Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan. Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para pelanggannya. Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya INDOVISION, TELKOMVISION dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV akan ada pembahasan hal ini di halaman yang lain. Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri. adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas : 1. Headend CATV 2. Sistem Distribusi CATV apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka ikutilah pembahasan kami selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami. Headend CATV Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television (CATV). karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Cable Antenna Television sendiri sebenarnya identik dengan dengan televisi kabel yang kita
kenal saat ini, baik yang ada di kota besar maupun kota kecil yang ada di Indonesia, yang
mungkin membedakan satu dengan yang lain adalah sistem distribusi yang diaplikasikan.
Cable Antenna Television, dalam mekanismenya terdiri atas sebuah headend pengendali
siaran dan sistem distribusi yang digunakan agar siarannya dapat dinikmati oleh para
pelanggannya.
Cable antenna television yang seperti sesuai penjelasan diatas identik dengan sistem televisi
kabel yang kita kenal, yaitu sistem televisi kabel yang menggunakan media kabel sebagai
media distribusi dan bukan televisi kabel dengan sistem Direct To Home seperti halnya
INDOVISION, TELKOMVISION dan SKYNINDO. atau halnya SMATV, untuk SMATV
akan ada pembahasan hal ini di halaman yang lain.
Kali ini kami mencoba menjelaskan kembali apa yang dimaksud dengan headend dan sistem
distribusi serta beberapa aspek dari sebuah sistem catv, karena hal ini adalah sebagai dasar
untuk memahami pengertian daripada catv itu sendiri. karena kadang - kadang seorang client
akan mengalami kesulitan dalam memahami apa yang dimaksud dengan catv itu sendiri.
adapun sebuah sistem catv itu sendiri terdiri atas :
1. Headend CATV
2. Sistem Distribusi CATV
apa itu headend? dan apakah yang dimaksud dengan sistem distribusi? tentunya akan ada
pertanyaan seperti itu yang timbul, Nah, apakah anda bisa membedakan sekaligus
menjelaskan keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem? Jika belum, maka
ikutilah pembahasan kami selanjutnya seputar masalah ini. Jadi, tetaplah bersama kami.
Headend CATV
Headend secara harfiah dapat dikatakan pengendali, pengumpul adalah sebuah susunan
peralatan pengendali atau peralatan sumber siaran dari sebuah sistem cable antenna television
(CATV). karena sebagai pengendali maka dalam urusan channel - channel siaran yang akan
disiarkan dalam sebuah sistem CATV otomatis pengaturannya hanya pada headend.
Proses pengolahan signal IF menggunakan teknik MUC dengan presisi tinggi. Lampu tampilan digital sebagai petunjuk kanal. 4 kanal dalam 1 unit, setiap kanal bekerja pada pfrekwensi 45-550MHz. Menggunakan power supply tipe Switching dengan stabilitas tinggi. Mengadopsi sirkuit MMIC dan teknik surface mounted pada komponen utama.
Spesifikasi :
TELEVISI KABEL (CATV)
TELEVISI KABEL (CATV)
A. SEJARAH
Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika
Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima
di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima. Orang-orang yang
tinggal di daerah yang terpencil, terutama daerah terpencil di pegunungan, tidak dapat
melihat program-program yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di
Amerika Serikat tersebut.
Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah terpencil
di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh
antena-antena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai ke rumah-rumah
mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil
yang terpencil dan kota-kota yang terpilih mengizinkan penonton di seluruh negara
untuk mengakses varietas program yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan mereka. Pada awal 1990an, TV kabel telah mencapai hampir separuh
dari rumah penduduk di Amerika Serikat.
B. PERKEMBANGAN CATV
TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Asia
Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling utama
adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision merupakan
operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali digunakan untuk
mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan singkatan dari Community
Antenna Television. Sementara TV kabel pertama ditemukan karena wilayah dimana
penerimaan over-the-air terbatas oleh daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas
yang sangat besar dibangun, dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju
rumah-rumah individu. Saat ini, sistem kabel di AS menyampaikan ratusan kanal
kepada enam puluh juta rumah, sambil juga menyediakan jumlah orang yang terus
bertambah dalam penggunaan akses internet berkecepatan tinggi. Beberapa sistem
kabel bahkan memperbolehkan memakai panggilan telepon sambil menerima program
digunakan adalah catu daya AC. Kedua 2 kategori baik INDOOR dan OUTDOOR
mempunyai keuntungan dan kekurangan tergantung pada area dan tujuan dari sistem
distribusi CATV tersebut.
E. Cara Kerja Televisi
Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya
menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi
menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak
dengan elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna (merah, hijau, biru) inilah yang
dikombinasikan dan ditampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang
kita lihat.
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun TV favoritmu, televisi
terdiri dari bagian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis
besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain
detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.
Berikut ini garis besar cara televisi bekerja :
1. Antena berfungsi untuk menangkap gelombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi. 2. Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi. 3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar. Karena gelombang yang
diterima antena TV lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun METRO TV, MNCTV, INDOSIAR, TVONE, RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran TV yang kamu pilih kemudian diproses lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner.
4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk diproses ulang dengan bantuan kamera TV. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar katoda.
5. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak-balik di layar televisi.
6. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, hijau dan biru. Yang tidak kena tetap berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi.
7. Gelombang suara akan diproses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai gangguan. 8. Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan melalui alat yang disebut speaker.
F. Perbedaan Antara TV Kabel Digital Dan TV Kabel Analog
Adapun perbedaan antara TV kabel Digital dan TV kabel Analog terdapat pada sistem
kerjanya yaitu sebagai berikut.
Untuk TV Kabel Digital keluaran signalnya dalam bentuk frekuensi Mhz Upstream dan Downstream. Upstream dipakai untuk koneksi Internet dan Downstream dipakai untuk koneksi TV. Untuk koneksi TV kabel digital masih memerlukan Decoder/Reciver, baru bisa
di sambung ke TV dan untuk inputnya langsung melalui Video. Jadi gambar yang di keluarkan akan lebih bersih dibanding dengan TV kabel Analog.
Sedangkan untuk TV Kabel Analog sistem kerjanya cukup simpel, anda cukup menyiapkan Reciver, Modulator, Combiner dan beberapa Boster. Cara pasangnya juga sangat gampang, dari Video reciver masuk ke input Modulator, dari Modulator masuk ke input Combiner lalu dari out Combiner masuk ke input Boster indoor dan tinggal didistribusikan ke jaringan anda. Yang paling penting adalah pengaturan prekwensi modulatornya jangan terlalu rapat, karena pemasangan boster yang terlalu rapat juga bisa menyebabkan kurang bagusnya siaran TV kabel anda. Dan juga jangan sampai bentrok dengan prekwensi telestrial local karena bisa menyebabkan gangguan di penerimaan siaran anda.