STRATEGI PENYUSUNAN RKS DAN RKAS Yasifun, Reni Oktafia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Abstrak Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan disebutkan bahwa setiap sekolah pada semua jenjang baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, baik negeri maupun swasta harus menyusun RKS dan RKS. RKS dan RKAS merupakan dokumen perencanaan sekolah yang merupakan satu kesatuan. Dengan RKS, akan diperoleh gambaran umum rencana pengembangan sekolah selama 4 (empat) tahun ke depan. Sedangkan RKAS merupakan penjabaran secara rinci dan detail program sekolah yang berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran, merupakan kegiatan yang disusun sekolah untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). RKS dan RKAS adalah dokumen yang berisi perencanan sekolah yang tersusun dalam dokumen secara tertulis akan menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan program-program kegiatan dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut.Untuk menyusun RKS dan RKAS, diperlukan strategi yang mengacu pada regulasi yang telah ditentukan oleh pemerintah khususnya kementrian pendidikan dan kebudayaan. Penyusunan dokumen RKS dan RKAS perlu melibatkan stakeholder sekolah antara lain kepala sekolah, wakasek, pendidik/guru, tenaga administrasi sekolah, dan anggota komite sekolah. Kata kunci : strategi sekolah, RKS dan RKAS 1. Pendahuluan 1
115
Embed
eprints.umsida.ac.ideprints.umsida.ac.id/6543/1/STRATEGI PENYUSUNAN … · Web viewDengan RKS, akan diperoleh gambaran umum rencana pengembangan sekolah selama 4 (empat) tahun ke
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI PENYUSUNAN RKS DAN RKAS
Yasifun, Reni Oktafia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Abstrak
Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan disebutkan bahwa setiap sekolah pada semua jenjang baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, baik negeri maupun swasta harus menyusun RKS dan RKS. RKS dan RKAS merupakan dokumen perencanaan sekolah yang merupakan satu kesatuan. Dengan RKS, akan diperoleh gambaran umum rencana pengembangan sekolah selama 4 (empat) tahun ke depan. Sedangkan RKAS merupakan penjabaran secara rinci dan detail program sekolah yang berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran, merupakan kegiatan yang disusun sekolah untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). RKS dan RKAS adalah dokumen yang berisi perencanan sekolah yang tersusun dalam dokumen secara tertulis akan menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan program-program kegiatan dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut.Untuk menyusun RKS dan RKAS, diperlukan strategi yang mengacu pada regulasi yang telah ditentukan oleh pemerintah khususnya kementrian pendidikan dan kebudayaan. Penyusunan dokumen RKS dan RKAS perlu melibatkan stakeholder sekolah antara lain kepala sekolah, wakasek, pendidik/guru, tenaga administrasi sekolah, dan anggota komite sekolah.
Kata kunci : strategi sekolah, RKS dan RKAS
1. Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan disebutkan bahwa setiap sekolah pada semua jenjang baik
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sampai Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
dan Sekolah Menengah Kejurua, baik negeri maupun swasta harus menyusun Rencana
Kerja Sekolah dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah1.
Rencana kerja sekolah yang selanjutnya disingkat dengan RKS dan Rencana
kegiatan dan anggaran sekolah yang disingkat RKAS, merupakan dokumen 1 www. Jdih.kemdikbud.go.id
1
perencanaan sekolah yang merupakan satu kesatuan. Dengan RKS, akan diperoleh
gambaran umum rencana pengembangan sekolah selama 4 (empat) tahun ke depan.
Sedangkan RKAS merupakan penjabaran secara rinci dan detail program sekolah yang
berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran, merupakan kegiatan yang disusun sekolah
untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Pengelolaan keuangan dan pembiayaan pendidikan merupakan salah satu
sumber daya di sekolah yang secara langsung dapat menunjang efektifitas dan efisiensi
pengelolaan pendidikan, sehingga kepala sekolah sebagai seorang manajer dapat
menerapkan manajemen dan kepemimpinannya untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan dana sekolah secara transparan
kepada warga sekolah, masyarakat, dan pemerintah.2
Dengan perencanan sekolah yang baik, yang tersusun dalam dokumen secara
tertulis akan menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan program-program
kegiatan dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut. Oleh
karena itu maka setiap sekolah seyogyanya memiliki sumber daya manusia yang
berkompeten dan profesional agar dapat menyusun dokumen RKS dan RKAS yang
mampu menggerakkan sekolah tersebut menjadi sekolah yang bermutu.
2. Metodologi
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dalam membuat narasi dan deskriptif yang berkaitan dengan data dan
informasi yang telah di kaji.
2 Mulyasa, H.E, M.Pd.manajemen & kepemimpinan kepala sekolah,ed.I.cet.6(Jakarta:bumi.aksara.2017.hal.85
2
Metode pengumpulan data dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan
metode studi pustaka yaitu metode penyusunan karya ilmiah dengan cara mengutip
literatur atau sumber pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat, baik
dari media cetak maupun media visual.
3. Pembahasan
A. Pengertian Strategi Sekolah.
1. Pengertian Strategi.
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos merupakan
gabungan dari kata stratos dan ago yang artinya militer dan memimpin (pengertian
strategos dalam kata kerja). Sementara strategos dalam kata kerja berarti
“ merencanakan” . Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai “ siasat, kiat, trik
dan cara”.3
Dalam mengelolah lembaga pendidikan khususnya sekolah perlu strategi
dalam menjalankan pendidikan agar sekolah berkembang dan maju sehingga dapat
mengikuti perkembangan jaman, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK). Menurut Stephane K. Marrus (2002:31), yang dikutip oleh
Rofa’at, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin
tertinggi yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi yang dilengkapi
dengan penyusunan cara atau upaya agar tujuannya tercapai. Dalam dunia
pendidikan dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.4
3 W.Gulo,strategi belajar mengajar, (jakarta,Grasindo:2002),hal.14 Rofa’at,pentingnya kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dalam perspektif islam, (Yogyakarta,deepublish,2016),hal.66
3
Sementara menurut Sukanto (1966:31), strategi didefinisikan sebagai
landasan atau fondasi tujuan suatu organisasi, pola gerak dan pendekatan manajemen
dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (Husein Umar
2008:46), strategi adalah tindakan yang senantiasa mengikat dan dilakukan dengan
mengacu pada sudut pandang yang terkait dengan sesuatu yang diharapkan di masa
depan.
Menurut pendapat para ahli yang lain, Sagala (2011:137), strategi merupakan
rencana yang bersifat menyeluruh atau komprehensif yang mengintegrasikan semua
resources dan capabilities yang memiliki tujuan jangka panjang dalam rangka untuk
memenangkan kompetisi5. Dan menurut Gaffar (Sagala, 2011:137) bahwa strategi
merupakan perencanaan yang berisi cara komprehensif dan integrativ yang dijadikan
pedoman atau pegangan dalam bekerja, berjuang dan berbuat dalam rangka untuk
memenangkan suatu kompetisi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang tersebut di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa strategi adalah menentukan rencana ke depan untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam suatu organisasi atau satuan pendidikan dengan
menggunakan ide atau gagasan.
2. Pengertian strategi sekolah
Sebagai salah satu instrumen manajemen dan tidak dapat dihindari dalam
pengelolaan organisasi, peran strategi ini sangat menentukan baik dan buruknya
suatu organisasi pada umumnya, termasuk juga dalam pengelolaan suatu
sekolah.Menurut Sagala (2011:137), dalam strategi sekolah dijelaskan tentang
5 Sagala,S,Manajemen strategik dalam peningkatan mutu pendidikan.(bandung:alphabeta,CV:2013)
4
metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam mencapai tujuan strategisnya6.
Sedangkan menurut Suhardan (2010:203), strategi sekolah merupakan seperangkat
tindakan yang sepatutnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan cara
mengakomodasi semua kemampuan sekolah yang dimiliki.
Selanjutnya menurut pendapat para ahli yang lain, Yuwono dan Ikhsan
(Sagala, 2011:129), menjelaskan bahwa manajemen strategi sekolah menggunakan
konsep strategi supaya lebih efektif dalam mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya menurut Ansoff
(Sagala:129), manajemen strategi sekolah merupakan suatu pendekatan yang bersifat
sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen untuk mengkondisikan sekolah ke
posisi yang dipastikan tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi sekolah merupakan suatu pendekatan untuk tercapainya tujuan sekolah
dengan memaksimalkan sumber daya sekolah melalui ide-ide atau gagasan untuk
merencanakan dan menjalankan strategi yang telah ditentukan oleh sekolah.
B. Pengertian RKS dan RKAS.
Setiap sekolah dalam semua jenjang pendidikan wajib menyusun rencana kerja
sekolah (RKAS) dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Aturan ini
mengacu pada Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan dan
Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Reguler.7
6 Ibid7 www.jdih.kemdikbud.go.id
5
RKS merupakan dokumen yang memuat perencaan program pengembangan
sekolah yang berlaku selama jangka waktu 4 (empat) tahun ke depan dengan
mempertimbangkan semua sumber daya sekolah yang dimiliki untuk memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Jadi isi RKS memuat serangkaian perencanaan kegiatan
sekolah untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan di sekolah dalam rangka
menuju terpenuhinya SNP8.
Sedangkan Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS) merupakan
dokumen perencanaan program pengembangan sekolah selama 1 (satu) tahun ke depan
yang disusun berdasarkan RKS untuk mengatasi kesenjangan yang ada yaitu antara
kenyataan (kondisi nyata) dengan kondisi yang diharapkan menuju terpenuhinya SNP,
yang disertai dengan anggaran keuangannya9.
C. Manfaat RKS dan RKAS bagi sekolah.
Ada beberapa manfaat penyusunan RKS dan RKAS bagi sekolah antara lain :
1. RKS dan RKAS dapat dijadikan dasar atau acuan bagi sekolah dalam melaksanakan
program-program kegiatan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Sekolah dapat menentukan skala prioritas target yang akan dicapai baik dalam
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
3. Sekolah dapat menentukan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata yang ada
saat ini menuju kondisi sekolah yang diharapkan sampainya terpenuhinya SNP.
8 Hardymath.blogspot.com.19 juni 20179 www.jdih.kemdikbud.go.id
6
4. Sekolah dapat melakukan kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi
keterlaksanaan atau ketercapaian program dan hasil-hasilnya sehingga diperoleh
umpan balik untuk penyempunaan RKS berikutnya.
5. Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota, propinsi (Pemerintah
Daerah), dan kementrian pendidikan dan kebudayaan (pemerintah pusat) dapat
menjadikan dasar pelaksanaan monitoring dan evaluasi keterlaksanaanya program
dan hasil-hasilnya dalam rangka pembinaan sekolah.
6. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan masukan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat dalam rangka
pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP)
7. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan gambaran secara umum
kepada stakeholder sekolah khususnya wali dan peserta didik atau masyarakat
terhadap berbagai program sekolah yang akan dilaksanakan baik dalam jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.10
D. Strategi Sekolah Dalam Menyusun RKS
Dalam menyusun dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS), sekolah melalui
pimpinan sekolah dalam hal ini adalah kepala Sekolah dapat menyusun strategi sekolah
sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah sesuai dengan kompetensi manajerialnya, menetapkan SK Tim
Pengembang Sekolah (TPS). Dalam TPS terdapat Tim BOS Reguler, dengan
keanggotaan sebagai berikut :
a) Penanggung Jawab : Kepala Sekolah10 ibid
7
b) Anggota Tim terdiri dari bendahara, satu orang unsur guru, satu orang unsur
komite Sekolah, dan satu orang dari unsur orang tua/wali peserta didik, yang
dipilih oleh kepala Sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitas,
kemampuan dan menghindari timbulnya konflik kepentingan/kegaduan11.
2. Dalam menetapkan SK Tim BOS Reguler Sekolah, kepala Sekolah juga
memberikan tugas dan tanggung jawab Tim BOS Reguler yang mengacu pada
petunjuk tehnis BOS Reguler sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2019.
3. Dalam Tim Pengembang Sekolah juga terdapat 8 atau lebih seksi yang
beranggotakan minimal 2 (dua) orang guru, untuk mengembangkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) melalui rapat kerja tim dalam menyusun draf RKS dan
RKAS.
4. Draf RKS dan RKAS yang telah tersusun, selanjutnya diplenokan dalam rapat
koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, TPS, Komite, dan Yayasan (bagi
sekolah Swasta).
5. Hasil rapat pleno dokumen RKS dan RKAS disahkan oleh kepala sekolah, komite
Sekolah dan ketua yayasan (bagi sekolah swasta).
6. Dokumen RKS dan RKAS yang telah disahkan selanjutkan dilaporkan kepada
Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota atau propinsi, dan yayasan
(bagi sekolah swasta)
Dalam menyusun RKS dan RKAS perlu melalui langkah-langkah strategis
sebagai berikut :
1. Melakukan analisis lingkungan strategis.11 www.jdih.kemdikbud
8
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis lingkungan strategis yang
mencakup :
a) Lokasi sekolah.
b) Luas sekolah.
c) Data sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
d) Data pendidik dan tenaga kependidikan.
e) Data peserta didik.
f) Upaya pengembangan sekolah yang bermutu.
2. Melakukan analisis pendidikan saat ini.
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis pendidikan saat ini
minimal mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu :
a) Standar kompetensi lulusan
Analisi tentang standar kompetensi lulusan meliputi :
1) Pencapaian prestasi dalam bidang akademik antara lain penentuan KKM,
nilai rata-rata Ujian Nasional (UN), dan hasil kejuaraan/lomba akademis
yang diikuti peserta didik.
2) Pencapaian prestasi dalam bidang non akademik antara lain prestasi dalam
bidang olah raga melalui beberapa turnamen yang diikuti oleh sekolah, dan
prestasi dalam bidang seni dan kreasi.
b) Standar isi
Analis tentang standar isi meliputi tersusunnya dokumen 1 KTSP, tersusunya
silabus 12 mata pelajaran semua kelas, tersusunnya rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) 12 mata pelajaran semua kelas.
9
c) Standar proses.
Analisis tentang standar proses meliputi :
1) Persentase persiapan pembelajaran yang terdiri dari kepemilikan silabus,
kepemilikan RPP, kepemilikian sumber/bahan ajar.
2) Persentase pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik siswa.
3) Persyaratan pembelajaran yang terdiri dari jumlah siswa per rombel, beban
mengajar guru, rasio jumlah siswa dengan buku teks mata pelajaran,
persentase pengelolaan kelas.
4) Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri atas persentase cakupan pererapan
prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif dan konfrontif, penerapan
Tenaga kependidikan sekolah meliputi tenaga tata usaha, laboran,
pustakawan dan tenaga tehnis sekolah.
Analisis tenaga kependidikan meliputi pelatihan TIK, pelatihan bahasa
Inggris, pelatihan di bidangnya, pelatihan manajemen sesuai bidangnya.
e) Pengembangan sarana dan prasarana
Analisis sarana dan prasarana sekolah meliputi standar luas ruang
kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang kelas, ruang perpustakaan,
ruang laboratium IPA, ruang laboratium bahasa, ruang guru, ruang BP/BK,
ruang laboratium komputer, ruang multi media, ruang akademik dan
pengembangan SIM, ruang kantin, ruang kesenian, ruang pertemuan atau aula,
dan ruang gudang penyimpanan.
Disamping itu juga analisis tentang sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran dan penilaian meliputi standar daya listrik sekolah, komputer guru,
komputer BK, komputer tata usaha, komputer kepala sekolah, komputer
wakasek, komputer tim pengembang sekolah, komputer OSIS, jaringan internet,
dan sarana olah olah raga lengkap.
f) Pengembangan standar pengelolaan pendidikan
Pengembangan standar pengelolaan pendidikan meliputi perencanaan,
pelaksaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan sarana dan prasarana
18
sekolah, penilaian hasil belajar, pengelolaan keuangan sekolah dan pengawasan
pendidikan;
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis pengembangan standar
pengelolaan pendidikan antara lain :
1) Perangkat dokumen pelaksanaan rencana kerja atau kegiatan meliputi
dokumen RKS dan RKAS, dokumen penerimaan peserta didik baru (PPDB),
pedoman pembinaan kesiswaan, tata tertib sekolah, kode etik pendidikan
dan tenaga kependidikan, dan penugasan guru,
2) Struktur organisasi dan dan mekanisme kerja yang meliputi struktur
organisasi lengkap, dokumen pembagian tugas atau wewenang atau tupoksi.
3) Supervisi, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah meliputi tim supervisi
sekolah, dan Tim Akreditasi Sekolah
g) Pengembangan standar pembiayaan pendidikan
Pengembangan standar pembiayaan pendidikan meliputi sumber dana
minimal 5 sumber, pengalokasian dana minimal 8 SNP, penggunaan dana 100
%, pelaporan penggunaan dana 100 %, dan dokumen pendukung pelaporan
100 %.
h) Pengembangan standar penilaian pendidikan
Pengembangan standar penilaian pendidikan meliputi frekuensi ulangan
harian oleh guru 100 %, ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru 100
%, cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan sekolah 100 %,
tehnik-tehnik penilaian guru dalam pembelajaran 100 %, instrumen yang
dikembangkan guru untuk ulangan harian 100 %, variasi instrumen yang
19
dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester 100 %, variasi instrumen
yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenaikan kelas 100 %, dan
mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah 100 % terpenuhi.
i) Pengembangan standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
Pengembangan standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah meliputi
pengembangan budaya bersih 100 %, penciptaan lingkungan sehat, asri, indah,
rindang, sejuk, hijau dll 100 %, pemenuhan sistem sanitasi atau drainasi 100 %,
peningkatan kerja sama dengan lembaga lain minimal 5 lembaga, dan
pengembangan lomba kebersihan, kesehatan dll minimal 3 lomba.
4. Merumuskan visi sekolah
Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diharapkan di masa yang akan datang.Untuk merumuskan visi sekolah tersebut,
perlu memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan sebagai sekolah
yang bertaraf nasional atau pun internasional. Rumusan visi sekolah harus jelas,
menggunakan bahasa yang lugas, mudah dipahami oleh semua orang dan betrsifat
instruktif.12
Rumusan visi sekolah yang dirancang oleh Tim Pengembang Sekolah
(TPS) harus mencerminkan :
a). Visi harus beroirientasi ke masa depan menuju sekolah standar Nasional atau
bahkan ke SBI, dan dala jangka waktu yang lama.
b). Visi harus menunjukkan keyakinan masa depan yang lebih baik dari masa saat ini
sesuai dengan norma, nilai-nilai dan harapan masyarakat.
12 Hansarif.blogspot.com.upload 12 juli 2012
20
c). Visi harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuh dan berkembangnya
inspirasi, motivasi, komitmen warga sekolah untuk mewujudkan sekolah yang
berstandar Nasional bahkan Internasional.
d). Visi harus mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan yang
positif sekolah menjadi SSN atau pun SBI13.
5. Merumuskan misi sekolah
Misi sekolah merupakan hal-hal yang penting yang akan dilakukan untuk
mencapai visi sekolah. Misi perlu dikembangkan dari kegiatan utama sekolah
dengan berdasarkan visi sekolah. Dalam merumuskan misi sekolah perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a) Misi sekolah harus mampu menggambarkan kepercayaan dan nilai-nilai yang
dianut oleh sekolah.
b) Rumusan misi harus berorientasi pada masa depan yang menggambarkan
sekolah di masa yang akan datang dengan tetap berpijak pada kondisi yang ada
sekarang.
c) Rumusan misi harus singkat dan padat, tidak banyak kalimat yang tersusun14.
6. Merumuskan tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang.
Dalam merumuskan tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
a). Tujuan sekolah dibuat untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
b) Setiap misi sekolah memuat lebih dari 1 (satu) tujuan sekolah.
c) Tujuan sekolah harus mengandung audience, behaviour, conditions dan degree15.
13
14 Hansarif.blogspot.com.upload 12 juli 201215 Dinmath.wordpress.com
21
7. Mengidentifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi) antara kondisi pendidikan
saat ini terhadap kondisi kendidikan 4 (empat) tahun mendatang
Untuk merealisasikan efisiensi dan efektivitas dalam pendidikan,
diperlukan pengelolaan sekolah yang strategis dan sistematis melalui perencanaan,
pelaksanaan, pembiayaan, dan pengawasan sampai pada hasil yang diharapkan.
Dalam mewujudkan mutu pendidikan yang tinggi diperlukan penataan dan
pengelolaan sumber daya sekolah yang dimiliki melalui peningkatan standar isi,
standar proses, standar SKL, standar sarana dan prasarana, standar kelulusan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam rangka untuk mewujudkan sekolah yang bermutu perlu dukungan
dari pihak internal dan eksternal sekolah. Dukungan internal sekolah antara lain
Kepala Sekolah, guru dan karyawan, dan peserta didik. Sedangkan pihak eksternal
sekolah antara lain orang tua peserta didik, komite sekolah, dunia industri dan dunia
usaha yang peduli pendidikan, masyarakat di sekitar sekolah, pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan dinas pendidikan dan kebudayaan
baik tingkat kabupaten maupun propinsi. Pihak internal maupun eksternal secara
kolaboratif bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mewujudkan sekolah yang
bermutu. Oleh karena itu diperlukan identifikasi tentang aspek-aspek yang dapat
menunjang terwujudnya mutu pendidikan yang sesuai dengan 8 (delapan) standar
Nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi) antara kondisi
pendidikan saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 (empat) tahun mendatang dapat
dituliskan dalam tabel berikut :
22
No Kondisi Pendidikan
Saat Ini
Kondisi Pendidikan 4
Tahun Mendatang
Besarnya
Tantangan Nyata
1 Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Kompetensi
Lulusan
A. Bidang Akademik
B. Bidang Non
Akademik
C. Kelulusan
D. Melanjutkan studi
A. Bidang Akademik
B. Bidang Non
Akademik
C. Kelulusan
D.Melanjutkan studi
selisih
2 Standar Isi Standar Isi
A. Buku KTSP
(dokumen 1)
B. Silabus
C. RPP
D.Buku KTSP
(dokumen 1)
E. Silabus
F. RPP
Selisih
3 Standar Proses Standar Proses
A. Persiapan
Pembelajaran
B. Persyaratan
pembelajaran
C. Pelaksanaan
pembelajaran
D. Pelaksanaan
penilaian
A. Persiapan
Pembelajaran
B. Persyaratan
pembelajaran
C. Pelaksanaan
pembelajaran
D.Pelaksanaan penilaian
Selisih
4 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
A. Kepala Sekolah
B. Guru
C. Tenaga TU,
Laboran, dan
A. Kepala Sekolah
B. Guru
C. Tenaga TU, Laboran,
dan Pustakawan
Selisih
23
Pustakawan
5 Standar Sarana dan
Prasarana
A. Sarana dan
Prasarana Minimal
B. Sarana dan
prasarana lainnya
C. Fasilitas
pembelajaran dan
Penilaian
A. Sarana dan Prasarana
Minimal
B. Sarana dan prasarana
lainnya
C. Fasilitas pembelajaran
dan Penilaian
Selisih
6 Standar Pengelolaan
A. Perangkat Dokumen
Pedoman
Pelaksanaan
Rencana Kerja atau
Kegiatan
B. Struktur organisasi
dan mekanisme
kerja
C. Supervisi,
monitoring, evaluasi
dan akreditasi
sekolah
D. Kemitraan dan peran
serta masyarakat
E. SIM Sekolah
A. Perangkat Dokumen
Pedoman
Pelaksanaan Rencana
Kerja atau Kegiatan
B. Struktur organisasi
dan mekanisme kerja
C. Supervisi, monitoring,
evaluasi dan
akreditasi sekolah
D.Kemitraan dan peran
serta masyarakat
E. SIM Sekolah
Selisih
7 Standar Pembiayaan
1) Sumber dana : ..
sumber
2) Pengalokasian
dana : 8 SNP
1) Sumber dana :
minimal 3 sumber
2) Pengalokasian dana :
Selisih
10 %
24
3) Penggunaan
dana : .... %
4) Pelaporan
penggunaan dana ...
%
5) Dokumen
pendukung
pelaporan ....%
9 SNP
3) Penggunaan dana :
100 %
4) Pelaporan
penggunaan dana 100
%
5) Dokumen pendukung
pelaporan 100 %
Selisih
Selisih
Selisih
8 Standar Penilaian
1) Frekuensi ulangan
harian ...%
2) Ulangan Tengah
Semester yang
dilakukan guru ...%
3) Cakupan materi
Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan oleh
sekolah ....%
4) Tehnik-tehnik
penilaian yang
dipergunakan guru
dalam
pembelajaran ...%
5) Instrumen yang
dikembangkan oleh
guru untuk ulangan
harian ...%
6) Variasi instrumen
1) Frekuensi ulangan
harian 100 %
2) Ulangan Tengah
Semester yang
dilakukan guru 100
%
3) Cakupan materi
Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan oleh
sekolah 100 %
4) Tehnik-tehnik
penilaian yang
dipergunakan guru
dalam pembelajaran
100 %
5) Instrumen yang
dikembangkan oleh
guru untuk ulangan
harian 100 %
6) Variasi instrumen
selisih ....%
selisih ... %
selisih ... %
selisih ... %
selisih .. %
selisih ... %
25
yang dikembangkan
sekolah untuk
ulangan akhir
semester ...%
7) Variasi instrumen
yang dikembangkan
sekolah untuk
kenaikan kelas ...%
yang dikembangkan
sekolah untuk
ulangan akhir
semester 100 %
7) Variasi instrumen
yang dikembangkan
sekolah untuk
kenaikan kelas 100
%
selisih ... %
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Sekolah.
1. Pengertian Strategi.
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos merupakan
gabungan dari kata stratos dan ago yang artinya militer dan memimpin (pengertian
strategos dalam kata kerja). Sementara strategos dalam kata kerja berarti
“ merencanakan” . Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai “ siasat, kiat, trik
dan cara”.16
16 W.Gulo,strategi belajar mengajar, (jakarta,Grasindo:2002),hal.1
26
Dalam mengelolah lembaga pendidikan khususnya sekolah perlu strategi
dalam menjalankan pendidikan agar sekolah berkembang dan maju sehingga dapat
mengikuti perkembangan jaman, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK). Menurut Stephane K. Marrus (2002:31), yang dikutip oleh
Rofa’at, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin
tertinggi yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi yang dilengkapi
dengan penyusunan cara atau upaya agar tujuannya tercapai. Dalam dunia
pendidikan dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.17
Sementara menurut Sukanto (1966:31), strategi didefinisikan sebagai
landasan atau fondasi tujuan suatu organisasi, pola gerak dan pendekatan manajemen
dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (Husein Umar
2008:46), strategi adalah tindakan yang senantiasa mengikat dan dilakukan dengan
mengacu pada sudut pandang yang terkait dengan sesuatu yang diharapkan di masa
depan.
Menurut pendapat para ahli yang lain, Sagala (2011:137), strategi merupakan
rencana yang bersifat menyeluruh atau komprehensif yang mengintegrasikan semua
resources dan capabilities yang memiliki tujuan jangka panjang dalam rangka untuk
memenangkan kompetisi18. Dan menurut Gaffar (Sagala, 2011:137) bahwa strategi
merupakan perencanaan yang berisi cara komprehensif dan integrativ yang dijadikan
pedoman atau pegangan dalam bekerja, berjuang dan berbuat dalam rangka untuk
memenangkan suatu kompetisi.
17 Rofa’at,pentingnya kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dalam perspektif islam, (Yogyakarta,deepublish,2016),hal.6618 Sagala,S,Manajemen strategik dalam peningkatan mutu pendidikan.(bandung:alphabeta,CV:2013)
27
Berdasarkan beberapa pendapat yang tersebut di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa strategi adalah menentukan rencana ke depan untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam suatu organisasi atau satuan pendidikan dengan
menggunakan ide atau gagasan.
2. Pengertian strategi sekolah
Sebagai salah satu instrumen manajemen dan tidak dapat dihindari dalam
pengelolaan organisasi, peran strategi ini sangat menentukan baik dan buruknya
suatu organisasi pada umumnya, termasuk juga dalam pengelolaan suatu
sekolah.Menurut Sagala (2011:137), dalam strategi sekolah dijelaskan tentang
metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam mencapai tujuan strategisnya19.
Sedangkan menurut Suhardan (2010:203), strategi sekolah merupakan seperangkat
tindakan yang sepatutnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan cara
mengakomodasi semua kemampuan sekolah yang dimiliki.
Selanjutnya menurut pendapat para ahli yang lain, Yuwono dan Ikhsan
(Sagala, 2011:129), menjelaskan bahwa manajemen strategi sekolah menggunakan
konsep strategi supaya lebih efektif dalam mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya menurut Ansoff
(Sagala:129), manajemen strategi sekolah merupakan suatu pendekatan yang bersifat
sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen untuk mengkondisikan sekolah ke
posisi yang dipastikan tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi sekolah merupakan suatu pendekatan untuk tercapainya tujuan sekolah
19 Ibid
28
dengan memaksimalkan sumber daya sekolah melalui ide-ide atau gagasan untuk
merencanakan dan menjalankan strategi yang telah ditentukan oleh sekolah.
B. Pengertian RKS dan RKAS.
Setiap sekolah dalam semua jenjang pendidikan wajib menyusun rencana kerja
sekolah (RKAS) dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Aturan ini
mengacu pada Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan dan
Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Reguler.20
RKS merupakan dokumen yang memuat perencaan program pengembangan
sekolah yang berlaku selama jangka waktu 4 (empat) tahun ke depan dengan
mempertimbangkan semua sumber daya sekolah yang dimiliki untuk memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Jadi isi RKS memuat serangkaian perencanaan kegiatan
sekolah untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan di sekolah dalam rangka
menuju terpenuhinya SNP21.
Sedangkan Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS) merupakan
dokumen perencanaan program pengembangan sekolah selama 1 (satu) tahun ke depan
yang disusun berdasarkan RKS untuk mengatasi kesenjangan yang ada yaitu antara
kenyataan (kondisi nyata) dengan kondisi yang diharapkan menuju terpenuhinya SNP,
yang disertai dengan anggaran keuangannya22.
C. Manfaat RKS dan RKAS bagi sekolah.
20 www.jdih.kemdikbud.go.id21 Hardymath.blogspot.com.19 juni 201722 www.jdih.kemdikbud.go.id
29
Ada beberapa manfaat penyusunan RKS dan RKAS bagi sekolah antara lain :
8. RKS dan RKAS dapat dijadikan dasar atau acuan bagi sekolah dalam melaksanakan
program-program kegiatan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
9. Sekolah dapat menentukan skala prioritas target yang akan dicapai baik dalam
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
10. Sekolah dapat menentukan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata yang ada
saat ini menuju kondisi sekolah yang diharapkan sampainya terpenuhinya SNP.
11. Sekolah dapat melakukan kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi
keterlaksanaan atau ketercapaian program dan hasil-hasilnya sehingga diperoleh
umpan balik untuk penyempunaan RKS berikutnya.
12. Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota, propinsi (Pemerintah
Daerah), dan kementrian pendidikan dan kebudayaan (pemerintah pusat) dapat
menjadikan dasar pelaksanaan monitoring dan evaluasi keterlaksanaanya program
dan hasil-hasilnya dalam rangka pembinaan sekolah.
13. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan masukan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat dalam rangka
pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP)
14. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan gambaran secara umum
kepada stakeholder sekolah khususnya wali dan peserta didik atau masyarakat
terhadap berbagai program sekolah yang akan dilaksanakan baik dalam jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.23
D. Strategi Sekolah Dalam Menyusun RKS23 ibid
30
Dalam menyusun dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS), sekolah melalui
pimpinan sekolah dalam hal ini adalah kepala Sekolah dapat menyusun strategi sekolah
sebagai berikut :
7. Kepala Sekolah sesuai dengan kompetensi manajerialnya, menetapkan SK Tim
Pengembang Sekolah (TPS). Dalam TPS terdapat Tim BOS Reguler, dengan
keanggotaan sebagai berikut :
c) Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
d) Anggota Tim terdiri dari bendahara, satu orang unsur guru, satu orang unsur
komite Sekolah, dan satu orang dari unsur orang tua/wali peserta didik, yang
dipilih oleh kepala Sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitas,
kemampuan dan menghindari timbulnya konflik kepentingan/kegaduan24.
8. Dalam menetapkan SK Tim BOS Reguler Sekolah, kepala Sekolah juga
memberikan tugas dan tanggung jawab Tim BOS Reguler yang mengacu pada
petunjuk tehnis BOS Reguler sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2019.
9. Dalam Tim Pengembang Sekolah juga terdapat 8 atau lebih seksi yang
beranggotakan minimal 2 (dua) orang guru, untuk mengembangkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) melalui rapat kerja tim dalam menyusun draf RKS dan
RKAS.
10. Draf RKS dan RKAS yang telah tersusun, selanjutnya diplenokan dalam rapat
koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, TPS, Komite, dan Yayasan (bagi
sekolah Swasta).
24 www.jdih.kemdikbud
31
11. Hasil rapat pleno dokumen RKS dan RKAS disahkan oleh kepala sekolah, komite
Sekolah dan ketua yayasan (bagi sekolah swasta).
12. Dokumen RKS dan RKAS yang telah disahkan selanjutkan dilaporkan kepada
Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota atau propinsi, dan yayasan
(bagi sekolah swasta)
Dalam menyusun RKS dan RKAS perlu melalui langkah-langkah strategis
sebagai berikut :
8. Melakukan analisis lingkungan strategis.
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis lingkungan strategis yang
mencakup :
g) Lokasi sekolah.
h) Luas sekolah.
i) Data sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
j) Data pendidik dan tenaga kependidikan.
k) Data peserta didik.
l) Upaya pengembangan sekolah yang bermutu.
9. Melakukan analisis pendidikan saat ini.
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis pendidikan saat ini
minimal mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu :
j) Standar kompetensi lulusan
Analisi tentang standar kompetensi lulusan meliputi :
32
3) Pencapaian prestasi dalam bidang akademik antara lain penentuan KKM,
nilai rata-rata Ujian Nasional (UN), dan hasil kejuaraan/lomba akademis
yang diikuti peserta didik.
4) Pencapaian prestasi dalam bidang non akademik antara lain prestasi dalam
bidang olah raga melalui beberapa turnamen yang diikuti oleh sekolah, dan
prestasi dalam bidang seni dan kreasi.
k) Standar isi
Analis tentang standar isi meliputi tersusunnya dokumen 1 KTSP, tersusunya
silabus 12 mata pelajaran semua kelas, tersusunnya rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) 12 mata pelajaran semua kelas.
l) Standar proses.
Analisis tentang standar proses meliputi :
7) Persentase persiapan pembelajaran yang terdiri dari kepemilikan silabus,
kepemilikan RPP, kepemilikian sumber/bahan ajar.
8) Persentase pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik siswa.
9) Persyaratan pembelajaran yang terdiri dari jumlah siswa per rombel, beban
mengajar guru, rasio jumlah siswa dengan buku teks mata pelajaran,
persentase pengelolaan kelas.
10) Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri atas persentase cakupan pererapan
prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif dan konfrontif, penerapan