Top Banner
244 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI ASKING AND GIVING SOMETHING MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII-I SEMESTER II TAHUN 2014/2015 SMP NEGERI 1 DURENAN KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK Oleh: Munawaroh SMP Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan Trenggalek Abstrak. Tujuan dari penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Inggris adalah untuk mempermudah penyajian guru dalam menyampaikan materi pelajaran, mengatasi sikap aktif siswa dan mengatasi keterbatasan ruang sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Jika penerapan metode pembelajaran mampu mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran khususnya dalam hal penyampaian pesan (materi), maka siswa akan merasakan dampak positifnya dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris materi Asking and giving shomething melalui Metode Make a match pada siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015.Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1 Durenan Semester II Tahun pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Asking and giving shomething. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Dan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan April 2015. Hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Melalui Metode make a match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris Materi Asking and giving shomething pada siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1 Durenan Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil tes tertulis siswa pada setiap akhir siklus pembelajaran, dengan peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklusnya serta jumlah siswa yang tuntas dalam belajar juga selalu meningkat. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa yang tuntas dengan persentase ketuntasan sebesar 100%. Kata Kunci: Prsetasi Belajar, Metode Make a match, Mata Pelajaran B. Inggris Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Kegiatan belajar dan proses pembelajaran merupakan bagian terpenting dan dominan dari sebuah kegiatan pendidikan. Pembelajaran merupa- kan suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan- tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Tujuan pembelajaran tidak dapat terlepas dari tujuan pendidikan, yang mana setiap tujuan tersebut tidak dapat terlaksana tanpa adanya suatu proses pembelajaran yang ada di suatu lembaga pendidikan (Rusyan, 2007). Guru yang kompeten akan lebih mam- pu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal (Uzer, 2011:7) Bahasa adalah alat komunikasi paling efektif, dengan bahasa kita bisa berinteraksi dengan dunia, bisa mengembangkan diri, me- nambah wawasan dan pengetahuan. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang telah dipakai lebih dari separoh penduduk dunia mempunyai peran yang sangat penting dalam pergaulan dunia. Era globalisasi,
9

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

244 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI

ASKING AND GIVING SOMETHING MELALUI METODE MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS VII-I SEMESTER II TAHUN 2014/2015 SMP NEGERI 1

DURENAN KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK

Oleh:

Munawaroh

SMP Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan Trenggalek

Abstrak. Tujuan dari penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Inggris adalah

untuk mempermudah penyajian guru dalam menyampaikan materi pelajaran, mengatasi sikap aktif

siswa dan mengatasi keterbatasan ruang sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Jika

penerapan metode pembelajaran mampu mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran

khususnya dalam hal penyampaian pesan (materi), maka siswa akan merasakan dampak positifnya

dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris materi

Asking and giving shomething melalui Metode Make a match pada siswa Kelas VII-I SMP Negeri

1 Durenan Kecamatan Durenan Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015.Subjek dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1 Durenan Semester II Tahun pelajaran

2014/2015 pada mata pelajaran Bahasa Inggris materi Asking and giving shomething. Penelitian

tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan Kabupaten

Trenggalek. Dan dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan April 2015. Hasil penelitian di atas,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Melalui Metode make a match dapat meningkatkan prestasi

belajar Bahasa Inggris Materi Asking and giving shomething pada siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1

Durenan Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun 2014/2015. Hal ini terlihat dari meningkatnya

hasil tes tertulis siswa pada setiap akhir siklus pembelajaran, dengan peningkatan nilai rata-rata pada

setiap siklusnya serta jumlah siswa yang tuntas dalam belajar juga selalu meningkat. Pada siklus I

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa yang

tuntas dengan persentase ketuntasan sebesar 100%.

Kata Kunci: Prsetasi Belajar, Metode Make a match, Mata Pelajaran B. Inggris

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang

dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) di Indonesia. Kegiatan

belajar dan proses pembelajaran merupakan

bagian terpenting dan dominan dari sebuah

kegiatan pendidikan. Pembelajaran merupa-

kan suatu sistem atau proses membelajarkan

siswa yang direncanakan atau didesain,

dilaksanakan, dan dievaluasi secara

sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan-

tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien. Tujuan pembelajaran tidak dapat

terlepas dari tujuan pendidikan, yang mana

setiap tujuan tersebut tidak dapat terlaksana

tanpa adanya suatu proses pembelajaran yang

ada di suatu lembaga pendidikan (Rusyan,

2007).

Guru yang kompeten akan lebih mam-

pu menciptakan lingkungan belajar yang

efektif dan akan lebih mampu mengelola

kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada

pada tingkat yang optimal (Uzer, 2011:7)

Bahasa adalah alat komunikasi paling

efektif, dengan bahasa kita bisa berinteraksi

dengan dunia, bisa mengembangkan diri, me-

nambah wawasan dan pengetahuan. Bahasa

Inggris sebagai bahasa internasional yang

telah dipakai lebih dari separoh penduduk

dunia mempunyai peran yang sangat penting

dalam pergaulan dunia. Era globalisasi,

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

Munawaroh, Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Asking… 245

perdagangan bebas, serta perkembangan

teknologi yang semakin canggih menuntut

kita untuk menguasai bahasa inggris. Untuk

itu mata pelajaran bahasa inggris telah

diberikan sejak sekolah tingkat dasar dengan

harapan anak didik sejak dini telah terbiasa

mengenal, memahami, melatih percakapan

sehingga ini akan mempermudah penguasaan

bahasa inggris pada jenjang selanjutnya

(Kasihani, 2007)

Agar pembelajaran bahasa inggris

menjadi menyenangkan dan mudah untuk

dipahami oleh siswa, maka guru dapat mene-

rapkan metode pembelajaran. Tujuan dari

penerapan metode pembelajaran pada mata

pelajaran Bahasa Inggris adalah untuk mem-

permudah penyajian guru dalam menyam-

paikan materi pelajaran, mengatasi sikap

aktif siswa dan mengatasi keterbatasan ruang

sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

Jika penerapan metode pembelajaran mampu

mengatasi permasalahan dalam proses pem-

belajaran khususnya dalam hal penyampaian

pesan (materi), maka siswa yang akan

merasakan dampak positifnya dan akhirnya

dapat meningkatkan prestasi belajar pada

mata pelajaran Bahasa Inggris (Huda, 2013).

Setelah melakukan pengamatan dapat

diketahui jika pembelajaran yang dilakukan

oleh siswa kurang bermakna dan siswa ku-

rang memiliki pengalaman belajar yang

bervariasi. Siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1

Durenan Trenggalek merasa kurang tertarik

pada saat proses belajar mengajar berlang-

sung. Sehingga berdampak pada rendahnya

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

bahasa inggris hasil belajar siswa relatif ren-

dah, kondisi tersebut disebabkan oleh: 1)

Kurangnya perhatian siswa terhadap materi

yang disampaikan karena bosan dengan mo-

del pembelajaran yang monoton, 2) Peng-

gunaan metode ceramah dalam pembelajaran

bahasa inggris sering kali terlalu dominan,

sehingga siswa kurang aktif terlibat dalam

pembelajaran, 3) dalam proses belajar me-

ngajar selama ini hanya sebatas pada upaya

menjadikan siswa mampu dan terampil

dalam mengerjakan soal-soal yang ada, se-

hingga pembelajaran yang berlangsung kura-

ng bermakna dan terasa membosankan bagi

siswa.

Salah satu model pembelajaran koope-

ratif yang akan digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah metode Make a

match (mencari pasangan) dari Lorna Cur-

ran. Model pembelajaran yang mengajak

siswa mencari jawaban terhadap suatu perta-

nyaan atau pasangan dan suatu konsep mela-

lui suatu permainan kartu pasangan. (Kokom,

2011:62) Hal-hal yang perlu dipersiapkan

jika pembelajaran dikembangkan dengan

Make a match adalah kartu-kartu. Kartu-

kartu tersebut terdiri dari kartu berisi

pertanyaan-pertanyaan dan kartu-kartu lain-

nya berisi jawaban dari pertanyaan-pertanya-

an tersebut (Taniredja, 2013).

Berdasarkan paparan latar belakang

permasalahan di atas, maka peneliti tertarik

untuk mengadakan penelitian tindakan kelas

dengan judul: “Peningkatan Prestasi Belajar

Bahasa Inggris Materi Asking And Giving

Shomething Melalui Metode Make a match

Pada Siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1

Durenan Kecamatan Durenan Trenggalek

Semester II Tahun 2014/2015”.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan jenis penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tin-

dakan. Menurut Waseso (1994) penelitian

tindakan merupakan proses daur ulang, mulai

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

pemantauan, refleksi yang mungkin diikuti

dengan perencanaan ulang.

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

246 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

Penelitian tindakan bertujuan mengem-

bangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau

cara pendekatan baru untuk memecahkan

masalah dengan penerapan langsung di dunia

faktual (Zuriah, 2003).

Carr dan Kemmis (1986), mengatakan

bahwa penelitian tindakan adalah suatu ben-

tuk penelaahan inquiry melalui refleksi diri

yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendi-

dikan tertentu dalam situasi sosial, untuk

memperbaiki rasionalitas dan kebenaran

serta keabsahan

Prosedur penelitian ini terdiri dari 2

siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan

perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat

apakah ada peningkatan kemampuan ber-

tanya siswa, dengan melihat hasil observasi

dari hasil observasi awal siswa dan guru,

maka refleksi awal diperlukan perubahan-

perubahan untuk meningkatkan bertanya

siswa di dalam kelas.

Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1

Durenan Semester II Tahun pelajaran

2014/2015 pada mata pelajaran Bahasa

Inggris materi Asking and giving shomething,

dengan jumlah siswa sebanyak 31 siswa.

Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksana-

kan di SMP Negeri 1 Durenan Kecamatan

Durenan Kabupaten Trenggalek. Dan dilak-

sanakan mulai bulan Maret sampai bulan

April 2015.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan

untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini yaitu Lembar Tes Tertulis. Lembar tes

yang digunakan untuk menilai ranah kognitif

dan kemampuan berfikir ilmiah siswa. Ranah

kognitif berbentuk tes tertulis yang dilak-

sanakan di akhir pembelajaran (post test)

yang bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana tercapainya tujuan pembelajaran ter-

hadap materi yang telah dipelajari.

Pengumpulan Data

Metode yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data adalah melalui

Tes tertulis. Skor hasil tes siswa dalam me-

ngerjakan soal-soal yang meliputi tes pada

tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil

dari tes tersebut akan digunakan untuk meli-

hat peningkatan pemahaman dan pencapaian

prestasi belajar siswa.

Analisis Data

Mengetahui keefektifan suatu metode

pembelajaran dalam kegiatan belajar meng-

ajar perlu diadakan analisis data. Sesuai de-

ngan tujuan yang hendak dicapai. Pendekat-

an penelitian yang digunakan dalam Peneliti-

an Tindakan kelas ini yaitu penelitian ku-

alitatif, maka data yang terkumpul dalam

penelitian dianalisis dengan menggunakan

analisis data kualitatif.

Menganalisis data dilakukan setelah

dilakukan pengamatan peneliti dan teman

kolaborasi dilakukan, kemudian dimasukkan

ke dalam tabel tabulasi dan diolah dengan

menggunakan pengalaman peneliti ditentu-

kan nilai keaktifan siswa setiap siklus dan

nilai formatif per siklus berdasarkan standar

minimal ketuntasan belajar.

Untuk nilai ulangan harian, nilai yang

telah diperoleh dikonsultasikan dengan

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang

berlaku pada pembelajaran tersebut dan un-

tuk bidang studi Bahasa Inggris nilai KKM

sebesar 70. Sedangkan hasil belajar yang

menunjukkan kemampuan siswa dianalisis

berdasarkan kriteria ketuntasan belajar.

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

Munawaroh, Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Asking… 247

Data berupa hasil tes tulis siswa juga

dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan

belajar. Ketuntasan belajar yang digunakan

adalah berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntas-

an Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah

yaitu sebesar 70. Seorang siswa dianggap

tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah

menyelesaikan sekurang-kurangnya 70% da-

ri tujuan pembelajaran yang harus dicapai

dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya

siwa kelas tersebut menyelesaikan sekurang-

kurangnya 70% dari tujuan pembelajaran

yang harus dicapai.

%100% 1 xN

XX

dimana:

%X = persentase ketuntasan kelas

X1 = jumlah siswa yang tuntas

individual

N = jumlah seluruh siswa

(Sumber: Trianto, 2010: 241)

Dari hasil observasi kegiatan pembela-

jaran dicari persentase nilai rata-ratanya

dengan menggunakan rumus berikut:

%100max

xT

TNR

dimana:

NR = persentase nilai rata-rata

T = jumlah skor

Tmax = jumlah skor maksimal

Penilaian:

Skor 4 : sangat baik

Skor 3 : baik

Skor 2 : cukup baik

Skor 1 : kurang baik

(Sumber: Arikunto, 1997).

Kriteria taraf keberhasilan tindakan

dapat ditentukan sebagai berikut:

Nilai 75% < NR ≤ 100%:sangat baik

Nilai 50% < NR ≤ 75% :baik

Nilai 25% < NR ≤ 50% :cukup baik

Nilai 0% < NR ≤ 25% :kurang baik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Siklus I

Perencanaan

Perencanaan kegiatan pembelajaran

pada siklus I ini membahas materi Asking

and giving something dengan rencana kegiat-

an sebagai berikut: (1) Mempersiapkan

perangkat pembelajaran, yaitu Silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

(2) Menyusun soal tes tertulis untuk siswa.

(3) Menyusun lembar observasi aktivitas

guru dan siswa. (4) Membuat perangkat sis-

tem penilaian

Pelaksanaan

Setelah tahap perencanaan selesai dila-

kukan tahap selanjutnya yaitu melaksanakan

tindakan sesuai dengan perencanaan. Siklus I

ini dilaksanakan dengan langkah-langkah

sebagai berikut: (1) Sebelum melaksanakan

kegiatan belajar, guru melakukan absensi

kehadiran siswa. (2) Setelah itu siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang apa

yang akan dicapai dalam proses

pembelajaran. (3) Dan dilanjutkan dengan

melakukan tanya jawab tentang Asking and

giving something. (4) Kemudian guru mem-

bagi siswa menjadi beberapa kelompok dis-

kusi, dan menyiapkan bahan yang akan

didiskusikan. (5) Selanjutnya guru menyiap-

kan 2 set kartu, 1 set berisi pertanyaan yang

akan dibagikan kepada setiap siswa dan 1 set

berisi jawaban dan kartu jawaban diletakkan

di atas meja di depan kelas dengan posisi

acak. Dan setiap siswa mendapat satu buah

kartu pertanyaan. (6) Jika semua siswa sudah

mendapatkan kartu pertanyaan, guru

memberikan waktu beberapa menit kepada

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

248 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

siswa untuk mulai memikirkan jawaban atau

soal dari kartu yang dipegang. (7) Setelah

waktu yang diberikan guru berakhir, semua

siswa maju kedepan kelas untuk mencari

kartu jawaban sesuai dengan soal yang

dimilikinya. (8) Setiap siswa yang dapat

mencocokkan kartunya sebelum batas waktu

akan diberi poin. (9) Setelah satu babak kartu

dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya. Dan

demikian seterusnya. (10) Pada akhir pem-

belajaran, siswa dibimbing guru membuat

rangkuman hasil diskusi yang telah disem-

purnakan jawabannya. Dan siswa menjawab

penjelasan dari guru tentang hasil diskusi dari

masing-masing kelompok.

Pengamatan

Penelitian tindakan kelas ini, peneliti

berperan sebagai guru Kelas VII-I dan me-

nyampaikan materi pembelajaran, sedangkan

kolaborator penelitian sebagai penga-

mat/observer, yaitu mengamati proses pelak-

sanaan pembelajaran di dalam Kelas VII-I.

Dari hasil observasi tersebut diperoleh hasil

sebagai berikut: (1) Guru selalu me-

manajemen kelas, membimbing siswa dalam

melakukan kegiatan belajar menerapkan

metode make a match dan dalam menarik

kesimpulan, dan melakukan penilaian berke-

lanjutan. (2) Selama kegiatan belajar, seba-

gian siswa memperhatikan penjelasan guru,

beberapa siswa sudah berani untuk menge-

mukakan pendapat atau pertanyaan, serta

sudah mampu dalam menghubungkan materi

dengan kegiatan sehari-hari.

Refleksi

Dilihat dari hasil evaluasi siswa pada

akhir siklus pembelajaran Bahasa Inggris

dengan menggunakan metode make a match

pada materi Asking and giving something

mengalami peningkatan yang cukup berarti

dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang

diperoleh ialah: sebelum siklus 63,23 (Ren-

dah) sedangkan pada siklus I meningkat men-

jadi: 69,03 dengan ketuntasan belajar 64,52%

atau sebanyak 20 siswa sudah dapat tuntas

dalam belajar sedangkan sisanya yang belum

tuntas sebanyak 11 siswa dengan persentase

35,48%.

Tabel 1 Hasil Tes Tertulis Siswa Pada Siklus I

N

o Nama Siswa

Nila

i

%

Ketuntasan

T TT

1 Ahmad Ardani 90 T -

2 Alikatus Safaatur R 70 T -

3 Alya Citra Pambayun 60 - TT

4 Chalista Rossa Setianti 70 T -

5 Chelsea Farrel Anindya 60 - TT

6 Dian Aprilia 70 T -

7 Dilla Okta Rahmadhani 80 T -

8 Dimas Tri Wahyudiono 70 T -

9 Dinda Arlega Salsabila 60 - TT

10 Eka Septi Yulia Saputri 70 T -

11 Fargas Dharu Sakti 60 - TT

12 Firdaus Hubian W. 80 T -

13 Hendy Vemas Alfreda 70 T -

14 M. Novatiar Nur R 60 - TT

15 Mohamad Bahrul

Rozikin 70 T -

16 Muhammad Iqbal Haqiqi 60 - TT

17 Muhammat Tauviqur R. 80 T -

18 Najwa Maulia Rohina 60 - TT

19 Nindy A.

Kusumaningrum 70 T -

20 Nisa Ayu Puspita Sari 60 - TT

21 Putri Ameliya 70 T -

22 Putri Dina Dwicitra 80 T -

23 Riski Kofahrul Nurwa 70 T -

24 Ristika Hesti Nurbaiti 60 - TT

25 Rizky Angga Saputra 70 T -

26 Rosada Samara Bilqis 60 - TT

27 Selvi Berliana Putri 80 T -

28 Sofi Coirika Mahfudah 60 - TT

29 Ulul Ajimatul A’yun 70 T -

30 Zidni Faza Mujtaba 80 T -

31 Ellisha Putri Bintang 70 T -

Jumlah 2140 20 11

Nilai Rata-rata 69.0

% Ketuntasaan 64.52 35.48

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

Munawaroh, Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Asking… 249

Setelah selesai pelaksanaan tindakan,

diadakan refleksi untuk membahas hasil ob-

servasi yang telah dilakukan. Dalam refleksi

ini observasi memberikan data tentang pelak-

sanaan pembelajaran. Data yang tersedia ke-

mudian dianalisis. (1) Proses belajar meng-

ajar sudah berjalan sesuai dengan rencana

walaupun belum sempurna. (2) Siswa masih

banyak yang belum memahami jalannya

metode make a match. (3) Suasana kelas

masih gaduh belum mengarah pada suasana

yang hidup dalam proses belajar mengajar.

(4) Siswa masih sedikit yang bertanya,

sehingga guru banyak memberikan penjelas-

an. (5) Dari hasil temuan di atas akan diperg-

unakan sebagai acuan untuk melakukan

perbaikan pada siklus berikutnya.

Siklus Kedua

Perencanaan

Pada siklus kedua ini perencanaannya

secara garis besar sama dengan siklus satu,

dengan materi yang sama yaitu tentang As-

king and giving something, yaitu: (1) Mem-

persiapkan perangkat pembelajaran, yaitu

Silabus dan rencana pelaksanaan pembela-

jaran (RPP). (2) Mempersiapkan instrumen

penelitian, yaitu lembar tes tertulis. (3) Me-

nyusun lembar observasi aktivitas guru dan

siswa. (4) Guru membuat perangkat sistem

penilaian.

Selain itu berdasarkan pada temuan

siklus I, maka langkah perencanaannya perlu

tambahan pada siklus II ini meliputi: (a)

Penggunaan bahasa yang komunikatif saat

proses belajar berlangsung. (b) Mengurangi

dominasi guru. (c) Memotivasi siswa agar

lebih aktif dalam kegiatan diskusi.

Pelaksanaan

Setelah tahap perencanaan selesai dila-

kukan tahap selanjutnya yaitu melaksanakan

tindakan sesuai dengan perencanan. Siklus II

ini dilaksanakan dengan langkah-langkah

pembelajaran sebagai berikut: (1) Sebelum

melaksanakan kegiatan belajar, guru mela-

kukan absensi kehadiran siswa. (2) Setelah

itu siswa mendengarkan penjelasan guru ten-

tang apa yang akan dicapai dalam proses

pembelajaran. (3) Dan dilanjutkan dengan

melakukan tanya jawab tentang Asking and

giving something. (4) Kemudian guru mem-

bagi siswa menjadi beberapa kelompok di-

skusi, dan menyiapkan bahan yang akan

didiskusikan. (5) Selanjutnya guru menyiap-

kan 2 set kartu, 1 set berisi pertanyaan yang

akan dibagikan kepada setiap siswa dan 1 set

berisi jawaban dan kartu jawaban diletakkan

di atas meja di depan kelas dengan posisi

acak. Dan setiap siswa mendapat satu buah

kartu pertanyaan. (6) Jika semua siswa sudah

mendapatkan kartu pertanyaan, guru mem-

berikan waktu beberapa menit kepada siswa

untuk mulai memikirkan jawaban atau soal

dari kartu yang dipegang. (7) Setelah waktu

yang diberikan guru berakhir, semua siswa

maju kedepan kelas untuk mencari kartu

jawaban sesuai dengan soal yang dimili-

kinya. (8) Setiap siswa yang dapat menco-

cokkan kartunya sebelum batas waktu akan

diberi poin. (9) Setelah satu babak kartu di-

kocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya. (10) Dan de-

mikian seterusnya. Pada akhir pembelajaran,

siswa dibimbing guru membuat rangkuman

hasil diskusi yang telah disempurnakan ja-

wabannya. Dan siswa menjawab penjelasan

dari guru tentang hasil diskusi dari masing-

masing kelompok.

Pengamatan

Hasil Observasi selama proses pem-

belajaran pada siklus II adalah sebagai

berikut: (1) Pada siklus II ini guru telah

mampu melaksanakan kegiatan pembelajar-

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

250 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

an dengan baik sesuai dengan langkah-lang-

kah metode make a match. (2) Aktivitas sis-

wa mengalami peningkatan, terlihat pada

saat melakukan kegiatan untuk menjari

jawaban dari kartu pertanyaan yang dimiliki

dengan kelompoknya, siswa dapat bekerja-

sama dengan baik, selain itu pada saat pre-

sentasi juga bagus.

Refleksi

Dari hasil evaluasi siswa pada akhir

siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang

tuntas belajar mencapai 31 siswa atau sebesar

100,00% dengan rata-rata nilai hasil belajar

sebesar 84,21, hal ini sudah memenuhi

standar ketuntasan klasikal. Sehingga dalam

siklus II secara klasikal siswa telah mencapai

tuntas belajar.

Tabel 2 Hasil Tes Tertulis Siswa Pada Siklus II

No Nama Siswa Nilai

%

Ketuntasan

T TT

1 Ahmad Ardani 100 T -

2 Alikatus Safaatur Rohmah 70 T -

3 Alya Citra Pambayun 80 T -

4 Chalista Rossa Setianti 90 T -

5 Chelsea Farrel Anindya 100 T -

6 Dian Aprilia 100 T -

7 Dilla Okta Rahmadhani 90 T -

8 Dimas Tri Wahyudiono 80 T -

9 Dinda Arlega Salsabila 100 T -

10 Eka Septi Yulia Saputri 70 T -

11 Fargas Dharu Sakti 80 T -

12 Firdaus Hubian W. 90 T -

13 Hendy Vemas Alfreda 100 T -

14 Moch. Novatiar Nur

Ramadani 90 T -

15 Mohamad Bahrul Rozikin 80 T -

16 Muhammad Iqbal Haqiqi 100 T -

17 Muhammat Tauviqur R. 70 T -

18 Najwa Maulia Rohina 90 T -

19 Nindy A. Kusumaningrum 100 T -

20 Nisa Ayu Puspita Sari 70 T -

21 Putri Ameliya 80 T -

22 Putri Dina Dwicitra 100 T -

23 Riski Kofahrul Nurwa 90 T -

24 Ristika Hesti Nurbaiti 80 T -

25 Rizky Angga Saputra 100 T -

No Nama Siswa Nilai

%

Ketuntasan

T TT

26 Rosada Samara Bilqis 90 T -

27 Selvi Berliana Putri 80 T -

28 Sofi Coirika Mahfudah 70 T -

29 Ulul Ajimatul A’yun 100 T -

30 Zidni Faza Mujtaba 70 T -

31 Ellisha Putri Bintang 80 T -

Jumlah 2690 31 0

Nilai Rata-rata 86.7

% Ketuntasaan 100.0 0.0

Setelah selesai pelaksanaan tindakan

diadakan refleksi untuk membahas hasil

observasi yang telah dilakukan. Dalam re-

fleksi ini observasi memberikan data tentang

pelaksanaan pembelajaran. Data yang ter-

sedia kemudian dianalisis. (1) Proses belajar

mengajar sudah berjalan sesuai dengan

rencana dan berjalan dengan sempurna. (2)

Siswa sudah dapat memahami konsep Baha-

sa Inggris dengan mudah dengan diterap-

kannya metode make a match. (3) Suasana

kelas menjadi suasana lebih hidup. (4) Siswa

sudah mulai berminat dan sudah terbiasa

bertanya kepada guru.

Aktivitas pembelajaran baik itu

aktivitas guru maupun aktivitas siswa setelah

peneliti memberikan perbaikan dalam

menyampaikan pembelajaran Bahasa Inggris

materi Asking and giving something

menggunakan metode Make a match menun-

jukkan perkembangan yang baik. Hal ini

dapat dilihat dari perolehan persentase akti-

vitas guru pada siklus I yang mengalami

peningkatan pada siklus II. Artinya setiap

tindakan perbaikan pembelajaran yang dilak-

sanakan oleh guru mampu meningkatkan

aktivitas pembelajaran guru dalam

menerapkan metode yang digunakan yaitu

metode make a match.

Untuk aktivitas siswa setelah guru me-

nerapkan metode make a match dalam pem-

belajaran Bahasa Inggris pada materi Asking

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

Munawaroh, Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Materi Asking… 251

and giving something ternyata mampu me-

ningkatkan kualitas aktivitas pembelajaran

siswa di kelas. Yang artinya siswa mampu

menerima dan melaksanakan tindakan per-

baikan pembelajaran yang diberikan oleh

guru.

Pada hasil nilai sebelum siklus diper-

oleh nilai rata-rata: 63,23 dengan ketuntasan

belajar 48,39%, pada siklus pertama nilai

rata-rata meningkat menjadi: 69,03 dengan

ketuntasan belajar 64,52%, dan pada siklus

kedua nilai rata-rata meningkat menjadi:

86,77 dengan persentase ketuntasan belajar

sebesar 100,00%, untuk dapat lebih jelasnya

peneliti telah sajikan perbandingan perolehan

atau peningkatan disajikan Gambar 1.

Gambar 1. Grafik peningkatan prestasi belajar

dan ketuntasan siswa

Jika kita tinjau dari hipotesis yang

diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini,

yaitu “Jika guru dalam pembelajaran Baha-

sa Inggris materi Asking and giving some-

thing menerapkan Metode Make a match,

maka prestasi belajar siswa Kelas VII-I SMP

Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan

Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015

Semester II akan mengalami peningkatan”.

Dengan demikian hipotesis tindakan yang

dilakukan adalah benar dan dapat diterima.

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu

untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa

Inggris materi Asking and giving something

pada siswa Kelas VII-I Semester II SMP

Negeri 1 Durenan Kecamatan Durenan

Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran

2014/2015, maka penelitian tindakan kelas

ini tergolong berhasil.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian di

atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Melalui Metode make a match dapat me-

ningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris

Materi Asking and giving something pada

siswa Kelas VII-I SMP Negeri 1 Durenan

Kabupaten Trenggalek Semester II Tahun

2014/2015. Hal ini terlihat dari mening-

katnya hasil tes tertulis siswa pada setiap

akhir siklus pembelajaran. dengan pening-

katan nilai rata-rata pada setiap siklusnya

serta jumlah siswa yang tuntas dalam belajar

juga selalu meningkat. Pada siklus I jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa, dan

pada siklus II meningkat menjadi 31 siswa

yang tuntas dengan persentase ketuntasan

sebesar 100%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan

yang telah dipaparkan dapat dikemukakan

saran-saran sebagai berikut agar dalam me-

nerapkan pembelajaran dengan mengguna-

kan metode make a match dapat mencapai

hasil yang memuaskan: (1) Hendaknya guru

dalam mengajar menggunakan metode atau

model belajar yang dapat mempermudah

anak didiknya dalam memahami pokok ba-

hasan dan sesuai dengan pelajaran. (2) Me-

maksimalkan persiapan perangkat pembela-

jaran, khususnya LKS yang melibatkan ke-

giatan metode make a match. (3) Memper-

dalam pengetahuan yang berkaitan dengan

model pembelajaran metode make a match.

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI …

252 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 2, AGUSTUS 2017

(4) Meningkatkan kualitas kolaborasi antar

anggota sehingga masukan atau input dari

para kolaborator bisa lebih meningkatkan

kinerja. (5) Dalam proses belajar mengajar

guru perlu memberikan dorongan atau mo-

tivasi kepada siswa agar lebih giat dan

senang terhadap bidang studi yang diajar-

kannya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Su-

atu Pendekatan Praktek. Jakarta: Ri-

neka Cipta

Carr, W. & Kemmis, S. 1986. Becoming cri-

tical: education, knowledge and action

research. Brighton: Falmer Press.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Penga-

jaran dan Pembelajaran; Isu-isu Met-

odis dan Paradigmatis. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Kasihani K.E. Suyanto. 2007. English For

Young Learns. Yogyakarta: Bumi

Aksara.

Kokom, K. 2011. Pembelajaran Kontekstual.

Bandung: PT Refika Aditama.

Rusyan, Tabrani. 2007. Budaya Belajar yang

Baik. Jakarta: PT Panca Anugrah

Sakti.

Taniredja, Tukiran dkk. 2013. Model-Model

Pembelajaran Inovatif dan Efektif.

Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pem-

belajaran Tematik, Jakarta: PT Prestasi

Pustaka.

Usman, Moh Uzer. 2011. Menjadi Guru Pro-

fesional. Bandung: Remaja Rosda-

karya.

Waseso, I. 1994. Wawasan dan konsep dasar

Penelitian Tindakan Pendidikan

(Materi II). Makalah disajikan pada

lokakarya pelatihan tindakan di IKIP

Malang. Jakarta: UP3SD Depdikbud

Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan dalam

Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi

Pertama. Malang: Bayu Media Pub-

lishing.