Peradaban Pulau Kreta 1. Kehidupan Masyarakat dan Kebudayaannya Kira-kira pada tahun 3000 SM sampai tahun 1500 SM Pulau Kreta yang terletak di Laut Tengah, telah memiliki kebudayaan yang sangat tinggi. Di bagian selatan Jazirah Yunani juga terdapat bangsa yang kebudayaannya tidak kalah dengan kebudayaan di Pulau Kreta, yaitu Mikene. Penduduk Pulau Kreta berasal dari Asia Kecil, sedangkan orang-orang Mikene berasal dari Eropa Utara. Kebudayaan Kreta dan Mikene saling mempengaruhi yang kemudian disebut Kebudayaan Minoa. Minoa berasal dan nama Minos, Raja Kreta yang berkedudukan di ibukota Cnosus. Letak Pulau Kreta yang strategis, yakni di tengah-tengah jalur pelayaran antara Mesir dan Yunani, jnga antara Italia dengan Tunisia menyebabkan sejak dahulu Pulau Kreta dikenal sebagai pusat perdagangan di kawasan Laut Tengah. Sesuai dengan keadaan alamnya, masyarakat Pulau Kreta hidup dari perdagangan dan pelayaran. Dari perdagangan dan pelayaran itulah Pulau Kreta berkembang sebagai kerajaan maritim yang didukung oleh armada laut yang kuat. Daerah-daerah pusat perdagangan di sekitar Laut Tengah bagian timur termasuk daerah Semenanjung Yunani, menjadi daerah koloni perdagangan Kerajaan Pulan Kreta. Dua kota yang terkenal yaitu Cnosus dan Phaestus menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai. Penduduk Pulau Kreta saat itu telah mengadakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Peradaban Pulau Kreta
1. Kehidupan Masyarakat dan Kebudayaannya
Kira-kira pada tahun 3000 SM sampai tahun 1500 SM Pulau Kreta
yang terletak di Laut Tengah, telah memiliki kebudayaan yang sangat tinggi.
Di bagian selatan Jazirah Yunani juga terdapat bangsa yang kebudayaannya
tidak kalah dengan kebudayaan di Pulau Kreta, yaitu Mikene. Penduduk Pulau
Kreta berasal dari Asia Kecil, sedangkan orang-orang Mikene berasal dari
Eropa Utara. Kebudayaan Kreta dan Mikene saling mempengaruhi yang
kemudian disebut Kebudayaan Minoa. Minoa berasal dan nama Minos, Raja
Kreta yang berkedudukan di ibukota Cnosus.
Letak Pulau Kreta yang strategis, yakni di tengah-tengah jalur
pelayaran antara Mesir dan Yunani, jnga antara Italia dengan Tunisia
menyebabkan sejak dahulu Pulau Kreta dikenal sebagai pusat perdagangan di
kawasan Laut Tengah. Sesuai dengan keadaan alamnya, masyarakat Pulau
Kreta hidup dari perdagangan dan pelayaran. Dari perdagangan dan pelayaran
itulah Pulau Kreta berkembang sebagai kerajaan maritim yang didukung oleh
armada laut yang kuat.
Daerah-daerah pusat perdagangan di sekitar Laut Tengah bagian timur
termasuk daerah Semenanjung Yunani, menjadi daerah koloni perdagangan
Kerajaan Pulan Kreta. Dua kota yang terkenal yaitu Cnosus dan Phaestus
menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai. Penduduk Pulau Kreta saat itu
telah mengadakan hubungan perdagangan dengan Mesir, Italia, Inggris, dan
Spanyol. Selain maju dalam perdagangan, masyarakat Pulau Kreta telah
memiliki keahlian dalam mengecor dan menempa besi. Keahlian ini
merupakan suatu potensi kekuatan dari angkatan lautnya, karena semua
peralatan perang seperti pedang, tombak, panah, terbuat dari besi.
2. Hasil-hasil Kebudayaan Pulau Kreta
Sebagai akibat dari majunya perdagangan, Pulau Kreta menjadi sangat
kaya. Oleh karena itu, dibangunlah rumah-rumah dan istana-istana besar. Seni
lukis yang terdapat pada barang-barang pecah belah dan dinding tembok, seni
pahat, dan seni bangunan, sampai kini tetap dikagumi. Di antara peninggalan
kebudayaan Pulau Kreta (Minoa) yang sangat terkenal adalah Istana Raja
Minos di Cnosus. Bangunan istana ini berbentuk rumah siput (Labyrint) yang
terdiri dari 60 kamar. Pada dinding-dinding istana terdapat lukisan gaya
fresco, yaitu lukisan dari cat air pada dinding-dinding yang masih basah.
Salah satu lukisan pada dinding itu adalah lukisan dua ekor Grifin, yaitu
binatang separuh elang dan singa. Istana Raja Minos dibangun dengan gaya
arsitek yang sangat tinggi, serta membutuhkan biaya yang sangat besar untuk
menyelesaikannya. Selain istana, ada pula kuburan-kuburan berbentuk sarang
lebah yang disebut Thalos.
Kira-kira pada tahun 1500 SM, kebudayaan Pulau Kreta mengalami
kehancuran. Hal ini terjadi karena Pulau Kreta diserbu oleh bangsa Hellena
(Hellas), yaitu suku bangsa pengembara dari Indo-Eropa. Seluruh hasil
peradaban Pulau Kreta dihancurkan. Penduduk Pulau Kreta meninggalkan
daerah kediamannya dan mengembara ke Palestina, yang kemudian dikenal
dengan nama bangsa Pilistin.
Peradaban Yunani Kuno (Athena dan Sparta)
1. Keadaan Alam Negeri Yunani dan Kehidupan Masyarakatnya
Keadaan tanah di Yunani pada umumnya berbukit-bukit, bergunung-
gunung dan tandus, sehingga tidak subur untuk pertanian. Daerah dataran
rendahnya terdapat di dekat laut dan terbentuk dari endapan lumpur sungai.
Faktor alam inilah yang mendorong bangsa Yunani mencari tanah subur
sampai ke Mesir, Palestina, Turki, pantai Italia Selatan, Pulau Sisilia, dan
sebagian menetap di pantai selatan Prancis.
Gambar 1.1 Peta Yunani Kuno
Selain mencari daerah-daerah yang tanahnya subur, bangsa Yunani
juga giat mengadakan perdagangan. Seluruh Laut Tengah diarungi oleh
mereka dengan menggunakan kapal-kapal berukuran kecil. Berbulan-bulan
mereka berada di lautan luas, bahkan seringkali mereka harus menghentikan
pelayarannya karena terhambat oleh cuaca buruk. Itulah sebabnya kemudian
terbentuk daerah-daerah koloni sepanjang pantai Laut Tengah, antara lain
Byzantantium, Smyrna, Neapolis, Syracuse, Milette, dan Marsseilles.
Masyarakat Yunani tetap merasa bersatu walaupun mereka tersebar di daerah-
daerah koloni, terutama bila mereka menghadapi musuh dari luar negeri. Hal
ini dapat dimaklumi karena mereka memiliki asal-usul, kepercayaan, dan
budaya yang sama.
2. Sistem Pemerintahan
Yunani terbagi-bagi atas kesatuan wilayah dan kesatuan politik yang
disebut negara kota atau dikenal pula dengan sebutan polis. Polis-polis itu
wilayahnya meliputi sebuah kota berbenteng sebagai pusat kota dan daerah-
daerah pedesaan sekitarnya. Negara kota atau polis ini menjadi pusat-pusat
perdagangan yang tersebar di daerah-daerah pantai Teluk Yunani. Polis-polis
yang terkenal antara lain:
a. Polis Athena dengan persekutuannya yang disebut Dellas Atica.
b. Polis Sparta dengan persekutuannya disebut Peloponesos.
Kedua persekutuan ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Polis Athena merupakan negara demokrasi. Peletak dasar ajaran demokrasi
yang diterapkan di Athena adalah Solon (600 SM), yang kemudian
dilanjutkan oleh Pericles. Pendidikan di Athena diarahkan untuk menjadikan
manusia yang sehat jàsmani dan rohani, serta kecerdasan otak. Sebaliknya
Polis Sparta merupakan negara Oligarki. Dasar-dasar kemiliteran dan sistem
pemerintahan militeris di Sparta, diletakkan oleh seorang negarawan yang
bernama Lysurgus. Itulah sebabnya pendidikan di Sparta diarahkan untuk
membentuk manusia yang sehat jasmani dan memiliki kekuatan fisik.
Socrates pernah berkata “Bila Anda ingin menemukan orang kuat, pergilah ke
Sparta, tetapi bila Anda ingin menjumpai orang pintar dan bijak, datanglah
ke Athena“.
3. Seni Bangunan
Bangsa Hellena terdiri dari beberapa suku, yaitu Akhea, lonia Doria,
Aeolia, dan lain-lain. Di antara suku itu, Ionia merupakan suku yang paling
maju. Dari nama Ionia inilah muncul nama Yunani. Segi-segi yang paling
menonjol dari bangsa Yunani kuno adalah seni bangunan, seni sastra,
kesenian, dan filsafat. Sebagai bukti kemajuan mereka dalam bidang seni
bangunan adalah adanya sebuah bangunan benteng di atas bukit Acropolis
(Athena). Kompleks benteng ini dihiasi dengan patung-patung dan perunggu,
antara lain patung Dewi Palas Athena yang merupakan lambang dan
mercusuar kota Athena. Di bagian pusat bangunan berdiri dengan megàhnya
Istana Parthenon.
Gambar 1.2 Parthenon
Mereka yang berjasa dalam pembangunan Istana Parthenon dan
patung-patungnya adaiah Iktinus sebagai arsitek dan Phidias sebagai pemahat
patung-patungnya. Pemahat patung lainnya yang juga terkenal adalah Miron.
Hasil karyanya yang terkenal yaitu sebuah patung pelempar cakram yang
menyerupai manusia hidup. Patung itu menggambarkan seorang atlet. Pada
zaman Yunani kuno para pemahat patung berusaha mewujudkan para dewa
dan manusia setengah dewa dalam bentuk manusia hidup yang disebut dengan
istilah Anthropomorhisasi. Hero-hero yang terkenal antara lain Hercules,
Achilles, Odyseus, Heracles, dan Theseus.
Bangunan-bangunan Yunani kuno yang lainnya banyak didirikan di
daerah-daerah koloni. Misalnya, di Italia Selatan didirikan Kuil Heraclaes dan
Kuil Zeus. Di Epesus didirikan Kuil Themis dan di Milate dibangun Kuil
Apolo. Bangunan lain yang juga sangat terkenal adalah Kuil Dewa Zeus di
bukit Olympus. Bangunan ini disebut Altis, tempat pemujaan Dewa Zeus, dan
Dewi Hera yaitu dewa utama bangsa Yunani kuno.
4. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam bidang ilmu pengetahuan para sarjana Yunani kuno telah
mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat dan berputar pada porosnya. Mereka
dapat menyelami rahasia pembiakan (genetika) secara mendalam, hingga pada
abad 17 orang dapat menemukan mikroskop. Banyak sekali ahli-ahli dalam
berbagai bidang ilmu di zaman Yunani kuno, antara lain Thales sebagai
bapak ilmu alam; Pythagoras (ahli matematika); Democritus (ahli atom);
Hypocrates (bapak kedokteran); Herodotus dan Thucydides (ahii sejarah);
Euclides (ahli ilmu ukur); Archimides (ahli ilmu ukur ruang); dan
Erastophanes (ahli ilmu bumi).
Bangsa Yunani kuno menguasai teknologi yang sangat tinggi. Hal ini
terbukti dari bekas-bekas peninggalan berupa antara lain bangunan-bangunan
kuno, seperti bangunan istana, kuil, arca, dan benteng. Teknik pengecoran
beton, peleburan logam, pembuatan bata, pernbuatan marmer, alat rumah
tangga, senjata, dan sebagainya telah dikuasai oleh bangsa Yunani kuno.
5. Filsafat
Filsafat adalah pengetahuan yang bertujuan mencari kebenaran hakiki
dengan cara merenung dan berpikir. Dalam perkembangannya, filsafat Yunani
kuno menjadi sumber dari segala ilmu pengetahuan yang berkembang di
Eropa dan seluruh dunia. Banyak ahli filsafat yang lahir pada zaman Yunani
kuno. Di antara ahli filsafat Yunani kuno yang terkenal adalah Socrates. Ia
mengajarkan filsafat kebijakan (etika) dengan logika sebagai ilmu untuk
membahasnya. Socrates mengajarkan agar manusia dapat membedakan apa
yang baik dan apa yang buruk, benar dan salah, adil dan tidak adil, serta
norma-norma susila lainnya.
Ajarannya ditujukan kepada anak-anak muda yang diajaknya
berdiskusi dan berdebat. Ia juga mengajarkan agar setiap orang wajib menaati
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Gambar 1.3 Patung
dada Socrates
Dikemudian hari, Socrates memberi contoh dalam mentaati undang-
undang saat melakukan pembelaan atas dirinya dihadapan mahkamah
pengadilan. Ia tidak menghindari atau melarikan diri dari ancaman hukuman
mati pada tahun 339 SM, dengan tuduhan bahwa ia telah merombak dasar-
dasar etika kehidupan masyarakat Yunani kuno, serta tidak percaya kepada
dewa-dewa yang disembah oleh masyarakat.
Plato juga merupakan salah satu ahli filsafat yang terkenal. Ia adalah
murid Socrates. Ajaran filsafatnya disebut filsafat idea. Ia mengemukakan
bahwa kenyataan yang sejati bukan yang dapat kita hayati dengan
pancaindera, tetapi hanya terdapat dalam alam idea sebagai suatu pengertian
umum dari suatu benda di alam nyata. Plato juga mengajarkan filsafat tentang
manusia dan alam. Dalam bukunya yang berjudul Republica diuraikan tentang
kebahagiaan hidup yang dapat dicapai bila manusia bekerja dengan wataknya
dan wanita diangkat derajatnya. Untuk mengembangkan ajaran-ajarannya,
Plato mendirikan pusat pendidikan yang disebut Academus. Dari kata inilah
kemudian timbul kata akademi sebagai lembaga pendidikan tertinggi,
sehingga Plato dikenal sebagai Bapak Academus (akademi).
Ahli filsafat lainnya adalah Aristoteles. Murid dari Plato ini
berpendapat bahwa yang tidak akan mengalami perubahan adalah Tuhan.
Menurutnya manusia mempunyai jiwa yang tidak merupakan benda dan tidak
pula merupakan daya. Ia berpendapat bahwa dalam akhir kehidupan jiwa
manusia akan mengalami kenikmatan. Mengenai sistem pemerintahan,
Aristoteles berpendapat bahwa sistem yang baik adalah yang mengutamakan
kebahagiaan seluruh rakyat. Bentuk pemerintahan yang baik menurutnya
adalah republik. Oleh sebab itu, Aristoteles dikenal sebagai Bapak Republik.
Mengenai pendidikan, ia mengusulkan sebaiknya diutamakan pendidikan
jasmani, budi pekerti, dan filsafat.
6. Sastra
Karya sastra tertua dari zaman Yunani kuno adalah kitab-kitab Illiad
dan Odyssey hasil karya pujangga besar Homerus. Kedua kitab ini berbentuk
cerita epos yang dapat disejajarkan dengan kitab Ramayana dan Mahabarata
dari India. Kitab Illiad mengisahkan perang antara Yunani dan Troya. Sebab-
sebab terjadinya perang adalah permaisuri Menelaus yang bernama Helena
(putri dewa Zeus) diculik oleb Paris putra mahkota Kerajaan Troya. Menelaus
adalah saudara Raja Sparta yang bernama Agamemnon, sedangkan Paris
adalah putra Raja Troya yang bernama Priamos.
Selama perang Yunani-Troya, Athena dan Sparta bersatu menyerang
Troya, walaupun sebelumnya kedua polis itu bermusuhan. Dalam perang ini
tentara Yunani dibawah pimpinan pahlawan Sparta bernama Achilles,
sedangkan tentara Troya dibawah pimpinan pahlawannya yang bernama
Hector. Perang Yunani-Troya berlangsung selama 10 tahun yang
dimenangkan oleh Yunani dengan siasat kuda Troya. Sebelumnya Paris telah
terbunuh, sehingga Helena kawin dengan Deiphobus, salah seorang saudara
Paris. Namun setelah Troya kalah, Helena kembali menjadi istri Menelaus.
Gambar 1.4 Relief penculikan
Putri Helena oleh Pangeran Paris
Menurut ceritanya, pada saat itu atas usul Odyseus, tentara Yunani
membuat kuda Troya dalam ukuran besar dari kayu. Di dalam kuda kayu itu
terdapat sejumlah tentara Yunani. Kuda kayu itu dibawa dan diletakkan di
medan laga oleh tentara lainnya. Setelah mereka meletakkan kuda kayu itu di
medan laga, mereka mengundurkan diri. Tentara Troya yang mengira bahwa
tentara Yunani telah menyerah kalah, segera menaiki kuda kayu itu ke dalam
kota. Pada malam harinya tentara Yunani yang berada di dalam kuda kayu itu
keluar dan membakar kota Troya hingga musnah. Dengan demikian,
berakhirlah perang antara kedua bangsa itu.
Dalam kitab Odysse diceritakan tentang perjalanan pulang tentara
Yunani dan Troya. Perjalanan itu memakan waktu selama 40 hari. Odyseus
menyesali usulnya membuat kuda Troya yang mengakibatkan hancurnya kota
Troya dan musnahnya bangsa itu. Ia semakin menyesal setelah mengetahui
bahwa istrinya yang bernama Penelope, telah menikah dengan pria lain karena
ditinggal terlalu lama. Oleh karena itu, Odyseus kemudian meninggalkan
kampung halamannya yang bernama Itaka dan mengembara.
Dimanakah letak kota Troya itu? Orang yang pertama kali menyebut
letak kota Troya adalah Charles Mac Laren, seorang wartawan dan arkeolog
pada tahun 1822. Ia menyatakan bahwa situs kota Troya terletak di sebelah
barat laut Turki, di sebuah bukit bernama Hissarlik.
Lima puluh tahun setelah pemyataan Mac Laren, datang di tempat itu
seorang jutawan bernama Heinrich Schielmann. Ia mengadakan penggalian
selama 20 tahun bersama istrinya Sophia. Pada tahun ketiga penggaliannya
puing-puing kota Troya ditemukan. Kota itu dikelilingi tembok tebal. Masing-
masing rumah memiliki tempayan besar yang rupanya untuk menyimpan
persediaan bahan makanan dan minuman. Setelah dihancurkan oleh tentara
Yunani sesuai dengan penuturan dalam kitab Illiad, kota itu didiami kembali,
namun tidak bertáhan lama karena rupanya datang lagi penakluk lain. Sebuah
kota baru yaitu Byzantium, rnulai berkembang dan kesanalah sisa-sisa
penduduk kota Troya. Dengan demikian kota Troya yang terkenal itu akhirnya
terbenam dalam debu dan hingga kini hanya sebagai pelengkap dongeng.
7. Kepercayaan
Kepercayaan bangsa Yunani kuno adalah polytheis. Dewa utama yaitu
Dewa Zeus dianggap sebagai bapak segala dewa dan manusia. Permaisurinya
adalah Dewi Hera, yang dianggap sebagai dewi asmara dan cinta. Menurut
anggapan para pemujanya, dewa-dewa itu bertahta di atas Gunung Olympus.
Dewa-dewa lainnya adalah Dewa Apollo (dewa kesenian) yang bertahta di
Bukit Hilicon. Dewi Pallas Athena (dewa ilmu pengetahuan), Aphrodite (dewi
kecantikan), Hermes (dewa perdagangan), Pan (dewa ternak), Demeter (dewa
pertanian), Hades (dewa kematian) yang mendiami neraka dan dijaga oleh
anjing neraka yang disebut Cerberus.
Untuk menghormati para dewa, terutama Dewa Zeus dan Dewi Hera,
setiap empat tahun sekali diadakan pesta olahraga secara besar-besaran di kaki
Gunung Olympus. Pesta ini disebut Olimpiade. Pesta olahraga ini untuk
pertama kalinya diadakan pada tahun 776 SM, yang mempertandingkan lima