Pik.iran Rakyat • Senin o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 ~ 23 24 25 26 27 28 29 30 31 OJan OPeb o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt .Nov ODes Penjahat atau Korh _1.- ---" Oleh YESMIL ANWAR· Die Welt is mehr Schuld an mir, als ich. (Dunia lebih bertanggung jawab terhadap bagaimana jadinya saya, daripada diri saya sendiri). B AlK buruknya pera- ngai seseorang tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri, tetapi lingkung- annya pun ikut bertanggung jawab atas perbuatannya. Pen- jahat itu diciptakan dan bukan dilahirkan. Rahim ibu tak membedakan jabang bayi yang bermukim di haribaannya akan menjadi seorang manusiajahat ataupun baik. Satu atau dua jumlah unyeng-unyeng di ke- pala seorang bayi yang barn di- lahirkan, bukanlah stempel baik atau buruk perangainya di kemudian hari. Ungkapan bahasa Jerman di atas menyiratkan makna bah- wa manusia tak dapat mele- paskan dirinya dari proses in- teraksi timbal balik antara diri dan lingkungan masyarakat- nya. Oleh karena itu, setiap ma- syarakat memiliki produk pen- jahatnya sendiri sesuai dengan corak ragam masyarakat itu sendiri.~asyarakatdapatmen- jadi ladang yang subur bagi aneka ragam benih bentuk ke- jahatan. Masyarakat yang "sak- it", masyarakat yang penuh pa- tologi mernpakan rahim yang produktif melahirkan aneka ragam penjahat. Apabila pen- jahat dibiarkan sebagai '1imbah masyarakat" yang berserakan di seantero wilayah, dengan demikian masyarakat ibarat "penghasil wabah". Seyogianya, apabila ingin meneliti tentang "limbah ma- syarakat" yang dihasilkannya, perlu diteliti pula masyarakat macam apa yang telah mem- produksi "limbah" tersebut. "Bahan baku" apa telah diolah oleh masyarakat? Dan bagai- mana mekanisme proses peng- olahannya? Kondisi itu akan mudah mengundang berbagai bentuk patologi sosial. "Limbah" dari masyarakat yang "sakit"sangat riskan apabi- la berceceran dijalan. Untuk itu perlu segera ditangani. Ba- rangkali sang "limbah" perlu di- daur ulang atau dilenyapkan sama sekali. Atau masyarakat yang "sakit" itu harus segera dibawa ke dokter untuk diobati hingga sehat benar, agar kualitas dan kuantitas "limbah" yang di- hasilkan dapat dikendalikan dan didaur ulang sehingga berguna kembali bagi masyarakat. Bagaimana hal dengan Gayus yang menghebohkan dengan segala tingkah polahnya? Apa- kah Gayus adalah "limbah ma- syarakat" yang berbahaya? Apa- kah dia penjahat atau justru se- bagai korban atau kedua-du- anya, penjahat sekaligus korban kejahatan? Siapakah sebenarnya "penja- hat" itu? Apakah cukup mereka yang dinyatakan melakukan perbuatan yang dilarang dan diberi sanksi hukum yang ter- cantum dalam pasal undang- undang disebut sebagai "penja- hat"? Dalam Kitab Undang-Un- dang Hukum Pidana (KUHP) kita, tidak ada satu pasal pun yang memuat pengertian ten- tang penjahat. KUHP tidak , mendefinisikan siapa orang yang pantas menyandang gelar penjahat. KUHP hanya menje- laskan dengan sangat terperinci unsur-unsur tentang perbuatan yang dapat dikategorikan dalam berbagai bentuk kejahatan. Meskipun demikian, KUHP menyatakannya dengan meng- gunakan istilah ''Barangsiapa ..." yang menyiratkan tentang ada- nya pelaku kejahatan jika me- menuhi unsur-unsur perbuatan yang dianggap jahat oleh KUHP. ':4criminal is not someone who commits a punishable act ... but someone who commits on act designated as punishable" (P. Hoefnagels, 1973), atau mereka yang oleh masyarakat dicap se- bagai penjahat melalui proses stigmatisasi? "Crime is the expe- rience of intolerability in thefel- low members of society ... caus- es the reaction to perpetrator" (Kempe). "Crime is created by designation" (J.P. Santre, 1952). Meskipun mengenai berat ri- ngannya sanksi hukum yang layak dijatuhkan terhadap pe- laku kejahatan di berbagai ka- wasan tersebut masih mengun- dang aneka tanggapan, selayak- nya rasa keadilan yang tumbuh dalam masyarakat dapat dicer- mati, karena acap kali hukum tertulis tertinggal oleh perkem- bangan hukum yang hidup dalam masyarakat (living law). Dengan kata lain, dilihat dari aspekyuridis (official designa- tion) maupun dilihat dari aspek . sosiologis (unofficial designa- tion) manusia yang melakukan perampokan dan pemerkosaan Kliping Humas Unpad 2010 r