Top Banner
0 PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2017 12 April 2017
41

PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

Oct 15, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

0

PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU

ANTAR SEKTORRAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2017

12 April 2017

Page 2: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

1

OUTLINE Sistem Jaringan Jalan Nasional

Jalur Utama Logistik Nasional

Kondisi Lintas Timur Sumatera dan Pantura Jawa

Faktor Penyebab Kerusakan Jalan

Dampak Muatan Berlebih pada kondisi jalan

Manfaat Pengendalian Muatan Berlebih

Kesimpulan

Page 3: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

2

• Jalan nasional berperan sebagai jalur logistik utama (backbone) transportasi darat,menghubungkan antar Pusat Kegiatan Nasional (PKN), PKN dengan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW),antar ibukota Provinsi, bandara dan pelabuhan berskala nasional maupun internasional.

• Jalan nasional juga memiliki peran strategis sebagai jalur pengaman perbatasan darat diKalimantan, NTT dan Papua.

• Panjang Jalan Nasional = 47.017 km• Kondisi 88,56% mantap (survei semester I – 2016)

JARINGAN JALAN NASIONAL

Page 4: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

3

Peringkat kualitas infrastruktur jalan(peringkat 56 dari 144 negara berdasarkanGlobal Competitiveness Index 2014-2015**).

Tingginya biaya logistik di Indonesiaakibat waktu tempuh yang lama (2,7jam/100 km*) pada koridor logistik utama.

KONDISI LOGISTIK NASIONAL

Tingginya permintaan lalu lintas barang danjasa terhadap infrastruktur jalan 84% lalu lintas angkutan penumpang dan

90% lalu lintas angkutan barang bertumpupada jalan.

hanya ± 7% lalu lintas angkutan barangmenggunakan moda transportasi laut.

0,00 1,00 2,00 3,00

Trip time (hr/100 km)

Vietnam

Indonesia

China

Thailand

Malaysia

* : Study IndII (Indonesia Infrastructure Initiative), 2012 ** : World Economic Forum

JALAN REL SUNGAI LAUT UDARA

84%90%

7,3%0,6%

5,3%

0%1,5%

0%

7%1,8%

Penumpangbarang

Page 5: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

4

LINTAS TIMUR SUMATERA

Panjang 2.741 km

LINTAS UTARA JAWA

Panjang 1.341 km

Jalur logistik utama Indonesia berada di koridor Lintas Timur Sumatera dan

Lintas Pantai Utara Jawa

JALUR UTAMA LOGISTIK

Page 6: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

5

50%

55%

60%

65%

70%

75%

80%

85%

90%

95%

100%

2011 2012 2013 2014 2015

Kondisi Jalan Lintas Timur Sumatera (2011 - 2015)

MANTAP TIDAK MANTAP

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2011 2012 2013 2014 2015

Kondisi Jalan Lintas Pantai Utara Jawa (2011 -2015)

MANTAP TIDAK MANTAP

• Volume lalu lintas di koridor utama LintasTimur Sumatera dan Pantai Utara Jawabertumbuh setiap tahunnya.

• Investasi pemerintah di kedua koridortersebut sangat tinggi agar kondisi jalantetap dapat memberikan tingkatpelayanan prima bagi para penggunanya.

• Overloading kendaraan dapat mengurangiumur rencana jalan sehingga investasipemerintah semakin besar untukmemperbaiki jalan tersebut.

KONDISI JALAN LINTAS TIMUR SUMATERA DAN PANTAI UTARA JAWA

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Jalan Lintas TimurSumatera

12.088 10.833 11.737 12.898 23.182 23.294

Jalan Pantura Jawa 25.982 25.777 28.479 25.783 48.981 48.555

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

Jum

lah

Ken

dar

aan

/ H

ari

Lalu Lintas Harian Rata - Rata (2011 - 2016)

Jalan Lintas Timur Sumatera Jalan Pantura Jawa

Page 7: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

6

DAMPAK MUATAN BERLEBIH

Menurunnya tingkatkeselamatan (Safety)

Menurunnyatingkat

pelayananlalu-lintas Kemacetan

Menurunnyakualitas

lingkungan(Polusi)

Kerusakanjalan sebelumperiode/umurteknis rencana

tercapai(kerusakan

dini)

Page 8: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

7

JALUR YANG BERPOTENSI TERJADI MUATAN LEBIH

1. Jalur tambang seperti batu bara, pasir, besi, emas.

2. Jalur perkebunan seperti sawit (CPO), logging.

3. Jalur industri seperti semen, baja.

4. Jalur pelabuhan ke PLTU.

Page 9: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

8

FAKTA DI LAPANGAN

• KOMODITI SEMEN

Semua kendaraan pengangkut semen mengangkut dengan MSTlebih dari 100% dari yang diijinkan atau mengangkut denganbeban gandar lebih dari 20 ton (melebihi batas maksimum 10 ton).

• KOMODITI BAJA

Untuk kendaraan pengangkut baja terdapat kelebihan muatanantara 85 s/d 100% dari yang diijinkan atau mengangkut denganbeban gandar 18 – 20 Ton (melebihi batas maksimum 10 ton).

• KOMODITI KIMIA

Untuk kendaraan pengangkut bahan kimia terdapat kelebihanmuatan sebesar 20 %, atau mengangkut dengan beban gandar 12Ton (melebihi batas maksimum 10 ton).

• KOMODITI PASIR

Untuk kendaraan pengangkut pasir terdapat kelebihan muatanlebih dari 125%, atau mengangkut dengan beban gandar lebihdari 26 ton (melebihi batas maksimum 10 ton) baik truk tandemmaupun truk trailer.

ANGKUTAN SEMEN

ANGKUTAN PASIR

ANGKUTAN BAJA ANGKUTAN KIMIA

Page 10: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

9

16

24

3437

45

29

46

54

69

73

21

33

53

64

84

21

33

52

62

75

22

33

44

55

66

17

29

38

46

56

17.5

30

39

48

59

18

30

39

50

59

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

6B (1.2H) 7A (1.2.2) 7C1 (1.2-2.2) 7C2 (1.2-2.2.2) 7C3 (1.2.2-2.2.2)

Be

rat

To

tal K

en

da

raa

n (

To

n)

Jenis dan Komposisi Sumbu Kendaraan

Standar

2007

2009

2010

2011

2012

2013

2014

KONDISI PEMBEBANAN DI JALUR PANTURA

Rata – rata kelebihan muatan di Pantura sebesar 60% dari beban yang diijinkan

Sumber : Studi Bintek Bina Marga (hasil survey WIM (weigh in motion)

Trailer 2 sumbu Trailer 3 sumbu Trailer 4 sumbu Trailer 5 sumbu Trailer 6 sumbu

Page 11: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

10

MANFAAT PENGENDALIAN BEBAN KENDARAAN

• Biaya pemeliharaan jalan berkurang akibat tercapainya umur rencana jalan,sehingga anggaran jalan dapat digunakan pada tempat lain yang lebihprioritas.

• Tingkat pelayanan (level of service) jalan tetap prima sehingga dapatmengurangi kemacetan, meningkatkan waktu tempuh dan menurunkan biayapengguna jalan dengan estimasi manfaat yang didapatkan pengguna jalansebesar ± Rp 300 – 500 Miliar per tahun.

• Mengurangi faktor resiko kecelakaan akibat jalan rusak.

Page 12: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

11

KESIMPULAN• Sistem jaringan jalan merupakan urat nadi perekonomian

sehingga kualitasnya harus tetap dijaga dengan baik.

• Kelebihan muatan kendaraan mungkin menguntungkan di jangkapendek bagi penggunanya, tetapi sangat merugikan di jangkapanjang akibat rusaknya jalan yang dilewatinya.

• Beroperasinya jembatan timbang secara optimal memberikanmanfaat yang besar bagi seluruh stakeholder termasukterjaminnya kualitas jalan tetap prima.

• Agar pelaksanaan jembatan timbang dapat beroperasi optimal,perlu adanya koordinasi dan sinergi antar instansi terkaittermasuk antara Kementerian PUPR dan KementerianPerhubungan

Page 13: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

12

NUSA TENGGARA TIMUR

LAMPIRAN

Page 14: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

13Sumber : Studi Indii (2011)

PENYEBAB KERUSAKAN JALAN

PERKERASAN

LENTUR

18%Faktor desain

lainnya

15%Kualitas

Konstruksi

47%Overload

20%Pemeliharaan

PERKERASAN

KAKU

5%Pemeliharaan

38%Overload

29%Faktor desain

lainnya

29%Kualitas

Konstruksi

Page 15: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

14

MUATAN BERLEBIH

• Muatan berlebih terjadi ketika beban yang dibawa olehsuatu kendaraan melebihi beban ijin (legal limit) yangdapat diterima oleh jalan yang dilewati. Hal ini biasanyadilakukan untuk memperkecil biaya pengiriman denganmemuat lebih banyak muatan dalam satu kaliperjalanan.

• Untuk pengendalian beban berlebih, diperlukanpengaturan melalui pembatasan beban lalu lintasdengan konsep Muatan Sumbu Terberat (MST).

• MST adalah beban gandar maksimum yang diijinkanpada jalan raya.

• MST dipakai sebagai dasar hukum (legal aspect) dalampengendalian dan pengawasan muatan kendaraan dijalan dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

• Berdasarkan UU Lalu Lintas Jalan No. 22 Tahun 2009,dilakukan pembatasan beban kendaraan denganspesifikasi:

• Jalan Kelas I = MST 10 ton

• Jalan Kelas II = MST 8 ton

• Jalan Kelas III = MST 8 ton

• Jalan Kelas Khusus = MST > 10 ton

Page 16: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

15

DAMPAK MUATAN BERLEBIH

Secara teoritis, apabila beban aktual yang melewati jalur lintas utama dibandingkandengan beban standar maka umur rencana jalan yang semula 10 tahun akan menjadi1 – 3 tahun sehingga biaya investasi perbaikan jalan akan semakin bertambah.

1,1 Tahun 1,8 Tahun

UMUR RENCANA

RUAS SEMARANG - SURABAYA BERDASARKAN

SURVEY TAHUN 2011

RUAS JAKARTA - SEMARANG BERDASARKAN

SURVEY TAHUN 2011

UR = 10 Tahun

Page 17: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

16

REAKTIVASI JALUR KERETA API YOGYAKARTA - MAGELANG

Page 18: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

17

NUSA TENGGARA TIMURJARINGAN JALAN TOL JABODETABEK

DAN JEMBATAN CISOMANG

Page 19: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

18

KONDISI JALANtidak ada lubang ruting dan retak pada perkerasan jalan utama, drainase, median, bahu jalan, rounding

KECEPATAN TEMPUH RATA-RATA• Dalam kota > 40 km/jam• Luar kota > 60km/jam

MOBILITASKecepatan penanganan hambatan lalu lintas, kecepatan penanganan patroli jalan raya, kecepatan penanganan derek, maksimal 30 minmal sejak informasi diterima sampai kendaraan sampai lokasi

KESELAMATANFungsi dan kondisi petunjuk jalan (marka, rambu dan reflektor), lampu PJU, penanganan kecelakaan, pengamanan dan penegakan hukum

UNIT PERTOLONGAN DAN BANTUANAmbulance, kendaraan derek, patroli polisi dan operator jalan tol, dan kendaraan rescue, sistem informasi

LINGKUNGANKebersihan, tanaman, rumput dalam Rumijatol

TEMPAT ISTIRAHATKondisi jalan, on/off ramp, fasilitas TI/TIP

AKSESIBILITAS• Kecepatan transaksi : ≤ 9 detik• Panjang antrian ≤ 10 kendaraan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOLPERMEN PU NOMOR 16/PRT/M/2016

EVALUASI PEMENUHAN SPM

MEKANISME LAMA MEKANISME BARU (PER JANUARI 2017)

• BUJT menyampaikan laporan pemenuhan SPM 6bulan sekali

• BPJT melakukan monitoring 6 bulan sekali dankonsultan setiap bulan sebagai cross check ataslaporan BUJT

• BUJT menyampaikan laporan pemenuhan SPMsecara self-assessment tiap bulan

• BPJT melakukan cross check secara random danpemeriksaan rutn tiap bulan dan dilakukanevaluasi bersama sekurang-kurangnya setiap 3bulan sekali

Sebagai evaluasi kinerja BUJT dan bahan evaluasi penyesuaian tarif

Page 20: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

19

PENINGKATAN PELAYANAN DI JALAN TOL

34 Ruas Jalan Tol

21 Badan Usaha Jalan Tol

988 km

Jumlah lalu lintas harian4,8 Juta Kendaraan/Hari

PendapatanRp 12 Triliun Pertahun

PERMASALAHANAntrian di gerbang tol

• Penggunaan Uang Elektronik (cashless di tahun 2017) untuk transaksi yang Cepat dan Mudah

• Jemput Transaksi dan/ atau Jemput kendaraan (pemberian KTME)

• Operasional gardu maksimal

Integrasi sistem transaksi jalan tol :• Klaster 1 (Cikampek-Palimanan,

Purbaleunyi, ditambah Soreang-Pasir Koja) RENCANA JULI 2017

• Klaster 2 (Palimanan-Kanci, Kanci Pejagan – Brebes Timur)

• Jalan Tol Jabodetabek: Integrasi Jakarta – Tangerang

– Merak Perubahan Sistem Transaksi

Jagorawi Integrasi JORR

• Penyediaan Parking Bay Jkt – Palimanan KM 18+600A, 41+000 A, 59+000 A, 34+000 B, 191+450 A

• Perbaikan fasilitas : perkerasan jalan di TI/TIP, Penyediaan Mobile Toilet, penertiban Parkir di bahu jalan sekitar TI/TIP, buka Tutup TI / TIP,

• Pengaturan lalu lintas dengan memberlakukan sistem contraflow(koordinasi dengan Kepolisian) saat lalu lintas padat (liburan)

Kecepatan tempuh di jalan tol

Pengelolaan fasilitas TempatIstirahat (TI)/Tempat Istirahat dan

Pelayanan (TIP)

SOLUSI

Page 21: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

20

PENINGKATAN PENETRASI UANG ELEKTRONIKDI JALAN TOL (INDIKATOR AKSESIBILITAS)

PERMEN PU NOMOR 16/PRT/M/2016

• Mendorong pengguna jalan tolmelalui:• Kampanye• Program Discount• Perluasan Pengguna• Top-up Corner• Top-up otomatis• Media

• Sosialisasi dan Edukasipenggunaan uang elektronikdi jalan tol (Maret-Akhir 2017)

• Peremajaan reader alat bacauang elektronik di gardu

• Perbaikan SOP rekonsiliasi

• Pengembangan aplikasimonitoring transaksi tol

• Rencana uji coba reader uangelektronik “SAM Multiapplet” di ruas tol klaster 1 dan SS Waru-Juanda

• Surat Kepala BPJT tentangPerintah Pelaksanaan TransaksiNon-Tunai pada seluruh Gardu Tol

• Surat Kepala BPJT tentangPenerapan Sistem PembayaranNon-Tunai secara multibank di seluruh Ruas Jalan Tol

• Penyusunan Rapermen Intelligent Transport System Jalan Tol

Target Akhir 2017

Jalan Tol 100% Cashless

Kondisi Saat ini

Penetrasi e-payment jalan tol 23%

STRATEGI KOMUNIKASI

PERBAIKAN TEKNIS DUKUNGAN REGULASI

Page 22: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

21

No RuasPanjang

(Km)

a Semanan - Sunter 20,23

b Sunter – Pulo Gebang 9,44

cDuri Pulo – KampungMelayu

12,65

dKemayoran – KampungMelayu

9,60

e Ulujami – Tanah Abang 8,70

fPasar Minggu –Casablanca

9,16

TOTAL 69,77

6 RUAS TOL DKI JAKARTA

JARINGAN JALAN TOL JABODETABEK

No Ruas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A-f 11

Nama RuasCengkareng –Batu – Ceper – Kunciran

Kunciran –Serpong

Serpong –Cinere

Cinere –Jagorawi

Cimanggis –Cibitung

Cibitung –Cilincing

Depok –Antasari

Bekasi –Cawang – Kp.

Melayu *)

Bogor Ring Road

Ciawi -Sukabumi

6 RuasTolDKI Jakarta

Serpong-Balaraja

Badan Usaha PT Marga Kunciran

Cengkareng

PT Marga Trans

Nusantara

PT Serpong Cinere Jaya

PT Translingkar

Kita Jaya

PT Cimanggis Cibitung Tollways

PT MTD CTP Expressway

PT Citra Waspphuto

wa

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

PT Marga Sarana Jabar

PT Trans Jabar Tol

PT Jakarta Toll Road

Development

PT Trnas Bumi

Serbaraja

Panjang (km)/Jumlah Seksi

14,19/4 11,19/2 10,14/2 14,64/3 25,39/4 34,02/4 21,54/5 21,04/2 11,00/3 54,00/4 69,77/6 30/3

Target Operasi (keseluruhan)

2019 2019 2019 2017 - 2019 2018 - 2019 2019 2018 - 2019 2017 - 2019 2018 - 2019 2017 -2019

2021 2019

ProgresKonstruksi

Menunggukesiapan lahan

Menunggukesiapan

lahan

Menunggukesiapan

lahan

50,01%(Operasi Seksi1 3 Februari

2012)

4,48% Menunggukesiapan

lahan

14,19% 36,61% 52,73%(Operasi SeksiI 29 Nov 2011 dan IIA 28 Mei

2014)

Seksi 1 : 39,94%

Menunggukesiapan

lahan

Menunggukesiapan

lahan

TOLMERAK

- TANGERANG

TELUK NAGA - SEDYATMO

TOLKUNCIRAN- SERPONG

TOLSERPONG- CINERE

TOLANTASARI- DEPOK

TOL CINERE

- JAGORAWI

TOLCIMANGGIS- CIBITUNG

TOLJAKARTA

- CIKAMPEK

CIBITUNG - CILINCING

AKSES TJ. PRIOK

BOGORRING ROAD

PASARMINGGU

RAWABUAYA

TANAHABANG

ULUJAMI

TMII

KP. MELAYU

PULOGEBANG

1

2

3

4 5

6

7

8

9

a

bc d

e

f

Renc Tol Bojong Gede– Dramaga–Ciawi (PRAKARSA)

TOL CIAWI - SUKABUMI10

W-1

W-2UTAR

A

CENGKARENG –KUNCIRAN

Tol Serpong -Balaraja

BALARAJA

11 Renc Tol Jati Asih - Sadang

Tol Jagorawi

Jakarta Cikampek Elevated

Rencana Integrasi Jakarta – Tangerang - Merak

Rencana Integrasi JORR

Rencana perubahan sistem ransaksi Jagorawi Cipularang&Purbaleunyi

Tol Cikampek -Palimanan

Palimanan

Cileunyi

Pasir Koja

Tol Soreang –Psr Koja

Rencana integrasi Soreang – Psr. Koja dg Cluster 1

Page 23: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

22

INTEGRASI JALAN TOL

Penyederhanaan transaksi jalan tol dalam rangka meningkatkan kemudahan pengguna jalan tol

Integrasi Cluster 1 (ditambah ruas Soreang – Pasir Koja) dan Cluster 2

Rencana Integrasi Jakarta-Tangerang-Merak

Rencana Perubahan Sistem Transaksi Jagorawi

Rencana Integrasi JORR

TUJUAN

Page 24: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

23

INTEGRASI CLUSTER 1 DAN CLUSTER 2

CLUSTER 1 CLUSTER 2

Nama Ruas Jakarta – Cikampek (PT JM)Cipularang (PT JM)Purbaleunyi (PT JM)Cikampek – Palimanan (PT LMS) ditambahSoreang – Pasir Koja (PT CMLJ) (rencana Juli 2017)

Palimanan – Kanci (PT JM)Kanci – Pejagan

(PT SMR)Pejagan – Pemalag (PT PPTR)

Sistem Transaksi Tertutupambil kartu / tapping kartu UE saat masuk di gardu on ramp dan bayar atau tapping kartu UE saat keluar d gardu off ramp

Tertutupambil kartu/ tapping kartu UE saat masuk di gardu on ramp dan bayar/ tapping kartu UE saat keluar d gardu off ramp

Tarif Tol Distance Based Distance Based

Perbankan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA (saat ini) Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA (saat ini)

Pasir KojaIntegrasi mulai 13 Juni 2016

Page 25: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

24

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.PT Marga Mandalasakti

Barrier Gate Cikupa masih diperasikan

Barrier Gate Karang tengah : dihilangkan

Pembangunan gerbang tol baru

RENCANA INTEGRASI JAKARTA-TANGERANG-MERAK

SEBELUM INTEGRASI

• Tomang – Cikupa: sistemterbuka, flat based

• Cikupa – Merak: sistemtertutup, distance based

• Transaksi di Barrier GateKarang Tengah menyebabkanantrian pada jalur utamajalan tol

• Tomang – Cikupa : sistem terbuka, flat based• Cikupa – Merak : sistem tertutup, distance based• Kendaraan dari arah Jakarta menuju Bitung (Jalur A)

transaksi pada Off Ramp Pay• Pengguna Jalan Tol dari arah Bitung yang menuju Jakarta (Jalur B)

transaksi pada On Ramp Pay• Barrier gate Karang Tengah dihilangkan, antrian kendaraan di jalur utama akan

terdistribusi pada setiap ramp• Pembangunan 5 GT baru pada ruas Jalan Tol Jakarta - Tangerang, pada: On/Off

Ramp Km 11+000, On/Off Ramp Alam Sutera, On/Off Ramp Tangerang, On/Off RampKarawaci Barat, On/Off Ramp Bitung dan penambahan kapasitas gardu padaGT Cikupa

• Transaksi tol non-tunai sudah multibank : Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI danBank BRI

SETELAH INTEGRASIRENCANA APRIL 2017

Page 26: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

25

RENCANA INTEGRASI SISTEM TRANSAKSI JALAN TOL TANGERANG – MERAK DENGAN JALAN TOL JAKARTA TANGERANG

PLUIT

SENAYAN

SS

STA 11

GT KARANG

TENGAH

BARAT 1

GT KARANG

TENGAH

BARAT 2

SS ALAM

SUTRA

GT

KARAWACI

TIMUR

GT

KARAWACI

BARAT

GT

CIKUPA

GT

BALARAJA

BARAT

GT

SERANG

TIMUR

GT

SERANG

BARAT

GT CILEGON

TIMUR

GT

TOMANG

SS

BITUNG

Jl. Gatot

Subroto

Jl. Raya

Serang

GT KEBON

JERUK 2

GT KEBON

JERUK 1

GT MERUYA 2

GT MERUYA 1

GT TANGERANG

GT TANGERANG 1

Jl. M. H.

Thamrin

GT CILEGON

BARAT

GT

MERAK

Jl. Akses Tol

Cilegon Barat GT

CIUJUNG

GT

TANGERANG 2

GT

KARANG

TENGAH

GT

BALARAJA

TIMURGT CILEGON

BARAT

LAYOUT TOL JAKARTA – MERAK SAAT INI

GT

MERUYA

UTARA 1

2500

25002500

25002500

5500

LAY OUT GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG – MERAK SAAT INI

LAY OUT GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG – MERAK SETELAH INTEGRASI(RENCANA APRIL 2017)

PLUIT

SENAYAN

SS STA

11

GT KARANG

TENGAH

BARAT 1

GT KARANG

TENGAH

BARAT 2

SS ALAM

SUTRA

GT

KARAWACI

TIMUR

GT

KARAWACI

BARAT

GT

CIKUPA

GT

BALARAJA

BARAT

GT

SERANG

TIMUR

GT

SERANG

BARAT

GT

CILEGON

TIMUR

GT

TOMANG

SS

BITUNG

GT KEBON

JERUK 2

GT KEBON

JERUK 1

GT

MERUYA 2

GT

MERUYA 1

SS KEBON JERUK

JORR W 2 U (PT MLJ)

JORR W 1 (PT JLB)

GT

MERUYA

UTAMA

GT TANGERANG

GT

TANGERANG 1

Jl. M. H.

Thamrin

GT CILEGON

BARAT

GT

MERAK

Jl. Akses Tol

Cilegon Barat GT

CIUJUNG

GT

TANGERANG 2

GT

KARANG

TENGAH

GT

BALARAJA

TIMUR

GT

MERUYA

UTARA 1

GT CILEGON

BARAT

Jl. Gatot

Subroto

Jl. Raya

Serang

``

GERBANG ON/OFF RAMP AKTIF

GERBANG MASUK

GERBANG KELUAR

GERBANG DIBONGKAR

GERBANG BARU OFF RAMP PAY

GERBANG BARU ON RAMP PAY

Page 27: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

26

KONFIGURASI GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG PASKA INTEGRASI

1

122

10 11

3 4

59 8

6

7

Tahap 1 :3/5 garduTahap 2 : 5/5 gardu

Tahap 1 : 2/5 garduTahap 2 : 5/5 gardu

Tahap 1 :2/2 gardu

Tahap 1 :2/2 gardu

Tahap 1 :2/2 gardu

Tahap 1 :3/8 garduTahap 2 : 8/8 gardu

Tahap 1 :3/7 garduTahap 2 : 7/7 gardu

Tahap 1 :2/6 garduTahap 2 : 6/6 gardu

Tahap 1 :2/6 garduTahap 2 : 6/6 gardu

Tahap 1 :2/2 gardu

Tahap 1 :2/3 garduTahap 2 : 3/3 gardu

Tahap 1 : 7 Apr 17Uji coba simulasi : 30 mar 17Tahap 2 : 7 Mei 17

Page 28: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

27

KONFIGURASI GERBANG TOL JAKARTA – TANGERANG PASKA INTEGRASI

GolonganKendaraan

Usulan TarifRp.

Golongan 1 7.000

Golongan 2 9.500

Golongan 3 12.000

Golongan 4 16.000

Golongan 5 20.000

USULAN TARIFF BLENDED TOMANG - CIKUPA

TRAFFIC MANAGEMENT PADA TAHAP PENGOPERASIAN

Penempatan Petugas Layanan Lalu Lintas di lokasi rawan kepadatan(sebelum akses masuk/keluar Gerbang Tol) untuk menangani hambatan Lalu Lintas

Pengaturan lalu lintas dari arteri ke akses masuk danpengalihan GT berikutnya jika terjadi antrian panjang

Pemasangan Sarana Pengaturan Lalu Lintas (Rubber cone dan Barrier Plastik) sebelum masuk/keluar Gerbang Tolagar antrian tidak mengganggu jalan arteri (akses masuk) atau jalur utama Jalan Tol (akses keluar)

Penyampaian Informasi melalui spanduk bahwa sedang dilakukan pekerjaan konstruksi Gerbang Tol integrasi Ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak

Penyampaian informasi lalu lintas melalui VMS, VMS Mobile, Twitter dan Aplikasi JM Care (Ruas Dalam Kota)

Pengaturan Lalu Lintas Sebelum SS Tomang dengan Contraflow Km 3+000 s.d Km 0, Penutupan Off Ramp Slipi secara situasional dan Pengaturan Cycle Time Traffic Light Tomang

1

2

3

4

5

6

Page 29: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

28

RENCANA INTEGRASI JORR

1. 2 kali transaksi, yaitu JORRW1 dan JORR (W2U, W2S, S,E1, E2, E3)

2. Terjadi antrian kendaraan dijalur utama akibat transaksi diBarrier Gate Barrier Gate KayuBesar, Meruya Utama danMeruya Utama 1

1. 1 kali transaksi yaitu pada gardu On Ramp setiap ruas tol JORR2. Sistem terbuka pada keseluruhan JORR menggunakan tarif tunggal3. Proses kajian : tarif tunggal (blended tarif) dan integrasi dengan ruas tol

Soedijatmo dan Akses Tanjung Priok (rencana hasil kajian Juli 2017)4. Barrier Gate Kayu Besar, Meruya Utama dan Meruya Utama 1 dihilangkan

Transaksi dipindah ke GT Kamal 1 dan GT Kamal 3 (perlu peningkatan KapasitasGerbang Tol Kamal 3)

5. Transaksi tol non-tunai sudah multi bank : Bank Mandiri, Bank BTN, BankBNI dan Bank BRI

GT Kayu Besar

((dihilangkan)

Tangerang

Serpong

Bogor

Cikampek

Bandara Soeta

GT Kayu Besar

GT Meruya Utama

GT Meruya Utama 1

Seksi E1

Seksi E2

Seksi E3

Seksi S

Seksi W2S

Seksi W2U

Seksi W1

GT Kamal 1

GT Kamal 3

(Peningkatan Kapasitas)GT PIK

(Rencana)

IC Penjaringan(Setelah Integrasi)

Akses Tj. Priok

SEBELUM INTEGRASISETELAH INTEGRASIRENCANA JULI 2017

Page 30: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

29

PERUBAHAN SISTEM INTEGRASI JALAN TOL JAGORAWI

• Sistem transaksi pembayaran RuasJakarta-Bogor-Ciawi :• Segmen Jakarta-Cibubur : sistem

terbuka, flat based• Segmen Cibubur Ciawi : sistem

tertutup, distance based• Dua kali transaksi, mengambil kartu

saat masuk di gardu tol dan melakukanpembayaran di gardu keluar

• Terjadi antrian kendaraan padajalur utama di barrier gate CibuburUtama dan Cimanggis Utama

• Sistem transaksi diubah menjadi transaksi terbuka seluruh segmen Cawang-Ciawi dengan tarif merata.

• Satu transaksi : sistem terbuka• Transaksi pada barrier gate pada Cibubur Utama dan Cimanggis Utama

dihilangkan. Antrian di jalur utama terdistribusi ke masing-masing ramp• Pengguna Jalan Tol yang melakukan transaksi pada GT Dukuh 2, GT Dukuh

1 & 3, GT Ramp Taman Mini 1, GT Ramp Taman Mini 2 akan membayar tariftol Ramp Taman Mini/Dukuh

• Pengguna jalan tol arah SS Taman Mini-Ciawi melakukan transaksi padaoff ramp pay, membayar tarif merata

• Pengguna jalan tol arah Ciawi-Jakarta melakukan transaksi pada on ramppay membayar tarif merata

• Perlu penambahan kapasitas gardu pada tiap on/off ramp• Transaksi tol non-tunai sudah multi bank : Bank Mandiri, Bank BTN, Bank

BNI dan Bank BRI (saat ini)

SETELAH PERUBAHAN SISTEM TRANSAKSIRENCANA JULI 2017SEBELUM PERUBAHAN

SISTEM TRANSAKSI

GT Cimanggis Utama(tidak difungsikan)

GT Gn. Putri (bayar tarif Cawang-Ciawi)

GT Karanggan

(bayar tarif Cawang-Ciawi)

GT Citeureup

(bayar tarif Cawang-Ciawi)

GT Sentul

(bayar tarif Cawang-Ciawi)

GT Sentul Selatan

(bayar tarif Cawang-Ciawi)

GT Bogor(bayar tarif Cawang-

Ciawi)

GT Ciawi(bayar tarif Cawang-

Ciawi)

GT Cibubur 3(tidak difungsikan) GT Cibubur Utama

(tidal difungsikan)

CAWANG

GT Ramp Taman Mini (Timur, bayar tarif Ramp

Taman Mini/Dukuh)

GT Ramp Taman Mini (Barat, bayar tarif Ramp

Taman Mini/Dukuh)

GT Ramp Dukuh 1(bayar tarif Ramp Taman

Mini/Dukuh + JORR)

GT Ramp Dukuh 2(bayar tarif Ramp

Taman Mini/Dukuh)

GT Cibubur 1(bayar tarif Cawang-

Ciawi)

GT Cibubur 2(bayar tarif Cawang-

Ciawi)

GT Cisalak 1 & 3

(tidak difungsikan) GT Cisalak 2(TLKJ, bayar tarif Cijago dan Cawang-

Cimanggis (dari arah Cawang))

GT Cimanggis 2(TLKJ, bayar tarif Cijago

dan Cawang-Cimanggis)

GT Cimanggis 1(tidak difungsikan)

GT Cimanggis

(bayar tarif Cawang-Ciawi)

GT Kp. Rambutan

(JLJ, bayar tarif JORR)

GT Baru 1(bayar tarif cawang-

ciawi)

GT Baru 2(bayar tarif ruas TLKJ)

Keterangan :

Gardu terbuka

Gerbang baru

Gardu tidak difungsikan

Segmen Taman Mini - Dukuh

Segmen Dukuh - Ciawi

Page 31: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

30

PERUBAHAN SISTEM INTEGRASI JALAN TOL JAGORAWI

Single Multi Reguler e-Toll

1 Ramp TMII 1 - - - 3 2 5 Tidak ada perubahan

2 Ramp TMII 2 - - - 2 3 5 Tidak ada perubahan

3 Ramp Dukuh 2 - - - 6 5 11 Tidak ada perubahan

4 Ramp Cibubur 1 - - - 4 4 8 Tidak ada perubahan

5 Ramp Cibubur 2 - - - 5 4 9 Tidak ada perubahan

6 Cibubur Utama - - - 0 0 0 Gerbang Tol Dibongkar

7 Cibubur 3 - - - 0 0 0 Gerbang Tol Dibongkar

8 Cimanggis Utama - - - 0 0 0 Gerbang Tol Dibongkar

9 Cimanggis 3 (BARU) - - - 5 0 5 Gerbang Tol Baru

10 Cimanggis Ramp - - - 4 1 5 tambahan 1 gardu operasi dan perubahan sistem transaksi dari Jakarta

11 Gunung Putri - - - 6 2 8tambahan 2 gardu operasi dan perubahan sistem transaksi, tambahan lajur

tanpa transaksi on ramp 1, tambahan lajur tanpa transaksi off ramp

12 Karanggan - - - 4 0 4 tambahan 1 gardu operasi dan perubahan sistem transaksi

13 Citeureup 1 - - - 3 0 3

14 Citeureup 2 - - - 3 1 4

17 Sentul 1 - - - 3 0 3

18 Sentul 2 - - - 3 0 3

21 Sentul Selatan 1 - - - 5 3 8Perubahan sistem transaksi dan pembongkaran gardu masuk ke arah

Bogor/ciawi

22 Sentul Selatan 2 - - - 3 2 5Perubahan sistem transaksi dan pembongkaran gardu keluar dari arah

Bogor/ciawi

23 Bogor 1 - - - 6 2 8

24 Bogor 2 (BARU) - - - 6 2 8

25 Bogor 3 (BARU) - - - 6 2 8

26 Ciawi - - - 8 2 10

- - - 85 35 120

Keterangan :

*) Perlu koordinasi dengan PT Trans Lingkar Kita Jaya mengingat perlu dilakukan perubahan sistem transaksi yang semula sistem transaksi tertutup menjadi sistem

transaksi terbuka off ramp

*) PT Trans Lingkar Kita Jaya perlu membangun gerbang tol untuk mengakomodir transaksi dari ruas TLKJ menuju ke arah Bogor (Ruas PT Jasa Marga)

*) GT Cimanggis 1 lajur reversible (bisa ke arah Jakarta dan dari Jakarta)

Rencana Gardu Operasi Pasca Perubahan Sistem Transaksi

Gardu Masuk Gardu

Keluar

Gardu Terbuka Keterangan Rencana Gardu Operasi

Perubahan sistem transaksi

Perubahan sistem transaksi

Perubahan sistem transaksi

JUMLAH

NO. GERBANG TOLTOTAL

TAHAP I

TAHAP II

1. Gerbang Tol Cimanggis beroperasi 2 gardu off ramp;

2. Pengoperasian masih bersifat minimal dan secara parsial : rangka baja, atap, pulau dan gardu terpasang berikutperalatan tol;

3. Transaksi dilakukan pada off ramp;4. Gerbang Tol Cimanggis Utama, Ciawi

dan Bogor tetap dioperasikan;5. Dedicated Lane di GT Gunung Putri

dengan moveable barrier.

1. Keseluruhan gardu dapat beroperasi100% sejumlah 23 gardu (finishingbelum 100%), peralatan tol terpasang100%

2. Gerbang lama belum dibongkar

GARDU OPERASI PASCA INTEGRASI (USULAN CABANG)

Page 32: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

31

Keterangan:

Usulan dedicated lane ke SS

Bogor (Jakarta)

Gardu terbuka

Gardu yang tidak difungsikan

Uraian Keterangan

Dedicated Lane Dedicated Lane ± 0,5 Km

Letak Gerbang

• GT Ciawi ke arah Jakarta berada di bawah IC Bogor

• GT Bogor ke arah Jakarta berada 500 m sebelum SS Bogor

PERUBAHAN SISTEM INTEGRASI JALAN TOL JAGORAWI

GT Ciawi(bayar tarif Cawang-

Ciawi)

GT Bogor(bayar tarif Cawang-

Ciawi)

Jakarta

+ 5

00m

GT Bogor

Baru

GT Ciawi

Baru

GERBANG TOLJUMLAHGARDU

GT Bogor ke arah Jakarta (on ramp pay)

8 gardu

GT Bogor ke arah Ciawi (off ramp pay)

Lolos (1 lajur)

Ciawi ke arah Jakarta (on ramp pay)

8 gardu

Ciawi ke arah Bogor (off ramp pay)

8 gardu

DEDICATED LANE GUNUNG PUTRI

GT Gn. Putri

(bayar tarif Cawang - Ciawi)

GT Ciawi

Jakarta +3

00

m

Usulan dedicated lane dari GT Gunung Putri ke SS Gunung Putri

(Ciawi)

Usulan dedicated lane dari SS Gunung Putri (Jakarta ) ke GT

Gunung Putri

Gardu terbuka

Gardu yang tidak difungsikan

Keterangan:

GERBANG TOLJUMLAHGARDU

Gn. Putri ke arah Jakarta (on ramp pay)

4 gardu

Gn. Putri ke arah Bogor (off ramp pay)

Lolos (1 lajur)

Arah Jakarta ke GT Gn Putri (off ramp pay):

4 gardu

Arah Bogor ke GT Gn Putri (on ramp pay):

Lolos (1 lajur)

DEDICATED LANE BOGOR-CIAWI

Page 33: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

32

PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG

Page 34: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

33

Berdasarkan hasil keputusan yang disepakati secara bulat oleh semua Tim Ahli KKJTJdinyatakan bahwa :

Open traffic kendaraan Gol.I ke atas untuk melintas di atas Jembatan Cisomang padatanggal 01 April 2017 apabila Jasa Marga telah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yangditargetkan selesai pada tanggal 31 Maret 2017 dengan syarat sebagai berikut:

1. Melakukan pengendalian beban kendaraan khusunya yang terindikasi overload,sehingga tidak terdapat kendaraan overload melintas di Jembatan Cisomang;

2. Mekanisme pengendalian kendaraan overload adalah dengan memasang timbangan yangditempatkan Km 72+000 jalur A, km 83+600 jalur A, dan km 120+500 jalur B

3. Hasil monitoring pengukuran pergerakan pilar dan inclinometer menunjukkan pergerakan ygtidak signifikan (steady)

Selanjutnya, Tim KKJTJ akan menyampaikan rekomendasi kepada Menteri PUPRuntuk melakukan open traffic kendaraan melintas di atas Jembatan Cisomangpada 01 April 2017 sesuai dengan hasil keputusan pleno tanggal 17 Maret 2017.

PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG

Page 35: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

34

34

Jembatan Cisomang kembali dibuka untukseluruh Golongan Kendaraan dengan target Safety Factor (SF) minimal dapat mencapai 1.28-1.35

Progres s.d. 21 Maret 2017Rencana kumulatif : 84.95%Realiasasi kumulatif : 79.97%Deviasi : -4.98%

Pekerjaan terlambat : Jacketing Column P1-P2, Ground Anchor P0, Pemasangan CFRP di P4

B

2.38

C

0.54

58.20

12.69

8.67

2.42

0.87

2.07

2.85

0.86

2.22

3.12

3.1212 PEMASANGAN FRP DI P4 ± 3 MINGGU

8 JACKETING DI P2 ± 3 MINGGU

4 STRUTTING BAJA ± 5 MINGGU

2

11 PEMASANGAN FRP DI P3 ± 3 MINGGU

10 PEMASANGAN FRP DI P2 ± 3 MINGGU

9 JACKETING DI P5 ± 3 MINGGU

7 JACKETING DI P1 ± 3 MINGGU

6 JACKETING DI P0 ± 3 MINGGU

5 GROUND ANCHOR P0 ± 6 MINGGU

BOR PILE P2 dan BOR PILE TAMBAHAN (PERKUATAN

LERENG)± 8 MINGGU

3PILECAP P2 dan PILECAP BOR PILE TAMBAHAN

(PERKUATAN LERENG)± 2 MINGGU

1 UNLOADING di antara P0 - P1 ± 3 MINGGU

PENANGANAN DARURAT LANJUTAN

1Grouting Epoxy, Pembuatan Jalan Kerja, Pemasangan FRP

P0, Unloading P0 & P5± 3 BULAN

PENANGANAN DARURAT AWAL

NO. U R A I A NJANGKA WAKTU

PELAKSANAANBobot (%)

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

0.03 0.03 0.03

0.03 0.03 0.03

0.02 0.02 0.02 0.02

1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06 1.06

0.32 0.32 0.32 0.32

0.01 0.01 0.01 0.01

0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06

0.06 0.07 0.07 0.07

0.03 0.03

0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08

0.02 0.02 0.02 0.02

0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11

0.02 0.02 0.02 0.02

0.07 0.06

0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10

0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15

- - - -

MARET 2017

TIME SCHEDULE PEKERJAAN PERBAIKAN JEMBATAN CISOMANG

Page 36: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

35

PROGRES SAMPAI DENGAN MINGGU III MARET 2017

NO PENANGANAN PROGRES KETERANGAN

1 Grouting Epoxy A1, P0, P1, P2, P5, dan A2 100%

2 Pemasangan Fiber Reinforced Polymer pada P0, P2, P3, P4 100%

3 Unloading (Cutting Lereng) di sekitar A1 – P0 – P1 100%

4 Ground Anchor di P0 80% Target 31 Maret 2017

5 Pemasangan Strutting Baja di antara Pilecap P2 – P3 100%

6 Boredpile P2 dan Soldier Pile di antara P1-P2 100%

7 Jacketing Column P0, P1, P2, P5 100%

8 Connection Beam antara P1 eksisting – Pilecap Soldierpile di antara P1-P2 Segmen 1

70% Pilecap Soldierpile di antara P1-P2 Segmen 2, serta Ground Anchor P1 akan dilakukansetelah 31 Maret 2017

9 Perkuatan Upper Structure Jembatan (Perbaikan Expansion Joint dan Permukaan Jalan)

100%

10 Pembuatan Jalan Akses (Detour) KM 99 & KM 107 100%

1. Pilecap Borepile P2;2. Connection Beam dari Pilecap Soldierpile di antara P1-P2 ke Pilecap Borepile P2;3. Pemasangan Jacketing Pelat Baja pada Bagian Atas Pilar P2;4. Pemasangan Ground Anchor pada Pilar P1;5. Penanganan Sungai/Drainase di Sekitar Jembatan Cisomang;6. Perkuatan Stabilitas Lereng.

PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG

TARGET PENYELESAIAN PENANGANAN JEMBATAN CISOMANG YANG AKAN DILAKUKAN SETELAH 31 MARET 2017

Page 37: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

36

PENANGANAN JEMBATAN CISOMANGStatus 25 Maret 2017

Pemasangan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) P2 (kiri) dan P3 (kanan) 100%

Cutting Tanah di sekitar area A1-P0-P1 100%

Page 38: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

37

Strutting Baja antara Pilecap P2-P3

100%

Jacketing Column P0 (kiri) 100% dan P5 (kanan) 100%

PENANGANANJEMBATAN CISOMANG

Status 25 Maret 2017

Page 39: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

38Ground Anchor pada P0 70%

Pekerjaan Pilecap Soldier pile di antara

P1-P2 dan Connection Beam

PENANGANAN JEMBATAN CISOMANGStatus 25 Maret 2017

Page 40: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

39

Pembuatan Akses Detour KM 99 (kiri) & KM 107 (kanan) Pada Ruas Jalan Tol Cipularang 100%

PENANGANANJEMBATAN CISOMANG

Status 25 Maret 2017

Perbaikan Jalan Arteri Nasional Ciganea

Page 41: PENYELENGGARAAN JALAN YANG TERPADU ANTAR SEKTOR

40

ANTISIPASI KENDARAAN KELEBIHAN MUATANMELINTAS DI RUAS JALAN TOL CIPULARANG

MEKANISME FILTERING KENDARAAN

• Jasa Marga akan melakukan penempatantimbangan portable dalam rangka filteringkendaraan dengan kelebihan muatan(overload) di Ruas Jalan Tol Cipularang KM72+000 A (arah Bandung) dan KM120+600 B (arah Jakarta);

• Selain itu, (jika diperlukan) Jasa Margaakan menggunakan WIM pada saat aruslalu lintas puncak kendaraan angkutanbarang yang rencananya akanditempatkan pada Ruas Jalan TolCipularang KM 83+600 A (arah Bandung)dan KM 120+600 B (arah Jakarta);

• Mekanisme Filtering Kendaraan Overloadsbb.:

Kendaraan Non Gol I dari dan menujuBandung akan dilakukan screeningterhadap laju kendaraan menggunakanspeedgun dimana kendaraan dengan lajudi bawah 40 km/jam akan dikeluarkanoleh Petugas serta pemeriksaan visualterhadap kondisi dimensi muatankendaraan;

Kendaraan dengan kelebihan muatan(overload) akan diarahkan oleh Petugasuntuk keluar melalui GT Jatiluhur (KM84) dan GT Cikamuning (KM 116).

KM 120+500 B (Pool Ruas)

KM 83+600 A (Chevron)KM 72+000 A