Top Banner

of 49

Penyelesaian

Mar 08, 2016

Download

Documents

oke
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Penyelesaian : 1.Pendapatan nasional keseimbangan 3 sektor : Y = C + I + G Y = a + bYd + I + G Y = a + b(Y-T) + I + G Y = a + b(Y-tY) + I + G Y = 200 + 0,75(Y-0,2Y) + 300 + 500 Y = 1000 + 0,75Y 0,15Y Y = 1000 + 0,6Y = 25002.T = tY = 0,2Y T = 0,2(2500) = 500 Jadi besarnya anggaran belanja pemerintah sama dengan pajak proporsional (tY) yang dipungut oleh pemerintah yaitu (G=500) dan T=tY 500, sehingga kondisi anggaran belanja pemeritah dapat dikatan seimbang 3.Y= Y + KG(G) = 2500 + -(100) Y = 2500 + Karena pendapatan nasional naik-turun mengikuti gelombang konjungtur, maka penerimaan pajak juga naik-turun mengikuti gelombang konjungtur. Saat gelombang konjungtur naik ( perkembangan ekonomi meningkat), permintaan akan barang-barang dan jasa-jasa juga meningkat dan ekonomi mengarah pada inflasi, maka penerimaan pajak juga turut meningkat. 2.6 Efek Kebijakan Moneter dalam Perekonomian secara Makro Y = AD = C + I + G Yd = Y + TR TA C = Co + cYd dan besarnya pajak sebesar TA = tY Dengan asumsi TR dan G (Given), sedangkan fungsi I = Io bi ( I adalah tingkat Investasi, Io adalah Autonomus Investment, bi adalah Marginal Propensity to invest), maka persamaan pendapatan nasional menjadi : Y = C + I + G Y = Co + c (Y + TR TA) + Io bi + G Y = Co + cY + cTR ctY) + Io bi + G

Y - cY + ctY = Co + cTR + Io bi + G Y (1 c (1 t)) = Co + cTR + Io bi + G ( )Efek kebijakan moneter dapat dilihat dari besarnya tingkat suku bunga pada notasi bi pada persamaan pendapatan nasional keseimbangan tersebut. Kebijakan moneter yang ekspansif akan ditandai dengan tingkat bunga yang rendah sehingga mendorong investasi dan pendapatan nasional. Sedangakan kebijakan moneter yang kontraktif akan ditandai dengan tingkat bunga yang tinggi sehingga investasi berkurang dan pendapatan nasional juga akan mengalami penurunan. Yang berwenang menaikkan dan menurunkan tingkat suku bunga bank acuan adalah otoritas moneter (di Indonesia adalah Lembaga Bank Indonesia) 2.7 Kegunaan Perhitungan Pendapatan Nasional a. Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita. Biasanya makin tinggi angka PDB perkapita, kemakmuran rakyat di anggap makin tinggi. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) juga menggunakan angka PDB perkapita untuk menyusun kategori tingkat kemakmuran suatu Negara. b. Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan social suatu masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang di pakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak di perhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang di anggap memenuhi kebutuhan fisik atau materi yang dapat di ukur dengan nilai uang. c. Angka PDB perkapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Untuk memperoleh perbandingan prokditivitas antar Negara, ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan jumlah dan komposisi penduduk, jumlah dan struktur kesempatan kerja , dan faktor-faktor non ekonomi

BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan Perhitungan pendapatan nasional yang telah dikemukakan sebelumnya memang diakui merupakan ukuran yang sangat berguna dan akurat untuk menilai kinerja ekonomi suatu negara dalam periode tertentu. Ini digunakan untuk mengukur seberapa besar tingkat perekonomian suatu negara mengalami peningkatan atau penurunan. Dengan perhitunagn pendapatan nasional, tingkat kesejahteraan ekonomi netto pun akan terlihat dimana di dalamnya mencakup barang-barang ekonomi dan investasi yang menyumbang langsung kepada kesejahteraan perekonomian.3.2Saran Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diperlukan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah ini. Bagi pembaca disarankan untuk lebih kritis dalam menghadapi berbagai ancaman di era global sekarang agar perekonomian tetap stabil. Bagi pemerintah diharapkan mampu membangun perekonomian yang mensejahterakan rakyat dan mampu mengatasi berbagai permasalahan perekonomian. Daftar RujukanDornbusch, Rudiger dkk. 2001. Makro Ekonomi. Yusuf Wibisono dan Roy Indra Mirazudin. 2004. Jakarta : PT Media Global Edukasi. __________, ______. Pendapatan Nasional, (online), (http://id.wikipedia.org/pendapatannasional) Alvis. 2010. Perhitungan Pendapatan Nasional, (online), (http://alvis.blogspot.com/makroekonomi,diakses tanggal 30 April 2011