PERAN BALIKPAPAN TV SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI POLITIK MELALUI PROGRAM SUARA DPRD KOTA BALIKPAPAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Stara I Oleh SYAHMI ABRARI NIM. 0902055103 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2015
92
Embed
PERAN BALIKPAPAN TV SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI · PDF fileABSTRAK Syahmi Abrari, Peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi politik melalui program suara DPRD kota Balikpapan, di bawah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERAN BALIKPAPAN TV SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI POLITIKMELALUI PROGRAM SUARA DPRD KOTA BALIKPAPAN
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Stara I
Oleh
SYAHMI ABRARI
NIM. 0902055103
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Peran Balikpapan TV Sebagai Media Komunikasi Politik
Syahmi Abrari, Peran Balikpapan TV sebagai media komunikasipolitik melalui program suara DPRD kota Balikpapan, di bawah bimbingan Hj.Hairunisa, S.Sos. MM selaku pembimbing I dan Drs. Ghufron M.Si selakupembimbing II.
Program suara DPRD adalah salah satu program acara politik yangditayangkan oleh Balikpapan TV. Program acara suara DPRD Balikpapan di buat ataspermintaan pihak DPRD yang bertujuan sebagai wadah aspirasi atau sebagai tempatuntuk menyampaikan suatu kebijakan-kebijakan yang dibuat pihak DPRD kepadamasyarakat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berdasakan pada pendekatankualitatif, peneliti mendeskripsikan dan menginterprestasikan data, denganmenuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui observasi dan wawancara. Halini bertujuan agar memudahkan dalam menjabarkan dan menjelaskan tentang sistemmanajemen produksi yang terdapat pada Balikpapan TV, selain itu, dalammenganalisis permasalahan yang diangkat penulis menggunakan teori manajemenPOAC sebagai pisau analisisnya.
Berdasarkan hasil temuan pengelolahan data dapat disimpulkan bahwa peranBalikpapan TV sebagai media komunikasi politik melauli siaran suara DPRD kotabalipapan belum berjalan dengan baik diakibatkan pihak DPRD sebagai narasumberjarang menghadiri acara suara DPRD sehingga penayangan acara suara DPRD tidakefektif.
Kata kunci : Peran, Balikpapan TV, Komunikasi Politik,
RIWAYAT HIDUP
Syahmi Abrari, Lahir pada tanggal 29 Mei 1989 di Balikpapan,
Kalimantan Timur. Merupakan anak keenam dari enam
bersaudara dari pasangan Drs. H Mizlan Noor dan Hj.
Rusmilawati. Pada tahun 1994 memulai pendidikan di Taman
Kanak-kanak (TK) Al Ikhlas di kabupaten Tanah Grogot,
kemudian meneruskan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 018 Kabupaten
Tanah Grogot dan Lulus tahun 2002, kemudian meneruskan pendidikan ke pondok
pesantren Mahad Al Zaytun di Jawa Barat dan pindah ke Sekolah Menengah Atas
Negeri 1 Penajam Paser Utara serta memperoleh ijazah pada tahun 2008. Kemudian
melanjutkan kejenjang pendidikan Perguruan Tinggi Negeri di Universitas
Mulawarman pada tahun 2009 di fakultas Ilmu Sosial dan politik Jurusan Ilmu
Administrasi, Program Sudi Ilmu Komunikasi. Sebagai aplikasi dari studi yang
didapat dan juga dalam rangka melaksanakan amanat Tri Darma Perguruan Tinggi,
maka pada bulan juli sampai dengan Agustus 2012 penulis mengikuti Kuliah Kerja
Nyata Reguler di Kelurahan Pegat Bukur Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau,
kemudian dilanjutkan dengan tugas akhir yang berjudul “Peran Balikpapan TV
Sebagai Media Komunikasi Politik Melalui Program Suara DPRD Kota Balikpapan”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini yang berjudul “ Peran Balikpapan TV sebagai media komunikasi
politik melalui program suara DPRD kota Balikpapan”.
Persembahan tulus dan paling dalam penulis haturkan kepada Ayahanda
mizlan noor dan Ibunda rusmilawati tercinta atas kasih sayang, pengorbanan dan
dukungan serta do’a-do’a yang selalu terpanjat disetiap sujudnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Dalam penulisannya, skripsi ini masih banyak kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan penulis. Namun
karena banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si selaku Rektor di Universitas Mulawarman
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan program
sarjana pada universitas Mulawarman Samarinda.
2. Bapak Drs. H. Muhammad Noor, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba
ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Ibu Hj. Khairunisa S.Sos., MM selaku Ketua Program atas bimbingan dan asuhan
selama menempuh kuliah di Program studi Ilmu Komunikasi.
4. Bapak Luthfi Wahyudi S.Sos M.Si selaku dosen pembimbing pertama dan Bapak
Drs. Ghufron M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah membimbing
serta memberi saran terhadap penulisan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Sugandi M.Si selaku dosen penguji pertama dan Ibu Inda
Fitryarini,S.Sos.M.Si selaku dosen penguji kedua yang telah memberikan saran
dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh dosen-dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terutama dosen-dosen
Ilmu Komunikasi, terima kasih atas bimbingan yang memberikan bekal
pendidikan dan staf Ilmu Komunikasi terima kasih atas bantuannya.
7. Kedua orang tua peneliti, Bapak mizlan noor dan rusmilawati atas segala yang
telah diberikan berupa do’a, semangat, kasih sayang dan nasehat.
8. Kepada seluruh teman-teman angkatan 2009 Ilmu Komunikasi Ferry Afiyadi,
Muh.Fajrin, Fuad Abbas Saleh Passalo, Tomi Hidayat, Budi Setiawan, Achmad
Ansari, Ramdani Ichsan, Muhammad Rizqi dan yang lainnya yang telah
mendukung dan bantuanya dalam penyusunan skripsi ini.
Harapan Penulis semoga skripsi ini dapat berguna serta bermanfaat bagi
penulis sendiri maupun pihak-pihak lain yang membutuhkannya, Amiin.
Samarinda, 4 Februari 2016
Syahmi Abrari
DAFTAR ISI
Hlm.
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… ii
ABSTRAK …………………………………………………………………. iii
RIWAYAT HIDUP ………………………………………………………… iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 11.2 Rumusan Masalah …………………………………………... 61.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………. 61.4 Manfaat Penelitian …………………………………………... 6
BAB II KERANGKA DASAR TEORI
2.1 Teori …………………………………………………………. 82.1.1 Teori Agenda Setting ………………………………….. 8
2.2 Konsep ………………………………………………………. 102.2.1 Peran …………………………………………………… 102.2.2 Peranan dan Bantuan Mass Media Dalam
Pembangunan Nasional …………………………….. 12
2.2.3 Komunikasi ……………………………………………. 182.2.4 Komunikasi Politik ……………………………………. 192.2.5 Komunikasi Massa …………………………………….. 232.2.6 Media Massa Televisi …………………………………. 24
2.3 Definisi Konsepsional ……………………………………….. 25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ………………………………………………. 273.2 Fokus Penelitian ……………………………………………... 283.3 Jenis dan Sumber Data ………………………………………. 283.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………... 303.5 Teknik Analisis Data ………………………………………... 313.6 Lokasi Penelitian ……………………………………………. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data ……………………………………………….. 35
4.1.1 Gambaran tentang kota Balikpapan …………………… 35
4.1.2 Gambaran DPRD kota Balikpapan ……………………. 40
4.1.3 Gambaran tempat penelitian di Balikpapan TV ………. 43
4.2 Hasil Penelitian ……………………………………………….. 48
4.2.1 Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran… 48
4.2.2 Media massa mampu menumbuhkan aspirasi ………… 51
4.2.3 Media massa mengembangkan dialog tentang hal-hal
yang berhubungan dengan masalah politik …………… 53
4.2.4 Media massa sebagai pendidik ………………………... 54
4.3 Pembahasan hasil penelitian …………………………………. 56
4.3.1 Media massa daapat memperluas cakrawala ………….. 56
4.3.2 Media massa mampu menumbuhkan aspirasi ………… 59
4.3.3 Media massa mengembangkan dialog tentang hal-hal
yang berhubungan dengan masalah politik ……………. 61
4.3.4 Media massa sebagai pendidik ………………………... 62
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………….67
5.2 Saran …………………………………………………………... 69
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….... 71
LAMPIRAN …………………………………………………………………...73
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
4.1 Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur ……………………… 384.2 Wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan …………………….. 384.3 Wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah …………………….. 394.4 Wilayah Kecamatan Balikpapan Utara ………………………. 394.5 Wilayah Kecamatan Balikpapan Barat ………………………. 404.6 Wilayah Kecamatan Balikpapan Kota ……………………….. 404.7 Pimpinan DPRD Kota Balikpapan …………………………... 424.8 Komisi I Bidang Pemerintahan, Pertanahan dan Hukum ……. 424.9 Komisi II Bidang Ekonomi, Keuangan, Pariwisata dan
Perdagangan ………………………………………………….. 424.10 Komisi III Bidang Pembangunan, Lingkungan Hidup dan
Perhubungan …………………………………………………. 434.11 Komisi IV Bidang Kesejahtraan Rakyat …………………….. 434.12 Frekuensi Balikpapan TV ……………………………………. 474.13 Komposisi Acara Pada Balikpapan TV ……………………… 474.14 Program Acara Balikpapan TV ……………………………… 474.15 Struktur Organisasi Balikpapan TV …………………………. 49
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Foto Tempat Penelitian …………………………………………… 75
2. Daftar Wawancara Di Balikpapan tv …………………………….. 76
3. Daftar Wawancara Dengan Masyarakat …………………………. 79
4. Surat Penelitian Dari Balikpapan TV …………………………….. 80
5. Surat Penelitian Dari DPRD Kota Balikpapan ………………….... 81
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media massa merupakan sarana menyebarkan informasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu, media massa memiliki peranan penting dalam penyebaran informasi
yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan
informasi dengan berbagai karakteristiknya, seperti media elektronik ; televisi, radio
dan internet, serta media cetak, seperti koran, majalah, tabloid.
Berkembangnya teknologi, semakin mempermudah kita dalam memperoleh
informasi, dimana mobilitas masyarakat yang tinggi, tidak terlepas dengan kegiatan
komunikasi, yang saling memberi dan menerima informasi. Bagi sebagian anggota
masyarakat, saat ini informasi sudah merupakan kebutuhan. Maka masyarakat selalu
mencari informasi dari berbagai media massa dimana saja dan kapan saja.
Di zaman teknologi yang semakin berkembang membuat masyarakat dengan
mudah memperoleh informasi berita dalam bentuk apapun dengan basis yang
beraneka ragam seperti ekonomi, olahraga, hiburan dan politik, yang dapat diperoleh
dari sarana seperti radio, media cetak, televisi ataupun media lain. Bahkan di era
globalisasi seperti sekarang dapat melihat informasi ter up-date melalui internet yang
dapat di dapat dengan mudah.
Aneka pesan melalui sejumlah media massa dengan sajian berbagai peristiwa
yang memiliki nilai berita ringan sampai berita tinggi, mencerminkan proses
komunikasi massa yang selalu menerpa dalam kehidupan manusia. Media massa baik
cetak maupun elektronik sesungguhnya merupakan alat yang sangat ampuh untuk
mempengaruhi sekaligus mengubah opini publik, melalui media massa pula segala
lingkup ruang dan waktu. segala bentuk peristiwa yang terjadi didunia dalam waktu
singkat sudah dapat kita ketahui.
Dunia penyiaran televisi saat ini terus mengalami perkembangan, hal ini
didasari atas besarnya kebutuhan informasi dan komunikasi. Televisi berperan
sebagai sarana dalam menjembatani arus informasi dan telekomunikasi yang telah
menjadi komoditas penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Televisi dengan kemampuannya menyampaikan informasi yang berupa suara
(audio) dan gambar (visual) secara bersamaan membuat media massa ini menjadi
pilihan utama bagi masyarkat dalam mencari informasi. Intensitas masyarakat dalam
mengikuti setiap program acara ditelevisi akan membantu khalayak mendapatkan
informasi-informasi yang baru.
Perkembangan televisi nasional ini diikuti pula oleh televisi lokal. Pada tahun
2001 munculah beberapa stasiun televisi lokal seperti JTV (Surabaya) dan RIAU TV.
Di tahun – tahun berikutnya secara perlahan bermunculan stasiun – stasiun televisi
lokal yang tersebar di tiap – tiap daerah lainnya.Tahun 2002, sejumlah televisi lokal
mencoba untuk menyatukan visi dan misinya dalam sebuah wadah perhimpunan yang
dinamakan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), sebuah wadah tempat
bernaungnya sejumlah stasiun televisi yang berdaya jangkau siaran lokal (daya
jangkau siaran maksimum dalam satu provinsi/kota).
Tujuannya didirikannya ATVLI ini adalah untuk memperjuangkan
kepentingan anggotanya dan kepentingan masyarakat lokal untuk mendapatkan
informasi. PT. Balikpapan Televisi (BTV) adalah perusahaan yang bergerak dibidang
broadcasting media dengan tampilan audio visual. Merupakan bagian dari kelompok
per usahan JPMC (Jawa Pos Multimedia Corporation) yang memayungi 72 anak
perusahaan dan 16 stasiun televisi lokal, diantaranya JTV (Surabaya), PJTV
pendapat mengenai komunikasi massa : “This new form can be distinguished
from older types by the following major characteristics: it isdiected
towardrelitively large, heterogeneous, anda anonymous audience; messages
are transmitted publicly, often-times to reach most audience members
simultaneously, and are transient in character; the communicatortends to
br,or tp operate within, a complex organization that may involve great
expense. (Bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak- corak yang
lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut : diarahkan pada
khalayak yang relatif besar, heterogen, dan anonym ; pesan disampaikan
secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak serentak,
bersifat sekilas ; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam
organisasi yang komplek yang melibatkan biaya besar)”.
2.2.6 Media Massa ( Televisi )
Menurut Effendy (1992:62) Media Massa adalah Media komunikasi
yang mampu menjaga khalayak yang jumlahnya relatif banyak, heterogen,
anonim, terpencar – pencar, serta bagi komunikator yang menyebarkan
pesannya bersifat abstrak. Media massa dalam hal ini adalah Televisi.
Menurut Tashadi (1997:17) televisi berasal dari istilah perkataan
“tele” dan “vision” , tele berarti jauh dan visi berarti penglihatan. Segi
jauhnya ditransmisikan dengan prinsip –prinsip radio, sedangkan segi
penglihatan diwujudkan dengan prinsip – prinsip kamera sehingga menjadi
gambar, baik dalam bentuk gambar hidup atau bergerak maupun gambar
diam.
Menurut Kuswandi (1994:99) apa yang disajikan oleh televisi sebagai
suatu penting belum tentu penting bagi khalayak ramai. Jadi efektif tidaknya
isi pesan tergantung dari situasi dan kondisi pemirsa dan lingkungan
sosialnya. Berdasarkan hal itu timbul pro kontra terhadap acara televisi , yaitu
:
1. Acara televisi dapat mengancam nilai – nilai sosial yang ada dalam
masyarakat.
2. Acara televisi dapat menguatkan nilai – nilai sosial yang ada dalam
masyarakat.
3. Acara televisi akan membentuk nilai – nilai sosial yang ada dalam
masyarakat.
Pengertian Siaran Televisi berdasarkan Undang – Undang Penyiaran
No. 32 tahun 2002 (pasal 1 ayat 1:13) adalah suatu kajian acara yang
ditampilkan berupa pesan atau rangkaian dalam acara bentuk suara,
gambar,yang berbentuk grafis, karakteristik baik yang bersifat interaktif
maupun tidak dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.
2.3 Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional dipergunakan untuk memberikan batasan-batasan
terhadap suatu masalah sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan rinci dari
pengertian untuk lebih memahami dalam penelitian ini. Dari konsep yang telah
dipaparkan diatas, Maka definisi dari penelitian tentang Peran Balikpapan TV sebagai
media komunikasi politik melalui program suara DPRD Balikpapan yaitu Program
acara suara DPRD di Balikpapan TV berperan memperluas cakrawala pemikiran,
menumbuhkan aspirasi, mengembangkan dialog tentang hal – hal yang berhubungan
dengan masalah politik, dan sebagai media pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses mencari atau menemukan fakta secara
sistematik dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah berdasarkan
aturan-aturan yang berlaku. Fungsi penelitian adalah mencari kejelasan dan jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah.
Metode penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu
penelitian karena menyangkut cara kerja untuk memahami obyek penelitian. Metode
penelitian menurut Sugiyono (2009 : 1) merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi
dengan metode keilmuwan. Lebih lanjut dengan cara ilmiah ini diharapkan akan
mendapatkan data yang obyektif, valid dan reliabel.
Obyektif berarti semua orang yang akan memberikan penafsiran yang sama;
valid berarti adanya ketepatan antara data yang terkumpul oleh peneliti dengan data
yang terjadi pada obyek yang sesungguhnya; dan reliabel berarti adanya
ketepatan/keajegan/konsisten data yang didapat dari waktu ke waktu.
Sesuai dengan judul di atas, maka jenis penelitian yang di gunakan ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif. Moleong (2007 : 11) mengemukakan bahwa deskriptif
adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, dari
pendapat ini dijelaskan penelitian deskriptif untuk mendapatkan data yang berasal
dari naskah, wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi catatan atau
memo dan dokumen resmi lainnya.
Menurut Moleong (2007 : 6) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek peneliti secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
3.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah dimaksudkan untuk membatasi studi, sehingga
dengan pembatasan studi tersebut akan memudahkan peneliti dalam pengelolaan data
yang kemudian menjadi suatu kesimpulan. Sesuai dengan masalah yang dirumuskan,
maka penelitian ini difokuskan pada Program acara suara DPRD di Balikpapan TV
berperan :
1. Memperluas cakrawala pemikiran,
2. Menumbuhkan aspirasi,
3. Mengembangkan dialog tentang hal – hal yang berhubunganan dengan
masalah politik, dan
4. Sebagai pendidik.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan informan sebagai sumber
memperoleh data untuk penulisan skripsi ini.
1. Data Primer
Pemilihan dan pengambilan sumber data dilakukan secara Purposive
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap
paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi
sosial yang diteliti.
Data yang diperoleh melalui responden dengan cara melakukan tanya jawab
secara langsung kepada informan dan key informan di pandu melalui
pertanyaan yang sesuai dengan fokus penelitian yang di persiapkan oleh
peneliti secara langsung Sugiyono (2005:53-54).
a. Key Informan (informasi kunci) adalah informan yang berkompeten dan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian ini yang
menjadi key informan adalah Dirut BTV H. Sugito.
b. Informan (informasi) adalah orang yang berkompeten dalam bidang-
bidang yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Informan
dalam penelitian ini yaitu:
1. Pemimpin Redaksi Bpk Wiji Winarko.
2. Sekretaris Ibu Nunu Reda.
3. DPRD Balikpapan Komisi I Sri Hana, SE
a. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
prantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip. Seperti data-data yang mendukung dari buku-
buku yang sudah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan. untuk
menunjang penelitian ini diambil data-data berupa dokumen-dokumen yang
berasal dari Balikpapan TV.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa cara untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan. Oleh karena itu penulis menggunakan
teknik pengumpulan data yang sesuai dengan penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Riset Lapangan (Field Research)
Field Research, yaitu penelitian lapangan, dimana peneliti berusaha
mendapatkan data dan informasi dengan mengadakan pengamatan langsung
dengan obyek yang diteliti dengan cara:
a) Observasi
Pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan
yang menggambarkan Balikpapan TV sebagai media komunikasi dalam
meningkatkan partisipasi politik masyarakat di Kota Balikpapan.
b) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Wawancara
dimaksudkan sebagai upaya memperoleh informasi dari orang yang
diwawancarai (informan). Peneliti menggunakan in depth interview
(wawancara mendalam), adalah suatu cara langsung bertatap muka
dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam.
Wawancara dilakukan secara terbuka dan terstruktur dengan pertanyaan
yang terfokus pada permasalahan sehingga informasi yang dikumpulkan
cukup lengkap dan mendalam.
c) Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder
berupa dokumen atau arsip, dan karya ilmiah yang relevan dengan
penelitian ini.
2. Riset Kepustakaan (Library Research)
Library Research, yaitu penelitian kepustakaan, dimana didalam penelitian ini
peneliti mengumpulkan data dari literatur dan mempelajari buku-buku
petunjuk teknis serta teori-teori yang dapat digunakan sebagai bahan
penelitian skripsi ini.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses pengolahan data yang telah diperoleh di
lapangan yang sifatnya masih mentah, kemudian melalui proses pengolahan, data dan
informasi tersebut bisa dimanfaatkan dalam upaya pemecahan masalah. Menurut
Sugiyono (2009 : 89) analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian ini juga mengacu pada model analisis interaktif
yang di kembangkan oleh Matthew B.Miles dan A. Michael Huberman. Bagan serta
penjelasan model analisis tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Analisis Data Kualitatif Model Interaktif (Miles dan Huberman)
Sumber: Sugiyono; Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2006
Adapun penjelasan dari model interaktif yang dikembangakn oleh Miles dan
Huberman dapat dijelaskan sebagai berikut:
Penyajian DataPengumpulan Data
Reduksi data Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah tahap mengumpulkan seluruh data yang diperoleh
dari hasil wawancara, observasi, penelitian kepustakaan dan dokumentasi
serta data-data sekunder lainnya.
2. Reduksi Data
Proses reduksi diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul
dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Proses reduksi data bukanlah proses
yang sekali jadi, tetapi sebuah proses yang berulang selama proses penelitian
kualitatif berlangsung. Data yang diperoleh dilapangan kemudian direduksi
oleh peneliti dengan cara klasifikasi data, menelusuri tema-tema, membuat
gugus, membuat pertisi, menulis memo, dan selanjutnya dilakukan pilihan
terhadap data yang diperoleh dilapangan, kemudian dari data itu mana yang
relevan dan mana yang tidak relevan dengan permasalahan dan focus
penelitian. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah
penelitian lapangan, samapai laporan akhir secara lengkap tersusun.
3. Penyajian Data
Penyajain data dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang tersusun, yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan mencemari penyajian data ini, maka akan dapat dipahami
apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya meneruskan
analisis atau mencoba untuk mengambil sebuah tindakan dengan
memperdalam temuan tersebut. Hal ini dilakukan untk memudahkan bagi
peneliti melihat gambaran dan bagian-bagian tertentu dari data penelitian,
sehingga dari data tersebtu dapat ditarik kesimpulan.
4. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan analisis interaktif keempat adalah menarik kesimpulan dan
melakukan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang
penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan,
pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab
akaibat, dan proposisi. Sedang verifikasi merupakan kegiatan pemikiran
kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama peneliti
mencatat, atau suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau
peninjauan kembali serta tukar pikiran antara teman sejawat untuk
mengembangkan “kesempatan inter subjektif” dengan kata lain makna yang
muncul dari data harus diuji kebenarannya (validitasnya), verifikasi dalam
penelitian dilakukan secara kontinyu sepanjang penelitian verifikasi oleh
peneliti, dimaksudkan untuk menganalisis dan mencari makna dari informasi
yang dikumpulkan dengan mencari tema, pola hubungan, permasalahan yang
muncul, hipotesis yang disimpulkan secara relative, sehingga terbentuk
proposisi tertentu yang bisa mendukung teori ataupun penyempurnaan teori.
3.6 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian di kantor pusat Balikpapan
TV yang terletak di kota Balikpapan dan gedung Sekertariat DPRD Kota Balikpapan
di Jalan Jenderal Sudirman No. 86.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menyajikan data hasil penelitian yang diperoleh dari
lapangan melalui observasi, wawancara dan penelitian dokumen yaitu mempelajari
data-data, laporan dan arsip yang berhubungan dengan penelitian. Selain itu penulis
juga akan memberikan gambaran umum penelitian. Untuk lebih memudahkan
penelitian dan penyajian data, maka penulis memberikan gambaran umum sebagai
berikut :
4.1 Penyajian Data
4.1.1 Gambaran tentang Kota Balikpapan
Balikpapan adalah salah satu kota di Provinsi Kalimantan Timur
(KALTIM), Indonesia. Balikpapan memiliki penduduk sebanyak 684.339
jiwa, yang merupakan 22% dari keseluruhan penduduk Provinsi Kalimantan
Timur. Balikpapan merupakan kota dengan biaya hidup termahal seindonesia.
Balikpapan sendiri disebut Kota Minyak (Benua Patra) dan Bumi Manuntung
dengan Logo adalah Beruang Madu, nama asli Balikpapan adalah Billipapan
atau Balikkappan (logat banjar).
Hari jadi kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897. Penetapan
tanggal ini merupakan hasil Seminar Sejarah Balikpapan pada tanggal 1
Desember 1984. Tanggal 10 Februari 1897 ini adalah tanggal pengeboran
minyak pertama di Balikpapan yang dilakukan oleh perusahaan Mathilda
sebagai realisasi dari pasal-pasal kerjasama antara J.H. Menten dengan Mr.
Adams dari Firma Samuel dan Co. Adapun wilayah administrasi kota
Balikpapan yang diperoleh dari http://Balikpapanberiman.blogspot.com
sebagai berikut :
Kota Balikpapan secara astronomis terletak diantara 1,0 LS – 1,5 LS
dan 116,5BT – 117,0 dengan luas sekitar 50.330,57 ha atau sekitar 503,3 km2
dan luas pengelolaan laut mencapai 160.10 km2 dengan batas sebagai berikut :
Utara : Kabupaten Kutai Kartanegara Selatan : Selat Makassar
Barat : Kabupaten Penajam Paser Utara Timur : Selat Makassar
Secara administratif sesuai dengan peraturan pemerintah Republik
Indonesia nomor 38 tahun 1996 kota Balikpapan terdiri dari 5 kacamatan dan
27 kelurahan. Pada tahun 2012 ada perubahan peraturan daerah kota
Balikpapan nomor 7 tahun 2012 tentang pembentukan 7 kelurahan dalam
wilayah kota Balikpapan, dan peraturan daerah kota Balikppan nomor 8 tahun
2012 tentang pembentukan kecamatan Balikpapan kota dalam wilayah kota
Balikpapan, Balikpapan terdiri dari 6 kecamatan dan 34 kelurahan, yaitu :
1. Kecamatan Balikpapan Timur
Kecamatan Balikpapan Timur memiliki luas wilayah perairan 92,42 km2
dan wilayah darat 137,1 km2. Kecamatan ini memiliki 4 kelurahan dan 81
Rukun Tetangga.
Tabel 4.1Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur
No Kelurahan Jumlah Daerah Jumlah RT
1 Manggar 35,255km2 30
2 Manggar Baru 3,836km2 26
3 Lemaru 48,555km2 1
4 Teritip 49,512km2 24
2. Kecamatan Balikpapan Selatan
Kecamatan Balikpapan Selatan memiliki luas wilayah perairan 200,3
km2 dan wilayah darat 37,818 km2. Kecamatan ini memiliki 7 kelurahan
dan 273 Rukun Tetangga.
Tabel 4.2Wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan
No Kelurahan Jumlah Daerah Jumlah RT1 Damai Baru 2,149km2 33
2 Damai Bahagia 3,708km2 43
3 Sepinggan Baru 10,618km2 40
4 Sungai Nangka 3,204km2 27
5 Sepinggan Raya 6,588km2 31
6 Gunung Bahagia 3,735km2 50
7 Sepinggan 7,812km2 45
3. Kecamatan Balikpapan Tengah
Kecamatan Balikpapan Tengah memiliki luas perairan 9,97 km2 dan
wilayah darat 11,0738 km2. Kecamatan ini memiliki 6 kelurahan dan
285 jumlah Rukun Tetangga.
Tabel 4.3Wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah
No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT
1 Gunung Sari Ilir 1,1410 km2 69
2 Gunung Sari Ulur 1,8252 km2 34
3 Mekar Sari 1,2866 km2 35
4 Karang Rejo 1,205 km2 66
5 Sumber rejo 2,205 km2 44
6 Karang Jati 3,411 km2 37
4. Kecamatan Balikpapan Utara
Kecamatan Balikpapan Utara memiliki luas wilayah darat 132,1662 km2
dan tidak memiliki wilayah perairan. Kecamatan ini memiliki 6
kelurahan dan 290 jumlah Rukun Tetangga.
Tabel 4.4Wilayah Kecamatan Balikpapan Utara
No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT1 Gunung Samarinda km2 472 Muara Rapak km2 873 Batu Ampar km2 584 Karang Joang km2 425 Gunung Samarinda Baru km2 206 Graha Indah km2 36
5. Kecamatan Balikpapan Barat
Kecamatan Balikpapan Barat memiliki luas wilayah perairan 37,49 km2
dan wilayah darat 179,952 km2. Kecamatan ini memiliki 6 kelurahan
dan 223 Rukun Tetangga.
Tabel 4.5Wilayah kecamatan Balikpapan Barat
No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT
1 Baru Ilir 0.589 km2 62
2 Margo Mulyo 1,8453 km2 39
3 Marga Sari 0,665 km2 30
4 Baru Tengah 0,5704km2 43
5 Baru Ulu 0,9548 km2 40
6 Kariangau 175,3275 km2 9
6. Kecamatan Balikpapan Kota
Kecamatan Balikpapan Kota memiliki luas wilayah perairan 200,3 km2
dan dan wilayah darat 10,218 km2. Kecamatan ini memiliki 5 kelurahan
dan 200 jumlah Rukun Tetangga.
Tabel 4.6Wilayah kecamatan Balikpapan Kota
No Kelurahan Luas Daerah Jumlah RT
1 Prapatan 3,1412km2 36
2 Telaga Sari 2,538km2 38
3 Kelandasan Ulu 0,89km2 53
4 Kelandasan ilir 1,435km2 57
5 Damai 2,221km2 16
4.1.2 Gambaran DPRD kota Balikpapan
A. Visi Dan Misi DPRD kota Balikpapan
Adapun visi dari DPRD kota Balikpapan yang diperoleh dari
hasil dan wawancara langsung Periode 2009-2014 adalah
Terwujudnya Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan
pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan tata pemerintahan
yang baik (Good Governance) dan masyarakat yang beriman,
sejahtera, religius dan berperadaban maju (Madinatul Iman).
Sedangkan misi dari DPRD kota Balikpapan :
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, sehat jasmani
dan memiliki daya saing di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2. Mewujudkan tersedianya infrastruktur kota yang mampu untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan fungsi kota di masa depan.
3. Mewujudkan kondisi kota yang layak huni dan berwawasan
lingkungan.
4. Mewujudkan perekonomian kota yang berorientasi kepada
pengembangan potensi ekonomi kerakyatan dan pengembangan
basis ekonomi kota di masa depan.
B. Struktur Pimpinan dan Komisi DPRD Kota Balikpapan
Adapun struktur Pimpinan dan Komisi DPRD Kota Balikpapan
Periode tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7Pimpinan DPRD Kota Balikpapan
KETUA Andi Burhaniddin Solong
WAKIL KETUA 1 Wahyu Hartono, SH
WAKIL KETUA II Drg. H. Syukri Wahid
WAKIL KETUA III Noeryati, SH
Tabel 4.8Komisi I Bidang Pemerintahan, Pertanahan Dan Hukum
Ketua H. Sonhaji, SH
Wakil ketua Ir. Iskandar, SH
Sekertaris M. Riza Permadi, SE, MM
Anggota H. Muhammad, SH
Anggota Lies Anggi R amayani, SEAnggota Sri Hana, SEAnggota H. Andi AdangAnggota Hendro Nugroho, SH, M. HumAnggota H. Syafruddin, SHAnggota Drs. H. Eddy Subrata, MMAnggota Muslim Gunawan, Lc, MA
Tabel 4.9
Komisi II bidang Ekonomi, Keuangan, Anggaran, Pariwisata Dan Perdagangan
Ketua Patty Parakasi, SH. MknWakil ketua Hj. NurainahSekertaris Andi Walinono P, STAnggota H. M. Yasin
Anggota H. Fachruddin, SHAnggota H. Mukhlis, SEAnggota H. Dedi KasauAnggota Puji PurnawatiAnggota Syaripuddin Noor
Tabel 4.10
Komisi III Bidang Pembangunan, Lingkungan Hidup Dan Perhubungan
Ketua Abdullah, S. SosWakil ketua H. AminuddinSekertaris Abdul YazidAnggota H. SappeAnggota H.M. Jhony NG, STAnggota Andi Achmad MutawalliAnggota H. Sabaruddin P, S.SAnggota Drs. H. Ardiansyah AchmadAnggota Eddy Sunardi Darmawan, SEAnggota Heince Royke TumewuAnggota Fahrur Razi, Spdi
Tabel 4.11
Komisi IV Bidang Kesejahtraan Rakyat
Ketua Ida Prahastuty, S.SosWakil ketua Hj. Eka Citra Devi, STSekertaris Drs. Syarifuddin Oddang, SH. MH.Anggota Drs. Miran, MsiAnggota Damuri, SHAnggota Hj. FitriatiAnggota Purwoko, SHAnggota Syarifah Fatimah A, SpdiAnggota Nova B. PangauAnggota Hj. Jumiati (non aktif )
4.1.3 Gambaran Tempat Penelitian di Balikpapan TV
PT. Balikpapan Televisi (BTV) adalah perusahan yang bergerak
dibidang broadcasting media dengan tampilan audio visual. Balikpapan TV
sendiri merupakan salah satu bagian dari kelompok usaha JPMC (Jawa Pos
Multimedia Corporation). JPMC mengarah pada program menasionalkan
televisi lokal dengan melakukan program bersama (relay) distasiun televisi
jaringan JPMC, sehingga memungkinkan program BTV untuk ditayangkan di
televisi JPMC.
Balikpapan TV mengudara di channel 26 UHF, dan bisa disaksikan di
jaringan televisi lokal yakni Mitra Vision dan Borneo Vision. Program-
program BTV dikemas untuk multi segmen dengan keragaman jenis acara
mulai dari hiburan, pendidikan, olahraga, keagamaan, dan berita-berita aktual.
Balikpapan TV sendiri berkantor di Jl. Soekarno Hatta KM 3,5 RT.26 No. 46
Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan utara.
A. Logo Balikpapan TV
Gambar 4.1
Logo Balikpapan TV
Arti dari logo Balikpapan TV :
1. Simbol B adalah singkatan dari Balikpapan.
2. Symbol TV adalah singkatan dari Televisi.
3. Arti dari semboyan “satu yang beda” yaitu satu-satunya stasiun
televisi lokal yang terdepan dalam informasi serta hiburan,
memiliki kepedulian nyata dan ikut berperan memajukan
masyarakat kota dalam bidang informasi juga mengangkat kearifan
kota Balikpapan.
4. Warna merah melambangkan energi maupun kesunguhan
Balikpapan TV dalam memberikan tayangan yang terbaik dan
bermanfaat bagi pemirsanya.
5. Warna biru Memberikan kesan Komunikasi, kebijakan, kreativitas,
cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan dan
kekuatan dari Balikpapan TV.
B. Visi dan Misi Balikpapan TV
Sama seperti stasiun televisi Balikpapan Tv juga memiliki Visi dan
Misi. Visi Balikpapan TV adalah menjadikan Balikpapan televisi sebagai
stasiun televisi lokal yang terdepan dalam informasi serta hiburan,
memiliki kepedulian nyata dan ikut berperan memajukan kot masyarakat
dalam bidang informasi juga mengangkat kearifan kota Balikpapan.
Adapun Misi dari Balikpapan TV yaitu :
1. Memberikan informasi kepada warga KALTIM melalui program
yang disesuaikan dengan budaya lokal.
2. Menjadikan mitra dari masyarakat dan pemerintah kota serta
provinsi dalam ikut mengsukseskan program pembangunan dan
kepentingan publik.
3. Memberi nilai tambahan bagi pengembangan potensi dan
peningkatan pendapatan serta melahirkan informasi baru dalam
dunia audio visual secara lokal.
4. Membuat program siaran unggulan yang menggambarkan kearifan
lokal masyarakat KALTIM baik bersifat seni, budaya maupun
pendidikan.
5. Menjadi solutor bagi persoalan yang dihadapi masyarakat lewat
program yang bersifat edutainment. Serta membentuk
intelektualitas, watak, moral, dan kemajuan daerah.
C. Daerah jangkauan dan komposisi program acara BTV
Untuk daerah jangkauan Balikpapan TV juga banyak diantaranya
Balikpapan, Kabupaten Paser, Samboja, Kutai Kartanegara, Penajam
Paser Utara, dan ditahun 2014 ini Balikpapan TV akan menambah
jangkauan untuk daerah Tenggarong dan Samarinda.
Tabel 4.7Frekuensi Balikpapan TV
Jam tayang 06.00 – 24.00 WITA
Pemancar 2,5 Kilo Watts
Signal 26 UHF
Frekuensi 511,25 Mhz
Selain itu dalam pembagian program acara, Balikpapan TV memiliki 6
komposisi acara di Balikpapan TV
Tabel 4.8Komposisi acara pada Balikpapan TV
1 Berita 25%
2 Hiburan 25%
3 Layanan Masyarakat 25%
4 Pendidikan dan kebudayaan 10%
5 Keagamaan 8%6 Lain-lain 7%
Adapun program acara yang ditayangkan oleh Balikpapan yaitu :
Tabel 4.9Program acara Balikpapan TV
Program acara
DurasiHari
penayangan
Waktupenayangan Segmentas
i usia(WITA)
Kabar 24 menit Senin – 18.30 - 19.00 Semua
PPU Rabu umurSuaraDPRD
60 menitSenin -Sabtu
08.00 – 09.00 Segala usia
Senjata 60 menit Minggu 13.00 - 14.00 DewasaBTVFiles
On frame 30 menit Minggu 18.00 - 18.30 DewasaYamahamotorshow
60 menit Minggu 20.00 - 21.00Semuaumur
Terminalmusic
30 menitSenin –Minggu
14.30 - 15.00 Remaja
Otoinjeksi
Yamaha30 menit Sabtu 22.00 - 22.30
Semuaumur
Campursari
60 menit Sabtu 22.00 - 23.00Remaja dan
dewasaXpresion tv
60 menit Kamis 19.00 - 20.00 17 keatas
Digoda 60 menit Minggu 21.00 - 22.00 Semua
umur
Sajadah 60 menitSelasa –Kamis
19.00 - 20.00Semuaumur
D. Struktur Organisasi Balikpapan TV
Struktur Organisasi dari Balikpapan TV adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9Struktur Organisasi Balikpapan TV
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Massa Media Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran
Dalam program Suara DPRD yang disajikan oleh Balikpapan TV,
masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai informasi maupun peristiwa
seputar perpolitikan di Balikpapan. Masyarakat yang pada awalnya tidak
mengetahui tentang informasi perpolitikan/pemerintahan yang ada di Kota
Balikpapan menjadi mengerti dan pemikirannya menjadi luas.
Dengan adanya penyampaian informasi melalui siaran Suara DPRD
ini maka masyarakat diharapkan mampu merubah pemikirannya menjadi lebih
luas dan berkembang. Berikut tanggapan dari salah satu masyarakat
Balikpapan yaitu Bapak Zulkarnaen mengenai siaran Suara DPRD yang
disiarkan oleh Balikpapan TV:
“ siaran Suara DPRD yang disiarkan BTV sangat bermanfaat bagi saya,dengan tayangan ini bisa memberikan pengetahuan kondisi maupuninformasi dibidang pemerintahan yang ada di kota ini. Tapidisayangkannya siaran suara DPRD tidak tiap hari ditayangkan padahalini siaran sangat bermanfaat sekali”. ( wawancara 14 Agustus 2014 )
Dari hasil wawancara di atas seharusnya untuk siaran Suara DPRD
haruslah mampu berperan sebagai media yang bisa memperkaya atau pun
memperluas cakrawala pemikiran masyarakat Balikpapan dengan
penyampaian informasi yang disajikan dalam program Suara DPRD.
Siaran suara DPRD dibentuk untuk menjadi media maupun siaran
informasi politik yang bertugas menjembatani antara pihak pemerintahan
Balikpapan (DPRD) dengan masyarakat Balikpapan dan sekitarnya. Pada
temuan penelitian penulis siaran Suara DPRD belum efektif memperkaya
pengetahuan masyarakat kota Balikpapan hal ini diperkuat dari hasil
pernyataan Bapak Wiji Winarko selaku pimpinan redaksi Balikpapan TV:
“Suara DPRD untuk saat ini di tayangkan setiap hari kecuali hari minggu,pogram ini jelas kami sajikan untuk memberikan informasi-informasiseputar DPRD di kota balikpapan sehingga masyarakat itu mengerti akankondisi DPRD yang ada dikota balikpapan, untuk tayangan ini sebenarnyapermintaan dari pihak DPRD sendiri untuk dibuatkan tayangan khususuntuk siaran DPRD, makanya kami buatkan program suara DPRD ini,untuk kendalanya tayangan ini, yah dari pihak DPRD nya sendiri merekasudah kami sediakan program khusus mereka tapi merekanya sendiri tidakkonsisten hadir di acaranya sehingga yah program ini jadi kacau. Jadi caramengatasinya apa bila pihak DPRD tidak hadir, kami menyiarkantayangan lain untuk menggantikan tayangan suara DPRD”. ( wawancarapada 19 Mei 2014 )
Hal ini kemudian di pertegas dengan hasil wawancara dengan Ibu Sri Hana,
SE komisi I DPRD kota Balikpapan :
“… kami ingin lebih dekat dengan masyarakat dan juga agarmempermudah menginformasikan jika ada hal-hal yang perlu di beritakankepada masyarakat makanya kami bekerja sama dengan pihak BTV untukmembuat program khusus untuk kami. Untuk kendal kami dalam tingkatkehadiran kami sangat kurang dalam mengikuti acara ini, disebabkan kamiini sibuk akan pekerjaan di DPRD belum lagi tugas dikirim keluar kota,jadi kami berhalangan untuk hadir dalam acara ini…”( wawancara 3 Juni 2014 )
Bapak Wiji Winarko dalam pernyataanya diatas menjelaskan
mengenai kendala yang dialami pihak Balikpapan TV. Di mana mereka sulit
menghadirkan pihak DPRD kota Balikpapan TV sehingga penayangan acara
Suara DPRD tidak efektif.
Dari hasil pernyataan pihak DPRD bahwasanya mereka tidak berkenan
hadir dikarenakan kesibukan mereka terhadap tugas yang mereka kerjakan.
Maka dapat disimpulkan penayang progrm Suara DPRD belum mampu
memberikan perluasan cakrawala pemikiran kepada Masyarakat Balikpapan.
4.2.2 Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi
Pada program siaran Suara DPRD juga mampu menumbuhkan
aspirasi. Tanpa adanya aspirasi dari masyarakat maka siaran program televisi
tidak akan dikatakan sukses atau berhasil Karena setiap tayangan atau
program selalu ditujukan oleh masyarakat.
Pada siaran program Suara DPRD merupakan siaran program yang
mampu untuk mengajak masyarakat untuk menyalurkan baik itu keritik, saran
maupun ide-ide untuk disampaikan terhadap narasumber yang menghadiri
acara program Suara DPRD. Berikut pernyataan dari bapak Wiji Winarko
sebagai pimpinan redaksi di Balikpapan TV mengenai partisipasi masyarakat
terhadap tayangan Suara DPRD:
”… untuk tayangan suara DPRD dalam programnya kami masyarakat bisaturut aktif atau berpartisipasi ke acara suara DPRD dengan kamimenyediakan layanan interktif langsung ke acara tersebut yang manafungsinya sebagai penghubung masyarakat dengan acara suara DPRD ini,layanan interaktif sendiri yah berupa nomer telepon acara suara DPRDjadi masyarakat bisa nelpon lagsung ke acara ini. Untuk antusias
masyarakat dalam acara ini yah masyarakat cukup aktif setiap acaraberlangsung masyarakat aktif menghubungi kami dalam acara suara DPR.Kalau kesulitan untuk menummbuhkan partisipasi masyarakat saya rasasaat ini belum ada masalah yang kami rasakan karena masyarkat aktifdalam acara kami..” ( wawancara pada 19 Mei 2014 )
Dilihat dari hasil pernyataan dari Bapak Wiji program siaran Suara
DPRD merupakan tayangan yang sangat memberikan inspirasi bagi penikmat
tayangan Suara DPRD melalui perbincangan langsung narasumber dengan
masyarkat melalui layanan telepon interaktif yang disediakan tim tayagan
Suara DPRD.
Berikut pernyataan dari salah satu masyarakat yang didapat dari data
yang diberikan oleh pihak Balikpapan TV yang kemudian peneliti melakukan
wawancara bersama bapak Arifin S :
“ tayangan suara DPRD bagi saya sangat inspiratif sekali dan sangatbermanfaat, ini merupakan tayangan yang memberikan kesempatan bagimasyarakat memberikan ide maupun kritikan kepada anggota DPRDbalikpapan. Saya sendiri pernah menghubungi acara ini langsung danpelayanan acara ini sangat bagus”. ( wawancara 14 Agustus 2014 )
Berikut juga hasil wawancara penulis dengan Ibu Sri Hana, SE komisi I
DPRD kota Balikpapan menyatakan bahwa :
“…. Kalau membahas partisipasi masyarakat, selama saya mengisisebagai narasumber di acara tersebut banyak sekali yah keritik-keritikbahkan saran yang disampaikan masyarakat kepada kami melalui acarasuara DPRD itu semua kan wujud kepedulian atau partisipasi merekaterhadap kami..” ( wawancara 3 Juni 2014 )
Dari pernyataan dari kedua belah pihak ini yaitu masyarakat dan pihak
DPRD kota Balikpapan peneliti berasumsi bahwa untuk tayangan Suara
DPRD yang disiarkan oleh Balikpapan TV sangat bermanfaat bagi
masyarakat, hal ini terlihat betapa antusiasnya masyarakat dalam menyaksikan
tayangan Suara DPRD hingga masyarakat terjun langsung berpartisipasi
dalam tayangan Suara DPRD ini.
4.2.3 Media Massa Mengembangkan Dialog Tentang Hal-Hal Yang
Berhubungan Dengan Masalah-Masalah Politik
Pada acara Suara DPRD masyarakat dapat membentuk pendapat atau
saran mereka mengenai informasi yang disajikan siaran program suara DPRD
secara langsung. Berikut hasil wawancara penulis dengan bapak Andi Firsyam
yang bertempat tinggal di kelurahan kampung baru mengenai tanggapannya
terhadap tayangan Suara DPRD dalam mengembangkan dialog politik.
“.. Program Suara DPRD isinya membahas masalah-masalah politik.Dimana disana yang saya saksikan mendatangkan pihak narasumber darianggota DPRD Balikpapan. tayangan ini sangat bermanfaat sekali agarkami masyarakat awam itu mengerti seperti apa peran DPRD kita selamaini. Yang jelasnya acara ini menambah wawasan saya khususnya dalammengenal dunia politik yang ada dikota Balikpapan..”( wawancara 14 Agustus 2014 )
Tanggapan masyarakat ini sudah menunjukkan betapa berperan
penting sekali tayangan Suara DPRD dalam membangun pemahaman dalam
konteks perpolitikan di lingkungan Kota Balikpapan. Berikut adalah hasil
wawancara penulis dengan bapak Wiji Winarko selaku Pimpinan Redaksi
Balikpapan TV yang menyatakan bahwa :
“…. Tayangan suara DPRD ini merupakan salah satu siaran politik yangkami miliki di siaran Balikpapan TV, kalau isi dari program ini yahmengenai seputar DPRD kota Balikpapan baik penyampaian visi misiDPRD itu sendiri maupun hal-hal yang lain seperti kebijakan-kebijakanyang diambil maupun menganggkat isu-isu yang ada pada DPRD kotaBalikpapan. Kalau ditanya soal apakah dialog yang terjadi berjalan lancaratau tidak yah setiap penyiaran banyak sekali masyarakat yangmemberikan pertanyaan-pertayaan maupun saran mereka..”( wawancara pada 19 Mei 2014 )
Berikut hasil wawancara penulis dengan Ibu Sri Hana, SE komisi I DPRD
kota Balikpapan menyatakan bahwa :
“… karena kami yang diundang sebagai pengisi acara pasti yang dibahasatau kami bahas di acara pasti bersifat politik..’baik kami menyampaikanprogram-program kami atau pun isu-isu yang terjadi di tempat kami…”( wawancara 3 Juni 2014 )
Dari hasil wawancara diatas menunjukkan bahwasanya program siaran
Suara DPRD mampu memberikan pengembangan politik di kota Balikpapan
disamping itu juga memberikan informasi kepada masyarakat seputar
informasi perpolitikan.
Program suara DPRD yang disiarkan oleh Balikpapan TV merupakan
alat komunikasi yang dapat berfungsi untuk memotivasi perlunya partisipasi
masyarakat terhadap perpolitikan yang terjadi di Kota Balikpapan sehingga
masyarakat mampu mengawasi, mengeritik setiap tindakan perpolitikan yang
terjadi di Kota Balikpapan khususnya pada DPRD kota Balikpapan.
4.2.4 Media Massa Sebagai Pendidik
Peran Media massa salah satunya yaitu memberikan pendidikan dalam
setiap tayangan yang diberikan kepada masyarakat, begitu pula pada siaran
program suara DPRD dimana harus memberikan nilai pendidikan setiap
penayangannya. Berikut adalah hasil wawancara penulis dengan masyarakat
kota Balikpapan, pimpinan redaksi BTV dan pihak DPRD kota Balikpapan
mengenai tayangan Suara DPRD dalam memberikan pendidikan kepada
masyarakat:
wawancara dengan Ibu Tika yang bertempat tinggal di Kel. Batu Ampar
Balikpapan:
“.. menurut saya nilai pendidikan dari tayangan Suara DPRD yang kitadapatkan yaitu pengetahuan dalam hal informasi seputar DPRD di kotaBalikpapan. karena tayangan ini kan isinya membahas mengenai seputaranDPRD kota Balikpapan..” ( wawancara 14 Agustus 2014 )
wawancara dengan bapak Wiji Winarko selaku Pimpinan Redaksi Balikpapan
TV yang menyatakan bahwa :
“.. untuk siaran suara DPRD informasi-informasi yang disajikan olehnarasumbernya karena konteksnya politik yah masyarakat mendapatkannilai pendidikan atau pengetahuan dari segi perpolitikan khususnyaseputaran DPRD di kota Balikpapan. Jadi masyarakat yang tadinya tidaktau seperti apasih kinerja dari DPRD, kebijakan-kebijakan apa saja yang dilakukan pihak DPRD menjadi mengerti atau paham oh seperti ini lohkeadaan DPRD di kota balikpapan. Untuk masalah tayangan kami darisegi nilai pendidikan saya rasa tidak ada kendala sama sekali..”( wawancara pada 19 Mei 2014 )
Kemudian ditambahkan lagi dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Sri
Hana, SE komisi I DPRD kota Balikpapan :
“…untuk nilai pendidikan pasti setiap yang melihat atau menontonyamendapatkan nilai pendidikan bahkan mendapatkan informasi seputarDPRD, jadi sangat penting sebenarnya acara ini untuk disaksikanmasyarakat balikpapan..” ( wawancara 3 Juni 2014 )
Dari hasil wawancara diatas penulis menarik kesimpulan bahwasanya
pada program suara DPRD dalam memberikan nilai-nilai pendidikan kepada
masyarakat sudah sesuai dengan fungsi media masssa pada umumnya, dimana
suara DPRD memberikan nilai pengetahuan seputar perpolitikan yang ada di
Kota Balikpapan khususnya pada Dewan Perwakilan Rakyat ( DPRD ).
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam hal ini penulis akan memberikan uraian dan penjelasan hasil penelitian
berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara bersama bapak Wiji Winarko
selaku pimpinan redaksi pada Balikpapan TV, berikut hasil wawancaranya sesuai
dengan fokus penelitian penulis :
4.3.1 Media Massa Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran
Salah satu fungsi media massa adalah memperluas cakrawala
pemikiran masyarakat yakni dimana media yang bertujuan menyediakan
berbagai informasi yang kemudian informasi tersebut diterima ke masyarakat
sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi
kehidupannya.
Salah satunya manfaat dari tayangan Suara DPRD yang disajikan oleh
Balikpapan TV ialah untuk memperluas cakrawala pemikiran masyarakat
Balikpapan maupun di sekitarnya dalam hal perpolitikan yang terjadi di
wilayah Balikpapan khususnya yang ada pada DPRD Kota Balikpapan.
Peran media massa dalam pelayanan publik di kota Balikpapan
khususnya bagaimana program Suara DPRD di Balikpapan TV (BTV),
menerapkan teori yang diungkapkan oleh Wilbur Scharmm mengenai
bagaimana fungsi media. Program suara DPRD dinilai tidak berhasil
menjalankan fungsi media dikarenakan program suara DPRD dalam jadwal
penayangannya tidak efektif dikarenakan pihak narasumber pada tayangan
Suara DPRD tidak konsisten menghadiri acara suara DPRD, tetapi dalam hal
pemberian informasi pengetahuan pada tayangan Suara DPRD kepada
masyarakat telah berhasil dikarenakan adanya respon dan interaksi yang baik
antara narasumber dengan masyarakat.
Dalam program suara DPRD yang disajikan oleh Balikpapan TV,
masyarakat mendapatkan informasi maupun ilmu tentang kejadian-kejadian
yang terdapat pada pemerintahan kota Balikpapan khususnya pada DPRD
kota Balikpapan. Masyarakat yang pada awalnya tidak mengerti tentang
informasi seputar DPRD kota Balikpapan pada akhirnya akan mengerti dan
mendapatkan perluasan pengetahuan dengan menyaksikan tayangan Suara
DPRD.
Dengan adanya penyampaian informasi tentang kejadian-kejadian
mengenai peristiwa di sekitaran DPRD kota Balikpapan melalui tayangan
Suara DPRD, masyarakat merubah pemikiran yang lebih luas dan
berkembang. Dengan kata lain, program Suara DPRD mampu menjadi
penghubung antara masyarakat dengan pihak pemerintahan Kota balikpapan
khususnya DPRD kota Balikpapan. Salah satu contoh dan bukti bahwa
program Suara DPRD mampu memperluas cakrawala pemikiran yaitu dimana
narasumber yaitu anggota DPRD kota Balikpapan membahas mengenai
pengesahan 7 perda baru yang dilakukan pihak DPRD dan PEMKOT .
Para masyarakat kota balikpapan menuangkan berbagai keritik dan
saran mereka mengenai pengesahan 7 perda baru melalui siaran Suara DPRD,
dan pada akhirnya banyak menuai pro kontra pada kebijakan tersebut. Adanya
program Suara DPRD yang disajikan oleh Balikpapan TV, masyarakat
mendapatkan perluasan informasi yang dibutuhkan dengan cara menyaksikan
program Suara DPRD.
Tetapi hal tersebut tidak diperoleh oleh masyarakat, dari salah satu
perwakilan masyarakat Balikpapan yang sempat peneliti wawancara yaitu
bapak Zulkarnaen, dimana tanggapannya tayangan suara DPRD sangat
bermanfaat memberikan informasi dibidang politik tetapi disayangkan
tayangan suara DPRD tidak setiap hari ditayangkan, kendala dengan
penayangan program Suara DPRD tidak efektif dikarenakan narasumber tidak
menghadiri acara Suara DPRD sehingga penyanangannya jadi terganggu
bahkan tidak disiarkan pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini lah yang
berakibat masyarakat kurang mendapatkan informasi dalam memperluas
cakrawala pemikiran mereka.
4.3.2 Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi
Media massa mampu menumbuhkan aspirasi dimana dengan tampilan-
tampilan tayangan yang disajikan media massa mampu mempengaruhi minat
masyarakat, Secara tidak langsung aspirasi masyarakat tumbuh melalui
siaran-siaran atau informasi yang disampaikan media massa. Program suara
DPRD juga mampu menumbuhkan aspirasi.
Tanpa adanya aspirasi, masyarakat juga tidak akan ada semangat
bekerja untuk hidup lebih baik. Untuk menumbuhkan aspirasi media massa
harus bisa memutuskan dengan tepat informasi atau rubrik apa yang akan
disampaikannya sebab media dapat mempenggaruhi pola pikir masyarakat
dan membangkitkan aspirasi masyarakat. dalam hal ini dimana program acara
suara DPRD yang disiarkan Balikpapan TV haruslah memberikan tayangan-
tayangan menarik agar masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam acara
tersebut.
Program siaran Suara DPRD adalah tayangan ataupun program yang
mampu untuk mengajak masyarakat untuk menyalurkan gagasan, ide, saran
maupun keritik masyarakat kota Balikpapan untuk disampaikan dan kemudian
dibahas langsung di dalam acara Suara DPRD bersama narasumber yang
berkaitan dengan permasalahan dalam pemerintahan di Kota Balikpapan.
Dalam penyampaian aspirasi masyarakat baik itu berupa gagasan, ide, saran
maupun keritik ke pada narasumber dalam acara Suara DPRD yaitu melalui
telepon interaktif langsung pada saat penayangan program siaran Suara DPRD
yang telah disediakan oleh tim program Suara DPRD Balikpapan TV.
Salah satu contoh dimana program Siaran Suara DPRD mampu
menumbuhkan aspirasi masyarakat yaitu pada saat bapak Syukri Wahid
selaku wakil ketua DPRD Balikpapan selaku narasumber dalam acara Suara
DPRD membahas mengenai PERDA tarif PDAM di kota Balikpapan yang
akan dievaluasi oleh pihak DPRD yang ditayangkan di acara program Suara
DPRD.
Dalam pembahasan yang disampaikan dimana pihak DPRD kota
Balikpapan siap untuk merevisi kembali perda tarif PDAM yang dianggap
masyarakat terbebani terhadap keaikan tarif PDAM. Dalam pembahasan yang
telah disampaikan oleh narasumber tersebut timbulah bentuk aspirasi
masyarakat yaitu berupa saran, keritik bahkan dukungan masyarakat kepada
pihak DPRD kota Balikpapan untuk segera merevisi perda tarif PDAM
balikpapan. bentuk aspirasi mereka melalui telepon interaktif yang telah
disediakan oleh tim Suara DPRD Balikpapan TV. Hal ini juga di perkuat dari
hasil wawancara dengan salah satu warga Balikpapan yaitu bapak Arifin S
dimana dia mengutarakan bahwasanya tayangan suara DPRD merupakan
tayangan yang memeberikan kesempatan masyarakat memberikan ide maupun
keritik terhadap kinerja anggota DPRD dan beliau pun pernah sempat ikut
serta dalam menelpon ke siaran tersebut melalui telepon interktif yang mereka
sediakan.
Dari contoh yang penulis sampaikan , dapat disimpulkan bahwa peran
acara suara DPRD di Balikpapan TV menumbuhkan aspirasi masyarakat
masih berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan aktifnya masyarakat
menggunakan layanan interaktif untuk menghubungi program acara suara
DPRD.
4.3.3 Media Massa Mengembangkan Dialog Tentang Hal-Hal Yang
Berhubungan Dengan Masalah-Masalah Politik
Media massa mengembangkan dialog politik disini yaitu dimana
media massa mencari suatu peristiwa ataupun kejadian-kejadian seputar
perpolitikan yang kemudian dia rangkum dan sajikan untuk disampaikan oleh
masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan sebuah informasi mengenai
seputar perpolitikan yang terjadi.
Dalam tayangan program suara DPRD merupakan tayangan yang
memberikan sajian informasi dalam bidang politik, dimana masyarakat
membutuhkan pengetahuan tentang perpolitikan yang ada di daerahnya
khususnya pada DPRD kota Balikpapan. Pesan atau informasi yang diberikan
pada tayangan Suara DPRD kepada masyarakat harus dapat menimbulkan
perasaan tertentu kepada masyarakat. Hal ini juga di utarakan oleh salah satu
masyarakat Balikpapan bapak Andi Firsyam dimana program suara DPRD
menyajikan tayangan perpolitikan dengan menghadirkan pihak-pihak DPRD
kota Balikpapan.
Contoh atau bukti nyata yang telah dilakukan oleh program Suara
DPRD yang didapat dari hasil penelitian yaitu dengan melalui program Suara
DPRD yang menghadirkan narasumber dari DPRD yang membahas mengenai
merevisi kembali perda tarif PDAM. Masyarakat antusias ikut mendukung
pihak DPRD dalam merevisi kembali perda tersebut dikarenakan masyarakat
menganggap tarif PDAM sangat membebani mereka.
Dari contoh tayangan tersebut yang diberikan oleh Balikpapan TV
melalui siaran program Suara DPRD, masyarakat ikut tergerak dan peduli
dalam pengembangan dialog perpolitikan di kota Balikpapan. Masyarakat
memberikan tanggapan mereka melalui telepon interaktif yang disediakan
oleh Balikpapan TV. Dari hasil pemaparan pembahasan diatas dapat
disimpulkan dalam pengembangan dialog antara siaran suara DPRD yang
disajikan dengan masyarakat berjalan dengan baik hal ini terbukti dimana
masyarakat turut aktif memberikan partisipasi mereka setiap penayangan
suara DPRD di Balikpapan TV.
4.3.4 Media Massa Sebagai Pendidik
Media massa sebagai pendidik dimana diharapkan segala apa yang di
tayangkan ataupun yang di sajikan oleh media massa mengandung unsur yang
baik atau mendidik sehingga masyarakat yang menikmatinya mendapatkan
manfaat yang baik bagi kehidupannya.
Beberapa hal yang dilakukan stasiun Balikpapan TV untuk turut serta
mendidik dan mencerdaskan masyarakat Balikpapan, khususnya dalam bidang
perpolitikan. Balikpapan TV memberikan pendidikan dan informasi melalui
tayangan-tayangan yang berisikan nilai-nilai pendidikan maupun informasi
agar masyarakat mampu menggunakan teknologi dalam hal ini menyaksikan
tayangan yang disajikan Balikpapan TV sesuai dengan kebutuhan dan fungsi
yang semestinya tanpa menerjang tata nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat.
Tayangan suara DPRD merupakan salah satu jenis wadah atau
program yang sangat efektif jika dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
Materi yang disampaikan dalam tayangan suara DPRD kepada pemirsanya
atau masyarakat disusun sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah tuntunan
dan tontonan yang menarik, dengan maksud agar para penikmat tayangan
Suara DPRD dapat mencerna, menghayati dan memiliki, serta menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak dogmatis dan tidak
merasa digurui.
Efek dari tayangan ini pada masyarakat atau pemirsanya memang luar
biasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya para masyarakat yang memberikan
keritik dan saran mereka melalui telepon interaktif langsung pada saat
penayangan siaran suara DPRD. Dalam hasil wawancara dengan salah satu
warga Balikpapan ibu Tika, menurut beliau tayangan Suara DPRD di mana
masyarakat atau penikmat siaran ini sekarang lebih cepat menyerap dan
memahami berbagai persoalan maupun permasalahan yang terjadi
dilingkungan Kota Balikpapan, hal ini berarti dengan adanya tayangan Suara
DPRD mempermudah masyarakat dalam mencari informasi perpolitikan yang
terjadi di kota Balikpapan.
Nilai-nilai yang ditampilkan oleh siaran Suara DPRD cendrung ke
nilai pendidikan atau pengetahuan perpolitikan. Dengan adanya program
Suara DPRD ini banyak sekali manfaat yang bisa masyarakat ambil. Dimana
masyarakat akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi terbaru yang
terjadi di kota Balikpapan. dengan adanya tayangan Suara DPRD ini juga
dapat mempermudah pihak DPRD kota Balikpapan lebih mengenal
masyarakatnya, sehingga pihak DPRD mengetahui apa sebenarnya
permasalahan maupun keinginan masyarakat terhadap kota Balikpapan.
Dalam hasil penelitian di atas dirasa sangat berkaitan dengan asumsi-
asumsi yang terdapat dalam agenda setting. Kaitan tersebut sebagai berikut :
a. Media massa dapat memperluas cakrawala pemikiran, hal ini berkaitan
dari salah satu asumsi dari teori agenda setting yaitu bahwa media massa
berperan dalam menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang baik. Balikpapan TV dalam program Suara DPRD ini sebagai
wadah atau media untuk menyampaikan sebuah informasi kepada
masyarakat. Dilihat dari hasil penayangannya sebuah informasi
perpolitikan dapat di peroleh oleh masyarakat melalui siaran Suara
DPRD sehingga secara tidak langsung para masyarakat yang
menyaksikan tayangan ini mendapatkan sebuah informasi tambahan
sehingga menambah wawasan masyarakat mengenai dunia politik yang
terdapat di daerahnya atau Balikpapan.
b. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi Kaitannya dalam salah
satu asumsi agenda setting dimana media menyediakan beberapa isu dan
memberikan penekanan lebih kepada isu tersebut yang selanjutnya
memberikan kesempatan kepada publik untuk menentukan isu mana
yang lebih penting dibandingkan dengan isu lainnya, ini dimaksudkan
Balikpapan TV sebagai media atau wadah untuk mengangkat isu-isu
politik yang ada di lingkungan DPRD melalui program suara DPRD
untuk disampaikan kepada masyarakat Balikpapan yang kemudian
direspon oleh masyarakat melalui telepon interaktif yang disediakan
oleh pihak Balikpapan TV di program suara DPRD.
c. Media massa mengembangkan dialog tentang hal-hal yang berhubungan
dengan masalah-masalah politik. Balikpapan TV diyakini bisa mampu
menjalankan konsep-konsep teori agenda setting yaitu media dalam hal
ini Balikpapan TV mengeksploitasi atau mengarahkan berita dan
informasi secara terus menerus. Dengan adanya program Suara DPRD
yang disajikan oleh Balikpapan TV diharapkan mampu memberikan
atau memunculkan informasi maupun dialog perpolitikan yang baru
khususnya pada DPRD Kota Balikpapan.
d. Media massa sebagai pendidik, Balikpapan TV melalui program suara
DPRD mampu menjalankan salah satu asumsi teori agenda setting yaitu
media massa berperan dalam menyampaikan pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai yang baik. Dalam program Suara DPRD nilai-nilai yang
baik dan berpendidikan bisa dapat dilihat dari tayangannya dimana
segala sikap dan bahasa maupun prilaku dari narasumber dan pembawa
acara sangat baik.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
A. Media Massa Dapat Memperluas Cakrawala Pemikiran
pada siaran program acara suara DPRD belum mampu memberikan
perluasan informasi dari tayangannya kepada penikmat siaran suara DPRD, hal
ini disebabkan penayangan dari program suara DPRD mengalami kendala dalam
menghadirkan narasumber sebagai pengisi acara suara DPRD. Narasumber pada
acara suara DPRD merupakan anggota dari DPRD kota balikpapan.
Narasumber mereka anggota DPRD kota Balikpapan tidak konsisten
menghadiri acara program suara DPRD padahal acara ini merupakan permintaan
mereka, pihak DPRD kota balikpapan beralasan bahwasanya anggota-anggota
mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga berhalangan menghadiri acara
suara DPRD di Balikpapan TV.
Dari permasalahan ini maka penulis menyimpulkan peran program suara
DPRD yang disiarkan Balikpapan TV belum mampu memberikan perluasan
informasi ataupun menambah cakrawala pemikiran bagi masyarakat Balikpapan.
B. Media Massa Mampu Menumbuhkan Aspirasi
Setiap media massa harus mampu mempengaruhi setiap penikmat media
massa tersebut, hal inilah yang harus diperhatikan pihak Balikpapan TV
bagaimana agar pada program suara DPRD dapat menciptakan suasana yang
menarik agar para penikmat siaran suara DPRD ikut tertarik berpartisipasi
mengikuti acara ini.
Dari hasil wawancara dan hasil opservasi yang dilakukan penulis
bahwasanya dalam program suara DPRD memberikan layanan telepon interaktif
sebagai penyambung aspirasi masyarakat terhadap tayangan suara DPRD, dan
setiap penayangan suara DPRD masyarakat antusias mengikuti acara suara
DPRD, hal ini dibuktikan banyaknya telepon yang masuk untuk memberikan
pertanyaan ataupun pesan dan keritik mereka terhadap narasumber dalam acara
suara DPRD yang di tayangkan Balikpapan TV, hal ini menunjukkan bahwa acara
suara DPRD mampu memberikan tayangan informasi yang menarik sehingga
menumbuhkan aspirasi masyarakat terhadap tayangan ini.
C. Media Massa Mengembangkan Dialog Tentang Hal-Hal Yang
Berhubungan Dengan Masalah-Masalah Politik
Dalam program siaran suara DPRD yang disiarkan di Balikpapan TV,
merupakan salah satu program berita politik khusus untuk membahas situasi
perpolitikan yang terjadi di kota Balikpapan, isi program ini yaitu
mengembangkan atau membahas masalah-masalh politik yang terjadi khususnya
pada DPRD kota balikpapan sehingga masyarakat diharapkan dengan program ini
masyarakat bisa ikut aktif dalam memberikan masukan-masukan terhadap
permasalahan-permasalahan politik yang dibahas oleh narasumber pada acara
suara DPRD sehingga masalah yang diangkat dapat berkembang dan juga pihak
narasumber mendapatkan masukan-masukan maupun kritik dari masyarakat.
Dalam hasil wawancara kepada pimpinan redaksi dan pihak DPRD penulis
menyimpulkan bahwa pihak Balikpapan TV khususnya pada siaran suara DPRD
sudah mampu memberikan peran mereka dalam menggembangkan permasalahan-
permasalahan politik di kota Balikpapan.
D. Media Massa Sebagai Pendidik
Dalam program suara DPRD dalam penelitian yang dilakukan penulis
mendidik khususnya dalam setiap penayangan suara DPRD hal ini dapat dilihat
dari keramah-tamahan yang tercipta pada waktu penyiaran programnya baik antar
narasumber kepada pembawa acara maupun kepada masyarakat yang ikut
berpartisipasi dalam acara suara DPRD.
5.2 Saran-Saran
A. Munculnya permasalahan kurang konsistenya pihak DPRD menghadiri
siaran program suara DPRD sebagai narasumber sebaiknya pihak
Balikpapan TV membangun komunikasi yang lebih baik lagi kepada pihak
Balikpapan agar terjalin kerjasama yang baik dalam hal ini agar pihak
DPRD bisa meluangkan waktunya untuk menghadiri acara suara DPRD.
B. Kepada pihak DPRD sebaiknya memberikan perwakilan-perwakilan mereka
untuk menghadiri acara suara DPRD yang tidak berkendala atau sibuk agar
acara ini bisa aktif ditayangkan untuk masyarakat.
C. Untuk tayangan program suara DPRD yang ditayangin setiap hari senin
sampai sabtu jam 08.00-09.00, mungkin dirasakan waktu tayangan ini tidak
efesien dikarenakan waktu tersebut masuk dalam waktu para anggota DPRD
sedang bekerja sehingga disarankan jam tayang di ubah pada waktu para
anggota DPRD tidak bekerja atau dimalam hari.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. 1998. Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringka. Jakarta:RajawaliPress.
Arrianie, Lely. Komunikasi Politik. Widya Padjadjaran, Bandung, 2011
Arikunto Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, RinekaCipta, Jakarta.
Cangara,Hafied.2009. KomunikasiPolitik: Konsep, teori, dan Strategi. Jakarta:RajaGrafindoPersada.
Depari, Eduard. 1991. Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. GadjahMada University Press, Yogyakarta.
Dan Nimmo, Komunikasi Politik; Komunikator, Pesan dan Media (Bandung:Rosdakarya, 2005).
Dan Nimmo. Editor : Jalaluddin Rakhmat, 2000. Komunikasi Politik, Khalayak dan
Efek. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Efendi,Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, AlumniBandung,1990.
Effendy, Onong Uchjana, 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunkasi, PT Citra AdityaBakti.
Haryanto. Partai Politik, Penerbit. Liberty, Yogyakarta, 1984.
Jahi, Amri, Komunikasi Massa dan Pembangunan di Negara-negara Dunia Ketiga :Suatu Pengantar, PT. Gramedia, Jakarta, 1988 - See more at:
Kuswandi, Wawan. 1994. Komunikasi Massa Sebuah Analisis media Televisi,Jakarta. Rineka Cipta.
Littlejohn, Stephen W. & Foss, Karen A. . (2008) . Teori Komunikasi :Theories ofHuman Communication. Ed 9. Terj. Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta :Salmba Humanika.
Macridis,Roy C. Perbandingan politik, Penerbit. Erlangga, Jakarta, 1992.