BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Perkembangan transportasi kereta api menggunakan jalan rel bermula dari dikembangkannya usaha untuk meningkatkan pelayanan transportasi yang meliputi antara lain kuantitas pengangkutan, kecepatan perjalanan, dan keawetan sarana prasarananya. Awal mula terciptanya jalan rel bisa dikatakan bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan adanya pengangkutan batu bara. Hasil penambangan batu bara semula diangkut dengan kereta yang ditarik kuda. Balok-balok kayu membujur ini ternyata masih juga cepat rusak, baik oleh cuaca maupun oleh beban kereta, maka perkembangan berikutnya ialah bagian atas balok kayu diberi lapisan yang lebih kuat yaitu besi. Perkembangan berikutnya balok kayu diganti seluruhnya dengan besi. Meskipun sudah menggunakan batang besi, tetapi dengan masih digunakannya bentuk roda biasa, masih terjadi melesetnya roda keluar dari batang besi dimaksud. Untuk menghindari melesetnya roda tersebut maka roda-roda diberi flens (flange), ini terjadi pada 1
29
Embed
Penyebab Kecelakaan Kereta API Di Indonesia Dan Pembenahan Perkeretaapian Di Indonesia
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Perkembangan transportasi kereta api menggunakan jalan rel
bermula dari dikembangkannya usaha untuk meningkatkan pelayanan
transportasi yang meliputi antara lain kuantitas pengangkutan, kecepatan
perjalanan, dan keawetan sarana prasarananya. Awal mula terciptanya
jalan rel bisa dikatakan bermula di Inggris pada tahun 1630, yaitu dengan
adanya pengangkutan batu bara. Hasil penambangan batu bara semula
diangkut dengan kereta yang ditarik kuda.
Balok-balok kayu membujur ini ternyata masih juga cepat rusak,
baik oleh cuaca maupun oleh beban kereta, maka perkembangan
berikutnya ialah bagian atas balok kayu diberi lapisan yang lebih kuat
yaitu besi. Perkembangan berikutnya balok kayu diganti seluruhnya
dengan besi. Meskipun sudah menggunakan batang besi, tetapi dengan
masih digunakannya bentuk roda biasa, masih terjadi melesetnya roda
keluar dari batang besi dimaksud. Untuk menghindari melesetnya roda
tersebut maka roda-roda diberi flens (flange), ini terjadi pada tahun 1789.
Akibat dari penggunaan flens pada roda ini mengakibatkan kendaraannya
tidak dapat digunakan di jalan raya biasa, sejak itulah terjadi perbedaan
antara jalan raya dan jalan yang menggunakan batang besi atau jalan rel.
1
Gambar : Jalan rel pertama kali digunakan untuk pengangkutan batu
bara
Pada awal abad XIX kereta di atas rel mulai ditarik oleh kendaraan
yang dijalankan dengan mesin (lokomotif) uap. pada masa-masa tersebut
jalan rel mulai pula dibangun di beberapa negara, seperti Perancis, Jerman,
Belgia, Belanda, Rusia, Austria, Indonesia (lihat Sejarah Kereta Api
Indonesia). Perkembangan kereta api baik sarana maupun prasarananya
terus berjalan. Pengembangan dalam hal kecepatan, pelayanan,
keselamatan, efisensi, dan kenyamanan terus pula dilakukan, hal ini
seiring pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lokomotif diesel-listrik mulai digunakan di New Jersey tahun 1925, kereta
diesel-listrik untuk penumpang bentuk streamline mulai meluncur di
Amerika tahun 1934.
Perkembangan terus berjalan termasuk dalam rancang bangun,
teknologi komunikasi dan informasi, dan teknologi bahan. Hal ini
membawa pula perkembangan sarana dan prasarana kereta api, misalnya
kereta api super cepat, kereta api monorail (dengan satu rel), kereta api
levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat. Begitu pula
perkembangan dalam teknologi penggeraknya, misalnya lokomotif diesel,
diesel-listrik dan penggerak listrik. Teknologi persinyalan juga
2
berkembang sehingga tidak hanya digunakan sinyal mekanis tetapi juga
sinyal elektris.
I. 2. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi sarana penambah
pengetahuan kita tentang dunia Perkretaapian.Selain itu penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Jalan Rel yang diberikan dosen
kepada mahasiswa.
I. 3. METODOLOGI
Metodologi yang di gunakan penulis dalam penyusunan makalah ini
adalah dengan menggunakan internet sebagai media pencarian sumber
informasinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. PENGERTIAN UMUM TRANSPORTASI.
Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu kala,
kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan antara lain untuk
mencari makan, mencari tempat tinggal yang lebih baik, mengungsi dari
serbuan orang lain dan sebagainya. Dalam melakukan mobilitas tersebut
sering membawa barang ataupun tidak membawa barang. Oleh karenanya
diperluhkan alat sebagai sarana transportasi, menurut Abbas salim
(1993:5). Transportasi adalah sarana bagi manusia untuk memindahkan
sesuatu, baik manusia atau benda dari satu tempat ke tempat lain, dengan
ataupun tanpa mempergunakan alat bantu. Alat bantu tersebut dapat
berupa tenaga manusia, binatang, alam ataupun benda lain dengan
mempergunakan mesin ataupun tidak bermesin.
II.2. TUJUAN DI BANGUNNYA REL KERETA API.
Kereta Api merupakan moda (metode dasar) transportasi dengan
multi keunggulan komparatif: hemat lahan & energi, rendah polusi, besifat
massal, adaptif dengan perubahan teknologi, yang memasuki era
kompetisi, potensinya diharapkan dapat dimobilisasi dalam skala nasional,
sehingga mampu menciptakan keunggulan kompetitif terhadap produksi
dan jasa domestik dipasar global. Dengan tugas pokok dan fungsi
memobilisasi arus penumpang dan barang diatas jalur rel kereta api, maka
ikut berperan menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.
4
II.3. PERMASALAHAN
Pada saat ini, kondisi perkereta-apian dirasa masih memerlukan
pembenahan yang bersifat fundamental dan ditangani secara
komprehensif. Pembenahan sistem perkereta-apian di Indonesia tersebut
menyangkut keterkaitan antara prasarana dan sarana dengan SDM dan
manajemen. Kondisi ini diduga merupakan penyebab seringnya terjadi
kecelakaan yang dialami transportasi massal tersebut. Pada tahun 1998
tercatat ada 109 kasus, tahun 1999 ada 196 kasus .Dari begitu banyak
permasalahan perkereta-apian tersebut, salah satu yang perlu mendapat
penanganan langsung yang terarah dan terkoordinasi adalah kecelakaan
kereta api.
Berikut adalah daftar kecelakaan kereta api di Indonesia:
a. Tahun 1987
19 Oktober 1987, sekitar jam 06.45, KA 220 Patas Merak bertabrakan
dengan KA 225 yang sedang melaju (tabrakan head-to-head) di daerah
Pondokbetung, Bintaro, Tangerang. Kecelakaan ini terjadi akibat human
error. Terjadi dikarenakan KA 225 yang direncanakan bersilang dengan
KA 220 di Stasiun Kebayoran, diganti menjadi di Stasiun Sudimara.
Masinis KA 225 salah mendengar semboyan sehingga KA 225 berangkat
tanpa sepengetahuan PPKA Sta. Sudimara. Peristiwa ini mengakibatkan
156 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Peristiwa ini dikenal
dengan Tragedi Bintaro.
b. Tahun 2001
25 Desember 2001, sekitar jam 04.33, Kereta api 146 Empu Jaya
menabrak Kereta api 153 Gaya Baru Malam Selatan yang sedang
menunggu bersilangan di sepur 3 emplasemen stasiun Ketanggungan
Barat, Brebes. Tabrakan tersebut terjadi dikarenakan KA 146 melanggar
sinyal masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda