Top Banner
PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL TERNAK UNGGAS PROGRAM DIPLOMA DUA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS di Program Studi Pengolahan Hasil Ternak Unggas (PHTU) Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil GOLONGAN III Disusun oleh: Nama : Anang Widigdyo NIP : 198410012019031011 Jabatan : Dosen Asisten Ahli Unit Kerja : Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar Angkatan : 11 Nomor Presensi : 05 Mentor : Ismanto, S.Pd, M.T Coach : Drs. Suyono, M.Pd PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2020
140

PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Nov 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM

MATA KULIAH INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL TERNAK UNGGAS

PROGRAM DIPLOMA DUA AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR

BLITAR

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS di Program Studi Pengolahan Hasil Ternak Unggas (PHTU)

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil GOLONGAN III

Disusun oleh:

Nama : Anang Widigdyo NIP : 198410012019031011 Jabatan : Dosen Asisten Ahli Unit Kerja : Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

Angkatan : 11 Nomor Presensi : 05 Mentor : Ismanto, S.Pd, M.T Coach : Drs. Suyono, M.Pd

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2020

Page 2: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …
Page 3: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas nikmat dan karuniaNya

sehingga kami dapat mengikuti Pelatihan CPNS Golongan III Angkatan 11 dan

menyelesaikan laporan aktualisasi yang berjudul “Penyusunan Modul

Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Program Studi

Pengolahan Hasil Ternak Unggas” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun berkat

kehendak-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan laporan

aktualisasi ini. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, pada

kesempatan ini patutlah kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ismanto, S.Pd, M.T selaku mentor sekaligus w a k i l direktur

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar.

2. Bapak Drs. Suyono, M.Pd selaku Coach pada Angkatan 11 Latihan Dasar

CPNS Pusdiklat Kemdikbud.

3. Kepala Pusdiklat Kemendikbud Ibu Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos ,

M.Hum yang telah memfasilitasi pelatihan dasar CPNS golongan III.

4. Bapak Sindhu Hanggara Putra, S.T.P, M.Si selaku penguji atau

narasumber pada seminar Laporan Aktualisasi latihan dasar CPNS

Angkatan 11.

5. Segenap staff, dosen dan karyawan Akademi Komunitas Negeri Putra

Sang Fajar Blitar.

6. Teman-teman Angkatan Latihan Dasar CPNS di Pusdiklat Kemdikbud.

7. Pihak-pihak yang telah mendukung baik moril maupun materil sehingga

penulis bisa menyelesaikan kegiatan Latihan Dasar CPNS dengan lancar

dan baik.

Page 4: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Penulis mengharapkan Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan

manfaat dan semoga Allah SWT memberi lindungan bagi kita semua.

Depok, 18 September 2020

Penulis

Anang Widigdyo

Page 5: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Visi, Misi, Tujuan, Nilai-nilai, dan Unit Kerja Organisasi .............................. 3

1. Visi ........................................................................................................... 3

2. Misi .......................................................................................................... 3

3. Tujuan...................................................................................................... 4

4. Nilai-Nilai Organisasi ............................................................................... 4

5. Unit Kerja Organisasi ............................................................................... 5

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ...................................................................... 6

D. Jabatan dan Uraian Tugas .......................................................................... 6

1. Jabatan .................................................................................................... 6

2. Uraian Tugas ........................................................................................... 6

E. Tujuan Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................... 7

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI .............................................................. 8

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Di Selesaikan ........................................... 8

B. Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................................. 9

1. Formulir Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................... 9

2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ........................................................... 15

3. Kendala dan Setrategi Penyelesaiannya .............................................. 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 17

A. Simpulan ..................................................................................................... 17

B. Saran ........................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19

Page 6: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

DAFTAR TABEL Tabel 1. Formulir Pelaksanaan Aktualisasi .......................................................... 9 Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ........................................... 15

Tabel 3. Kendala Dan Strategi Penyelesaiannya ............................................... 16

Page 7: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi AKN Putra Sang Fajar Blitar ............................................. 5

Page 8: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bukti Fisik Kegiatan 1 : Koordinasi Dengan Kaprodi .................................. 20 Lampiran 2. Bukti Fisik Kegiatan 2 : Pelaksanaan Studi Pustaka .................................. 26 Lampiran 3. Bukti Fisik Kegiatan 3 : Penyusunan Draft Modul Praktikum ...................... 36 Lampiran 4. Bukti Fisik Kegiatan 4 : Meminta Review Oleh Dosen Sejawat .................. 44 Lampiran 5. Bukti Fisik Kegiatan 5 : Pelaksanaan Revisi Draft Modul Praktikum .......... 50 Lampiran 6. Bukti Fisik Kegiatan 6 : Finalisasi Draft Modul Praktikum .......................... 54 Lampiran 7. Softfile Modul Praktikum Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah ............... 57

Page 9: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai aparatur sipil negara (ASN), Pegawai Negeri Sipil (PNS)

memiliki peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara menuju

tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar

Negara. Telah diketahui bersama bahwa dalam Undang-Undang No. 5 tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dijelaskan mengenai fungsi dan

tugas ASN. Fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan

publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Agar dapat menjalankan

fungsinya dengan baik, profesionalitas dari seorang PNS sangat diperlukan.

Tugas ASN dalam melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh PPK

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, memberikan pelayanan

publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan

kesatuan NKRI. Selain itu, ASN juga memiliki peran sebagaimana yang

disebutkan dalam pasal 12 sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional

melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang profesional, bebas

dari intervensi politik, serta bersih dari praktik KKN.

Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai

Sipil pasal 34 menjelaskan bahwa calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang

telah di tetapkan oleh PPK dan mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP)

wajib mengikuti masa percobaan atau masa prajabatan selama 1 (satu) tahun

yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Proses diklat

tersebut dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,

kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter

kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

profesionalisme dan kompetensi bidang. Lebih lanjut, ketentuan diklat ini

diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Page 10: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Dalam Perlan Nomor 12 Tahun 2018 pasal 5 butir (1) disebutkan

bahwa, Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi

CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi yang dijelaskan pada

butir (2) yang meliputi kemampuan : a) Menujukkan sikap perilaku bela negara;

b) Mengaktualisasikan nilai- nilai dasar PNS dalam pelaksanaan jabatannya;

c) mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI;

dan d) menunjukkan penguasaan Kompetensi Bidang Teknis yang

dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Selanjutnya pada butir 3 dijelaskan

bahwa penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang terintegrasi

memadukan antara : a) Pelatihan klasikan dengan nonklasikal; dan b)

Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.

Pemahaman nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dilakukan melalui Latihan Dasar

CPNS yang diselenggarakan oleh tiap-tiap Lembaga pemerintah melalui

badan pendidikan dan latihan (diklat) pada lembaga yang bersangkutan

maupun pada lembaga lain yang memenuhi persyaratan. Setelah melalui

latihan dasar tersebut, ASN harus mengaktualisasikan nilai dasar yang telah

diperoleh dalam pelaksanakan tugas keseharian pada unit kerja masing-

masing. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas

pokok dan fungsi serta visi dan misi unit kerja. Aktualisasi dilakukan di unit

kerja, dapat berupa modifikasi kegiatan/tugas harian agar terjadi peningkatan

kualitas pelayanan atau dapat juga berupa inovasi yang sebelumnya belum

pernah dilakukan.

Dalam peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Republik Indonesia nomor 54 Tahun 2018 di jelaskan bahwa Pendidikan tinggi

vokasi merupakan Pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan

mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program

sarjana terapan dan dapat dikembangkan sampai program magister terapan

atau program doktor terapan. Kurikulum Pendidikan vokasi mengarahkan

mahasiswa untuk menguasasi keahlian terapan dan beradaptasi pada bidang

pekerjaan tertentu serta menciptakan peluang kerja. Sedangkan tugas pokok

dosen adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu melaksanakan

Page 11: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diatur dalam

Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasal 60.

Dunia industri merupakan dunia yang dinamis dan cepat berubah

sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga materi yang di ajarkan dalam

Pendidikan vokasi juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan

dunia industri. Pengembangan bahan ajar ini merupakan perwujudan dari

nilai-nilai dasar setiap pegawai di Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar

Blitar. Program Studi Pengolahan Hasil Ternak Unggas (PHTU) merupakan

salah satu prodi di Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar yang

melaksanakan aktifitas kegiatan pembelajaran mulai tahun 2019. Sehingga

dalam penerapan pembelajaran mengalami banyak kendalah salah satunya

keterbatasan sarana pendukung seperti tidak tersedianya modul praktikum

mata kuliah inovasi teknologi pengolahan limbah.

B. Visi, Misi, Tujuan, Nilai-nilai, dan Unit Kerja Organisasi

1. Visi

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar menetapkan visi

berupa “Menjadi pusat pendidikan vokasi yang menghasilkan lulusan yang

memiliki jiwa kewirausahaan dan profesional pada bidangnya.”

2. Misi

Untuk mencapai visi di atas, misi Akademi Komunitas Negeri Putra

Sang Fajar Blitar adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha dan profesional dalam

bidangnya.

b. Mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan

berbasis pada pendidikan berkarakter.

c. Menghasilkan penelitian yang diarahkan untuk mengembangkan ilmu

terapan dan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dan daya saing bangsa.

Page 12: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

d. Menerapkan program pengabdian masyarakat yang dapat membantu

memajukan kesejahteraan umum dan mencerdasarkan kehidupan

bangsa.

e. Mengembangkan pola kerjasama dengan industri dan masyarakat untuk

melakukan peningkatan dan pengembangan pelaksanaan tridharma

perguruan tinggi.

3. Tujuan

Berdasarkan Rencana Strategis yang di susun Akademi Komunitas

Negeri Putra Sang Fajar Blitar, tujuan strategis yang dirumuskan berdasarkan

visi dan misi adalah sebagai berikut :

a. Menerapkan sistem pendidikan vokasi yang berbasis pendidikan karakter

dan kompetensi.

b. Menerapkan pola penelitian terapan dengan luaran karya ilmiah,

teknologi tepat guna, Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan paten;

c. Menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat yang

berbasis pada ilmu terapan dan teknologi tepat guna untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat; dan

d. Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar

negeri yang saling menguntungkan.

4. Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-nilai dasar Organisasi Akademi Komunitas Negeri Putra Sang

Fajar Blitar adalah seperti berikut :

a. Profesional : Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai

serta memahami implementasinya.

b. Aplikatif : Tingkat fleksibelitas mengaplikasikan apapun yang menjadi

keilmudan maupun bakat kompetensi baik secara hard skill maupun soft

skill sampai memiliki result yang jelas.

c. Siap Kerja : Memiliki kemampuan, pengetahuan, integritas, bersikap jujur

dan tanggung jawab dalam pekerjaan.

Page 13: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

d. Tepat Waktu : Memiliki sikap disiplin yang tinggi.

e. Inovatif : Memiliki kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya

baru dan memiliki nilai ekonomi.

5. Unit Kerja Organisasi

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar merupakan

perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan yang dibina oleh Direktur Jendral Vokasi yang berkedudukan di

Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur yang tercantum dalam Permendikbud No.

156 Tahun 2014,. Akademi Komunitas Putra Sang Fajar Blitar Mempunyai

program studi Diploma II : 1) Administrasi Server dan Jaringan Komputer; 2)

Pengolahan Hasil Ternak Unggas; dan 3) Penyuntingan Audio dan Vidio.

struktur organisasi di Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

dijelaskan dengan bagan sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi AKN Putra Sang Fajar Blitar

Page 14: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

C. Tugas dan Fungsi Unit Kerja

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar berdasarkan

Permendikbud Nomer 156 Tahun 2014 tentang organisasi dan tata kelola,

dalam melaksanakan tugas, tugas menyelenggarakan Pendidikan vokasi

setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau beberapa

cabang ilmu pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu yang berbasis

keunggulan lokal atau memenuhi kebutuhan khusus dan mempunyai

fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan dan pengembangan Pendidikan vokasi setingkat

diploma satu dan/atau diploma dua.

b. Pelaksanaan penelitian.

c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat.

d. Pelaksanaan pembinaan sivitas akademika.

D. Jabatan dan Uraian Tugas

1. Jabatan

Jabatan Penyusun adalah Dosen Asisten Ahli dengan unit kerja

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomer

2965/M/KP/2019 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

2. Uraian Tugas

Uraian Tugas Dosen dijelaskan pada pasal 60 undang-undang No.

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Undang-Undang Noomor 12

Tahun 2012 Pasal 12 tugas dosen adalah sebagai berikut :

a) Melaksanakan Pendidikan.

b) Melaksanakan Penelitian.

c) Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat.

d) Mengembangkan suatu cabang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi

tepat guna serta menyebarluaskannya.

Page 15: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

E. Tujuan Pelaksanaan Aktualisasi

Tujuan pelaksanaan aktualisasi ini adalah untuk menerapkan nilai –

nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik dan Anti Korupsi)

dalam melaksanakan aktifitas kerja sehari hari sehingga dapat terwujudnya

ASN yang berintegritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme

serta kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,

dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Page 16: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Analisis Dampak Isu Jika Tidak Di Selesaikan

Isu yang diangkat dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah

penyusunan modul praktikum mata kuliah inovasi teknologi pengolahan

limbah. Isu belum tersedianya modul pedoman praktikum mata kuliah inovasi

teknologi pengolahan limbah isu tersebut memiliki tingkat kedaruratan yang

tinggi karena dibutuhkan mahasiswa sebagai panduan dalam pelaksanaan

praktikum, mengingat pendidikan vokasi D-II mengedepankan keterampilan

mahasiswa yang seusia dengan kebutuhan dunia industri. Sesuai dengan

kurikulum pendidikan vokasi bahwa pembelajaran secara teoritis sekitar 30%

dan pembelajaran dengan pratikum sebesar 70%.

Penyusunan modul praktikum inovasi teknologi pengolahan limbah

dapat membantu mahasiswa prodi pengolahan hasil ternak unggas dalam

melaksanakan pembelajaran paktikum mata kuliah inovasi teknologi

pengolahan limbah. Dengan adanya modul praktikum dapat digunakan

mahasiswa sebagai penunjang dan referensi dalam pelaksanaan praktikum

mata kuliah inovasi teknologi pengolahan limbah.

Jika isu penyusunan modul praktikum inovasi teknologi pengolahan

limbah tidak diselesaikan maka akan menimbulkan beberapa dampak yaitu

sebagai berikut :

1. Proses pelaksanaan pembelajaran mata kuliah inovasi teknologi

pengolahan limbah akan mengalami hambatan karena kurangnya

ketersediaan perangkat pembelajaran.

2. Proses pelaksanaan praktikum mata kuliah inovasi teknologi

pengolahan limbah akan mengalami hambatan karena belum ada nya

modul praktikum yang digunakan sebagai referensi mahasiswa dalam

melaksanakan praktikum inovasi teknologi pengolahan limbah.

3. Rendahnya kompetensi mahasiswa dan kualitas lulusan dibidang

inovasi teknologi pengolahan limbah, karena pembelajaran mata kuliah

inovasi teknologi pengolahan limbah tidak bisa terlaksana secara

maksimal..

Page 17: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

9

B. Pelaksanaan Aktualisasi

1. Formulir Pelaksanaan Aktualisasi

1. Unit Kerja : Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

2. Isu yang diangkat : Belum tersedianya modul praktikum matakuliah inovasi teknologi pengolahan

limbah

3. Gagasan Pemecahan Isu : Penyusunan Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

Tabel 1. Formulir Pelaksanaan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Konstribusi Terhadap Visi Misi

Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Dampak Nilai ANEKA Jika tidak di Aktualisasikan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Melakukan Koordinasi dengan koordinator Program Studi Pengolahan Hasil Ternak Unggas Tanggal 27 – 28 Juli 2020

Tahap 1: Melakukan konsultasi dengan mentor Proses : Ketika menghubungi mentor diawali dengan ucapan salam, berbicara dengan sopan (etika publik) kemudian menyampaikan maksud dan tujuan dengan jelas tentang pelaksanaan aktualisasi (transparan) yang akan dibuat Tahap 2 : Menghubungi koordinator prodi

Output : Draft konsep penyusunan rancangan modul praktikum Bukti : Foto Notulen Output :

Internalisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut Akuntablitas : Transparan Nasionalisme : Cinta tanah air Tidak memaksakan kehendak Etika Publik : Sopan Komitmen mutu : Efisien Anti Korupsi Tepat waktu Whole of

Goverment :

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berkonstribusi terhadap visi dan misi organisasi yaitu mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA memperkuat nilai-nilai organisasi pada aspek profesional

Jika koordinasi tidak menerapkan nilai ANEKA dampak yang ditimbulkan adalah Penulis tidak mendapatkan saran atau masukan untuk penyusunan draft modul praktikum yang sudah dibuat.

Page 18: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

10

Pengolahan Hasil Ternak Unggas Proses : Menghubungi koordinator prodi secara online (efisien) diawali dengan mengucap salam. Dan berbicara dengan sopan (etika publik) menyampaikan maksud dan tujuan secara gamblang dan jelas (transparan), menentukan waktu untuk berkonsultasi dengan koordinator prodi Tahap 3: Melakukan konsultasi dengan koordinator prodi Proses : Menemui koordinator prodi sesuai dengan waktu yang sudah di jadwalkan (tepat waktu). Menggunakan pakaian Batik (cinta tanah air) yang rapi. Dalam berkonsultasi menggunakan bahasa yang sopan dan selalu mendengarkan dan mencatat saran (tidak memaksakan kehendak) atau masukan dari koordinator prodi.

Jadwal konsultasi Bukti : Notulen Output : Draft konsep penyusunan modul Bukti : Notulen Foto

Melakukan konsultasi dengan mentor dan koordinator prodi Pelayanan Publik : Pencarian bahan referensi bertujuan untuk melengkapi draft modul yang akan disusun sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum

berbasis pendidikan karakter.

2 Melakukan Studi Pustaka

Tahap 1 : Mencari referensi

Output : Hasil pustaka

Internasionalisasi nilai-nilai dasar

Kegiatan melakukan

Kegiatan melakukan konsultasi dengan

Jika nilai ANEKA tidak diterapkan, maka penulisa

Page 19: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

11

Mengenai Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Tanggal 29 Juli – 1 Agustus 2020

Proses : Melakukan pencarian referensi bahan modul praktikum yang berasal dari buku, modul, jurnal (kerja keras) penelitian sesuai dengan bidang mata kuliah inovasi teknologi pengolahan limbah dengan penuh tanggung jawab (nasionalisme) (kejelasan target) Tahap 2 : Memilah materi yang akan digunakan Proses : Mengelompokan bahan materi sesuai dengan tema draft modul yang akan dibuat agar lebih efisien (komitmen mutu). Tahap 3: Membuat rangkuman materi Proses : Mencatat rangkuman materi dari referensi yang telah digunakan secara cermat (etika publik)

Bukti : Jurnal ilmiah Modul Buku (softfile dan hard file) Output : Draft bahan sitasi Bukti : Notulen Output : Draft bahan sitasi Daftar pustaka Bukti : Notulen

PNS adalah sebagai berikut Akuntabilitas : Kejelasan taget Nasionalisme : Tanggung jawab Etika Publik : Cermat Komitmen Mutu : Efisien Anti Koruspi : Kerja keras Pelayanan Publik : Penyusunan draft modul akan memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktikum

konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berkonstribusi terhadap visi dan misi organisasi yaitu mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan berbasis pendidikan karakter

koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA memperkuat nilai-nilai organisasi pada aspek siap kerja dan inovatif

akan menemui beberapa kendala yaitu : 1. Penyusunan modul akan

terhambat karena

kurangnya referensi

pendukung

2. Jadwal penyusunan modul

praktikum akan molor dari

jadwal yang sudah

ditentukan karena

pelaksanaan kegiatan studi

pustaka tidak tepat waktu.

3 Penyusunan draft modul Praktikum Inovasi Teknologi

Tahap 1 : Menyusun draft materi bahan modul praktikum Proses :

Output : Draft modul pratikum Bukti :

Internasionalisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA

Jika nilai-nilai ANEKA tidak dilaksanakan pada kegiatan ini, maka penulis akan menemui beberapa hambata yaitu :

Page 20: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

12

Pengolahan Limbah Tanggal 03 – 15 Agustus 2020

Ketika menyusun draft harus memperhatikan masukan dari koordinator prodi (tidak memaksakan kehendak),menggunakan referensi yang sudah di buat (berorientasi mutu). Dalam penyusunan draft modul praktikum dilakukan dengan cermat (etika Publik) dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang dusah di tetapkan (tepat waktu) Tahap 2 : Menyusun draft format laporan pratikum Proses : Dalam penyusunan format laporan praktikum harus sesuai dengan referensi yang digunakan (kejelasan target)

Hardfile draft modul penyusunan praktikum Output : Draft format laporan pratikum Bukti : Hardfile draft fromat laporan praktikum

Akuntabilitas : Kejelasan target Nasionalisme : Tidak memaksakan kehendak Etika Publik : Cermat Komitmen mutu : Berorientasi mutu Anti Korupsi : Tepat waktu Pelayanan Publik : modul akan memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktikum

prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berkonstribusi terhadap visi dan misi organisasi yaitu mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan berbasis pendidikan karakter

memperkuat nilai-nilai organisasi pada aspek profesional dan inovatif

1. Penulis akan kesulitan dalam penyusunan draft modul praktikum karena kurang memparhatikan masukan dari koordinator prodi yang memberikan saran dan masukan akan draft modul yang di susun.

2. Penulis tidak akan dapat menyelesaikan penyusunan draft modul karena kurang cermat dalam memilih referensi dan tidak tepat waktu yang sudah ditentukan

4 Meminta review Draft modul Praktikum Oleh dosen sejawat Tanggal 18 -22 Agustus 2020

Tahap 1 : Menghubungi dosen sejawat Proses : Ketika menghubungi dosen sejawat secara online (efisien) menggunakan bahasa dengan sopan(etika publik), menjelaskan maksud dan tujuan dengan jelas (transparan),

Output : Form review Bukti : Notulen

Internasionalisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut Akuntabilitas : Transaparan Nasionalisme : Musyawarah Etika Publik : Cermat Sopan Komitmen Mutu :

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berkonstribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA memperkuat nilai-nilai organisasi pada aspek profesional dan inovatif

Jika nilai ANEKA tidak diaktualisasikan pada kegiatan ini maka : 1. Penyusunan modul akan

terhambat karena penulis akan kesulitan dalam merevisi draft modul praktikum yang telah dibuat.

2. Mutu dan kualitas modul praktikum yang dihasilkan akan jelek, karena tidak ada saran dan kritik dari pihak lain yang diberikan kepada

Page 21: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

13

menentukan waktu yang tepat untuk berkoordinasi. Membuat form review dengan cermat Tahap 2: Koordinasi dengan dosen sejawat Proses : Melakukan diskusi (musyawarah) dengan dosen sejawat tentang draft modul praktikum yang telah dibuat, menyerahkan form review kepada dosen sejawat untuk dilakukan evaluasi dari draft modul yang telah dibuat Tahap 3 : Mengumpulkan hasil review Proses : Mengambil hasil review dari dosen sejawat sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya (tepat waktu)

Output : Masukan dosen sejawat Bukti : Notulen Foto Output : Hasil review dosen sejawat Bukti : Notulen

Efisien Anti Korupsi : Tepat waktu Whole of goverment : Koordinasi dengan dosen sejawat mengenai review draft modul pedoman praktikum

Pelayanan Publik :

Modul Pedoman

praktikum akan

memudahkan

mahasiswa dalam

melaksanakan

praktikum

yaitu mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan berbasis pendidikan karakter

penulis untuk meningkatkan mutu dan kualitas modul praktikum yang telah disusun

5 Revisi Draft Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

Tahap 1 : Mereview form hasil review Proses : Menganalisa dan merview form hasil review dengn cermat (etika publik), mencatat masukan dan saran hasil review dari dosen

Output : Draft modul yang telah direvisi Bukti : Foto

Internasionalisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut Akuntabilitas : Tanggungjawab Nasionalisme : Menghargai pendapat Etika Publik :

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berkonstribus

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA memperkuat nilai-nilai organisasi pada aspek profesional, aplikatif dan inovatif

Apabila nilai ANEKA tidak diaktualisasikan pada kegiatan ini maka penulis akan menemui beberapa hambatan yaitu : 1. Penyusunan modul akan

menghasilkan mutu yang

rendah karena penulis tidak

cermat dalam melakukan

revisi draft modul dan

kurang memperhatikan

Page 22: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

14

Tanggal 24 – 29 Agustus 2020

sejawat(menghargai pendapat). Tahap 2: Melakukan revisi draft modul Proses : Memperbaiki draft modul sesuai dengan hasil review dari dosen sejawat (kejelasan target) Tahap 3: Persiapan penyusunan draft modul hasil revisi Proses : Menyiapkan draft modul hasil revisi dengan cermat dan teliti (kerja keras) (berorientasi mutu).

Output : Draft modul yang telah direvisi Bukti : Nutolen Foto Output : Draft modul yang telah direvisi Bukti : Draft modul praktikum (softfile dan hardfile)

cermat Komitmen Mutu : Berorientasi mutu Anti Korupsi : Kerja keras Pelayanan Publik : Penyusunan draft modul akan memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum

i terhadap visi dan misi organisasi yaitu mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan berbasis pendidikan karakter

masukan dari dosen

sejawat.

1. Penyusunan modul

praktikum akan terlambat

atau tidak sesuai dengan

target waktu yang sudah

ditentukan, karena kurang

disiplinnya dan kejelasan

target penyeleseian draft

modul praktikum.

6 Finalisasi Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Tanggal 01 – 09 September 2020

Tahap 1: Pembuatan cover Modul Proses : Dalam membuat cover modul praktikum dilakukan secara cermat (etika publik), ilustrasi gambar disesuaikan dengan tema modul (kejelasan target) Tahap 2 : Melakukan layout modul praktikum Proses : Dalam melakukan layout dan menyelesaikan draft modul praktikum dikerjakan dengan penuh tanggung

Output : Cover draft modul Bukti : Cover draft modul (softfila dan hardfile) Output : Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Bukti Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi

Akuntabilitas : Kejelasan target Nasionalisme : Amanah Etika Publik : Cermat Komitmen Mutu : Orientasi mutu Anti Korupsi : Kerja keras Pelayanan Publik : modul akan memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA berkonstribusi terhadap visi dan misi organisasi yaitu mengembangkan dan menerapkan pola pendidikan vokasi dengan

Kegiatan melakukan konsultasi dengan koordinator prodi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA memperkuat nilai-nilai organisasi pada aspek profesional, aplikatif dan inovatif

Apabila Nilai ANEKA tidak aktualisasikan dalam kegiaatan ini maka penulis akan menemui beberapa kendala yaitu : 1. Mutu modul praktikum yang

dihasilkan akan rendah, karena penulis tidak cermat dalam mengerjakan layout dn pembuatan cover modul praktikum

2. Penerbitan modul akan terhambat karena penulis mengindahkan target finalisasi modul praktikum

Page 23: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

15

jawab(amanah ),dan bermutu tinggi (berorientasi mutu) (kerja keras).

Teknologi Pengolahan Limbah

berbasis pendidikan karakter

2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Pelaksanaan aktualisasi ini akan dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung mulai tanggal 27 Juli

sampai 11 September 2020. Adapun linimasa pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Juli Agustus September

M4 M1 M2 M3 M4 M1

1. Melakukan Koordinasi dengan dosen dan koordinator Program Studi Pengolahan Hasil Ternak Unggas

2. Melakukan Studi Pustaka Mengenai Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

3. Penyusunan draft modul Praktikum Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

4. Review Draft modul Praktikum Oleh staf pengajar

5. Revisi Draft Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

6. Finalisasi Draft Modul Praktikum Mata Kuliah Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

Page 24: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

16

3. Kendala dan Setrategi Penyelesaiannya

Tabel 3. Kendala Dan Strategi Penyelesaiannya

No Kendala Setrategi Mengatasi

1 Mendapat Tugas Tambahan sebagai Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM) Pengelola Anggaran Satuan Kerja

Melakukan manajemen waktu pelaksanaan penyusunan laporan aktualisasi yang lebih baik

2 Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran dan penelitian

Mengatur jadwal pengajaran dan pelaksanaan kegiatan aktualisasi agar tidak bentrok

3 Mendapat tugas tambahan sebagai panitian PKKMB Mahasiswa Baru Tahun 2020/2021

Melaksanakan tugas tambahan serta mengatur ulang jadwal pelaksanaan dan menyesuaikan jadwal pelaksanaan aktualisasi

4 Mendapat Tugas tambahan sebagi tim penyusun kelengkapan dokumen SAKIP

Mengatur ulang jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menyesuaikan jadwal penyusunan kelengkapan dokumen SAKIP

Page 25: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

17

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penjabaran hasil pelaksanaan aktualisasi dapat di simpulkan

bahwa :

1. Pelaksnaaan Aktualisasi merupakan perwujudan dari rancangan

aktualisasi yang kegiatannya dilaksanakan pada unit kerja dalam

rangka mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA, Manajemen ASN,

pelayanan publik dan WoG.

2. Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu tahap dalam

Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

3. Isu yang diangkat dalam penyusunan laporan aktualisasi adalah

Belum tersedianya modul pedoman praktikum mata kuliah inovasi

pengolahan limbah.

4. Dari isu yang telah dipilih penyusun membuat gagasan kreatif untuk

mengembangkan modul pedoman praktikum matakuliah inovasi

teknologi pengolahan limbah.

B. Saran

Saran yang diberikan dari pelaksanakaan Laporan Aktualisasi ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagi Prodi Pengolahan Hasil Ternak Unggas AKN Putra Sang Fajar

Blitar

Pelaksanaan Aktualisasai pendidikan dan pelatihan dasar CPNS

dengan menerapkan nilai ANEKA yang dilakukan dosen prodi

Pengolahan Hasil Ternak Unggas harus ditanamkan dan dilaksnakan

untuk menjadi budaya dosen dalam melaksanakan Tri Darma

Perguruan Tinggi.

2. Bagi Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar

Page 26: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

18

Pelaksanaan Gagasan penyusunan modul praktikum dalam

pelaksanaan aktualisasi ini dapat dikembangkan dan menjadi pilot

project pengembangan modul dalam rangka mewujudkan visi, misi,

dan tujuan Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar.

3. Bagi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Metode pelaksanaan penanaman nilai – nilai ANEKA bisa ditingkatkan

dengan lebih bervariasi sehingga agar tingkat penyerapan penyerapan

peserta diklat menjadi optimal.

Page 27: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

19

DAFTAR PUSTAKA

Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar. (2018). Visi dan Misi. LAN RI. (2018). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

No.12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: LAN RI.

Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2014). PERMENDIKBUD RI No. 156 Tahun 2014 tentang Pendirian Organisasi dan Tata Kerja Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar. Jakarta: Republik Indonesia.

Page 28: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

20

Lampiran 1. Bukti Fisik Kegiatan 1 : Koordinasi Dengan Kaprodi

Tahapan Lampiran Keterangan

Output Draft Konsep Modul Praktikum

Lampiran 1.a Lembar Kendali Mentor Kegiatan 1

Tahapan 1 Lampiran 1.b. Foto Konsultasi dengan mentor

Lampiran 1.c. Notulensi Konsultasi dengan mentor

Tahapan 2 Lampiran 1.d Screenshoot Komunikasi dengan Kaprodi untuk menentukan waktu konsultasi

Lampiran 1.e Notulensi jadwal konsultasi dengan kaprodi

Tahapan 3 Lampiran 1.f. Foto konsultasi dengan kaprodi

Lampiran 1.g. Notulensi hasil konsultasi dengan kaprodi

Lampiran 1.h. Softfile Draft konsep modul praktikum inovasi teknologi pengolahan limbah

Lampiran 1.a. Lembar Kendali Mentor Kegiatan 1

Page 29: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

21

Lampiran 1.a. Konsultasi Dengan Mentor

Lampiran 1.b. Notulensi Konsultasi Dengan Mentor

Page 30: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

22

Lampiran 1.c. Tangkapan Layar Komunikasi Dengan Kaprodi Untuk Menentukan Jadwal Konsultasi

Lampiran 1.d. Notulensi Hasil Komunikasi dengan Kaprodi Untuk Menentukan Jadwal Komunikasi

Page 31: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

23

Lampiran 1.e. Dokumentasi Konsultasi Dengan Kaprodi

Lampiran 1.f. Notulensi Hasil Konsultasi Dengan Kaprodi

Page 32: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

24

Lampiran 1.g. Output Draft Konsep Penyusunan Modul Praktikum

DRAFT KONSEP

PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL TERNAK UNGGAS

PROGRAM DIPLOMA DUA AKN PUTRA SANG FAJAR

BAB ISI

I Pendahuluan (1 Kali Pertemuan)

Prosedur persiapan praktikum

Prosedur Penyusunan Laporan Praktikum

II Pembuatan Pupuk Padat dan POC Dari Feses Unggas ( 3 Kali

Pertemuan)

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasa Teori

Bahan dan Alat

Prosedur Kerja

Pembahasan

Evaluasi

III Pembuatan Olahan Hati Unggas ( 2 Kali Pertemuan)

1. Nugget Hati Ayam

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasan teori

Bahan dan Alat

Prosedur Kerja

Pembahasan

Evaluasi

2. Rendang Hati Ayam

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasan Teori

Bahan dan Alat

Prosedur Kerja

Pembahasan

Evaluasi

Page 33: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

25

IV Pembuatan Olahan Ceker (3 Kali Pertemuan)

1. Gantungan Kunci Ceker

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasan Teori

Bahan dan Alat

Pembahasan

Evaluasi

2. Rica-Rica Ceker

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasan Teori

Bahan dan Alat

Prosedur Kerja

Pembahasan

Evaluasi

V Pembuatan Olahan Usus ( 2 kali Pertemuan)

1. Kripik Usus

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasan Teori

Bahan dan Alat

Prosedur Kerja

Pembahasan

Evaluasi

2. Sosis Usus

Pokok Bahasan

Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Landasan teori

Bahan dan Alat

Prosedur Kerja

Pembahasan

Evaluasi

VI Pentutup

VII Daftar Pustaka

VIII Lampiran

Page 34: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

26

Lampiran 2. Bukti Fisik Kegiatan 2 : Pelaksanaan Studi Pustaka

Tahapan Lampiran Keterangan

Output Daftar Pustaka

Lampiran 2.a. Lembar Kendali Mentor kegiatan 2

Tahapan 1 Lampiran 2.b

Tangkapan layar Bahan Pustaka Praktikum Pupuk Bokhasi dan POC

Lampiran 2. c Tangkapan layar Bahan Pustaka Praktikum Olahan Hati A

Lampiran 2. d Tangkapan layar Bahan pustaka Praktikum Olahan ceker

Lampiran 2. e Tangkapan layar bahan pustaka pratikum olahan usus

Lampiran 2. f Tangkapan layar cover buku ajar dan modul untuk bahan pustaka

Tahapan 2 Lampiran 2. g Notulensi Penyusunan Draft Bahan Sitasi

Lampiran 2. h Output Draft Bahan Sitasi

Tahapan 3 Lampiran 2. i Notulensi Penyusunan Dafar

pustaka

Lampiran 2. j Softfile Daftar Pustaka

Lampiran 2.a. Lembar Kendali Mentor Kegiatan 2

Page 35: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

27

Lampiran 2.b Tangkapan layar Bahan Pustaka Pembuatan Pupuk Bokhasi Dan

POC

Lampiran 2. c Tangkapan Layar Bahan Pustaka Praktikum Olahan Hati Ayam

Page 36: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

28

Lampiran 2. d Tangkapan layar Bahan Pustaka Praktikum Olahan Ceker

Lampiran 2. e Tangkapan Layar Bahan Pustaka Praktikum Olahan Usus

Page 37: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

29

Lampiran 2. f Tangkapan Layar Cover Buku Ajar Dan Modul Untuk Bahan Pustaka

Page 38: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

30

Lampiran 2. g Notulensi Penyusunan Draft Bahan Sitasi

Page 39: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

31

Lampiran 2 h. Notulen Penyusunan Draft Bahan Sitasi

Page 40: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

32

Page 41: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

33

Lampiran 2. i Notulensi Penyusunan Daftar Pustaka

Page 42: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

34

Lampiran 2.j Penyusunan Daftar Pustaka Alfisyahrin, R.R., Siti, A., Eko, N. 2014. Analisis Respon Stakeholders Terhadap

Program Pemberdayaan Masyarakat Home Industri Pengolahan Ceker dan Bulu Ayam di Kelurahan Kampung Mandar Banyuwangi. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan 25(2):62-70.

Anggraeni, D.A., Simon, B.W, Dian, W.N. 2014. Proporsi Tepung Porang

(Amorphophallus Muellri Blume) : Tepung Maizena Terhadap Karakteristik Sosis Ayam. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2(3): 214-223.

Ansur, P., Ratih, K. 2018. Modul Praktikum Teknologi Pupuk dan Pemupukan.

Jurusan Agroteknologi. Universitas Gunadarma. Estiasih, T., Joni,K. 2016. Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi Produksi Keripik Usus

Pepaya di Kelompok Wanita Tani Sari Rejo Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Jurnal Teknologi Pangan 7(3): 124-130

Fona, Z., Eka, K., Raudah. 2017. Pengembangan Unit Usaha Nugget Sehat di

Politeknik Negeri Lhoksumawe. Jurnal Pengabdian Masyarakat Agrokretif. Gesriantuti, N., Elsie, Israwati, H., Nofripa, H., Yerry, B.2017. Pemanfaatan Limbah

Organik Rumah Tangga Dalam Pembuatan Pupuk Bokhasi di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Untukmu Negeri 1(1): 72-77.

Hartawan, M.,dkk. 2016. Penuntun Praktikum Teknologi Hasil Ternak. Fakultas

Peternakan. Universitas Udayana. Kuswara,S.,dkk.2017. Produksi Pangan Untuk Industri Rumah Tangga Krupuk Ceker

Goreng. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Muntikah, Marzam, R. 2017. Ilmu Teknologi Pangan. Bahan Ajar. Pusat Sumber Daya

Manusia Kesehatan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kementrian Kesehatan.

Nugroho, W.T. 2018. Diktat Praktikum Pasca Panen Peternakan. Program Studi

Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Tidar. Nurwanto, Sri, M. 2003. Teknologi Hasil Ternak. Buku Ajar. Fakultas Peternakan.

Universitas Diponegoro Semarang. Palupi, R. 2015. Buku Petunjuk Laboratorium Teknologi Pengolahan Daging.

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Patriani, P.,dkk. 2020. Teknologi Pengolahan Daging. Medan : Anugrah Jaya Press. Sugiarto,N.M, Toana,Nova, R, Haerani, Marhaeni, Sri, S.2018. Prosiding SEMNAS

PERSEPSI III MANADO: Penambahan Beberapa Sayuran Pada Nugget Ayam.Manado: Unsrat Press.

Suryaningsih, W. 2014. Karakterisasi Sosis Ayam Dengan Penambahan Edamame

Sebagai Bahan Subtitusi. Jurnal Ilmiah Inovasi 13(3): 296-305.

Page 43: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

35

Tass, A.M., Fitrianingsih, Dedem, S. 2019. Inobasi Penganeragaman Produk Olahan

usus Pada kelompok Warung Bakso Di Kecamatan Baruga Kota Kendari. Jurnal pengamas 2(2):144-151.

Tim Pengajar. 2015. Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Limbah Ternak.

Laboratorium Jurusan Ilmu Peternakan. Fakultas Sains dan teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

Page 44: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

36

Lampiran 3. Bukti Fisik Kegiatan 3 : Penyusunan Draft Modul Praktikum

Tahapan Lampiran Keterangan

Output Draft Modul Praktikum

Lampiran 3.a Lembar kendali mentor kegiatan 3

Tahapan 1 Lampiran 3.b Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB I Pendahuluan

Lampiran 3. c Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB II Praktikum ke -1: Pembuatan Pupuk Bokhasi

Tahapan 2 Lampiran 3. d Dokumentasi Hardfile draft modul Praktikum BAB II Praktikum ke -2 : Pembuatan Pupuk Organik Cair

Lampiran 3. e Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB III Praktikum ke– 3: Pembuatan Nugget Dari Hati Ayam

Lampiran 3. f Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB III Praktikum ke -4: Pembuatan Rendang Dari Hati dan Rempela Ayam

Lampiran 3. g Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB IV Praktikum ke -5: Pembuatan Gantungan Kunci Dari Ceker Ayam

Lampiran 3. h Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB IV Praktikum ke -6: Pembuatan Olahan Rica -Rica Ceker Ayam

Lampiran 3. i Dokumentasi Hardfie draft modul praktikum BAB V Praktikum ke -7: Pembuatan Kripik Usus Ayam

Lampiran 3. j Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum BAB V Praktikum ke-8 : Pembuatan Sosis Dari Usus Ayam

Lampiran 3. k Dokumentasi Hardfile drfat modul praktikum BAB VI : Penutup

Lampiran 3. l Dokumentasi Hardfile draft modul praktikum : Daftar Pustaka

Page 45: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

37

Lampiran 3.a. Lembar Kendali Mentor Kegiatan 3

Lampiran 3.b. Dokumentasi Hardfile Draft Modul Praktikum BAB I Pendahuluan

Page 46: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

38

Lampiran 3. B Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB II Pembuatan Pupuk Bokhasi

dan Pupuk Organik Cair, Praktikum Ke – 1 : Pembuatan Pupuk Bokhasi

Lampiran 3.c. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB II, Praktikum ke -2 : Pembuatan Pupuk Organik cair

Page 47: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

39

Lampiran 3. e. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB III, Praktikum ke -3 :

Pembuatan Nugget dari Hati Ayam

Page 48: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

40

Lampiran 3. f. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB III, Praktikum ke -4 : Pembuatan Rendang Dari Hati Ayam

Lampiran 3. g. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB IVI, Praktikum ke -5 :

Pembuatan Gantungan Kunci dari Ceker Ayam

Page 49: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

41

Lampiran 3. h. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB IV, Praktikum ke -6 : Pembuatan Olahan Rica-Rica dari Ceker Ayam

Lampiran 3.i. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB V, Praktikum ke -7 :

Pembuatan Kripik Usus Ayam

Page 50: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

42

Lampiran 3. j. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB V, Praktikum ke -8 : Pembuatan Sosis Dari Usus Ayam

Lampiran 3. k. Dokumentasi Draft Modul Praktikum BAB VI, Penutup

Page 51: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

43

Lampiran 3. l. Dokumentasi Draft Modul Praktikum : Daftar Pustaka

Page 52: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

44

Lampiran 4. Bukti Fisik Kegiatan 4 : Meminta Review Oleh Dosen Sejawat

Tahapan Lampiran Keterangan

Output Hasil Review Dosen Sejawat

Lampiran 4.a Lembar Kendali Mentor

Tahapan 1 Lampiran 4.b Softfile Form Review Modul Praktikum

Lampiran 4. c Tangkapan layar komunikasi dengan teman dosen sejawat, menggunakan media sosial tentang permohonan review

Tahapan 2 Lampiran 4. d Dokumentasi pertemuan dengan dosen sejawat mengenai permohonan review dan pemberian form review modul praktikum

Lampiran 4. e Notulensi hasil pertemuan dengan dosen sejawat

Tahapan 3 Lampiran 4. f Dokumentasi hardfile form hasil review

Lampiran 4.a. Lembar Kendali Mentor Kegiatan 4

Page 53: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

45

Lampiran 4.b. Softfile Form Review Modul Praktikum

FORM REVIEW MODUL PRAKTIKUM INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

Nama Reviewer : ................................................. Jabatan : ................................................. Analisa Review Modul Praktikum 1. Kelebihan Modul 2. Kekurangan Modul

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

..................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

..................................................................................................................

Page 54: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

46

Lampiran 4. c Tangkap Layar Dokumentasi Melakukan Komunikasi dengan Dosen Sejawat Melalui media sosial

Page 55: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

47

Lampiran 4. d. Dokumentasi pertemuan dengan dosen sejawat

Pertemuan dengan Dosen Sejawat (Bapak Adiguna Wahyu, S.)

Pertemuan dengan Dosen Sejawat (Bapak M. Kholill.)

Pertemuan dengan Dosen Sejawat (Bapak M. Fuad.)

Pertemuan dengan Dosen Sejawat (Bapak David Kurniawan)

Page 56: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

48

Lampiran 4. d Notulensi Pertemuan Dengan Dosen Sejawat

Page 57: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

49

Lampiran 4. e Dokumentasi Form Hasil Review Dosen Sejawat

Page 58: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

50

Lampiran 5. Bukti Fisik Kegiatan 5 : Pelaksanaan Revisi Draft Modul Praktikum

Lampiran 5.a. Lembar Kendali Mentor Kegiatan 5

Tahapan Lampiran Keterangan Tahapan 1

Lampiran 5.b

Dokumentasi foto melaksanakan analisa Review Lampiran 5.c Notulensi Hasil Review Dosen Sejawat Tahapan 2 Lampiran 5. d Dokumentasi kegiatan

konsultasi dengan mentor mengenai hasil revisi penyusunan draft modul praktikum

Lampiran 5. e Notulensi pelaksanaan revisi draft modul praktikum

Tahapan 3 Lampiran 5. f Dokumentasi hardfile draft modul praktikum yang telah direvisi

Page 59: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

51

Lampiran 5.a Dokumentasi Pelaksanaan Analisa Hasil Review Modul Praktikum

Lampiran 5. b Notulensi Hasil Review Dari Temen Dosen Sejawat

Page 60: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

52

Lampiran 5. c Dokumentasi kegiatan konsultasi dengan mentor untuk pelaksanaan

revisi modul praktikum

Lampiran 5. d. Notulensi Konsultasi dengan Mentor Tentang Pelaksanaan Revisi

(Perbaikan) Modul Praktikum

Page 61: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

53

Lampiran 5. e Dokumentasi Hardfile Draft Modul Praktikum Setelah Revisi

Page 62: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

54

Lampiran 6. Bukti Fisik Kegiatan 6 : Finalisasi Draft Modul Praktikum

Tahapan Lampiran Keterangan

Ouput Modul Praktikum

Lampiran 6.a Lembar Kendali Mentor

Tahapan 1 Lampiran 6.b Dokumentasi foto pembuatan cover modul praktikum

Lampiran 6.c Dokumentasi cover modul praktikum

Tahapan 2 Lampiran 6. d Dokumentasi hardfile modul praktikum

Lampiran 6.a. Lembar Kendali Mentor Kegiatan 6

Page 63: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

55

Lampiran 6.b. Dokumentasi Pembuatan Cover Modul Praktikum Lampiran 6. C. SoftFile Cover Modul Praktikum

Page 64: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

56

Lampiran 6. d Dokumentasi Hardfile Modul Praktikum

Page 65: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

57

Lampiran 7. Softfile Modul Praktikum Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah

Page 66: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

MODUL PRAKTIKUM

INOVASI TEKNOLOGI

PENGOLAHAN LIMBAH

PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL TERNAK UNGGAS (PHTU) AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR

Page 67: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

| ii

HALAMAN PENGESAHAN

Jenis Bahan Ajar : Modul Praktikum Mata Kuliah : Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah Materi : 1. Pembuatan Pupuk Bokhasi dari

Kotoran Ayam 2. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari

Kotoran Ayam 3. Pembuatan Nugget dari Hati Ayam 4. Pembuatan Rendang dari Hati Ayam 5. Pembuatan Gantungan Kunci Dari

Ceker Ayam 6. Pembuatan Olahan Rica Rica dari

Ceker Ayam 7. Pembuatan Kripik Usus Ayam 8. Pembuatan Sosis dari Usus Ayam

Semester : II Penyusun : Anang Widigdyo, M.Pt Program Studi : Diploma II Pengolahan Hasil Ternak Unggas

Blitar, 09 September 2020 Koordinator Program Studi Diploma II Pengolahan Hasil Ternak Unggas (PHTU) David Kurniawan, S.Pt, M.P NIP. 199204042019031016

Page 68: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

| iii

FORMULIR SERAH TERIMA

Koordinator Program Studi Diploma II Pengolahan Hasil Ternak

Unggas menyatakan bahwa :

Nama : Anang Widigdyo, M.Pt NIP : 198410012019031011 Program Studi : Pengolahan Hasil Ternak Unggas

Telah menyerahkan modul praktikum dengan judul Modul Praktikum

Inovasi Teknologi Pengolahan Limbah kepada program studi untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

Demikian surat keterangan ini agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Blitar, 09 September 2020 Koordinator Program Studi Diploma II Pengolahan Hasil Ternak Unggas David Kurniawan, S.Pt, M.P NIP. 199204042019031016

Page 69: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

| iv

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat rahmat dan hidayahNya “Modul Praktikum Inovasi Teknologi

Pengolahan Limbah” dapat saya selesaikan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing kami dalam menyelesaikan modul praktikum ini. Kepada rekan-

rekan sejawat yang telah mendukung dan membantu kami sehingga dapat

bersama-sama menyelesaikan penyusunan modul praktikum ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam

penulisan modul praktikum ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca untuk menjadi acuan bagi penyusun untuk menjadi lebih

baik lagi.

Semoga modul praktikum ini dapat menambah wawasan para

pembaca dan dapat bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu

pengetahuan.

Blitar, 09 September 2020

Penyusun

KATA PENGANTAR

Page 70: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

| v

Hal

Judul

Halaman Pengesahan.......................................................... ii

Formulir Serah Terima.......................................................... iii

Kata Pengantar..................................................................... iv

Daftar isi............................................................................... v

Daftar Lampiran ................................................................... vi

BAB I Pendahuluan

1.1. Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum.............................. 1

1.2. Format Penyusunan Praktikum .................................... 1

BAB II Pembuatan Pupuk Dari Limbah Ternak Unggas

2.1. Praktikum ke-1 : Pembuatan Pupuk Bokhasi Dari

Kotoran Ayam................................................................ 4

2.2. Praktikum ke-2 : Pembuatan Pupuk Organik Cair

(POC) Dari Kotoran Ayam............................................. 13

BAB III Produk Olahan Hati Ayam

3.1. Praktikum ke-3 : Pembuatan Nugget dari Hati Ayam.... 21

3.2. Praktikum ke-4 : Pembuatan Rendang dari Hati Ayam.. 31

BAB IV Produk Olahan Ceker Ayam

4.1. Praktikum ke-5 : Pembuatan Gantungan Kunci Dari

Ceker Ayam.................................................................. 38

4.2. Praktikum ke-6 : Pembuatan Olahan Rica Rica

Ceker Ayam ................................................................. 46

BAB V Produk Olahan Usus Ayam

5.1. Praktikum ke-7 : Pembuatan Kripik Usus Ayam............ 51

5.2. Praktikum ke-8 : Pembuatan Sosis Dari Usus Ayam..... 58

Daftar Pustaka...................................................................... 66

DAFTAR ISI

Page 71: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

| vi

Hal

Lampiran 1. Contoh Halaman Judul Laporan Praktikum......... 67

Lampiran 2. Perbandingan Karbon dan Nitrogen Bahan

Organik............................................................... 68

DAFTAR LAMPIRAN

Page 72: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 1

1.1. Tata Tertib Pelaksanaan Praktikum

1. Toleransi keterlambatan 15 menit, jika lebih tidak diperkenankan

mengikuti pratikum

2. Praktikan yang tidak mengikuti praktikum sebanyak satu (1) kali atau

lebih dinyatakan tidak lulus Praktikum Inovasi Teknologi Pengolahan

Limbah

3. Selama praktikum, praktikan wajib mengenakan jas praktikum

4. Dilarang memakai kaos oblong, sandal, makan dan minum selama

praktikum berlangsung.

5. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktikum karena sakit, harus

menyertakan surat keterangan dokter.

6. Mahasiswa yang tidak mengikuti praktikum karena tugas dari

kampus, kegiatan kemahasiswaan, seminar harus menyertakan

surat tugas dari kabag kemahasiswaan atau dari kaprodi.

7. Sebelum praktikum dimulai, mahasiswa sudah memahami materi

praktikum yang bersangkutan.

8. Setelah praktikum dilaksanakan mahasiswa harus membersihkan

dan menyimpan semua alat dan bahan yang digunakan pada

tempatnya.

9. Kerusakan alat selama praktikum berlangsung menjadi

tanggungjawab mahasiswa.

1.2. Format Laporan Praktikum

Penyusunan laporan praktikum berisi :

1. Judul

Judul berisi judul Praktikum dengan format tulisan ARIAL ukuran 14,

Logo AKN

Nama dan NIM mahasiswa, dan Footer Fakultas

BAB I PENDAHULUAN

Page 73: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 2

2. Daftar Isi

3. Daftar Tabel

4. BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang : berisi tentang penjelasan ringkas mengenai konsep

yang relevan dengan tema praktikum.

B. Rumusan Masalah : berisi permasalahan yang melatar belakangi

tujuan

C. Tujuan : berisi konsep yang ingin di uji dan ingin di ketahui hasilnya.

5. BAB II Tinjauan Pustaka : Berisi tentang referensi arikel ilmiah yang

mendasari tema pratikum

6. BAB III Materi dan Metode :

‘Waktu Pelaksanaan Praktikum

A. Materi Praktikum Berisi Alat dan Bahan Yang digunakan

B. Prosedur Kerja

C. Metode Pelaksanaan Praktikum berisi indikator yang di uji

7. BAB IV Hasil dan Pembahasan:

A. Hasil Pengamatan

Berisi tentang hasil pengamatan bisa dalam bentuk tabel,

gambar, dll.

B. Pembahasan

Berisi tentang uraian hasil praktikum serta perbandingan hasil

praktikum dengan referensi ilmiah sebelumnya.

8. BAB V Penutup

A. Kesimpulan Berisi tentang jawaban dari tujuan praktikum

B. Saran berisi masukan terkait penelitian untuk tahap lanjut

9. Daftar Pustaka

1. Sumber pustaka primer, jurnal, paten, disertasi, tesis dan buku

teks yang ditulis dalam 10 tahun terakhir,

Page 74: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 3

2. Penggunaan pustaka di dalam pustaka, buku populer dan

pustaka dari internet sebaiknya dihindari kecuali jurnal dari

instansi pemerintah atau swasta.

3. Abstrak tidak diperbolehkan sebagai rujukan

10. Laporan Praktikum di susun dalam ukuran A4, Font tipe Arial, Ukuran

11pt, Spasi 1,5.

Page 75: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 4

2.1. PRAKTIKUM KE - 1 : PEMBUATAN PUPUK BOKHASI DARI

KOTORAN AYAM

2.1.1. Pokok Bahasan :

1. Pembuatan pupuk bokhasi dari kotoran ayam

2. Uji kualitas pupuk bokhasi

2.1.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui teknik pembuatan pupuk bokhasi dari kotoran ayam

2. Mengetahui proses pengujian kualitas pupuk bokhasi yang meliputi

uji sifat fisik (organoleptik), pH, suhu selama pengomposan, dan

indeks perkecambahan.

2.1.3. Landasan Teori

Pupuk Bokhasi merupakan pupuk yang dihasilkan dari

fermentasi bahan bahan organik seperti serbuk gergaji, sekam dan

kotoran hewan. Kata bokhasi diambil dari bahasa Jepang yang berarti

bahan organik yang terfermentasi. Untuk mempercepat proses

fermentasi bahan organik dalam pembuatan pupuk bokhasi dengan

menggunakan mikroorganisme pengurai yang berperan dalam proses

pelapukan bahan pupuk bokhasi. Beberapa mikroorganisme yang

dapat digunakan sebagai dekomposer pada proses pembuatan pupuk

bokhasi diantaranya Lactobasillus Sp., Azotobacter Sp., ragi, bakteri

fotosintetik, dan jamur pengurai selulosa (Ansur, dkk, 2018). Higa dan

James (1997) dalam Taufalia,dkk (2014) menyatakan bahwa hasil

fermentasi bahan organik oleh mikoorganisme effektif adalah asam

laktat dan asam amino yang dapat diserap langsung oleh tanaman

sebagai antibiotik yang dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme

BAB II PEMBUATAN PUPUK DARI LIMBAH TERNAK UNGGAS

Page 76: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 5

yang merugikan. Bahan organik yeng terkadung pada pupuk bokhasi

dapat memperbaiki sifat kimia, sifat fisik dan sifat biologis tanah. Untuk

meningkatkan aktivitas mikroba yang digunakan dalam proses

fermentasi dapat ditambahkan dedak atau bekatul yang berfungsi

sebagai substrat mikroba pengurai.

Perbandingan nilai kandungan karbon dan nitorgen

mempengaruhi aktivitas mikroba pengurai pada proses pembuatan

pupuk bokhasi. Unsur karbon (C) dimanfaatkan sebagai sumber

energi mikroba tanah dalam proses metabolisme dan perbanyakan sel.

Sementara itu, unsur nitrogen (N) digunakan untuk sintesis protein dan

pembentukan protoplasma. Proses penguraian pada pupuk bokhasi

akan berjalan lambat jika kandungan nilai C/N bahan organik yang

digunakan terlalu tinggi. Sebaiknya, jika kandungan karbon atau nilai

C/N suatu bahan organik terlalu rendah, maka dalam proses fermentasi

akan terbentuk amonia (NH3) dalam jumlah besar. Amonia tersebut

dapat meracuni mikroba pengurai. Nilai C/N yang optimal dalam proses

pembuatan bokashi adalah 25/1 hingga 30/1.

Kotoran ayam merupakan salah satu limbah peternakan

unggas yang mengandung nilai C/N 10/1. Untuk mencukupi kebutuhan

nilai C/N pada pembuatan pupuk bokhasi berbahan kotoran hewan

perlu ditambahkan bahan lain sehingga nilai C/N campuran bahan baku

tersebut mendekati 30/1. Penggunaan sekam padi yang mempunyai

nilai C/N sekitar 60/1 sampai 70/1 dapat mencukupi kebutuhan

perbandingan karbon dan nitrogen yang dibutuhkan. Nilai

perbandingan karbon dan nitrogen bahan organik yang digunakan pada

pupuk bokhasi disajikan pada lampiran 1.

Pembuatan bokashi tidak memerlukan tempat khusus. Dalam

gudang atau gubuk juga dapat dilakukan. Perlu diperhatikan, proses

tersebut tidak terkena matahari maupun hujan secara langsung. Oleh

karenanya, tempat pembuatan diusahakan beratap. Bila pengomposan

Page 77: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 6

dilakukan di atas tanah, sebaiknya diberi alas, misalnya plastik, terpal

atau dedaunan.

Kualitas pupuk bokhasi dapat diketahui dengan melakukan

pengujian organoleptik dengan tujuan untuk mengamati sifat-sifat fisik

pupuk selama proses pengomposan. Pengkuran pH dilakukan untuk

mengetahui aktifitas mikroorganisme pengurai selama pengomposan.

Untuk mengetahui kematangan selama pengomposan dilakukan

pengamatan reduksi pupuk bokhasi yang dihasilkan. Pengujian indeks

perkecambahan pada pupuk bokhasi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat toksisitas pupuk.

2.1.4. Alat dan Bahan

Alat

- Sekrup - pH meter

- Ember - Termometer

- Tong komposter - Gelas ukur 500 ml

- Plastik penutup - Kertas saring whatman no 42

- Terpal - Gelas ukur 10 ml

- Timbangan digital - Pengaduk kayu

Bahan

- Kotoran ayam

Bekatul

- Sekam padi

- Molase/tetes

- Starter EM4 Pertanian

- Air

- Benih seledri

Page 78: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 7

2.1.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Pupuk Bokhasi

1. Menimbang 15 Kg kotoran ayam, sekam padi 5 Kg, Dedak 0,5 Kg

2. Membuat larutan EM4 dengan formulasi 10 L air, 100 ml EM4, 100 ml

3. Mencampur kotoran ayam, sekam padi dan dedak di atas terpal secara

merata.

4. Menyiramkan campuran kotoran ayam dengan larutan EM4 secara

merata sampai kandungan air sekitar 30 - 40 %.

5. Adonan pupuk selanjutnya dimasukkan kedalam tong komposer ditutup

rapat selama 14 hari.

6. Melakukan pengecekan suhu dengan termometer secara bertahap dan

mempertahankan suhu fermentasi 40 -50 0C.

7. Setelah 14 hari pupuk bokasi di keluarkan dari tong komposer dan

dilakukan uji kualitas pupuk organik.

Pengukuran Suhu Selama Proses Fermentasi

Pengukuran suhu pada proses pembuatan pupuk bokhasi

dilakukan setiap hari dengan menggunakan termometer. Pengukuran

di mulai hari ke – 2 sampai hari ke -14. Catat perubahan suhu setiap

hari dalam form data pengamatan

Pengukuran Nilai Reduksi Pupuk Selama Proses Fermentasi

1. Timbang berat awal adonan pupuk sebelum dilakukan proses

fermentasi di dalam tong komposer.

2. Timbang berat akhir pupuk setelah dilakukan proses fermensi

menggunakan timbangan digital.

Nilai reduksi pupuk selama proses fermentasi dapat diperoleh dari berat

awal pupuk dikurangi dengan berat akhir pupuk setelah proses

fermentasi.

Page 79: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 8

Nilai reduksi = Berat Awal Pupuk Sebelum Fermentasi – Berat

Akhir Pupuk Setelah Fermentasi

Pengukuran pH (Derajat Keasaman) Pupuk Selama Proses

Fermentasi

Alat pH meter distandarisasi terlebih dahulu. Ujung elektroda

di masukan pada adonan pupuk di beberapa tempat. Ujung elektroda

di angkat dari adonan pupuk jika pembacaan nilai pH meter telah

konstan. Pengukaran pH dilakukan setiap hari sampai hari ke -14

dengan menggunakan alat pH meter. Catat nilai pH setiap pengukuran

dalam form hasil pengamatan. Pengukuran pH dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui perubahan pH yang terjadi selama proses

fermentasi pembuatan pupuk bokhasi.

Pengukuran Indeks Perkecambahan

Sediakan 20 butir benih seledri, kemudian tanam benih seledri

di kertas saring whatman ukuran no 42. Timbang 20 gr pupuk bokhasi,

kemudian larutkan dengan air 20 ml. Selanjutnya siramkan 10 ml

larutan pupuk bokhasi secara merata pada kertas saring whatman yang

sudah ditebar benih seledri. Amati dan catat proses perkecambahan

benih seledri. Indeks perkecambahan dihitung dari presentase jumlah

benih seledri yang tumbuh dalam media yang telah ditambahkan cairan

pupuk bokhasi.

Indeks Perkecambahan = jumlah benih yang tumbuh x 100 %

Jumlah benih yang ditanam

Pengamatan Organoleptik Pupuk Bokhasi

Pengamatan organoleptik pupuk bokhasi dilakukan dengan

menggunakan indikator warna, bau dan tektur. Amati warna, bau,

Page 80: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 9

tekstur pupuk sebelum dan sesudah terjadi proses fermentasi. Indikator

penilaian organoleptik pupuk bokhasi dapat tampilkan sebagai berikut :

1. Warna

Skor Warna

1 Coklat kehitaman

2 Hitam

3 Sangat Hitam

2. Bau

Skor Bau

1 Sangat Menyengat

2 Menyengat

3 Agak Menyengat

3. Tekstur

Skor Tekstur

1 kasar

2 Agak lembut

3 Lembut

2.1.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Suhu dan pH Selama Proses Fermentasi

Hari ke Suhu (0C) Derajat keasmaan (pH)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Page 81: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 10

13

14

Lembar Pengamatan Nilai Reduksi Pupuk Bokhasi

Berat Awal Pupuk Sebelum Proses Fermentasi

Berat Akhir Pupuk Setelah Proses Fermentasi

Selisih

Lembar Pengamatan Nilai Indeks Perkecambahan Pupuk Bokhasi

Jumlah benih yang tumbuh pada media tanam

Jumlah benih yang tidak tumbuh pada media tanam

Persentase jumlah benih yang tumbuh pada media tanam

Lembar Pengamatan Organolaeptik

Parameter Pupuk Sebelum Proses Fermentasi

Pupuk Setelah proses fermentasi

Warna

Bau

Tekstur

Page 82: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 11

2.1.7. Pembahasan

Lembar Pembahasan :

Page 83: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 12

2.1.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur

penyusunan praktikum. Carilah referensi pendukung untuk

membahas praktikum yang telah dilaksanakan.

Page 84: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 13

2.2. PRAKTIKUM KE - 2 : PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)

2.2.1. Pokok Bahasan :

1. Pembuatan Pupuk Organik Cair

2. Uji Kualitas Pupuk Organik Cair

2.2.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui proses pembuatan pupuk organik cair

2. Mempelajari cara uji kualitas pupuk organik cair

2.2.3. Landasan Teori

Pupuk organik adalah salah satu bahan yang dapt memperbaiki

tingkat kesuburan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohendi (2005)

yang menyatakan, pupuk organik merupakan salah satu bahan yang

sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara

aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-

bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman

dikonsumsi. Ada beberapa jenis pupuk organik sebagai pupuk alam

berdasarkan bahan dasarnya yaitu pupuk kandang, pupuk kompos,

humus, pupuk hijau dan pupuk mikroba. Berdasarkan bentuknya, pupuk

organik dibedakan menjadi dua yaitu pupuk organik cair dan pupuk

organik padat.

Pupuk Cair Organik adalah zat penyubur tanaman yang berasal

dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair merupakan

salah satu jenis proses fermentasi. Bahan baku pupuk cair yang sangat

bagus yaitu bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai

kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan sisa sayuran. Semakin

besar kandungan selulosa dari bahan organik (C/N ratio) maka proses

penguraian oleh bakteri akan semakin lama.

Beberapa manfaat dari pupuk organik cair yaitu dapat

mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga

Page 85: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 14

meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan daya serap

nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga

tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman

terhadap kekeringan, merangsang pertumbuhan cabang produksi,

meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, mengurangi

gugurnya dan, bunga, dan bakal buah (Putra, dkk, 2019).

Selain menggunakan bahan organik dari limbah tumbuhan,

POC juga dapat dibuat menggunakan limbah industri peternakan salah

satunya kotoran ayam. Ansari,dkk (2017) menyatakan bahwa kotoran

ayam berfungsi dapat meningkatkan produkstifitas tanaman,

memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah, memberikan kandungan

nutrisi pada tanah, dan memudahkan dalam proses pengolahan tanah.

Kandungan unsur hara pada kotoran ayam yaitu Nitrogen 1 %, Fosfor

0,8 %, Kalium 0,4 %, dan kadar air 55 % (lingga, 1991 dalam Sabri,

2017).

Untuk mengetahui kualitas pupuk organik cair, dilakukan

pengujian secara kaulitatif dan kuantitatif. Parameter uji yang digunakan

dalam penentuan kualitas pupuk organik cair adalah derajat keasaman

(pH), Suhu, Electrical Conductivity (EC) dan Jumlah Padatan Terlarut.

pH atau derajat keasaman merupakan parameter yang mempengaruhi

proses pengomposan pupuk cair. Suhu mempunyai peranan penting

dalam proses pembuatan pupuk organik sebagai akibat adanya aktifitas

enzim dan mikroba dalam penguraian bahan organik. Electrical

Conductivity (EC) kemampuan larutan dalam menghantar listrik.

Kepekatan larutan merupakan jumlah total padatan yang terlarut (Total

Dissolved Solutes). Pengukuran total padatan terlarut bertujuan untuk

mengetahui konsentrasi pupuk organik cair yang dibuat.

2.2.4. Alat dan Bahan

Alat

- Tong Komposter vol 60 L - pH meter

Page 86: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 15

- Ember - Termometer

- TDS meter - Gelas ukur 500 ml

- Plastik - EC meter

- Terpal - Gayung

- Timbangan digital - Pengaduk kayu

Bahan

- Kotoran ayam

- Gula pasir/gula jawa

- Starter EM4 Pertanian

- Air

2.2.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Pupuk Organik Cair

1. Menimbang kotoran ayam dengan timbangan digital seberat 10 Kg.

2. Mengisi tong komposter dengan air bersih 25 Liter

3. Membuat larutan molase 1 liter, dengan cara menimbang 65 gram

gula pasir dilarutkan dalam 1 liter air bersih.

4. Memasukan 1 liter larutan molase, starter EM 4 150 ml ke dalam tong

komposer yang sudah berisi air, di aduk secara perlahan.

5. Memasukan kotoran ayam ke dalam tong komposter dan diaduk

seraca perlahan.

6. Menambahkan air sebanyak 25 Liter dan diaduk secara perlahan,

kemudian menutup tong komposter.

7. Melakukan pengadukan secara berkala setiap hari pada waktu pagi

hari selama 7 hari. Pengadukan dilakukan 5 putaran setelah diaduk

dibiarkan larutan tenang kemudian tong koposter ditutup kembali.

8. Proses fermentasi pupuk organik cair dilakukan selama 7 hari. Pada

hari ke-7 pupuk organik cair siap digunakan.

9. Melakukan pengukuran pH, Suhu, Kepekatan secara berkala dimulai

hari ke – 2.

Page 87: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 16

Pengukuran Derajat Keasaman (pH)

Alat pH meter distandarisasi terlebih dahulu. Ujung elektroda

di masukan pada adonan pupuk di beberapa tempat. Ujung elektroda

di angkat dari adonan pupuk jika pembacaan nilai pH meter telah

konstan. Pengukaran pH dilakukan setiap hari sampai hari ke -7

dengan menggunakan alat pH meter. Catat nilai pH setiap pengukuran

dalam form hasil pengamatan. Pengukuran pH dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui perubahan pH yang terjadi selama proses

fermentasi pembuatan pupuk organik cair.

Pengukuran Suhu Larutan

Pengukuran suhu pada proses pembuatan pupuk organik cair

dilakukan setiap hari dengan menggunakan termometer. Pengukuran

di mulai hari ke – 2 sampai hari ke - 7. Catat perubahan suhu setiap

hari dalam form data pengamatan.

Pengukuran Electrical Condectivity ( EC)

Menyiapkan alat EC Meter, dan melakukan standarisasi.

Mengambil 250 ml sampel larutan pupuk organik cair dengan

menggunakan gelas ukur 500 ml. Memasukan ujung elektroda EC

dalam gelas ukur yang berisi larutan pupuk organik cair. Melakukan

pengukuran EC setiap hari dimulai hari ke – 2 sampai hari ke – 7.

Mencatat hasil pengukuran dalam form pengamatan.

Pengukuran Total Padatan Terlarut (TDS)

Menyiapkan alat TDS meter, mengambil 250 ml sampel larutan

pupuk organik cair dengan menggunakan gelas ukur 500 ml.

Memasukan ujung elektroda TDS meter dalam gelas ukur yang berisi

larutan pupuk organik cair. Melakukan pengukuran total padatan

terlarut setiap hari mulai hari ke – 2 sampai hari ke -7. Mencatat hasil

pengukuran dalam form pengamatan.

Page 88: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 17

2.2.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Pengukuran Suhu Selama Proses fermentasi

Hari ke Suhu (0C)

1

2

3

4

5

6

7

Lembar Pengamatan Pengukuran pH Selama Proses Fermentasi

Hari ke pH

1

2

3

4

5

6

7

Page 89: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 18

Lembar Pengamatan Pengukuan Electrical Conductivity (EC)

Hari ke EC

1

2

3

4

5

6

7

Lembar Pengamatan Pengukuan Total Padatan Terlarut (TDS)

Hari ke pH

1

2

3

4

5

6

7

Page 90: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 19

2.2.7. Pembahasan

Lembar Pembahasan :

Page 91: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 20

2.2.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur

penyusunan praktikum. Carilah referensi pendukung untuk membahas

praktikum yang telah dilaksanakan.

Page 92: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 21

3.1. PRAKTIKUM KE - 3 : PEMBUATAN NUGGET DARI HATI AYAM

3.1.1. Pokok Bahasan :

1. Proses Pembuatan Nugget Hati Ayam

2. Uji Organolaptik Nugget Hati Ayam

3.1.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui teknik pembuatan nugget dari hati Ayam

2. Mengetahui cara menguji produk nugget hati ayam secara

organolaptik

3.1.3. Landasan Teori

Nugget merupakan produk olahan yang dibuat dari daging

tanpa kulit dan tulang yang ditumbuk, dicincang, diberi bumbu, kemudian

ditambah dengan remahan roti lalu diikuti dengan proses penggorengan

(Bintoro, 2008) dalam Palupi (2015). Bahan makanan lain dapat

ditambahkan dalam pengolahan nugget, salah satunya adalah hati ayam

yang memiliki kandungan gizi. Hati ayam merupakan salah satu produk

hasil samping peternakan unggas khususnya ayam. Astawan (2012)

dalam Wijayanti, dkk (2013) menyatakan bahwa hati ayam mengandung

vitamin B Kompleks, Vitamin B12, vitamin A dan asam folat. Hati ayam

mengandung vitamin A dan zat besi (Fe). Hati ayam diharapkan dapat

meningkatkan kadar vitamin A dan zat besi (Fe) nugget ayam dan

memberikan cita rasa yang berbeda sehingga akan meningkatkan

kesukaan konsumen. Kandungan vitamin A dan zat besi pada hati ayam

berturut-turut adalah 20549 IU/100 g dan 8,6 mg/100 g, sedangkan

dalam daging ayam adalah 810 IU/100 g dan 1,5 mg/100 g.

BAB III PRODUK OLAHAN HATI AYAM

Page 93: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 22

Pembuatan nugget dari hati ayam memerlukan beberapa

tahapan yaitu penggilingan bahan utama yang berupa hati ayam. Tujuan

penggilingan ini adalah untuk meningkatkan luas permukaan hati ayam

untuk membantu proses ekstraksi protein. Proses penggilingan dan

sebelum pencetakan dalam pembuatan nugget hati ayam dilakukan

penambahan es batu dengan tujuan untuk mengurangi suhu agar protein

dari bahan yang digunakan tidak terjadi denaturasi dan adonan tidak

terlalu lembek pada waktu dilakukan pencetakan (Asatawan,2007 dalam

Palupi 2013).

Faktor keberhasilan pembuatan nugget lainya yaitu pemilihan

bahan pengikat, bahan pengisi, dan bumbu yang dapat mempengaruhi

citra rasa nugget yang dibuat. Bahan pengikat adalah bahan yang

digunakan dalam makanan untuk mengikat air yang terdapat dalam

adonan. Fungsi bahan pengikat memperbaiki stabilitas emulsi,

menurunkan penyusutan akibat pemasakan, memberi warna yang

terang, meningkatkan elastisitas produk, membentuk tekstur yang padat,

dan menarik air dalam adonan. Bahan pengikat yang dapat digunakan

untuk pembuatan nugget adalah bahan-bahan yang mengandung pati

(Permadi, dkk, 2013). Sedangkan bahan pengisi berfungsi untuk

mengurangi pengerutan pada waktu pemasakan serta dapat

meningkatkan daya ikat air nugget.

Hati ayam mempunyai karakteristik menghasilkan bau amis dan

rasa pahit. Penggunaan bahan tambahan seperti jahe, jeruk nipis, dan

daun salam dapat mengurangi bau amis pada proses pembuatan

nugget. Rasa pahit yang dihasilkan oleh hati ayam dapat kurangi dengan

penggunaan bumbu rempah rempah seperti mrica, pala sehingga dapat

menambah citra rasa nugget yang dihasilkan.

Pengujian kualitas nugget hati ayam dapat dilakukan dengan

menggunakan beberapa parameter yaitu nilai rendemen, kadar air,

organoleptik (warna, bau, dan tekstur), derajat keasaman (pH), susut

masak. Pengukuran rendemen dilakukan dengan tujuan untuk

Page 94: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 23

mengetahui perbandingan berat produk dengan adonan nugget yang

dibuat. Pengujian kadar air dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kandungan air dalam produk nugget yang dihasilkan.

3.1.4. Alat dan Bahan

Alat

- Pisau - Baskom

- Telenan - pH meter

- Timbangan biasa - Cawan Proselin

- Plastik - Oven

- Blender - Desikator

- Timbangan digital - Alat memasak

- Loyang - Mangkok

- Panci pengukus

Bahan

- Hati Ayam - Tepung tapioka

- Tepung Panir - Mayonise

- Bawang merah - Merica bubuk

- Telur - Lada

- Bawang putih - Jeruk nipis

- Margarin - Es batu

- Garam - Penyedap rasa

- Minyak goreng - Gula pasir

3.1.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Nugget Dari Hati Ayam

1. Mencuci dan merendam hati ayam dengan air yang ditambahkan

perasan jeruk nipis.

2. Menghaluskan 250 gram hati ayam dan es batu menggunakan

blender

3. Menghaluskan 4 siung bawang merah, 2 siung bawang putih

4. mencampurkan 25 gram tepung tapioka, 20 gram tepung panir ke

dalam adonan hati ayam.

Page 95: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 24

5. Menampurkan mayonise 20 gram, bumbu secukupnya, bawang

merah dan bawang putih yang sudah dihaluskan ke dalam adonan

6. Menambahkan 1 butir telur dalam adonan dan diaduk secara merata.

7. Menyiapkan loyang pencetak yang sudah di lapisi dengan margarin

pada bagian dindingnya.

8. Menimbang adonan yang sudah jadi untuk dilakukan uji susut masak

dan rendemen

9. Menuangkan adonan ke dalam loyang pencetak kemudia

mengkukus adonan nugget selama 30 menit pada api yang sedang

10. Memotong adonan yang sudah matang dan dingin dengan pisau

sesuai ukuran yang dikehendaki.

11. Membuat bahan pelapis nugget yang terdiri dari tepung panir dan

putih telur

12. Mencelupkan nugget yang sudah diiris kedalam putih telur kemudian

adonan dibalut dengan tepung panir.

13. Melakukan penimbangan produk nugget yang sudah jadi.

14. Menggoreng nugget hati ayam pada api sedang sampai berwarna

kecoklatan.

15. Melakukan uji kualitas nugget sesua dengan parameter yang

digunakan.

Prosedur Pengukuran Nilai Rendemen Nugget

1. Menimbang adonan nugget sebelum dilakukan pengukusan dan

dicatat dalam lembar pengamatan.

2. Menimbang produk nugget setelah dilakukan pengukusan dan

pelapisan tepung panir kemudian hasil timbangan dicatat dalam

lembar pengamatan.

Nilai rendemen nugget hati ayam dapat di peroleh dengan cara

sebagai berikut :

Page 96: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 25

% rendemen = berat produk nugget x 100 %

Berat adonan

Prosedur Pengujian Kadar Air

Menurut Sudarmadji et al. (1997) dalam Suminah, dkk (2018)

bahwa pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan metode

pengeringan oven. Cawan porselin yang sudah diberi kode sesuai

sampel dipanaskan dalam oven dengan suhu 100-105 oC selama ± 1

jam. Cawan porselin diambil lalu dimasukkan dalam desikator ± 15 menit,

kemudian cawan porselin ditimbang. Sampel ditimbang sebanyak 2 g

dalam cawan porselin yang sudah diketahui beratnya. Sampel

dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 oC selama 4-5 jam. Setelah

sampel dioven, lalu sampel diambil selanjutnya dimasukkan di dalam

desikator ± 15 menit, dilanjutkan dengan penimbangan. Pengeringan

sampai diperoleh berat konstan.

Prosedur Pengukuran pH Nugget

Uji pH menurut Soeparno (2009) dalam Suminah,dkk (2018),

yaitu sampel daging nugget 10 gram dihaluskan, kemudian dicampurkan

dengan 10 ml aquadest kemudian diaduk hingga homogen. pH meter

dibersihkan dengan aquadest dan dimasukan ke buffer pH 7 untuk

disesuaikan pH-nya. Setiap larutan diukur pH- nya sebanyak tiga kali dan

hasilnya di rata- ratakan sebagai nilai pH nugget.

Prosedur Pengujian Nilai Susut Masak (Cooking Loos)

Pengukuran susut masak dilakukan pada sampel hati ayam

yang mengalami pemasakan pada suhu 80 0C selama 60 menit,

kemudian didinginkan pada temperature kamar dan selanjutnya

Page 97: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 26

didinginkan pada temperature rendah ± 0C. setelah itu sampel hati di lab

dengan menggunakan kertas tissue agar air menyerap pada permukaan

hati , selanjutnya sampel ditimbang.

Susut masak dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Susut masak (%) = berat sebelum masak – berat setelah masak X 100%

berat sebelum masak

Prosedur Pengujian Organoleptik

Pengujian organoleptik produk nugget yang dibuat dilakukan

dengan menggunakan 4 parameter yaitu warna, keempukan, tekstur,

kesukaan, , dengan menggunakan uji hegonik skala 1-4. Pengujian

organoleptik dilakukan dengan memberikan sampel kepada 5 panelis

untuk melakukan penilaian kemudian nilai pengujian dapat disimpulkan

dan di catat dalam lembar pengamatan.

3.1.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Pengukuran Rendemen Nugget

Berat Adonan Sebelum Di kukus

Berat Produk Nugget Jadi

Nilai Rendemen ( % )

Lembar Pengamatan Pengukuran Kadar Air

Berat Sampel Awal Berat Sampel setelah di oven

Nilai Kadar Air (%)

Page 98: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 27

Lembar Pengamatan Pengukuran pH Nugget

Sampel pH

1

2

3

4

Lembar Pengamatan Pengukuran Susut Masak

Berat Sampel sebelum dimasak

Berat Sampel setelah di masak

Nilai susut masak (%)

Lembar Pengamatan Pengujian Organoleptik Nugget

1. Parameter warna

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : Coklat kehitaman, Skor 2 : Coklat, Skor 3: Coklat Kekuningan, Skor 4 : Kuning

Page 99: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 28

2. Parameter Keempukan

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : Skor 1: Sangat empuk, Skor 2 : Empuk, Skor 3 :

Kurang empuk, Skor 4 : Tidak empuk

3. Parameter Tekstur

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : Skor 1: Keras, Skor 2: Agak Keras, Skor 3: Agak

Agak Lunak, Skor 4 : Lunak

4. Parameter Kesukaan

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : Skor 1 : Kurang Suka, Skor 2: Agak Suka, Skor 3:

Suka, Skor 4 : Sangat Suka

Page 100: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 29

3.1.7. Pembahasan

Lembar Pembahasan :

Page 101: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 30

3.1.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur

penyusunan praktikum. Carilah referensi pendukung untuk

membahas praktikum yang telah dilaksanakan.

Page 102: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 31

3.2. PRAKTIKUM KE - 4: PEMBUATAN RENDANG DARI HATI

REMPELA AYAM

3.2.1. Pokok Bahasan :

1. Proses Pembuatan Rendang dari Hati Ayam

2. Uji Kualitas Rendang Hati Ayam

3.2.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui Proses Pembuatan Rendang dari Hati dan Rempela

Ayam

2. Mengetahui Parameter Pengujian Rendang Hati dan Rempela Ayam

3.2.3. Landasan Teori

Rendang merupakan salah satu produk olahan hasil ternak

yang berbahan daging yang dapat di simpan dalam waktu lebih lama.

Rendang merupakan masakan khas Minangkabau yang disajikan pada

pada acara adat. Berdasarkan daya simpannya, rendang di klasifikasi

menjadi dua jenis yaitu rendang basah dan rendang kering. Rendang

basah yang biasa disebut kalio dapat dikonsumsi dalam jangka waktu

sekitar satu bulan. Sedangkan rendang kering dapat disimpan dalam

jangka waktu sekitar 3 sampai 4 bulan. Klasifikasi produk rendang

berdasarkan pada kadar air yang dihasilkan. Julinar, dkk (2005)

menyatakan bahwa produk rendang merupakan cara pengawetan

daging dengan kadar air sekitar 30 – 50 %.

Daya simpan rendang didukung oleh beberapa faktor. Faktor

pertama, rendang memiliki kadar air sekitar 30- 50 persen. Makanan

dengan kadar air berkisar 15-50 persen digolongkan sebagai makanan

semi basah (intermediate moisture foods), yang sudah barang tentu

memiliki daya awet lebih lama dibandingkan makanan basah lainnya.

Faktor kedua adalah penggunaan rempah-rempah sebagai bumbu

dalam pengolahan rendang.

Page 103: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 32

Pembuatan rendang dari bahan hati dan rempela ayam

merupakan salah satu diversifikasi produk hasil samping peternakan

khususnya ternak unggas. Pengolahan rendang berbahan hati dan

rempela ayam menggunakan bumbu rempah-rempah bertujuan untuk

menambah cita rasa serta memperpanjang daya simpan. Rempah-

rempah mengandung berbagai senyawa bioaktif yang bersifat sebagai

antibakteri dan antikapang. Akibatnya, rendang memiliki daya awet yang

tinggi, yaitu sekitar tiga hari pada suhu kamar tanpa pemanasan ulang

atau sembilan hari pada suhu refrigerator (lemari pendingin).

Astawan (2009) menyatakan bahwa rendang memiliki kadar

lemak rendah dibandingkan dengan abon dan kornet. Sebagian besar

lemak rendang berasal dari santan yang digunakan dalam pemasakan.

Rendang mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, B1, B2,

niasin dan asam pantotenat yang sangat diperlukan untuk kesehatan

tubuh.

Hati dan rempela ayam merupakan tergolong produk

peternakan unggas yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh manusia. Secara umum

beberapa manfaat dari hati ayam yaitu kandungan fe dalam hati dapat

meningkatkan kekebalan tubuh; meningkatkan produksi hormon

tetosteron; melepas hormon kortisol sehingga dapat mengurangi stress

pada manusia; kandungan asam pantotenat dalam hati ayam dapat

meningkatkan fungsi kelenjra adrenal. Vitamin B12 yang terkandung

dalam hati ayam berfungsi dalam menjaga peran sel-sel darah merah

untuk menjaga suplai energi dalam tubuh.

Beberapa parameter digunakan untuk menguji kualitas produk

rendang dari hati dan rempela ayam yaitu pengujian kadar air dan sifat

organoleptik. Pengujian kadar air pada pembuatan rendang bertujuan

untuk mengukur kandungan air yang mempengaruhi keawetan dari

produk rendang yang dibuat. Pengujian organoleptik untuk mengetahui

Page 104: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 33

kualitas rendang dari hati ayam menggunakan beberapa parameter yaitu

rasa, aroma, warna, dan kesukaan.

3.2.4. Alat Dan Bahan

Alat

- Pisau - Baskom

- Telenan - pH meter

- Timbangan biasa - Cawan Proselin

- Baskom - Oven

- Blender - Desikator

- Timbangan digital - Alat memasak

- Pengaduk - Mangkok

- Panci stainles - Pemarut Kelapa

Bahan

- Hati Ayam dan rempela

ayam

- Serai

- Santan kelapa - kunyit

- Bawang merah - Merica bubuk

- Lengkuas - Lada

- Bawang putih - Ketumbar

- Cabe - Pala

- Garam - Penyedap rasa

- Minyak goreng - Gula pasir

3.2.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Rendang Dari Hati dan Rempelas Ayam

1. Menyiapkan 1 Kg hati dan rempela ayam di potong sesuai dengan

selera.

2. Membuat kuah rendang dengan memasukan 1,3 gr jintan; 5,19 gr

pekak; 0,49 pala; 56,24 gr lengkuas; 109,4 gr bawang merah; 10,9

gr bawang putih, 200 gr cabe; 6,19 daun kunyit, penyedap rasa, 0,8

daun limar; 5,84 serai. 18,8 jahe.

3. Memanaskan kuah dan campuran bumbu sampai mendidih.

Page 105: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 34

4. Menambhakan hati dan rempela ayam yang sudah di potong

potong kedalam kuah rendang.

5. Memanaskan rendang sampai kuah menjadi pasta yang berminyak

dan berwarna cokelat kehitaman

6. Melakukan pengujian kualitas rendang berdasarkan parameter

yang sudah ditentukan.

Prosedur Pengukuran Kadar Air Rendang

Pengukuran kadar air rendang dilakukan dengan cara

menimbang 10 gram rendang di masukan ke dalam cawan penguap

yang sudah diketahui bobot keringnya. Sampel rendang di keringkan

dalam oven dengan suhu 100 0C- 105 0C selama 24 jam. Sebelum di

timbang cawan yang berisi sampel didinginkan di desikator selama 10

menit kemudian di timbang mengggunakan timbangan digital. Hasil

pengamatan di catat dalam lembar pengamatan.

Prosedur Pengujian Sifat Organoleptik Rendang

Pengujian organoleptik rendang dilakukan dengan

pengamatan secara subyektif menggunakan panca indra. Pada

pengujian tingkat kesukaan melibatkan 5 panelis untuk mengetahui

tingkat kesukaan rendang yang dibuat dengan cara memberikan

penilaiannya berdasarkan tingkat kesukaannya. Untuk pengukuran

rasa, aroma dan warna produk rendang yang dibuat dilakukan dengan

menggunakan metode Kefford Schristi dengan melibatkan 5 panelis.

Hasil penilaian kualitatif panelis kemudian diambil nilai rata rata untuk

menentukan nilai akhir produk rendang. Pengujian organleptik ini,

panelis akan diberikan lembar pengamatan di setiap parameternya.

Page 106: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 35

Pada lembar pengamatan terdapat beberapa kriteria penilaian yang

dibuat dengan sistem skoring. Panelis memberikan penilaian

berdasarkan skor yang sudah ditentukan mulai 1 sampai 4 (kurang

suka, agak suka, cukup suka, dan sangat suka). Hasil penelian panelis

kemudian di ambil nilai rata rata untuk menentukan kesimpulan dari

hasil uji organoleptik produk rendang yang dibuat.

3.2.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Pengukuran Kadar Air

Berat Cawan kering Berat cawan setelah ditambahkan sampel dan di oven

Nilai Kadar Air (%)

Lembar Pengamatan Pengujian Organoleptik

1. Parameter warna

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

2. Parameter Rasa

Panelis Skor

1

2

3

4

Page 107: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 36

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

3. Parameter Aroma

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

3.2.7. Pembahasan

Lembar Pembahasan :

Page 108: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 37

3.2.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur penyusunan

praktikum. Carilah referensi pendukung untuk membahas praktikum

yang telah dilaksanakan.

Page 109: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 38

4.1. PRAKTIKUM KE - 5: PEMBUATAN GANTUNGAN KUNCI DARI

CEKER AYAM (PENYAMAKAN KULIT)

4.1.1. Pokok Bahasan :

1. Proses pembuatan gantungan kunci dari ceker ayam

2. Uji daya serap air produk gantungan kunci ceker ayam

4.1.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui dan mempraktekan teknik pembuatan gantungan kunci

dari ceker ayam

2. Mengetahui prosedur uji daya serap air produk gantungan kunci dari

ceker ayam

4.1.3. Landasan Teori

Kaki ayam (ceker) merupakan salah satu produk limbah (hasil

samping) olahan ternak unggas. Ceker ayam (Shank) adalah suatu

bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati, yang terdiri atas

komponen kulit, tulang, otot, dan kolagen sehingga perlu diberikan

sentuhan teknologi untuk diolah menjadi produk yang memiliki nilai

tambah (Koswara, dkk,2017). Ceker ayam memiliki kandungan kimia

kadar air 65,9%; protein 22,98%; lemak 5,6%; abu 3,49%; dan bahan-

bahan lain 2,03% (Purnomo,1992 dalam Miwada,2012).

Ceker ayam merupakan bagian dari ayam yang kurang

diperhatikan, jarang dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis rendah,

dengan memanfaatkan kulit cakar ayam untuk dibuat kulit samak, maka

dengan begitu dapat meningkatkan nilai ekonomis dari cakar ayam

yang dianggap sebagai hasil samping pemotongan ternak ayam

Kandungan protein ceker ayam nilainya hampir sama dengan

kandungan protein kulit hewan lain yaitu sekitar 25-30% sehingga ceker

BAB IV PRODUK OLAHAN CEKER AYAM

Page 110: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 39

ayam dapat menghasilkan kulit samak yang baik karena kandungan

proteinnya 22,98% sedangkan standar protein untuk kulit samak adalah

sekitar 23 %.

Proses penyamakan diklasifikasikan menjadi 2 yaitu sistem

penyamakan dikenal adanya sistem penyamakan berbulu dan tidak

berbulu. Sistem penyamakan berbulu tentunya ditujukan untuk

mempertahankan keindahan bulunya sedangkan penyamakan tidak

berbulu tentunya sengaja ditujukan untuk menghilangkan bulu.

Perbedaan kedua sistem penyamakan adalah adanya proses

pengapuran pada sistem penyamakan Sekilas yang membedakan

kedua proses ini adalah dilakukannya proses pengapuran pada sistem

penyamakan tidak berbulu dengan tujuan supaya mempermudah

dalam menghilangkan bulu.

Secara garis besar ada beberapa tahapan dalam proses

penyamakan yaitu sebagai berikut :

1. Bemhouse (pengerjaaan basah) atau disebut juga pettaning yang

terdiri dari proses perendaman (soaking), pengapuran (limming),

pembuangan kapur (delimming), baitsen (bating), dan

pengasaman (pickling) 2. Penyamakan (tanning), kulit pickle direndam pada bahan

penyamak, yang proses penyamakannya terdiri dari penyamakan

nabati, penyamakan krom, penyamakan kombinasi, dan

penyamakan sintesis.

3. Penyelesaian akhir (finishing), prosesnya terdiri dari pengetaman

(shaving), pemucatan (bleaching), penetralan (neutralizing),

pengecatan dasar, peminyakan (fat liquoring), penggemukan

(oiling), pengeringan, pelembaban, dan perenggangan.

Untuk mengetahui kualitas produk gantungan kunci dari ceker

ayam yang dihasilkan dilakukan pengujian daya serap air dari produk

yang dibuat. Pengujian daya serap air bertujuan untuk mengetahui

Page 111: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 40

kemampuan produk dalam menyimpan air,sehingga keawetan produk

bisa terjaga dengan baik.

4.1.4. Alat dan Bahan

Alat

4.1.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Gantungan Kunci dari Ceker Ayam

1. Pencucian

Dibersihkan cakar, kemudian dilakukan pemotongan.

Menimbang berat cakar (sebagai dasar penimbangan prosedur

selanjutnya).

2. Pembuangan sisik

Membuat larutan air 200% ditambah Na2S sebanyak 16 gram / 1

liter. Melarutkan Na2S menggunakan air panas, kemudian diaduk

sampai larut. Kemudian cakar ayam di masukkan ke dalam

larutan Na2S. Dan di aduk selam 1 jam.

- Pisau - Tang

- Timba - Palu

- Timbangan biasa - Termometer

- Irik

- Tampah

- Timbangan digital

- Pengaduk kayu

- Panci stainles

Bahan

- Ceker Ayam Segar - Asam Formiat (HCOOH)

- Kapur (Ca(OH)2) - Asam Sulfat (H2SO4)

- Air - pH paper

- Natrium Sulfida (Na2S) - Kromosal – B atau Tannin

- Amonium Sulfat (ZA) - Minyak tersulfonat (kuning telur)

- Teepol - Asam Asetat

- Oropon - Pewarna

- Natrium Klorida (NaCl) - Anti Jamur dan Dacron

Page 112: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 41

3. Pengapuran (Liming)

Membuat larutan kapur: 200% air, 5% kapur tohor (dari berat

cakar). Kemudian masukkan cakar, di aduk selama 30 menit.

Rendam satu malam. Dilakukan pengadukan setiap 2 jam.

4. Bersihkan cakar dari sisiknya dengan air mengalir. (Bila sisik

belum bersih, lakukan perendaman lagi).

5. Timbang cakar ayam sebagai berat bloten

6. Buang kapur (deliming).

Membuat larutan: 200% air, 1% ZA (Amonium Sulfat), 1,5%

Teepol dan 1% Oropon. Aduk 5 menit. Masukkan cakar. Aduk

selam 2-3 jam. Lakukan thumb test (Indikasinya : apabila cakar

di tekan, akan membekas / tidak kembali)

7. Bersihkan cakar dengan air mengalir selama 15 menit

8. Pengasaman (Pickling)

Buat larutan : 100% air dan 10% NaCl. Aduk sampai NaCl

larut. Masukkan cakar. Aduk 15 menit.

Ambil cakarnya. Buat 0,5% HCOOH (diencerkan 1:10).

Masukkan 1/3 HCOOH tersebut ke dalam larutan di atas,

aduk selama 5 menit, masukkan cakarnya.

Aduk lagi, masukkan 1/3 HCOOH lagi, di aduk, masukkan 1/

HCOOH.(di ambil tiap 1/3 bagian selama 3x) di aduk selama

3x 15 menit.

Buat 0,75% H2SO4 (diencerkan 1:10. Lakukan seperti langkah

diatas)

Di lakukan pengadukan selama 2 jam. Rendam semalam.

9. Cek pH kulit cakar (dengan pH paper atau indikator BCG). pH

maksimal 3,0-3,5. Dengan cara: Kulit dalam di ambil 1-1,5 cm,

bagian dalam di tetesi indicator BCG 1 tetes.

Reaksi + kulit berwarna kuning (Asam)

Reaksi - kulit berwarna biru (Basa)

Page 113: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 42

Jika reaksi menunjukkan (-) maka, di lakukan pengadukkan

lagi, hingga reaksi menunjukkan (+).

Larutan perendam cakar (larutan pickle) jangan dibuang

karena masih di gunakan untuk prosedur selanjutnya yaitu

penyamakan.

10. Penyamakan (Tanning)

Buat 100% larutan pickle + 20% tannin. Tannin diagi 4, hari

pertama larutan pickle ditambah ¼ tannin. Aduk dan rendam

semalam. Lakukan prosedur yang sama pada hari yang kedua,

ketiga dan keempat.

11. Netralisasi

Membuat larutan dari 0,5% Natrium Bikarbonat (di bagi 3 x 1/3

bagian, di masukkan 3 kali seperti perlakuan pada HCOOH dan

H2SO4). Di aduk selama 1 jam. Cakar di tiriskan dengan

menggunakan irik dan dibiarkan selama semalam (Aging).

12. Keesokan harinya di cuci dengan air mengalir.

13. Di lakukan penyamakan ulang (retanning).

Dengan membuat larutan 100% air dan 3% Kromosal-B. Aduk.

Masukkan cakar. Aduk selama 1 jam. Cuci dengan air mengalir

selama 10 menit.

14. Dilakukan tes dengan mengambil satu sampel kulit cakar ayam,

(di potong 1-1.5 cm) kemudian direndam dalam larutan asam

asetat 30% selama 30 menit. Hasilnya kulit cakar yang direndam

harus stabil, tidak membengkak.

15. Peminyakan (Fatliquoring). Dilakukan dengan cara seperti tim

nasi, suhu di jaga agar tetap stabil pada 40-60oC. Masukkan 5%

minyak sulfonat atau 10% kuning telur. Di aduk selama 1 jam.

Tapi di praktikum ini kami menggunakan kuning telur 10 %

sebagai pengganti minyak sulfonat.

16. Tambahkan anti jamur 0,5%. Aduk selama 30 menit.

Page 114: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 43

17. Fiksasi.

Dengan menambahkan 1% HCOOH. Aduk selama 60 menit,

hingga cat tidak luntur.

18. Aging.

Cakar ditiriskan / diangin-anginkan, kemudian dijemur selama

kurang lebih 4 hari.

Ambil 3 cakar ayam untuk sampel analisa daya serap air.

19. Finishing.

20. Tulang diambil dengan menggunakan tang secara perlahan-

lahan supaya kulit tidak sobek. Masukkan dakron, kemudian

pasang mata ayam (sebagai lubang rantai gantungan kunci).

Pengujian Daya Serap Air

1. Mengambil sampel gauntungan kunci dari ceker ayam

sebanyak 3 biji.

2. Mengisi beaker glass dengan air, dan mengukur volume air

dalam beaker glass, kemudian catat dalam lembar pengamatan

3. Menimbang sampel gantungan kunci dari ceker ayam (X)

4. Memasukkan sampel gantungan ceker ayam kedalam beaker

glass yang sudah terisi air.

5. Merendam gantungan kunci ceker ayam selama 5 menit.

6. Mengangkat gantungan kunci ayam, dan menimbang

gantungan ceker ayam setelah direndam (Y)

7. Mengulangi pengujian selama 3 kali.

Perhitungan Daya Serap air

Daya Serap air = Y – X x 100 %

Keterangan :

X = Berat sampel sebelum di rendam

Y = Berat sampel setelah di rendam

Page 115: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 44

4.1.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Hasil Pengujian Daya Serap Air

Berat Sampel Sebelum Di Rendam

Berat Sampel Setelah direndam

Nilai Daya Serap Air (%)

4.1.7. Pembahasan

Lembar Pembahasan :

Page 116: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 45

4.1.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur penyusunan

praktikum. Carilah referensi pendukung untuk membahas praktikum

yang telah dilaksanakan.

Page 117: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 46

4.2. PRAKTIKUM KE - 6 : PEMBUATAN OLAHAN RICA RICA CEKER

AYAM

4.2.1. Pokok Bahasan :

1. Proses pembuatan olahan rica-rica ceker ayam

2. Uji organoleptik rica-rica ceker ayam

4.2.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui proses pembuatan rica-rica ceker ayam

2. Mengetahui metode pengujian organoleptik olahan rica-rica ceker

ayam

4.2.3. Landasan Teori

Sebagai produk hasil samping ternak unggas, kaki ayam (ceker)

dapat diolah menjadi produk kuliner yang banyak diminati oleh

masyarakat. Kosrawara, dkk (2017) menyatakan kulit ceker ayam

memiliki komposisi kimia sebagai berikut : kadar air 65 %, protein 22,98

%, lemak 5,6 %, abu 3,49 % dan bahan lain 2,03 %. Ceker ayam sangat

kaya dengan kandungan omega 3 dan omega 6, masing - masing 187

mg dan 2,571 mg per 100 gram. Omega 3 dan omega 6 merupakan

asam lemak tak jenuh yang sangat penting bagi kesehatan tubuh

(Purwatiwidiastuti, 2011). Bagian kulit pada ceker ayam sebagian besar

terdiri dari atas protein dan kolagen. Secara histologis, kuli terbagi

menjadi tiga bagian yaitu epidermis, dermis/korium dan hipodermis.

Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah ceker ayam

dapat dilakukan pembuatan olahan ceker ayam rica-rica. Produk

olahan ceker rica-rica mengunakan bumbu rempah rempah sehingga

dapat meningkatkan daya simpan dan menambah nilai citra rasa.

Untuk mengetahui kualitas mutu suatu produk pangan dapat

dilakukan dua metode pengujian yaitu pengujian secara obyektif dan

pengujian secara subyektif. Produk olahan ceker rica-rica dapat

dilakukan pengujian secara subyektif yaitu dengan melakukan uji

Page 118: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 47

organoleptik dengan bantuan panca indra manusia untuk menilai

karakteristik mutu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat

karakteristik makanan dan daya terima terhadap produk pangan.

Untuk meningkatkan keempukan tekstur ceker ayam agar lebih

mudah di konsumsi, dapat dilakukan proses pemasakan menggunakan

presto. Pemasakan dengan presto ini bertujuan untuk melunakan

tulang ceker sehingga dapat menambah tingkat kesukaan produk yang

dihasilkan.

4.2.4. Alat dan Bahan

Alat

4.2.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Ceker Rica-Rica

1. Menimbang 1 Kg ceker yang sudah dibersihkan

2. Memasukkan ceker dalam alat presto memasak ceker dalam alat

presto sampai terdengar tanda alat presto ceker sudah matang.

- Pisau - Blender

- Panci

- Wajan

- Kompor

- Pisau

- Telenan

- Mangkok

- Alat Presto

Bahan

- Ceker Ayam Segar - Serai

- Minyak goreng - Jeruk nipis

- Santan Kelapa - Tomat

- Bawang merah - Jahe

- Bawang Putih

- Cabai rawit

- Garam

- Tomat

Page 119: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 48

3. Menyiapkan bumbu 10 siung bawang putih, 15 siung bawang merah,

garam secukupnya, cabe rawet secukupnya, menghaluskan seluruh

bumbu dengan blender.

4. Menumis campuran bumbu dengan api yang sedang dalam wajan

yang berisi minyak goreng.

5. Memasukan ceker yang telah dipresto kedalam wajan yang berisi

bumbu.

6. Menambahkan air secukupnya,dan mengaduk sampai air agak

mengering.

7. Menambahkan air jeruk nipis dan di aduk hingga merata.

8. Menambahkan irisan tomat dan di masak sebentar hingga layu

Prosedur Pengujian Organoleptik Ceker Rica - Rica

Pengujian organoleptik ceker rica-rica dilakukan dengan

pengamatan secara subyektif menggunakan panca indra. Pada

pengujian tingkat kesukaan melibatkan 5 panelis untuk mengetahui

tingkat kesukaan rendang yang dibuat dengan cara memberikan

penilaiannya berdasarkan tingkat kesukaannya. Untuk pengukuran rasa,

aroma dan warna produk ceker rica-rica yang dibuat dilakukan dengan

menggunakan metode Kefford Schristi dengan melibatkan 5 panelis.

Hasil penilaian kualitatif panelis kemudian diambil nilai rata rata untuk

menentukan nilai akhir produk ceker rica-rica. Pengujian organoleptik ini,

panelis akan diberikan lembar pengamatan di setiap parameternya.

Pada lembar pengamatan terdapat beberapa kriteria penilaian yang

dibuat dengan sistem skoring. Panelis memberikan penilaian

berdasarkan skor yang sudah ditentukan mulai 1 sampai 4 (kurang suka,

agak suka, cukup suka, dan sangat suka). Hasil penelian panelis

kemudian di ambil nilai rata rata untuk menentukan kesimpulan dari hasil

uji organoleptik produk rendang yang dibuat.

Page 120: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 49

4.2.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Pengujian Organoleptik

1. Parameter warna

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

2. Parameter Rasa

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

3. 4.Parameter Aroma

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

Page 121: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 50

4.2.7. Pembahasan

4.2.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur penyusunan

praktikum. Carilah referensi pendukung untuk membahas praktikum

yang telah dilaksanakan.

Lembar Pembahasan :

Page 122: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 51

5.1. PRAKTIKUM KE - 7 : PEMBUATAN KRIPIK USUS AYAM

5.1.1. Pokok Bahasan :

1. Pembuatan produk olahan kripik usus ayam

2. Uji kualitas kripik usus ayam

5.1.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui dan mempraktekan teknik pembuatan kripik usus ayam

2. Menegetahui prosedur pengujian kualitas kripik usus ayam

5.1.3. Landasan Teori

Usus merupakan limbah atau hasil samping olahan ternak

unggas. Setiap 100 gram usus ayam mengandung energi sebesar 94

kkal, lemak 2, 06 gr, kolesterol 240 mg, protein 17,66 gr, Na 69 mg, K

237 mg. Usus ayam merupakan salah satu jeroan (by product) yang

berperan sebagai salah satu organ pencernaan, dimana usus ini menjadi

salah satu tempat lewatnya kotoran ayam sebelum dibuang keluar tubuh.

Menurut Harimurti dan Rahayu (2009) dalam Tasse,dkk (2019) Di dalam

usus terdapat banyak bakteri, oleh karena itu usus sangat mudah rusak

apabila tidak ditangani dengan baik. Sebagai upaya diversifikasi pangan

dari produk hasil samping peternakan, bahwa usus merupakan limbah

dari hasil olahan daging ayam dapat diubah menjadi bahan pangan yang

bernilai ekonomis tinggi, salah satunya dengan pembuatan kripik usus

ayam.

Kripik adalah suatu bahan pangan yang terbuat dari bahan

nabati maupun bahan hewani. Kripik usus merupakan salah satu produk

olahan limbah hasil peternakan yang mempunyai nilai mutu pangan

tinggi. Pada proses pembuatan kripik usus diperlukan dua jenis bahan

BAB V OLAHAN USUS AYAM

Page 123: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 52

yaitu bahan utama berupa usus ayam dan bahan pendukung yang terdiri

dari tepung dan beberapa bumbu yang berfungsi untuk meningkatkan

nilai citarasa dari kripik usus yang dihasilkan. Tujuan penambahan

tepung dan beberapa bumbu dalam pembuatan kripik usus adalah untuk

memperbaiki tekstur dan rasa gurih pada produk yang dihasilkan.

Kualitas kripik usus dapat diketahui dari beberapa pengujian

yaitu uji organoleptik, kadar air, asam lemak bebas. Pengujian

organoleptik dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

kesukaan responde terhadap produk kripik usus yang dibuat. Pengujian

kadar air, dan asam lemak bebas dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui nilai gizi dari produk kripik usus yang dibuat.

5.1.4. Alat dan Bahan

- Kompor - Kertas saring Whatman

- Cawan proselin - Petridis

- Wajan - Penjepit Tabung

- Oven - Corong penyaring

- Pengaduk - Panci Stainles

- Timbangan digital - Peniris Minyak

- Buret - Alat Titrasi

- Eryemeyer

- Neraca analitic

- Desikator

Bahan

- Usus Ayam

Minyak goreng

- Tepung beras

- Bumbu

- n-Heksan

- Metylalkohol

- Pnolptealyn

- KOH 0,1 N

Page 124: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 53

5.1.5. Prosedur Praktikum

Pembuatan Kripik Usus

1. Sortasi

Memilih/ menyelaksi usus ayam untuk mengantisipasi adanya usus

yang rusak, terkontaminasi jamur. Kemudian menimbang usus sekitar

1 Kg.

2. Pencucian

Usus ayam dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran

yang menempel.

3. Perendaman

Merendam usus dengan air hangat selama 15 menit. Kemudian

ditiriskan untuk mengurangi kadar air.

4. Blanching

Mencampur usus ayam dengan bumbu kemudian dilakukan

pemanasan pada suhu 750C selama 15 menit.

5. Penggorengan

Menambahkan usus yang sudah dilakukan blanching dan bumbu,

kemudian dilakukan penggorengan dengan api kecil.

6. Penirisan

Meniriskan kripik usus dengan tujuan untuk mengurangi kadar minyak

goreng dalam produk.

Prosedur Pengujian Organoleptik

Pengujian organoleptik Kripik usus dilakukan dengan

pengamatan secara subyektif menggunakan panca indra. Pada

pengujian tingkat kesukaan melibatkan 5 panelis untuk mengetahui

tingkat kesukaan rendang yang dibuat dengan cara memberikan

penilaiannya berdasarkan tingkat kesukaannya. Untuk pengukuran rasa,

aroma dan warna produk kripik usus yang dibuat dilakukan dengan

menggunakan metode Kefford Schristi dengan melibatkan 5 panelis.

Hasil penilaian kualitatif panelis kemudian diambil nilai rata rata untuk

Page 125: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 54

menentukan nilai akhir produk kripik usus. Pengujian organoleptik ini,

panelis akan diberikan lembar pengamatan di setiap parameternya.

Pada lembar pengamatan terdapat beberapa kriteria penilaian yang

dibuat dengan sistem skoring. Panelis memberikan penilaian

berdasarkan skor yang sudah ditentukan mulai 1 sampai 4 (kurang suka,

agak suka, cukup suka, dan sangat suka). Hasil penelian panelis

kemudian di ambil nilai rata rata untuk menentukan kesimpulan dari hasil

uji organoleptik produk rendang yang dibuat.

Prosedur Pengukuran Kadar Air

1. Menimbang cawan kosong

2. Menambahkan sample sebanyak ± 10 gram ke dalam cawan

3. Memasukkan cawan ke dalam oven selama 3 jam pada suhu 105 –

110 0C.

4. Mendinginkan cawan dalam desikator selama 30 menit

5. Menimbang (cawan + sampel ) sampai mencapai bobot konstan

Prosedur Pengukuran Kadar Asam Lemak Bebas

1. Menimbang sample sebanyak ±3,0 gram dimasukkan kedalam

Erlenmeyer.

2. Menambahkan sampel dalam erlemeyer 4 ml metylalkohol dan

2,5 ml n-Hexana.

3. Menambahkan 3 tetes indicator Phenolptalein

4. Melakukan titrasi sampel yang dibuat dengan larutan KOH yang

telah diketahui normalitasnya sampai terjadi perubahan warna.

5. Mencatat volume KOH yang terpakai.

Rumus perngukuran asam lemak bebas sebagai berikut :

Page 126: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 55

Keterangan :

BM Asam palmitat : 256

BM Asam laurat : 200

BM Asam oleat : 282

BM Asam stearat : 284

5.1.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Pengujian Organoleptik Kripik Usus

1. Parameter warna

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

2. Parameter Rasa

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

Page 127: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 56

3. Parameter Aroma

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

Lembar Pengamatan Pengukuran Kadar Air Kripik Usus

Berat Cawan + Sampel

Berat cawan setelah ditambahkan sampel dan di oven

Nilai Kadar Air (%)

Lembar Pengamatan Pengukuran Kadar Asam Lemak Bebas

No Massa

Sampel

Normalitas

KOH

Vol

Titrasi

Kadar ALB (%)

Asam

Palmitat

Asam

Laurat

Asam

Oleat

Asam

Stearat

I

II

II

Rata – Rata

Keterangan :

BM Asam palmitat : 256

BM Asam laurat : 200

BM Asam oleat : 282

BM Asam stearat : 284

Page 128: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 57

5.1.7. Pembahasan

5.1.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur penyusunan

praktikum. Carilah referensi pendukung untuk membahas praktikum

yang telah dilaksanakan

Lembar Pembahasan :

Page 129: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 58

5.2. PRAKTIKUM KE - 8 : PEMBUATAN SOSIS DARI USUS AYAM

5.2.1. Pokok Bahasan :

1. Pembuatan produk sosis dari usus ayam

2. Uji kualitas sosis dari usus ayam

5.2.2. Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui teknik pembuatan sosis dari usus ayam

2. Menegetahui prosedur pengujian kualitas sosis dari usus ayam

5.2.3. Landasan Teori

Sosis memiliki definisi yang sangat beragam. Berdasarkan

karakteristiknya, sosis didefinisikan sebagai produk olahan daging yang

terbuat dari red meat, daging unggas, atau kombinasi keduanya

dicampur dengan air, pengikat (emulsifier), dan bumbu (Essien, 2003).

sosis dapat didefinisikan dari berbagai kriteria yaitu berdasarkan bentuk,

tipe, dan proporsi daging. Berdasarkan bentuknya, sosis didefinisikan

sebagai produk silindris dengan ujung hemisperikal.

Sosis dibedakan berdasarkan tipenya menjadi beberapa jenis

yaitu sosis mentah, sosis matang, sosis fermentasi, dan sosis emulsi.

Sosis mentah merupakan jenis sosis yang dijual tanpa melalui proses

pematangan, penggaraman, dan pengasapan. Sosis mentah dijual

dalam keadaan segar dan beku. Sosis matang adalah sosis yang

mengalami pemasakan melalui pengovenan, penggorengan, atau

pemanggangan setelah proses pengisian dalam selongsong. Langkah

pemasakan ditujukan untuk meningkatkan keamanan dan kepraktisan.

Sosis fermentasi adalah sosis yang memiliki umur simpan relatif panjang

akibat adanya produksi asam laktat selama proses fermentasi. Asam

laktat yang dihasilkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri

pathogen dengan mekanisme penurunan pH. Sosis emulsi adalah tipe

sosis yang dimasak dan atau diasap. sosis emulsi memiliki kemiripan

dengan sosis mentah. Stabilitas emulsi pada sosis dipengaruhi oleh

Page 130: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 59

temperatur selama emulsi, proses emulsifikasi, partikel lemak, pH,

viskositas emulsi. Penggilingan dan pemanasan yang berlebihan dan

terlalu cepat dapat memecah emulsi dalam pembuatan sosis.

Dalam pembuatan sosis menggunakan bahan baku utama dan

bahan baku tambahan. Bahan baku utama yang digunakan adalah usus

ayam. Usus ayam merupakan limbah hasil produksi peternakan. Usus

merupakan salah satu organ yang berperan dalam saluran pencernaan

pada ayam. Sebagai bahan utama dalam pembuatan sosis, usus ayam

yang digunakan harus benar bersih dan higienis. Sebagai saluran

pencernaan, usus ayam menganadung berbagai mikroba baik yang

positif dan negatif. Untuk membersihkan usus ayang akan digunakan

sebagai bahan utama dalam pembuatan sosis perlu dilakukan

perendamaan pada air panas. Tujuan perendaman adalah untuk

mematikan bakteri yang masih menempel dalam usus.

Bahan tambahan dalam pembuatan sosis adalah bahan

pengikat. Bahan pengikat yang digunakan dalam pembuatan sosis

harus mengandung protein tinggi. Selain bahan pengikat dalam

pembuatan sosis juga terdapat bahan pengisi. Perbedaan bahan

pengikat dan bahan pengisi adalah berdasarkan kandungan protein dan

karbohidrat. Bahan pengisi mengandung karbohidrat yang tinggi

dibanding bahan pengikat. Pemilihan bahan pengikat dan bahan pengisi

yang akan digunakan harus memiliki daya serap air yang baik, memiliki

rasa yang enak, memberikan warna yang menarik, dan harganya murah.

Parameter pengujian yang digunakan untuk mengukur kualitas

sosis usus ayam adalah uji organoleptik, daya serap air, derajat

keasaman (pH). Uji organoleptik yang dilakukan meliputi warna, rasa,

tekstur, dan kekenyalan sosis. pH atau derajat keasaman merupakan

indikator untuk mengetahui tingkat emlusi sosis yang telah dibuat. Daya

serap air dipengaruhi oleh nilai pH sosis. Pada pH lebih tinggi atau lebih

rendah dari titik isoelektrik protein daging, daya serap air akan meningkat

dan menurun pada titik pH isoelektrik.

Page 131: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 60

5.2.4. Alat dan Bahan

Alat

- Kompor - Beaker glass

- Selongsong plastik

- Panci

- Food prosesor

- Timbangan digital

- pH meter

- Cawan porselin

- Oven

Bahan

- Usus Ayam - lada

Minyak goreng - pala

- Telur - merica

- Bawang putih

- Es batu

- Tepung terigu

- Garam

- Oenyedap rasa

- Bawang merah

5.2.5. Prosedur Praktikum

Prosedur Pembuatan Sosis Dari Usus Ayam

1. Menimbang 300 gram usus ayam

2. Merendam usus ayam dalam air panas selama 15 menit

3. Menghaluskan usus ayam menggunakan food prosesor dengan

menambahkan serutan es batu

4. Memasukan bawang merah, bawang putih, lada, pala,

merica,garam, penyedap rasa, merica, dan telur

5. Masukan adonan sosis dalam selongsong sosis

6. Masak sosis dalam panci yang berisi air mendidih sekitar 20

menit

7. Dinginkan sosis yang sudah matang

Page 132: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 61

Prosedur Pengujian Organoleptik Sosis Usus Ayam

Pengujian organoleptik sosis dilakukan dengan pengamatan

secara subyektif menggunakan panca indra. Pada pengujian tingkat

kesukaan melibatkan 5 panelis untuk mengetahui tingkat kesukaan

rendang yang dibuat dengan cara memberikan penilaiannya

berdasarkan tingkat kesukaannya. Untuk pengukuran rasa, aroma,

warna dan kekenyalan produk sosis yang dibuat dilakukan dengan

menggunakan metode Kefford Schristi dengan melibatkan 5 panelis.

Hasil penilaian kualitatif panelis kemudian diambil nilai rata rata untuk

menentukan nilai akhir produk sosis. Pengujian organoleptik ini, panelis

akan diberikan lembar pengamatan di setiap parameternya. Pada

lembar pengamatan terdapat beberapa kriteria penilaian yang dibuat

dengan sistem skoring. Panelis memberikan penilaian berdasarkan

skor yang sudah ditentukan mulai 1 sampai 4 (kurang suka, agak suka,

cukup suka, dan sangat suka). Hasil penelian panelis kemudian di ambil

nilai rata rata untuk menentukan kesimpulan dari hasil uji organoleptik

produk rendang yang dibuat.

Prosedur Pengukuran pH (Derajat keasaman) Sosis

Alat pH meter distandarisasi terlebih dahulu. Ujung elektroda

di masukan pada adonan pupuk di beberapa tempat. Ujung elektroda

di angkat dari adonan sosis jika pembacaan nilai pH meter telah

konstan. Pengukaran pH dilakukan sebelum di masak dan setelah di

masak dengan menggunakan alat pH meter. Catat nilai pH setiap

pengukuran dalam form hasil pengamatan.

Prosedur Pengukuran Daya Serap Air Sosis

1. Mengambil sampel gauntungan sosis sebanyak 3 biji.

2. Mengisi beaker glass dengan air, dan mengukur volume air dalam

beaker glass, kemudian catat dalam lembar pengamatan

3. Menimbang sampel sosis (X)

Page 133: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 62

4. Memasukkan sampel sosis kedalam beaker glass yang sudah terisi

air.

5. Merendam sosis selama 5 menit.

6. Mengangkat sosis, dan menimbang gantungan ceker ayam setelah

direndam (Y)

7. Mengulangi pengujian selama 3 kali.

Perhitungan Daya Serap air

Daya Serap air = Y – X x 100 %

Keterangan :

X = Berat sampel sebelum di rendam

Y = Berat sampel setelah di rendam

5.2.6. Hasil Pengamatan

Lembar Pengamatan Pengujian Organoleptik Sosis Usus

1. Parameter warna

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

2. Parameter Rasa

Panelis Skor

1

2

3

Page 134: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 63

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

3. Parameter Aroma

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

4. Parameter Kekenyalan

Panelis Skor

1

2

3

4

5

Keterangan : skor 1 : kurang suka, Skor 2 : agak suka, Skor 3: Cukup suka, Skor 4 : sangat suka

Lembar Pengamatan Pengukuran Derajat Keasaman (pH) Sosis

pH adonan sosis sebelum di masak

pH sosis setelah dimasak

Page 135: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 64

Lembar Pengamatan Pengukuran Daya Serap Air

Berat Sampel Sebelum Di Rendam

Berat Sampel Setelah direndam

Nilai Daya Serap Air (%)

5.2.7. Pembahasan

Lembar Pembahasan :

Page 136: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 65

5.2.8. Evaluasi

Buatlah laporan praktikum sesuai dengan prosedur

penyusunan praktikum. Carilah referensi pendukung untuk membahas

praktikum yang telah dilaksanakan.

Page 137: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 66

Alfisyahrin, R.R., Siti, A., Eko, N. 2014. Analisis Respon Stakeholders Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat Home Industri Pengolahan Ceker dan Bulu Ayam di Kelurahan Kampung Mandar Banyuwangi. Jurnal Ilmu-ilmu Peternakan 25(2):62-70.

Anggraeni, D.A., Simon, B.W, Dian, W.N. 2014. Proporsi Tepung Porang

(Amorphophallus Muellri Blume) : Tepung Maizena Terhadap Karakteristik Sosis Ayam. Jurnal Pangan dan Agroindustri 2(3): 214-223.

Ansori, M.I, Jaka, D.P, Permana, A.2017. Pengaruh Penambahan EM4

Dalam Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Seledri. Jurnal Sain dan Terapan Poltekni Hasnur 5(2): 1-7.

Ansur, P., Ratih, K. 2018. Modul Praktikum Teknologi Pupuk dan

Pemupukan. Jurusan Agroteknologi. Universitas Gunadarma. Estiasih, T., Joni,K. 2016. Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi Produksi

Keripik Usus Pepaya di Kelompok Wanita Tani Sari Rejo Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Jurnal Teknologi Pangan 7(3): 124-130

Fona, Z., Eka, K., Raudah. 2017. Pengembangan Unit Usaha Nugget Sehat

di Politeknik Negeri Lhoksumawe. Jurnal Pengabdian Masyarakat Agrokretif.

Gesriantuti, N., Elsie, Israwati, H., Nofripa, H., Yerry, B.2017. Pemanfaatan

Limbah Organik Rumah Tangga Dalam Pembuatan Pupuk Bokhasi di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Jurnal Untukmu Negeri 1(1): 72-77.

Hartawan, M.,dkk. 2016. Penuntun Praktikum Teknologi Hasil Ternak.

Fakultas Peternakan. Universitas Udayana. Kuswara,S.,dkk.2017. Produksi Pangan Untuk Industri Rumah Tangga

Krupuk Ceker Goreng. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Muntikah, Marzam, R. 2017. Ilmu Teknologi Pangan. Bahan Ajar. Pusat

Sumber Daya Manusia Kesehatan. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Kementrian Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 138: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 67

Nugroho, W.T. 2018. Diktat Praktikum Pasca Panen Peternakan. Program Studi Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas Tidar.

Nurwanto, Sri, M. 2003. Teknologi Hasil Ternak. Buku Ajar. Fakultas

Peternakan. Universitas Diponegoro Semarang. Palupi, R. 2015. Buku Petunjuk Laboratorium Teknologi Pengolahan Daging.

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Patriani, P.,dkk. 2020. Teknologi Pengolahan Daging. Medan : Anugrah Jaya

Press. Putra, B.W.R.I, Reny, R. 2019. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah

Buah dengan Penambahan Bioaktivator EM4. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 11(1): 44-56.

Sugiarto,N.M, Toana,Nova, R, Haerani, Marhaeni, Sri, S.2018. Prosiding

SEMNAS PERSEPSI III MANADO: Penambahan Beberapa Sayuran Pada Nugget Ayam.Manado: Unsrat Press.

Suryaningsih, W. 2014. Karakterisasi Sosis Ayam Dengan Penambahan

Edamame Sebagai Bahan Subtitusi. Jurnal Ilmiah Inovasi 13(3): 296-305.

Tass, A.M., Fitrianingsih, Dedem, S. 2019. Inobasi Penganeragaman Produk

Olahan usus Pada kelompok Warung Bakso Di Kecamatan Baruga Kota Kendari. Jurnal pengamas 2(2):144-151.

Tim Pengajar. 2015. Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Limbah

Ternak. Laboratorium Jurusan Ilmu Peternakan. Fakultas Sains dan teknologi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

Tufaila, M. Yusriana. Alam, S. 2014. Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi

Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah Pada Ultisol Puosu Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan. Jurnal. Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Halu Oleo, Kendari.

Page 139: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 68

Lampiran 1. Contoh Format Judul Laporan Praktikum

LAMPIRAN

“JUDUL”

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh :

Nama Mahasiswa

NIM 12345678

LABORATORIUM PENGOLAHAN HASIL TERNAK

PROGRAM STUDI PENGOLAHAN HASIL TERNAK UNGGAS

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI PUTRA SANG FAJAR BLITAR

BLITAR 2020

Page 140: PENYUSUNAN MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH INOVASI …

Modul Praktikum| 69

Lampiran 2. Perbandingan Karbon dan Nitrogen Bahan Organik

Sumber : Ansur,dkk (2019)