Top Banner
Penyebab Autisme ? Save This Page || Send to a friend Autisme, sebuah penyakit yang satu abad yang lalu hampir tidak terdengar sama sekali, kini sudah hampir menjadi sesuatu yang normal. Perkembangan autisme terutama makin melejit di beberapa dekade terakhir, seperti yang dapat dilihat pada grafik di sebelah kanan. Ketika sudah terlanjur, Autisme bisa sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi untuk disembuhkan. Jika kita mengetahui berbagai potensi penyebabnya, maka mudah- mudahan kita bisa mengatur agar anak kita terhindar dari itu semua. “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, kata pepatah. Dan untuk kasus Autisme, dimana di Amerika saja perawatannya memakan biaya US$ 35 milyar per tahun, pepatah ini sangat telak mengenai sasaran. Penyebab pasti autisme belum diketahui sampai saat ini. Kemungkinan besar, ada banyak penyebab autisme, bukan hanya satu. Dahulu sempat diduga bahwa autisme disebabkan karena cacat genetik. Namun cacat genetika tidak mungkin terjadi dalam skala demikian besar dan dalam waktu demikian singkat. Karena itu kemudian para peneliti sepakat bahwa ada banyak kemungkinan penyebab autisme lainnya. Berbagai hal yang dicurigai berpotensi untuk menyebabkan autisme : 1. Vaksin yang mengandung Thimerosal : Thimerosal adalah zat pengawet yang digunakan di berbagai vaksin. Karena banyaknya kritikan, kini sudah banyak 1
38

Penyebab Autisme.doc

Dec 29, 2014

Download

Documents

autisme
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Penyebab Autisme.doc

Penyebab Autisme ?

Save This Page || Send to a friend

Autisme, sebuah penyakit yang satu abad yang lalu hampir tidak terdengar sama sekali, kini

sudah hampir menjadi sesuatu yang normal. Perkembangan autisme terutama makin melejit di

beberapa dekade terakhir, seperti yang dapat dilihat pada grafik di sebelah kanan.

Ketika sudah terlanjur, Autisme bisa sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi untuk disembuhkan.

Jika kita mengetahui berbagai potensi penyebabnya, maka mudah-mudahan kita bisa mengatur

agar anak kita terhindar dari itu semua. “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, kata

pepatah. Dan untuk kasus Autisme, dimana di Amerika saja perawatannya memakan biaya US$

35 milyar per tahun, pepatah ini sangat telak mengenai sasaran.

Penyebab pasti autisme belum diketahui sampai saat ini. Kemungkinan besar, ada banyak

penyebab autisme, bukan hanya satu.

Dahulu sempat diduga bahwa autisme disebabkan karena cacat genetik. Namun cacat genetika

tidak mungkin terjadi dalam skala demikian besar dan dalam waktu demikian singkat. Karena itu

kemudian para peneliti sepakat bahwa ada banyak kemungkinan penyebab autisme lainnya.

Berbagai hal yang dicurigai berpotensi untuk menyebabkan autisme :

1. Vaksin yang mengandung Thimerosal : Thimerosal adalah zat pengawet yang digunakan

di berbagai vaksin. Karena banyaknya kritikan, kini sudah banyak vaksin yang tidak lagi

menggunakan Thimerosal di negara maju. Namun, entah bagaimana halnya di negara

berkembang …

2. Televisi : Semakin maju suatu negara, biasanya interaksi antara anak - orang tua

semakin berkurang karena berbagai hal. Sebagai kompensasinya, seringkali TV

1

Page 2: Penyebab Autisme.doc

digunakan sebagai penghibur anak. Ternyata ada kemungkinan bahwa TV bisa menjadi

penyebab autisme pada anak, terutama yang menjadi jarang bersosialisasi karenanya.

Dampak TV tidak dapat dipungkiri memang sangat dahsyat, tidak hanya kepada

perorangan, namun bahkan kepada masyarakat dan/atau negara. Contoh paling nyata

adalah kasus pada negara terpencil Bhutan - begitu mereka mengizinkan TV di negara

mereka, jumlah dan jenis kejahatan meningkat dengan drastis.

Bisa kita bayangkan sendiri apa dampaknya kepada anak-anak kita yang masih polos.

Hiperaktif ? ADHD ? Autisme ? Sebuah penelitian akhirnya kini telah mengakui

kemungkinan tersebut.

3. Genetik : Ini adalah dugaan awal dari penyebab autisme; autisme telah lama diketahui

bisa diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya.

Namun tidak itu saja, juga ada kemungkinan variasi-variasi lainnya. Salah satu

contohnya adalah bagaimana anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia lanjut

memiliki kans lebih besar untuk menderita autisme. (walaupun sang ayah normal /

bukan autis)

4. Makanan : Pada tahun 1970-an, Dr. Feingold dan kolega-koleganya menyaksikan

peningkatan kasus ADHD dalam skala yang sangat besar. Sebagai seseorang yang

pernah hidup di era 20 / 30-an, dia masih ingat bagaimana ADHD nyaris tidak ada sama

sekali di zaman tersebut.

Dr. Feingold kebetulan telah mulai mengobati beberapa kasus kelainan mental sejak

tahun 1940 dengan memberlakukan diet khusus kepada pasiennya, dengan hasil yang

jelas dan cenderung dalam waktu yang singkat.

Terapi diet tersebut kemudian dikenal dengan nama The Feingold Program.

Pada intinya, berbagai zat kimia yang ada di makanan modern (pengawet, pewarna, dll)

dicurigai menjadi penyebab dari autisme pada beberapa kasus. Ketika zat-zat tersebut

dihilangkan dari makanan para penderita autisme, banyak yang kemudian mengalami

peningkatan situasi secara drastis.

2

Page 3: Penyebab Autisme.doc

Dr. Feingold membayar penemuannya ini dengan cukup mahal. Sekitar tahun 1970-an,

beliau dikhianati oleh The Nutrition Foundation, dimana Coca cola, Kraft foods, dll adalah

anggotanya. Beliau tiba-tiba diasingkan oleh AMA, dan ditolak untuk menjadi pembicara

dimana-mana.

Syukurlah kemudian berbagai buku beliau bisa terbit, dan hari ini kita jadi bisa tahu

berbagai temuan-temuannya seputar bahaya makanan modern.

5. Radiasi pada janin bayi : Sebuah riset dalam skala besar di Swedia menunjukkan bahwa

bayi yang terkena gelombang Ultrasonic berlebihan akan cenderung menjadi kidal.

Dengan makin banyaknya radiasi di sekitar kita, ada kemungkinan radiasi juga berperan

menyebabkan autisme. Tapi bagaimana menghindarinya, saya juga kurang tahu. Yang

sudah jelas mudah untuk dihindari adalah USG - hindari jika tidak perlu.

6. Folic Acid : Zat ini biasa diberikan kepada wanita hamil untuk mencegah cacat fisik pada

janin. Dan hasilnya memang cukup nyata, tingkat cacat pada janin turun sampai sebesar

30%. Namun di lain pihak, tingkat autisme jadi meningkat.

Pada saat ini penelitian masih terus berlanjut mengenai ini. Sementara ini, yang

mungkin bisa dilakukan oleh para ibu hamil adalah tetap mengkonsumsi folic acid -

namun tidak dalam dosis yang sangat besar (normalnya wanita hamil diberikan dosis

folic acid 4x lipat dari dosis normal).

Atau yang lebih baik - perbanyak makan buah-buahan yang kaya dengan folic acid,

karena alam bisa mencegah tanpa menyebabkan efek samping :

Nature is more precise; that’s why all man-made drugs have side

effects

7. Sekolah lebih awal : Agak mengejutkan, namun ada beberapa penelitian yang

menunjukkan bahwa menyekolahkan anak lebih awal (pre school) dapat memicu reaksi

autisme.

Diperkirakan, bayi yang memiliki bakat autisme sebetulnya bisa sembuh / membaik

dengan berada dalam lingkupan orang tuanya. Namun, karena justru dipindahkan ke

lingkungan asing yang berbeda (sekolah playgroup / preschool), maka beberapa anak

jadi mengalami shock, dan bakat autismenya menjadi muncul dengan sangat jelas.

3

Page 4: Penyebab Autisme.doc

Untuk menghindari ini, para orang tua perlu memiliki kemampuan untuk mendeteksi

bakat autisme pada anaknya secara dini. Jika ternyata ada terdeteksi, maka mungkin

masa preschool-nya perlu dibimbing secara khusus oleh orang tua sendiri. Hal ini agar

ketika masuk masa kanak-kanak maka gejala autismenya sudah hampir lenyap; dan

sang anak jadi bisa menikmati masa kecilnya di sekolah dengan bahagia.

Dan mungkin saja masih ada banyak lagi berbagai potensi penyebab autisme yang akan

ditemukan di masa depan, sejalan dengan terus berkembangnya pengetahuan di bidang ini.

Secara ringkas; gaya hidup modern memang sangat besar kontribusinya terhadap peningkatan

kasus autisme. Salah satu bukti yang paling nyata adalah nyaris tidak adanya kasus autisme di

masyarakat Amish.

NOTE : Artikel ini hanya bertujuan untuk mengenalkan Anda kepada berbagai potensi

penyebab autisme.

Berbagai artikel yang membahas topik ini cenderung sangat sulit untuk dipahami karena

menggunakan bahasa medis / akademis. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk menjelaskannya

dalam bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti.

Sehingga selanjutnya diharapkan akan memudahkan para (calon) orang tua untuk melakukan

penelitian lebih lanjut tentang soal ini.

Apakah Autisme itu ?

Autisme adalah : neurodevelopmental disorder that manifests itself in markedly abnormal social

interaction, communication ability, patterns of interests, and patterns of behavior.

“Cacat pada perkembangan syaraf & psikis manusia, baik sejak janin dan seterusnya; yang

menyebabkan kelemahan/perbedaan dalam berinteraksi sosial, kemampuan berkomunikasi, pola

minat, dan tingkah laku”.

Autisme cukup luas dan mencakup cukup banyak hal. Ciri-ciri autisme ada banyak, dan

kebanyakan penderita autisme hanya menderita sebagiannya saja.

Penderita autisme cukup banyak yang ternyata malah menjadi sukses dalam hidupnya.

Penderita autis banyak yang menjadi pakar pada bidang sains, matematika, komputer, dan lain-

lainnya.

Orang tua dapat sangat membantu mengarahkan anak autis untuk mengeksploitasi

kelebihan-kelebihannya (seperti: kemampuan untuk fokus & konsentrasi yang luar biasa), dan

melatih mereka untuk memperbaiki berbagai kelemahan-kelemahannya.

4

Page 5: Penyebab Autisme.doc

Nampaknya ini dulu yang bisa saya tuliskan untuk topik ini. Komentar/koreksi akan diterima

dengan senang hati. Semoga dapat bermanfaat.

http://harry.sufehmi.com/archives/2006-10-17-1302/

Autisme Masa kanak

Autisme Masa Kanak

PDD.NOS

Sindrom Rett

Disintegrasi Masa Kanak

Sindrom Asperger

 

 

  Autisme Masa kanak ( Childhood Autism )Autisme Masa Kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur 3 tahun. Perkembangan yang terganggu adalah dalam bidang :

1. Komunikasi : kualitas komunikasinya yang tidak normal, seperti ditunjukkan dibawah ini :

Perkembangan bicaranya terlambat, atau samasekali tidak berkembang.

Tidak adanya usaha untuk berkomunikasi dengan gerak atau mimik muka untuk mengatasi kekurangan dalam kemampuan bicara.

Tidak mampu untuk memulai suatu pembicaraan atau memelihara suatu pembicaraan dua arah yang baik.

Bahasa yang tidak lazim yang diulang-ulang atau stereotipik.

Tidak mampu untuk bermain secara imajinatif, biasanya permainannya kurang variatif.

2. Interaksi sosial : adanya gangguan dalam kualitas interaksi social :  

Kegagalan untuk bertatap mata, menunjukkan ekspresi fasial, maupun postur dan gerak tubuh, untuk berinteraksi secara layak.

Kegagalan untuk membina hubungan sosial dengan teman sebaya, dimana mereka bisa berbagi emosi, aktivitas, dan  interes bersama.

Ketidak mampuan untuk berempati, untuk membaca emosi orang lain.

Ketidak mampuan untuk secara spontan mencari teman untuk berbagi kesenangan dan melakukan sesuatu bersama-sama.

3. Perilaku : aktivitas, perilaku dan interesnya sangat terbatas, diulang-ulang dan     stereotipik seperti  dibawah ini : 

Adanya suatu preokupasi yang sangat terbatas pada suatu pola perilaku yang tidak normal, misalnya duduk dipojok sambil menghamburkan pasir seperti air hujan, yang bisa dilakukannya berjam-jam.

Adanya suatu kelekatan pada suatu rutin atau ritual yang tidak berguna, misalnya kalau mau tidur harus cuci kaki dulu, sikat gigi, pakai piyama, menggosokkan kaki dikeset, baru naik ketempat tidur. Bila ada satu diatas yang terlewat atau terbalik urutannya, maka ia akan sangat terganggu

5

Page 6: Penyebab Autisme.doc

dan nangis teriak-teriak minta diulang. Adanya gerakan-gerakan motorik aneh yang diulang-ulang,

seperti misalnya mengepak-ngepak lengan, menggerak-gerakan jari dengan cara tertentu dan mengetok-ngetokkan sesuatu.

Adanya preokupasi dengan bagian benda/mainan tertentu yang tak berguna, seperti roda sepeda yang diputar-putar, benda dengan bentuk dan rabaan tertentu yang terus diraba-rabanya, suara-suara tertentu.

Anak-anak ini sering juga menunjukkan emosi yang tak wajar, temper tantrum (ngamuk tak terkendali), tertawa dan menangis tanpa sebab, ada juga rasa takut yang tak wajar.Kecuali gangguan emosi sering pula anak-anak ini menunjukkan gangguan sensoris, seperti adanya kebutuhan untuk mencium-cium/menggigit-gigit benda, tak suka kalau dipeluk atau dielus.Autisme Masa Kanak lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dengan perbandingan 3 : 1.

http://www.autisme.or.id/GPP_PDD/autisme_masa_kanak/

Sindrom Rett

Autisme Masa Kanak

PDD.NOS

Sindrom Rett

Disintegrasi Masa Kanak

Sindrom Asperger

 

 

 

Sindroma Rett adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak wanita. Kehamilannya normal, kelahiran normal, perkembangan normal sampai sekitar umur 6 bulan. Lingkaran kepala normal pada saat lahir. Mulai sekitar umur 6 bulan mereka mulai mengalami kemunduran perkembangan. Pertumbuhan kepala mulai berkurang antara umur 5 bulan sampai 4 tahun. Gerakan tangan menjadi tak terkendali, gerakan yang terarah hilang, disertai dengan gangguan komunikasi dan penarikan diri secara sosial. Gerakan-gerakan otot tampak makin tidak terkoordinasi.Seringkali memasukan tangan kemulut, menepukkan tangan dan membuat gerakan dengan dua tangannya seperti orang sedang mencuci baju.. Hal ini terjadi antara umur 6-30 bulan. Terjadi gangguan berbahasa, perseptif maupun ekspresif disertai kemunduran psikomotor yang hebat.Yang sangat khas adalah timbulnya gerakan-gerakan tangan yang terus menerus seperti orang yang sedang mencuci baju yang hanya berhenti bila anak tidur.   Gejala-gejala lain yang sering menyertai adalah gangguan pernafasan, otot-otot yang makin kaku , timbul kejang, scoliosis tulang punggung, pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil (hypotrophik). Pemeriksaan EEG biasanya menunjukkan kelainan.

http://www.autisme.or.id/GPP_PDD/sindrom_rett/

Terapi Perilaku

6

Page 7: Penyebab Autisme.doc

Terapi Perilaku

Terapi wicara

Terapi Biomedik

Integrasi Sensori

Terapi Okupasi

 

 

 

Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan perubahan pada anak autistik dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang berkekurangan (belum ada) ditambahkan. Terapi perilaku yang dikenal di seluruh dunia adalah Applied Behavioral Analysis yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas PhD dari University of California Los Angeles (UCLA).

Dalam terapi perilaku, fokus penanganan terletak pada pemberian reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi yang diberikan. Tidak ada hukuman (punishment) dalam terapi ini, akan tetapi bila anak berespons negatif (salah/tidak tepat) atau tidak berespons sama sekali maka ia tidak mendapatkan reinforcement positif yang ia sukai tersebut. Perlakuan ini diharapkan meningkatkan kemungkinan anak untuk berespons positif dan mengurangi kemungkinan ia berespons negatif (atau tidak berespons) terhadap instruksi yang diberikan.

Secara lebih teoritis, prinsip dasar terapi ini dapat dijabarkan sebagai A-B-C; yakni A (antecedent) yang diikuti dengan B (behavior) dan diikuti dengan C (consequence). Antecedent (hal yang mendahului terjadinya perilaku) berupa instruksi yang diberikan oleh seseorang kepada anak autis. Melalui gaya pengajarannya yang terstruktur, anak autis kemudian memahami Behavior (perilaku) apa yang diharapkan dilakukan olehnya sesudah instruksi tersebut diberikan, dan perilaku tersebut diharapkan cenderung terjadi lagi bila anak memperoleh Consequence (konsekuensi perilaku, atau kadang berupa imbalan) yang menyenangkan.

Tujuan penanganan ini terutama adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan anak terhadap aturan. Terapi ini umumnya mendapatkan hasil yang signifikan bila dilakukan secara intensif, teratur dan konsisten pada usia dini.

http://www.autisme.or.id/terapi/terapi_perilaku/

Terapis Wicara Terapis Wicara adalah profesi yang bekerja pada prinsip-prinsip dimana timbul kesulitan berkomunikasi atau ganguan pada berbahasa dan berbicara  bagi orang dewasa maupun anak.  Terapis Wicara dapat diminta untuk berkonsultasi dan konseling; mengevaluasi; memberikan perencanaan maupun penanganan untuk terapi; dan merujuk sebagai bagian dari tim penanganan kasus.

Ganguan Komunikasi pada Autistic Spectrum Disorders (ASD):Bersifat: (1) Verbal; (2) Non-Verbal; (3) Kombinasi.

Area bantuan dan Terapi yang dapat diberikan oleh Terapis Wicara:

1. Untuk Organ Bicara dan sekitarnya (Oral Peripheral Mechanism), yang sifatnya fungsional, makaTerapis Wicara akan mengikut sertakan latihan-latihan Oral Peripheral Mechanism Exercises; maupun Oral-Motor activities sesuai dengan organ bicara yang mengalami kesulitan.

2. Untuk Artikulasi atau Pengucapan:Artikulasi/ pengucapan menjadi kurang sempurna karena karena adanya gangguan, Latihan untuk pengucapan diikutsertakan Cara dan Tempat Pengucapan (Place and manners of Articulation). Kesulitan pada Artikulasi atau pengucapan, biasanya dapat dibagi menjadi: substitution (penggantian), misalnya: rumah menjadi lumah, l/r; omission (penghilangan), misalnya: sapu menjadi apu; distortion (pengucapan untuk konsonan terdistorsi); indistinct (tidak jelas); dan addition (penambahan). Untuk

7

Page 8: Penyebab Autisme.doc

Articulatory Apraxia, latihan yang dapat diberikan antara lain: Proprioceptive Neuromuscular.

3. Untuk Bahasa: Aktifitas-aktifitas yang menyangkut tahapan bahasa dibawah:1. Phonology (bahasa bunyi);2. Semantics (kata), termasuk pengembangan kosa kata; 3. Morphology (perubahan pada kata), 4. Syntax (kalimat), termasuk tata bahasa;5. Discourse (Pemakaian Bahasa dalam konteks yang lebih luas), 6. Metalinguistics (Bagaimana cara bekerja nya suatu Bahasa) dan;7.  Pragmatics (Bahasa dalam konteks sosial).

4. Suara: Gangguan pada suara adalah Penyimpangandari nada, intensitas, kualitas, atau penyimpangan-penyimpangan lainnya dari atribut-atribut dasar pada suara, yang mengganggu komunikasi, membawa perhatian negatif pada si pembicara, mempengaruhi si pembicara atau pun si pendengar, dan tidak pantas (inappropriate) untuk umur, jenis kelamin, atau mungkin budaya dari individu itu sendiri.

5. Pendengaran:  Bila keadaan diikut sertakan dengan gangguan pada pendengaran maka bantuan dan Terapi yang dapat diberikan: (1) Alat bantu ataupun lainnya yang bersifat medis akan di rujuk pada dokter yang terkait; (2) Terapi; Penggunaan sensori lainnya untuk membantu komunikasi;

PERAN  KHUSUS  dari Terapi wicara adalah mengajarkan suatu cara untuk ber KOMUNIKASI:

1. Berbicara:Mengajarkan atau memperbaiki kemampuan  untuk dapat berkomunikasi secara verbal yang baik dan fungsional.  (Termasuk bahasa reseptif/ ekspresif – kata benda, kata kerja, kemampuan memulai pembicaraan, dll).

2. Penggunaan Alat Bantu (Augmentative Communication): Gambar atau symbol atau bahasa isyarat sebagai kode bahasa; (1) : penggunaan Alat Bantu sebagai jembatan untuk nantinya berbicara menggunakan suara (sebagai pendamping bagi yang verbal); (2)  Alat Bantu itu sendiri sebagai bahasa  bagi yang memang NON-Verbal.

Dimana Terapis Wicara Bekerja:

1. Dirumah Sakit: Pada bagian Rehabilitasi, biasanya bekerjasama dengan dokter rehabilitasi bersama tim rehabilitasi lainnya (dokter, psikolog, physioterapis dan Terapis Okupasi). 

2. Disekolah Biasa: Tidak Umum di Indonesia.  Pada bagian Penerimaan siswa baru, biasanya bekerjasama dengan guru, psikolog dan konselor.  Menangani permasalah keterlambatan berbahasa dan berbicara pada tahap sekolah, dan memantau dari awal murid-murid dengan kesulitan atau gangguan berbicara tetapi masih dapat ditangani dengan pemberian terapi pada tahap sekolah biasa. 

3. Disekolah Luar Biasa:  Pada bagian Terapi wicara, bekerjasama dengan guru dan professional lainnya pada sekolah tersebut.  Biasanya memberikan konsultasi, konseling, evaluasi dan terapi

4. Pada Klinik Rehabilitasi: Praktek dibawah pengawasan dokter, biasanya dengan tim rehabilitasi lainnya,

5. Praktek Perorangan: Praktek sendiri berdasarkan rujukan, bekerjasama melalui networking.  Biasanya memberikan konsultasi, konseling, evaluasi dan terapi.

6. Home Visit: Mendatangi rumah pasien untuk pelayanan-pelayanan diatas dikarenakan ketidakmungkinan untuk pasien tersebut berpergian ataupun dengan perjanjian.

http://www.autisme.or.id/terapi/terapi_wicara/

Akhir-akhir ini terapi biomedik banyak diterapkan pada anak dengan ASD. Hal ini didasarkan atas penemuan-penemuan para pakar, bahwa pada anak-anak ini terdapat banyak gangguan metabolisme dalam tubuhnya yang mempengaruhi susunan saraf pusat  sedemikian rupa, sehingga fungsi otak terganggu. Gangguan

8

Page 9: Penyebab Autisme.doc

tersebut bisa memperberat gejala autisme yang sudah ada, atau bahkan bisa juga bekerja sebagai pencetus dari timbulnya gejala autisme.

Yang sering ditemukan adalah adanya multiple food allergy, gangguan pencernaan, peradangan dinding usus, adanya exomorphin dalam otak (yang terjadi dari casein dan gluten), gangguan keseimbangan mineral tubuh, dan keracunan logam berat seperti timbal hitam (Pb), merkuri (Hg), Arsen (As), Cadmium (Cd) dan Antimoni (Sb). Logam-logam berat diatas semuanya berupa racun otak yang kuat.    Yang dimaksud dengan terapi biomedik adalah mencari semua gangguan tersebut diatas dan bila ditemukan, maka harus diperbaiki , dengan demikian diharapkan bahwa fungsi susunan saraf pusat bisa bekerja dengan lebih baik sehingga gejala-gejala autisme berkurang atau bahkan menghilang.  Pemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah pemeriksaan laboratorik yang meliputi pemeriksaan darah, urin, rambut dan feses. Juga pemeriksaan colonoscopy dilakukan bila ada indikasi. 

Terapi biomedik tidak menggantikan terapi-terapi yang telah ada, seperti terapi perilaku, wicara, okupasi dan integrasi sensoris. Terapi biomedik melengkapi terapi yang telah ada dengan memperbaiki “dari dalam”. Dengan demikian diharapkan bahwa perbaikan akan lebih cepat terjadi.

http://www.autisme.or.id/terapi/terapi_biomedik/

Integrasi sensoris berarti kemampuan untuk mengolah dan mengartikan seluruh rangsang sensoris yang diterima dari tubuh maupun lingkungan, dan kemudian menghasilkan respons yang terarah.Disfungsi dari integrasi sensoris atau disebut juga disintegrasi sensoris berarti ketidak mampuan untuk mengolah rangsang sensoris yang diterima.  Gejala adanya disintegrasi sensoris bisa tampak dari : pengendalian sikap tubuh, motorik halus, dan motorik kasar. Adanya gangguan dalam ketrampilan persepsi , kognitif, psikososial, dan mengolah rangsang.Namun semua gejala ini ada juga pada anak dengan diagnosa yang berbeda, misalnya anak dengan ASD. Diagnosa disintegrasi sensoris tidak boleh ditegakkan kalau ada tanda-tanda gangguan pada Susunan Saraf pusat. Terapi integrasi sensoris :Aktivitas fisik yang terarah, bisa menimbulkan respons yang adaptif yang makin kompleks. Dengan demikian efisiensi otak makin meningkat. Terapi integrasi sensoris meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga ia lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya.Aktivitas integrasi sensoris merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks , dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar. 

http://www.autisme.or.id/terapi/integrasi_sensori/

Autisme diklasifikasikan sebagai ketidaknormalan perkembangan neuro yang menyebabkan interaksi sosial yang tidak normal, kemampuan komunikasi, pola

9

Page 10: Penyebab Autisme.doc

kesukaan, dan pola sikap. Penyakit Autisme bisa terdeteksi pada anak berumur paling sedikit 1 tahun. Penyakit ini emapt kali lebih banyak menyerang anak laki-laki dari pada anak perempuan.

Tanda - tanda Autisme

- tidak bisa menguasai atau sangat lamban dalam penguasaan bahasa sehari-hari - hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata - mata yang tidak jernih atau tidak bersinar - tidak suka atau tidak bisa atau atau tidak mau melihat mata orang lain - hanya suka akan mainannya sendiri (kebanyakan hanya satu mainan itu saja

yang dia mainkan) - serasa dia punya dunianya sendiri - tidak suka berbicara dengan orang lain - tidak suka atau tidak bisa menggoda orang lain

Penyebab Autisme Penyebab Autisme sampai sekarang belum dapat ditemukan dengan pasti. Banyak sekali pendapat yang bertentangan antara ahli yang satu dengan yang lainnya mengenai hal ini. Ada pendapat yang mengatakan bahwa terlalu banyak vaksin Hepatitis B yang termasuk dalam MMR (Mumps, Measles dan Rubella )bisa berakibat anak mengidap penyakit autisme. Hal ini dikarenakan vaksin ini mengandung zat pengawet Thimerosal, yang terdiri dari Etilmerkuri yang menjadi penyebab utama sindrom Autisme Spectrum Disorder. Tapi hal ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Hal ini berdebatkan karena tidak adanya bukti yang kuat bahwa imunisasi ini penyebab dari autisme, tetapi imunisasi ini diperkirakan ada hubungannya dengan Autisme.

http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme

GEJALA AWAL AUTISME

Masih ingat atau masih mengalami saat anak kita tengah belajar bicara di usianya yang ke satu atau satu setengah tahun? Ia akan menyebutkan apa yang dilihatnya dengan cara menunjukkan ke satu objek dan menyebutkan nama objek itu. Cara-cara ini disebut sebagai Joint Attention (bersama-sama memperhatikan). Pada anak normal caranya adalah, mula-mula ia akan melihat wajah ibu atau pengasuhnya dan kemudian diteruskan dengan kontak mata, dengan maksud menarik perhatian ibu atau pengasuhnya agar bersama-sama memperhatikan sesuatu yang menjadi perhatiannya, kemudian ia menunjuk dengan tangan dan jari-jarinya ke sesuatu yang menjadi perhatiannya itu. Ini adalah suatu awal perkembangan dari komunikasi timbal balik yang membutuhkan suatu interaksi emosional yang sehat.

Namun tidak demikian halnya dengan anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan autisme. Pada fase ini ia mengalami kegagalan perkembangan. Umumnya anak-anak autisme tidak melakukan fase dimana ia mencoba membangun kontak komunikasi melalui kontak mata. Ini adalah patron yang khas dari anak penyandang autisme. Namun, menurut Buitelaar, kita juga harus berhati-hati. Tentang ketidakadaan kontak mata ini jangan dijadikan sebagai butir diagnosa, sebab banyak juga anak

10

Page 11: Penyebab Autisme.doc

normal yang tidak melakukan kontak mata saat berinteraksi. Ada juga yang hanya sekilas melakukan kontak mata, baginya sudah cukup. Jadi jangan menghitung berapa lama ia mampu membangun kontak mata, sebab banyak anak normal juga melakukan kontak mata hanya sekilas. Artinya yang harus diperhatikan adalah kualitas dari kontak mata itu. Sebaliknya juga banyak anak-anak autisme yang bisa lama melakukan kontak mata tetapi kualitasnya sangat rendah. Ia memandang mata orang di hadapannya namun tidak bisa membangun kontak secara emosional.

Kegagalan membangun kontak emosional inilah yang menyebabkan perkembangan bicara juga menjadi terganggu dan akhirnya akan menyebabkan gangguan perkembangan bersosialisasi. Karena itu, dijelaskan oleh Buitelaar bahwa dalam penegakan diagnosa autisme perkembangan kemampuan bicara dan bahasa menjadi salah satu butir yang penting. Tetapi kita juga harus berhati-hati, sebab anak-anak yang tidak bisa bicara atau mengalami keterlambatan bicara, belum tentu ia adalah penyandang autisme. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah kemampuan berbahasa non-verbalnya. Pada anak-anak autisme selain ia mengalami gangguan komunikasi secara verbal, ia juga mengalami gangguan komunikasi nonverbal.

Komunikasi nonverbal adalah suatu komunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi nonverbal adalah bentuk komunikasi dengan cara membaca bahasa simbolik dan bahasa mimik. Pada anak autisme yang mengalami kegagalan perkembangan membangun kontak emosi tadi, dengan sendirinya juga ia mengalami kegagalan membaca bahasa mimik, karena bahasa mimik pada dasarnya adalah komunikasi dengan cara membaca emosi orang lain. Ketidakmampuan membaca emosi orang lain dalam bentuk ekspresi muka orang lain inilah yang kemudian menyebabkan anak-anak ini juga tidak mampu mengekspresikan wajahnya. Ia adalah anak yang tidak berekspresi, tidak mampu menunjukkan kehangatan, rasa senang atau marah.

Selain ia tak mampu mengutarakan emosinya ia juga kadang mengalami kesalahan dalam mengekspresikan perasaannya, atau ekspresinya tidak pada tempatnya. Padahal komunikasi nonverbal ini merupakan bentuk komukasi yang lebih banyak digunakan oleh kita sehari-hari, dalam membangun hubungan dengan orang lain. Dengan kata lain, sebagian besar komunikasi adalah berbentuk komunikasi non verbal. Dengan sendirinya kegagalan komunikasi nonverbal ini akan pula menyebabkan ia mengalami gangguan bersosialisasi, atau membangun hubungan sosial dengan orang-orang di sekitarnya.

Pada sebuah tes dengan anak autis yang lebih besar, di atas lima tahun, seringkali ia juga mengalami kegagalan membaca jalan pikiran orang, dan merasakan perasaan orang lain. Hal ini oleh Buitelaar ditunjukkan dengan suatu demonstrasi The Theory of Minds (dengan kontra yang menarik dari Eric Shen, -lita), yaitu dengan permainan yang disebut Sally and Anne. Ia memberikan contoh, ada seorang anak autisme dengan usia lebih dari 5 tahun, diberi permainan dua figur boneka bernama Sally dan Anne. Sally mempunyai sebuah keranjang, dan Anne mempunyai sebuah kotak. Anne mempunyai sebuah kelereng di kotaknya. Waktu Anne keluar, oleh Sally kelereng itu dipindahkan ke keranjang. Lalu anak berusia lebih dari 5 tahun tadi ditanya, kalau Anne datang, Anne akan berfikir bagaimana? Pada anak normal, ia akan menjawab, bahwa pasti Anne berpikir bahwa kelerengnya masih berada di tempatnya semula yaitu di dalam kotak. Tetapi anak autisme akan menjawab bahwa kelerengnya berada di dalam keranjang.

11

Page 12: Penyebab Autisme.doc

Anak autisme ini tidak mengerti apa yang akan dipikirkan oleh orang lain. Namun pola autisme yang seperti ini bukanlah juga sebagai butir untuk menegakkan diagnosa, sebab banyak pula anak normal di atas usia lima tahun masih belum bisa membaca jalan pikiran orang lain.

Demonstrasi tadi menunjukkan bahwa bagaimana cara berpikir seorang anak autisme, bahwa ia hanya mampu memakna kejadian-kejadian tersebut secara harafiah. Ia juga mengalami kegagalan dalam pengembangan bentuk fantasi dan imajinasi. Sehingga segalanya menjadi kaku atau rigid dan tidak fleksibel.

Pada anak-anak autisme ini juga mengalami kegagalan dalam melakukan memakna hubungan kejadian yang satu dengan yang lainnya. Jadi seringkali ia mampu mengumpulkan banyak informasi secara detil tetapi tidak mengerti apa fungsi setiap detilnya, dan konteksnya secara global. Karena kegagalan berbagai perkembangan dalam melakukan kontak dengan orang lain ini, ia juga akan bereaksi berbeda dari pada anak-anak normal lainnya.

Anak-anak ini juga sangat sulit menerima perubahan, sangat rigid, dengan ritual-ritual yang sulit dirubah. Kepada anak-anak ini perlu diajarkan bagaimana berperilaku fleksibel.

(Julia Maria van Tiel, pembina kelompok diskusi orang tua anak berbakat)

http://lita.inirumahku.com/health/lita/gejala-awal-autisme/

PERLU KEHATI-HATIAN MENEGAKKAN DIAGNOSA AUTISME

Menegakkan diagnosa autisme sesungguhnya tidak mudah, perlu kehati-hatian yang tinggi. Demikian yang dipesankan oleh JK Buitelaar, seorang professor psikiatri anak dari Universitas Nijmegen Negeri Belanda dalam suatu kesempatan ceramah tunggalnya selama dua hari tanggal 28-29 Januari 2006 yang lalu di Jogjakarta.

Selanjutnya, menurut ahli autis kaliber dunia yang sengaja didatangkan oleh Sekolah Lanjutan Autisme Fredofios dibantu oleh Terres Des Homes Nederland ini, mengatakan bahwa kehati-hatian itu sangat diperlukan karena dari hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga autisme di negaranya menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat deteksi autisme yang kini sudah populer di dunia yang disebut CHAT bila digunakan untuk anak di bawah 18 bulan dan DSM IV bila digunakan untuk anak di bawah tiga tahun, penggunaan kedua alat deteksi ini akan menunjukkan kesalahan yang sangat tinggi. Kesalahan akan terjadi terutama terhadap anak-anak bergangguan perkembangan lain bukan autisme seperti anak-anak penyandang cacat inteligensia (mental retarded) dan anak-anak yang terlambat bicara yang juga dengan sendirinya akan mengalami gangguan sosial sebagaimana autisme.

Apa yang ditelitinya itu juga gambarannya tidak banyak berbeda dengan di negara-negara lain. Karena itu ia bersama dengan timnya tengah mempersiapkan alat deteksi autisme yang baru, yang kelak bisa lebih menyempurnakan deteksi dini autisme yang sudah ada. Untuk menghindari kekeliruan deteksi ini, maka diperlukan sekali pemeriksaan secara

12

Page 13: Penyebab Autisme.doc

multidisiplin yaitu dilakukan oleh dokter, psikolog, dan orthopedagog yang sudah terlatih dan ahli.

Hal ini disebabkan karena autisme adalah suatu gangguan yang menyangkut banyak aspek perkembangan yang bila dikelompokkan akan menyangkut tiga aspek yaitu perkembangan fungsi bahasa, aspek fungsi sosial, dan perilaku repetitif. Karena gambaran autisme begitu beragam dan setiap saat seorang anak akan senantiasa mengalami perkembangan, maka penegakan diagnosa tidak bisa begitu saja, sebab bisa saja kemudian diagnosa menjadi berubah-ubah dari waktu ke waktu.

Setelah dilakukan berbagai observasi secara berkala oleh berbagai profesi tadi, disamping juga dilakukan tes psikologi, dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh barulah diagnosa itu boleh ditegakkan. Penegakan diagnosa ini seringkali juga memerlukan waktu yang panjang, enam bulan hingga satu tahun. Namun yang terpenting menurutnya adalah bukan penegakan diagnosa itu tetapi bagaimana kita mampu melihat berbagai gangguan sebagai faktor lemah yang dimilikinya, dan faktor kuatnya. Untuk anak di bawah tiga tahun menurutnya pula sebaiknya jangan mengunakan DSM IV, dan CHAT jangan digunakan juga untuk anak di bawah usia 18 bulan.

Buitelaar juga memperagakan bagaimana mendeteksi dini berbagai gejala autisme melalui alat deteksi yang bersama timnya tengah disusunnya dalam sebuah proyek yang disebut Project SOSO. Alat deteksi dini autisme yang baru ini bernama ESAT (Early Screening Autism Traits), ia memperagakannya dengan menunjukkan film yang sangat menarik. Ia juga memperlihatkan bahwa anak usia di bawah tiga tahun seringkali juga menunjukkan gejala yang mirip dengan penyandang autisme, atau sebaliknya gejala yang ada pada anak autis sering juga ditunjukkan oleh anak-anak yang mempunyai gangguan perkembangan lainnya.

Karena itu disinilah para dokter dan psikolog harus benar-benar mampu mengamati dengan baik. Orang tua diminta untuk dapat mengungkapkan dengan baik bagaimana perilaku anaknya tersebut dengan berpatokan pada gejala-gejala yang ditampilkan oleh anak-anak normal, sehingga dapat diketahui bagaimana penyimpangan yang terjadi. Setidaknya perlu adanya pengamatan berkala setiap tiga bulan, dilakukan evaluasi guna menentukan tindakan apa yang perlu kita perbaharui.

Kelanjutan penyusunan deteksi dini (ESAT) ini adalah, Project SOSO-nya tengah membangun suatu model untuk memberikan intervensi dini yang sesuai dengan keunikan yang disandang oleh setiap anak autisme. Hasil Project SOSO kali ini dinamakan DIANE (Diagnostic Intervention Autism Nederland). Sehingga Project SOSO yang tengah dikembangkannya ini kelak, akan menghasilkan suatu model dalam bentuk tatalaksana screening atau deteksi dini autisme di usia 24 bulan, penegakan diagnosa di atas usia 36 bulan, dan melakukan indentifikasi keunikan setiap anak autis, memberikan panduan dan training intervensi kepada setiap orang tua.

Akan halnya tentang penyebab autisme sampai saat ini menurutnya masih belum bisa diketahui. Namun, banyak sekali publikasi di masyarakat yang justru datang dari pihak-pihak yang tidak didasarkan oleh penelitian ilmiah, seperti yang banyak ditanyakan oleh para peserta. Misalnya penyebab autisme karena thimerosal dalam vaksin, virus vaksin,

13

Page 14: Penyebab Autisme.doc

keracunan logam berat, alergi terutama gluten dan kasein, sistem imun tubuh, dan sebagainya.

Sementara itu para ilmuwan yang berkecimpung dalam bidang autisme menyatakan bahwa kemungkinan besar penyebab autisme adalah faktor kecenderungan yang dibawa oleh genetik. Sekalipun begitu sampai saat ini kromosom mana yang membawa sifat autisme belum dapat diketahui. Sebab pada anak-anak yang mempunyai kondisi kromosom yang sama akan bisa juga memberikan gambaran gangguan yang berbeda.

Namun para ahli lebih cenderung akan menyatakan bahwa penyebab autisme kemungkinan besar adalah faktor gen yang membawa peranan, hal ini disimpulkan dari hasil penelitian terhadap kembar satu telur yang akan menunjukkan kemungkinan terjadinya gangguan autisme yang lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan kembar dua telur. Autisme adalah gangguan atau kecacatan yang akan disandang oleh individu tersebut seumur hidupnya.

Di kalangan luas juga ada publikasi yang mengatakan bahwa autisme dapat disebabkan berbagai gangguan di tiga bulan pertama kehamilan. Menurut Buitelaar hal ini juga masih belum bisa dikatakan apakah benar demikian, karena penelitiannya belum selesai,dan hasilnya belum ada.

Pertanyaan tentang berbagai pengobatan autisme saat ini yang banyak digunakan bahkan seringkali juga atas anjuran dokter (yang bergerak dalam terapi alternatif), misalnya detoksifikasi untuk menghilangkan racun di otak, diet bebas gluten dan casein, probiotik, megadosis vitamin, hormon, dan sebagainya. Buitelaar menanggapi bahwa karena hingga kini penyebab autisme belum bisa dipahami secara pasti maka para dokter juga belum bisa menentukan obatnya.

Ia menyarankan agar para orang tua tak perlu terkesima dengan reklame komersial yang menyatakan bahwa autisme dapat diobati, sebab menurutnya selain pengobatan model intervensi biologis itu sangat mahal, tidak ada efeknya, juga cukup berbahaya bagi si anak sendiri. Bila dokter memberikan resep obat-obatan psikostimulan, hal itu bukan untuk menyembuhkan autisme, tetapi hanya sekedar untuk mengendalikan emosi dan perilakunya.

Yang terpenting pesannya adalah bagaimana kita harus menanganinya dengan cara melihat faktor lemah dan faktor kuatnya dengan pendekatan psikologi dan pedagogi, yaitu arahkan perilakunya, tingkatkan kecerdasannya, latih kemandirian, ajarkan kerjasama, dan ajarkan bersosisalisasi.

Ia juga menganjurkan jangan berikan obat-obatan psikiatrik atau psikostimulan kepada anak-anak di bawah 6 tahun. Utamakan pendekatan psikologi dan pedagogi, jika cara-cara ini sudah tidak dimungkinkan barulah bisa diberikan obat- obatan. Para orang tua juga berhak menanyakan apa efek samping dan harapan apa yang bisa dicapai dengan menggunakan psikostimulan itu.Karena bagaimanapun reaksi setiap anak terhadap obat akan berbeda-beda, sehingga diperlukan pemantauan yang baik secara rutin. Di samping itu sampai saat ini belum ada penelitian obat- obatan pada anak di bawah usia 6 tahun, sehingga kita masih belum tahu efek jangka panjangnya

http://lita.inirumahku.com/health/lita/ciri-ciri-autisme-bagian-1/

14

Page 15: Penyebab Autisme.doc

Menjawab Masalah MMRMari, kita bahas tuntas saja supaya saya bisa tidur nyenyak. Setidaknya (saya harap) saya tidak lagi tersiksa karena bangun tidur dalam keadaan sakit kepala akibat tidur sambil mikir. (Ini bisa disimak dulu, jika anda tidak mengikuti sejak awal).

Thimerosal

Penggunaan thimerosal, yang berbasis mercury. Thimerosal adalah zat pengawet vaksin. Namun karena mengandung mercury (logam berat), maka banyak memicu protes. Diduga sebagai salah satu pemicu autisme / masalah2 lainnya.

Betul. Thimerosal memiliki kandungan merkuri. Tepatnya adalah etil merkuri. Yang jadi masalah, dasar dugaan bahwa thimerosal berbahaya mengacu pada sifat yang dibawa oleh metil merkuri. Kedua organomerkuri ini berbeda dalam sifat.

Berikut adalah cuplikan tulisan dr. Tonang Ardyanto, Keamanan Thimerosal dalam Vaksin.

Analisis efek toksik thimerosal selama ini didasarkan pada efek metil merkuri, sementara yang terkandung adalah etil merkuri.

Jurnal Toxicological Sciences [[4]] melaporkan konsentrasi thimerosal untuk menimbulkan efek toksik adalah antara 405 µg/l - 101 mg/l atau setara dengan kadar merkuri 201 µg/l - 50 mg/l. Sedang bila dihitung rata-rata, bayi berumur 6 bulan mendapat akumulasi paparan merkuri maksimal dari vaksinasi sebesar 32 - 52 µg/kg berat badan. Pada perhitungan lebih rinci, angka ini hampir 4 kali lipat lebih rendah dari batas minimal tersebut. Tetapi masih belum jelas apakah paparan dosis rendah dalam jangka panjang akan mempengaruhi tingkat toksisitasnya.

Hal ini memperkuat dugaan Magos bahwa etil klorida mulai menimbulkan risiko bila kadar dalam darahnya 1 µg/ml (1000 µg/l)[[13]]. Metil merkuri lebih cepat menimbulkan risiko karena ada mekanisme transmisi aktif difasilitasi oleh suatu asam amino sehingga cepat menembus sawar darah otak (blood bran barrier). Sementara etil merkuri, di samping tidak memiliki mekanisme transmisi aktif tersebut, juga berukuran molekul lebih besar dan didekomposisi lebih cepat daripada metil merkuri [[14]]

Pengembangan vaksin baru tanpa thimerosal mengharuskan penelitian ulang untuk mencari bahan pengganti dengan biaya sekitar 200 - 400 juta

15

Page 16: Penyebab Autisme.doc

dollar. Memang sudah ada pilihan lain seperti 2-phenoxy ethanol, etilen glikol atau formaldehida tetapi efektivitasnya di bawah thimerosal. Sementara kendala lain adalah variasi kemampuan produsen lokal, karena saat ini sudah banyak persentase persediaan vaksin merupakan produk lokal.

Kenyataan bahwa negara seperti Amerika atau Perancis menurunkan bahkan berusaha menghilangkan penggunaan thimerosal, tentu erat terkait dengan kemampuan sistem kesehatan nasional masing-masing untuk melaksanakan program tersebut. Sementara kalau kebijaksanaan ini dipaksakan ke seluruh negara, bisa mengancam kelangsungan program vaksinasi dengan risiko re-epidemi penyakit-penyakit infeksi.

Di Indonesia sendiri, masih mengijinkan peredaran vaksin dengan kadar thimerosal 0,005 - 0,01% karena masih dibawah ambang batas menurut WHO. Juga oleh rekomendasi Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia yang belum mendapatkan bukti-bukti kuat efek merugikan thimerosal dalam vaksin. Hasil inipun diperkuat oleh laporan Clements [[5]] dan Verstraeten et al. [[17]], yang tidak mendapatkan hubungan konsisten antara paparan thimerosal pada vaksin dengan gangguan perkembangan neurologis anak.

Dari Thimerosal in Vaccines (pembaruan tertanggal 25 September 2006).

Thimerosal terurai dalam tubuh menjadi etil merkuri dan tiosalisilat. Mengapa hasil urai ini penting? Karena beberapa sebab berikut (sumber: NIAID (National Institute of Allergy and Infectious Disease) Research on Thimerosal, April 2005):

Merkuri, dalam bentuk metil merkuri (oral, bentuk tetes) dan thimerosal (suntikan, bersama vaksin) langsung diserap dan dihantarkan masuk ke darah dan otak.

Total merkuri (organik dan anorganik) dikeluarkan dari darah dan otak lebih cepat setelah paparan thimerosal ketimbang metil merkuri.

Tingkat merkuri total terukur dalam darah dan otak lebih rendah setelah paparan thimerosal ketimbang metil merkuri.

Merkuri hadir secara alami di lingkungan hidup manusia dalam tiga bentuk: logam murni (seperti yang terdapat di termometer raksa), garam anorganik, dan sebagai senyawa organik turunan (derivat). Sebagian besar merkuri alami berada dalam bentuk logam dan anorganik. Karena merkuri ada di mana-mana, tidaklah mungkin untuk mencegah SEMUA paparan terhadap senyawa ini.

Jadi, di vaksin benar ada thimerosal? Benar.

Lalu tentang ketidakjelasan toksisitas apabila terpapar dalam jangka waktu panjang? Vaksinasi tidak dilakukan setiap hari (bahkan setiap pekan atau setiap bulan) dalam kehidupan manusia sejak bayi hingga dewasa. Benar, vaksin yang mengandung thimerosal kebanyakan adalah jenis multi-dosis.

16

Page 17: Penyebab Autisme.doc

Lalu kenapa multi-dosis?

Selama ini kemasan multi-dosis lebih disukai karena biaya produksi lebih rendah dan memudahkan manajemen rantai beku (cold-chain management) dalam pelayanan vaksinasi. Hal ini sangat berpengaruh untuk program vaksinasi masal di negara-negara berkembang, dengan cakupan wilayah luas dan tenaga pelaksana beragam.

Yang menarik: Measles, mumps, and rubella (MMR) vaccine have never contained thimerosal !

Multiple vaccination

MMR, sebagai triple vaccination, diduga membebani sistim pertahanan tubuh dengan terlalu berlebihan.

Anak-anak terpapar pada banyak antigen (suatu zat yang dapat merangsang reaksi kekebalan) asing setiap harinya. Makanan dapat membawa bakteri baru. Banyak sekali bakteri hidup dalam mulut dan hidung, 'membuka' sistem kekebalan tubuh terhadap antigen yang lebih banyak lagi.

Infeksi pernafasan atas akibat virus dapat membuat anak terpapar pada 4-10 antigen, dan radang tenggorokan pada 25-50 antigen. Menurut Adverse Events Associated with Childhood Vaccines, sebuah laporan pada tahun 1994 dari Institute of Medicine, "Pada keadaan normal ini, kecil kemungkinannya sejumlah antigen terpisah yang terkandung dalam vaksin… dapat memperlihatkan beban tambahan yang signifikan terhadap sistem kekebalan yang berakibat pada tertekannya sistem kekebalan." Nyatanya, data ilmiah yang ada memperlihatkan bahwa vaksinasi simultan dengan vaksin kombo (yang berisi beberapa jenis virus/bakteri) TIDAK memberi efek samping pada sistem kekebalan tubuh anak dalam kondisi normal.

Vaksin kombo tidak akan direkomendasikan oleh berbagai komite/satuan tugas jika tidak terbukti aman DAN efektif. Vaksin kombo tidak kalah efektif dibandingkan dengan vaksin satuan/terpisah dan tidak membawa risiko efek samping yang lebih tinggi.

Bahkan, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan vaksinasi simultan terhadap keseluruhan vaksin bagi anak apabila memungkinkan. Penelitian masih terus berlanjut untuk menemukan cara mengombinasikan lebih banyak antigen dalam satu suntikan saja (misalnya MMR dan varicella, DTaP dan HIB). Ini akan memberi segala keuntungan vaksin terpisah, namun memerlukan jumlah suntikan yang lebih sedikit.

Setidaknya ada dua keuntungan dalam memberikan beberapa vaksin sekaligus pada satu kali imunisasi. Pertama, mengimunisasi anak sedini

17

Page 18: Penyebab Autisme.doc

mungkin dapat melindungi bulan-bulan awal kehidupannya yang sangat rentan. Ini berarti memberikan vaksin non-aktif mulai usia 2 bulan dan vaksin hidup pada usia 12 bulan. Dengan begitu beberapa macam vaksin (terutama yang memerlukan pengulangan, seperti DTaP dan polio) memiliki jangka waktu (pemberian) yang sama.

Kedua, memberikan beberapa vaksin pada satu waktu berarti kunjungan imunisasi yang lebih sedikit. Hal ini dapat sangat membantu orangtua karena menghemat waktu dan uang, juga lebih kurang-traumatis terhadap anak.

Sumber: Misconception about Immunization, More than one vaccine at a time can overload immune system.

Sekadar mengingatkan, vaksin kombo sudah dikenal di Indonesia sejak lama. Misalnya DTaP (Diphtheria, Tetanus toxoid, acellular Pertussis; FAQ about DTaP). Bahkan pemberian DTaP dan polio secara bersamaan sudah lama dipraktikkan oleh bidan. Jadi kekhawatiran bahwa 3 vaksin dalam MMR dapat membebani berlebihan dapat disingkirkan, jika dibandingkan dengan 4 vaksin dalam DTaP + polio. Setidaknya menurut statistik.

Selain itu, imunisasi simultan juga sudah banyak dipraktikkan di sini. Misalnya anak saya, Daud, mendapat DTaP, polio, dan HiB (Haemophilus influenzae type B) sekaligus. Jumlahnya jadi 5 vaksin

Ya. Tentu saja apabila anak saya tidak apa-apa bukan jaminan 100% bahwa anak lain PASTI juga akan baik-baik saja. Tergantung kondisi kesehatan dan banyak faktor lain.

Inflammatory bowel disease (IBD)

Makin jelas potensi keterkaitan antara inflammatory bowel disease (IBD) dengan autisme. MMR diduga bisa memicu terjadinya IBD.

"A general term for any disease characterized by inflammation of the bowel. Examples include colitis and Crohn's disease. Symptoms include abdominal pain, diarrhea, fever, loss of appetite and weight loss". Istilah umum bagi penyakit yang memiliki kekhasan berupa peradangan usus. Misalnya colitis dan penyakit Crohn. Gejala meliputi sakit perut, diare, demam, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan (perbendaharaan istilah, National Immunization Program/NIP).

Dalam artikel Vaccines causes Autism yang telah disebutkan sebelumnya, dinyatakan bahwa masalah autisme diangkat bersamaan dengan IBD. Dan jawabannya sama: tidak terbukti adanya hubungan sebab-akibat secara langsung.

Jumlah penyandang autis

Walaupun tidak semua penerima vaksinasi MMR menjadi penderita autisme, tentu saja tidak berarti bahwa tidak ada masalah. Jika ada sekian persen saja yang tiba-tiba menjadi penderita autis, maka ini perlu diteliti lebih lanjut.

18

Page 19: Penyebab Autisme.doc

Pada kasus di Inggris, ada peningkatan penderita autis 10 kali lipat setelah diperkenalkannya imunisasi MMR.

'Setelah' dalam kalimat tersebut benar jika dilihat dalam kerangka waktu kejadian, tapi belum tentu menggambarkan hubungan sebab-akibat. Jika ini masalah timeline, maka yang berkait tidak hanya vaksin MMR, tapi juga kemajuan teknologi. Tentu tidak pada tempatnya jika kita menempatkan kemajuan teknologi sebagai penyebab autisme.

Bisa saja autisme telah hadir sejak lama, jauh sebelum pemberian vaksin MMR dimasukkan ke jadwal imunisasi. Kenapa tidak muncul berita sejak dulu? Bisa jadi karena perangkat diagnosanya belum ada, jadi masih dikenal sebagai gangguan perkembangan (developmental disorder), belum dengan label autisme.

Lho itu kan baru bisa jadi? Lha iya. Sama kan dengan kasus MMR? Bisa jadi ada hubungannya. Bisa jadi tidak. Kalau baru sebatas 'bisa jadi', semua bisa 'ditembak' sebagai penyebab. Toh belum terbukti jelas, ya atau tidaknya.

Ya atau tidak. Ya pun bisa berbentuk persen, tak harus semua. Ruwet? Begini. KALAU. MISALNYA. (jangan bilang saya menawari anda ide begini lho ya!) Benar terbukti MMR menyebabkan autisme, berdasarkan penelitian anu dan penelitian tersebut sah secara ilmiah. Pada kenyataannya, tidak semua anak yang diberi vaksin MMR menjadi autis. Ini adalah contoh 'ya', yang punya dasar bukti, yang berbentuk persen.

Penjelasan ini mungkin lebih membantu (masih dari artikel Vaccines causes Autism):

Tanda-tanda autisme pertama kali dapat diamati oleh orangtua pada saat anak mengalami keterlambatan bicara setelah umur satu tahun. Vaksin MMR pertama diberikan pada saat anak berusia antara 12-15 bulan. Karena rentang usia ini JUGA adalah usia saat autisme mulai dapat diamati, TIDAK MENGHERANKAN jika imunisasi MMR berbuntut autisme. Bagaimanapun, sejauh penjelasan logisnya hanyalah KEBETULAN, bukan sebab-akibat.

Vaksin terpisah

Bagaimana solusinya untuk saat ini? Saya kira kita juga tidak ingin anak-anak kita menjadi korban MMR.Pada saat ini sepertinya yang bisa kita lakukan adalah memvaksinasi secara terpisah 3 kali (bukan digabung), dan memastikan bahwa vaksin-vaksin tersebut tidak menggunakan mercury / zat pengawet berbahaya lainnya.

Ya, vaksin terpisah lebih kecil kemungkinannya memakai pengawet thimerosal.

Bagi yang memang mempertimbangkan dengan serius risiko autisme, vaksinasi terpisah dan/atau di atas usia tertentu bisa jadi pilihan. Sedangkan bila tidak, faktor berikut ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih vaksin kombo dan/atau imunisasi simultan:

Mempersingkat rentang jadwal imunisasi. Dalam waktu 9 bulan, imunisasi yang tergolong wajib dan dianjurkan (hingga anak berusia 1 tahun) dapat sudah selesai.

19

Page 20: Penyebab Autisme.doc

Dilanjutkan umur 15 dan 18 bulan, lalu 3 tahun (merujuk ke Jadwal Imunisasi rekomendasi IDAI 2004)

Lebih sedikit suntikan, mengurangi trauma. Meminimalkan kunjungan ke dokter. Total biaya (di luar biaya konsultasi dengan dokter) lebih murah. Lebih awal terlindungi, lebih baik.

Vaksin halal

Bagi yang muslim, saya kira kita juga perlu mulai mempertimbangkan kehalalan vaksin. Saat ini sepertinya hal ini belum banyak disadari.

Baiklah. Saya akui kita memang sangat kekurangan informasi mengenai hal ini. Semoga dalam waktu dekat seluruh vaksin yang dianjurkan (tidak hanya yang diwajibkan) di Indonesia (dan di negara lain) dapat memperoleh sertifikasi halal.

Tentang imunisasi halal ini, suatu kali ada yang melontarkan alamat satu laman imunisasi halal. Sungguh saya berharap. Ternyata isinya… Sebuah rahasia sehat tanpa vaksin (!!!). Menggunakan ekstra nutrisi dan herbal khusus yang memaksimalkan sistem imun. Oh. Baiklah.

Saya menyerah. Karena ternyata Linus Pauling disebut-sebut. Saya sudah pernah membahasnya. Bukan, bukan saya menentang pentingnya kehalalan vaksin. Tapi kehalalan suplemen herba ini dimanfaatkan dalam satu sisi untuk pemelintiran informasi.

Betul. Sistem kekebalan tubuh yang baik akan memastikan kita tidak rentan terinfeksi bakteri, virus, jamur, atau lainnya. Yang harus kita ingat, peran makanan (herbanya dimakan kan?) dan vaksin berbeda.

Makanan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Dan nutrisi yang tercukupi dengan baik (jumlah dan variannya tercukupi) akan membantu memelihara kesehatan tubuh. Mempertahankan kondisi kesehatan tubuh dalam keadaan baik.

Sedangkan vaksin bekerja dengan memberi sepasukan 'prajurit musuh' untuk diinterogasi, dikumpulkan informasinya, dibuatkan kumpulan datanya, dan dibangun proyek perlawanannya, berupa pasukan antibodi yang siap mengenali dan melawan prajurit serupa apabila kelak datang menyerang. Kalau tidak datang? Data tetap tersimpan. Tidak rugi.

Maksud saya, kita bicara dua hal yang berbeda! Duh. Lamannya? Cari sendiri saja. Jelas sekali nampak histeria gerakan anti imunisasi.

http://lita.inirumahku.com/health/lita/menjawab-masalah-mmr/

ANAK AUTISME ADALAH PENGUMPUL DATA

Ceramah sepanjang dua hari yang diberikan oleh Prof Buitelaar itu juga menyinggung bagaimana seorang anak autisme dalam mengembangkan inteligensianya. Inteligensia

20

Page 21: Penyebab Autisme.doc

anak-anak kelompok autisme sebetulnya cukup beragam, mulai dari yang mental retarded hingga yang mempunyai inteligensia tinggi. Namun yang menarik disini adalah sekalipun anak itu merupakan anak autisme dengan IQ yang tidak tinggi sekalipun, ada yang mampu mengumpulkan informasi atau data sangat luar biasa. Misalnya ia mampu menyebutkan nama-nama burung hingga ratusan. Ia mampu membedakan dan menyebutkan setiap nama burung itu. Namun tidak lebih dari itu saja.

Pada anak autisme yang mempunyai inteligensia tinggi, biasa disebut sebagai Asperger. Kelompok ini adalah kelompok autisme yang mempunyai perkembangan fungsi yang tinggi yang kemudian disebut High Function. Nama Asperger sendiri diambil dari nama seorang dokter anak Hans Asperger dari Austria, adalah yang pertama kali mengemukakan kasus autisme ini. Kelompok ini memang mempunyai gangguan berbahasa, tetapi tidak mengalami gangguan perkembangan bicara. Perkembangan bicaranya sesuai dengan jadwal, atau dengan kata lain tidak mengalami keterlambatan bicara. Sekalipun tidak terlambat bicara, berbahasanya sangat kaku.

Anak-anak Asperger ini saat kecilnya sering disangka anak berbakat (gifted children), namun ternyata apa yang dikuasai lebih menjurus pada kemampuan meregistrasi atau pengumpul data, sehingga tidak bisa dikelompokkan sebagai anak berbakat. Kelompok Asperger ini seringkali justru sangat terlambat terdeteksi, karena selain ia mempunyai inteligensia yang baik, juga tidak mengalami keterlambatan bicara. Inteligensianya sering menutupi kekurangannya. Buitelaar mengakui cukup sulit membedakan anak-anak berbakat (gifted children) yang mempunyai inteligensia sangat tinggi namun mengalami gangguan bersosialisasi sebagaimana halnya dengan kelompok Asperger.

Gangguan bersosialisasi pada anak-anak berbakat (gifted children) menurut Buitelaar lagi, lebih banyak disebabkan karena bahasa yang dikuasai anak-anak berbakat sangat berbeda dengan anak-anak lainnya, atau teman sepermainannya. Seringkali anak-anak normal, teman sepermainannya tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh anak-anak berbakat (gifted) ini. Sekalipun antara anak berbakat (gifted children) dan kelompok Asperger mempunyai kesamaan berkemampuan mengumpulkan pengetahuan yang luar biasa, namun tetap Asperger sebagai kelompok autisme, adalah individu yang mengalami kegagalan dalam melihat konteks dan hubungan antar data dalam pengetahuan tersebut.

Ia memberikan contoh, andaikan ada dua anak yang satu adalah Asperger dan yang satu adalah anak berbakat (gifted child), mereka mempunyai minatan yang sama pada misalnya berbagai macam dinosaurus. Anak autisme hanya akan mengumpulkan data tentang berbagai macam dinosaurus, tentang kehidupannya, namun tak mampu menganalisa hubungan dinosaurus dengan kehidupan ini di mana justru kemampuan ini dimiliki oleh anak-anak berbakat (gifted child).

Anak autisme juga hanya mempunyai bidang minatan yang sangat sempit, berbeda dengan anak-anak normal, ataupun anak-anak berbakat (gifted) di mana bisa mempunyai bidang minatan yang luas. Buitelaar mencotohkan pada pasiennya yang setiap datang hanya menceritakan tentang mesin cucinya.

Perkembangan fantasi dan imajinasi anak-anak autisme juga sangat kurang. Sehingga andaikan anak ini diajak bermain fantasi ia tidak

21

Page 22: Penyebab Autisme.doc

akan bisa. Ia hanya mampu melakukan suatu kegiatan yang tidak menggunakan fantasi dan imajinasinya. Andaikan ia memperhatikan satu benda, misalnya sebuah mobil-mobilan ia hanya akan memperhatikan satu bagian saja, dan tak bisa memainkan mobilan itu sebagaimana anak- anak lainnya.

Dalam kesempatan seminar kali ini juga dipamerkan puluhan lukisan hasil karya Osi, seorang penyandang autisme berusia 18 tahun, putra dari pasangan Ir Buggi Rustamadji, MSc yang juga direktur sekolah lanjutan atas Fredofios, dan Ibu Soedarjati MA. Osi mampu menggambar dengan sangat baik, dengan warna-warna yang memikat, dan sangat realis. Temanya adalah apa yang dilihat dan dialaminya sehari-hari. Misalnya keramaian di kota, tempat menjemur baju, di restorant, saudara-saudaranya, ayah dan ibunya.

Teman Osi, Opik, adalah sesama penyandang autisme juga memamerkan karya-karya, tak kalah dengan karya Osi yang puluhan banyaknya. Namun yang menarik dari kedua pelukis penyandang autisme ini adalah, karya lukisannya bagai sebuah suatu laporan pandangan mata yang detil, sangat perfek, dan tanpa dibumbui oleh suatu unsur imajinasi. Di sinilah kekhususan dari perkembangan kognitif penyandang autisme. Sekalipun di dalam gambar- gambarnya itu juga berdiri gambar manusia, namun manusia-manusia yang digambarkan itu adalah detil yang melengkapi apa yang dilaporkan. Bukan sebuah karya imajinasi yang menjelaskan banyak arti. Akan berbeda misalnya dengan karya gambar seorang anak berbakat, di mana karya-karya penuh dengan fantasi dan imajinasi, bahkan seringkali tidak realis sama sekali.

http://lita.inirumahku.com/health/lita/autis-si-pengumpul-data/

Tes darah ke laboratorium atau beli test kit? Saat ini, -saya percaya- kebanyakan perempuan -yang tahu bahwa alat ini ada- akan memilih yang kedua.

Alasan utama tentu kerahasiaan. Alasan kedua adalah kenyamanan. Toilet di rumah tentu lebih 'nyaman', asalkan perangkatnya dibuang dengan cukup hati-hati supaya tidak terendus pihak yang tidak berkepentingan. Alasan ketiga adalah biaya.

Pilihan yang manapun, gelisah pasti ada. Entah kehamilan tersebut diinginkan atau tidak. *jadi inget kebangun jam dua pagi dan gak bisa tidur lagi karena penasaran, sampe akhirnya meluncur ke toilet buat ngetes :p *

Seberapa efektifkah alat uji kehamilan pribadi? Kalau melihat di penjelasan produknya, rata-rata mencantumkan persentase akurasi hingga 99%. Tapi ada saja kasus hasil positif palsu (false positive) atau negatif palsu (false negative) yang dialami para penggunanya.

Untuk perolehan hasil yang paling akurat (dengan menggunakan alat tersebut), tentu saja penggunaannya harus sesuai dengan aturan pakai dan peringatan yang disertakan. Selain itu, ada baiknya pula kita kenali bagaimana alat ini bekerja.

Hormon hCG

22

Page 23: Penyebab Autisme.doc

Hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon yang hadir dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sperma.

Karena kehadirannya yang spesifik sebagai hasil pembuahan itulah, maka hCG dapat dijadikan penanda kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT; Hari Pertama Haid Terakhir) agar jumlah hCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah waktu yang dianjurkan.

Tapi jika anda tidak dapat menunggu selama itu, waktu paling cepat saat uji dapat dilakukan adalah 10-14 hari sejak berhubungan intim (yang diduga menyebabkan kehamilan). Jika dilakukan lebih awal, hasil uji dapat memberikan hasil negatif palsu. Artinya, alat uji menyatakan anda tidak hamil walaupun sebenarnya anda memang hamil.

Jenis alat uji

Ada dua jenis alat uji kehamilan pribadi.

1. Uji rendam, mengharuskan anda untuk menampung urin dan mencelupkan suatu gagang ke dalam urin (bisa juga dengan menempatkan urin dalam wadah yang serupa dengan wadah tetes mata). Iya sih ya, gampang netesinnya. Lha nempatin urin ke botolnya malah jauh lebih susah :p

2. Uji alir, mengharuskan anda menempatkan alat uji sedemikian rupa sehingga terlewati oleh aliran urin. Fresh from container, judulnya :p

Kapan?

Uji kehamilan pribadi akan akurat apabila seluruh petunjuk diikuti dengan benar dan hasilnya dibaca setelah selang waktu yang dianjurkan. Akurasi ini kira-kira sama dengan kebanyakan uji kehamilan menggunakan urin yang dilakukan di tempat praktik dokter.

Uji kehamilan yang lebih sensitif dapat dilakukan di laboratorium dengan menganalisa contoh darah. Uji ini tidak hanya mendeteksi keberadaan hCG tapi juga jumlahnya, yang berlipat dua setiap 2-3 hari selama beberapa pekan pertama kehamilan. Uji ini dapat memberitahu umur kehamilan dan bahkan mendeteksi kemungkinan terjadinya masalah pada kehamilan.

Para ahli menyatakan bahwa anda sebaiknya menunggu 5 hingga 10 hari setelah hari pertama perkiraan haid terlewati sebelum melakukan uji kehamilan. Jika hasilnya negatif, tunggu beberapa hari. Apabila tidak juga haid, lakukan kembali uji kehamilan atau konsul ke dokter apabila perlu.

Tidak semua alat uji kehamilan sama. Beberapa lebih sensitif daripada lainnya, sehingga dapat mendeteksi jumlah hCG yang lebih rendah. Lebih rendah hCG yang mampu diukur alat, semakin dini uji kehamilan dapat dilakukan (dengan alat tersebut).

23

Page 24: Penyebab Autisme.doc

Menerjemahkan hasil 

Pengujian dapat beragam dalam waktu yang diperlukan agar hasilnya muncul. Hasil dapat dinampakkan berupa warna, garis/jumlah garis, atau simbol (tanda + atau - ). Rujuk hasil yang didapat ke keterangan di kemasan.

Jika alat uji memberikan tanda dengan jelas dan tegas, maka hasilnya -biasanya- tidak menimbulkan keraguan. As is, begitulah adanya. Dua garis adalah positif, satu garis adalah negatif. Tetapi masalah dapat timbul apabila yang muncul adalah garis samar. Duh. H2C, judulnya.

Apabila seluruh prosedur telah dilakukan sesuai petunjuk penggunaan DAN hasil uji dibaca pada rentang waktu yang direkomendasikan namun yang muncul adalah garis samar di daerah bacaan hasil, garis ini dapat ditafsirkan sebagai hasil positif.

Walaupun demikian, akan lebih baik jika hasil ini dikonfirmasi dengan mengulang uji pada 24-48 jam berikutnya. Sedangkan garis samar kedua dapat menegaskan hasil positif, yang berarti pembuahan telah terjadi.

Mengapa garis samar ini dapat terjadi? Berikut ini beberapa kemungkinannya:

1. Uji dilakukan terlalu diniJika anda melakukan uji terlalu awal, kurang dari 8-10 hari setelah pembuahan, hCG mungkin belum berada pada jumlah yang cukup untuk memberikan hasil positif.

2. Sensitifitas alat uji terlalu rendah 3. Sampel urin terlalu encer

Urin dapat menjadi encer akibat seringnya berkemih atau tingginya volume cairan yang diminum.

4. Hamil, secara kimiaIni berarti embrio memang telah tertanam pada rahim dan hCG diproduksi pada selang waktu yang singkat, namun diikuti dengan keguguran sebelum tanda (fisik) kehamilan dapat teramati.

Saran

Gunakan urin pertama di pagi hari, apabila memungkinkan. hCG pada kondisi ini paling mudah dideteksi sebab kondisinya paling pekat (setelah tidur semalaman, atau sesuaikan dengan jam biologis anda).

Jangan minum berlebihan sebelum uji dilakukan agar tidak memperbanyak volume urin dan mengencerkan konsentrasi hCG (wajar-wajar saja, seperti minum di hari biasa lainnya).

Bacalah petunjuk penggunaan secara menyeluruh (pastikan anda sudah baca DAN paham semuanya) sebelum melakukan uji.

Lakukan uji sesuai petunjuk. Beberapa obat mungkin dapat mempengaruhi hasil uji. Periksa peringatan yang

tercantum/disertakan pada kemasan.

24

Page 25: Penyebab Autisme.doc

Sebagai tambahan, apabila terdapat masalah dengan kehamilan, misalnya kehamilan di luar rahim, jumlah hCG dapat saja rendah dan tidak terdeteksi oleh alat uji kehamilan pribadi. Konsultasikan ke dokter apabila anda tidak yakin dengan hasil uji.

Harap diingat bahwa setiap tubuh adalah unik, dan waktu yang diperlukan bagi sel telur yang terbuahi untuk tertanam dalam rahim mungkin tidak sama antara satu orang dengan lainnya.

Jika anda tidak mendapat hasil uji positif, belum tentu anda tidak hamil. Bisa saja anda salah hitung. Bisa jadi anda mengalami ovulasi lebih lambat dari yang anda kira (yang berarti pembuahan dan pelepasan hCG tidak terjadi menurut waktu yang anda perkirakan).

Pertanda nyata yang bisa diandalkan bahwa anda tidak hamil hanyalah keluarnya darah haid. Ouch! Uh oh!

Tes darah

Tes darah untuk mendeteksi kehamilan jarang dilakukan sebagai uji rutin karena biayanya mahal, sedangkan hasil yang -kira-kira- sama dapat diperoleh dari tes urin. Namun tes darah dapat dilakukan pada kondisi khusus, misalnya bagi perempuan yang sedang menjalani perawatan kesuburan atau diduga mengalami masalah dengan alat reproduksinya.

Tes darah sedikit lebih sensitif daripada tes urin dan dapat mengenali hCG dalam jumlah yang jauh lebih kecil. Ini berarti tes darah dapat menyediakan tingkat akurasi yang tinggi pada waktu sangat dini, sekitar 7-12 hari setelah pembuahan.

Uji ini memerlukan waktu dengan kisaran beberapa jam sampai beberapa hari untuk mendapatkan hasil. Uji ini juga dapat digunakan untuk mengamati tingkat hCG selama kehamilan. Apabila hCG tidak mengalami peningkatan, maka ini dapat menjadi indikasi adanya masalah pada kehamilan. Sedangkan jumlah hCG yang sangat tinggi dapat berarti seorang perempuan mengandung anak kembar.

Pilih yang sensitif atau yang akurat?

Apakah semakin sensitif juga semakin baik?

Semakin sensitif suatu alat uji, semakin awal anda dapat mengetahui status kehamilan anda.

Walaupun begitu, ada sisi kurang enak dari alat uji yang terlalu sensitif. Sekitar 25% kehamilan berakhir pada keguguran, dan banyak di antaranya adalah kehamilan yang terdeteksi sangat dini.

Apabila anda menggunakan alat uji yang sangat sensitif dan melakukannya hanya 1-2 hari sebelum haid, anda bisa jadi memperoleh hasil uji positif namun beberapa hari kemudian anda tetap haid akibat 'keguguran' yang terjadi sangat dini.

25

Page 26: Penyebab Autisme.doc

Jawabannya: belum tentu. Dan hal ini akan sangat menyulitkan bagi para perempuan yang memiliki 'bawaan' keadaan sistem reproduksi tertentu (misalnya rahimnya lemah sehingga mudah mengalami keguguran atau perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur).

Perbandingan akurasi

Uji kehamilan pribadi memiliki akurasi 97% apabila dilakukan dengan benar. Tes darah lebih akurat daripada uji kehamilan pribadi, tapi belum tentu lebih sensitif. Karena hasil penafsiran uji di laboratorium sangat tergantung pada alat, metodologi, dan teknik uji.

Tes darah kuantitatif, atau disebut tes beta hCG, mengukur dengan tepat jumlah hCG dalam darah. Ini berarti mengukur hingga jumlah minimal yang dapat terdeteksi. Sedangkan tes darah kualitatif hanya memberi jawaban berupa anda hamil atau tidak.

Seperti uji kehamilan pribadi, uji di laboratorium juga beragam tergantung pada bagaimana menafsirkan hasil yang dapat dinyatakan positif. Tes darah bisa jadi tidak lebih sensitif daripada uji kehamilan pribadi apabila batas minimal hCG yang terukur tidak berbeda dengan batas minimal alat uji kehamilan pribadi.

http://lita.inirumahku.com/health/lita/hamil/

Banyak faktor yang menyebabkan pengaruh negatif selama masa perkembangan otak , antara lain ; penyakit infeksi yang mengenai susunan saraf pusat, trauma, keracunan logam berat dan zat kimia lain baik selama masa dalam kandungan maupun setelah dilahirkan, gangguan imunologis, gangguan absorpsi protein tertentu akibat kelainan di usus.

http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=68

Gejala – gejala pada autisme mencakup ganggguan pada : 1. gangguan pada bidang komunikasi verbal dan non verbal

• Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara • Mengeluarkan kata – kata yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain yang sering disebut sebagai bahasa planet • Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata – kata dalam konteks yang sesuai • Bicara tidak digunakan untuk komunikasi • Meniru atau membeo , beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian , nada , maupun kata – katanya tanpa mengerti artinya • Kadang bicara monoton seperti robot • Mimik muka datar • Seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang disukainya akan bereaksi dengan cepat

2. gangguan pada bidang interaksi sosial

• Menolak atau menghindar untuk bertatap muka • anak mengalami ketulian • Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk • Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang • Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang yang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuknya. • Bila didekati untuk bermain justru menjauh

26

Page 27: Penyebab Autisme.doc

• Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain • Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa memperlihatkan mimik apapun • Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anak sebaya dibandingkan terhadap orang tuanya

3. gangguan pada bidang perilaku dan bermain

• Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton dan melakukan gerakan yang sama berulang – ulang sampai berjam – jam • Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainan yang lain dan cara bermainnya juga aneh • Keterpakuan pada roda (dapat memegang roda mobil – mobilan terus menerus untuk waktu lama)atau sesuatu yang berputar • Terdapat kelekatan dengan benda – benda tertentu, seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar yang terus dipegang dan dibawa kemana- mana • Sering memperhatikan jari – jarinya sendiri, kipas angin yang berputar, air yang bergerak • Perilaku ritualistik sering terjadi • Anak dapat terlihat hiperaktif sekali, misal; tidak dapat diam, lari kesana sini, melompat – lompat, berputar – putar, memukul benda berulang – ulang • Dapat juga anak terlalu diam

4.gangguan pada bidang perasaan dan emosi

• Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal melihat anak menangis tidak merasa kasihan, bahkan merasa terganggu, sehingga anak yang sedang menangis akan di datangi dan dipukulnya • Tertawa – tawa sendiri , menangis atau marah – marah tanpa sebab yang nyata • Sering mengamuk tidak terkendali ( temper tantrum) , terutama bila tidak mendapatkan apa yang diingginkan, bahkan dapat menjadi agresif dan dekstruktif

5. gangguan dalam persepsi sensoris

• Mencium – cium , menggigit, atau menjilat mainan atau benda apa saja • Bila mendengar suara keras langsung menutup mata • Tidak menyukai rabaan dan pelukan . bila digendong cenderung merosot untuk melepaskan diri dari pelukan • Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dengan bahan tertentu

Apa yang sebaiknya anda lakukan?

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anda jika mencurigai adanya satu atau lebih gejala di atas pada anak anda. Tetapi jangan juga cepat – cepat mennyatakan anak anda sebagai penderita autisme.

Diagnosis akhir dan evaluasi keadaan anak sebaiknya ditangani oleh suatu tim dokter yang berpengalaman , terdiri dari ; dokter anak , ahli saraf anak, psikolog, ahli perkembangan anak, psikiater anak, ahli terapi wicara.

Tim tersebut bertanggung jawab dalam menegakan diagnosis dan memberi arahan mengenai kebutuhan unik dari masing – masing anak , termasuk bantuan interaksi sosial , bermain, perilaku dan komunikasi .

http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=67

27

Page 28: Penyebab Autisme.doc

28