-
i
PENYELESAIAN DEBITUR WANPRESTASI DENGAN JAMINAN
FIDUSIA DI BANK BRI UNIT SIMPANG PEBEM KOTA PALEMBANG
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum
Oleh :
AMIN RAIS
NIM. 502015114
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2019
-
ii
ii
ii
-
iii
iii
-
iv
iv
-
v
v
MOTTO :
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kadar
kesanggupannya”
(QS Al Baqarah : 286)
Ku Persembahkan Kepada :
Keluarga Besar Ahmad Baihaqi bin Abdul
Majid Bin Rais dan Badarudin bin Ahmad
Ayah dan Ibu
Saudara dan Saudariku
Keluarga Besar BRIMPALS FH-UMP
Angkatan BR.23 Air Rimba Dempo
Almamater yang ku banggakan
-
vi
vi
ABSTRAK
PENYELESAIAN DEBITUR WANPRESTASI DENGAN JAMINAN
FIDUSIA DI BANK BRI UNIT SIMPANG PEBEM KOTA PALEMBANG
Jaminan fidusia telah digunakan di Indonesia sejak zaman
penjajahan
Belanda sebagai suatu bentuk jaminan yang lahir dari
yurisprudensi. fidusia telah
mengalami perkembangan yang cukup berarti misalnya menyangkut
kedudukan
para pihak. Sehubungan dengan penjaminan ini, apa yang harus
dilakukan oleh
penerima fidusia (kreditur). Apabila pemberi fidusia (debitur)
melalaikan
kewajibannya atau cidera janji yang berupa lalainya. Pemberi
fidusia (debitur),
memenuhi kewajibannya pada saat pelunasan utangnya sudah matang
untuk
ditagih, maka dalam peristiwa seperti itu penerima fidusia
(kreditur) bisa
melaksanakan eksekusinya atas benda jaminan fidusia. Ketentuan
ini didasarkan
pada Pasal 29 ayat 1 (a) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang Jaminan
Fidusia yang berdasarkan Ketuhanan Maha Esa, Irah-irah inilah
yang memberikan
titel eksekutorial yang mensejajarkan kekuatan akta tersebut
dengan putusan
Pengadilan. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait
perjanjian kredit
dengan jaminan fidusia dengan judul: “Penyelesaian Debitur
Wanprestasi Dengan
Jaminan Fidusia di BANK BRI Unit Simpang Pebem Kota
Palembang”.
Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, permasalahan
tersebut
merupakan bagaimana tanggung jawab yang debitur wanprestasi pada
perjanjian
kredit dengan jaminan fidusia dan bagaimana cara penyelesaian
debitur
wanprestasi pada perjanjian kredit dengan jaminan fidusia.
Metode yang digunakan
dalam penulisan skripsi ini adalah metode yuridis-normatif
(legal research) dengan
pendekatan masalah melalui pendekatan undang-undang (statue
approach), dengan
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, serta bahan non
hukum kemudian
dilanjutkan dengan analisa bahan hukum.
Berdasarkan kesimpulan, bentuk tanggung jawab yang dilakukan
debitur
pada perjanjian kredit dengan jaminan fidusia adalah debitur
harus membayar
semua ganti rugi yang diderita oleh kreditur, selain itu debitur
juga harus
menyerahkan benda yang menjadi obyek jaminan kepada kreditur.
dan cara
penyelesaian debitur wanprestasi pada perjanian kredit dengan
jaminan fidusia
yaitu dengan cara litigasi atau kreditur mengajukan gugatan
perdata di pengadilan
Negeri dan melakukan eksekusi terhadap benda yang menjadi obyek
jaminan
fidusia sesuai dengan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
Tentang
Jaminan Fidusia, dan juga dapat dengan cara non litigasi yaitu
kedua belah pihak
yang bersengketa bermusyawarah mencari solusi bagaimana cara
dapat
menyelesaikan masalah tanpa harus merugikan kedua belah
pihak.
Kata Kunci : Penyelesaian Sengketa, Debitur, Wanprestasi,
Jaminan Fidusia
-
vii
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
serta shalawat
dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta
keluarga
dan para sahabat, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul ;
"PENYELESAIAN DEBITUR WANPRESTASI DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI
BANK BRI UNIT SIMPANG PEBEM KOTA PALEMBANG"
Penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat mendapatkan
gelar Sarjana
Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah
Palembang/
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan,
kekeliruan, dan
kekhilafan semua ini tidak lain karena penulis adalah sebagai
manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan dan banyak kelemahan, akan tetapi
berkat adanya bantuan
dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya
kesukaran dan
kesulitan tersebu dapat dilalui, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1.Bapak Dr. Abid Djazuli, SE, MM, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah
Palembang.
2.Ibu Dr. Hj. Sri Suatmiati, SH., M.Hum. selaku Dekan Fakultas
Hukum
Universitas Muhammadiyah Palembang
3.Wakil Dekan I, II, III dan IV Fakultas Hukum Universitas
Muhammadiyah
Palembang
-
viii
viii
-
ix
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
......................................................................................................
i
PERSETUJUAN
.......................................................................................
ii
PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI
.......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN
.....................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
............................................................. v
ABSTRAK
................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR
...............................................................................
vii
DAFTAR ISI
.............................................................................................
ix
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
................................................................................
1
B. Permasalahan
..................................................................................
4
C. Ruang Lingkup dan Tujuan
............................................................ 4
D. Kerangka Konseptual
.....................................................................
5
E. Metode Penelitian
..........................................................................
6
F. Sistematika Penulisan
....................................................................
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penyelesaian Sengketa
.................................................. 10
B. Pengertian Debitur
.........................................................................
20
C. Pengertian Wanprestasi
..................................................................
22
D. Pengertian Jaminan Fidusia
.............................................................
27
-
x
x
BAB III. PEMBAHASAN
A. Tanggungjawab Debitur Wanprestasi Pada Perjanjian Kredit
Dengan
Jaminan Fidusia
.............................................................................
38
B. Cara Penyelesaian Wanprestasi Pada Perjanjian Kredit Dengan
Jaminan
Fidusia
............................................................................................
47
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
.....................................................................................
64
B. Saran
..............................................................................................
66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari pembangunan
nasional,
merupakan salah satu upaya untuk mencapai masyarakat yang adil
dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam
rangka memelihara dan meneruskan pembangunan yang
berkesinambungan,
para pelaku pembangunan baik pemerintah maupun masyarakat,
baik
perseorangan maupun badan hukum, memerlukan dana yang besar.
Seiring
dengan meningkatnya kegiatan pembangunan, meningkat pula
kebutuhan
terhadap pendanaan yang sebagian besar dana yang diperlukan
untuk
memenuhi kebutuhan tersebut yang diperoleh melalui kegiatan
pinjam-meminjam kredit.
Menurut D. Y. Witanto lembaga keuangan, baik bank maupun non
bank memegang peranan strategis dalam lalu lintas transaksi
bisnis di
era modern saat ini, hampir tidak ada aktivitas bisnis pada
zaman ini
yang tidak membutuhkan jasa lembaga keuangan dan perbankan,
karena sistem transaksi yang dilakukan perlahan-lahan mulai
bergeser
dari sistem transaksi manual (manual transaction) ke sistem
transaksi
digital (digital transaction) dengan menggunakan perangkat
elektronik
dan koneksi jaringan internet, kenyataan tersebut dipicu oleh
beberapa
alasan, antara lain karena sistem transaksi digital dipandang
lebih
memberikan kemudahan, kecepatan dan kepraktisan karena dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa terbatasi oleh ruang
dan
waktu. 1
1 D.Y. Witanto, Hukum Jaminan Fidusia dalam Perjanjijan
Pembiayaan Konsumen, (Bandung
: CV. Mandar Maju, 2015), hal. 1.
-
2
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan peran lembaga
keuangan
dalam aktivitas bisnis dan perdagangan secara simultan telah
memicu
lahirnya lembaga-lembaga non bank (LKNB) yang memberikan
fasilitas (jasa) pembiayaan bagi masyarakat melalui sistem
pembayaran
secara angsuran (kredit), hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kebutuhan
masyarakat terhadap konsumsi barang dan jasa terus atau
semakin
meningkat, kondisi tersebut tentunya menjadi peluang yang
cukup
menjanjikan bagi para pelaku usaha untuk dapat menarik
keuntungan
dengan membuka peluang bisnis di bidang pembiaayaan dan
fasilitas
jasa keuangan (finance).2
Terkait dengan adanya jaminan dengan transaksi kredit antara
kreditur
dan debitur maka diperlukan adanya suatu lembaga jaminan. Salah
satu
lembaga jaminan yang digunakan adalah lembaga jaminan fidusia.
Jaminan
fidusia telah digunakan di Indonesia sejak zaman penjajahan
Belanda sebagai
suatu bentuk jaminan yang lahir dari yurisprudensi. Bentuk
jaminan ini
digunakan secara luas dalam transaksi pinjam-meminjam karena
proses
pembebanannya dianggap sederhana, mudah dan cepat, walau dalam
beberapa
hal dianggap kurang menjamin adanya kepastian hukum. Dalam
perjalanannya, fidusia telah mengalami perkembangan yang cukup
berarti
misalnya menyangkut kedudukan para pihak.
Fidusia ini sendiri merupakan istilah lama yang sudah dikenal
dalam
bahasa Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999
tentang
Jaminan Fidusia ini disebut juga dengan istilah penyerahan hak
milik secara
kepercayaan, dari debitur kepada kreditur. 3 Penyerahan hak
milik secara
kepercayaan dalam fidusia ini lazim disebut juga dengan
penyerahan
Constitutum Possesorium (penyerahan dengan melanjutkan
penguasaannya).
2 Ibid
3 H. Martin Roestamy, Hukum Jaminan Fidusia, (Jakarta :
Percetakan Penebar Swadaya,
2009), hal.48
-
3
“Kontruksi Fidusia adalah penyerahan hak milik atas
barang-barang debitur
kepda kreditur sedang penguasaan fisik atas barang-barang itu
tetap pada
debitur (Costitutum Posesorium) dengan syarat bahwa bilaman
debitur
melunasi hutangnya, maka kreditur harus mengembalikan hak milik
atas
barang-barang itu kepada debitor.4
Sehubungan dengan penjaminan ini, apa yang harus dilakukan
oleh
penerima fidusia (kreditur). Apabila pemberi fidusia (debitur)
malalaikan
kewajibannya atau cidera janji yang berupa lalainya. Pemberi
fidusia (debitur),
memenuhi kewajibannya pada saat pelunasan utangnya sudah matang
untuk
ditagih, maka dalam peristiwa seperti itu penerima fidusia
(kreditur) bisa
melaksanakan eksekusinya atas benda jaminan fidusia. Ketentuan
ini di
dasarkan pada Pasal 29 ayat 1 (a) Undang-Undang Nomor 42 Tahun
1999
tentang Jaminan Fidusia yang berdasarkan ketuhanan maha esa,
Irah-irah
inilah yang memberikan titel eksekutorial yang mensejajarkan
kekuatan akta
tersebut dengan putusan Pengadilan.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan tersebut
diatas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait perjanjian
kredit dengan
jaminan fidusia dengan judul: “PENYELESAIAN DEBITUR
WANPRESTASI DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI BANK BRI UNIT
SIMPANG PEBEM KOTA PALEMBANG”.
4 Munir Fuady, Jaminan Fidusia Revisi Kedua, (Jakarta : Citra
Aditya Bakti, 2003), hal.10
-
4
B. Permasalahan
Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1.Bagaimanakah tanggungjawab debitur apabila terjadi wanprestasi
pada
perjanjian kredit dengan jaminan fidusia?
2.Bagaimanakah cara penyelesaian wanprestasi pada perjanjian
kredit dengan
jaminan fidusia?
C. Ruang Lingkup dan Tujuan
Dalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan dalam
pembahasan masalah dengan menitikberatkan pada Penyelesaian
Debitur
Wanprestasi Dengan Jaminan Fidusia Di Bank BRI Unit Simpang
Pebem Kota
Palembang dan tidak menutup kemungkinkan untuk juga membahas
hal-hal
lain yang berhubungan dengan permasalahan. Tujuan penelitian ini
adalah
untuk mengetahui :
1.Untuk mengetahui penyelesaian debitur wanprestasi dengan
jaminan
fidusia di bank bri unit simpang pebem kota palembang
2.Untuk mengetahui Bagaimana cara penyelesaian wanprestasi
pada
perjanjian kredit dengan jaminan fidusia.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
tambahan
ilmu pengetahuan bagi penulis dan sekaligus merupakan
sumbangan
pemikiran khususnya bagi Hukum Perdata yang dipersembahkan
sebagai
pengabdian pada Almamater
-
5
D. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual atau definisi operasional adalah kerangka
yang
menggambarkan hubungan antara definisi-definisi atau
konsep-konsep khusus
yang akan diteliti. Definisi-definisi yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1.Penyelesaian Sengketa adalah serangkaian proses yang bertujuan
untuk
menyelesaikan sengketa antara pihak-pihak. Pada mulanya
penyelesaian
sengketa dilihat sebagai suatu alternatif dari keputusan hakim,
atas suatu
keputusan mengenai sengketa menurut hukum.
2.Debitur adalah pihak yang berhutang ke pihak lain, biasanya
dengan
menerima sesuatu dari kreditur yang dijanjikan debitur untuk
dibayar
kembali pada masa yang akan datang. Pemberian pinjaman
kadang
memerlukan juga jaminan atau agunan dari pihak debitur. Jika
seorang
debitur gagal membayar pada tenggat waktu yang dijanjikan, suatu
proses
koleksi formal dapat dilakukan yang kadang mengizinkan penyitaan
harta
milik debitur untuk memaksa pembayaran.5
3.Wanprestasi artinya tidak memenuhi sesuatu yang diwajibkan
seperti yang
telah ditetapkan dalam perikatan. Tidak dipenuhinya kewajiban
oleh
debitur disebabkan oleh dua kemungkinan alasan, yaitu: karena
kesalahan
debitur, baik dengan sengaja tidak dipenuhi kewajiban maupun
karena
5 Wikipedia bahasa Indonesia, "Debitur", diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/
Debitur, pada tanggal 1 mei 209 pukul 10.00.
-
6
kelalaian dan karena keadaan memaksa (overmacht atau force
majeure),
jadi di luar kemampuan debitur.6
4.Jaminan Fidusia adalah jaminan kebendaan atas benda bergerak
baik yang
berwujud maupun tidak berwujud sehubungan dengan
hutang-piutang
antara debitur dan kreditur. Jaminan fidusia diberikan oleh
debitur kepada
kreditur untuk menjamin pelunasan hutangnya. Jaminan Fidusia
diatur
dalam Undang-undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia.
Jaminan fidusia ini memberikan kedudukan yang diutamakan
privilege
kepada penerima fidusia terhadap kreditor lainnya. Dari definisi
yang
diberikan jelas bagi kita bahwa Fidusia dibedakan dari Jaminan
Fidusia,
dimana Fidusia merupakan suatu proses pengalihan hak kepemilikan
dan
Jaminan Fidusia adalah jaminan yang diberikan dalam bentuk
fidusia.7
E. Metode Penelitian
Metode penelitian mempunyai beberapa pengertian, yaitu (a)
logika
dari penelitian ilmiah, (b) studi terhadap prosedur dan teknik
penelitian, dan (c)
suatu sistem dari prosedur dan teknik penelitian. Berdasarkan
hal ini, dapat
dikatakan bahwa metode penelitian merupakan suatu sarana pokok
dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.Oleh
karena itu,
penelitian bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara
sistematis,
6 Denta Kalla Nayyira, "Apa yang dimaksud dengan wanprestasi
dalam hukum
perdata?", diakses dari
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wanprestasi
-dalam-hukum-perdata/13413, pada tanggal 1 mei 2019 pukul 10.25.
7 Wikipedia bahasa Indonesia, "Jaminan fidusia", diakses dari
https://id.wikipedia.org/
wiki/Jaminan_fidusia, pada tanggal 1 mei 209 pukul 10.38.
https://www.dictio.id/u/Naykalahttps://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wanprestasi-dalam-hukum-perdata/13413https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wanprestasi-dalam-hukum-perdata/13413
-
7
metodologis, dan konsisten.8 Metode penelitian penulisan skripsi
ini terdiri
dari :
1. Jenis dan sifat penelitian
Selaras dengan pembahasan permasalahan, maka jenis penelitian
ini
tergolong penelitian hukum sosiologis, yang bersifat deskriptif
dengan
menggambarkan tanggungjawab debitur wanprestasi pada
perjanjian
kredit dengan jaminan fidusia dan cara penyelesaian wanprestasi
pada
perjanjian kredit dengan jaminan fidusia, sehingga tidak menguji
hipotesa.
2.Jenis data
Sehubungan dengan itu, maka jenis data yang dipergunakan
dalam
penelitian ini adalah data sekunder dan data primer.
3.Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan cara:
a.Penelitian Kepustakaan (Library Reseacrh)
Penelitian kepustakaan, yaitu melaukan pengkajian terhadap
data
sekunder berupa bahan hukum primer (peraturan
perundang-undangan), bahanhukum sekunder (literatur, laporan
hasil
penelitian, makalah, karya ilmiah yang dimuat dalam majalah
ilmiah),
dan bahan hukum tertier (kamus Bahasa Indonesia, kamus
Bahasa
Inggris, kamus Bahasa Belanda, kamus hukum, ensiklopedia,
data
statistik) yang relevan dengan permasalahan penelitian ini.
b. Penelitian Lapangan (Field Research).
8 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2014), hlm. 17
-
8
Penelitian lapangan, yaitu pengumpulan data primer dengaan
melakukan observasi dan wawancara dengan pihak-pihak
terkait.
4.Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan cara mengolah dan menganalisis
data
yang telah dikumpulkan secara tekstual, lalu dikonstruksikan
secara
kualitatif, untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan.
F. Sistematika Penulisan
Rencana penulisan skripsi ini akan disusun secara keseluruhan
dalam 4 (empat)
Bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I :Pendahuluan
Yang menguraikan latar belakang, permasalahan, ruang lingkup
dan tujuan, definisi operasional, metodologi penelitian,
serta
sistematika penulisan.
BAB II:Tinjauan Pustaka
Yang berisi paparan tentang kerangka teori yang erat
kaitannya
dengan permasalahan yang akan dibahas.
BAB III:Pembahasan
Yang berisikan tentang penyelesaian debitur wanprestasi
dengan
jaminan fidusia di bank bri unit simpang pebem kota
palembang
dan cara penyelesaian wanprestasi pada perjanjian kredit
dengan
jaminan fidusia.
-
9
BAB IV:Penutup
Bab ini penulis menarik kesimpulan dari uraian-uraian yang
dijabarkan pada skripsi ini, serta memberikan saran.
DAFTAR PUSTAKA
L A M P I R A N
-
10
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (PT. Citra
Aditya Bakti,
Bandung, 2004
Ahmadi Miru, dan Sakka Pati.,Hukum Perikatan Penjelasan Makna
Pasal 1233
sampai 1456 BW, Rajawali Pers, Jakarta, 2009
D.Y. Witanto, Hukum Jaminan Fidusia dalam Perjanjijan Pembiayaan
Konsumen,
Bandung : CV. Mandar Maju, 2015
Djaja S. Meliala, Hukum Perdata dalam Perspektif BW, Bandung:
Nuansa Aulia,
2012
Dwi Rezki Sri Astarini, Mediasi Pengadilan Salah Satu Bentuk
Penyelesaian
Sengketa Berdasarkan Asas Peradilan Cepat, Sederhana, Biaya
Ringan,
P.T.ALUMNI, Bandung, 2013
Gunawan Widjaja dan Ahmad Yani, Hukum Arbitrase, Jakarta:
Rajawali Pers,
2003
H. Salim HS, Perkembangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta,
Rajawali Pers,
2011
H. Martin Roestamy, Hukum Jaminan Fidusia, Jakarta : Percetakan
Penebar
Swadaya, 2009
Johanes Ibrahim, “Cross Defauld & Cross Collateral Sebagai
Upaya Penyelesaian
Kredit Bermasalah”, Cetakan ke-1, Penerbit refika Aditama,
Bandung, 2004
Made Widnyana, Alternative Penyelesaian Sengketa dan Arbitrase,
2014,
Munir Fuady, Jaminan Fidusia Revisi Kedua, Jakarta : Citra
Aditya Bakti, 2003
Rachmadi Usman, Hukum Kebendaan, Sinar Grafika, Jakarta,
2011
Rachamadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa di Luar
Pengadilan, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2013,
-
11
Suyud Margono, ADR & Arbitrase – Proses Pelembagaan dan
Aspek Hukum,
Bogor, Ghalia Indonesia, 2000
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika,
2014
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN:
Kitab Undang Undang Hukum Perdata (BW)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan
Alternatif
Penyelesaian Sengketa.
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia
INTERNET :
https://id.wikipedia.org/wiki/Debitur diakses pada tanggal 1 mei
2019 pukul 10.00
wib
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-wanprestasi-dalam-hukum-per
data/13413 diakses pada tanggal 1 mei 2019 pukul 10.25 wib
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaminan_fidusia diakses pada
tanggal 1 mei 2019
pukul 10.38 wib
https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2015/10/bentuk-bentuk-alternatif-penyeles
aian.html diakses pada tanggal 20 Juli 2019 pukul 11.00 wib
http://yogiikhwan.wordpress.com/wanprestasi-sanksi-ganti-kerugian-dan-keadaan
-memaksa/ diakses pada tanggal 22 Juli 2019 pada pukul 11.20
wib
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2184805-pengertia
n-kepercayaan-trust/ diakses pada tanggal 22 Juli 2019 pada
pukul 11.22 wib
http://www.duniakontraktor.com/perjanjian-kredit-dan-permasalahannya/
di akses
pada tanggal 22 juli 2019 pukul 11.25 wib
http://infodanpengertian.co.id/2015/11/pengertian-tanggung-jawab-hukum-menur
ut-para-ahli.html diakses pada tanggal 23 Juni 2018 pada pukul
14.30 wib
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-perbuatan-melawan-hukum.ht
ml di akses pada tanggal 23 Juli 2019 pada pukul 20.30 wib
http://yogiikhwan.wordpress.com/wanprestasi-sanksi-ganti-kerugian-dan-keadaan-memaksa/http://yogiikhwan.wordpress.com/wanprestasi-sanksi-ganti-kerugian-dan-keadaan-memaksa/http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2184805-pengertian-%20kepercayaan-trust/http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2184805-pengertian-%20kepercayaan-trust/http://www.duniakontraktor.com/perjanjian-kredit-dan-permasalahannya/http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-perbuatan-melawan-hukum.htmlhttp://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-perbuatan-melawan-hukum.html
ABSTRAKPENYELESAIAN DEBITUR WANPRESTASI DENGAN JAMINAN FIDUSIA
DI BANK BRI UNIT SIMPANG PEBEM KOTA PALEMBANG