Peran IPCN Dalam Penilaian Risiko dan Manajemen Paparan Covid-19 Pada Nakes (Contact Traching) Lili Agustina SKp.MM. 6 Juni 2020
Peran IPCN Dalam Penilaian Risiko danManajemen Paparan Covid-19 Pada Nakes
(Contact Traching)
Lili Agustina SKp.MM.
6 Juni 2020
Nama : LilAgustina, SKP., MM
Tempat / Tgl Lahir : B. Aceh, 11 Januari 1964
Alamat Kantor : RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan , Banten
Pengalaman Kerja:
1999 – 2003 : Koordinator Ruang Perawatan Medical – Surgical
2003 – 2005 : Supervisor
2005 – saat ini : Infection Prevention Control Nurse
Organisasi :
1. Ketua HIPPII Banten
2. Pengurus HIPPII Pusat
Training :
1. Kursus dasar PPI Perdalin Jaya tahun, Jakarta, Sept 2005
2. APSIC training course in Infecion Control, Singapura, Sept 2006
3. Training ISO 1991:2000 Internal Quality Audit Training, Banten, Juli 2006
4. Attanded the Infection Control During Contruction,Renovation & Maintenance Simulated Training Workshop, Melbourne, Agust 2007
5. Peri-Operative Infection Control ( Interactive Train the Trainer Program Surgical Assistant Model ), Jakarta, April 2008
6. Kursus Lanjutan PPI ” Surveilans Infeksi di Rumah Sakit “ Perdalin Jaya, Jakarta, Juni 2008
7. Workshop Keselamatan Pasien & manajemen Risiko Klinis, Banten, Juli 2008
8. Contruction & Renovation Building workshop, Banten, 9 September 2009
9. Understanding ISO 9001:2008 Series and Internal QMS Auditor, Banten 26-27 April 2012
10. Hand Hygiene Audit Workshop, Singapore, 1 Juli 2012
11. The 7th International Congress of the Asia Pasific Society of Infection Control (APSIC 2015), Taipeh, Taiwan, March 26-29, 2015.
12. TOT Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 2017
CURICULUM VITAE
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya
dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS)
COVID-19 adalah penyakit pernapasanyang berbeda dari Penyakit virus Ebola(EVD), yang ditular melalui kontak,droplet dari cairan tubuh terinfeksi danairborne pada procedural ygmenyebabkan aerosol.
Cara Penularan CoVid-19
• Kasus konfirmasi adalah pasien terinfeksi COVID-19 dengan hasil tes positif melalui pemeriksaan PCR.
• Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter dengan kasus PDP atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbulgejala.
Kasus Positif Meninggal
Total kasus di Indonesia per 31 Mei 2020 26,473 1,613
Tenaga Kesehatan (per 6 Mei 2020 - estimasi) 2,488 100
Presentase kasus pada Tenaga Kesehatan 9.4% 6.2%
91%
9%
Persentase Kasus Positif
Non Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan (per 6Mei 2020 - estimasi)
94%
6%
Persentase Kasus Meninggal
Non Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan (per 6Mei 2020 - estimasi)
HH
APD
Limbah
Pengendalian Lingkungan
Peralatan Perawatan Pasien
Penanganan Linen
Kesehatan KaryawanPenempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
Airborne
Droplet
Contact
1. EDUKATOR2. SURVEIYOR3. AHLI DALAM BIDANG
PPI4. Konsultan5. Manajer6. Komunikator7. Motivator8. Fasilitator9. Koordinator10. Evaluator11. Auditor
Peran IPCN
PENGERTIAN
Penilaian Risiko
.... Adalah alat penilaian yang digunakan untukmengidentifikasi ketidakpatuhan dalampenerapan PPI dan menetapkan kebijakan untukmengurangi paparan pada petugas kesehatan
Manajemen Risiko
.... Adalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi,menilai dan menyusun prioritas risiko, dengan tujuan untukmenghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
Kontak tracing
.... digunakan untuk mengidentifikasi memiliki hubungan dekat denganseseorang yang didiagnosis dengan penyakit Coronavirus (COVID-19)
TUJUAN
Untuk meningkatkan penilaian risiko yang ada
khususnya untuk kelompok berisiko dan rentan dalam
kerja mereka
Membantu organisasi mengidentifikasi siapa yang
berisiko bahaya.
Untuk menilai dan melindungi pekerja dengan risiko
lebih besar jika mereka kontak pasien COVID-19.
Healtcare Associated Infections ( HAIs) adalah
Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan dirumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,dimana pada saat masuk tidak ada infeksi atau tidak masainkubasi, termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi munculsetelah pulang juga infeksi pada petugas karenapekerjaannya
Kajian risiko yang dilakukan pada Nakes yaitu dilakukan padaKasus Terkonfirmasi adalah pasien terinfeksi COVID-19dengan hasil tes positif melalui pemeriksaan
Kajian Risiko Pada Nakes
1. Tingkat Virulensi covid-19 dapat ditularkan melalui kontak dandroplet
2. Orang yg paling berisiko tertular adalah mereka yang berhubungan atau yg merawat pasien (Nakes).
3. Penilaian risiko dilakukan untuk rekomendasi pencegahan danpengendalian infeksi untuk mengurangi terjadinya paparaninfeksi :
- Penggunaan APD
- Hand hygiene
- Tindakan procedural yang dapat menimbulkan aerosol
- Paparan cairan tubuh
- Physical distancing
Mengapa Dilakukan Penilaian Risiko
Tahapan kontak traching terkait penyebaran COVID-19
1. Identifikasi kontak
2. Pendataan kontak
3. Tatalaksana Kontak
4. Pemantauan
5. Pencatatan dan Pelaporan
Menentukan Kategori Risiko
PERNYATAAN SKRINING AWAL COVID-19
Kuesioner berikut untuk mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya tentang status kesehatan pasien/pengunjung/karyawan/dokter terkini sehingga petugas kesehatan akan memberikan tindak lanjut penanganan yang tepat. Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ................................................................................................................................
No. Identitas : ................................................................................................................................
Tanggal lahir : ................................................................................................................................
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Alamat : ................................................................................................................................ ................................................................................................................................ No. Telepon : ................................................................................................................................
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa kondisi saya saat ini adalah sebagai berikut :
1. Gejala : □ Demam □ Batuk □ Pilek □ Sakit Tenggorokan □ Lesu □ Diare □ Sesak Nafas □ Sakit Kepala □ Mual □ Muntah □ Tidak ada gejala
Jika ada gejala dimulai sejak Tanggal : ........../............./....................... 2. Apakah ada kontak dengan pasien batuk, pilek, demam dalam 14 hari terakhir atau pasien covid-19?
□ Ya □ Tidak, Jika ya, sebutkan tgl contact terakhir : ........../............./....................... 3. Dalam 14 hari terakhir, apakah Anda bepergian ke area diluar domisili atau keluar area kerja dimana sebelumnya jarang anda kunjung. □ Ya □
Tidak, Jika ya sebutkan nama daerahnya dan tanggal berpergiannya …………………….., ........../............./....................... 4. Dalam 14 hari terakhir, apakah Anda pernah kontak dengan seseorang yang berada dalam “Karantina Rumah” □ Ya □ Tidak
Tangerang Selatan,......../......../....... Jam : ..... : ...... WIB
(.........................................)
INSTRUMEN SELF ASSESSMENT
RISIKO COVID-19
Nama : NIK (No.KTP) : No. ID Staff : Unit / Departemen : Tanggal :
Demi kesehatan dan keselamatan bersama di tempat kerja, anda harus JUJUR dalam menjawab pertanyaan di bawah ini.
Dalam 14 hari terakhir, apakah anda pernah mengalami hal hal berikut: No. PERTANYAAN YA TIDAK JIKA YA,
SKOR
JIKA
TIDAK,
SKOR
1 Apakah pernah keluar rumah/ tempat umum
(pasar, fasyankes, kerumunan orang, dan lain lain ) ? 1 0
2 Apakah pernah menggunakan transportasi
umum ? 1 0
3 Apakah pernah melakukan perjalanan ke
luar kota/internasional ? (wilayah yang
terjangkit/zona merah)
1 0
4 Apakah anda mengikuti kegiatan yang
melibatkan orang banyak ? 1 0
5 Apakah memiliki riwayat kontak erat dengan
orang yang dinyatakan ODP,PDP atau konfirm COVID-19
(berjabat tangan, berbicara, berada dalam satu ruangan/
satu rumah) ?
5 0
6 Apakah pernah mengalami demam/
batuk/pilek/ sakit tenggorokan/sesak dalam
14 hari terakhir.
5 0
JUMLAH TOTAL Keterangan
0 : Risiko Kecil
1 - 4 : Risiko Sedang
> 5 : Risiko Besar
TINDAK LANJUT:
Risiko besar, agar dilakukan investigasi dan tidak diperkenankan masuk bekerja. Pekerja dilakukan pemeriksaan RT-PCR, jika tidak tersedia dapat dilakukan Rapid Tes oleh petugas kesehatan / fasyankes setempat.
Risiko kecil - sedang, diperbolehkan masuk bekerja namun dilakukan pemeriksaan suhu di pintu masuk tempat kerja. Apabila didapatkan suhu >37,3°C agar dilakukan investigasi dan pemeriksaan petugas kesehatan. Jika dipastikan pekerja tidak memenuhi kriteria OTG, ODP atau PDP. Pekerja dapat masuk bekerja.
ALUR TINDAK LANJUT HASIL SELF ASSESSMENT RISIKO COVID-19
HASIL SELF ASSESSMENT RISIKO COVID-19
RISIKO TINGGI RISIKO RENDAH
Tidak Diperbolehkan
Bekerja
Dilakukan pemeriksaan
RT PCR atau Rapid Test
Diperbolehkan Bekerja
PEMERIKSAAN SUHU TUBUH DI PINTU
Suhu > 37.3 C (Pengukuran Suhu 2x Jarak 5 Menit)
Suhu < 37.3 C
Dilakukan investigasi dan
pemeriksaan oleh petugas kesehatan
di tempat kerja
DIIZINKAN MASUK
Memenuhi Kriteria OTG,
ODP atau PDP
Tidak memenuhi Kriteria
OTG, ODP atau PDP
TIDAK DIIZINKAN MASUK*
DIIZINKAN MASUK
DENGAN PEMANTAUAN
KETAT
Membawa Surat
keterangan hasil
pemeriksaan kesehatan
(Form 3)
1. INFORMASI PETUGAS KESEHATAN
A. Nama lengkap:
B. Umur
C. Jenis Kelamin: □ Laki-laki □ Perempuan
D. Alamat domisili:
E. Nomor Telepon:
F. Jenis tenaga kesehatan:
G. Bagian
2. INFORMASI KONTAK DENGAN PASIEN COVID-19
A. Tanggal petugas pertama kali terpapar dengan pasien terkonfirmasi COVID-19
Tgl(hari/bl/tahun): / _/ _
□ Tidak tau
B. Nama fasilitas kesehatan tempat pasien mendapatkan perawatan:
Kajian Risiko Pada Covid-19Formulir Pengkajian Risiko Pada Petugas Kesehatan yang Terpapar Pasien
Terkonfirmasi Virus COVID-19
1. KEGIATAN PETUGAS KESEHATAN DALAM MERAWAT PASIEN COVID-19 DI RS
A. Apakah anda merawat langsung pasien terkonfirmasi COVID-19? □Ya □Tidak □ Tidak tau
B. Apakah anda kontak berhadapan (dalam jarak ≥ 1 meter) dengan pasien terkonfirmasi COVID-19 di RS ini?
□Ya □Tidak□ Tidak tau
C. Apakah anda berada dekat pasien terkonfirmasi Covid-19, ketika dilakukan prosedur yang meghasilkan aerosol-pada pasien seperti contoh dibawah ini?
□Ya □Tidak □ Tidak tau
- Jika iya, prosedur apa? □ Tracheal intubation
□ Nebulizer
□ Suctioning
□ Pengambilan sputum
□ Tracheotomy
□ Bronchoscopy
□ Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
□ Tindakan lainnya (sebutkan):
D. Apakah anda kontak langsung dengan lingkungan pasien terkonfirmasi COVID-19 saat merawat? Misalnya mengganti linen tempat tidur, peralatan medis, kamar mandi, dan lainnya.
□Ya □Tidak □ Tidak tau
E. Apakah Anda bekerja terkait pelayanan kesehatan (dibayar atau tidak dibayar) di fasilitas kesehatan lain selama periode di atas?
□ Fasilitas kesehatan lainnya (pemerintah atau swasta)
□ Poliklinik pribadi
□ Fasilitas lainnya sebutkan:
4. KEPATUHAN TERHADAP PROSEDUR PPI SELAMA BERINTERAKSI DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Untuk pertanyaan berikut, silakan mengukur frekuensi penggunaan APD yang Anda kenakan, seperti yang direkomendasikan:
Selalu = lebih dari 95% menggunakannya
Sebagian besar = 50% atau lebih tetapi tidak sampai 100% menggunakan
Sesekali = 20% sampai kurang dari 50% menggunakannya
Jarang = kurang dari 20%.
A. Selama berinteraksi dalam pelayanan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda memakai peralatan pelindung diri (APD)?
□Ya □Tidak
Jika Ya, seberapa sering anda menggunakan APD:
1. Sarung tangan sekali pakai □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
2. Masker Surgical □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
3. Face shield atau goggles/pelindung mata □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
4. Gown sekali pakai □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
A. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda keluar dan mengganti APD sesuai dengan prosedur (misalnya saat menjadi basah, setelah selesai merawat pasien, membuang APD yang basah di tempat sampah, melakukan cuci tangan, dll)?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
B. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien COVID-19 (terlepas dari Anda memakai sarung tangan atau tidak)?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
C. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan prosedur bersih atau aseptic (misalnya saat memasang kateter vaskular perifer, intubasi, dll.)?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
D. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan setelah terpapar darah dan cairan tubuh pasien?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
E. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan setelah menyentuh lingkungan pasien (tempat tidur, pegangan pintu, dll), terlepas dari Anda mengenakan sarung tangan atau tidak?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
F. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, apakah area permukaan yang sering di sentuh seperti gagang pintu, meja pasien sering dilakukan dekontaminasi/ pembersihan (setidaknya 3x sehari)?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
5. MENGUKUR KEPATUHAN TERHADAP PPI KETIKA MELAKUKAN PROSEDUR YANG MENGHASILKAN AEROSOL (MISALNYA INTUBASI TRAKEAL, PENGOBATAN NEBULIZER, TINDAKAN SUCTION TERBUKA, PENGAMBILAN SPUTUM, TRACHEOTOMY, BRONKOSKOPI, RESUSITASI KARDIOPULMONARY (CPR), DSB.).
Untuk pertanyaan berikut, silakan mengukur frekuensi dengan APD yang Anda kenakan, seperti yang direkomendasikan:
Selalu = lebih dari 95% menggunakannya
Sebagian besar = 50% atau lebih tetapi tidak sampai 100% menggunakan
Sesekali = 20% sampai kurang dari 50% menggunakannya
Jarang = kurang dari 20%.
A. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, Apakah Anda memakai peralatan pelindung diri (APD)?
Jika Ya, pada masing-masing APD dibawah, seberapa sering anda menggunakannya:
□Ya □Tidak
1. Sarung tangan sekali pakai □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
2. Masker N95 (atau sejenis masker pernafasan) □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
3. Face shield atau goggles/pelindung mata □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
4. Gown sekali pakai □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
5. Apron tahan air □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
5. MENGUKUR KEPATUHAN TERHADAP PPI KETIKA MELAKUKAN PROSEDUR YANG MENGHASILKAN AEROSOL (MISALNYA INTUBASI TRAKEAL, PENGOBATAN NEBULIZER, TINDAKAN SUCTION TERBUKA, PENGAMBILAN SPUTUM, TRACHEOTOMY, BRONKOSKOPI, RESUSITASI KARDIOPULMONARY (CPR), DSB.).
Untuk pertanyaan berikut, silakan mengukur frekuensi dengan APD yang Anda kenakan, seperti yang direkomendasikan:
Selalu = lebih dari 95% menggunakannya
Sebagian besar = 50% atau lebih tetapi tidak sampai 100% menggunakan
Sesekali = 20% sampai kurang dari 50% menggunakannya
Jarang = kurang dari 20%.
A. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, Apakah Anda memakai peralatan pelindung diri (APD)?
Jika Ya, pada masing-masing APD dibawah, seberapa sering anda menggunakannya:
□Ya □Tidak
1. Sarung tangan sekali pakai □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
2. Masker N95 (atau sejenis masker pernafasan) □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
3. Face shield atau goggles/pelindung mata □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
4. Gown sekali pakai □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
5. Apron tahan air □ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
A. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, Apakah Anda keluar dan mengganti APD sesuai dengan prosedur (misalnya saat menjadi basah, buang APD yang basah di tempat sampah, dilakukan cuci tangan, dll)?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
B. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien COVID-19, terlepas dari Apakah Anda mengenakan sarung tangan atau tidak?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
C. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan prosedur bersih atau aseptik?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
D. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, Apakah Anda melakukan cuci tangan setelah menyentuh lingkungan pasien (tempat tidur, pegangan pintu, dll), terlepas dari Anda menggunakan sarung tangan atau tidak?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
E. Selama prosedur yang menghasilkan aerosol pada pasien COVID-19, apakah permukaan yang sering disentuh dilakukan dekontaminasi/ pembersihan (setidaknya tiga kali sehari)?
□ Selalu, seperti yang direkomendasikan
□ Sebagian besar waktu
□ Sesekali
□ Jarang
6. KECELAKAAN DENGAN BAHAN BIOLOGI
A. Selama berinteraksi dalam perawatan kesehatan dengan pasien COVID-19, Apakah Anda mengalami kejadian terpapar cairan tubuh/sekresi pernapasan? Lihat contoh di bawah
□Ya □ Tidak
Jika ya, jenis kejadian yang mana? □ Percikan cairan tubuh/sekresi pernapasan pada selaput lendir mata
□ Percikan cairan tubuh/sekresi pernapasan pada selaput lendir mulut/hidung
□ Percikan cairan tubuh/sekresi pernapasan pada kulit yang tidak utuh
□ Tusukan/ insiden benda tajam dengan material yang terkontaminasi dengan cairan tubuh /sekresi pernapasan
Kategorisasi risiko petugas kesehatan yang terpapar virus COVID-19
1. Risiko Tinggi terhadap infeksi virus COVID-19
□ Petugas Kesehatan yang tidak menjawab ‘Selalu’ pada pertanyaan:
4A1 – 4G, 5A – 5F
□ Atau menjawab ‘Ya’ pada pertanyaan 6A.
2. Risiko Rendah terhadap infeksi virus COVID-19 virus infection
□ Jawaban selain diatas
DATA CONTACT TRACING NAKES RS. ………… PERIODE 1 MART -…….
Bagian NoNama
Karyawan
Pasien Ny. A (No Medrec ............... )Tanggal masuk Rawat : ......
Tgl pindah ICU.......Tanggal Rujuk :.......(RS ......)
Tanggal swab : ......... Hasil swab I : ....., Hasil swab 2 : .......
Tgl pulang Rawat ............
Pasien Ny. A (No Medrec ............... )Tanggal masuk Rawat : ......
Tgl pindah ICU.......Tanggal Rujuk :.......(RS ......)
Tanggal swab : ......... Hasil swab I : ....., Hasil swab 2 : .......
Tgl pulang Rawat ............
Pasien Ny. A (No Medrec ............... )
Tanggal masuk Rawat : ...... Tgl pindah ICU.......
Tanggal Rujuk :.......(RS ......) Tanggal swab : .........
Hasil swab I : ....., Hasil swab 2 : .......
Tgl pulang Rawat ............
Pasien Ny. A (No Medrec ............... )Tanggal masuk Rawat : ......
Tgl pindah ICU.......Tanggal Rujuk :.......(RS ......)
Tanggal swab : ......... Hasil swab I : ....., Hasil swab 2 : .......
Tgl pulang Rawat ............
Tanggal kontak terakhir
14 setelahkontak
kategori Tanggal kontak terakhir
14 setelahkontak
pertama
kategori Tanggalkontakterakhir
14 setelahkontak
kategori Tanggalkontakterakhir
14 setelahkontak
kategori
dr. Umum
1 dr. J
2 dr. A
Dr. Spesialis
3dr
4
IGD
5
6
Poliklinik
7
8
icu
9
10
Laboratorium
11
12
Radiologi13
14
LEMBAR KESEDIAAN KARANTINA/ ISOLASI MANDIRI
(PERAWATAN DI RUMAH)
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
JenisKelamin :
Nomor Hp :
Alamat :
Menyatakan bersedia untuk dilakukan tindakan karantina/isolasi
mandiri (perawatan di rumah) selama 14 hari dan akan mematuhi segala
aturan/protokol yang ditetapkan oleh Pemerintah sampai tindakan ini
dinyatakan berakhir.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
……, …………………… 2020
Petugas kesehatan, Yang membuat pernyataan
( ) ( )
Mengetahui,
Kabid
( )
YANG HARUS DILAKUKAN PEKERJA SAAT MELAKUKAN
KARANTINA/ISOLASI MANDIRI
1. Tinggal di rumah, dan jangan keluar rumah.
2. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya jika
memungkinkan, upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota
keluarga lain.
3. Gunakan selalu masker selama masa karantina/isolasi mandiri 4. Tutup mulut dan hidung dengan tissue saat anda batuk atau bersin, atau anda
dapat batuk ke arah lengan baju
5. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama 30-60 detik atau menggunakan alcohol-based hand sanitizer bila tangan tidak terlihat kotor.
6. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
7. Monitor terhadap adanya gejala dan keluhan Monitor suhu setiap hari. Apabila anda mengalami/merasakan salah satu gejala dibawah ini, segera periksa ke dokter
umum atau IGD rumah sakit: Demam Batuk Nyeri tenggorokan Nyeri dada Kesulitan bernafas
8. Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas), dan
perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi, gayung) dan linen/seprai.
9. Terapkan P erilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) dengan mengonsumsi
makanan bergizi melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika batuk/bersin.
10. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
11. Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan.
12. Jika timbul gejala atau mengalami perburukan segera laporkan pada petugas
kesehatan di tempat kerja dan menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat.
Jika tidak dimungkinkan melakukan karantina/isolasi mandiri di rumah,
laporkan kepada petugas kesehatan tempat kerja/Puskesmas/Klinik atau
Dinkes setempat atau melalui Call Centre setempat.
Mohon mematuhi semua informasi di atas. Tetap berbahagia dan semangat
dalam menjalani pembatasan kegiatan Anda di rumah. Jalankan semua kegiatan
dengan penuh keikhlasan dan suka cita untuk mendukung imunitas tubuh
Anda. Kunci kesusksesan pemulihan kesehatan Anda dan juga kesehatan orang-
orang yang Anda sayangi adalah diri Anda sendiri.
Terima kasih atas perhatiannya.
………………., …/…/2020
Pemberi Informasi Penerima Informasi Edukasi
( ) ( )
FORM PEMANTAUAN MANDIRI PADA KARANTINA
/ISOLASI MANDIRI (Self Monitoring)
Nama :
Tanggal Pemeriksaan Pertama :
Status Covid-19 :
Riwayat Kontak :
N0.
KELUHAN/GEJALA
HARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Demam Suhu
Pagi
Suhu
Sore
2 Batuk
3 Pilek
4 Nyeri Tenggorokan
5 Sesak / sulit
bernafas
ALUR DAN TINDAK LANJUT DARI PENILAIAN RISIKO DAN
MANAJEMEN PAPARAN
EDUKASI
Sesuai dengan
form informasi
karantina
Lakukan swab
Karantina 14 hari sejak kontak terakhir
Self-monitoring terhadap suhu > 37.5C dan timbulnya gejala akut sbb: - Demam - Batuk - Pilek - Sakit tenggorokan - Nyeri dada - Sulit bernafas
Bila mengalami gejala diatas, segera periksa ke dokter Poli Covid
NAKES yang
kontak/merawat orang
terkonfirmasi Covid-19
Tidak menjawab selalu sesuai yang
disarankan ( 5A1-5G, 6A-6F) dan
jawab ya pada no 7A
Risiko Tinggi Resiko Rendah
Menjawab selalu pada
pertanyaan
Self-monitoring terhadap suhu > 37.5C dan timbulnya gejala akut sbb: - Demam - Batuk - Pilek - Sakit tenggorokan - Nyeri dada - Sulit bernafas
Bila mengalami gejala diatas, segera periksa ke dokter Poli Covid
Hasil swab negative
control
Masuk Kerja
- Minimal telah melewati 7 hari setelah onset gejala akut gangguan pernafasan (batuk, sulit bernafas, sakit tenggorokan)
- 48 jam sebelum masa karantina berakhir tidak ada demam - 24 jam sebelum masa karantina berakhir tidak ada gejala flu
& Sudah melewati 14 hari masa karantina
Nakes berisiko tinggi terhadap tertularnya virus Covid-19
Pentingnya penilaian risiko untuk menginformasikan rekomendasi PPI
untuk manajemen NAKES yang terpajan virus Covid-19
Pentingnya Peran IPCN :
1. Edukasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kewaspadaan isolasi
2. Melakukan investigasi terhadap kejadian infeksi silang pasien ke
petugas dan sebaliknya
3. Memberi edukasi selama masa karantina dalam mencegah terjadinya
infeksi silang serta dukungan psikososial kepada Nakes
KESIMPULAN
Referensi :
KMK Republik Indonesia Nomor Hk .01.07/Meskes/328/2020 Ttg
Panduan Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi
Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemenrintah
Daerah Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen, Tim
Kerja Kemendagri, 2020
WHO / 2019-nCov / HCW_risk_assessment / 2020.2
BC Centre for Diseases Control / BC Ministry of Health, 2020
TERIMA KASIH&
Tetap Semangat