TUGAS KELOMPOK PROFESI KEPENDIDIKAN PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Profesi kependidikan yang diampu oleh Prof. Dr. H.Juhri AM, MPd. DISUSUN OLEH: PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS KELOMPOK
PROFESI KEPENDIDIKAN
PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH MENENGAH
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Profesi
kependidikan yang diampu oleh Prof. Dr. H.Juhri AM, MPd.
DISUSUN OLEH:
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Profesi kependidikan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Prof.Dr.H.Juhri AM,MPd. yang telah memberi pengarahan sehingga
kami termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
2. Orang tua yang memberi motivasi sehingga makalah ini dapat
selesai dengan baik.
3. Teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat
kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sehingga dapat memperbaiki penyusunan makalah
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Metro, Maret 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan Makalah........................................................ 2
C. Sistematika Makalah................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Administrasi kurikulum............................................................ 4
B. Pengembangan kurikulum....................................................... 6
C. Pelaksanaan kurikulum............................................................ 7
D. Administrasi kesiswaan............................................................ 10
E. Administrasi prasarana dan saran........................................... 11
F. Administrasi personal.............................................................. 12
G. Administrasi keuanagan sekolah menengah............................ 15
H. Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas).......... 16
I. . Administrasi layanan Khusus................................................................ 21
BAB III PENUTUP
A. Tanggapan .............................................................................. 22
B. Kesimpulan ............................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Rasa senang akan membuat seseorang sering tidak menyadari bahwa dirinya telah
mengaajarkan sesuatu dalam jangka waktu yang sudah lama. Kalau kita senang
menonton film tertentu , tanpa terasa secara tiba-tiba film sudah usai . membaca buku
yang kita sukai juga aka membuat kita penuh kegembiraan menelesuri halaman demi
halaman dengan penuh kegembiraan. Demikian juga dengan belajar. Rasa suka terhadap
pembelajaran juga akan membuat siswa senantiasa penuh kegembiraan menjalani proses
pembelajaran.
Guru selalu dituntut untuk menciptakan iklim yang menarik dan menyenangkan
dalam setiap proses pengajaran. Namun, dalam keprofesiannya, bukan hanya peran-peran
sebagai pendidik semata yang harus dikuasai oleh seorang guru. Mereka juga harus bisa
mengerti dan memahami bagaimana administrasi di sekolah, oleh karena itu dalam
makalah ini akan diberikan penjabaran dan gambaran mengenai administrasi di sekolah
khususnya pada sekolah menengah.
Peran dan fungsi guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengajaran mempunyai pengaruh
besar terhadap proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian, guru sepatutnya
peka terhadap berbagai situasi yang dihadapi, sehingga dapat menyesuaikan pola tingkah
lakunya dalam mengajarkan dengan situasi yang dihadapi.
Di samping itu guru pun harus memiliki pengetahuan minimal tentang teori
belajar maupun mengajar-sebagai pegangan dalam praktek, sebab dalam prakteknya
pengajaran merupakan suatu proses yang sangat kompeks. Maka agar pengajaran dapat
mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang direncanakan, guru perlu mempertimbangkan
strategi belajar mengajar yang efektif.
Istilah guru pada saat ini mengalami penciutan makna. Guru adalah orang yang mengajar
di sekolah. Orang yang bertindak seperti guru seandainya di berada di suatu lembaga
kursus atau pelatihan tidak disebut guru, tetapi tutor atau pelatih. Padahal mereka itu
tetap saja bertindak seperti guru. Mengajarkan hal-hal baru pada peserta didik.
Terlepas dari penciutan makna, peran guru dari dulu sampai sekarang tetap
sangat diperlukan. Dialah yang membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya, ke
mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia lakukan di dunia. Manusia adalah
makhluk lemah, yang dalam perkembangannya memerlukan bantuan orang lain, sejak
lahir sampai meninggal. Orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah dengan harapan
guru dapat mendidiknya menjadi manusia yang dapat berkembang optimal.
Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik tidak
akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu
memperhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu perserta didik dengan
yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Mungkin kita masih ingat ketika
masih duduk di kelas I SD, gurulah yang pertama kali membantu memegang pensil untuk
menulis, ia memegang satu persatu tangan siswanya dan membantu menulis secara
benar. Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik berani berbuat benar, dan
membiasakan mereka untuk bertanggungjawab terhadap setiap perbuatannya. Guru juga
bertindak bagai pembantu ketika ada peserta didik yang buang air kecil, atau muntah di
kelas, bahkan ketika ada yang buang air besar di celana. Guru-lah yang menggendong
peserta didik ketika jatuh atau berkelahi dengan temannya, menjadi perawat, dan lain-
lain yang sangat menuntut kesabaran, kreatifitas dan profesionalisme.
2. Tujuan penulisan
2.1Tujuan emerik
Salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah profesi kependidikan
Melatih diri dan kelompok untuk menulis karya ilmiah
2.2 Tujuan teoristik
Menguraikan dan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan
profesi kependidikan
Melatih mengembangkan wawasan keilmiahan yang membahas tentang
Adm.kurikulum, pengembangan kurikulum,pelaksanaan kurikulum,dan
implementasi kurikulum.
3. Sistematika makalah
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
Latar belakang
Tujuan penulisan
Sistematika makalah
Bab 11 Pembahasan
Bab 111 Tanggapan dan Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
PEMBAHASAN
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia
dituntut untuk mengenal tempat bekerjanya itu. Pemahaman tentang apa yang terjadi
disekolah akan banyak membantu mereka memperlancar tugasnya sebagai pengelola
langsung proses belajar-mengajar. Guru perlu memahami faktor-faktor yang langsung dan
tidak langsung menunjang proses belajar-mengajar. Administrasi pendidikan merupakan
sistem kerjasama di antara personel pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kerjasama ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun
non manusia. Administrasi pendidikan mempunyai lingkup garapan yang luas, antara lain
administrasi kurikulum, kesiswaan personel, keuangan, hubungan sekolah dengan
masyarakat, serta layanan khusus.
A. Administrasi Kurikulum
Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang sangat penting.
Dikatakan demikian karenakurikulum merupakan panutan dalam penyelenggaraan proses
belajar-mengajar di sekolah. Kualitas keluaran proses pendidikan antara lan ditentukan oleh
kurikulum dan efektivitas pelaksanaannya. Kurikulum itu harus sesuai dengan filsafat dan
cita-cita bangsa, perkembangan siswa, perkembangan ilmu dan teknologi, serta kemajuan dan
tuntutan masyarakat terhadap kualitas lulusan lembaga pendidikan itu.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit, kurikulum diartikan
sebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan disekolah, sedangkan dalam pengertian luas
kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama
mereka mengikuti pendidikan disekolah itu.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan pengawasan serta penilaian.Perencanaan dan pengembangan
kurikulum di sekolah menengah sebagian besar telah dilaksanakan oleh departemen
pendidikan di tingkat pusat. Ini tidak berarti bahwa ditingkat sekolah, tidak ada
pengembangan lebih lanjut. Kurikulum sekolah yang lengkap, termasuk kurikulum sekolah
menengah, terdiri dari tujuan instruksional, struktur program, garis-garis besar program
pengajaran, dan satuan acara prngajaran atau satuan pelajaran.
Perencanaan kurikulum sekolah menengah oleh departemen pendidikan dan
kebudayaan Tingkat pusat biasanya meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Penyusunan kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas:
a. Ketentuan-ketentuan pokok
b. Garia –garis besar progam pengajaran
c. Pedoman pelaksanaan kurikulum
2. Pedoman – pedoman teknis pelaksanaan kurikulum lainya,antara lain pedoman
penyusunan dan kalender pendidikan, pedoman penyusuna progam pengajaran, pedoman
penyusun satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru,dan penyusunan jadwal pelajaran.
Komponen – komponen kurikulum sekolah menengah
a. Tujuan institusional sekolah menengah
Tujuan institusional pendidikan suatu sekolah dijabarkan dari tujuan pendidikan nasioanal
b. Struktur progam kurikulum sekolah menengah
Struktur program kurikulum sekolah menengah merupakan kerangka umum program-program
pengajaran yang diberikan pada setiap jenis dan tingkat sekolah menengah.
c. Garis-garis besar progam pengajaran(GBPP)
GBPP adalah salah satu komponen dari perangkat kurikulum yang merupakan pedoman bagi guru
dalam melaksanakan tugasnya dalam bidang pengajaran di sekolah. Unsur-unsur GBPP antara
lain: (1) tujuan kurikuler, (2) tujuan instruksional umum, (3) bahan pengajaran, (4) program, (5)
metode, (6) sarana/metode, (7) penilaian.
B. Pengembangan kurikulum
Guru perlu mengetahui aspek-aspek yang berhubungan dengan pengembangan
kurikulum yang terdiri dari :
1. prosedur pembahasan materi kurikulum,Dalam UU No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa
pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku
secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri
khas satuan pendidikan yang bersangkutan. Oleh karena itu sekolah harus mengusahakan agar materi
kurikulum itu di sesuaikan dengan kebutuhan tersebut melalui berbagai kegiatan pembahasan.
Kegiatan pembahasan dapat di lakukan melalui diskusi kelompok guru bidang studi, semua guru, dan
guru dengan kepala sekolah. Disamping itu, juga dapat di manfaatkan orang sumber dari luar sekolah.
Pembahasan dapat menggunakan teknik diskusi kelompok, seminar, loka karya, rapat-rapat periodik,
seperti rapat mingguan, bulanan,dan semesteran.
2. penambahan mata pelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah,
Sekolah dapat menambah kurikulum yang telah di tetapkan secara nasional. Dasar
penambahan ini di atur dalam pasal 38 UU No. 2 Tahun 1989. Kurikulum dapat ditambah oleh
sekolah dengan mata pelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan serta ciri khas satuan
pendidikan yang bersangkutan, selama mata pelajaran tersebut tidak menyimpang dari tujuan
pendidikian nasional.
Penambahan mata pelajaran tidak dapatdilakukan secara sembarangan tetapi harus memenuhi
prosedur tertentu baik prosedur akademik dalam penyusunan kurikulum mampu prosedur
administratifnya. Prosedur menambahkan mata pelajaran yang memenuhi prosedur akademik di
lakukan sebagai berikut:
a Harus ada pengkajian sevara berhati-hati tentang aspek filsafat, aspek sosiologis atau
kebutuhan masyarakat, serta kecocokanya dengan tingkat perkembangan anak.
b. Harus memenuhi prinsip-prinsippembinaan dan pengembangan kurikulum, yaitu prinsip