perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP ENERGI CAHAYA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGANYAR 03 WERU SUKOHARJO TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh: ERFANA NURHIDAYAH X7109029 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
84
Embed
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP ENERGI CAHAYA …eprints.uns.ac.id/5493/1/207021411201101151.pdf · peningkatan penguasaan konsep energi cahaya dengan penerapan model pembelajaran kuantum
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP ENERGI CAHAYA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA
SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGANYAR 03
WERU SUKOHARJO TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh:
ERFANA NURHIDAYAH
X7109029
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
���
�
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP ENERGI CAHAYA DENGAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA
SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGANYAR 03
WERU SUKOHARJO TAHUN 2011
Oleh:
ERFANA NURHIDAYAH
X7109029
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
����
�
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I
Drs. Djaelani, M. Pd
NIP. 19520317 198303 1 002
Pembimbing II
Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd
NIP. 19580620 198312 2 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
���
�
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi fakultas
keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd
Sekretaris : Drs. Usada, M. Pd
Anggota I : Drs. Djaelani, M. Pd
Anggota II : Dra. Siti Kamsiyati, M. Pd
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
��
�
ABSTRAK
Erfana Nurhidayah.Peningkatan Penguasaan Konsep Energi Cahaya Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kuantum Pada Siswa Kelas II SD Negeri Karanganyar 03 Weru Sukoharjo Tahun 2011.Skripsi,Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Universitas Sebelas Maret. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep Energi Cahaya dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran kuantum pada siswa kelas II SD Negeri Karanganyar 03 Weru Sukoharjo Tahun 2011. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tiga siklus.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Karanganyar 03 Weru Sukoharjo dengan banyaknya siswa 38 siswa. Teknik Pengumpulan data digunakan metode observasi,kajian dokumen,dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif komparatif yaitu membandingkan antar siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Dengan penggunaan model pembelajan kuantum dapat meningkatkan penguasaan konsep energi cahaya. Hal ini dapat dibuktikan dari capaian nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan. Peningkatan ini dapat dilihat dari rata-rata kenaikan hasil belajar pada setiap siklus yang KKM dalam materi konsep energi cahaya ini adalah 62. Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas 42, pada siklus I nilai rata-rata kelas 48, pada siklus II nilai rata-rata kelas 64, dan pada siklus III nilai rata-rata kelas 81.Sehingga pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 7.81 %, pada siklus II naik menjadi 44,82 % , dan pada sikus III mengalami peningkatan sebesar 26,32 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
���
�
ABSTRACT
Erfana Nurhidayah. Improving Understanding of the concept of shine energy in the Natural science subject Matter though Quantum Learning Model of the students in Grade II of state Primary school of Karanganyar 03, Weru, Sukoharjo in the Academic Year 2011. skripsi, Surakarta: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University.
The purpose of this research is to improve understanding of the concept of heat energy in the Natural Science subject matter through quantum learning model of the students in Grade II of state Primary school of Karanganyar 03, Weru, Sukoharjo, in the academic year of 2010/2011.
A classroom action research method with three cycles. The subjects of the research were 38 students in Grade II of State Primary School of Karanganyar 03, Weru, Sukoharjo, in the acadernic year of 2010/2011. Its data were gathered through observation, in-depth interview, document analysis, and test.
The results of the analysis show that: the implementation of the quantum learning model can improve understanding of the concept of shine energy as indicated by the improvement of the class average score achievement. The score achievement indicates that the students had improvement in understandin of defining, identifying, grouping, and applying the concept of heat energy in daily life. The improvement can be seen from the average improvement of the learning result in each cycle. In the early condition, the average score is, 42. In cycles I, II, and III the average scores are 48, 64, and 81 respectively. So that, in cyclec I the improve is 7.81 , in cyclec II the improve is 44.82, and in cyclec III the improve is 26.32.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
����
�
MOTTO
”Hai orang-orang yang beriman,bersiap-siagalah kamu,dan majulah (ke medan
pemahaman konsep energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aji Wasito dengan judul
peningkatan kemampuan kognitif pada pembelajaran IPA melalui metode
kuantum pada siswa kelas 1V SD N Sapen 03, kecamatan mojolaban kabupaten
sukoharjo tahun 2009/2010.Menyimpulkan dengan model pembelajaran kuantum
dapat mengatasi hambatan-hambatan siswa dalam kemampuan
kognitifnya,sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Adapun persamaan penelitian saya dan Istichomah serta Aji Wasito adalah
pada variabel X yaitu penggunaan model pembelajaran Kuantum. Perbedaan pada
penelitian kami adalah pada variabel Y. Pada penelitian saya variabel Y,
penguasaan konsep energi cahaya, sedangkan Istichomah variabelnya pemahaman
konsep energi panas, dan Aji Wasito variabelnya tentang peningkatan kemampuan
kognitif pada pembelajaran IPA.
C. Kerangka Berfikir
Pada pembelajaran IPA, khususnya pemahaman tentang”Konsep Energi
Cahaya, dikelas II SD Negeri Karanganyar 03 hasilnya belum sesuai dengan yang
diharakan. Hal ini akan terlibat dari belum tercapainya Kriteria Ketuntasan
Minimal pada materi tersebut. Berdasarkan pengamatan, hal ini akan terjadi
karena model pembelajaran yang digunakan kurang sesuai, dalam arti guru belum
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran (konvensional). Semua itu
menyebabkan rendahnya kemampuan siswa tentang “Konsep Energi Cahaya”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ��
Apabila hal ini dibiarkan terus menerus, maka lama kelamaan akan merugikan
siswa. Prestasi mereka akan semakin menurun.
Melihat kejadian tersebut, peneliti mempunyai alternativ untuk melakukan
tindakan guna meningkatkan pemahaman siswa tentang “Konsep Energi Cahaya”.
Upaya yang akan dilakukan peneliti yaitu dengan merubah model pemebelajaran
lama dengan model yang baru. Model pembelajaran yang digunakan dalam rangka
meningkatkan pemahaman tentang “Konsep Energi Cahaya” pada siswa kelas II
adalah model pembelajaran Kuantum. Penggunaan model pembelajaran kuantum
anak akan merasakan gembira, serta mendapatkan pengetahuan, keterampilan
dalam pengalaman belajarnya. Untuk meningkatkan pemahaman proses
pembelajaran melalui percobaan-percobaan pembelajaran dapat membantu siswa
dalam hal belajar pengamatan dan praktikum permulaan. Penggunaan model
pembelajaran yang dikemas sedemikian rupa akan menimbulkan daya tarik sendiri
bagi yang menggunakannya. Kegiatan belajar dan mengajar dengan menggunakan
model pembelajaran kuantum proses pembelajaran dapat menciptakan suasana
belajar yang menarik dan materi akan terkesan pada diri siswa. Hal ini siswa akan
menjadi lebih jelas dalam menerima materi yang disampaikan guru, sehingga hasil
belajar IPA lebih meningkat. Dalam model pembelajaran ini terdapat beberapa
siklus guna mengamati perkembangan kemajuan siswa. Pada setiap siklus
dilakukan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus yang dilakukan
disesuaikan dengan kebutuhan sampai dengan pembelajaran dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ��
Berdasarkan uraian di atas, secara skematis kerangka alur berfikir
dapat dilihat pada gambar I
Gambar I : Alur Kerangka Berfikir
Kondisi awal
Tindakan
Kondisi akhir
Guru belum menggunakan model pembelajaran kuantum
Pemahaman konsep energi cahaya rendah
Guru menggunakan model pembelajaran
kuantum
Siklus I 1. Meningkatkan pemahaman
konsep energi cahaya 2. Mendemonstrasikan perambatan
cayaha menggunakan model pembelajaran kuantum
Siklus III 1. Meningkatkan pemahaman
konsep energi cahaya 2. Mendemonstrasikan perambatan
cayaha menggunakan model pembelajaran kuantum
Siklus II 1. Meningkatkan pemahaman
konsep energi cahaya 2. Mendemonstrasikan perambatan
cayaha menggunakan model pembelajaran kuantum
Di duga melalui model pembelajaran kuantum
meningkatkan pemahaman konsep energi cahaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
D. Hipotesis penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah di uraikan
diatas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Penerapan model pembelajaran kuantum dapat meningkatkan pemahaman Konsep Energi Cahaya pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SDN Karanganyar 03 Weru Sukoharjo tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Karanganyar 03
Weru Sukoharjo. Alasan pemilihan tempat ini karena sekolah ini sebagai tempat
mengajar peneliti sehingga dengan pertimbangan tempat mengajar dan data-data
yang diperlukan mudah didapatkan serta peneliti dapat secara langsung
menggunakan data-data yang ada sebagai pertimbangan untuk langkah atau
tindakan selanjutnya. Dipilih kelas II karena peneliti melihat bahwa pembelajaran
IPA di kelas II, siswanya kurang berminat dalam mengikuti kegiatan belajar-
mengajar.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan Selama enam bulan, yakni bulan Mei-Juni
2011. Dengan rincian waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel
1 hal 90.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek penelitian siswa dan guru
kelas II SD Negeri Karanganyar 03 Weru Sukoharjo. Dalam pembelajaran IPA
pokok bahasan panas. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 38 anak, dengan perincian
laki-laki 14 anak dan Perempuan 24 anak.
C. Sumber Data
Data atau informasi yang penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian
ini sebagian besar berupa data kualitatif. Data atau informasi tersebut digali dari
berbagai sumber dan jenis yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Data primer yaitu siswa kelas II dan Informasi dari guru kelas II Sekolah
Dasar Negeri Karanganyar 03 Weru Sukoharjo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
2. Data sekunder yaitu arsip yang berupa nilai,raport dan tes hasil belajar
serta kegiatan belajar mengajar di kelas II Sekolah Dasar Negeri
Karanganyar 03 Weru Sukoharjo dan proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesusai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitian, diperlukan alat dan metode untuk mendapat data yang tepat dan
objektif. Penetapan metode pengumpulan data berdasarkan pada tujuan penelitian
yang akan dicapai juga berdasar pada kebutuhan dan sumber data. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto,Observasi adalah mengamati atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Kegiatan
yang dilakukan adalah melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi
ketika tindakan berlangsung.
Dalam melakukan pengamatan ini, peneliti mencatat sedikit demi sedikit
apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat, serta mengamati jalannya
proses pembelajaran berlangsung. Selain mengamati proses pembelajaran yang
berlangsung juga mengamati kerja guru dalam mengelola kelas. Observasi siswa
difokuskan pada hasil belajar IPA selama proses pembelajaran berlagsung.
Sedangkan observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam
menerapkan pembelajaran kuantum. Hasil observasi didiskusikan bersama guru
pengampu untuk kemudian dianalisis bersama untuk mengetahui berbagai
kelemahan ataupun kelebihan dalam penerapan pembelajaran kuantum yang telah
dilakukan untuk kemudian diupayakan solusinya. Solusi yang telah disepakati
bersama antara peneliti dan guru pengampu dapat dilaksanakan pada siklus
berikutnya. Observasi terhadap guru difokuskan pada perilaku guru saat mengajar,
observsi ini difokuskan pada perilaku para siswa sebelum tindakan dan ketika
tindakan berlangsung berkaitan dengan peningkatan hasil belajar IPA pada konsep
energi cahaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
2. Dokumentasi
Suharsimi Arikunto (1997:206) menyatakan,Dokumentasi adalah suatu
proses pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel.Teknik ini digunakan
untuk mengumpulkan data-data tertulis, serta digunakan sebagai gambaran secara
lengkap tentang dokumen dan arsip. Dokumen atau arsip, yang berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai, kriteria ketuntasan minimal, silabus dan
program semester, daftar hadir siswa hasil pekerjaan siswa dan buku analisis
penilaian dan arsip-arsip lain yang dimiliki guru kelas II.
3. Tes
Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang
diperoleh siswa atau seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap energi
cahaya. Syarat tes yang baik adalah harus memiliki 2 hal yaitu validasi dan
reabilitas.Validitas mencakup 4 hal yaitu : validitas isi, validitas susunan, validitas
bandingan, validitas ramalan. Tes dilakukan sebelum dilaksanakan pembelajaran
kuantum dan sesudahnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui peningkatan
pemahaman siswa terhadap energi cahaya pada pembelajaran sebelum
menggunakan model kuantum maupun sesudahnya. Materi tes berisi tentang
“Energi Cahaya”.
E. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalam model
diskriptif komparatif yaitu membandingkan antar siklus. Menurut Sarwiji
Suwandi (2009:143)”Apabila jumlah indikator dari suatu KD yang telah tuntas
lebih dari 50%,peserta didik dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti
remedial untuk KD yang belum tuntas.Sebaliknya,apabila nilai indikator dari
suatu KD lebih kecil dari kriteria ketuntasan,dapat dikatakan peserta didik belum
menuntaskan indikator tersebut”.
F. Indikator Pencapaian
Menurut Sarwiji Suwandi (2009:72) indikator kinerja merupakan rumusan
kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
keberhasilan atau keefektifan penelitian.Indikator keberhasilan dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai > 62 atau
jumlah siswa yang belajar tuntas meningkat.Hal tersebut berdasarkan Standar
Ketuntasan Minimum di SD Karanganyar III untuk mata pelajaran IPA.Indikator
Kerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan penguasaan
Energi Cahaya malalui model Pembelajaran Kuantum pada siswa kelas II di SD
Karanganyar III 2010/2011.Indikator Keberhasilan tindakan ini dirumuskan di
dalam table 2 sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
Tabel 2.Indikator Keberhasilan Tindakan Penelitian untuk Aspek Kualitas Proses
Indikator
Keberhasilan
Aspek yang
diukur
Target Capaian Cara mangukur
1.Proses
pembelajaran
2.Hasil
Penbelajaran
Kualitas Proses
Kemampuan
konsep energi
cahaya
1.Siswa menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti pembelajaran IPA,khususnya pada pokok bahasan energi cahaya. 2.Siswa bersemangat dalam pembelajaran dan berani mengemukakan pendapat.�
85% dari seluruh
siswa
memperoleh nilai
> 62 atau jumlah
siswa yang
belajar tuntas
meningkat
Diamati pada saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi oleh peneliti dan dihitung jumlah siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA pada pokok bahasan energi cahaya.
Tes
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus untuk
mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya penguasaan IPA di
Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kranganyar 03 Weru Sukoharjo, dilakukan
observasi terhadap kegiatan pembelajaran. Tindakan yang tepat dalam
meningkatkan prestasi belajar IPA yaitu melalui model pembelajaran kuantum.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
1. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan pemantauan keadaan siswa yang akan diteliti dan
mempersiapkan semua instrumen. Pada penelitian tindakan kelas ini,
digunakan 6 instrumen yaitu:
a. Silabus
b. Rencana Pembelajaran
c. Media Pembelajaran
d. Lembar Observasi Siswa
e. Lembar Observsi Guru
f. Alat Evaluasi (tes)
2. Pelaksanaan
a. Siklus I
1) Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyiapkan
materi untuk siklus I.
2) Tindakan
Proses tindakan dalam siklus I adalah:
a) Satu atau dua hari sebelum proses belajar dan mengajar
berlangsung member tugas kepad asiswa untuk membaca dn
mempelajari materi tentang “Energi Cahaya”.
b) Siswa mengamati demonstrasi alat-alat yang menghasilkan Energi
cahaya di depan kelas.
c) Siswa diberi tugas untuk mengemukakan gagasan atau ide dari
informasi demonstrasi. Kemusian siswa melakukan percobaan I
besama kelompoknya, sebagai hasil diskusi bersama kelompoknya.
d) Siswa mencoba mempresentasikan hsil diskusi kelompoknya
mengenai masalah yang dibahas dari percobaan tersebut tentang
materi energi cahaya dan siswa yang lain dapat memberikan
tanggapan dari hasil presentasi yang telah disampaikan oleh
temannya tadi.
3) Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
Observsi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dn guru selama
proses pembelajaran berlangsung.
4) Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis
sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk
memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan
data yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang
dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan siklus berikutnya.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan
menyampaikan materi untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi pada
siklus I.
2) Tindakan
Proses tindakan dalam siklus II adalah:
a) Siswa diberi tugas untuk mengungkapkan pengalamannya
mengenai “Energi Cahaya” yang telah dijelaskan oleh guru.
b) Siswa melakukan sebuah percobaan ke II bersama kelompoknya
sebagai hasil pengamatan dan diskusi dalam kelompoknya
mengenai energi cahaya dan memahami proses perambatan cahaya.
c) Siswa mencoba mempresentasikan hasil percobaan tersebut dan
diskusi dalam kelompoknya mengenai “Energi Cahaya” dn
memahami proses perambatan panas dan siswa yang lain dapat
memberikan tanggapan dari hasil presentasi yang telah
disampaikan oleh temannya tadi.
d) Guru menjelaskan dan member penguatan tentang materi energi
cahaya dengan pembelajaran kuantum yang telah dibuat oleh guru
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ��
3) Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama
proses pembelajaran berlangsung.
4) Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta
dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah
dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Hasil
analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan
sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
c. Siklus III
1) Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Pembelajaran (RP) dan menyampaikan
materi untuk siklus III berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.
2) Tindakan
Proses tindakan dalam siklus III adalah:
a) Siswa melakukan percoban ke-3 bersama kelompoknya sebagai hasil
pengamatan dan diskusi dalam kelompoknya tentang energi cahaya
dan memahami proses perambatan cahaya.
b) Siswa membuat sebuah laporan sementara dengan kelompoknya
sebagai hasil percobaan.
c) Siswa mencoba mempresentasikan hasil percobaan tersebut dan
diskusi dalma kelompknya mengenai “Energi Panas” dan memahami
proses perambatan cahaya dan siswa yang lain dapat memberikan
tanggapan dari hasil presentasi yang telah disampaikan oleh temannya
tadi.
d) Guru menjelaskan dan member penguatan tentang materi energi
cahaya dan proses perambatan cahaya dengan pembelajaran kuantum
yang telah dibuat oleh guru tersebut.
3) Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ��
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-
aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
4) Analisis dan Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis,
sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk
memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data
yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang dilaksanakan
dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
Berdasarkan Uraian diatas maka dapat dibuat prosedur penelitian seperti gambar berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
� ���
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD negeri
Karanganyar III yang beralamat di dukuh Tlemek RT 02/04 desa karanganyar
kecamatan Weru kabupaten Sukoharjo.Sekolah dasar negeri karanganyar 03 ini
berdiri pada tanggal 1 juli 1977.Sekolah ini letaknya sangat strategis yaitu dengan
jalan umum sehingga memudahkan siswa menuju ke sekolah ini.Sekolah dasar
negeri Karanganyar 03 ini mempunyai jumlah siswa terbanyak kedua dalam satu
kecamatan,dengan jumlah siswa keseluruhan dari kelas 1 hingga kelas 6 sebanyak
193 siswa.Selaku kepala sekolah Bp.Tolu Winarto yang membawahi 13 guru dan
karyawan.Sekolah sekolah dasar negeri karanganyar 03 mempunyai 1 ruang
guru,1 ruang kepala sekolah yang menyatu dengan ruang guru.Sekolah ini juga
mempunyai 6 ruang kelas,1 ruang UKS,1 ruang perpustakaan,1 ruang komputer
dan 1 aula sebagai gedung pertemuan.Aula di sekolah dasar negeri 03 menjadi
satu-satunya tempat pertemuan dan acara-acara penting se-Kecamatan Weru,
karena hanya sekolah ini yang mempunyai gedung pertemuan.
Halaman sekolahnya cukup luas, dikelilingi oleh bermacam-macam
tumbuhan yang memberikan kesejukan di sekolah ini.Fasilitas yang ada di
sekolah ini kurang memadai. Berbagai jenis alat peraga untuk berbagai mata
pelajaran yang tersedia kurang lengkap.Alat peraga tersebut tidak dimanfaatkan
oleh guru dengan baik dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas II SD Negeri Karanganyar III..
Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan: Pertama, peneliti
merupakan guru wiyata bakti di SD Negeri Karanganyar III. Kedua, sekolah
tersebut belum pernah digunakan sebagai objek penelitian yang serupa sehingga
terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Ketiga, berdasarkan hasil observasi
peneliti di lapangan terdapat permasalahan dalam pembelajaran IPA khususnya
materi energi cahaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Karakter siswa-siswi kelas II tempat penelitian tidak jauh berbeda
dengan kelas lain. Kebanyakan siswa menganggap IPA sebagai suatu mata
pelajaran sulit, sehingga penguasaan konsep energi cahaya belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan sekolah pada awal semester.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA juga kurang optimal. Siswa masih
banyak tergantung pada guru dalam memecahkan masalah konsep energi cahaya.
Hal itu menyebabkan rendahnya penguasaan konsep energi cahaya siswa pada
mata pelajaran IPA. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan
penelitian di kelas II. Peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kuantum yang
dapat meningkatkan penguasaan konsep energi cahaya pada siswa kelas II.
Dengan penelitian ini diharapkan siswa Sekolah Dasar Negeri
Karanganyar III lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar IPA, sehingga
penguasaan konsep energi cahaya siswa kelas II meningkat.
2. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan observasi pada siswa kelas II SD Negeri Karanganyar III,
tahun pelajaran 2010/2011 pada materi energi cahaya.
Berdasarkan hasil observasi sebelum melakukan tindakan, masih
terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain:
a. Pembelajaran yang digunakan Guru
Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional dalam proses
pembelajaran sehingga pembelajaran tidak berjalan seimbang antara guru dengan
siswa, dan dimana segala proses belajar mengajar berpusat pada guru sehingga
penguasaan konsep energi cahaya rendah.
Guru kurang menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga siswa kurang
berani mengajukan pertanyaan maupun mengungkapkan gagasannya. Guru masih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional. Guru belum
mengembangkan pembelajaran yang menarik yang dapat mengoptimalkan
kreativitas dan keaktifan siswa. Guru selama ini lebih mementingkan hasil akhir
pelajaran bukan proses pembelajaran.
b. Teknik Menginteraktifkan Siswa
Kebiasaan lama mengajar, ketergantungan guru pada buku LK dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar yaitu guru hanya meminta siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas yang ada dalam buku LK. Dengan cara seperti ini
kegiatan pembelajaran konsep energi cahaya seolah-olah hanya berada pada
tataran kognitif sedangkan aspek psikomotorik yang seharusnya menjadi fokus
pembelajaran konsep energi cahaya tidak mempeoleh proporsi yang seharusnya.
Dalam proses belajarpun hanya terlihat interaksi dua arah, yaitu antara
guru dengan siswa saja. Guru tidak menciptakan interaksi antara siswa dengan
siswa atau siswa dengan kelompok. Sehingga siswa ragu-ragu dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan ,
c. Permasalahan yang ditemui pada diri siswa.
Siswa kurang aktif pada saat kegiatan pembelajaran, cenderung tidak
serius dan tidak memperhatikan saat guru sedang memaparkan materi pelajaran,
tidak berani tampil di depan kelas, siswa kurang antusias dalam menjawab
pertanyaan guru, dan siswa cenderung menunjukkan sikap jenuh dan bosan pada
pembelajaran yang diterapkan guru, dilihat dari sikap siswa yang asyik bermain
sendiri ataupun mengobrol dengan teman.
Rendahnya penguasaan konsep energi cahaya cacah siswa kelas II yang
ditunjukkan dari nilai ulangan mengenai penguasaan konsep energi cahaya yaitu
dari 38 siswa hanya 5,26 % atau 2 siswa yang mendapat nilai di atas sama dengan
batas KKM. Sedangkan 94,73 % atau 36 siswa berada di bawah batas KKM yaitu
62.
Fakta hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa kelas
II di SD Negeri Karanganyar 03 mendapatkan nilai rendah pada materi pokok
konsep energi cahaya. Dengan demikian konsep energi cahaya siswa kelas II SD
N Karanganyar III perlu ditingkatkan. Data nilai tersebut dilihat dalam lampiran 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Berdasarkan hasil nilai belajar siswa pada lampiran 2 di halaman 72,maka
dapat dibuat table seperti berikut:
Tabel 4.1. Frekuensi Data Nilai Tes Siswa sebelum Tindakan
Nomor Rentang Nilai Frekuensi(fi) Nilai Tengah
(fi) x (xi) Prosentase
1 20 –28 1 24 24 2,63 %
2 29 – 37 6 33 198 15,7 %
3 38 – 46 16 42 672 39,47 %
4 47 – 55 10 51 510 21,05%
5 56 – 64 2 60 180 2,63 %
6 65 – 73 3 69 207 7,89 %
Jumlah 38 555 1791 100 %
Berdasarkan tabel 3. maka dapat digambarkan pada grafik.
KKKK1
Gambar 5. Grafik Nilai Tes Siswa sebelum Tindakan
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan
tindakan, siswa kelas II SD Negeri Karanganyar 03 banyak siswa yang
memperoleh di bawah batas nilai KKM yaitu 62. Data ketuntasan belajar pada
kondisi awal dapat diketahui pada tabel di bawah ini.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
nilai tengah
frek
uen
si
24 33 42 51 60 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes sebelum Tindakan
No
Ketuntasan
Jumlah Siswa
Pra Siklus
Jumlah Persen
1 Tuntas 3 7,89 %
2 Tidak Tuntas 35 92,11 %
Jumlah 38 100 %
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan
tindakan, siswa kelas II SD Negeri Karanganyar 03 sebanyak 38 siswa hanya 3
siswa atau 7,89 % yang memperoleh nilai di atas sama dengan batas nilai KKM.
Sebanyak 35 siswa atau 92,11 % memperoleh nilai di bawah batas nilai KKM
yaitu 62.
Hasil rata-rata nilai tes sebelum dilakukan tindakan dapat ditujukkan
dalam tabel berikut :
Tabel 4.3 Hasil rata-rata nilai tes sebelum dilakukan tindakan
No Keterangan Tes Awal
1 Nilai terendah 20
2 Nilai tertinggi 65
3 Rata-rata nilai 42
4 Siswa belajar tuntas 7,89 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Untuk memperjelas hasil rata-rata nilai tes sebelum dilakukan tindakan
dapat digambarkan dalam grafik berikut ini
Gambar 6. Grafik Nilai Rata-rata Nilai Tes Siswa sebelum Tindakan
Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara bahwa
penguasaan konsep energi cahaya oleh siswa kelas II SD Negeri Karanganyar 03
masih kurang. Adanya. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru
untuk melaksanakan pembelajaran energi cahaya melalui Model Pembelajaran
Kuantum.Dan nila
3. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan
Deskripsi data pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari deskripsi tindakan siklus I,deskripsi tindakan siklus II, dan deskripsi
tindakan siklus III setiap siklus 2 kali pertemuan masing- masing terdiri atas 4