PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN MKEK-IDI WILAYAH JAWA BARAT BOGOR, 1 NOVEMBER 2015
PERAN MKEK DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
MKEK-IDI WILAYAH JAWA BARATBOGOR, 1 NOVEMBER 2015
MATERI
DASAR KODE ETIK KEDOKTERANINDONESIA
IMPLEMENTASI
KESIMPULAN
I DASAR KODE ETIK KEDOKTERAN
• MKEK ?
– Merupakan Badan Otonom IDI dengan tugas :
• Kemahkamahan profesi, pembinaan etika profesi dan atau tugas kelembagaan dan adhoc lainnya
– Ada tingkat Pusat, Wilayah, Cabang
• UURI No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran :
– dokter dalam menjalankan praktik kedokteran selain tunduk pada ketentuan hukum juga mentaati ketentuan kode etik yang disusun oleh organisasi profesi dan didasarkan pada disiplin ilmu kedokteran
– Organisasi Profesi adalah IDI untuk dokter
TUGAS MKEK
• sebagai lembaga etika yang memeriksa, menyidangkan, membuat putusan setiapkonflik terkait etik yang berpotensi sengketamedik
• membimbing, mengawasi, dan menilaipelaksanaan etik kedokteran apakah sudahsejalan dengan cita-cita luhur profesikedokteran.
BUKU KODE ETIK DAN PEDOMAN PELAKSANAAN
Pedoman sikap, tindak perilaku dokter
Dokter Indonesia seyogyanya memiliki keseluruhan kualitas dasar manusia : ◦ Baik
◦ Bijaksana
◦ Kemurnian niat
◦ Keluhuran budi
◦ Kerendahan hati
◦ Kesungguhan dan ketuntasan kerja
◦ Integritas ilmiah dan sosial
◦ serta kesejawatan dan cinta
ISI KODEKI
KEWAJIBAN UMUM
KEWAJIBAN KPD PASIEN
KEWAJIBAN KPD TEMAN SEJAWAT
KEWAJIBAN KPD DIRI SENDIRI
KEWAJIBAN UMUMPasal 1Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkansumpah dan atau janji dokter.
Pasal 2Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusanprofesional secara independen, dan mempertahankan perilaku profesionaldalam ukuran yang tertinggi.
Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak bolehdipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dankemandirian profesi.
Pasal 4Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifatmemuji diri .
Pasal 5Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan dayatahan psikis maupun fisik, wajib memperoleh persetujuan pasien/keluarganya dan hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasientersebut.
Pasal 6Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan ataumenerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belumdiuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkankeresahan masyarakat.
Pasal 7Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapatyang telah diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikanpelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moralsepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatanatas martabat manusia.
Pasal 9Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasiendan sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya padasaat menangani pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakteratau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya,dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
Pasal 11Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungihidup makhluk insani.
Pasal 12Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikankeseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, danrehabilitatif ), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya sertaberusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral dibidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib salingmenghormati.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP PASIEN
Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh
keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas
persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter
yang mempunyai keahlian untuk itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa
dapat berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam
beribadat dan atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya
tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud
tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan
mampu memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP TEMAN SEJAWAT
Pasal 18Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiriingin diperlakukan.
Pasal 19Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat,kecuali dengan persetujuan keduanya atau berdasarkan prosedur yangetis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI SENDIRI
Pasal 20Setiap dokter wajib selalu memelihara kesehatannya, supaya dapatbekerja dengan baik.
Pasal 21Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.
SUMPAH DOKTER
Demi Allah saya bersumpah, bahwa :
1. Saya akan membaktikan hidup saya gunakepentingan perikemanusiaan.
2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaansaya sebagai dokter.
3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabatdan tradisi luhur profesi kedokteran.
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang sayaketahui karena keprofesian saya.
5. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuksesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saatpembuahan.
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supayasaya tidak terpengaruh olehpertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosialdan jenis penyakit dalam menunaikan kewajibanterhadap pasien.
9. Saya akan memberi kepada guru-guru sayapenghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya sepertisaudara kandung.
11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode EtikKedokteran Indonesia.
12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguhdan dengan mempertaruhkankehormatan diri saya.
SUMPAH DOKTER
Pelanggaran Etik Peresepan
Pasal 3: Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang
dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Penjelasan:Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik: menerima imbalan selain dari pada yang layak dengan
jasanya, kecuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan atau kehendak pasen.
membuat ikatan atau menerima imbalan dari perusahaan farmasi / obat, perusahaan alat kesehatan/kedokteran atau badan lain yang dapat mempengaruhi dokter,
melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung untuk mempromosikan obat, alat atau bahan lain guna kepentingan dan keuntungan pribadi dokter.
CONTOH :
PELANGGARAN
Dalam hal seorang dokter diduga melakukan pelanggaran etika kedokteran (tanpa melanggar norma hukum), maka ia akan dipanggil dan disidang oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI untuk dimintai pertanggung-jawaban (etik dan disiplin profesi)nya.
Persidangan MKEK bertujuan untuk mempertahankan akuntabilitas, profesionalisme dan keluhuran profesi.
HUKUMETIKA
DISIPLIN
NORMADALAM PRAKTIK KEDOKTERAN
ATURAN
HUKUM
KEDOKTERAN
ATURAN
PENERAPAN
ETIKA
KEDOKTERAN
(KODEKI)
ATURAN
PENERAPAN
KEILMUAN
KEDOKTERAN
II IMPLEMENTASI KODE ETIK KEDOKTERAN
Kondisi kini
Menjadi dasar dokter dalam bersikap, berperilaku, bertindak dalam praktik dan di masyarakat
Pengaduan masyarakat melalui :◦ Media◦ Fasilitas kesehatan◦ Pemerintah◦ IDI◦ Ombudsman◦ Penegak Hukum
Aspek etik dan hukum sangat luas danterkadang tumpang tindih
Masalah dari pihak dokter
arogan
serakah
penyalahgunaan wewenang/kekuasaan
konflik kepentingan
Kemampuan berkomunikasi
Jenis Pelanggaran (contoh)
etik murni1. Menarik imbalan jasa yang tidak wajar dari klien
2. Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya.
3. Memuji diri sendiri
4. Pelayanan kedokteran yang diskriminatif.
5. Kolusi dengan perusahaan farmasi atau apotik.
6. Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran berkesinambungan.
7. Dokter mengabaikan kesehatannya sendiri.
Contoh-contoh kasus etikolegal1. Pelayanan kedokteran di bawah standar (malpraktek)
2. Menerbitkan surat keterangan palsu.
3. Membocorkan rahasia pekerjaan / jabatan dokter.
4. Pelecehan seksual.
Pelapor: keluarga (85,7 %)
MATERI LAPORAN14.3
85.7
%
diluar kode etik
salah penanganan medis
KASUS YANG DILAPORKAN KPD MKEK
Dokter yang dilaporkan
14.3
85.7
%
dr umum dr spesialis
28.6
71,4
%
jalur hukum
putusan MKEK
HASIL AKHIR
KELEMAHAN
Dlm rekomendasi ijin praktek : Sisi etika belum digunakan sbg prasyarat Sisi etika sbg sekedar unsur kognitif Pemahaman pengukuran evaluasi etika
msh blm seragam krn ketidak-tahuan
III KESIMPULAN
MKEK menangani di hulu aspek etikaprofesi dokter
Pengenalan Kode Etik Kedokteran harus terus dilakukan kepada anggota IDI
Komunikasi & Konsultasi tentang Kode Etik
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT......SALAM PENGABDIAN!