PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BARU BAHASA MANDARIN MELALUI METODE PERMAINAN DI KELAS V SD KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR Universitas Sebelas Maret Nurina Wahyuana C. 9605041 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
50
Embed
peningkatan penguasaan kosakata baru bahasa mandarin melalui ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BARU BAHASA MANDARIN MELALUI METODE PERMAINAN
DI KELAS V SD KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret
Nurina Wahyuana
C. 9605041
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2008
Di setujui untuk diuji,
Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BARU BAHASA
MANDARIN MELALUI METODE PERMAINAN DI KELAS V SD
KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA
Nama : Nurina Wahyuana
NIM : C9605041
Pembimbing
1. Inge Santoso, B. Com (……………………)
Pembimbing I NIP.
2. M. Bagus Sekar Alam, SS, M.Si (……………………)
Pembimbing II NIP. 132 309 447
Diterima dan Disyahkan oleh Dewan Penguji
Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BARU BAHASA
MANDARIN MELALUI METODE PERMAINAN DI KELAS V SD
KRISTEN KALAM KUDUS SURAKARTA
Nama : Nurina Wahyuana
NIM : C9605041
Tanggal Ujian :
Dewan Penguji :
1. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum (.......................................)
3. Inge Santoso, B. Com (.......................................)
Penguji I NIP.
4. M. Bagus Sekar Alam, SS, M.Si (.......................................)
Penguji II NIP. . 132 309 447
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Drs.Sudarno, M.A.
NIP.131 472 202
MOTTO
Selalu bersyukur karna Tuhan selalu memberi hikmah pada setiap peristiwa yang
diciptakan-Nya
Semangat, semangat, dan semangat
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur karya ini penulis
persembahkan untuk:
v Bapak dan ibu, terima kasih
atas doa yang selalu terpanjat
dan kasih sayang yang tak pernah putus
v Pakde Wahyudi dan bude Atik,
terima kasih atas dukungan dan semua
nasihatnya. Hanya ini yang bisa Rina
persembahkan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan berkatNya
sehingga peneliti bisa menyelesaikan laporan Tugas Akhir di SD Kristen Kalam Kudus.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini peneliti mendapat bimbingan, saran serta bantuan
dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi terselesaikannya penulisan Tugas Akhir.
Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Drs. Sudarno, M.A, selaku dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret
2. Drs. Kaswan Darmadi, M. Hum. selaku Ketua Jurusan Program Diploma III Bahasa
China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Inge Laoshi dan Bapak M. Bagus Sekar Alam, SS, M.Si. selaku dosen pembimbing
dalam penyusunan laporan tugas akhir.
4. Dra. Endang Tri W, M. Hum selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan dorongan selama kuliah.
5. Bapak Wiwoho M. Pd selaku kepala sekolah SD kristen Kalam Kudus Surakarta.
6. Inge Laoshi selaku guru pamong selama kerja praktik.
7. Siswa-siswa kelas V SD Kristen Kalam Kudus Surakarta.
8. Bapak, ibu, dek mita...atas semangat dan doa yang selalu mengalir untukku.
9. Mas ono...calon ”SH”..terima kasih atas semua waktu, tenaga dan semangat yang
selalu tercurah untukku. Adek doain biar cepat dapat gelar ”SH”nya. Semangat!!
10. Teman saChin UNS ’05, ”Pengyoumen bie wangji...mei ge ren...you ziji de xiwang...
jiayou!!”
11. Buat cinta, terima kasih telah menjadi teman yang baik untukku..
12. Buat Daeng, Atin, Hendrik, dkk dikos Radityo..terima kasih atas semua info dan
bantuannya.
13. Dan kepada semua yang senantiasa memberi doa dan semangatnya, peneliti ucapkan
terima kasih.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan karena terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan pengalaman peneliti. Semoga
Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan banyak pihak.
Surakarta, Juli 2008
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ............................................................ iii
MOTTO........................................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
ABSTRAK ...................................................................................................... xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian....................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 5
F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL/ Magang........................ 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar Bahasa............................................................................ 7
B. Metode Permainan dalam Pembelajaran .................................... 8
C. Fungsi Permaian dalam Pembelajaran ....................................... 11
D. Kosakata dalam Bahasa Mandarin ............................................. 17
BAB III : PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................ 20
B. Pelaksanaan PKL/ Magang ....................................................... 25
C. Kegiatan Mengajar .................................................................... 34
D. Kendala dalam Proses Mengajar ............................................... 42
E. Upaya Penanganan .................................................................... 43
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 44
B. Saran .......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. LAMPIRAN 1 : Materi Pelajaran
2. LAMPIRAN 2 : Soal Tes
3. LAMPIRAN 4 : Surat Keterangan Magang
4. LAMPIRAN 5 : Lembar Penilaian Magang
5. LAMPIRAN 6 : Lembar Konsultasi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 : Jenis-jenis kata dalam bahasa Mandarin
Tabel 3. 1 : Jadwal pertemuan di kelas
摘要
Nurina wahyuana (尤安哪)。2008。在梭罗圣道小学五年级提高控制
新汉语词汇用游乐的方法。梭罗 3。11 大学艺术系汉语专科。
这篇论文的目的是描述在学习汉语中对学生转交新汉语词汇的方法
。主要疑问是缺乏学生对汉语新词汇的控制。解决疑问的方法是常常念新
的词汇,和在转交新词汇课的时候用游乐的方法。也让学生到前面来背汉
语词汇。这样也可以训练学生的勇气。
结论是通过用游乐的方法学生记新词汇更容易,学习效果一定会更
好。
\
ABSTRAK
Nurina wahyuana. 2008. Peningkatan Penguasaan Kosakata Baru Bahasa Mandarin
Melalui Metode Permainan di Kelas V SD Kristen Kalam Kudus Surakarta. Program Diploma
III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk mendeskripsikan sejauh mana cara
menyampaikan kosakata baru kepada murid dalam belajar bahasa Mandarin melalui metode
permainan dapat membantu siswa menghafalkan kosakata. Pokok masalah yang dihadapi
adalah kurangnya penguasaan murid akan kosakata bahasa Mandarin. Solusi untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan sering membaca kosakata yang baru yang dipelajari serta
menerapkan metode permainan dalam menyampaikan materi mengenai kosakata baru. Murid
juga diperintah untuk maju ke depan kelas untuk menghafalkan kosakata yang baru dipelajari.
Hal ini juga melatih keberanian siswa.
Dari praktik mengajar ini disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
permainan siswa lebih mudah mengingat kosakata baru serta hasil yang dicapai menjadi lebih
baik.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, kebutuhan komunikasi meningkat seiring dengan
kemajuan berbagai bidang. Bahasa merupakan sarana yang paling utama di dunia. Tanpa
bahasa, tidak akan mungkin terjadi komunikasi dan tidak mungkin pula dapat memenuhi
kebutuhan hidup yang semakin kompleks.
Di dunia ini banyak bahasa yang dipakai untuk keperluan komunikasi, seperti
bahasa Inggris, Mandarin, Indonesia, Jepang, Arab, dan masih banyak bahasa yang
lainnya. Terlepas dari bahasa nasional, bahasa internasional juga sangat diperlukan sebagai
sarana komunikasi. Untuk saat ini bahasa Inggris masih menjadi bahasa internasional yang
pertama. Namun disebut-sebut bahasa Mandarin telah menjadi bahasa internasional yang
kedua.
Saat ini bahasa Mandarin sudah semakin banyak diminati oleh berbagai kalangan
terbukti dengan banyaknya warga asing yang belajar bahasa Mandarin, termasuk
diantaranya warga Indonesia. Perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia dapat
dikatakan sangat pesat, hal itu dikarenakan adanya dorongan untuk dapat mengikuti
kemajuan zaman, yang semua itu tidak dapat dipungkiri dengan banyaknya perusahaan-
perusahaan besar di Indonesia yang bekerjasama dengan perusahaan asing seperti China,
Brunei, Singapura, dan masih banyak lagi negara lain di Asia.
Perkembangan bahasa Mandarin di Indonesia juga dapat dilihat dari banyaknya
sekolah yang mulai memasukkan pelajaran bahasa Mandarin ke dalam kurikulum sekolah.
Dahulu pelajaran bahasa mandarin hanya dapat dijumpai di lembaga-lembaga pendidikan
tertentu saja, sekarang tidak hanya Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD), bahkan Taman Kanak-kanak (TK) dan Play
group pun telah mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin.
Melalui praktik kerja lapangan/ magang, peneliti dapat sedikit banyak mengetahui
bagaimana kiprah seorang guru sebagai tenaga pengajar dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Dalam hal ini, selama praktik kerja lapangan, peneliti lebih berfokus
pada bidang pengajaran bahasa Mandarin khususnya pada pengenalan kosakata baru. Suatu
bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa. Pelafalan dapat diandaikan
sebagai kerak (bentuk luar) dari bahasa, tata bahasa adalah peraturan penyusunan bahasa,
dan kosakata merupakan konstruksinya. Dengan adanya konsentrasi pada peningkatan
penguasaan kosakata baru bagi anak ini diharapkan anak-anak yang mempelajari bahasa
Mandarin bisa menggunakan bahasa ini dengan kosakata yang baik dan benar sehingga
membentuk suatu kalimat yang benar pula.
Dalam penyampaian kosakata baru kepada murid, penulis menerapkan metode
permainan. Hal ini bertujuan agar murid dapat terbantu dalam menghafalkan kosakata baru
bahasa Mandarin yang selama ini dianggap sulit. Pada hakikatnya dalam diri manusia
tersimpan hasrat bermain yang tak terhingga kadarnya, oleh karenanya manusia tidak dapat
dilepaskan dari masalah bermain. Misalnya kebutuhan akan berkumpul, berkelompok,
bersinergi ataupun bersosialisasi, rasanya tidak dapat meninggalkan masalah bermain.
Hampir tidak ada perbedaan dari jenjang usia, apakah itu orang dewasa, atau pun anak-
anak. Dengan bermain, anak-anak akan mendapatkan berbagai pengalaman, melalui
permainan anak-anak juga akan dapat mengeksplorasi alam sekitarnya. Sementara orang
dewasa membutuhkan daya relaksasi yang tinggi, karena berbagai hamparan permasalah
hampir pasti datang dan jarang berhenti. Permainan adalah sarana yang mampu menyapu,
dan menjadi solusi tetap dan tepat, karena permainan akan mengambil peran mediasi
sekaligus mereduksi.
Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan, oleh karenanya harus
difungsikan dengan optimal, serta dimanfaatkan untuk berbagai tujuan.
Proses pembelajaran seharusnya, memainkan fungsi-fungsi permainan, karena tujuan
membelajarkan seorang orang akan tercapai manakala berada pada kondisi yang
menyenangkan. Dengan penerapan metode permainan, maka pernyataan pendidikan
sebagai penindasan, atau pembelajaran sebagai aktivitas subversi akan tereduksi. Beberapa
pakar psikologi berpendapat bahwa kegiatan bermain dapat menjadi sarana untuk
perkembangan anak. Dengan melakukan permainan serta merta akan melatih fisiknya.
Demikian juga akan terjadi pada kemampuan kognisinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti akan mengangkat permasalahan tentang
cara menyampaikan kosakata baru kepada murid dalam belajar bahasa Mandarin dengan
menggunakan metode permainan di kelas V SD Kristen Kalam Kudus Surakarta.
C. Tujuan
Adapun tujuan peneliti melakukan Praktek kerja Lapangan/ magang adalah:
Untuk mengetahui sejauh mana metode permainan bisa membantu siswa dalam
penerimaan dan penguasaan kosakata baru bahasa Mandarin di kelas V SD Kristen Kalam
Kudus Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Secara teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam
pengembangan ilmu pendidikan melalui pemahaman tentang permasalahan siswa
dalam belajar bahasa asing sekaligus memberikan solusi yang dapat membantu siswa.
2. Secara praktis
Sebagai bahan masukan bagi tenaga pengajar tentang hambatan siswa dalam
penerimaan dan penguasaan kosakata baru dalam belajar bahasa Mandarin serta
memberikan solusi bagi permasalahan tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, penulis melakukan dengan beberapa cara, antara lain
adalah:
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian
2. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan
pihak-pihak yang terkait langsung dengan objek penelitian. Dalam hal ini peneliti
melakukan wawancara yang bersifat informal kepada kepala sekolah, guru pembimbing
serta murid di SD Kristen Kalam Kudus Surakarta.
3. Studi pustaka
Teknik pengumpulan data dengan beberapa buku penunjang yang terkait dengan
bidang pengajaran serta literatur yang bersifat melengkapi isi laporan dengan
menggunakan jasa perpustakaan FSSR UNS dan perpustakaan pusat UNS.
F. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan PKL/ Magang
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan/ Magang ini bertempat di SD Kristen Kalam
Kudus Surakarta yang beralamat di Jalan S. Parman No. 40 Surakarta pada tanggal 6
(enam) Maret sampai pada tanggal 10 (sepuluh) April tahun 2008.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar Bahasa
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari kegiatan yang dinamakan belajar.
Belajar merupakan sesuatu yang kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor dan
menyangkut berbagai aspek. Manusia harus belajar untuk mempertahankan kehidupan,
prestasi, dan untuk berbagai kepentingan lainnya. Namun kadang masih sulit bagi
seseorang terutama bagi orang awam untuk bisa mengerti makna atau pengertian belajar
yang sesungguhnya. Menurut pandangan awam belajar adalah kegiatan seseorang yang
nampak dalam wujud duduk di dalam kelas, mendengarkan guru yang sedang
menerangkan, menghafal sesuatu atau mengerjakan kembali yang telah diterangkan.
Sedangkan menurut H. J. Gino, dkk, “Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat
menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-
perubahan itu membentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang
relatif lama serta perubahan-perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan
oleh individu yang sedang belajar” (H. J. Gino, dkk. 2000: 6). Hal senada juga
disampaikan oleh Oemar Halmalik, menurutnya belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan/
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang
baru berkat pengalaman latihan. (Oemar Halmalik, 1986: 21)
Sebagai makhluk sosial manusia tidak hanya bertindak berdasarkan naluri saja,
tetapi juga atas dasar akalnya. Manusia dapat belajar karena mereka mereka dapat
menggunakan lambang-lambang yang bermakna yaitu bahasa.
“Sejak zaman dulu manusia tanpa disadari telah belajar bahasa, khususnya bahasa yang digunakan untuk keperluan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar dan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Pelajaran tentang bahasa pertama kalinya ini sering disebut “bahasa ibu” atau juga disebut dengan istilah ”bahasa pertama”, “bahasa asli” (native language) atau “bahasa rumah tangga”(home language) karena bahasa itu digunakan terutama dalam rumah tangga (keluarga) tempat orang itu dibesarkan.” (Subyakto Nababan, 2003: 2)
Penggunaan bahasa ibu atau bahasa pertama kali adalah suatu hal yang wajar dan
alamiah. Seorang anak pada umur kurang lebih lima tahun sering disebut “akil baliq secara
bahasa” (Linguistically Adult) sudah lancar dan mantab dalam berbahasa ibu, baik dalam
lafalnya, tata bahasa maupun penggunaan kalimat dalam percakapan. Sedangkan belajar
bahasa lain yang bukan bahasa pertama disebut bahasa kedua atau bahasa asing. Bahasa
kedua yaitu bahasa diluar bahasa ibu digunakan secara umum dalam masyarakat luas,
misalnya bahasa Indonesia. Bahasa asing adalah bahasa yang dipakai oleh orang asing
yaitu kelompok orang atau masyarakat di luar lingkungannya, misalnya bahasa Inggris,
Mandarin, Jepang, Arab, dll.
Bahasa asing biasanya sukar untuk dipelajari, sebab di masyarakat sekelilingnya
tidak menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari atau dengan kata lain
tidak dipakai di lingkungan masyarakat secara umum. Bahasa asing juga sukar dipelajari
karena setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap pelajaran
bahasa. Menurut Dr. Sri Utari Nababan ada empat faktor untuk membantu memudahkan
(facilitate) dalam proses belajar bahasa, yaitu: guru, metode pengajaran, dan materi
pelajaran (Subyakto Nababan, 2003: 5). Dapat diartikan bahwa bahasa dapat dipelajari
oleh siapapun asal mengetahui cara, sarana, serta metodenya.
Belajar bahasa bukan hanya kegiatan menghafal, tetapi coba mengerti arti dan
kegunaan bahasa tersebut dalam bahasa tulis dan lisan. Oleh karena itu, belajar yang baik
harus memenuhi beberapa tahap. Menurut paham behaviorisme, belajar bahasa
berlangsung dalam lima tahap, yaitu: a). Trial and error, b) mengingat-ingat, c) meniru, d)