PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT (STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM) oleh Lalu Setiawan NIM 160203119 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
(STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM)
oleh
Lalu Setiawan NIM 160203119
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2020
ii
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
(STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM)
Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
oleh
Lalu Setiawan NIM 160203119
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2020
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Lalu Setiawan, NIM: 160203119 dengan judul “Peran Pasar Tradisional
Dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat (Studi Kasus di Pasar
Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram)” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal: 09 Juli 2020
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Agus Mahmud. M, Ag H. Bahrur Rosyid, MM NIP. 19650817199031001 NIP.197810212009121002
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 09 Juli 2020
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi saudara,
Nama Mahasiswa : Lalu Setiawan
NIM : 160203119
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syari’ah
Judul :Peran Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan
Perkembangan Usaha Masyarakat (Studi Kasus di
Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang Kota Mataram)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera di munaqasyahkan.
Wasaalammu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Agus Mahmud. M, Ag H. Bahrur Rosyid, MM NIP. 19650817199031001 NIP.197810212009121002
vi
vii
MOTTO
“ Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan
beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok pagi” (As-Suyuti)
viii
PERSEMBAHAN
“Saya persembahkan Skripsi ini untuk Almamater
tercinta, serta Guru dan Dosen yang sangat
berjasa, serta Ayah saya Lalu Sabda dan Ibu
Sainah, keluarga besar dan orang-orang yang
sangat saya sayangi, terimaksih atas supportnya
selama ini”
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peran Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat
(Studi Kasus di Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota
Mataram)”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari, bahwa proses menyelesaikan
skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapankan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada berbagai
pihak yang telah membantu, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag selaku Rektor UIN Mataram yang telah
memberi fasilitas bagi penulis untuk menuntut ilmu.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Bapak Drs. H. Agus Mahmud, M. Ag selaku pembimbing I dan Bapak H. Bahrur
Rosyid, MM selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
membimbing, memotivasi dan mengoreksi secara detail, terus menerus tanpa
bosan ditengah kesibukannya menjadikan skripsi ini cepat selesai.
4. Dr. Riduan Mas’ud, M. Ag dan Drs. Hariono, M.S.I sebagai penguji proposal,
yang telah meberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini.
x
5. Saprudin, M.S.I selaku wali dosen yang selalu membimbing, memberi arahan dan
memotivasi.
6. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi penulis.
7. Kedua orang tua tercinta Ayah Lalu Sabda dan Ibu Sainah, keluarga besar dan
sahabat, penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas do’a, motivasi
dan semangat yang tak terhingga, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini tepat pada waktunya.
Semoga bantuan dari semua pihak yang bersangkutan menjadi amal
shaleh di sisi Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi
ini akan diterima dengan senang hati.
Semoga Skripsi ini bisa memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan pembaca pada umumnya untuk perkembangan pengetahuan.
Mataram, 14 Juli 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
ABSTRAK ............................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian……………………………. 6
E. Telaah Pustaka ................................................................................. 7
F. Kerangka Teori .................................................................................. 10
G. Metodologi Penelitian ...................................................................... 28
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 38
BAB II PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ------------------------------------ 40
B. Pasar Cemara dan Perkembangan Usaha Masyarakat ---------------- 48
C. Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam meningkatkan
perkembangan usaha masyarakat………………………………….52
xii
D. Kendala-Kendala yang Dihadapi Pedagang di Pasar Cemara ------- 58
BAB III ANALISIS PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
Anaslisis Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam meningkatkan
perkembangan usaha masyaraka………………………………………69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 74
B. Saran .................................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Alur Pembeli yang menjual kembali barang dagangan.
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Jumlah Pendapatan Pasar Tradisional Pasar Cemara.
2. Tabel 1.2 Jumlah Penghasilan para pedagang yang di wawancarai di Pasar
Tradisional Pasar Cemara
xv
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
(STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM)
Oleh:
Lalu Setiawan NIM 160203119
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam mengakomodasi perkembangan Pasar Tradisional Pasar Cemara di Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram, serta fungsi Pasar Tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh wawancara, dan observasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui reduksi data sesuai dengan poin-poin utama dalam fokus penelitian dan mengkerucut pada isu-isu utama yang akan dijawab dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pasar tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat telah berhasil walaupun belum optimal, hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang mengandalkan Pasar Tradisional ini dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengeluaran yang minimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan. Perhatian pemerintah terhadap manajemen pasar masih perlu ditingkatkan, terutama perluasan ruang parkir kendaraan dan mengurangi keluhan pedagang tentang retribusi pasar harian yang dianggap cukup tinggi.
Kata Kunci: Pasar Tradisional, Peran Pasar, Pedagang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar tradisional merupakan pasar yang sangat berperan penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan
bersaing secara alamiah. Keberadaan pasar tradisional ini sangat membantu,
tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat tetapi juga para
masyarakat yang menggantungkan hidupnya dalam kegiatan berdagang,
karena di dalam pasar tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti
penting dan berusaha untuk mensejahterakan kehidupannya baik itu para
pedagang, pembeli, pekerja panggul dan sebagainya.
Perkembangan arus globalisasi, laju kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan perubahan sistem nilai telah membawa perubahan.
Perubahan terhadap pola kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat muncul berbagai fasilitas
perbelanjaan, pasar sebagai salah satu fasilitas perbelanjaan selama ini sudah
menyatu dan memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat. Bagi
masyarakat, pasar bukan sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli,
pasar juga wadah interaksi sosial dan representasi nilai-nilai tradisional.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
2
ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Bangunan pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.1
Penciptaan lapangan usaha terdapat pula di pasar. Pasar sudah menjadi
bagian yang melekat dari kehidupan bermasyarakat. Sebagian orang bahkan
menggantungkan perkerjaan sehari-hari dari pasar. Maka dari itu,
keberadaan pasar sangatlah vital bagi masyarakat serta bagi perekonomian.
Dalam kegiatan sehari-hari pasar bisa diartikan sebagai tempat bertemunya
pembeli dan penjual. Namun dalam bidang ekonomi, pasar tidak diartikan
sebagai tempat, namun lebih mengutamakan pada kegiatan jual beli tersebut.
Tidak hanya itu pasar juga merupakan penunjang peningkatan anggaran
pendapatan daerah, sehingga keberadaan pasar dalam lingkungan
masyarakat sangat dibutuhkan baik itu pasar tradisional maupun pasar
modern.2
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi antara penjual pembeli secara
langsung dan ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari
kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari,
1 http://eprints.ums.ac.id/57849/3/BAB%20I. pdf (diakses pada selasa 8 oktober 2019,
pukul 10;27) 2 Diaul Muhsinat, “Potensi Pasar Tradisional dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat
menurut Perspektif Ekonomi Islam“. (Skripsi, FEBI UIN Makasar, Makasar, 2016). hlm. 1.
tersebut dengan baik, dengan sendirinya akan berharap bahwa apa
yang dijalankan sesuai keinginan dari lingkungannya.9
Peranan merupakan dinamisasi dari statis ataupun penggunaan
dari pihak dan kewajiban atau disebut subyektif. Peran dimaknai
sebagai tugas atau pemberian tugas kepada seseorang atau sekumpulan
orang. Peranan memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan masyarakat.
2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
dinyatakan bahwa peranan merupakan seperangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.
Seseorang yang mempunyai kedudukan tertentu dapat dikatakan
sebagai pemegang peran.
9 Ibid., hlm. 223.
12
Suatu hak sebenarnya merupakan wewenang untuk berbuat
atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban adalah beban atau tugas.
Peran dalam suatu lembaga berkaitan dengan tugas dan fungsi, yaitu
dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh
seseorang atau lembaga. Tugas merupakan seperangkat bidang
pekerjaan yang harus dikerjakan dan melekat pada seseorang atau
lembaga sesuai dengan fungsi yang dimilikinya. Fungsi berasal dari
kata dalam Bahasa Inggris function, yang berarti sesuatu yang
mengandung kegunaan atau manfaat. Fungsi suatu lembaga atau
institusi formal adalah adanya kekuasaan berupa hak dan tugas yang
dimiliki oleh seseorang dalam kedudukannya di dalam organisasi
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan bidang tugas dan
wewenangnya masing-masing. Fungsi lembaga atau institusi disusun
sebagai pedoman atau haluan bagi organisasi tersebut dalam
melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan organisasi.10
B. Pengertian Pasar
Secara sempit pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau
jasa. Secara luas pasar merupakan proses dimana penjual dan pembeli
saling berinteraksi untuk mendapatkan harga keseimbangan atau
10 Muammar Himawan, Pokok-Pokok Organisasi Modern, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hlm. 51.
13
kesepakatan atas tingkat harga berdasarkan permintaan dan
penawaran. Jika menggunakan pemahaman di atas, tidak perlu ada
pertemuan antara penjual dan pembeli secara langsung. Hal ini dapat
dilihat pada pasar saham.11 Pasar merupakan salah satu tempat ataupun
media untuk berjual beli, dimana penjual ingin menukar barang/jasa
dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan
barang/jasa.12
Sedangkan pengertian pasar secara luas, yakni suatu proses
dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan
harga keseimbangan.
Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) untuk setiap jenis
barang, jasa, atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yang
membutuhkan barang dan jasa, sedangkan bagi industri membutuhkan
tenaga kerja, modal dan barang baku produksi baik untuk
memproduksi barang maupun jasa.
Penjual termasuk juga untuk industri menawarkan hasil produk
atau jasa yang diminta oleh pembeli. Pekerja menjual tenaga dan
keahlianya, pemilik lahan menjual atau menyewakan asetnya,
11 Alam S, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 126. 12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1998), hlm. 883.
14
sedangkan pemilik modal menawarkan pembagian keuntungan dari
kegiatan bisnis tertentu. Secara umum semua orang akan berperan
ganda, yaitu sebagai penjual dan pembeli.13
Dalam pandangan Islam pasar merupakan wahana atau tempat
transaksi ekonomi ideal, tetapi memiliki berbagai kelemahan yang
cukup memadai percapaian tujuan ekonomi yang Islami. Secara
teoritik maupun praktikal pasar memiliki beberpa kelemahan,
misalnya mengabaikan distribusi pendapatan dan keadilan, tidak
selarasnya antara prioritas individu dengan sosial antara berbagai
kebutuhan, adanya kegagalan pasar, ketidaksempurnaan persaingan
dan lain-lain. Islam sangat menghargai perniagaan yang halal dan
baik. Hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam al-Quran yang
artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah
maha penyayang kepadamu.14
13 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Kelima, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007), hlm. 6. 14 QS. An-Nisa (4): 29. Departemen Agama RI, Al-Quran dan Maknanya, (Bandung: CV
Penerbit J-Art, 2004), hlm. 83.
15
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara
dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta
dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya
masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan
dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.15
Adapun ciri-ciri pasar tradisional sebagai berikut:
1) Pasar tradisional dimiliki, dibangun dan atau dikelola oleh
pemerintah daerah.
2) Adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli.
Tawar menawar ini adalah salah satu budaya yang terbentuk di
dalam pasar. Hal ini yang dapat menjalin hubungan sosial antara
pedagang dan pembeli yang lebih dekat.
3) Tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi yang sama
Meskipun semua berada pada lokasi yang sama, barang
dagangan setiap penjual menjual barang yang berbeda-beda.
Selain itu juga terdapat pengelompokan dagangan sesuai
15 Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Moderen.
16
dengan jenis dagangannya, seperti kelompok pedagang ikan,
sayur, buah, bumbu dan daging.
4) Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan lokal.
Barang dagangan yang dijual di pasar tradisional ini adalah hasil
bumi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Meskipun ada
beberapa dagangan yang diambil dari hasil bumi dari daerah lain
yang berada tidak jauh dari daerah tersebut namun tidak sampai
meng impor keluar pulau atau negara.
Dari berbagai ciri-ciri di atas, Pasar Cemara memenuhi
ciri-ciri pasar tradisional yang telah ditentukan oleh menteri
perdagangan Indonesia. Lahan dan bangunan Pasar Cemara
dimiliki, dibangun dan dikelola oleh pemerintah daerah Kota
Mataram.
b. Pasar Modern
Pasar modern merupakan ajang praktik ekonomi perkotaan
yang diwarnai oleh sains dan teknologi modern, baik dari segi
komoditas, aktor yang terdapat di dalamnya, bahkan proses dan
aturan main, seperti yang telah ditetapkan oleh pengelola. Ada
beberapa macam-macam pasar modern antara lain16:
16 Sinaga Pariaman. Pasar Moderen vs Pasar Tradisional, (Jakarta: Kementrian Koperasi dan
UKM, 2004).
17
1. Minimarket: gerai yang menjual produk-produk eceran, seperti
warung kelontong dengan fasilitas pelayanan yang lebih modern.
Luas ruang minimarket adalah antara 50 m2 sampai 200 m2.
2. Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal produk
yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka, luas
ruangan dan lokasi. Convenience store ada yang dengan luas
ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan berlokasi di tempat
yang strategis, dengan harga yang lebih mahal dari harga
minimarket.
3. Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan lengkap,
sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk membeli
sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang
mahal.
4. Factory outlet: merupakan toko yang dimiliki perusahaan/pabrik
yang menjual produk perusahaan tersebut, menghentikan
perdagangan, membatalkan order dan kadang-kadang menjual
barang kualitas nomor satu.
5. Distro (Disribution Store): jenis toko di Indonesia yang menjual
pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau
diproduksi sendiri.
6. Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang
yang besar 1100-2300 m2.
18
7. Perkulakan atau gudang rabat: menjual produk dalam kuantitas
besar kepada pembeli non-konsumen akhir untuk tujuan dijual
kembali atau pemakaian bisnis.
8. Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi barang
lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari supermarket.
9. Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2.
10. Pusat belanja yang terdiri dua macam, yaitu mall dan trade
center.
c. Pasar dalam Perspektif Ekonomi Islam
Dari berbagai sumber, mekanisme dalam Islam meliputi aspek
teologis sampai sosiologis. Oleh karena itu, mekanisme dalam pasar
dalam Islam adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan harga sangat dipengaruhi penawaran dan permintaan
pasar.
b. Transaksi yang terjadi antar pedagang dan pembeli adalah transaksi
yang dilandasi oleh faktor suka sama suka.
c. Disuatu pasar yang adil, tidak boleh ada interfensi dari pihak
manapun.
d. Pedagang boleh mengambil keuntungan baik itu imbalan atas usaha
dan resiko, dengan syarat laba tidak berlebihan.
19
e. Jangan sampai motivasi untuk mengambil keutungan menjadi
penghalang berbuat kebaikan terlebih untuk berbuat dzalim.
f. Tidak boleh ada Riba dan gharar (tambahan dan ketidakpastian).
g. Permintaan Islam mencangkup hal berikut:
1) Permintaan hanya untuk barang-barang halal thoyyiban.
2) Tidak ada permintaan barang untuk tujuan kemewahan dan
kemubaziran.
3) Permintaan untuk masyarakat miskin meningkat, karena
kewajiban zakat, anjuran infaq dan sedekah.
h. Penawaran Islam mencakup hal berikut:
1) Hanya barang-barang halal dan baik yang di produksi.
2) Produksi di prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
3) Keputusan ekonomi tidak hanya mempertimbangkan cost-benefit
di dunia tapi juga di akhirat.
4) Perlindungan terhadap manusia, sumberdaya alam dan
lingkungan.
i. Dalam Islam, ketidaksempurnaan di atas diakui dan di tambahkan
dengan beberapa faktor lain penyebab distorsi pasar di antaranya:
1) Rekayasa permintaan dan penawaran.
20
2) Ba’i najasy : produsen menyuruh pihak lain memuji produknya
atau menawar dengan harga yang tinggi, sehingga orang akan
terpengaruh
3) Ihtikar : mengambil keuntungan di atas keuntungan normal
dengan cara menahan barang untuk tidak beredar di pasar supaya
harganya naik.
4) Tadlis (penipuan), baik kuantitas, kualitas, harga , ataupun waktu
penyerahan.
5) Ghaban faa-hisy : menjual di atas harga pasar.
6) Tallaqi rukban : pedagang membeli barang penjual sebelum
masuk ke pasar.17
d. Fungsi Pasar
Fungsi pasar memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai berikut:18
a. Pembentukan nilai harga
Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai), karena
pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
kemudian saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu
harga. Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli
yang dilakukan di pasar.
17
Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 203-205.
hlm 129. 38 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali 2012), hlm. 93. 39 Sekaran U. Research Methods For Business. (United States Of America: Hermitage
Publishing Services, 2000), hlm. 57.
32
pedagang atau pengusaha. Dalam penelitian ini, dokumentasi
dan wawancara merupakan sumber data sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan data. Untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan
data, yaitu : observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.40
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan pskologis.
Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.41 Aktivas dan perilaku ini dapat berupa kebiasaan memantau
dari segi harga, tempat berdagang, tingkat penjualan barang
dagangan yang habis terjual dan yang masih tersisa. Cara bersikap
pedagang terhadap sesama pedagang dan pedagang sesama itu
konsumen juga dapat menjadi bahan observasi. Observasi sangat
membantu peneliti di dalam memahami kondisi alamiah yang
56 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Maret 2020 57 Martono (Wakil Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Maret 2020
50
Di dalam masyarakat juga memliki banyak sekali usaha-usaha yang di
geluti, seperi usaha pakaian, daging, buah-buahan, rempah-rempah dan lain
sebagainya.58
Menurut hasil wawancara pada tanggal 24 maret 2020 kepada ibu
Saknah (sebagai penjual jajan tradisional) dengan adanya pasar tradisional
Pasar Cemara memberikan dampak yang sangat positif bagi penambahan
penghasilan keluarganya, ibu Saknah telah ikut berpartisipasi berdagang di
pasar tradisional Pasar Cemara dari tahun 1983, beliau berkata “ dulu sebelum
ada pasar ini, saya setiap hari senin-jumat kerja, kemudian diajak ikut dagang
di pasar tradisional Pasar Cemara, bukan hanya hari minggu saja jadi ada
penghasilan tambahan untuk keluarga”. Beliau mengatakan dengan berjual di
pasar untung bersih yang didapatkan berkisar Rp 100.000,- – 200.000,-
dengan adanya pasar tradisional pasar cemmara ini masyarakat sekitar yang
hanya menjadi ibu rumah tangga memiliki kemampuan mengembangkan jiwa
usaha sekaligus memiliki penghasilan tambahan tuturnya.59 Menurut
penuturan dari ibu Saknah modal usaha para penjual di Pasar tradisional Pasar
Cemara sebagian besar berasal dari modal sendiri. modal yang digunakan
berkisar Rp 100.000-500.000 tergantung berdasarkan kebutuhan pedagang,
dari modal usaha yang didapat tersebut digunakan untuk membeli bahan-
bahan berjualan.
58 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Maret 2020 59 Saknah (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 24 Maret 2020
51
Selain ibu Saknah, yang sangat merasakan kemanfaatan Pasar
Tradisional Pasar Cemara, yaitu Ibu Sundari, salah satu masyarakat yang
betempat tinggal tetap di kamasan monjok juga ikut bergabung berdagang di
Pasar Tradisional Pasar Cemara, beliau menuturkan dengan adanya pasar ini
sangat banyak dampak positif yang dirasakan, yang terpenting adalah dapat
membantu ekonomi keluarga serta dapat memperkerjakan beberapa
karyawan.60
Awalnya dengan modal individual saya mulai membeli bahan yang
diperlukan untuk menjual sayur masyur maupun rempah-rempah, yaitu sekitar
1 juta rupiah. Alhamdulillah setelah beberapa minggu berdagang di Pasar
Tradisional Pasar Cemara, mendapat omset yang cukup besar sekitar 4 juta
rupiah setiap kali gelaran. Bahkan saat ini saya dapat membuka usaha rumah
makan kecil-kecilan di rumah dari omset hasil berdagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara yang saya kumpulkan dari setiap minggunya.
Menurut wawancara yang saya lakukan pada tanggal 25 maret 2020
kepada ibu Nurjannah, ibu Rusmiyati dan mbak Fiya. Mereka juga mengaku
mendapatkan penghasilan tambahan, karena adanya pasar tradisional Pasar
Cemara. Pada awalnya mereka hanya sebagai ibu rumah tangga, namun
karena adanya pasar tradisional Pasar Cemara mereka dapat mengembangkan
jiwa usaha dengan berdagang serta membantu mencukupi kebutuhan
keluarganya.
60 Saknah dan Sundari (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 24 Maret 2020
52
Menurut penuturan ibu Rusmiyati dari hasil berdagang di pasar
tradisional Pasar Cemara, beliau dapat menguliahkan anaknya di Yogyakarta.
Berbeda dengan Ibu Rusmiyati, mbak Fiya lebih mengandalkan hasil dari
berdagang sebagai tabungan masa depan bersama keluarga.61
Menurut wawancara yang saya lakukan pada tanggal 26 maret 2020
kepada Mas Mul pedagang mie ayam Wonogiri, mas mul megaku bahwa
mendapatkan penghasilan yang lebih besar ketika berdagang di Pasar
Tradisional Pasar Cemara. Dan sekarang sudah beberapa tahun berjualan
akhirnya Mas Mul bisa membuka cabang di dekat jalan menuju lingkungan
oloh Monjok Barat.62
Selain itu juga, karena adanya Pasar Cemara masyarakat dapat
mengembangkan jiwa usaha dengan berdagang serta membantu mencukupi
kebutuhan hidup keluarganya.
Berikut daftar penghasilan para pedagang yang di wawancarai: ( Sudah
terlampir di lampiran Tabel 1.2 ).
C. Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat 1. Jenis Usaha yang Dikembangkan Pasar Tradisional Pasar Cemara
Keberadaan Pasar Tradisional Pasar Cemara mendapat perhatian
yang positif bagi masyarakat, baik masyarakat sekitar Kelurahan Monjok
61
Nurjannah, Rusmiyati dan Fiya (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 24 Maret 2020
62 Mas Mul (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 26 Maret 2020
53
sendiri maupun Kota Mataram. Terbukti dengan meningkatnya
perkembangan jumlah pengujung setiap minggunya serta omset yang
didapatkan. Pasar Cemara adalah pasar yang dikelola oleh Pemerintah.
pemerintah memberikan keterampilan kepada masyarakat dibidang
pengembangan ekonomi.
Usaha-usaha ekonomi ini dipilih karena selain lingkungan pasar
yang sangat bagus untuk mengembangkannya dan juga dinilai memiliki
prospek yang baik, terutama didukung dengan masyarakat yang mulai
sadar untuk bergotong royong menjaga lingkungan pasar, serta letak
geografis pasar tersebut yang telah banyak diketahui masyarakat. Menurut
wawancara yang saya lakukan pada tanggal 15 februari 2020 kepada Bapak
Junaidi selaku kepala pasar, yaitu ada beberapa unit usaha yang
dikembangkan oleh Pasar Tradisional Pasar Cemara, Seperti jual beli,
wahana permainan, spot-spot foto dan pojok ruangan. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:63
a. Jual Beli
Transaksi antara satu orang dengan orang lainnya yang berupa
tukar menukar barang dengan barang lainnya, atau barang dengan uang.
Pasar Tradisional Pasar Cemara berkembang dalam bidang jual beli,
barang yang dijual belikan berupa kebutuhan sehari-hari, seperti sayur
mayur, daging, pakaian dan lain-lain.
63 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 15 Februari 2020
54
Selain itu juga di dalam pasar kita bisa temukan makanan dan
jajan tradisional berbahan dasar singkong, jagung, ubi-ubian seperti
singkong, tape singkong, bolu singkong, peyek, rengginang, bola-bola
ubi dan banyak lainnya. salain jajan tradisional di atas, juga terdapat
makanan tradisional, seperti pelecing, pecel lontong, nasi goreng, urap-
urap dan lain-lain.
Dari berbagai makanan dan jajanan yang diperjualbelikan
memiliki harga yang bervariasi untuk jajanan tradisonal berkisar harga
Rp 1000,- sampai Rp 5000,- dan untuk makanan tradisional berkisar
harga Rp 5000,- sampai 10.000,- serta sayur mayur berkisar harga Rp
2000,- 10000,- selain makanan juga terdapat pupuk organik yang dijual
dengan harga Rp 5000,- untuk karung kecil serta Rp 15.000,- untuk
karung besar, pupuk tersebut dapat digunakan untuk buah dan bunga
dengan bahan-bahan organik.
b. Wahana Permainan
Untuk menambahkan minat pengunjung, Pasar Tradisional Pasar
Cemara juga terdapat wahana permainan yang menjadi daya tarik
masyarakat untuk membawa anaknya ketika pergi berbelanja ke pasar,
wahana-wahana sederhana tersebut dikelola oleh kepala pasar namun
tetap juga masyarakat diikutlibatkan dalam hal ini. wahana tersebut
antara lain:
55
1) Panahan
Panahan (archery) adalah salah satu kegiatan menggunakan
busur panah untuk menembakkan anak panah, panahan telah ada
sejak 5.000 tahun yang lalu, panahan yang awal digunakan untuk
berburu kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran
dan sekarang menjadi olahraga. Di pasar Tradisional Pasar Cemara
panahan menjadi wahana yang cukup digemari, untuk satu kali
permainan hanya membayar Rp 5000,- dengan jumlah 6 anak panah.
2) Lempar bola kecil
lempar bola kecil adalah seni, olahraga, atau keterampilan yang
dimiliki seseorang untuk melemparkan bola kecil atau lainnya yang
sejenis dengan tepat mengenai lubang yang disediakan oleh pihak
wahana dan tentunya harus tepat sasaran. di pasar pasar tradisional
Pasar Cemara permainan lempar bola kecil adalah permainan yang
cukup menantang pengunjung, tiket masuk untuk permainan lempar
bola kecil juga sama dengan wahana-wahana lainnya, yaitu Rp.
5000,- yang tentunya dengan memiliki beberapa hadiah bagi yang
bisa mengenai dengan tepat sasaran.
56
3) Taman Kelinci
Taman kelinci yang terdapat di Pasar Tradisional Pasar
Cemara adalah wahana yang paling digemari oleh anak-anak, di
dalam taman kelinci terdapat sekitar 15 ekor kelinci, di area tersebut
pengunjung diperbolehkan memberi makan kelinci dan berfoto
dengan kelinci. Selain kelinci para pengunjung juga dapat memberi
makan ikan dan kura-kura. Untuk memasuki area taman kelinci
pengunjung cukup membayar Rp. 5000,- dan sudah termasuk wortel
untuk memberi makan kelinci-kelinci tersebut.
4) Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah jenis permainan anak-anak yang
dimainkan tempo dulu, pasar tradisional Pasar Cemara juga
menyediakan beberapa permainan tradisional yang dapat pengunjung
mainkan, antara lain adalah:
a. Egrang
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang
digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas
tanah. enggrang berjalan adalah enggrang yang dilengkapi dengan
tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan
ke kaki dengan tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian
57
normal. segala jenis permainan tradisional yang terdapat di Pasar
Tradisional Pasar Cemara bisa digunakan oleh pengunjung tanpa
dipungut biaya.
c. Spot-spot Foto
Sesuai dengan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan
pada tanggal 23 Maret 2020, spot foto yang terdapat di pasar tradisional
Pasar Cemara cukup menarik, pihak pasar bekerjasama dengan Honda
motor, sehingga sfot-sfot foto bisa diadakan oleh pihak delear motor
yang tentunya dengan sfot foto yang tidak biasa. Dengan adanya sfot
foto tersebut masyarakat akan lebih tertarik untuk berbelanja di Pasar
Tradisional Pasar Cemara.64
d. Pojok ruangan
Pojok ruangan kepala pasar adalah salah satu tempat yang juga
menjadi tempat untuk menerima para tamu yang datang kepasar pasar
tradisional Pasar Cemara untuk melakukan penelitian, wawancara,
kuliah umum dan lain sebagainya, dipojok ruangan juga terdapat buku-
buku bacaan yang disediakan oleh para pengelola untuk dapat
menambah wawasan para pengunjung dan juga hiburan tambahan bagi
pengunjung yang ingin membaca, buku-buku tersebut diperoleh melalui
pembelian pengelola, sumbangan juga buku pinjaman dari perpustakaan
64 Dikutip, dari kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Februari 2020 jam 11.
00
58
daerah. Pada pojok ruangan juga menyediakan makanan serta minuman
yang dapat dipesan selagi pengunjung berada di pasar tradisional Pasar
Cemara.65
D. Kendala-kendala yang dihadapi Pedagang di Pasar Cemara
Perdagangan merupakan proses untuk menyampaikan barang dari
pihak yang menghasilkan kepada pihak yang menggunakannya. Pelaku utama
suatu perdagangan mencakup pedagang dan pembeli. Pedagang adalah pihak
penyampai barang dari penghasil kepada pemakai, sedangkan pembeli adalah
pihak yang menerima barang dari penjual. Pedagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara juga berusaha menjualkan barang dagangannya ke tengkulak
atau pembeli yang hanya untuk dikonsumsi sendiri.66 Jenis barang dagangan
yang diperjualbelikan di Pasar Tradisional Pasar Cemara ini beraneka ragam
mulai dari sayur mayur, daging ayam, dagaing sapi, jajanan ringan, kue-kue
dan lain-lain. Dewasa ini, perdagangan telah berkembang secara pesat,
sehingga ruang lingkupnya menjadi semakin luas.
Secara ringkas, perdagangan dapat dibagi ke dalam dua kelompok
besar, yaitu perdagangan dalam negeri yang ruang lingkupnya hanya di dalam
negeri dan perdagangan luar negeri yang ruang lingkupnya mencapai kawasan
luar negeri dan umumnya dilakukan oleh para pedagang besar. Pedagang
65 Dikutip, dari kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 Maret 2020 jam 10. 00 66 Martono (Pengelola Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Februari 2020
59
besar merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pembelian barang dalam
jumlah besar atau banyak dan untuk dijual kembali kepada konsumen.
Tidak semua pedagang yang terlibat dalam perdagangan besar disebut
sebagai pedagang besar, akan tetapi, bisa juga satu pengecer menjual kembali
barang dagangannya kepada pengecer yang lain. Jadi, kegiatan perdagangan
ini dapat dilakukan oleh suatu pedagang besar maupun pedagang kecil.
Adapun definisi dari pedagang besar ini adalah sebagai berikut: Pedagang
besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-
barang kepada pengecer dan pedagang lain dan/atau kepada pemakai industri,
pemakai lembaga dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume
yang sama kepada konsumen akhir.
Di Pasar Tradisional Pasar Cemara terdapat berbagai macam
pedagang, diantaranya pedagang besar, sedang dan kecil. Pada umumnya
pedagang besar biasanya menyediakan barang dagangannya secara lengkap
dan dalam jumlah banyak, sehingga harga yang diperoleh lebih murah
dibandingkan dengan pedagang kecil atau pedagang eceran. Para konsumen
atau pembeli di Pasar Tradisional Pasar Cemara juga ada yang berbelanja
dalam jumlah yang banyak, akan tetapi barang-barang tersebut tidak untuk
dikonsumsi sendiri tetapi untuk dijual kembali kepada para konsumen.
60
Konsumsi pada hakikatnya adalah mengeluarkan sesuatu dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Konsumsi, meliputi keperluan, kesenangan dan
kemewahan. Kesenangan atau keindahan diperbolehkan asal tidak berlebihan,
yaitu tidak melampaui batas.67 Sebagai contoh, di pasar Tradisional Pasar
Cemara banyak tengkulak yang berbelanja untuk dijual kembali, berarti
tengkulak disini mempunyai 2 arti, untuk arti yang pertama tengkulak disini
sebagai pembeli, karena dia membeli barang dagangan di Pasar Tradisional
Pasar Cemara, sedangkan untuk arti yang kedua tengkulak disini berperan
sebagai pedagang, karena dia menjual barang dagangannya kembali untuk
mendapatkan keuntungan/ laba.68
Di bawah ini adalah ilustrasi pembeli atau tengkulak yang berbelanja
di pasar Tradisional Pasar Cemara untuk dijual kembali agar mendapatkan
laba atau keuntungan. ( Sudah terlampir di lampiran gambar 1.1 ).
Dari gambar tersebut pembeli atau tengkulak yang berbelanja di Pasar
Tradisional Pasar Cemara yang menjual kembali barang dagangan yang sudah
ia beli di Pasar Tradisional Pasar Cemara untuk mendapatkan laba atau
untung.
Tengkulak adalah pedagang yang berkembang secara tradisional di
Indonesia dalam membeli komoditas dari petani, dengan cara berperan
sebagai pengumpul (gatherer), pembeli (buyer), pialang (broker), pedagang
67 Ilfi nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, (Malang: Maliki Press, 2012), hlm. 34. 68 Martono (Pengelola Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Februari 2020
61
(trader), pemasaran (marketer) dan kadang sebagai kreditor secara sekaligus.
Berbagai sistem mereka gunakan dalam membeli komoditas, baik dengan cara
membeli sebelum panen (ijon) maupun sesudah panen.69 Ibu suharti ini cukup
lama menjadi tengkulak, beliau ini dulunya hanya ibu rumah tangga biasa,
namun setelah ibunya meninggal ibu Maena melanjutkan aktifitas ibunya,
yaitu berdagang.70
Jika dilihat dari ruang lingkupnya perdagangan dibagi menjadi 5,
yang pertama adalah eksportir, yaitu pedagang yang kegiatan perdagangannya
menjual barang ke luar negeri yang kedua importir adalah pedagang yang
kegiatan perdagangannya membeli atau mendatangkan barang-barang dari
luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri. Yang ketiga
Agen tunggal, yaitu pedagang yang menjual barang dari suatu kegiatan
produksi tertentu, seperti pabrik rokok Jarum Kudus membuka agen tunggal
di Bandung sebagai satu-satunya agen untuk Jawa Barat. Pembeli di Jawa
Barat yang akan membeli rokok Jarum tidak perlu datang ke Kudus, tetapi
cukup mendatangi agen yang ada di Bandung. Pada agen tunggal tidak akan
dijual barang-barang produksi lain, karena merupakan penyalur tunggal yang
mewakili pihak produsen di suatu daerah. Yang keempat Grosir, yaitu
pedagang yang menjual barang-barang dari beberapa jenis produksi barang.
Pedagang ini membeli barang-barang dagangan langsung dari agen tunggal
69 https://suwardihagani. wordpress.com/tag/tengkulak, diakses tanggal 12 Februari 2020 70 Suharti (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Februari 2020
atau pabrik. Jadi, dapat dikatakan, bahwa pedagang grosir merupakan
pedagang yang langsung berhubungan dengan pihak produksi (agen tunggal)
ataupun pedagang eceran. Dengan demikian, sifatnya sebagai penghubung
dan yang terakhir adalah Pedagang eceran, yaitu pedagang yang menjual
barang-barang secara eceran (dalam jumlah kecil). Para pedagang toko, pasar,
kios dan pedagang asongan dapat digolongkan ke dalam pedagang eceran.
Perdagangan di Pasar Tradisional Pasar Cemara ini tidak ada pedagang
yang mengeksportir dan importir tetapi pedagang di pasar Pasar Tradisional
Pasar Cemara hanya ada pedagang grosir dan pedagang eceran. Pedagang di
pasar Tradisional Pasar Cemara hanya berjualan di pasar saja, seperti
pedagang yang lain, tidak melakukan ekspor atau impor seperti pabrik-pabrik
besar, seperti halnya ibu Sukmah yang berjualan kelapa, singkong dan ubi,
beliau tidak mengekspor barang dagangannya melainkan di jual di pasar
saja.71
Ada juga ibu Sarina yang berjualan buah-buahan beliau tidak
mengekspor dagangannya dan tidak menerima dagangan impor meskipun
beliau berjualan buah pepaya Kalifornia namun buah tersebut tidak
didatangkan dari Kalifornianya langsung melainkan dari Kota di Indonesia.72
71 Sukmah (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Februari 2020 72 Sarina (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Februari 2020
63
Sebagian besar para pedagang di pasar Pasar Tradisional Pasar Cemara
tidak ada yang menggunakan agen perantara. Namun ada salah satu pedagang
yang bernama ibu Mainah yang berjualan sepatu dan sandal yang
menggunakan agen perantara dalam berjualannya, sehingga keuntungan yang
diperoleh lebih sedikit, dikarenakan harga yang digunakan harga grosir. Akan
tetapi, para pengecer atau pedagang kecil mengambil keuntungan sendiri
tanpa perjanjian untuk mendapatkan upah atau komisi dari pedagang grosir
atau agen.73
Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari,
tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya
ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala
atau persoalan yang harus dipecahkan, atau dengan kata lain masalah
merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan
dengan baik.74
Pada umumnya semua orang yang sedang menjalankan usaha yang
baru dimulai atau usahanya yang sedang berjalan pasti akan menghadapi
masalah atau kendala di tengah- tengah usahanya, seperti halnya dengan para
pedagang di Pasar Tradisional Pasar Cemara yang menghadapi kendala di
tengah- tengah berjualannya. Ada 1 jenis masalah yang dihadapi pedagang
73 Mainah (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Februari 2020 74Suyatno satrio hutomo, artikel pengertian dan jenis masalah 2011,
http://yayatsahut.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-dan-jenis-masalah.html diakses tanggal 13-02-2020
64
Pasar Tradisional Pasar Cemara, yaitu jenis masalah yang sederhana. Di
bawah ini akan dijelaskan jenis-jenis masalah tersebut:
1. Masalah sederhana (simple problem)
Masalah sederhana adalah masalah yang masih dalam tingkatan
kecil dan tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang lain. Biasanya
jenis masalah ini dalam menyelesaikan permasalahannya tidak
memerlukan pemikiran yang luas dan mendalam.
Jangkauan masalah ini hanya sebatas pada individu saja dan
pemecahan masalahnya dilakukan sendiri atau individu tersebut. Cara
yang bisa digunakan dalam masalah ini adalah atas dasar intuisi,
pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada jabatannya.
Berikut adalah contoh jenis masalah sederhana yang ada di Pasar
Tradisional Pasar Cemara.
a. Menurunnya pendapatan
Kendala yang mereka hadapi salah satunya, yaitu menurunnya
pendapatan mereka saat berjualan, hal ini disebabkan, karena
berkurangnya pembeli yang berbelanja di pasar Tradisional Pasar
Cemara. Hal ini disebabkan, karena banyaknya pasar modern yang
mulai bermunculan di kota-kota besar maupun didekat Pasar
Tradisional Pasar Cemara bahkan sampai ke pelosok-pelosok desa
sudah ada, sehingga konsumen yang ingin berbelanja ke Pasar
65
Tradisional (Pasar Cemara enggan untuk berbelanja ke pasar
melainkan mereka berbelanja ke pasar modern atau supermarket yang
jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka.75
b. Banyak sampah yang berserakkan
Kendala lain yang dihadapi para pedagang adalah tidak adanya
tempat sampah di setiap kios-kios atau los. Hal ini mengakibatkan
ketidaknyamanan antara pedagang dan konsumen yang hendak
berbelanja. Meskipun ada tukang sapu, namun hal itu tidak menjadi
solusi yang tepat bagi para pedagang yang berjualan sampai sore,
karena pembersihan dilakukan pada waktu siang hari, sehingga banyak
sampah yang menumpuk lagi di waktu pedagang ingin menutup
tokonya. Di waktu pagi ketika pedagang hendak membuka toko
banyak sampah yang berserakkan, karena adanya pemulung sampah
yang mencari botol-botol bekas.76
c. factor Cuaca
faktor cuacapun ikut menjadi kendala bagi para pedagang di
Pasar Tradisional Pasar Cemara. Cuaca yang dimaksud disini, yaitu
cuaca yang cerah atau panas dan cuaca mendung atau hujan. Di waktu
musim cerah atau panas banyak konsumen yang enggan berbelanja di
waktu siang hari. Biasanya banyak kalangan remaja yang berbelanja di
75 Martono (Pengelola Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 13 Februari 2020 76 Observasi, Mataram, 13 Februari 2020
66
waktu siang untuk membeli keperluan pribadi atau sekedar untuk
jalan-jalan, sehingga keadaan jual beli di pasar terlihat ramai ketika
waktu pagi saja, sedangkan diwaktu cuaca mendung atau hujan di
sekitar pasar terlihat jalanan yang becek dan banyak sampah yang
berserakkan di sekitar kios-kios, sehingga banyak pembeli dan
konsumen yang enggan berbelanja disaat cuaca sedang hujan, karena
faktor cuaca tersebut keadaan jual-beli di pasar menjadi sepi dan
mengakibatkan berkurangnya pendapatan para pedagang.77
d. Kurangnya modal
Kendala lain yang menjadi masalah saat berjualan adalah
modal. Modal di sini sangat berperan penting bagi para pedagang,
karena modal memiliki peran utama bagi pedagang, baik yang mau
memulai atau yang sudah berjualan.
Modal adalah segala sumber daya hasil produksi yang tahan
lama, yang dapat digunakan sebagai input produktif dalam proses
produksi berikutnya. Menurut Ibu Dahliana, di tengah usahanya yang
sedang berjalan beliau masih tetap memerlukan modal, karena beliau
berfikir tidak ada pembeli yang mau dengan barang yang sudah lama
atau kadalaursa. Kendala atau masalah yang beliau hadapi adalah
kurangnya dana atau modal dalam usaha dagangnya untuk
77 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 14 Februari 2020
67
meningkatkan atau memperbanyak jenis barang dagangannya supaya
dagangan beliau menjadi bervariatif.78
e. Konsumen
Para pedagang di Pasar Tradisional Pasar Cemara juga sering
sekali mendapatkan kendala dalam menjualkan barang dagangannya.
Kendala yang dihadapi adalah jika menghadapi pembeli/konsumen
yang rewel, meskipun harga sudah dimurahkan tetapi masih tetap saja
ada pembeli atau konsumen yang rewel untuk menawar, karena
mereka berfikir barang dagangan yang dijual di Pasar Tradisional
harganya masih bisa ditawar, tidak seperti di pasar modern atau
swalayan yang harganya sudah paten atau tidak bisa ditawar lagi dan
permasalahan yang sering dihadapi pedagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara ini adalah jenis masalah yang sederhana, karena dilihat
dari sebagian pedagang dalam permasalahannya tersebut bisa diatasi
sendiri tanpa bantuan dari pedagang lain.
f. Acara Care Free Day
Kendala lain, yaitu acara Care Free Day, acara ini rutin
dilaksanakan lokasi di Udayana Kota Mataram. Dengan adanya acara
care free day ini tentunya banyak sekali para pedagang yang berjualan
di sisi jalan acara tersebut. namun dengan ramainya para pedagang
78 Dahliana (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 14 Februari 2020
68
disana mengakibatkan acara tersebut memiliki dampak yang sangat
memukul hati para pengelola pasar yang ada di Kota Mataram
hususnya di Pasar Tradisional Pasar Cemara. Mengapa demikian,
karena para pedagang yang ada di lokasi Udayana tersebut secara tidak
sengaja sudah mengambil ranah Pasar Tradisional yang ada di Kota
Mataram. Dengan masyarakat yang berbelanja disana tentunya akan
mengurangi hasil penjualan para pedagang yang ada di Pasar
Tradisional Pasar Cemara, Karena para pedagang di udayana saat ini
menjual banyak sekali kebutuhan-kebutuhan masyarakat mulai dari
sembako, bahan-bahan pokok, sayur-mayur dan masih banyak juga
yang lain-lainnya. 79 Awalnya di lokasi care free day ini para pedagang
hanya berjualan, seperti makanan ringan, minuman, pakaian dan
sejenisnya, namun setelah beberapa tahun kemudian semuanya
berubah, yang dimana para pedagang saat ini sudah berjualan semua
keperluan ibu rumah tangga dan keperluan lainnya, seperti yang ada di
Pasar Tradisional pada umumnya. Pihak pengelola pasar
menginginkan, bahwa kebijakan Pemerintah agar dikeluarkan supaya
permasalaha-permasalahan ini bisa ditanggulangi. Dengan kendala
tersebut para pedagang yang ada di pasar tradisional tentunya akan
mengalami kekurangan pendapatan dari usaha yang dibukanya.
79 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 14 Februari 2020
69
BAB III
ANALISIS PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
Analisis Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat
Sebagaimana dijelaskan dalam bab paparan data hasil penelitian
bahwa peran Pasar Tradisional Pasar Cemara sangat berpengaruh dalam
pengembangan usaha masyarakat. Pasar tradisional pasar cemara sangat
membantu masyarakat didalam mengembangkan usaha yang di mulai dan di
jalani. Pasar Tradisional Pasar Cemara kenyataannya adalah pasar yang
berpotensi untuk bergerak ke arah ekonomi, dimana pemerintah dan
masyarakat yang turut andil aktif terhadap perkembangan dan kemajuan
pasar. Oleh karena itu, kiranya diperlukan analisis yang cermat untuk
melakukan penguatan usaha ekonomi masyarakat, agar tidak salah
melangkah.
Sasaran akhir dari pengembangan usaha masyarakat adalah
kemandirian masyarakat. Oleh karena itu, Pengembangan usaha masyarakat
mempunyai andil yang cukup besar dalam menggalakkan wirausaha. Sebelum
adanya pasar tradisional Pasar Cemara ini masyarakat sekitar Kelurahan
Monjok yang tidak memiliki penghasilan tambahan. Sekarang, setelah Pasar
Tradisional Pasar Cemara ini berjalan lamanya masyarakat bisa
70
mengembangkan jiwa kewirausahaan serta memiliki penghasilan tambahan
sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat pasar
tradisional menyiapkan lapak dan kios yang cukup banyak, sehingga bisa di
gunakan oleh para pedagang untuk bejualan beraneka ragam barang dan
menjadikan lokasi kosong di Pasar Cemara sebagai tempat wahana yang akan
menarik minat pengunjung beserta keluarganya. Ada beberapa wahana
permainan, seperti panahan, lempar bola kecil, taman kelinci, permainan
tradisional, spot-spot foto dan pojok ruangan. Dengan adanya wahana
permainan tersebut para pengunjung akan lebih tertarik untuk berbelanja di
pasar tradisional Pasar Cemara dan para pedagangpun akan ikut merasa
terbantu dengan adanya wahana-wahana permainan di lingkungan pasar
tradisional pasar cemara.
Setiap hari para pengunjung di Pasar Cemara selalu meningkat karna
adanya usaha-usaha yang di jalankan oleh para pedagang sangat menarik dan
fasilitas yang di berikan oleh pasar tradisional Pasar Cemara sangat lengkap,
seperti usaha jajanan tradisional, makanan tradisional dan lain-lainnya.
dengan harapan semoga dengan usaha-usaha yang dijalankan oleh masyarakat
di pasar tradisional Pasar Cemara dapat terus memberikan dampak positif
terhadap pasar maupun masyrakat.
71
Sebagaimana telah di kemukakan pada pembahasan sebelumnya, Pasar
Tradisional Pasar Cemara telah berperan untuk peningkatan perkembangan
usaha masyarakat yang ada di Pasar Tradisional Pasar Cemara. diantaranya:
1. Pasar Tradisional Pasar Cemara memberikan peranan sebagai tempat
promosi kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian, perlengkapan dapur,
sayur mayur, daging, beras, gula, makanan dan jajanan tradisional yang
mulai tergeser dengan makanan-makanan modern, walaupun barang yang
diperjualbelikan bersifat tradisonal, Pasar Tradisional Pasar Cemara
sebagai tempat untuk menjual hasil produk-produk yang dibuat oleh
masyarakat sekitar dengan bekerjasama langsung dengan pihak terkait.
2. Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara yang kedua di dalam peningkatan
perkembangan usaha masyarakat dapat terlihat pada keterlibatan yang
sangat antusias dari pengelola pasar, yaitu dengan memberikan lahan
lapak tempat berjualan yang cukup luas dan fasilitas-fasilitas lainnya
yang sangat memadai.
3. Pasar Tradisional Pasar Cemara juga tidak membatasi masyarakat siapa
saja yang ingin berdagang maupun membuka usaha di pasar tradisional
Pasar Cemara tersebut dan dengan jumlah lapak dan lahan untuk
berdagang masih banyak, sehingga sangat besar harapan masyarakat yang
ingin melakukan usaha di pasar tradisional Pasar Cemara.
Dalam prakteknya, pasar tradisional Pasar Cemara mendapatkan
respon yang sangat positif dari masyarakat, banyak juga masyarakat dari
72
luar Kelurahan pasar tradisional Pasar Cemara yang menemui pihak
pengurus pasar untuk ikut bergabung dan berdagang di pasar tradisional
Pasar Cemara, namun pihak pasar berkomitmen dan akan fokus kepada
pemberdayaan semua dagangan. Pihak pasar menyampaikan kami tidak
bisa membatasi yang ingin mencari rezeki, tapi kami memberikan
prioritas kepada masyarakat Kelurahan Monjok Kota Mataram.
Peran pasar, mempunyai nilai yang cukup strategis dan signifikan
dalam memberikan sumbangsih dan perannya sebagai peningkatan
swadaya, kemandirian dan partisipasi masyarakat. Kesejahteraan
masyarakat di dalam bentuk kegiatan usaha bersama, hal ini
sesungguhnya telah menjadi karakteristik pasar, pengembangan usaha
ekonomi dan proses penularan atau replikasi serta bantuan supervise.
Dengan adanya program, penguatan dan pengembangan Peran
ekonomi masyarakat, hal ini juga menjadi bekal bagi masyarakat untuk
dapat mengambangkan usaha ekonomi kreatif dan kemandiriian
masyarakat. Keberadaan Pasar Tradisional memberikan akomodasi yang
cukup besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat maupun
meningkatkan perkembangan usaha masyarakat, karena mampu
meningkatkan pendapatan pedagang, sedangkan untuk pembeli itu sendiri
bisa memenuhi kebutuhan harian dengan mudah dan dapat menghemat
pengeluaran, sehingga dapat disimpulkan, bahwa masyarakat bisa
dikatakan sejahtera.
73
Rincian Target dan Realisasi Jasa Pengelolaan dan Pelayanan
Pasar Tradisional Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang Kota Mataram. (Sudah terlampir di lampiran tabel 1.1)
Dari data tersebut dapat dilihat, bahwa target jasa pengelolaan dan
pelayanan Pasar Tradisional Pasar Cemara mengalami peningkatan,
berdasarkan presentase realisasi jasa pengelolaan dan pelayanan Pasar
Tradisional Pasar Cemara realisasi terendah diperoleh pada bulan januari
dan realisasi tertinggi di capai pada bulan juli dan desember. Hal ini
membuktikan, bahwa Pasar Tradisional Pasar Cemara merupakan pasar
yang tergolong aktif. Dengan tingginya pemasukan, pengelolah pasar
diharapkan mampu mengmbangkan pasar dan melengkapi fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan oleh Pasar Tradisional, sehingga Pasar
Tradisional tetap menjadi obyek utama bagi masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
74
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam meningkatkan
perkembangan usaha masyarakat sangat berperan sekali dalam
pengembangan usaha masyarakat. Usaha-usaha yang dikembangkan
adalah jual beli, wahana-wahana permainan, spot foto, permainan
tradisional dan lain-lain. Pasar ini berpotensi dalam meningkatkan
usaha perekonomian masyarakat, hal tersebut terbukti dari pengakuan
beberapa masyarakat yang ikut serta bergabung sebagai
pedagang/pengusaha di Pasar tradisional Pasar Cemara. Kehadiran
Pasar Tradisional Pasar Cemara membawa pengaruh yang sangat
bagus di dalam masyarakat, baik kreatifitas maupun perekonomian
yang membuat taraf hidup masyarakat yang berdagang lebih
berkembang dan lebih maju.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan saran,
yaitu pengelola pasar harus selalu memberikan pelatihan dan
pengarahan kepada masyarakat sekitar dalam pembuatan makanan
yang lebih kreatif dan lebih beragam serta harus lebih jeli dalam
membaca keinginan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Beni Subaini, Metode Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.
Diaul Muhsinat, “Potensi Pasar Tradisional dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam“. Skripsi, FEBI UIN Makasar, Makasar, 2016.
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Rosdakarya Offset, 2004. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana, 2014.
Parhan, “Konsep Solidaritas Sosial dalam Sistem Ekonomi Islam Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Ekonomi“. Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Polanyi, Karl, The Great Transformation: The Political and Social Origins of
Our Time, Alih Bahasa M Taufiq Rahman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Sumrahadi, “Peran Pegadaian Syariah Terhadap Perkembangan Usaha
Masyarakat. Studi kasus di Pegadaian Syariah Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah“. Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Siti Faizah, “Peran Alumni Jurusan Ekonomi Islam IAIN Mataram Terhadap
Perkembangan Ekonomi Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah“. Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, kombinasi dan R & D.
Bandung: Alfabeta, 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SUSUNAN PENGURUS
PENGELOLA PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA KELURAHAN
MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM
Kepala Pasar
Junaidi
Wakil Kepala Pasar
Murtono
Petugas Urusan Tata Pasar Dan Keamanan
Pasar
1. I Gusti Agung Gede Dirga
2. I Nengah Dana 3. I Gusti Agung
Ngurah Rai
Petugas Urusan Penagihan Retribusi
Pelayanan Pasar
1. Suparmin 2. I Gusti Nyoman
Oka 3. I Gusti Agung
Suandana 4. M.Zulhadi
ansyori
Petugas Urusan Kebersihan Pasar
1. Muhammad Taufik
2. Saliman 3. Jalimah 4. Selamah
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA PASAR
A. Identitas Informan :
1. Nama : Junaidi
2. Jabatan : Kepala Pasar
3. Umur : 35 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
B. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana sejarah berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara Kelurahan
Monjok Timur Kecamatan Selaparang?
2. Dengan berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara ini apakah banyak
mendatangkan mata pencaharian untuk masyarakat disekitar?
3. Berapa jumlah pedagang tetap yang ada di pasar tradisional pasar cemara?
4. Menurut anda apakah dengan berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara
dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar?
5. Usaha apa saja yang dilakukan oleh pihak pengelola pasar tradisional dalam
menarik minat beli konsumen untuk berbelanja di Pasar Tradisional Pasar
Cemara?
6. Apakah Pasar Tradisional Pasar Cemara ini terdapat kendala-kendala di
dalam perkembangannya?
PEDOMAN WAWANCARA PEDAGANG
A. Identitas Informan
1. Nama : Sarina
2. Alamat : Monjok Mamoran
3. Jenis Dagangan : Buah-buahan
4. Umur : 37 Tahun
5. Jenis Kelamin : Perempuan
B. Daftar Pertanyaan
1. Sejak kapan Anda berjualan di Pasar Tradisional Pasar Cemara?
2. Mengapa Anda berjualan/berdagang di Pasar Tradisional Pasar Cemara?
3. Apakah pendapatan Anda bertambah setelah berjualan di Pasar Tradisional
Pasar Cemara?
4. Berapa rata-rata penghasilan Anda dari berdagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara?
5. Apakah ada pungutan atau biaya lain selain retribusi?
6. Apakah ada pekerjaan lain selain berdagang?
7. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya potensi yang
dimiliki Pasar Tradisional Pasar Cemara Terhadap Peningkatan Ekonomi
Anda ?
8. Apakah kendala yang Anda hadapi saat berdagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara?
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMBELI
A. Identitas Informan:
1. Nama : Maknah
2. Alamat : Kamasan Monjok
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Umur : 41 Tahun
5. Jenis Kelamin : Perempuan
B. Daftar Pertanyaan
1. Apa pendapat anda tentang Pasar Tradisional?
2. Kenapa Anda memilih berbelanja di Pasar Tradisional Pasar Cemara?
3. Kualitas barang di Pasar Tradisional Pasar Cemara Anda seperti apa?
4. Harga yang di berikan sebanding atau tidak dengan kualitas barang?
5. Terpenuhi atau tidak kebutuhan Anda dengan berbelanja di Pasar
Tradisional Pasar Cemara?
6. Menurut Anda apakah dengan kehadiran pasar tradisional pasar cemara
dapat membantu memenuhi kebutuhan?
Lampiran gambar:
Gambar 1.1
Pembeli yang menjual kembali dagangannya/tengkulak
Lampiran tabel:
Tabel. 1.1
Target penghasilan Perbulan Pasar Tradisional Pasar Cemara
No Bulan Target Perbulan (RP)
Realisasi Perbulan (RP)
1 Januari 25.000.000 22.400.000 2 Februari 25.000.000 23.000.000 3 Maret 25.000.000 23.700.000 4 April 25.000.000 23.800.000 5 Mei 25.000.000 24.000.000 6 juni 25.000.000 23.800.000 7 juli 26.000.000 24.800.000 8 Agustus 26.000.000 24.300.000 9 September 25.000.000 23.600.000 10 Oktober 25.000.000 23.780.000 11 November 25.000.000 23.700.000 12 Desember 25.000.000 24.800.000
Pedagang Pembeli/tengkulak Dijual kembali
Laba
Lampiran tabel:
Tabel. 1.2
DAFTAR PEDAGANG YANG DI WAWANCARAI
NO NAMA PEDAGANG PENJUAL PENGHASILAN PERBULAN
1 SAKNAH PENJUAL JAJAN TRADISIONAL 2.7 JUTAAN
2 SUNDARI SAYUR-MAYUR DAN REMPAH-REMPAH 3.1 JUTAAN
3 NURJANAH PENJUAL BERBAGAI MACAM DAGING 3,5 JUTAAN
4 RUSMIYATI PENJUAL PAKAIAN DAN KAIN 3.3 JUTAAN
5 FIYA PENJUAL BERBAGAI MACAM KERUPUK 2 JUTAAN LEBIH