-
Organisasi Internasional untuk Standardisasi International
Organization for Standardization (ISO)
ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari
wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara
Didirikan pada 23 Februari 1947 Jenewa, Swiss163 anggotaISO bekerja
sama dengan Komisi Elektroteknik Internasional ( IEC)
- ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia.
ISO merupakan lembaga nirlaba internasional Peserta ISO termasuk
satu badan standar nasional dari setiap negara dan
perusahaan-perusahaan besar. Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC)
dan Kelompok Kerja (WG)
-
Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk :
Meningkatkan citra perusahaan Meningkatkan kinerja lingkungan
perusahaan Meningkatkan efisiensi kegiatan Memperbaiki manajemen
organisasi dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran
dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act) Meningkatkan penataan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan dalam hal
pengelolaan lingkungan Mengurangi risiko usaha Meningkatkan daya
saing Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan
berbagai pihak yang berkepentingan Mendapat kepercayaan dari
konsumen/mitra kerja/pemodal
-
Badan Standardisasi Nasional
merupakan Lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia dengan tugas
pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di negara
Indonesia berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional. Badan ini menetapkan Standar
Nasional Indonesia (SNI)
- Badan Standardisasi Nasional dibentuk dengan Keputusan Presiden
No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No.
166 Tahun 2000 Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
sebagaimana telah beberapa kali diubah dan yang terakhir dengan
Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001
-
B S N
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan tugas pokok
mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di
IndonesiaPelaksanaan tugas dan fungsi Badan Standardisasi Nasional
di bidang akreditasi dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional
(KAN)
-
Fungsi BSN
pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
standardisasi nasional; koordinasi kegiatan fungsional dalam
pelaksanaan tugas BSN; fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan
instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional;
penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional
di bidang standardisasi; penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan
administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan,
organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
-
Kewenangan BSN
Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya; Perumusan
kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
Penetapan sistem informasi di bidangnya; Kewenangan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:
perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang
standardisasi nasional; perumusan dan penetapan kebijakan sistem
akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium;
penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI); pelaksanaan penelitian
dan pengembangan di bidangnya; penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan di bidangnya
-
Standar
suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen
formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik
rekayasa atau teknis yang seragam Suatu standar primer biasanya
berada dalam yurisdiksi suatu badan standardisasi nasional
- Suatu kebiasaan, konvensi, produk perusahaan, atau standar
perusahaan yang telah diterima umum dan bersifat dominan sering
disebut sebagai "standar de facto". Contoh standar perusahaan
adalah Standar Operating Procedure (SOP)
- Sebuah standar, dapat dikembangkan dengan cara sendiri-sendiri
atau unilateral, misalnya oleh suatu perusahaan, organisasi,
militer, dll Standar juga dapat dikembangkan oleh suatu kelompok
seperti persekutuan atau asosiasi perdagangan yang memiliki visi
yang sama Contohnya klasifikasi jenis oli yang standarnya dibuat
oleh American Petroleum Institute (API)
- Proses standardisasi dapat melalui suatu pengumuman resmi atau
dapat pula melibatkan konsensus formal dari pakar teknis.
-
Badan Standarisasi
JSA ; Japanese Standards Association
(JIS: Japanese Industrial Standards)
National Institute of Standards and Technology, disingkat NIST
(Badan Nasional Standar dan Teknologi Amerika Serikat)
-
Sistem Manajemen ISO 9001-2008
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen
mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi
(pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat
dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal
manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
- ISO 9001:2008 adalah standar international yang digunakan untuk
menetapkan kebijakan dan sasaran mutu (quality objective) serta
pencapaiannya yang bisa diterapkan dalam setiap jenis
organisasi/perusahaan berdasarkan persyaratan 8 klausul ISO
9001:2008
-
Sistem Manajemen ISO 9001-2008
Generic berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai
organisasi mengelola proses, atau aktivitas, sehingga produk atau
jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri,
seperti:Memenuhi persyaratan kualitas pelanggan, Sesuai dengan
peraturan, atau tujuan lingkungan.
-
Manfaat Penerapan ISO 9001:2008
Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan Jaminan Kualitas Produk dan
Proses Meningkatkan Produktivitas perusahaan & market gain
Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan Sebagai alat
analisa siapa dan bagaimana menghadapi kompetisi pasar Meningkatkan
hubungan saling menguntungkan dengan pemasok Meningkatkan cost
efficiency & keamanan produk Meningkatkan komunikasi internal
dari organisasi/perusahaan Meningkatkan image positif perusahaan
dari kompetiter demikian juga pasar Sistem terdokumentasi, rapi
Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
-
Keuntungan menerapkan ISO 9001 bagi perusahaan :
- Standar perusahaan terdokumentasi
- Hubungan antar proses jelas
- Bahan pelatihan bagi karyawan baru
- Ketersediaan data semua proses penting
- Mendorong keputusan faktual
- Memudahkan identifikasi peluang untuk perbaikan/improvement
- Mengutamakan pencegahan dibandingkan perbaikan
- Mengefisienkan cost center
- Mengoptimalkan profit center
- Meningkatkan kinerja karyawan & perusahaan.
-
Continual Improvement
1. Proses yang terkait dengan pelangan2. Sistem Kepemimpinan /
Leadership3. Manajemen sumber daya4. Perbaikan dan peningkatan
proses5. Sistem manajemen6. Pengambilan keputusan yang Factual7.
Transportasi8. Peningkatan kwalitas product yang di hasilkan9.
STrategy marketing
-
8 klausul ISO 9001:2008
Ruang lingkup Rujukan normatif Istilah dan definisi Sistem
manajemen mutu Tanggung jawab manajemen Manajemen sumber daya
Realisasi produk Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.
-
1. Lingkup
1.1. UmumStandar Internasional ini menentukan persyaratan bagi
sistem manajemen mutu bila sebuah organisasi
Memberikan produk yg memenuhi persyaratan pelangan
Meningkatkan kepuasan pelangan melalui penerapan sistem,
perbaikan berlanjut, sesuai dgn syarat
-
1. Lingkup
1.2. PenerapanSemua persyaratan Internasional ini generik dan
dimaksudkan agar dapat diterapkan pada semua organisasi
-
2. Acuan yang mengatur
Dokumen pengaturan berikut berisi ketentuan yang melalui acuan
dalam naska ini, untuk acuan yg bertanggal hanya edisi yang
berlaku. Utk acuan tanpa bertanggal edisi terakhir dokumen pengatur
yang dapat (termasuk utk semua yang diamandemen) berlaku ISO
9001-2008.
-
3. Istilah dan Definisi
Untuk tujuan dokumen ini berlaku istilah dan definisi yang
diberikan dalam iso 9001
-
4. Sistem manajemen mutu
4.1. Persyaratan umumOrganisasi harus menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu
dan terus menerus memperbaiki keefektifannya sesuai dengan
persyaratan standar internasional
-
Organisasi harus :
Menetapkan proses-proses yang diperlukan untuk sistem manjemen
mutu dan penerapannya di seluruh organisasi
Menetapkan urutan dan interaksi proses-proses ini
Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan utk memastikan
bahwa baik operasi maupun kendali proses-proses ini efektif
-
d. Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang
diperlukan utk mendukung operasi dan pemantauan proses-proses
ini.
e. Memantau, mengukur bilamana perlu dan menganalisis
proses-proses ini
f. Menerapkan tindakan yg diperlukan utk mencapai hasil yang
direncanakan dan perbaikan berlanjut
-
4.2. Persyaratan Dokumen
4.2.1 UmumDokumen sistem manajemen mutu harus mencakup
Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan tujuan
mutu
Pedoman mutu
Prosedur terdokumentasi dan rekaman-rekaman yang diminta oleh
standar Internasional ini
Dokumen, termasuk rekaman ditetapkan oleh organisasi perlu untuk
memastikan perencanaan, operasi dan terkendali prosesnya secara
efektif.
-
4.2.2 Pedoman Mutu
Organisasi harus menetapkan dan memelihara sebuah pedoman mutu yg
mencakup
Lingkup sistem manajemen mutu, termasuk rincian dari dan
pembenaran pengesampingan apapun
Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan utk sistem manajemen
mutu atau mengacunya
Uraian dari interaksi antara proses-proses sistem manajemen
mutu
-
4.2.3. Pengendalian Dokumen
Dokumen yang diminta oleh sistem manajemen mutu harus dikendalikan.
Rekaman adalah jenis khusus dari dokumen dan harus dikendalikan
menurut persyaratan
-
Harus ditetapkan suatu prosedur terdokumentasi untuk menetapkan
pengendalian yang diperlukan
Utk menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan
Utk meninjau dan memutahirkan seperlunya dan menyetujui ulang
dokumen
Utk memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari
dokumen ditunjukkan
Utk memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku
tersedia ditempat pemakaian
Utk memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah
dikenali
Utk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar ditetapkan
oleh organisasi yg diperlukan bagi perencanaan dan operasi dari
sistem manajemen dikenali dan distribusinya dikendalikan
Utk mencegah pemakaian tak sengaja dari dokumen kadaluarsa dan
dibubuhi identifikai
-
4.2.4. Pengendalian Rekaman
Rekaman ditetapkan dan dipelihara untuk memberikan bukti pada
persyaratan dan operasi efektif dari sistem manajemen mutunya.
Rekaman harus dikendalikan organisasi harus menetapkan prosedur
terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang diperlukan utk
identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan
dan pembuangan rekaman. Rekaman-rekaman harus dapat dibaca, siap
bisa diidentifikasi dan diambil
-
5. Tanggungjawab Manajemen
5.1. Ikrar pelibatan Manajemen
Pucuk pimpanan harus memberikan ikrar pelibatannnya pada
pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutunya dan terus
menerus memeperbaiki keefektifannya dengan
Menyampaikan ke organisasi pentingnya memenuhi persyaratan
pelangan serta anggaran dasar dan peraturan
Menetapkan kebijakan mutu
Mamastikan tujuan mutunya ditetapkan
Melakukan tinjauan manajemen
Memastikan tersediannya sumber daya
-
5.2. Pusat perhatian pada pelangan
Pucuk pimpinan harus memastikan bahwa persyaratan pelangan
ditetapkan dan dipenuhi dengan tujuan utk meningkatkan kepuasan
pelangan
-
5.3. Kebijakan Mutu
Puncak pimpinan harus memastikan bahwa kebijakan mutu
Sesuai dgn organisasi
Mencakup ikrar pelibatan utk memenuhi persyaratan dan terus
menerus memperbaiki kefektifan sistem manajemn mutu
Menyediakan kerangka kerja utk menetapkan dan meninjau tujuan
mutu
Dikomunikasikan dan dipahami dalam organisasi dan
Ditinjau agar terus menerus sesuai
-
5.4. Perencanaan
5.4.1. Tujuan Mutu (Sasaran Mutu)Pucuk pimpinan harus memastikan
bahwa tujuan (sasaran) mutu, termasuk yang diperlukan utk memenuhi
persyaratan produk, ditetapkan pada fungsi dan tingkat relevan
dalam organisasi. Tujuan mutu harus terukur dan taat asas dengan
kebijakan mutu.5.4.2. Perencanaan Sistem Manajemen MutuPucuk
pimpinan harus memastikan bahwa :Perencanaan sistem manajemen mutu
dilakukan utk memenuhi persyaratan yg diberikan dalam
4.1.Keterpaduan sistem manajemen mutu dipelihara bila perubahan
pada sistem manajemen mutu direncanakan dan diterapkan
-
5.5. Tanggungjawab, wewenang dan
komunikasi
5.5.1. Tangung jawab dan wewenangPucuk pimpinan harus memastikan
bahwa tanggung jawab dan wewenang ditetapkan dan dikomunikasikan
dalam organisasi5.5.2. Wakil ManajemenPucuk pimpinan harus menunjuk
seorang anggota manajemen organisasi yg di luar tanggungjawab lain,
harus memiliki tanggungjawab dan wewenang termasuk :
- Memastikan proses yg diperlukan utk sistem manajemen mutu
diterapkan dan dipeliharaMelaporkan kepada pucuk pimpinan tentang
kerja sistem manjemen mutunya dan kebutuhan apapun utk
perbaikannyaMamastikan pembangkitan kesadaran tentang persyaratan
pelangan di seluruh organisasi.5.5.3. Komunikasi internPucuk
pimpinan harus memastikan sesuai ditetapkan dalam organisasi dan
bahwa komunikasi terjadi mengenai keefektifan sistem manajemen
mutu
-
5.6. Tinjauan Manajemen
5.61. Umum Pucuk pimpinan harus meninjau sistem manajemen mutu
,organisasi pada selang waktu terencana utk memastikan kesesuaian,
kecukupan dan keefektifannya yang berlanjut. Tinjauan ini harus
mencakup peniaian peluang perbaikan dan kebutuhan akan perubahan
pada sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan mutu dan tujuan
mutu
-
5.6.2. Masukan Tinjauan
Masukan pada tinjauan manajemen harus mencakup informasi tentang :
a. hasil audit
b. Umpan balik pelangan
c. Peri kerja proses dan kesesuaian produk
d. Status tindakan pencegahan dan koreksi
e. Tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu
f. Perubahan yg dpt mempengaruhi sistem manajemen mutu
g. saran-saran perbaikkan
-
5.6.3. Keluaran Tinjauan
Keluaran tinjauan manajemen mencakup keputusan dan tindakan apapun
yg berkaitan dengan :
Perbaikan pada keefektifan sistem manajemen mutu dan
proses-prosesnya
Perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan pelangan
dan
Sumber daya yang diperlukan
-
6. Pengelolaan Sumber daya
6.1. Penyediaan sumber daya
Organisasi harus menetapkan dan menyediakan sumber daya yang
diperlukan
Utk menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus
menerus memperbaiki ke efektifannya
Utk menigkatkan kepuasan pelangan dengan memenuhi persyaratan
pelangan
-
6.2. Sumber daya manusia
6.2.1. UmumPersonel yang melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi
kesesuaian persyaratan mutu produk harus berkemampuan atas dasar
pendidikan, pelatihan keterampilan dan pengalaman yang sesuai
-
6.2.2. Kemampuan, pelatihan dan kesadaran
Organisasi harus :
Menetapkan kemampuan yang diperlukan bagi personel yang
melaksanakan pekerjaan yang mempengaruhi kesesuaian persyaratan
produk
Bila perlu menyediakan pelatihan atau melakukan tindakan lain
utk mencapai kemampuan yang diperlukan
Menilai keefektifan tindakan yang dilakukan
Memastikan bahwa personelnya sadar akan relevansi dan pentingnya
kegiatanmereka dan bagaimana sumbagan mereka bagi pencapaian tujuan
mutu
Memelihara rekaman sesuai dari pendidikan
-
6.3. Prasarana
Organisasi harus menetapkan menyediakan dan memelihara prasarana
yang diperlukan utk mencapai kesesuaian pada persyaratan produk
prasarana mencakup,jika berlaku
Gedung ruang kerja dan kelengkapan
Peralatan proses
Jasa pendukung spt angkutan, komunikasi atau sistem
informasi
-
6.4. Lingkungan Kerja
Organisasi harus menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pada persyaratan produkFaktor
fisik, lingkungan : kebisingan, suhu, kelembaban, penerangan atau
cuaca
-
7. Realisasi Produk
7.1. Perencanaan Realisasi Produk
Organisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang
diperlukan utk realisasi produk. Perencanaan realisasi produk harus
taat asas dgn persyaratan proses-proses lain dari sistem manajemen
mutu
-
Dalam merencanakan realisasi produk organisasi harus menetapkan
yang berikut, jika sesuai :
Tujuan dan persyaratan mutu bagi produk
Kebutuhan untuk menetapkan proses dan dokumen dan utk menyediaan
sumber daya yang khas bagi produk
Kegiatan verifikasi pembenaran, pemantauan, pengukuran, inspeksi
dan uji yang khas bagi produk dan kriteria keberterimaan
produk.
Rekaman yang diperlukan utk memberikan bukti bahwa proses
realisasi dan produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan
-
7.2. Proses berkaitan dgn pelangan
7.2.1. Penetapan persyaratan yang berkaitan dgn
produk
Organisasi harus menetapkan :
Persyaratan yang ditentukan pelangan,termasuk persyaratan utk
penyerahan dan pasca penyerahan
Persyaratan yg dinyatakan oleh pelangan tetapi perlu utk
pemakaian yg ditentukan atau yg dimaksud
Persyaratan undang2, peraturan yg diterapkan berkaitan dngan
produk
Persyaratan tambahan apapun perlu dipertimbangkan oleh
organisasi
-
7.2.2. Tinjauan persyaratan berkaitan dgn
produk
Organisasi harus meninjau persyaratan berkaitan dengan produk.
Tinjauan ini harus dilakukan sebelum ikrar organisasi utk memasok
produk kpd pelangan(mis:mnyapaikan penawaran, penerimaan
kontrak/pesanan dan harus memastikan bahwa :
Persyaratan produk ditentukan
Persyaratan kontrak/pesanan yg berbeda dari yg sebelumnya
dinyatakan
Organisasi memiliki kemampuan utk memenuhinya
-
7.2.3. Komunikasi Pelangan
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan yang efektif
untuk komunikasi dgn pelangan berkaitan dgn :
Informasi produk
Pertanyaan, penangan kontrak atau pesanan
Umpan balik pelangan, termasuk keluhan pelangan
-
7.3. Perancangan dan pengembangan
7.3.1. Perencanaan perancangan dan pengembangan.
Organisasi harus merencanakan dan mengendalikan perancangan dan
pengembangan produk, organisasi hrs menetapkan :
Tahapan perancangan dan pengembangan
Tinjauan,verifikasi dan pembenran yg sesuai bagi tiap tahap
perancangan dan pengembangan
Tanggungjawab dan wewenang utk perancangan dan pengembangan
-
7.3.2. Masukan perancangan dan pengembangan
Masukan berkaitan dengan persyaratan produk harus ditetapkan dan
rekamannya dipelihara, mencakup :
Persyaratan fungsi dan kinerja
Persyaratan undang-undang dan peraturan yg berlaku
Jika dapat, informasi yang diturunkan dari perancangan serupa yg
lalu,
Persyaratan lain yang perlu bagi perancangan dan
pengembangan
-
7.3.3. Keluaran perancangan dan
pengembangan
Keluaran perancangan dan pengembangan harus dalam suatu format yang
sesuai utk verifikasi terhadap masukan perancangan dan pengembangan
dan harus disetujui sebelum dikeluarkan
Memenuhi persyaratn masukan bagi perancangan dan
pengembangan
Memberi informasi sesuai pembelian produksi dan penyediaan
jasa
Berisi atau mengacu pada kretia keberterimaan produk
Menentukan karakteristik produk yang penting untuk pemakaian
yang aman dan benar
-
7.3.4. Tinjauan perancangan dan
pengembangan
Pada tahap sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada
perancangan dan pengembangan sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan
Untuk menilai kemampuan hasil perancangan dan pengembangan
memenuhi persyaratn
Untuk menunjukan masalah apapun dan menyarankan tindakan yang
diperlukan
-
7.3.5 Verifikasi perancangan dan
pengembangan
Harus dilakukan verifikasi sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan untuk memastikan bahwa keluaran perancangan dan
pengembangan telah memenuhi persyaratan masukkan perancangan dan
pengembangan. Rekaman hasil verifikasi dan tindakan apapun yg perlu
harus dipelihara.
-
7.3.6. Pembenaran perancangan
dan pengembangan
Harus dilakukan pembenaran perancangan dan pengembangan menurut
pengaturan yang telah direncanakan utk memastikan bahwa produk yg
dihasilkan mampu memenuhi persyarat bagi penerapan yang ditentukan
atau pemakaian yg dimaksudkan bila diketahui. Bila mungkin
pembenaran harus diselesaikan sebelum penyerahan dan penerapan
produk.Bila mungkin pembenaran harus diselesaikan sebelum
penyerahan atau penerapan paroduk. Rekaman hasil pembenaran dan
tindakan apapun yang perlu harus dipelihara.
-
7.3.7. Pengendalian perubahan
perancangan dan pengembangan
Perubahan perancangan dan pengembangan harus ditunjukkan dan
rekamannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi dan
dibenarkan jika sesuai dan disetujui sebelum diterapkan. Tinjauan
peruabahan perancangan dan pengembangan harus mencakup penilaian
yang telah diserahkan. Rekaman hasil tinjauan perubahan dan
tindakan apa pun yang perlu harus dipelihara.
-
7.4. Pembelian
7.4.1. Proses PembelianOrganisasi harus memastikan bahwa produk
yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian yang ditentukankan.
Jenis dan jangkauan pengendalian pada pemasok dan produk yang
dibeli harus bergantung pada pengaruh produk yang dibeli pada
realisasi produk berikutnya atau produk akhir.
-
7.4.2 Informasi pembelian
Informasi pembelian harus menguraikan produk yang dibeli termasuk
bila sesuai.
Persyaratan persetujuan produk, prosedur, proses dan
peralatan
Persyaratan kualisifikasi personel
Persayaratan sistem manajemn mutu
-
Proses Sertifikasi kesesuaian sistem mutu organisasi terhadap
persyaratan standar seri ISO 9001:2008 dilakukan dengan tahapan
berikut:
Pendefinisian ruang lingkup sertifikasi. Kunjungan pendahuluan
dilakukan untuk melihat gap analisis dan diagnosis antara standar
yang diterapkan oleh organisasi terhadap ISO 9001:2008. Audit
sertifikasi dilakukan dalam dua tahap yaitu
-
Tahap Audit : Akreditasi
Tahap 1:
Audit Pendahuluan Yakni audit dokumen dan pre-audit untuk menguji
tingkat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di
organisasi, guna persiapan pelaksanaan Audit Sertifikasi. Tahap
2:
Audit Sertifikasi Yakni audit komprehensif untuk menilai
efektivitas penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan sistem
dokumentasi yang telah dibuat dan ruang lingkup aplikasi sistem
manajemen mutu.
- Sertifikat akan diterbitkan oleh SUCOFINDO-ICS/NQA dll sesuai
dengan ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
dan standar yang diaplikasikan oleh perusahaan serta berlaku selama
3 tahun sejak tanggal pengesahannya. Sertifikat baru bisa
diterbitkan setelah organisasi melakukan tindak perbaikan
(corective action) terhadap hasil temuan audit.
- Audit Pengawasan akan dilakukan oleh SUCOFINDO-ICS/NQA/dll
untuk memantau tingkat pemeliharaan sistem managemen organisasi.
Audit Sertifikasi-Ulang akan dilakukan oleh SUCOFINDO-ICS setelah 3
tahun dengan melakukan audit sertifikasi secara keseluruhan
terhadap organisasi yang telah disertifikasi
-
7.3.3. Keluaran perancangan dan
pengembangan
-
ISO 9001-2008
-
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
Peluang dan Tantangannya serta Informasi mengenai Perencanaan
dan Pelaksanaan Penjaminan Mutu
di Institut Teknologi Bandung
Dr. Ir. Deny Juanda P.
Ketua SPM ITB
Jalan Cikapayang no.15 Bandung
Telp/Fax (022)4238545
E-mail [email protected]
Disajikan pada acara Semiloka Peningkatan Mutu ProgramStudi
dalam rangka Standarisasi Mutu Perguruan Tinggi Kopertis Wilayah IV
Jabar dan Banten
Jatinangor, 13-14 Juni 2005
-
QUALITY
Philip Crosby:
Quality is conformance to requirements
David Garvin in Book of Managing Quality, 1988.The Multiple
dimensions of quality:
Performance, the fitness for use test: Does the product do what
consumer wants?Features, thebells and whistles that supplement
product basic functions and add competitive edge.Reliability: How
long till first failure or need for service?Conformance, the extend
to which the product meets established specifications and
manufacturer standards.Durability, closely related to reliability
but addresses the question of length of product
life.Serviceability, speed, cost, ease of repair.Esthetics, a
highly subjective but measurable aspect of product sense
appeal.Perceived Quality: Is a Honda built in America perceived as
japanese car? Of higher quality?
-
What is Quality?
Fitness to Standards
Fitness to Use
Fitness to Market
Result from:
Sumber: MIT-2002 - Jeremie Gallien
Marketing
Needs
Design
Specs
Production
Product
Service
Customer
Use
-
Model of process based quality management system
Plan-Do-Check-Act
Key :
Value-adding activities
Information flow
Costumers
Satisfaction
Continual improvement of
the quality management system
Requirements
Management
responsibility
Measurement
analysis and
improvement
Product
realization
Resource
management
Product
Outp
ut
input
e.g. ISO series
Sumber: AS/NZS ISO 9001:2000
-
Meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan tinggi (1)
MoralIntegritas- NormaCommitment- Sistem NilaiKepatuhan- Iman dan
TaqwaSense of goalMandatProfesionalisme- Tanggung JawabHak dan
Kewajiban- Ketuntasan KerjaMan-powerKekokohan Iman- Kepekaan
emosiStabilitas watak- Kegairahan SosialKetangguhan Ilmu
Sumber: Dr. H. Arief Rachman, MPd.
-
Meningkatkan dan mengendalikan mutu pendidikan tinggi (2)
ManagementIndealisme Gagasan- Evaluasi (Observable)Struktur
Organisasi- Kritik MembangunStaffing (Personalia)- Team
WorkPelaksanaan- KomunikasiPenilaian Keberhasilan-
NetworkingMoneySarana-fasilitas- JaminanDana- SumberHubungan-
Kekuatan
Sumber: Dr. H. Arief Rachman, MPd.
-
OUTCOMES
PERGURUAN TINGGI YANG BERMUTU
Calon Mahasiswa
Keluarga Calon Mahasiswa
Calon Pengguna Lulusan
Staf Pengajar
Program Studi
Institusi Pendidikan Univ/Institut
Masyarakat Umum
Pemerintah Lokal
Pemerintah Daerah
Pemerintah Nasional
Bangsa Indonesia
-
TANTANGAN:
OUTCOMES YANG DIHARAPKAN DARI
PENDIDIKAN TINGGI YANG BERMUTU
MENURUT BERBAGAI SUDUT PANDANG STAKEHOLDERS (1)
CALON MAHASISWA KELUARGA CALON MAHASISWA Masa depan cerah:Mudah
mendapatkan pekerjaan (kurang dari 3 bulan)Remunerasi
tinggiDihargai oleh masyarakatMudah melanjutkan pendidikan Terdapat
pekerjaan yang sesuaidengan bidangnyaMenjadi orang yang
berilmuMudah mencari beasiswa lanjutMasa depan cerah:Mudah
mendapatkan pekerjaan (kurang dari 3 bulan)Remunerasi tinggiBisa
membantu keluargaDihargai oleh masyarakatMudah melanjutkan
pendidikanTerdapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangnyaMenjadi
orang yang berilmuMudah mencari beasiswa lanjut
-
TANTANGAN:
OUTCOMES YANG DIHARAPKAN DARI
PENDIDIKAN TINGGI YANG BERMUTU
MENURUT BERBAGAI SUDUT PANDANG STAKEHOLDERS (2)
CALON PENGGUNA LULUSAN STAF PENGAJAR Mendapatkan tenaga kerja
yang:Jujur PintarTerampilDisiplinBetah Mampu bekerjasama dalam
TimBekerja kerasCepat menyesuaikan diriMampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktuMasa depan cerah:Income dosen baik dan
mencukupiIntelektual dosen meningkatKesejahteraan keluarga dosen
baikKemampuan intelektual berguna di masyarakat Keilmuan dosen
berkembangDosen dapat akses kepada dana riset Dosen mengerjakan
berbagai proyek PPM
-
TANTANGAN:
OUTCOMES YANG DIHARAPKAN DARI
PENDIDIKAN TINGGI YANG BERMUTU
MENURUT BERBAGAI SUDUT PANDANG STAKEHOLDERS (3)
PROGRAM STUDI MASYARAKAT UMUM Pengetahuan berhasil di transfer
dengan baikIlmu pengetahuan berkembangKeahlian meningkatSikap
lulusan terbentuk sesuai dengan yang direncanakanKompetensi lulusan
terbuktiMendapatkan lulusan yang bekerja dan
membanggakanMendapatkan lulusan yang menjadi panutan di
masyarakatMendapatkan lulusan yang dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat
-
Sekilas Informasi tentang Penyelenggaraan Penjaminan Mutu
di Institut Teknologi Bandung
-
Satuan Penjaminan Mutu (SPM)
SPM adalah organ Institut yang berfungsi menyelenggarakan sistem
penjaminan mutu penyelenggaraan Institut.SPM merupakan perangkat
Rektor yang berfungsi menyelenggarakan proses penjaminan mutu
terhadap program dan kegiatan institut, akademik dan non-akademik,
dalam upaya mencapai baku mutu yang telah ditetapkan untuk kurun
waktu tertentu.SPM menjamin perbaikan secara berkelanjutan
pelaksanaan dan capaian program dan kegiatan institutSPM dibentuk
oleh Rektor dan dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung-jawab kepada
Rektor
(Draft ART ITB pasal 1, 67, 68, dan SK Rektor
No.12/SK/K01/OT/2005 )
-
DIT/RO
DIT/RO
DIT/RO
DIT/RO
DIT/RO
DIT/RO
WRS AKADEMIK
FAKULTAS
/SEKOLAH
WRS
SUMBERDAYA
REKTOR
S P I
S P M
WROR
WRKS
WRLM/
Ka.LPPM
WRM/
Ka.LPKM
SK REKTOR No. 12/SK/K01/OT/2005
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN AKADEMIK ITB
-
VISI DAN MISI SPM ITB
Visi
Menjadi lembaga rujukan mengenai mutu pendidikan tinggi di
bidang sains, teknologi, dan seni di Indonesia; serta mutu di
bidang pengelolaan SAk, SUK dan SKD.
Misi
Menjadikan mutu sebagai faktor yang wajib diperhatikan dan harus
dipenuhi oleh seluruh unit kerja dan insan ITB di SAk, SUK dan
SKD
-
Tugas Satuan Penjaminan Mutu
Mengembangkan perangkat dan panduan penjaminan mutu program
akademik pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
serta program dan kegiatan non-akademik yang sifatnya umum.
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu program
akademik dan non-akademik di SAk, SKD dan SUK.
Melaksanakan kajian-kajian terhadap hasil pelaksanaan penjaminan
mutu yang dilaksanakan di SAk, SKD dan SUK.
Menyampaikan hasil kajiannya kepada Rektor, dengan tembusan
sebagai masukan untuk SA dan MWA
(Draft ART ITB pasal 67)
-
Kerjasama SPM dengan SPI dan GKM
SPM bekerjasama dengan Gugus Kendali Mutu di organ-organ SAk, SKD
dan SUK untuk menyesuaikan sistem penjaminan mutu yang telah
dikembangkan dengan keadaan di SAk, SKD dan SUK, sehingga dapat
dilaksanakan dengan baikSPM bekerjasama dengan SPI dalam memonitor
pelaksanaan program akademik dan non-akademik oleh organ pelaksana
kegiatan yang terkait untuk mengetahui kesesuaiannya dengan baku
mutu yang telah ditetapkan.
(Draft ART ITB 67)
-
Berbagi Informasi mengenai Penjaminan Mutu di ITB
-
MODEL PENJAMINAN MUTU SPM ITB
-
ORGANISASI SPM ITB
Rektor
Komisi Mutu
Layanan Manajemen
Umum,Kepeg,Aset
dan Keuangan Unit
Kerja
(KM
-
MU)
Komisi Mutu
Penelitian &
Pengabdian
kepada
Masyar
akat
(KM
-
LM)
Komisi Mutu Layanan
Kepakaran,Produk,
Usaha, dan Bisnis
(KM
-
PB)
Sekretariat
&
k
erumahtanggaan
Ket
ua
Sekretaris I
Sekret
aris II
Komisi Mutu
Pendidikan,
Kemahasiswaan
dan Alumni
(KM
-
PMA)
-
Ilustrasi skematis alur pengembangan dan implementasi penjaminan
mutu di ITB.
P-D-C-A adalah siklus Plan-Do-Check-Action yang mendasari proses
continuous improvement yang ingin dicapai.
*) Sumber dari Laporan Akhir Program D
Proyek Percepatan Transformasi
P-D-C-A
Visi & Misi
Berbagai kebijakan
Kebijakan mutu
PI
PROSES
Input
Sasaran mutu
Output
QA
QA
-
Tahapan identifikasi proses dan prosedur mutu pendidikan
*) Sumber dari Laporan Akhir Program D
Proyek Percepatan Transformasi
-
Sumber: Chulas QA
-
QA Formulation
Sumber: Chulas QA
Remarks :ac. = according to ref. = referrencestd. = Standards such
as ISO 9000; ISO Guide 25; Malcom Balridge; HA; Deming Price; TQM;
IPQ; University Affairs etc. IA. = Internal Quality Audit
-
Development
Define Scope, Brightness & Customers
Sumber: Chulas QA
-
Development
Define Scope, Brightness & Customers
Sumber: Chulas QA
-
1.0
Leadership
3.0
Student, Stakeholder and Market Focus
2.0
Strategic
Planning
5.0
Faculty and Staff
Focus
6.0
Process
Management
7.0
Organizational Performance
Results
4.0
Measurement, Analysis and Knowledge Management
Organizational Profile :
Environment, Relationships, and Challenges
Sumber: Malcom Baldridge
-
Was established by the Malcom Baldrige National Quality
Improvement Act of 1987 (Public Law 100-107,
signed by President Reagan on August 20, 1987)
PURPOSES ARE TO PROMOTE:
Awareness of quality as important element
Understanding performance excellence
Sharing Information on successful performance
strategies and its benefits
Sumber: Malcom Baldridge
-
AWARD CRITERIA (2004):177 pertn
LEADERSHIP (120)
STRATEGIC PLANNING (85)
STUDENT, STAKEHOLDER AND MARKET FOCUS (85)
MEASUREMENT, ANALYSIS, AND KNOWLEDGE MGT (90)
FACULTY AND STAFF FOCUS (85)
PROCESS MANAGEMENT (85)
BUSINESS RESULTS (450)
Sumber: Malcom Baldridge
-
MOTTO PENERAPAN ISO 9001
TULIS SESUAI APA YANG ANDA KERJAKAN DAN KERJAKAN SESUAI DENGAN APA
YANG ANDA TULISBEKERJA SECARA KONSISTEN DAN PROFESIONAL TANPA HARUS
DIAWASI
MWA
Rektor
Fungsi GKM
Organ Institut/Unit Kerja
Organ I
TB
/Unit Kerja
SPM
Start
Diskusi
/
Workshop
/
Seminar
Penyusunan
Laporan
Evaluasi TS
Pengolahan
Data dan
Analisis
Survey
Desain
Tracer
Study
(
TS
)
Pengembangan
&
P
enyempurnaan
Standar
,
Pedoman
&
Panduan Mutu
Monitoring
&
Pengawasan
Kepatuhan
(MPK) oleh
SPI
Evaluasi oleh
Unit Kerja
UMPAN BALIK
Start
Evaluasi
PPS & MPK
:
Penentuan Standar,
Pedoman
&
Panduan
Pencapaian Standar
Pelaksanaan
Pencapaian
Standar (PPS)
Oleh
Unit Kerja
mahasiswa
Input
Sasaran
mutu
Output
Teaching / Learning
Process
Outcomes
PI
dosen
kurikulum
pendukung
lainnya
revisi
fasilitas
PI
perwalian
perkuliahan
Responsi
/tutorial
bimbingan
Assignment/
assessement
PI
Waktu
tunggu
masa
studi
IP
mahasiswa
Input
Sasaran
mutu
Output
Teaching / Learning
Process
Outcomes
PI
dosen
kurikulum
pendukung
lainnya
revisi
fasilitas
PI
PI
perwalian
perkuliahan
Responsi
/tutorial
bimbingan
Assignment/
assessement
PI
PI
Waktu
tunggu
masa
studi
IP