Top Banner
PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA REKAMAN WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd.) Rio Noviza 108013000076 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H
229

PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Mar 12, 2019

Download

Documents

truongngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN

MEDIA REKAMAN WAWANCARA PADA SISWA

KELAS VII SMP ISLAMIYAH SAWANGAN DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd.)

Rio Noviza

108013000076

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M/1434 H

Page 2: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 3: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 4: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 5: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

i

ABSTRAK

RIO NOVIZA, 108013000076; Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita

dengan Penggunaan Media Rekaman Wawancara. Penelitian Tindakan Kelas pada

Siswa Kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok Tahun Ajaran 2012-2013.

Skripsi. Jakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita

pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media rekaman

wawancara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas atau

action research.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode pengamatan atau observasi,

angket, catatan lapangan, jurnal siswa, wawancara, foto, dan pelaksanaan tes menulis

teks berita disetiap akhir pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, yang

terdiri dari tiga pertemuan. Satu siklus itu terdiri dari empat tahapan, yaitu:

perencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian dilakukan di SMP ISLAMIYAH

Sawangan Depok, pada siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa, Tahun Ajaran

2012/2013.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan rata-rata keterampilan menulis teks

berita siswa melalui media rekaman wawancara. Pada saat pretest nilai rata-rata siswa

sebesar 58,16, sedangkan pada saat posttest I dan II nilai rata-rata siswa sebesar 69,77

dan 76,64 (> nilai KKM 65). Peningkatan juga terjadi terhadap respon dan motivasi

siswa dalam menulis teks berita.

Kata kunci: Menulis Teks Berita.

Page 6: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

ii

ABSTRACT

RIO NOVIZA, Writing skills 108013000076; The text Using the Media News with

Record Interviews. Classroom Research activities in grade VII Junior High School

ISLAMIYAH Sawangan Depok. Bachelor Theses. Jakarta: Education Language and

Literature Faculty of Indonesia, education and educations in teaching and care, UIN

Syarif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta, 2013.

This research aims to improve writing skills in grade text news VII Junior High

SchoolISLAMIYAH Sawangan Depok record through the media interview. Research

method is used methods class action or action research.

Data Collection will be done with the method observation or observation, inquiry,

note field, journals students, and interviews, photos and the implementation writing

test text news at the end of each meeting. This Research carried out two cycles, which

consists of three meetings. The cycle is comprised of four stages, namely: planning,

actions, observation, and reflection. Research was done in Junior High School

ISLAMIYAH Sawangan Depok, in which students of class VII of the school year 31

students, 2012/2013.

Results of the study showed that there is an increase price writing skills the text news

students through the media interview record. At the time value of average pretest

students of 58.16, while at the time posttest I and II value of average students of

69.77 and 76.64 (> KKM 65). The increase is also happened to response and to

motivate students in writing the text news.

Key words: Writing skills The text News.

Page 7: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rabbil’alamin, sebagai ungkapan rasa syukur penulis panjatkan

puji kehadirat Ilahi Robbi, karena atas rahmat dan inayah-Nyalah bahwa skripsi yang

berjudul “PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA

REKAMAN WAWANCARA PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAMIYAH

SAWANGAN DEPOK TAHUN AJARAN 2012/2013” dapat terselesaikan. Selawat

dan salam semoga senantiasa disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

Saw, kepada para sahabatnya, keluarganya, dan kepada kita semua yang senantiasa

berjuang menegakan agama Allah Swt, yakni agama Islam.

Merupakan ciri dan sifat manusia bahwa ketidaksempurnaan melekat dan terlihat

sebagai kodratnya. Namun demikian, diyakini bahwa kekurangan tadi bukan

merupakan bentuk usaha yang disengaja. Terlepas dari segala kekurangannya, ini

adalah hasil kerja maksimal penulis dalam situasi dan kondisi yang tersedia.

Tentunya, dengan situasi psikologis, suasana, komunikasi, dan fasilitas pembelajaran

yang lebih baik akan dihasilkan karya yang lebih cerdas dan baik pula. Kiranya,

usaha-usaha penyempurnaan akan menuju keilmiahan adalah sebagai bentuk

perjuangan yang tidak akan terhenti untuk mencapai suatu tujuan sampai menghadapi

keharibaan Allah Swt.

Kerja keras penulis tentu saja tidak akan terwujud tanpa keterlibatan banyak

pihak. Sebagai realisasi syukur kepada Allah Swt, penulis perlu mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Nurlena, MA., Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia. Beliau merupakan sosok seorang Ibu yang penuh kasih sayang, rasa

simpati, dan perhatian, sehingga mahasiswa selalu mendapatkan kemudahan dan

toleransi waktunya dalam setiap kesempatan.

3. Makyun Subuki M.Hum. selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

memberikan cahaya penuh inspirasi dengan kegigihan dan tanggung jawabnya

yang tinggi, telah banyak menghabiskan waktu untuk koreksi penulisan dan

arahan-arahan yang mengembangkan ide penulis.

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menjalani perkuliahan.

Page 8: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

vi

5. Ahmad Sujai, S.Pd. selaku Kepala SMP Islamiyah Sawangan Depok, yang telah

memberikan izin dan memberikan kemudahan dalam proses penelitian.

6. Ratna Nandia Prihatingsih, S.Pd. guru bidang studi Bahasa Indonesia SMP

Islamiyah, yang selalu ada dalam sepenuh waktu untuk penulis ganggu dan minta

bantuan dalam rangka mengumpulkan data-data yang penulis butuhkan dalam

penelitian ini.

7. Sahabat-sahabatku tercinta khususnya PBSI angkatan 2008, untaian kata mungkin

tak akan sanggup menggambarkan amanah persahabatan kita, baik dikala senang

maupun susah. Hanya harapan yang terpatri dalam diri yang mampu mengatakan,

Semoga roh kehidupan ini akan terus menyuburkan dan memperluas tali

silaturahmi di antara kita, semoga.

8. Kedua orangtuaku, Ayahanda Rusdi dan Ibunda Hamidah. Akhirnya, keseluruhan

untaian terima kasih penulis dari awal sampai akhir di atas adalah atas rida

keluarga dan khususnya orang tua penulis, yang menjadi roh penyangga dalam

memberikan bekal yang cukup untuk penulis menghargai ilmu dan mengarungi

hidup. Doa penulis tiada henti Allah Swt memberikan kesehatan dan keberkahan

umur kepada Ayah dan Ibu.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Ungkapan kata pun mungkin tidak akan cukup untuk membalas kebaikan kalian.

Penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah Swt membalasnya dengan segala kebaikan

dan pahala yang berlipat ganda. Amin, Ya Rabbal’Alamin.

Jakarta, 22 Mei 2013

Rio Noviza

Page 9: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 6

B. Identifikasi area dan penelitian ........................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................. 7

D. Perumusan Masalah ............................................................................ 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 9

A. Menulis ................................................................................................ 9

1. Pengertian Menulis ........................................................................ 9

2. Menulis sebagai Suatu Cara Berkomunikasi ................................. 13

3. Fungsi Menulis .............................................................................. 14

4. Tujuan Menulis .............................................................................. 15

5. Penggolongan Tulisan ................................................................... 17

B. Teks Berita .......................................................................................... 20

1. Pengertian Teks Berita .................................................................. 20

2. Unsur-unsur Berita ........................................................................ 21

3. Ragam Berita ................................................................................. 22

4. Struktur Berita ............................................................................... 24

Page 10: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

vi

5. Kriteria Sebuah Berita ................................................................... 26

6. Bahasa Jurnalistik .......................................................................... 26

7. Ciri-ciri Bahasa Jurnalistik ............................................................ 27

8. Menulis Teks Berita ...................................................................... 30

C. Media Pendidikan ............................................................................... 33

1. Hakikat Media Pendidikan ............................................................ 33

2. Ciri-ciri Media Pendidikan ............................................................ 34

3. Fungsi Media Pendidikan .............................................................. 35

4. Manfaat Media Pendidikan ............................................................ 36

5. Klasifikasi Media Pendidikan........................................................ 37

6. Media Audio Visual sebagai Media Pendidikan ........................... 40

7. Rekaman Wawancara sebagai Sumber Belajar ............................. 41

D. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 42

E. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 46

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 46

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian .......................................... 46

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 48

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................................ 48

E. Tahapan Intervensi Data..................................................................... 49

1. Tahap Prapenelitian ....................................................................... 50

2. Perencanaan Tindakan (Planning) ............................................... 50

3. Pelaksanaan Tindakan (Acting) ..................................................... 50

4. Pengamatan (Observing) .............................................................. 50

5. Refleksi (Reflecting) ...................................................................... 51

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ...................................... 51

G. Data dan Sumber data ......................................................................... 51

H. Instrumen pengumpulan data ............................................................. 52

1. Tes Hasil Belajar ........................................................................... 52

Page 11: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

vii

2. Lembar Observasi .......................................................................... 52

3. Angket ........................................................................................... 53

4. Jurnal Siswa ................................................................................... 53

5. Wawancara .................................................................................... 53

6. Catatan Lapangan .......................................................................... 53

7. Dokumentasi .................................................................................. 54

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 54

J. Jenis Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi .............................. 54

K. Analisi Data dan Interpretasi Data ..................................................... 55

L. Pengembangan dan Perencanaan Tindakan ....................................... 61

BAB IV DESKRIPSI, DAN ANALISIS DATA ............................................... 62

A. Deskripsi Data ......................................................................................... 62

1. Sejarah dan Profil Sekolah ............................................................ 62

a. Sejarah Sekolah ........................................................................ 62

b. Profil Sekolah ........................................................................... 62

2. Visi ........................................................................................... 63

3. Misi ........................................................................................... 63

4. Jumlah Siswa/i SMP Islaimyah Sawangan Depok Tahun Ajaran 2012-

2013 ........................................................................................... 63

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan/Hasil Intervensi Pengamatan............ 63

1. Tindakan Pembelajaran ................................................................. 63

2. Deskripsi Pertemuan Pertama/ Tahap Pretest ............................... 64

a. Tahap Perencanaan ................................................................... 64

b. Tahap Pelaksanaan .................................................................... 65

c. Tahap Refleksi .......................................................................... 66

3. Deskripsi Pertemuan Kedua/ Tahap Posttest siklus I .................... 67

a. Tahap Perencanaan ................................................................... 67

b. Tahap Pelaksanaan .................................................................... 67

c. Tahap Refleksi .......................................................................... 68

4. Deskripsi Pertemuan Ketiga/ Tahap Posttest siklus II .................. 68

Page 12: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

viii

a. Tahap Perencanaan ................................................................... 68

b. Tahap elaksanaan ...................................................................... 69

c. Tahap Refleksi .......................................................................... 70

5. Analisis Data ................................................................................. 70

a. Data Hasil Pretest ..................................................................... 70

b. Data Hasil Posttest I ................................................................ 72

c. Data Hasil Posttest II ................................................................ 75

d. Interpretasi Hasil Analisis ......................................................... 79

e. Analisis Data Non Tes .............................................................. 80

f. Deskripsi Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran ............... 80

g. Interpretasi Hasil Analisis ......................................................... 85

h. Deskripsi Tingkah Laku Guru dalam Pembelajaran ................. 85

i. Interpretasi Hasil Analisis ......................................................... 92

j. Interpretasi Hasil Analisis ......................................................... 97

k. Analisis Data Kualitatif ............................................................ 98

l. Deskripsi dan Analisis Catatan Lapangan dalam

Pembelajaran ............................................................................ 98

m. Deskripsi Jurnal Siswa .............................................................. 99

n. Deskripsi Hasil Wawancara ...................................................... 99

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ........................................... 101

A. Simpulan .................................................................................................. 101

B. Saran......................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA

UJI REFERENSI

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Media Audio (media dengar) ................................................................ 38

Tabel 2 : Projected Media .................................................................................... 38

Tabel 3 : Media Audio Visual ............................................................................. 39

Tabel 1 : Format Penilaian ................................................................................... 55

Tabel 3 : Kategori Penilaian Teks Berita dengan Skala Nilai Rentang = skor terbesar –

skor terkecil ........................................................................................................... 5

Tabel 4 : Jumlah Siswa SMP Islamiyah Sawangan DepokTahun Ajaran 2012-201363

Tabel 5 : Hasil Pretest Siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok ........ 72

Tabel 6 : Hasil Posttest I Siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok ..... 72

Tabel 7 .: Hasil Posttest II Siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok ... 75

Tabel 8 : Perbandingan Pretest, Posttest (Siklus 1 dan Siklus 2) ........................ 77

Tabel 9 : Nilai Minimal, Maksimal, Rata-rata, Median, Modus, dan Rentang Skor

Pretest, Posttest Siklus I dan II ............................................................................. 79

Tabel 10 : Hasil observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran keterampilan

menulis teks berita pada pretest ............................................................................ 80

Tabel 11 : Hasil observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran keterampilan

menulis teks berita pada posttest ........................................................................... 82

Tabel 12 : Perbandingan Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran saat Pretest dan

Posttest ............................................................................................................ 84

Tabel 13 : Hasil observasi terhadap tingkah guru dalam mengajar pembelajaran

keterampilan menulis teks berita pada pretest ..................................................... 85

Tabel 14 : Hasil observasi terhadap tingkah guru dalam mengajar pembelajaran

keterampilan menulis teks berita pada posttest ..................................................... 88

Tabel 15 :Perbandingan Tingkah Laku Guru dalam Mengajar saat Pretest dan Posttest

............................................................................................................ 91

Tabel 16 : Hasil Skor Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran .................. 93

Page 14: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

x

Tabel 17 : Kriteria Penafsiran Angket ................................................................... 93

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Hubungan antara penulis dan pembaca .............................................. 14

Gambar 2 : Penggolongan tulisan ......................................................................... 19

Gambar 3 : Struktur penulisan berita..................................................................... 25

Page 15: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 2 : Materi Pembelajaran

Lampiran 3 : Lembar Penilaian Aktivitas siswa dalam pembelajaran

Lampiran 4 : Lembar Penilaian siswa terhadap guru

Lampiran 5 : Lembar Catatan lapangan

Lampiran 6 : Lembar Jurnal siswa

Lampiran 7 : Rekaman wawancara

Lampiran 8 : Transkip rekaman wawancara dalam bentuk tulis

Lampiran 9 : Lembar wawancara dengan guru bidang studi

Lampiran 10 : Daftar nama siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

Lampiran 11 : Hasil Pretest Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

Lampiran 12 : Hasil Posttest Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

Siklus I

Lampiran 13 : Hasil Posttest Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

Siklus II

Lampiran 14 : Nilai tes pretest siswa

Lampiran 15 : Nilai tes posttest siswa siklus I

Lampiran 16 : Nilai tes postest siswa siklus II

Lampiran 17 : Penilaian siswa terhadap guru pada tahap pretest

Lampiran 18 : Penilaian siswa terhadap guru pada tahap posttest

Lampiran 19 : Jurnal siswa pada tahap pretest

Lampiran 20 : Jurnal siswa pada tahap posttest

Lampiran 21 : Catatan Lapangan

Lampiran 22 : Hasil wawancara dengan guru bidang studi

Lampiran 23 : Foto kegiatan

Lampiran 24 : Surat bimbingan skripsi

Lampiran 25 : Surat keterangan penelitian

Page 16: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

xii

Page 17: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana komunikasi manusia. Sebagai

sarana komunikasi maka segala hal yang berkaitan dengan

komunikasi tidak terlepas dari bahasa itu sendiri. Bahasa juga

merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan, seperti

halnya sandang, pangan, dan papan. Karena fungsi bahasa sebagai

sarana berkomunikasi bukan hanya sebagai menyampaikan dan

menerima sebuah informasi tetapi juga sebagai sarana berekspresi.

Pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah mulai diajarkan

pada tingkat SD hingga SMA. Pengajaran Bahasa Indonesia

tersebut bertujuan untuk membina serta megembangkan

kemampuan berbahasa siswa dalam berkomunikasi, baik itu

berkomunikasi dalam bahasa lisan maupun tulis.

Pada dasarnya pembelajaran bahasa meliputi empat aspek

keterampilan. Keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan

menulis. Setiap aspek tersebut, saling berkaitan satu dengan yang

lainnya berdasarkan pemerolehannya. Keempat keterampilan

berbahasa itu merupakan hal yang yang harus dikuasai oleh siswa.

Karena dengan menguasai keempat keterampilan berbahasa

tersebut, siswa diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik dan

benar, baik itu berkomunikasi secara lisan maupun tulis.

Proses pembelajaran keterampilan berbahasa dimulai dari

aspek mendengarkan dan membaca. kedua keterampilan tersebut

digolongkan sebagai keterampilan reseptif. Sementara itu,

keterampilan berbicara dan menulis digolongkan sebagai

keterampilan produktif.

Salah satu bagian dari pembelajaran keterampilan bahasa

adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan satu

Page 18: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

2

keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Pada keterampilan

ini seseorang dituntut mampu menyampaikan pikiran, gagasan,

atau pendapat kepada orang lain dalam bahasa tulis.

Pada keterampilan menulis ada dua unsur yang harus

dikuasai oleh siswa, yaitu unsur bahasa dan unsur nonbahasa.

Unsur bahasa yaitu unsur yang berkaitan dengan dengan aspek tata

bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi dan koherensi, serta

unsur kebahasaan yang lainnya. Sementara itu, unsur nonbahasa

yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan meliputi

unsur di luar aspek tata bahasa, seperti pengetahuan dan

pengalaman penulis.

Tulisan digolongkan menjadi berbagai macam menurut

bentuk, ragam, jenis, dan rumpun. Penggolongan tulisan tersebut

berdasarkan dengan tujuan dari tulisan itu dibuat. Faktawi

merupakan salah satu tulisan berdasarkan jenis menurut

penggolongannya. Tulisan faktawi merupakan jenis tulisan yang

menyampaikan sesuatu yang fakta dan bukan fiktif. Sebuah

informasi juga dapat dituliskan secara faktawi asalkan informasi

tersebut mengandung nilai fakta.

Di era seperti sekarang ini, begitu mudah seseorang dalam

memperoleh informasi. Karena pada saat sekarang ini media massa

begitu banyak bermunculan baik cetak, televisi, radio, maupun

digital. Media massa tersebut menawarkan berbagai macam

informasi kepada masyarakat. Informasi yang ditawarkan beragam

mulai dari iklan, ilmu pengetahuan, realitas sosial, dan masih

banyak lagi yang lainnya. Informasi-informasi tersebut

disampaikan melalui berbagai macam cara penyampainnya

tersendiri.

Salah satu bentuk informasi yang sering dijumpai

berdasarkan cara penyampaiannya adalah sebuah berita. Berita

bukanlah sesuatu kata yang jauh dari perbendaharaan kata kita.

Page 19: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

3

Hampir setiap hari kita sering disuguhkan informasi dalam bentuk

berita baik itu di radio, televisi, media cetak, maupun digital. Maka

tidak heran bila berita begitu dekat dengan keseharian kita, karena

pada dasarnya manusia merupakan mahluk yang ingin mengetahui

segala sesutau hal yang baru. Segala sesuatu informasi yang baru

itulah disampaikan oleh berita. Karena pada hakikatnya berita

adalah menyampaikan segala informasi, kejadian, peristiwa yang

baru, dan menarik.

Berita disajikan dengan gaya dan bahasnya sendiri. Setiap

kantor berita mempunyai gaya dan bahasa yang beragam sebagai

identitas kantor berita tersebut. Keberagaman gaya dan bahasa

tersebut bertujuan agar informasi yang disajikan dapat diterima

segala lapisan masyarakat. Selain itu juga sebagai daya tarik pada

lapisan masyarakat tertentu.

Mendapatkan sebuah informasi pada sebuah berita

merupakan sesuatu hal yang besar bagi kita. Bukan saja menjawab

rasa manusiawi kita yang ingin tahu, tetapi juga dapat menambah

pengetahuan kita. Dengan informasi yang ada pada berita, kita

menjadi mengetahui banyak hal baru yang ada disekitar kita

ataupun yang jauh dari kita.

Sebagai manusia, tentunya kita tidaklah puas hanya

menikmati sebuah berita. Manusiawi rasanya, apabila yang kita

rasa, lihat, dan dengar mengenai segala hal yang baru juga dapat

dinikmati oleh orang banyak. Maka untuk menjembati hal-hal

tersebut tentunya kita juga harus mampu menulis teks berita. Agar

kita bisa berbagi mengenai segala sesuatu hal yang baru kepada

orang-orang disekitar ataupun yang jauh dari kita.

Keterampilan menulis teks berita merupakan salah satu

Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII

Semester I, dengan Standar Kompetensi (SK) yaitu

mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita,

Page 20: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

4

slogan/poster. Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai adalah

menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas.

Meskipun keseharian kita sudah akrab dengan berita,

namun dalam keterampilan menulis teks berita masih banyak

siswa yang masih mengalami kesulitan dalam penulisannya.

Kedekatan dengan kita menikmati sebuah berita nampaknya tak

berbanding terbalik dengan kita menulis sebuah teks berita. Hal

tersebut diketahui setelah penulis melakukan wawancara terhadap

guru bidang studi Bahasa Indonesia yaitu Ibu Nandya dan beberapa

siswa di SMP Islamiyah Sawangan Depok. Adapun kesulitan yang

dialami oleh siswa seperti menuangkan ide, kelengkapan mengenai

unsur-unsur berita, dan bahasa jurnalistik. Kesulitan-kesulitan

tersebut meyebabkan tujuan dalam pembelajaran menjadi tidak

tercapai.

Atas dasar permasalahan tersebut, perlu adanya perbaikan

dalam proses pembelajaran. Dengan tujuan untuk membantu siswa

dalam mengatasi kesulitan tersebut, sehingga tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Salah satu bentuk perbaikan dalam proses

pembelajaran adalah dengan melakukan pengembangan media

pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran. Hal tersebut sangatlah

memungkinkan sebagai solusi dari permasalahan siswa, khususnya

dalam menulis sebuah teks berita. Karena berdasarkan hasil

wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia yaitu Ibu

Nandya. Beliau mengatakan jarang menggunakan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Adapun proses

belajar mengajar yang beliau lakukan adalah secara konvensional,

yaitu pemberian materi yang berupa teori-teori melalui ceramah

satu arah, dan dilanjutkan dengan pemberian tugas. Akibatnya

banyak siswa yang mengalami kejenuhan saat proses pembelajaran

berlangsung. Seseorang siswa mengatakan terkadang dia suka

Page 21: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

5

merasa jenuh saat memperhatikan materi yang disampaikan dan

terkadang mengantuk.

Penggunaan media pembelajaran memiliki peranan penting

dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran merupakan

suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses belajar

mengajar. Seorang guru haruslah dapat memanfaatkan serta

mengoptimalkan sesuatu hal yang ada disekelilingnya sebagai

media dalam proses belajar mengajar. Karena apabila seorang guru

sudah dapat melakukan hal tersebut terciptanya suasana

pembelajaran yang kondusif bukanlah menjadi sesuatu yang

mustahil. Selain itu siswa juga dapat mengembangkan kemampuan

berbahasanya dengan baik.

Ada berbagai macam media pendidikan yang dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar,

yaitu: media grafis, media visual, media audio, media audio visual,

media tiga dimensi, dan media alam sekitar.

Salah satu media pendidikan yang dapat digunakan dalam

pembelajaran menulis adalah media audio visual. Media audio

visual adalah alat bantu dalam pembelajaran yang berhubungan

dengan indera penglihatan dan pendengaran. Salah satu media

audio visual yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah rekaman wawancara dalam bentuk audio visual.

Penggunaan media ini diharapkan dapat membantu siswa

yang memiliki kekurangan secara auditif maupun visual. Meskipun

media yang digunakan sederhana, tetapi yang lebih penting

memanfaatkan serta mengoptimalkannya dalam proses

pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain

itu, media tersebut mudah diperoleh serta di aplikasikan dalam

proses pembelajaran, dan tidak memerlukan biaya yang mahal

dalam penggunaanya.

Page 22: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

6

Penulis menggangap media rekaman wawancara audio

visual ini dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis,

terutama dalam menulis teks berita. Media rekaman wawancara

dalam bentuk audio visual ini diharapkan dapat dengan mudah

membantu siswa mengatasai kesulitan dalam penulisan teks berita

siswa.

Adapun judul penelitian ini adalah ”Peningkatan

Kemampuan Menulis Teks Berita Dengan Media Rekaman

Wawancara Pada Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan

Depok Tahun Ajaran 2012-2013”

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka

permaslahan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Siswa mengalami kesulitan untuk seperti menuangkan ide,

kelengkapan mengenai unsur-unsur berita, dan bahasa jurnalistik.

2. Tujuan pembelajaran belum tercapai terutama pembelajaran

menulis teks berita.

3. Proses pembelajaran masih secara konvensional.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, penulis membatasi

permasalahan pada bagaimana peningkatan kemampuan siswa

dalam menulis teks berita melalui media rekaman wawancara

dalam bentuk audio visual pada kelas VII SMP Islamiyah

Sawangan Depok.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka peneliti

merumuskan penelitian sebagai berikut:

Page 23: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

7

Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis teks berita siswa

kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok dengan menggunakan

media rekaman wawancara?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan melihat pokok permasalahan di atas, maka tujuan

yang ingin diperoleh penulis dari penyusunan skripsi ini adalah

untuk untuk mengetahui data secara empiris pengaruh

penggunaan media rekaman wawancara dalam bentuk audio

visual terhadap peningkatan kemampuan menulis teks berita

siswa di kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, pengkajian ini akan sangat berguna

dalam pengembangan ilmu khususnya pengembangan

metodologi pembelajaran peningkatan kemampuan

menulis teks berita dengan menggunakan media rekaman

wawancara dalam bentuk audio visual.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Hasil penelitian ini dapat memberikan

kontribusi positif bagi guru, yang nantinya dapat

dijadikan pedoman untuk meningkatkan keterampilan

menulis teks berita.

2. Bagi masyarakat akademik di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan penelitian ini nantinya

dapat menambah cakrawala mengenai pembelajaran

Bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks berita dengan

Page 24: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

8

menggunakan media rekaman wawancara dalam

bentuk audio visual.

3. Bagi calon peneliti yang lain. Hasil penelitian ini

dapat dijadikan entry research bagi penelitian

selanjutnya.

Page 25: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

9

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan

berbahasa yang mendasar (berbicara, mendengar, menulis dan

membaca). Keterampilan berbahasa tersebut dibagi menjadi atas dua

macam, yakni keterampilan produktif dan keterampilan reseptif.

Keterampilan produktif meliputi keterampilan menulis dan berbicara,

sedangkan keterampilan reseptif meliputi membaca dan

mendengarkan.

Zainnurrahman menyatakan disebut keterampilan

produktif karena keterampilan tersebut digunakan untuk

memproduksi bahasa demi penyampaian makna, sedangkan

disebut reseptif karena keterampilan tersebut digunakan untuk

menangkap dan mencerna makna guna pemahaman terhadap

penyampaian dalam bentuk bahasa, baik verbal maupun non-

verbal.1

Pendapat di atas menyatakan bahwa, keterampilan produktif

merupakan keterampilan yang digunakan untuk memproduksi bahasa.

Pendapat ini dapat kita artikan bahwa bahasa merupakan salah satu

hasil proses keterampilan produktif tersebut. Bahasa juga digunakan

sebagai media penyampaian makna melalui keterampilan menulis dan

berbicara. Sedangkan sebaliknya, keterampilan reseptif merupakan

keterampilan yang digunakan seseorang untuk menangkap dan

mencerna makna guna pemahaman melalui media bahasa. Maka dapat

1 Zainnurrahman, Menulis dari teori hingga praktik (Penawar RacunPlagiarisme),

(Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. I, h. 2.

Page 26: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

10

kita simpulkan bahwa bahasa merupakan salah satu hasil dari proses

keterampilan produktif dan digunakan sebagai suatu media mengirim

atau menerima makna.

Keterampilan produktif merupakan suatu keterampilan yang

sifatnya menghasilkan sesuatu dalam hal ini bahasa. Dalam

menghasilkan sesuatu tentulah ada bahan yang di perlukan. Through

research, we know that reading is often basis for writing, especially in

academic setting.2 Jadi jelas bahwa keterampilan menulis bahan

utamanya adalah sebuah bacaan. Jadi dapat dikatakan bahwa apabila

seseorang ingin menciptakan tulisan yang baik maka seseorang itu

harus rajinlah membaca. Karena pada saat proses membaca terjadi

interaksi antara pambaca dan bacaan tersebut. Sedangkan pada

keterampilan berbicara bahan utamaya adalah banyak mendengarkan.

Misalnya saja, apabila seseorang ingin menguasai pidato, tentu

seseorang tersebut harus banyak mendengarkan pidato orang lain

sebelum seseorang tersebut berpidato. Proses mendengarkan ini,

nantinya akan menuntun seseorang menemukan bagaimana cara

berpidato yang baik. Secara sederhana keterampilan menulis didukung

dengan keterampilan membaca. Sedangkan keterampilan berbicara

didukung dengan keterampilan mendengarkan.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keterampilan

menulis merupakan keterampilan produktif. Sebagai suatu

keterampilan, beberapa ahli yang mendefinisikan keterampilan

tersebut. M. Arief Hakim menyatakan bahwa menulis pada

hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dirasakan,

2 George Braine dan Claire May, Writing from Sources, (California: Mayfield, 1996), Cet. I,

h. 6.

Page 27: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

11

dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan.3 Begitu pula Suhendar dan

Pien Supinah, menulis atau mengarang merupakan kegiatan

pengungkapan gagasan secara tertulis.4

Terlepas dari definisi yang telah ada, A. Widyamartaya juga

mendefinisikan keterampilan menulis dengan bahasa yang berbeda.

Adapun definisi tersebut sebagai berikut.

Yang dimaksudkan dengan “menuangkan gagasan”

ialah memberi bentuk kepada segala sesuatu yang kita pikirkan

dan, melalui pikiran kita, segala sesuatu yang kita rasakan,

berupa rangkaian kata, khususnya dan teristimewa kata-tertulis,

yang tersusun dengan sebaik-baiknya sehingga gagasan kita itu

dapat dipahami dan dipetik manfaatnya dengan mudah oleh

orang lain. Dengan kata lain menuangan gagasan secara tertulis

itu ialah mengarang.5

Ketiga definisi di atas memandang bahwa menulis merupakan

suatu kegiatan pengeksplorasian diri yang dituangkan ke dalam bahasa

tulis. Pengeksplorasian diri yang dilakukan bukan saja yang sifatnya

indrawi, tetapi juga dalam bentuk olah pikir. Selanjutnya hasil tersebut

dirangkai, disusun, dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberi

kemanfaatan bagi pembacanya. Hasil dari keterampilan produktif ini

biasa disebut dengan karangan atau tulisan, yang bertujuan untuk

memberi tahu, meyakinkan atau menghibur.

Tarigan mengatakan menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat

3M. Arief Hakim, Kiat Menulis Artikel di Media: Dari Pemula Samapi Mahir, (Bandung:

NUANSA, 2008), Cet. IV h. 15. 4 M.E.Suhendar dan Pien Supinah, MKDU Bahasa Indonesia, (Bandung: CV. PIONOR

JAYA, 1992), Cet. I, h. 5. 5

A. Widyamartaya, Seni Menuangkan Gagasan, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), cet. X, h. 31.

Page 28: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

12

membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik itu.6

Dalam definisi ini menulis juga dapat dinyatakan sebagai suatu

proses aktivitas berpikir teratur. Proses aktivitas berpikir teratur di sini

artinya seorang penulis mampu mengkonsepkan suatu lambang grafik

ke dalam suatu kata, dan menyusun kata-kata terebut secara sistematik

sehingga tidak menggangu lalu lintas berpikir seseorang.

Akivitas ini menggunakan seluruh otak yakni belahan otak

kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Proses berpikir

teratur ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mudah kepada

pembaca.

Memberikan pemahaman mudah kepada pembaca merupakan

salah satu dari tujuan mengapa seseorang menulis. Namun hal tersebut

merupakan hal yang tidak mudah untuk dikuasai. Karena dalam

keterampilan menulis memerlukan keterampilan yang kompleks untuk

mencapai tujuan tersebut. Sabarti Akhadiah dkk, menyatakan bahwa

tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa kemampuan menulis

merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah

pengetahuan dan keterampilan.7 Karena pada keterampilan menulis

sesorang harus menuangkan gagasan atau ide yang dimilikinya ke

dalam bentuk tulisan yang terikat oleh sistem bahasa, selain itu pada

keterampilan menulis ini seseorang dituntut juga mampu menguasai

keterampilan berbahasa yang lain serta menguasai pengetahuan di luar

kebahasaan itu sendiri.

Tetapi meskipun keterampilan menulis begitu kompleks,

keterampilan ini bukanlah semata-mata milik golongan tertentu saja

6 H. G. Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,

2008), Cet. II, h. 22.

7 Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan, Pembinaan Kemampuan Menulis

Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 1988), cet. I, h. 2.

Page 29: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

13

dalam hal ini orang yang mempunyai bakat menulis. Dengan belajar

sungguh-sungguh dan latihan terus-menerus kemampuan ini juga dapat

dimiliki oleh siapa saja.

Pendapat lain dikemukakan oleh Fachruddin, Menulis adalah

suatu alat yang sangat ampuh dalam belajar yang dengan sendirinya

memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan.8

Pendapat tersebut disandarkan pada ahli jiwa budaya yang menyatakan

bahwa masyarkat yang buta huruf tertinggal jauh di belakang

dibandingkan dengan masyarakat yang melek huruf, terutama dalam

hal kongnitif. Pada masyarakat melek huruf umumnya, seseorang

terdorong perkembangan intelektualnya secara sadar atau tidak. Secara

lebih khusus lagi, seseorang mampu mengalihkan proses mental yang

berpikir praktis pada situasi dengan berpikir abstrak dan teoritis. Maka

dapat diartikan bahwa menulis merupakan belajar berpikir dengan cara

tertentu.

2. Menulis sebagai Suatu Cara Berkomunikasi

Menulis merupakan salah satu proses komunikasi secara tidak

langsung. Proses komunikasi ini melibatkan antara penulis dan

pembaca. Lyons dalam Gillian Brown dan George Yule

mengemukakan bahwa pengertian komunikasi dengan mudah dipakai

untuk perasaan, suasana hati, dan sikap, tetapi menunjukan bahwa ia

terutama akan tertarik pada „penyampaian informasi faktual

profesional yang disengaja‟.9 Pada pendapat tersebut memandang

bahwa nilai pemakaian bahasa digunakan sebagai penyampain suatu

informasi. Informasi yang disampaikannya pun beragam jenisnnya.

8 Fachruddin Ambo Enre, Dasar-Dasar Keterampilan Menulis, (Jakarta: Depertemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), cet. I, h. 6.

9Gillian Brown dan George Yule, Discourse Analysis, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,

1996), cet.I, h. 2.

Page 30: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

14

Dalam komunikasi bahasa digunakan sebagai penyampain

suatu informasi. Penting artinya bahwa penerima mendapat suatu

informasi yang betul dari pengirim. Secara sederhana proses

komunikasi dalam bahasa tulis, dapat kita diuraikan sebagai berikut:

Pikiran

Menuangkan

gagasan-

gagasanya

Penyandian

Menerjemahkan gagasan-

gagasan itu ke dalam

sandi lisan dan

selanjutnya mengubahnya

menjadi sandi tulis

Psikomotor

Mempergunakan sejumlah

sarana mekanis untuk

merekam sandi tulis itu

Di teruskan dan di

sebarkan melintasi/

menembus waktu dan

ruang

Penulis

Penulis

Psikomotor

Melihat tulisan

Pengalihsandian

Menerjemahkan sandi tulis

menjadi sandi lisan dan

mendapatkan /menemui

gagasan-gagasan penulis

Pikiran

Memahami

gagasan-gagasan

penulis

Gambar 2.1

Hubungan antara penulis dan pembaca

3. Fungsi Menulis

Melalui aktivitas menulis seseorang dapat menuangkan

gagasan, pikiran, dan perasaan secara baik, terbuka, dan sistematis.

Melalui aktivitas menulis memudahkan seseorang untuk berpikir kritis

mengenai apa yang dilihat, dirasakan, dan dipikirkan. Selain itu juga

dapat mengoptimalkan potensi yang ada di dalam diri seseorang

Page 31: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

15

tersebut. Fachruddin mengemukakan secara terperinci fungsi menulis,

yang diuraikan sebagai berikut.10

a) Menulis menolong kita menemukan kembali apa yang pernah kita

ketahui. Menulis mengenai suatu topik dapat merangsang pemikiran

kita mengenai topik tersebut dan membantu kita membangkitakan

pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam bawah sadar.

b) Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis merangsang

pikiran kita untuk mengadakan hubungan, mencari penelitian, dan

menarik persamaan (analogi) yang tidak akan pernah terjadi

seandainnya kita tidak mulai menulis.

c) Menulis membantu mengorganisasikan pikiran kita, dan

menempatkannya dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri. Ada

kalanya kita dapat menjernihkan konsep yang kabur atau kurang jelas

untuk diri kita sendiri, hanya karena menulis kita menulis mengenai

hal itu.

d) Menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan

dievaluasi. Kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri dan

melihatnya lebih obyektif pada waktu kita menuliskannya.

e) Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru.

Kita akan memahami banyak materi lebih baik dan menyimpannya

lebih lama jika kita menulis tentang hal itu.

f) Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan

memperjelas dan menempatkannya dalam suatu konteks visual,

sehingga ia dapat diuji.

4. Tujuan Menulis

10 Fachruddin, Op.Cit., h. 6.

Page 32: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

16

Setiap aktivitas atau kegiatan mempunyai suatu tujuan tertentu

yang ingin diperoleh atau disampaikan kepada orang lain, begitu juga

dengan kegiatan menulis. Karena pada dasarnya apa yang dituangkan

dalam tulisan mempunyai maksud yang ingin dicapai. Tarigan

mengemukakan tujuan menulis antara lain: 11

(1). Memberitahuakan

atau mengajar, (2). Meyakinkan atau mendesak, (3). Menghibur atau

menyenangkan, dan (4). Megutarakan /mengekspresikan perasaan dan

emosi yang berapi-api. Sedangkan tujuan menulis menurut, Hugo

Hartig dalam Tarigan antara lain:12

1. Assignment purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri

(misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris

yang ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat).

2. Altruistic purpose (tujuan altruistic)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan

kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami,

menghargai perasaan, dan penalaraanya, ingin membuat hidup

pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3. Persuasive purpose (tujuan persuasive)

Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan

kebenaran gagasan yang diutarakan.

4. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)

Tulisan ini bertujuan untuk memberi informasi atau keterangan

/penerangan kepada para pembaca.

5. Self-expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

11

Tarigan. Op.Cit., h. 25.

12

Ibid., h. 26

Page 33: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

17

Tulisan ini bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

6. Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi

“keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan

dirinya. Dengan melibatkan dirinya dengan keinginan untuk mencapai

norma artistik, atau seni yang ideal, seni idaman maka tulisan ini

betujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-nilai kesenian.

7. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta

meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sendiri

agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembacanya.

Dengan demikian, seorang penulis harus sadar mengenai apa

yang ditulisnya, dan untuk siapa tulisan terebut dibuat sebelum dia

memulai menulis. Dengan adanya kejelasan serta tujuan yang jelas

terhadap tulisannya. Tulisan yang dibuat dapat memberikan hasil yang

tersendiri dari hasil yang telah ditulisnya, serta memberikan kejelasan

bagi pembacanya.

5. Pengolongan Tulisan

Hasil dari kegiatan menulis adalah suatu tulisan atau karya

tulis. Tulisan terdiri dari bentuk dan isi. Bentuk adalah paparan, uraian,

penyampaian gagasan melalui susunan kata dan kalimat. Isi adalah

gagasan, pendapat, keinginan, usul, saran, yang kita kemukakan lewat

tulisan tadi.13

13 Mudrajad Kuncoro, Mahir Menulis, (Jakarta: Erlangga, 2009), cet.I. h. 25.

Page 34: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

18

Berdasarkan bentuk dan isi dari hasil karya tulis tersebut maka

karya tulis dapat diklasifikasikan atau digolongkan. Ada banyak

Pengolongan tulisan yang dikenal, penggolongan tersebut sangat

dipengaruhi oleh siapa yang mengemukakan, untuk kepentingan apa,

dan siapa sasarannya. Menurut, The Liang Gie pengolongan tulisan

bisa didasarkan pada bentuk, ragam jenis, rumpun, dan macam.14

Berikut merupakan gambar penggolongan tulisan yang dikemukakan

oleh The Liang Gie.

14

Nurudin, Dasar-dasar penulisan (Malang: Umm press, 2010), cet.I. h. 49-51.

Page 35: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

19

A. PENGGOLONGAN MENURUT BENTUK

Bentuk Tulisan

1. Narasi

2. Deskripsi

3. Eksposisi

4. Argumentasi

5. Persuasi

B. PENGGOLONGAN MENURUT RAGAM

Bentuk Tulisan1. Faktawi

2. Deskripsi

C. PENGGOLONGAN MENRURUT JENIS

Bentuk Tulisan1. Faktawi

2. Khayali

1. Faktawi

2. Deskripsi

Bentuk Tulisan

1. Poras

2. Puisi

D. PENGGOLONGAN MENURUT RUMPUN

Jenis Tulisan

1. Tulisan Ilmiah

2. Tulisan Informatif

3. Prosa

4. Puisi

1. Tulisan Kependidikan

2. Tulisan Ilmiah

1. Kisah

2. Laporan

3.Ringkasan

4. Ulasan

5. Artikel

1. Kisah

2. Laporan

3.Ringkasan

4. Ulasan

5. Artikel

1. Lirik

2. Epik

3. Dramatik

Gambar 2.2

Penggolongan tulisan

Page 36: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

20

B. Teks Berita

1. Pengertian Berita

Secara sederhana berita atau dalam bahasa Inggris (NEWS)

merupakan singkatan dari North, East, West, and South (N-E-W-S),

yang menunjukan sifat berita yang menghimpun keterangan dari empat

penjuru mata angin. Berita adalah informasi terkini yang bisa datang

dari mana saja baik utara, timur, barat, atau selatan. Sedangkan NEWS

merupakan bentuk prulal dari kata new (baru). Karena itu berita harus

selalu terkait dengan hal-hal atau kejadian yang baru dan dianggap

menarik. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh A Muis, berita

adalah laporan tentang gagasan, kejadian, atau konflik yang baru

terjadi, yang menarik bagi konsumen berita dan menguntungkan bagi

pembuat berita itu sendiri.15

Semakin menarik menjadi buah tutur

pembicaraan orang ramai mengenai suatu berita maka semakin tinggi

nilai berita tersebut.

Sedangkan menurut, William S. Maulsby dalam Sam Abeda

Pranomo menyatakan: “Berita bisa didefinisikan sebagai suatu

penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang

mempunyai arti yang penting dan baru terjadi, yang dapat menarik

perhatian para pembaca berita di surat kabar tersebut.”16

Dalam hal ini

berita harus disampaikan secara benar berdasarkan fakta-fakta yang

terdapat dalam informasi tersebut dengan kata lain berita tidak dapat

direkayasa.

15 A Muis, Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Dharu Anuttama, 1999),

cet.I, h. 26.

16 Sam Abeda Pareno, Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita, (Surabaya: Papyrus,

2003), cet.I, h. 6.

Page 37: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

21

Adapula definisi yang sudah cukup lama popular dikalangan

pers. Definisi tersebut diungkapkan oleh Charles A. Dana pada tahun

1882, yang mengatakan : ‘’When a dog bites a man that is not news,

but when a man bites a dog that is news’’ (Apabila seekor anjing

menggigit orang itu bukanlah berita, akan tetapi apabila orang

menggigit anjing itu baru berita).17

Dari definisi di atas kita dapat menyatakan bahwa sebuah

peristiwa dapat dikatakan sebagai suatu berita apabila peristiwa

tersebut mempunyai nilai diluar kebiasaan pada umumnya dan juga

menarik untuk disampaikan kekhalayak ramai. Pendapat berbeda

disampikan oleh Thomas Griffith yang menyatakan “journalism in fact

on the run. It is the history written in time to be acted upon; thereby

not only recording events but at times influencing them. Journalism is

also the recording of history while the facts are not all in.”18

Dari

pendapat tersebut menyatakan bahwa berita merupakan sebuah

kenyataan yang terus berjalan. Berita juga merupakan sebuah rekaman

peristiwa yang dapat juga memberi pengaruh kepada orang banyak.

Dapat disimpulkan bahwa berita ialah peristiwa atau kejadian

yang memiliki hal yang menarik, luar biasa, dan baru terjadi. Berita

juga merupakan suatu fakta dari peristiwa atau kejadian yang

dilaporkan serta memberikan pengaruh kepada orang banyak.

2. Unsur-Unsur Berita

Seperti halnya dalam satu kesatuan, maka dalam berita pun ada

unsur-unsur lain yang menyatukannya. Tradisi Jurnalistik lazim

mengenal kenam unsur ini dengan 5W1H: WHAT, WHO, WHEN,

17

H. Dj‟afar Assegaff, Jurnalistik Masa Kini, (Jakarta: GHALIA, 1985), cet.II, h. 22. 18

Melvin Mencher‟s, News Reporting and Writing, (New York: McGraw-Hill 2006), cet. X,

h.55.

Page 38: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

22

WHERE, HOW, WHY.19

. Berikut ini merupakan penjelasan dari

5W1H.

1. What……?

Pertanyaan what (apa) yang terjadi, akan menyebabkan wartawan

mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan

oleh pelaku maupun korban dalam suatu kejadian.

2. Who…….?

Who (Siapa) merupakan pertanyaan yang akan mengundang fakta

yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam kejadian.

3. Why…….?

Why (Mengapa) akan mengundang jawaban latar belakang dari suatu

tindakan ataupun penyebab suatu kejadian yang telah diketahui apa-

nya.

4. Where….?

Where (Di mana) menyangkut tempat kejadian.

5. When……?

Pertanyaan When (Bilamana/kapan) akan menyangkut waktu kejadian

ataupun kemungkinan-kemungkinan waktu yang berkaitan dengan

kejadian tersebut.

6. How……?

How (Bagaimana), akan memberikan fakta yang berkaitan dengan

proses kejadian yang diberitakan.

3. Ragam Berita

Di dalam dunia jurnalistik, penulisan berita dapat dilakukan

dengan cara yang berbeda, tergantung pada nilai penting informasi

19 Parakitri T Simbolan, Vademekum Wartawan, (Jakarta: KPG, 2006), cet.V, h. 89.

Page 39: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

23

yang hendak disampaikan. Perbedaan cara penyampaian (dalam format

penyajian) inilah yang kemudian melahirkan ragam berita.20

Berita jurnalistik yang benyak muncul dalam surat kabar atau

majalah berita, dapat digolongkan atas berita langsung

(straight/hard/spot news), berita ringan (soft news), berita kisah

(feature), serta laporan mendalam (indepth report). Pengertian setiap

ragam berita akan diuraikan berikut ini.

1. Berita Langsung (straight/hard/spot news)

Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian

penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Disebut berita

langsung (straight/hard/spot news) karena unsur-unsur terpenting dari

peristiwa itu harus langsung (sesegera mungkin) disampaikan kepada

pembaca.

2. Berita Ringan (soft news)

Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak

diberitakan, melainkan sesuatu yang menarik. Berita ini biasa

dikemukakan sebagai kejadian yang manusiawi dalam kejadian

penting.

3. Berita Kisah (feature)

Berita kisah adalah tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh

perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat

penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terkait akan

aktualitas.

4. Laporan Mendalam (indepth report)

20Ashadi Siregar dkk, Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media massa,

(Yogyakarta: KANISIUS, 1998), cet.V, h. 154-158.

Page 40: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

24

Laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara

penulisan yang sama dengan berita kisah. Laporan mendalam

digunakan untuk menuliskan permasalahan secara lebih lengkap,

mendalam, dan analitis.

4. Sruktur Berita

Secara sederhana struktur dapat kita artikan sebagai susunan,

bagian, atau lapisan. Berita pun memiliki strukturnya tersendiri

berdasarkan ragamnya.

R. Masri Sareb Putra menyatakan struktur berita adalah

tubuh berita secara keseluruhan yang dapat dilihat sebagai

lapisan-lapisan yang masing-masing mengandung pokok yang

dapat dibedakan atas dasar rupa atau bentuk, namun tidak

dapat dipisahkan satu sama lain.21

Adapun susunan atau struktur berita khususnya berita langsung

(straight news) pada umumnya mengacu pada pyiramida terbalik

(inverted pyiramid). Disebut „‟pyiramida terbalik‟‟ karena struktur

beritannya digambarkan memang berbentuk segitiga terbalik.

Model menulis yang mengikuti bentuk segitiga terbalik.

Bagian atasnya lebar, bagian bawahnya menyempit.

sedangkan mengenai strukturnya isi berita ditekankan di

bagian awal. Selanjutnya, semakin ke bawah, menuju bagian

akhir, semakin tidak penting, sisipan-sisipan keterangan.22

Dj‟afar Assegaff menyatakan bahwa tujuan dari gaya

penulisan pyiramida terbalik adalah untuk memudahkan khalayak

21R. Masri Sareb Putra, Teknik Menulis Berita DAN FEATURE, (Jakarta: PT. INDEKS

Kelompok GRAMEDIA, 2006), cet.I, h. 51.

22

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005),

cet.I, h. 22.

Page 41: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

25

pembaca yang bergegas, untuk cepat mengetahui apa yang terjadi dan

diberitakan.23

Berikut ini bagan struktur pyiramida terbalik dalam

penulisan berita langsung (straight news).

JUDUL

LEAD

A

B

C

Judul berita:

Apa+mengapa?, siapa +

mengapa?

Dan seterusnya..

Berisi informasi penting.

Sekaligus menjawab

pertanyaan 5W+1H

(who,what,why,when,where,

+how)

Inti Berita

Anak Berita

Ekor berita dapat dibuang,

bila kehabisa ruang

ESSENTIAL

SHOULD

COULD

Gambar 2.3

Struktur penulisan berita

o Lapisan A (essential, atau bagian yang pembaca harus ketahui) selama

ini kita kenal sebagai bagian dalam sebuah struktur berita piramida

terbalik yang menunjukan bagian yang paling inti.

o Lapisan B (should, atau bagian yang pembaca sebaiknya tahu) adalah

bagian yang cukup penting, namun tidak sepenting lapisan A.

o Lapisan C (could, atau pembaca boleh tahu) ialah bagian yang boleh

ditinggalkan pembaca, karena merupakan ekor berita, tidak penting,

dan boleh dipotong kalau tidak cukup tempat.

23 Assegaff. Op.Cit., h. 49.

Page 42: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

26

5. Kriteria Sebuah Berita

Tidak semua peristiwa pantas untuk diberitakan. Peristiwa

yang mengandung nilai informatif bagi pembaca saja yang pantas

untuk diberitakan. Sebuah berita harus memiliki kriteria yang baik

untuk dijadikan sebagai acuan penilaian dalam menetapkan suatu yang

pantas ditulis sebagai berita. Secara umum, kejadian yang dianggap

mempunyai nilai berita atau layak berita adalah yang mengandung

satu atau beberapa unsur berikut.

1. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan

mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang

mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca.

2. Magnitude (besar), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka

yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang

berakibat yang bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat

pembaca.

3. Timeliness (waktu), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang

baru terjadi, atau baru dikemukakan.

4. Proximity (kedekatan), yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca,

kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun emosional.

6. Bahasa Jurnalistik

Sebuah berita yang baik tidak hanya dinilai berdasarkan

berdasarakan kriteria apakah berita tersebut penting atau menarik bagi

pembacanya. Sebuah berita yang baik harus juga memenuhi kriteria

penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Bahasa yang digunakan manusia dibedakan atas dua jenis,

yakni bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kedua bahasa tersebut memiliki

syarat-syarat yang berbeda dalam penggunaanya. Bahasa jurnalistik

Page 43: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

27

merupakan salah satu ragam bahasa tulis yang digunakan sebagai

bahasa penyaji dalam menulis berita.

Rosihan Anwar menyatakan Bahasa jurnalistik memiliki sifat-

sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan

menarik.24

Kekhasan bahasa jurnalistik ini juga didasarkan pada

bahasa baku. Bahasa jurnalistik juga terikat oleh kaidah-kaidah tata

bahasa seperti memperhatikan ejaan yang benar dalam kosa kata,

bahasa jurnalistik juga mengikuti perkembangan dalam masyarakat.

AS Haris Sumadiria mendefinisikan bahasa jurnalistik

sebagai bahasa yang digunakan oleh wartawan, redaktur, atau

pengelola media massa dalam menyusun dan menyajikan,

memuat, menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan

peristiwa atau pernyataan yang benar, aktual dan atau menarik

dengan tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap

maknanya.25

Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita artikan bahasa

jurnalistik merupakan bahasa penyaji berita. Pada dasarnya berita

merupakan suatu rekontruksi persistiwa yang disampaikan secara

tertulis. Melalui bahasa yang cermat rekontruksi persistiwa tertulis

tersebut dapat mengantar pembaca untuk membayangkan apa yang

sesungghunnya terjadi dan memudahkan pembaca menangkap makna

suatu berita.

7. Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik

Berita juga merupakan salah satu bentuk komunikasi satu arah

dalam hal ini komunikasi antara penulis dan pembaca. Untuk

mempermudahkan komunikasi tersebut maka digunakanlah bahasa

24 Rosihan Anwar, Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, (Jakarta:P.T Pradanya Paramita, 1979),

cet.III, h.1

25

AS Haris Sumadiria, Bahasa Jurnalistik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2006),

cet.I, h. 7.

Page 44: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

28

tulis. Penggunaan bahasa tulis ini bertujuan untuk menyampaikan

informasi atau pesan yang disampaikan. AM Dewabrata menyatakan

penunjang untuk mencapai keberhasilan penyampain pesan dalam

berkomunikasi satu arah, perlu penggunaan bahasa yang efektif.26

Umumnya bahwa bahasa yang digunakan oleh media massa adalah

bahasa komunikatif hal ini bertujuan untuk menyentuh emosi atau

pikiran pembacanya, sehingga mereka tergugah untuk berbuat sesuatu.

AS Haris Sumadiria, mengemukakan 17 uraian yang rinci tentang ciri-

ciri bahasa jurnalistik.27

Adapun uraiannya sebagai berikut:

1. Sederhana

Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat

yang paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang

sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun

karakteristik demografis dan psikografisnya.

2. Singkat

Singkat berarti langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak

bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca

yang sangat berharga.

3. Padat

Menurut Patmonosk, redaktur Senior Harapan dalam buku teknik

jurnalistik menyatakan bahwa padat dalam bahasa jurnalistik berarti

sarat informasi.

4. Lugas

Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufemisme

atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan

26AM Dewabrata, Kalimat Jurnalistik, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2004), cet.I, h.

15.

27

Sumadiria. Op.Cit., h. 7.

Page 45: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

29

khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan

konklusi.

5. Jelas

Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan tidak kabur.

6. Jernih

Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, jujur, tulus, tidak

menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti

prasangka atau fitnah.

7. Menarik

Bahasa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu

membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca, memicu

selera baca, serta membuat orang yang sedang tertidur terjaga seketika.

8. Demokratis

Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan,

pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak

yang disapa sebagaimana dijumpai dalam gramatika bahasa Sunda dan

bahasa Jawa.

9. Populis

Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apa pun yang terdapat

dalam karya-karya jurnalistik harus akrab ditelinga, dimata, dan

dibenak pikiran khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.

10. Logis

Logis berarti apapun yang terdapat dalam kata, istilah, kalimat, atau

paragraf jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan

dengan akal sehat (common sense).

11. Gramatikal

Gramatikal, berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan

dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa

baku.

Page 46: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

30

12. Menghindari kata tutur

Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-

hari secara informal.

13. Menghindari kata dan istilah asing

Berita ditulis untuk dibaca atau didengar. Pembaca atau pendengar

harus tahu arti dan makna setiap makna setiap kata yang dibaca dan

didengarnya. Berita atau laporan yang banyak diselipi kata-kata asing,

selain tidak informatif dan komunikatif juga membingungkan.

14. Pilihan kata (diksi) yang tepat

Bahasa jurnalistik sangat menekankan efektivitas. Setiap kalimat yang

disusun tidak hanya harus produktif tetapi juga tidak boleh keluar dari

asa efektivitas. Artinya setiap kata yang dipilih, memang tepat dan

akurat, sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan

kepada khalayak.

15. Mengutamakan kalimat aktif

Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak

pembaca daripada kalimat pasif.

16. Menghindari kata atau istilah teknis

Karena ditujukan untuk umum, maka bahasa jurnalistik harus

sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, tidak membuat kening

berkerut apalagi sampai membuat kepala berdenyut.

17. Tunduk kepada kaidah etika

Salah satu fungsi utama pers adalah edukasi, mendidik (to education),

fungsi ini bukan saja harus tercermin pada materi isi berita, laporan,

gambar, dan artikel-artikelnya, melainkan juga harus tampak pada

bahasanya.

8. Menulis Teks Berita

Page 47: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

31

Hal yang paling mendasar sebelum seseorang menulis berita

adalah bagaimana cara seseorang memulainya? Pertanyaan ini kadang

membuat kita binggung bagaimana memulai menulis sebuah berita.

Kebiggungan ini kadang berdampak pada rasa spikologis seperti,

seseorang jadi tidak percaya diri, takut atau khawatir tulisannya

dianggap, dan akhirnya dari dampak spikologis tersebut membuat

seseoran jadi tidak pernah melakukannya. Untuk bisa keluar dari

permasalahan tersebut, seseorang harus memulai membangun mental

serta menumbuhkan rasa percaya diri kita. Kedua sikap tersebut dapat

tumbuh dengan kita membiasakan diri untuk membaca, berdiskusi, dan

latihan menulis. Apabila kebiasan tersebut sudah sering dilakukan

maka tanpa disadari kemampuan menulis akan tumbuh dengan

sendirinya.

Untuk mengawali dalam menulis berita tentukanlah

sebelumnya topik yang akan ditulis. Apabila telah menemukan topik

buatlah sebuah autline mengenai apa yang akan ditulis. Autline ini

bertujuan sebagai peta sehingga hasil tulisan sesuai dengan apa yang

dimau. Setelah kedua hal tersebut dikuasai mulailah memasuki tahapan

berikutnya yaitu langkah-langkah dalam menulis berita.

Mudrajad Kuncoro menjelaskan empat langkah dalam

penulisan berita. Keempat bagian tersebut meliputi (1)

judul/wajah yang mencerminkan tema; (2) lead

(sapaan/pendahuluan) yang memancing minat dan gairah; (3)

tubuh yang ramping dan dinamis; (4) penutup bergaya pamit.

Judul haruslah mencerminkan isi tulisan, selain itu judul juga

harus menarik perhatian bakal pembaca, karena siapa yang akan

membaca tentu pasti akan membaca judul terlebih dahulu. Oleh karena

Page 48: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

32

itu judul harus dibuat semenarik mungkin agar dapat mengundang rasa

keingintahuan seseorang mengenai apa yang disajikan.

Lead dapat diartikan “pendahuluan”, lead mempunyai peranan

penting karena berada diawal alinea. Karena Posisi lead berada diawal

alinea maka lead berfungsi sebagai sapaan kepada pembaca.

Umumnya Lead adalah kalimat atau paragraph dapat menggugah

selera pembaca dari keseluruhan tubuh tulisan. Oleh karena itu lead

haruslah mengenai suatu informasi yang penting dari keseluruhan isi

berita. Dalam membuat lead tidaklah harus terpaku pada posisi lead

yang letaknya diawal alinea. Lead dapat dibuat setelah tulisan selesai,

caranya yaitu dengan mengkopi paragraf yang dianggap penting dari

tubuh tulisan tersebut. Selanjutnya memoles paragraf tersebut

sedemikian rupa menjadi kalimat yang benar-benar baru.

Tubuh yang ramping dan dinamis letaknya berada setelah judul

dan lead. Hal-hal yang menarik sebelumnya telah dasampaikan pada

judul dan lead. Maka dapat dikatakan bagian ini merupakan sisa-sisa

perihal yang menarik. Agar tubuh tulisan tidak kehilangan hal yang

menarik maka perlu adanya pemolesan alinea demi alinea agar tampak

menarik.

Kalimat tersusun membentuk sebuah alinea. Dalam alinea

terdapat gagasan yang ingin disampaikan oleh penulisnnya. Gagasan

tersebut disampaikan oleh satu kalimat dan selajutnya didukung oleh

penjelasan kalimat lainnya. Seperti halnya pada satu alinea pada

kalimat pertama menegaskan „‟apa‟‟ yang akan diceritakan dalam

bentuk gagasan, gambaran, atau definisi. Selanjutnya kalimat kedua

menjelaskan mengenai hal yang tersirat pada kalimat yang

sebelumnya. Hal keterkaitan tersebut terus berlanjut hingga

membentuk satu gagasan dalam satu alinea. Sehingga berlanjut hal

yang lebih besar lagi yaitu susunan alinea yang membentuk suatu tema

Page 49: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

33

atau topik. Susunan-susunan ini bertujuan agar pembaca mempunyai

gambaran yang jelas tentang gagasan atau tema yang jelas dalam satu

bacaan.

Penutup bergaya pamit biasanya dibuat pada satu alinea baru

dan terasa sebagai alinea akhir. Gaya pamit ini bisa dihasilkan dengan

menyelipkan kata demikian, saatnya, jadi, inilah, oleh karena itu, atau

maka. Seperti contoh apabila menggunakan kata akhirnya kata ini

memberikan kesan pamit, asal setelah kata tersebut diikuti dengan

nada yang menurun.

C. Media Pendidikan

1. Hakikat Media Pendidikan

Secara bahasa media, berasal dari bahasa Latin medius yang

artinya tengah, perantara, atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa

Arab media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan. Hal tersebut sama seperti halnya yang

diungkapkan oleh Sudarwan, media pendidikan merupakan

seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau

pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta

didik.28

Sedangkan Azhar Arsyad menyatakan bahwa media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga

proses belajar terjadi.29

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Arsyad,

media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat

28Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), cet.I, h. 7.

29

Arief S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: CV.Rajawali, 1986), cet.I, h. 7.

Page 50: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

34

merangsang siswa untuk belajar.30

Dari kedua pendapat tersebut

dapat diartikan bahwa media bukan hanya sebagai alat bantu

berkomunikasi antara guru dan siswa tetapi media juga digunakan

sebagai alat untuk merangsang motivasi siswa dalam siswa belajar.

Dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah sesuatu

alat bantu yang dapat digunakan oleh guru, dalam rangka

berkomunikasi dengan siswa. Dengan tujuan untuk merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa dalam proses

pembelajaran.

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Sebagai suatu alat bantu berkomunikasi media merupakan

suatu benda yang konkrit wujudnya. Sebagai suatu benda maka

mempunyai ciri-ciri yang dapat dirasa oleh indera. Oemar Malik

mengemukakan ciri-ciri umum dari media pendidikan adalah sebagai

berikut.31

1. Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan

yang berasal dari kata ‟‟raga‟‟, artinya suatu benda yang dapat diraba,

dilihat, didengar, dan yang dapat diamati melalui panca indera.

2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat

atau didengar.

3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi)

dalam pengajaran, antara guru, dan siswa.

4. Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar,

baik di luar kelas.

30 Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997), cet.IX, h.

4.

31

DR. Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 11-

12.

Page 51: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

35

5. Berdasarkan 3 dan 4 maka pada dasarnya media pendidikan

merupakan suatu ‟‟perantara‟‟ (medium, media) dan digunakan dalam

rangka pendidikan.

6. Media pendidikan mengandung aspek; sebagai alat dan sebagai

teknik, yang sangat erat pertalianya dengan metode mengajar.

7. Karena itu, sebagai tindakan oprasional, dalam buku ini

menggunakan pengertian ‟‟media pendidikan‟‟.

3. Fungsi Media Pendidikan

Fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Berdasarkan

penggunaanya Kemp & Dayton dalam Arsyad menyatakan bahwa

media dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan

untuk perorangan atau kelompok, atau kelompok pendengar yang

besar jumlahnya. Tiga fungsi utama tersebut yaitu:32

1. Memotivasi

Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pengajaran dapat

direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan.

2. Menyajikan Informasi

Untuk tujuan informasi. Media pengajaran dapat digunakan dalam

rangka penyajian informasi dihadapan sekolompok siswa.

3. Intruksi

Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat

dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental

maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran

dapat terjadi. Sedangkan menurut Menurut Derek Rowentree dalam

32 Arsyad. Op.Cit., h. 65.

Page 52: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

36

Rohani, media pendidikan berfungsi:33

(1) Membangkitakan motivasi

belajar, (2) Mengulang apa yang telah dipelajari, (3) Menyediakan

stimulus belajar, (4) Mengaktifkan respon peserta didik, (5)

Memberikan balikan dengan segera, dan (6) Menggalakan latihan yang

serasi.

4. Manfaat Media pendidikan

Sebagai suatu alat bantu berkomunikasi tentulah barang

tersebut memberi manfaat bagi penggunannya. Manfaat tersebut dapat

dirasakan oleh pengirim pesan dalam hal ini guru dan juga penerima

pesan dalam hal ini siswa. Azhar Arsyad menyatakan beberapa

manfaat praktis dari penggunaan media pengajaran di dalam proses

belajar mengajar sebagai berikut.34

1. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan

hasil belajar.

2. Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan anak

sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih

langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa

untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan

waktu;

a. Obyek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di

ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,

radio, atau model.

b. Obyek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera

dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar;

33 Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif, (Jakarta: RINEKA CIPTA, 1997), h. 45.

34 Arsyad. Op.Cit., h.27.

Page 53: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

37

c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahun dapat ditampilakan melaui rekaman video, film, foto,

slide, disamping secara verbal.

d. Obyek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat

ditampilkan secara konkret melaui film, gambar, slide, atau simulasi

komputer.

e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat

disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.

f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses

yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses

kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik

rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi

komputer.

4. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,

dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-

kunjungan ke museum atau kebun binatang.

5. Klasifikasi Media Pendidikan

Begitu banyak media yang dapat digunakan sebagai media

pendidikan. Berdasarkan alat indera media pendidikan digolongkan

menjadi tiga macam yaitu media grafis, media auditif, maupun audio

audio visual.

Media grafis erat hubungannya dengan indera pengelihatan

manusia. Melalui media ini proses berkomunikasi disampaikan oleh

lambang-lambang grafis. Sejatinya sesuatu hal yang dapat dilihat oleh

mata dapat digunakan sebagai media pendidikan. Media auditif adalah

media pendidikan yang erat hubungannya dengan indera pendengaran

Page 54: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

38

manusia. Melalui media ini proses berkomunikasi disampaikan oleh

lambang-lambang auditif. Sedangkan media audio visual merupakan

media yang sekurang-kurangnya melibatkan dua alat indera yakni

penglihatan dan pendengaran dalam menyampaikan atau memperoleh

sebuah informasi.

Media audio visual memilik ragam jenisnya tetapi secara

umum media audio visual dapat dibedakan berdasarkan ciri-cirinya.

Soegiti Atmohoetomo membedakan menjadi tiga jenis cirinya masing-

masing:35

Media Audio (media dengar)

NO Medianya Hardwarenya Softwarenya

1 Radio Pesawat Radio Program

radio

2 Pirangan Hitam Pick Up Pirangan

Hitam

3 Tape cassette Tape recorder Kaset isi

program

Tabel 2.1

1. Media visual (indera penglihatan dibagi menjadi 2 yaitu projected

dan non projected).

a. Projected Media: penampilannya perlu proyektor

Projected Media

NO Medianya Hardwarenya Softwarenya

35Rohani. Op.Cit., h.16-18.

Page 55: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

39

1 Slide dan film

(bisu)

Projector

Slide/film

Slidenya/film

program

2 Film-strip/loop Pojector film

strip/loop

Film strip loop

3 Overhead projector Overhead Transparannya

projector

4 Epidiascop/episcop Epidiascop Bahan yang

diproyeksikan

Tabel 2.2

b. Non-Projected Media: penampilannya tidak perlu diproyeksikan.

Misalnya:

Wallsheets

Contohnya: peta, chart, diagram, poster.

Model

Contohnya: mook up, miniature, dan maket.

Objek

Contohnya: specimen (hebarium-aquarium-insektarium).

2. Media Audio visual (media pandang dengar)

Media Audio Visual

NO Medianya Hardwarenya Softwarenya

1 TV Pesawat TV Program TV

2 Radio

Vision/Video

Pesawat Video Filmnya +

programnya

3 Film Bicara Projector film Film yang

diprogramkan

4 Sound Slides Projector Slide Slide cassette

Tabel 2.3

Page 56: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

40

6. Media Audio Visual sebagai Sumber Belajar

Belajar mengajar merupakan proses mengelola sejumlah nilai

untuk disampaikan kepada peserta didik. Melalui nilai-nilai tersebut

memungkinkan adanya perubahan yang terjadi setelah proses belajar.

Seperti yang dikatakan oleh Robert M. Gagne, learning

is a process of which certain kinds of living organisms are

capable-many animals, including human beings, but not plants.

It is a process which enables these organisms to modify their

behavior fairly rapidly in a more or less permanent way, so

that the same modificatiuon does not have to occur again and

again in each new situation.36

Nilai-nilai yang disampaikan tersebut berasal dari berbagai

sumber belajar, antara lain yaitu manusia, buku, perpustakaan, media

massa, dan lingkungan. Untuk menyampaikan sumber belajar tersebut

diperlukan media sebagai alat menyampaikan nilai-nilai tersebut.

Media yang digunakan untuk menyampaikan sumber belajar disebut

media pendidikan.

Media pendidikan sangat membantu guru dalam

menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Karena selain

sebagai alat bantu berkomunikasi guru dengan siswa media juga media

juga digunakan sebagai alat untuk merangsang motivasi siswa dalam

belajar. Penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar

bertujuan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Untuk

mencapai tujuan tersebut media pendidikan yang digunakan tidak

harus mahal yang sederhana pun bisa digunakan. Gurulah yang harus

pandai menggunakan media pendidikan, selain itu guru juga harus

36

Robert M. Gagne, Essentials of learning for instruction, (California: The Dryden Press,

1974), cet.I, h. 5.

Page 57: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

41

mampu memanipulasi media sebagai pengantar atau perantara

informasi dari sumber belajar yang disampaikan kepada peserta didik.

Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad

pertengahan ke-20 alat visual untuk mengkonkritkan ajaran ini

dilengkapi dengan digunakannya alat audio sehingga kita kenal adanya

alat audio visual atau audio visual aids (AVA).37

Media audio visual

berkaitan dengan indera penglihatan dan pendengaran. Pesan yang

disampaikan dalam media visual disampaikan dalam lambang-lambang

grafis dan audio, baik verbal maupun non-verbal. Media audio visual

memiliki kelebihan sebagai berikut; (1) Harganya lebih murah dan

relative popular, (2) Dapat mengembangkan daya imajinasi, (3) Dapat

mengatasi ruang dan waktu, (4) Dapat menyajikan pengalaman dunia

luar ke dalam kelas, (5) Merangsang partisipasi aktif siswa, (6) Siaran

yang aktual dapat memberikan kesegaran, (7) Program dapat diputar

ulang kembali.

7. Rekaman Wawancara Sebagai Sumber Belajar

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab antara

pewawancara dengan narasumber untuk meminta keterangan,

informasi, atau pendapat mengenai suatu hal. Sedangkan rekaman

adalah suatu proses mencatat, mendokumentasikan, atau

mengabadikan sesuatu hal baik yang bersifat audio maupun audio

visual. Dapat disimpulkan bahwa rekaman wawancara adalah suatu

dokumentasi kegiatan wawancara.

Rekaman wawancara yang bersifat audio visual dapat

digunakan sebagai salah satu media pendidikan. Media tersebut dapat

dikelompokan sebagai media pendidikan audio visual karena dapat

37 Sadiman. Op.Cit., h.7.

Page 58: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

42

dirasakan dengan setidak-tidaknya dua alat indera yaitu indera

pendengaran dan indera penglihatan. Pesan yang disampaikan melaui

media audio visual dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif baik

verbal maupun nonverbal. Pengajaran melalui media audio visual

bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti

mesin proyektor, film, tape recorder, dan proyektor.

D. Penelitian yang Relevan

Berikut ini hasil penelitian yang relevan dari beberapa

mahasiswa mengenai keterampilan menulis teks berita. Skripsi

Eliawati dengan judul penelitian”Peningkatan Kemampuan Menulis

Teks Berita Melalui Latihan Paragraf Rumpang Siswa KelasVII SMP

Negeri 243 Jakarta”.38

Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

Dari hasil skripsi tersebut dapat dilihat meningkatnya

perolehan nilai siswa pada kompetensi menulis teks berita siswa pada

siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan sebesar 4%. Pada

siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 62,43% dan pada siklus II

mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 66,43%. Akan

tetapi, dari hasil skripsi ini dijelaskan bahwa ada beberapa siswa yang

mengalami kekurangan pada aspek kebahasaan. Oleh karena itu, dalam

skripsinya peneliti menyarankan dan memberikan latihan yang cukup

kepada siswa dalam menulis teks berita melalui paragraf rumpang.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kompetensi siswa

kelas VII SMP Negeri 243 Jakarta dalam menulis teks berita

mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran menulis teks

38Eliawati, Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Latihan Paragraf

Rumpang Siswa KelasVII SMP Negeri 243 Jakarta, (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta,2007).

Page 59: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

43

berita melalui latihan paragraf rumpang. Selain itu ada juga beberapa

siswa yang masih kurang pada aspek kebahasaan.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti di

atas terletak pada metode yang digunakan dalam proses pembelajaran

menulis teks berita. Penulis melakukan penelitian keterampilan

menulis teks berita dengan menggunakan media rekaman wawancara

sedangkan Eliawati menggunakan metode latihan paragraf rumpang

dalam proses pembelajaran menulis teks berita.

Selain penelitian yang dilakukan oleh Eliawati, ada juga

penelitian yang dilakukan oleh Tania Zainiyah dengan judul skripsi

“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap

Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri I

Bojonggede 2009”.39

Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.

Hasil penelitiannya adalah pengaruh model pembelajaran

berbasis masalah terbukti efektif meningkatkan kemampuan menulis

teks berita. Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa kelas

ekperimen mencapai skor rata-rata yang lebih besar jika dibandingkan

dengan skor rata-rata kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diperoleh

skor rata-rata postes 75,53 sedangkan pada kelas kontrol hanya

memperoleh skor rata-rata 64,43. Selain itu, kemampuan menulis teks

berita yang lebih besar terjadi pada semua siswa di kelas eksperimen

(100%), sedangkan di kelas kontrol terdapat 4 orang siswa yang tidak

mengalami perubahan, jadi hanya 26 siswa yang mengalami perubahan

(86,67%).

39 Tania Zainiyah, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan

Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri I Bojonggede, (Jakarta: Universitas Negeri

Jakarta,2009).

Page 60: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

44

Adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah

model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks berita pada siswa. Selain itu dinyatakan juga

dalam skripsi ini bahwa model pembelajaran berbasis masalah bisa

membuat siswa belajar mandiri, aktif, serta adanya proses kerjasama

siswa dengan siswa lainya yang membuat proses pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan.

Perbedaan peneltian yang penulis lakukan dengan Tania

Zainiyah terletak pada metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran menulis teks berita. Penulis melakukan penelitian

keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan media rekaman

wawancara sedangkan peneliti di atas menggunakan metode model

pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajaran menulis

teks berita.

Penelitian yang relevan berikutnya adalah penelitan yang

dilakukan oleh Siska Octaviani Awaliah dengan judul skripsi

“Pengaruh Metode Investigasi Kelompok terhadap Kemampuan

Menulis Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri I Leuwiliang Bogor.40

Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan

Seni, Universitas Negeri Jakarta.

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh

investigasi kelompok terhadap menulis berita berpengaruh. Hal ini

ditunjukan dengan adanya peningkatan rata-rata yang lebih besar pada

kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Peningkatan

pada kelas eksperimen sebesar 15,62 angka dari nilai rata-rata prates

sebesar 51,45 dan 67,07 pada postes. Sedangkan peningkatan pada

40 Siska Octaviani Awaliah, Pengaruh Metode Investigasi Kelompok terhadap Kemampuan

Menulis Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri I Leuwiliang Bogor, (Jakarta: Universitas Negeri

Jakarta,2007).

Page 61: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

45

kelas kontrol sebesar 5,17 dari nilai rata-rata prates sebesar 50,13 dan

nilai postes sevesar 55,34.

Perbedaan peneltian yang penulis lakukan dengan Siska

Octaviani Awaliah terletak pada metode yang digunakan dalam proses

pembelajaran menulis teks berita. Penulis melakukan penelitian

keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan media rekaman

wawancara sedangkan peneliti di atas menggunakan metode

investigasi kelompok dalam proses pembelajaran menulis teks berita.

Dari ketiga hasil penelitan yang relevan tersebut, maka

diketahui bahwa kemampuan menulis teks berita pada siswa dapat

ditingkatkan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui sejauh

manakah keefektifan media pembelajaran rekaman wawancara dalam

meningkatkan menulis teks berita, seperti halnya pada metode dan

media pembelajaran yang telah dijelaskan di atas.

E. Hipotesis Tindakan

Kemampuan menulis teks berita merupakan materi yang

diajarkan pada siswa kelas VII. Penggunaan media rekaman

wawancara bertujuan untuk menigkatkan keterampilan menulis teks

berita pada siswa. Selain itu, juga untuk mengetahui perbedaan yang

signifikan antara sebelum penggunaan media rekaman wawancara

dengan sesudah menggunakan media rekaman wawancara dalam

pembelajaran menulis teks berita. Penggunaan media ini dilakukan

pada siklus I dan siklus II dengan bentuk tes tertulis membuat sebuah

teks berita.

Page 62: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

Islamiyah yang berlokasi di jalan Raya Muchtar no.136 Sawangan

kota Depok.

2. Waktu Penelitan

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Januari

2012-22 Mei 2013.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan yang dilakukan semata-mata untuk meningkatkan

kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu,

serta untuk memperbaiki kondisi di mana praktik kegiatan

pembelajaran tersebut dilakukan.1 Bersifat reflektif, artinya pihak

pelaku tindakan secara sadar merenungkan serta mengukur kembali

sejauh mana hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Susilo menyatakan PTK adalah penelitian tindakan

kelas atau sering disebut dengan classroom action research

dalam bahasa Inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh

guru di kelas atau di sekolah mengajar, dengan penekan

adanya penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses

dalam pembelajaran.2

1 Djuanaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),

cet.I, h. 8.

2 Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Pustaka Books Publisher, 2007), cet.I,

h. 16.

Page 63: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

47

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Mansur Muslich,

melalui PTK, masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran dapat

dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan sehingga proses pendidikan

dan pembelajaran yang inovatif dan hasil belajar yang optimal

dapat diwujudkan dengan sistematis.3

Selain itu PTK juga menawarkan peluang sebagai cara

pengembangan kinerja melalui pemecahan-pemecahan yang terjadi

selama pembelajaran. Karena melalui pendekatan ini menempatkan

guru sebagai peneliti untuk melakukan perubahan dalam

pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan melalui empat

langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.4 Keempat langkah utama tersebut saling berkaitan, dalam

penelitian tindakan kelas keempat langkah utama tersebut sering

disebut satu siklus. Proses penelitian tindakan kelas ini

direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Adapun pelaksanaan

penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut

3Mansur Muslich, Pelaksanaan PTK itu mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), cet.II,

h. 6.

4 Susilo, Op, cit., h. 19.

Page 64: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

48

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan/

pengumpulan data

II

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data

I

Dilanjutkan ke

siklus berikutnya

Perencanaan

tindakan I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Permasalahan

Permasalahan

baru hasi refleksi I

Apabila

permasalah belum

terselesaikan

Gambar 3.1

Penelitian tindakan kelas

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Islamiyah

yang berjumlah tujuh kelas, peneliti menggunakan sampel kuota

atau quato sampel, maka yang akan dijadikan sampel berjumlah 31

siswa dengan komposisi 14 siswa laki-laki dan 17 siswi perempuan

Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Page 65: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

49

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai

perencana sekaligus pelaksana kegiatan. Pada penelitian ini peneliti

membuat perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan penelitian,

mengumpulkan data penelitian, menganalisis dan melaporkan hasil

penelitian tersebut. Pada tahap pengamatan, peneliti sebagai

observer dalam mengamati proses pembelajaran dan penelitian

yang berlangsung. Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru kelas

diikutsertakan sebagai jalannya penelitian (observer). Selain

sebagai observer guru kelas juga mengamati, menilai, dan memberi

arahan kepada peneliti saat menyampaikan materi pelajaran di

hadapan siswa.

E. Tahapan Intervensi Data

Tahapan penelitian tindakan kelas dilakukan setiap satu

siklus. Setiap satu siklus terdiri dari empat tahap yaitu,

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap

penilitian ini dimulai dari tahap prapenelitian yang akan dilanjutkan

dengan siklus I dan siklus II.

1. Tahap Prapenelitian

Tahap prapenelitian dalam penelitian ini dilakukan sebagai

sebuah kegiatan awal yang bertujuan mengungkapkan

permasalahan penting yang perlu dipecahkan berkaitan dengan

pembelajaran menulis. Peneliti melakukan pengamatan

pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui kondisi awal yang

akan dijadikan sebagai bahan untuk memecahkan masalah.

Terlebih dahulu peneliti melakukan wawancara dengan

guru bahasa Indonesia mengenai menulis teks berita. Pembelajaran

menulis teks berita masih dirasa sangat sulit oleh siswa. Adapun

kesulitan yang siswa rasakan seperti menuangkan ide, kelengkapan

mengenai unsur-unsur berita, dan bahasa jurnalistik.

Page 66: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

50

Penelitian yang diajukan oleh peneliti mengenai

peningkatan pembelajaran menulis teks berita disambut baik oleh

guru yang bersangkutan. Beliau menyatakan, ini merupakan suatu

alternatif pemecahan masalah dalam menulis teks berita.

Penggunaan media rekaman wawancara sebagai salah satu bentuk

pembelajaran menulis teks berita dapat dijadikan alternatif

pemecahan masalahnnya.

2. Perencanaan Tindakan (Planning)

Hasil prapenelitian yang telah diperoleh selanjutnya

digunakan sebagai bahan untuk menyusun rancangan tindakan

yang akan dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan. Pada

tahapan ini peniliti menyiapkan materi atau bahan ajar, rencana

pengajaran yang mencakup RPP, media pembelajaran, serta

instrument atau evaluasi pembelajaran.

3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan semua tindakan yang

sudah dirancang pada tahap sebelumnya dan dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya agar tercapai sesuai dengan tujuan awal yang telah

ditetapkan. Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan pada tahap ini

seperti melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

yang telah ditetapkan dalam RPP dan menggunakan media

pembelajaran yang ditentukan. Tahap tindakan ini merupakan

realisasi pada tahap perencanaan.

4. Pengamatan (Observing)

Kegiatan pengamatan dilakukan pada setiap siklus ini,

bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas peneliti

yang menjadi indikator keberhasilan selama pembelajaran

berlangsung. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang

berisi tentang pelaksanaan tindakan dari hasil data tersebut

memberikan pengaruh pada penyusunan perencanaan tindakan

yang dilakukan pada siklus berikutnya.

Page 67: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

51

5. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini merupakan tahapan untuk memproses data yang

terkumpul pada saat melakukan tahap pengamatan. Data yang telah

didapat tersebut kemudian ditafsirkan, dan dicari kejelasaanya,

dianalisis, lalu disintesiskan. Hasil refleksi tersebut digunakan

untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya

mencapai tujuan yang diinginkan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan

Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan

penelitian ini yaitu, meningkatkan kemampuan menulis teks berita

dengan menggunakan media rekaman wawancara. Selain itu hasil

dari penelitian ini juga diharapkan juga dapat memenuhi kriteria

keberhasilan penelitian yaitu bahwa hasil kemampuan menulis teks

berita siswa menunjukan adanya peningkatan.

G. Data dan Sumber Data

Data yang penulis peroleh merupakan suatu keterangan

nyata yang digunakan penulis sebagai evaluasi kegiatan yang telah

dilakukan. Dalam penelitian ini data-data yang dibutuhkan, antara

lain.

1. Data yang berupa hasil belajar siswa dalam bentuk tes objektif.

Tes objektif dilakukan sebanyak duakali selama pembelajaran,

yaitu berupa tes sebelum tindakan (pretest) dan tes sesudah

tindakan (posttest). Kedua data tersebut diolah menjadi nilai akhir

sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian

tujuan yang ingin dicapai.

2. Data hasil belajar psikomotorik, yaitu data mengenai

peningkatan pemahaman menulis teks berita yang telah siswa

lakukan. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan tersebut

Page 68: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

52

dilakukan cara observasi pada masing-masing siswa. Kegiatan

obseravasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

3. Data untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap peningkatan

kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media

rekaman wawancara, pengambilan dilakukan dengan angket siswa.

4. Data untuk mengetahui tanggapan observer yakni guru bidang

studi terhadap aktivitas peneliti selama proses belajar mengajar

berlangsung, yang berupa pemberian lembar observasi kepada

setiap siswa diakhir pembelajaran.

H. Instrumen dan Pengumpulan Data

1. Tes Hasil Belajar

Tes kemampuan adalah salah satu cara yang dilakukan

dalam pengukuran atau penilaian, tes kemampuan ini berupa tes

tertulis yang harus diisi oleh objek penelitian.

Tes kemampuan dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap pertama

yaitu pretest dimana pemberian test ini dilakukan sebelum adanya

perlakuan atau pembelajaran mengenai materi yang akan diajarkan.

Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tahap

kedua yaitu posttest dimana pemberian test ini dilakukan setelah

adanya perlakuan atau pembelajaran mengenai materi yang telah

diajarkan. Posttest ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar

siswa dan posttest ini dilakukan sebanyak 2 siklus.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah salah satu alat yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data. Cara pengumpulan data

tersebut dengan cara melakukan pengamatan selama kegiatan

penelitian berlangsung. Lembar observasi ini berupa format atau

blangko yang berisi mengenai, poin-poin tentang aktivitas atau

kejadian yang digambarkan akan terjadi selama kegiatan penelitian

berlangsung. Adapun yang menjadi pengamatan dalam lembar

Page 69: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

53

obseravisi ini adalah aktivitas peneliti dan siswa. Dari hasil

pengamatan ini lalu diadakan pertimbangan dan penilaian ke dalam

suatu skala tertentu.

3. Angket

Angket merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul

informasi, yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk dijawab

oleh koresponden. Angket yang dibuat nantinya akan deserahkan

kepada siswa untuk diisi dengan tujuan untuk mengetahui respon

siswa saat diberikan rekaman wawancara dalam pembelajaran

menulis teks berita. Angket bertujuan untuk memperoleh informasi

tentang respon diri.

4. Jurnal Siswa

Pemberian jurnal siswa ini diberikan setelah proses belajar

mengajar selesai. Jurnal siswa ini diberikan kepada siswa dengan

tujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa

mendapatkan pembelajaran. Laporan dari jurnal siswa kemudian

digunakan sebagai tindakan perbaikan dalam siklus pembelajaran

berikutnya.

5. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai alat pengumpul informasi.

Adapun narasumber dalam wawancara ini adalah guru. Pertanyaan

yang akan peneliti ajukan kepada narasumber, mengenai proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Proses wawancara ini

dilakukan setelah akhir pelajaran. Tujuan dari kegiatan wawancara

ini adalah untuk melihat kekurangan dan kesulitan yang dihadapi

siswa, juga pemberian saran dan kritik oleh guru, selama

pembelajaran berlangsung. Dengan adanya kegiatan wawancara ini

peneliti berharap besar mendapatkan informasi yang bermanfaat

guna tindakan berikutnya.

6. Catatan Lapangan

Page 70: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

54

Catatan lapangan berisi deskripsi pelaksanaan dan peristiwa

yang terjadi di kelas selama pembelajaran berlangsung. Catatan

lapangan ini berfungsi mengamati dan mencatat perilaku siswa

ketika melaksanakan pembelajaran, dalam rangka pengumpulan

data dan refleksi terhadap pembelajaran berikutnya.

7. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bentuk kegiatan merekam atau

menyimpan sesuatu dalam bentuk tertulis, tercetak, atau terekam

yang digunakan sebagai bukti atau keterangan. Pada penelitian ini

peneliti memilih foto sebagai bentuk dokumentasi.

I. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian,

maka peneliti menggunakan instrument yang telah disebutkan

sebelumnya, yaitu berupa pretest dan posttest. Instrumen tes

tersebut berupa lembar tes kemampuan.

Lembar tes kemampuan berisi hasil menulis teks berita

siswa pada setiap siklus. Dari hasil menulis teks berita siswa

tersebut bisa diperoleh data keterampilan siswa dalam menulis teks

berita baik data pretest maupun posttest. lembar tes kemampuan

ini berupa kertas HVS. Berikut kriteria penilaian menulis teks

berita dengan menggunakan media rekaman wawancara.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

Agar data yang diperoleh dalam penelitian valid, maka

peneliti menggunakan teknik trigulasi. Dengan teknik ini peneliti

menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data. Adapun tindakan yang dilakukan yaitu:

1. Pengambilan data dari berbagai narasumber, yaitu peneliti, guru,

dan siswa.

Page 71: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

55

2. Penggunaan berbagai instrument agar data yang terkumpul lebih

akurat. Adapun langkah yang dilakukan adalah dengan mengisi

lembar observasi, melakukan wawancara, memberikan angket

siswa, mencatat kegiatan belajar dalam catatan lapangan, dan

menilai hasil tes kemampuan siswa.

3. Penggunaan berbagai teknik pengumpul data membantu peneliti

dalam mempermudah memperoleh data. Data yang telah terkumpul

kemudian dianalisis setelah melakukan wawancara, pengamatan,

dan pendokumentasian melalui foto.

4. Memeriksa kembali kelengkapan serta keaslian data yang telah

terkumpul, kemudian mengevaluasi dengan mengolah dan

menganalisis data.

K. Analisis Data dan Interpretasi Data

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorikan

berdasarkan fokus penelitian, kemudian peneliti

menginterpretasikan data yang telah dikumpulkan. Berikut cara

pengolahan data yang terkumpul:

1. Analisis Data Tes

Format Penilaian

Tabel 3.1

No. Aspek Penilaian Bobot

Nilai Skor

1 2 3 4 5

1 Judul 1

2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita

b. Pengembangan isi

c. Prinsip 5W 1H

2

3

2

3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan

b. Bahasa Jurnalistik

1

1

10

Page 72: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

56

Arti skala nilai:

1 = sangat kurang

2 =kurang

3 =cukup

4 =baik

5 =sangat baik

Nilai =

Format Penilaian

Deskripsi Penilaian Teks Berita Siswa

No Aspek Nilai Kriteria

1 Judul 5

4

3

2

1

Judul sesuai dengan tema, isi, singkat,

dan menarik

Judul sesuai dengan tema, isi, singkat,

tetapi tidak menarik

Judul dibuat sesuai dengan tema dan isi

Judul dibuat sesuai dengan tema dan isi

tetapi tidak menarik

Tidak mencantumkan judul

2

Struktur penulisan

a. Permulaan berita

b. Pengembangan Isi

5

4

3

2

1

5

Permulaan berita sangat relevan dengan

gagasan yang dipaparkan dan menarik

Permulaan berita relevan dengan

gagasan yang dipaparkan dan menarik

Permulaan berita cukup relevan dengan

gagasan yang dipaparkan tetapi tidak

menarik

Permulaan berita kurang relevan dan

tidak menarik

Permulaan berita sama sekali tidak

menarik

Ide berita sesuai dengan judul,

Page 73: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

57

3

b. Prinsip 5W 1H

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan

4

3

2

1

5

4

3

2

1

5

4

memunculkan ide yang menarik, dan

dapat merangkai secara terperinci/detail

Ide berita sesuai dengan judul, tidak

memunculkan ide yang menarik, dan

dapat merangkai secara terperinci/detail

Ide berita sesuai dengan judul,

memunculkan ide, tidak dapat

merangkai secara terperinci/detail

Ide berita tidak sesuai dengan judul,

tidak dapat merangkai secara

terperinci/detail tetapi memunculkan

ide menarik

Ide berita tidak sesuai dengan judul,

tidak memunculkan ide yang menarik,

dan tidak dapat merangkai secara

terperinci/detail

Prinsip 5W 1H tergambar dengan

lengkap dan jelas

Prinsip 5W 1H cukup tergambar

dengan lengkap dan jelas

Prinsip 5W 1H tergambar dengan

lengkap tetapi kurang jelas

Prinsip 5W 1H kurang lengkap dan

kurang jelas

Tidak terdapat prinsip 5W 1H

Kata-kata yang dipilih tepat, baku

sesuai dengan EYD, dan bervariasi

Kata-kata yang digunakan umumya

Page 74: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

58

b. Bahasa jurnalistik

3

2

1

5

4

3

2

1

sudah tepat, baku sesuai dengan EYD

dan bervariasi hanya sekali-kali ada

kata-kata yang kurang cocok tetapi

tidak menggangu

Kata-kata yang digunakan dipilih

dengan tepat, baku sesuai dengan EYD

dan hanya kurang bervariasi

Cukup banyak kata yang kurang tepat

disamping kurang bervariasi juga tidak

menggunakan EYD dengan baik

Kata-kata yang digunakan sangat

banyak yang kurang tepat, tidak baku,

tidak bervariasi serta tidak

menggunakan EYD dengan baik

Bahasa berita yang digunakan sangat

lugas, singkat, dan padat

Bahasa berita yang digunakan cukup

lugas, singkat, dan padat

Bahasa berita yang digunakan lugas

tapi kurang singkat, dan padat

Bahasa berita yang digunakan lugas,

tapi tidak singkat, dan padat

Bahasa berita yang digunakan tidak

lugas, tidak singkat, dan padat

Tabel 3.2

Setelah hasil tes siswa pretest dan posttest telah diketahui,

maka nilai tes tersebut dianalisis menggunakan statistik deskriptif,

dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Rata-rata (Mean)

Page 75: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

59

Nilai hitung rata-rata atau mean dilambangkan dengan X (dibaca:

eks-bar) untuk ukuran sampel (statistik) dan rata-rata populasi

dilambangkan dengan dengan µ (dibaca: mu) untuk mengukur

parameter menggunakan rumus.

X =

Keterangan:

= Jumlah skor ujian

n = jumlah anggota sampel

b. Median

Dalam menentukan nilai perlu adanya suatu batasan. Media

merupakan suatu batasan yang mempunyai arti penting dalam

menentukan nilai. batasan nilai yang ditentukan oleh median adalah

nilai tengah atau 50% dari nilai data paling tinggi atau paling

rendah. Sebelum nilai median ditentukan terlebih dahulu nilai

tersebut diatur dari nilai yang terseber ke nilai yang lebih kecil.

Berikut adalah rumus yang digunakan dalam menentukan median:

MED = (

) (

)

c. Modus (mode)

Modus merupakan nilai yang paling banyak muncul dan paling

banyak frekuensinya di antara nilai-nilai yang lainnya.

d. Rentang Skor

Rentang adalah perbedaan antara nilai data yang tertinggi dan nilai

data yang terendah dalam pengukuran. Langkah pertama dalam

mengukur besarnya penyebaran data ialah menghitung besarnya

rentang dari data tersebut. Berikut rumus perhitungan rentang skor dan

rentang skor penilain teks berita.

Kategori Penilaian Teks Berita dengan Skala Nilai

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

Skala nilai Kategori nilai

Page 76: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

60

<40

40-54

55-69

70-84

85-100

Sangat kurang (SK)

Kurang (K)

Cukup (C)

Baik (B)

Sangat baik (SB)

Tabel 3.3

Setelah analisis data dilakukan, maka terlihat hasil pretest dan

posttest pada siklus pertama, dan kedua, dari data tersebut dapat pula

disimpulkan hasil tindakan pertama. Data pertama tadi juga dapat

digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan selanjutnya.

2. Analisis Data Non Tes

Data non tes digunakan untuk menghitung data yang

berasal dari data non tes. Adapun data non tes tersebut seperti

penilaian terhadap siswa dan penilaian terhadap guru. Perhitungan

data non tes menggunakan presentase dengan rumus sebagai

berikut:

P =

x 100 %

Keterangan:

P = Angka persentase

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

3. Analisis Data Kualitatif

Untuk menganalisis data yang sifatnya kualitatif, cukup

dideskripsikan secara kualitatif sesuai dengan data yang ditemukan

dilapangan. Adapun data yang sifatnya kualitatis seperti catatan

lapangan, jurnal siswa, dan hasil wawancara.

Page 77: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

61

Untuk data yang bersifat kualitatif seperti catatan lapangan,

jurnal siswa, dan hasil wawancara dideskripsikan peneliti secara

kualitatif sesuai data yang ditemukan di lapangan.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Pada penelitian ini, peneliti akan menguji media rekaman

wawancara sebagai media untuk meningkatan kemampuan menulis

teks berita. Apabila pada penelitian di siklus I dan siklus II selesai,

dan ternyata belum tercapai hasil yang diinginkan, maka akan

dilanjutkan untuk melakukan tindakan berikutnya sebagai rencana

perbaikan. Kegitan penelitian ini akan berakhir atau selesai apabila

perbaikan sudah berhasil dilakukan.

Page 78: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

62

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Sekolah

1. Sejarah dan Profil Sekolah

a) Sejarah

SMP Islamiyah Sawangan yang beralamat di Jl.Raya

Muchtar no.136 Sawangan Depok, didirikan pada tahun 1967 dan

mulai beroperasi pada tanggal 17 Mei 1983. Sekolah ini

terakreditasi “A”. Sekolah ini di bawah naungan Yayasan Darul

Irfan Sawangan (YADAIR). Tidak hanya SMP, tetapi yayasan ini

pun memiliki SMA, MA, dan MTS. Bangunan milik yayasan ini

sudah bersertifikat luas bangunan 1751 M2. SMP Islamiyah

dipimpin oleh bapak Ahmad Sujai, S.Pd.

b) Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMP Islamiyah Sawangan

Alamat : Jl. Raya Muchtar no.136 Sawangan

Depok

NSS : 202026602011

NDS : 2002050046

NPSN :20-22-90-58

Akreditasi : A

2. Visi

Membentuk insan berilmu dan berakhlak mulia

3. Misi

Page 79: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

63

Memaksimalkan kegiatan pembelajaran di dalam dan di

luar kelas

Meningkatakan mutu pelayanan guru terhadap peserta didik

Menciptakan situasi pembelajaran yang kreatif, nyaman,

dan menyenangkan

Meningkatkan disiplin guru dan siswa

Menumbuhkan nilai-nilai akhlak mulia melalui kegiatan

pembiasaan

4. Jumlah Siswa

Jumlah Siswa SMP Islamiyah Sawangan Depok

Tahun Ajaran 2012-2013

NO. KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. VII 126 125 252

2. VIII 124 79 203

3. IX 123 128 251

Jumlah 373 332 706

Tabel 4.1

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan/Hasil Intervensi Pengamatan

1. Tindakan Pembelajaran

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian

yang telah dilakukan di kelas VII SMP Islamiyah Sawangan

Depok yang berlangsung selama dua siklus. Penelitian ini

dilaksanakan bertujuan untuk menghasilkan suatu pembelajaran

yang dapat memungkinkan meningkatnya hasil belajar yang lebih

optimal dari sebelumnya. Pada bab ini juga secara garis besar akan

memaparakan deskripsi awal penelitian, perencanaan sebelum

proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita

sebelum dan sesudah menggunakan media rekaman wawancara,

serta mengambarkan hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran

Page 80: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

64

dengan menggunakan media rekaman wawancara dalam menulis

teks berita pada tahap pretest dan posttest.

Proses penelitian tindakan kelas yang peniliti lakukan

diawali dengan penelitian melalui kegiatan wawancara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang bidang studi

mata pelajaran bahasa Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada

bab I sebelumnya, beliau mengungkapkan bahwa pembelajaran

menulis teks berita masih rendah, terutama dalam menentukan ide

serta menuliskanya dengan bahasa berita.

Proses penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan

pretest terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui presentasi

kemampuan awal siswa dalam menulis teks berita. Dalam

melakukan pretest ini peneliti tidak menggunakan rekaman

wawancara sebagai media pembelajaran. Tetapi pada proses pretest

ini peneliti mencoba merangsang kembali ingatan siswa mengenai

materi menulis teks berita, karena materi tersebut sudah pernah

dipelajari sebelumnya. Tindakan selanjutnya peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menulis sebuah teks berita

mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi.

2. Pertemuan Pertama

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana

pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran yakni, guru

menjelaskan tujuan dan maksud dari materi yang akan diajarkan,

merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks

berita, serta bertanya mengenai sebagian dari materi menulis teks

berita kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

dasar siswa. Proses selanjutnya yaitu memberikan pretest, pada

pretest ini siswa dibebaskan menulis sebuah teks berita mengenai

peristiwa yang belakangan baru terjadi.

Page 81: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

65

b) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti merealisasikan apa

yang telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 9

Febuari 2013 pada pukul 08.30 sampai 10.00. Diawal pertemuan

peneliti mendapat respon yang baik dari guru bidang studi bahasa

Indonesia maupun dari siswa saat memperkenalkan diri serta

menjelaskan maksud kedatangan ke dalam kelas tersebut. Siswa

sangat antusias mendengarkan penjelasan dari peneliti. Selanjutnya,

peneliti mengabsen siswa satu persatu.

Proses pembelajaran dimulai dengan bertanya mengenai

pemahaman mereka tentang berita dengan tujuan merangsang

kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita.Namun

tidak ada siswa yang menjawab, peneliti menganggap siswa masih

merasa malu untuk menjawab. Kemudian peneliti kembali

bertanya, namun kali ini pertanyaan peneliti ajukan kepada

seorang siswa. Siswa tersebut menjawab bahwa berita itu adalah

suatu fakta, kemudian peneliti mencoba melempar pertanyaan

yang sama kepada siswa yang lain, dan dia menjawab bahwa berita

yaitu kejadian.

Kegiatan selanjutnya peneliti menjelaskan definisi

mengenai sebuah berita serta cara menulis sebuah teks berita.

kebanyakan dari siswa masih terlihat sangat bingung, maka peneliti

memberikan sebuah contoh berita untuk dianalisis bersama-sama

sesuai dengan apa yang telah peneliti sampaikan sebelumnya.

Pada proses ini, siswa terlihat cukup aktif mengamati

contoh berita yang diberikan. Akan tetapi, ada juga siswa yang

terlihat mengobrol, bercanda dengan teman sebangkunya. Melihat

keadaan tersebut peneliti menegur siswa tersebut untuk kembali

fokus menganalis contoh berita yang telah diberikan. Keadaan

kembali tenang, selanjutnya peneliti memberikan sesi tanya jawab

Page 82: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

66

kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum

diketahui dari contoh berita saat dianalisis bersama. Namun pada

sesi tersebut tidak ada siswa yang bertanya, kegiatan selanjutnya

yaitu melakukan pretest. Pretest dilakukan selama 30 menit, pada

kegiatan ini siswa diberikan kebebasan untuk menulis sebuah teks

berita mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi. Pada saat

kegiatan pretest berlangsung siswa terlihat cukup antusias menulis

namun ada beberapa siswa yang berjalan-jalan di dalam kelas. Pada

saat itu tindakan guru adalah menegur siswa yang bersangkutan

dan mengkondisikan kembali untuk lebih fokus dalam mengerjakan

apa yang telah diperintahakan sebelumnya.

Setelah selesai, lembar jawaban dikumpulkan dengan

serempak. Kemudian peneliti menanyakan kepada siswa mengenai

kesulitan pada saat proses penulisan teks berita berita. “Anak-anak

menurut kalian kesulitan apa yang kalian rasakan dalam menulis

teks berita?” sebagian siswa menjawab “sulit menentukan judulnya

pak”. Guru bertanya lagi, “selain kesulitan tersebut, ada kesulitan

apa lagi dalam menulis teks berita?”. siswa menjawab, “cara

penulisannya pak”

Tindakan selanjutnya peneliti mencoba menjawab masalah-

masalah dari siswa serta kembali menyimpulkan materi yang

diajarkan. Siswa terlihat memahami penjelasan dari guru.

Kemudian guru menutup pelajaran pertama dengan salam.

c) Tahap Refleksi

Pada tahap pertemuan pertama mendapat hasil pretest siswa

secara tertulis mengenai kemampuan menulis teks berita siswa.

Dari hasil yang didapat masih banyak siswa yang sulit dalam

menulis teks berita terutama pada bagian judul, sistematika

penulisan, serta kefaktualan sebuah berita. maka pada pertemuan

selanjutnya peneliti akan menjelaskan kembali mengenai materi

Page 83: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

67

menulis teks berita serta membedakannya dengan menggunakan

media rekaman wawancara.

3. Pertemuan kedua

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan kedua, guru membuka pelajaran

dengan kembali menjelaskan tujuan pembelajaran yakni menulis

teks berita dengan menggunakan media rekaman wawancara.

Setelah kegiatan tersebut, peneliti mencoba merefleksi mengenai

materi yang sebelumnya telah diajarkan pada saat pertemuan

pertama. Peneliti kembali menjelaskan mengenai materi menulis

teks berita. kemudian, peneliti memberikan posttest kepada siswa.

Tindakan terakhir, peneliti menutup pelajaran dengan pengutan.

b) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pertemuan kedua ini, dilaksanakan pada hari

Sabtu, 16 Febuari 2013 pada pukul 08.30-10.00. Suasana dikelas

cukup gaduh sebelum peneliti masuk terdengar dari ruang kelas.

Sebelum melakukan pelaksanaan peneliti mengkondisikan siswa

untuk kembali siap untuk belajar. Setelah berhasil mengkondisikan

siswa peneliti baru memulai pembelajaran. Kegiatan awal

pembelajaran peneliti mulai dengan menanyakan kembali materi

yang telah diajarkan pada pertemuan pertama. Kegiatan

selanjutnya, peneliti menanyakan kepada siswa tentang

pemahaman mereka mengenai cara menulis teks berita dengan

menggunkan media rekaman wawancara. Pada tahap tersebut,

terjadi proses tanya jawab antara siswa terhadap guru.

Setelah peneliti menjelaskan materi serta menjawab

pertanyaan siswa mengenai cara menulis teks berita, kegiatan

selanjutnya siswa peneliti tugaskan untuk memperhatikan sebuah

rekaman wawancara yang diputarkan. Pada tahap ini suasana kelas

tampak sunyi semua konsentrasi siswa berfokus pada rekaman

wawancara tersebut. Setelah kegiatan tersebut selesai siswa diminta

Page 84: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

68

untuk mengerjakan posttest yaitu berupa teks berita berdasarkan

rekaman wawancara tersebut.

Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas tersebut

selama 30 menit, siswa terlihat tenang. Akan tetapi, ada juga yang

terlihat kurang semangat, dan ada pula yang bercanda. Peneliti

langsung mendekati dan langsung membimbing siswa tersebut agar

mau mengerjakan tugas tersebut. Pada tahap pengerjaan tugas pun

tidak sedikit ada beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan

dan mereka bertanya kepada peneliti. Peneliti pun langsung

menghampiri siswa dan memberikan solusi atas kendalan yang

mereka hadapi. Ketika waktu megerjakan tugas sudah habis, siswa

mengumpulkan tugas tersebut dengan sesama.

c) Tahap Refleksi

Pada tahap pertemuan kedua peneliti mendapatkan hasil

posttest siswa secara tertulis dalam menulis sebuah teks berita.

hasil yang didapatkan bahwa sebagian siswa sudah memahami

menulis teks berita. Namun, ada beberapa sebagian dari siswa yang

masih mengalami kendala hal tersebut dapat peneliti lihat dari hasil

posttest. Adapun kendala-kendala yang mereka alami seperti

sistematika penulisan, kalimat pembuka, serta penulis judul.

Permasalahan dari pertemuan kedua ini akan peneliti jadikan

sebagai dasar untuk dipecahkan dipertemuan ketiga.

4. Pertemuan ketiga

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ketiga, peneliti membuka pelajaran

dengan menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menulis teks berita

dengan menggunakan media rekaman wawancara. Kegiatan

selanjutnya, yaitu peneliti menanyakan kembali materi menulis

teks berita yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya,

selain itu peneliti juga akan kembali menjelaskan materi menulis

teks berita dengan menggunakan media rekaman wawancara.

Page 85: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

69

Kemudian peneliti memberikan posttest kepada siswa. Tindakan

terakhir, peneliti menutup pelajaran dengan penguatan.

b) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pertemuan ketiga ini, dilaksanakan pada Jumat

22 Febuari 2013, pada pukul 09.30-11.00. Kegiatan awal pada

tahap pelaksanaan dibuka dengan memberikan salam dilanjutkan

dengan mengabsen siswa, suasana kelas cukup tenang. Kemudian

dilanjutkan degan menanyakan materi mengenai menulis teks

berita yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah kegiatan tersebut

berlangsung peneliti kembali menjelaskan mengenai cara menulis

teks berita dengan menggunakan rekaman wawancara juga

memberikan pendalaman materi yang menjadi kendala pada

pertemuan kedua. Sebelum memberikan posttest peneliti

melakukan refleksi mengenai materi yang baru saja dijelaskan.

Kegiatan refleksi ini peneliti berikan sebagai penguatan terhadap

materi yang baru saja disampaikan.

Kegiatan kedua pada tahap pelaksanaan yaitu dilanjutkan

dengan memberikan posttest kepada siswa. Seperti pada pertemuan

kedua siswa diminta untuk memperhatikan rekaman wawancara

yang berlangsung, setelah itu siswa diminta untuk menulis sebuah

teks berita berdasarkan rekaman wawancara tersebut. Penggunaan

media rekaman wawancara ini sengaja peniliti gunakan agar

mempermudah siswa dalam menulis sebuah teks berita.

Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan posttest selama

30 menit, siswa terlihat lebih tenang dan lebih terfokus pada saat

mengerjakan. Siswa terlihat lebih antusias mengerjakan tes karena

sebelumnya mereka sudah melakukan tes yang sama dengan

menggunakan media yang sama pula. Dalam proses posttest

berlangsug, peneliti berperan aktif dalam membimbing siswa

menulis sebuah teks berita. Ketika waktu mengerjakan tugas sudah

habis, siswa mengumpulkan tugas tersebut dengan seksama.

Page 86: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

70

c) Tahap Refleksi

Pada tahap pertemuan ketiga ini peneliti memperoleh hasil

posttest siswa secara tertulis mengenai teks berita siswa dengan

menggunakan media rekaman wawancara. Hasil yang diperoleh

peneliti adalah hampir seluruh siswa sudah dapat menulis teks

berita berdasarkan media rekaman wawancara. Pada tahap siklus

kedua ini, peneliti mengambil kesimpulan materi menulis teks

berita dengan menggunakan media rekaman wawancara pada siswa

kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok ada peningkatan hasil

posttest yang lebih tinggi dari hasil posttest sebelumnya. Maka

peneliti menghakiri penelitian setelah siklus kedua terlaksana.

5. Analisis Data

a. Data Hasil Pretest

Hasil Pretest Siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

No Nama Skor Nilai Tingkatan

Penguasaan Keterangan

1 Abigail Ahmad Fidzikri 15 50 50% cukup

2 Dimas Al-Masyir 16 53 53% cukup

3 Irfan Ruhimawan 12 40 40% kurang

4 Ivan Ferdian Hadi 19 63 63% cukup

5 Laila Novita Sari 20 66 66% cukup

6 Mariani Indrisari 14 46 46% kurang

7 Nadia Vebi Masari 18 60 60% cukup

8 Naswa Danur Rini 14 46 46% kurang

9 Nita Nirmala Dewi 21 70 70% baik

10 Novita Apriliany 21 70 70% baik

11 Novita Nur Fadhilah 16 53 53% cukup

12 Nurul Halimah 18 60 60% cukup

13 Raka Pajriansyah 20 66 66% cukup

14 Ramadhana Savitri 18 60 60% cukup

Page 87: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

71

15 Rena Yunita 16 53 53% kurang

16 Rushella Putri Parawansa 18 56 56% cukup

17 Saefudin 22 73 73% baik

18 Sekar Indah Sari 14 46 46% kurang

19 Sigit Pangestu 17 56 56% cukup

20 Samsul Imam 18 60 60% cukup

21 Saskia Kamila W 18 60 60% cukup

22 Tri Joko Pramono 22 73 73% baik

23 Vicky Nur Cahya 15 50 50% kurang

24 Wahyu Maulana 23 76 76% baik

25 Wulandari 14 46 46% kurang

26 Yudis Saputra 19 63 63% cukup

27 Yuli Ani 16 53 53% kurang

28 Yuly Widjiawati 17 56 56% cukup

29 Yuli Yanti Putri 17 56 56% cukup

30 Yurika Wulandari 22 73 73% baik

31 Yusuf Salwa R.P 15 50 50% kurang

Jumlah 545 1803 1803%

Rata-rata 58,16 58,16 58,16% cukup

Tabel 4.2

Berdasarkan hasil analisis data pretest di atas dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata pretest sebelum menggunakan

media rekaman wawancara diberikan untuk menulis teks berita

adalah 58,16 yaitu dalam tingkat penguasaan 58,16%.

Analisis Data Nilai Pretest:

a) Rata-rata (Mean)

X =

=

Page 88: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

72

= 58,16

b) Median

50, 53, 40, 63, 66, 46, 60, 46, 70, 70, 53, 60, 66, 60, 53, 56, 73,

46, 56, 60, 60, 73, 50, 76, 46, 63, 53, 56, 56, 73, 50.

MED =

= (

) (

)

=

= 56

c) Modus

Nilai yang paling banyak muncul adalah 60

d) Rentang Skor

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 73 – 40

= 33

Berdasarkan hasil di atas, diperoleh nilai rata-rata (Mean)

sebesar 58,16 atau mencapai tingkat penguasaan sebesar 58,16 %

median sebesar 56, modus sebesar 60, dan rentang skor 33. Dari

hasil pretest keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII SMP

Islamiyah Sawangan Depok termasuk ke dalam kategori cukup.

b. Data Hasil Posttest I

Hasil Posttest I Siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

No Nama Skor Nilai Tingkatan

Penguasaan Keterangan

Page 89: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

73

1 Abigail Ahmad Fidzikri 20 66 66% Cukup

2 Dimas Al-Masyir 20 66 66% Cukup

3 Irfan Ruhimawan 20 66 66% Cukup

4 Ivan Ferdian Hadi 21 70 70% Baik

5 Laila Novita Sari 22 73 73% Baik

6 Mariani Indrisari 21 70 70% Baik

7 Nadia Vebi Masari 21 70 70% Baik

8 Naswa Danur Rini 24 80 80% Baik

9 Nita Nirmala Dewi 20 66 66% Cukup

10 Novita Apriliany 21 70 70% Baik

11 Novita Nur Fadhilah 25 83 83% Baik

12 Nurul Halimah 18 60 60% Cukup

13 Raka Pajriansyah 20 66 66% Cukup

14 Ramadhana Savitri 24 80 80% Baik

15 Rena Yunita 18 60 60% Cukup

16 Rushella Putri Parawansa 22 73 73% Baik

17 Saefudin 21 70 70% Baik

18 Sekar Indah Sari 21 70 70% Baik

19 Sigit Pangestu 21 70 70% Baik

20 Samsul Imam 20 66 66% Cukup

21 Saskia Kamila W 20 66 66% Cukup

22 Tri Joko Pramono 22 73 73% Baik

23 Vicky Nur Cahya 21 70 70% Baik

24 Wahyu Maulana 25 83 83% Baik

25 Wulandari 20 66 66% Cukup

26 Yudis Saputra 20 66 66% Cukup

27 Yuli Ani 20 66 66% Cukup

28 Yuly Widjiawati 20 66 66% Cukup

29 Yuli Yanti Putri 21 70 70% Baik

30 Yurika Wulandari 23 76 76% Baik

Page 90: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

74

31 Yusuf Salwa R.P 20 66 66% Cukup

Jumlah 652 2163 2163

Rata-rata 69,77 69,77 69,77% Cukup

Tabel 4.3

Berdasrarkan hasil analisis data posttest di atas dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata posttest setelah menggunakan media

rekaman wawancara diberikan untuk menulis teks berita adalah

69,77 yaitu dalam tingkat penguasaan 69,77%.

Analisis Data Nilai Posttest I

a) Rata-rata (Mean)

X =

=

= 69,77

b) Median

56, 66, 66, 70, 73, 70, 70, 80, 66, 70, 83, 60, 66, 80, 60, 73, 70,

70, 70, 66, 66, 73, 70, 80, 66, 66, 66, 66, 70, 76, 66.

MED =

= (

) (

)

=

= 70

c) Modus

Nilai yang paling banyak muncul adalah 66

Page 91: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

75

d) Rentang Skor

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 83 – 56

= 27

Berdasarkan hasil di atas, diperoleh nilai rata-rata (Mean)

sebesar 69,77 atau mencapai tingkat penguasaan sebesar 69,77 %

median sebesar 70, modus sebesar 66, dan rentang skor 27. Dari

hasil posttest I keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII

SMP Islamiyah Sawangan Depok termasuk ke dalam kategori baik.

c. Data Hasil Posttest II

Hasil Posttest II Siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

No Nama Skor Nilai Tingkatan

Penguasaan Keterangan

1 Abigail Ahmad Fidzikri 24 80 80% Baik

2 Dimas Al-Masyir 22 73 73% Baik

3 Irfan Ruhimawan 25 83 83% Baik

4 Ivan Ferdian Hadi 21 70 70% Baik

5 Laila Novita Sari 24 80 80% Baik

6 Mariani Indrisari 22 73 73% Baik

7 Nadia Vebi Masari 25 83 83% Baik

8 Naswa Danur Rini 23 76 76% Baik

9 Nita Nirmala Dewi 25 83 83% Baik

10 Novita Apriliany 23 76 76% Baik

11 Novita Nur Fadhilah 25 83 83% Baik

12 Nurul Halimah 24 80 80% Baik

13 Raka Pajriansyah 21 70 70% Baik

14 Ramadhana Savitri 24 80 80% Baik

15 Rena Yunita 22 73 73% Baik

16 Rushella Putri Parawansa 24 80 80% Baik

Page 92: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

76

17 Saefudin 26 86 86% Sangat Baik

18 Sekar Indah Sari 27 90 90% Sangat Baik

19 Sigit Pangestu 21 70 70% Baik

20 Samsul Imam 21 70 70% Baik

21 Saskia Kamila W 22 73 73% Baik

22 Tri Joko Pramono 21 70 70% Baik

23 Vicky Nur Cahya 21 70 70% Baik

24 Wahyu Maulana 21 70 70% Baik

25 Wulandari 25 83 83% Baik

26 Yudis Saputra 21 70 70% Baik

27 Yuli Ani 23 76 76% Baik

28 Yuly Widjiawati 23 76 76% Baik

29 Yuli Yanti Putri 25 83 83% Baik

30 Yurika Wulandari 23 76 76% Baik

31 Yusuf Salwa R.P 21 70 70% Baik

Jumlah 715 2376 2376%

Rata-rata 76,64 76,64 76,64% Baik

Tabel 4.4

Berdasrarkan hasil analisis data posttest di atas dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata posttest setelah menggunakan media

rekaman wawancara diberikan untuk menulis teks berita adalah

76,64 yaitu dalam tingkat penguasaan 76,64%.

Analisis Data Nilai Pretest

a) Rata-rata (Mean)

X =

=

= 76,64

b) Median

Page 93: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

77

80, 73, 83, 70, 80, 73, 83, 76, 83, 76, 83, 80, 70, 80, 73, 80, 86,

90, 70, 70, 73, 70, 70, 70, 83, 70, 76, 76, 83, 76, 70.

MED =

= (

) (

)

=

= 76

c) Modus

Nilai yang paling banyak muncul adalah 70

d) Rentang Skor

Rentang = skor terbesar – skor terkecil

= 90 – 70

= 20

Berdasarkan hasil di atas, diperoleh nilai rata-rata (Mean)

sebesar 76,64 atau mencapai tingkat penguasaan sebesar 76,64 %

median sebesar 76, modus sebesar 70, dan rentang skor 20. Dari

hasil posttest II keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII

SMP Islamiyah Sawangan Depok termasuk ke dalam kategori baik.

Perbandingan Pretest, Posttest (Siklus 1 dan Siklus 2)

No. Nama

KKM

Pretest

Siklus 1

Siklus 2

1 Abigail Ahmad Fidzikri 65 50 66 80

2 Dimas Al-Masyir 65 53 66 73

3 Irfan Ruhimawan 65 40 66 83

Page 94: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

78

4 Ivan Ferdian Hadi 65 63 70 70

5 Laila Novita Sari 65 66 73 80

6 Mariani Indrisari 65 46 70 73

7 Nadia Vebi Masari 65 60 70 83

8 Naswa Danur Rini 65 46 80 76

9 Nita Nirmala Dewi 65 70 66 83

10 Novita Apriliany 65 70 70 76

11 Novita Nur Fadhilah 65 53 83 83

12 Nurul Halimah 65 60 60 80

13 Raka Pajriansyah 65 66 66 70

14 Ramadhana Savitri 65 60 80 80

15 Rena Yunita 65 53 60 73

16 Rushella Putri Parawansa 65 56 73 80

17 Saefudin 65 73 70 86

18 Sekar Indah Sari 65 46 70 90

19 Sigit Pangestu 65 56 70 70

20 Samsul Imam 65 60 66 70

21 Saskia Kamila W 65 60 66 73

22 Tri Joko Pramono 65 73 73 70

23 Vicky Nur Cahya 65 50 70 70

24 Wahyu Maulana 65 76 83 70

25 Wulandari 65 46 66 83

26 Yudis Saputra 65 63 66 70

27 Yuli Ani 65 53 66 76

28 Yuly Widjiawati 65 56 66 76

29 Yuli Yanti Putri 65 56 70 83

30 Yurika Wulandari 65 73 76 76

31 Yusuf Salwa R.P 65 50 66 70

Jumlah 1803 2163 2376

Page 95: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

79

Rata-rata 58,16 69,77 76,64

Tabel 4.5

Nilai Minimal, Maksimal, Rata-rata, Median, Modus, dan

Rentang Skor Pretest, Posttest Siklus I dan II

Deskripsi Nilai

Pretest

Nilai

Posttest I

Nilai Posttest

II

Nilai minimal 40 60 70

Nilai

maksimal 73 83

90

Rata-rata

(Mean) 58,16 69,77 76,64

Median 56 70 76

Modus 60 66 70

Rentang skor 33 27 20

Tabel 4.6

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan

yang hasil pembelajaran siswa kelas VII SMPN Islamiyah

Sawangan Depok mengenai materi menulis teks berita tanpa

menggunakan media rekaman wawancara yaitu 58,16. Sedangkan

pembelajaran menulis teks berita dengan menggunakan rekaman

wawancara pada siklus I 69,77 dan pada siklus II 76,64.

d. Interpretasi Hasil Analisis

Setelah mengetahui rata-rata pretest sebesar 58,16, rata-

rata nilai siklus pertama sebesar 69,77, dan rata-rata siklus kedua

sebesar 76,64 maka dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan

dalam keterampilan menulis Teks berita. Berdasarkan teori yang

digunakan oleh peneliti, keterampilan menulis teks berita yang

Page 96: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

80

diajarkan dengan penggunaan media rekaman wawancara lebih

tinggi karena media ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam

menuangkan pikiran-pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Rekaman

wawancara yang ditampilkan membuat siswa merasa lebih antusias

menuangkan idenya untuk menulis. Hal ini dikarenakan

terfokusnya indera pendengaran dan penglihatan siswa. melalui

indera pendengaran siswa mencoba merekam isi dari wawancara

tersebut sedangkan melalui indera penglihatan siswa mengamati

secara visual jalannya wawancara tersebut.

Respon siswa selama pembelajaran pun mengalami

peningkatan, peningkatan itu terjadi pada keterampilan siswa dalam

memperhatikan dan menyimak penjelasan guru. Pembelajaran

keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan media

rekaman wawancara juga memberikan hasil yang positif yaitu

dapat membangkitkan motivasi menulis siswa. Siswa menjadi lebih

mudah menuangkan pikiran, perasaan, maupun imajinasi mereka

ke dalam bentuk tulisan. Dengan demikian ada perbedaan atau

peningkatan dari hasil pembelajaran keterampilan menulis teks berita.

Peningkatan hasil tersebut terjadi karena pembelajaran menulis teks

berita dengan penggunaan media rekaman wawancara.

e. Analisis Data Non Tes

f . Deskripsi Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran

Hasil observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks berita pada pretest.

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

Kurang Cukup Baik

1. Siswa memberikan respon

positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita

22,5% 48,3% 29,2%

2. Siswa memberi perhatian

terhadap penjelasan guru 12,9% 54,8% 32,2%

Page 97: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

81

3. Siswa mengajukan pertanyaan 45,1% 35,4% 19,3%

4. Siswa mengajukan pendapat 35,4% 38,7% 32,2%

5. Siswa menjawab pertanyaan

guru 29,3% 38,7% 32,2%

6. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan serius 9,6% 32,2% 58%

7. Siswa mengikuti pembelajaran

sampai akhir 0% 0% 100%

Tabel 4.7

Dari tabel di atas dapat diketahui hasil observasi terhadap

tingkah laku siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

yaitu:

1. Siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita kategori kurang sebesar 22,5% berjumlah 7

siswa , cukup 48,3% berjumlah 15 siswa, baik 29,2% berjumlah 9

siswa. Dapat diketahui, pada observasi terhadap tingkah laku siswa

dalam pembelajaran menulis teks berita pada pretest di poin pertama

hampir separuh siswa merespons positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita.

2. Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru kategori

kurang sebesar 12,9% berjumlah 4 siswa , cukup 54,8% berjumlah

17 siswa, baik 32,2% berjumlah 10 siswa. Dapat diketahui, pada

observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis

teks berita pada pretest di poin kedua hampir separuh siswa

memberi perhatian terhadap penjelasan guru.

3. Siswa mengajukan pertanyaan kategori kurang sebesar 45,1%

berjumlah 14 siswa , cukup 35,4% berjumlah 11 siswa, baik 19,3%

berjumlah 6 siswa. Dapat diketahui, pada observasi terhadap

tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada

pretest di poin ketiga hampir separuh siswa kurang mengajukan

pertanyaan.

4. Siswa mengajukan pendapat kategori kurang sebesar 35,4%

berjumlah 11 siswa , cukup 32,2% berjumlah 10 siswa, baik 32,2%

berjumlah 10 siswa. Dapat diketahui, pada observasi terhadap

tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada

Page 98: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

82

pretest di poin keempat hampir sebagian siswa kurang mengajukan

pendapat kategori.

5. Siswa menjawab pertanyaan guru kategori kurang sebesar

35,4% berjumlah 11 siswa , cukup 32,2% berjumlah 10 siswa, baik

32,2% berjumlah 10 siswa. Dapat diketahui, pada observasi

terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita

pada pretest di poin kelima hampir sebagian siswa menjawab

pertanyaan guru.

6. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius

kategori kurang sebesar 9,6% berjumlah 3 siswa , cukup 32,2%

berjumlah 10 siswa, baik 58% berjumlah 18 siswa. Dapat

diketahui, pada observasi terhadap tingkah laku siswa dalam

pembelajaran menulis teks berita pada pretest di poin keenam hampir

separuh siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

serius.

7. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir kategori kurang

sebesar 0% berjumlah 0 siswa , cukup 0% berjumlah 0 siswa, baik

100% berjumlah 31 siswa. Dapat diketahui, pada observasi

terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita

pada pretest di poin ketujuh seluruh mengikuti pembelajaran

sampai akhir.

Hasil observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran

keterampilan menulis teks berita pada posttest.

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

Kurang Cukup Baik

1. Siswa memberikan respon

positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita

9,6% 25,8% 64,5%

2. Siswa memberi perhatian

terhadap penjelasan guru 6,4% 12,9% 80,6%

3. Siswa mengajukan pertanyaan 32,2% 12,9% 54,8%

4. Siswa mengajukan pendapat 25,8% 16,1% 45,1%

Page 99: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

83

5. Siswa menjawab pertanyaan

guru 19,3% 22,5% 58%

6. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan serius 9,6% 9,6% 80,6%

7. Siswa mengikuti pembelajaran

sampai akhir 0% 0% 100%

Tabel 4.8

Dari tabel di atas dapat diketahui hasil observasi terhadap

tingkah laku siswa kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

yaitu:

1. Siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita kategori kurang sebesar 9,6% berjumlah 3 siswa

, cukup 25,8% berjumlah 8 siswa, baik 64,5% berjumlah 20 siswa.

Dapat diketahui, pada observasi terhadap tingkah laku siswa dalam

pembelajaran menulis teks berita pada posttest di poin pertama

hampir separuh siswa merespons positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita.

2. Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru kategori

kurang sebesar 6,4% berjumlah 2 siswa, cukup 12,9% berjumlah 4

siswa, baik 80,6% berjumlah 25 siswa. Dapat diketahui, pada

observasi terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis

teks berita pada posttest di poin kedua hampir separuh siswa

memberi perhatian terhadap penjelasan guru.

3. Siswa mengajukan pertanyaan kategori kurang sebesar 32,2%

berjumlah 10 siswa , cukup 12,9% berjumlah 4 siswa, baik 54,8%

berjumlah 17 siswa. Dapat diketahui, pada observasi terhadap

tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada

postest di poin ketiga hampir separuh siswa kurang mengajukan

pertanyaan.

4. Siswa mengajukan pendapat kategori kurang sebesar 25,8%

berjumlah 8 siswa , cukup 16,1% berjumlah 5 siswa, baik 45,1%

berjumlah 14 siswa. Dapat diketahui, pada observasi terhadap

tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada

postest di poin keempat hampir separuh siswa mengajukan

pendapat.

Page 100: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

84

5. Siswa menjawab pertanyaan guru kategori kurang sebesar

19,3% berjumlah 6 siswa , cukup 22,5% berjumlah 7 siswa, baik

58% berjumlah 18 siswa. Dapat diketahui, pada observasi terhadap

tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita pada

postest di poin kelima hampir sebagian siswa menjawab pertanyaan

guru.

6. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan serius

kategori kurang sebesar 9,6% berjumlah 3 siswa , cukup 9,6%

berjumlah 3 siswa, baik 80,6% berjumlah 25 siswa. Dapat

diketahui, pada observasi terhadap tingkah laku siswa dalam

pembelajaran menulis teks berita pada postest di poin keenam hampir

separuh siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan

serius.

7. Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir kategori kurang

sebesar 0% berjumlah 0 siswa, cukup 0% berjumlah 0 siswa, baik

100% berjumlah 31 siswa. Dapat diketahui, pada observasi

terhadap tingkah laku siswa dalam pembelajaran menulis teks berita

pada postest di poin ketujuh seluruh mengikuti pembelajaran

sampai akhir.

Perbandingan Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran saat Pretest dan

Posttest

No.

Aspek yang diamati

Kriteria Penilaian

Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest

Kurang Kurang Cukup Cukup Baik Baik

1. Siswa memberikan respon

positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita

22,5% 9,6% 48,3% 25,8% 29,2% 64,5%

2. Siswa memberi perhatian

terhadap penjelasan guru 12,9% 6,4% 54,8% 12,9% 32,2% 80,6%

3. Siswa mengajukan pertanyaan 45,1% 32,2% 35,4% 12,9% 19,3% 54,8%

4. Siswa mengajukan pendapat 35,4% 25,8% 38,7% 16,1% 32,2% 45,1%

5. Siswa menjawab pertanyaan

guru 29,3% 19,3% 38,7% 22,5% 32,2% 58%

Page 101: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

85

6. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan serius 9,6% 9,6% 32,2% 9,6% 58% 80,6%

7. Siswa mengikuti pembelajaran

sampai akhir 0% 0% 0% 0% 100% 100%

Tabel 4.9

g. Interpretasi Hasil Analisis

Berdasarkan data di atas sikap siswa dalam merespon

pembelajaran keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan

media rekaman wawancara mengalami peningkatan pada setiap

kriteria penilaian. Hal ini membuktikan bahwa siswa mampu

berkonsentrasi lebih dengan menggunakan media rekaman wawancara

saatn pembelajaran menulis teks berita. Berdasarkan data di atas dapat

dilihat juga keaktifan siswa saat pembelajaran menulis teks berita

seperti siswa dapat bertanya, menjawab pertanyaan dari guru maupun

mengajukan pendapat. Penggunaan media rekaman wawancara di

dalam kelas dapat mewujudkan kelas yang nyaman dan santai namun

kedua hal tersebut tidak mengurangi keseriusan dalam belajar.

h. Deskripsi Tingkah Laku Guru dalam Pembelajaran

Hasil observasi terhadap tingkah guru dalam mengajar

pembelajaran keterampilan menulis teks berita pada pretest.

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

Kurang Cukup Baik

1. Guru memberikan penjelasan

secara terperinci mengenai materi

pembelajaran menulis teks berita

0% 25,8% 74,1%

2. Guru menguasai dengan baik

materi pembelajaran menulis teks

berita

0% 16,1% 83,8%

3. Guru menggunakan media yang

mendukung terkait pembelajaran

menulis teks berita

3,2% 22,5% 74,1%

4. Guru menggunakan metode yang

tepat dalam pembelajaran

menulis teks berita

9,6% 32,2% 61,2%

5. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

terkait dengan pembelajaran

0% 29% 70,9%

Page 102: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

86

menulis teks berita

6. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengajukan

pendapat mengenai materi yang

disampaikan

3,2% 25,8% 70,9%

7. Guru memberikan tugas sesuai

dengan materi pembelajaran yang

diberikan 0% 25,8% 74,1%

8. Guru memperhatikan kegiatan

siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, dan

membantu mengarahkan siswa

yang menemui kesulitan dalam

mengerjakan tugas menulis teks

berita

0% 19,3% 80,6%

9. Guru memberikan motivasi

kepada siswa selama proses

pembelajaran berlangsung 0% 35,4% 64,5%

10. Guru membuka dan menutup

pembelajaran dengan baik 3,2% 29% 67,7%

Tabel 4.10

Dari tabel di atas dapat diketahui hasil observasi terhadap

tingkah guru dalam mengajar pembelajaran keterampilan menulis teks

berita pada pretest.

1) Guru memberikan penjelasan secara terperinci mengenai materi

pembelajaran menulis teks berita kategori kurang sebesar 0%

berjumlah 0 siswa, kategori cukup sebesar 25,8% berjumlah siswa

8 siswa, kategori baik sebesar 74,1% berjumlah 23 siswa. Dapat

diketahui pada lembar observasi poin pertama hampir seluruh

siswa merasa baik dengan penjelasan secara terperinci mengenai

materi pembelajaran menulis teks berita.

2) Guru menguasai dengan baik materi pembelajaran menulis teks

berita kategori kurang sebesar 0% berjumlah 0 siswa, kategori

cukup sebesar 16,1%berjumlah siswa 5 siswa, kategori baik sebesar

83,8% berjumlah 26 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi

Page 103: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

87

poin kedua hampir seluruh siswa merasa baik dengan penguasan

materi menulis teks berita yang dimiliki oleh guru.

3) Guru menggunakan media yang mendukung terkait

pembelajaran menulis teks berita kategori kurang sebesar 3,2%

berjumlah 1 siswa, kategori cukup sebesar 22,5%berjumlah siswa 7

siswa, kategori baik sebesar 74,1% berjumlah 23 siswa. Dapat

diketahui pada lembar observasi poin ketiga hampir seluruh siswa

merasa baik dengan media yang mendukung dengan pembelajaran

menulis teks berita.

4) Guru menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran

menulis teks berita kategori kurang sebesar 9,6% berjumlah 3

siswa, kategori cukup sebesar 32,2%berjumlah siswa 10 siswa,

kategori baik sebesar 61,2% berjumlah 19 siswa. Dapat diketahui

pada lembar observasi poin keempat hampir separuh siswa merasa

baik dengan metode yang digunakan dalam menulis teks berita.

5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

terkait dengan pembelajaran menulis teks berita kategori kurang

sebesar 0% berjumlah 0 siswa, kategori cukup sebesar

29%berjumlah siswa 9 siswa, kategori baik sebesar 70,9%

berjumlah 22 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi poin

kelima hampir seluruh siswa merasa baik mengenai kesempatan

yang diberikan guru untuk bertanya.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pendapat mengenai materi yang disampaikan kategori kurang

sebesar 3,2% berjumlah 1 siswa, kategori cukup sebesar

25,8%berjumlah siswa 8 siswa, kategori baik sebesar 70,9%

berjumlah 22 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi poin

keenam hampir seluruh siswa merasa baik mengenai kesempatan

yang diberikan guru untuk mengajukan pendapat.

7) Guru memberikan tugas sesuai dengan materi pembelajaran

yang diberikan kategori kurang sebesar 0% berjumlah 0 siswa,

kategori cukup sebesar 25,8%berjumlah siswa 8 siswa, kategori

baik sebesar 74,1% berjumlah 23 siswa. Dapat diketahui pada

lembar observasi poin ketujuh hampir seluruh siswa merasa baik

mengenai tugas yang diberikan oleh guru.

Page 104: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

88

8) Guru memperhatikan kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, dan membantu mengarahkan siswa

yang menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas menulis teks

berita kategori kurang sebesar 0% berjumlah 0 siswa, kategori

cukup sebesar 19,3%berjumlah siswa 6 siswa, kategori baik sebesar

80,6% berjumlah 25 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi

poin kedelapan hampir seluruh siswa merasa baik.

9) Guru memberikan motivasi kepada siswa selama proses

pembelajaran berlangsung kategori kurang sebesar 0% berjumlah 0

siswa, kategori cukup sebesar 35,4%berjumlah siswa 11 siswa,

kategori baik sebesar 64,5% berjumlah 20 siswa. Dapat diketahui

pada lembar observasi poin kesembilan lebih dari separuh siswa

merasa baik.

10) Guru membuka dan menutup pembelajaran dengan baik

kategori kurang sebesar 3,2% berjumlah 1 siswa, kategori cukup

sebesar 29%berjumlah siswa 9 siswa, kategori baik sebesar 67,7%

berjumlah 21 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi poin

kesepuluh lebih dari separuh siswa merasa bai dengan cara guru

membuka dan menutup pembelajaran.

Hasil observasi terhadap tingkah guru dalam mengajar

pembelajaran keterampilan menulis teks berita pada posttest.

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

Kurang Cukup Baik

1. Guru memberikan penjelasan

secara terperinci mengenai materi

pembelajaran menulis teks berita

0% 16,1% 83,8%

2. Guru menguasai dengan baik

materi pembelajaran menulis teks

berita

0% 12,9% 87%

3. Guru menggunakan media yang

mendukung terkait pembelajaran

menulis teks berita

3,2% 16,1% 80,6%

4. Guru menggunakan metode yang

tepat dalam pembelajaran

menulis teks berita

3,2% 32,2% 64,5%

5. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

terkait dengan pembelajaran

3,2% 16,1% 80,6%

Page 105: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

89

Tabel 4.11

Dari tabel di atas dapat diketahui hasil observasi terhadap

tingkah guru dalam mengajar pembelajaran keterampilan menulis teks

berita pada posttest.

1) Guru memberikan penjelasan secara terperinci mengenai materi

pembelajaran menulis teks berita kategori kurang sebesar 0%

berjumlah 0 siswa, kategori cukup sebesar 16,1% berjumlah siswa

5 siswa, kategori baik sebesar 83,8% berjumlah 26 siswa. Dapat

diketahui pada lembar observasi poin pertama hampir seluruh

siswa merasa baik dengan penjelasan secara terperinci mengenai

materi pembelajaran menulis teks berita.

2) Guru menguasai dengan baik materi pembelajaran menulis teks

berita kategori kurang sebesar 0% berjumlah 0 siswa, kategori

cukup sebesar 12,9%berjumlah siswa 4 siswa, kategori baik sebesar

87% berjumlah 27 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi

poin kedua hampir seluruh siswa merasa baik dengan penguasan

materi menulis teks berita yang dimiliki oleh guru.

menulis teks berita

6. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengajukan

pendapat mengenai materi yang

disampaikan

6,4% 25,8% 67,7%

7. Guru memberikan tugas sesuai

dengan materi pembelajaran yang

diberikan 0% 19,3% 80,6%

8. Guru memperhatikan kegiatan

siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, dan

membantu mengarahkan siswa

yang menemui kesulitan dalam

mengerjakan tugas menulis teks

berita

6,4% 12,9% 80,6%

9. Guru memberikan motivasi

kepada siswa selama proses

pembelajaran berlangsung 3,2% 29% 67,7%

10. Guru membuka dan menutup

pembelajaran dengan baik 3,2% 29% 67,7%

Page 106: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

90

3) Guru menggunakan media yang mendukung terkait

pembelajaran menulis teks berita kategori kurang sebesar 3,2%

berjumlah 1 siswa, kategori cukup sebesar 16,1%berjumlah siswa 5

siswa, kategori baik sebesar 80,6% berjumlah 25 siswa. Dapat

diketahui pada lembar observasi poin ketiga hampir seluruh siswa

merasa baik dengan media yang mendukung dengan pembelajaran

menulis teks berita.

4) Guru menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran

menulis teks berita kategori kurang sebesar 3,2% berjumlah 1

siswa, kategori cukup sebesar 32,2%berjumlah siswa 10 siswa,

kategori baik sebesar 64,5% berjumlah 20 siswa. Dapat diketahui

pada lembar observasi poin keempat hampir separuh siswa merasa

baik dengan metode yang digunakan dalam menulis teks berita.

5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

terkait dengan pembelajaran menulis teks berita kategori kurang

sebesar 3,2% berjumlah 1 siswa, kategori cukup sebesar

16,1%berjumlah siswa 5 siswa, kategori baik sebesar 80,6%

berjumlah 25 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi poin

kelima hampir seluruh siswa merasa baik mengenai kesempatan

yang diberikan guru untuk bertanya.

6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan

pendapat mengenai materi yang disampaikan kategori kurang

sebesar 6,4% berjumlah 2 siswa, kategori cukup sebesar

25,8%berjumlah siswa 8 siswa, kategori baik sebesar 67,7%

berjumlah 21 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi poin

keenam hampir seluruh siswa merasa baik mengenai kesempatan

yang diberikan guru untuk mengajukan pendapat.

7) Guru memberikan tugas sesuai dengan materi pembelajaran

yang diberikan kategori kurang sebesar 0% berjumlah 0 siswa,

kategori cukup sebesar 19,3%berjumlah siswa 6 siswa, kategori

baik sebesar 80,6% berjumlah 25 siswa. Dapat diketahui pada

lembar observasi poin ketujuh hampir seluruh siswa merasa baik

mengenai tugas yang diberikan oleh guru.

8) Guru memperhatikan kegiatan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, dan membantu mengarahkan siswa

yang menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas menulis teks

berita kategori kurang sebesar 6,4% berjumlah 2 siswa, kategori

Page 107: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

91

cukup sebesar 12,9%berjumlah siswa 4 siswa, kategori baik sebesar

80,6% berjumlah 25 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi

poin kedelapan hampir seluruh siswa merasa baik.

9) Guru memberikan motivasi kepada siswa selama proses

pembelajaran berlangsung kategori kurang sebesar 3,2% berjumlah

1 siswa, kategori cukup sebesar 29%berjumlah siswa 9 siswa,

kategori baik sebesar 67,7% berjumlah 21 siswa. Dapat diketahui

pada lembar observasi poin kesembilan lebih dari separuh siswa

merasa baik.

10)Guru membuka dan menutup pembelajaran dengan baik

kategori kurang sebesar 3,2% berjumlah 1 siswa, kategori cukup

sebesar 29%berjumlah siswa 9 siswa, kategori baik sebesar 67,7%

berjumlah 21 siswa. Dapat diketahui pada lembar observasi poin

kesepuluh lebih dari separuh siswa merasa bai dengan cara guru

membuka dan menutup pembelajaran.

Perbandingan Tingkah Laku Guru dalam Mengajar saat Pretest dan

Posttest

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest

Kurang Kurang Cukup Cukup Baik Baik

1. Guru memberikan

penjelasan secara

terperinci mengenai

materi pembelajaran

menulis teks berita

0% 0% 25,8% 16,1% 74,1% 83,8%

2. Guru menguasai

dengan baik materi

pembelajaran menulis

teks berita

0% 0% 16,1% 12,9% 83,8% 87%

3. Guru menggunakan

media yang

mendukung terkait

pembelajaran menulis

teks berita

3,2% 3,2% 22,5% 16,1% 74,1% 80,6%

4. Guru menggunakan

metode yang tepat

dalam pembelajaran

menulis teks berita

9,6% 3,2% 32,2% 32,2% 61,2% 64,5%

5. Guru memberikan 0% 3,2% 29% 16,1% 70,9% 80,6%

Page 108: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

92

kesempatan kepada

siswa untuk bertanya

terkait dengan

pembelajaran menulis

teks berita

6. Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mengajukan pendapat

mengenai materi yang

disampaikan

3,2% 6,4% 25,8% 25,8% 70,9% 67,7%

7. Guru memberikan

tugas sesuai dengan

materi pembelajaran

yang diberikan

0% 0% 25,8% 19,3% 74,1% 80,6%

8. Guru memperhatikan

kegiatan siswa selama

proses pembelajaran

berlangsung, dan

membantu

mengarahkan siswa

yang menemui

kesulitan dalam

mengerjakan tugas

menulis teks berita

0% 6,4% 19,3% 12,9% 80,6% 80,6%

9. Guru memberikan

motivasi kepada siswa

selama proses

pembelajaran

berlangsung

0% 3,2% 35,4% 29% 64,5% 67,7%

10. Guru membuka dan

menutup pembelajaran

dengan baik 3,2% 3,2% 29% 29% 67,7% 67,7%

Tabel 4.12

i. Interpretasi Hasil Analisis

Berdasarkan dari table di atas menunjukan bahwa penilaian

terhadap guru mengalami kenaikan. Berdasarkan data tersebut

menunjukan bahwa guru mampu mengajar dengan baik. Dalam

pembelajaran guru tidak hanya menyampaikan pelajaran saja, tetapi

guru juga menadi motivator bagi siswa dalam menulis. Selain itu

guru juga mampu mengkondisikan kelas dengan baik, dengan

Page 109: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

93

menggunakan metode kontekstual, siswa mampu mengerti akan

pembelajaran menulis teks berita tidak hanya pada tataran teori saja

namun pada praktiknya juga.

Hasil Skor Rata-rata Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

YA TIDAK

1. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, saya tertarik

dengan pembelajaran menulis teks berita 96,7% 3,2%

2. Saya menyukai pembelajaran menulis teks berita

sebelumnya 54,8% 45,1%

3. Saya pernah menulis teks berita 93,5% 6,4%

4. Saya sering merasa kesulitan dalam pembelajaran menulis

teks berita 22,5% 77,4%

5. Saya merasa tidak berbakat menulis teks berita 48,3% 51,6%

6. Saya sulit mengungkapkan gagasan atau pikiran ke dalam

bentuk tulisan 61,2% 38,7%

7. Saya sering lupa apa yang ingin saya tuliskan ketika

menulis teks berita 58% 41,9%

8. Saya merasa penggunaan media rekaman wawancara

dalam pembelajaran menulis teks berita sangat menarik 77,4% 22,5%

9. Saya termotivasi dalam pembelajaran menulis teks berita

dengan penggunaan media rekaman wawancara 74,1% 25,8%

10. Saya merasa kesulitan menuangkan ide dalam menulis 45,1% 22,5%

11. Saya merasa kesulitan dalam membuat struktur penulisan

teks berita 48,3% 51,6%

12. Saya merasa senang belajar menulis teks berita dengan

menggunakan media rekaman wawancara 77,4% 22,5%

13. Dengan menggunakan media rekaman wawancara dalam

pembelajaran menulis teks berita, saya lebih mudah

menyampaikan gagasan dan pikiran saya dalam bentuk

tulisan

67,7% 32,2%

14. Menulis teks berita akan lebih mudah menggunakan media

yang tepat 80,6% 19,3%

15. Pembelajaran menulis teks berita sangat penting untuk

meningkatkan kemampuan menyampaikan gagasan dan

pikiran dalam bentuk tulisan

96,7% 3,2%

Tabel 4.13

Kriteria Penafsiran Angket

Interval Persentase

Jawaban

Interpretasi

Page 110: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

94

0% - 24% Sebagian kecil yang

setuju

25% - 49% Hampir separuh yang

setuju

50% Separuh yang setuju

51% - 74% Sebagian besar atau

lebih dari separuh

75% - 99% Hampir seluruhnya

setuju

100% Seluruh siswa setuju

Tabel 4.14

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil angket

keterampilan menulis teks berita dengan penggunaan media

lrekaman wawancara diperoleh dari siswa sebagai berikut:

1) Untuk komponen yang menyatakan ketertarikan siswa pada

pembelajaran menulis teks berita didapatkan sebanyak 96,7%

siswa menyatakan setuju dan 3,2% menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh siswa

memiliki ketertarikan dalam belajar menulis teks berita.

2) Untuk komponen yang menyatakan siswa menyukai

pembelajaran menulis teks berita sebelumnya didapatkan sebanyak

54,8 % siswa yang menyatakan setuju dan 45,1 % menyatakan

tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar atau lebih dari separuh siswa menyukai pelajaran menulis

teks berita dan beberapa siswa yang kurang menyukai pelajaran

menulis menulis teks berita.

3) Untuk komponen yang menyatakan siswa pernah menulis teks

berita didapatkan 93,5% siswa yang menyatakan setuju dan 6,4 %

menyatakan tidak setuju menyatakan hampir seluruhnya setuju.

Page 111: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

95

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hampir seluruhnya

pernah menulis teks berita.

4) Untuk komponen yang menyatakan siswa sering merasa

kesulitan dalam pembelajaran menulis teks berita didapatkan

22,5% siswa yang menyatakan setuju dan 77,4%. Hasil persentase

yang paling besar adalah yang menyatakan tidak setuju. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah

tidak lagi merasa kesulitan dalam pembelajaran menulis teks berita.

5) Untuk komponen yang menyatakan siswa merasa tidak berbakat

menulis karangan narasi didapatkan 48,3% menyatakan setuju dan

51,6% lainnya menyatakan tidak setuju .Dari hasil persentase

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa merasa dirinya

berbakat dalam menulis teks berita, hanya beberapa siswa yang

merasa dirinya berbakat dalam menulis.

6) Saya sulit mengungkapkan gagasan atau pikiran ke dalam

bentuk tulisan. Dari pernyataan tersebut diperoleh 61,2% siswa

yang menyatakan setuju dan 38,7% menyatakan tidak setuju. Dari

hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa

merasa dirinya sudah sulit mengungkapkan gagasan atau pikiran ke

dalam bentuk tulisan.

7) Untuk pernyataan siswa sering lupa apa yang ingin saya

sampaikan ketika menulis teks berita sebanyak 58% yang

menyatakan setuju dan 41,9% siswa menyatakan tidak setuju.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hampir separuh dari

siswa yang menyatakan mereka sering lupa dengan apa yang akan

mereka tuliskan.

8) Untuk pernyataan siswa merasa penggunaan media rekaman

wawancara dalam pembelajaran menulis teks berita sangat menarik

diperoleh data sebanyak 77,4% siswa menyatakan setuju dan

22,5% siswa meyatakan tidak setuju. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa menyatakan penggunaan

Page 112: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

96

media rekaman wawancara dalam pembelajaran menulis teks berita

sangat menarik.

9) Untuk komponen siswa termotivasi dalam pembelajaran menulis

teks berita dengan penggunaan media rekaman wawancara

sebanyak 74,1% menyatakan setuju dan 25,8% menyatakan tidak

setuju. Dari hasil persentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa

hampir seluruh siswa merasa termotivasi menulis teks berita

dengan penggunaan media rekaman wawancara.

10) Untuk komponen siswa merasa kesulitan menuangkan ide

dalam menulis diperoleh 45,1% yang meyatakan setuju dan

22,5%menyatakan tidak setuju. Dari presentase tersebut dapat

disimpulkan bahwa hampir separuh siswa yang masih kesulitan

dalam menuangkan ide dalam menulis.

11) Untuk komponen siswa merasa kesulitan dalam membuat

struktur penulisan teks berita diperoleh 48,3% menyatakan setuju

dan 51,6% menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan

bahwa hanya beberapa siswa yang masih merasa kesulitan

kesulitan dalam membuat struktur penulisan teks berita.

12) Untuk pernyataan siswa merasa senang belajar menulis teks

berita dengan menggunakan media rekaman wawancara diperoleh

data 77,4% yang menyatakan setuju dan 22,5% yang menyatakan

tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa

yang meyatakan merasa senang belajar menulis teks berita dengan

menggunakan media rekaman wawancara.

13) Untuk pernyataan dengan menggunakan media rekaman

wawancara dalam pembelajaran menulis teks berita, saya lebih

mudah menyampaikan gagasan dan pikiran saya dalam bentuk

tulisan diperoleh 67,7% menyatakan setuju dan 32,2%

menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan lebih

dari separuh siswa menyetujui pembelajaran menulis teks berita

Page 113: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

97

dengan menggunakan rekaman wawancara membuat siswa merasa

lebih mudah dalam menyampaikan gagasan dan pikiran dalam

bentuk tulisan.

14) Untuk pernyataan menulis teks berita akan lebih mudah

menggunakan media yang tepat diperoleh 80,6% menyatakan

setuju dan 19,3% menyatakan tidak setuju. Dengan demikian

dapat disimpulkan hampir seluruh siswa menyetujui bahwa

pembelajaran menulis teks berita akan lebih mudah menggunakan

media yang tepat dalam hal ini rekaman wawancara.

15) Untuk pembelajaran menulis menulis teks berita sangat penting

untuk meningkatkan kemampuan menyampaikan gagasan dan

pikiran dalam bentuk tulisan diperoleh 96,7% menyatakan setuju

dan 3,2% menyatakan tidak setuju. Dari hasil persentase tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa menyatakan

setuju terhadap pembelajaran menulis teks berita sangat penting

untuk meningkatkan kemampuan menyampaikan gagasan dan

pikiran dalam bentuk tulisan.

j. Interpretasi Hasil Analisis

Penggunaan media rekaman wawancara dalam

pembelajaran menulis teks berita mendapatkan respon yang positif

dari siswa. Hal tersebut berdasarkan dari hasil angket siswa yang

menunjukan hampir seluruh siswa menyatakan setuju dengan

digunakan media tersebut. Hampir seluruh siswa sudah tidak

mengalami kesulitan-kesulitan dalam menulis. Hanya ada sebagian

dari siswa saja yang masih mengalami kesulitan. Hal tersebut

terjadi karena memang tidak semua siswa senang dengan menulis,

namun siswa setuju dengan penggunaan media yang tepat pada

pembelajaran menulis merasa lebih mudah dengan bantuan media

yang tepat.

Page 114: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

98

k. Analisis Data Kualitatif

l. Deskripsi dan Hasil Analisis Catatan Lapangan dalam

Pembelajaran

Hasil catatan lapangan selama pembelajaran keterampilan

menulis teks berita yang berlangsung pada pertemuan pertama,

kedua, dan ketiga.

Pada pertemuan pertama, peneliti masih melihat adanya

siswa yang masih belum memperhatikan saat peneliti menjelaskan

materi. Kebanyakan dari mereka mengobrol dengan teman

sebangkunya dan melamun. Hal tersebut awalnya cukup

menggagu, karena peneliti harus mengondisikan siswa tersebut

agar kembali fokus untuk belajar. Adapun dampak yang

ditumbulkan dari maslah tersebut peneliti kehilangan waktu dari

apa yang telah direncanakan. yang imbasnya jadi berkurangnya

waktu dari apa yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu,

gaduhnya ruang kelas yang sebelah ruang kelas yang digunakan

sebagai tempat penelitian membuat peneliti harus bolak-balik ke

kelas tersebut untuk membuatnya menjadi tenang. Hal tersebut

mengakibatkan penjelasan materi yang peneliti sampaikan

terkadang tidak terdengar sampai belakang, hal tersebut membuat

peneliti harus mengkeraskan suara dan menjelaskan berulang-ulang

kali. Masalah-masalah tersebut membuat berkurangnya waktu

dalam peneliti. Penelitipun meminta izin untuk penambahan waktu

kepada guru budang studi dan hal tersebut direspon dengan baik

dengan disetujui olehnya. Penambahan waktu tersebut selama 15

menit.

Pada pertemuan kedua peneliti kembali harus kehilangan

beberapa puluh menit waktunya untuk penelitian. Hal ini terjadi

karena saat peneliti masuk kelas sebagian siswa masih banyak

mencatat materi pelajaran sebelumnya, akhirnya peneliti menuggu

Page 115: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

99

sampai siswa selesai. Selanjutnya peneliti menjelaskan manfaat

media rekaman wawancara dalam menulis teks berita dan

memutarnya. Siswa pun peneliti tugaskan untuk memperhatikan

rekaman wawancara tersebut dan menulisnya dalam bentuk teks

berita.

Pada pertemuan ketiga tidak begitu banyak kendala yang

berarti. Di pertemuan ketiga ini semuanya hampir sesuai dengan

rencana hanya ada sebagian siswa saja yang mengobrol dengan

teman sebangkunya, peneliti langsung menghampiri dan

mengkondisikannya kembali.

m. Deskripsi Jurnal Siswa

Dari hasil jurnal menggambarkan siswa memiliki

keseriusan yang baik saat pembelajaran menulis teks berita, selain

itu siswa juga merespon dengan positif mengenai pembelajaran

menulis teks berita. Kedua hal tersbut dibuktikan dengan jawaban

siswa yang tertera pada lembar jurnal siswa. Dalam jurnal tersebut

menyatakan bahwa hampir seluruh siswa merasa senang dengan

pembelajaran menulis teks berita.

n. Deskripsi Hasil Wawancara

Hasil dari wawancara peneliti dengan guru bahasa

Indonesia yang berlangsung pada saat pratindakan dan

pascatindakan sebagai berikut.

Dari hasil wawancara pratindakan, guru bahasa Indonesia

mengatakan bahwa minat siswa dalam menulis terutama menulis

teks berita masih rendah. Selain itu beliau juga menyatakan bahwa

tidak semua siswa menyukai pelajaran menulis. Beliau mengatakan

bahwa kebanyakan siswa yang tidak menyukai kegiatan menulis

dikarenakan mereka sulit menuangkan ide mereka ke dalam bentuk

tulisan. Sehingga kendala tersebut yang menyebabkan akhirnya

siswa menjadi malas dan tidak menyukai menulis.

Page 116: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

100

Pertemuan pascatindakan, peneliti mewawancarai mengenai

penggunaan media rekaman wawancara pada pembelajaran menulis

teks berita. Hasil yang diperoleh adalah media rekaman wawancara

mampu memberikan motivasi menulis pada siswa. Melalui media

audio visual siswa mampu menuangkan ide mereka. Selain itu,

siswa mampu menuangkan pikiran dan imajinasi mereka dengan

perasaan yang menyenangkan. Pembelajaran menulis yang semula

menjadi beban yang membuat siswa malas kini bukan masalah lagi.

Page 117: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

101

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah

dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Penggunaan media rekaman wawancara dapat

meningkatkan keterampilan siswa dalam keterampilan menulis teks

berita. Hal tersebut berdasarkan data pretest dan posttest.

Berdasarkan hasil di atas, diperoleh nilai rata-rata (Mean) sebesar

58,16 median sebesar 56, modus sebesar 60, dan rentang skor 33.

Dari hasil pretest keterampilan menulis teks berita siswa kelas VII

Islamiyah Sawangan Depok termasuk ke dalam kategori cukup.

Sedangkan berdasarkan analisis data nilai posttest siklus I

keterampilan menulis teks berita dengan penggunaan media

rekaman wawancara diperoleh nilai rata-rata (X) sebesar 69,77,

median (MED) sebesar 70, modus sebesar 66, variansi ( ) sebesar

36,5, dan persentase 69,77% dengan jumlah sampel (n) sebanyak

31 siswa. Dari data posttest siklus I tampak jelas peningkattanya.

Peningkatan keterampilan menulis teks berita dengan penggunaan

media rekaman wawancara juga terlihat pada tahap posttest siklus

II. Dari posttest siklus II diperoleh nilai rata-rata (X) sebesar

76,64, median (MED) sebesar 76, modus sebesar 70, variansi ( )

sebesar 34,3, dan persentase 76,64% dengan jumlah sampel (n)

sebanyak 31 siswa. Dari hasil posttest I keterampilan menulis teks

berita dengan penggunaan media rekaman wawancara, siswa kelas

VII SMP Islamiyah Sawangan Depok MA ke dalam kategori

cukup. Sedangkan dari hasil posttest II keterampilan menulis teks

berita dengan penggunaan media rekaman wawancara, siswa kelas

Page 118: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

102

VII SMP Islamiyah Sawangan Depok MA ke dalam kategori baik.

Dengan demikian terdapat perbedaan atau peningkatan yang

signifikan dari hasil pembelajaran keterampilan menulis teks berita

dengan menggunakan media rekaman wawancara.

B. Saran

Berdasarkan proses penelitian yang telah dilakukan dan

simpulan di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal, yaitu:

1. Media rekaman wawancara dapat dijadikan sebagai salah satu

alternatif bagi guru dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia untuk lebih meningkatkan keterampilan menulis siswa,

yang dapat menciptakan suasana kelas lebih menyenangkan,

memberikan kenyamanan, dan membangkitkan motivasi belajar.

2. Penggunaan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat

digunakan guru untuk membantu meningkatkan keterampilan

menulis pada siswa.

Pemilihan media pembelajaran harus diikuti kemampuan

seorang guru untuk menguasai media tersebut selain dari

menguasai materi yang akan disampaikan.

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini

diharapkan adanya penelitian tindakan lanjut untuk mengetahui

efektivitas media rekaman wawancara dalam pembelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia pada materi yang lain dan untuk jenjang

pendidikan yang lain.

Page 119: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

DAFTAR PUSTAKA

Abeda Pareno, Sam. Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita. Surabaya:

Papyrus, cet.I, 2003.

Akhadiah, Sabarti., dkk., Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.

Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, cet. I, 1988.

Ambo Enre, Fachruddin. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Jakarta:

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, cet. I, 1988.

Anwar, Rosihan. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: PT Pradanya

Paramita, cet.III, 1979.

Arief Hakim, M. Kiat Menulis Artikel di Media dari Pemula Samapi Mahir.

Bandung: NUANSA, Cet. IV, 2008.

Arsyad, Azhar. Media Pengajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, cet.IX

1997.

Assegaff, Dj’afar. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: GHALIA, cet.II, 1985.

Brown, Gillian dan George Yule. Discourse Analysis. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, cet. I, 1996.

Braine, George and Claire May. Writing from Sources. California: Mayfield, Cet.

I, 1996.

Danim, Sudarwan. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, cet.I,

1995.

Dewabrata, AM. Kalimat Jurnalistik. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, cet.I,

2004.

Page 120: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Eliawati. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Melalui Latihan Paragraf

Rumpang Siswa KelasVII SMP Negeri 243 Jakarta. Jakarta: Universitas

Negeri Jakarta, 2007.

Gagne, Robert M. Essentials of learning for instruction. California: The Dryden

Press, Cet.I, 1974.

Ghony, Djuanaidi. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN-Malang Press, cet. I,

2008.

Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, cet. I,

1994.

Kuncoro, Mudrajad. Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga, cet.I, 2009.

Mencher’s, Melvin. News Reporting and Writing. New York: McGraw-Hill, Cet.

X, 2006.

Muis, H. A. Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa. Jakarta: PT Dharu

Anuttama, cet. I, 1999.

Muslich, Mansur. Pelaksanaan PTK itu muda. Jakarta: PT Bumi Aksara, cet.II,

2011.

Nurudin. Dasar-dasar penulisan. Malang: Umm press, cet.I, 2010.

Octaviani Awaliah, Siska. Pengaruh Metode Investigasi Kelompok terhadap

Kemampuan Menulis Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri I Leuwiliang

Bogor, (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2007.

Putra, R. Masri Sareb. Teknik Menulis Berita dan Feature, Jakarta: PT INDEKS

Kelompok GRAMEDIA, cet.I, 2006.

Rohani, Ahmad. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: RINEKA CIPTA, cet.I

1997.

S. Sadiman, Arief., dkk., Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali, cet.I, 1986.

Page 121: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Santana K, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, cet.I, 2005.

Simbolan, Parakitri T. Vademekum Wartawan. Jakarta: KPG, cet.V 2006.

Siregar, Ashadi., dkk., Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media massa.

Yogyakarta: KANISIUS, cet.V, 1998.

Suhendar, M. E., dan Pien Supinah. MKDU Bahasa Indonesi. Bandung: CV.

PIONOR JAYA, Cet. I, 1992.

Sumadiria, AS Haris. Bahasa Jurnalistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset, cet.I, 2006.

Susilo, Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Books Publisher, cet.I,

2007.

Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa, Cet. II, 2008.

Widyamartaya, A. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius, cet. x, 1990.

Zainiyah, Tania. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap

Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VII SMP Negeri I

Bojonggede. (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2009.

Zainnurrahman. Menulis Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme).

Bandung: Alfabeta, Cet. I, 2011.

Page 122: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 123: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 124: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 125: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 126: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMP Islamiyah Sawangan Depok

Kelas/Semester : VII/1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pertemuan ke : 1 (Satu)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Mendengarkan (memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengar

berita).

B. Kompetensi Dasar

Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat.

C. Indikator

1. Peserta didik dapat menemukan pokok-pokok berita yang didengarkan

melalui radio/TV.

2. Peserta didik dapat menuliskan isi berita ke dalam beberapa kalimat.

E. Karakter siswa yang diharapkan :

1. Dapat dipercaya ( Trustworthines)

2. Tanggung jawab ( responsibility )

3. Integritas ( integrity )

4. Peduli ( caring )

5. Jujur ( fairnes )

F. Materi Pembelajaran

Page 127: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Menulis berita

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

mendasar (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Tulisan dihasilkan dari

proses kreatif seseorang dalam kegiatan menulis. Tulisan merupakan segenap

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis. Sedangkan berita ialah peristiwa atau kejadian yang memiliki

hal yang menarik, luar biasa, dan baru terjadi. Berita juga merupakan suatu fakta dari

peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Dalam hal ini berita harus disampaikan

secara benar berdasarkan fakta-fakta yang terdapat dalam informasi tersebut dengan

kata lain berita tidak dapat direkayasa. Oleh karena itu, menulis berita sering

ditafsirkan ssebagai kegiatan yang bersifat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian

fakta dan aktual.

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Apersepsi :

Guru dan Peserta didik bertanya jawab tentang materi penulisan teks

berita

Motivasi :

Menjelaskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat

Kegiatan Inti

Page 128: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari

aneka sumber;

2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya;

4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis;

3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok;

8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan;

9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Page 129: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik,

2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b) membantu menyelesaikan masalah;

c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi;

d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E.Sumber Belajar

Page 130: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

1. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Ashadi Siregar dkk, Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media

massa

F.Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator pencapaian

Penilaian

Teknik

penilaian

Bentuk

Instrumen Soal/Instrumen

Mampu menemukan

isi/sari berita yang

didengarkan

Mampu menuliskan

kembali berita yang

didengar ke dalam

beberapa kalimat dengan

susunan yang bervariasi

Penugasan

individual/

ke-lompok

Pekerjaan

rumah

(PR)

Tuliskan kembali berita yang

kamu dengarkan ke dalam

beberapa kalimat dengan susunan

yang bervariasi!

No Butir Soal Skor maksimal

1

2

3

Tulislah minimal 3 pokok berita yang terdapat dalam

teks berita yang dibacakan !

Tunjukkan intisari pokok-pokok beritanya !

Tulislah simpulan isi berita yang kamu dengarkan ke

dalam satu alinea

3

4

3

Page 131: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Jumlah 10

Kriteria Penilaian

Soal Nomor 1 :

1. Apabil Peserta didik menjawab satu dari tiga pokok berita

2. Apabila hanya dua yang benar

3. Apabila Peserta didik menjawab lengkap dan benar

Soal Nomor 2 :

1. Apabila Peserta didik menjawab benar nilai 4

2. Apabila Peserta didik menjawab kurang sempurna nilai 2

3. Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1

Soal Nomor 3 :

1 Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan dengan benailai 3

2.Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan tetapi kurang sempurna nilai

2

3.Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1

Penghitungan nilaian Akhir : Perolehan skor x 100

Skor Maksimum

Mengetahui,

Kepala ...............……………

(__________________________)

NIP / NIK : ..........................

…..,………………… 2013

…….

Guru Mapel BHS Indonesia.

(_______________________)

NIP / NIK : ..........................

Page 132: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMP Islamiyah Sawangan Depok

Kelas/Semester : VII/1

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Pertemuan ke : 2 (Dua)

Alokasi waktu : 2 x 45 menit (1x pertemuan)

D. Standar Kompetensi

Mendengarkan (memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengar

berita).

E. Kompetensi Dasar

Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat.

F. Indikator

1. Peserta didik dapat menemukan pokok-pokok berita yang didengarkan

melalui radio/TV.

2. Peserta didik dapat menuliskan isi berita ke dalam beberapa kalimat.

E. Karakter siswa yang diharapkan :

1. Dapat dipercaya ( Trustworthines)

2. Tanggung jawab ( responsibility )

3. Integritas ( integrity )

4. Peduli ( caring )

5. Jujur ( fairnes )

F. Materi Pembelajaran

Menulis berita

Page 133: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

mendasar (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Tulisan dihasilkan dari

proses kreatif seseorang dalam kegiatan menulis. Tulisan merupakan segenap

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis. Sedangkan berita ialah peristiwa atau kejadian yang memiliki

hal yang menarik, luar biasa, dan baru terjadi. Berita juga merupakan suatu fakta dari

peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Dalam hal ini berita harus disampaikan

secara benar berdasarkan fakta-fakta yang terdapat dalam informasi tersebut dengan

kata lain berita tidak dapat direkayasa. Oleh karena itu, menulis berita sering

ditafsirkan ssebagai kegiatan yang bersifat menceritakan suatu peristiwa atau kejadian

fakta dan aktual.

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal

Apersepsi :

Guru dan Peserta didik bertanya jawab tentang materi penulisan teks

berita

Motivasi :

Menjelaskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa kalimat

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Page 134: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

6) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan

menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari

aneka sumber;

7) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

8) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar

lainnya;

9) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

10) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan

lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan

maupun tertulis;

3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok;

8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan;

9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Page 135: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

5) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan

peserta didik,

6) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

7) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

8) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b) membantu menyelesaikan masalah;

c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi;

d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

f. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

g. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

h. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

i. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

j. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E.Sumber Belajar

1. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Ashadi Siregar dkk, Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media

massa

F.Penilaian

Page 136: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator pencapaian

Penilaian

Teknik

penilaian

Bentuk

Instrumen Soal/Instrumen

Mampu menemukan

isi/sari berita yang

didengarkan

Mampu menuliskan

kembali berita yang

didengar ke dalam

beberapa kalimat dengan

susunan yang bervariasi

Penugasan

individual/

ke-lompok

Pekerjaan

rumah

(PR)

Tuliskan kembali berita yang

kamu dengarkan ke dalam

beberapa kalimat dengan susunan

yang bervariasi!

No Butir Soal Skor maksimal

1

2

3

Tulislah minimal 3 pokok berita yang terdapat dalam

teks berita yang dibacakan !

Tunjukkan intisari pokok-pokok beritanya !

Tulislah simpulan isi berita yang kamu dengarkan ke

dalam satu alinea

3

4

3

Jumlah 10

Kriteria Penilaian

Soal Nomor 1 :

4. Apabil Peserta didik menjawab satu dari tiga pokok berita

5. Apabila hanya dua yang benar

6. Apabila Peserta didik menjawab lengkap dan benar

Soal Nomor 2 :

Page 137: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

4. Apabila Peserta didik menjawab benar nilai 4

5. Apabila Peserta didik menjawab kurang sempurna nilai 2

6. Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1

Soal Nomor 3 :

1 Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan dengan benailai 3

4.Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan tetapi kurang sempurna nilai

2

5.Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1

Penghitungan nilaian Akhir : Perolehan skor x 100

Skor Maksimum

Mengetahui,

Kepala ...............……………

(__________________________)

NIP / NIK : ..........................

…..,………………… 2013

…….

Guru Mapel BHS Indonesia.

(_______________________)

NIP / NIK : ..........................

Page 138: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 2

Pengertian Berita

Secara sederhana berita atau dalam bahasa Inggris (NEWS)

merupakan singkatan dari North, East, West, and South (N-E-W-S), yang

menunjukan sifat berita yang menghimpun keterangan dari empat penjuru

mata angin. Berita adalah informasi terkini yang bisa datang dari mana

saja baik utara, timur, barat, atau selatan.

Berita adalah laporan tentang gagasan, kejadian, atau konflik yang

baru terjadi, yang menarik bagi konsumen berita dan menguntungkan bagi

pembuat berita itu sendiri.

Adapula definisi yang sudah cukup lama popular dikalangan pers.

Definisi tersebut diungkapkan oleh Charles A. Dana pada tahun 1882,

yang mengatakan : „‟When a dog bites a man that is not news, but when a

man bites a dog that is news‟‟ (Apabila seekor anjing menggigit orang itu

bukanlah berita, akan tetapi apabila orang menggigit anjing itu baru

berita‟‟).

Unsur-Unsur Berita

Tradisi Jurnalistik lazim mengenal kenam unsur ini dengan 5W1H:

WHAT, WHO, WHEN, WHERE, HOW, WHY. Berikut ini merupakan

penjelasan dari 5W1H.

1. What……?

Pertanyaan what (apa) yang terjadi, akan menyebabkan wartawan

mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh

pelaku maupun korban dalam suatu kejadian.

2. Who…….?

Page 139: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Who (Siapa) merupakan pertanyaan yang akan mengundang fakta

yang berkaitan dengan setiap orang yang terlibat dalam kejadian.

3. Why…….?

Why (Mengapa) akan mengundang jawaban latar belakang dari suatu

tindakan ataupun penyebab suatu kejadian yang telah diketahui apa-nya.

4. Where….?

Where (Di mana) menyangkut tempat kejadian.

5. When……?

Pertanyaan When (bilamana/kapan) akan menyangkut waktu kejadian

ataupun kemungkinan-kemungkinan waktu yang berkaitan dengan

kejadian tersebut.

6. How……?

How (Bagaimana), akan memberikan fakta yang berkaitan dengan

proses kejadian yang diberitakan.

Ragam Berita

Berita jurnalistik yang benyak muncul dalam surat kabar atau

majalah berita, dapat digiolongkan atas berita langsung (straight/hard/spot

news), berita ringan (soft news), berita kisah (feature), serta laporan

mendalam (indepth report). Pengertian setiap ragam berita akan diuraikan

berikut ini.

1. Berita Langsung (straight/hard/spot news)

Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian

penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Disebut berita

langsung (straight/hard/spot news) karena unsur-unsur terpenting dari

peristiwa itu harus langsung (sesegera mungkin) disampaikan kepada

pembaca.

2. Berita Ringan (soft news)

Page 140: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak

diberitakan, melainkan sesuatu yang menarik. Berita ini biasa

dikemukakan sebagai kejadian yang manusiawi dalam kejadian penting.

3. Berita Kisah (feature)

Berita kisah adalah tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh

perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat

penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terkait akan

aktualitas.

4. Laporan Mendalam (indepth report)

Laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara

penulisan yang sama dengan berita kisah. Laporan mendalam digunakan

untuk menuliskan permasalahan secara lebih lengkap, mendalam, dan

analitis.

Sruktur Berita

Berita pun memiliki strukturnya tersendiri berdasarkan

ragamnya.

struktur berita adalah tubuh berita secara keseluruhan yang dapat dilihat

sebagai lapisan-lapisan yang masing-masing mengandung pokok yang

dapat dibedakan atas dasar rupa atau bentuk, namun tidak dapat

dipisahkan satu sama lain.

Adapun susunan atau struktur berita khususnya berita langsung

(straight news) pada umumnya mengacu pada pyiramida terbalik

(inverted pyiramid). Disebut „‟pyiramida terbalik‟‟ karena struktur

beritannya digambarkan memang berbentuk segitiga terbalik.

Model menulis yang mengikuti bentuk segitiga terbalik.

Bagian atasnya lebar, bagian bawahnya menyempit. sedangkan mengenai

strukturnya isi berita ditekankan di bagian awal. Selanjutnya, semakin ke

Page 141: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

bawah, menuju bagian akhir, semakin tidak penting, sisipan-sisipan

keterangan.

Dj‟afar Assegaff menyatakan bahwa tujuan dari gaya penulisan

pyiramida terbalik adalah untuk memudahkan khalayak pembaca yang

bergegas, untuk cepat mengetahui apa yang terjadi dan diberitakan.

Berikut ini bagan struktur pyiramida terbalik dalam penulisan berita

langsung (straight news).

JUDUL

LEAD

A

B

C

Judul berita:

Apa+mengapa?, siapa +

mengapa?

Dan seterusnya..

Berisi informasi penting.

Sekaligus menjawab

pertanyaan 5W+1H

(who,what,why,when,where,

+how)

Inti Berita

Anak Berita

Ekor berita dapat dibuang,

bila kehabisa ruang

ESSENTIAL

SHOULD

COULD

o Lapisan A (essential, atau bagian yang pembaca harus ketahui) selama ini

kita kenal sebagai bagian dalam sebuah struktur berita piramida terbalik

yang menunjukan bagian yang paling inti.

o Lapisan B (should, atau bagian yang pembaca sebaiknya tahu) adalah

bagian yang cukup penting, namun tidak sepenting lapisan A.

Page 142: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

o Lapisan C (could, atau pembaca boleh tahu) ialah bagian yang boleh

ditinggalkan pembaca, karena merupakan ekor berita, tidak penting, dan

boleh dipotong kalau tidak cukup tempat.

Kriteria Sebuah Berita

Tidak semua peristiwa pantas untuk diberitakan. Peristiwa

yang mengandung nilai informatif bagi pembaca saja yang pantas untuk

diberitakan. Sebuah berita harus memiliki kriteria yang baik untuk

dijadikan sebagai acuan penilaian dalam menetapkan suatu yang pantas

ditulis sebagai berita. Secara umum, kejadian yang dianggap mempunyai

nilai berita atau layak berita adalah yang mengandung satu atau beberapa

unsur berikut.

1. Significance (penting), yaitu kejadian yang berkemungkinan

mempengaruhi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang mempunyai

akibat terhadap kehidupan pembaca.

2. Magnitude (besar), yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang

berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang

bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pembaca.

3. Timeliness (waktu), yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru

terjadi, atau baru dikemukakan.

4. Proximity (kedekatan), yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca,

kedekatan ini bisa bersifat geografis maupun emosional.

6. Bahasa Jurnalistik

Sebuah berita yang baik tidak hanya dinilai berdasarkan

berdasarakan kriteria apakah berita tersebut penting atau menarik bagi

Page 143: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

pembacanya. Sebuah berita yang baik harus juga memenuhi kriteria

penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Bahasa yang digunakan manusia dibedakan atas dua jenis,

yakni bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kedua bahasa tersebut memiliki

syarat-syarat yang berbeda dalam penggunaanya. Bahasa jurnalistik

merupakan salah satu ragam bahasa tulis yang digunakan sebagai bahasa

penyaji dalam menulis berita.

Rosihan Anwar menyatakan Bahasa jurnalistik memiliki sifat-

sifat khas yaitu: singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan

menarik. Kekhasan bahasa jurnalistik ini juga didasarkan pada bahasa

baku. Bahasa jurnalistik juga terikat oleh kaidah-kaidah tata bahasa seperti

memperhatikan ejaan yang benar dalam kosa kata, bahasa jurnalistik juga

mengikuti perkembangan dalam masyarakat.

AS Haris Sumadiria mendefinisikan bahasa jurnalistik sebagai

bahasa yang digunakan oleh wartawan, redaktur, atau pengelola

media massa dalam menyusun dan menyajikan, memuat,

menyiarkan, dan menayangkan berita serta laporan peristiwa

atau pernyataan yang benar, aktual dan atau menarik dengan

tujuan agar mudah dipahami isinya dan cepat ditangkap

maknanya.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita artikan bahasa

jurnalistik merupakan bahasa penyaji berita. Pada dasarnya berita

merupakan suatu rekontruksi persistiwa yang disampaikan secara tertulis.

Melalui bahasa yang cermat rekontruksi persistiwa tertulis tersebut dapat

mengantar pembaca untuk membayangkan apa yang sesungghunnya

terjadi dan memudahkan pembaca menangkap makna suatu berita.

Page 144: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Ciri-Ciri Bahasa Jurnalistik

Berita juga merupakan salah satu bentuk komunikasi satu arah

dalam hal ini komunikasi anatara penulis pembaca dan penulis. Untuk

mempermudahkan komunikasi tersebut maka digunakanlah bahasa tulis.

Penggunaan bahasa tulis ini bertujuan untuk menyampaikan informasi

atau pesan yang disampaikan. AM Dewabrata menyatakan Penunjang

untuk mencapai keberhasilan penyampain pesan dalam berkomunikasi

satu arah, perlu penggunaan bahasa yang efektif. Umumnya bahwa bahasa

yang digunakan oleh media massa adalah bahasa komunikatif hal ini

bertujuan untuk menyentuh emosi atau pikiran pembacannya, sehingga

mereka tergugah untuk berbuat sesuatu. AS Haris Sumadiria,

mengemukakan 17 uraian yang rinci tentang ciri-ciri bahasa jurnalistik.

Adapun uraiannya sebagai berikut:

1. Sederhana

Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat

yang paling banyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang

sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun

karakteristik demografis dan psikografisnya.

2. Singkat

Singkat berarti langsung kepada pokok masalah (to the point), tidak

bertele-tele, tidak berputar-putar, tidak memboroskan waktu pembaca

yang sangat berharga.

3. Padat

Menurut Patmonosk, redaktur Senior Harapan dalam buku teknik

jurnalistik menyatakan bahwa padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat

informasi.

4. Lugas

Page 145: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lugas berarti tegas, tidak ambigu, sekaligus menghindari eufemisme

atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak

pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.

5. Jelas

Jelas berarti mudah ditangkap maksudnya, tidak baur dan tidak kabur.

6. Jernih

Jernih berarti bening, tembus pandang, transparan, juur, tulus, tidak

menyembunyikan sesuatu yang lain yang bersifat negatif seperti

prasangka atau fitnah.

7. Menarik

Bahasa jurnalistik harus menarik. Menarik artinya mampu

membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca, memicu selera

baca, serta membuat orang yang sedang tertidur terjaga seketika.

8. Demokratis

Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan,

pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang

disapa sebagaimana di jumpai dalam gramatika bahasa Sunda dan bahasa

Jawa.

9. Populis

Populis berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apa pun yang terdapat

dalam karya-karya jurnalistik harus akrab ditelinga, dimata, dan dibenak

pikiran khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.

10. Logis

Logis berarti apapun yang terdapat dalam kata, istilah, kalimat, atau

paragraf jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan

akal sehat (common sense).

11. Gramatikal

Gramatikal, berarti kata, istilah, atau kalimat apa pun yang dipakai dan

dipilih dalam bahasa jurnalistik harus mengikuti kaidah tata bahasa baku.

Page 146: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

12. Menghindari kata tutur

Kata tutur ialah kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-

hari secara informal.

13. Menghindari kata dan istilah asing

Berita ditulis untuk dibaca atau didengar. Pembaca atau pendengar

harus tahu arti dan makna setiap makna setiap kata yang dibaca dan

didengarnya. Berita atau laporan yang banyak diselipi kata-kata asing,

selain tidak informatif dan komunikatif juga membingungkan.

14. Pilihan kata (diksi) yang tepat

Bahasa jurnalistik sangat menekankan efektivitas. Setiap kalimat yang

disusun tidak hanya harus produktif tetapi juga tidak boleh keluar dari asa

efektivitas. Artinya setiap kata yang dipilih, memang tepat dan akurat,

sesuai dengan tujuan pesan pokok yang ingin disampaikan kepada

khalayak.

15. Mengutamakan kalimat aktif

Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak

pembaca daripada kalimat pasif.

16. Menghindari kata atau istilah teknis

Karena ditujukan untuk umum, maka bahasa jurnalistik harus

sederhana, mudah dipahami, ringan dibaca, tidak membuat kening

berkerut apalagi sampai membuat kepala berdenyut.

17. Tunduk kepada kaidah etika

Salah satu fungsi utama pers adalah edukasi, mendidik (to

education), fungsi ini bukan saja harus tercermin pada materi isi berita,

laporan, gambar, dan artikel-artikelnya, melainkan juga harus tampak pada

bahasanya.

Menulis Teks Berita

Page 147: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Hal yang paling mendasar sebelum kita menulis berita adalah

bagaimana cara kita memulainya? Pertanyaan ini kadang membuat kita

binggung bagaimana memulai menulis sebuah berita. Kebiggungan ini

kadang berdampak pada rasa spikologis seperti, kita jadi tidak percaya

diri, takut atau khawatir tulisannya dianggap, dan akhirnya dari dampak

spikologis tersebut kita jadi tidak pernah melakukannya. Untuk kita bisa

keluar dari permasalahan tersebut, kita harus memulai membangun mental

serta menumbuhkan rasa percaya diri kita. Kedua sikap tersebut dapat

tumbuh dengan kita membiasakan diri untuk membaca, berdiskusi, dan

latihan menulis. Apabila kebiasan tersebut sudah sering kita lakukan maka

tanpa sadari kemampuan menulis kita akan tumbuh dengan sendirinya.

Untuk mengawali dalam menulis berita tentukanlah

sebelumnya topik yang akan ditulis. Apabila kita telah menemukan topik

buatlah sebuah autline mengenai apa yang mau kita tulis. Autline ini

bertujuan sebagai peta sehingga hasil tulisan kita sesuai dengan apa yang

mau. Setelah kedua hal tersebut dikuasai mulailah kita memasuki tahapan

berikutnya yaitu langkah-langkah dalam menulis berita.

Mudrajad Kuncoro menjelaskan empat langkah dalam

penulisan berita. Keempat bagian tersebut meliputi (1)

judul/wajah yang mencerminkan tema; (2) lead

(sapaan/pendahuluan) yang memancing minat dan gairah; (3)

tubuh yang ramping dan dinamis; (4) penutup bergaya pamit.

Judul haruslah mencerminkan isi tulisan, selain itu judul juga

harus menarik perhatian bakal pembaca, karena siapa yang akan membaca

tentu pasti akan membaca judul terlebih dahulu. Oleh karena itu judul

harus dibuat semenarik mungkin agar dapat mengundang rasa

keingintahuan seseorang mengenai apa yang disajikan.

Lead dapat diartikan “pendahuluan”, lead mempunyai peranan

penting karena berada diawal alinea. Karena Posisi lead berada diawal

Page 148: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

alinea maka lead berfungsi sebagai sapaan kepada pembaca. Umumnya

Lead adalah kalimat atau paragraph dapat menggugah selera pembaca dari

keseluruhan tubuh tulisan. Oleh karena itu lead haruslah mengenai suatu

informasi yang penting dari keseluruhan isi berita. Dalam membuat lead

kita tidaklah terpaku pada posisi lead yang letaknya diawal alinea. Lead

dapat kita buat setelah tulisan kita selesai, caranya yaitu dengan mengkopi

paragraf yang kita anggap penting dari tubuh tulisan tersebut. Selanjutnya

memoles paragraph tersebut sedemikian rupa menjadi kalimat yang benar-

benar baru.

Tubuh yang ramping dan dinamis letaknya berada setelah judul

dan lead. Hal-hal yang menarik sebelumnya telah dasampaikan pada judul

dan lead. Maka dapat dikatakan bagian ini merupakan sisa-sisa perihal

yang menarik. Agar tubuh tulisan tidak kehilangan hal yang menarik maka

perlu adanya pemolesan alinea demi alinea agar tampak menarik.

Kalimat tersusun membentuk sebuah alinea. Dalam alinea

terdapat gagasan yang ingin disampaikan oleh penulisnnya. Gagasan

tersebut disampaikan oleh satu kalimat dan selajutnya didukung oleh

penjelasan kalimat lainnya. Seperti halnya pada satu alinea pada kalimat

pertama menegaskan „‟apa‟‟ yang akan diceritakan dalam bentuk gagasan,

gambaran, atau definisi. Selanjutnya kalimat kedua menjelaskan mengenai

hal yang tersirat pada kalimat yang sebelumnya. Hal keterkaitan tersebut

terus berlanjut hingga membentuk satu gagasan dalam satu alinia.

Sehingga berlanjut hal yang lebih besar lagi yaitu susunan alina yang

membentuk suatu tema/topik. Susunan-susunan ini bertujuan agar

pembaca mempunyai gambaran yang jelas tentan gagasan atau tema yang

jelas dalam satu bacaan.

Penutup bergaya pamit biasanya dibuat pada satu alinea baru

dan terasa sebagai alinea akhir. Gaya pamit ini bisa dihasilkan dengan

menyelipkan kata demikian, saatnya, jadi, inilah, oleh karena itu, atau

Page 149: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

maka. Seperti contoh apabila kita menggunakan kata akhirnya kata ini

memberikan kesan pamit, asal setelah kata tersebut diikuti dengan nada

yang menurun.

Page 150: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 3

FORMAT OBSERVASI

Bidang Studi : Bahasa Indonesia

Pokok Bahasan Bidang Studi : Menulis teks berita

Kelas/Semester : VII/ 2

Nama Siswa yang Diamati :

Yang Diamati : Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan!

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

% Kurang Cukup Baik Ya Tidak

1. Siswa memberikan respon

positif terhadap pembelajaran

menulis teks berita

2. Siswa memberi perhatian

terhadap penjelasan guru

3. Siswa mengajukan pertanyaan

4. Siswa mengajukan pendapat

5. Siswa menjawab pertanyaan

guru

6. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan guru dengan serius

7. Siswa mengikuti pembelajaran

sampai akhir

Catatan tambahan dari pengamat:

1. ..............................................

2. ..............................................

3. ..............................................

Sawangan,................2013

Observer

Page 151: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 4

FORMAT OBSERVASI

Nama Guru : Rio Noviza

Bidang Studi : Bahasa Indonesia

Pokok Bahasan Bidang Studi : Menulis teks berita

Kelas/Semester : VII/ 2

Yang Diamati : Tingkah Laku Guru dalam Mengajar

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan!

No.

Aspek yang diamati

Kriteria

% Kurang Cukup Baik Ya Tidak

1. Guru memberikan penjelasan

secara terperinci mengenai materi

pembelajaran menulis teks berita

2. Guru menguasai dengan baik

materi pembelajaran menulis teks

berita

3. Guru menggunakan media yang

mendukung terkait pembelajaran

menulis teks berita

4. Guru menggunakan metode yang

tepat dalam pembelajaran

menulis teks berita

5. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

terkait dengan pembelajaran

menulis teks berita

6. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengajukan

pendapat mengenai materi yang

disampaikan

Page 152: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

7. Guru memberikan tugas sesuai

dengan materi pembelajaran yang

diberikan

8. Guru memperhatikan kegiatan

siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, dan

membantu mengarahkan siswa

yang menemui kesulitan dalam

mengerjakan tugas menulis teks

berita

9. Guru memberikan motivasi

kepada siswa selama proses

pembelajaran berlangsung

10. Guru membuka dan menutup

pembelajaran dengan baik

Catatan tambahan dari pengamat:

1. ..............................................

2. ..............................................

3. ..............................................

Sawangan,.................2013

Observer

Page 153: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 5

CATATAN LAPANGAN

Hari/Tanggal :

Observer :

Sawangan..............2013

Observer

No Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Solusi/Saran Perbaikan

Page 154: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 6

JURNAL SISWA

IDENTITAS SISWA

Nama :

Kelas :

No Absen :

Hari, Tanggal :

Sekolah :

Pertanyaan?

1. Materi apa saja yang kamu pelajari hari ini?

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

2. Kesan apa yang kamu dapatkan dengan pembelajaran seperti ini?

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

……………………………………………………………………

Page 155: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 7

Page 156: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 157: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 158: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 9

LEMBAR WAWANCARA DENGAN GURU

Wawancara yang dilakukan pada saat melakukan observasi pra-tindakan.

1. Bagaimana kemampuan siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia?

2. Bagaiamana motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya

pembelajaran menulis?

3. Kesulitan apa saja yang Ibu hadapi selama proses kegiatan belajar mengajar?

4. Media apa yang Ibu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar?

5. Bagaiamana keterampilan siswa dalam menulis, khususnya menulis menulis teks

berita?

LEMBAR WAWANCARA DENGAN GURU

Wawancara yang dilakukan setelah melakukan tindakan.

1. Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran menulis teks berita

menggunakan media rekaman wawancara?

2. Apakah penggunaan media rekaman wawancara mampu meningkatkan motivasi

menulis siswa?

3. Kesulitan apa yang ibu hadapi dalam pembelajaran menulis teks berita dengan

menggunakan media rekaman wawancara?

Page 159: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

4. Apakah nantinya ibu akan menggunakan media rekaman wawancara dalam

pembelajaran menulis teks berita?

Page 160: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 10

No Nama

1 Abigail Ahmad Fidzikri

2 Dimas Al-Masyir

3 Irfan Ruhimawan

4 Ivan Ferdian Hadi

5 Laila Novita Sari

6 Mariani Indrisari

7 Nadia Vebi Masari

8 Naswa Danur Rini

9 Nita Nirmala Dewi

10 Novita Apriliany

11 Novita Nur Fadhilah

12 Nurul Halimah

13 Raka Pajriansyah

14 Ramadhana Savitri

15 Rena Yunita

16 Rushella Putri Parawansa

17 Saefudin

18 Sekar Indah Sari

19 Sigit Pangestu

20 Samsul Imam

21 Saskia Kamila W

22 Tri Joko Pramono

23 Vicky Nur Cahya

24 Wahyu Maulana

25 Wulandari

Page 161: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

26 Yudis Saputra

27 Yuli Ani

28 Yuly Widjiawati

29 Yuli Yanti Putri

30 Yurika Wulandari

31 Yusuf Salwa R.P

Page 162: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 11

Hasil Pretest Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1 Abigail Ahmad Fidzikri

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 15

Nilai 50 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

2 Dimas Al-Masyir

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 2

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 16

Nilai 53 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

Page 163: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

3 Irfan Ruhimawan

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 2

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 12

Nilai 40 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

4 Laila Novita Sari

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

5 Ivan Ferdian Hadi

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

Page 164: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 19

Nilai 63 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

6 Mariani Indrisari

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 14

Nilai 46 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

7 Nadia Vebi Masari

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

Page 165: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 18

Nilai 60 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

8 Naswa Danur Rini

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 14

Nilai 46 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

9 Nita Nirmala Dewi

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

Page 166: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

10 Novita Nur Fadhilah

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 16

Nilai 53 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

11 Novita Apriliany

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

12 Nurul Halimah

Judul 3

Page 167: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 18

Nilai 60 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

13 Raka Pajriansyah

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 4

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

14 Ramadhana Savitri

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Page 168: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 18

Nilai 60 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

15 Rena Yunita

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 16

Nilai 53 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

16 Rushella Putri Parawansa

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 2

Page 169: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Jumlah Skor 18

Nilai 56 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

17 Saefudin

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 4

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

18 Sekar Indah Sari

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 14

Nilai 46 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

Page 170: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

19 Sigit Pangestu

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 2

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 17

Nilai 56 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

20 Samsul Imam

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 18

Nilai 60 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

21 Saskia Kamila W

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

Page 171: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 18

Nilai 60 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

22 Tri Joko Pramono

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

23 Vicky Nur Cahya

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 2

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

Page 172: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 15

Nilai 50 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

24 Wahyu Maulana

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 4

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

25 Wulandari

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 14

Nilai 46 Kurang

Page 173: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

26 Yudis Saputra

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 19

Nilai 63 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

27 Yuli Ani

Judul 2

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 2

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 16

Nilai 53 Kurang

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

28 Yuly Widjiawati

Judul 2

Page 174: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 17

Nilai 56 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

29 Yuli Yanti Putri

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 17

Nilai 56 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

30 Yurika Wulandari

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Page 175: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

31 Yusuf Salwa R.P

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 2

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 2

b. Bahasa Jurnalistik 2

Jumlah Skor 15

Nilai 50 Kurang

Page 176: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 12

Hasil Posttest Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

Siklus I

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

1 Abigail Ahmad Fidzikri

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

2 Dimas Al-Masyir

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

Page 177: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

3 Irfan Ruhimawan

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

4 Ivan Ferdian Hadi

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

Page 178: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

5 Laila Novita Sari

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

6 Mariani Indrisari

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

7 Nadia Vebi Masari

Judul 5

Struktur penulisan teks

Page 179: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

8 Naswa Danur Rini

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

9 Nita Nirmala Dewi

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

Page 180: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

10 Novita Apriliany

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

11 Novia Nur Fadhilah

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 4

Page 181: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

12 Nurul Halimah

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 2

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 18

Nilai 60 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

13 Raka Pajriansyah

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Page 182: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

14 Ramadhana Savitri

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 5

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

15 Rena Yunita

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretas

Page 183: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

i

16

Rushella Putri

Parawansa

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 2 2

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

17 Saefudin

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

18 Sekar Indah Sari

Page 184: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

19 Sigit Pangestu

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

20 Samsul Imam

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

Page 185: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

21 Saskia Kamila W

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

22 Tri Joko Pramono

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Page 186: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

23 Vicky Nur Cahya

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

24 Wahyu Maulana

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Page 187: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

25 Wulandari

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

26 Yudis Saputra

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 3

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

Page 188: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

27 Yuli Ani

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

28 Yuly Widjiawati

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

Page 189: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

29 Yuli Yanti Putri

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

30 Yurika Wulandari

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor

Interpretas

i

31 Yusuf Salwa R.P

Judul 1

Struktur penulisan teks

Page 190: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 20

Nilai 66 Cukup

Page 191: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 13

Hasil Posttest Siswa Kelas VII SMP Islamiyah Sawangan Depok

Siklus II

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

1 Abigail Ahmad Fidzikri

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

2 Dimas Al-Masyir

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

Page 192: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

3 Irfan Ruhimawan

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

4 Ivan Ferdian Hadi

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

5 Laila Novita Sari

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

Page 193: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

6 Mariani Indrisari

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 4

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

7 Nadia Vebi Masari

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

Page 194: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

8 Naswa Danur Rini

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

9 Nita Nirmala Dewi

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 5

Jumlah Skor 25

Page 195: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

10 Novita Apriliany

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

11 Novita Nur Fadhilah

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

12 Nurul Halimah

Page 196: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

13 Raka Pajriansyah

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

14 Ramadhana Savitri

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

Page 197: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

15 Rena Yunita

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

16

Rushella Putri

Parawansa

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 5

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Page 198: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Jumlah Skor 24

Nilai 80 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

17 Saefudin

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 26

Nilai 86

Sangat

Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

18 Sekar Indah Sari

Judul 5

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 5

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 4

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 27

Page 199: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Nilai 90

Sangat

Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

19 Sigit Pangestu

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 3

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

20 Samsul Imam

Judul 3

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

Page 200: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

21 Saskia Kamila W

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 22

Nilai 73 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

22 Tri Joko Pramono

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

23 Vicky Nur Cahya

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

Page 201: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

24 Wahyu Maulana

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

25 Wulandari

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

Page 202: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

26 Yudis Saputra

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

27 Yuli Ani

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 4

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

Page 203: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

28 Yuly Widjiawati

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 5

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

29 Yuli Yanti Putri

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 25

Nilai 83 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

30 Yurika Wulandari

Judul 5

Page 204: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 4

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 23

Nilai 76 Baik

No Nama Aspek Penilaian Skor Interpretasi

31 Yusuf Salwa R.P

Judul 4

Struktur penulisan teks

berita

a. Permulaan berita 4

b. Pengembangan isi 3

c. Prinsip 5W 1H 3

Kebahasaan

a. Diksi dan ejaan 3

b. Bahasa Jurnalistik 4

Jumlah Skor 21

Nilai 70 Baik

Page 205: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 14

Page 206: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 207: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 15

Page 208: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 209: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 16

Page 210: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 211: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 17

Page 212: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 213: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 18

Page 214: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 215: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 19

Page 216: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 20

Page 217: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 21

Page 218: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 219: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 22

HASIL WAWANCARA PRATINDAKAN

Pewawancara : Assalamualaikum Wr. Wb.? Selamat siang ibu.

Guru : Waalaikum salam Wr. Wb. Selamat siang.

Pewawancara : Maaf sebelumnya ibu saya mengganggu waktu ibu sebentar,

kedatangan saya bermaksud mau mewawancarai ibu mengenai

pembelajaran keterampilan menulis teks berita pada kelas VII.

Guru : Iya silahkan, kira-kira apa yang bisa ibu bantu.

Pewawancara : sebelumnya saya mau tanya, bagaimana kemampuan siswa kelas VII

terhadap pembelajaran bahasa Indonesia?

Guru : Selama saya mengajar saya lihat cukup baik, anak-anak cukup

antusias dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Namun juga

terkadang saya juga masih suka menemui anak didik saya yang

masih malas-malasan saat belajar, selain itu juga masih ada yang

suka bercanda saat saya menerangkan.

Pewawancara : Lalu metode apa yang sering ibu gunakan dalam proses

pembelajaran?

Guru : Kegiatan pembelajaran yang saya terapkan menggunakan metode

kontekstual saja, saya berusaha menghubungkan materi yang saya

ajarkan dengan kehidupan sehari-hari. Metode ini cukup membantu

siswa mempermudah materi yang saya ajarkan.

Page 220: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Pewawancara : Lalu bagaiamana motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia khususnya pembelajaran menulis?

Guru : Motivasi siswa dalam menulis masih cukup rendah, menurut saya

hanya sekitar 50% dari mereka yang mempunyai motivasi dalam

menulis. Kebanyakan dari mereka menggangap mereka tidak

mempunyai bakat dalam menulis, selain itu mereka juga merasa sulit

dalam menuangkan gagasan ke dalam tulisan.

Pewawancara : Maksud ibu, kesulitan siswa menuangkan gagasan ke dalam tulisan

itu seperti apa?

Guru : Contohnya setelah saya menerengkan materi mengenai salah satu

dari keterampilan menulis, lalu saya tugaskan untuk membuat

sebuah tulisan kebanyakan dari mereka masih banyak yang bertanya

cara memulai tulisannya bagaimana.

Pewawancara : Kesulitan apa saja yang Ibu hadapi selama proses kegiatan belajar

mengajar?

Guru : Kesulitan yang saya hadapi adalah siswa yang mempunyai sifat

aktif dalam berbicara, terkadang kelas menjadi berisik sehingga saya

dituntut untuk dapat mengarahkan keaktifan mereka ke materi

pelajaran yang sedang diajarkan. Selain itu, siswa terkadang malas

untuk menulis dengan alasan yang bemacam-macam, seperti

tulisannya jelek, letih, dan tidak mempunyai bakat menulis.

Pewawancara : Media apa yang Ibu gunakan dalam kegiatan belajar mengajar?

Page 221: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Guru : Media yang saya gunakan hanya papan tulis (whiteboard) dan

spidol. Selain itu terkadang saya memakai media cerpen atau

keadaan sekitar sekolah.

Pewawancara : Bagaiamana keterampilan siswa dalam menulis, khususnya menulis

teks berita?

Guru : Keterampilan siswa dalam menulis teks berita masih sangat rendah,

mereka belum memiliki kepercayaan diri untuk menulis. Mereka

menganggap tidak mempunyai bakat dalam menulis, selain itu

mereka masih bingung cara memulai menulisnya dan menuangkan

idenya ke dalam tulisan. Menurut saya hanya beberapa siswa yang

mampu dalam menulis teks berita.

Pewawancara : Terima kasih atas informasi yang Ibu berikan kepada saya,

Assalamualaikum Wr. Wb.

Guru : Iya, sama-sama. Walaikum salam Wr. Wb.

Page 222: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

HASIL WAWANCARA PASCATINDAKAN

Pewawancara : Assalamualaikum Wr. Wb.? Selamat siang Ibu.

Guru : Waalaikum salam Wr. Wb. Selamat siang.

Pewawancara : Maaf mengganggu Ibu, Saya mau mewawancarai Ibu mengenai

pembelajaran keterampilan menulis teks berita dengan menggunakan

media rekaman wawancara yang diterapkan di kelas VII.

Guru : Iya silahkan.

Pewawancara : Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran menulis teks berita

menggunakan media rekaman wawancara?

Guru : Saya melihatnya cukup bagus, saya memeperhatikan saat proses

pembelajaran tersebut berlangsung hampir seluruh siswa fokus

melihat dan mendengarkan rekaman wawancara tersebut menjadi

termotivasi melalui lagu yang didengar. Hal itu terbukti suasana

kelas menjadi hening saat rekaman tersebut diputarkan

Pewawancara : Apakah penggunaan media rekaman wawancara mampu

meningkatkan motivasi menulis siswa?

Guru : Iya, Saya rasa itu dapat meningkatkan motivasinya. Karena saya

rasa siswa menjadi lebih focus dan lebih bersemangat dalam menulis.

Hal tersebut saya lihat setelah rekaman tersebut selesai diputar

mereka langsung bersemangat untuk menulis terkadang mereka saya

Page 223: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

lihat meminta diputar ulang lalu kemudian mereka menulis kembali

dan begitu seterusnya. Hal ini sangat baik untuk meningkatkan

keterampilan menulis sehingga keterampilan menulis tidak menjadi

beban bagi siswa.

Pewawancara : Kesulitan apa yang Ibu hadapi dalam pembelajaran menulis teks

berita dengan menggunakan media rekaman wawancara?

Guru : Mungkin kesulitanya saya harus agak repot menyiapkan alat-alat

yang harus disediakan serta saya juga harus memperhitungkan waktu

agar memakan waktu jam belajar dalam menyiapkan media tersebut.

Pewawancara : Apakah nantinya Ibu akan menggunakan media rekaman dalam

pembelajaran menulis teks berita?

Guru : Iya, Saya akan menggunakan media rekaman wawancara dalam

pembelajaran menulis khususnya menulis teks berita. Karena

keterampilan siswa cenderung naik setelah menggunakan media

rekaman wawancara tersebut. Dan terima kasih telah melakukan

penelitian di sekolah kami.

Pewawancara : Saya juga terima kasih sudah dipersilahkan untuk melakukan

penelitian di sekolah ibu.

Pewawancara : Terima kasih atas informasi yang Ibu berikan kepada saya,

Assalamualaikum Wr. Wb.

Guru : Iya, sama-sama. Walaikum salam Wr. Wb.

Page 224: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 23

Page 225: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media
Page 226: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 24

Page 227: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

Lampiran 25

Page 228: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap Rio Noviza. Penulis lahir

dan bertempat tinggal di Jakarta, 03 Nopember 1989.

Penulis tinggal di Jl.H.Pekir I Rt 10/06 Kel.Grogol Utara

Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Anak keetiga dari tiga bersaudara ini lahir dari pasangan M. Rusdi dengan

Hamidah. Kesibukan penulis saat ini adalah sebagai mahasiswa.

Riwayat pendidikan pernah yang pernah penulis raih yaitu: SDN 01 Grogol

Utara Patal Senayan (1996-2002), lalu meneruskan ke SMPN 48 Jakarta Selatan

(2002-2005) dan melanjutkan ke SMAN 24 Jakarta Pusat (2005-2008). Saat ini

penulis tercatat sebagai mahasiswa semester akhir yang telah menyelesaikan tugas

akhir untuk meraih gelar sarjana di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sejak tahun 2008-2013.

Page 229: PENINGKATAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MEDIA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24681/1/Rio... · pada siswa kelas VII SMP ISLAMIYAH Sawangan Depok melalui media