ABSTRAK
Asma adalah suatu keadaan di manasaluran napasmengalami
penyempitankarena Hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan. Pada penderita asma, penyempitan saluran
pernapasan merupakan respon terhadap rangsanganyang pada
paru-parunormal tidak akan mempengaruhi saluran pernapasan.
Penyempitanini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti
serbuk sari,debu,bulu binatang, asap,udara dingin danolahraga. Bagi
penderita asma melakukan aktivitas fisik atau kegiatanyang berat
dapat menjadi pencetus terjadinya serangan. Olahraga justru
diperlukan penderita asma untuk melatih ototdada agar pernapasan
menjadi lebih lancar. Olahraga yang bisa dilakukan penderita asma
bukan olahraga dengan intensitas gerakan yang cepat dan berat.
Olahraga berenang yang memang mengutamakan kekuatan dan cara
mengatur pernafasan dengan bagus, akan membantu penderita asma
dalam mengembangkan teknik pernapasan yang baik. Dengan memiliki
teknik pernafasan yang baik pada setiap penderita asma, akan
mempermudah untuk mereka dalam mengontrol cara bernafas apa bila
penderita asma mengalami sesak nafas yang kambuh secara tiba-tiba.
Latihan dilakukan seminggu sekali dan setelah dua minggu ditambah
lagi maka takarannya ditambah menjadi 7 x 2 menit latihan dan
seterusnya sesuai dengan kemampuan. Setelah dua minggu menjadi 9 x
2 menit latihan dan seterusnya setiap dua minggu ditambah 2 x 2
menit latihan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah Hubungan Olahraga dengan Kesehatan ini
sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami
berterima kasih pada Ibu Dra.Sasmita selaku Dosenmata kuliah
Pendidikan Jasmani yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap karya ilmiah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hubungan antara
olahraga renang dengan penyembuhan penyakit asama. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun. Semoga karya ilmiah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya karya
ilmiah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGOlahraga adalah salah satu cara untuk menjaga
daya tahan tubuh untuk tetap segar bugar. Olahraga memang sangatlah
penting untuk menjaga tubuh dari berbagai penyakit. Olahraga
membuat tubuh tampak lebih sehat dan biasanya orang yang rutin
melakukan olahraga akan tampak awet muda. Melakukan olahraga tidak
di perlukan biaya yang lebih, misalnya saja renang. Renang
merupakan salah satu olahraga air yang cukup di gemari. Dengan
berenang, seluruh tubuh akan ikut bergerak. Melakukan olahraga
renang akan sangant bermanfaat terutama untuk orang orang yang
mempunyai penyalit asma. Banyak para ahli mengemukakan olahraga
renang dapat membantu mengurangi bahkan menyembuhkan asma.Pada
sebagian besar orang yang menderita penyakit ini, akan di batasi
aktifitasnya agar asmanya tidak kambuh. Dengan demikian akan sangat
membatasi aktifitas mereka. Olahraga renang di pilih sebagai
alternatif karena dengan renang tubuh akan mengapung di air
sehingga tidak begitu memerlukan tenaga yang ekstra, misalnya saja
lari. Selain itu, olahraga renang juga dapat memperkuat otot otot
tubuh dan lain sebagainya.Asma merupakan penyakit saluran napas
kronik yang penting dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
serius di berbagai negara di seluruh dunia. Asma dapat bersifat
ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat
menetap dan mengganggu aktivitas bahkan kegiatan harian.
Produktivitas menurun akibat mangkir kerja atau sekolah, dan dapat
menimbulkan disability (kecacatan), sehingga menambah penurunan
produktivitas serta menurunkan kualitas hidup. 1Dewasa ini, banyak
sekali orang yang menderita penyakit asma, mulai dari anak-anak,
remaja, hingga orang dewasa. Bagi remaja yang sedang aktif-aktifnya
beraktifitas atau berolahraga merasa takut asmanya akan kambuh jika
melakukan olahraga yang terlalu berat. Pertanyaan tentang boleh
tidaknya penderita asma (asthma bronciale) melakukan latihan
olahraga sering diajukan. Pertanyaan tersebut terutama datang dari
para ibu, yang mungkin anaknya menderita asma. Ini bisa dimaklumi.
Biasanya, karena kepercayaan atau kurang pengetahuan tentang
kesehatan, para orang tua cenderung menghubungkan penyakit asma
dengan larangan bergerak. Bahkan, para dokter pun dimasa lalu masih
melarang orang yang menderita asma berolahraga. Berbeda dengan
pendapat para dokter masa kini, para penderita asma diperbolehkan
malah diharuskan berolahraga. Olahraga sebenarnya mempunyai
pengaruh baik pada penderita penyakit ini, asalkan dilakukan dengan
cara-cara yang khusus. Jenis olahraga yang paling sedikit
menimbulkan EIA (Exercise Induced Asthma) adalah renang.
B. RUMUSAN MASALAH Dapatkah olahraga renang mengurangi serangan
asma? Bagaimana renang digunakan sebagai terapi Asma?
C. TUJUAN PENULISANTujuan kami menyusun makalah ini adalah
supaya pembaca khususnya mahasiswa dapat menganalisa dan meneliti
apa manfaat atau kegunaan dari terapi renang untuk pengobatan
penyakit asma.
D. MANFAAT Adanya makalah ini diharapkan masyarakat dapat
mengetahui bahwa penderita asma sangat diperbolehkan untuk
olahraga, terutama renang, karena dapat mengurangi serangan asma.
Adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan 2mengenai
olahraga renang dengan penyakit asma. Dengan menyusun makalah ini
maka akan dapat mebuat pembaca utuk lebih mencari dan menganalisa
suatu penelitian-penelitian alternative baru dan dapat
mengaplikasikannya.
3BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. ASMAAsma adalah gangguan inflamasi
kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya.
Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas
yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau
dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi jalan
napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel
dengan atau tanpa pengobatan. Asma adalah penyakit jalan nafas
obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan brokhi berespon
dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.Asma adalah suatu
penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus
terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan
jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubahubah, baik secara
spontan maupun sebagai hasil pengobatan. Asma adalah wheezing
berulang dan atau batuk persisten dalam keadaan dimana asma adalah
yang paling mungkin, sedangkan sebab lain yang lebih jarang telah
disingkirkan. Asma adalah suatu penyakit yang dicirikan oleh
hipersensitivitas abang-cabang trakeobronkhial terhadap berbagai
jenis rangsangan. Asma Bronkhial adalah penyakit pernafasan
objektif yang ditandai oleh spasme akut otot polos bronkus.
HalBerdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwaAsma
merupakan penyempitan jalan napas yang disebabkan karena
hipersensitivitas cabang-cabang trakeobronkhial terhadap stimuli
tertentu ini 4menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan
ventilasi alveolus. B. Anatomi fisiologi sistem pernapasanANATOMI
PERNAFASAN
Organ pernafasan1. Hidung (Cavum Nasalis)Rongga hidung termasuk
alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat
pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung.
Rongga hidung selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam
rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput
lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan
5kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut
hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau.
Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang
rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang
disebut choanae. Udara bebas tidak hanya mengandung oksigen saja,
namun juga gas-gas yang lain. Misalnya, karbon dioksida (CO2),
belerang (S), dan nitrogen (N2). Gas-gas tersebut ikut terhirup,
namun hanya oksigen saja yang dapat berikatan dengan darah. Selain
sebagai organ pernapasan, hidung juga merupakan indra pembau yang
sangat sensitif. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar
dari menghirup gas-gas yang beracun atau berbau busuk yang mungkin
mengandung bakteri dan bahan penyakit lainnya. Dari rongga hidung,
udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan. 2. Tenggorokan
(Faring)Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
persimpangan antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan
(saluran pernapasan / nasofarings) pada bagian depan dan rongga
mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada bagian
belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring
disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara
(pita vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan.
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara
bergetar dan terdengar sebagai suara. Pada waktu menelan makanan
epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka
sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian menuju
tenggorokan.Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat
tersebut sedang 6terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak
terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang
keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang
ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk
suara percakapan.
3. Batang Tenggorokan (Trakea)Tenggorokan berbentuk seperti pipa
dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan
kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam
rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda
asing yang masuk ke saluran pernapasan. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas
tiga lapisan berikut.
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.Lapisan tengah
terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun
atas 1620 cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C. Bagian
belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada
esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap
terbuka.Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia
yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap
debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup
udara.Selanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh
gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan
mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia
ini 7berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara
pernapasan.
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan
kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang
menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang
tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil
disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang
disebut gelembung paru-paru (alveolus).4. Pangkal Tenggorokan
(Laring)Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang
rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan
lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis.
Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Bagian dalam
dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis.
Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan
trakea.Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari
epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan
getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah
menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya
udara.Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang
membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal
tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut
menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka.
Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar
bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.5.
Cabang Tenggorokan (Bronkus)Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan
dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa
bronkus sama dengan trakea, hanya 8tulang rawan bronkus bentuknya
tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin
tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.Batang tenggorokan
bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang
lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer)
bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder),
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru
atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui
kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara
berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan
jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru. Bronkus yang ke
arah kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke arah
kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah
terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan
trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan
bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang
menjadi dua bronkiolus.6. BronkiolusBronkiolus merupakan cabang
dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang
semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus
tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap
bronkiolus bermuara ke alveolus. Ciri khas bronkiolus adalah tidak
adanya tulang rawan dan kelenjar pada mukosanya, pada bagian awal
dari cabang bronkiolus hanya memiliki sebaran sel globet dan
epitel. Fungsi bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan
oksigen yang kita hirup agar mencapai paru-paru.7. Paru-Paru
(Pulmo)Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian 9atas, di
bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah
dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan
paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut
pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi
rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis).Paru-paru tersusun oleh bronkiolus,
alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak
mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan
dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
Setiap bronkiolus te rminalis bercabang-cabang lagi menjadi
bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada
dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang
disebut alveolus.8. Alveolusgambar bronkiolus dan
alveolusBronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus),
struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan
erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis
sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung
bersentuhan dengan udara. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen
dari udara dalam rongga alveolus. Adanya alveolus memungkinkan
terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam
pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari
sel-sel darah ke udara.Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa
menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta
menghembuskan udara yang banya mengandung karbondioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut
inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Jadi, dalam
paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang10 ditarik dan
udara masuk kedalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah secara
osmosis. Kemudian CO2 dikeluarkan melalui traktus respiratorius
(jalan pernapasan) dan masuk kedalam tubuh melalui kapiler-kapiler
vena pulmonalis kemudian massuk ke serambi kiri jantung (atrium
sinistra) menuju ke aorta kemudian ke seluruh tubuh
(jaringan-jaringan dan selsel), di sini terjadi oksidasi
(pembakaran). Sebagai sisa dari pembakaran adalah CO2 dan
dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung (serambi
kanan atau atrium dekstra) menuju ke bilik kanan (ventrikel
dekstra) dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan
paru-paru. Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari
alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa
metabolisme, sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan
dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit. Setelah udara
dari luar diproses, di dalam hidung masih terjadi perjalanan
panjang menuju paru-paru (sampai alveoli). Pada laring terdapat
epiglotis yang berguna untuk menutup laring sewaktu menelan,
sehingga makanan tidak masuk ke trakhea, sedangkan waktu bernapas
epiglotis terbuka, begitu seterusnya. Jika makanan masuk ke dalam
laring, maka akan mendapat serangan batuk, hal tersebut untuk
mencoba mengeluarkan makanan tersebt dari laring. Terbagi dalam 2
bagian yaitu inspirasi (menarik napas) danekspirasi (menghembuskan
napas). Bernapas berarti melakukan inpirasi dan eskpirasi secara
bergantian, teratur, berirama, dan terus menerus. Bernapas
merupakan gerak refleks yang terjadi pada otot-otot pernapasan.
Refleks bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di
dalam sumsum penyambung (medulla oblongata). Oleh karena seseorang
dapat menahan, memperlambat, atau mempercepat napasnya, ini berarti
bahwa refleks bernapas juga dibawah pengaruh korteks serebri. Pusat
pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan
kekurangan dalam darah. Inspirai terjadi bila muskulus diafragma
telah mendapat rangsangan dari nervus frenikus lalu mengerut datar.
Muskulus interkostalis yang letaknya miring, setelah ,mendapat
rangsangan 11kemudian mengerut dan tulang iga (kosta) menjadi
datar. Dengan demikian jarak antara sternum (tulang dada) dan
vertebra semakin luas dan melebar. Rongga dada membesar maka pleura
akan tertarik, yang menarik paru-paru sehingga tekanan udara di
dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar. Ekspirasi, pada
suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma akan menjadi
cekung, muskulus interkostalis miring lagi) dan dengan demikian
rongga dan dengan demikian rongga dada menjadi kecil kembali, maka
udara didorong keluar. Jadi proses respirasi atau pernapasan ini
terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan
paru-paru.Gejala-gejala yang lazim muncul pada Asma Bronkhial
adalah batuk, dispnea, dan wheezing. Serangan seringkali terjadi
pada malam hari. Asma biasanya bermula mendadak dengan batuk dan
rasa sesak dalam dada, disertai dengan pernapasan lambat,wheezing.
Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang dibanding inspirasi. Jalan
napas yang tersumbat menyebabkan dispnea. Serangan Asma dapat
berlangsung dari 30 menit sampai beberapa jam dan dapat hilang
secara spontan. Meskipun serangan asma jarang ada yang fatal,
kadang terjadi reaksi kontinu yang lebih berat, yang disebut status
asmatikus, kondisiini mengancam hidup.C. ETIOLOGIBronkus penderita
asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non
imunologi. Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering
menimbulkan Asma adalah:Bawaan atau Turunan Jika di dalam sebuah
keluarga ada yang mengindap penyakit asma, maka kemungkinan besar
keturunannya akan berakibat juga. Dan penyakit ini tidak menular,
melainkan melalui keturunan.Udara Dingin Suhu yang dingin akan
mengakibatkan timbulnyapenyakit asma. Sperti cuaca hujan,
penggunaan AC dengan
12suhu yang tinggi dan di daerah-daerah pegunungan. Makanan
Makanan yang mengandung kadar MSG dan pengawet tinggi sangatlah
untuk di jauhi, salah satunya seperti kacang-kacangan, minuman es
atau dingin, dan coklat. Faktor Linkungan Lingkungan penuh debu
kotor, dan asap merupakan tempat awalnya timbul penyakit asma.
Karena hal tersebut sangat mengganggu dan sensi sekali dengan
paru-paru. Oleh sebab itu kami sarankan untuk menjaga kesehatan dan
kebersihan lingkungan anda dari kotor-kotor dan tentunya menjaga
pola hidup yang sehat dan bersih. Suatu serangan Asma merupakan
akibat obstruksi jalan napas difus reversible. Obstruksi disebabkan
oleh timbulnya tiga reaksi utama yaitu kontraksi otot-otot polos
baik saluran napas, pembengkakan membran yang melapisi bronki,
pengisian bronki dengan mukus yang kental. Selain itu, otot-otot
bronki dan kelenjar mukusa membesar, sputum yang kental, banyak
dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara
terperangkap didalam jaringan paru.Antibodi yang dihasilkan (IgE)
kemudian menyerang sel-sel mast dalam paru. Pemajanan ulang
terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibody,
menyebabkan pelepasan produk sel-sel mast (disebut mediator)
seperti histamine, bradikinin, dan prostaglandin serta anafilaksis
dari substansi yang bereaksi lambat (SRS-A). Pelepasan mediator ini
dalam jaringan paru mempengaruhi otot polos dan kelenjar jalan
napas, menyebabkan bronkospasme, pembengkakan membran mukosa, dan
pembentuka mucus yang sangat banyak. Selain itu, reseptor - dan -
adrenergik dari sistem saraf simpatis terletak dalam bronki. Ketika
reseptor - adrenergik irangsang, terjadi bronkokonstriksi,
bronkodilatasi terjadi ketika reseptor - adrenergik yang
dirangsang. Keseimbangan antara reseptor - dan - adrenergik
dikendalikan terutama oleh siklik adenosine monofosfat (cAMP).
Stimulasi reseptor - mengakibatkan penurunan cAMP, yang mengarah
pada peningkatan mediator kimiawi yang dilepaskan oleh sel-sel mast
bronkokonstriksi. Stimulasi reseptor - mengakibatkan peningkatan13
tingkat cAMP yang menghambat pelepasan mediator kimiawi dan
menyebabakan bronkodilatasi. Teori yang diajukan adalah bahwa
penyekatan - adrenergik terjadi pada individu dengan Asma.
Akibatnya, asmatik rentan terhadap peningkatan pelepasan mediator
kimiawi dan konstriksi otot polos.Penelitian sampai saat ini
menemukan kalau asma dapat dipicu oleh: Allergen (penyebab alergi)
yang diterbangkan oleh angin, misalnya bulu binatang, debu, dan
serbuk bunga. Reaksi alergi terhadap beberapa jenis makanan,
seperti kacang kacangan atau kerang-kerangan. Infeksi saluran
pernafasan, misalnya pilek. Aktivitas fisik, terutama jenis latihan
yang dapat memicu asma. Udara yang dingin. Polusi udara, seperti
asap pabrik atau asap kendaraan bermotor. Pengobatan tertentu.
Stress dan tekanan emosional lainnya. Bahan pengawet yang
ditambahkan ke dalam makanan. Siklus menstruasi bagi sebagian
perempuan.Diagnosa Penyakit AsmaDiagnosis ditegakkan berdasarkan
gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan
pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk
menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau
pengobatan. Saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang
khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial
hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok,
tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma
tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan
serangan. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan
merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal
tidak akan 14mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat
dipicu oleh berbagairangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Gambar 1 : Respon Kekebalan TubuhPada suatu serangan asma, otot
polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi
saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan
pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil
diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga
supaya dapat bernafas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara
(terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula
terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan
bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:
kontraksi otot polos. peningkatan pembentukan lendir perpindahan
sel darah putih tertentu ke bronki. Sel mast mengeluarkan bahan
tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai
benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang
terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.a. Pola pemeliharaan
kesehatan Gejala Asma dapat membatasi manusia untuk berperilaku
hidup normal sehingga penderita dengan Asma harus mengubah gaya
hidupnya sesuai kondisi yang memungkinkan tidak terjadi serangan
Asma.b. Pola nutrisi dan metabolik Perlu dikaji tentang status
nutrisi penderita meliputi, jumlah, frekuensi, dan
kesulitan-kesulitan dalam memenuhi kebutuhnnya. Serta 15pada
penderita sesak, potensial sekali terjadinya kekurangan dalam
memenuhi kebutuhan nutrisi, hal ini karena dispnea saat makan, laju
metabolism serta ansietas yang dialami penderita.c. Pola aktifitas
dan latihanPerlu dikaji tentang aktifitas keseharian penderita,
seperti olahraga, bekerja, dan aktifitas lainnya. Aktifitas fisik
dapat terjadi faktor pencetus terjadinya Asma.B. RENANGSejarah
RenangManusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti
tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang
dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan
dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua
mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen
tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad,
Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42,
Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1]
Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman
menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog
mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegesprch ber die
Schwimmkunst).Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800
setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar
peserta berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen
memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam
perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik
renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan
salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun
1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation
(FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya
merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu gaya
tersendiri pada tahun 1950.16Teknik dasar pernafasan renang Sebelum
melakukan gerakan yang sebenarnya terlebih dahulu hendaknya kita
memahami terlebih dahulu teknik dasar dalam renang. salah satunya
yaitu teknik pernafasan.Teknik pernafasan bagi mereka yang yang
baru menganal olahraga renang, cara untuk mengambil nafas di atas
permukaan air dan kemudian masuk permukaan air kemudian membuang
sisa-sisa pembakaran melalui mulut . Terutama kebiasaan kita
sehari-hari sangat mempengaruhi hal itu. Namun bisa kita berikan
latihan-latihan yang teratur, dalam tempo yang relatif tidak lama
hal semacam itu mudah untuk di kuasai dengan baik.Beberapa bentuk
pernafasan dapat di berikan sebagai berikut: untuk pemula sebelum
masuk air, cobalah terlebih dahulu latihan pernafasan di darat
dengan melatih irama cara mengambil nafas melalui mulut dan
mengeluarkan sisa pembakaran melalui mulut juga, hingga irama ini
bisa di kerjakan secara otomatis.Kemudian setelah bisa di kerjakan
hal di atas, cobalah cara di kerjakan di kolam dangkal atau kolam
renang yang memungkinkan seseorang dapat berdiri. Ambilah udara
melalui mulut kemudian tutup mulut dan masukan bagian muka ke
permukaan air, setelah beberapa saat secara perlahan buanglah sisa
pembakaran itu melalui mulut. Kerjakanlah secara berulang-ulang ,
dimana dengan dilakukan secara berulang-ulang di harapkan
gerakannya bisa di kerjakan secara otomatis dan terbiasa.Teknik
Dasar Renang Beberapa orang cenderung selalu menahan udara saat di
dalam air, dan menghembuskan lagi saat berada di permukaan. Ini
merupakan teknik bernafas yang keliru dalam renang. Perlu dilatih
juga, saat berenang, udara dihirup melalui mulut dan di dalam air
dihembuskan melalui mulut. Ini harus dilatih secara perlahan dan
berulang-ulang agar selanjutnya dapat terbiasa. 17 Latihan
pernafasan ini dapat ditingkatkan dengan memperlama waktu ketika
bagian muka berada di bawah permukaan air, setelah jarak waktu di
tempuh lanjutkan dengan membuang sisa pembakaran secara perlahan
sebelum naik keatas permukaan air. Misalnya ketika di bawah
permukaan air diharuskan berhitung hingga 10, kemudian membuang
sisa pembakaran dan selanjutkan naik keatas permukaan air untuk
mengambil udara kembali.Manfaat berenangBerenang adalah salah satu
jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg
merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang
seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang
kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan
persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat
yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan
rutin, manfaat tersebut antara lain :1. Membentuk ototSaat
berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada
tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut,
punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat
bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena
harus melawan massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan
otot-otot tubuh.2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan
paru-paruGerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh
terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung,
pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat
dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
183. Menambah tinggi badanBerenang secara baik dan benar akan
membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam
pertumbuhan tentunya).4. Melatih pernafasanSangat dianjurkan bagi
orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita
menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih
panjang. 4. Melakukan perbaikan System Pernafasan. Dalam tehnik
berenang, bernafas yang panjang, ditahan lalu dikeluarkan yaitu
tehnik pernafasan yang baik untuk kesehatan serta bisa menambah
volume paru-paru. Apabila ada penderita asma dengan berenang
berguna untuk penderita asma lantaran posisi alami badan yang tegak
jadi horizontal. Posisi horizontal ini lah yang menolong
memindahkan sekresi serta menambah pernapasan hingga mendorong
manfaat paru-paru serta mengontrol pernapasan.5. Membakar kalori
lebih banyakSaat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak
di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih
tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori
tubuh.6. Self safetyDengan berenang kita tidak perlu khawatir
apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan
khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).7.
Menghilangkan stres.Secara psikologis, berenang juga dapat membuat
hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan
dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun
bebas gerah.19Asma dan Terapi RenangRenang adalah olah raga yang
melatih seluruh otot pernapasan. Mulai dari dada, perut, bahu dan
pundak semuanya ikut bergerak sehingga bisa memperbaiki kondisi
pada penderita asma.Sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara
kering. Hal ini tidak terjadi saat berenang, karena pernapasan
terjadi di dekat permukaan air. Uap membuat udara yang masuk tidak
kering.Beberapa penderita asma merasa rendah diri karena aktivitas
fisiknya terbatas. Berenang bisa membangkitkan percaya diri serta
semangat hidup, dan secara psikologis akan mengurangi risiko
serangan.Sebelum berenang, agar tubuh tidak kaget, dianjurkan
melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga
berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara
bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar
suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis dengan
cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit. Untuk pemanasan dapat
dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti
mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam
renang selama 10-15 menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan
satu putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik
beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa
henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan.
Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua otot
terlatih.
20BAB IIIPEMBAHASANAsma adalah gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik
menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari. Pertanyaan
tentang boleh tidaknya penderita asma (asthma bronciale) melakukan
latihan olahraga sering diajukan. Pertanyaan tersebut terutama
datang dari para ibu, yang mungkin anaknya menderita asma. Ini bisa
dimaklumi. Biasanya, karena kepercayaan atau kurang pengetahuan
tentang kesehatan, para orang tua cenderung menghubungkan penyakit
asma dengan larangan bergerak. Bahkan, para dokter pun dimasa lalu
masih melarang orang yang menderita asma berolahraga. Berbeda
dengan pendapat para dokter masa kini, para penderita asma
diperbolehkan malah diharuskan berolahraga. Ternyata dari hasil
penelitian dan pengalaman, olahraga sebenarnya mempunyai pengaruh
baik pada penderita penyakit ini, asalkan dilakukan dengan
cara-cara yang khusus. Bukti lain juga ditemukan dikalangan
olahragawan sendiri. Dalam olimpiade 1972 misalnya, lima orang
pemenang medali pesta olahraga besar itu ternyata penderita asma.
Itu sebabnya, para ahli dari National Jewis Hospital di Denver,
Colorado, AS, sampai mengadakan penelitian khusus mengenai hal
ini.Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikendalikan.
Pengendalian asma dapat dilakukan dengan baik jika asma cepat
diketahui dan pengobatan segera dimulai. Penderita asma sering kita
jumpai mengeluarkan suara ngiik-ngiik dan sesak napas yang sesudah
mereka melakukan aktivitas fisik yang berat. Dalam istilah
kedokteran keadaan ini disebut EIA, singkatan dari Exercise Induced
Asthma. Atau kadang-kadang dipakai juga istilah EIB, singkatan
Exercise Induced 21BronchospasmPara ahli mengatakan bahwa, 85%
pasien asma akan mengalami sesak napas / bunyi mengi ketika
melakukan aktivitas fisik. Bahkan hampir 40% yang tidak mempunyai
riwayat asma tetapi mempunyai riwayat penyakit alergi lainnya dan
atau riwayat alergi pada keluarga, akan mengalami penyempitan
saluran napas ketika melakukan aktifitas fisik. Napas yang terus
menerus selama aktifitas fisik dapat mengakibatkan kehilangan
cairan dalam paru-paru yang dapat mengakibatkan penyempitan
otot-otot jalan napas sehingga menimbulkan kesulitan bernapas.
Gejala-gejala lain yang timbul 5-10 menit setelah aktivitas fisik
adalah jantung berdebar-debar, batuk dan dada rasa
tertekan.Paru-paru yang gampang teriritasi adalah ciri utama semua
kasus asma yang dapat beragam dari sekedar rasa tidak enak sampai
mengancam juwam kalau tidak ditangani dengan semestinya. Selama
suatu serangan asma, bronki dan bronkioli yang lebih kecil-pipa
pipa tempat oksigen lewat menuju paru-paru, menjadi bengkak dan
meradang. Seperti seolah-olah belum cukup, kelenjar-kelenjar yang
terletak di dalam saluran tersebut menghasilkan lendir berlebihan
yang menyumbat jalan udara itu lebih lanjut. Seseorang yang sedang
mendapat serangan asma berjuang keras memperoleh udara. Selain
sulit bernapas, tanda-tanda asma lain yang lazim adalah perasaan
kaku di dada dan batuk kronis. Tetapi tidak semua tanda ini terjadi
pada setiap kasus. Meskipun telah dilakukan langkah-langkah besar
dalam pengobatan asma, penyakit ini dapat merupakan ancama
kesehatan yang serius. Asma mempunyai banyak pemicu. Ada yang mudah
dimengerti dan diatasi, sedangkan yang lain sulit diketahui.
Olahraga dapat merangsang timbulnya asma pada banya orang yang
menderita penyakit asma. Salah satu senjata terbaik dalam gudang
persenjataan melawan asma adalah olahraga, terutama renang. Para
dokter mengatakan bahwa olahraga renang menolong penderita asma
karena hal itu membuat pernapasan lebih efisien. Melakukan 22
olahraga berenang terutama di kolam indoor bisa meningkatkan
volume paru-paru. Meningkatnya volume paru-paru pada penderita asma
akan mengurangi rasa sesak nafas yang sewaktu-waktu dialami oleh si
penderita asma. Bagi penderita asma pada saat melakukan olahraga
renang, akan melatih otot otot pernapasan mulai dari dada, perut,
bahu dan pundak semuanya ikut bergerak sehingga dapat memperbaiki
kondisi. Sebagian besar serangan asma dipicu oleh udara kering,
tetapi hal ini tidak terjadi saat berenang karena pernapasan
terjadi di dekat permukaan air. Uap air membuat udara yang masuk
tidak kering.Renang juga dapat membangkitkan percaya diri serta
semangat hidup penderita asma dan secara psikologis akan mengurangi
resiko serangan asma.Berenang juga dapat meningkatkan kebugaran
umum pada penderita asma. memiliki tubuh yang bugar bagi penderita
asma akan sangat menguntungkan karena dengan tubuh yang bugar
menjadikan tubuh lebih tahan dari serangan penyakit.Olahraga
berenang yang memang mengutamakan kekuatan dan cara mengatur
pernafasan dengan bagus, akan membantu penderita asma dalam
mengembangkan teknik pernapasan yang baik. Dengan memiliki teknik
pernafasan yang baik pada setiap penderita asma, akan mempermudah
untuk mereka dalam mengontrol cara bernafas apa bila penderita asma
mengalami sesak nafas yang kambuh secara tiba-tiba. Hasil
penelitian di bidang kedokteran olahraga adalah sebagai berikut:1.
Sebanyak 90% penderita asma, jika melakukan olahraga cukup berat
akan mengalami EIA atau sesak napas.2. Kurang lebih 40% orang-orang
yang alergi sesuatu, misalnya tepung sari, juga akan mengalami
EIA.3. EIA biasanya dapat diobati atau dicegah dengan hasil yang
cukup memuaskan.234. Jenis olahraga yang paling jelek bagi para
penderita asma adalah lari yang cepat dan lama.5. Jenis olahraga
yang paling sedikit menimbulkan EIA adalah berenang.6. Olahraga
sepeda berada diantara renang dan lari.Latihan-latihan olahraga
yang cukup keras tidak merugikan saluran pernapasan. Dari hasil
penelitian, olahraga renang menyebabkan kapasitas paru-paru
bertambah 20%. Berenang dapat menyebabkan elasisitas otot-otot
pernafasan berfungsi dengan baik.Latihan harus dijalankan sedikit
demi sedikit dengan takaran yang terus bertambah. Latihan renang
yang baik adalah dengan cara interval training yakni dua menit
renang cepat, dua menit istirahat (renang seenaknya), dan
seterusnya sampai 5 x 2 menit latihan. Latihan dilakukan seminggu
sekali dan setelah dua minggu ditambah lagi maka takarannya
ditambah menjadi 7 x 2 menit latihan dan seterusnya sesuai dengan
kemampuan. Setelah dua minggu menjadi 9 x 2 menit latihan dan
seterusnya setiap dua minggu ditambah 2 x 2 menit latihan. Sehingga
akhirnya latihan dapat berlangsung sampai satu jam atau bahkan
lebih.Dari penelitian itu, ternyata olahraga renang dapat membuat
jantung dan paru-paru bekerja lebih efisien. Setelah menjalani
latihan secara bertahap dan teratur kurang lebih tiga bulan, maka
hasilnya pun mulai terlihat, serangan sesak napas pada penderita
asma berkurang.Renang banyak manfaatnya untuk kesehatan, karena
dengan renang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan
digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan
paha. Renang baik untuk mereka yang memiliki riwayat penyakit asma,
kelebihan berat badan, hamil dan orang yang lanjut usia. Karena,
ketika berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung),
sehingga sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan
renang akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien. Selain
itu sekitar 10 centimeter diatas 24permukaan air terdapat udara
yang sangat baik sehingga sangat baik untuk organ pernafasan.
Selain itu, udara diatas permukan air adalah udara yang paling
baik, karena memiliki kelembaban yang cukup tinggi mencapai 94%.
Dalam laman klinik asma dan alergi dr. Indrajana dijelaskan bahwa
kelembaban udara diatas permukaan air dapat mencegah penguapan (
water loss ) dari paru paru. Adapun posisi tubuh saat berenang
memungkinkan beban sirkulasi paru berkurang, dan tekanan didalam
air dapat mengontrol irama pernafasan. Renang dikenal olah raga
non-grafitasi, walaupun air itu sendiri berada dalam pengaruh
grafitasi bumi.Bagi penderita penyakit asma, renang sangat membantu
untuk meredakan atau bahkan untuk penyembuhan penyakit asma. Karena
dengan melakukan renang maka akan melatih seluruh otot pernapasan
mulai dari dada, perut, bahu dan pundak semuanya ikut bergerak
sehingga bisa memperbaiki kondisi pada penderita asma. Sebagian
besar serangan asma dipicu oleh udara kering, tetapi hal ini tidak
terjadi saat berenang karena pernapasan terjadi di dekat permukaan
air. Uap air membuat udara yang masuk tidak kering.Renang juga
dapat membangkitkan percaya diri serta semangat hidup penderita
asma dan secara psikologis akan mengurangi resiko serangan
asma.Penyakit asma dapat terkontrol apabila memenuhi 6 kriteria
berikut: Tidak pernah atau jarang mengalami gejala harian (maksimal
2 kali/minggu) Tidak pernah terbangun karena asma Tidak pernah atau
jarang menggunakan obat pelega nafas (maksimal 2 kali/minggu) Dapat
melakukan aktivitas dan latihan fisik secara normal Hasil tes
fungsi paru-paru normal atau mendekati normal 25
Tidak pernah mengalami serangan asma.Renang yang dilakukan
selama 3-5 kali seminggu dapat membantu meningkatkan kesehatan
jantung dan paru-paru. Agar bisa memperoleh manfaat renang,
hendaklah berenang dengan benar. Dengan renang, tubuh akan membakar
kalori sekurang-kurangnya 275 kalori/jam.Sebelum berenang, agar
tubuh tidak kaget, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk
mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu
tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan
pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang
perlahan-lahan selama 5 menit. Untuk pemanasan dapat dimulai dengan
melakukan gerakan-gerakan ringan, seperti mengayunkan tangan dan
kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15
menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran
menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik beberapa kali
dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah
beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya,
berganti-ganti gaya renang supaya semua otot terlatih.
26BAB IVPENUTUPA. KESIMPULANOlahraga renang adalah salah satu
olahraga sekaligus obat alternatif yang baik bagi penderita asma.
Dengan berenang, penderita asma dapat mengurangi frekuensi
munculnya penyakit asma. Sebab dengan melakukan renang seluruh otot
otot bergerak juga memperkuat otot jantung. Olahraga renang dapat
mengurangi serangan asma, jika dijalankan secara bertahap dan
teratur maka serangan asma akan lebih jarang dan tidak bergitu
berat.
B. SARANPenderita asma harus tetap berolahraga, olahraga yang
paling sedikit menimbulkan EIA adalah berenang, oleh karena itu
pederita asma dapat melakukan olahraga renang untuk mengurangi
serangan asma. TIPS bagi Perenang penderita Asma: Lakukan pemanasan
yang baik dan benar. Jika perlu, gunakan obat pencegahan terlebih
dahulu sebelum berenang Jangan berenang jika sedang tidak sehat,
terutama sedang flu. Pada saat berenang, posisi tubuh yang baik dan
benar memungkinkan beban sirkulasi paru berkurang. Jangan terus
menerus berenang lebih dari setengah jam. Beristirahatlah beberapa
menit (15 menit) sebelum mulai berenang kembali. Selesai berenang,
bilaslah tubuh sebersih mungkin untuk mengurangi paparan chlorin
(kaporit) yang terdapat pada
27air kolam renang. Bawalah selalu di tas anda obat-obat
serangan asma untuk mewaspadai kemungkinan terjadi serangan
asma.
28DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Terapi Asma dengan Berenang.
(Online).(http://pasarherbaltop.blogspot.com/2012/05/terapi-asma-dengan-renang.html
): Diakses pada tanggal 2 Desember pukul 19:07 WIB.Hoffman, M.
1996. Bebas Dari Penyakit. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.Ngasmain. 1997. Renang. Surabaya: UnipressMielke, W. 1997.
Renang Membahas Teknik, Sarana & Fasilitasnya. Semarang: Effhar
Offset.Primaadyastuti, N. 2013. Berenang Baik untuk Penderita Asma.
(Online).(http://www.vemale.com/topik/asma/23385-berenang-baik-untuk-penderita-asma.html
): Diakses pada tanggal 29 November Pukul 21:05 WIB.Sumodardjuno,
S. 1986. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga. Jakarta:
Gramedia.
KARYA TULIS ILMIAHRENANG SEBAGAI TERAPI ASMAPENDIDIKAN
JASMANI
Disusun Oleh:NAMA: ISTIVA AMEILIANIM: 133234021KELAS: KIMIA
A
KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA2013
BIODATA PENULIS
NAMA: ISTIVA AMEILIANIM: 133234021ALAMAT : Dsn. Glonggongan
RT.002 RW.006 Ds. Talok Kec. Dlanggu Kab. MojokertoNO. HP:
085784661131
DAFTAR ISIKATA
PENGANTAR................................................................................................DAFTAR
ISI...............................................................................................................ABSTRAK.................................................................................................................BAB
IPENDAHULUANA. Latar
belakang........................................................................................1B.
Rumusan
masalah...................................................................................2C.
Tujuan
penulisan....................................................................................2D.
Manfaat..................................................................................................2BAB
11TINJAUAN PUSTAKAA.
Asma......................................................................................................4B.
Anatomi fisiologi sistem
pernapasan.....................................................5C.
Etiologi.................................................................................................12D.
Renang..................................................................................................16E.
Sejarah
renang......................................................................................16BAB
IIIPEMBAHASAN........................................................................................21BAB
IVPENUTUPA.
Kesimpulan..........................................................................................27B.
Saran.....................................................................................................27DAFTAR
PUSTAKABIODATA PENULIS