Top Banner
Peningkatan Nilai Tukar Petani..... 199 PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI INTENSIFIKASI TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN TOLITOLI IMPROVED EXCHANGE RATE FARMERS THROUGH RICE FIELD CROP INTENSIFICATION IN TOLITOLI Hasia Marto & Nursida K Bantilan, Email. [email protected] Badan Diklat Litbang Kabupaten Tolitoli. Sulawesi Tengah Kode Post 9451 ABSTRACT Farmer Trade Rate (NTP) is a comparison of the price index received by farmers at the price paid by farmers, is one indicator measure the welfare of farmers. NTP analysis in general has been conducted in various regions but the specific NTP Anesthesia of Rice Fields has not been studied in Indonesia including in Central Sulawesi, which only counts NTP food crops with the acquisition of NTP <100. The purpose of this study is to know and analyze (a) factor cost of seed, fertilizer, pesticide, labor wage, clothing, board, health, education, food, acceptance and use of fertilizer applied to Farmer Farmer Value, (b) Farmer Value of Farmer by applying intensification system of paddy rice, (c) Differences in NTP of paddy field of organic and inorganic fertilizer users The type of this research is descriptive quantitative approach, do in 2015 until 2016. The sample of 234 farmers of the total 4600 rice farmer population in Tolitoli using Slovenian formula. The results showed that all the factors studied had significant effect on NTP, except the cost of pesticide and health. The value of NTP by using organic fertilizer 116.73 so that farmers classified prosperous. Be found significant difference between the value of NTP using organic fertilizer with an-organic (116.73 > 113.18). Keywords: Farmers Exchange Rate, Agricultural Intensification, Organic Fertilizer ABSTRAK Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbadingan indeks harga yang diterima petani dengan harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator mengukur kesejahteraan petani. Analisis NTP secara umum telah dilakukan di berbagai daerah namun anasilis NTP khusus Padi Sawah belum ada yang meneliti di Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah, yang ada hanya menghitung NTP tanaman pangan dengan perolehan NTP < 100. Tujuan penelitian ini, mengetahui dan menganalisis (a) faktor biaya bibit, pupuk, pestisida, upah kerja, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, pangan, penerimaan dan penggunaan pupuk yang digunakan terhadap Nilai Tukar Petani (NTP), (b) Besar Nilai Tukar Petani dengan menerapkan sistem intensifikasi pertanian padi sawah, (c) Perbedaan NTP padi sawah pengguna pupuk organik dan an-organik. Jenis penelitian ini deskriktif pendekatan kuantitatif, dilakukam pada tahun 2015 sampai 2016. Sampel penelitian 234 orang petani dari total 4600 populasi petani padi sawah di Kabupaten Tolitoli menggunakan rumus Sloven. Hasil penelitian menunjukkan Semua faktor yang diteliti berpengaruh nyata dan signifikan terhadap NTP, kecuali biaya
13

PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

May 30, 2019

Download

Documents

halien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

199

PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI

INTENSIFIKASI TANAMAN PADI SAWAH

DI KABUPATEN TOLITOLI

IMPROVED EXCHANGE RATE FARMERS THROUGH RICE FIELD CROP

INTENSIFICATION IN TOLITOLI

Hasia Marto & Nursida K Bantilan,

Email. [email protected]

Badan Diklat Litbang Kabupaten Tolitoli. Sulawesi Tengah Kode Post 9451

ABSTRACT

Farmer Trade Rate (NTP) is a comparison of the price index received by farmers at the price

paid by farmers, is one indicator measure the welfare of farmers. NTP analysis in general has

been conducted in various regions but the specific NTP Anesthesia of Rice Fields has not

been studied in Indonesia including in Central Sulawesi, which only counts NTP food crops

with the acquisition of NTP <100. The purpose of this study is to know and analyze (a) factor

cost of seed, fertilizer, pesticide, labor wage, clothing, board, health, education, food,

acceptance and use of fertilizer applied to Farmer Farmer Value, (b) Farmer Value of

Farmer by applying intensification system of paddy rice, (c) Differences in NTP of paddy field

of organic and inorganic fertilizer users The type of this research is descriptive quantitative

approach, do in 2015 until 2016. The sample of 234 farmers of the total 4600 rice farmer

population in Tolitoli using Slovenian formula. The results showed that all the factors studied

had significant effect on NTP, except the cost of pesticide and health. The value of NTP by

using organic fertilizer 116.73 so that farmers classified prosperous. Be found significant

difference between the value of NTP using organic fertilizer with an-organic (116.73 >

113.18).

Keywords: Farmers Exchange Rate, Agricultural Intensification, Organic Fertilizer

ABSTRAK

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan perbadingan indeks harga yang diterima petani dengan

harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator mengukur kesejahteraan petani.

Analisis NTP secara umum telah dilakukan di berbagai daerah namun anasilis NTP khusus

Padi Sawah belum ada yang meneliti di Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah, yang ada

hanya menghitung NTP tanaman pangan dengan perolehan NTP < 100. Tujuan penelitian ini,

mengetahui dan menganalisis (a) faktor biaya bibit, pupuk, pestisida, upah kerja, sandang,

papan, kesehatan, pendidikan, pangan, penerimaan dan penggunaan pupuk yang digunakan

terhadap Nilai Tukar Petani (NTP), (b) Besar Nilai Tukar Petani dengan menerapkan sistem

intensifikasi pertanian padi sawah, (c) Perbedaan NTP padi sawah pengguna pupuk organik

dan an-organik. Jenis penelitian ini deskriktif pendekatan kuantitatif, dilakukam pada tahun

2015 sampai 2016. Sampel penelitian 234 orang petani dari total 4600 populasi petani padi

sawah di Kabupaten Tolitoli menggunakan rumus Sloven. Hasil penelitian menunjukkan

Semua faktor yang diteliti berpengaruh nyata dan signifikan terhadap NTP, kecuali biaya

Page 2: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

200

pestisida dan kesehatan. Besarnya nilai NTP dengan menggunakan pupuk organik 116.73

sehingga petani tergolong sejahtera. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai NTP

yang menggunakan pupuk organik dengan an-organik (116.73>113.18).

Kata kunci: Nilai Tukar Petani, Intensifikasi Pertanian, Pupuk Organik

PENDAHULUAN

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor atau lapangan usaha pendukung

perekonomian Indonesia. Berdasarkan hasil sensus pertanian (ST) 2013 oleh Badan Pusat

Statistik (BPS: 2013) mencatat bahwa kontribusi sektor pertanian selama sepuluh tahun

terakhir mengalami penurunan dan menempati peringkat ketiga setelah sektor industri

pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Dalam pembangunan nasional

peranan sektor pertanian antara lain sebagai penyedia kebutuhan pangan pokok, pembentuk

devisa (melalui ekspor), dan penampung tenaga kerja khususnya di daerah pedesaan.

Target pembangunan pertanian pusat / nasional, yakni: pencapaian swasembada

pangan dan swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai

tambah, daya saing, ekspor, dan peningkatan kesejahteraan petani.

Sektor pertanian padi sawah merupakan sektor yang menentukan perekonomian di

Indonesia demikian halnya di Kabupaten Tolitoli, karena sebagian besar mempunyai mata

pencaharian dengan bercocok tanam (profil daerah Kabupaten Tolitoli, 2014). Kebijakan

pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan petani mempunyai arti yang sangat strategis.

Salah satu alat ukur daya beli petani yang mencerminkan tingkat kesejahteraan petani, telah

dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan diformulasikan dalam bentuk Nilai

Tukar Petani (NTP), indeks NTP merupakan salah satu indikator yang dipakai untuk

mengukur nilai tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam

berproduksi dan mengkonsumsi barang dan jasa untuk keperluan rumah tangga. NTP

berdampak ganda (Supriyati et al., 2001) tidak saja dalam peningkatan partisipasi petani dan

produksi dalam menggairahkan perekonomian pedesaan, penciptaan lapangan pekerjaan di

pedesaan dan menumbuhkan permintaan produk nonpertanian, tetapi juga diharapkan akan

mampu mengurangi perbedaan (menciptakan keseimbangan) pembangunan antar daerah

(desa-kota), maupun antar wilayah serta optimalisasi sumber daya nasional. Upaya

peningkatan NTP telah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yakni

melalui subsidi pupuk, penyuluhan, dan juga pemberian modal. Namun semua itu belum

dapat meningkatkan NTP sesuai yang diharapkan.

Kajian tentang NTP telah dilakukan

Orientasi pembangunan pertanian ke arah perbaikan kesejahteraan petani, maka sangat

relevan untuk mengkaji nilai tukar petani (NTP) sebagai salah satu indikator tingkat

kesejahteraan petani dan keadaan perekonomian pedesaan serta usaha-usaha perbaikan NTP.

(Setiani, et al, 2007). Nilai Tukar Petani (NTP) ditafsirkan sebagai penanda (indikator)

kesejahteraan petani. Konsep pengukuran NTP memang amat sederhana, diukur sebagai rasio

indeks harga yang diterima dan indeks harga yang dibayar petani, sehingga mudah dipahami

masyarakat umum. NTP sama dengan perbandingan indeks harga yang di terima petani

dengan indeks harga yang dibayar petani artinya indeks yang diterima petani (it) dengan

indeks harga yang dibayar petani di daerah pedesaan (ib). Hubungan NTP dengan tingkat

Page 3: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

201

kesejahteraan petani sebagai produsen secara nyata terlihat pada posisi (it) yang berada pada

pembilang (enumator) dari angka NTP. Apabila harga produk pertanian naik, dengan asumsi

volume produksi tidak berkurang, maka penerimaan atau pendapatan petani dari hasil

panennya juga akan bertambah. Perkembangan harga yang ditunjukan itu merupakan sebuah

indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan.

Oleh karena itu untuk melihat tingkat kesejahteraan petani secara utuh perlu juga

dilihat sisi yang lain yaitu perkembangan jumlah pengeluaran/pembelanjaan, baik untuk

kebutuhan konsumsi maupun produksi, petani sebagai produsen dan juga sebagai konsumen

dihadapkan pada pilihan dalam mengalokasikan pendapatannya, yaitu pertama untuk memenuhi

kebutuhan pokok (konsumsi) demi kelangsungan hidup petani beserta keluargannya. Kedua

pengeluaran untuk produksi pertanian yang merupakan ladang penghidupannya yang mencakup

biaya operasional produksi dan investasi dan pembentukan pasar modal. Untuk ini hanya

mungkin dilakukan apabila kebutuhan pokok petani telah terpenuhi, dengan demikian investasi

dan pembentukan barang modal merupakan faktor penentu bagi tingkat kesejahteraan petani

ditinjau dari NTP.

NTP dapat digunakan sebagai: (1) alat ukur kesejahteraan petani, (2) alat ukur daya

beli petani, (3) penentu harga yang diterima dan penentu harga yang dibayarkan petani. Alat

ukur daya beli petani selintas dapat menunjukkan tingkat kesejahteraannya dirumuskan dalam

bentuk Nilai Tukar Petani (NTP) yang terbentuk oleh keterkaitan yang kompleks dari suatu

sistem pembentuk harga, baik yang harga yang diterima maupun harga yang dibayar petani.

Tingkat kesejahteraan petani yang dipublikasikan oleh badan Pusat Statistik (BPS)

diformulasikan dalam bentuk Nilai Tukar Petani (NTP). Istilah nilai tukar sesungguhnya

mempunyai arti yang luas. Secara umum nilai tukar dapat digolongkan dalam empat

kelompok (Ruauw. E 2010 ), yaitu: (a) Nilai tukar Barter (Barter Terms of Trade), (b) Nilai

Tukar Faktorial (Factorial Term of Trade), (c) Nilai Tukar Pendapatan (IncomeTerms of

Trade) dan (d) Nilai Tukar Petani (Farmers Term of Trade). (Setiani, et al, 2007)

Berdasarkan data Dinas tanaman pangan dan holtikulturan kabupaten Tolitoli 2015

NTP bulan Mei 2015 terjadi penurunan untuk sektor tanaman pangan, holtikultura, dan

perkebunan rakyat. NTP tanaman pangan turun sebesar 3,44 persen, penurunan tajam NTP

tanaman pangan dari 100,80 menjadi 97,33 disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima

oleh kelompok petani padi sawah. Selanjutnya dituliskan bahwa periode waktu antara panen

dan musim gadu (kemarau) menjadi periode transisi bagi petani.

Selanjutnya secara khusus NTP tanaman pangan di Kabupaten Tolitoli bulan

Nopember 2014 mencapai 98,71. Angka ini masih digolongkan belum mencapai tingkat

kesejahteraan petani yang dimaksud (BPS, 2014), hal ini sejalan berdasarkan hasil sensus

pertanian (2013) bahwa kontribusi sektor pertanian mengalami penurunan.

Kajian tentang NTP telah banyak dilakukan di daerah lain bahkan di luar negeri,

peningkatan NTP merupakan penanda dari kesejahteraan petani, namun peningkatan NTP

dengan menggunakan pupuk organik belum pernah dilakukan. Sehingga Intensifikasi

pertanian dengan menggunakan pupuk organik dijadikan pilihan guna meningkatkan NTP,

karena sebagian besar masyarakat di kabupaten Tolitoli merupakan masyarakat agraris yang

berbasis pada sektor pertanian. Maka perlu kajian secara mendalam tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi NTP, besarnya kenaikan NTP dengan insentifikasi menggunakan pupuk

organik, dan mengetahui perbedaan NTP pengguna pupuk organik dan an-organik di

Kabupaten Tolitoli.

Page 4: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

202

METODE

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Tolitoli yang terdiri dari 3 Kecamatan yaitu

Kecamatan Galang, Kecamatan Tolitoli Utara dan Kecamatan Dampal Selatan. Ketiga

kecamatan ini dipilih karena merupakan sentra produksi tanaman padi sawah di kabupaten

Tolitoli, letak geografis ketiga kecamatan tersebut masing-masing, Dampal Selatan berbatasan

dengan Kabupaten Donggala, Tolitoli Utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, dan

Kecamatan Galang terletak pada bagian tengah wilayah kabupaten Tolitoli. Penelitian ini

direncanakan akan dilaksanakan pada musim tanam tahun 2015 – 2016 selama 3 kali musim

panen.

Jumlah populasi 4600 petani padi sawah baik yang menggunakan pupuk organik

ataupun non organik. responden yang akan dijadikan sampel sebanyak 117 orang untuk petani

padi sawah (diberi treatment dengan menggunakan pupuk organik) dan 117 orang petani padi

sawah yang menggunakan pupuk an-organik, pengambilan sampel dengan menggunakan

rumus Slovin (Robert Asnawi., 2014), sebagai berikut:

Dimana

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Dalam pengambilan sampel ini menetapkan batas toleransi kesalahan (error tolerance)

sebesar 0,15 (e =15%) untuk tiap-tiap kecamatan.

Penelitian ini menggunakan data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung

terhadap responden dan skunder data yang di peroleh dari literature pendukung lainnya. Data

dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner, wawancara, observasi/pengamatan dan

dokumentasi serta data sekunder yang ada di kelompok tani. Pengamatan pada proses

produksi digunakan untuk mencocokan kebenaran data yang telah diberikan atau diperoleh

sebelumnya. Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi umum

selama proses produksi sesuai dalam ketentuan sapta usaha tani yang dipilih sebagai sampel.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi data panel.

dengan menggunakan cross section dummy variabel (dummy wilayah) yang menjadi sampel

penelitian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap NTP. Jika NTP < 100

menurun, NTP = 100 impas, NTP>100 surplus.

Estimasi terhadap hubungan satu variabel dependen dengan dua variabel independen dengan

rumus umum: Y = a + bDi +

Dituliskan kembali dengan belas variable independen sebagai berikut:

Y = ao + b1 X1 + b2 X2 +…+b11 X 11D

Keterangan :

Y : Nilai Tukar Petani

X1 : biaya bibit

X2 : biaya pupuk

X3 : biaya pestisida

X4 : biaya upah kerja

Page 5: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

203

X5 : biaya sandang

X6 : biaya papan

X7 : biaya kesehatan

X8 : biaya pendidikan

X9 : biaya pangan

X10 : biaya penerimaan petani

X11 : penggunaan pupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil data skunder, petani di kabupaten Tolitoli dikelompokkan

berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan kelompok tani per 1

Januari 2016 data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dari 10 kecamatan.

Pembagian tersebut yakni, pemula sebanyak 948 kelompok, lanjut 232 kelompok, madya 25

kelompok, dan utama tidak ada di kabupaten Tolitoli. Jumlah petani yang ada di kabupaten

Tolitoli sebanyak 26.283 dengan jumlah gapoktan sebanyak 91 kelompok. Berdasarkan hasil

penelitian yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penyebaran angket

kepada subjek penelitian yang terdapat di kecamatan Tolitoli Utara sebanyak 34 orang,

Galang 43 orang, dan Dampal Selatan 40 orang petani dengan jumlah subjek 234 orang, 117

orang menggunakan pupuk organik dan 117 orang pengguna pupuk an-organik. Analisis

faktor yang berpengaruh terhadap kenaikan NTP di kabupaten Tolitoli disajikan dalam tabel

berikut:

No Variabel Symbol Koefisien regresi (b) T hitung Probability (𝜌) 1 Intercept A 146 6.382 003

2 Bibit X1 227 2.240 .016

3 Pupuk X2 244 2.219 .024

4 Pestisida X3 -153 .896 .371

5 Upah kerja X4 388 2.415 .017

6 Sandang X5 427 2.652 .009

7 Papan X6 276 2.706 .007

8 Kesehatan X7 -195 1.093 .276

9 Pendidikan X8 147 2.822 .012

10 Pangan X9 409 5.631 .009

11 Penerimaan X10 3.297 9.746 .000

12 Dummy X11 509 4.188 .000

R = 0.893

R2

= 0.797

F hitung = 22.02

F Tabel =1.8319

T Tabel =1.9707

Hasil analisis diperoleh nilai F hitung sebesar 22.02. sedangkan nilai F Tabel dengan nilai

1.832 dengan derajat kebebasan (df) residual (sisa) 222 dan df regression (perlakuan) 11,

Page 6: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

204

probability (𝜌) 0.000. Karena F hitung (22.02) > F Tabel (1.832). dengan nilai probability (𝜌) 0.000 < 0.05 itu berarti probabilitas 0.000 < 0.05 maka Ho diTolak dan H1 diterima. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen (Xi) yaitu terdiri dari biaya

bibit (X1), biaya pupuk (X2), biaya pestisida (X3), biaya upah kerja (X4), biaya sandang (X5),

biaya papan (X6), biaya kesehatan (X7), biaya pendidikan (X8), biaya pangan (X9),

penerimaan (X10). Pupuk yang digunakan (X11), berpengaruh nyata terhadap variabel

dependen (Y) yaitu NTP di Kabupaten Tolitoli dengan taraf signifikan 95%. kesimpulannya

model regresi dapat dipakai untuk memprediksi Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten

Tolitoli. Estimasi persamaan linear berganda sebagai berikut:

Y = 0.146 + 0.227X1 + 0.224X2 - 153X3 + 0.388X4 + 0.427X5 + 0.276X6 - 0.195 X7 + 0.147

X8 + 0.409 X9 + 3.297 X10 + 0.509X11

Persamaan estimasi besarnya pengaruh variabel independen (Xi) terhadap variabel

dependen (y) yang ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien regresi ada tabel diperoleh nilai

konstanta sebesar 0.146 dari persamaan faktor yang mempengaruhi NTP di Kabupaten

Tolitoli, artinya bahwa bila faktor independen (Xi) tidak mengalami peningkatan atau sama

dengan nol maka produksi padi sawah di Kabupaten Tolitoli sebesar 0.146ton/ha. Hasil

analisis penggunaan pupuk organik tanotec terhadap kenaikan NTP menunjukkan nilai

sebesar 0.509 artinya NTP dapat di tuliskan kembali persamaan regresi linier dengan variabel

dummy sebagai berikut:

Y=0.146 + 0,509D

Keterangan D = 0 diartikan pengguna pupuk an-organik

D = 1 diartikan pengguna pupuk organik tanotec

Hasil analisis menunjukkan NTP tanpa menggunakan pupuk an-organik dipredisi

Y = 0.145 + 0.509(0) = 0.145

jika menggunakan pupuk organik tanotec dapat dituliskan kembali persamaan:

Y = 0,145 + 0.509(1) = 0.664

Rata-rata NTP setiap musim panen adalah: Jika D = 1 maka diprediksi nilai NTP mengalami

kenaikkan sebesar 0.509 diartikan lebih tinggi NTPnya dibanding pengguna pupuk an-organik

di Kabupaten Tolitoli Penelitian ini sejalan hasil penelitian Hendayana (2001) yang

melaporkan bahwa secara umum faktor yang tidak berpengaruh terhadap peningkatan NTP

adalah faktor konsumsi non pangan seperti faktor sandang dan kesehatan, berbeda dengan

Simatupang (2007) bahwa kenaikan NTP sangat di pengaruhi oleh faktor pendapatan riil

petani. Hal ini sejalan hasil penelitian yang dilakukan Faqita (2016) melaporkan dalam

meningkatkan NTP disentra produksi sawah dengan menggunakan pupuk organik, pendapat

berbeda di kemukakan oleh Tirza (2013), menyatakan bahwa kenaikan NTP dapat di tentukan

oleh harga beras dan hasil produksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi peningkatan NTP melalui sistem sapta usaha dengan penggunaan pupuk

organik di Kabupaten Tolitoli. Tingginya NTP yang di terima petani dengan menerapkan

intensifikasi sapta usaha padi sawah melalui penggunaan pupuk organik tanotec dapat

meningkatkan pendapatan petani.

Hasil peelitian ini juga didukung hasil penelitian May (2013) melaporkan bahwa

secara umum faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan NTP adalah faktor faktor

produksi dan juga faktor harga jual gabah kering yang rendah. Hal ini didukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Budi (2015) yang menyebabkan menurunnya NTP disebabkan

Page 7: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

205

oleh faktor rendahnya hasil produksi pertanian yang ada di sebagian wilayah Indonesia. Ini

dapat dimaknai bahwa hasil produksi berpengaruh terhadap peningkatan NTP.

Penelitian ini menunjukkan bahwa biaya bibit, pupuk, pestisida, upah kerja, papan,

sandang, kesehatan, pendidikan, pangan, penerimaan petani dan pupuk yang digunakan

berpengaruh terhadap NTP. Penerimaan petani dipengaruhi oleh harga jual. harga jual beras

yang dihasilkan memiliki nilai jual lebih tinggi karena memiliki citra rasa yang baik dan juga

aman dari unsur kimia yang membahayakan tubuh. Hasil empirik ini mendukung teori bahwa

produk organik sehat dan aman di konsumsi karena beberapa atribut yang dimilikinya

misalnya tidak mengandung zat kimia, kualitas rasa, fres, penampilan, nutrisi dan keamanan

(Paul dan Rana, 2012) dan kesehatan (Sandalidou et all, 2003).

selama 3 kali musim panen di Kabupaten Tolitoli perkembangan NTP mengalami

peningkatan. Kenaikan NTP pengguna pupuk organik tanotec sebesar 2.84, dimana panen

sebelumnya pada tahun 2015 perolehan NTP 113.89 (Dinas Tanaman Pangan Tolitoli, 2015)

yang dijadikan harga dasar mengalami kenaikan pada panen berikutnya yakni 116.73.

Kenaikan NTP di Kabupaten Tolitoli tidak terlepas dari kenaikan hasil produksi yang

diperoleh petani setelah menggunakan pupuk organik tanotec, selain itu kenaikan NTP juga di

tunjang dengan kenaikan harga beras organik. Rata-rata harga beras organik Rp.9000/kg jika

dijual langsung dari penggilingan, tetapi jika petani menjual sendiri pada konsumen harga

beras organik dapat mencapai harga Rp 15000/kg, sedangkan harga beras pengguna pupuk an-

organik Rp 6500/kg.

Hal ini sejalan dengan hasil analisis BPS (2013) yang digunakan sebagai RPJMN

2015-2019 yang mendefinisikan dan memberi arti NTP > 100 berarti petani mengalami

surplus, harga produksinya naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsi dan biaya produksi,

pendapatan petani lebih baik dibandingkan tingkat pengeluarannya. Hasil penelitian ini juga

sejalan dengan penelitian yang di lakukan Robet (2014) melaporkan hasil perolehan nilai

NTP 107.76 juga dinyatakan surplus meskipun tanpa menggunakan pupuk organik, namun

demikian jika di bandingkan dengan hasil penelitian ini maka terjadi perbedaan perolehan

NTP petani padi sawah. Kenaikan NTP padi sawah di Kabupaten Tolitoli dengan

menggunakan pupuk organik, sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Heryawan

(2016) yang menyatakan bahwa salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan NTP yakni

melalui pemanfaatan pupuk organik. Hal ini juga di dukung oleh hasil penelitian Syam (2008)

yang melaporkan bahwa pupuk organik ramah lingkungan sekaligus dapat meningkatkan

produksi beras organik. Pendapat yang berbeda dikemukakan Saripto (2015) yang

menyatakan bahwa kenaikan NTP merupakan penanda peningkatan perekonomian petani.

Dari hasil analisis tentang NTP dapat peneliti simpulkan, bahwa penerapan

intensifikasi pertanian dengan menggunakan pupuk organik tanotec merupakan salah satu

strategi pemerintah untuk dapat meningkatkan NTP padi sawah di Kabupaten Tolitoli. Hal ini

mendukung teori yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan produksi beras diperlukan

suatu strategi, Mokuwa, at all (2013). Juga pemilihan bibit, Jhun at all (2016).

Page 8: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

206

NTP dengan menerapkan intensifikasi pertanian dengan menggunakan pupuk organik

tanotec dikategorikan surplus dan mengalami peningkatan, berdasarkan hasil analisis dari

masing-masing Kecamatan diperoleh NTP 116,73.

Gambaran NTP padi sawah diKabupaten Tolitoli dengan jumlah responden 234 orang

petani yang menyebar di tiga Kecamatan yang ada di Kabupaten Tolitoli, Hal ini didukung

hasil analisis uji hipotesis menunjukkan nilai F hitung 72.57 > FTabel 19.491 dan sig (2Tailed)

0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara NTP

pengguna pupuk organik dan NTP pengguna pupuk an-organik di Kabupaten Tolitoli.

berdasarkan data tersebut dapat dimaknai bahwa, menggunakan pupuk organik lebih baik

dibanding dengan penggunaan pupuk an-organik pada tanaman padi sawah di Kabupaten

Tolitoli. Dengan demikian menggunakan pupuk organik tanotec merupakan salah satu strategi

pemerintah untuk meningkatkan produksi padi sawah.

Hasil penelitian ini mendukung teori Jhun (2016), yang melaporkan bahwa salah satu

upaya untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan menggunakan strategi yang tepat.

Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan produksi beras dan sekaligus ramah

lingkungan (Syam 2008), meningkatkan harga jual yang tinggi dalam arti memiliki harga

premium (Owusu dan Anifori, 2013), meningkatkan penerimaan petani (Ruauw 2010).

Selain itu pendapat yang berbeda tentang karakteristik beras organik antara lain

produk yang sehat (Paul dan Rana, 2012; Lea dan Worsley, 2005), cita rasa (Paul dan Rana,

2012; Krystallis dan Cryssohoidis, 2005; Lea dan Worsley, 2005),; aman dikonsumsi (Paul

dan Rana, 2012), diproses secara alami (Chen, 2009; Jhun, 2016), Bebas bahan kimia sintetis

(Mesias Diaz et all, 2012; Owusu dan Anifori, 2013), aroma yang khas (Krystallis dan

Crysshoidis, 2005).

115,81

117,53116,84 116,73

112,96

113,81

112,76113,18

Tolitoli Utara Galang Dampal Selatan Kab. Tolitoli

Perbedaan NTP Organik Dan An-Organik

NTP organik NTP An-organik

Hasil Analisis NTP di Kabupaten Tolitoli

Page 9: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

207

KESIMPULAN

Semua faktor yang diteliti berpengaruh nyata dan signifikan terhadap NTP, kecuali

biaya pestisida dan kesehatan. Besarnya nilai NTP dengan menggunakan pupuk organik

116.73 sehingga petani tergolong sejahtera Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai

NTP yang menggunakan pupuk organik dengan an-organik (116.73>113.18).

SARAN

Pemerintah daerah Kabupaten Tolitoli: agar kiranya dapat mensosialisasikan tentang

sistem intensifikasi sapta usaha dengan menggunakan pupuk organik tanotec pada para petani

yang ada di Kabupaten Tolitoli. Dinas terkait untuk memberi penyuluhan kepada petani agar

memanfaatkan pupuk organik tanotec karena sudah terbukti dapat meningkatkan NTP di

Kabupaten Tolitoli. Bagi petani, kiranya dapat menerapkan intensifikasi pertanian padi sawah

dengan menggunakan pupuk organik tanotec guna meningkatkan hasil produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, 2010. Peranan Perbankan Nasional Dalam Pembiayaan Sektor Pertanian di

Indonesia. (online), (htpp://litbang.deptan.go.id/ind/pdf), diakses 2 juli 2014

Mohammad Romdhoni Fajri, Sri Marwanti,Wiwit Rahayu. 2016. Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Petani Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani Padi

di Kabupaten Sragen. Agrista 4(2): 85-94

Achansi,N.A. 2014. Tantangan Baru Ekonomi Politik Indonesia Menghadapi Problema Lokal

dan Tantangan Global. Orasi Ilmiah Guru Besar IPB, 24 September 2014. Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Aulia. 2016. Analisis NTP dan angka harapan Hidup di Sumatera Utara. journal

Agroekonomi,: 16 (1): 78-85

Adhyzal, 2003. Pengertian dan Jenis-Jenis Pasar. Diakses pada tanggal 21 April 2015.

http/www.idshvoong.com/pasar

Asnawi. 2014. Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Model Pengelolaan

Tanaman Terpadu Padi sawah di kabupaten Pesawaran lampung. Jurnal Penelitian

Pertanian terapan. 14(1):14-52

Astuti, 2010 Pengaruh Sistem Pengairan Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas

Beberapa Varietas Padi Sawah (Oryza sativa L.). Media Lembaga Penelitian &

Pengembangan Bogor.

Atjo, 2013. Tiga Faktor yang mempengauhi Nilai Tukar Petani. Media Litbang. Palu

Achadyah Parabawati, 2012. Posisi Nilai Tukar Petani Padi Dengan Nilai Tukar Petani

Komoditas Pangan Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pertanian. 6(7):

17-28.

Aulia, 2016. Analisis Nilai Tukar Petani dan Harapan Hidup di Sumatera Utara. Andalas

Journal of Public Health. 10(2): 162-171

Badan Pusat Statistik, 1995. Diagram Timbangan Indeks Nilai Tukar Petani. Biro Pusat

Statistik. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2014. Indikator Pembangunan Ekonomi Daerah Kabupaten Tolitoli.

Biro Pusat Statistik. Palu

Badan Pusat Statistik. 2015. Ekonomi Daerah Sulawesi Provinsi Sulawesi Tengah Dalam

Angka. Biro Pusat Statistic.Palu.

Page 10: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

208

Budi, 2015. Nilai Tukar Petani, SPI Minta Impor Beras Dihentikan. Berita Bisnis.

Bandung.http bismis.com. diakses 23 April 2015

Burhansyah, 2011. Nilai Tukar Petani dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi di Sentra

Produksi jagung . Kalimantan barat. Jurnal Pembangunan Manusia V (1): 13-21.

Chen, M. F. 2009. Attitude Toward Organic Foods Among Taiwanese as Related to Health

Consciousness, Environmental Attitudes, and The Mediating Effects of Healthy Life

Style. British Food Journal, 111(2): (165-178)

Cepy dan Wangiyana, 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (orixa sativa) di Media

Vertikal dan Entisol pada Berbagai Teknik Pengaturan Air dan Jenis Pupuk (Growth

and Field Rice on Vertisol and Enfisol Media Under Various Irrigation Techniques

and Types of Fertilizers). Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Damardjati D.S dan Made Oka .A. 1992. Evaluation of Urban Consumer Preferences For Rice

Quality Characteristics in Indonesia. In Consumer Demand For Rice Grain Quality.

Eds. L.J.Unnevehr, B.Duff, dan B.O.Juliano. International Rice Research Institute,

Philippines dan International Development Research Centre, Canada 28(6):.59-73.

Dwidjono, 2007. Ketahanan Pangan berbasis Produksi dan Kesejahteraan Petani. Jurnal Ilmu

Pertanian.12(2): 152-154

Dewa K.S Swastika, J. Wargiono, soejitno, dan A. Hasanuddin 2010. Analisis Kebijakan

Peningkatan Produksi Padi Melalui Efisiensi Pemanfaatan lahan sawah Di Indonesia

Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Pusat penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan Bogor.

Dinas Pertanian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, 2011. Rencana Satuan Kerja Dinas

Pertanian 2011 – 2016. Dinas Peranian Provinsi Sulawesi Tengah. Palu.

Direktorat Pangan Dan Pertanian, 2013. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Bidang pangan Dan Pertanian 2015-2019.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional.

Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultur Kab. Tolitoli, 2016. Laporan Akhir Analisis Nilai

Tukar Petani Padi sawah di Kabupaten Tolitoli.: Palu. Dinas Tanaman Pangan Dan

Hortikultura Kab. Tolitoli. Prov Sulawesi Tengah.

Diaz F. , J. M, Pleite, F, M, C. Paz, J. M, M & Garcia, P. G (2012). Consumer Knowledge,

Consumption, and Willingness to Pay For Organic Tomatoes. British food Journal,

114(3): 18-334

Dwidjono H. Darwanto. 2005. Ketahanan Pangan Berbasis Produksi dan Kesejahteraan

Petani. Jurnal Ilmu Pertanian. 12(2): 152-16

Ginting, Rahmanta Ginting, Satia Nagara Lubis, 2013. Faktor-faktor yang Mepengaruhi Nilai

Tukar Petani Ubi Kayu (Studi kasus: Desa Tadukan Raga, Kecamatan Stan Hilir,

Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara). Jurnal Agroteknologi 10(2): 78-

89

Faqita Iqlima Putri. 2016. Nilai Tukar Petani Padi Sawah di Sentra Produksi Padi Sawah

(Studi Kasus: Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

Jurnal Ilmu Pertanian “AGRIUM”. 20(1): 102-111.

Fita Febriana. 2016. Analisis Faktor yang mempengaruhi NTP di Jawa Timur. Jurnal

Agroekonomi .11(1): 45-54

Gujarati, Damodar N. 2003. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta

Page 11: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

209

Hermawan Ahmad, 2016. Kebijakan pemerintah guna meningkatkan NTP di Jawa Barat.

Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics. Jarre, 19(1): 27-32

Ikin Sadikin dkk,2008 Kinerja beberapa indikator kesejahteraan petani padi dipedesaan

Kabupaten Kerawang. BPTP Jawa Barat. Jurnal Iptek Tanaman Pangan. 6(4): 101-

109

Jhun Ahn Chun,at all. 2016. Assessing rice productivity and adaptation strategies for

Southeast Asia under climate change through multi-scale crop modeling. Journal.

Agricultural Systems (143): 14-21

Khrisnasamy, Loganathan., Khan, Faisal., Haddara, Mahmoud., 2005, Development of a Risk

Based Maintenance (RBM) Strategy for a Power Generating Plant, Journal of Loss

Prevention in the Process Industries, 18(3):69-81.

Khusniah. 2016. Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Backpropagation. Jurnal Informatika Mulawarman. 3(1): 121-130.

Krystallis, A & Chryssoidis, G. 2005.Consumers willingness to pay for organic food. Factors

that Effect it and Variation per Organic Product Type Brittish Food. Journal, 107(5):

320-343

Larasati s. Wibowo 2012 Analisis Efisiensi Alokatif Faktor-Faktor Produksi Dan Pendapatan

Usaha tani Padi (oryza sativa l.) (Studi Kasus Di Desa Sambirejo, Kecamatan

Saradan, Kabupaten Madiun). Jurnal Pertanian 10(2) : 152-164.

Lea.E & Worsley,T. 2005. Australian Organic Food Beliefs, Demographics and Values.

British Food Journal. 107(11): 35-48

Masyhuri, 2007 Revitalisasi Pertanian Untuk Mensejahterahkan Petani. Makalah pada

Konpernas XV dan Kongres XIV PERHEPI Surakarta. 27 Mei 2007.

Mears Leon A. 1961. Rice Marketing in the Republic of Indonesia. The Institute for

Economic and Sosial Research. Djakarta School of Economics, University of

Indonesia. Special edition for Bulog. P.T.Pembangunan Djakarta. 477-479

May Salina dkk, 2013 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar petani (studi kasus: Desa

Tadukan Raga, Kecamatan Stin Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera

Utara). Journal. Agrriekonomika. 3(1): 1-7

Mumu TE, 2014. Faktor Indeks Harga pada Nilai Tukar Petani di Provinsi Sulawesi Utara.

Jurnal kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Mesias Diaz, F. J Pleite F, M,-C, Miguel Martinez Paz, J & Gracia, P.G. 2012. Consumer

Knowledge, Consumption and Willingness to Pay For Organic food. British Food

Journal. 114(3): 318-334.

Maleha & Adi Sutanto. 2006. Kajian Konsep Ketahanan Pangan. Jurnal Protein 13(2): 194-

202

Musdalifah, 2011. Analisis Produksi dan Efisiensi Usaha Tani di kabupaten Banjar. Jurnal

Grrobsnis Pedesaan fakultas Pernaian . Universitas Lampung Mangkurat.1(4): 256-

266

Nirmala AR., 2017. Kajian NTP Sebagai Salah Satu Ukuran Menentukan Tingkat

Kesejahteraan Petani. Jurnal Habitat. 2(1):123-131

Owusu, V & Anifori, M, O. 2013. Consumer Willingness to pay Premium for Organic Fruit

and Vegetables in Ghana. International Food Agribusiness Management Review

(IFAMA), 16(1): 152-159

Panglaykim dan Hazil. 1960. Marketing Suatu Pengantar.P.T.Pembangunan. Djakarta.

Page 12: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

210

Peraturan Menteri Pertanian, 2007. Rekomendasi Pemupukan N, P dan K Pada Padi Sawah

Spesifik Lokasi. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Departemen

Pertanian

Pramono J, 2004. Kajian Penggunaan Bahan Organik Pada Padi Sawah Bogor. Jurnal

Penelitian Pertanian Terapan . 14 (1): 44-52

Paul, J & Rana, J, 2012 Consumer Behavior and Purchase Intention for Organic Food. Journal

of Coustomer Marketing, 29(6): 412-422

Pramonosidhi, 1984 Tingkah Laku Nilai Tukar Komoditi Pertanian pada Tingkat Petani

.Kerjasama Puslit Agroekonomi dan Universitas Satya Wacana Salatiga.

Ruauw. E 2010 Nilai Tukar Petani Sebagai Indikator Kesejahteraan Petani. Jurnal Ase .

6(2):1–-8

Rahmat, Muchjidin. 2000. Analisis Nilai Tukar Petani Indonesia. Jurnal pertanian 7(3): 43-51.

Roosgant, at all, 2000. Peran nilai tukar petani dan nilai tukar komoditas dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan petani (studi kasus: Provinsi Jawa Timur). Journal.

Pertanian Litbang Jawa Timur. 33(3)

Rachmad 2001 Analisis Nilai Tukar Petani Indonesia. Journal Litbang Pertanian Manado.

Rudi. 2011. Nilai tukar petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi di sentra produksi

jagung Kalimantan Barat . journal Litbang Kalimantan Barat. 2 (3)

Robet Asnawi, 2014. Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Petani Melalui Penerapan

Model Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah di Kabupaten Pesawaran,

Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan . 14 (1): 44-52

Riyad Muhammad Ilham . 2015. Analisis Komoditas Tanaman Pangan di Sumatera Utara.

Jurnal Ekonomi Kebijakan Publik. 6(1): 36-45 Sadikin dan Kasdi Subgyono, 2008. Kinerja Beberapa Indikator Kesejahteraan Petani Padi

Dipedesaan Kabupaten Karawang, BPTP Jawa Barat.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan (R&D). Alpa

Beta, Jakarta

Suripto, 2015. Analisis Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Kalimantan Barat. Jurnal

Curvanomic., 3(4) : 23-31

Setiani, et al, 2007. Kontribusi Teknologi Usaha Tani dan Aprestasi Pasar Terhadap Nilai

Tukar Petani Di Wilayah Miskin

Siagian, N. 2004. Proses Kemiskinan pada Sektor Pertanian: Jumlah Petani Gurem Semakin

Membengkak. http://www.sinarharapan.co.id Tanggal akses 19 Juli 2014

Simatupang dan Mohammad Maulana 2007 kaji ulang Konsep dan Perkembangan nilai tukar

petani Tahun 2003 – 2006 Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian,

Departemen Pertanian

Simatupang, P. 1992. Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai Tukar Barter Sektor Pertanian. Jurnal

Agroekonomi. 11(1):37-50

Soemartono. 1980. Bercocok Tanam Padi. Yasaguna. Jakarta.

Tirza. 2000. Ekstraksi dan Stabilitas Zat Pewarna dari Katul Beras Ketan Hitam. Buletin

Teknologi dan Industri Pangan,.XI(1):90-108.

Suprijadi, 2002. Pengaruh Pupuk Organik Terhadap Hasil Padi. Dalam. Soejitno et.al. (Eds).

Sistem Produksi Pertanian Ramah Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional.

Optimasi Sistem Produksi Pertanian Ramah Lingkungan Mendukung Ketahanan

Pangan dan Agribisnis. Pusat Peneltian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Page 13: PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI MELALUI … · indikator tingkat kesejahteraan petani produsen dari sisi pendapatan. ... berdasarkan kemampuan kelompok tani, pembagian kelas kemampuan

Peningkatan Nilai Tukar Petani.....

211

Sandalidou, E. Grigorodis, E & Siscos, Y. 2003. Organic and Conventional olive oil

consumer a comparative analysis using a customer satisfaction ev aluation approach

marketing trends for organic food in the advent of the 21st century. World Scientific

(to appear). http://www.com.ciheam./pdf tanggal akses 10 Desember 2016.

Supriyati, Saptana, dan Sumedi. 2001. Dinamika Ketenagakerjaan dan Penyerapan Tenaga

Kerja di Pedesaan Jawa (Kasus di Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa

Timur). Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI.

Supriyati, 2005 Analisis Nilai Tukar Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan) Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan

Kebijakan Pertanian, Deptan Jakarta

Sri Hastuti, 2015. Dinamika Nilai Tukar Petani tahun 2005-2015. Panel Petani Nasional:

Rekon struksi Agenda Peningkatan Kesejahteraan Petani. prosiding Seminar

Nasional. 2(1): 1-17.

Syam M. 2008. Padi Organik dan Tuntutan Peningkatan Produksi Beras. Jurnal Imtek

Tanaman Pangan (3)1: 56:64

Talpur Mokuwa, at all.,2013 A review on the enhancement of rice production in paddy field

with minimum input of water. Journal African Journal of Agricultural Research.

(6)33: 6776-6779

Tiro Arif 2010. Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana. Percetakan Press. UNM Makassar

Tjetjep Nurasa dan Muchjidin Rachmat,2016 . Nilai Tukar Petani di Beberapa Sentra

Produksi Padi di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi. XX (3): 17-23

Unnevehr L.J.,B.O.Juliano, dan C.M.Perez. 1985. Consumers Demand For Rice Grain

Quality in Southheast Asia. In Rice Grain Quality and Marketing. Papers Presented at

the International Rice Research Conference. 1-5 Juni 1985. International Rice

Research Institute. Philippines. pp.15-23. (Accessed 2016-09-15).

Wolf, 1984. http:/www.infoorganik.com/indeks.php? option= com_ content &view=

articcle&id=86: petani penggarap-hambat-aplikasi-petanian-oranik-pola-tanam-

sri&catid=34:padi&itemid=62. (Accessed 2015-04-07).

Zulkifli Zaini,Diah Ws, Dan Mahyuddin Syam. 2004. Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman

Terpadu (ptt) padi sawah. Meningkatkan Hasil Dan Pendapatan Menjaga Kelestarian

Lingkungan. (bpptp - bptp sumut - bptp ntb) Balai Penelitian Tanaman Padi.

International Rice Research Institute Philippines. 6(3): 1-8

Zuriani,2013. Analisis Produksi dan Produktifitas Padi Sawah di Kabupaten Aceh Utara.

jurnal Ekonomi dan Pembangunan. 4(1): 64-71