PENYUSUNAN USABILITY INDEX BROWSER INTERNET Skripsi Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik JOANNA I 0306041 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 digilib.uns.ac.id pustaka.uns.ac.id commit to users
48
Embed
PENYUSUNAN USABILITY INDEX BROWSER INTERNET filedisebutkan berkaitan dengan usability browser internet. Oleh karena itu, peneliti Oleh karena itu, peneliti menilai bahwa usability
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENYUSUNAN USABILITY INDEX BROWSER INTERNET
SkripsiSebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
JOANNA
I 0306041
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
I - 1
BAB IPENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan uraian tentang latar belakang penelitian,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, serta
sistematika penulisan penelitian.
1.1. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, penggunaan internet menjadi hal yang tidak asing lagi dalam
kehidupan manusia. Bagi sebagian kalangan, internet bahkan menjadi sesuatu hal
yang melekat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama
untuk kalangan pebisnis, internet digunakan sebagai sarana untuk menunjang
pekerjaan dan bisnis. Bagi pelajar dan mahasiswa, internet digunakan sebagai
sarana belajar mandiri. Namun, tidak dapat dipungkiri juga bahwa internet juga
digunakan untuk memperoleh hiburan, sarana pertemanan, dan aktualisasi diri
bagi kebanyakan orang.
Internet memiliki banyak kegunaan, tetapi yang paling terkenal adalah
penggunaannya untuk mengirim e-mail (electronic mail) dan untuk menjelajah
melalui World Wide Web (www.lisa.lsbu.ac.uk). Web adalah sebuah sistem yang
terdiri dari miliaran halaman yang dapat diakses melalui internet untuk sebuah
tipe software yang disebut browser (www.lisa.lsbu.ac.uk). Jadi, secara mudah
browser adalah sarana untuk menjelajah dengan internet. Browser yang banyak
diminati oleh pengguna internet di Indonesia antara lain Internet Explorer,
Mozzila Firefox, Opera, dan Google Chrome (www.dailysocial.net).
Menurut data yang diperoleh dari Internet World Stats, diketahui bahwa
jumlah penduduk Indonesia pada akhir September 2009 adalah 240.271.522 jiwa.
Dari jumlah tersebut, pengguna internet di Indonesia sebanyak 30 juta orang
(www.internetworldstats.com). Statistik pengguna browser internet di Indonesia
pada akhir tahun 2009 menunjukkan bahwa Mozilla Firefox menempati urutan
pertama browser yang paling diminati. Pengguna Mozilla Firefox diketahui
sebanyak 23.460.000 orang, kemudian disusul oleh Internet Explorer sebanyak
2.805.000 orang. Menempati urutan ketiga adalah Opera dengan pengguna
sebanyak 1.743.000 orang, diikuti Google Chrome dengan 1.122.000
penggunanya serta Safari sebanyak 300.000 pengguna saja (www.dailysocial.net).
4. Tahap 4 (Klasifikasi ke dalam Dimensi Usability Menurut Nielsen)
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengklasifikasian masing-masing
atribut yang merupakan hasil penyatuan dari tahap 3 ke dalam dimensi
usability menurut Nielsen. Tujuannya agar lebih jelas atribut apa saja yang
termasuk dalam Learnability, Efficiency, Memorability, Errors, dan
Satisfaction. Peneliti memberikan keterangan serta contoh berkaitan dengan
browser untuk tiap-tiap atribut.
5. Tahap 5 (Kritisi oleh ahli)
Pada tahap ini, hasil klasifikasi yang telah dibuat oleh peneliti akan
dikoreksi oleh ahli. Ahli yang ditunjuk pada penelitian ini adalah Yassierli,
Ph.D dan Ir. Paulus Insap Santosa,M.Sc., Ph.D. Hasil akhir dari tahap ini
adalah klasifikasi atribut ke dalam dimensi usability browser internet.
3.1.3. Penentuan Kriteria Usability Browser Internet
Tahap ini dilakukan untuk menentukan kriteria masing-masing atribut
usability browser internet. Kriteria yang dibuat mengacu pada masing-masing
atribut dalam tiap dimensi usability browser internet. Penentuan kriteria
dilakukan dengan melihat fitur serta fungsional browser.
3.1.4. Penentuan Bobot Dimensi, Atribut, dan Kriteria Usability Browser
Internet
Tahap ini dilakukan untuk menentukan bobot masing-masing dimensi,
atribut, dan kriteria usability browser internet. Teknik pembobotan yang dipilih
adalah teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) karena teknik ini memiliki
kelebihan dibandingkan teknik pembobotan lain. Kelebihannya adalah AHP
memiliki struktur yang berhirarki. Struktur ini memungkinkan suatu masalah yang
kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompok menjadi suatu bentuk
hirarki sehingga masalah akan lebih terstruktur dan sistematis. Selain itu, AHP
dipilih karena mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang
digunakan untuk menentukan prioritas.
Perhitungan bobot dengan metode AHP dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
III - 5
1) Penyusunan Struktur Hirarki Masalah
Hirarki masalah disusun untuk membantu proses pengambilan keputusan
dengan memperhatikan seluruh elemen yang terlibat.
2) Penilaian Tingkat Kepentingan Dimensi dan Atribut
Penilaian tingkat kepentingan dimensi, atribut dan kriteria dilakukan oleh
responden. Responden pada penentuan bobot ini terdiri atas pengguna browser
yang berasal dari berbagai kalangan. Responden pada penentuan bobot terdiri
atas dua responden dosen, empat responden dari kalangan bisnis, empat responden
mahasiswa serta dua responden pelajar SMA. Kualifikasi untuk responden adalah
pernah menggunakan Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Google
Chrome.
Penilaian tingkat kepentingan dimensi dan atribut dilakukan dengan
kuesioner pembobotan. Setelah itu akan dilakukan pengolahan dengan
menggunakan matriks perbandingan berpasangan (Pairwise Comparisons).
Perbandingan berpasangan akan membandingkan setiap pasangan elemen
berdasarkan tingkat kepentingan yang diwakili dengan skala 1-9. Definisi dari
skala tersebut telah dijelaskan pada sub subbab 2.8.5.
3) Pengujian Konsistensi Matriks Berpasangan dan Penentuan Vektor
Prioritas
Pengujian konsistensi dilakukan untuk menilai konsistensi matriks
perbandingan berpasangan. Pengujian konsistensi dilakukan dengan menggunakan
persamaan (2.1) sampai (2.4). Apabila matriks perbandingan yang diuji tidak
konsisten, maka dilakukan penilaian ulang hingga diperoleh kekonsistensian
matriks perbandingan.
4) Penentuan Bobot Konsensus
Bobot konsensus merupakan bobot hasil penilaian secara perbandingan
berpasangan oleh semua responden. Hasil kuesioner matriks perbandingan setelah
diuji dan hasilnya konsisten maka dari penilaian matriks perbandingan kriteria
tersebut diolah dengan rataan geometrik. Hasil rataan geometrik tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pembobotan. Penentuan bobot
konsensus dilakukan dengan menggunakan persamaan (2.1) dan (2.2).
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
III - 6
3.1.5. Penentuan Ukuran Kriteria Usability Browser Internet
Pada tahap ini dilakukan penentuan ukuran untuk masing-masing kriteria
tiap atribut usability browser internet pada subbab 3.1.3. Ukuran yang digunakan
disesuaikan untuk masing-masing kriteria. Kriteria yang dapat dihitung dibuat
formula / cara pengukurannya, sedangkan kriteria yang membutuhkan persepsi
manusia dibuat skala persepsi.
3.1.6. Normalisasi Ukuran dengan Objective Matrix
Tahap normalisasi ukuran ini dilakukan untuk menghitung nilai tiap
kriteria usability browser internet dengan menyetarakan beberapa ukuran kriteria
dengan satuan yang berbeda. Normalisasi dilakukan karena skala pengukuran
yang digunakan berbeda sehingga satuan untuk tiap ukuran juga berbeda. Tahap
normalisasi ini dilakukan dengan metode Objective Matrix (OMAX). Metode
OMAX dipilih karena memiliki kelebihan antara lain relatif sederhana dan mudah
dipahami oleh peneliti, tidak membutuhkan keahlian khusus serta fleksibel karena
tergantung pada masalah yang dihadapi. Langkah-langkah metode OMAX
terdapat pada subbab 2.9. Hasil akhir dari tahap ini adalah nilai kinerja secara
keseluruhan dari semua kriteria dan atribut dalam tiap dimensi.
3.1.7. Uji Coba Alat Ukur
Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua kriteria dan ukuran
yang dirancang sudah operasional. Pengukuran atas kriteria dengan skala persepsi
dilakukan dengan melibatkan responden. Sejumlah responden akan diperlakukan
untuk menggunakan empat browser dan kemudian diminta mengisi kuesioner
persepsi. Pengukuran atas kriteria kuantitatif dilakukan oleh peneliti.
3.2. Analisis dan Penarikan Kesimpulan
3.2.1. Analisis dan Intepretasi Hasil Penelitian
Pada bagian ini dilakukan analisis dan interpretasi hasil penelitian. Uraian
yang diberikan diharapkan mampu menjelaskan sejauh mana efektivitas dari
penggunaan metode penelitian yang digunakan.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
III - 7
3.2.2. Kesimpulan dan Saran
Pada bagian ini dilakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian
yang merupakan jawaban dari perumusan masalah dan tujuan penelitian. Bab ini
juga memaparkan saran-saran untuk penelitian lanjutan agar memberikan hasil
yang lebih baik.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
V-1
BAB VANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian yang
telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisis dan interprestasi
hasil tersebut diuraikan dalam sub bab, berikut ini.
5.1 Analisis Dampak Penyederhanaan Proses Penelitian
Penelitian mengenai penyusunan usability index browser internet ini
mengacu pada dimensi-dimensi menurut Nielsen (1993) yaitu learnability,
efficiency, memorability, errors, dan satisfaction. Salah satu tahap dalam
penelitian ini adalah proses klasifikasi atribut ke dalam dimensi usability tersebut
yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti. Proses klasifikasi tersebut
memerlukan validasi dari ahli melalui tahap kritisi ahli. Ahli yang ditunjuk akan
mengoreksi dan memberi masukan atas klasifikasi yang dibuat oleh peneliti.
Pada tahap tersebut peneliti telah melakukan kontak dengan ahli yang
ditunjuk, tetapi terdapat berbagai kendala sehingga proses kritisi oleh ahli ini tidak
berhasil. Ketidakberhasilan proses kritisi oleh ahli ini tidak membuat penelitian
ini gagal secara keseluruhan. Alasannya karena ahli hanya diminta untuk
memberikan koreksi dan masukan atas klasifikasi atribut ke dalam dimensi dan
bukan membuat klasifikasi secara total. Namun, ketidakberhasilan proses kritisi
oleh ahli ini menimbulkan konsekuensi, yaitu klasifikasi atribut ke dalam dimensi
pada penelitian ini menjadi kurang akurat dan dimungkinkan terdapat kesalahan.
Konsekuensi kedua adalah tidak adanya validasi dari ahli sehingga pembaca harus
lebih berhati-hati apabila ingin mengutip hasil klasifikasi atribut ke dalam dimensi
pada penelitian ini.
5.2 Analisis Pembatasan Fungsional Browser
Penelitian untuk menyusun usability index browser internet ini berkaitan
dengan fungsionalitas browser. Pada penelitian ini peneliti melakukan
pembatasan dalam fungsional browser agar cakupan kriteria usability browser
internet tidak terlalu luas. Fungsional browser yang dibahas pada penelitian ini
adalah untuk menyimpan file dalam bentuk halaman, mengubah bahasa, men-
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
V-2
setting image, menghapus history, dan membuat bookmarks saja. Namun,
pembatasan fungsional tersebut tidak berlaku untuk semua kriteria usability
browser internet karena ada beberapa kriteria yang tidak berkaitan dengan
pembatasan fungsional tersebut.
Pada dimensi Learnability, kriteria yang berkaitan dengan pembatasan
fungsional adalah ketersediaan menu help untuk 5 fungsional browser dan
ketersediaan tutorial untuk 5 fungsional browser. Pada dimensi Memorability,
kriteria yang berkaitan dengan pembatasan fungsional adalah jumlah langkah
untuk menyimpan halaman web, jumlah langkah untuk mengubah bahasa, jumlah
langkah untuk men-setting image, jumlah langkah untuk menghapus history, dan
jumlah langkah untuk membuat bookmarks. Pada dimensi Errors, kriteria yang
berkaitan dengan pembatasan fungsional adalah ketersediaan error prevention
messages dan frekuensi kesalahan mengoperasikan fungsional browser. Kriteria-
kriteria pada lima dimensi selain yang disebutkan di atas tidak berkaitan dengan
pembatasan fungsional browser.
5.3 Analisis Hasil Pembobotan
Penyusunan usability index browser internet ini memerlukan tahap
pembobotan untuk menentukan prioritas antar dimensi, atribut dan kriteria.
Metode pembobotan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical
Hierarchy Process (AHP) dengan melibatkan responden untuk memberikan
penilaian tingkat kepentingan. Berdasarkan perhitungan penentuan bobot antar
dimensi, dapat diketahui bahwa dimensi Memorability merupakan dimensi
terpenting kemudian diikuti oleh dimensi Learnability, Errors, Efficiency dan
Satisfaction. Gambar 5.1 menunjukkan proporsi bobot dimensi berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
V-3
0,241
0,139
0,366
0,1540,100
Learnability
Efficiency
Memorability
Errors
Satisfaction
Gambar 5.1 Proporsi Bobot Dimensi
Dimensi Memorability adalah dimensi terpenting pada penelitian ini.
Atribut pada dimensi tersebut dengan bobot terbesar (0,258) adalah saat
penggunaan normal tidak memerlukan petunjuk, sedangkan atribut dengan bobot
terkecil (0,131) adalah konsistensi informasi penggunaan software.
5.4 Analisis Hasil Uji Coba
Penelitian mengenai penyusunan usability index browser internet
memerlukan alat ukur yang dirancang dengan memperhatikan faktor-faktor
penentu usability browser internet. Perancangan alat ukur memerlukan tahap uji
coba dengan melibatkan responden untuk memberikan penilaian atas kriteria yang
bersifat persepsi sedangkan penilaian atas kriteria yang bersifat kuantitatif
dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh indeks parsial
dan indeks total untuk Mozilla Firefox, Internet Explorer, Opera, dan Google
Chrome. Indeks parsial adalah total nilai secara keseluruhan dalam tiap dimensi.
Indeks total adalah jumlah dari indeks parsial semua dimensi.
Berdasarkan hasil perhitungan uji coba alat ukur dapat diketahui bahwa
Opera memiliki nilai indeks total terbesar. Hal tersebut menandakan bahwa
menurut alat ukur pada penelitian ini, Opera merupakan browser terbaik dengan
usability index 2,958. Urutan kedua adalah Mozilla Firefox dengan usability index
2,868. Urutan ketiga dan keempat adalah Google Chrome dan Internet Explorer
dengan usability index 2,681 dan 2,676. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba
alat ukur diketahui bahwa Opera memiliki nilai Learnability dan Memorability
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
V-4
tertinggi. Mozilla Firefox memiliki nilai Efficiency dan Satisfaction terbesar
sedangkan Internet Explorer memiliki nilai Errors terbesar. Gambar 5.2 dan 5.3
adalah diagram yang menunjukkan indeks total dan parsial empat browser.
2,500
2,600
2,700
2,800
2,900
3,000
Mozilla IE Opera Chrome
Mozilla
IE
Opera
Chrome
Gambar 5.2 Indeks Total
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Mozilla
IE
Opera
Chrome
Gambar 5.3 Indeks Parsial
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
VI-1
BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. Dimensi usability browser internet adalah Learnability, Efficiency,
Memorability, Errors, dan Satisfaction.
2. Dari hasil perhitungan diperoleh dimensi terpenting yaitu Memorability
dengan bobot 0,366. Kemudian disusul oleh Learnability dan Errors
dengan bobot 0,241 dan 0,154. Urutan keempat dan kelima adalah
Efficiency dan Satisfaction dengan bobot 0,139 dan 0,100.
3. Dari hasil perhitungan diperoleh browser terbaik yaitu Opera dengan
indeks 2,958. Kemudian disusul oleh Mozilla Firefox dengan indeks 2,868.
Urutan ketiga dan keempat adalah Google Chrome dan Internet Explorer
dengan indeks 2,681 dan 2,676.
6.2 SARAN
1. Diperlukan relasi dengan ahli yang ditunjuk beberapa waktu sebelumnya
sehingga diperoleh validasi ahli untuk klasifikasi atribut ke dalam dimensi.
2. Penelitian selanjutnya dapat mengacu pada dimensi menurut peneliti lain.
3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan browser lain sebagai objek
penelitian.
4. Cakupan ruang lingkup responden untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
lebih luas dan dengan jumlah responden yang lebih besar.
digilib.uns.ac.idpustaka.uns.ac.id
commit to users
DAFTAR PUSTAKA
Bevan, N. 2006. International Standards for HCI. Terdapat di URL http:// www.nigelbevan.com/papers/International_standards_HCI.pdf. Diakses pada 30Maret 2010.
Constantine, L.L. 1994. Constantine’s Principles. Tedapat di URLhttp://blacksunimages.com/usability/handout.pdf. Diakses pada 22 Maret2010.
Daily Social. 2009. Statistik Sistem Operasi & Browser Pengguna InternetIndonesia November 2009. Terdapat di URL http://dailysocial.net/2009/12/19/guest-post-statistik-sistem-operasi-browser-pengguna-internet-indonesia-november-2009/. Diakses pada 1 April 2010.
Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness and Ease of Use. Tedapat di URL http://business.clemson.edu/ISE/html/perceived_usefulness__perceive.html.Diakses pada 8 April 2010.
Dictionary Reference. 2010. Index definition. Tedapat di URL http://www.dictionary.reference.com/browse/index. Diakses pada 10 April 2010.
Expert Judgment [Online]. Terdapat di URL http://unfccc.int/files/adaptation/methodologies_for/vulnerability_and_adaptation/application/pdf/expert_judgment.pdf. Diakses pada 9 Mei 2010.
Forman, E. and Selly, M.A. 2001. Decision by Objectives. Singapore : WorldScientific Publishing Co.
Gediga, G., Kai-Christoph, H., and Ivo, D. 1999. “The IsoMetrics usabilityinventory: an operationalization of ISO 9241-10 supporting summativeand formative evaluation of software systems.” Behaviour & InformationTechnology, Vol. 18, No. 3, pp 151 – 164.
Google. 2010. Fitur Google Chrome. Terdapat di URL http://www.google.com/chrome/intl/en/more/features.html. Diakses pada 8 Mei 2010.
Han, S.H, Hwan Yun, M., Kwahk, J., and Hong, S.W. 2000. “Usability ofConsumer Electronic Products.” International Journal of IndustrialErgonomics, Vol. 28, pp 143-151.
Han, S.H. and Kim, J. 2007. “A Methodology for Developing A Usability Indexof Consumer Electronic Products.” International Journal of IndustrialErgonomics, Vol. 38, pp 333-345.
Handoko, H.S. 2008. Evaluasi Sistem Pengukuran Kinerja PerusahaanMenggunakan Metode Balanced Scorecard (BSC) Generasi Kedua ( Studi
Kasus: PT. Aneka Adhilogam Karya, (Klaten ). Skripsi Sarjana-1,JurusanTeknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhamaddiyah,Surakarta.
Internet World Stats. 2009. Internet Usage in Asia. Terdapat di URLhttp://internetworldstats.com/stats3.htm#asia. Diakses pada 1 April 2010.
ISO 9241 Part 11. 1998. Ergonomic requirements for office work with visualdisplay terminals (VDTs) - Part 11 : Guidance on usability. Terdapat diURL http://www.it.uu.se/edu/course/homepage/acsd/vt09/ISO9241part11.pdf. Diakses tanggal 30 Maret 2010.
Jones, G. 1999. Using The Internet, How to Get Started and Find What You Wantfor Business, Education and Pleasure. United Kingdom :How to Books Ltd.
Kaskus-The Largest Indonesian Community. 2010. Top 10 Internet BrowserTerbaik 2010. Terdapat di URL http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4599709. Diakses pada 11 Oktober 2010.
Lin, H.X., Choong, Y.Y., and Salvendy, G. 1997. Purdue Usability TestingQuestionnaire. Terdapat di URLhttp://oldwww.acm.org/perlman/question.cgi?form=PUTQ. Diakses pada 8 April 2010.
London South Bank University. 2009. Introduction to the World Wide Web.Terdapat di URL http://www.lisa.lsbu.ac.uk/helpsheets/hs24.pdf. Diaksespada 22 Maret 2010.
Meriam-Webster. 2010. Index definition. Terdapat di URL http://www.m-w.com/dictionary/index. Diakses pada 10 April 2010.
Mozilla. 2010. About Mozilla. Terdapat di URL http://www.mozilla.org/about/.Diakses pada 8 Mei 2010.
Nielsen, J. 2005. Ten Usability Heuristics. Tedapat di URL http://www.useit.com/papers/heuristic/heuristic_list.html. Diakses pada 1 April 2010.
Nielsen, J. 1993. Usability Engineering. USA : Academic Press.
Opera. 2010. About Opera. Terdapat di URL http:// www.opera.com/company/.Diakses pada 8 Mei 2010.
Perlman, G. 1997. Practical Heuristic for Usability Evaluation. Terdapat di URLhttp:// hcibib.org/perlman/question.cgi?form=PHUE. Diakses pada 1 April2010.
Pusat Bahasa Diknas. 2008. Indeks. Terdapat di URL http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php. Diakses pada 9 Mei 2010.
QUIS Information. Terdapat di URL http://www.cs.umd.edu/hcil/quis/. Diaksespada 28 April 2010.
Rubin, J. and Chisnell, D. 2008. Handbook of Usability Testing Second Edition :How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests. Indiana : WileyPublishing, Inc.
Saaty, T. L. 1988. The Analytic Hierarchy Process. Pittsburgh, United States ofAmerica: RWS Publications.
Saaty, T.L. 1996. Decision Making With Dependence and Feedback. Pittsburgh,United States of America: RWS Publications.
SearchWinDevelopment. 2010. Internet Definitions. Terdapat di URL http://searchwindevelopment.techtarget.com/sDefinition/0,,sid8_gci212370,00.html. Diakses pada 25 Maret 2010.
Seffah, A. and Metzker, E. 2009. Adoption-centric Usability Engineering.London : Springer.
Sekaran, U. 1992. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta : SalembaEmpat.
Software Usabilty Measurement Inventory. Terdapat di URL http://sumi.ucc.ie/whatis.html. Diakses pada 8 April 2010.
The Free Dictionary. 2010. Index definition. Terdapat di URL http://www.thefreedictionary.com/index. Diakses pada 10 April 2010.
Theresia, L. 2004. Diktat Kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi“Produktivitas”. Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Industri,FakultasTeknologi Industri, Institut Teknologi Indonesia, Serpong.
Tullis, T. and Albert, B. 2008. Measuring The User Experience. USA : MorganKauffman Publisher.
Usability 101. Introduction to Usability. Terdapat di URLhttp://www.useit.com/alertbox/20030825.html. Diakses pada 18 Mei 2010.
USE Questionairre. 2000. Terdapat di URL http://hcibib.org/perlman/question.cgi?form=USE. Diakses pada 28 April 2010.
Wabopedia. 2010. Browser. Terdapat di URL http://www.webopedia.com/TERM/B/browser.html. Diakses pada 22 Maret 2010.
Wikipedia. 2010. Google Chrome. Terdapat di URL http://id.wikipedia.org/wiki/Google_Chrome. Diakses pada 22 Maret2010.