Top Banner
PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTERISTIK MORAL PADA SISWA DI SMK NEGERI 3 TAKALAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH : ST. MARYAM 105430 0149 15 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR TAHUN 2020
71

PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTERISTIK MORAL PADA

SISWA DI SMK NEGERI 3 TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH :

ST. MARYAM

105430 0149 15

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN 2020

Page 2: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...
Page 3: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...
Page 4: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Katakanlah (Muhammad) “Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis)

kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai

(penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan

sebanyak itu (pula)” (Q.S Al-Kahf, 109)

Kegagalan merupakan kunci kesuksesan selama kita masih mau berusaha.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda buktiku kepada Orangtua ku yang

senantiasa memberikan segala rasa cinta, kasih saying, do’a restu, dan dukungan

dan semangat serta

pengorbanan yang tulus dan ikhlas. Buat semua keluarga guna tercapainya

keberhasilan penulis dan dan teman-teman ku kalian adalah warna keindahan

dalam keseharianku dan

yakinlah kita akan selalu menjadi idola bagi diri kita sendiri.

Page 5: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

ABSTRAK

St. Maryam. 2019. Peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap

Implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral pada Siswa di SMK Negeri 3

Takalar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I Pak Nasrun Hasan dan Pembimbing II Ibu Rismawati.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kegiatan OSIS di SMK Negeri 3

Takalar, mendeskripsikan upaya dalam mengimplementasikan nilai-nilzi

karakteristik moral pada siswa di SMK Negeri 3 Takalar, dan medeskripsikan

peran OSIS terhadap implementasi nilai-nilai karakteristik moral pada siswa di

SMK Negeri 3 Takalar.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Waka

Kesiswaan, Pembina OSIS dan Ketua OSIS di SMK Negeri 3 Takalar sebagai

informan kunci. Obyek penelitian ini adalah Peran OSIS terhadap implementasi

nilai-nilai karakteristik moral pada siswa. Data penelitian diperoleh melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) OSIS di SMK Negeri 3 Takalar

mempunyai program kerja dan kegiatan-kegiatan yang sudah ditentukan di awal

tahun ajaran. Kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi dan tujuan OSIS. Kegiatan

OSIS tidak selalu berjalan sesuai yang direncanakan, terkadang ada yang

melenceng dan bahkan kegiatan tersebut tidak dilaksanakan. (2) OSIS merupakan

tempat dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakteristik moral pada siswa

karena dalam menjalankan setiap kegiatan OSIS siswa secara bergantian menjadi

ketua pelaksana dan kordinator-koordinator acara. Tugas OSIS disekolah yaitu

sebagai motivator untuk semua peserta didik yang ada disekolah, dan juga

menjadi teman untuk mereka serta jika ada informasi dari Waka Kesiswaan,

Pengurus OSIS yang akan menyampaikan ke teman-teman yang lain.

Kata kunci : Peran OSIS, Implementasi nilai-nilai karakteristi moral

Page 6: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan

proposal penelitian ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Kami sangat berharap proposal penelitian ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Peran Organisasi Siswa

Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral Pada

Siswa di SMK Negeri 3 Takalar. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di

dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami

harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa sarana yang membangun.

Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada

Bapak Drs. H. Nasrun Hasan., M. Pd selaku pembimbing I dan Ibu Rismawati,

S. Pd., M. Pd selaku pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan

ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi,

arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun

proposal.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Prof. Dr H. Abd. Rahman Rahim SE.,MM Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Erwin Akib,S.Pd, M.Pd.,P.h.D Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Dr. Muhajir.,M.Pd ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan dorongan dan semangat untuk segera menyelesaikan penyusunan

proposal ini.

Page 7: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

4. Ucapan terima kasih pula yang tak terhingga kepada kedua orangtua saya yang

sangat banyak memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan

keberhasilan dan keselamatan selama menempuh pendidikan.

5. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi PPKn yang telah banyak memberikan

masukan kepada penulis baik selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam

penulisan proposal ini.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu

dalam penyelesaian penulisan proposal ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik

yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Makassar, November 2019

Penulis,

Page 8: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN

SURAT PERJANJIAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka .................................................................................... 7

1. Pengertian Organisasi dan Organisasi Siswa Intra Sekolah ......... 7

a. Organisasi ............................................................................... 7

b. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) .................................. 8

c. Prinsip OSIS ............................................................................ 9

d. Fungsi OSIS ............................................................................ 9

e. Tujuan OSIS ............................................................................ 10

f. Peranan OSIS ........................................................................... 11

g. Peranan Pembina OSIS ............................................................ 13

h. Karakter dalam Kegiatan OSIS ................................................ 14

Page 9: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

i. Struktur Organisasi .................................................................. 14

j. Manfaat OSIS ........................................................................... 15

k. Hambatan dalam Kegiatan OSIS ............................................. 16

2. Nilai-nilai Karakteristik Moral ...................................................... 17

a. Nilai ......................................................................................... 17

b. Karakter ................................................................................... 19

c. Moral ....................................................................................... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 23

C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 26

B. Desain Penelitian ................................................................................ 26

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 27

D. Subjek Penelitian ................................................................................ 27

E. Fokus Penelitian .................................................................................. 27

F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 27

G. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 28

H. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................. 31

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 32

C. Pembahasan .......................................................................................... 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 49

B. Saran .................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 52

Page 10: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Pendidikan

merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja, sistematik untuk mendorong,

membantu dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya

serta mengubah diri sendiri dari suatu kualitas yang satu ke kualitas yang lebih

tinggi. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting bagi manusia karena dapat

merubah tingkah laku seseorang ke arah yang lebih baik. Baik dari segi

intelektual, moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan

mahkluk sosial. Namun pada kenyataannya, masih banyak orang yang kurang

sadar akan pentingnya suatu pendidikan. Kebanyakan menganggap bahwa

pendidikan itu tidaklah penting dan yang terpenting adalah bagaimana caranya

mencari uang tanpa dibekali oleh suatu pendidikan. Hal tersebut yang membuat

orang masih terpuruk dalam kebodohan dan kemiskinan akibat tidak mendapatkan

yang semestinya.

Pendidikan kewarganegaraan sebagai mata pelajaran pendidikan moral

merupakan suatu usaha membimbing perkembangan kepribadian peserta didik

yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945. Pembelajaran Pkn diarahkan pada

upaya untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman nilai-nilai

moral agama yang berakhlak mulia yang terwujud dalam bersikap dan bertindak

dan dapat ditunjukkan dari beberapa hal antara lain:

Page 11: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Toleransi, kerjasama, kebebesan berpendapat, kebebesan berkelompok,

menghormati orang lain, kepercayaan diri dan kesadaran akan perbedaan yang

berlandaskan Pancasila sebagai dasar Negara serta ideologi bangsa

dan UUD 1945. Pendidikan kewarganegaraan perlu mengakomodasi berbagai isu

actual yang menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Semua tantangan baru tersebut perlu dipertimbangkan dan diakomodasikan oleh

guru dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Sekolah sebagai wujud pendidikan formal memikul tanggung jawab

dalam mensukseskan program besar pendidikan. Tanggung jawabnya yaitu

mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas tinggi, baik terkait ilmu

pengetahuan dan teknologi, maupun iman dan taqwa. Berbagai program jangka

pendek, menengah, dan panjang dari berbagai aspek dirancang serta dijalankan

oleh banyak lembaga dengan visi dan misi yang telah disepakati bersama. Kerja

kolektif inilah yang diharapkan mampu menciptakan keseimbangan, kemajuan,

dan kesuksesan. Berbagai organisasi pendidikan diorganisir secara rapi dan

professional, sehingga terjadi sinergi serta integrasi yang saling menguatkan dan

melengkapi satu dengan yang lainnya. Namun pada kenyataannya masih terdapat

sekolah yang memiliki kualitas rendah dan hanya mendapatkan kuantitas.

Organisasi merupakan sumber dan fondasi kemajuan. Jika organisasi

kuat, kemajuan akan didapat dengan cepat. Membangun organisasi membutuhkan

ketekunan, kegigihan dan semangat pantang menyerah, disamping pengorbanan

waktu, tenaga, pikiran, serta materi yang tidak bisa dihitung. Kebesaran organisasi

ditentukan oleh sejauh mana dedikasi orang-orang didalamnya yang tidak hanya

Page 12: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

berfikir materi. Jika komitmen orang-orang berorganisasi dalam memberikan

kontribusi betul-betul tulus maka kebesaran organisasi tinggal menunggu

waktunya. Namun, jika orientasinya materi maka yang terjadi adalah gesekan,

kompetisi tidak sehat, dan tidak sportif, rentang terjadi perpecahan, konflik, dan

akhirnya tinggal menunggu saat kehancurannya. Dan yang terjadi pada

kenyataannya komitmen orang-orang berorganisasi dalam memberikan kontribusi

belum benar-benar tulus, sehingga tak jarang terjadi gesekan antar orang, sampai

terjadi perpecahan dalam organisasi yang ada. Kesiswaan melalui kegiatan

ekstrakurikuler yang menitikberatkan pada pembinaan kepribadian dan

keterampilan siswa. Kegiatan ini dapat ditempuh antara lain dengan menggiatkan

peranan OSIS.

Menjadi pengurus OSIS akan membuat siswa lebih aktif, kritis, kreatif,

inovatif serta memiliki jiwa kepemimpinan dan maju dalam segala aspek.

Misalnya berani mengembangkan pendapat didepan forum serta aktif dan kreatif

dalam kegiatan OSIS. Dan jiwa kepemimpinan akan terlihat pada siswa yang aktif

berorganisasi, karena sudah terlatih dan menjadi bagian kesehariannya dalam

berorganisasi. Menjadi pengurus OSIS memang sangat diperlukan sekali untuk

mencapai satu tujuan, dengan menjadi pengurus OSIS akan menambah

pengalaman diluar proses pembelajaran dikelas. Untuk itu, pengurus OSIS

diharapkan dapat bergaul dengan kelompoknya atau lingkungan sekitarnya untuk

memperoleh suatu pengakuan akan eksistensi dirinya sebagai remaja yang tumbuh

berkembang didalam suatu pergaulan. Akan tetapi pada kenyataannya masih

banyak siswa yang kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya didepan

Page 13: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

forum, kurang aktif dan kreatif dalam kegiatan OSIS dan juga belum terlihat jiwa

kepemimpinannya.

Aktif berorganisasi disekolah dapat menumpuk sikap kemandirian siswa.

Dalam diri siswa juga dapat muncul rasa percaya diri yang tinggi, bersikap kritis

terhadap perubahan yang ada, aktif mengemukakan ide-ide, timbulnya rasa

solidaritas yang tinggi dan menambah teman. Sikap aktif di organisasi akan

mendorong siswa untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam

OSIS. Pada kenyataannya siswa yang tergabung dalam kepengurusan OSIS belum

tentu memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Bahkan masih ada yang pasif dalam

mengemukakan ide-ide cenderung muncul rasa kurang percaya diri.

Melalui kegiatan OSIS, siswa dilatih kemandirian, latihan

kepemimpinan, dan memiliki tanggung jawab terhadap tugas sebagai pengurus

OSIS dan diharapkan dapat memicu siswa dapat berperan aktif kepengurusannya.

Sebagai pengurus OSIS juga diharapkan dapat menjadi panutan atau contoh

kepada siswa lain yang bukan bagian dari pengurus OSIS. Mereka harus lebih

unggul dalam kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab atau semua

kewajibannya sebagai seorang siswa/murid. Dan pada kenyataannya sekarang

banyak pengurus OSIS kurang memiliki kemandirian, jiwa kepemimpinan, dan

juga rasa tanggung jawab. Hanya sedikit siswa yang mau ikut berpartisipasi dalam

kegiatan OSIS. Dan ada juga siswa yang sudah ikut dalam OSIS tetapi mereka

malas dalam berpartisipasi. Satu hal yang menarik lagi yaitu apakah setiap

pengurus OSIS aktif dalam kepengurusannya.

Page 14: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Pada dasarnya telah diketahui bahwa karakteristik moral adalah sifat

atau ciri khas seseorang bagaimana dia bisa berperilaku atau menerapkan sikap

sosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati

antar sesama. Moral juga berhubungan dengan prinsip tingkah laku, akhlak, budi

pekerti yang membentuk karakter dalam diri seseorang sehingga dapat menilai

dengan benar apa yang baik dan buruk. Moral merujuk pada tindakan, perilaku

seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada disuatu

masyarakat. Namun hal yang terjadi di sekolah SMK Negeri 3 Takalar

implementasi nilai-nilai karakteristik moral pada siswa belum terealisasi, siswa

yang ada pada sekolah tersebut belum menanamkan nilai moral pada dirinya,

dalam hal ini masih ada siswa yang melanggar ketiga nilai karakteristik moral

seperti ada siswa yang masih bolos, kaki bajunya diluar, melanggar tata tertib atau

aturan sekolah, dan meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa.

Oleh karena itu perlunya penanaman nilai-nilai karakteristik moral pada siswa dan

OSIS lah sebagai panutan atau contoh, mereka harus lebih unggul dalam

kedisiplinan, kemandirian, tanggung jawab agar nantinya bisa melahirkan

pengurus yang memiliki nilai-nilai karakteristik moral.

Dari permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan

yang ada disekolah tersebut. Maka dari itu peneliti mengangkat judul “Peran

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap Implementasi Nilai-nilai

Karakteristik Moral pada Siswa di SMK Negeri 3 Takalar”.

Page 15: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

B. Rumusan Masalah

Bagaimana peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap

implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral pada siswa di SMK Negeri 3

Takalar?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

terhadap implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral pada siswa di SMK Negeri

3 Takalar

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai wadah melatih dan

mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian, serta

menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana peran

organisasi siswa intra sekolah (OSIS) terhadap implementasi nilai-

nilai karakteristik moral.

b. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi untuk melakukan

penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan Organisasi siswa intra

sekolah (OSIS) terhadap implementasi nilai-nilai karakteristik moral.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan semangat bagi siswa akan

pentingnya berorganisasi yaitu organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

Page 16: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Organisasi dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

a) Organisasi

Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang

diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini

dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang

dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama yaitu mendukung

terwujudnya pembinaan kesiswaan.

Menurut Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi: (2003: 169)

Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat memilih

hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-

sendiri. Organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri

setidaknya orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau

serangkaian sasaran. Pengertian yang lain di ungkap oleh A. Aziz Wahab

(2008: 16) menyatakan bahwa organisasi merupakan “Sebuah proses

terstruktur dalam mana individu berinteraksi untuk berbagai tujuan”.

Dari beberapa defenisi yang di ungkap oleh para ahli diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa organisasi adalah sekumpulan dari beberapa

orang yang memiliki kesamaan dalam mencapai tujuan yang sama dan

telah ditetapkan secara bersama-sama. Orang-orang yang ada dalam suatu

organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa

keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan mereka, meskipun pada saat

mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi

secara relaif. Kemudian dalam sebuah organisasi untuk mencapai

kelancaran terhadap jalannya suatu organisasi maka diperlukan adanya

pembagian kerja yang jelas dan juga didukung dengan suatu

interaksi yang baik atau dalam artian memanajemen waktu.

Page 17: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

b) Organisasi siswa Intra sekolah (OSIS)

Dalam pasal 4 Pemendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang

pembinaan kesiswaan juga dijelaskan sebagai berikut:

a. Organisasi kesiswaan di sekolah berbentuk organisasi siswa intra

sekolah.

b. Organisasi kesiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan organisasi kesiswaan disekolah lain.

c. Organisasi siswa intra sekolah pada SMP, SMPLB, SMA,

SMALB, dan SMK adalah OSIS.

d. Organisasi siswa intra sekolah pada TK, TKLB, dan SDLB adalah

organisasi kelas.

Dalam majalah MOS Media Pelajar edisi 371/Tahun XXXI/Juli/2013

dijelaskan bahwa:

Osis adalah suatu organisasi yang berada ditingkat Sekolah Menengah

yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas

(SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk

menjadi pengurus OSIS biasanya organisasi ini memiliki seorang

pembimbing dan guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS

adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah untuk kemudian

menjadi pengurus OSIS. Organisasi ini bersifat Intra Sekolah dan menjadi

satu-satunya wadah yang menampung dan menyalurkan kurikulum, tidak

menjadi bagian dari organisasi lain di luar sekolah.

Page 18: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Dari beberapa defenisi tentang OSIS di atas dapat disimpulkan bahwa

OSIS merupakan sebuah organisasi yang berada didalam lingkup sekolah

menengah yang berfungsi sebagai wadah bagi siswa yang ingin belajar

berorganisasi untuk mengembangkan potensi, minat dan bakatnya untuk menjadi

pemimpin dan actor yang baik yang didampingi oleh pembina OSIS.

c) Prinsip OSIS

Osis sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler memiliki prinsip sebagai

berikut:

a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi,

bakat dan minat peserta didik masing-masing.

b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan

dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.

c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut

keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang

disukai dan menggembira peserta didik.

e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat

peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan

untuk kepentingan masyarakat (Mamat Supriatna, 2012: 2).

d) Fungsi OSIS

Osis sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi sebagai

berikut:

Page 19: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Menurut Mamat Supriatna (2010: 1) fungsi OSIS yaitu: (1)

pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan

minat mereka. (2) social, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab social peserta didik.

(3)Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

suasana rileks, menggembirakan dan meneyenangkan bagi peserta didik yang

menunjang proses perkembangan. (4) Persiapan Karir, yaitu fungsi kegiatan

ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa OSIS sebagai bagian dari

kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi yang sangat penting untuk

mengembangkan peserta didik sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang

dimilikinya. OSIS juga berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

bersosialisasi dengan penuh tanggung jawab. Selain itu OSIS juga berfungsi

untuk menciptakan suasana yang menggembirakan untuk mendukung proses

perkembangan dan persiapan karir dimasa depan.

e) Tujuan OSIS

OSIS merupakan salah satu sarana untuk melaksanakan pembinaan kesiswaan.

Tujuan pembinaan kesiswaan ini tercantum dalam Pasal 1 Pemendiknas RI

Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan yaitu:

Tujuan pembinaan kesiswaan yaitu: a). mengembangkan potensi siswa

secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreativitas;

b). memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan

Page 20: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

sekolah sebagai limgkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha

dan pengaruh negative dan bertentangan dengan tujuan pendidikan; c).

mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian presentasi

unggulan sesuai bakat dan minat; d). menyiapkan siswa agar menjadi

warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati

hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan mansayarakat

madani (civic society).

Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari kegiatan OSIS

adalah untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal agar kepribadian

siswa yang baik dapat terwujud sehingga terhindar dari pengaruh negative

sehingga siswa siap untuk menjadi warga Negara yang baik. Selain itu OSIS juga

bertujuan untuk meningkatkan ketahanan sekolah sehingga tidak mudah terkena

pengaruh negative yang bertentangan dengan tujuan pendidikan.

f) Peranan OSIS

Sebagai salah satu upaya pembinaan ksesiswaan, OSIS memiliki peranan

sebagai berikut:

a. Sebagai wadah

OSIS merupakan satu-satunya wadah kegiatan siswa disekolah. Oleh

sebab itu, OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah harus

melakukan upaya-upaya bersama-sama dengan jalur yang lain,

misalnya latihan kepemimpinan siswa yang bersifat ekstrakurikuler.

Tanpa saling bekerja sama dengan upaya-upaya lain, peranan OSIS

sebagai wadah kegiatan siswa tidak akan berlangsung.

Page 21: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

b. Sebagai penggerak

Motivator adalah perangsang yang sangat menyebabkan lahirnya

keinginan,semangat partisipasi untuk berbuat, dan pendorong kegiatan

bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak

apabila para pembina dan pengurus mampu membawa OSIS selalu

memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan,

memiliki daya terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan

perbuatan, dan yang terpenting adalah memberikan kepuasan kepada

anggota. Dengan kata lain manajemen OSIS mampu memainkan fungsi

inteleknya, yaitu kemampuan para pembina dan pengurus dalam

mempertahankan dan meningkatkan keberadaan OSIS baik secara

internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian,

maka sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranan sebagai motivator.

c. Peranan yang bersifat preventif

Menurut Mamat Supriatna (2010: 18) Apabila peran yang bersifat

intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber

daya yang ada dan secara eksternal mampu beradaptasi dengan

lingkungan seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang

siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil

mengamankan sekolah dari segala ancaman yang dating dari dalam

maupun dari luar. Peranan preventif OSIS akan terwujud apabila

peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

Page 22: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa peranan OSIS sebagai

sebuah organisasi yang berada di lingkungan sekolah menengah yaitu sebagai

wadah bagi siswa untuk bekerja sama dalam organisasi. Selanjutnya sebagai

penggerak atau motivator, OSIS akan berperan sebagai penggerak apabila

pembina dan pengurus OSIS mampu membawa OSIS untuk memenuhi kebutuhan

sesuai yang diharapkan oleh warga sekolah. Peranan OSIS yang terakhir adalah

peranan yang bersifat preventif yaitu apabila OSIS mampu memananlisir

terjadinya pelanggaran dana ancaman baik yang dating dari dalam maupun dari

luar sekolah.

g) Peranan Pembina OSIS

OSIS merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri. Menurut Dra.

Masitoh, M.Pd halaman 19 menyatakan bahwa “pengembangan diri bukan

merupakan mata pelajaran yang diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan

mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta

didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi

dan atau dibimbing oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler”. Dari pernyataan diatas dapat

diketahui bahwa pembina OSIS mempunyai wewenang dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan yang diadakan OSIS dilingkungan sekolah maupun diluar

sekolah, pembina OSIS juga berperan sebagai pembimbing untuk memfasilitasi

pengurus OSIS sesuai potensi, minat dan bakatnya serta membimbing dalam

menjalankan kegiatan OSIS.

Page 23: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

h) Karakter dalam Kegiatan OSIS

Menurut Mamat Supriatna (2010: 10) Sesuai dengan lampiran

Pemendiknas Nomor 39 Tahun 2008 OSIS sebagai organisasi kesiswaan adalah

untuk memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai

dengan tugasnya masing-masing. OSIS merupakan bagian dari kegiatan

pembinaan kesiswaan yaitu pembinaan demokrasi, hak asasi manusia,

pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi social dalam

konteks masyarakat plural. Nilai-nilai karakter yang terkandung dalam kegiata

OSIS adalah percaya diri, kreatif dan inovatif, mandiri, bertanggung jawab,

menepati janji, berinisiatif, disiplin, visioner, pengabdian/dedikatif, bersemangat

dan demokratis, kebersamaan dengan nilai-nilai yang memiliki keagamaan yang

toleran

i) Struktur Organisasi

Pada umumnya sumber keorganisasian dalam OSIS:

a. Ketua Pembina (Biasanya Kepala sekolah)

b. Wakil Ketua Pembina (Biasanya Wakil Kepala Sekolah)

c. Pembina (Biasanya guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah)

d. Ketua Umum

e. Wakil Ketua I

f. Wakil Ketua II

g. Sekretaris Umum

h. Sekretaris I

i. Sekretaris II

j. Bendahara

k. Wakil Bendahara

l. Koordinator Bidang (Korbid) dan seksi bidang (Sekbid) sebagai

pembantu dalam mengurus setiap kegiatan siswa yang berhubungan

dengan tanggung jawab bidangnya.

Page 24: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

j) Manfaat OSIS

Menurut Mamat Supriatna (2010: 16) manfaat mengikuti kegiatan

OSIS yaitu:

a. Meningkatkan nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Meningkatakan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air

c. Meningkatkan kepribadian antar budi pekerti luhur

d. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan

kepemimpinan

e. Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan percaya diri

f. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

g. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan

mengembangkan kreasi seni.

Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa OSIS memiliki manfaat

yang sangat penting bagi para peserta didik untuk meningkatkan karakter terpuji

diantaranya meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

meningkatkan keterampilan, meningkatkan pendidikan politik peserta didik,

meningkatkan kemandirian, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan

jasmani dan rohani, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni, dan lainnya.

Peningkatan nilai-nilai karakter tersebutkan sangat bermanfaat bagi para peserta

didik untuk menempuh masa depan mereka agar menjadi warga Negara yang

baik, bertanggung jawab dan demokratis.

Page 25: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

k) Hambatan dalam Kegiatan OSIS

Hambatan dalam sebuah kegiatan sudah tentu akan terjadi sebagai proses

pendewasaan dalam berbagai aspek dan akan semakin menambah pengalaman

bagi yang menjalankannya. Dalam kegiatan OSIS pun hambatan pasti terjadi

dalam berbagai macam hal. Hambatannya yaitu:

a. Kehadiran OSIS sebagai organisasi di sekolah

Kedudukan organisasi ini harus murni dari siswa untuk siswa. Sebagai

bagian dari kehidupan sekolah yang intinya adalah proses belajar

mengajar, berhasil tidaknya organisasi tersebut dapat diukur dengan

seberapa jauh OSIS ini dapat menunjang proses belajar mengajar dalam

pencapaian tujuan pendidikan.

b. Pengolahan OSIS

Pengolahan ini menyangkut segi kaualitas penegelola/siswa seperti:

1) Kepemimpinan, seperti kemampuan dan kewibawaan

menggerakkan segala sumber daya secara optimal.

2) Manajemen, seperti kemampuan menyusun, mengatur,

melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan dengan

program kesiswaan.

3) Pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi

4) Kemampuan memahami makna OSIS sebagai organisasi yang

memiliki tujuan sebagai kehidupan kelompok memiliki

sejumlah program terkoordinasi serta berkelanjutan dalam

waktu tertentu.

Page 26: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

5) Hubungan kerja sama,baik antara siswa maupun siswa dengan

pembinanya.

c. Pendanaan

Pendanaan OSIS berasal dari APBS (rencana anggaran pendapatan dan

belanja sekolah) namun terkadang dana tersebut dirasa kurang untuk

menunjang pelaksanaan program OSIS. Sehingga diperlukan

pemecahan secara bersama-sama agar dapat dilaksanakan suatu

mekanisme pendanaan yang lebih rasional.

d. Pembinaan

Perlu diadakan pembinaan secara terus menerus, berjenjang dan

dilengkapi dengan perangkat informasi agar ada persepsi yang sama

antara pembina dengan siswa yang dibina. Setiap laporan OSIS harus

dievaluasi untuk pembinaan selanjutnya.

Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa hambatan dalam sebuah kegiatan

pasti akan muncul untuk menjadi sebuah peringatan dan pengalaman bagi yang

menjalankan kegiatan tersebut. OSIS sebagai sebuah organisasi pun tak lepas dari

berbagai macam hambatan. Hambatan yang sering muncul dalam kegiatan OSIS

adalah dalam hal pendanaan, manajemen komunikasi antara pembina dan

pengurus maupun antar pengurus yang kurang baik, dan lain sebagainya.

2. Nilai-nilai Karakteristik Moral

a) Nilai

Nilai adalah suatu yang berharga, yang berguna, yang indah, yang

berkarya batin, yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai

Page 27: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

yang bersumber pada budi, yang berfungsi mendorong, mengarahkan sikap dan

perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem, social dan karya. Nilai menunjukkan

kualitas atau sifat yang melekat pada suatu obyek.

Prof. Kaelan (2010: 15) mengatakan bahwa pendidikan pancasila

bertujuan untuk membantu peserta didik yang berperilaku, (1) memiliki

kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati

nuraninya, (2) memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan

kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya (3) mengenali perubahan-perubahan

dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta (4) memiliki

kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa

untung menggalang persatuan Indonesia.

Dipandang dalam perspektif sejarah filsafat yang sudah di pajang, “nilai”

merupakan suatu filosofis yang berumur agak muda. Baru pada akhir abad ke-19

tema ini mendapat kedudukan mantap dalam uraian-uraian filsafat akademis.

Sekurang-kurangnya secara eksplisit. Tapi secara implisit nilai sudah lama

memegang peranan dalam pembicaraan filsafat, sudah sejak plato, kategori “baik”

tapi baru kira-kira seabad yang lalu nilai mendapat tempat eksplisit dalam diskusi-

diskusi filsafat dan malah timbul suatu cabang filsafat yang baru dengan nama

“aksiologi” atau “teori nilai”.

Salah satu cara yang sering digunakan untuk menjelaskan apa itu nilai

adalah memperbandingkannya dengan fakta. Kita juga menempuh jalan ini. Jika

kita berbicara tentang fakta, kita maksudkan sesuatu cara yang ada atau

berlangsung begitu saja. Jika kita berbicara tentang nilai, kita maksudkan sesuatu

yang berlaku, sesuatu yang memikat atau mengimbau kita. Fakta ditemui dalam

konteks deskripsi: semua unsurnya dapat dilukiskan satu demi satu dan uraian itu

pada prinsipnya dapat diterima oleh semua orang. Nilai berperanan dalam suasana

Page 28: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

apresiasi atau penilaian dan akibatnya sering akan dinilai secara berbeda oleh

berbagai orang. Perbedaan antara fakta dan nilai ini kiranya dapat diilustrasikan

dengan contoh berikut ini. Kita andaikan saja bahwa pada tahun sekian tanggal

sekian ditempat tertentu ada gunung berapi meletus. Hal itu merupakan suatu

fakta yang dapat dilukiskan secara obyektif. Kita bisa mengukur tingginya awan

panas yang keluar dari kawah, kita bisa menentukan kekuatan gempa bumi yang

menyertai letusan itu, kita bisa memastikan letusan-letusan sebelumnya beserta

jangka waktu diantaranya, dan seterusnya. Contoh ini kiranya cukup jelas untuk

memperlihatkan perbedaan antara fakta dan nilai. Nilai selalu berkaitan dengan

penilaian seseorang, sedangkan fakta menyangkut ciri-ciri obyektif saja. Perlu

dicatat lagi bahwa fakta selalu mendahului nilai. Terlebih dahulu ada fakta yang

berlangsung, baru kemudian menjadi mungkin penilaian terhadap fakta itu.

Berdasarkan analisis sederhana ini dapat kita simpulkan bahwa nilai :

1. Nilai berkaitan dengan subyek. Kalau tidak ada subyek yang menilai,maka tidak

ada nilai juga. Entah manusia hadir atau tidak, gunung tetap meletus. Tapi untuk

dapat dinilai sebagai “indah” atau “merugikan” letusan gunung itu memerlukan

kehadiran subyek yang menilai.

2. Nilai tampil dalam suatu konteks praktis, dimana subyek ingin membuat sesuatu.

Dalam pendekatan yang semata-mata teoretis, tidak akan ada nilai. (hanya menjadi

pertanyaan apakah suatu pendekatan yang secara murni teoretis bisa diwujudkan).

3. Nilai-nilai menyangkut sifat-sifat yang “ditambah” oleh subyek pada sifat-sifat

yang dimiliki oleh obyek. Nilai tidak dimiliki oleh obyek pada dirinya. Rupanya

Page 29: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

hala ituharus dikatakan karena obyek yang sama bagi berbagai subyek dapat

menimbulkan nilai yang berbeda-beda.

b) Karakter

Karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter

adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia

tanpa karakter adalah manusia yang sudah “membinatang”. Oarng-orang yang

berkarakter kuat dan baik secara individual maupun social adalah mereka yang

memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu urgennya

karakter, maka institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk

menanamkannya melalui proses pembelajaran. Penguatan pendidikan karakter

dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang

terjadi dinegara kita. Diakui atau tidak diakui saat ini terjadi krisis yang nyata dan

mengkhawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan milik kita yang paling

berharga, yaitu anak-anak. Krisis itu antara lain berupa meningkatnya pergaulan,

maraknya angka kekerasan anak-anak dan renaja, pencurian remaja, kebiasaan

menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, perampasan, dan perusakan milik

orang lain sudah menjadi masalah social yang hingga saat ini belum dapat diatasi

secara tuntas. Perilaku remaja kita juga diwarnai dengan gemar menyontek,

kebiasaan bullying disekolah dan tawuran. Akibatnya yang ditimbulkan cukup

serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan sederhana karena

tindakan ini telah menjurus kepada tindakan criminal.

Kondisi krisis dan dekadensi moral ini menandakan bahwa seluruh

pengetahuan agama dan moral yang didapatkannya dibangku sekolah ternyata

Page 30: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

tidak berdampak terhadap perubahan perilaku manusia Indonesia. Bahkan yang

terlihat adalah begitu banyaknya manusia Indonesia yang tidak konsisten, lain

yang dibicarakan dan lain pula tindakannya. Banyak orang berpandangan bahwa

kondisi demikian diduga berawal dari apa yang dihasilkan oleh dunia

pendidikan. Demoralisasi terjadi karena proses pembelajaran cenderung

mengajarkan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks dan kurang

mempersiapkan siswa untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang

kontradiktif. Individu yang berkarakter baik adalah orang yang selalu berusaha

dalam melakukan berbagai hal yang terbaik pada Tuhan Yang Maha Esa, dirinya

sendiri, lingkungannya, orang lain, atau bangsa dan negaranya. Karakter yang

baik berarti individu yang tahu tentang potensinya sendiri serta mempunyai nilai-

nilai religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli

social, tanggung jawab,berpola hidup sehat, cinta terhadap ilmu pengetahuan,

selalu berpikir logis kritis dan inovatif.

Sudarminta (2011: 3) mengemukakan bahwa praktik pendidkan yang

semestinya memperkuat aspek karakter atau nilai-nilai kebaikan sejauh ini hanya

mampu menghasilkan berbagai sikap dan perilaku manusia yang nyata-nyata

malah bertolak belakang dengan apa yang diajarkan. Dicontohkan bagaimana

pendidikan moral pancasila dan agama pada masa lalu merupakan dua jenis mata

pelajaran tata nilai, yang ternayata tidak berhasil menanamkan sejumlah nilai

moral dan humanisme kedalam pusat kesadaran siswa.

c) Moral

Moral berasal dari bahasa latin “Mos” (jamak: mores) yang berarti

kebiasaan, adat. Kata “Mos” (mores) dalam bahasa latin sama artinya dengan etos

Page 31: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

dalam bahasa yunani. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, moral adalah ajaran

tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap kewajiban,

akhlak, budi pekerti, susila. Jadi bermoral berarti mempunyai pertimbangan baik

buruk, berakhalak baik.

K. Bertens (2015: 33) berpendapat bahwa moral adalah nilai-nilai atau

norma-norma yang yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok

dalam mengatur tingkah lakunya. Sedangkan Muhammad Takdir Ilahi (2012: 183)

moral merupakan ajaran-ajaran atau wejangan, patokan atau kumpulan aturan baik

lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar

menjadi manusia yang baik. Selain itu, menurut Burhan Nargiyantori (2015: 33)

moral secara umum menyerahkan pada pengertian ajaran tentang baik buruk tang

diterima secara umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban akhlak, budi pekerti,

susila.

Adapun tujuan dan fungsi moral adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan

kemanusiaan.

2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh

kebaikan dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang

dilandasi moral.

3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan social antara manusia, karena moral

menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.

4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena

menunaikan fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin,

dan perasaan berdosa atau kecewa.

5. Moral memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi social

maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh

pertimbangan sebelum bertindak.

Page 32: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam

bertahan pada setiap dorongan naluri dan keinginan atau nafsu yang

mengancam harkat dan martabat pribadi.

Adapun beberapa macam moral yaitu sebagai berikut:

a. Moral Ketuhanan, Adalah semua hal yang berhubungan dengan

keagamaan atau religious berdasrkan ajaran agama tertentu dan

pengaruhnya terhadap diri seseorang.

b. Moral Ideologi dan Adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat

kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita dan bangsa.

c. Moral Etika dan Kesusilaan, Adalah semua hal yang berkaitan dengan

etika dan kesusilaan yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan

Negara secara budaya dan tradisi.

d. Moral disiplin dan hokum, Adalah segala hal yang berhubungan dengan

kode etik professional dan hukum yang berlaku dimasyarakat dan Negara.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam Surat Keputusan Jenderal Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan No. 201/C/Kep/0/86 OSIS merupakan satu-satunya

wadah bagi siswa yang sah dan mewakili siswa dari sekolah yang bersangkutan.

OSIS merupakan bagian dari kebijakan pendidikan berskala nasional dalam sector

kesiswaan, sehingga operasionalnya perlu dilaksanakan oleh setiap pengelola dan

pelaksana pendidikan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah. Sehubungan

dengan tersebut, maka SLTP dan SLTA yang berada dilingkungan pendidikan

diwajibkan membentuk OSIS.

Page 33: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Moral adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan bagi

seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Kita mengatakan

misalnya bahwa perbuatan seseorang tidak bermoral. Dengan itu dimaksud, kita

menganggap perbuatan orang itu melanggar nilai-nilai dan norma-norma etis yang

berlaku dalam masyarakat. K. Bertens (2013: 6).

C. Kerangka Pikir

Osis merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan, dan merupakan

salah satu sistem yang berfungsi sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa

bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Guna menunjang peranan pengurus

OSIS maka perlu ditumbuhkan sifat-sifat kepemimpinan. OSIS juga merupakan

satu-satunya wadah organisasi siswa disekolah untuk mencapai tujuan pembinaan

dan pengembangan kesiswaan yang selaras dengan visi misi sekolah maka

organisasi ini bersifat Intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris

dengan OSIS disekolah lain yang ada diluar sekolah.

Karakteristik moral adalah sifat atau ciri khas seseorang bagaimana dia

bisa berperilaku atau menerapkan sikap sosialisasi dengan sesamanya sehingga

terjalin rasa hormat dan menghormati antar sesama. Moral juga berhubungan

dengan prinsip, tingakh laku, akhlak, budi pekerti yang membentuk karakter

dalam diri seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada

disuatu masyarakat. Dalam hal ini siswa diharapakan mampu menanamkan nilai

karakteristik moral pada dirinya, nilai karakteristik moral yang dimaksud dalam

Page 34: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

hal ini adalah siswa mampu menanamkan dalam dirinya kedisiplinan,

kemandirian dan tanggung jawab yang tinggi.

Dari uraian diatas dapat digambarkan skema kerangka pikir pada gambar

sebagai berikut:

Bagan Kerangka Pikir

OSIS

NILAI-NILAI KARAKTERISTIK

MORAL

DISIPLIN MANDIRI TANGGUNG

JAWAB

SISWA BERKARAKTER

DAN BERMORAL

Page 35: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Meteode kualitatif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

secara holistic dengan cara mendeskripsikan dalam format kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang dialami dan dimanfaatkan

berbagai metode ilmiah (Moleong, 2006).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk

melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007). Desain penelitian

memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

untuk menyususn dan menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain

penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu,

desain penelitian yang baik akan menyelesaikan penelitian yang efektif

dan efisien.

Dalam penelitian ini desain penenlitian yang digunakan oleh

peneliti ada 3 yaitu:

1. Observasi adalah melakukan pengamatan langsung di lokasi

penelitian.

26

Page 36: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

2. Wawancara yaitu melakukan wawancara langsung terhadap

informan agar menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti dengan tujuan untuk melengkapi data.

3. Dokumentasi dilakukan melalui penelusuran berbagai literatur

bahan pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di SMK Negeri 3 Takalar dan

dilaksanakan atau ditentukan kurang lebih dua bulan sesuai dengan waktu

yang diperlukan.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pembina OSIS dan pengurus

OSIS di SMK Negeri 3 Takalar

E. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu

supaya tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai

dengan tujuan penelitian ini. Maka peneliti memfokuskan untuk meneliti

tentang Peran Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) terhadap

Implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral pada Siswa di SMK Negeri 3

Takalar.

F. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh

informasi sesuai judul penelitian yaitu Peran Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS) terhadap Implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral

Page 37: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

pada Siswa di SMK Negeri 3 Takalar menggunakan observasi,

wawancara, dan dokumentasi untuk memperoleh data yang terkait dengan

judul penelitian.

G. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data diperoleh dari sumber aslinya atau

pertama, seperti informan yang diwawancarai untuk

pengambilan data. Sumber data primer di SMK Negeri 3

Takalar meliputi:

1) Waka Kesiswaan: SH

2) Pembina OSIS: RI

3) Ketua OSIS: ZI

4) Wakil Ketua OSIS: MH

5) Sekretaris OSIS: AM

6) Bendahara OSIS: NW

2. Data Sekunder

Data ini diperoleh melalui telaah dokumen yang ada kaitannya

dengan penelitian, data ini dapat melalui buku-buku, arsip, dan

dokumentasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

Page 38: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga macam teknik

dalam pengumpulan data, yaitu observasi (Pengamatan), interview

(Observasi), dan dokumentasi. Berikut ini dijelaskan ketiga macam

teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses (Sugiyono, 2010 : 310).

2. Interview (Wawancara)

Wawancara yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topic tertentu (Esterberg, 2010 : 217).

Oleh sebab itu, dengan melalui teknik penulis melakukan wawancara

secara langsung terhadap informan agar menjawab pertanyaan-

pertanyaan lisan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti

dengan tujuan untuk melengkapi data.

Sumber data dalam penelitian yang tujukan kepada kepala

perpustakaan, mahasiswa yang menjadi anggota perpustakaan.

3. Dokumentasi

Adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-

hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan

sebagainya (Arikunto, 2002 : 23)

Dalam pengumpulan data dan menggunakan teknik dokumentasi ini

peneliti akan mengumpulkan semaksimal mungkin data-data

Page 39: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

pendukung dalam penelitian ini sehingga memudahkan penulis dapat

menjelaskan dan menguraikan berbagai hal terkait agar keabsahan dan

kemurnian dari penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan secara

ilmiah.

I. Teknik Analisis Data

Ada tiga teknik analisis data diperoleh melalui :

1. Observasi adalah melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian.

2. Wawancara yaitu melakukan wawancara langsung terhadap informan agar

menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti

dengan tujuan untuk melengkapi data.

3. Dokumentasi yaitu dilakukan melalui penelusuran berbagai literatur bahan

pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

Page 40: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 september – 31

Oktober 2019 di SMK Negeri 3 Takalar yang beralamat di Jl. Hamzah Dg.

Tuppu Paddinging Raya di Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar.

Profil Sekolah

Nama sekolah SMK NEGERI 3 TAKALAR

Alamat sekolah Jl Hamzah Dg. Tuppu No. 1

Paddinging Raya

Kecamatan Sanrobone

Kabupaten Takalar

Provinsi Sulawesi selatan

Telepon (0418) 2326020

Status sekolah Negeri

Sejarah Singkat SMK Negeri 3 Takalar

Sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 3 Takalar dahulu bernama

SMTK Negeri ( Sekolah Menengah Teknologi Kerumah Tanggaan) di dirikan

pada tahun 1976 dengan membuka tiga jurusan yaitu : Tata Boga, Tata

Busana, dan Tata Graha. SMTK Negeri dikepalai oleh seorang kepala sekolah

yakni: Dra. Sachribunga Y dari tahun 1976-1978. Berikutnya kepala sekolah

dijabat oleh: Dra. F. Djawa pada tahun 1978-1996. Kemudian dilanjutkan oleh

Drs. Haris Pawallang pada tahun 1996-2001. Dilanjutkan oleh Dra. Hj. Saleha

Side pada tahun 2001 (PJS). Pada tahun 2002-2007 kepala sekolah dijabat

oleh Drs. M. Ilyas, kemudian dilanjutkan oleh Drs. Arifin, M.Pd. dari tahun

2007-2016, dilanjutkan oleh Drs. H. Natsir, M.Si pada tahun 2016-2018 dan

pada tahun 2018 kepala sekolah dijabat oleh H. Amar Bachti, S.Pd.,M.M

hingga sekarang.

Page 41: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Pada tahun 1996 SMTK beruba nama menjadi SMK Negeri 3 Takalar.

Saat ini alumi SMTK atau SMK Negeri 3 Takalar telah mencapai 2800-an

alumni. Lulusan SMTK atau SMK Negeri 3 Takalar telah banyak diserap oleh

dunia kerja.

B. Hasil Penelitian

Hasil dan Pembahasan peran Organisasi siswa intra sekolah OSIS di SMK

Negeri 3 Takalar dalam mengimplementasikan nilai-nilai karakteristik moral pada

siswa di SMK Negeri 3 Takalar

1. Bentuk Kegiatan OSIS

Pengertian OSIS secara organis merupakan satu-satunya wadah

organisasi siswa yang sah disekolah. Oleh sebab itu setiap sekolah wajib

membentuk OSIS, yang tidak menjadi bagian (alat) dari organisasi lain

yang ada diluar sekolah. Apabila dipandang dari sisi fungsionalis, dalam

rangka pelaksanaan kebijakan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan

kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah

sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kepesertadidikan. OSIS

merupakan wahan untuk belajar dan mengembangkan bakat siswa, melatih

kreativitas dan inovasi melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, serta

belajar cara bersosilaisasi dengan baik terhadap orang lain. Berdasarkan

hasil penelitian melalui observasi yang dilakukan oleh peneliti, dengan

menggunakan teknik wawancara ke berbagai narasumber yang

menyebutkan bahwa OSIS merupakan organisasi yang sah disekolah, serta

menghimpun seluruh kegiatan siswa. Berdasarkan wawancara peneliti

Page 42: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

dengan RI (Wawancara, 30 September 2019) Selaku Pembina OSIS

sebagai berikut: Apa yang Ibu pahami mengenai OSIS?

“Jadi menurut saya OSIS merupakan singkatan dari Organisasi

Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang maksudnya yaitu organisasi yang

mewadahi anak-anak untuk berorganisasi agar lebih terorganisir.

Jadi setiap ada kegiatan yang dilakukan oleh siswa, disekolah harus

mendapat persetujuan dari OSIS. Sedangkan pengurus OSIS sendiri

juga harus minta persetujuan dari pembina OSIS dan Waka

Kesiswaan.”

Apa yang dijelaskan dalam hasil wawancara yang didukung data

observasi tersebut menunjukkan bahwa OSIS merupakan organisasi yang

sangat dibutuhkan oleh sekolah, karena dengan adanya OSIS kegiatan

kesiswaan disekolah menjadi lebih terarah dan mudah di koordidnir.

Selain itu, pengurus OSIS juga aktif dalam setiap kegiatan kesiswaan

disekolah, seperti ekstrakurikuler. Berdasarkan wawancara peneliti dengan

SH (Wawancara, 30 September 2019) Selaku Waka Kesiswaan sebagai

berikut: Apa yang Bapak pahami mengenai OSIS?

“Jadi menurut saya OSIS ialah Organisasi yang diakui di Indonesia

dan semua sekolah pasti ada organisasi OSIS nya”

Data diatas merupakan bukti lain tentang pentingnya keberadaan

OSIS disekolah dalam hal ini melaksanakan kegiatan-kegiatan kesiswaan.

Pembina OSIS juga menambahkan penjelasan kegiatan OSIS sebagai

berikut: “Sangat banyak sekali kegiatan OSIS, karena OSIS membantu

program sekolah dan juga mempunyai program kerja OSIS. Data diatas

menunjukkan bahwa OSIS mempunyai program kerja yang akan

dilakukan selama satu tahun, selain itu OSIS juga membantu menjalankan

program sekolah mengenai kegiatan kesiswaan. Program kerja OSIS

Page 43: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

tersebut ditentukan ketika awal tahun ajaran oleh pengurus OSIS, serta

berkolaborasi dengan Waka Kesiswaan dan pembina OSIS. Sesuai yang

disampaikan oleh Waka Kesiswaan sebagai berikut: “Berdasarkan

program OSIS saat awal tahun, berkolaborasi antara pengurus OSIS dan

Wakil ketua Kesiswaan.”

Adapun kendala dalam melaksanakan kegiatan OSIS yaitu salah

satunya pihak sekolah tidak mensetujui kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh OSIS. Misalnya karena terjadi miss komunikasi antara pengurus

OSIS sendiri yang tidak bisa memanajemenkan waktu. Berdasarkan

wawancara peneliti dengan ZI (Wawancara, 02 Oktober 2019) Selaku

Ketua OSIS sebagai berikut: Apakah ada kendala pada saat ingin

melaksanakan kegiatan OSIS?

“Yahh pasti ada salah satunya, ketika kami sudah membuat proposal

dan sudah mempersiapkan yang di butuhkan dalam kegiatan, seperti

panitia dan sebagainya, tetapi dari pihak sekolah tidak

menyetujuinya. Diantaranya yaitu karena miss komunikasi antara

pengurus OSIS dan pihak sekolah serta karena dari pengurus OSIS

sendiri yang ada tugas dalam kegiatan belajar mengajar didalam

kelas yang tidak bisa ditinggal.”

Apa yang disampaikan dalam data diatas menunjukkan bahwa

kendala dalam menjalankan program OSIS juga disebabkan oleh

kurangnya kemauan dari pengurus OSIS untuk aktif dalam setiap kegiatan.

Kebanyakan mereka masih sering tidak peka terhadap apa yang

dibutuhkan sekitar, jadi pembina OSIS sering kali mengingatkan pengurus

OSIS agar menjalankan kegiatan dengan baik. Berdasarkan wawancara

Page 44: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

peneliti dengan RI (Wawancara, 02 Oktober 2019) Selaku Pembina OSIS

sebagai berikut: Apakah ada kendala pada saat ingin melaksanakan

kegiatan OSIS?

“Salah satu kendalanya, OSIS ini kan juga pelajar, jadi

menyesuaikan jadwal angota-anggotanya, dan arena ini SMK jadi

ada praktek kerja lapangan (PKL). Jadi juga menyesuaikan jadwal

teman-teman yang sedang PKL. Dalam pribadi siswa, kemauan

untuk aktif masih kurang, jadi masih sering disuruh untuk

melakukan kegiatan dan kurang inisiatif dalam bergerak.”

Apa yang dikemukakan data diatas menunjukkan bahwa pembina

OSIS perlu memperhatikan kinerja pengurus OSIS, serta mengawasi dan

mengontrol setiap kegiatan yang dilakukan oleh pengurus OSIS. Dimulai

dari perencanaan kegiatan sampai evaluasi kegiatan. Berdasarkan

wawancara peneliti dengan SH (Wawancara, 30 September 2019) Selaku

Waka Kesiswaan sebagai berikut: Apakah pengurus OSIS harus dikontrol

kinerjanya?

”Yahh harus dikontrol, kan diawal sudah di sepakati bersama oleh

saya sendiri selaku Waka Kesiswaan, pembina OSIS, dan pengurus

OSIS. Harus dikontrol kapan terlaksananya kegiatan apabila ada

kegiatan yang ingin dilaksanakn, dan selalu ada pendampingan,

jadi tidak lepas begitu saja. Sebelum melaksanakan kegiatan anak-

anak OSIS didampingi oleh Waka Kesiswaan dan pembina OSIS

untuk membuat kalender kegiatan OSIS yang disesuaikan dengan

kalender kurikulum pendidikan. Kalau ada kegiatan yang kres

dengan program sekolah kita mencari waktu yang tepat untuk

melaksanakan kegiatan tersebut. Kemudian membantu

pendampingan pada saat pelaksanaan program kegiatan yang

mereka laksanakan. Mereka melaksanakan kegiatan sesuai dengan

arahan dari Waka Kesiswaan dan pembina OSIS. Setelah kegiatan

terlaksana juga ada pendampingan evaluasi. Evaluasinya hasil dari

kegiatan tersebut, misalnya letak kekurangan dan kelebihan untuk

dijadikan referensi kegiatan tahun selanjutnya.”

Page 45: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Berdasarkan data diatas bisa diketahui bahwa pentingnya supervise

pembina OSIS dalam pelaksanaan kegiatan karena begitu banyaknya

manfaat OSIS. Salah satunya yaitu wadah berorganisasi bagi siswa untuk

melatih jiwa kepemimpinan, menananmkan nilai moral pada dirinya,

bekerja sama dan menyalurkan bakat dan minat siswa agar lebih kreatif.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan RI (Wawancara, 07 Oktober

2019) Selaku Pembina OSIS sebagai berikut: Apa manfaat yang diberikan

OSIS kepada siswa?

“Jadi manfaatnya yaitu OSIS sebagai wadah berorganisasi bagi

siswa, lebih menanamkan nilai-nilai moral pada diri siswa, bekerja

sama dan meyalurkan bakat dan minat agar para siswa untuk lebih

kreatif”.

Apa yang disampaikan diatas menunjukkan tentang sebagai sebuah

organisasi, OSIS mempunyai nilai yang berfungsi memberikan berbagai

pengalaman bagi pengurus, pengalaman bekerja sama bagi para anggota

serta pengalaman berorganisasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan OSIS

yaitu untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal agar

kepribadian siswa yang baik dapat terwujud sehingga terhindar dari

pengaruh negative sehingga siswa siap untuk menjadi warga Negara yang

baik. Selain itu OSIS juga bertujuan untuk meningkatkan ketahanan

sekolah sehingga tidak mudah terkena pengaruh negative yang

bertentangan dengan tujuan pendidikan. Berdasarkan wawancara peneliti

dengan SH (Wawancara, 07 Oktober 2019) Selaku Waka Kesiswaan

sebagai berikut: Apa harapan Bapak ketika siswa mengikuti OSIS?

Page 46: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

“Jadi harapan saya setelah mereka berorganisasi di OSIS mereka

dapat berorganisasi ke yang lebih tinggi. Misalnya di OSIS dia bisa

mengkoordinir temannya ketika kegiatan. Jadi, setelah lulus dari

sekolah dapat menerapkan ilmu berorganisasi dimasyarakat.

Dengan begitu mereka akan mempunyai akhlak, etika, dan moral

yang baik, dan aturan-aturan yang ada dimsyarakat pun tidak

dilanggar dengan seenaknya sendiri. Selepas dari OSIS mampu

mengaplikasikan semua ilmunya kedalam masyarakat dan

pendidikan yang lebih tinggi maupun kedunia kerja.”

Data diatas menunjukkan bahwa semua kegiatan OSIS yang sudah

terlaksana maupun yang sedang dilaksanakan sesuai dengan tujuan OSIS.

Pernyataan ini juga didukung oleh anggota OSIS sebagai berikut: “Iya

sudah, dan kalau menurut saya dari sudut pandang saya semua kegiatan

OSIS yang sudah terlaksana maupun yang sedang terlaksana telah berjalan

dengan baik, benar, sesuai dengan tujuan OSIS pada awalnya.” Apa yang

disampaikan diatas memberikan penegasan bahwa setiap organisasi selalu

memiliki tujuan yang ingin dicapai begitu pula dengan OSIS. Sementara

itu, OSIS dalam menjalankan programnya dikelola oleh pengurus yang

berasal dari siswa disekolah. Pembentukan pengurus OSIS diawali dengan

pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang dilakukan dengan cara

pemilihan umum. Pemilihan umum ini di koordinir oleh Majelis

Perwakilan Kelas (MPK), mereka yang mengkoordidnir semua jalannya

pemilihan umum. Dimulai dari pemasangan oleh ketua dan wakil hingga

peresmian ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Berdasarkan wawancara

peneliti dengan SH (Wawancara, 07 Oktober 2019) Selaku Waka

Kesiswaan sebagai berikut: Bagaimana bentuk pemilihan ketua OSIS?

Page 47: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

“Jadi, Pengurus OSIS dibentuk melalui pemilihan umum.

Berangkat dari pembina OSIS dan ada pula yang mengajukan diri

menjadi ketua OSIS. Pembina OSIS dan Waka Kesiswaan

berkoordinasi untuk menentukan pasangan ketua OSIS dan wakil

ketua OSIS. Setelah itu diadakan pemilihan umum. Seluruh siswa

disekolah berhak memilik ketua OSIS dan Wakil ketua OSIS dalam

pemilihan umum tersebut. Semua kegiatan tersebut diakomodir

oleh Majelis Perwakilan Kelas (MPK), mereka yang mengadakan

pemilihan serta menjadi panitia dalam kegiatan tersebut, MPK pula

yang memberi kebebasan untuk menentukan ketua OSIS dan wakil

ketua OSIS.”

Berdasarkan data diatas bisa dijelaskan bahwa prinsipnya, siapapun

boleh dan bisa menjadi ketua dan pengurus OSIS. Namun, mengingat

tugas dan tanggung jawab pengurus OSIS. Namun, mengingat tugas dan

tanggung jawab pengurus OSIS cukup berat, maka diperlukan seleksi

untuk menentukan siapa saja yang boleh dan berhak menjadi pengurus

OSIS. Seleksi ini penting karena citra baik sebuah sekolah juga tergantung

pada image yang dibangun oleh pengurus OSIS, melalui kegiatan yang

mereka rencanakan dan lakukan.

Kepengurusan OSIS terdiri dari dua badan utama, yaitu pengurus

OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Pengurus OSIS meliputi:

Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil

Bendahara, dan Ketua Seksi. Sedangkan MPK bertindak sebagai DPR nya

OSIS yang terdiri dari wakil-wakil dari keseluruhan kelas yang ada

disekolah. Masing-masing pengurus OSIS memiliki tugas pokok dan

fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya. Seperti tugas ketua

OSIS yaitu sebagai penanggung jawab apa yang dilakukan OSIS,

mengarahkan anggotan-anggotanya, menetapkan kebijaksanaan dan

Page 48: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

mengambil keputusan yang baik untuk OSIS. Berdasarkan wawancara

peneliti dengan ZI (Wawancara, 10 Oktober 2019) Selaku Ketua OSIS

sebagai berikut: Apa tugas dari Ketua OSIS?

“Jadi yang saya pahami tugas dari ketua OSIS yaitu mengarahkan

anggota-anggota, sebagai penanggung jawab, sebagai kader untuk

anggota, memimpin organisasi dengan baik, mengkoordinasikan

para pengurus, sebagai contoh untuk para pengurus dan murid-

murid. Menetapkan kebijaksanaan, mengambil keputusan yang

baik untuk OSIS. Mampu menyatukan perbedaan pendapat”.

Dari data diatas menunjukkan bahwa ketua OSIS dibantu juga

dengan wakil ketua OSIS, yang memiliki tugas dan menggantikan tugas

ketika ketua tidak bisa menghadiri kegiatan. Berdasarkan wawancara

peneliti dengan MH (Wawancara, 10 Oktober 2019) Selaku Wakil Ketua

OSIS sebagai berikut: Apa tugas dari Wakil Ketua OSIS?

“Tugas saya sebagai Wakil Ketua OSIS yaitu membantu ketua

OSIS, memberikan semua dalam hal mengambil keputusan,

mengkoordinasi seksi-seksi, menggantikan tugas pada saat ketua

tidak bisa menghadiri kegiatan.”

Adapun tugas sekretaris OSIS yaitu bertanggung jawab penuh

dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi OSIS.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan AM (Wawancara, 10 Oktober

2019) Selaku Sekretaris sebagai berikut: Apa tugas dari Sekretaris?

“Bertanggung jawab penuh dengan segala sesuatu yang

berhubungan dengan “Administrasi OSIS” seperti data anggota,

proposal, lpj, undangan dll.”

Sedangkan tugas bendahara OSIS yaitu bertanggung jawab

mengenai segala urusan yang berhubungan dengan masalah keuangan

OSIS. Berdasarkan wawancara peneliti dengan NW (Wawancara, 10

Page 49: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Oktober 2019) Selaku Bendahara OSIS sebagai berikut: Apa tugas dari

Bendahara OSIS?

“Bertanggung jawab mengenai segala urusan yang berhubungan

dengan masalah keuangan OSIS.”

Seluruh pengurus OSIS dalam menjalankan tugasnya dibimbing

dan dikontrol oleh pembina OSIS. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh

pembina OSIS sebagai berikut: “Mengontrol kegiatan OSIS, supaya OSIS

tidak dijadikan wadah yang keliru misalnya untuk dijadikan alasan

membolos pelajaran, dan sebagainya.” Apa yang disampaikan data diatas

menunjukkan bahwa pentingnya kerjasama pengurus OSIS dalam

menjalankan setiap kegiatan, karena keberhasilan suatu kegiatan

bergantung pada kerjasama antar tim.

Data diatas menunjukkan bahwa OSIS sebagai wahan siswa belajar

berorganisasi perlu memiliki forum yang menjadi tempat bermusayawarah

pada pengurus dan anggotanya. Forum bermusyawarah itu merupakan

wahana bagi siswa untuk belajar menyampaikan pendapat, belajar

menghormati pendapat orang lain dan belajar menganalisis suatu

permasalahan untuk diselesaikan secara bersama. Siswa dengan demikian

akan terarah kemampuan berkomunikasinya, kemampuan bernegosiasinya.

Hal ini didukung oleh pembina OSIS sebagai berikut: “Pengurus OSIS

sering mengadakan rapat didalam maupun diluar sekolah bahkan tanpa

sepengetahuan pembina. Melalui rapat tersebut pengurus OSIS semakin

kompak dan sikap kekeluargaan mereka tumbuh.”

Page 50: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Data diatas merupakan bukti bahwa forum atau rapat tersebut

menjadi wahana siswa dalam menyampaikan pendapat, serta belajar

menghormati setiap pendapat yang disampaikan oleh siswa lain dalam

forum.

2. Peran OSIS terhadap Implementasi Nilai-nilai Karakteristik Moral

Siswa

Salah satu fungsi OSIS ialah sebagai upaya preventif, yaitu secara

internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara

eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti

menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.

Selain itu OSIS juga sebagai wadah untuk berorganisasi dan penegak

kedisplinan serta sebagai contoh untuk peserta didik yang lain. Pembina

OSIS bertugas membimbing, mengarahkan dan memotivasi pengurus

OSIS melalui rapat dan kumpul bersama, oleh sebab itu muncul karakter

moral pada diri siswa, karena kegiatan tersebut dilakukan secara terus

menerus. Berdasarkan wawancara peneliti dengan ZI (Wawancara, 14

Oktober 2019) Selaku Ketua OSIS sebagai berikut: Jelaskan peran OSIS?

“Jadi peran OSIS Yaitu sebagai wadah untuk berorganisasi, karena

pengurus OSIS adalah siswa pilihan. OSIS juga sebagai penegak

kedisiplinan dan sebagai contoh untuk teman-teman yang lain.

Pembina OSIS juga membimbing, mengarahkan dan memotivasi

pengurus OSIS. Melalui rapat dan kumpul bersama, maka muncul

karakter kepemimpinan. Karena kegiatan itu dilakukan secara terus

menerus.”

Apa yang disampaikan data diatas menunjukkan bahwa dalam

menjalankan kegiatan yang ada di OSIS, seluruh pengurus OSIS dan

Page 51: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Pembina OSIS saling bekerja sama untuk mensukseskan semua program

OSIS. Dalam melaksanakan tugas tersebut mereka saling kooperatif dan

saling mengingatkan, karena hari demi hari terdapat rasa kekeluargaan dan

kebersamaan diantara mereka. Hal ini senada dengan yang disampaikan

oleh Pembina OSIS sebagai berikut: “Saling kooperatif dan saling

mengingatkan”. Data diatas menunjukkan bahwa dalam melaksanakan

kegiatan OSIS, pengurus OSIS dan anggota OSIS secara bergantian

menjadi ketua pelaksana dan koordinator-koordinator. Hal tersebut dapat

mengimplementasikan nilai karakter moral siswa. Berdasarkan wawancara

peneliti dengan SH (Wawancara, 14 Oktober 2019) Selaku Waka

Kesiswaan sebagai berikut: Apakah dalam mengikuti kegiatan OSIS nilai

karakter moral siswa akan terimplementasi?

“Yahh Jelas nilai karakter moral siswa akan terimplementasi karena

kenapa, dalam kegiatan OSIS itu memberikan hal-hal posistif OSIS

disini sebagai motivator atau contoh yang baik bagi siswa yang lain

sehingga siswa yg lain akan berusaha mengikuti anak-anak OSIS

nah disinilah nilai moral siswa akan terbentuk.”

Data diatas menunjukkan bahwa OSIS juga sebagai fungsi

pembinaan siswa tujuannya agar siswa nantinya dapat menjadi warga

Negara yang baik dan berguna. Dengan demikian pembinaan siswa

meliputi pembentukan kepribadian sikap, pembentukan pengetahuan, dan

pembentukan keterampilan. Salah satunya yaitu dengan cara membuat

program kerja yang membangun karakter moral siswa kemudian selalu

mendorong siswa siswi agar terus mengikuti ekstrakurikuler yang dapat

membangun jiwa karakter moral siswa. Berdasarkan wawancara peneliti

Page 52: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

dengan AM (Wawancara, 17 Oktober 2019) Selaku Sekretaris sebagai

berikut: Apakah ada langkah yang dilakukan pengurus OSIS agar nilai

karakteristik moral siswa terimplentasi?

“Langkahnya yaitu dengan cara membuat program kerja yang

membangun mental nilai karakteristik moral siswa, kemudian

selalu mendorong siswa siswi agar terus mengikuti ekstrakutikuler

yang dapat membangun nilai karakteristik moral siswa.”

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai yang terdapat

dalam OSIS ialah nilai berorganisasi, antara lain: memimpin, pengalaman

bekerja sama, hidup demokratis, berjiwa toleransi, dan pengalaman

mengendalikan organisasi. Pengurus OSIS juga sebagai patokan

kedisiplinan dan cerminan perilaku yang baik bagi warga sekolah. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh wakil ketua OSIS sebagai berikut:

“Peran OSIS sangat penting dalam membentuk karakter moral siswa

karena OSIS dalah patokan kedisiplinan dan cerminan perilaku yang baik

bagi warga sekolah.”

Apa yang dikemukakan data diatas menegaskan bahwa OSIS

merupakan tempat membentuk karakter moral siswa. Hal ini senada

dengan yang disampaikan oleh wakil sekretaris OSIS sebagai berikut:

“Sebagai tempat membentuk karakter moral siswa”. Apa yang

disampaikan diatas menunjukkan bahwa program kerja OSIS sangat

bermanfaat bagi pengurus OSIS, karena dengan menjalankan program

OSIS membantu siswa untuk menjadi tauladan diri sendiri dan belajar

memimpin teman-teammnya. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan

Page 53: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

bendahara OSIS sebagai berikut: “Dengan cara membantu siswa untuk

menjadi tauladan diri sendiri melalui proker-proker yang dibuat OSIS.”

Data diatas menunjukkan bahwa pentingnya membentuk karakter

moral siswa siswa bagi OSIS agar bisa menjadi contoh yang baik untuk

peserta didik yang lain. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh

wakil bendahara OSIS sebagai berikut: “Menurut saya, membentuk

karakter moral siswa bagi OSIS sangat penting agar bisa menjadi contoh

yang baik. Data diatas sebagai bukti peran OSIS sangat penting, karena

seluruh siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda. Tugas OSIS

disekolah yaitu sebagai motivator untuk semua peserta didik yang ada

disekolah, dan juga menjadi teman untuk mereka, serta jika ada informasi

dari Waka Kesiswaan pengurus OSIS yang menyampaikan ke teman-

teman yang lain. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh teman-

teman yang lain.

Apa yang disampaikan diatas menujukkan bahwa peran OSIS

dalam mengimplemtasikan nilai karakter moral pada siswa yaitu sebagai

motivator, dan pembawa pengaruh positif. Hal ini senada dengan pendapat

dari anggota OSIS sebagai berikut: “Peran OSIS dalam

mengimplementasikan nilai karakter moral yaitu sebagai motivator, dan

pemberi pengaruh positif. ”Data diatas menunjukkan bahwa kegiatan-

kegiatan OSIS sabgat bermanfaat bagi anggota OSIS, karena program

kerja OSIS dapat menumbuhkan karakter moral siswa. Hal ini sesuai

dengan yang disampaiakn oleh perwakilan kelas sebagai berikut: “Sanagat

Page 54: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

berperan, karena kegiatan-kegaiatan OSIS sangat bermanfaat bagi

anggota-anggotanya dalam menumbuhkan karakter mloral siswa.” Apa

yang disampaikan data diatas sebagai bukti bahwa dengan melaksanakan

kegiatan OSIS, siswa bisa belajar membentuk karakter moral siswa. Hal

ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh demisioner ketua OSIS sebagai

berikut: “Sangat bermanfaat karena dengan kegiatan yang ada dalam OSIS

siswa bisa belajar membnetuk karakter moral.” Apa yang dikemukakan

data diatas menunjukkan bahwa melalui program kerja dan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan didalam OSIS dapat membentuk karakter moral

siswa.

C. Pembahasan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang peneliti lakukan,

menunjukkan bahwa OSIS merupakan wadah berorganisasi bagi siswa

untuk melatih mengembangkan bakat dan minat siswa agar lebih kreatif.

OSIS juga merupakan organisasi yang sangat dibutuhkan oleh sekolah,

karena dengan adanya OSIS kegiatan kesiswaan disekolah menjadi lebih

terarah dan mudah di koordinir. OSIS di SMK Negeri 3 Takalar

mempunyai program kerja dan kegiatan-kegiatan yang ditentukan diawal

tahun ajaran. Kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi dan tujuan OSIS.

Kegiatan OSIS tidak selalu berjalan dengan yang direncanakan, terkadang

ada yang melenceng dan bahkan kegiatan tersebut tidak dilaksanakan.

Salah satunya karena pihak sekolah tidak mensetujui kegiatan tersebut.

Page 55: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Kendala dalam menjalankan OSIS diawali dengan pemilihan Ketua

OSIS dan wakil Ketua OSIS yang dilakukan dengan cara pemilihan

umum. Pemilihan umum dikoordinir oleh Majelis Perwakilan Kelas

(MPK), merek yang mengkoordinir semua jalannya pemilihan umum.

Dimulai dari pemasangan calon ketua dan wakil ketua hingga peresmian

ketua OSIS dan wakil ketua OSIS. Prinsipnya, siapapun boleh dan bisa

menjadi ketua dan pengurus OSIS. Namun, mengingat tugas dan tanggung

jawab pengurus OSIS cukup berat, maka diperlukan seleksi untuk

menentukan siapa saja yang boleh dan berhak menjadi pengurus OSIS.

Seleksi ini penting karena citra baik sebuah sekolah juga tergantung pada

Image yang dibangun oleh pengurus OSIS, melalui kegiatan yang mereka

rencanakan dan lakukan. Kepengurusan OSIS terdiri dari dua badan

utama, yaitu pengurus OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK).

Pengurus OSIS meliputi: Ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris,

bendahara, wakil bendahara, dan ketua seksi. Sedangkan MPK bertindak

sebagai DPR nya OSIS yang terdiri dari wakil-wakil dari keseluruhan

kelas yang ada disekolah. Masing-masing pengurus OSIS memiliki tugas

pokok dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya. Seperti

tugas ketua OSIS yaitu sebagai penanggung jawab apa yang dilakukan

OSIS, mengarahkan anggota-anggotanya, menetapkan kebijaksanaan dan

mengambil keputusan yang baik untuk OSIS.

OSIS di SMK Negeri 3 Takalar sebagai wahana siswa belajar

berorganisasi memiliki forum yang menjadi tempat bermusyawarah para

Page 56: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

pengurus dan anggotanggotanya. Forum bermusyawarah itu merupakan

wahana bagi siswa untuk belajar menghormati pendapat orang lain dan

belajar menganalisis suatu permasalahan untuk diselesaikan secara

bersama. Siswa dengan demikian akan terarah kemampuan

berkomunikasinya, kemampuan bernegosiasinya. Sebagai sebuah

organisasi, OSIS mempunyai nilai yang berfungsi memberikan berbagai

hal positif pengalaman bekerja sama bagi aparat anggota serta pengalaman

berorganisasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan OSIS jadi program kerja

OSIS adalah alat untuk mencapai tujuan tersebut, serta diharapkan setelah

lulus dari sekolah pengurus OSIS dapat mengaplikasikan ilmu

berorganisasi, public speaking, bekerja sama, memanusiakan manusia dan

bisa mengimplementasikan apa yang didapat dalam berorganisasi ke

dalam masayarakat.

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang peneliti lakukan,

menunjukkan bahwa OSIS sebagai fungsi pembinaan siswa tujuannya agar

siswa nantinya dapat menjadi warga Negara yang baik dan berguna.

Dengan demikian pembinaan siswa meliputi pengimplementasian nilai

karakter moral siswa medalami siakap, penegetahuan dan keterampilan.

Salah satunya yaitu dengan cara membuat program kerja yang melatih

sikap dan pengetahuan siswa, kemudian selau mendorong siswa siswi agar

terus mengikuti ekstrakurikuler yang dapat membangun moral siswa.

Dengan melaksanakan kegiatan OSIS, dapat membentuk karakter moral

siswa. Sementara itu nilai yang terdapat dalam OSIS ialah nilai

Page 57: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

berorganisasi antara lain: pengalaman bekerja sama, hidup demokratis,

berjiwa toleransi, dan pengalaman mengendalikan organisasi. Pengurus

OSIS juga sebagai patokan kedisiplinan dan cerminan perilaku yang baik

bagi wargas sekolah.

OSIS merupakan tempat untuk mengimplementasikan nilai

karakter moral siswa karena program kerja OSIS sangat bermanfaat bagi

para pengurus OSIS, sebab dengan menjalankan program OSIS membantu

siswa untuk membentuk karakter moralnya dan bisa menjadi contoh yang

baik bagi teman-temannya. Peran OSIS yang sangat penting karena

seluruh siswa mempunyai karakter yang berbeda-beda. Tugas OSIS

disekolah yaitu sebagai motivator untuk semua peserta didik yang ada

disekolah, dan juga menjadi teman yang untuk mereka, serta jika ada

informasi dari Waka kesiswaan pengurus OSIS yang menyampaikan ke

temana-teman yang lain.

Sementara itu karakter moral siswa terimplementasi karena

kebiasaan yang dilakukan, sikap yang diambil menanggapi keadaan, dan

kata-kata yang diucapkan kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya

menjadi sesuatu yang menempel pada seseorang dan sering orang yang

bersangkutan tidak menyadari karakternya. Seseorang biasanya lebih

mudah untuk menilai karakter orang lain daripada karakternya sendiri.

Melalui program kerja dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam

OSIS dapat mengimplementasikan nilai karakter moral siswa, karena

program kerja OSIS dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter moral siswa.

Page 58: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah mengumpulkan, mengolah, dan menagnalisis data sebagai

hasil penelitian dan pembahsan mengenai Peran Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS) terhadap Implementasi Nilai-nilai Krakteristik Moral pada

Siswa di SMK Negeri 3 Takalar maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. OSIS merupakan wadah berorganisasi bagi siswa untuk menamkan

nilai karakter moral, menyalurkan bakat dan minat agar lebih kreatif.

OSIS di SMK Negeri 3 Takalar sebagai wahana siswa belajar

berorganisasi memiliki forum yang menjadi tempat bermusyawarah

para pengurus dan anggotanya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan

OSIS. Di harapkan setelah lulus dari sekolah pengurus OSIS dapat

mengaplikasikan ilmu berorganisasi, public speaking, bekerja sama,

memanusiakan manusia dan bisa mengimplementasikan apa yang

didapat dalam berorganisasi ke dalam masayarakat.

2. karakter moral siswa terimplementasi karena kebiasaan yang

dilakukan, sikap yang diambil menanggapi keadaan, dan kata-kata

yang diucapkan kepada orang lain. Karakter ini pada akhirnya menjadi

sesuatu yang menempel pada seseorang dan sering orang yang

bersangkutan tidak menyadari karakternya. Seseorang biasanya lebih

mudah untuk menilai karakter orang lain daripada karakternya sendiri.

Page 59: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

B. Saran

1. Kepala SMK Negeri 3 Takalar dapat menggunakan hasil penelitian ini

untuk terus mengembangkan nilai karakter moral siswa melalui OSIS.

2. Wakil ketua Kesiswaan dan Pembina OSIS SMK Negeri 3 Takalar

hendaknya mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan kegiatan-

kegiatan yang akan dilaksankan oleh OSIS.

3. Pengurus OSIS hendaknya lebih bersemangat dan mandiri dalam

menjalankan setiap kegiatan OSIS.

Page 60: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

DAFTAR PUSTAKA

Chandra. Robby. 2005. Menuju Manusia Mandiri. Jakarta: Rineka Cipta

Dr. Zubaedi, M. Ag., M. Pd. 2011 Desain Pendidikan Karakter

Dra. Nurul Zuriah, M.Si. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam

Perspektif Perubahan

Heri Herdiawanto, S.Pd, M. Si & Jumanta Hamdayama, M.Si. Cerdas, kritis dan

aktif berwarganegara, Penerbit Erlangga

James Rachels 2013. Filsafat Moral

K. Bertens 2013. Etika. Penerbit PT Kanisius

Prof. Dr.H. Khaelan, M.S. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung

Alfabeta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung

Alfabeta

Sutarjo Adisusilo, 2012 J. R. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan

VCT sebagai inovasi pendekatan pembelajaran afektif.

Santo Budiono, 2019 Karakter Menentukan Masa depan Bangsa

Sukri, Khaeruddin dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi, Makassar:Panrita Press

Winarno 2013 Pembelajaraan Pendidikan Kewarganegaran, Jakarta 13220

Dyah Nursanti. 2013. Peranan Organisasi Siswa Intra Sekolah dalam Membentuk

Karakter Siswa SMP Negeri di Kabupaten Magelang.

(https://eprints.uny.ac.id/23960/) Diakses 15 Mei 2019

Harmita Dian Nastiti & Totok Suyanto. 2016. Implementasi Nilai-nilai Demokrasi

dalam Kegiatan Organisasi Siswa Intra Sekolah di SMA Khadijah

Surabaya.

(https://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=42696

3) Diakses 17 Mei 2019

Page 61: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Shandi Irawan. 2011. Pengembangan Bakat Kepemimpinan Siswa Melalui

Kegiatan OSIS di SMA Negeri 4 Depok (http://repository.iunjkt.ac.id/dspa

ce/bitstream/123456789/4789/1/10376-SHANDI%20IRAWAN-

FITK.PDF) Diakses 10 Mei 2019

Wartika Yuana & Triwahyuningsig 2014. Partisipasi Siswa dalam Kegiatan OSIS

di SMK Diponegoro Banyuputih Batang Jawa Tengah

(http://journal.uad.ac.id/index/php/Citizenship/article/view/10674)

Page 62: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 63: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

PEDOMAN WAWANCARA

1. Apa yang Anda pahami mengenai OSIS ?

2. Apakah ada kendala pada saat melaksanakan kegiatan OSIS ?

3. Apakah pengurus OSIS harus selalu dikontrol kinerjanya ?

4. Apa manfaat yang diberikan OSIS kepada siswa ?

5. Apa harapan Bapak / Ibu ketika siswa mengikuti OSIS ?

6. Bagaimana bentuk pemilihan ketua OSIS ?

7. Apa tugas dari Ketua OSIS, wakil ketua OSIS, Sekretaris OSIS, dan

Bendahara OSIS ?

8. Jelaskan peran OSIS ?

9. Apakah dalam mengikuti kegiatan OSIS nilai karakter moral siswa dapat

terimplementasi ?

Page 64: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

LEMBAR INSTRUMENT WAWANCARA

Wawancara Jawaban

1. Apa yang Anda fahami mengenai

OSIS ?

Jadi menurut saya OSIS merupakan

singkatan dari Organisasi Siswa Intra

Sekolah (OSIS) yang maksudnya yaitu

organisasi yang mewadahi anak-anak

untuk berorganisasi agar lebih terorganisir. Jadi setiap ada kegiatan yang

dilakukan oleh siswa, disekolah harus

mendapat persetujuan dari OSIS.

Sedangkan pengurus OSIS sendiri juga

harus minta persetujuan dari pembina

OSIS dan Waka Kesiswaan 2. Apakah ada kendala pada saat

melaksanakan kegiatan OSIS ?

Yahh pasti ada salah satunya, ketika kami

sudah membuat proposal dan sudah

mempersiapkan yang di butuhkan dalam

kegiatan, seperti panitia dan sebagainya,

tetapi dari pihak sekolah tidak

menyetujuinya. Diantaranya yaitu karena

miss komunikasi antara pengurus OSIS

dan pihak sekolah serta karena dari

pengurus OSIS sendiri yang ada tugas

dalam kegiatan belajar mengajar didalam

kelas yang tidak bisa ditinggal 3. Apakah pengurus OSIS harus

selalu dikontrol kinerjanya ?

Yahh harus dikontrol, kan diawal sudah

di sepakati bersama oleh saya sendiri

selaku Waka Kesiswaan, pembina OSIS,

dan pengurus OSIS. Harus dikontrol

kapan terlaksananya kegiatan apabila ada

kegiatan yang ingin dilaksanakn, dan

selalu ada pendampingan, jadi tidak lepas

begitu saja. Sebelum melaksanakan

kegiatan anak-anak OSIS didampingi

oleh Waka Kesiswaan dan pembina OSIS

untuk membuat kalender kegiatan OSIS

yang disesuaikan dengan kalender

kurikulum pendidikan. Kalau ada

kegiatan yang kres dengan program

sekolah kita mencari waktu yang tepat

untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Kemudian membantu pendampingan

Page 65: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

pada saat pelaksanaan program kegiatan

yang mereka laksanakan. Mereka

melaksanakan kegiatan sesuai dengan

arahan dari Waka Kesiswaan dan

pembina OSIS. Setelah kegiatan

terlaksana juga ada pendampingan

evaluasi. Evaluasinya hasil dari kegiatan

tersebut, misalnya letak kekurangan dan

kelebihan untuk dijadikan referensi

kegiatan tahun selanjutnya 4. Apa manfaat yang diberikan

OSIS kepada Siswa?

Jadi manfaatnya yaitu OSIS sebagai

wadah berorganisasi bagi siswa, lebih

menanamkan nilai-nilai moral pada diri

siswa, bekerja sama dan meyalurkan

bakat dan minat agar para siswa untuk

lebih kreatif 5. Apa harapan Bapak / Ibu ketika

siswa mengikuti OSIS ?

Jadi harapan saya setelah mereka

berorganisasi di OSIS mereka dapat

berorganisasi ke yang lebih tinggi.

Misalnya di OSIS dia bisa mengkoordinir

temannya ketika kegiatan. Jadi, setelah

lulus dari sekolah dapat menerapkan ilmu

berorganisasi dimasyarakat. Dengan

begitu mereka akan mempunyai akhlak,

etika, dan moral yang baik, dan aturan-

aturan yang ada dimsyarakat pun tidak

dilanggar dengan seenaknya sendiri.

Selepas dari OSIS mampu

mengaplikasikan semua ilmunya kedalam

masyarakat dan pendidikan yang lebih

tinggi maupun kedunia kerja 6. Bagaimana bentuk pemilihan

OSIS ?

7. Apa tugas dari ketua OSIS, wakil

ketua OSIS, Sekretaris OSIS, dan

Bendahara OSIS ?

Jadi yang saya pahami tugas dari ketua

OSIS yaitu mengarahkan anggota-

anggota, sebagai penanggung jawab,

sebagai kader untuk anggota, memimpin

organisasi dengan baik,

mengkoordinasikan para pengurus,

sebagai contoh untuk para pengurus dan

murid-murid. Menetapkan kebijaksanaan,

Page 66: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

mengambil keputusan yang baik untuk

OSIS. Mampu menyatukan perbedaan

pendapat 8. Jelaskan peran OSIS ?

Jadi peran OSIS Yaitu sebagai wadah

untuk berorganisasi, karena pengurus

OSIS adalah siswa pilihan. OSIS juga

sebagai penegak kedisiplinan dan sebagai

contoh untuk teman-teman yang lain.

Pembina OSIS juga membimbing,

mengarahkan dan memotivasi pengurus

OSIS. Melalui rapat dan kumpul

bersama, maka muncul karakter

kepemimpinan. Karena kegiatan itu

dilakukan secara terus menerus 9. Apakah dalam mengikuti

kegiatan OSIS nilai karakter

motral siswa dapat

terimplementasi ?

Yahh Jelas nilai karakter moral siswa

akan terimplementasi karena kenapa,

dalam kegiatan OSIS itu memberikan

hal-hal posistif OSIS disini sebagai

motivator atau contoh yang baik bagi

siswa yang lain sehingga siswa yg lain

akan berusaha mengikuti anak-anak OSIS

nah disinilah nilai moral siswa akan

terbentuk

Page 67: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

Wawancara

Page 68: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...
Page 69: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...
Page 70: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...

RIWAYAT HIDUP

St. Maryam. Dilahirkan di Bt. Makkiyo Kabupaten

Gowa pada tanggal 01 juni 1997. Anak kedua dari empat

bersaudara pasangan dari Ayahanda Matturungan dan

Ibunda Ratna Dewi. Peneliti menyelesaikan pendidikan

di Sekolah Dasar di Madrasah Ibtida’iyah Bt. Makkiyo

Kabupaten Gowa pada tahun 2009. Pada tahun itu juga

peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Bontonompo Selatan dan Tamat

pada tahun 2012 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri

13 Gowa pada tahun 2012 dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun 2015 peneliti

melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi swasta, tepatnya Universitas

Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Page 71: PERAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) TERHADAP ...