Page 1
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA
DI SMK DARUSSALAM CIPUTAT
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Oleh:
Ratu Prawati
NIM: (15311488)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
1440 H/ 2019 M
Page 2
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA
DI SMK DARUSSALAM CIPUTAT
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Oleh:
Ratu Prawati
NIM: (15311488)
Pembimmbing :
Dr. Fajar Syarif, MA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)
JAKARTA
1440 H/ 2019 M
Page 7
ه حمه الره
حيم بسم الل الر
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis persembahkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
akhir zaman, Rasulullah Muhammad SAW, begitu juga kepada keluarganya,
para sahabatnya, para tabi‟in dan tabi‟ut tabi‟in serta para umatnya yang
senantiasa mengikuti ajaran-ajarannya. Amin.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak
sedikit hambatan, rintangan, serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat
bantuan dan motivasi serta bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tidak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA.,Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an
(IIQ) Jakarta.
2. Reksiana, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
3. Dr. Hj. Esi Hairani, M.Pd.,selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu
Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
4. Dosen Pembimbing Dr. Fajar Syarif, yang telah menyediakan waktu,
pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan
petunjuknya kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
5. Kepala dan Staff Perpustakaan Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.
v
Page 8
6. Segenap Staff Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta dan para dosen yang
telah banyak memberikan fasilitas, kemudahan dalam penyelesaian
penulisan Skripsi ini.
7. Hj. Marisi Nirmala Sihotang,S.E, Kepala sekolah SMK Darussalam
Ciputat
8. Bapak/Ibu guru pendidikan agama Islam SMK Darussalam Ciputat yang
telah banyak membantu dan memberikan informasi dan bantuan kepada
penulis sehingga Skripsi ini selesai.
9. Seluruh siswa/siswi SMK Darussalam Ciputat yang telah banyak
memberikan informasi dan bantuan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
10. Bapak dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan motivasi dan doanya
sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan Skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman dan sahabatku, Program Studi Pendidikan agama
Islam yang telah memberikan doa, motivasi da telah banyak membantu
serta saling bahu membahu dalam menuntut ilmu di kampus tercinta.
Hanya harapan dan doa, semoga Allah SWT memberikan balasan
yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya
dalam mengharapkan keridhaan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
masyarakat umumnya dan bagi penulis khususnya, serta anak dan keturunan
penulis kelak. Amin.
Jakarta, 24 Mei 2019
Yang membuat peryataan,
Ratu Prawati
vi
Page 9
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
th ط 17 „ ا 1
zh ظ b 18 ب 2
„ ع t 19 ت 4
gh غ s 20 ث 5
r ف j 21 ج 6
q ق h 22 ح 7
k ك kh 23 خ 8
l ل d 24 د 9
M م z 25 ذ 10
N ن r 26 ر 11
W و Z 27 ز 12
H ه S 28 س 13
„ ء Sy 29 ش 14
Y ي Sh 30 ص 15
T ة Dl 31 ض 16
vii
Page 10
1. Hakikat Guru Pendidikan Agama Islam........................ 21
2. Syarat-syarat Menjadi Guru Penddiikan Islam.............. 27
3. Peran dan Tanggung Jawab Guru PAI ......................... 29
Peningkatan Disiplin Siswa .................................................. 34
1. Hakikat Disiplin Siswa .................................................. 35
2. Kedisiplinan Menurut Perspektif Islam......................... 38
3. Macam-macam Kedisiplinan Siswa ............................. 41
DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing............................................................................ i
Lembar Pengesahan..................................................................................... ii
Pernyataan Penulis...................................................................................... iii
Motto........................................................................................................ iv
Kata pengantar........................................................................................... v
Pedoman Transliterasi............................................................................... vi
Daftar Isi.................................................................................................. vii
Daftar Singkatan....................................................................................... viii
Abstrak..................................................................................................... viiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.............................................................. 13
C. Pembatasan Masalah ...................................................... 13
D. Perumusan Masalah ........................................................ 13
E. Tujuan Penelitian.................................................................. 13
F. Manfaat Penelitian................................................................ 14
G. Kajian Pustaka ..................................................................... 15
H. Sistematika Penulisan ........................................................... 19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Karakteristik Guru Pendidikan Agama Islam........................ .21
B.
viii
Page 11
4. Strategi Menerapkan Kedisiplinan Siswa di Sekolah.... 42
C. Kerangka Berfikir .............................................................. 52
BAB III METODOLOGI PENELITIN
A. Jenis Penelitian...................................................................... 54
B. Pendekatan Penelitian........................................................... 55
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 57
D. Sumber Data ......................................................................... 57
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 58
F. Teknik Analisis Data............................................................ 65
G. Uji Keabsahan Data ............................................................. 67
H. Insrumen Wawancara............................................................. .61
BAB IV ANALISA DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Tentang SMK Darussalam Ciputat ....................................... 70
B. Kedisplinan Siswa Darussalam Ciputat ................................. 77
C. Peran Guru PAI Pada Kedisiplinan Siswa.............................. 85
D. Evaluasi Hasil Penelitian.......................................................... 96
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan............................................................................ 105
B. Saran-Saran............................................................................. 107
DAFTAR KEPUSTAKAAN............................................................... 108
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
Page 12
DAFTAR SINGKATAN
PAI : Pendidikan Agama Islam
SMK : Sekolah Menengah kejuruan
PPKT : Praktik Profesi Keguruan Terpadu
SMPIT : Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
MTs : Madrasah Syanawiyah
KKM :Kriteria Ketuntasan Minimal
UIN : Universiatas Islam Negeri
NIM : Nomor Induk Mahasiswa
IT : Ilmu Teknologi
LKS : Lembar Kerja Siswa
LAN : Local Area Network
WAN : Wide Area Network
MAN : Metropolitan Area Network
CBT : Curriculum Based Training
KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
x
Page 13
ABSTRAK
RATU PRAWATI: 15311488, “Peran Guru Pendidikan
Agama Islam Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di SMK
Darussalam Ciputat”. Skripsi: Program Studi Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an
(IIQ) Jakarta, Tahun 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran guru
pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK
Darussalam Ciputat, yang menjadi objek penelitian ini adalah peran guru PAI
dan kedisiplinan siswa SMK Darussalam dengan metode pendekatan
kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini, dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis data yaitu mengolah dan mempersiapkan data, membaca
keseluruhan data, menganalisis lebih detail dengan meng-coding data dan
membuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa
kedisiplinan siswa di SMK Darussalam sudah cukup, walau tidak menutupi
masih banyak siswa yang melanggar kedisiplinan, baik itu melanggar
kedisiplinan waktu, norma maupun peraturan tatatertib sekolah. Dengan bukti
masih adanya siswa yang tidak masuk kelas tanpa keterangan, masih
banyaknya siswa yang terlambat masuk kelas, terutama pada jam pertama
dengan alasan rumah jauh, macet, Ada juga yang sekolah tidak membawa
peralatan sekolah, tidak memakai seragam, atau pakaian tidak rapi, tidak
mengerjakan tugas, ada juga yang membuat keributan di dalam kelas.
Hasil penelitiaan ini menunjukkan bahwa peran guru PAI dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Darussalam Ciputat, sebagai
pembimbing, guru PAI selalu memberikan arahan dan nasehat kepada siswa
untuk selalu berdisiplin dan mentaati peraturan, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Sebagai motivator guru PAI selalu memberi dorongan anak
didiknya agar bergairah dan aktif dalam belajar serta selalu berdisiplin
mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah, wujud dorongan yang mereka
berikan yaitu dengan menceritakan bahwa banyak kakak kelas mereka yang
sukses karena mereka selalu disiplin dalam belajar. Sedangkan sebagai
teladan, guru PAI yang selalu mengajarkan siswa untuk selalu disiplin, guru
PAI mencontohkan kepada siswa tepat waktu dalam masuk sekolah maupun
masuk kelas, menjaga penampilan agar selalu rapi, selain itu guru PAI
memberi contoh kepada siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
Kata Kunci: Peran Guru PAI dan Kedisplinan Siswa
xi
Page 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang penting pada sebuah negara.
Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas
bangsa tersebut. Pendidikan adalah muatan arahan pilihan yang
ditetapkan sebagai wahana pengembangan masa depan anak didik yang
tidak terlepas dari keharusan kontrol manusia sebagai pendidik. Menurut
Syaiful Sagala, pendidikan sebagai penghubung dua sisi, di satu sisi
individu yang sedang tumbuh berkembang dan sisi lainnya adalah sosial,
intelektual dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk
mendorong individu tersebut.1
Pada umumnya pendidikan itu adalah suatu proses yang
diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk
mencapai kedewasaan, dalam proses inilah timbul interaksi antara
individu dengan lingkungannya, baik itu lingkungan keluarga dengan
masyarakat maupun lingkungan sekolah dengan lingkungan luar sekolah.
Misalnya di sekolah sebagai salah satu lembaga yang menyelengarakan
pendidikan formal yang mempunyai peranan sangat penting dalam
membentuk kedewasaan seorang dan mendidik anak agar menjadi orang
yang pintar, terampil dan berakhlak mulia.2
1 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 3 2Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling,
(Bandung: PT Rosdakarya, cet. Kedelapan, 2014), h. 3
1
Page 15
2
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3
Sehubungan dengan perkembangan zaman, dan degradasi moral
yang terjadi diberbagai lingkungan terutama pada generasi penerus
bangsa, kini pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada
pembangunan karakter. Pembangunan atau pendidikan karakter menjadi
salah satu perhatian yang sangat serius oleh pemerintah.
Dalam pendidikan karakter ada 18 nilai yang harus
dikembangkan dan diperhatikan sekolah dalam menentukan keberhasilan
pendidikan karakter, yaitu : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.4
Pendidikan agama merupakan salah satu materi yang bertujuan
meningkatkan akhlak mulia serta nilai-nilai spritual dalam diri anak.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan agama mempunyai peranan
penting dalam melaksanakan pendidikan karakter di sekolah. Maka
3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h. 2 4
Agus Zaenal Fitri, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di
Sekolah, (Yogyakarta: Ar-Russ Media, 2012), h. 40.
Page 16
3
sekolah harus mampu menyelenggarakan pendidikan agama secara
optimal dengan cara mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam
lingkungan sekolah yang dilakukan oleh seluruh guru dan peserta didik
secara bersama-sama serta berkesinambungan.5
Akhir-akhir ini sudah kita ketahui bahwa permasalahan yang
sering dibahas tentang karakter disiplin karena melihat pada realita tidak
sedikit siswa yang menyimpang dari kenyataan yang seharusnya. Akhir
akhir ini masih banyak siswa yang datang terlambat, melanggar
peraturan dan tata tertib, membolos sekolah, bahkan sering ditemukan
siswa yang berpakaian seragam sekolah ada di luar ketika waktu jam
pembelajaran sekolah.
Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu
sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran yang
baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib kondisinya akan
jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif.
Meningkatkan kedisiplinan terhadap siswa sangat penting dilakukan oleh
sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa.
Disiplin sangat diperlukan di sekolah agar menjadi lembaga
pembentukan mental yang handal. Tanpa adanya nilai kedisiplinan,
sekolah hanya akan menjadi tempat berseminya berbagai macam konflik
sehingga kekacaun bisa terjadi akibat tindakan indisipliner.6
5https://media.neliti.com/media/publications/195611-ID-pembentukan-karakter-
melalui-pendidikan.pdf. diakses tanggal 7 Mei 2019 6Doni Koesoema, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global,
(Jakarta: PT. Grasindo 2007), h. 233
Page 17
4
Sekolah salah satu lingkungan yang memberikan pengaruh
besar dalam menanamkan dan membina nilai-nilai yang baik pada
peserta didik. Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian
dari pendidkan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan
dari pendidikan keluarga. Di samping itu kehidupan di sekolah adalah
jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga
dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.7
Sekolah, pada hakikatnya bukanlah sekedar tempat transfer of
knowledge belaka tetapi lembaga yang juga mengusahakan usaha dan
proses pembelajaran yang berorientasi pada nilai (value oriented
enterprise).8
Seorang guru terutama guru pendidikan agama Islam (PAI)
sudah seharusnya menanamkan nilai-nilai disiplin, terhadap anak
didiknya, karena disiplin menjadi bagian integral dari keabsahan ibadah-
ibadah keagamaan. Banyak sekali dalil-dalil Al-Qur‟an yang
mengandung pelajaran atau perintah untuk menjadi orang yang
mempunyai perilaku disiplin. Antara lain Al-Qur‟an surat An-Nisa [4] :
59
أيهب ا أطيعىا لذيي ٱ ي ٱءاهنى سىل ٱوأطيعىا لل ر ٱوأولي لر هأ لأ هنكنأ
وه إلى ء فرد تنأ في شيأ زعأ ٱفئى تن سىل ٱو لل هنىى لر إى كنتنأ تؤأ
ٱب م ٱو لل يىأ خر ٱ لأ س لأ ر وأحأ لك خيأ ويلا ي ذ ٩٥تأأ
7 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, (Purwokerto: STAIN Press, 2012), h. 175 8Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan
Demokratisasi, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2002) h. 175
Page 18
5
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu
berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada
Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (QS. An-Nisa [4]:59)
Siswa dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah tidak
terlepas dari berbagi peraturan dan tata tertib yang telah diberlakukan di
sekolahnya, dan setiap siswa harus berprilaku sesuai dengan tata tertib
yang telah ada di sekolahnya. Peraturan diterapkan di sekolah memiliki
tujuan supaya para siswa memiliki jiwa disiplin yang tinggi sehingga
nantinya akan menjadi para generasi yang sukses. Dalam hal ini disiplin
merupakan suatu sikap bersedianya kita melakukan dan menaati aturan
yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi ataupun di suatu tempat yang
apabila kita dapat melakukannya berarti kita juga membantu
menciptakan sebuah kondisi yang kondusif, tertib dan aman.
Akan tetapi, akhir-akhir ini masalah disiplin sering disepelekan
bahkan banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh
peserta didik terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan sekolah.
Mereka sering menyepelekan jadwal waktu kegiatan yang diatur sekolah.
Misalnya, ketika jadwalya shalat mereka tidak langsung mengambil
wudhu malah mereka asyik bermain dengan temannya, hal itu berulang-
ulang kali dilakukan. Adapun di luar sekolah, mereka sering membuang
waktu dengan kegiatan yang tidak berguna sehingga tugas sekolah tidak
menjadi pioritas utama. Mereka lebih suka menghambur-hamburkan
waktunya, misalnya bermain game online di warnet. Hal itu, bukan suatu
hal baru pada era sekarang yang serba modern. Mengingat semakin
Page 19
6
canggihnya teknologi mau tidak mau akan berdampak perubahan sikap
pada anak sekolah.
Disiplin merupakan sesuatu yang sangat penting dalam ajaran
Islam, bahkan dapat dikatakan bahwa Islam adalah agama disiplin.
Hampir seluruh ibadah-ibadah Islam mengandung pengajaran dan latihan
disipilin. Kewajiban untuk menunaikan sholat dengan syarat dan rukun
atau tata cara tertentu jelas mengandung pelajaran dan pelatihan
disiplin.9
Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses
dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal tersebut dicapai
dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan yang dianggap
perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen,
dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman,
tenang, tentram, tertib dan teratur. Lingkungan seperti inilah lingkungan
yang kondusif bagi pendidikan. Adanya tingkat disiplin yang tinggi akan
membantu kegiatan belajar. Disiplin dapat menimbulkan rasa senang
untuk belajar, dan disiplin juga dapat meningkatkan hubungan sosial.10
Dengan demikian jelaslah bahwa masalah disiplin siswa dalam
belajar atau disiplin belajar siswa merupakan hal yang sangat penting,
karena jika kedisiplinan tersebut telah tertanam dalam diri anak, maka ia
akan berusaha untuk belajar secara teratur, kontinue, dan ajeg sesuai
9 Azyumardi Azra, Paradikma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan
Demokratisasi,... h. 227 10
Ahmad Susanto, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori dan
Aplikasinya, (Jakarta: Prenadamedia Group 2018), h. 122.
Page 20
7
dengan peraturan-peraturan yang ada sehingga akan tercapai sebuah
prestasi dalam belajar.11
Dengan adanya perkembangan zaman yang terus berkembang di
era globalisasi ini tantangan bagi siswa sangat berat bagaimana tidak,
arus informasi sangat mudah diperoleh baik yang berdampak negatif
maupun positif, perkembangan teknologi berkembang pesat, semangat
globalisasi yang semangkin merambah dari berbagai segi. Akibatnya
timbul ketidakpastian dan tantangan khususnya usia remaja yang dalam
menghadapi berbagai tantangan keadaan yang memberikan pengaruh
baik maupun menjerumuskan. Kondisi kejiwaan remaja yang labil
menyebabkan lebih mudah dipengaruhi dan terpengaruh keadaan sekitar
lingkungan dimana berada, keadaan inilah yang mempengaruhi remaja
untuk mengadakan internalisasi terhadap perilaku sosial.12
Selain komunitas multikultural yang kurang di sekolah-sekolah,
peserta didik menghadapi tantangan bertemu dan berinteraksi dengan
anak-anak lain dengan berbagai permasalahan (narkoba, seks bebas, dan
berbagai jenis kenakalan remaja lainnya). Padahal kebanyakan sekolah
belum mempunyai tim dan program bimbingan dan konseling yang
proaktif, memadai, dan mumpuni.13
11 Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika
Belajar Siswa, (Yogyakarta: Deeppublish, 2017), h. 324 12
Muntaha, Kapita Selekta Perkembangan Hukum Pidana Di Indonesia, Jakarta
Kencana, 2018, h. 121 13
Anita, Takim Andriono, Sarah Prasasti, Menjadi Sekolah Terbaik, Praktik-Praktik
Strategis Dalam Pendidikan, (Jakarta: Tanoto Faoundation, 2014), h. 153
Page 21
8
Pada masa remaja tidak sedikit yang melakukan indisipliner
(tidak taat aturan) karena masa ini emosi seseorang masih labil, belum
memiliki pegangan dan masih dalam proses pencarian jati diri, pada
masa ini seorang remaja sedang mengalami proses pembentukan
kepribadian, untuk itu perlu adanya perhatian yang lebih dari orang tua,
jika di sekolah maka pihak sekolah juga mempunyai kewajiban untuk
membimbingnya, agar si-anak tidak terjerumus terhadap hal-hal yang
merugikan. Maka tidak ada salahnya sekolah menjadikan bimbingan dan
konseling yang berinteraksi secara aktif dengan para peserta didik, yang
memberikan arahan dan bimbingan dari segala hal, sehingga siswa yang
masuk bimbingan dan konseling tidak serta merta dicap anak yang
bermasalah dengan sekolah, tidak jarang siswa berpandangan bahwa jika
sudah masuk kantor mereka berpandangan negatif, padahal sebenarnya
hadir adalah untuk memberikan bimbingan kepada siswa.
Perilaku kedisiplinan siswa baik di rumah maupun di sekolah
akan selalu beragam. Sebagian siswa memiliki perilaku kedisiplinan
yang tinggi, sebagian lagi ada yang rendah. Siswa yang memiliki
kedisiplinan tinggi akan senantiasa berprilaku disiplin tanpa disuruh atau
tanpa diminta. Tetapi bagi siswa yang memiliki kedisiplinan rendah akan
cenderung berprilaku seenaknya sendiri sehingga masuk ke lingkungan
sekolah siswa cenderung seenaknya sendiri. Maka anak tersebut akan
berprilaku indisipliner misalnya masuk sekolah telat, tidak membawa
buku pelajaran, kabur saat jam pelajaran maupun masuk kelas semaunya
(sering bolos), tidak memperhatian pelajar, membuat ribut dan
sebagainya.
Page 22
9
Dalam proses pendidikan di sekolah figur guru merupakan
pribadi kunci dan gurulah panutan utama dalam mendidikan anak didik,
semua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh
anak didik, setiap perintah dan larangan akan dituruti anak didik karena
sikap dan perilaku anak didik berada dalam lingkaran tata tertib atau
peraturan sekolah. Dalam hal ini guru pembimbing adalah guru yang
mempunyai peran dan tanggungjawab serta wewenang dan hak penuh
dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap anak terutama anak
yang bermasalah dalam kedisiplinan sekolah. Adapun indikator peran
guru adalah memberikan layanan kepada siswa yang memiliki masalah,
tidak malas dalam membimbing terhadap pelanggaran siswa seperti
terlambat masuk kelas, sering bolos, sering terlambat datang ke sekolah
maupun sering membuat keributan di sekolah baik waktu proses
pembelajar maupun di luar pembelajaran.
Selain tanggung jawab dari guru pelajaran pendidikan agama
Islam juga memiliki peran untuk memberikan nasehat dan bimbingan
kepada siswa supaya memiliki kedisiplinan yang baik. Dengan demikian
guru pendidikan agama Islam (PAI) diharapkan mampu untuk
membimbing kepada siswa bagaimana untuk selalu disiplin dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah. Ketika siswa sudah terbiasa
berperilaku disiplin di sekolah maka bisa mungkin membuahkan perilaku
disiplin dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Pembiasaan itu bisa
mengubah sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga jiwa dapat
menunaikan kebiasaan itu tanpa terlalu payah, tanpa kehilangan banyak
tenaga, dan tanpa menemukan banyak kesulitan.
Page 23
10
Seorang guru, terutama guru pendidikan agama Islam (PAI)
tidak hanya bertugas untuk mentransfer dan membimbing untuk
penguasaan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi yang jauh lebih berat
yaitu mengarahkan dan membentuk perilaku dan kepribadian yang baik
terutama dalam hal kedisiplinan terhadap anak didiknya. Berbagai usaha
tentu dilakukan oleh semua setiap lembaga pendidikan guna untuk
membentuk dan meningkatkan kedisplinan siswa. Usaha tersebut juga
dilakukan di SMK Darusalam Ciputat oleh guru Pendidikan agama Islam
(PAI) guna membentuk kepribadian dan perilaku disiplin pada siswa.
Dalam tradisi Islam, hubungan seorang guru dan murid tidak
sekedar memiliki hubungan personal saja, tapi lebih dari itu mereka
memiliki hubungan jiwa dan pritual yang dapat menjadikan rapat
keduannya. Dengan demikian transfer ilmu dari guru kepada murid tidak
sekedar untuk mengajarkan materi, tetapi lebih dari itu transfer nilai dan
akhlak yang di contohkan oleh guru itupun akan tersampaikan. Untuk
itu, disini perlunya keseriusan niat yang tulus untuk ibadah, dan
kebersihan hati sebagai wadah untuk transfernya ilmu.
Hal tersebut menggambarkan bahwa guru mempunyai
peran penting dalam membentuk kedisiplinan siswa, maka untuk
membentuk kedisiplinan siswa harus diawali dengan kedisiplinan
pada guru terlebih dahulu. Kepala sekolah sebagai penanggung
jawab terhadap seluruh aktivitas sekolah memiliki tugas salah satunya
meningkatkan kedisiplinan guru sebagai teladan bagi siswa dan
Page 24
11
bersama guru memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa.14
Berdasarkan hasil observasi di sekolah SMK Darusalam Ciputat
peneliti melihat ada beberapa siswa yang terlambat masuk kelas,
sehingga mereka mendapatkan semacam peringatan dan nasehat dari
pihak sekolah agar meraka tidak terlambat dan meningkatkan
kedisiplinan.15
Dari hasil wawancara dengan salah satu guru SMK
Darusalam Ciputat mengatakan bahwa memang di hari-hari tertentu
siswa ada yang terlambat datang ke sekolah, ada juga beberapa kali tidak
masuk kelas tanpa keterangan.
Selama melakukan kegiatan PPKT Penulis menemukan
beberapa masalah di SMK Darussalam Ciputat khusunya dalam proses
belajar mengajar di kelas SMK Darussalam, penulis mendapatkan
bebarapa siswa tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan pelajaran,
siswa membuat kesibukan sendiri dalam kelas, siswa tidak membawa
buku pelajaran ada juga siswa yang telat masuk kelas. Perilaku perilaku
tersebut mencerminkan kurang disiplinnya siswa dalam mengikuti
pelajaran maka peran guru pendidikan agama memberikan pengertian
kepada siswa betapa pentingnya mengikuti aturan disiplin dalam belajar
sebagai upaya mencapai keberhasilan siswa dalam menerima materi
yang di sampaikan.
14 Much. Hasan Darojat, “Karakter Guru dan Murid Dalam Pendidikan Islam:
Konsep Pendidikan Islam dan Pandangan Ibn Jama’ah” dalam Jurnal Edukasiana, Vol. 6
No. 3, Oktober 2015, h. 27 15
Hasil Observasi di sekolah SMK Darusalam Ciputat, tanggal 12 Desember 2018
Jam 13.30 WIB
Page 25
12
Latar belakang siswa di sekolah akan menentukkan sikap dan
kedisiplinan seorang siswa di sekolah. khusus sekolah SMK Darusalam
Ciputat adalah sekolah yang memiliki latar belakang siswa yang
beragam, dari pendidikan orang tua, lingkungan maupun perhatian
masyarakat dimana siswa tinggal sehingga siswa sekolah SMK
Darusalam Ciputat memiliki beragam permasalahan dari meraka
berpakain, kedisplinan, bahkan pergaulan meraka. Disinilah sekolah
memainkan perannya sebagai pembentuk siswa-siswa Sekolah SMK
Darusalam Ciputat agar menjadi siswa yang memiliki kualitas dan
kuantitas yang nanti akan menjadikan mereka generasi yang unggul dan
berguna bagi diri mereka, masyarakat bangsa dan negara.
Realitas di lapangan menunjukkan bahwa sering terjadi siswa
yang terlambat datang ke sekolah, merokok, membolos, tidak
mengerjakan, pekerjaan rumah, membuat keributan dikelas, melawan
guru, berkelahi yang menjurus pada tindakan kriminal. Hal tersebut
terjadi karena kurangnya disiplin dalam pribadi siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan, ketika melakukan observasi
awal di SMK Darusalam Ciputat, guru Pendidikan agama Islam memiliki
peran yang cukup besar dalam membantu meningkatkan kesadaran siswa
terkait kedisiplinan yang diwujudkan dengan dengan mematuhi tata
tertib yang berlaku di lingkungan SMK Darusalam Ciputat maupun di
luar sekolah. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengetahui peran
guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di
SMK Darusalam Ciputat.
Page 26
13
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah penelitian
dapat di identifikasi sebagai berikut:
1. Pendidikan di Indonesia menekankan pembangunan kerakter
2. Kurangnya disiplin siswa di sekolah
3. Guru PAI membentuk karakter siswa
4. Pembentukan karakter siswa di SMK Darussalam Ciputat.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, maka
penelitian ini dibatasi pada peran guru pendidikan agama Islam (PAI)
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Darusalam Ciputat
tahun pelajaran 2018/2019.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka rumusan masalahnya adalah
1. Bagaimana peran guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam
meningkatkan kedisplinan siswa di SMK Darusalam Ciputat ?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat kedisiplinan siswa di
SMK Darusalam Ciputat ?
E. Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian selalu mempunyai tujuan tertentu yang
dapat memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang ada,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
Page 27
14
1. Untuk mendeskripsikan peran guru pendidikan agama Islam
(PAI) dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK
Darusalam Ciputat.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang mendukung dan menghambat
upaya guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa di SMK Darusalam Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan memiliki manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teoretis diharapkan dapat memberi sumbangan
bagi pengembangan pendidikan Islam pada umumnya, khususnya
dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang
diperoleh dari penelitan lapangan. Serta temuan penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan dasar dalam pengembangan
pengetahuan dan teori pembelajaran.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Bagi guru pendidikan agama Islam hasil penelitian ini juga
dapat dijadikan sebagai masukan atau sumbangan bahwa
dengan adanya pelayanan yang baik dan benar akan dapat
memotivasi siswa untuk tidak melanggar aturan sekolah
dengan disiplin dan bisa mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
Page 28
15
b. Bagi siswa sebagai pegetahuan bahwa disiplin merupakan
salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam
pendidikan, minimal disiplin bagi diri sendiri.
c. Bagi peneliti sebagai masukan dan acuan bahwa untuk meraih
kesuksesan kunci paling utama adalah dengan disiplin dalam
segala hal dan waktu.
d. Bagi lembaga hasil penelitian ini diharapkan akan berguna
dalam meningkatkan mutu dan prestasi bagi lembaga tersebut.
G. Kajian Pustaka
1. Taofiq Muctharjo, A 220090089, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, dengan judul “pembentukan karakter disiplin dan tanggung
jawab melalui pemahaman dasadarma dalam kegiatan ektrakurekuler
pramuka pada siswa SMA Negeri 3 Wonogiri tahun 2013”.Dalam
skripsi ini berisi tentang pembentukan karakter disiplin dan tanggung
jawab dengan cara cepat tanggap terhadap aba-aba dari pemimpin,
mengikuti aturan pada setiap mengikuti kegiatan kepramukaan, latihan
baris-berbaris, pelatihan menjadi pemimpin dan pemecahan masalah.
Sedangkan skripsi yang penulis lakukan tentang upaya guru rumpun
PAI dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.16
Dalam penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal disiplin,
dimana penelitian ini membahas tentang pembentukan karakter melalui
kegiatan ekstrakurikuler sedangkan penelitian yang sekarang penulis
16 Taofiq Muctharjo, “Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab melalui
Pemahaman Dasadarma dalam Kegiatan Ektrakurekuler Pramuka pada Siswa SMA Negeri 3
Wonogir”, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Tidak diterbitkan (t.d)
Page 29
16
akan meneliti tentang bagaimana guru pendidikan Islam dalam
meningkatkan disiplin siswa di sekolah SMK Darusslam Ciputat.
2. Adhistya Iriana Putri, 123111004, Institut Agama Islam Negeri
Surakarta, dengan judul “upaya guru tahfidz dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar tahfidzul Qur‟an pada siswa kelas VII di SMPIT
Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran 2016/2017”. Dalam skripsi ini,
bahwa upaya guru Tahfidz yang dilakukan dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar tahfidz Qur‟an, yaitu dengan cara menjelaskan dan
menerapkan adab-adab tilawah dan tahfidzul Qur‟an, mendidik untuk
datang tepat waktu, dan memberikan target dalam kaitannya dengan
hafalan siswa agar selesai dan mencapai KKM.17
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama
meningkatkan kedisiplinan siswa, bedannya penelitian sebelumnya
adalah upaya guru tahfidz meningkatkan kedisiplinan siswa dalam
belajar tahfidz Qur‟an sedangkan penelitian yang sekarang tentang
peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa baik dalam belajar maupun disiplin ibadah.
3. Rosna Leli Harahap, NIM: 31144004, “peran guru pendidikan agama
Islam dalam membina akhlak siswa di MTs Swasta Al-Ulum Medan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan, 2018”. Penelitian ini bertujuan mengetahui
bagaimana peran guru pendidikan agama Islam dalam membina akhlak
siswa di MTs swasta Al-Ulum Medan dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru pendidikan agam Islam di MTs Al-Ulum
17 Adhistya Iriana Putri, Upaya guru Tahfidz dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar Tahfidzul Qur‟an pada siswa kelas VII di SMPIT Nur Hidayah
Surakarta tahun pelajaran 2016/2017” Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Tahun 2016. Tidak diterbitkan (t.d)
Page 30
17
Medan sedah berperan aktif dalam melakukan pembinaan akhlak siswa,
hal ini terlihat dari metode-metode yang dilakukkan guru yaitu
melakukan keteladanan, teguran pembiasaan berpakaian Islami, sopan,
serta memberi arahan dan motivasi kepada siswa untuk melakukan
kewajibannya sebagi insan kamil akhlak siswa di MTs Al-Ulum
dikategorikan cukup.18
4. Yulia Tristanti, NIM: 2811133283 “peran guru pendidikan agama
Islam (PAI) di dalam meningkatkan nilai religious pada peserta didik di
SMP Negeri 1 Ngantru Tulungagung” Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana peneliti harus
melibatkan diri mereka sebagai instrumen, dan mengikuti data. Jenis
dalam penelitian ini adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 1) peran guru PAI sebagai motivator dalam meningkatkan nilai
religious pada sholat jum‟at adalah, memberikan dorongan kepada para
siswa untuk melaksanakan sholat jum‟at, 2) peran guru PAI sebagai
fasilitator dalam meningkatkan nilai religious pada sholat jum‟at
adalah, guru mampu memberikan bantuan teknis, arahan dan petunjuk
kepada peserta didiknya, guru dapat memfasilitasi segala kebutuhan
peserta didiknya, sesuai dengan tugas dan fungsinya, 3) peran guru PAI
sebagai edukator dalam meningkatkan nilai religious pada sholat jum‟at
adalah, guru tidak hanya mengajarkan tentang pentingnya sholat,
18 Rosna Leli Harahap, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Membina Akhlak Siswa Di Mts Swasta Al-Ulum Medan”, Skripsi, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, 2018. Tidak
diterbitkan (t.d)
Page 31
18
namun juga terlibat langsung bersama siswa siswinya untuk melakukan
sholat.19
5. Suhardi, NIM: 20100113115, Peranan guru pendidikan agama Islam
dalam mengembangkan kecerdasan spritual peserta didik SMP Negeri
2 Benteng Kab. Kepulauan Selayar, Fakultas Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar 2017. Hasil penelitian
diperoleh bahwa adapun peranan yang dilakukan guru dalam
mengembangkan kecerdasan spiritual pada peserta didik SMP Negeri 2
Benteng Kab. Kepulauan Selayar terdiri dari beberapa peranan guru
pendidikan agama Islam sebagai motivator di antaranya memberikan
keteladanan, nasehat, motivasi belajar, memberikan contoh berperilaku
baik misalnya, siswa dibiasakan menghargai guru, teman, menjalin tali
persaudaraan yang baik sesama siswa, saling memberikan petolongan,
melaksanakan sholat berjamaah, dan gotong royong membersihkan
lingkungan sekolah.20
Berdasarkan kajian penelitian yang relevan di atas terdapat
persamaan dan perbedaan dari penelitian sebelumnya. Persamaan
dalam penelitian ini adalah sama-sama meneliti guru pendidikan Islam
dan kedisiplinan siswa sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini
adalah lebih fokus kepada bagaimana guru pendidikan Islam
19
Yulia Tristanti, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di
dalam Meningkatkan Nilai Religious pada Peserta Didik di SMP Negeri 1
Ngantru Tulungagung”,Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, 2017. Tidak diterbitkan (t.d) 20
Suhardi, NIM: 20100113115, “Peranan Guru Pendidikan agama Islam
dalam Mengembangkan Kecerdasan Spritual Peserta Didik SMP Negeri 2 Benteng Kab.
Kepulauan Selayar,” Skripsi, Fakultas Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makasar
2017
Page 32
19
meningkatkan kedisiplinan siswa, baik disiplin masuk sekolah maupun
disiplin dalam belajar.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dari penelitian skripsi
maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang hakikat guru pendidikan agama Islam syarat-
syarat menjadi guru pendidikan agama Islam, peran guru
pendidikan agama Islam, tugas dan tanggung jawab guru
pendidikan agama Islam, hakikat kedisiplinan siswa, disiplin
menurut perspektif Islam dan hal-hal yang mempengaruhi
kedisiplinan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, sumber data, jenis dan pendekatan penelitian,
kehadiran peneliti, teknik pengumpulan data, teknik analisis,
pengecekan keabsahan data, jadwal penelitian
Page 33
20
BAB IV HASIL PENELITIAN
Berisi tentang penganalisisan data yang diperoleh mengenai:
kondisi masalah kedisiplinan siswa, peran guru pendidikan
agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di
sekolah yang menjadi tempat penelitian serta menganalisis
faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran-saran.
Page 34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyimpulkan sebagai
berikut kedisiplinan siswa di SMK Darussalam masih kurang, baik itu
kedisiplinan yang berkaitan dengan mentaati peraturan, disiplin belajar
maupun disiplin tepat waktu. Dimana masih terlihat dengan adanya
beberapa siswa yang melanggar kedisiplinan, baik itu melanggar
kedisiplinan waktu, norma maupun peraturan tatatertib sekolah. Dengan
bukti masih adanya siswa yang tidak masuk kelas tanpa keterangan,
masih banyaknya siswa yang terlambat masuk kelas, terutama pada jam
pertama dengan alasan rumah jauh, dalam perjalan macet maupun
ketiduran waktu siang tidak ada yang bangunin atau memang dari
siswanya yang malas masuk sekolah. Ada juga yang siswa yang ke
sekolah tidak membawa peralatan sekolah, tidak memakai seragam, atau
pakaian tidak rapi, tidak mengerjakan tugas, ada juga yang membuat
keributan dikelas sehingga menganggu ketenangan belajar siswa yang
lain.
1. Peran guru PAI dalam meningkatkan kedisiplinan belajar, Sebagai
pembimbing, guru pendidikan agama Islam SMK Darussalam
Ciputat selalu memberi arahan dan nasehat kepada siswa untuk
selalu berdisiplin dan mentaati peraturan, baik di sekolah maupun di
luar sekolah. Peran guru sebagai motivator adalah mereka selalu
memberi dorongan anak didiknya agar bergairah dan aktif dalam
belajar serta selalu berdisiplin mentaati tatatertib yang berlaku di
sekolah, wujud dorongan yang mereka berikan yaitu dengan
menceritakan bahwa banyak kakak kelas mereka yang sukses karena
105
Page 35
106
mereka selalu disiplin dalam belajar. Peran guru pendidikan agama
Islam (PAI) sebagai teladan adalah guru yang selalu mengajarkan
siswa untuk selalu disiplin, contohnya guru PAI selalu memberikan
contoh kepada siswa untuk tepat waktu dalam masuk ke sekolah
maupun masuk ke kelas, menjaga penampilan agar selalu rapi, selain
itu guru PAI selalu memberi contoh kepada siswa untuk membuang
sampah pada tempatnya.
2. Beberapa faktor yang menjadi pendukung dan kendala dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah SMK Darusslam, yang
menjadi faktor pendukung di antaranya kepribadian guru dalam
berdisplin, kerja sama antar guru dan pengawasan tatatertib.
Sedangkan faktor penghambat dalam meningkatkan kedisiplinan di
antaranya yang pertama, latar belakang siswa dimana kedisiplinan
seorang siswa itu tergantung bagaimana kebiasaanya sehari-hari
ketika di rumah maupun lingkungan sekitar itu tergantung
bagaimana kebiasaanya sehari-hari ketika di rumah maupun
lingkungan sekitar. Kedua kesadaran ssiswa dalam berdisiplin
Banyaknya siswa yang melanggar kedisiplinan sekolah dikarenakan
kuranngnya kesadaran siswa akan pentingnya disiplin karena
menganggap melanggar disiplin adalah hal yang biasa. Ketiga
tingkat kedisiplinan guru, karena segala gerak dan perilaku guru
akan menjadi contoh bagi siswa yang nantinya akan di ikuti oleh
siswa, maka jika seorang guru telah disiplin maka tidak menutup
kemungkinan siswa pun akan berdisiplin.
Page 36
107
B. Saran-saran
1. Bagi kepala sekolah:
a. Perketat pengawasan tatatertib sekolah yang telah disepekati,
supaya kedisiplinan di sekolah terus meningkat dan stabil.
b. Demi tercapainya kedisiplinan belajar siswa, alangkah baiknya
kepala sekolah sering memantau situasi pembelajaran di kelas.
2. Bagi guru PAI
a. Guru diharapkan lebih memperhatikan siswa dalam setiap
pembelajaran dan guru sebaiknya selalu memberi contoh tingkah
laku yang baik yang berkaitan dengan kedisiplinan belajar kepada
siswa.
b. Guru PAI diharapkan lebih cermat mengawasi siswa agar ketika
bertindak taat terhadap peraturan sekolah.
c. Guru PAI lebih giat lagi dalam memberi motivasi kepada siswa
untuk berdisiplin.
3. Bagi siswa
a. Diharapkan siswa lebih meningkatkan kedisiplinan, baik disiplin
dalam hal waktu belajar, tempat belajar dan menaati norma dan
peraturan.
b. Siswa diharapkan dapat berperilaku disiplin, berakhlak mulia
dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Page 37
DAFTAR PUSTAKA
Affifuddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009 Ainiyah, Nur, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam,
Jurnal Al-Ulum, Vol. 13, No, 1, Juni 2013 Amti, Prayitno Dan Erman, Dasar Dasar , Jakarta: PT Rineka Cipta 2008
Andayani, Abdul Majid Dan Dian, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004 Andriono, Anita, Takim, Sarah Prasasti, Menjadi Sekolah Terbaik, Praktik-
Praktik Strategis Dalam Pendidikan, Jakarta: Tanoto Faoundation,
2014 Anita, Takim Andriono, Sarah Prasasti, Menjadi Sekolah Terbaik, Praktik-
Praktik Strategis Dalam Pendidikan, Jakarta: Tanoto Faoundation,
2014 Arifin, M. filsafat pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1987
Azra, Azyumardi, Paradikma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan
Demokratisasi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2002 Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta:
Kencana, 2008 Creswell, Johan W., Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan
Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 Darmadi, Pengembangan Model Dan Metode Pembelajaran Dalam
Dinamika Belajar Siswa, Yogyakarta: Deeppublish, 2017 Darojat, Much. Hasan, “Karakter Guru dan Murid Dalam Pendidikan Islam:
Konsep Pendidikan Islam dan Pandangan Ibn Jama’ah” Dalam
Jurnal Edukasiana, Vol. 6 No. 3, Oktober 2015 Departemen Agama RI, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidkan Islam, 2006
108
Page 38
109
Dharadjat, Zakiah, Dkk, Ilmu pendidikan islam, Jakarta, 2014 Djaelani, Moh. Solikodin, Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga
dan Masyarakat, Dalam Jurnal Ilmiah Widya, Vol.1, No.2, Juli-
Agustus 2013 Djamarah, Syaiful Bahri, Rahasia Sukses Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2002 Dodi&Nizar, Teknik Penulisan Dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan
Kelas N.P: Rahayasa, 2008 Eksan, Moch., Kiai Kelana, Yogyakarta:Lkis Yogyakarta, 2000
Fitri, Agus Zaenal, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah,
(Yogyakarta: Ar-Russ Media, 2012 Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2015 Handoko, T. Tani, Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014. Harahap, Rosna Leli, Skripsi, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Membina Akhlak Siswa Di Mts Swasta Al-Ulum Medan, Fakultas Ilmu
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan, 2018 Hawi, Akmal Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Depok: PT.
Rajagrafindo Persada, 2013 Imran Ali, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2012 Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2009 Jamaluddin, Dindin, Paradigma Pendidikan Anak dalam Islam, Bandung:
Pustaka Setia, 2013
Page 39
110
Jihad, Suyanto Dan Asep, Menjadi Guru Profesional: Tstrategi
Meningkatkan Kualifikasi Dan Kulaitas Guru Di Era Global, Jakarta:
Erlanga, 2013 Junaedi, Mahfud, Paradigma Baru Filsafat Pendidikan Islam, Depok:
Kencana, 2017 Koesoema, Doni, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak Di Zaman
Global, Jakarta: PT. Grasindo 2007 Kompri, Manajemen Sekolah Teori Dan Praktik, Bandung: Alfabeta, 2014
Kurniawan, Wisnu Aditya, Budaya Tertib Siswa Di Sekolah, Penguatan
Pendidikan Karakter Siswa, Jawa Barat: CV. Jejeak, 2018 Mahira, Materi Pendidikan Islam Fase Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak, Alauddin University Perss, 2012 Malik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002
Minarti, Sri, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011 Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya,
2014 Muctharjo, Taofiq A., Skripsi, dalam Kegiatan Ektrakurekuler Pramuka
pada Siswa SMA Negeri 3 Wonogir, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013
Mudzakkir, Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2006 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012 Mujib, Muhaimin Dan Abdul, Pemikiran Pendidikan Islam, Tri Genda
Karya, 1993 Mujid, Abdul, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014
Page 40
111
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakter dan
Implementasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003 Mulyasa, Revolusi Mental Dalam Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2015 Muntaha, Kapita Selekta Perkembangan Hukum Pidana Di Indonesia,
Jakarta Kencana, 2018 Musyofah, saudari Indriyanti Khusnul, Skripsi, Strategi Penanaman Nilai
Kedisiplinan Siswa di MI Ma‟arif NU Banjarparakan Kecamatan
Rowalo Kabupaten Banyumas. Nata, Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media, 2016
Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan: Mengatasi Kelemahan Pendidikan
Di Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2003 Nurfuadi, Profesionalisme Guru, Purwokerto: STAIN Press, 2012
Nurihsan, Syamsu Yusuf dan A. Juntika, Landasan bimbingan dan konseling,
Bandung: PT Rosdakarya, 2014 Offirstson, Topic, Mutu Pendidikan Madrasah Tsyanawiyah, t.tp:
Deepublish, 2014 Putri, Adhistya Iriana, Skripsi, judul Upaya guru Tahfidz dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar Tahfidzul Qur‟an pada siswa
kelas VII di SMPIT Nur Hidayah Surakarta tahun pelajaran
2016/2017” Tahun 2016 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015
Rasdiyanah, Andi, Pendidikan Agama Islam, Bandung :Lubuh Agung, 1995
Safari, Julia, Isrok‟atun, Indra, Membangun Generasi Emas 2045 Yang
Berkarater Dan Melek IT” Pelatihan Dan Berfikir Suprarasional,
Sumedang Jawa Barat: Upi Sumedang Press, 2018 Sagala, Syaiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta,
2015
Page 41
112
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006 Shadily, John M. Echols dan hasan, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: PT.
Gramedia, 1992 Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah, Vol. 2 Cet. 7, Tangerang: Lentera
Hati, 2006 Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif,Jakarta: Prenadamedia Group
2013. Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
Dan R&D), Bandung: Alfabeta,2009 Suhardi, Skripsi, Peranan Guru Pendidikan agama Islam dalam
Mengembangkan Kecerdasan Spritual Peserta Didik SMP Negeri 2
Benteng Kab. Kepulauan Selayar, Fakultas Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makasar 2017 Sukmadinati, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007 Susanto, Ahmad Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori Dan
Aplikasinya, Jakarta: Prenadamedia Group 2018 Suwatno, Asas-Asas Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Suci
Press, 2001 Sya‟bani, Mohammad Ahyan Yusuf, Profesi Keguruan: Menjadi Guru Yang
Relegius Dan Bermartabat, Gresik:Caremedia Communication, 2018 Tanzeh, Ahmad, Metodologi Penelitian Praktis, Yogyakarta: Teras, 2011
Tristanti, Yulia, Skripsi, Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di
dalam Meningkatkan Nilai Religious pada Peserta Didik di SMP
Negeri 1 Ngantru Tulungagung, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, 2017. Widjajakusuma,Sindu Mulianto, Eko Ruddy Cahyadi, Muhammad Karebet,
Panduan Lengkap Supervisi Di Perkaya Perspektif Syariah, Jakarta,
PT. Elex Media Komputindo, 2006.
Page 42
113
Wibowo, Agus. Pendidikan Karakter Strategi membangun Karakter bangsa
berperadaban, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012 Widoyoko, S, Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrument Penelitian:
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013
Yasin, A. Fatah Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Malang: UIN-Malang
Press, 2008
Page 43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ratu Prawati
TTL : Dompu 01 Juni 1996
Agama : Islam
Status : Lajang
Pekerjaan : Mahasiswa
Email : [email protected]
No. HP : 0853-1394-2209
Alamat :Jl.Ulujami Raya No. 86 Pesanggrahan Jakarta Selatan
Riwayat Pendidikan:
1. SD. Negeri 01 Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat
2. MTs.Pondok Pesantren Al-Madinah Bima Propinsi Nusa Tenggara
Barat
3. Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-ziziyah lombok barat Propinsi
Nusa Tenggara Barat
4. S1 IIQ Jakarta.
Riwayat Pekerjaan:
1. Staf Tata Usaha (TU) pondok pesantren Darunnajah Jakarta.
2. Staf Perpustakaan Pondok pesantren Darunnajah Jakarta.
3. Staf Tabungan Santri (TAS) pondok pesantren Darunnajah Jakarta.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 24 Mei 2019
Ratu Prawati