Nuclear Medicine in Nuclear Medicine in Cardiovascular System Cardiovascular System Peran Kedokteran Nuklir pada Pemeriksaan Peran Kedokteran Nuklir pada Pemeriksaan Kelainan Fungsi Jantung Kelainan Fungsi Jantung Oleh.dr.Eko Purnomo,SpKN Oleh.dr.Eko Purnomo,SpKN Instalasi Radionuklir-Kedokteran Nuklir Instalasi Radionuklir-Kedokteran Nuklir RSPAD GATOT SOEBROTO RSPAD GATOT SOEBROTO Jakarta Jakarta Disajikan pada kuliah pakar Tgl 17 November 2008 Disajikan pada kuliah pakar Tgl 17 November 2008
33
Embed
Peran Kedokteran Nuklir Pada Pemeriksaan Kelainan Fungsi Jantung
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Nuclear Medicine in Nuclear Medicine in Cardiovascular SystemCardiovascular System
Peran Kedokteran Nuklir pada Pemeriksaan Peran Kedokteran Nuklir pada Pemeriksaan Kelainan Fungsi JantungKelainan Fungsi Jantung
Disajikan pada kuliah pakar Tgl 17 November 2008Disajikan pada kuliah pakar Tgl 17 November 2008
RSPAD GATOT SOEBROTO
1. Menggunakan radiasi pengion dari sumber sinar terbuka yaitu radionuklida buatan sebagai sumber radiasi
2. Teknik diagnostik didasarkan atas proses fisiologis dari organ yang diperiksa, melalui pencitraan statik dan dinamik atau studi non-pencitraan.
3. Bersifat non-invasif4. Sangat sensitif, kurang spesifisitas5. Paparan radiasi terhadap penderita maupun petugas pada
umumnya relatif rendah dibandingkan dengan pemeriksaaan dengan sinar X.
Karateristik I. Kedokteran Karateristik I. Kedokteran NuklirNuklir
• Nuclear medicine centers in Indonesia Nuclear medicine centers in Indonesia
1
1
1
1
1
1
1
4
Cardiac Nuclear Medicine ScanCardiac Nuclear Medicine ScanPerfusi miokard scanPerfusi miokard scan
Pemeriksaan yang sensitif dan non Pemeriksaan yang sensitif dan non invasif untuk menilai perfusi invasif untuk menilai perfusi miokardial berdasarkan miokardial berdasarkan penangkapan(up-take) radiotracer penangkapan(up-take) radiotracer oleh miokardium oleh miokardium
TujuanTujuan
Menilai penyakit jantung koroner, Menilai penyakit jantung koroner, infark miokard, infark miokard, hipertrofi ventrikel kiri/kanan,hipertrofi ventrikel kiri/kanan,septum asimetrik,LBBB, septum asimetrik,LBBB, stratifikasi dan prognosa penyakit stratifikasi dan prognosa penyakit
Persiapan obat : 8-10 mCi 99mTc-Persiapan obat : 8-10 mCi 99mTc-sestamibi atau tetrofosmin.sestamibi atau tetrofosmin.
Teknis pelaksanaan pemeriksaanTeknis pelaksanaan pemeriksaan Setelah alat gamma camera dikalibrasi, masukan data pasien Setelah alat gamma camera dikalibrasi, masukan data pasien kedalam computer.kedalam computer. Pasien dalam posisi tidur terlentang,lengan diletakkan diatas Pasien dalam posisi tidur terlentang,lengan diletakkan diatas
kepala.kepala. Suntikan 8-10 mCi 99mTc-sestamibi atau tetrofosmin secara Suntikan 8-10 mCi 99mTc-sestamibi atau tetrofosmin secara
intra vena pada puncak beban dan latihan fisik dipertahankan 1-intra vena pada puncak beban dan latihan fisik dipertahankan 1-2 menit. Beban fisik dihentikan bila pasien sudah mencapai 2 menit. Beban fisik dihentikan bila pasien sudah mencapai minimal 85% target atau ada keluhan nyeri dada,pusing, keringat minimal 85% target atau ada keluhan nyeri dada,pusing, keringat dingin atau tidak sanggup lagi meneruskan latihan beban.dingin atau tidak sanggup lagi meneruskan latihan beban.
Pemeriksaan scan dilakukan segera setelah latihan fisik selesai.Pemeriksaan scan dilakukan segera setelah latihan fisik selesai. Bila diperlukan scan saat istirahat 4 jam setelah latihan fisik, Bila diperlukan scan saat istirahat 4 jam setelah latihan fisik,
disuntik 10-15mCi sebelum scan dilakukan.disuntik 10-15mCi sebelum scan dilakukan. Akwisisi data,scan dinamik,matriks 64x64,jumlah proyeksi Akwisisi data,scan dinamik,matriks 64x64,jumlah proyeksi
Pemrosesan data program myoflex spect, kontrol kwalitas Pemrosesan data program myoflex spect, kontrol kwalitas akwisisi data dengan cine display dan sinogram, tiga proyeksi akwisisi data dengan cine display dan sinogram, tiga proyeksi sagital,horisontal dan koronal. sagital,horisontal dan koronal.
ExpertiseExpertise
Penilaian hasil pemeriksaan Penilaian hasil pemeriksaan dilakukan oleh dokter spesialis dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran nuklir kedokteran nuklir
Scan jantung(myocardial perfusion scan)
Penyakit jantung koroner Infark miokard Hipertrofi ventrikel Hipertrofi septum asimetrik Stratifikasi risiko dan prognosa penyakit
jantung koroner Penentuan viabilitas miokard Perfusi miokard Gated blood pool
Nuclear Cardiology
Radionuclide imagingRadionuclide imaging
First pass study (radionuclide angiography)
Muga (radionuclide ventriculography)
Acute myocardial scan Myocardial perfusion scan
Radionuclide imagingRadionuclide imaging
First pass study (radionuclide angiography)
Muga (radionuclide ventriculography)
Acute myocardial scan Myocardial perfusion scan
Studi lintas pertama digunakan untuk deteksi, lokalisasi dan kuantifikasi (Qp/Qs) L-R shunt intra dan ekstra kardiak.
Untuk membedakan PDA dari respiratory dystress syndrome Untuk membedakan defek septum atrium dari stenosis a.
pulmonalis karena keduanya dapat memberikan gambaran klinis yang mirip.
Hipertensi pulmonal Mengukur volume sekuncup, cardiac out put, fraksi ejeksi
ventrikel. Penentuan indeks regurgitasi
Beberapa indikasi pemeriksaan studi Beberapa indikasi pemeriksaan studi lintas pertamalintas pertama
NO : S 0585/01 SEX : MALE AGE : 60 YRS ECG : NON Q-WAVE MYOCARDIAL INFARCTION
Pada iskemik miokard : mismatching perfusion defect
Pada infark miokard : matching perfusion defect
Lebih dari 80% penderita dengan PPM abnormal terbukti menderita infark miokard akut atau unstable angina, sebaliknya tidak ada satupun penderita dengan PPM normal25% penderita infark miokard tanpa nyeri dada PPM sangat berguna untuk deteksi dan kuantifikasi luasnya infarkPPM dapat digunakan untuk evaluasi pasca terapi trombolitik atau angioplasti