PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL- QUR’AN DI RUMAH DI DESA SIMBUR NAIK KECAMATAN MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR SKRIPSI RIRIN ROYANI TP 161575 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020
92
Embed
PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL-
QUR’AN DI RUMAH DI DESA SIMBUR NAIK KECAMATAN
MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
RIRIN ROYANI
TP 161575
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL-
QUR’AN DI RUMAH DI DESA SIMBUR NAIK KECAMATAN
MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN
TANJUNG JABUNG TIMUR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana stara satu (S.1)
Dalam ilmu pendidikan islam
RIRIN ROYANI
TP 161575
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
iii Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirohim
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
Sayang–Mu telah memberikan kekuatan dan kenikmatan dan membekali dengan
ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini
dapat terselasaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah SAW.
Saya persembahkan karya sederhana ini kepada kedua orang tua saya
Ayahanda Dahlan dan Ibunda Rohani
Terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Bapak
dan Mama tersayang, telah memberikan dukungan, semangat, iringan doa, nasehat
dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat,
sabar dalam menjalani setia rintangan yang ada didepanku. Bapak mama
terimalah kado kecil ini sebagai tanda keseriusanku dalam membalas semua
pengorbananmu.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat mama dan bapak bahagia,
karena kusadari, selama ini belum bisa membuat lebih. Dalam hidupmu demi
hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan, dalam bekerja tanpa
mengenal rasa lelah. Maafkan anakmu. Bapak, Mama, masih saja ananda
menyusahkanmu.
Terimakasih terutuk Saudara-saudaraku
Rani Pratiwi, Ronaldy Ahmad Fauzan
Yang telah senantiasa memberikan semangat dan dukungan.
Terimakasih teruntuk Tante dan Pamanku
Rosmiati, Muslimin Bakti Salam
Yang telah membantu dan memberikan semangat.
TerimaKasih teruntuk
Rekan-rekan PAI-D
Terimakasih untuk waktu kebersamaannya, terimakasih telah menjadi yang selalu
solid, terimakasih telah rela berbagi tawa selama ini.
MOTTO
حى انشه ح انشه تغى الله
كش يذه م ي كش ف نهز شا انقشآ نقذ غه
“Dan sungguh telah kami mudahkan Al-Qur‟an untuk pelajaran. Maka
adakah orang yang mengambil pelajaran?”
(QS. Al-Qamar: 17)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul “Peran Orang Tua
Dalam Memotivasi Anak Menghafal Di Rumah Di Desa Simbur Naik
Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.
Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada insan yang rela anaknya
menjadi yatim, istrinya menjadi janda demi menegakkan kalimat tauhid
“Lailahaillah Muhammadarrasulullah”, karena berkat perjuangan beliaulah kita
bisa terselamatkan dari alam yang penuh dengan kebodohan menuju alam yang
penuh ilmu penegetahuan yang kita rasakan pada saat ini, dengan lafadz
“Allahumma shalli „ala sayyidina Muhammad wa „ala ali sayyidina Muhammad”.
Mudah-mudahan kita mendapat syafa‟at beliau di yaumul akhir nanti.
Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih serjana
program S.I Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Trbiyah dan Keguruan
UIN STS Jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih
jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah SWT. Serta usaha-usaha
penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak
halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, bantuan
dan dorongan dari bebagai pihak, sehigga semuanya masih bisa di atasi. Pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA. P.Hd. selaku Rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
3. Bapak Muklis, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Ibu Dra. Latifah Adnan, M.H.I, selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,
kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
5. Bapak Tabroni, M.Pd.I, selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,
kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
6. Pimpinan perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta karyawan yang
telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi
ini.
7. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI-D. Semoga kesuksesan senantiasa
mengiringi langkah kita semua, dan juga kakak angkatan maupun adik
angkatan yang turut serta memberikan semangat dan dukungan.
Kemudia dari pada itu, sebagai karya manusia tentu dalam skripsi ini ada
terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca
diharapkan kesediannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifatnya
membangun, seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
Amin yaa rabbal alamin
Jambi, Maret 2020
Penulis
RIRIN ROYANI
TP. 161575
ABSTRAK
Nama : Ririn Royani
Nim : Tp. 161575
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal Al-Qur‟an
Di Rumah Di Desa Simbur Naik Kec. Muara Sabak Timur Kab.
Tanjung Jabung Timur.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya anak yang cenderung
menghabiskan waktu luangnya untuk bermain game, menontn televisi sehingga
orang tua terkendala saat menyuruh anaknya untuk menghafal Al-Qur‟an, tidak
sedikit dari orang tua yang hanya sukses dalam memenuhi syahwat anak, mereka
gagal mendekatkan anak dengan nilai-nilai Al-Qur‟an dan kurang mempersoalkan
mau tidaknya anak dalam menghafal Al-Qur‟an. Adapun tujuan penelitian ini
untuk mengetahui Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal Al-
Qur‟an Di Rumah Di Desa Simbur Naik Kec. Muara Sabak Timur Kab. Tanjung
Jabung Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriftif. Subjek penelitian ini adalah orang tua santri. Sedangkan yang menjadi
informan adalah ustadz, santri dan toko masyarakat. Data dikumpulkan
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data
dilakukan dengan cara triangulasi. Untuk analisis data menggunakan analisis
interaktif, dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peran orang tua dalam
memotivasi anak menghafal Al-Qur‟an di rumah di Desa Simbur Naik antara lain
sebagai berikut: Memberi nasehat kepada anak, Memberi contoh atau sebagai
panutan, Memberi sangsi atau hadiah (rewerd), Memeberi dukungan.
Kata Kunci : Peran, Orang Tua, Anak, Menghafal Al-Qur‟an.
ABSTRACT
Name : Ririn Royani
Nim : Tp. 161575
Departement : Islamic Educations
Thesisi Title :The role of parents in motivating Children to Memorizing the
Qur‟an at home in the village of simbur ascending muara sabak
sub- district east tanjung jabung regency.
This research is motivated by the many children who tend to spend their free
time playing games, watching television so that parents are constrained when
asking their children to memorize the Qur'an, not a few of the parents who only
succeed in fulfilling the child's lust, they fail to get closer to children with the
values of the Qur'an and less question whether or not children want to memorizing
the Qur'an. The purpose of this study is to determine the Motivation of parents
towards Children in The role of parents in motivating Children to Memorizing the
Qur‟an at home in the village of simbur ascending muara sabak sub- district east
tanjung jabung regency.
The method used in this research is descriptive qualitative research. The
subjects of this study is parents of students. While the informants are religious
teachers, students and community. Data was collected using interview,
observation and documentation methods. Data validity is done by triangulation.
For data analysis using interactive analysis, with the stages of data reduction, data
presentation, and data verification.
And the results of the study concluded that the motivation of parents towards
children in memorizing the Qur'an in RTBQ (RumahTahfidzBustanul Qur'an
SimburNaik Village, among others, are as follows: Giving advice to children,
Giving examples or as role models, Give sanctions or gifts (rewerd), give support.
Key Words : Role, Parents, Child, Memorize The Qur‟an.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
NOTA DINAS ......................................................................................... iii
PENGESAHAN. ...................................................................................... iv
PERNYATAAN ORIENTALITAS. ........................................................ v
PERSEMBAHAN. ................................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR. ............................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................... x
ABSRACT ............................................................................................... xi
DAFTAR ISI. .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ .......... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. ......................................................... 1
B. Perumusan Masalah. ................................................................ 5
C. Fokus Penelitian ....................................................................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian. ............................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KAJIAN TEORI...................................................................... 7
1. Peran Orang Tua ................................................................. 7
2. Anak .................................................................................. 11
Asal mulanya program ini dilaksanakan pada tanggal 8 oktober 2015
yang pada saat itu hanya terdiri dari tiga murid saja, dimana salah satu
murid (dewasa) baru mulai belajar mengaji dari nol, sedangkan dua orang
lainnya (remaja) belajar memperbaiki bacaan Al-Qur‟an. Lama
kelamaan, banyak remaja maupun dewasa yang berbondong-bondong
ikut belajar Tahsin Al-Qur‟an, salah satu di antara mereka ada yang
sebelumnya pernah menghafal Al-Qur‟an, Aqil Ar-Rozan namanya,
sehingga Aqil tidak hanya mengikuti Tahsin Al-Qur‟an, melainkan ia
juga harus menyetor ulang hafalan yang pernah ia hafalkan. Beranjak
dari sini, banyak murid-murid yang tertarik mengikuti Aqil, mereka juga
menyetorkan hafalan ayat demi ayat kepada Ustadz Ihsan Daim. Dari
sinilah, program tahsin dan tahfidz dimulai.
Beberapa bulan setelahnya, Ustadz Ihsan Daim diundang untuk
menjadi tenaga pengajar di Yayasan Bustanul Ulum, yang kebetulan
lokasinya bersebrangan dengan Masjid Raya Al-Ittihad. Melihat
perkembangan anak-anak yang mengaji di Masjid, beberapa guru
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengusulkan dibentuknya lembaga semisal Rumah Qur‟an. Usulan ini
diterima oleh kepala yayasan Bustanul Ulum, sehingga dibentuklah
Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an dibawah naungan Yayasan Bustanul
Ulum yang diresmikan pada tanggal 4 Juni 2016.
Pada setiap bulan ramadhan RTBQ melaksankan wisuda tahfidz.
Wisuda tahfiz angkatan pertama dilaksankan pada tahun 2017 dengan
jumlah 28 wisudawan/wati golongan 1 juz dan 5 juz, wisuda angkatan
kedua dilaksanakan pada tahun 2018 dengan jumlah 25 wisudawan/wati
golongan 1, 5 dan 10 juz. Sedangkan tahun 2019, wisuda tahfidz
Angkatan ketiga dilaksanakan seminggu setelah lebaran idul fitri dengan
jumlah 50 wisudawan/wati golongan 1, 3, 5, 10, 13, dan 15 juz.
b. Keadaan Geografis
Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an (RTBQ) berada di parit 5 yang
terletak di Jl. H. Muhammad arsyad, Rt. 14, Dsn. Cendrawasi Desa
Simbur Naik Kec. Muara Sabak Timur Kab. Tanjung Jabung Timur.
c. Visi dan Misi RTBQ
1) Visi
Meciptakan generasi yang berakhlak muliayang sanggup membaca
Al-Qur‟an yang baik dan benar sesuai kaidahTahsin Fil Qiro‟ah
wat tajwid serta mampu menghafal Al-Qur‟an sejak dini.
2) Misi
Menjadikan para santri memiliki kemampuan untuk membaca Al-
Qur‟an yang baik dan benar sesuai kaidah Tahsin Fil Qiro‟ah wat
tajwid.
Menyelenggarakan kegiatan menghafal Al-Qur‟an untuk dapat
meningkatkan hafalan para santri.
Menumbuhkan penghayatan terhadap agama islam guna
terciptanya personil skil dan jiwa spritual guna terwujudnya insan
yang agamis, Qur‟ani, berbudi pekerti, berbakti dan mengabdi.
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
d. Struktur Organisasi
Penyusunan struktur organisasi merupakan salah satu hal yang
penting dalam sebuah lemaga. Struktur organisasi disusun untuk
mempermudah seseorang dalam menjalankantugasnya dalam rangka
memajukan sebuah lembaga. Adapun struktur organisasi di Rumah
Tahfiz Bustanul Qur‟an adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur Kepengurusan RTBQ
(Sumber Dokumentasi RTBQ)
e. Data santri dan santriwati
Tabel 2
Daftar nama santri dan santriwati RTBQ
No Nama Santri Jenis Kelamin Jumlah
hafalan Ket
1 Abdan Syakur Laki-laki 25 Juz
2 Noprisal Laki-laki 23 Juz
3 Randi Laki-laki 12 Juz
4 Muhammad Nasir Laki-laki 11 Juz
Ketua RTBQ
Tahang Toha, S.Ag
Bendahara
Danial, S.Sos.I
Sekretaris
Shadiq Attaqwa, S.Kom
Ustaz
Ihsan Daim, S.Ud Ghazali Abbas, S.Pd.I
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5 M. Farhan Laki-laki 11 Juz
6 Syahrul Laki-laki 11 Juz
7 Wahyu Ilham Laki-laki 11 Juz
8 Mufti Mubarak Laki-laki 11 Juz
9 Riski Maulana Laki-laki 11 Juz
10 Malik Azis Laki-laki 6 Juz
11 M. khalil Munawwar Laki-laki 5 Juz
12 M. ridwan Fahri Laki-laki 5 Juz
13 Fadil Marham Laki-laki 2 Juz
14 Hadil umam Laki-laki 3 Juz
15 Naufal Musaddaq Laki-laki 3 Juz
16 Amir Syarifudin Laki-laki 3 Juz
17 Zulkarnain Laki-laki 2 Juz
18 Dahyal Afkar Laki-laki 2 Juz
19 Deski Laki-laki 1 Juz
20 Ahmad Laki-laki 1 Juz
21 Galih Almubaraq Laki-laki 1 Juz
22 Fahrul Husaini Laki-laki 1 Juz
23 M. Nabil Farhan Laki-laki 1 Juz
24 M. Dalil Laki-laki 3 Juz
25 M. Fiqih Al- Hafidz Laki-laki 1 Juz
26 Fauzan Laki-laki 1 Juz
27 Aidil Anari Laki-laki 1 Juz
28 Muhammad Irfan Laki-laki 1 Juz
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
29 Nabil Ilham Laki-laki 1 Juz
30 Ikhsanul Izza Laki-laki 2 Juz
31 Amin Khudori Laki-laki 1 Juz
32 Miftah Laki-laki 1 Juz
33 Zulfikar Laki-laki 1 Juz
34 M. fadil Laki-laki 1 Juz
35 Mukhlis Laki-laki 1 Juz
36 Zaki Mubarak Laki-laki 2 Juz
37 Raihan Laki-laki 1 Juz
38 Hasrul Laki-laki 1 Juz
39 M. Adrian Panjaitan Laki-laki 2 Juz
40 Roniyanto Laki-laki 1 Juz
41 Wahyu Purnama Laki-laki 1 Juz
42 Irsal Laki-laki 1 Juz
43 Syakir Rahim Laki-laki 1 Juz
44 Syakur Rahman Laki-laki 1 Juz
45 Muhammad Haikal Laki-laki 1 Juz
46 Sudirman Laki-laki 1 Juz
47 Sandika saputra Laki-laki 1 Juz
48 Danil Fariz Laki-laki 2 Juz
49 Rafli Laki-laki Nazhor
50 Raihan Maulana Laki-laki Nazhor
51 Ronaldi Laki-laki Nazhor
52 Dafid Laki-laki Nazhor
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
53 M. Hayat Ridho Laki-laki 1 Juz
54 Renaldi Pratama Laki-laki Nazhor
55 M. Afrizal Sayutir Laki-laki Nazhor
56 Rizki Laki-laki Nazhor
57 Farel Laki-laki Nazhor
58 Ferdin Laki-laki Nazhor
59 Adli Laki-laki Nazhor
60 Fais Laki-laki Nazhor
61 Hakim Laki-laki Nazhor
62 Muas Laki-laki Nazhor
63 Nafsah Laki-laki Nazhor
64 Raihan Ramadhan Laki-laki Nazhor
65 Alfin Laki-laki Nazhor
66 Rahagib Isfahani Laki-laki Nazhor
67 Fadhli Ardiansyah Laki-laki Nazhor
68 Nofri Iftanul Barkah Laki-laki 3 Juz
69 Rahmat Ragiel Laki-laki Nazhor
70 M. Risal Aditia Laki-laki Nazhor
71 Ramadhan Laki-laki 1 Juz
72 Imam Sunandar Laki-laki 1 Juz
73 Nita Nurmutiara Perempuan 10 Juz
74 Ifratiwi Perempuan 10 Juz
75 Aulia Fiqri Kalkar Perempuan 5 Juz
76 Nurjadidah Perempuan 5 Juz
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
77 Kamelia Perempuan 5 Juz
78 Septi Jumrah Perempuan 3 Juz
79 Niswah Afifah Perempuan 2 Juz
80 Suhaila Perempuan 3 Juz
81 Urfiatul Ulya Perempuan 2 Juz
82 Melinda Perempuan 3 Juz
83 Nur Atira Perempuan 2 Juz
84 Zurkiyyah Perempuan 2 Juz
85 Saskia Rahmasari Perempuan 1 Juz
86 Humaimah Perempuan 1 Juz
87 Alya Mutiara Perempuan 1 Juz
88 Syahrah Nabila Perempuan 2 Juz
89 Reski Nur Fadilah Perempuan 1 Juz
90 Luthfiah Sapitri Perempuan 1 Juz
91 Uswatun Hasanah Perempuan 1 Juz
92 Aulia Rahma Perempuan 1 Juz
93 Nikmatu Sholehah Perempuan 1 Juz
94 Sasya Perempuan 1 Juz
95 Besse‟ Aisyah Perempuan 1 Juz
96 Siti Nuralam Perempuan 2 Juz
97 Riska Regina Perempuan 1 Juz
98 Azkiatul Ukhtayani Perempuan 1 Juz
99 Juwita Perempuan 2 Juz
100 Dian Novita Perempuan Nazhor
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
101 Nurazizah Perempuan 1 Juz
102 Trista Perempuan Nazhor
103 Safna Aqila Perempuan Nazhor
104 Afifah Syahra Alkas Perempuan Nazhor
105 Tesi Fahrias Perempuan Nazhor
106 Nailah Suhailah Perempuan Nazhor
107 Verina Nurul Perempuan Nazhor
108 Riska Perempuan Nazhor
109 Atika Agustina Perempuan Nazhor
110 Nurhalizah Perempuan Nazhor
111 Meisya Syahrani Perempuan Nazhor
112 Nabila Zakki Perempuan Nazhor
113 Cherly Ami Wulandari
Perempuan Nazhor
114 Riska Widianti Perempuan Nazhor
115 Nindri Agustina Perempuan Nazhor
116 Rahmatang Perempuan Nazhor
117 Hilda Salmita Perempuan Nazhor
118 Thsya Dwi Angraini Perempuan Nazhor
119 Jumarni Perempuan Nazhor
120 Marsya Zahira Perempuan Nazhor
121 Wahdaniyah Perempuan Nazhor
122 Amira Riska Safita Perempuan Nazhor
123 Salma Perempuan 1 Juz
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
124 Nurul Intan Syahrani Perempuan 1 Juz
125 Nabila Perempuan 1 Juz
126 Farah Nur Fitriah Perempuan 1 Juz
(Sumber Dokumentasi Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an)
Keterangan:
Laki-laki = 72 Orang
Perempuan = 54 Orang
Jumlah hafalan
25 Juz = 1 Orang
23 Juz = 1 Orang
13 Juz = 1 Orang
11 Juz = 6 Orang
10 Juz = 2 Orang
6 Juz = 1 Orang
5 Juz = 5 Orang
3 Juz = 7 Orang
2 Juz = 14 Orang
1 Juz = 38 Orang
Nazhor = 50 Orang
f. Keadaan pendidik dan peserta didik
1) Keadaan pendidik
Pendidik merupakan salah satu komponen terpenting bagi
keberhasilan sebuah lembaga pendidikan baik pendidikan formal
maupun non formal. Kualitas yang dimiliki oleh seorang pendidik akan
mempengaruhi kulitas peserta didik yang dihasilkan. Seorang pendidik
harus mmemiliki kualitas keilmuan yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk dapat mengembagkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keadaan pendidik di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an memiliki latar
belakang pendidik yang berbeda. Walau demikian, pendidik yang
mengajar di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an mempunyai kemampuan
membaca Al-Qur‟an dengan bedar dan sesuai kaidah yang ada dan
memiliki hafalan Al-Qur‟an 3o juz untuk diajarkan kepada santri.
Berikut keadaan ustaz di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an:
Tabel 1
Daftar Nama Ustadz di Rumah Tahfidz Bustanul Qur’an
No Nama Pendidikan Jumlah Hafalan
1 Ihsan Daim, S.Ud Serjana 30 juz
2 Ghazali Abbas, S.Pd.I Serjana 30 juz
(wawancara dengan ketua RTBQ, 14 februari 2020)
2) Keadaan santri
Jumlah santri di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an selalu mengalami
perubahan di setiap tahunnya. Pada tahun 2015 masih dikatakan
tahsinul Qur‟an berjumlah 11 orang. Pada tahun 2016 bejumlah 157
santri/wati. Pada tahun 2017 jumlah santri/wati 97. Pada tahun 2018
jumlah santri/wati berjumlah 120. Namun pada tahun 2019-2020
mengalami peningkatan lagi menjadi 126 santri/wati. (wawancara, 14
februari 2020)
g. Sarana dan Prasarana
1) Gedung
2) Mushollah
3) Lapangan Voly
4) Lapangan Futsal
B. Temuan Khusus Dan Pembahasan
1. Pelaksanaan Menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul
Qur‟an) Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.
Kegiatan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul
Qur‟an) Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Jabung Timur telah dilaksanakan beberapa tahun, mulai dari tahun 2016
sampai sekarang alhamdulillah berjalan dengan baik, dengan adanya
dukungan dari warga setempat. Tujuan dari program tahfidz Al-Qur‟an
tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan anak menghafal Al-
Qur‟an, menciptakan generasi hafiz dan hafidzah.
Berdasarkan keterangan dilapangan bahwa pelaksanaan menghafal Al-
Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik,
Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur
dilaksanakan pada hari senin-jum‟at yakni proses hafal Qur‟an yang
dilaksanakan pada ba‟da Asar (16:00) sd 17:15 dan dilanjut lagi setelah
ba‟da isya sd jam 22:15 khusus putra saja. Sedangkan pada hari sabtu dan
minggu itu jadwal belajar tilawa dan tajwid (Observasi, 2 Februari 2020)
Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh Ustadz Ihsan Daim
beliau mengatakan bahwa:
“Pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan dikarnakan pada saat pagi hari para santri dan santriwati bersekolah jadi pelaksanaan program tahfidz
Qur‟an dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan tersebut dimulai dari jam 16:00-17:15, dan dilanjut dari jam 19:50-22:15 tetapi pada
malam hari nya itu hanya khusus putranya saja. Para santri diberikan waktu untuk menghafal Al-Qur‟an dengan target yang ditentukan. Dalam proses menghafal Al-Qur‟an sebelum tahap setoran hafalan ada
namanya binnashar/mengulang hafalan, tahap ini jangka waktunya tidak ditentukan, sampai benar-benar bacaannya bagus, siapa yang
cepat lulus dari binnasar makin cepat setor hafalan, target hafalan sehari itu 1 halaman, tetapi santri yang masih baru-baru masuk itu tidak ada di wajibkan 1 halaman sehari, minimal 2-3 ayat saja”
(Wawancara, 2 Februari 2020)
Hal serupa yang dikatakan oleh Ustadz Ghazali Abbas mengatakan bahwa:
“Pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ ini dilakukan pada setiap
hari senin-jum‟at, tetapi telah ada waktu-waktu yang telah ditentukan, dimana dari pagi hingga pukul 02:00 anak baru pulang sekolah, jadi proses tahfidz ini dilakukan setelah shalat Asar. Adapun metode yang
digunakan yakni metode Bin Nazar, Tahfidz, Talaqqi, Takrir, dan Tasmi’, tetapi terdapat kendala dalam menghafal ini karena ada
sebagian santri yang kurang mengerti metode-metode menghafal Al-Qur‟an” (wawancara, 2 Februari 2020)
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari hasil observasi yang penulis lakukan bahwa dalam program ini
menggunaka metode menghafal dengan cermat ayat-ayat Al-Qur‟an yang
akan di hafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang (Bin Nazor),
menghafal sedikit demi sedikit ayat Al-Qur‟an yang telah dibaca berulang-
ulang dengan Bin Nazor tadi (Tahfidz), menyetor atau memperdengarkan
hafalan yang baru kepada ustadz (Talaqqi), mengulang hafalan atau di sima‟
hafalan santri yang sudah dihafal bersama teman-teman yang sudah hafal
atau dengan ustadz, ini agar hafalan terjaga dengan baik (Takrir),
memperdengarkan hafalan yang sudah lancar kepada orang lain dengan
perseorangan atau berjama‟ah, hal ini dimaksudkan agar seorang penghafal
Al-Qur‟an akan mengetahui kekurangan pada dirinya, karena bisa saja ia
lengah dalam mengucapkan huruf atau kharokat (Tasmi’). (Observasi, 2
Februari 2020)
Dalam program Tahfidz ini bukan saja fokus kepada menghafal saja
akan tetapi ada juga pembelajar tilawah dan belajar Tajwid. Sebagaimana
yang dikatakan oleh Ustadz Ihsan bahwa:
“Kita tidak berfokus pada hafalan saja akan tetapi kita juga belajar tilawa dan tajwid. Untuk santri putri nya kita belajar tilawa pada hari
sabtu sore, sedangkan santri putranya dilakukan pada malam sabtu, dan belajar tajwid untuk santri putra nya dilakukan pada malam minggu sedangkan untuk santri putri dilakukan pada sore minggu”
(Wawancara, 2 Februari 2020)
Sebagaimana hasil observasi yang penulis lakukan bahwa selain
menghafal Al-Qur‟an di RTBQ ini, ada juga pembelajaran tilawah dan
pembelajaran cara baca Al-Qur‟an yang baik atau belajar tajwid, yang
dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu, dimana untuk santri putra belajar
tilawa itu pada malam sabtu dan belajar tajwid malam minggu. Sedangkan
untuk putrinya belajar tilawa pada sore sabtu dan belajar tajwid pada sore
minggu (Observasi, 2 Februari 2020)
Pelaksanaan program tahfidz di desa disimbur naik ini membutuhkan
dukungan dari warga setempat, tanpa adanya dukungan dari mereka maka
program ini berjalan tidak begitu baik. Dengan dukungan warga maka
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
program ini berjalan dengan baik. Sebagaimana hasil wawancara dengan
salah satu Toko Masyarakat yang bernama Khalik ketua RT 07 beliau
mengatakan bahwa:
“Adanya program Tahfidz ini membuat kami merasa senang, karena dengan adanya program Menghafal Al-Qur‟an dapat membuat anak-
anak di desa ini menjadi anak yang cerdas, menjauhkan anak dari hal-hal yang tidak baik.” (Wawancara, 9 Februari 2020)
Senada yang dikatakan dengan kepala Desa Simbur naik Bapak Faisal
Ghaffar beliau mengatakan:
“Dengan adanya program tahfidz ini dapat menciptakan anak-anak
hafidz dan hafidzah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak-anak dalam mengenal islam dan kitab sucinya, sehingga akan menjadi bekal bagi mereka untuk masa yang akan datang. dan dengan adanya
program tahfiz Qur‟an ini membawa nama baik desa ini dan dikenali banyak orang”(Wawancara, 9 Februari 2020)
Berdasarkan hasil observasi dengan salah satu Toko Masyarakat di desa
simbur naik bahwa mereka sangat mendukung adanya program tahfidz ini,
karena dengan ini dapat meciptakan generasi yang baik seorang hafidz dan
hafidzan, dan dapan membanggakan nama desa simbur naik” (Observasi, 9
Februari 2020)
Dalam program menghafal Al-Qur‟andi RTBQ (Rumah Tahfidz
Bustanul Qur‟an)ini lumayan banyak santri-santrinya dimana saya melihat
beberapa santri yang telah hafal 10 juz ke atas mereka diminta oleh ustadz
nya untuk membantu menyimak santri-santri yang hafalannya masih rendah
atau yang masih Nazhor. Sebagiaman hasil wawancara penulis dengan salah
satu santri yang menghafal 25 juz yakni Abdan Syakur mengatakan:
“Kami diminta oleh ustadz untuk menyimak bacaan santri-santri yang hafalannya masih rendah atau yang masih nazhor, karena kurangnya ustadz maka kami diminta untuk membantunya” (Wawancara, 2
Februari 2020)
Sementara yang dikatakan oleh santri yang bernama M. Nasir bahwa:
“Kami dimintak untuk membantu ustadz menyimak bacaan santri yang
masih rendah hafalannya, kami membuat beberapa kelompok agar enak mengatur nya” (Wawancara, 2 Februari 2020)
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan hasil observasi penulis saat berkunjung di tempat
menghafal santri-santri RTBQ memang terlihat ada beberapa santri yang
diminta untuk membantu ustadz untuk menyimak bacaan-bacaan santri yang
hafalannya masih rendah atau masih nazhor, karena begitu banyak santrinya
dan ustadz nya Cuma dua orang, sepertinya terasa susah untuk megontrol
semuanya, karena terkadang ada anak-anak yang masih kecil kelihatannya
bermain-main saat menghafal Al-Qur‟an (Observasi, 2 Februari 2020).
2. Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anaknya Menghafal Al-Qur’an
di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur’an) Simbur Naik, Kecamatan
Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Motivasi dalam menghafal Al-Qur‟an adalah salah satu upaya untuk
menumbuh kembangkan seluruh aspek dalam mempersiapkan suatu
kehidupan yang mulia dan berhasil dalam masyarakat. Begitupula dengan
guru dan orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al-Qur‟an
merupakan salah satu cara agar anak lebih giat menghafal dengan cara
berbagai kegiatan dan metode agar proses menghafal dapat terlaksana sesuai
yang ingin dicapai.
Upaya yang dilakukan orang tua dalam memotivasi anak untuk
menghafal Al-Qur‟an merupakan tugas dari orang tua tersebut untuk
mendidik anaknya menjadi anak yang dapat menghafal Al-Qur‟an. Upaya
tersebut diantaranya:
a. Memberi Nasehat kepada anak
Sebagaimana kita ketahui bahwa menghafal Al-Qur‟an merupakan
sebuah upaya menjaga dan memelihara keaslian ayat suci Al-Qur‟an agar
tidak dikotori dan dipalsukan oleh musuh-musuh Islam. Rasulullah SAW
sangat menganjurkan menghafal Al-Qur‟an karena disamping menjaga
kelestariannya, menghafal ayat-ayat adalah pekerjaan yang terpuji dan
amal yang mulia. Orang yang menghafal Al-Qur‟an merupakan salah
satu hambah yang ahlullah di muka bumi.
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Allah SWT telah memberikan motivasi bagi para penghafal Al-
Qur‟an bahwa Allah akan memberi kemudahan bagi sapa saja yang akan
menghafalkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-
Qamar (54:17):
نقذ غه يذهكش م ي كش ف نهز شا انقشآ
Artinya:”Sesungguhnya kami telah memudahkan Al-Qur‟an untuk
pelajaran. Maka adakah orang yang mengambil pelajaran.”
Dalam sebuah wawancara yang peneliti lakukan kepada orang tua
santri, Bapak H. Arsyad mengatakan bahwa:
“Upaya yang saya berikan kepada anak saya agar mau menghafal Al-Qur‟an yaitu dengan memberikan kepada dia penjelasan bahwa
betapa mulianya orang-orang yang menghafal Al-Qur‟an, yang mana orang yang menghafal Al-Qur‟an itu mendapatkan kehormatan dari sesama manusia di dunia dan akan mendapatkan
tempat yang tinggi di syurga kelak” (Wawancara, 29 januari 2020).
Sementara itu, pernyataan dari orang tua yakni Ibu Hikmah selaras
dengan yang dikatakan Ibu Masidang, mereka menyatakan:
“Saya mengatakan kepada anak saya tentang pentingnya menghafal Al-Qur‟an. Hal itu akan memberi kebahagiaan bagi kedua orang
tua dan di Syurga nanti akan dipasangkan di kepala penghafal sebuah mahkota perkasa” (Wawancara, 29 januari 2020).
Berdasarkan pendapat tersebut, apat dipahami bahwa Al-Qur‟an
adalah kalam Allah SWT, yang merupakan petunjuk bagi umat Islam
dalam kehidupannya di dunia ini. Memberikan pengertian kepada anak
tentang betapa pentingnya menghafal Al-Qur‟an merupakan hal yang
yang sangat baik, karena ingin membawa anaknya ke jalan yang benar,
karena kita tau juga manfaat bagi orang mampu menghafal Al-Qur‟an itu
sangat di ssayangi Allah SWT dan dikagumi banyak orang. (Observasi,
29 Januari 2020)
Salah seorang ustadz yang mengajar di RTBQ, yaitu Ustadz Ihsan
Daim juga memberikan sebuah motivasi kepada santrinya tentang
pentingnya mengahafal Al-Quran, beliau mengatakan:
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
“Saya sering memberikan motovasi kepada santri/watidengan cara
memberi arahan serta pengertian tentang pentingnya menghafal Al-Qur‟an, dan saya juga membagikan cerita tentang pengalaman saya selama menghafal Qur‟an. Di antara keistimewaan yang saya dapat
dari menghafal Al-Qur‟an yaitu: dikagumi banyak orang. Saya pernah dipanggil untuk pergi ke Mesir, kebetulan ada keluarga saya
di sana tetapi saya tidak mau karena saya lebih milih mengabdi di kampung saya, yakni di RTBQ Simbur Naik. (wawancara, 5 Februari 2020)
Sebagaimana salah seorang santri RTBQ yang bernama Muftih
mengutarakan:
“Saya mulai menghafal sejak kelas 1 MTs sampai kelas 9 MTs,
awalnya saya menghafal 2-3 ayat, lama kelamaan meningkat menjadi 1 halaman sehari. Di RTBQ memang diwajibkan dalam
sehari menghafal 1 halaman dan sekarang mulailah saya menghafal dalam sehari itu minimal 2 lembar. Saya menghafal Qur‟an pertama karena kemauan saya sendiri dan juga berkat adanya
dorongan dari orang tua dan keluarga. Orang tua saya selalu memberi saya pengertian betapa mulianya bagi orang-orang yang
mampu mengahafal Al-Qur‟an dari situlah juga membuat saya lehih termotivasi untuk menghafal Al-Qur‟an. (wawancara, 3 Februari 2020)
b. Memberi Contoh atau Sebagai Panutan
Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak menghafal Al-Qur‟an
sangat diperlukan. Orang tua harus bisa menjadi contoh anak mereka
agar senantiasa bersedia untuk menghafalkan Al-Qur‟an. Sebelum
menuntun anak menghafal Al-Qur‟an, hendaknya orang tua sudah hafal
terlebih dahulu sehingga anak percaya bahwa surah-surah bisa dihafal
dan anak tidak merasa tertekan karena orang tua yang menyuruhnya
menghafal sudah menghafal Al-Qur‟an lebih dahulu.
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada Ibu H. Karyati
Qur‟an yang baik, dan setiap ada waktu atau setiap habis shalat Maghrib saya selalu menghafal Al-Qur‟an sehingga anak saya lebih termotivasi karena melihat saya menghafal”. (wawancara,
29 Januari 2020)
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sedangkan yang dikatakan oleh Orang Tua, Ibu Raodah bahwa:
“Saya memberi contoh kepada anak saya bagaimana cara
menghafal Al-Qur‟an dengan tajwid yang benar, jika saya
melihat anak saya sedang melancarkan bacaannya, saya pasti mendekati dia. Dan jika ada bacaannya yang salah, maka saya
memberikan contoh yang benar”. (wawancara, 29 Januari 2020)
Hasil observasi penulis di lapangan, penulis melihat bahwa sebagian
orang tua memang menjadi contoh untuk anak-anaknya, mereka ikut
menghafal juga di rumah, mencontohkan cara menghafal dengan tajwid
yang benar, dan saat waktu selesai sholat magrib orang tuanya pun
menyuruh anaknya untuk menghafal atau melancarkan hafalannya.
Mengacu kepada hasil wawancara yang peneliti lakukan, terlihat
usaha yang dilakukan para orang tua yang itu sangat bagus, karena
sebagian orang tua santri/wati ikut menghafal Al-Qur‟an juga di rumah
supaya bisa memotivasi anaknya dalam menghafal Al-Qur‟an.
(Observasi, 29 januari 2020)
Untuk menegtahui kebenaran hal tersebut, maka dapat dilihat dari
hasil wawancara kepada santri yang bernama Auliyah dan Septi bahwa:
“Cara orang tua saya memotivasi agar saya lebih semangat menghafal Al-Qur‟an, mereka mencontohkan setiap habis Magrib terkadang dia menghafal juga, dan sering juga kalau mereka
melihat saya lagi melancarkan hafalan pasti dia mendekat terkdang menyimak bacaan saya, jika salah dia pasti memperbaikinya”.
(wawancara, 3 Februari 2020)
c. Memberi sangsi dan hadiah (riwerd)
Memberi sangsi salah satucara agar membuat anak lebih giat pergi
menghafal Al-Qur‟an, tetapi sangsi yang diberikan bukan sangsi yang
berat melainkan hanya mengurangi uang jajan nya ataupun tidak dikasih
uang jajan. Begitupun dengan memberi hadia dapat menciptakan
semangat anak untuk lebih giat menghafal Al-Qur‟an meskipun
hadiahnya hanya sederhana-sederhana saja.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh orang tua, Bapak Jamaluddin
bahwa:
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
“Cara yang saya lakukan agar anak saya semangat untuk menghafal
Al-Qur‟an yakni, memberikan sangsi apabila dia tidak mau pergi menghafal Al-Qur‟an sangsinya tidak memberinya uang jajan jika tidak pergi, dan saya pun menjanjikan akan memberinya hadiah
jika dia rajin pergi menghafal dan jika hafalannya juga bisa mencapai target” (wawancara, 29 Februari 2020).
Hal serupa yang dilakukan oleh Ibu Hayati dan Bapak Kamaruddin
yakni:
“Memberikan sangsi dan hadia salah satu dapat membuat anak lebih
rajin pergi menghafal Al-Qur‟an sebab mereka takut jika tidak dikasi uang jajan, dan mereka juga senang jika dijanjikan hadia” (wawancara 29 Februari 2020)
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa ada sebagian
orang tua itu memang benar-benar tidak memberi uang jajan kepada
anaknya jika anaknya tidak mau pergi menghafal Al-Qur‟an, dan
memberinya hadia jika anaknya itu rajin pergi menghafal dan mau
mendengar omngan orang tuanya (Observasi, 29 Februari 2020)
Untuk membenarkan penjelasan orang tua diatas penulis
mewawancarai santri yang bernama Nurmutiara dia mengatakan:
“Orang tua saya terkadang memberi saya sangsi jika saya tidak pergi
menghafal Al-Qur‟an, disitu saya merasa takut jika saya tidak mendengar omongan beliau, dan saya pun tak ingin uang jajan saya
di kurangi atau tidak di kasih sama sekali, makanya saya langsung pergi. Dan membuat saja juga termotivasi sekali karena saya dijanjikan hadia jika saya rajin pergi menghafal apalagi kalau
hafalan saya sudah banyak atau mencapai target saya akan diberi motor” (Wawancara, 2 Februari 2020).
Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa terlihat cara orang tua
menyuruh anaknya pergi menghafal begitu baik, karena dengan
memberinya sangsi, tidak memberinya uang jajan anak itu merasa takut
karena anak-anak itu pasti sangat membutuhkan uang. Dan memberinya
hadiah jika hafalan mereka mencapai target sampai-sampai ingin
dibelikan motor karena betapa menginginkan anaknya sukses menjadi
seorang hafidz dan hafidzah.
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Sebagaimana hasil wawancara dengan Ustadz yang bernama Ghazali
Abbas mengatakan bahwa:
“Cara yang dilakukan memberi sangsi dan hadia adalah tindakan
yang terkadang sangat efektif untuk memacu kemampuan untuk menghafal Al-Qur‟an dan memberi semangat santri untuk rajin
pergi menghafal Al-Qur‟an” (Wawancara, 5 Februari 2020)
d. Memberi dukungan
Dukungan merupakan suatu intraksi yang positif atau prilaku
menolong yang diberikan kepada individu dalam menghadapi suatu
peristiwa atau kejadian yang menekankan dan dianggap penting dalam
proses kehidupan. Dukungan yang dirasakan oleh individu dalam
kehidupannya membuat individu tersebut merasa dicintai, dihargai, dan
diakui serta membuat dirinya menjadi lebih berarti dan dapat
mengoptimalkan potensi yang ada dalam individu tersebut.
Dukungan orang tua adalah sikap, tindakan, dan penerimaan
keluarganya terhdap anggotanya. Anggota orang tua memandang bahwa
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan
bantuan jika diperlukan.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan orang tua
Ibu Nurlela orang tua mengatakan bahwa:
“Saya selalu memberi dukungan kepada anak saya apapun bentuknya asalkan itu hal yang baik, apalagi adanya RTBQ ini saya sangat mendukung anak saya karena saya ingin anak saya menjadi
seorang hafidz, dengan memberi dukungan yang kuat dapat membangkitkan semangat anak untuk menghafal Al-Qur‟an”.
(wawancara, 29Januari 2020) Sementara itu orang tua yakni Ibu Saidah mengatakan:
“Saya memberi dukungan yang kuat, salah satunya saya memberikan dia sepeda motor supaya dia tidak berjalan kaki ke RTBQ”.
(wawancara, 29 Januari 2020)
Dari hasil wawancara, terlihat bahwa salah satu usaha dalam
memotivasi anak yaitu memberikan dia dukungan. Dengan memberi
dukungan anak akan merasa bahwa orang tuanya memang
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menginginkannya menjadi seorang penghafal Al-Qur‟an. Dan dukungan
inijuga memperlihatkan betapa senangnya orangtua melihat anaknya
sukses. (Observasi, 29 Januari 2020)
Untuk membenarkan perkataan orang tua diatas, seorang santri yang
bernama Abdan Syakur mengatakan bahwa:
“Orang tua saya sangat mendukung saya dalam menghafal Al-
Qur‟an, karena ia menginginkan anaknya menjadi seorang hafidz, setiap hari dia selalu mengingatkan saya untuk pergi menghafal, selalu memberi apa yang akan menjadi kebutuhan selama saya
menghafal Al-Qur‟an” (Wawancara, 3 Februari 2020).
Dalam hal ini tidak hanya orang tua yang mendukung anaknya
dalam menghafal Al-Qur‟an, akan tetapi toko masyarakat juga ikut
mendukunya jalannya proses Rumah Thfidz Bustanul Qur‟an di Desa
Simbur Naik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Faisal Ghaffar:
“Cara yang kita lakukan untuk mensukseskan program Tahfidz ini dengan cara selalu memberi dukungan apapun yang dilakukan
asalkan itu hal yang baik, apalagi dengan program tahfidz ini sangat membuat desa ini akan maju, karena akan terciptanya
anak-anak hafiz dan hafidzah” (Wawancara, 9 Februari 2020).
Dari observasi yang penulis lakukan dengan salah satu Toko
Masyarakat bahwa beliau tidak diam saja melihat program tahfidz ini
melainkan dia pun ikut mendukung asalkan itu hal yang baik (Observasi,
9 Februari 2020).
3. Kendala orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al-Qur’an di
RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur’an) Simbur Naik Kecamatan
Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Membentuk kepribadian anak kearah yang lebih baik khususnya
menghafal Al-Qur‟an, sebagian orang tua yang memegang teguh azaz-azaz
bimbingan secara utuh dan menerapkan dalam keseharian. Walaupun
sebagian orang tua yang baik memotivasi anaknya untuk pergi menghafal
Al-Qur‟an. Ada beberapa faktor yang menghambat terjadinya hAl-hal yang
demikian. Untuk lebih jelasnya dapat di simak wawancara sebagai berikut:
a. Anak yang tidak mentaati perintah orang tua
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Ada beberapa kesalahan tertentu yang menyebabkan anak tidak
mentaati orang tua, padahal Islam menganjurkan kepada anak untuk
mentaati orang tua mereka selagi orang tua tersebut masih menganjurkan
anak untuk melakukan hal-hal yang baik. Mengenal hal ini, maka yang
menjadi penyebabnya adalah rendahnya motivasi orang tua untuk
mengajurkan anak-anak mereka untuk menghafal Al-Qur‟an. Hal ini
merupakan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa
orang tua santri/wati di desa Simbur Naik,.
Penyebab anak tidak mematuhi perintah orang tua yaitu:
1) Kecanduan Gadget (Smartphone)
Kemajuan teknologi sekarang ini sangat pesat dan semakin
canggih. Banyak teknologi canggih yang telah diciptakan membuat
perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia di berbagai
bidang. Sekarang ini pengguna gadget tidak hanya berasal dari
kalangan pekerja. Tetapi hampir semua kalangan termasuk anak dan
belita sudah memanfaatkan gadget dalam aktivitas yang mereka
lakukan setiap hari. Hampir setiap orang memanfaatkan gadget
menghabiskan banyak waktu mereka dalam sehari untuk
menggunakan gadget. Oleh karenanya gadged juga memiliki nilai dan
manfaat tersendiri bagi kalangan orang tertentu. akan tetapi banyak
dampak negatif yang muncul dalam manfaat gadget bagi kalangan
remaja, anak, bahkan belita.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu
Saidah selaku orang tua dari Abdan Syakur mengatakan bahwa:
“Kendala yang sering terjadi itu apabila saat waktunya menghafal anak saya malas karena bermain gadged bermain game-game seperti pripayer, jika disuruh pergi menghafal tidak mau karena
sudah keasikan bermain, sehingga dapat menghambat hafalan-hafalannya”. (wawancara, 29 januari 2020)
Selaras dengan yang dikatakan oleh Ibu Nurlela dan Bapak
Jamaluddin bahwa gadged dapat merusak anak kami dengan bermain-
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
main game sampai berjam-jam mereka bisa, terus jika disuruh pergi
menghafal terkadang mereka malas”. (wawancara, 29 januari 2020)
Sebagaimana yang dikatakan oleh saudara Abdan Syakur: ” Saya
mulai menghafal sejak kelas 8 MTs dan sekarang saya sudah kelas 12
MA. Saya menghafal karena dorongan dari orang tua karena dia ingin
melihat saya menjadi seorang hafiz Qur‟an, kendala pernah saya
berhenti 1 tahun menghafal karena saya takut pulang malam pada saat
itu saya belum tau naik motor, setelah itu saya tau naik motor orang
tua saya pun menyuruh saya untuk menghafal Al-Qur‟an lagi, dan
sekarang hafalan saya sudah 25 juz. Kendala lainnya kadang ada rasa
malas, karena asik bermain game”.(wawancara, 18 februari 2020)
Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa kendala yang
dihadapi orang tua itu dengan adanya gadged dimana membawa
dampak yang tidak baik untuk anak-anaknya, yang seharusnya
dimanfaatkan dengan baik tapi anak-anak sekarang malah
memanfaatkan gadged untuk kesenangan mereka.
2) Kecanduan Menonton Televisi
Hasil wawancara dengan orang tua yakni dengan Ibu Hikmah dan
Ibu Hayati mengatakan:
“Kendala yang saya hadapi pada saat menyuruh anak untuk pergi menghafal Al-Qur‟an saat dia sedang asik menonton TV apalagi sinetron kesukaannya tayang susah sekali untuk pergi menghafal
Al-Qur‟an”. (wawancara, 30 januari 2020)
Senada yang dikatakan oleh Bapak Arsyad, Ibu Raodah orang tua
dari bahwa menonton tv menjadi kendala bagi saya yang mana jika
disuruh tetapi tidak mau mendengar kan perintah saya karena keasikan
nonton. (wawancara, 30 januari 2020)
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, pada saat
berkunjung ke rumah orang tua santi memang terlihat kendala orang
tua saat menyuruh anaknya untuk pergi menghafal Al-Qur‟an saat itu
anak-anaknya sedang asik menonton sehingga disuruh untuk pergi
menghafal Al-Qur‟an mereka tidak mau, karena sudah keasikan
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menonton film kesukaannya, mereka tidak mau mendengan apa yang
dikatakan orang tuanya. (Observasi, 29 Januari 2020)
Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan salah satu santri
yakni Kamelia bahwa:
“Yang membuat saya terkadang malas mau pergi menghafal Al-Qur‟an jika saya sudah menonton apalagi kalau film kesukaan saya yang tayang” (Wawancara, 2 Februari 2020).
Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa terlihat saat orang
tuanya menyuruh anak nya untuk pergi menghafal tetapi anaknya
malah keasikan menonton televisi jadi anak itu membantah perintah
orang tuanya, dia malah memilih menonton (Observasi, 2 Februari
2020)
3) Kondisi Kelelahan pada Anak
Hasil wawancara peneliti dengan orang tua santri/wati, Bapak
Kamaruddin, Ibu Masidang mengatakan:
“Kendala yang kami hadapi itu adanya faktor kelelahan anak, dimana anak jika di perintahkan untuk pergi menghafal Al-
Qur‟an mereka malas karena capek atau lelah yang mana pagi harinya mereka sekolah dan pulangnya siang di sekolah juga
memiliki banyak aktivitas mungkin karna itu mereka terasa lelah”. (wawancara, 2 januari 2020)
Selaras dengan yang dikatakan oleh Ibu Karyati bahwa aktivitas
sekolah anak dapat menghambat proses hafalan anak kami, sehingga
mereka jika pulang dari sekolah terkadang malas karena kelelahan
habis pulang dari sekolah. (wawancara, 2 februari 2020)
Sebagaimana hasil wawancara peneliti terhadap santri RTBQ
yang bernama Septi: “Saya mulai menghafal dari kelas 8 MTs dan
sekarang saya sudah kelas 12 aliyah, saya sudah hafal 5 juz. Awal
saya menghafal itu Cuma 1-2 ayat lama kelamaan keningkat menjadi
3-4 dan sampailah 1 halaman dalam sehari, karena memang
diwajibkan sehari itu 1 halaman. Saya menghafal Al-Qur‟an karena
orang tua saya sangat mendorong, memberi semangat, dan selalu
menyuruh saya pergi menghafal jika waktunya tiba, karena orang tua
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
saya ingin saya menjadi seorang hafizah. Adapun kendala yang
kadang terjadi itu ketika ada tugas dari sekolah”.(wawancara, 11
ferbruari 2020)
Hal diatas sama dengan yang diutarakan oleh beberapa santri
bahwa kendala yang dihadapi dalam mengahafal Al-Qur‟an salah
satunya adalah banyaknya tugas dari sekolah membuat mereka lelah
dan tidak bisa konsentrasi dalam menghafala Al-Qur‟an.
Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan bahwa
terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala saat memerintahkan
anaknya untuk pergi menghafal Al-Qur‟an yakni anak kurang
mentaati perintah orang tuanya, dikarenakan adanya faktor dari
gedged, menonton Film kesukaannya, dan kelelahan anak saat pulang
dari sekolah.
4. Usaha orang tua mengatasi kendala dalam memotivasi anak menghafal
Al-Qur’an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur’an) Simbur Naik
Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengatasi
kendala menghafal Al-Qur‟an dirumah yakni:
a. Membatasi penggunaan gadjed pada anak
Peranan orang tua yang harus selalu ikut mengontrol penggunaan
gedjed pada anak dan memberikan batasan waktu bermain gadjed. Saat
sekarang timbulnya alat-alat elektronik yang salah satunya (smartphone)
membuat anak lebih tertarik untuk bermain game, internetan. Sebagai
orang tua kita wajib memberi penjelasan bahwa handphone akan merusak
kita.
Maka sebaiknya kita membatasi nya dengan cara memberinya jadwal
penggunaan gadjed, karena dengan memberinya jadwal maka tidak
adalagi kendala saat meyuruh anak untuk pergi menghafal Al-Qur‟an,
sehingga anak bisa menghafal dengan baik.
b. Membatasi anak untuk menonton televisi
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kita ketahui bahwa menonton televisi merupakan hal yang wajar,
akan tetapi menonton televisi sampai berjam-jam dapat membawa
dampak yang tidak baik bagi anak, apalagi jika anak mempunyai
kewajiban setiap harinya untuk pergi menghafal Al-Qur‟an, dikarnakan
dengan kecanduan menonton televisi dapat membawa kendala kita saat
menyuruhnya untuk pergi menghafal, jadi kita harus membatasi anak
dalam menonton televisi dengan cara menyembunyikan remot TV.
c. Mengatur waktu anak
Mengatur waktu anak merupakan hal yang sangat perlu dilakukan
orang tua. Mengatur waktu bagi anak sangat berguna bagi kehidupan
sehari-hari agar waktu yang digunakan tidak terbuang sia-sia, sehingga
dapat memanfaatkan waktunya dengan baik.
Selaku orang tua juga apabila anak pulang dari sekolah harus
mengatur waktunya ataupun melarang anak untuk melakukan kegiatan
yang tidak penting sebab anak memiliki kegiatan yang wajib dilakukan
yakni menghafal Al-Qur‟an.
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka sebagai
bab akhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Pelaksanaan program tahfidz Qur‟an dilaksanakan sesuai dengan jadwal
kegiatan tersebut dimulai dari jam 16:00-17:15, dan dilanjut dari jam 19:50-
22:15 tetapi pada malam hari nya itu hanya khusus putranya saja,
pelaksanaan tahfidz ini menggunakan metode Bin Nazhor, Tahfidz, Takrir,
Talaqqi, dan Tasmi‟.
2. Peran orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al-Qur‟an di RTBQ
(Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak
Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
a. Memberi nasehat kepada anak
b. Memberi contoh atau sebagai panutan
c. Memberi sangsi atau hadiah (rewerd)
d. Memeberi dukungan
3. Kendala orang tua memotivasi anak dalam menghafal Al-Qur‟an di RTBQ
(Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak
Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
1. Kecanduan Gadget (Smartphone)
2. Kecanduan Menonton Televisi
3. Kondisi Kelelahan pada Anak
4. Usaha orang tua mengatasi kendala dalam memotivasi anak menghafal Al-
Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kecamatan
Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
a. Membatasi penggunaan gedjed pada anak.
b. Membatasi menonton televisi pada anak.
c. Mengatur waktu anak.
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Saran
Melalui bab ini penulis akan memberikan saran yang mudah-mudahan bisa
menjadi kontribusi dan masukan orang tua dalam memotivasi anak untuk
menghafal Al-Qur‟an di Rumah Tahfidz Bustanu Qur‟an Simbur Naik Kec.
Muara Sabak Timur Kabu. Tanjung Jabung Timur. Adapun saran-saran penulis
kepada orang tua supaya lebih semangat dalam memotivasi anaknya untuk
menghafal Al-Qur‟an karena kita tau bahwa menghafal Al-Qur‟an itu
merupakan suatu keistimewaan bagi Allah karena berkat menghafal Al-Qur‟an
bisa membawa kita ke syurga Allah SWT. Adapun saran untuk Ustadz untuk
progam ini supaya lebih meningkatkan lagi semangat santri untuk menghafal
Al-Qur‟an, dan selalu diberi kesabaran dalam menghadapi santri-santrinya.
Dan untuk para santri dan santriwati patuhilah perintah orang tua mu, karna
apapun yang dikatakan itu semua demi kebaikan mu kelak.
C. Kata Penutup
Demikianlah bahasan skripsi yang dapat penulis tuangkan. Penulis
menyadari masih banyak terdapat berbagai kelemahan dalam pembahasan
maupun isinya. Kelemahan dan kekurangan tulisan skripsi ini bukanlah
kesengajaan penulis, tetapi hanya sampai disinilah kemampuan penulis dalam
menyusun karya ilmiah ini, namun penulis berharap agar pembaca sekalian
dalam memberikan kritik dan saran kepada penulis agar tulisan ini bisa
tersusun lebih baik dan sempurna lagi.
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat diterima dan
dipergunakan sebagaimana mestinya..
Jambi, Maret 2020
Penulis
RIRIN ROYANI
NIM. TP.16157
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (2007), Al-Qur’an dan Terjemahan, Departeman Agama RI, Bogor: