i PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN SISWA SMPN 4 LAPPARIAJA KECAMATAN LAPPARIAJA KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar HARMAYANI 105191110016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M
90
Embed
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
KEPRIBADIAN SISWA SMPN 4 LAPPARIAJA KECAMATAN
LAPPARIAJA KABUPATEN BONE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
HARMAYANI
105191110016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H/ 2020 M
ii
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
KEPRIBADIAN SISWA SMPN 4 LAPPARIAJA KECAMATAN
LAPPARIAJA KABUPATEN BONE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
HARMAYANI
105191110016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1442 H/ 2020 M
iii
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
Harmayani. 105 191 1100 16. Peran Guru Pendidikan Agama Islam
dalam Membina Kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja
Kabupaten Bone. Dibimbing oleh Atika Achmad dan Mawardi Pewangi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama
Islam dalam membina kepribadian siswa, bentuk pembinaan kepribadian siswa
dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam membina kepribadian siswa
SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian pendekatan kualitatif dengan
menggunakan analisis deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis
datanya yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun
sumber data yang penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terkait Bentuk pembinaan
kepribadian siswa yang dilaksanakan di SMPN 4 Lappariaja yaitu memberi
bimbingan, serta motivasi kepada siswa untuk senantiasa mengikuti pembinaan
kepribadian siswa seperti memgajarkan kebiasaan shalat dhuha, shalat berjamaah
dan kultum setelah shalat, tadarus Al-Quran. Adapun Peran Guru PAI dalam
pembinaan kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja
Kabupaten Bone sudah berperan aktif dalam melakukan pembinaan kepribadian
siswa, hal ini berdasarkan hasil dari guru dan siswa diantaranya, Peran yang
pertama peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membina kepribadian siswa
merupakan tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan mengembangkan
potensi peserta didik guna menguasai ilmu Agama Islam serta membina
kepribadian yang beriman dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Peran
yang kedua ialah sebagai tauladan atau contoh dan mengarahkan siswa untuk
melakukan pembinaan kepribadian di sekolah, sedangkan faktor pendukung dan
penghambat dalam membina kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja meliputi
sarana dan prasarana yang memadai dan selain itu guru-guru juga tidak pernah
ketinggalan untuk mendampingi para siswa untuk melaksanakan pembinaan
kepribadian disetiap harinya dengan cara membimbing, dan memberikan motivasi
kepada siswa. Adapun faktor penghambat ialah masih kurangnya kesadaran dan
motivasi serta siswa cenderung bosan di sebabkan guru tersebut malas dan jarang
masuk, selain itu faktor penghambat kedua adalah teknologi yang tidak memadai
dan faktor dari lingkungan serta dari siswa itu sendiri, karena kurang kesadaran
dan pengawasan dari guru atau orang tua sehingga menyebabkan siswa mudah
terpengaruh oleh teman sebaya ataupun orang-orang dari lingkungan masyarakat.
Kata Kunci : Peran Guru, Pembinaan Kepribadian Siswa
viii
ABSTRACT
Harmayani. 105 191 1100 16. The role of Islamic Religious Education
Teachers in Fostering the Personality of Junior High School Students 4 Lappariaja
District Lappariaja Bone District. Guided by Atika Achmad and Mawardi
Pewangi.
This research aims to find out the role of Islamic Education teachers in
fostering student personality, form of student personality development and
supporting factors and inhibitory factors in fostering the personality of students of
SMPN 4 Lappariaja Lappariaja District Bone District.
The type of research is qualitative approach research using descriptive
analysis, data collection method used by conducting observations, interviews, and
documentation. The data analysis techniques are data reduction, data presentation
and conclusion drawing. The data sources that this research is are principals,
teachers and students.
The results of the research obtained are related to the form of personality
coaching of students conducted in SMPN 4 Lappariaja that is to provide guidance,
as well as motivation to students to always follow the coaching personality of
students such as promo tinging dhuha prayer habits, praying congregations and
kultum after prayer, tadarus Al-Quran. As for the role of PAI Teachers in the
development of the personality of SMPN 4 Lappariaja Students in Lappariaja
District Bone District has played an active role in fostering the personality of
students, this is based on the results of teachers and students among others, the
role of the teacher of Islamic Religious Education in fostering the personality of
students is the task and responsibility in educating and developing the potential of
students to master the knowledge of Islam and foster a personality that believes
and behaves in accordance with Islamic values. The second role is as tauladan or
example and directs students to conduct personality coaching in the school, while
supporting factors and inhibitions in fostering the personality of SMPN 4
Lappariaja students include adequate facilities and infrastructure and in addition
teachers also never miss to accompany the students to carry out personality
coaching on a daily basis by guiding, and providing motivation to students. The
inhibitory factor is that there is still a lack of awareness and motivation and
students tend to get bored because the teacher is lazy and rarely enters, in addition
the second inhibitory factor is inadequate technology and factors from the
environment and from the student itself, due to lack of awareness and supervision
from the teacher or parents so as to make students easily affected by peers or
8) Tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman untuk
pembeljaran sebagai upaya untuk pelestarian fungsi lingkungan,
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta
kepedulian sosial.91
4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPN 4 Lappariaja
Tenaga pendidik di SMPN 4 Lappariaja berjumlah 20 orang. Guru honorer
sebanyak 6 orang. Tenaga kependidikan di SMPN 4 Lappariaja sebanyak 12
orang yang berstatus PNS.
Tabel 1.4 Pendidik dan Tenaga Pendidik Guru Di SMPN 4 Lappariaja
Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone Tahun Ajaran 2020/2021
No. Nama Jabatan/Mata Pelajaran
1. Baharuddin, S.Pd,M.Pd Kepala Sekolah
2. Dasi, S.Pd Biologi
91
Sumber Dokumentasi SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone,
Selasa 14 Juli 2020
5
3. Alimuddin L Bahasa Inggris
4. Fatmawati Yunus, S.Pd Fisika
5. Hj. Hamsidar, S.Pd Bahasa Indonesia
6. Hasni, S.Pd Seni Budaya
7. Jumriani, S.Pd Bahasa Inggris
8. Muh. Tahir, S.Pd Pendidikan Kewarganegaraan
(PKN)
9. Muhammad Idrus, S.Ag Pendidikan Agama Islam
10. St. Nardi Tenaga Administrasi Sekolah
11. Syawal, S.Pd Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
12. Drs.Umar H Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
13. Hamdana, S.Pd Matematika
14. Rosmiati, S.Pd Pendidikan Agama Islam
15. Faqih Ashari, S.Pd Bahasa Indonesia
16. Jumiarti S.,S.E,S.Pd Ekonomi
17. Widianti, S.Pd Ekonomi
18. Hasnia, S.Pd Ekonomi
19. Mirnawati, S.E Tenaga Administasi Sekolah
20. Wahyuddin Tenaga Perpustakaan
21. Jusmiati Tenaga Administasi Sekolah
6
Sumber:Dokumentasi SMPN 4 Lappariaja Kecamatan lappariaja Kabupaten
Bone Tahun ajaran 2020/2021
5. Keadaan Siswa
Siswa SMPN 4 Lappariaja berasal dari berbagai daerah dengan
keanekaragaman suku, bangsa, budaya, daerah dan sebagainya. Tetapi dengan
terdaftarnya pada SMPN 4 Lappariaja sesuai dengan kelas yang telah ditetapkan
yaitu kelas A,B dan C. mereka dibimbing sesuia dengan program dan peraturan
yang berlaku di SMPN 4 Lappariaja sehingga dapat bergabung antara yang satu
dengan yang lain, hidup rukun, akrab dan menjadi populasi di SMPN 4
Lappariaja sebagai objek pendidikan dan pengajaran, berikut ini adalah keadaan
siswa di SMPN 4 Lappariaja.
Tabel : 2.4 Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja kabupaten
Bone Tahun Ajaran 2020/2021
No. Kelas Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. VII A 17 14 31
2. VII B 18 12 30
3. VII C 16 14 30
Jumlah 51 40 91
1. VIII A 18 14 32
2. VIII B 18 14 32
7
3. VIII C 16 16 32
Jumlah 52 44 96
1. IX A 14 11 25
2. IX B 12 11 23
3. IX C 15 10 25
4. IX D 12 13 25
Jumlah 53 45 98
Jumlah Keseluruan 156 129 285
Sumber:Dokumentasi Data Pendidik dan Tenaga Pendidik SMPN 4 Lappariaja
Kabupaten Kecamatan Bone Tahun ajaran 2020/2021
6. Sarana dan Prasarana Sekolah
Keadaan sarana dan prasarana SMPN 4 Lappariaja sama halnya dengan
sekolah lainnya yang memiliki beberapa fasilitas yang erat hubungannya dengan
tingkatannya yang ada pada sekolah tersebut misalnya kelas A, B, C dan D. Selain
itu terdapat pula fasilitas sebagai penunjang berlangsungnya proses belajara
mengajar. Untuk lebih jelasnya dilihat pada uraian berikut:
Tabel :3.4 Fasilitas Sekolah SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja
Kabupaten Bone
No. Fasilitas Jumlah Keterangan
1. Bangunan Gedung Sekolah 1 Permanen
2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3. Ruang Guru 1 Baik
8
4. Ruang TU 1 Baik
5. Ruang Perpustakaan 1 Baik
6. Ruang Keterampilan 1 Baik
7. Laboratorium IPA 1 Baik
8. Ruang Kelas 12 Baik
9. Ruang UKS 1 Baik
10. Ruang Ibadah/ Mesjid 1 Baik
11 Gudang 1 Baik
12. Toilet Guru 2 Baik
13. Toilet Siswa 4 Baik
14. Pos Satpam 1 Baik
15. Kantin 2 Baik
Sumber:Dokumentasi Data Pendidik dan Tenaga Pendidik SMPN 4 Lappariaja
Kabupaten Kecamatan Bone Tahun ajaran 2020/202192
B. Bentuk Pembinaan Kepribadian Siswa di SMPN 4 Lappariaja
Kepribadian siswa merupakan kesan menyeluruh tentang sikap dan
perilaku kehidupan sehari-hari yang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran Agama.
Dalam hal ini sekolah merupakan wadah untuk pendidikan bagi siswa. Pembinaan
kepribadian yang diadakan disekolah sangat penting bagi siswa karena akan
mempengaruhi sikap, karakter, dan perilaku siswa baik disekolah maupun diluar
92
Sumber Dokumentasi SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone,
Selasa 14 Juli 2020
9
sekolah. Selain itu pembinaan yang dilakukan guru disekolah dapat membantu
orang tua dalam mendidik anaknya.
Sesuai fokus masalah yang dibahas pada skripsi ini peneliti
menyampaikan hasil interview dengan guru mengenai peran guru Pendidikan
Agama Islam dalam membina kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja
Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone. Berdasarkan data yang diperoleh melalui
wawancara dan observasi terhadap guru Pendidikan Agama Islam dan siswa.
Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Baharuddin S.Pd. M.Pd.
selaku kepala sekolah SMPN 4 Lappariaja yang mengatakan bahwa:
“Bentuk pembinaan nya yaitu salah satunya belajar sholat tahajjud melalui
ektrakurikuler rohis yang di adakan setiap hari jum‟at karena banyak
siswa yang belum paham dan belum mengerti dengan sholat tahajjud,nah
dengan melalui kegiatan ini alhamdulillah siswa sudah sedikit demi sedikit
bisa memahami dan menyesuaikan diri di setiap kegiatan berlangsung”93
Hasil wawancara dengan Muhammad Idrus, S.Pd selaku guru pendidikan
agama Islam mengatakan bahwa:
“Dilakukan hal-hal bentuk pembinaan kepribadian seperti sebelum
memulai pelajaran siswa membaca Al-Qur‟an, shalat dhuha ,shalat dzuhur
dan setelah sholat berjamaah siswa secara bergiliran menyampaikan
kultum terlebih dahulu, supaya mereka terbiasa dengan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di sekolah.dan sopan santun yang baik terhadap guru dan
sesama teman yang dijadikan sebagai cerminan akhlak yang baik.94
Hal senada juga disampaikan oleh Rosmiati, S.Pd selaku guru Pendidikan
Agama Islam mengatakan:
”Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan di sekolah yaitu para siswa
dilatih untuk shalat dhuzur secara berjamaah, tujuannya untuk
93
Hasil Wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin, selaku Kepala Sekolah SMPN
4 Lappariaja pada Tanggal 14 Agustus 2020 94
Hasil Wawancara peneliti dengan Muhammad Indrus, S.Pd, selaku guru Pendidikan
Agama Islam pada Tanggal 15 Juli 2020
10
meningkatkan kesadaran dalam shalat dan membina serta menanamkan
siswa tentang nilai-nilai Islam”95
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
bentuk pembinaan kepribadian yang dilaksanakan guru Pendidikan Agama Islam
adalah dengan mendidik siswa secara Agama terutama pada kewajiban
melaksanakan shalat berjamaah dimasjid tetapi tidak melupakan shalat sunnah
yang harus dibiasakan kepada siswa untuk melaksanakannya.
Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan Bimo Resto Pardede
selaku siswa mengatakan bahwa:
“Dengan adanya pembinaan kepribadian ini kami merasa sangat baik
karena setiap hari dilatih untuk mengaji sehingga kemampuan membaca
Al-quran semakin bagus”96
Hal Senada dari hasil wawancara peneliti dengan Amelia selaku siswa kls
VIII yang mengatakan bahwa
“ menurut saya pembinaan kepribadian yang di lakukan oleh guru PAI
disini setiap hari kita di ingatkan untuk mengaji, di biasakan juga sebelum
belajar di suruh untuk sholat dhuha terlebih dahulu dan menjadikan diri
sebagai motivasi kepada teman agar mau mengikuti kita.”97
Dari kedua pendapat tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
bentuk pembinaan yang di lakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah
ini merupakan bentuk pembinaan yang sangat baik karena memberikan dampak
yang positif bagi diri siswa itu sendiri, karena pada dasarnya siswa di usia yang
masih sangat labil (Smp) ini sangat aktif dan tak mudah untuk mengotrol dirinya
95 Hasil wawancara peneliti dengan Rosmiati, S.Pd, selaku guru pendidikan agama islam,
pada tanggal 18juli 2020 96
Hasil wawancara peneliti dengan Bimo Resto Pardede, selaku siswa, pada tanggal 16 juli
2020 97
Hasil Wawancara peneliti dengan Amelia, selaku siswa pada Tanggal 17 Juli 2020
11
sendiri apalagi persoalan ibadah termasuk shalat dan mengaji dalam hal ini,
dengan pembinaan seperti ini siswa dapat mengetahui dan sadar untuk senantiasa
belajar memperbaiki hal-hal yang terkecil dalam dirinya, tak bisa di pungkiri juga
masih banyak di kalangan anak-anak zaman now yang menjadikan waktu
luangnya sebagi prioritas untuk hal- hal yang tidak bermanfaat contohnya main
games, nongkrong dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya kegiatan-
kegiatan sekolah seperti ini mendukung mereka sekaligus mengotrol aktivitas
mereka dari hal-hal yang tidak bermanfaat lainya shalat, mengaji dan kultum
menjadi awal dari segala aktivitas mereka di sekolah untuk meningkatkan ibadah
kepada sang maha pencipta (Allah swt).
C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Kepribadian
Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kab.Bone
Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam membina kepribadian siswa
merupakan tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan mengembangkan
potensi peserta didik guna menguasai ilmu Agama Islam serta membina
kepribadian yang beriman dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Guru
Pendidikan Agama Islam salah satunya adalah diharapkan dapat menanamkan
nilai-nilai Agama, memberikan contoh yang baik, mengadakan kegiatan
keagamaan, menegur yang bertingka buruk, dengan berbagai perannya tersebut,
diharapkan dapat terbinanya kepribadian muslim pada diri siswa SMPN 4
Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.
Persoalan kepribadian merupakan hal penting bagi setiap orang karena
berhubungan dengan perilaku seorang dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan
12
dan pembiasaan ini akan membina sikap dan pribadi seseorang untuk senantiasa
menjalankan ajaran Agama dan berberilaku baik dalam pemahaman tentang nilai-
nilai Agama di dukung dengan pembiasaan dan cerminan yang baik dalam
kehidupan tidak akan memberikan pengaruh banyak terhadap pembinaan
kepribadian seseorang baik dalam ruang lingkup sekolah maupun masyrakat.
Karena pada dasarnya guru pendidikan Agama sangat berperan penting dalam
membentuk karakter siswa pada umumnya.
peneliti melakukan wawancara dengan bapak Baharuddin, S.Pd., M.Pd
selaku Kepala sekolah mengatakan bahwa:
“Menurut saya aktif dan sangat memperhatikan ibadahnya anak-anak.
Artinya memang dia aktif dalam melaksanakan serta melihat kelakuan
anak-anak dan mencatat perilaku siswa-siswanya baik didalam kelas
maupun di luar kelas. Beda dengan guru lain yang peran hanya mengawasi
di dalam kelas saja.”98
Jadi peneliti dapat mengetahui bahwa peran guru Pendidikan Agaam Islam
sangat aktif dalam memperhatikan secara keseluruhan aktivitas siswa-siswa baik
di sekolah maupun di lingkungan sekolah, peran guru Pendidikan Agama Islam
sangat berbeda dengan guru-guru yang lainnya. Guru Pendidikan Agama Islam
perannya bukan hanya dengan mengajar dan memberikan materi saja di sekolah,
namun memiliki perhatian yang lebih dan cenderung menghadapi siswa-siswanya
menyesuaikan diri dengan karakter-karakter yang berbeda-beda, sebab pada
dasarnya anak usia dini sangat berbeda-beda wataknya dan berbeda juga kemauan
dan keinginannya. Maka dari itu guru Pendidikan Agama Islam yang berperan
98
Hasil wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin , selaku Kepala Sekolah SMPN 4
Lappariaja , pada tanggal 14 Agustus 2020
13
penting untuk lebih dekat dan lebih paham terkait dengan masalah dan kondisi
siswa-siswa. Selain menjadi guru di sekolah tetapi guru juga berperan sebagai
orang tua di sekolah bagi siswa-siswanya..
Pendapat di atas senada dengan yang di katakana oleh Bapak
Muhammad Idrus, S.Pd selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 4
Lappariaja yang mengatakan bahwa:
“Peran Guru PAI sangat berperan penting dalam membina akhlak dengan
bentuk wejangan atau bagaimana memberikan pengajaran kepada siswa
agar menjadi generasi muda yang nantinya bisa menjadi generasi yang
bermanfaat untuk bangsa dan negara”99
Hal yang sama juga, dijelaskan oleh ibu Rosmiati, S.Pd salah satu guru
Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Lappariaja, beliau mengatakan bahwa:
“jadi, yang berperan penting adalah guru PAI untuk memberikan
pengarahan terhadap siswa agar berminat untuk ikut dan menjalankan
rangkaian kegiatan pembinaan yang dilakukan disekolah serta membina
akhlak atau perilaku siswa dengan menhormati guru atau orang yang lebih
tua ”100
Jadi Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru
pendidikan Agama Islam sangat berperan penting dalam membina akhlak serta
tanggung jawab yang harus di lakukan sabagai mana mestinya karena menjadi
seorang guru adalah suatu amanah yang tidak mudah, sebab banyak tantangan
untuk menghadapi karakter dan kepribadian siswa yang berbeda-beda wataknya.
Untuk melahirkan generasi yang mampu menjadi tauladan di sekolah maupun
lingkungan yang lebih luas.
99
Hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Idrus, S.Pd, selaku guru pendidikan
agama islam, pada tanggal 15 juli 2020 100
Hasil wawancara peneliti dengan Rosmiati, S.Pd, selaku guru pendidikan agama islam,
pada tanggal 18 juli 2020
14
Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan Nurica selaku siswa yang
mengatakan bahwa:
“Menurut saya Peran guru PAI dalam membina kepribadian siswa sangat
penting dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan pelajaran
kepada siswa-siswanya serta memberikan motivasi agar siswa mampu
menjadi contoh/ teladan bagi setiap muridnya, misalnya cara bertutur kata
yang baik.”101
Data yang akurat untuk menguatkan hasil wawancara diatas peneliti
melakukan wawancara kepada Wahyulina, selaku siswa SMPN 4 Lappariaja,
mengatakan bahwa :
“Peran guru PAI menurut saya cukup tegas dalam membimbing, memberi
motivasi serta menyampaikan pembelajaran. Ini sebenarnya dilakukan
untuk kebaikan kita.”102
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Afrianti kelas juga
menambahkan:
“ Menurut saya guru-guru sudah berperan aktif, karena sudah mampu dan
mengarahkan siswanya untuk melaksanakan shalat Dhuha dan shalat
berjamaah di mesjid.”103
Dari hasil wawancara dengan siswa diatas peneliti dapat menarik
kesimpulan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membina
kepribadian siswa yaitu selain sebagai teladan atau contoh bagi peserta didiknya
guru Pendidikan Agama Islam juga berperan dalam memberikan motivasi,
mengarahkan serta membimbing peserta didik atau sebagai penggerak
terbentuknya kepribadian yang baik.
101
Hasil wawancara peneliti dengan Nurica, selaku siswa, pada tanggal 16 juli 2020
102
Hasil wawancara peneliti dengan Wahyulina, selaku siswa, pada tanggal 16 juli 2020 103 Hasil wawancara peneliti dengan Afrianti, selaku siswa, pada tanggal 17 juli 2020
15
Dari pendapat kepala sekolah, guru dan siswa di atas peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki
sikap dan pembawan yang tegas terhadap siswa-siswaya dalam hal ini
mengajarakan dan membimbing kepribadian dan karakter siswa untuk menjadi
pribadi yang lebih baik itu sangat membutuhkan pembawaan dan ketegasan baik
dari segi perbuatan atau perkataan sebab guru merupakan tauladan atau contoh
untuk siswa-siswanya. Kondisi dan zaman sekarang yang penuh dengan tantangan
baik dari segi akhlak maupun moral anak-anak muda yang sudah banyak
terpengaruh oleh perkembangan yang seakan melupakan diri mereka dari
tanggung jawab mereka sebagai generasi muslim, perlu pengawasan dan
dampingan terutama perhatian dari seorang pendidik atau guru dalam hal ini
mampu mejadi solusi dari problematika anak didiknya sebagai orang tua di
sekolah.
D. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru Pendidikan
Agama Islam dalam membina kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja
a. Faktor Pendukung
Menurut Bapak Baharuddin saat diwawancarai tentang faktor pendukung
dalam membina kepribadian siswa beliau berkata :
Kegiatan program pembinaan kepribadian yang berada di SMPN 4
Lappariaja itu dari pagi sampai berakhir proses pembelajaran dalam sehari
yaitu pertama shalat dhuha itu dilakukan di masjid, jadi semua anak-anak
melakukan shalat dhuha.104
104
Hasil wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin , selaku Kepala Sekolah SMPN 4
Lappariaja , pada tanggal 14 Agustus 2020
16
Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Rosmiati guru PAI di SMPN 4
Lappariaja, Menyatakan bahwa:
Faktor pendukung dalam membina kepribadian itu adalah dengan adanya
sarana dan prasarana.105
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu
faktor yang mendukung dalam peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam
membina kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja adalah adanya sarana dan
prasarana yang baik.
Pemaparan diatas diperkuat dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti,
tentang sarana dan prasana untuk melaksanakan shalat berjama‟ah. Mesjid yang
ada di SMPN 4 Lappariaja sudah bagus dan lumayan besar, sedangkan tempat
wudhunya pun juga bersih.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan bapak Muhammad
Idrus salah satu guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Lappariaja, beliau
mengatakan bahwa:
Kita adakan pembimbingan, memberikan motivasi kepada mereka supaya
yang tadinya mereka tidak percaya diri saat kultum, menjadi percaya diri.106
Berdasarkan Wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor
pendukung yang kedua dalam membina kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja
adalah adanya bimbingan dan motivasi dari guru yang menumbuhkan kesadaran
105
Hasil wawancara peneliti dengan Rosmiati, S.Pd, selaku guru pendidikan agama islam,
pada tanggal 18 juli 2020
106
Hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Idrus, S.Pd, selaku guru pendidikan
agama islam, pada tanggal 15 juli 2020
17
kepada siswa, sehingga siswa semangat dalam melaksanakan pembinaan
kepribadian yang ada di sekolah.
Berdasarkan paparan data di atas secara umum faktor yang mendukung
guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina kegiatan keagamaan siswa
di SMPN 4 Lappariaja adalah adanya sarana dan prasarana yang baik, secara
material atau bangunan sudah memadai (Mesjid dan tempat wudhu bagi anak Iaki-
Iaki sudah baik). Selain itu guru-guru juga tidak pernah ketinggalan untuk
mendampingi para siswa untuk melaksanakan pembinaan kepribadian disetiap
harinya dengan cara membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa.
b. Faktor Penghambat
Dalam melaksanakan pembinaan kepribadiaan tentu tidaklah mudah hal ini
karena banyak faktor yang menghambat pembinaan tersebut.
peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Baharuddin selaku Kepala
Sekolah SMPN 4 Lappariaja yang meyatakan bahwa:
”Faktor penghambatnya di antaranya adalah yaitu faktor lingkungan
sebenarnya karena bagaiaman kita di sekolah itu berusaha untuk siswa
lebih baik, tapi lingkungan disini parah memang karena ada sekelompok
masyarakat yang biasanya saya dapatkan minum ballo bersama siswa
disekolah ini,banyak-banyak juga anak-anak yang merokok di kantin-
kantin. Yang parahnya lagi penjual kantin menjual rokok kepada siswa
SMPN 4 Lappariaja. Jadi solusinya adalah mendatangi kantin-kantin untuk
menghentikan penjualan rokok kepada siswa”107
Sebagaimana peneliti melakukan wawancara kepada Muhammad idrus,
S.Pd yang meyatakan bahwa:
107
Hasil Wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin, selaku Kepala Sekolah SMPN
4 Lappariaja pada Tanggal 14 Agustus 2020
18
“faktor penghambat diantaranya yaitu teknologi, faktor lingkungan, dan
tanggapan siswa yang acuh tak acuh, sehingga siswa kadang malas dalam
menerima pelajaran” 108
Hal senada juga di sampaikan oleh ibu Rosmiati, S.Pd selaku guru PAI
mengatakan bahwa :
“faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran siswa akan
pentingnya sebuah pembelajaran pembinaan akhlak serta kurangnya minat
dan motivasi mereka untuk melakukan kegiatan –kegiatan di sekolah”109
Selanjutnya hal ini juga di kuatkan dengan pernyataan salah satu siswa
yang bernama Suryanti ketika di wawancaarai ia berkata bahwa:
“ faktor penghambat adalah yaitu malas, capek, bahkan lupa dan bosan”110
Hal senada juga di ungkapkan oleh Aprianti yang mengakatakan bahwa:
“penyebabnya adalah kurangnya motivasi dalam diri karena di sebabkan
oleh guru yang jarang masuk untuk memberikan bimbingan dan
pengajaran terhadap siswa”111
Dari beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor
pendukung dan faktor penghambat dari pada pembinaan kepribadian siswa pada
dasarnya setiap kegiatan apapun pasti ada faktor penghambat. Secara umum faktor
yang menghambat Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina
kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone
adalah masih kurangnya kesadaran dan motivasi serta siswa cenderung bosan di
sebabkan guru tersebut malas dan jarang masuk, selain itu faktor penghambat
108
Hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Idrus , selaku Guru PAI pada tanggal 15
juli 2020
109
Hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rosmiati selaku Guru PAI pada tanggal 18 juli
2020
110
Hasil wawancara peneliti dengan Surianti selaku Siswa pada tanggal 17 juli 2020
111
Hasil Wawancara peneliti dengan Aprianti selaku Siswa Pada tanggal 17 juli 2020
19
kedua adalah faktor teknologi yang menyebabkan siswa cenderung malas
mengikuti pembelajaran dan pembinaan yang dilaksanakan disekolah serta
teknologi yang tidak memadai yang menyebabkan siswa untuk melakukan proses
pembelajaran kurang efektif sehingga munculnya rasa malas, bosan, acuh tak
acuh, yang menjadi alasan atau kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa.
Dan bukan hanya itu ada beberapa di antaranya faktor dari lingkungan dan
dari siswa itu sendiri, karena kurang kesadaran dan pengawasan dari guru atau
orang tua sehingga menyebabkan siswa mudah terpengaruh oleh teman sebaya
ataupun orang-orang dari lingkungan masyarakat. Memang sangat wajar di zaman
yang serba modern ini banyak yang perlu di perhatikan di bina terkhusus remaja
banyak godaan dan tantangan yang akan menghancurkan diri dan masa depannya
kelak. Hal ini bukan menjadi tugas kita sebagai guru Pendidikan Agama Islam
saja melaingkan kita semua yang terlibat di dalamnya selaku para pendidik,
pengajar dan Pembina yang siap mencetak kader yang bermoral berakhlak
karimah, berintelektual serta memiliki kecerdasan spiritual untuk kehidupan dunia
dan akhirat nantinya.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Peran Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Membina Kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja kecamatan
Lappariaja Kabupaten Bone.
1. Bentuk pembinaan yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di
sekolah ini merupakan bentuk pembinaan yang sangat baik karena
memberikan dampak yang positif bagi diri siswa itu sendiri, karena pada
dasarnya siswa di usia yang masih sangat labil (Smp) ini sangat aktif dan
tak mudah untuk mengotrol dirinya sendiri apalagi persoalan ibadah
termasuk shalat dan mengaji dalam hal ini, dengan pembinaan seperti ini
siswa dapat mengetahui dan sadar untuk senantiasa belajar memperbaiki
hal-hal terkecil dalam dirinya.
2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam membina kepribadian siswa
merupakan tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan
mengembangkan potensi peserta didik guna menguasai ilmu Agama Islam
serta membina kepribadian yang beriman dan berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai Islam. peran guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki
sikap dan pembawan yang tegas terhadap siswa-siswaya dalam hal ini
mengajarakan dan membimbing kepribadian dan karakter siswa untuk
menjadi pribadi yang lebih baik itu sangat membutuhkan pembawaan dan
ketegasan baik dari segi perbuatan atau perkataan sebab guru merupakan
59
tauladan atau contoh untuk siswa-siswanya. Pembinaan kepribadian yang
diadakan disekolah sangat penting bagi siswa karena akan mempengaruhi
sikap, karakter, dan perilaku siswa baik disekolah maupun diluar sekolah.
3. Faktor pendukung dan penghambat dalam membina kepribadian siswa di
SMPN 4 Lappariaja adalah sarana dan prasarana yang memadai dan
Selain itu guru-guru juga tidak pernah ketinggalan untuk mendampingi
para siswa untuk melaksanakan kegiatan pembinaan kepribadian disetiap
harinya dengan cara membimbing dan memberikan motivasi kepada
siswa. faktor penghambat pembinaan tersebut. Secara umum Guru
pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina kepribadian siswa di
SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone adalah masih
kurangnya kesadaran dan motivasi serta siswa cenderung bosan di
sebabkan guru tersebut malas dan jarang masuk, selain itu faktor
penghambat kedua adalah faktor teknologi yang menyebabkan siswa
cenderung malas mengikuti pembelajaran dan pembinaan yang
dilaksanakan disekolah. Dan bukan hanya itu ada beberapa di antaranya
faktor dari lingkungan dan dari siswa itu sendiri, karena kurang kesadaran
dan pengawasan dari guru atau orang tua sehingga menyebabkan siswa
mudah terpengaruh oleh teman sebaya ataupun orang-orang dari
lingkungan masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, ada beberapa hal yang
peneliti sarankan kepada beberapa pihak, diantaranya sebagai berikut.
60
1. Kepada Guru
Hendaknya guru PAI bisa menjadi suri tauladan/figur bagi peserta
didiknya yang tetap mempunyai semangat dan termotivasi untuk terus membina
kepribadian siswa di sekolah , karena dengan memberikan sentuhan dan
pembiasaan terhadap peserta didiknya akan terbiasa dengan kegiatan-kegiatan
dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.
2. Kepada Kepala sekolah
Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menyemati para guru, staf,
dan karyawan serta para peserta didik dalam melakukan pembinaan kepribadian,
sehingga siswa mempunyai kemampuan baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik serta dapat menjadi siswa yang berkepribadian baik
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an Al-Karim
Hasyim Asy‟ari, Pendidikan Akhlak Untuk Pelajar dan Pengajar, (Jawa timur: