perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PEMAHAMAN GERAK BENDA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS III SDN PRAWIT II SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 SKRIPSI Oleh : SETYOWATI DWI UTAMI NIM. X7109098 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
184
Embed
digilib.uns.ac.id/Peningkatan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama Yang membuat pernyataan commit to user ii PERNYATAAN KEASLIAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN PEMAHAMAN GERAK BENDA DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM
PADA SISWA KELAS III SDN PRAWIT II SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
SKRIPSI
Oleh :
SETYOWATI DWI UTAMI
NIM. X7109098
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Setyowati Dwi Utami
NIM : X7109098
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Sekolah Dasar
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENINGKATAN PEMAHAMAN
GERAK BENDA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS
III SDN PRAWIT II SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011” ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi
yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, April 2012
Yang membuat pernyataan
Setyowati Dwi Utami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN PEMAHAMAN GERAK BANDA DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM
PADA SISWA KELAS III SDN PRAWIT II SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011
Oleh:
SETYOWATI DWI UTAMI
NIM. X7109098
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 5 April 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Peduk Rintayati, M.Pd Drs. Ngadino Y, M.Pd
NIP.195402241982032001 NIP.194910091979031001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fekultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Senin
Tanggal : 16 April 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd
Anggota I : Dr. Peduk Rintayati, M.Pd
Anggota II : Drs. Ngadino Yustinus, M.Pd
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
an. Dekan
Pembantu Dekan 1
Prof. Dr. rer. Nat. Sajidan, M.Si
NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Setyowati Dwi Utami, NIM X7109098. PENINGKATAN PEMAHAMAN
GERAK BENDA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS III SDN
PRAWIT II SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011. Skripsi,
Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan. Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Januari 2011.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk (1) Mengetahui
penggunaan model pembelajaran Quantum dapat meningkatkan pemahaman
gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN Prawit
II Surakarta, (2) Memaparkan bagaimana cara pelaksanaan model pembelajaran
Quantum dalam meningkatan pemahaman gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN Prawit II Surakarta.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus,
tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Prawit
IISurakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi, dan
wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif
yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Penggunaan
pembelajaran Quantum dapat meningkatkan pemahaman gerak benda dan faktor
yang mempengaruhinya, yaitu ditandai dengan siswa kelas III sebanyak 38 siswa
mengalami peningkatan yaitu sebelum tindakan hanya 39,47% siswa belajar
tuntas setelah tindakan menjadi 100%, (2) Cara meningkatkan pemahaman siswa
dengan menggunakan model pembelajaran Quantum melalui strategi TANDUR,
yaitu guru harus terampil dalam menerapkan model pembelajaran Quantum
diantaranya: (a) Tumbuhkan, guru harus menumbuhkan minat, perhatian, dan
motivasi siswa, (b) Alami, dengan kerja kelompok atau individual siswa untuk
mengalami sendiri, (c) Namai dengan peta konsep, (d) Demonstrasi adalah
memberi kesempatan siswa menerapkan pengetahuan, (e) Ulangi adalah
mengulang pembelajaran untuk memantapkan pemahaman, (f) Rayakan adalah
memberi rasa rampung dan menghargai usaha siswa dengan acungan jempol,
tepuk tangan, dan bernyanyi bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Setyowati Dwi Utami, NIM X7109098. PENINGKATAN PEMAHAMAN
GERAK BENDA DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS III SDN
PRAWIT II SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2012. Thesis. Surakarta.
Teacher Training And Education Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta.
Januari 2011.
This Class Action Research is aiming at
1) Knowing the use of Quantum Learning Model which can increase the
comprehension of object movement and factors influencing it to the third year
students of SDN Prawit II Surakarta.
2) Explaining how to implement Quantum Learning Method in increasing the
understanding of object movement and factors influencing it the third year
students of SDN Prawit II No. 211 Surakarta.
This research belongs to Class Action Research consisting of 2 (two)
cycles. Each cycle consists of 4 (four) phases, namely Planning, Implementation,
Observation, and Reflection. The Subjects of this research are the third year
students of SDN Prawit II No. 211 Surakarta. The method of collecting data are
Documentation, Observation, and Interview. To analyzes data, the writer uses
interactive model analysis which consists of 3 (three) component of analysis.
Those are data reduction, data presentation, and drawing conclusion or
verification. From the research result, It can be inferred :
(1) The use of Quantum Learning Method can increase the students
understanding of object movement and factor influencing it. This can be
proved by looking at the fact that 38 (Thirty eight) third year students get
improvement, from 39,49 % to 100 % of them after the application of this
method.
(2) The ways to promote the students understanding are by applying Quantum
Learning Method through TANDUR strategy which stands from :
a) TUMBUHKAN, The teacher should build the students’ interest, attention,
and motivation.
b) ALAMI (Experience). The third year students of SDN Prawit II No. 211
experience by themselves with individual or group work.
c) NAMAI, Explaining by using mind map to ease the explanation and
understanding.
d) DEMONSTRATION, Giving opportunities to the students to apply their
knowladge.
e) ULANGI (To review). The teacher review the subject to consolidate the
student comprehension.
f) RAYAKAN (to Celebrate). The teacher gives appreciation to the students’
efforts by giving thumbs up, applause and singing together with them.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Memang sakit kalau gagal, tetapi lebih buruk lagi kalau tidak pernah berusaha
untuk berhasil.
(Theodore Roosevelt)
Pikiran manusia yang mampu meraih kesuksesan adalah pikiran manusia yang
mampu berangan-angan dan yakin.
(Napoleon Hill)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kusuntingkan skripsi ini untuk :
- Ayah dan Ibuku tercinta
- Suami dan M. Irly Artha Fikranof anakku yang
kucintai
- Anakku Martina Syifa’ Nur Hajpa almarhumah
- Rekan-rekan kerjaku di SDN Prawit II Surakarta
- FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
tempatku menuntut ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberi
kenikmatan dan karunia-Nya.Skripsi yang berjudul“ Peningkatan
Pemahaman Gerak Benda Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Melalui
Model Pembelajaran Quantum Pada Siswa Kelas III SDN Prawit II
Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 “ ini diajukan untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan
berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak, khususnya kepada:
1. Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan izin penulisan skripsi;
2. Drs.Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dr. Peduk Rintayati, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah mengarahkan
dan membimbing dengan sabar hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Drs. Ngadino Y, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah mengarahkan dan
membimbing dengan sabar hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Muji Satiti, S. Pd, M. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Prawit II
Surakarta.
6. Rekan-rekan guru di SD Negeri Prawit II Surakarta yang telah membantu
terselesaikannya skripsi ini.
7. Teman-temanku mahasiswa S1 PGSD Program Transfer Angkatan 2009
yang telah memberikan dukungan, semangat, dan kerjasama selama ini.
8. Suami dan anak-anakku yang selalu memberikan inspirasi, dukungan, dan
semangat dalam kehidupanku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu atas bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, April 2012
Penulis
SETYOWATI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ........................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN . ................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN . ..................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO . ................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN . ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah . .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah . ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
A. Pemahaman Gerak Benda dan Faktor yang Mempengaruhinya ........ 6
1. Pemahaman Gerak Benda .............................................................. 6
a.Gerak Jatuh ................................................................................ 6
macam gerak benda, (3) menjelaskan pengertian gerak jatuh, (4)
menjelaskan pengertian gerak menggelinding, (5) menjelaskan
pengertian gerak berputar.
Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam,
mengabsen siswa, dan untuk memotivasi dan mengarahkan minat
siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru bertanya kepada siswa,
“Apakah benda mati dapat bergerak ? Apakah bola bisa bergerak ?
Apakah air bisa bergerak ? Bagaimanakah cara benda tak hidup
bergerak ?” Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
Kegiatan inti guru mengajak siswa melakukan kegiatan percobaan
untuk mengetahui pengertian dan macam-macam gerak benda.Guru
membagi siswa menjadi lima kelompok, setiap kelompok melakukan
percobaan bagaimana benda tak hidup bisa bergerak. Setelah
melakukan percobaan setiap kelompok melaporkan hasil
percobaannya di depan kelas, sedangkan kelompok lain menanggapi,
guru memberi pujian kepada kelompok yang berhasil melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
percobaan dengan baik. Agar lebih jelas guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan hasil kerja yang telah mereka lakukan.
Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas.
Kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan tanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari. Dari kegiatan tanya jawab
diketahui beberapa siswa dapat mengajukan pendapat atau ide mereka
sendiri mengenai materi yang dipelajari. Siswa dibimbing
menyimpulkan dan merangkum hasil kegiatan pembelajaran di buku
catatan dengan bahasanya sendiri. Setelah itu, guru membagikaan
lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Sebagai
tindak lanjut, guru memberi pekerjaan rumah dan pesan-pesan agar
siswa rajin-rajin belajar.
b) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua ini,konsep IPA yang diajarkan adalah
gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya dengan indikator: (1)
menjelaskan pengertian gerak memantul, (2) menjelaskan pengertian
gerak mengalir, (3) menuliskan manfaat dari gerak mengalir, (4)
menuliskan manfaat dari gerak memantul, (5) menyebutkan faktor-
faktor yang mempengaruhi gerak benda.
Untuk mengawali kegiatan guru memberi salam dan mengabsen
siswa.Kemudian guru membagi kelas menjadi 5 kelompok. Masing-
masing kelompok melakukan percobaan untuk gerak memantul,
mengalir, dan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda.Setelah
melakukan percobaan setiap kelompok melaporkan hasilnya di depan
kelas sedangkan kelompok lain menanggapi, guru memberi pujian
kepada kelompok yang berhasil mengerjakan dengan baik.
Kegiatan akhir guru melakukan tanya jawab mengenai materi
yang telah dipelajari. Kemudian siswa dibimbing menyimpulkan dan
merangkum hasil kegiatan pembelajaran di buku catatan dengan
bahasanya sendiri. Setelah itu, guru membagikan lembar soal kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
siswa untuk dikerjakan secara individu. Sebagai tindak lanjut guru
memberi pekerjaan rumah dan memberi pesan-pesan agar rajin
belajar.Kemudian guru menutup pelajaran dengan salam.
3) Observasi
Peneliti melakukan pengamatan tingkah laku dan sikap siswa
selama mengikuti pembelajaran. Dari data observasi dalam siklus I
selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:
(1) Kemauan siswa untuk menerima pelajaran sudah menunjukkan
peningkatan.
(2) Perhatian siswa sudah baik dalam memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru tetapi masih perlu ditingkatkan lagi.
(3) Siswa aktif dalam pembelajaran.
(4) Satu per satu dari keseluruhan siswa sudah berani mengajukan
pertanyaan dan pendapat.
(5) Siswa menunjukkan peningkatan kerjasama dalam kelompok.
(6) Siswa sudah berani dalam mendemonstrasikan media
pembelajaran.
(7) Keberanian siswa maju ke depan untuk mempresentasikan masih
kurang.
(8) Skor rata-rata 2,3 (cukup)
4) Refleksi
Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih
ada 4 siswa yang belum mencapai nilai KKM yaitu 62. Maka peneliti
melanjutkan penelitian pada siklus II dengan materi gerak benda dan
faktor yang mempengaruhinya untuk menindak lanjuti siklus I. Hasil
refleksi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 5. Frekuensi Data Nilai Siklus I Siswa Kelas III SDN Prawit II
Surakarta
Rentang Nilai F Prosentase
21- 30 1 2,63%
31 - 40 2 5,26%
41 - 50 2 5,26%
51 - 60 10 26,31%
61 - 70 9 23,68%
71 - 80 8 21,05%
81 - 90 6 15,79%
91 - 100 0 0
JUMLAH 38 100 %
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat dibuat grafik dalam Gambar 5 sebagai
berikut :
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Gambar 5. Grafik Data Nilai Tes Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Berdasarkan Gambar 5 di atas, dapat kita lihat bahwa setelah
melaksanakan siklus I, siswa yang memperoleh nilai 20 sebanyak 1 siswa
atau 2,63%, siswa memperoleh nilai 40 sebanyak 2 siswa atau 5,26%,
siswa memperoleh nilai 50 sebanyak 2 siswa atau 5,26%, siswa
memperoleh nilai 60 sebanyak 10 siswa atau 26,31%, siswa memperoleh
nilai 70 sebanyak 9 siswa atau 23,68%, siswa memperoleh nilai 80
sebanyak 8 siswa atau 21,05%, dan siswa memperoleh nilai 90 sebanyak 6
siswa atau 15,79%. Berdasarkan paparan di atas dapat dibuat Tabel 6
sebagai berikut :
Tabel 6. Perkembangan Pemahaman Konsep Gerak Benda dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya pada Tes Awal dan
Tes Siklus I Siswa Kelas III SDN Prawit II Surakarta
Keterangan Tes Awal Siklus I
Nilai terendah 20 20
Nilai tertinggi 80 90
Rata-rata nilai 59,74 69,21
Siswa belajar tuntas 39,47% 60,53%
Dari hasil analisa data perkembangan pemahaman konsep gerak
benda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya siswa pada tes siklus I
tabel 6 dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa yang tuntas
naik 21,06 % dengan nilai batas ketuntasan 62.Siswa yang tuntas belajar di
siklus I sebesar 60,53%, yang semula pada tes awal hanya terdapat 39,47%
siswa mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa
pada tes awal sebesar 20 dan pada siklus Imasih 20. Untuk nilai tertinggi
terdapat kenaikan dari 80 naik menjadi 90 dan nilai rata-rata kelas yang
pada tes awal sebesar 59,74 naik pada tes siklus I menjadi 69,21. Nilai
tersebut sudah di atas rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru atau
peneliti dan sekolah.
Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan
kekurangan-kekurangan, antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
a) Bagi Guru
(1) Guru masih belum optimal dalam merespon pertanyaan dan
pendapat siswa.
(2) Guru belum optimal dalam memberi bimbingan individu maupun
kelompok.
(3) Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik.
Bagi Siswa
(1) Siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan belajar mengajar, namun
masih perlu ditingkatkan lagi agar pemahaman konsep lebih
maksimal.
(2) Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru masih
kurang.
(3) Keberanian siswa membacakan hasil kerja di depan kelas masih
kurang.
b. Tindakan Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari kamis, 21 April 2011,
dan pada hari Sabtu, 23 April 2011. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan 30 menit. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang
terdiri dari beberapa siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan. Adapun
tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada
siklus I diketahui bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran
Quantum yang dilaksanakan pada siklus I belum menunjukkan adanya
peningkatan pemahaman gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya
secara signifikan, Oleh karena itu peneliti menyusun rencana pelaksanaan
kembali dengan model pembelajaran Quantum.
Kegiatan perencanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari
Selasa, 19 April 2011 di ruang guru SDN Prawit II Surakarta. Peneliti dan
kepala sekolah mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan
tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari
Kamis, 21 April 2011 dan pada hari Sabtu, 23 April 2011.
Sebagai tindak lanjut untuk lebih meningkatkan pemahaman
konsep gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa dengan
model pembelajaran Quantum, serta meningkatkan dan mempertahankan
pencapaian penguasaan materi yang ditujukan untuk memantapkan dan
memperluas pengetahuan siswa tentang konsep gerak benda dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya pada siklusi I, maka peneliti perlu
menambahkan pada siklus II
2) Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran IPA tentang gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya dengan model pembelajaran Quantum sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah di susun.
a) Pertemuan Pertama
Pada pertemuan ini konsep IPA yang diajarkan adalah: (1)
menyebutkan pengertian gerak, (2) menyebutkan macam-macam gerak
benda, (3) menjelaskan pengertian gerak jatuh, (4) menjelaskan pengertian
gerak menggelinding, (5) menjelaskan pengertian gerak berputar. Guru
mengawali kegiatan dengan mengucapkan salam dan mengabsen
kehadiran siswa. Untuk memotivasi dan memusatkan perhatian siswa guru
bertanya pada siswa, “Siapa yang masih ingat apakah ciri-ciri makhluk
hidup ? Kalau makhluk hidup bisa bergerak, apakah makhluk tak hidup
juga bisa bergerak? Apakah pensil bisa bergerak ?” Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai pada hari itu.
Pada kegiatan ini guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan
untuk melakukan percobaan , yaitu siswa tadi di suruh mendorong pensil
yang telah di letakkan di tepi meja, anak-anak yang lain memperhatikan
apa yang terjadi dengan pensil yang di dorong tadi. Kemudian guru
menjelaskan pengertian gerak secara singkat. Setelah itu kelas dibagi
menjadi 5 kelompok untuk melakukan percobaan mengenai macam-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
macam gerak benda. Guru membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan, guru membimbing kelompok untuk menyimpulkan hasil
percobaan dan menuliskan pada lembar yang telah tersedia. Kemudian
setiap kelompok melaporkan hasil percobaannya di depan kelas sedangkan
kelompok yang lain menanggapi atau memberi saran. Guru memberi
pujian kepada kelompok yang berhasil dengan baik.
Pada kegiatan akhir guru mengulas materi yang telah dipelajari
secara singkat, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
bagian mana yang belum jelas bersama-sama siswa guru membuat
kesimpulan dan dengan bahasa sendiri siswa mencatatnya dalam buku tulis.
Kemudian guru membagikan soal untuk dikerjakan oleh siswa secara
individu. Sebagai tindak lanjut guru memberi pekerjaan rumah dan
memberi pesan-pesan agar siswa rajin belajar. Guru menutup
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
b) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua ini, konsep IPA yang diajarkan meliputi:
(1) Menjelaskan pengertian gerak memantul, (2) menuliskan manfaat
gerak memantul, (3) menjelaskan pengertian gerak mengalir, (4)
menuliskan manfaat dari gerak mengalir, (5) menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi gerak benda. Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan mengabsen siswa. Untuk memotivasi siswa dan
memusatkan perhatian siswa guru bertanya kepada siswa, “Bisakah bola
bergerak?, bagaimanakah cara bola bergerak?”Kemudian guru
menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Pada kegiatan inti guru menyuruh salah satu siswa untuk maju ke
depan mempraktekkan apakah bola bisa bergerak ? dan bagaimanakah cara
bola itu bergerak? Siswa yang lain memperhatikan apa yang terjadi dengan
bolanya. Siswa menjawab pertanyaan guru dan di bawah bimbingan guru
siswa menyimpulkan pengertian gerak memantul dan manfaat dari gerak
memantul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Pembelajaran selanjutnya guru membagi siswa menjadi 5
kelompok untuk melakukan percobaan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi gerak benda. Siswa berdiskusi mengenai hasil percobaan
tersebut dan menuliskannya dalam lembar yang tersedia. Siswa menjawab
pertanyaan guru mengenai percobaan tersebut. Setiap kelompok
melaporkan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain
menanggapi atau memberi saran. Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan hasil kegiatan percobaan tersebut.
Guru menyampaikan materi tentang gerak memantul, gerak
mengalir dan faktor-faktor yang mempengaruhi benda. Guru melakukan
tanya jawab dengan siswa tentang materi yang dipelajari, guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
tentang materi.
Kegiatan pembelajaran di akhiri dengan guru membagikan soal
kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Sebagai tindak lanjut guru
memberi pekerjaan rumah dan memberi nasehat agar siswa rajin belajar.
Pelajaran diakhiri dengan ucapan salam dari guru.
3) Observasi
Peneliti melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran siswa melalui pendekatan tematik dengan model
pembelajaran Quantum. Berbeda dengan siklus I dengan model
pembelajaran Quantum yang di lakukan selain menggunakan berbagai
media, peneliti menggunakan berbagai macam metode seperti metode
diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab. Observasi ini ditujukan
pada kegiatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, aktivitas atau
partisipasi siswa dalam pembelajaran. Keseluruhan data yang
diperoleh dalam kegiatan ini termasuk hasil lembar kerja siswa baik
kelompok maupun individu. Sebagai bahan atau masukan untuk
menganalisis perkembangan keaktifan dan pemahaman konsep IPA
dengan model pembelajaran Quantum dengan menggunakan berbagai
media dan metode. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
terhadap sikap, perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran
serta ketrampilan guru dalam mengajar dengan model pembelajaran
Quantum pada materi gerak benda dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
a) Hasil observasi guru
Dari hasil observasi dapat dilihat aktivitas guru sebagai berikut:
(1) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan berbagai
media dan metode dengan baik sehingga dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa pada materi gerak benda dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
(2) Penampilan guru di depan kelas sudah baik.
(3) Guru telah mampu mengelola kelas dengan menciptakan suasana
kelas sesenang mungkin dan menegur siswa yang kurang
memperhatikan pelajaran atau yang ramai sendiri selama diskusi,
kerja kelompok, atau selama proses pembelajaran berlangsung.
(4) Guru lebih banyak merespon pertanyaan dan pendapat siswa.
(5) Guru sudah memberi pujian kepada siswa yang berhasil
menjawab pertanyaan dengan benar dan pada kelompok yang
melakukan diskusi dan demonstrasi dengan baik dan kooperatif,
serta merayakan keberhasilan dengan memberi tepuk tangan
bersama.
(6) Guru sudah memberi bimbingan pada individu dan pada
kelompok yang mengalami kesulitan pada saat melakukan diskusi
dan percobaan.
(7) Guru telah menggunakan alat dan media pembelajaran dengan
baik.
(8) Guru sudah dapat mengawasi dan mengalokasikan waktu
mengajar dengan baik dan sesuai dengan rencana pembelajaran.
(9) Interaksi guru dengan siswa sangat baik.
(10) Guru memotivasi siswa dengan baik.
(11) Skor rata-rata adalah 3,3 (baik)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b) Hasil observasi siswa
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif
siswa sebagai berikut:
(1) Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh.
(2) Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru meningkat.
(3) Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru
meningkat.
(4) Siswa aktif dalam pembelajaran.
(5) Sudah banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan dan
pendapat.
(6) Kerjasama dalam kelompok meningkaat.
(7) Seluruh siswa berani mendemonstrasikan media pembelajaran.
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar
psikomotorik siswa sebagai berikut:
(1) Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas.
(2) Siswa menyiapkan kebutuhan belajar tanpa disuruh.
(3) Siswa mau mencatat dan merangkum bahan pelajaran dengan
baik dan sistematik.
(4) Siswa sudah berani bertanya dan meminta saran kepada guru
mengenai bahan pelajaran yang masih belum jelas.
(5) Siswa akrab dan mau berkomunikasi dengan teman maupun
dengan guru.
4) Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus II selesai dilakukan, maka diadakan tes
belajar siswa.Dari nilai tes belajar siswa dapat diketahui pemahaman
konsep gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya siswa
meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan dalam
menyelesaikan soal mengenai materi gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya, seperti terlihat dalam Tabel 7 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel 7. Frekuensi Data Nilai Tes Siklus II Siswa Kelas III SDN
Prawit II Surakarta
Rentang nilai F Prosentase
21 - 30 0 0 %
31 - 40 0 0 %
41 - 50 0 0 %
51 - 60 3 7,89 %
61 - 70 8 21,42%
71 - 80 7 18,42%
81 - 90 8 21,05%
91 - 100 12 31,58%
JUMLAH 38 100 %
Berdasarkan Tabel 7. Maka dapat dibuat grafik sebagai berikut :
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Gambar 6. Grafik Data Nilai Tes Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari Gambar 6 tentang grafik data nilai siklus II dapat dilihat
bahwa siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa atau 7,89%,
yang memperoleh nilai 70 sebanyak 8 siswa atau 21,05%, yang
memperoleh nilai 80 sebanyak 7 siswa atau 18,42%, yang mendapat nilai
90 sebanyak 8 siswa atau 21,05%, dan yang mendapat nilai 100 sebanyak
12 siswa atau 31,58%. Dari paparan di atas dapat kita buat tabel sebagai
berikut ;
Tabel 8. Data nilai tes siklus II siswa kelas III SDN Prawit II
Surakarta
Keterangan Tes Awal Siklus I Siklus II
Nilai terendah 20 20 60
Nilai tertinggi 80 90 100
Rata-rata nilai 59,74 69,21 84,74
Siswa belajar tuntas 39,47% 60,53% 100 %
Berdasarkan Tabel 8 dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 20, pada siklus
pertama masih 20, dan pada siklus kedua naik menjadi 60. Nilai
tertinggi pada tes awal 80, pada siklus pertama naik menjadi 90, dan
pada siklus ketiga naik lagi menjadi 100.
b) Nilai rata-rata kelas juga menunjukkan peningkatan, yaitu pada tes
awal sebesar59,74; pada siklus pertama sebesar69,21; dan pada siklus
kedua menjadi 84,74.
c) Untuk siswa belajar tuntas (nilai KKM 62) pada tes awal 39,47%,
siklus pertama 60,53% dan pada siklus II menjadi 100 %. Setelah
dilakukan refleksi siklus kedua semua siswa sudah mencapai nilai
ketuntasan.
Dari hasil penelitian pada siklus II, maka penelitian tidak perlu
dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun guru harus terus melaksanakan
bimbingan belajar untuk mempertahankan keaktifan dan partisipasi serta
suasana yang menyenangkan dalam kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan tindakan pada setiap siklus diperoleh hasil
peningkatan pemahaman konsep gerak benda dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, ditandai dengan hasil nilai tes belajar. Pada siklus I
disampaikan kompetensi dasar menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak
benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran dengan indikator: (a) menjelaskan
pengertian gerak, (b) menyebutkan macam-macam gerak benda, (c) menjelaskan
pengertian gerak jatuh, (d) menjelaskan pengertian gerak menggelinding, (e)
menjelaskan pengertian gerak berputar. Sedangkan pada siklus II dengan indikator:
(a) menjelaskan pengertian gerak memantul, (b) menuliskan manfaat dari gerak
memantul, (c) menjelaskan pengertian gerak menggalir, (d) menuliskan manfaat
dari gerak menggalir, (e) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak
benda.
Analisa hasil penelitian berdasarkan pelaksanaan tindakan, observbasi dari
sikap dan perilaku siswa pada siklus I dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Perkembangan belajar dilihat dari segi afektif adalah:
a. Kemauan siswa untuk menerima pelajaran cukup.
b. Perhatian siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan pelajaran yang
disampaikan oleh guru tetapi masih perlu ditingkatkan lagi.
c. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan sudah cukup baik.
d. Minat dan keberanian siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat
cukup.
e. Keberanian siswa untuk maju ke depan mempresentasikan hasil percobaan
dan tugas kelompok cukup baik.
f. Tugas individu dan kelompok terlaksana dengan baik.
2. Perkembangan belajar dilihat dari segi psikomotorik adalah:
a. Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas.
b. Siswa mau menyiapkan kebutuhan belajar sendiri.
c. Siswa mau mencatat dan merangkum hasil pelajaran.
d. Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
e. Siswa mulai akrab dan berkomunikasi dengan teman dan guru.
3. Perkembangan belajar kognitif siswa
Dari hasil analisa data perkembangan pemahaman konsep gerak benda
dan faktor yang mempengaruhinya dari hasil belajar kognitif siswa siklus I
dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa yang tuntas naik 21,06%
dengan nilai batas tuntas 62, siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebesar
60,53%, yang semula pada tes awal hanya terdapat 39,47 % siswa mencapai
batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal
sebesar 20 dan pada siklus I masih 20. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan
dari 80 naik menjadi 90 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar
59,74 pada siklus I naik menjadi 69,21. Berdasarkan paparan di atas maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : pelaksanaan tindakan pada siklus I
belum mendapatkan hasil yang maksimal/ diinginkan, maka harus dilanjutkan
dengan siklus II.
Selanjutnya peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II dengan
materi gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya, dengan menggunakan
media yang lebih lengkap, lebih menarik, melakukan variasi metode, dan
memberikan perayaan. Setelah pelaksanaan tindakan siklus II ditemukan
perkembangan belajar siswa, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
Adapun hasilnya sebagai berikut:
1. Perkembangan belajar afektif siswa sebagai berikut:
a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan sungguh-sungguh.
b. Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru meningkat.
c. Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru meningkat.
d. Siswa aktif dalam pembelajaran
e. Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan pendapat.
f. Kerjasama dalam kelompok meningkat.
g. Tugas individu atau tugas kelompok terlaksana dengan baik.
h. Keberanian siswa untuk maju ke depan kelas mempresentasikan hasil
kerja kelompok dan percobaan sudah baik.\
2. Perkembangan belajar psikomotorik siswa sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
a. Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas.
b. Siswa menyiapkan kebutuhan belajar sendiri tanpa di suruh.
c. Siswa mau mencatat dan merangkum bahan pelajaran dengan baik dan
sistematis.
d. Siswa sudah berani bertanya dan meminta saran kepada guru mengenai
pelajaran yang belum jelas.
e. Banyak siswa yang mengangkat tangan mengajukan pertanyaan.
f. Siswa akrab dan mau berkomunikasi dengan teman dan guru.
3. Perkembangan belajar kognitif siswa sebagai berikut:
Dari hasil analisa data perkembangan pemahaman konsep gerak benda dan
faktor yang mempengaruhinya dari kemampuan kognitif siswa dapat
disimpulkan bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I naik
menjadi 20 dan pada siklus II naik menjadi 60. Nilai tertinggi yang diperoleh
siswa pada siklus I 90 pada sikluis II naik menjadi 100. Nilai rata-rata kelas
pada siklus I 69,21 pada siklus II naik menjadi 92,10. Sedangkan siswa
belajar tuntas pada siklus I 60,53% pada siklus II naik menjadi 100 %.
Berdasarkan paparan diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 9. Perbandingan frekuensi nilai pemahaman konsep pada tes
awal, siklus I, dan siklus II siswa kelas III SDN Prawit II
Surakarta
No Rentang Nilai Tes Awal Siklus I Siklus II
F % F % F %
1. 21 – 30 2 5,26 1 2,63 0 0
2. 31 – 40 5 13,15 2 5,26 0 0
3. 41 – 50 5 13,15 2 5,26 0 0
4. 51 – 60 11 28,94 10 26,31 3 7,89
5. 61 – 70 8 21,05 9 23,68 8 21,05
6. 71 – 80 7 18,42 8 21,05 7 18,42
7. 81 – 90 0 0 6 15,79 8 21,05
8. 91 – 100 0 0 0 0 12 31,58
TOTAL 38 100 38 100 38 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
0
20
40
60
80
100
Tes awal Siklus I Siklus II
Nilai Terendah
Nilai Tertinggi
Rata-rata nilai
siswa belajar tuntas
Tabel 10. Perbandingan hasil tes awal, siklus I, dan siklus II siswa
kelas III SDN Prawit II Surakarta
Keterangan Tes Awal Siklus I Siklus II
Nilai terendah 20 20 60
Nilai tertinggi 80 90 100
Rata-rata nilai 59,74 69,21 84,74
Siswa belajar tuntas 39,47% 60.53% 100%
Dari Tabel 10. Dapat di buat grafik sebagai berikut :
Gambar 7. Grafik Perbandingan Nilai Tes Awal, Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan Gambar 7 maka dapat kita analisa sebagai berikut :
a. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 20, pada siklus I
tetap 20, dan pada siklus kedua naik lagi menjadi 60.
b. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal 80, pada siklus I
naik menjadi 90, dan pada siklus kedua naik lagi menjadi 100.
c. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan, pada tes awal
sebesar 59,74 pada siklus pertama naik menjadi 69,21; dan pada siklus
kedua naik lagi menjadi 84,74.
d. Untuk siswa yang tuntas belajar (KKM 62) pada tes awal 39,47%,
pada siklus pertama naik menjadi 60,53%, dan pada siklus kedua
100 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dari analisa data dan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
pada siklus II, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes.
Prosentase perkembangan belajar kognitif, afektif, dan psikomotor
siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan
pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu
mendemonstrasikan, kerjasama kelompok meningkat, dan menyelesaikan
soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa
dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi
lebih hidup , menyenangkan, dan pada akhirnya pemahaman konsep gerak
benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN Prawit
II Surakarta meningkat meningkat. Berdasarkan peningkatan pemahaman
konsep gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya yang ditandai
dengan nilai tes hasil belajar yang telah di capai oleh siswa, maka
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dianggap cukup dan
diakhiri pada siklus II ini.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan
bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum dapat meningkatkan
pemahaman konsep gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa
kelas III SDN Prawit II Surakarta, baik dari segi kognitif, afektif maupun
psikomotorik.
1. Perkembangan belajar afektif siswa
a. Siswa memperhatikan pelajaran sungguh-sungguh.
b. Kemauan menerima pelajaran dari guru meningkat.
c. Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru meningkat.
d. Siswa aktif dalam pembelajaran.
e. Siswa aktif mengajukan pertanyaan dan pendapat.
f. Kerjasama dalam kelompok meningkat.
g. Tugas individu maupun tugas kelompok terlaksana dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
h. Siswa sudah berani mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
percobaan ke depan kelas.
2. Perkembangan belajar psikomotorik siswa
a. Tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas.
b. Siswa menyiapkan kebutuhan belajar sendiri tanpa di suruh.
c. Siswa mau mencatat dan merangkum bahan pelajaran dengan baik dan
sistematis.
d. Siswa sudah berani bertanya dan meminta saran kepada guru mengenai
hal-hal yang belum jelas.
e. Banyak siswa yang mengangkat tangan mengajukan pertanyaan.
f. Siswa akrab dan mau berkomunikasi dengan teman dan guru.
Dari hasil perkembangan belajar dari segi afektif dan psikomotorik,
partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Mereka lebih banyak
memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih berinisiatif, dan kreatif.
Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif, suasana kelaspun menjadi
lebih hidup dan menyenangkan, yang tentunya berpengaruh terhadap
pemahaman konsep dan kemampuan dalam menyelesaikan soal tentang gerak
benda dan faktor yang mempengaruhinya.
3. Perkembangan belajar kognitif siswa
Pada siklus I setelah diadakan tes kemampuan awal dilanjutkan dengan
siswa menerima materi gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya
dengan indikator: (a) menjelaskan pengertian gerak, (b) menyebutkan macam-
macam gerak benda, (c) menjelaskan pengertian gerak jatuh, (d) menjelaskan
pengertian gerak menggelinding, (e) menjelaskan pengertian gerak berputar, (f)
menjelaskan pengertian gerak memantul, (g) menuliskan manfaat gerak
memantul, (h) menjelaskan pengertian gerak mengalir, (i) menuliskan manfaat
dari gerak mengalir, (j) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gerak
benda. Proses pembelajaran disampaikan dengan strategi dan terencana
dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan ini
terfokus mengaktifkan siswa mulai dari memperhatikan penjelasan,
melakukan pengamatan untuk memperoleh kesimpulan, mendemonstrasikan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
tugas kelompok, berdiskusi, dan tugas individual. Setelah dilaksanakan siklus
I dan dievaluasi masih ada siswa yang mendapat nilai 20 dan siswa yan belajar
tuntas baru 60,53%.
Siklus II merupakan lanjutan dari siklus I untuk memantapkan dan
mencapai tujuan penelitian. Pembelajaran yang disampaikan tentang konsep
gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya dengan indikator yang sama
pada siklus I, namun diadakan peningkatan penggunaan media dan metode
yang digunakan. Hal itu bertujuan agar siswa lebih aktif dan antusias dalam
pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar disampaikan dengan strategi
terencana sebagaimana pada siklus I tetapi pembelajaran dilaksanakan lebih
optimal lagi. Hasil siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa yaitu
nilai rata-rata siswa 84,74 dan siswa belajar tuntas 100 %.
Dari analisa data dan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada
setiap siklus, secara umum telah menunjukkan perubahan secara signifikan.
Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai terendah siswa, nilai tertinggi
siswa, rata-rata kelas, dan siswa yang tuntas belajar dari tes awal hingga pada
tes siklus II.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep
gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN
Prawit II meningkat ditandai dengan peningkatan kemampuan belajar afektif,
kognitif, dan psikomotorik siswa. Dengan demikian model pembelajaran
Quantum dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman konsep gerak
benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN Prawit II
Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran Quantum
pada siswa kelas III SDN Prawit II Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, maka
dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya melalui model pembelajaran Quantum pada siswa kelas III
SDN Prawit II Surakarta meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 59,74 ; siklus I sebesar 69,21; dan
pada siklus II sebesar 84,74. Untuk ketuntasan belajar siswa pada tes awal sebesar
39,47 %, pada siklus I 60,53 %, dan pada siklus II mencapai 100%.
B. Implikasi
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan
implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep gerak
benda dan faktor yang mempengaruhinya baik secara teoretis maupun secara
praktis. Dengan penerapan pembelajaran Quantum, siswa dapat membangun
sendiri pengetahuannya, mengalaminya secara langsung sehingga siswa tidak
pernah lupa tentang apa yang dipelajarinya.
1. Implikasi Teoretis
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Quantum dapat meningkatkan pemahaman
konsep gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya pada siswa dan mendapat
respon positif dari siswa.
Dengan penerapan model pembelajaran Quantum, siswa dapat
membangun sendiri pengetahuannya, mengalaminya secara langsung sehingga
siswa tidak pernah lupa tentang apa yang dipelajarinya. Suasana dalam proses
pembelajaran menjadi menyenangkan karena dalam proses pembelajaran
menghubungkan / mengkaitkan materi dengan realita kehidupan, sehingga siswa
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
tidak cepat merasa bosan untuk belajar IPA. Keberanian siswa meningkat karena
siswa harus menjelaskan jawabannya. Kerjasama dalam kelompok juga
meningkat. Selain itu siswa menjadi terbiasa berpikir dan mengemukakan
pendapat.
Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang
semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih hidup dan menyenangkan
dan pada akhirnya pemahaman konsep gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN Prawit II Surakarta meningkat.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini telah membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
Quantum dapat meningkatkan pemahaman gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya pada siswa kelas III SDN Prawit II Surakarta.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon
guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan pemahaman
konsep dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. Pemahaman konsep dan hasil
belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajarn dan
media yang tepat bagi siswa.
Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang
diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk
membantu guru dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu,
perlu penelitian lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau
menjaga dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum pada hakikatnya dapat digunakan
dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis,
terutama untuk mengatasi masalah peningkatan pemahaman konsep siswa, yang
pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh karena
itu kreativitas dan keaktifan guru sangat diperlukan dalam meningkatkan
pemahaman konsep dan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan model pembelajaran
Quantum pada siswa kelas III SDN Prawit II Surakarta tahun 2010/2011, maka
saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan
mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SDN
Prawit II Surakarta pada khususnya sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Penelitian dengan model pembelajaran Quantum membantu dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan pemahaman konsep gerak benda dan faktor yang
mempengaruhinya, diharapkan menggunakan model pembelajaran
Quantum.
b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa, dan keefektifan
pembelajaran IPA tentang gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya
diharapkan menerapkan model pembelajaran Quantum.
c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian
disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan
kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan model
pembelajaran Quantum.
d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan model pembelajaran Quantum
pada materi gerak benda dan faktor yang mempengaruhinya
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau
pemikiran pada proses pembelajaran IPA tentang gerak benda dan faktor
yang mempengaruhinya, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya tentang gerak benda dan
faktor yang mempengaruhinya ke dalam kehidupan sehari-hari.
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
DAFTAR PUSTAKA
BSPN. 2006. Standar Isi Kurikulum KTSP IPA Kelas III. Jakarta: Badan Standar Pendidikan Nasional.
De Porter, Bobbi dan Mark readon. 2005. Quantum Teaching. Terjemahan Ary
Nilandari Cetakan ke – 17, Bandung : Kaifa. De Porter, Bobbi dan Mike Henarchi. 2010. Quantum Learning. Terjemahan
Alwiyah Abdurrahman Cetakan ke – 28, Bandung : Kaifa. Depdiknas. 2003. Sistem Pendidikan Nasionmal. Jakarta : Depdiknas. Darmodjo Hendro dan Kaligis Jenny. 1991. Pendidikan IPA II. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional. Izzati Noor Isna. 2009. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model
Pembelajaran Quantum Pada Siswa Kelas IV SDN Banyu Putih 04 Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara. Skripsi : UNS.
PT Prestasi Pustaka Raya. Sutrisna Leo, Kresnadi Hery dan Kartono. 2007. Pengembangan IPA di SD.
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Siddiq M. Djauhar , Isniatun Munawaroh, Sungkono. 2009. Pengembangan
Bahan Pembelajaran SD, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Azam Moh. 2009. Akrab Dengan Dunia IPA 3. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri. Hamalik Oemar. 2001. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Titik Sayekti, Priyono. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Surakarta : Grahadi. Prof. Dr. Sagala Syaiful, M.Pd. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran.
Bandung. Iskandar Srini M. 2001. Pendidikan IPA. Bandung : Maulana. Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia