptakan selling point atau

bahkan menjadi selling point itu sendiri.

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan

apa saja peran pencahayaan buatan pada beberapa tipe tenant yang ada di pusat

perbelanjaan terkait korelasinya dengan selling point. Selain itu tulisan ini juga

ingin membahas bagaimana aplikasi pencahayaan buatan yang dapat menciptakan

selling point tenant, kemudian seberapa besar peran pencahayaan tersebut di tiap

contoh tipe tenant yang dikaji dalam satu pusat perbelanjaan.

Penulis berharap tulisan ini dapat membuka wawasan dan menambah

pengetahuan pembaca akan pentingnya aplikasi pencahayaan buatan yang tepat

terhadap selling point suatu tenant.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Pembahasan pencahayaan buatan pada tulisan ini mencakup pencahayaan

buatan berdasarkan teori umum cahaya, teknik pencahayaan, sistem pencahayaan,

dan jenis unit lampu. Pembahasan selanjutnya kemudian dibatasi pada bagaimana

aplikasi teori tersebut pada ruang komersial dan terhadap selling point yang ada di

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 18: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

3

Universitas Indonesia

dalam tenant pusat perbelanjaan. Studi kasus terkait bahasan teori dan tujuan

penulisan dilakukan pada tenant di satu pusat perbelanjaan daerah Jakarta Utara

yaitu pada pusat perbelanjaan Emporium Pluit.

1.4 Metode Penulisan

Penulisan dimulai dengan melakukan studi pustaka dasar teori

pencahayaan buatan yang berisi teori umum pencahayaan, elemen-elemen

pencahayaan, sumber dan teknik pencahayaan buatan. Dari kajian dasar tersebut,

kemudian dilakukan kajian teori yang lebih spesifik yaitu pencahayaan buatan dan

selling point tenant pada pusat perbelanjaan.

Selanjutnya dilakukan studi kasus pada ruang komersial yang berada di

satu pusat perbelanjaan (tenant) dengan beberapa klasifikasi tipe produk yang

dijualnya. Dengan pengklasifikasian tipe tenant, maka akan terklasifikasi juga

jenis aktivitas apa yang dilakukan pengunjung, fokus pencahayaan buatan pada

ruang komersial dan suasana seperti apa yang ingin dicapai. Penulis membagi

tenant menjadi tiga tipe, yaitu tenant yang menjual produk berupa barang

elektronik, makanan, dan area makan (beserta makanannya).

Tujuan utama pengklasifikasian tipe ruang komersial ini adalah untuk

mengetahui perbedaan peran pencahayaan buatan di masing-masing tipe sehingga

dapat diambil kesimpulan tipe tenant apa yang dapat memaksimalkan peran

pencahayaan buatan terkait pembentukan selling point.

Proses studi kasus pertama-tama dilakukan melalui survei langsung ke

lokasi untuk pendataan, dokumentasi, pengukuran nilai illuminance dengan alat

light meter dan pengamatan pada tenant. Selanjutnya dilakukan wawancara pada

penjaga tenant atau pengelola tenant untuk mengetahui rincian informasi yang

relevan dengan topik tulisan. Wawancara juga dilakukan pada beberapa

pengunjung tenant untuk mengetahui opini mereka seputar pembahasan materi

studi kasus. Langkah terakhir dalam pengamatan lapangan adalah penyebaran

kuesioner pada pengunjung tenant yang akan dijadikan sebagai alat penarik

kesimpulan dari analisis dan data teori yang akan dilakukan setelah proses survei

lapangan selesai.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 19: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

4

Universitas Indonesia

1.5 Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Menjelaskan masalah atau isu yang ingin dibahas, berisi rangkuman

pertanyaan terhadap permasalahan. Bab ini juga menjelaskan secara singkat teori

dan metode apa yang ingin digunakan dalam penulisan.

BAB 2 PENCAHAYAAN BUATAN

Menjelaskan teori dasar pencahayaan buatan seperi sifat cahaya, warna,

kualitas cahaya. Selain itu akan dijelaskan juga sistem dan teknik pencahayaan,

jenis lampu dan juga perangkat dari lampu.

BAB 3 PENCAHAYAAN BUATAN DAN SELLING POINT TENANT DI

PUSAT PERBELANJAAN

Memaparkan definisi tenant serta teori pencahayaan buatan yang relevan

dengan perannya dalam menciptakan selling point tenant yang ada di pusat

perbelanjaan.

BAB 4 STUDI KASUS

Bab ini berisi hasil analisis penulis mengenai peran pencahayaan buatan

dalam membantu membentuk selling point tenant di pusat perbelanjaan. Akan

dianalisis beberapa studi kasus berdasarkan klasifikasi tipe produk yang dijual.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi hasil akhir dari karya tulis berupa kesimpulan penulis yang didapat

dari analisis, wawancara dan kuesioner pada studi kasus.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 20: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

5 Universitas Indonesia

BAB 2

PENCAHAYAAN BUATAN

2.1 DASAR TEORI PENCAHAYAAN

2.1.1 Definisi Cahaya

Cahaya merupakan pancaran energi yang dikeluarkan oleh partikel yang

berselang dan mestimulasi retina sehingga menimbulan sensasi visual (The

IESNA, 2000). Menurut kamus besar bahasa Indonesia, cahaya adalah sinar atau

terang (dari sesuatu yg bersinar seperi matahari, bulan, lampu) yang

memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di sekitarnya.

2.1.2 Kuantitas Cahaya

Cahaya sendiri mempunyai satuan ukuran yang dapat diukur dan dihitung

antara lain (Lighting Fundamental, 1997):

Luminous Flux/Flux Cahaya

Flux cahaya (satuan lumen) adalah besaran total cahaya yang

diradiasikan oleh suatu sumber cahaya atau light output. Suatu sumber

cahaya/lampu memiliki tingkat lumen efficacy (Lumen/Watt) yang berbeda-

beda yang dapat menentukan besaran cahaya (light output) yang dapat

dipancarkan. Semakin tua umur lampu, tingkat lumen yang dihasilkan juga

bisa semakin menurun.

Luminous Intensity/Intensitas Cahaya

Luminous Intensity adalah besaran flux cahaya yang dipancarkan atau

diteruskan langsung pada arah dan sudut tertentu. Satuan dari intensitas

cahaya adalah candela.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 21: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

6

Universitas Indonesia

Illuminance/Light Level

Besaran flux cahaya yang jatuh pada permukaan bidang pantul. Untuk

menghitung tingkat illuminance suatu ruangan bisa dilakukan melalui alat

light meter yang diletakan di permukaan bidang pantul. Illuminance

mempunyai satuan lux didapat dari rumus lumen dibagi luasan bidang (lm/sf =

lumen/square foot).

Luminance

Besaran flux cahaya yang bersumber dari permukaan bidang pantul

(distribusi cahaya berupa pantulan). Satuan dari luminance adalah candela/m².

2.1.3 Warna

Warna adalah salah satu bentuk cahaya atau radiasi gelombang

elektromagnetik yang dihasilkan dari cahaya matahari yang berwarna putih.

Sensasi dari warna disebabkan oleh energi cahaya elektromagnetik yang membuat

stimulasi fisik yang masuk kedalam mata kita (The IESNA, 2000, p. 156).

Gambar 2.1 menunjukan objek dengan spektrum warna saat diberi cahaya

putih, merah, hijau dan biru. Terlihat bahwa elemen warna hijau mengambil porsi

terbanyak dalam spektrum warna.

Gambar 2.1 Cahaya dan Spektrum Warna

Sumber: Architectural Rendering with 3ds max and Vray, 2010, hal. 7-8.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 22: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

7

Universitas Indonesia

Additive Primaries (RGB)

Warna primer cahaya terdiri dari warna merah, hijau, dan biru. Warna

cahaya ini dapat menjadi elemen penghasil warna sekunder, antara lain warna

magenta (merah dengan biru), cyan (hijau ditambah biru), dan kuning (merah

dengan hijau) yang disebut “additive”. Warna sekunder cahaya yang

dihasilkan oleh warna primer jika disusun dengan proporsi yang tepat akan

menghasilkan cahaya putih. Warna dari televisi adalah salah satu contoh dari

pencampuran warna cahaya (The IESNA, 2000).

Subtractive primaries (CMY)

Warna primer dalam pigmen atau zat warna terdiri dari warna magenta,

cyan, dan kuning (disebut subtractive primaries) atau warna sekunder dari

cahaya. Warna-warna ini akan menghasilkan warna hitam jika ketiganya

dipertemukan di satu titik karena semua cahayanya terserap. Filter zat warna

dapat menyerap satu dari warna primer cahaya dan memantulkan dua warna

lainnya (contoh: warna kuning menyerap biru dan

memancarkan/memantulkan warna merah dan hijau) (The IESNA, 2000).

Gambar 2.2 Warna RGB dan CMY

Sumber: IESNA Lighting Handbook, 2000, hal 177.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 23: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

8

Universitas Indonesia

2.1.3.1 Arti warna

Menurut Langrehr (1991), warna merupakan salah satu bagian dari aspek

interior, fisik dan lingkungan yang dapat mempengaruhi afektif dan perilaku

seseorang khususnya konsumen suatu toko. Maka dari itu dalam merancang

interior dan pencahayaan suatu ruang komersial, pemahaman akan warna harus

dikuasai terlebih dahulu agar konsep dagang ruang komersial tersebut tidak salah

sasaran.

Berikut adalah arti, simbol dan peran warna secara psikologis yang juga

dapat dipakai dalam desain pencahayaan buatan :

Tabel 2.1 Arti Warna

Sumber: www.color-wheel-pro.com/color-meaning.html

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 24: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

9

Universitas Indonesia

2.1.4 Persepsi

Persepsi adalah kemampuan manusia untuk mengenali dan menilai sesuatu

hal dan lingkungan melalui kelima inderanya.

Persepsi Visual

Menurut Pile (1995), persepsi visual adalah bagaimana mata dan tubuh

kita bekerja dalam membangun pengertian mental mengenai suatu objek,

ruang dan keadaan. Selain mata, pergerakan tubuh juga sangat penting dalam

membentuk suatu persepsi visual. Karena untuk memahami sebuah ruang,

tidak cukup hanya melihat, kita harus masuk ke dalamnya. Semenjak

pergerakan adalah sebuah sekuensial, tentu saja tidak mungkin terlepas dari

waktu.

Impresi Visual

Impresi visual merupakan kelanjutan dari persepsi visual. Persepsi visual

yang sudah diterima, akan masuk ke dalam otak dan menjadi suatu memori

lalu membentuk impresi tersendiri bagi setiap orang. Suatu objek dapat

terlihat hidup, diam, tertekan, gembira dan sebagainya tergantung pada

pemahaman dan pengalaman yang dirasakan sebelumnya (Pile, 1995).

Contohnya, warna jingga dan merah (warna api) menyebabkan kita merasa

hangat, intim.

2.1.5 Silau

Sensasi yang ditimbulkan oleh tingkat luminance dalam area pandang

yang tingkatnya lebih besar dibandingkan dengan tingkat luminance yang dapat

diadaptasi oleh mata kita akan menimbulkan rasa tidak nyaman, perasaan

terganggu dan penurunan performa visual (The IESNA, 2000).

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 25: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

10

Universitas Indonesia

Gandslandt & Hofmann (1992) membagi silau menjadi dua jenis antara lain:

Disability Glare

Disability Glare adalah kondisi yang membuat penurunan performa visual

dan jarak pandang akibat tingkat luminance yang tinggi dan berlebihan dalam

suatu cakupan area pandang.

Discomfort Glare

Discomfort glare terjadi ketika individu secara tidak sadar terdistraksi oleh

tingkat luminance yang tinggi sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman

namun tidak berhubungan dengan performa visual.

Berdasarkan sumber dan asal cahayanya silau dibagi menjadi dua, antara lain:

Silau langsung

Silau langsung adalah kondisi dimana sumber silau terlihat secara

langsung. Dari kasus ini tingkat kesilauan tergantung dari besaran luminous

intensity sumber silau tersebut.

Silau tidak langsung

Silau tidak langsung merupakan efek silau yang sumbernya berasal dari

pantulan bidang tertentu. Contoh silau pantulan: silau yang dihasilkan pada

layar monitor atau material relflektif yang membuat perasaan tidak nyaman

bagi yang melihatnya (discomfort glare).

2.2 KUALITAS PENCAHAYAAN

Kualitas pencahayaan yang baik dapat memaksimalkan performa visual,

komunikasi interpersonal dan mempengaruhi perilaku orang di dalamnya.

Kualitas pencahayaan memiliki tiga pendekatan, yaitu melalui bidang ekonomi

dan lingkungan, kebutuhan manusia dan arsitektur (The IESNA, 2000, p. 448-

450).

Arsitektur

Pencahayaan terjadi pada konteks arsitektur, baik itu interior maupun

eksterior.“Architecture is the wise, correct and magnificent play of volumes

collected together under the light” kutipan dari Le Corbusier tersebut

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 26: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

11

Universitas Indonesia

menegaskan bahwa arsitektur tidak dapat dipisahkan dari elemen cahaya.

Pencahayaan bukan berperan sebagai pelengkap desain, namun telah

berkembag menjadi bagian dari desain yang utama. Pengalaman ruang,

estetika bangunan, dan visualisasi ruang hanya bisa dialami melalui

keberadaan pencahayaan.

Ekonomi dan Lingkungan

Biaya seringkali mempengaruhi pilihan dalam menentukan sistem

pencahayaan yang akan dipakai. Biasanya pembeli sangat sensitif terhadap

investasi di awal (contohnya dalam memilih lampu). Namun sebenarnya

instalasi, operasional dan biaya perawatan dapat melampaui investasi awal

pada lampu tersebut. Pencahayaan yang baik harus memikirkan faktor

ekonomis ini. Investasi pada lampu harus memikirkan tingkat efektifitas dan

performa lampu yang sebanding dengan biaya awal yang dikeluarkan. Selain

aspek ekonomis, pencahayaan juga harus memikirkan dampak terhadap

lingkungan sekitar. Menurut Greenship pencahayaan harus menerapkan aspek

efisiensi energi, kesehatan dalam ruangan serta memakai material yang ramah

lingkungan.

Kebutuhan Manusia

Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan untuk membentuk kualitas

pencahayaan yang baik berdasarkan aspek kebutuhan manusia yang

dipengaruhi pencahayaan:

1. Visibility/Jarak Pandang

Kemampuan untuk menangkap informasi sudut pandang visual dan

seberapa jauh kita dapat melihat daerah sekeliling kita. Dalam hal ini,

peran pencahayaan sangat penting dalam mengatur tingkat/jarak

pandangan.

2. Task Performance/ Performa Aktivitas

Pencahayaan harus mampu memfasilitasi aktivitas yang

dilakukan manusia sehingga performa kerja mereka dapat berjalan

dengan baik.

3. Mood and Atmosphere/ Perasaan dan Suasana

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 27: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

12

Universitas Indonesia

Kebutuhan akan suasana dan mood dipengaruhi juga oleh suasana

pencahayaan didalamnya. Suasana seperti relaksasi, kepuasan,

stimulasi dapat dipengaruhi dan diatur oleh bagaimana pencahayaan

didalamnya. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku orang didalamnya

secara tidak langsung.

4. Visual Comfort/ Kenyamanan visual

Kenyamanan visual adalah salah satu kebutuhan dasar manusia

yang dapat mempengaruhi keempat elemen pencahayaan untuk

kebutuhan manusia lainnya seperti task performance, health and

safety, dan mood and atmosphere. Aktivitas dan tipe tempat dapat

mempengaruhi kenyamanan visual dalam suatu area. Sebagai contoh,

pekerja kantoran akan merasa tidak nyaman dengan cahaya yang

menyilaukan dari instalasi pencahayaan, namun cahaya yang

berkilauan di dalam diskotik justru dapat membuat orang didalamnya

semakin bersemangat.

5. Aesthetic Judgment

Pencahayaan dapat mengkomunikasikan suatu arti/pesan,

memperkuat pola dan ritme dalam arsitektur, memaksimalkan warna,

pencahayaan juga dapat membentuk suatu sosial hirarki dari suatu

tempat. Dengan demikian pencahayaan bisa menjadi elemen yang

membantu menciptakan estetika dari elemen lain, bisa pula menjadi

estetika itu sendiri.

6. Health, Safety, and Well-Being

Meskipun kebutuhan akan hal ini cukup penting dalam

pencahayaan, elemen ini seringkali dilupakan. Pencahayaan,

khususnya pencahayaan buatan memiliki banyak efek yang kurang

baik terhadap kesehatan pada kondisi tertentu, hal ini harus terus

diperhatikan oleh para desainer dan produsen pencahayaan buatan.

Beberapa elemen penting ini tetap tergantung pada konteks,

dimana pencahayaan itu akan ditempatkan. Contohnya dalam suatu

pabrik, estetika akan lebih dikesampingkan daripada aspek kesehatan

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 28: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

13

Universitas Indonesia

dan keamanan, pendekatan ini jelas berbeda jika membahas

pencahayaan ruang komersial.

7. Social communication

Sebagian besar komunikasi manusia merupakan komunikasi non

verbal. Contohnya adalah facial recognition atau pengenalan ekspresi

wajah dalam tempat yang membutuhkan security lighting, pada hak ini

tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah cahaya didalamnya tetapi juga

oleh pengaturan cahaya dan bayangan yang cukup pada wajah subjek.

Gambar 2.3 Diagram Kualitas Pencahayaan

Sumber: The IESNA Lighting Handbook, 2000, hal 449.

2. 3 PENCAHAYAAN BUATAN

Pencahayaan memegang peran utama dalam membentuk lingkungan

visual ruang. Pencahayaan buatan merupakan salah satu cara untuk membentuk

visualisasi ruang dalam maupun ruang luar dengan menggunakan energi bukan

matahari (World of Shopping, 2008). Kualitas pencahayaan dalam suatu ruang

dapat diukur dan dihitung lewat teori pencahayaan secara matematis atau

menggunakan teori kualitatif melalui kajian persepsi manusia. Desain

pencahayaan buatan yang bertujuan untuk membentuk kondisi perseptual yang

dapat membuat kita bekerja dengan efektif dan nyaman, mempengaruhi perasaan

dan perilaku kita dalam suatu lingkungan visual serta dapat menambah unsur

estetika dalam ruangan (Gandslandt & Hofmann, 1992, p. 28).

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 29: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

14

Universitas Indonesia

2.3.1 Pendekatan Pencahayaan Buatan

Dalam pencahayaan buatan, tipe fungsi suatu ruang dan jenis aktivitas

yang terjadi membuat pencahayaan buatan didalamnya memiliki pendekatan atau

fokus tersendiri agar peran pencahayaan dalam mendukung fungsi ruang dapat

teroptimalkan.

Pencahayaan Kuantitatif

Pencahayaan kuantitatif menekankan pada tingkat illuminance dan

tipe lampu yang dapat memaksimalkan performa visual ruang, memiliki

produktivitas tinggi dan biaya operasional yang terjangkau.

Konsep dari pencahayaan kuantitatif dimulai dari illuminance sebagai

pusat ukuran penilaian, diikuti dengan keseragaman warna cahaya,

kualitas bayangan dan tingkat kesilauan (Gandslandt & Hofmann, 1992, p.

110). Pendekatan ini membuat visualiasi dalam ruang dapat teroptimalkan

sehingga kegiatan dan pekerjaan dalam ruang menjadi maksimal pula.

Pencahayaan Kualitatif

Merupakan pendekatan dalam desain pencahayaan yang ditemukan

oleh Richard Kelly dengan memadukan konsep perseptual psikologi dan

stage lighting. Pencahayaan kualitatif menghadirkan suatu kualitas

pencahayaan berbeda yang dibutuhkan untuk fungsi tertentu yang dapat

mempengaruhi persepsi visual seseorang lebih dalam (Gandslandt &

Hofmann, 1992, p. 24).

Kelly membagi pencahayaan kualitatif ke dalam tiga fungsi dasar

(World of Shopping, 2008):

1. Ambient Light

Dalam pencahayaan kualitatif, ambient light berperan sebagai

latar belakang atau kanvas dari suatu ruangan yang akan diisi oleh

beberapa teknik pencahayaan lainnya. Fungsi utamanya adalah

untuk memenuhi visualisasi umum dalam ruangan yang

mendukung terjadinya aktivitas sesuai dengan jenis/konteks

ruangan.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 30: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

15

Universitas Indonesia

2. Focal glow

Teknik dengan cahaya langsung yang dipakai untuk

menekankan suatu objek, area dan zona spesifik dari suatu ruang

serta menciptakan hirarki persepsi seseorang. Area yang ingin

ditekankan dalam suatu ruangan akan disinari dengan intensitas

cahaya tertentu yang membuat hirarki fokus seseorang akan lebih

tertuju pada area tersebut dibandingkan area lain yang dijadikan

sebagai latar belakang.

3. Play of brilliants

Merupakan efek pencahayaan dekoratif dengan menggunakan

permainan warna, pola dan perubahan dinamis cahaya sehingga

menciptakan suasana dan pengalaman berbeda dari suatu ruang.

2.3.2 Sistem Pencahayaan Buatan

Sistem pencahayaan buatan terdiri dari sistem pencahayaan buatan primer

dan sekunder. Sistem pencahayaan buatan primer merupakan elemen pencahayaan

fungsional yang berperan sebagai elemen penerangan utama secara keseluruhan

didalam ruang. Sistem pencahayaan buatan sekunder sendiri berkaitan dengan

elemen pendukung pencahayaan utama yang mengarah pada efek estetis ruangan

(Philips Lighting, 1993, p. 154).

Sistem Pencahayaan Buatan Primer

1. Pencahayaan Umum (General Lighting)

Sistem pencahayaan ini memberikan illuminance pada

seluruh ruangan dengan derajat intensitas cahaya yang sama.

Keuntungan dari sistem ini adalah fleksibilitas yang baik untuk

area kerja, kelemahannya adalah efisiensi cahaya yang rendah

karena tingkat cahaya yang sama besarnya di area kerja dan area

lainnya yang tidak terlalu membutuhkan cahaya.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 31: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

16

Universitas Indonesia

2. Pencahayaan Setempat (Localized Lighting)

Seperti pencahayaan umum, pencahayaan setempat juga

berperan dalam menerangi seluruh area ruangan namun dengan

luminaire yang telah disesuaikan untuk area kerja tertentu.

3. Pencahayaan Umum dan Setempat

Sistem pencahayaan yang menghasilkan cahaya dengan

intensitas yang lebih tinggi pada area kerja. Penggunaan tipe

pencahayaan ini dapat memfasilitasi kegiatan yang memerlukan

kebutuhan visual yang kritis dan kebutuhan intensitas cahaya

sekitar 1000 lux atau lebih.

Sistem Pencahayaan Sekunder

1. Pencahayaan Aksen (Accent Lighting)

Sistem pencahayaan yang digunakan untuk menerangi area

kecil atau objek tertentu. Pencahayaan akan didistribusikan pada

arah tertentu yang membutuhkan penerangan. Prinsip dari sistem

ini hampir sama dengan pendekatan kualitatif pencahayaan focal

glow.

Gambar 2.4 Penerapan Pencahayaan Aksen

Sumber: Erco Guide: Designing Light, hal 47.

2. Pencahayaan Efek (Effect Lighting)

Pencahayaan efek berfungsi untuk menciptakan cahaya yang

atraktif sehingga yang ditonjolkan dalam sistem pencahayaan ini

adalah pencahayaannya bukan objek yang diterangi. Salah satu teknik

pencahayaan efek adalah melalui pencahayaan tidak langsung pada

plafon (cove lighting) maupun pencahayaan dengan menyamarkan

cahaya dan menyebarkannya melalui pencahayaan diffuse.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 32: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

17

Universitas Indonesia

Gambar 2.5 Penerapan Pencahayaan Efek

Sumber: www.neoneon.co.th

3. Pencahayaan Dekoratif (Decorative Lighting)

Sistem pencahayaan yang menjadikan lampu dan luminaire/rumah

lampu sebagai objek yang dijadikan sebagai unsur estetika dalam ruangan.

Gambar 2.6 Penerapan Pencahayaan Dekoratif

Sumber: Diktat Kuliah Tata Cahaya, semester gasal 2010/2011

4. Pencahayaan Arsitektural (Architectural Lighting)

Sistem pencahayaan ini berfungsi untuk menonjolkan elemen

arsitektural baik itu struktur, elemen dekoratif maupun interior dalam

ruang.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 33: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

18

Universitas Indonesia

Gambar 2.7 Penerapan Pencahayaan Arsitektural

Sumber: Erco Guide: Designing Light, hal 37.

2.3.3 Lampu

Lampu merupakan salah satu sumber cahaya buatan yang umum

digunakan. Lampu mempunyai banyak jenis berdasarkan karakteristik, fungsi,

cara kerja, dan tipe cahaya yang dihasilkan.

2.3.3.1 Karakteristik Lampu

Berikut adalah karakteristik yang dimiliki lampu berdasarkan buku

Lighting Fundamentals (1997):

1. Efficacy

Efficacy dari sebuah lampu adalah jumlah lumens yang dikeluarkan lampu

dibagi dengan jumlah watt yang dibutuhkan oleh lampu tersebut. Satuannya

adalah lumens per watt (lm/W). Semakin besar efficacy lampu, semakin kecil

energi listrik yang digunakan.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 34: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

19

Universitas Indonesia

Tabel 2.2 Perbandingan Besaran Efficacy Tiap Jenis Lampu

Sumber: Diktat Philips Green Lighting

2. CRI (Color Rendering Index)

Color Rendering Index (CRI) merupakan skala relatif (skala 0-100) yang

mengindikasikan seberapa besar kesamaan cahaya yang dipersepsikan dengan

warna aslinya. Semakin tinggi nilai CRI maka akan semakin kecil kemungkinan

perubahan dan distorsi warna yang terjadi.

3. Color Temperature (Suhu Warna)

Color Temperature adalah istilah yang menjelaskan tingkat hangat atau

dingin suatu cahaya. Warna yang hangat memiliki suhu warna yang lebih kecil,

sedangkan warna yang dingin cenderung memiliki suhu warna yang lebih tinggi.

Tabel 2.3 Perbandingan Suhu Warna

Sumber: Diktat Kuliah Tata Cahaya, semester gasal 2010/2011.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 35: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

20

Universitas Indonesia

2.3.3.2 Jenis Lampu

1. Lampu Pijar (Lampu Incandescent)

Lampu incandescent atau lampu pijar merupakan lampu tipe radiator

termal yang akan menghasilkan cahaya ketika dipanaskan melalui energi

listrik sehingga filamen atau kawat tipis dalam bola lampu menyala. Lampu

pijar memiliki suhu warna yang rendah sehingga menghasilkan warna yang

hangat. Suhu dari filamen bisa mencapai 3000K tergantung tipe lampu dan

besar watt. Spektrum yang terus menerus dari lampu pijar menghasilkan CRI

yang tinggi. Lampu pijar juga dapat diatur tingkat keredupannya (dimmed)

dengan mudah tanpa menggunakan peralatan kontrol tertentu.

Disamping keunggulan tersebut, lampu pijar mempunyai beberapa

kelemahan, diantaranya; memiliki efficacy yang rendah, sangat boros dan

panas karena energi listrik yang dikonversi menjadi energi cahaya hanya

sebesar 7% sisanya dikonversi menjadi energi panas, dan mempunyai umur

lampu yang pendek. (Gandslandt & Hofmann, 1992, p. 45).

(a) Lampu halogen

Lampu halogen merupakan tipe lampu pijar yang berisi tambahan gas

halogen. Gas halogen membuat kerja filamen menjadi lebih efisien

sehingga dapat menghindari penghitaman kaca lampu karena proses

penguapan filamen. Lampu halogen memiliki cahaya yang lebih putih

dibanding lampu pijar biasa (3000-3300K). Nilai CRI lampu halogen yang

sangat baik (90-100 persen), maka dari itu lampu ini cukup populer

digunakan dalam aplikasi pencahayaan ritel khususnya untuk display dan

accent lighting (Gandslandt & Hofmann, 1992).

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 36: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

21

Universitas Indonesia

Gambar 2.8 Jenis Lampu Pijar dan Halogen

Sumber: The IESNA Lighting Handbook, Ninth Edition. 2000, hal 241.

2. Lampu Discharge Bertekanan Rendah

Cahaya dari lampu ini terbentuk dari tegangan listrik yang dialirkan pada

dua elektroda yang terletak pada tabung lampu yang berisi gas kimia. Lampu

ini memiliki intensitas tekanan gas rendah, sehingga untuk mendapat kekuatan

cahaya yang cukup lampu jenis ini sangat bergantung pada ukuran dan volume

lampu. (Gandslandt & Hofmann, 1992, p. 52-54).

(a) Lampu Fluorescent

Lampu berisi gas merkuri dengan permukaan yang dilapisi bubuk

fosfor untuk mengubah radiasi UV menjadi cahaya yang dapat dilihat.

Lampu fluorescent mempunyai tingkat efficacy dan umur lampu

yang sangat baik. Lampu ini juga memiliki warna lampu yang beragam.

Selain berbentuk pipa memanjang (TL), lampu jenis ini juga tersedia

dalam bentuk yang lebih praktis yang dinamakan lampu compact

fluorescent (CFL). Cahaya yang dihasilkan lampu ini merupakan cahaya

diffuse atau menyebar sehingga cocok untuk pencahayaan seragam/merata

untuk area lebih luas dibandingkan untuk pencahayaan aksen.

Pencahayaan menyebar ini juga hanya menghasilkan sedikit bayangan.

(Gandslandt & Hofmann, 1992, p.53) .

3. Lampu Discharge Intensitas Tinggi

Lampu discharge bertekanan tinggi (HID) terdiri dari komponen tabung

dalam lampu yang berisi gas argon, xenon dan material logam yang diberi

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 37: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

22

Universitas Indonesia

tekanan tinggi sehingga enghasilkan radiasi UV yang kemudian diubah

menjadi cahaya dalam tabung terluar. Berikut adalah tipe lampu HID (IESNA,

2000, p. 270-274):

(a) Lampu Merkuri

Lampu merkuri akan menyala sempurna jika merkuri dalam tabung

telah menguap sepenuhnya. Oleh karena proses tersebut, lampu jenis ini

butuh waktu beberapa saat hingga lampu dapat menyala sempurna, selain

itu jika lampu mati, untuk bisa dinyalakan kembali dibutuhkan waktu 3

hingga 7 menit agar suhu lampu dapat turun dan tekanan gas bisa kembali

normal.

Lampu merkuri mempunyai warna cahaya yang cenderung

berwarna putih kebiruan, sangat bagus dalam menerangi objek berwarna

biru, hijau dan kuning, namun kurang baik dalam menampilkan warna

merah dan jingga. Jenis lampu ini memiliki nilai CRI yang rendah

sehingga agak kurang cocok dipakai untuk aktivitas manusia dalam

ruangan. Lampu merkuri biasa dipakai untuk pencahayaan taman karena

jenis cahayanya yang bagus dalam menampilkan warna hijau pada

tanaman. Selain itu lampu ini juga mempunyai rata-rata umur lampu yang

cukup panjang.

(b) Lampu Metal Halide

Lampu metal halide memiliki karakteristik yang sama dengan lampu

merkuri, perbedaannya terletak pada tambahan metal halide di dalam

tabung selain gas argon dan merkuri. Penambahan elemen tersebut

membuat efficacy dari lampu ini meningkat pesat dibandingkan dengan

lampu merkuri biasa (75-125 lumens/watt).

Lampu ini memiliki CRI yang cukup baik, mempunyai warna lampu

yang bervariasi tergantung material apa yang ditambahkan dalam tabung

namun warna dari lampu dapat berubah seiring umur lampu berjalan dan

dalam waktu dimming.

(c) Lampu Sodium Bertekanan Tinggi

Lampu ini disusun oleh dua selubung atau tabung lampu. Tabung

pertama merupakan material yang dapat bertahan terhadap suhu tinggi dari

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 38: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

23

Universitas Indonesia

sodium dan memiliki titik lebur yang tinggi. Tabung ini berisi gas xenon

dan sedikit logam merkuri-sodium yang sebagian menguap ketika lampu

mulai dioperasikan.

Lampu high pressure sodium standar menghasilkan suhu warna

sekitar 1900 hingga 2200 K dan mempunyai nilai CRI yang cukup rendah

dengan nilai 22. Nilai CRI dapat ditingkatkan paling sedikit 65 angka

dengan cara menambah tekanan dari sodium, hanya saja umur dari lampu

dan efficacy lampu dapat berkurang. Lampu sodium bertekanan tinggi

biasa dipakai untuk lampu jalan, stadion, dan area outdoor lain yang tidak

membutuhkan nilai CRI tinggi.

Gambar 2.9 Lampu HID (Merkuri, Metal Halide dan Sodium)

Sumber: The IESNA Lighting Handbook Ninth Edition, 2000, hal 271-274.

4. Lampu LED

Lampu LED (Light Emitting Diodes) merupakan teknologi semikonduktor

yang mampu memberikan energi cahaya yang 10 kali lebih efisien dibandingkan

lampu pijar biasa.

Dalam aplikasinya, LED mengkonversi energi listrik secara langsung

menjadi energi cahaya. Lampu LED juga disebut sebagai “solid state lighting”

karena cahaya dipancarkan melalui material solid berupa kumpulan material

semikonduktor berbeda. Lampu LED sangat ideal dalam menghasilkan cahaya

dengan bermacam-macam warna, oleh karena itu lampu ini banyak dipakai untuk

lampu dekorasi dan papan merek komersial (Dubay, et al: 2008, p. 10).

Kepingan LED dapat disusun menjadi sebuah unit lampu dengan bentuk

yang sama seperti unit/bola lampu (bulp) fluorescent, parabolik halogen, lampu

pijar sehingga dapat dipasang pada beberapa jenis rumah lampu. Lampu LED

mempunyai umur lampu yang sangat baik yaitu 30.000 hingga 50.000 jam.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 39: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

24

Universitas Indonesia

Gambar 2.10 Detail Kepingan LED

Sumber: http://www.fiberopticproducts.com/Led.ht14.gif

Tabel 2.4 Jenis dan Karakteristik Lampu

Sumber: Diktat Kuliah Tata Cahaya, 2011

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 40: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

25

Universitas Indonesia

2.3.4 Luminaire

Luminaire atau rumah lampu adalah perangkat untuk menghasilkan,

mengkontrol dan mendistribusikan cahaya dari lampu. Suatu unit pencahayaan

yang lengkap terdiri dari satu atau banyak lampu, alat optikal yang didesain untuk

mendistribusikan cahaya, socket untuk memposisikan lampu, melindungi lampu,

mengkoneksikan lampu pada energi listrik, dan komponen mekanikal yang

diperlukan sebagai pelengkap luminaire (The IESNA, 2000).

2.3.4.1 Jenis Luminaire

Berikut adalah jenis dan teknik peletakan luminaire (Gandslandt &

Hofmann, 1992, p. 94-103):

Downlight

Sesuai dengan namanya, cahaya downlight diarahkan secara dominan

dan langsung ke arah bawah atau bidang kerja. Terdapat beberapa tipe

luminaire downlight berdasarkan teknik peletakan lampunya antara lain,

ceiling surface mounted, yaitu diletakan pada permukaan plafon. Recessed

downlights, luminaire yang ditanam kedalam permukaan plafon. Pendant,

adalah tipe downlight yang biasanya digantung. Wall mounted luminaire,

downlight yang dipasang pada dinding. (Gambar dari kiri ke kanan:

Recessed, semi-recessed, surface, pendant, wall mounted).

Gambar 2.11 Teknik Peletakan pada Luminaire Downlight

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 95.

Downlights tersedia dalam beberapa tipe distribusi cahaya.

Contohnya, narrow beam downlight menghasilkan cahaya dengan kualitas

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 41: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

26

Universitas Indonesia

untuk area yang kecil namun dapat meminimalisir masalah kesialauan

karena kecuraman sudutnya. Beberapa downlight memiliki tambahan

perangkat louver di dalam lubang reflektor yang dapat memberi

perlindungan ekstra terhadap silau. Pada gambar 2.12, bisa dilihat bahwa

penggunaan reflektor yang berbeda dapat menghasilkan sudut distribusi

cahaya yang berbeda pula.

Gambar 2.12 Bentuk Reflektor

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 95.

Washlight

Merupakan jenis luminaire yang menghasilkan distribusi cahaya

asimetrikal yang tidak hanya mengarah secara langsung secara vertikal

kebawah, tetapi juga pada permukaan tertentu.

Berikut adalah beberapa jenis washlight:

1. Wallwasher, jenis washlight yang mendistribusikan cahaya

ke arah dinding. Teknik peletakan wallwasher bisa dengan

recessed maupun surface mounted luminaire.

Gambar 2.13 Jenis Luminaire Wallwasher

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 100.

2. Ceiling washlight, jenis washlight yang dirancang untuk

menyorot plafon untuk menciptakan kualitas cahaya secara

tidak langsung (indirect). Biasanya luminaire ini

menggunakan jenis lampu tungsten halogen atau lampu

discharge bertekanan tinggi.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 42: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

27

Universitas Indonesia

3. Floor Washlight, adalah jenis washlight yang digunakan

sebagai pencahayaan di koridor atau sejenis area sirkulasi

lainnya. Floor washlight biasanya dipasang pada dinding

dan biasanya pada ketinggian yang rendah.

Gambar 2.14 Jenis Luminaire Ceiling & Floor Washlight

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 101.

Spotlight

Luminaire yang menghasilkan distribusi cahaya dengan menggunakan

sistem pencahayaan aksen pada area atau objek spesifik. Selain dapat

dipasang dengan cara recessed, spotlight merupakan tipe luminaire yang

juga dapat dipindah-pindah lokasinya sesuai kebutuhan (movable

spotlight).

Untuk bisa dipindah-pindah posisinya, spotlight membutuhkan unit

lampu tambahan yang disebut track. Track luminaire dirancang untuk

meletakan lampu pada posisi tertentu yang berfungsi sebagai lampu sorot

atau washlight.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 43: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

28

Universitas Indonesia

Gambar 2.15 Jenis Luminaire Spotlight

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 96-102.

Uplight

Luminaire yang mendistribusikan cahaya ke arah atas. Uplight dapat

digunakan sebagai sumber pencahayaan tidak langsung dengan cara

menyorot permukaan plafon atau tembok sehingga pantulan cahaya ke

bidang tersebut dapat menyinari ruangan. Uplight dapat dipasang dalam

permukaan lantai maupun dinding. Selain itu luminaire uplight juga bisa

dikombinasikan dengan downlight (up-downlight).

Gambar 2.16 Jenis Luminaire Uplight

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 97.

Louver Luminarie

Luminaire jenis ini dirancang untuk lampu CFL dan fluorescent yang

berfungsi sebagai anti-glare yaitu alat yang dapat meminimalisir kesilauan.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 44: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

29

Universitas Indonesia

Kontrol cahaya pada luminaire ini diatur oleh reflektor yang membuat

cakupan distribusi cahaya menjadi lebar dan luas.

Gambar 2.17 Jenis Louver Luminaire

Sumber: HandBook of Lighting Design, 1992, hal 97-98.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 45: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

30 Universitas Indonesia

BAB 3

PENCAHAYAAN BUATAN DAN SELLING POINT TENANT DI PUSAT

PERBELANJAAN

3.1 Pusat Perbelanjaan dan Tenant

Menurut The International Council of Shopping Centers (ICSC), pusat

perbelanjaan didefinisikan sebagai kumpulan dari ritel dan jenis perusahaan

komersial lainnya yang terencana, dikembangkan, dimiliki dan dikelola sebagai

suatu unit properti.

The International Council of Shopping Centers (ICSC) juga membagi

pusat perbelanjaan kedalam delapan tipe utama, antara lain:

Tabel 3.1 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan

Sumber: ICSC Shopping Center Definitions, 1999

Lynda dan Tong (2005) mendefiniskan tenant sebagai pihak yang

membayar sejumlah biaya atau menyewa untuk mendapatkan hak guna atas

sebuah tanah, bangunan atau properti lain dari pemiliknya. Dalam pusat

perbelanjaan, tenant dapat diartikan sebagai pihak peritel yang menyewa atau

membeli unit-unit toko atau ruang yang tersedia di pusat perbelanjaan tersebut.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 46: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

31

Universitas Indonesia

Tenant di sebuah pusat perbelanjaan dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga

aspek yaitu (Lynda & Tong, 2005, p. 51):

a. Type of Store

Klasifikasinya antara lain: anchor tenant, franchise, chain stores

dan independent owners. Anchor tenant adalah tenant yang

menyewa area paling besar di sebuah pusat perbelanjaan. Biasanya

sebuah pusat perbelanjaan memiliki beberapa anchor tenant.

Franchise adalah tenant yang termasuk jenis usaha waralaba.

b. Size and Operation Requirement

Pengklasifikasian tenant dilihat berdasarkan ukuran dan keperluan

operasionalnya. Pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:

toserba, pakaian (apparel), apotek (pharmacy), pasar swalayan,

makanan dan minuman ringan.

c. Type of Merchandise

Pengklasifikasian tenant berdasarkan jenis produk yang dijualnya

(barang maupun jasa).

3.2 Selling Point

Pusat perbelanjaan yang memiliki tenant dalam jumlah banyak dan jenis

beragam membuat konsumen mempunyai banyak pilihan dalam berbelanja.

Untuk itu, potensi dan kualitas yang ada pada tenant harus dimaksimalkan.

Dibutuhkan strategi untuk dapat menarik konsumen yaitu melalui pembentukan

selling point . Selling point adalah faktor dan kualitas yg dimiliki dan ditawarkan

suatu ruang komersial sehingga konsumen tertarik untuk berkunjung dan

memunculkan kemungkinan pembelian oleh konsumen (Oxford, 2012).

Lynda dan Tong mengklasifikasi faktor-faktor apa yang dapat menjadi

daya tarik dari suatu tenant, antara lain:

Kualitas

Kualitas tenant dapat dilihat dari keunggulan fasilitas dan peralatan yang

disediakan, serta kualitas produk yang ditawarkan tenant tersebut. Tampilan

dan suasana tenant juga dapat menjadi bagian dari kualitas fasilitas yang

ditawarkan.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 47: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

32

Universitas Indonesia

Harga

Tingkat harga yang ditawarkan tenant terhadap produk mereka juga dapat

menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen

Lifestyle

Kesesuain tenant dengan gaya hidup saat ini menjadikan tenant tersebut

dapat memenuhi kebutuhan konsumen sesuai target pasar.

Pelayanan

Pelayanan yang baik (sopan, ramah, cekatan, dapat diandalkan) juga

menjadi faktor lain yang menjadikan daya tarik tenant.

Klasifikasi daya tarik tersebut menjadi salah satu acuan, aspek apa saja yang

kira-kira mempunyai korelasi dengan pencahayaan dan aspek mana yang bisa

dibantu dan dimaksimalkan oleh pencahayaan buatan.

3.3 Pencahayaan Buatan Untuk Komersial Tipe Ritel

Terdapat tiga tujuan utama dari pencahayaan pada ruang komersial, antara

lain (The IESNA, 2000, p 217) :

Pencahayaan Harus Menarik Perhatian Konsumen

Cara pertama dalam proses menjual produk adalah menarik perhatian

pengunjung untuk masuk kedalam area ruang komersial tersebut. Pencahayaan

dapat membentuk impresi visual yang cepat melalui penampilan dari toko tersebut

yang kemudian akan membawa konsumen untuk masuk ke area toko tersebut.

Display produk dan interior dari toko menjadi elemen yang sangat penting dalam

menarik konsumen.

Pencahayaan Harus Memfasilitasi Konsumen Dalam Mengevaluasi

Produk Toko

Cara selanjutnya adalah, bagaimana pencahayaan dapat membuat konsumen

secara visual dapat terfasilitasi dalam proses berbelanja dan memilih produk.

Pencahayaan harus bisa menampilkan karakteristik produk secara maksimal dari

segi tekstur, warna, kualitas, dan membaca label produk.

Pencahayaan Harus Memfasilitasi Konsumen Hingga Proses

Berbelanja Berakhir

Dalam suatu studi yang dilakukan di Inggris oleh Down (1970) menemukan

bahwa aspek pelayanan dalam suatu ritel lebih penting dalam membentuk

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 48: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

33

Universitas Indonesia

pandangan konsumen terhadap ritel tersebut dibandingkan faktor desain

(Langrehr, 1991, p. 428).

Maka dari itu aspek pelayanan menjadi aspek yang harus diperhatikan dalam

proses berbelanja dari awal hingga akhr transaksi. Pencahayaaan harus dapat

memfasilitasi transaksi secara cepat dan akurat seperti mencatat penjualan dalam

pembukuan toko, menyediakan kemasan, membaca harga, penggunaan kartu

kredit. Aspek ini sama pentingnya dengan kedua aspek lain diatas.

Tabel 3.2 Aspek Penting Pencahayaan Ritel

Sumber: The IESNA Lighting Handbook Ninth Edition, 2000

3.4 Pencahayaan Buatan Untuk Tenant Restoran

Tipe tenant yang menyediakan area makan (restoran) berdasarkan The IESNA

(2000) dibagi menjadi 3 tipe antara lain: intimate, leisure dan quick service.

Tipe area makan intimate, termasuk cocktail lounge, nightclubs dan

beberapa restoran di dalamnya merupakan tempat dimana orang orang

berkumpul, bersantai, dihibur dan tentu saja untuk dapat makan dan

minum. Tipe ini memiliki karakter ruang yang lembut dengan luminance

yang rendah dengan beberapa objek/area yang disorot. Tingkat dan

distribusi cahaya harus dikontrol secara baik. Pada tipe area makan ini

suasana menjadi aspek yang penting dalam menciptakan karakter intimate

itu sendiri. Menurut Kotler (1973) suasana toko dapat membentuk citra

suatu toko kedalam pikiran konsumen, jika citra yang dibentuk positif

maka hal tersebut dapat meningkatkan jumlah konsumen untuk berbelanja

di toko tersebut (Langrehr, 1991, p. 429).

Tipe leisure adalah tipe area makan yang mencakup banyak restoran,

dimana aktivitas makan menjadi aktivitas yang paling penting.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 49: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

34

Universitas Indonesia

Pencahayaan umum pada tipe restoran ini tidak terlalu menonjol, kecuali

jika ada fitur yang harus disorot sebagai bagian dari tema dekorasi.

Tingkat illuminance pada tipe restoran ini cukup sedang (50 sampai 100

lux) namun pengontrolan terhadap silau sangat diperlukan.

Tipe quick service dining space terdiri atas lunchroom, kafetaria, snack

bars dan restoran dengan tipe pelayanan terhadap pengunjung yang cepat.

Tingkat illuminance cukup tinggi (500 sampai 1000 lx) dan distribusi

yang seragam dapat digunakan untuk menekankan rasa ekonomi dan

efisiensi.

Khusus untuk restoran yang menghadirkan area pajangan makanan, tempat

pajangan harus disorot dengan cahaya yang terang sehingga dapat menarik

perhatian pembeli dan membiarkan mereka untuk melihat secara jelas detail

makanan yang ditawarkan. Nilai CRI lebih penting bagi makanan yang segar

(fresh food) dibanding dengan makanan dalam kemasan. Sebaiknya tingkat

illuminance yang dipakai pada pajangan makanan paling sedikit dua kali lebih

tinggi daripada area sekitarnya.

Tabel 3.3 Nilai Illuminance Ruang Komersial

Sumber: The IESNA Lighting Handbook, Ninth Edition. 2000

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 50: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

35 Universitas Indonesia

BAB 4

STUDI KASUS

Studi kasus dilakukan pada pusat perbelanjaan tipe superregional center

yaitu pada pusat perbelanjaan Emporium Pluit, Jakarta Utara. Penulis

mengklasifikasi tenant untuk studi kasus berdasarkan type of merchandise atau

jenis produk yang dijual oleh tenant tersebut. Tipe tenant yang dikaji antara lain,

tenant yang menjual produk berupa barang elektronik, makanan, dan restoran

(area makan dan makanannya). Tenant-tenant yang dipilih adalah Nokia Store,

BreadLife, dan J.CO. Selain berdasarkan tipe barang yang dijual, tenant tersebut

juga dipilih berdasarkan pertimbangan, tenant apa yang mampu menarik perhatian

penulis saat mengelilingi pusat perbelanjaan Emporium, yaitu saat bertindak

sebagai pengunjung biasa. Data kuantitatif berupa nilai illuminance di area tenant

yang diukur dengan alat light meter diambil pada hari Jumat, 29 Juni 2012 pada

pukul 15.00-16.30.

4.1 NOKIA STORE

Tenant ini merupakan tipe tenant yang menjual barang elektronik, yaitu

telepon genggam. Nokia Store yang akan dibahas pencahayaannya terletak di

pusat perbelanjaan Emporium Pluit Lantai 1.

4.1.1 Penjelasan Singkat Tenant

Nokia adalah merek telepon genggam asal Finlandia yang merupakan

salah satu pelopor era telepon genggam di Indonesia. Nokia Store adalah gerai

resmi Nokia yang menjual produk dan aksesoris dari telpon genggam tersebut.

Beberapa desain Nokia Store yang ada sekarang (termasuk yang ada di Emporium

Pluit), dirancang dengan nuansa ponsel terbaru mereka yaitu Nokia Lumia

(Widiartanto, 2012).

Konsep dari Nokia Store adalah menghadirkan panduan yang mudah bagi

pengunjung, jalur masuk yang terbuka, pencahayaan redup dan tidak silau (low-

glare) sehingga toko ini dapat menghadirkan suasana rileks dan pengalaman yang

memuaskan untuk pengunjung (Ghosh, 2007).

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 51: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

36

Universitas Indonesia

Gambar 4.1 Suasana Tenant Nokia Store

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.2 Denah Lampu Nokia Store

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.1.2 Deskripsi Sistem Pencahayaan

Sistem Pencahayaan pada Tampak (Facade) dan Area Kasir

Tampak depan dari Nokia Store tidak banyak menghadirkan elemen dekorasi,

baik dalam bentuk dekorasi interior maupun berupa pencahayaan buatan. Tampak

depannya terdiri dari pintu masuk yang dibuat lebar dan terbuka serta partisi kaca

berisi poster reklame sebagai alat promosi dan alat informasi dari produk Nokia.

Elemen pencahayaan buatan yang ada pada area tampak hanya berupa papan

merek (signboard) dari tenant Nokia Store. Papan merek (signboard) yang ada

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 52: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

37

Universitas Indonesia

pada Nokia Store terdapat di area pintu masuk dan area kasir. Papan merek ini

terbuat dari material akrilik yang diberi pencahayaan dengan jenis lampu LED

yang diletakan di dalam akrilik mengikuti bentuk tulisan. Penggunaan

pencahayaan pada papan merek berfungsi sebagai penegas dan penanda merek

tenant serta penarik perhatian pengunjung.

Pencahayaan untuk menerangi area kasir sendiri berasal dari pendaran

lampu papan merek yang ada di belakangnya dan juga pantulan lampu spotlight

yang mengarah pada dinding bertekstur yang juga terletak di belakang kasir.

Track spotlight sengaja diarahkan ke dinding untuk mengekspos tekstur

bergelombang dari dinding.

(a) (b)

Gambar 4.3 (a) Tampak; (b) Area Kasir Tenant Nokia

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sistem Pencahayaan pada Area Pajangan (Display)

Area meja display atau pajangan memakai sistem pencahayaan aksen yang

bertujuan untuk mengekspos tampilan produk. Jenis lampu yang dipakai adalah

lampu LED dengan luminaire jenis track spotlight. Dengan sistem track

penempatan lampu dapat diatur lebih leluasa dan dapat disesuaikan dengan

peletakan produk. Track spotlight yang ada pada tenant ini tidak semuanya

beroperasi karena ada beberapa lampu yang memang tidak berfungsi atau rusak.

Selain pada meja pajangan (display), area pajangan (display) juga terdapat pada

kabinet di beberapa sisi tenant. Pencahayaan di area pajangan pada kabinet

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 53: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

38

Universitas Indonesia

menggunakan lampu LED dengan jenis recessed spotlight yang ditanam pada

bidang kabinet.

Pencahayaan pada tenant ini lebih fokus pada pencahayaan aksen yang

berfungsi untuk mengekspos produk. Oleh karena itu, pencahayaan umum pada

area ini bersifat tidak merata dan mempunyai illuminance ruangan dengan tingkat

terang berbeda tergantung letak produk.

(a) (b)

Gambar 4.4 (a) Lampu LED kabinet; (b) Lampu LED Track Spotlight

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sistem Pencahayaan pada Elemen Dekoratif

Dinding kabinet memakai sistem pencahayaan efek sebagai elemen dekoratif.

Cahaya efek berfungsi untuk mempertegas warna interior toko yang berwarna-

warni, sesuai dengan konsep warna ponsel terbaru mereka, yaitu “Nokia Lumia”.

Lampu yang digunakan pada pencahayaan efek ini adalah lampu jenis fluorescent

dengan suhu warna dingin. Lampu ini diletakkan berjajar dibelakang tiap kaca.

Tiap kaca diberi tempelan stiker berwarna merah, merah jambu dan ungu untuk

menyamarkan cahaya dan bentuk lampu selain berfungsi juga sebagai elemen

dekoratif. Selain ditempel oleh tempelan stiker warna-warni, di beberapa titik

kaca kabinet diberi tempelan poster reklame berupa informasi spesifikasi dan

detail produk.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 54: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

39

Universitas Indonesia

4.1.3 Kuesioner

Kuesioner dibagikan pada 20 responden secara acak yang merupakan

pengunjung Nokia Store Emporium Pluit, hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Nokia Store

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.1.4 Analisis Pencahayaan

Analisis Pencahayaan pada Tampak Tenant (Facade) dan Area Kasir

Partisi berisi poster reklame merupakan elemen pada facade Nokia Store

yang cukup dominan, akan tetapi penampilan elemen ini kurang didukung oleh

pencahayaan yang baik. Tidak adanya pencahayaan khusus pada poster membuat

poster menjadi tampak gelap dan kurang menarik untuk dievaluasi informasinya

oleh pengunjung. Melalui pengukuran dengan alat light meter, tingkat illuminance

yang dihasilkan pada area sekitar pintu masuk adalah sebesar 65,8 lux. Rata-rata

nilai illuminance di area ini sudah sesuai dengan standar illuminance jalur

sirkulasi menurut the IESNA yaitu sebesar 50-100 lux, namun angka ini masih

cukup kecil untuk menerangi suatu objek seperti objek reklame yang butuh

penerangan lebih besar.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 55: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

40

Universitas Indonesia

Pencahayaan khusus yang digunakan pada papan reklame atau poster

biasanya menggunakan sistem pencahayaan efek yang menyorot reklame dari

dalam atau pencahayaan aksen yang menyorot dari luar. Permasalahan elemen

facade partisi poster ini berimbas pada tampilan luar tenant yang menjadi agak

gelap pada bagian partisi. Namun masalah ini tertolong oleh area open entrance

yang lebih dominan pada area tampak, sehingga interior warna-warni di dalam

tenant bisa terlihat dengan jelas dari luar.

Pada area kasir, tingkat illuminance-nya terbilang cukup rendah yaitu 67,4

lux. Area kasir ini belum memenuhi standar illuminance untuk area kasir menurut

the IESNA (300-500 lux). Secara persepsi visual, untuk melakukan aktivitas yang

biasa dilakukan pada area kasir seperti menulis, membaca dan menghitung uang,

area ini bisa dibilang kurang nyaman. Pencahayaan pada area kasir ini belum

memenuhi tujuan pencahayaan buatan pada ruang komersial menurut IESNA

pada bab 3.3 bahwa pencahayaan harus memfasilitasi konsumen hingga proses

berbelanja berakhir.

Analisis Pencahayaan pada Area Pajangan (Display)

Berdasarkan hasil kuesioner, 20% responden berpendapat bahwa pencahayaan

pada tenant Nokia ini terlalu terang, sedangkan 65% responden beranggapan biasa

saja. Melalui wawancara dengan beberapa pengunjung yang berpendapat terlalu

terang, mereka mengatakan, area display pada kabinet merupakan area yang

paling silau di tenant ini. Kesilauan pada area ini salah satunya disebabkan oleh

penggunaan material papan tempat meletakan produk yang sifatnya reflektif

terhadap cahaya. Selain itu, penempatan lampu pada belakang produk yaitu pada

dinding kaca juga membuat area ini tampak lebih silau. Penyebab lainnya adalah

jarak lampu recessed spotlight pada kabinet yang terlalu dekat dari produk.

Tampilan produk menjadi tidak fokus karena memiliki terang yang berlebihan dan

sama dengan sekitarnya. Nilai rata-rata illuminance di sekitar area ini adalah

112,6 lux.

Pada area meja pajangan (display), pengunjung Nokia store merasa lebih

nyaman dalam melihat produk dibandingkan pada area kabinet. Jarak meja

pajangan dan sumber cahaya yang cukup jauh membuat produk Nokia pada area

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 56: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

41

Universitas Indonesia

ini cukup nyaman untuk dilihat. Tingkat keterangan cahaya pada sekitar area meja

display juga cukup baik karena area di sekitarnya lebih gelap dibandingkan

dengan yang berada produk diatas meja. Teknik demikian membuat hirarki fokus

seseorang akan lebih tertuju pada area tersebut, hal ini sesuai dengan prinsip

pencahayaan kualitatif focal glow (World of Shopping, 2008, p. 4).

Pada gambar 4.5 dapat dilihat perbedaan kualitas tampilan produk berdasarkan

tingkat keterangan cahayanya. Gambar 4.5 (a) memiliki tingkat kesilauan yang

lebih tinggi dibandingkan gambar 4.5 (b) yang memiliki illuminance baik untuk

tampilan suatu produk. Perbedaan kualitas cahaya di dua area ini juga

mempengaruhi produk apa yang dipajang disana. Produk baru dan unggulan

diletakan pada area meja (gambar 4.5 (b)) yang memiliki pencahayaan aksen lebih

baik dibandingkan di area kabinet (gambar 4.5 (a)) yang memiliki efek silau.

(a) (b)

Gambar 4.5 Tampilan Produk Nokia Store

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Secara keseluruhan, tenant ini memiliki illuminance level yang redup,

karena tidak memiliki sistem pencahayaan umum. Hal ini sesuai dengan konsep

tenant yang menginginkan suasana yang redup dan rileks.

Analisis Pencahayaan pada Elemen Dekoratif

Penampilan ruang di dalam tenant ini cukup berhasil membuat pengunjung

tertarik untuk masuk ke dalamnya. Hal ini terbukti dari hasil kuesioner, yakni

30% responden beranggapan bahwa penampilan ruang dari tenant yang dapat

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 57: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

42

Universitas Indonesia

membuat mereka tertarik untuk masuk ke dalam toko. Tampilan dinding warna-

warni dengan menjadikan warna merah dan warna turunan dari merah (merah

jambu, ungu), membuat perhatian orang yang melewatinya tertuju pada tenant ini.

Warna merah memiliki tingkat visibilitas yang sangat tinggi (Color Meaning,

2002). Warna inilah yang didukung oleh teknik pencahayaan efek menjadi salah

satu elemen dekorasi ruang yang menghadirkan ketertarikan pengunjung.

4.1.5 Analisis Kualitas Pencahayaan

Nokia Store memakai jenis lampu LED pada semua luminaire jenis

spotlight. Penggunaaan lampu jenis ini sesuai dengan penerapan kualitas

pencahayaan terkait aspek ekonomi dan lingkungan. Lampu LED memiliki

efficacy yang sangat tinggi sehingga dapat menghemat energi listrik yang

digunakan. Aspek kualitas cahaya lain yang diterapkan dengan baik adalah aspek

visibility dan aesthetic judgement. Aspek visibility atau kemampuan pandang pada

tenant Nokia sudah memenuhi kriteria. Tingkat dan jarak pandang pada tenant

khususnya pada area pajangan produk Nokia cukup baik karena jumlah lampu

yang cukup banyak dan dapat diatur letaknya. Namun pada beberapa area display

yaitu pada area kabinet, aspek visibility dan visual comfort kurang maksimal

karena cahaya yang terlalu terang dan silau. Silau membuat pandangan pada area

ini menjadi tidak nyaman dan lama kelamaan membuat mata lelah.

Sementara itu, aspek aesthetic judgment terletak pada elemen dekorasi

terutama pada dinding warna-warni yang cukup baik dalam berkolaborasi dengan

pencahayaan buatan.

4.1.6 Analisis Pencahayaan Terkait Selling Point

Peran pencahayaan yang paling besar dalam membentuk selling point pada

tenant Nokia Emporium Pluit adalah dalam membentuk penampilan ruang tenant.

Penampilan ruang tenant merupakan salah satu kualitas dari tenant ini yang dapat

menarik perhatian pengunjung untuk masuk ke dalamnya. Upaya Nokia dalam

membentuk selling point melalui penampilan ruangnya bisa dibilang cukup

berhasil.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 58: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

43

Universitas Indonesia

Pencahayaan aksen yang tidak merata tanpa penambahan pencahayaan umum

membuat suasana dalam tenant tampak redup dan terkesan rileks, hal ini sesuai

dengan konsep awal Nokia store yang ingin menampilkan suasana rileks dan

redup.

Meskipun demikian, usaha pencahayaan dalam meningkatkan kualitas produk

dari segi penampilan produknya belum cukup berhasil. Aspek visual comfort dan

visibility yang kurang baik pada beberapa area display membuat kualitas produk

dari segi tampilan tidak dapat dimaksimalkan. Hasil kuesioner juga membuktikan

hanya 5% responden yang mengunjungi Nokia karena penampilan produknya.

Responden cenderung mengunjungi tenant ini karena kualitas produk dan

mereknya yang sudah dikenal serta dari penampilan ruang tokonya. Jadi peran

pencahayaan dalam membantu membentuk selling point dari segi penampilan

produk belum terlalu signifikan.

4.2 BREADLIFE

Tenant ini merupakan tipe tenant yang menjual produk berupa barang

makanan, yaitu roti. Lokasi tenant terletak di area lantai dasar pusat perbelanjaan

Emporium Pluit.

Gambar 4.6 (a) Denah BreadLife ; (b) Denah Lampu BreadLife

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 59: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

44

Universitas Indonesia

4.2.1 Penjelasan Singkat Seputar Tenant

BreadLife merupakan toko roti yang mengadaptasi konsep roti ala Jepang.

BreadLife mempunyai konsep desain toko yang ekslusif dengan dapur terbuka

sehingga konsumen dapat melihat proses pembuatan roti dan dapat melihat

kesegaran dari produknya yang baru selesai dipanggang

(www.breadlifebakery.com). Pelayanan pada toko roti BreadLife bersifat self

service, yaitu pengunjung dapat memilih sendiri roti yang tersedia untuk

kemudian dikemas di kasir.

Gambar 4.7 Suasana Tenant BreadLife Emporium

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.2.2 Deskripsi Sistem Pencahayaan

Sistem Pencahayaan pada Tampak Tenant (Facade) dan Area Kasir

Facade gerai BreadLife mempunyai elemen pencahayaan yang terletak pada

papan merek dan lis diatas papan merek tersebut. Lis papan merek menggunakan

sistem pencahayaan efek yang menghasilkan cahaya tidak langsung dan

menyebar. Jenis lampu yang digunakan adalah lampu fluorescent dengan suhu

warna hangat yang disusun secara tumpang tindih sehingga cahaya yang

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 60: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

45

Universitas Indonesia

dihasilkan tidak terputus. Penggunaan sistem pencahayaan efek pada lis ini

bertujuan sebagai elemen dekoratif.

Material akrilik yang berisi lampu LED digunakan pada papan merek sebagai

elemen penanda dan penegas merek toko. Papan merek dipasang dengan cara

digantung pada plafon toko.

Area kasir toko memakai lima buah lampu recessed downlight dengan jenis

lampu compact fluorescent suhu warna hangat.

Gambar 4.8 Tampak Depan dan Papan Merek BreadLife

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sistem Pencahayaan pada Area Pajangan (Display)

Sistem pencahayaan yang menjadi fokus utama pada tenant yang menjual

produk roti ini adalah sistem pencahayaan aksen. Penggunaan lampu spotlight

khususnya pada area penjualan menunjukan aplikasi sistem pencahayaan aksen

yang coba diterapkan secara dominan untuk membantu memasarkan produk roti

ini.

Pada area pajangan di dekat pintu masuk, lampu yang digunakan pada rak

meja pajangan adalah lampu halogen dengan luminaire recessed spotlight. Unit

lampu ini ditanam pada plafon gantung dan dapat diatur arah lampunya. Untuk

bagian rak dibawahnya, unit lampu yang digunakan adalah lampu fluorescent

dengan suhu warna hangat yang disusun di sepanjang rak. Untuk area pajangan

lain selain pada area depan, lampu halogen dipasang dengan sistem recessed

spotlight pada plafon biasa (bukan plafon gantung). Pencahayaan di area sirkulasi

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 61: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

46

Universitas Indonesia

mendapatkan illuminance dari pantulan dan pendaran lampu spotlight yang

digunakan untuk menyorot produk roti.

Gambar 4.9 Potongan Lampu Rak BreadLife

Sumber: Dokumentasi Pribadi

(a) (b)

Gambar 4.10 (a) Lampu Spotlight Halogen pada Area Pajangan; (b) Lampu Fluorescent pada Rak

Bawah (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 62: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

47

Universitas Indonesia

Sistem Pencahayaan pada Area Dapur

Dapur terbuka pada BreadLife memakai tipe luminaire diffuse dengan lampu

fluorescent white. Luminaire diffuse ini dipasang hampir diseluruh permukaan

plafon di area dapur.

4.2.3 Kuesioner

Kuesioner dibagikan pada 20 responden secara acak yang merupakan

pengunjung dari tenant BreadLife, hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner BreadLife

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.2.4 Analisis Pencahayaan

Analisis Pencahayaan pada Area Kasir

Area kasir memiliki tingkat illuminance yang lebih rendah jika dibandingkan

dengan area sirkulasi dan display. Pemakaian lampu CFL pada area ini membuat

tingkat illuminance-nya (652,4 lux) tidak sebesar area sirkulasi dan pajangan yang

memakai lampu halogen di banyak titik. Untuk pencahayaan umum area kasir,

penggunaan dua buah lampu CFL downlight ini sudah cukup tepat. Pencahayaan

umum membutuhkan pencahayaan yang merata dan menyebar. Lampu CFL

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 63: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

48

Universitas Indonesia

memiliki lapisan bubuk fosfor yang membuat cahaya yang dikeluarkan lampu

menjadi menyebar dan merata sehingga sangat cocok untuk pencahayaan umum.

Berdasarkan hasil wawancara dengan dua orang pengunjung, mereka berpendapat

bahwa pencahayaan di area kasir biasa saja. Mereka mampu melakukan aktivitas

pembayaran dengan nyaman tanpa merasa silau. Hal ini membuktikan peran

lampu CFL beserta luminaire-nya untuk pencahayaan area kasir sudah cukup

baik.

Analisis Pencahayaan pada Area Pajangan (Display)

Berdasarkan hasil kuesioner, 65% responden beranggapan bahwa

pencahayaan pada tenant ini terlalu terang, sedangkan 35% beranggapan biasa

saja. Melalui wawancara dengan seluruh responden kuesioner yang menyatakan

pencahayaan terlalu terang, semua responden berpendapat bahwa pencahayaan

pada tenant ini kurang nyaman. Ketidaknyamanan ini terjadi karena tingkat

cahaya yang terlalu terang sehingga mengganggu pengunjung secara psikologis

maupun fisik. Warna kekuningan berlebihan dari lampu halogen juga dapat

menyebabkan efek mengganggu yang membuat orang merasa semakin tidak

nyaman (discomfort glare).

Pencahayaan yang terlalu terang menyebabkan pencahayaan aksen yang coba

diterapkan pada tenant ini belum cukup berhasil karena tingkat illuminance tiap

area pada ruangan menjadi sama dan merata. Pencahayaan yang merata ini tidak

sesuai dengan prinsip pencahayaan aksen yang seharusnya menonjolkan suatu

objek dengan cahaya sorot sehingga objek tersebut menjadi lebih terang dibanding

sekitarnya.

Cahaya yang terlalu terang pada tenant ini bisa disebabkan oleh beberapa hal,

antara lain penggunaan lampu halogen dengan watt yang sangat tinggi sehingga

cahaya yang dihasilkan sangat terang. Melalui pengukuran dengan alat light

meter, diperoleh nilai rata-rata illuminance di tenant BreadLife sebesar 853,3 lux.

Angka ini sebenarnya sudah sesuai dengan standar illuminance area display

(pencahayaan untuk objek/barang pajangan) menurut The IESNA yaitu sebesar

500-1000 lux, namun untuk area sirkulasi dan area sekitar rak pajangan, nilai

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 64: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

49

Universitas Indonesia

853,3 lux terbilang sangat besar. Hal inilah yang membuat discomfort glare bagi

para pengunjung.

Analisis Pencahayaan Pada Area Dapur

Penggunaan luminaire diffuse hampir diseluruh permukaan plafon

menghasilkan cahaya yang menyebar secara merata. Material akrilik yang dipakai

sebagai diffuser yang membuat cahaya dari lampu menjadi samar. Pendaran

cahaya samar dapat mengurangi tingkat kesilauan lampu yang biasanya dirasakan

ketika kita menatap langsung kearah lampu.

4.2.5 Analisis Kualitas Pencahayaan

Berdasarkan ketentuan The IESNA mengenai kualitas pencahayaan, dari

segi visual comfort, pencahayaan pada tenant khususnya pada area penjualan

belum berhasil menghadirkan kenyamanan secara psikologis (discomfort glare).

Pencahayaan yang terlalu terang membuat suasana menjadi silau. Maka dari itu

aspek ini belum berhasil diterapkan dengan baik dalam tenant.

Meskipun demikian, pencahayaan pada tenant ini cukup memperhatikan

aspek task performance khususnya di area kasir.

4.2.6 Analisis Pencahayaan Terkait Selling Point

Berdasarkan hasil kuisioner 45% responden memilih mengunjungi tenant

karena kualitas produk/merek dari toko sedangkan 35% responden mengunjungi

tenant karena penampilan produknya. Data ini menunjukan bahwa sebagian besar

alasan pengunjung untuk mengunjungi tenant berasal dari produk BreadLife itu

sendiri baik itu dari tampilan maupun kualitas produk dari segi rasa. Oleh karena

itu kualitas produk yang sudah ada tersebut telah mencoba dimaksimalkan oleh

tenant ini melalui penggunaan lampu spotlight dan lampu fluorescent seterang dan

sebanyak mungkin sehingga semua produk dari roti dapat tersorot tanpa

terkecuali.

Penggunaan lampu spotlight yang terang dan merata di sepanjang area

pajangan mampu menambah kualitas tampilan yang sudah ada dari roti BreadLife.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 65: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

50

Universitas Indonesia

Lampu sorot yang berwarna kuning membuat tampilan roti yang juga mempunyai

warna dominan kuning menjadi lebih segar dan menarik perhatian. Lampu

halogen yang dipilih sebagai lampu sorot merupakan pilihan yang cukup tepat

karena CRI-nya yang tinggi dan mempunyai warna lampu hangat kekuningan.

Selain itu, cahaya kuning dari lampu fluorescent dan halogen juga menjadi salah

satu kunci selling point produk roti dari segi tampilan karena warna ini mampu

memaksimalkan warna asli roti yang kebanyakan berwarna kuning sehingga

warna kuning dari roti tampak lebih tajam.

Gambar 4.11 Pajangan Roti BreadLife

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dari segi tampilan pencahayaan dalam menarik konsumen, tenant ini

berhasil menarik perhatian 65% responden karena kualitas cahayanya yang sangat

terang, bahkan paling terang dibandingkan pencahayaan tenant lain disekitarnya.

Hal ini membuktikan bahwa pencahayaan sangat terang membuat tenant menjadi

menonjol dan dapat membuat pengunjung tertarik untuk masuk kedalam tenant.

Cara ini cukup berhasil meskipun kenyamanan pengunjung di dalamnya menjadi

terganggu karena cahaya yang terlalu terang dan silau.

Secara keseluruhan, pencahayaan pada tenant telah berhasil menerapkan

ketiga tujuan pencahayaan pada ruang komersial berdasarkan ketentuan The

IESNA yang tercantum pada bab 3.3.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 66: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

51

Universitas Indonesia

4.3 J.CO DONUTS & COFFEE

J.CO Donusts & Coffee termasuk dalam tipe tenant yang menjual produk

berupa makanan beserta area makannya. J.CO termasuk dalam kategori tenant

berupa restoran “intimate” yang cocok untuk tempat bersantai dan makan dalam

waktu lama. Lokasi tenant terletak di area lantai dasar pusat perbelanjaan

Emporium Pluit, Jakarta Utara.

4.3.1 Penjelasan Singkat Seputar Tenant

J.CO Donuts & Coffee dimiliki dan dikelola oleh Johnny Andrean Group

yang terinspirasi dari konsep donat yang ada di Amerika Serikat. Gerai J.CO

mempunyai konsep dapur terbuka yang membuat konsumen dapat melihat

berbagai atraksi pembuatan donat langsung dari mencampur bahan sampai donat

tersebut siap untuk dijual. Sasaran dari J.CO Donuts & Coffee adalah kelas sosial

menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup modern, menggemari

aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan

minuman dengan merek premium (Safiera, 2010).

(a) (b)

Gambar 4.12 (a) Denah J.CO Emporium ; (b) Denah Perspektif J.CO Emporium

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 67: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

52

Universitas Indonesia

4.3.2 Deskripsi Sistem Pencahayaan

Sistem Pencahayaan pada Papan Merek

Sama dengan kebanyakan tenant yang dibahas sebelumnya, elemen

pencahayaan pada facade gerai terdapat papan merek dan lis kayu tempat

melekatnya papan merek tersebut. Papan merek ini menggunakan material sejenis

akrilik berwarna kuning yang didalamnya dipasangi lampu LED, sehingga akan

menciptakan efek pendaran warna yang menarik perhatian dan mudah dilihat dari

kejauhan.

Lis kayu ini diberi elemen pencahayaan dengan menggunakan sistem

pencahayaan efek yaitu teknik cove lighting untuk menonjolkan tekstur kayu dan

juga sebagai elemen pemanis atau dekoratif. Jenis lampu yang digunakan adalah

lampu fluorescent tubular warm yang disembunyikan di sela-sela plafon.

Gambar 4.13 Tampak Depan Tenant J.CO Emporium

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sistem Pencahayaan Area Kasir dan Display

Area kasir pada tenant ini dibagi menjadi dua area, yaitu area kasir yang

melayani jual beli donat serta kasir yang melayani jual beli kopi dan yogurt.

Selain berfungsi sebagai tempat pembayaran, meja pada area kasir juga berfungsi

sebagai meja pajangan untuk menampilkan produk donat dan yogurt.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 68: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

53

Universitas Indonesia

Pencahayaan pada meja pajangan donat menggunakan sistem pencahayaan

aksen dengan unit lampu recessed spotlight halogen yang dipasang pada plafon

gantung. Selain memakai cahaya aksen dari spotlight, meja ini juga memakai

pencahayaan efek diffuse dengan memakai lampu fluorescent tubular berwarna

putih dibawah rak-rak tempat meletakan donat. Material rak menggunakan

material akrilik berwarna putih yang sangat baik untuk pencahayaan diffuse.

Pendaran cahaya dari material akrilik menciptakan cahaya menyebar dan menyala

merata yang dapat digunakan sebagai penerangan tambahan dan elemen dekoratif

pada meja pajangan.

Area kasir untuk melayani jual beli yogurt dan kopi, selain dipakai untuk

mendukung aktivitas jual beli, juga berfungsi sebagai tempat untuk memajang

produk yogurt. Sistem dan teknik lampu yang dipakai sama dengan yang

digunakan di area meja pajangan donat.

Sistem Pencahayaan pada Area Makan

Area makan di tenant ini mempunyai tingkat illuminance yang rendah.

Intensitas cahaya yang redup dan remang-remang bertujuan untuk menghadirkan

kesan intim, hangat dan nyaman. Untuk itu, dipakailah sistem pencahayaan

dekoratif dan efek dengan tingkat illuminance yang cukup rendah karena sifatnya

yang dapat menyamarkan cahaya dan menghasilkan cahaya tidak langsung.

Gambar 4.14 (a) merupakan salah satu penerapan sistem pencahayaan

dekoratif pada area makan. Jenis luminaire yang dipakai adalah lampu pendant

yang dipasang pada down ceiling. Material dari luminaire dekoratif menggunakan

kaca berwarna merah yang didalamnya berisi lampu CFL dengan suhu warna

hangat (warm white CFL). Unit lampu ini berfungsi sebagai hiasan pada interior

tenant karena kekuatan cahayanya hanya mampu menghasilkan cahaya yang

berpijar tanpa menerangi meja-meja makan dibawahnya. Selain pencahayaan

dekoratif, pada area makan yang ditampilkan lewat gambar 4.14 (a), digunakan

juga pencahayaan efek dengan unit lampu sorot halogen yang diletakan diatas

plafon gantung. Lampu sorot tersebut diarahkan ke plafon diatasnya. Fungsinya

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 69: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

54

Universitas Indonesia

adalah sebagai salah satu elemen hiasan yang menciptakan pola cahaya yang

menarik dan unik pada plafon.

Pencahayaan dekoratif lain yang ada di area makan bisa dilihat pada gambar

4.14 (b). Terdapat tiga buah lampu pendant berukuran besar yang masing-masing

berisi empat buah lampu CFL. Lampu ini tidak menghasilkan pancaran lux yang

besar karena sumber cahaya dari lampu didalamnya diserap oleh material akrilik.

(a) (b)

Gambar 4.14 (a); (b) Jenis Lampu Gantung pada J.CO Emporium

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Selain pencahayaan dekoratif, sistem pencahayaan efek juga dipakai

sebagai salah satu cara untuk menghasilkan cahaya redup, tidak langsung namun

menarik perhatian. Pada gambar 4.15 Bisa dilihat pengaplikasian pencahayaan

efek lewat teknik wallwasher dan background lighting yang menghasilkan cahaya

menerus dan tidak langsung. Lampu fluorescent tubular dengan suhu warna

hangat diletakan secara tersembunyi pada sela-sela plafon dan belakang cermin.

Pantulan dari pencahayaan efek ini dijadikan sumber pencahayaan utama bagi

beberapa titik area makan dengan tingkat illuminance yang tidak terlalu besar,

karena cahayanya yang tidak langsung dan tidak adanya pencahayaan umum yang

merata di area ini.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 70: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

55

Universitas Indonesia

Gambar 4.15 Pencahayaan Efek di J.CO Emporium (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Unit lampu recesseed downlight berisi lampu pijar juga digunakan di

beberapa titik area makan sebagai sumber cahaya selain dari wallwasher yang

membantu membentuk illuminance ruangan.

Gambar 4.16 Denah Plafon J.CO Emporium

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 71: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

56

Universitas Indonesia

4.3.3 Kuesioner

Tabel 4.3 Hasil Kuesioner J.CO Donuts & Coffee

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.3.4 Analisis Pencahayaan

Analisis Pencahayaan pada Area Kasir dan Area Pajangan

Berdasarkan hasil kuesioner, 35% responden beranggapan bahwa penampilan

produk menjadi alasan mereka untuk mengunjungi tenant J.CO. Alasan tersebut

terlihat dari kualitas tampilan produk J.CO yang segar dan memiliki tampilan

warna yang tajam sehingga mampu mengundang selera. Penggunaan lampu

halogen sebagai alat untuk menyorot produk bisa dibilang cukup tepat, halogen

mempunyai CRI sempurna yang sangat bagus dalam menampilkan warna asli

suatu objek. Dengan nilai CRI yang tinggi, produk J.CO kelihatan lebih cerah,

kelihatan segar dan kelihatan tidak basi, selain itu warna kuning dari lampu juga

sangat baik dalam menampilkan suatu produk makanan.

Selain karena sorotan yang diberikan pada produknya, penggunaan

pencahayaan efek pada meja display melalui pencahayaan efek dari lampu

fluorescent membuat tampilan dari tenant J.CO mampu menarik perhatian orang

dan memusatkannya pada meja display. Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan

pencahayaan pada ruang komersial menurut The IESNA (2000) bahwa

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 72: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

57

Universitas Indonesia

pencahayaan harus memfasilitasi konsumen dalam mengevaluasi produk suatu

toko.

Papan daftar harga yang terdapat diatas area pajangan belum dimaksimalkan

secara pencahayaan sehingga pengunjung sulit untuk mengevaluasi informasi

yang ada didalamnya. Pencahayaan dari papan harga ini cuma berasal dari

pendaran cahaya lampu sorot dan lampu efek fluorescent yang ada pada meja

pajangan.

Analisis Pencahayaan pada Area Makan

Pencahayaan efek dan dekorasi yang digunakan pada area makan,

menghasilkan cahaya indirect dan diffuse dengan tingkat illuminance yang

rendah. Berdasarkan hasil kuesioner, 45% pengunjung berpendapat bahwa

pencahayaan pada tenant J.CO terasa redup dan intim, sedangkan 30% responden

berpendapat biasa saja. Nilai rata-rata illuminance pada area ini tergolong rendah

yaitu sebesar 31,7-58,4 lux. Tingkat illuminance yang rendah membuat segala

aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi menjadi sulit untuk dilakukan pada area

ini. Aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi tersebut adalah membaca dan

menulis, yang keduanya merupakan aktivitas sekunder dalam area makan.

Visualisasi pencahayaan untuk aktivitas membaca dan menulis ini terasa kurang

nyaman karena cahaya yang redup akan sulit menampilkan warna asli objek

tulisan maupun gambar dengan sempurna.

Namun tingkat illuminance yang rendah tidak mengganggu aktivitas utama,

yaitu makan dan minum. Pencahayaan redup cukup nyaman untuk penglihatan

jika diaplikasikan pada aktivitas yang tidak terlalu membutuhkan fokus tinggi.

Peranan utama cahaya redup yang digunakan di area makan sebenarnya adalah

untuk menghasilkan kualitas cahaya yang dapat membentuk mood dan suasana

yang positif. Salah satu pengunjung di area ini berpendapat bahwa suasana di area

makan ini dapat membuat dirinya merasa rileks dan betah untuk berlama-lama.

Pernyataan tersebut menunjukan kualitas tenant yang dibentuk oleh suasana

dalam ruangan melalui andil pencahayaan redup dan hangat.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 73: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

58

Universitas Indonesia

Perpaduan pencahayaan redup berwarna kuning jingga dengan warna interior

J.CO mampu membentuk suasana yang intim, hangat, menyegarkan, dan rileks.

Warna interior J.CO sendiri sama dengan warna yang ada pada logonya yaitu

coklat dan jingga. Warna coklat dan jingga jika dipadukan dengan cahaya kuning

akan menghasilkan suasana yang lebih hangat. Ketiga warna ini tergolong dalam

suhu warna yang rendah atau warna hangat. Warna hangat akan menciptakan

suasana yang lebih menyegarkan, membawa suasana rileks dan intim

meningkatkan selera makan sesuai dengan arti warna pada bab 2. Berdasarkan

penjelasan diatas, peran pencahayaan dalam pembentukan suasana ruang bisa

dibilang cukup besar.

Gambar 4.17 Suasana Area Makan J.CO Emporium

Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.2.5 Analisis Kualitas Pencahayaan

Suasana di tenant ini mampu memberikan impresi visual mendalam bagi

pengunjung. Selanjutnya impresi visual ini akan mempengaruhi perilaku

pengunjung secara sadar maupun tidak sadar untuk mengunjungi tenant ini lagi.

Pernyataan ini terbukti dari hasil kuesioner dimana 30% responden memilih

suasana sebagai faktor yang membuat mereka mengunjungi tenant. Jika faktor

suasana yang dipilih dalam kuesioner, berarti sebelumnya pengunjung sudah

pernah masuk dan merasakan pengalaman suasana dalam ruangan tenant.

Pengalaman dan suasana itulah yang akhirnya menimbulkan impresi visual yang

positif bagi pengunjung sehingga pengunjung yang bersangkutan mau datang

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 74: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

59

Universitas Indonesia

untuk kesekian kalinya. Jika merujuk pada aspek kualitas pencahayaan menurut

The IESNA, pencahayaan di tenant J.CO Emporium terbilang cukup berhasil

dalam menerapkan dan menciptakan aspek mood and atmosphere.

Pencahayaan redup seharusnya bisa dilakukan dengan elemen pencahayaan

tambahan yaitu melalui teknik lampu sorot. Pencahayaan teknik ini mampu

membuat area meja mempunyai illuminance yang cukup untuk aktivitas-aktivitas

dengan fokus tinggi tanpa menghilangkan kesan redup dan konsep hangat interior

J.CO.

Untuk aspek task performance, pencahayaan pada tenant seperti yang tampak

pada area makan, area pajangan, dan kasir sudah mampu memfasilitasi aktivitas-

aktivitas yang dilakukan disana. Khusus pada area makan, aktivitas utama untuk

makan dan minum dapat terfasilitasi dengan baik karena tidak membutuhkan

tingkat illuminance yang tinggi. Namun untuk aktivitas tambahan di area makan

seperti membaca dan menulis, pencahayaan pada area ini terlalu redup sehingga

kurang mampu memfasilitasi aktivitas tersebut. Pencahayaan yang terlalu redup

ini juga mempengaruhi aspek visibility dan visual comfort. Pencahayaan yang

redup membuat area ini kurang nyaman untuk aktivitas membaca dan menulis.

Aktivitas membaca dan menulis membutuhkan fokus tinggi sehingga

membutuhkan tingkat pencahayaan yang cukup terang. Meskipun demikian, untuk

aktivitas utama yaitu makan dan minum, pencahayaan redup ini masih terasa

nyaman.

4.3.6 Analisis Pencahayaan Terkait Selling Point

Selain dari aspek kualitas pencahayaan, aspek selling point pada tenant juga

sangat erat kaitannya dengan suasana dan mood yang berhasil diciptakan oleh

tenant J.CO Emporium. Suasana menjadi salah satu alasan yang paling banyak

dipilih pengunjung untuk masuk kedalam tenant J.CO berdasarkan hasil

kuesioner. Sebanyak 30% konsumen mengunjungi tenant ini karena kualitas

suasana yang ditawarkan, terbanyak kedua setelah faktor penampilan produk yang

dipilih responden sebanyak 35%. Hasil kuesioner ini sesuai dengan pernyataan

Kotler (1973) bahwa suasana toko dapat membentuk citra suatu toko kedalam

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 75: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

60

Universitas Indonesia

pikiran konsumen, jika citra yang dibentuk positif maka hal tersebut dapat

meningkatkan jumlah konsumen untuk berbelanja di toko tersebut (Langrehr,

1991, p. 429).

Pencahayaan merupakan bagian dari elemen interior yang mampu

menciptakan mood dan suasana positif. Pencahayaan redup dan remang-remang

berwarna kuning jingga cukup sukses menghadirkan suasana positif yang nyaman,

membuat betah, intim, santai dan meningkatkan selera makan. Aspek inilah yang

menjadi selling point dari tenant J.CO yang sukses menarik perhatian pengunjung

untuk mengunjungi tenant, dengan menghiraukan kenyamanan pada aktivitas

tertentu karena cahayanya yang redup. Maka dari itu peran pencahayaan sangat

besar dalam menghasilkan suasana yang menjadi bagian dari selling point J.CO.

Meskipun demikian, produk dari J.CO tetap menjadi daya tarik utama dalam

membentuk selling point dari tenant ini. Dari hasil kuesioner, 35% responden

mengunjungi J.CO karena tampilan dari produknya yang menggoda selera, dan

25% mengunjungi J.CO karena sudah tahu keunggulan dari kualitas produk dan

merek yang dimiliki J.CO. Terkait korelasinya dengan pencahayaan, tampilan dari

produk menjadi salah satu aspek yang menjadi ukuran keberhasilan pencahayaan

dalam membantu membentuk selling point. Donat dan yogurt dengan eskpos

pencahayaan yang sudah dijelaskan sebelumnya mampu membuat tampilan

produk menjadi lebih maksimal serta meningkatkan potensi produk dari segi

warna dan bentuk. Peningkatan kualitas ini menjadi salah satu poin penting

peranan pencahayaan dalam membantu membentuk selling point dari segi

tampilan.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 76: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

61 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN

Pencahayaan buatan mempunyai peran yang sangat penting dalam

membantu membentuk selling point sebuah tenant dalam pusat perbelanjaaan.

Perannya pun beragam, mulai dari membantu memaksimalkan penampilan suatu

produk, tampilan ruangan, membantu pembentukan suasana hingga menjadi

selling point itu sendiri.

Pencahayaan pada tenant BreadLife dan J.CO berhasil membuat tampilan

produk menjadi lebih menarik karena pencahayaan aksen yang terang dan merata

serta CRI tinggi, meskipun aspek ini dibantu juga oleh kualitas bentuk dan warna

yang memang sudah dimiliki oleh produknya. Pada tenant Nokia, kualitas

penampilan ruang lebih banyak dimaksimalkan oleh pencahayaan dibandingkan

penampilan produknya. Pencahayaan mampu menonjolkan dinding kabinet

warna-warni menjadi lebih menarik perhatian.

Meskipun sifatnya hanya membantu, peran pencahayaan dalam produk

dan ruang sangatlah vital karena hanya dengan pencahayaan yang baik, kualitas

produk dan ruang secara visual dapat tersampaikan dengan sempurna dan

maksimal kepada pengunjung. Dengan tampilan produk dan ruangan yang baik,

pengunjung akan tertarik untuk mengevaluasi lebih jauh kualitas apa yang

sebenarnya ditawarkan oleh tenant.

Dari aspek pembentukan suasana, peran pencahayaan bukan hanya sekedar

membantu menciptakan selling point. Peran pencahayaan disini memiliki porsi

yang lebih besar untuk mempengaruhi mood dan perasaan seperti yang tampak

pada tenant J.CO. Pencahayaan yang redup (31,7-58,4 lux) dan berwarna jingga

kekuningan pada J.CO mampu menghasilkan mood yang positif sehingga mampu

menarik pengunjung untuk datang. Hasil kuesioner membuktikan bahwa 30%

responden memilih mengunjungi tenant J.CO karena suasana atau kualitas

ruangnya. Meskipun demikian, dalam pembentukan suasana dan mood,

pencahayaan tetap harus berkolaborasi dengan aspek-aspek interior lainnya.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 77: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

62

Universitas Indonesia

Pencahayaan buatan juga dapat menjadi salah satu aspek utama dalam

membentuk selling point suatu tenant. Ini berarti kualitas suatu tenant untuk

menarik pengunjung untuk datang ada pada pencahayaan buatan itu sendiri.

Contohnya adalah pada tenant BreadLife dimana pencahayaan yang kuning terang

(853,3 lux) cukup sukses menarik perhatian pengunjung. Sebanyak 65%

responden kuesioner beranggapan bahwa cahaya yang terang mampu membuat

mereka untuk masuk kedalam toko.

Kualitas cahaya yang dijadikan sebagai pembentuk selling point memiliki

peran yang berbeda-beda tergantung tipe tenant dalam menjual produk. Kualitas

pencahayaan yang terlalu terang belum tentu menjadi sesuatu yang buruk. Pada

tenant Nokia, efek cahaya yang terlalu terang menghasilkan efek silau yang

negatif. Pada tenant BreadLife justru pencahayaan yang terlalu terang merupakan

selling point yang mereka punya untuk bisa menarik perhatian pengunjung,

meskipun harus mengorbankan kenyamanan pengunjung didalamnya. Hal ini

terbukti cukup sukses karena kebanyakan pengunjung tidak terlalu menghiraukan

kenyamanan dalam tenant BreadLife karena waktu belanja yang singkat dalam

membeli produk roti. Hal ini tentu berbeda dengan tenant J.CO yang

pengunjungnya melakukan aktivitas lama didalamnya. Cahaya yang terlalu terang

akan membuat mereka tidak betah untuk berlama-lama bersantai, maka dari itu

dipakailah cahaya yang redup di tenant J.CO tersebut.

Penerapan pencahayaan buatan melalui sistem dan teknik yang tepat dapat

menampilkan selling point suatu tenant sehingga pengunjung dapat tertarik untuk

masuk kedalamnya. Penerapan pencahayaan buatan harus tetap memikirkan

konteks dan tipe tenant apa yang ingin ditampilkan selling point-nya. Konteks

tersebut terdiri dari produk apa yang ingin dijual, aktivitas apa yang ada didalam

tenant dan aspek selling point apa yang ingin ditampilkan oleh tenant tersebut.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 78: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

63 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Christiaans, Henri, Cleempoel Van, Katelijn, Koenraad, Quartier. (2008). Retail

design: lighting as an atmospheric tool, creating experiences which influence

consumers’ mood and behaviour in commercial spaces. Sheffield: Design

Research Society Conference, Sheffield Hallam University.

Color Meaning. (2012). Diakses 14 April 2012. http://www.color-wheel-

pro.com/index.html

Diktat Kuliah Tata Cahaya, semester gasal 2010/2011.

Dubay , Gereffi, Lowe. Manufacturing Climate Solutions. (2008). USA: Center

on Globalization, Governance & Competitiveness, Duke University.

Eggert Enrico; Kuhlo Markus. (2010). Architectural Rendering with 3DS max and

Vray.UK: Focal Press.

Gandslandt Rudiger; Harald Hofmann. (1992). HandBook of Lighting Design.

Germany: ERCO Leuchten GmbH.

Ghosh, Sangita. (2007). Nokia Concept Store - Selling a ‘World Class’

experience. Diakses 23 Mei 2012. http://www.indiaretailing.com/nokia-

concept-store.asp

Oxford Language Dictionary Online. (2012). Diakses 17 April 2012.

http://oxforddictionaries.com/

Pile John.F. Interior Design. New York: Harry N. ABRAMS, INC, 1995.

Langrehr, F.Retail Shopping Mall Semiotics and Hedonic Consumption, Didalam:

Holman, R. and Solomon, M. Eds., Advances in Consumer Research, Vol.

18. Provo, UT: Association for Consumer Research, 1991.

Lighting Fundamentals. (1997). USA: EPA's Green Lights Program.

Lynda, Wee Keng Neo; Tong, Kok Wing. (2005). The 4 Rs of Asian Shopping

Centre Management. Singapore: Marshall Cavendish Academic.

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 79: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

64

Universitas Indonesia

Safiera, Maya. (3 April 2010). Brand Positioning – J.CO Donuts & Coffe.

Diakses 25 Mei 2012. http://mayasafiera.wordpress.com/2010/04/03/brand-

positioning-j-co-donuts-coffee/

The IESNA Lighting Handbook, Ninth Edition. (2000). USA: Illuminating

Engineering Society of North America.

US DOE. (2012). LED Color Characteristics. Diakses Mei 16, 2012.

http://apps1.eere.energy.gov/buildings/publications/pdfs/ssl/led-

color6characteristics-factsheet.pdf

World of Shopping. Germany: ERCO Leuchten GmbH, 2008

Widiartanto, Yoga. H. (2 Februari 2012). Sambut Lumia, Nokia Indonesia Buka

12 Toko Khusus. Diakses 23 Mei 2012.

http://techno.okezone.com/read/2012/02/02/57/568263/sambut-lumia-nokia-

indonesia-buka-12-toko-khusus

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012

Page 80: PERAN PENCAHAYAAN BUATAN DALAM MEMBENTUK SELLING …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20306518-S42191-Santoso... · universitas indonesia . peran pencahayaan buatan dalam membentuk

65 Universitas Indonesia

Lampiran 1. Lembar Kuesioner Studi Kasus

Kuesioner ini ditujukan untuk penyusunan skripsi dengan judul “Peran

Pencahayaan Buatan Dalam Membantu Menciptakan Selling Point Tenant-Tenant

di Pusat Perbelanjaan”

1. Apa alasan anda untuk mengunjungi toko ini?

a. Kualitas produk dan mereknya

b. Tampilan/display produk yang menarik pada toko

c. Informasi harga/potongan harga d. Tampilan tempat yang menarik

e. Kualitas tempat/suasana tempat f. Desain pencahayaan yang menarik

g. Lainnya (...........................................................................................................)

2. Bagaimana suasana cahaya yang anda rasakan pada toko ini?

a. Terlalu terang b. Biasa saja c. Redup dan intim d. Terlalu

gelap

e. Menarik/unik f. Lainnya............

3. Apakah tampilan pencahayaan toko ini membuat anda tertarik untuk

masuk kedalam toko?

a. Ya b. Tidak

4. Menurut anda, seberapa penting peran pencahayaan buatan dalam toko

ini?

a. Sangat penting b. Penting c. Biasa saja d. Tidak penting

Peran pencahayaan..., Santoso Adria Setiawan, FT UI, 2012