Top Banner
Usep Firman Hapid ( 2009320003 ) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Performance kapal, salah satunya adalah ditentukan oleh propulsi pada kapal yang terhubung antara shaft ke mesin induk atau Main Engine yang sudah direncanakan dalam suatu perancangan kapal, dimana penentuan tersebut berhubungan dengan kecepatan dinas (Vs) yang diinginkan pada saat perencanaan rancangan kapal. Namun untuk mendapatkan performance yang baik dibutuhkan perencanaan chokfast atau dudukan mesin induk yang harus direncanakan sebelumnya, dimana bila terjadi kesalahan perencanaan dudukan mesin induk pada kapal akan ada timbulnya ketidaksamaan antara kecepatan yang diinginkan dengan kecepatan saat berlayar, hal itu disebabkan karena dudukan mesin yang tidak tepat dan mengakibatkan putaran crankshaft pada mesin induk mengalami defleksi, hal ini sangatlah fatal dan bahaya bila terjadi karena komponen utama penggerak mesin induk itu adalah crankshaft yang berfungsi menggerakan piston untuk pembakaran pada mesin dan mengasilkan sebuah putaran diaman putaran tersebut akan terhubung dengan shaft propeler dan kemudian akan langsung terhubung dengan propeler atau baling baling kapal yang seterusnya berperan sebagai penggerak kapal untuk berlayar.
17

penyebab kerusakan crankshaft

Feb 19, 2023

Download

Documents

Ade Munandar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Performance kapal, salah satunya adalah ditentukan oleh propulsi pada kapal yang

terhubung antara shaft ke mesin induk atau Main Engine yang sudah direncanakan dalam

suatu perancangan kapal, dimana penentuan tersebut berhubungan dengan kecepatan

dinas (Vs) yang diinginkan pada saat perencanaan rancangan kapal. Namun untuk

mendapatkan performance yang baik dibutuhkan perencanaan chokfast atau dudukan

mesin induk yang harus direncanakan sebelumnya, dimana bila terjadi kesalahan

perencanaan dudukan mesin induk pada kapal akan ada timbulnya ketidaksamaan antara

kecepatan yang diinginkan dengan kecepatan saat berlayar, hal itu disebabkan karena

dudukan mesin yang tidak tepat dan mengakibatkan putaran crankshaft pada mesin induk

mengalami defleksi, hal ini sangatlah fatal dan bahaya bila terjadi karena komponen

utama penggerak mesin induk itu adalah crankshaft yang berfungsi menggerakan piston

untuk pembakaran pada mesin dan mengasilkan sebuah putaran diaman putaran tersebut

akan terhubung dengan shaft propeler dan kemudian akan langsung terhubung dengan

propeler atau baling baling kapal yang seterusnya berperan sebagai penggerak kapal

untuk berlayar.

Page 2: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

I.2 Perumusan Masalah

Adapaun detail dari perumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

- Melakukan Chokfast atau mematenkan posisi main engine pada seating main

engine agar tidak berubah pada posisinya.

- Melakukan aligment pada dudukan mesin induk dan shaft propeller

- Melakukan deflection crankshaft pada mesin induk

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah :

- Tugas mata kuliah yang telah ditempuh

- Mendapatkan pemahaman tentang chokfast dan proses aligment pada chokfast dan

shaft propeller.

- Studi lebih lanjut mengenai masalah pada defleksi poros engkol / Crankshaft

Deflection .

I.4 Manfaat Penulisan

Manfaat yang didapat dari penulisan ini adalah:

1. Mempelajari lebih lanjut proses aligment

2. Pembuktian secara ilmiah bahwa penentuan chokfast mempengaruhi terjadinya

defleksi poros engkol yang akan mengakibatkan terjadinya kecepatan dinas yang di

harapkan tidak tercapai.

Page 3: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

3. Mendapatkan penyelesaian masalah pada kasus yang mungkin akan dihadapi di

dunia kerja nanti, khususnya masalah pada terjadinya defleksi poros engkol ketika

kapal melakukan docking.

4. Referensi untuk selanjutnya dijadikan bahan tugas akhir.

Page 4: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menerangkan salah satu proses pengerjaan perbaikan poros engkol

atau crankshaft dalam menyelasaikan masalah tersebut dilakukan proses sebagai berikut,

dikarenakan proses inilah yang sesuai dengan prosedur prosedur yang di anjurkan ketika terjadi

masalah defleksi pada poros engkol dan proses inilah yang akan dilakukan ketika terjadinya

defleksi pada poros engkol, dan inilah sebagaian pemaparan mengenani proses proses

perbaikan sebagai berikut:

II.I Aligment

Alignment adalah proses mensejajarkan atau meluruskan baik shaft propeller dengan

shaft gear box dari main engine, meluruskan chokfast dengan mesin induk atau mengukur

kelurusan crankshaft dengan bantalan poros engkol ( Crankshaft ).

Proses Alignment sebagai berikut:

1. Pasang Dial Gauge pada shaft propeller, dial gauge untuk allignment ini menggunakan

2 arah yaitu axial dan radial. Dan memiliki nilai toleransi maximal 0,05 setelah itu

tentukan 4 sisi pada bagian axial dan radial.

2. Setelah dipasang selanjutnya putar kopling searah dengan putaran kerja dari mesin

tersebut

3. lihat nilai dail gauge hingga di posisi o pada 4 sisi yang sudah ditentukan dan pastikan

pada 4 sisi tersebut harus sama di posisi 0 jika sudah di posisi yg sama maka shaft

propeller dan main engine telah sejajar.

Page 5: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

II.2 Crankshaft

adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston

menjadi gerak rotasi (putaran). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkan pena

engkol (crankpin), sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada

setiap silndernya. mengubah gerak naik turun atau lurus piston menjadi gerak putar. Poros

engkol adalah salah satu komponen penting suatu mesin, selain merubah gerak bolak balik

piston menjadi gerak putar, poros engkol juga menerima beban dan tekanan yang sangat tinggi

dari hasil pembakaran oleh piston untuk itu poros engkol haruslah terbuat dari bahan yang

sangat kuat dan tahan lama. Poros engkol atau crankshaft terbuat dari baja karbon tinggi. Poros

engkol terletak diantara blok silinder dan bak oli yang terhubung langsung dengan roda gila

dan batang torak. Putaran dari poros engkol diteruskan ke roda gila dan selanjutnya kopling

yang akan memegang kendali, apakah putaran akan di sambungkan atau di putuskan ke

transmisi.

II.3 Chokfast

Chock fast adalah mematenkan posisi main engine pada seating main engine agar tidak

berubah pada posisinya. Kekuatan dari chock fast memiliki kemampuan yang lebih baik

dibandingkan dengan penguat main engine jenis lain, dan sudah diperhitungkan seberapa besar

kekuatan dari chock fast tersebut untuk menahan beban dan di approve/ disahkan oleh

Classification. Chock fast dikerjakan oleh Spesialist Chock fast yang memiliki sertifikat

khusus chock fast, jadi untuk melakukan chock fast tidak boleh dilakukan oleh sembarang

orang. Untuk melakukan chock fast juga harus menunggu pemilik barang (Vendor) main

Page 6: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

engine, yang bertujuan untuk memastikan kebenaran atau ke akuratan alignment dan deflection

pada crank shaft.

II.4 Deflection ( Defleksi )

Deflection yaitu pengukuran sudut kemiringan pada crankshaft di dalam silinder pada

posisis 0, kecuali pada crankshaft yang dekat dengan gearbox (silinder top ) harus dalam

posisis minus (-) karena pada silinder tersebut memiliki tekanan kompresi yang lebih tinggi

pada saat mesin telah bekerja sehingga crankshaft tersebut menjadi lurus. pada saat deflection

memiliki nilai toleransi ± 0,165.

Ke empat pemaparan diatas adalah salah satu pengertian pengertian yang akan di

jelaskan secara spesifik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.

Page 7: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

BAB III

TINJAUAN MASALAH

III.1 DEFLEKSI POROS ENGKOL

Secara umum, defleksi poros engkol ini adalah hal yang sangat fatal untuk sebuah

penggerak kapal terutama pada bagian propulsi kapal, dimana suatu poros engkol yang berada

di dalam suatu komponen mesin induk adalah salah satu pendukung utama yang berhubungan

langsung dengan putaran atau rotasi dari propulsi kapal, dengan adanya terjadi pada poros

engkol ini akan mengakibatkan kecepatan ( Vs ) yang di rencanakan pada kapal tidak sesuai

dengan adanya defleksi poros engkol ( sudut kemiringan pada crankshaft tidak sesuai dengan

aturan class yang dianjurkan pada saat defleksi memiliki nilai toleransi ± 0,165. Dengan

terjadinya defleksi poros engkol pada mesin induk yang ada pada kapal tersebut yang

mengakibatkan penggunaan bahan bakar tidak sesuai dengan spesifikasi mesin induk yang

sudah di perhitungkan sebelumnya, baik itu spesifikasi fuel oil consumption ( SFOC ) ataupun

fuel oil consumption ( FOC ) yang di rencanakan dan di perhitungkan menurut jarak berlayar

dan spesifikasi mesin induk yang ditentukan.

Dari semua akibat akibat yang terjadi dari faktor penyebab terjadinya defleksi poros

engkol ini ada faktor yang lebih penting lagi yang harus di tinjau adalah penyebab terjadinya

defleksi poros engkol adalah kegagalan pemasangan bantalan / dudukan mesin induk, dimana

kasus ini terjadi pada kapal milik PT. ASDP Indonesia Ferry KMP. Portlink V yang memiliki

rute tetap pada setiap berlayarnya kapal tersebut.

Page 8: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

Dimensi Kapal ini adalah :

LOA (m) : 87.13

LBP (m) : 73.37

BMLD (m) : 16

HMLD (m) : 4.6

LT (mm) : 363

GT : 3575

DWT ( ton ) : 1363

Awal mula terjadinya defleksi pada poros engkol ini adalah ketidaksesuaian

perencanaan dudukan mesin atau bantalan mesin induk dengan perencanaan atau perhitungan

yang sudah ditentukan pada saat perancangan pada kapal tersebut, ketika kapal sedang berlayar

dan mesin induk bekerja sesuai dengan tugasnya, mesin induk bekerja tidak stabil sehingga

crankshaft mengalami defleksi yang mengakibatkan terjadinya daya mesin berkurang, dan

kecepatan dinas yang diinginkan tidak sesuai, maka perlu adanya tindakan tindakan khusus

yang harus segera dilakukan, berikut uraian uraian yang harus dilakukan antara lain :

III.2 Proses chokfast dan aligment

Pada kasus ini, setelah di analisa penyebab terjadinya defleksi pada poros engkol maka

salah satu penyebabnya adalah tidak kesejajarannya bantalan mesin induk dengan apa yang

sudah direncanakan, maka perlu adanya penghancuran chokfast atau bantalan mesin induk

pada kapal tersebut, dimana chokfast ini sangatlah berpengaruh dengan proses kerja mesin

induk atau ke efektifannya mesin induk saat bekerja, setelah chokfast di hancurkan maka

Page 9: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

chokfast kembali di rencanakan ulang, maka oleh sebab itu ketika chokfast kembali dipasang

perlu adanya tindakan yang di sebut alignment pada chokfast.

Alignment sebelum chockfast, yg bertujuan untuk memastikan kembali Alignment pada shaft

propeller dan untuk melakukan deflection pada crank shaft terhadap shaft propeller dan

disetujui oleh surveyor class untuk melakukan Chockfast.

Gambar III.1 Proses alignment sebelum chockfast

Bahan - bahan yang digunakan untuk chockfast adalah sebagai berikut:

1. Seng : yang berguna untuk cetakan pada seating engine, agar tidak tumpah pada saat

pengecoran

2. Compound / lilin : yang berguna untuk melapisi / menutupi jack bolt dan celah-celah

pada cetakan.

3. Foam / busa : yang berguna untuk menutupi cetakan pada bagian yang terbuka

khususnya pada bagian samping

4. Lem silicon/ gum : yang berguna untuk melapisi cetakan dan perekat busa agar tidak

mengalami kebocoran dan merekatkan cetakan pada seating engine

Page 10: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

5. Hardener chock fast : bahan kimia cair yang berfungsi sebagai pengeras campuran dari

choc kfast.

6. Chock fast orange : bahan utama untuk pengecoran chockfast

Gambar III.2 Lem silicon dan busa

Gambar III.3 Cetakan yang terbuat dari bahan seng

Page 11: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

Proses chock fast adalah sebagai berikut :

1. Pastikan alignment sudah siap dan sesuai dengan gambar yang telah

diperhitungkan,

setelah itu di inspeksi oleh QC dan di Approve oleh class.

2. Buat cetakan pada setiap seating engine yang akan dilakukan untuk pengecoran

chock fast agar pada saat pengecoran chock fast tidak tumpah, buat cetakan dengan

menggunakan seng sesuai dengan ukuran dari jack bolt dan seating engine, lalu

rekatkan cetakan tersebut dengan menggunakan lem silicon pada sisi – sisi bagian

luar.

2. Tutupi setiap celah dan jack bolt yang ada di dalam cetakan tersebut dengan

coumpond, pastikan semua jack bolt tertutup dengan rapat, agar chock fast tidak

menempel pada jack bolt tersebut.

3. Tutup setiap bagian yang terbuka dengan menggunakan busa (foam) yang

direkatkan oleh lem silicon.

4. Setelah semua sudah siap, lalu campur chock fast orange dengan hardener chock

fast dengan menggunakan mixer agar semua tercampur dengan rata. Dengan

perbandingan 446 gram hardener untuk 6,8 kg.

5. Setelah pencampuran selesai tuang cairan chock fast ke dalam cetakan chock fast

tersebut. Pastikan tidak ada yang bocor pada celah – celah cetakan, jika terjadi

Page 12: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

kebocoran tutupi dengan compound ke bagian yang bocor, dan jangan sampai

menetes ke main engine jika ada yang menetes atau tumpah harus segera di

bersihkan.

6. Setelah semua telah di chock fast tunggu hingga 5 menit untuk di teteskan hardener

di bagian atasnya.

7. Tunggu chock fast kering selama 18 jam, sebelum kering tidak boleh ada pekerjaan

pada mesin engine tersebut karena akan mempengaruhi posisi Alignment dan

kekuatan chock fast pada main engine tersebut.

8. Setelah chock fast sudah selesai dan sudah kering, lakukan alignment kembali

untuk memastikan tidak ada perubahan pada shaft propeller, jika terjadi perubahan

bongkar semua chock fast dan diulang kembali. Jika tidak ada perubahan atau

pengulangan chock fast hubungi class untuk melakukan inspeksi kembali dan

meminta Approve untuk pekerjaan tersebut.

9. Membuat laporan sebelum dan sesudah di chock fast.

10. Proses waktu pengeringan chock fast tergantung pada suhu tempat pengecoran

chock fast yaitu sebagai berikut :

11. Pada suhu 32⁰ - 26⁰ ± 18 jam, pada suhu 26⁰ - 18⁰ ⁰ ± 48

jam.

Page 13: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

Gambar III.4 PROSES CHOCK FAST

Gambar III.5 CHOCK FAST TELAH SELESAI

Pengecekan Alignment dan deflection setelah chockfast dilakukan untuk memastikan

kembali kelurusan pada shaft propeller dengan shaft gear box dan crank shaft pada mesin

sebelum klasifikasi mengeluarkan setifikat.

Page 14: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

Gambar III.6 Axial dan Radial Alignment Gambar III.7 pengecekan Alignment oleh class

III.3 Aligment pada crankshaft setelah proses chokfast dilakukan

Setelah proses penghancuran chokfast dan pemasangan chokfast kembali dilakukan yang

disertai dengan aligment pada chokfast dan shaft propeller dilakukan, maka tahapan berikutnya

dilakukan proses aligment pada crankshaft, dimana inilah pokok permasalahan yang

diutamakan pembahasannya.

Berikut proses atau tahapan tahapan untuk melakukan aligment pada defleksi crankshaft.

1. Pasang Dial Gauge pada Crankshaft, dial gauge untuk allignment ini menggunakan 2

arah yaitu axial dan radial. Dan memiliki nilai toleransi maximal 0.165 setelah itu

tentukan kesejajaran 8 piston pada bagian axial dan radial.

Page 15: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

Gambar III. 8 Proses Aligment pada crankshaft.

2. Setelah dipasang selanjutnya putar kopling searah dengan putaran kerja dari mesin

tersebut.

Gambar III. 9 Proses aligment pada crankshaft

3. Pastikan pengukuran sudut kemiringan pada crankshaft di dalam silinder pada posisis 0,

kecuali pada crankshaft yang dekat dengan gearbox (silinder top ) harus dalam posisis

Page 16: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

minus (-) karena pada silinder tersebut memiliki tekanan kompresi yang lebih tinggi

pada saat mesin telah bekerja sehingga crankshaft tersebut menjadi lurus.

Page 17: penyebab kerusakan crankshaft

Usep Firman Hapid ( 2009320003 )

BAB IV

KESIMPULAN

Dalam kasus ini inti permasalahanya adalah defleksi pada crankshaft yang setelah

dilakukannya inspeksi ternyata penyebabnya adalah ketidak sejajaran bantalan mesin induk /

dudukan mesin induk ( chokfast ) tidak sesuai dengan apa yang di perhitungkan, maka

penyebab itulah yang mengakibatkan mesin induk tidak berputar dengan mulus sehingga

kecepatan tidak sesuai dengan yang diinginkan, dan kecepatan dinas ( Vs ) tersebut

dipengaruhi oleh terjadinya defleksi pada crankshaft.

Maka point point yang harus dilakukan adalah :

1. Penghancuran bantalan mesin induk ( Chokfast )

2. Pemasangan chokfast baru.

3. Dilakukannya aligment chokfast ketika sebelum mensejajarkannya dengan mesin

induk.

4. Melakukan alignment pada crankshaft.

5. Dan dilakukannya aligment pada shaft propeller.