PENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENGELOLA IMPLEMENTASI KURIKULUM PENILAIAN KINERJA, SISTEM PKB DAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015
104
Embed
PENINGKATAN KOMPETENSI SEKOLAH DAN PENGAWAS · PDF fileKEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH ... Supervisi Akademik dan Manajerial, ... 8. REKAP HASIL PKG SD Suka Hati Tahun 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 1
PENINGKATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH
DALAM MENGELOLA IMPLEMENTASI KURIKULUM
PENILAIAN KINERJA,SISTEM PKB DAN
PENILAIAN PRESTASI KERJA
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2015
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)2
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 17, Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, 10270 Telp.(021) 57946110, Fax. (021) 57946110 Kampus Pusbangtendik Jln. Raya Cinangka Km. 19 Bojongsari, Depok, 16517 Telp. (021) 7490411, Fax. (021) 7491174 website: http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id/pusbangtendik email: [email protected]
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) i
SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pengawas sekolah dan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil prestasi belajar siswa. Efektivitas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar tersebut diperlukan upaya strategis di antaranya peningkatan kompetensi bagi pengawas sekolah dan kepala sekolah melalui pelatihan yang disertai dengan pengukuran mutu secara sistematis. Menindaklanjuti kebutuhan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) melalui Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan, menyusun Materi Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum. Materi yang tersusun diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pelatihan dalam penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum. Materi Pelatihan terdiri dari: Manajemen Implementasi Kurikulum, Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah, Supervisi Akademik dan Manajerial, Evaluasi Diri Sekolah, Penilaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK dan PPK), Pengembangan Kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak, dan Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang tinggi untuk penyusun materi dan penelaah materi. Terima kasih saya sampaikan kepada pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif sehingga materi pelatihan ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga keberadaan materi dan seluruh perangkat pelatihan lainnya dapat berkontribusi positif terhadap efektivitas penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.
Jakarta, Mei 2015 Kepala Badan PSDMPK dan PMP, Prof. Dr. Syawal Gultom NIP 196202031987031002
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan materi pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum. Materi pelatihan merupakan muatan wajib yang digunakan oleh narasumber, instruktur nasional, pengawas sekolah, dan kepala sekolah.
Sasaran dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan tujuan pelatihan antara lain meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Materi Pokok Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum terdiri dari: Manajemen Implementasi Kurikulum, Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah, Supervisi Akademik dan Manajerial, Evaluasi Diri Sekolah, Penilaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK dan PPK), Pengembangan Kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, Pendidikan Inklusif dan Perlindungan Anak, dan Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal.
Materi pelatihan ini merupakan salah satu sumber belajar sehingga peserta pelatihan diharapkan dapat memperkaya diri dengan referensi lain yang relevan. Materi yang disusun ini diupayakan untuk menjawab beberapa prinsip dan tujuan utama. Pertama, materi ini diharapkan dapat menunjang pengembangan kompetensi pengawas sekolah yang diturunkan dari kebutuhan pelaksanaan kurikulum pada seluruh level satuan pendidikan. Kedua, setiap materi menunjang sikap keberterimaan, pengetahuan, dan keterampilan serta menumbuhkan daya inisiatif untuk merencanakan strategi dan implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan evalausi pengawasan dan pembinaan sekolah sesuai kebutuhan khas implementasi kurikulum. Ketiga, materi yang dipelajari dapat mengurangi resistensi pada implementasi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Keempat, seluruh materi pelatihan dapat berkontribusi positif terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjang kompetensi pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum. Kelima, menyelaraskan seluruh kompetensi yang dikembangkan untuk menunjang penjaminan mutu kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian sesuai dengan karakteristik kurikulum .
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim pengembang materi, penyusun dan pengembang perangkat pelatihan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif dalam penyusunan materi ini.
Semoga materi pelatihan ini dapat membantu narasumber, instruktur nasional, pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum dan secara khusus bermanfaat sebagai referensi bagi narasumber dan instruktur pada pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.
Jakarta, Mei 2015 Kepala Pusbangtendik, Dr. Muhammad Hatta NIP.195507201983031003
JakKeKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK p
DDDDrDDDDDDDDDDDDDDDDDDD .NIP
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) iii
DAFTAR ISI
Hal
SAMBUTAN ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................. iii
PETA KONSEP ............................................................................ v
GLOSARIUM ............................................................................... vi I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Petunjuk Pembelajaran ................................................. 1
B. Kompetensi Yang Akan Dicapai ..................................... 1
C. Ruang Lingkup Materi ................................................. 2
D. Langkah - Langkah Pembelajaran ................................... 2
E. Penilaian ..................................................................... 4 II KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : PENILAIAN KINERJA
(PK) DAN SISTEM PKB 6
A. Deskripsi Materi .......................................................... 6 B. Tujuan Pembelajaran .................................................. 6 C. Uraian Materi .............................................................. 7 1. Konsep Penilaian Kinerja (PK) 7 2. Perangkat Instrumen PK 11 3. Mekanisme PK Guru, PKKS, dan PKPS 15 4. Simulasi Analisis Data Hasil PKG 33 5. Mekanisme PKB 37 D. Aktivitas Pembelajaran ( LK-SIMULASI-SOAL) ............... 46 E. Rangkuman ............................................................... 46
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)iv
III KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI (PPK)
A. Deskripsi Materi .......................................................... 48 B. Tujuan Pembelajaran ................................................... 49 C. Uraian Materi ............................................................. 50 1. Penilaian Prestasi Kerja .......................................... 50 2. Sasaran Kerja Pegawai .......................................... 56 3. Penilaian Ketercapaian SKP .................................... 70 4. Penilaian Perilaku Kerja .......................................... 78 D. Aktivitas Pembelajaran ( LK-SIMULASI-SOAL) .............. 85 E. Rangkuman ................................................................ 86
DAFTAR FUSTAKA 88 LAMPIRAN : 89
1. REFLEKSI 89 2. RENCANA TINDAK LANJUT 89
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Mekanisme PKG, PKKS DAN PKPS ...…............................... 15
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Contoh Pemberian Nilai ....................................................... 19
2. Tabel Konversi Nilai ………….................................................. 20
3. Konversi Nilai Kinerja Hasil PKG ke persentase Angka Kredit .... 21
4. Tabel Konversi Nilai ……..………………………………………………….. 26
5. Bobot Nilai Perolehan Kinerja ….………………………………………… 27
6. Pengolahan Hasil Penilaian Kinerja Pengawas
Sekolah/madrasah ……………………..…………………….……………..
32
7. Transformasi dari Rentang Skor ke Nilai ..............……………….. 32
8. REKAP HASIL PKG SD Suka Hati Tahun 2015 ….………………….. 35
9. Contoh analisis hasil PKG …………….……………………….………….. 36
10. Hasil Analisis PKGuru SD Suka hati Tahun 2015 .…….………….. 36
11. KRITERIA PENILAIAN UNSUR PERILAKU KERJA ………..……….. 79
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) vii
PET
A K
ON
SEP
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)viii
Glosarium
Pada Modul ini digunakan beberapa istilah dengan penjelasan makna berikut :
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dan kepala sekolah dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
Atasan Pejabat Penilai
adalah atasan langsung dari Pejabat Penilai atau pejabat lain yang ditentukan.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
Jabatan fungsional guru
adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
Kepala sekolah/ Madrasah
Kepala Sekolah sebagai Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Kepala sekolah/Madrasah sebagaimana dimaksud dalam pedoman adalah guru dan kepala sekolah;
Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin satuan pendidikan
Kegiatan Tugas Jabatan
adalah tugas pekerjaan yang wajib dilakukan dalam rangka pelaksanaan fungsi jabatan fungsional guru.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 1
Kegiatan pembelajaran
adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang ber mutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik
Kegiatan bimbingan
adalah kegiatan guru dan kepala sekolah dalam menyusun rencana bimbingan, melaksanakan bimbingan, mengevaluasi proses dan hasil bimbingan, serta melakukan perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan hasil evaluasi.
Pengawas Sekolah
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan mamjerial pada satuan pendidikan
Penilaian Prestasi Kerja
adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS guru dan kepala sekolah;
Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS guru dan kepala sekolah atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penilaian Prestasi Kerja
adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap guru dan kepala sekolah PNS pada suatu satuan pendidikan sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.
Pejabat Penilai adalah atasan langsung PNS guru dan kepala sekolah yang dinilai, dengan ketentuan bagi guru oleh kepala sekolah dan bagi kepala sekolah paling rendah oleh pejabat struktural eselon III pada dinas pendidikan setempat.
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)
adalah PPK Pusat, PPK Daerah Provinsi, dan PPK Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur wewenang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS guru dan kepala sekolah
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)2
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah (PKPS)
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama pengawas sekolah dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya
Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitas .
Penilaian kinerja guru (PKG)
adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dan kepala sekolah dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)
adalah penilaian tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan, yang memiliki tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah.
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah yang disetujui oleh komite sekolah pada satuan pendidikan.
Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS guru dan kepala sekolah.
Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan fungsional guru yang ditetapkan setiap tahun.
Uraian Tugas adalah suatu paparan semua tugas jabatan yang merupakan tugas pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dalam kondisi tertentu.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 3
I. PENDAHULUAN
A. Petunjuk Pembelajaran
1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti pelatihan pada mata latih PK,
PKKS, PKB DAN PPK dengan alokasi waktu 4 Jam Pelajaran atau 180
menit untuk tahap In Service Learning 1, 200 Jam Pelajaran untuk
keseluruhan materi latih termasuk implementasi penilaian kinerja guru di
wilayah binaannya pada tahap On The Job Learning, dan 24 jam pelajaran
untuk seluruh materi latih pada tahap In Service Learning 2.
2. Materi ajar ini memandu ketercapaian kompetensi yang harus dicapai
selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
dan model Problem Based Learning (PBL), sehingga peserta berperan aktif
selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajar yang optimal.
3. Selama pembelajaran materi pokok/submateri pokok peserta difasilitasi
dengan Lembar Kegiatan (LK) yang tersedia pada bahan ajar ini dan juga
terpisah dari bahan ajar ini sehingga dapat mendukung ketercapaian
tujuan pembelajaran.
4. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dalam pelatihan dan
produk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu/dan atau
kelompok.
B. Kompetensi Yang akan Dicapai
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan mampu:
Dalam pelatihan ini para peserta akan memiliki kemampuan dalam memahami
pengetahuan, sikap dan keterampilan secara utuh perihal Kompetensi guru,
kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam bidang penilaian kinerja guru,
kepala sekolah dan pengawas, pengembangan keprofesian berkelanjutan
serta penilaian prestasi kerja pegawai. Dampak dari pemahaman ini adalah
peningkatan prestasi kerja yang akan berimbas pada peningkatan kualitas
pendidikan bagi peserta didik.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)4
C. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi memuat dua hal yaitu:
1. Penilaian Kinerja dan Sistem PKB yang meliputi pembahasan al:
a. Konsep Penilaian Kinerja (PK): meliputi pembahasan Konsep Penilaian
Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah secara reguler
b. Perangkat Instrumen PK: meliputi pembahasan (1) Perangkat
Penilaian Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah; (2)
Simulasi PKG, PKKS, PKPS secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan (3) Simulasi analisis data hasil PK Guru
c. Proses dan Prosedur PK dan Sistem PKB: meliputi pembahasan (1)
Mekanisme PKB dalam pengembangan karir Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas serta latihan merencanakan PKB berbasis hasil PKG
2. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil terdiri atas unsur SKP dan PK.
Penilaian prestasi kerja PNS guru dan kepala sekolah terdiri atas unsur SKP
dan PK, dengan uraian sebagai berikut.
a. SKP meliputi pembahasan tentang (1) konsep penilaian prestasi kerja
(2) Prosedur penyusunan SKP dan (3) Terget dalam SKP
b. Penilaian ketercapaian SKP yang akan mengupas tentang proses dan
prosedur penilaian dalam SKP.
c. PPK memuat pemahaman tentang (1) komponen perilaku kerja dan
(2) prosedur penilaian perilaku kerja
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran materi Penilaian Kinerja, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi Kerja terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. In Service Learning 1
Secara umum langkah pembelajaran pada In Service Learning 1 adalah
sebagai berikut :
a. Pendahuluan pembelajaran diawali dengan pengondisian peserta latih
dengan melakukan ice breaker yang relevan dengan materi Penilaian
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 5
Kinerja, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dan Penilaian
Prestasi Kerja. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Curah pendapat dari masing-masing perserta latih berkaitan dengan
pengalaman peserta dalam melaksanakan Penilaian Kinerja,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi
Kerja.
c. Input konsep materi Penilaian Kinerja, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi Kerja oleh fasilitator dan
dilanjutkan dengan mendiskusikan konsep dasar Penilaian Kinerja,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi
Kerja.
d. Kegiatan pembelajaran Penilaian Kinerja, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi Kerja dirancang menggunakan
pendekatan saintifik dan model Problem Based Learning. Sintak
Problem Based Learning yang harus dilakukan oleh peserta latih
adalah sebagai berikut:
1) mengidentifikasi masalah;
2) menetapkan masalah;
3) mengembangkan alternatif solusi;
4) menyusun tindakan strategis;
5) melihat ulang dan mengevaluasi.
Selama proses berlangsung, peserta latih membaca referensi,
berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas berdasarkan
lembar kerja, mempresentasikan hasil, dan merefleksikan
pembelajaran kemitraan sekolah dengan pihak eksternal.
e. Menyusun rencana tindak berdasarkan format yang telah disediakan.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)6
2. On The Job Learning
Pada tahap On The Job Learning, peserta latih mengerjakan tugas
berdasarkan rencana tindak yang disusun pada saat pelatihan In Service
Learning 1
3. In Service Learning 2
Pada tahap In Service Learning 2, peserta latih mempresentasikan seluruh
hasil pada On The Job Learning .
Secara rinci langkah kegiatan pembelajaran diuraikan pada bagian
aktivitas pembelajaran dalam materi latih ini.
E. Penilaian
Penilaian dalam pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah dimaksudkan
sebagai pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
kompetensi meliputi penilaian otentik yang terdiri atas komponen sikap,
pengetahuan dan keterampilan. penilaian diri berupa refleksi setiap peserta,
penilaian berbasis portofolio berupa hasil kinerja, Penilaian sikap
menggunakan format observasi yang akan dilakukan ketika proses
pembelajaran/pelatihan berlangsung oleh fasilitator dan penilaian teman
sejawat. Untuk penilaian pengetahuan menggunakan hasil pretes dan postes
sebagai tolok ukur ketercapaian kompetensi. Sedangkan penilaian
keterampilan dilakukan dalam proses ketika pembelajaran sedang
berlangsung, ketika dengan menggunakan format observasi.
1. Penilaian otentik
Merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
sikap, pengetahuan dana keterampilan, mulai dari masukan (input),
proses sampai keluaran (output) pembelajar an/pelatihan. Penilaian
otentik ini bersifat alami, apa adanya dan tidak dalam suasana tertekan,
para peserta akan mengikuti semua kegiatan pelatihan, dan mengerjakan
tugas-tugas berupa latihan kerja dan selanjutnya akan melakukan simulasi
dan peer teaching.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 7
Penilaian sikap dilakukan dengan mengamati sikap peserta sejak awal
pelatihan sampai berakhirnya pelatihan, meliputi: disiplin, kerjasama,
tanggung jawab, dan saling menghargai
Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, meliputi: pretes
untuk mengukur kemampuan awal peserta, menggunakan instrumen
tes. Postes dilakukan di akhir pelatihan untuk mengukur kemampuan
Penilaian ini merupakan salah satu teknik penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta pelatihan bersifat
reflektif. Penilaian diri oleh peserta pelatihan ini akan dianalisis oleh
fasilitator dengan menggunakan lembar penilaian diri
3. Penilaian berbasis portofolio
Merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas
proses belajar peserta pelatihan termasuk hasil penugasan baik bersifat
individu dan atau kelompok, selama masa pelatihan berlangsung (IN-ON-
IN).
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)8
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : PENILAIAN KINERJA (PK)
A. Deskripsi Materi
Mata diklat ini membahas tentang
1. Konsep penilaian kinerja guru (PKG) kelas dan mata pelajaran; konsep
PKG dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah (PKKS); dan konsep
penilaian penilaian Pengawas sekolah (PKPS);
2. Manfaat penilaian kinerja;
3. Ruang lingkup penilaian kinerja.
4. Perangkat instrumen penilaian kinerja
5. Simulasi penilaian kinerja.
6. Analisis hasil PKG
7. Mekanisme PKB dalam pengembangan karir guru, kepala sekolah dan
pengawas.
8. Perencanaan PKB berbasis PKG
9. Sasaran kinerja pegawai
10. Penilaian ketercapaian SKP
11. Penilaian perilaku kerja
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta mempelajari materi tentang PKG, PKKS dan PKPS, peserta
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian PKG, PKKS dan PKPS Secara reguler;
2. Mengidentifikasi manfaat PKG, PKKS dan PKPS;
3. Mampu membedakan aspek/ruang lingkup PKG, PKKS dan PKPS
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 9
C. Uraian Materi
1. Konsep Penilaian Kinerja
a. Pengertian Kinerja
1) Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PKG adalah penilaian
dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan
tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan
seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan
pengetahuan dan keterampilan
2) Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian tiap butir tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karir kepangkatan dan jabatan termasuk guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah.
3) Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
Penilaian kinerja pengawas sekolah (PKPS) adalah penilaian
kinerja (performance assessment) merupakan penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama pengawas sekolah dalam rangka
pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya
b. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja guru , penilaian kinerja kepala sekolah dan penilaian
kinerja pengawas sekolah dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)10
PKG PKKS PKPS
1. Menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan kete rampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran
1. bahan perencanaan PKB bagi kepala sekolah
1. sebagai bahan bukti fisik kelengkapan usulan penilaian angka kredit pengawas
2. menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut
2. Untuk mengetahui kinerja kepala sekolah dalam semua kompetensi
2. Mengembangkan analisis kekuatan dan kelemahan proses dan hasil pelaksanaan tugas pengawas sebagai dasar pengembangan dan perbaikan mutu profesi
3. menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru
3. bahan peningkatan karir dan promosi jabatan
3. Mengetahui capaian pelaksanaan kinerja yang telah dilakukannya selama satu periode tertentu, sebagai bagian dari refleksi diri, dalam rangka meningkatkan kualitas kerjanya di masa berikutnya
4. bahan pertimbangan perpanjangan tugas KS
4. Mengelola sistem informasi hasil pengawasan berupa profil kinerja pengawas sekolah
5. menghitung angka kredit kepala sekolah pada tahun tersebut
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 11
c. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja.
1) Penilaian kinerja guru
a) Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses
pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas,
meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil
penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
dalam menerapkan 4 (empat) domain kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran
tersebut mensyaratkan guru menguasai 24 (dua puluh empat)
kompetensi yang dikelompokkan ke dalam kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk
mempermudah penilaian dalam PKG, 24 (dua puluh empat)
kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 (empat belas)
kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Rinciannya sebagai berikut:
No Ranah Kompetensi Jumlah
Kompetensi Indikator 1 Pedagogik 7 45
2 Kepribadian 3 18
3 Sosial 2 6
4 Profesional 2 9
Total 14 78
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)12
b) Penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala
sekolah
No Kompetensi Kriteria Indikator Kinerja
1. Kepribadian dan sosial 7 29
2. Kepemimpinan pembelajaran 10 41
3. Pengembangan sekolah/ madrasah
7 28
4. Pengelolaan sumber daya 8 32
5. Kewirausahaan 5 20
6. Supervisi pembelajaran 3 12
Jumlah 40 162
2) Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
Kinerja pengawas sekolah/madrasah dinilai berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional dan Angka Kreditnya dalam melaksnakan supervisi
akademik dan supervisi manajerial. Berdasarkan peraturan
tersebut, terdapat 4 (empat) aspek penilaian dalam melaksanakan
supervisi akademik dan supervisi manajerial, yaitu aspek
penyusunan program pengawasan, aspek pelaksanaan program
pengawasan, dan aspek evaluasi pelaksanaan program
pengawasan, dan aspek membimbing dan melatih profesional
guru dan/atau kepala sekolah. Dari keempat aspek tersebut,
dimunculkan bentuk kinerja yang dapat diukur dan indikator
kinerjanya, seperti yang terlihat pada tabel berikut:
NO KOMPONEN MUDA MADYA UTAMA
1 Penyusunan program pengawasan 12 14 14
2 Pelaksanaan program pengawasan 3 5 5
3 Evaluasi hasil program pengawasan 4 6 7
4 Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan/atau KS
3 12 15
Jumlah 22 37 41
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 13
Pelaksanaan penilaian kinerja guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda. Berikut waktu
penilaian kinerja guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
PKG PKKS PKPS
PKG dilakukan sekali dalam satu tahun meliputi pengamatan dan pemantauan. Pemantauan sepanjang tahun, pengamatan pada akhir bulan Desember. Hasilnya dapat digunakan sebagai bahan penyusunan evadir dan rencana PKB tahun berikutnya.
Hasil PKG digunakan untuk menganalisis kemajuan yang dicapai guru dalam pelaksanaan PKB
PKKS dilaksanakan secara periodik setiap tahun dan secara berkala diatur sesuai surat pengangkatannya sebagai kepala sekolah/madrasah.
Proporsi penilaian kinerja kepala sekolah adalah setiap tahun: 25% dari PKG dan 75% dari PKKS
PKPS dilaksanakan secara periodik setiap tahun.
Penilaian dilaksanakan bersiklus yang diatur tersendiri yang disesuaikan dengan kalender pengawasan sekolah.
Masa penilaian : Januari s.d. Desember setiap tahun.
Hasil PKG menjadi bagian capaian sasaran kerja pegawai (SKP) tahun berjalan . dan dilaksanakan dengan sistem paket.
Penilaian kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai.
2. Perangkat Instrumen Penilaian Kinerja
Dalam pelaksanaan penilaian kerja dibutuhkan perangkat pelaksanaan
penilaian kinerja. Perangkat yang harus digunakan oleh penilai untuk
melaksanakan penilaian kinerja guru agar diperoleh hasil penilaian yang
obyektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggung-jawabkan adalah;
a. PKG
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)14
1) Pedoman Penilaian Kinerja Guru
Pedoman PKG mengatur tentang tata cara penilaian dan norma-
norma yang harus ditaati oleh penilai, guru yang dinilai, serta
unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian (dikenal dengan
nama “Buku 2 Pedoman PKG”).
2) Instrumen Penilaian Kinerja Guru
Instrumen penilaian kinerja yang relevan dengan tugas guru,
terdiri dari:
a) Instrumen-1: Pelaksanaan Pembelajaran untuk guru
kelas/mata pelajaran (Lampiran 1);
b) Instrumen-2: Pelaksanaan Pembimbingan untuk guru Bim
bingan dan Konseling/ Konselor (Lampiran 2); dan
c) Instrumen-3: Pelaksanaan Tugas Tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/ madrasah (Lampiran 3). Instrumen-3
terdiri dari beberapa instrumen terpisah sesuai dengan tugas
tambahan yang diemban guru
Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran atau terdiri
dari:
• Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai
Lembar ini berisi daftar dan penjelasan tentang ranah
kompetensi, kompetensi, dan indikator kinerja guru yang harus
diukur (Lampiran 1A atau 1.A.1).
• Format laporan dan evaluasi per kompetensi
Format catatan dan evaluasi penilaian kinerja per kompetensi
digunakan untuk mencatat semua hasil pengamatan dan
pemantauan yang telah dilakukan, sebagai bukti pelaksanaan
penilaian kinerja guru. Catatan ini harus dilengkapi dengan
bukti-bukti fisik tertentu, misalnya dokumen pembelajaran dan
penilaian, alat peraga dan media pembelajaran, atau dokumen
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 15
lain yang menguatkan bukti kinerja guru. Berdasarkan catatan
hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti fisik yang ada,
penilai di sekolah memberikan skor 0, 1, 2, pada setiap indikator
kinerja guru pada tabel yang disediakan. Persentase perolehan
skor per kompetensi kemudian dikonversikan ke nilai 1, 2, 3, 4,
(Lampiran 1B atau Lampiran 1.A.2).
• Format rekap hasil PKG
Nilai per kompetensi kemudian direkapitulasi ke format rekap
hasil PKG untuk mendapatkan nilai total PKG (Lampiran 1C atau
Lampiran 1.A.3). Nilai inilah yang selanjutnya dikonversi ke
skala nilai kinerja menurut Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 untuk diperhitungkan sebagai perolehan
angka kredit guru di tahun tersebut. Format rekap hasil PKG
dipergunakan untuk merekapitulasi hasil PKG formatif dan
sumatif. Format ini juga dipergunakan untuk memantau
kemajuan guru yang hasil PKG formatifnya mempunyai nilai di
bawah standar (1 dan/atau 2), lihat panduan program PKB.
Ketiga format rekap hasil PKG akan dipergunakan sebagai
masukan untuk menyusun laporan kendali kinerja guru. Fomat
rekap hasil PKG sumatif dipergunakan sebagai dasar
penghitungan angka kredit bagi tim penilai jabatan fungsional
guru di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sesuai
kewenangannya.
• Format perhitungan angka kredit
Setelah memperoleh nilai total PKG untuk pembelajaran,
pembimbingan atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah, penilai dapat melakukan perhitungan
angka kredit. Perhitungan angka kredit hasil PKG dapat
dilakukan di sekolah tetapi sifatnya hanya untuk keperluan
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)16
estimasi perolehan angka kredit. Bagi tim penilai di tingkat
kabupaten/kota, angka kredit hasil perhitungan tim penilai
tersebut akan dipergunakan sebagai dasar penetapan
perolehan angka kredit guru
(Lampiran 1D atau Lampiran 1.A.4).
b. Perangkat penilaian kinerja kepala sekolah
Seperti halnya penilaian kinerja guru, perangkat penilaian kinerja
kepala sekolah terdiri dari
1) Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Pedoman ini berisi konsep penilaian kinerja, ruang lingkup
penilaian kinerja, dan prosedur penilaian kepala sekolah/
madrasah.
2) Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.
Instrumen ini umumnya berbentuk program “excel” yang terdiri
dari data supervisi, cover instrumen, instrumen, skor, lampiran 1.
Rekap umum, laporan dan hasil. Dalam instrumen terdiri dari 6
kompetensi, 40 kriteria kinerja dan 162 indikator kinerja.
Bentuk instrumen tersebut memudahkan penilai mengetahui
secara cepat hasil penilain kinerja kepala sekolah yang telah
dilakukan, sehingga berguna bagi pelaporan, perencanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan serta bahan masukan
bagi peningkatan kompetensi dan penjaminan mutu kepala
sekolah
c. Perangkat Penilaian Pengawas Sekolah
Penilaian kinerja pengawas sekolah menggunakan perangkat sebagai
berikut:
1) Pedoman Penilaian
2) Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Muda
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 17
3) Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Madya
4) Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Utama
5) Rubrik Penilaian
(catatan: instrumen dalam bentuk “excel” sudah dikembangkan)
Dalam setiap instrumen terdiri dari cover, Identitas Pengawas,
Petunjuk Pengisian Instrumen Dan Penghitungan Skor Penilaian
Kinerja Pengawas Sekolah, Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
(Muda, Madya atau Utama) dengan jumlah komponen yang berbeda-
beda.
3. Mekanisme PK Guru, PKKS dan PKPS
a. Proses dan Prosedur PKG
Proses PKG dilakukan melalui empat tahapan persiapan, pelaksanaan
(pengumpulan fakta), penilaian dan pelaporan. Secara umum dapat
dilihat dari gambar berikut.
Daftar Gambar: 1 Mekanisme PKG, PKKS DAN PKPS
1) Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang harus dilakukan oleh penilai
maupun guru yang akan dinilai.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)18
• memahami Pedoman PKG, terutama tentang sistem yang
diterapkan dan posisi PKG,dalam kerangka pembinaan dan
pengembangan profesi guru
• memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan
dalam bentuk indikator kinerja;
• memahami penggunaan instrumen PKG,dan tata cara penilaian
yang akan dilakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen
dan bukti fisik lainnya yang memperkuat hasil penilaian; dan
• memberitahukan rencana pelaksanaan PKG,kepada guru yang
akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal
pelaksanaannya
2) Tahap Pelaksanaan
Beberapa tahapan PKG,yang harus dilalui oleh penilai sebelum
menetapkan nilai untuk setiap kompetensi, adalah sebagai
berikut.
• Sebelum Pengamatan
Pertemuan awal antara penilai dengan guru yang dinilai
sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang khusus
tanpa ada orang ketiga. Pada pertemuan ini, penilai
mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukan diskusi
tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat
pengamatan. Semua hasil diskusi, wajib dicatat dalam format
laporan dan evaluasi per kompetensi (Lampiran 1B) sebagai
bukti penilaian kinerja. Untuk pelaksanaan tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah dapat dicatat
dalam lembaran lain karena tidak ada format khusus yang
disediakan untuk proses pencatatan ini
• Selama Pengamatan
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 19
Selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, penilai
wajib mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau pembimbingan,
dan/atau dalam pelaksanaan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah. Dalam konteks ini, penilaian
kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sesuai
untuk masing-masing penilaian kinerja. Untuk menilai guru
yang melaksanakan proses pembelajaran atau pembimbingan,
penilai menggunakan instrumen PKG,pembelajaran atau
pembimbingan. Pengamatan kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan di kelas selama proses tatap muka tanpa harus
mengganggu proses pembelajaran. Pengamatan kegiatan
pembimbingan dapat dilakukan selama proses pembimbingan
baik yang dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas, baik
pada saat pembimbingan individu maupun kelompok. Penilai
wajib mencatat semua hasil pengamatan pada format laporan
dan evaluasi per kompetensi tersebut (Lampiran 1B) atau
lembar lain sebagai bukti penilaian kinerja. Jika diperlukan,
proses pengamatan dapat dilakukan lebih dari satu
• Setelah Pengamatan
Pada pertemuan setelah pengamatan pelaksanaan proses
pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah,
penilai dapat mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang
masih diragukan. Penilai wajib mencatat semua hasil
pertemuan pada format laporan dan evaluasi per kompetensi
tersebut (Lampiran 1B) atau lembar lain sebagai bukti penilaian
kinerja. Pertemuan dilakukan di ruang khusus dan hanya
dihadiri oleh penilai dan guru yang dinilai
3) Tahap Pemberian Nilai
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)20
• Penilaian
Pada tahap ini penilai menetapkan nilai untuk setiap
kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Sebelum
pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu memberikan
skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator untuk setiap
kompetensi. Pemberian skor ini harus didasarkan kepada
catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-bukti
berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses PKG,.
Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut.
Pemberian skor 0,1, atau 2 untuk masing-masing indikator
setiap kompetensi. Pemberian skor ini dilakukan dengan cara
membandingkan rangkuman catatan hasil pengamatan dan
pemantauan di lembar format laporan dan evaluasi per
kompetensi dengan indikator kinerja masing-masing
kompetensi .Aturan pemberian skor untuk setiap indikator
adalah:
Skor 0 : menyatakan indikator tidak dilaksanakan, atau tidak
menunjukkan bukti,
Skor 1 : menyatakan indikator dilaksanakan sebagian, atau
ada bukti tetapi tidak lengkap
Skor 2 : menyatakan indikator dilaksanakan sepenuhnya,
atau ada bukti yang lengkap.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 21
Tabel : 1 Contoh Pemberian Nilai
Contoh Pemberian Nilai Kompetensi tertentu pada proses PKG Kelas/Mata Pelajaran/Bimbingan Konseling/Konselor Penilaian Kompetensi 1:
1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. 0 2
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpar tisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
0 1
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
0 1
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
1 2
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. 0 1
6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.).
0 1 2
Total skor yang diperoleh 1 + 2 + 2 + 0 + 2 + 0 = 7 Skor Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator dikalikan dengan skor tertinggi
6 x 2 = 12
Persentase skor kompetensi = total skor yang diperoleh dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi dikalikan 100%
7/12 x 100% = 58.33%
Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X ≤ 25 % = 1; 25 % <X ≤ 50 % = 2; 50 % < X ≤ 75 % = 3; dan 75 % < X ≤ 100 % = 4)
58.33% berada pada rentang 50 % < X ≤ 75 %, jadi kompetensi 1 ini nilainya 3
Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya
dijumlahkan dan dihitung persentasenya dengan cara total skor
yang diperoleh dibagi dengan total skor maksimum kompetensi
dan mengalikan dengan 100%.
Perolehan persentase skor pada setiap kompetensi ini
kemudian dikonversikan ke skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Konversi
skor 0, 1 dan 2 ke dalam nilai kompetensi sesuai tabel berikut
Kemudian, nilai setiap kriteria/indikator dijumlahkan dan hitung
rata-ratanya.
1
2
2
0
2
0
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)22
Tabel 2: Tabel Konversi Nilai
Rentang Total Skor “X” Nilai Kompetensi 0% < X ≤ 25% 1
25% < X ≤ 50% 2 50% < X ≤ 75% 3
75% < X ≤ 100% 4
Nilai setiap kompetensi tersebut kemudian direkapitulasi dalam
format hasil penilaian kinerja guru (Lampiran 1C) untuk
mendapatkan nilai total PKG. Untuk penilaian kinerja guru. Nilai
total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Konversi ini
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan • Nilai PKG (skala 100) maksudnya nilai PKG Kelas/Mata Pelajaran,
Bimbingan dan Konseling/Konselor atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah dalam skala 0 - 100 menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
• Nilai PKG adalah nilai PKG Kelas/Mata Pelajaran, yang diperoleh dalam proses PKG sebelum diubah dalam skala 0 – 100 menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
• Nilai PKG Tertinggi adalah nilai tertinggi PKG yang dapat dicapai, yaitu 56 (=14 x 4) bagi P PKG pembelajaran (14 kompetensi)
Berdasarkan hasil konversi nilai PKG ke dalam skala nilai sesuai
dengan PermenegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, selanjutnya
dapat ditetapkan sebutan dan persentase angka kreditnya
sebagaimana tercantum dalam tabel 1.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 23
Tabel 3: Konversi Nilai Kinerja Hasil PKG ke persentase Angka Kredit
Nilai Hasil PK GURU Sebutan Persentase Angka kredit
91 – 100 Amat baik 125%
76 – 90 Baik 100%
61 – 75 Cukup 75%
51 – 60 Sedang 50%
≤ 50 Kurang 25%
4) Tahap Pelaporan
Setelah nilai PKG formatif dan sumatif diperoleh, penilai wajib
melaporkan hasil PKG kepada pihak yang berwenang untuk
menindaklanjuti hasil PKG tersebut. Hasil PKG formatif dilaporkan
kepada kepala sekolah/koordinator PKB sebagai masukan untuk
merencanakan kegiatan PKB tahunan. Hasil PKG sumatif
dilaporkan kepada tim penilai tingkat kabupaten/kota, tingkat
provinsi, atau tingkat pusat sesuai dengan kewenangannya.
Laporan PKG sumatif ini digunakan oleh tim penilai tingkat
kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sebagai dasar perhitungan
dan penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang selanjutnya
dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional
guru. Laporan mencakup: (1) Laporan dan evaluasi per
kompetensi sesuai format; (ii) Rekap hasil PKG sesuai format; dan
(iii) dokumen pendukung lainnya.
5) Konversi Nilai Hasil PKG ke Angka Kredit
Nilai kinerja guru hasil PKG perlu dikonversikan ke skala nilai
menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Hasil konversi ini
selanjutnya digunakan untuk menetapkan sebutan hasil PKG dan
persentase perolehan angka kredit sesuai pangkat dan jabatan
fungsional guru. Sebelum melakukan pengkonversian hasil PKG ke
angka kredit, tim penilai harus melakukan verifikasi terhadap hasil
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)24
PKG. Kegiatan verifikasi ini dilaksanakan dengan menggu-nakan
berbagai dokumen (Hasil PKG yang direkapitulasi dalam Format
Rekap Hasil PKG, catatan hasil pengamatan, studi doku-men,
wawancara, dan sebagainya yang ditulis dalam Format La-poran
dan Evaluasi per kompetensi beserta dokumen pendu-kungnya)
yang disampaikan oleh sekolah untuk pengusulan
penetapan angka kredit. Jika diperlukan dan dimungkinkan,
kegiatan verifikasi hasil PKG dapat mencakup kunjungan ke
sekolah/madrasah oleh tim penilai tingkat kabupaten/kota,
provinsi, atau pusat. Pengkonversian hasil PKG ke Angka Kredit
adalah tugas Tim Penilai Angka Kredit kenaikan jabatan fungsional
guru di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat.
Penghitungan angka kredit dapat dilakukan di tingkat sekolah,
tetapi hanya untuk keperluan estimasi perolehan angka kredit
guru. Angka kredit estimasi berdasarkan hasil perhitungan PKG
yang dilaksanakan di sekolah, selanjutnya dicatat dalam format
penghitungan angka kredit yang ditanda-tangani oleh penilai,
guru yang dinilai dan diketahui oleh kepala sekolah. Bersama-
sama dengan angka angka kredit dari unsur utama lainnya
(pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif) dan
unsur penunjang, hasil perhitungan PKG yang dilakukan oleh tim
penilai tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat akan direkap
dalam Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk
proses penetapan angka kredit kenaikan jabatan fungsional guru
Konversi nilai PKG bagi guru tanpa tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah Konversi nilai PKG ke angka
kredit dilakukan berdasarkan Tabel 1 di atas. Selanjutnya berda-
sarkan Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, perole-han
angka kredit untuk pembelajaran atau pembimbingan setiap tahun
bagi guru diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut:
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 25
Keterangan: • AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (subunsur pengembang an
diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif). • AKP adalah angka kredit unsur penunjang sesuain ketentuan PermenegPAN
dan RB Nomor 16 Tahun 2009. • JM adalah jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah
atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor per tahun. • JWM adalah jumlah jam wajib mengajar (24 – 40 jam tatap muka per
minggu) bagi guru pembelajaran • NPK adalah persentase perolehan angka kredit sebagai hasil penilaian
kinerja. • 4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat reguler, (4 tahun). • JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu.
• JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka
per minggu
AKK, AKPKB dan AKP yang dipersyaratkan untuk guru dengan
jenjang/ pangkat tertentu ditetapkan berdasar Pasal 18 Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Menurut peraturan ini, jenjang
jabatan fungsional guru terdiri dari; Guru Pertama, Guru Muda,
Guru Madya, dan Guru Utama. Seorang Guru yang akan
dipromosikan.
b. Proses dan Prosedur PKKS
1) Proses Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan oleh
pengawas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/
Kota sesuai dengan kewenangannya, sesuai dengan pendekatan
penilaian 360°. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah harus
dilakukan dengan menggali informasi dari unsur-unsur pemangku
kepentingan (stakeholders) yang meliputi komite sekolah/
madrasah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik bila
diperlukan. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)26
pada setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan
bukti yang releven dan teridentifikasi.
Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik
sekolah/madrasah, perilaku dan budaya, dan lain-lain yang dapat
diidentifikasi oleh Penilai melalui pengkajian, pengamatan, dan
penggalian informasi dari pihak-pihak yang terkait di
sekolah/madrasah seperti guru, pegawai, komite sekolah/
madrasah, dan peserta didik.
Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat
yang disediakan pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti yang
dimaksud dapat berupa:
bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:
· dokumen-dokumen tertulis.
· kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan
lingkungan sekolah/madrasah.
· foto, gambar, slide, video.
· produk-produk peserta didik.
bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti
· sikap dan perilaku kepala sekolah/madrasah.
· budaya dan iklim sekolah/madrasah.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara
dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta
didik, mitra dunia usaha dan dunia industri Pemberian skor harus
didasarkan kepada catatan hasil pengamatan dan pemantauan
serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama
proses penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Pemberian nilai
untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2,
atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut:
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 27
• Skor 4 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu
menunjukkan bukti bukti yang lengkap dan sangat meyakinkan
bahwa kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
• Skor 3 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu
menunjukkan bukti bukti yang lengkap dan cukup meyakin kan
bahwa kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
• Skor 2 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah
menunjukkan bukti bukti yang kurang lengkap dan cukup
meyakinkan bahwa yang bersangkutan berkinerja sesuai
dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
• Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas
dan kurang meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa
kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai
dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
2) Instrumen Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan
menggu nakan Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
(IPKKS) sebagai mana Lampiran 1. Instrumen ini terdiri atas enam
Komponen penilaian dengan menggunakan skala penilaian 1
(satu) sampai dengan 4 (empat) dengan rentang skor antara 6
(enam) sampai dengan 24 (dua puluh empat).
Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan nomor 16
tahun 2009 diperlukan konversi skor dengan menggunakan rumus
sebagai berikut
NKKS = x 100
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)28
Keterangan: NKKS = Nilai Kinerja Kepala Sekolah NIPKKS = Skor Instrumen Penilaian Kinerja Kepala
3) Kategori Hasil Penilaian
Sesuai dengan Permenpan nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil
penilain dengan IPKKS dikonversikan kedalam Kategori Hasil
Penilaian yang dinyatakan dalam rentang nilai 1 sampai dengan
100 dan dibedakan menjadi lima kategori penilaian yaitu ‘Amat
Baik’, ‘Baik’, ‘Cukup’, ‘Sedang’ dan ‘Kurang’ dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 4: Tabel Konversi Nilai
Nilai IPKKS Kategori 91,0 – 100 Amat Baik 76,0 – 90,9 Baik 61,0 – 75,9 Cukup 51,0 – 60,9 Sedang
Kurang dari 51 Kurang
4) Nilai Perolehan Kinerja
Nilai perolehan kinerja (NPK) adalah persentase angka kredit
unsur pembelajaran/bimbingan yang diperoleh yang dihitung
berdasarkan kategori hasil penilaian berdasarkan IPKKS. Setiap
kategori akan berimplikasi angka kredit yang diperoleh. Ketentuan
NPK untuk setiap kategori hasil penilaian adalah sebagai berikut
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 29
Tabel 5: Bobot Nilai Perolehan Kinerja
Kategori NPK Amat Baik 125%
Baik 100% Cukup 75% Sedang 50% Kurang 25%
5) Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diperoleh,
penilai wajib melaporkan hasil penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah kepada pihak yang berwenang untuk menindak
lanjuti hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tersebut.
Hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaporkan
kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk merencanakan
kegiatan promosi, periodisasi, dan PKBG tahunan. Laporan juga
diberikan kepada penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan
kewenangannya.
6) Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja ke Angka Kredit
Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
ditentukan berdasarkan hasil penilaian yang bersangkutan sebagai
guru dengan menggunakan IPKG dan sebagai kepala sekolah/
madrasah dengan menggunakan IPKKS dengan pembobotan
masing-masing 25% dan 75%. Perhitungan perolehan angka
kredit dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut.
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)30
Keterangan: AK Perolehan angka kredit per tahun AKK Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan AKPKB Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan AKP Angka kredit unsur penunjang JM Jumlah jam mengajar per minggu JWM Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala sekolah) NPK Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru NPKKS Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah
c. Proses dan Prosedur PKPS
Penilaian kinerja pengawas sekolah dilaksanakan dalam beberapa
Cara menilai perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat
penilai terhadap guru dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dinilai. Penilaian
perilaku kerja dapat mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai
lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing. Penilaian
perilaku kerja meliputi aspek orientasi pelayanan, integritas,
komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Bagi guru
dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah, penilaian unsur perilaku kerja hanya pada
aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, dan
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 81
kerjasama, sedangkan aspek kepemimpinan ditujukan pada pejabat
struktural. Bagi guru dengan tugas lain sebagai kepala sekolah, aspek
kepe mimpinan sudah dinilai dalam penilaian kinerjanya, sehingga
tidak perlu dinilai lagi dalam unsur perilaku kerja.
Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutannya:
(1) 91 – 100 = Sangat Baik
(2) 76 – 90 = Baik
(3) 6I – 75 = Cukup
(4) 51 – 60 = Kurang; dan
(5) 50 ke bawah = Buruk.
Penilaian unsur perilaku kerja bagi guru, kepala sekolah, dan guru
yang diberi tugas tambahan disesuaikan dengan perilaku guru dalam
melaksanakan tugasnya di sekolah. sebagai berikut.
Tabel 9: KRITERIA PENILAIAN UNSUR PERILAKU KERJA
NO ASPEK YANG
DINILAI URAIAN
NILAI ANGKA SEBUTAN
1 Orientasi Pelayanan
a Selalu dapat menyelesaikan tugasutama sebagai guru sebaik-baiknya dengan sikap sopan dan sangat memuaskan baik untuk perserta didik orang tua peserta didik, dan satuan pendidikannya.
91 - 100 Sangat baik
b Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas utama sebagai guru dengan baik dan sikap sopan serta memuaskan baik untuk perserta didik orang tua peserta didik, dan satuan pendidikannya
76 - 90 Baik
c Adakalanya dapat menyelesaikan tugas utama sebagai guru dengan cukup baik dan sikap cukup sopan serta cukup memuaskan baik untuk perserta didik orang tua peserta didik, dan satuan pendidikannya.
61 - 75 Cukup
d Kurang dapat menyelesaikan tugas utama sebagai guru dengan baik dan sikap kurang sopan serta kurang memuaskan baik untuk perserta didik orang tua peserta didik, dan satuan pendidikannya
51 - 60 Kurang
e Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas utama sebagai guru dengan baik dan sikap
50 ke bawah
Buruk
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)82
NO ASPEK YANG
DINILAI URAIAN
NILAI ANGKA SEBUTAN
tidak sopan serta tidak memuaskan baik untuk perserta didik orang tua peserta didik, dan satuan pendidikannya
2 Integritas a Selalu dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas sesuai dengan norma dan etika satuan pendidikan dan tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya serta berani menanggung risiko dari tindakan yang dilakukannya
91 - 100 Sangat baik
b Pada umumnya dalam melaksanakan tugas bersikap jujur, ikhlas sesuai dengan norma dan etika sebagai pendidik dalam satuan pendidikan dan tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya tetapi berani menanggung risiko dari tindakan yang dilakukannya.
76 - 90 Baik
c Adakalanya dalam melaksanakan tugas bersikap cukup jujur, cukup ikhlas sesuai dengan norma dan etika sebagai pendidik dalam satuan pendidikan dan kadang-kadang menyalahgunakan wewenangnya serta berani menanggung risiko dari tindakan yang dilakukannya.
61 - 75 Cukup
d Kurang bersikap jujur, kurang ikhlas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan norma dan etika sebagai pendidik dalam satuan pendidikan dan sering menyalahgunakan wewenangnya tetapi kurang berani menanggung risiko dari tindakan yang dilakukannya
51 - 60 Kurang
e Tidak pernah jujur, tidak ikhlas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan norma dan etika sebagai pendidik dalam satuan pendidikan dan selalu menyalahgunakan wewenangnya serta tidak berani menanggung risiko dari tindakan yang dilakukannya.
50 ke bawah
Buruk
3 Komitmen a Selalu berusaha dengan sungguh sungguh menegakkan pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana - rencana pemerintah dalam melaksanakan tugas utamanya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan satuan
91 - 100 Sangat baik
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 83
NO ASPEK YANG
DINILAI URAIAN
NILAI ANGKA SEBUTAN
pendidikan di atas kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
b Pada umumnya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dalam melaksanakan tugas utamanya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan satuan pendidikan di atas kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
76 - 90 Baik
c Adakalanya berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),Bhineka Tunggal Ika dan rencana - rencana pemerintah dalam melaksanakan tugas utamanya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan satuan pendidikan di atas kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
61 - 75 Cukup
d Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dalam melaksanakan tugas utamanya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan satuan pendidikan di atas kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.
51 - 60 Kurang
e Tidak pernah berusaha dengan sungguh-sungguh menegakkan pancasila sebagai ideologi negara, Undang-Undang Dasar
50 ke bawah
Buruk
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)84
NO ASPEK YANG
DINILAI URAIAN
NILAI ANGKA SEBUTAN
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah dengan tujuan untuk dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna serta mengutamakan kepentingan satuan pendidikan di atas kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan
4 Disiplin a Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab dan selalu mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan beban kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya
91 - 100 Sangat baik
b Pada umumnya mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan beban kerja serta mampu menyimpan dan/atau memelihara barang-barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan baik.
76 - 90 Baik
c Adakalanya mentaati peraturan perundang- undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan beban kerja serta cukup mampu menyimpan dan/atau memelihara barang- barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan cukup baik , serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (lima) sampai dengan 15 (lima belas) hari kerja
61 - 75 Cukup
d Kurang mentaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan beban kerja serta kurang mampu menyimpan dan/atau memelihara barang- barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan
51 - 60 Kurang
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 85
NO ASPEK YANG
DINILAI URAIAN
NILAI ANGKA SEBUTAN
kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah selama 16 (enam belas) sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja.
e Tidak pernah mentaati peraturan perundang undangan dan / atau peraturan kedinasan yang berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab, mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan beban kerja serta tidak mampu menyimpan dan/atau memelihara barang- barang milik negara yang dipercayakan kepadanya dengan kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat masuk kerja dan lebih cepat pulang dari ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari kerja.
50 ke bawah
Buruk
5 Kerjasama a Selalu mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan/bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi/ satuan pendidikan serta menghargai dan menerima pendapat orang lain,bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .
91 - 100 Sangat baik
b Pada umumnya mampu bekerjasama dengan rekan kerja , atasan/bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi/satuan pendidikan serta menghargai dan menerima pendapat orang lain , bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.
76 - 90 Baik
c Adakalanya mampu bekerja sama dengan rekan kerja, atasan/ bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi/satuan pendidikan serta adakalanya menghargai dan menerima pendapat orang lain, kadang-kadang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama.
61 - 75 Cukup
d Kurang mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan/ bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi/satuan pendidikan serta kurang menghargai dan menerima pendapat orang lain, kurang bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang tela h menjadi keputusan bersama.
51 - 60 Kurang
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)86
NO ASPEK YANG
DINILAI URAIAN
NILAI ANGKA SEBUTAN
e Tidak pernah mampu bekerjasama dengan rekan kerja, atasan/ bawahan baik di dalam maupun di luar organisasi/satuan pendidikan serta tidak menghargai dan menerima pendapat orang lain , tidak bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah yang telah menjadi keputusan bersama .
50 ke bawah
Buruk
Penilaian unsur perilaku kerja bagi guru dan/atau guru yang
mendapatkan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah disesuaikan dengan perilaku guru dalam
melaksanakan tugasnya di sekolah.Nilai perilaku kerja dapat diberikan
paling tinggi 100 jika guru yang bersangkutan sesuai dengan kriteria
yang dijelaskan di atas.Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi
perilaku kerja, pejabat penilai dapat menggunakan formulir buku
catatan penilaian perilaku kerja guru dan/atau guru yang
mendapatkan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasahyang dinilai sebagaimana pada Lampiran berikut.
BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
Nama :
NIP :
No Tanggal Uraian Nama/NIP dan Paraf Pejabat Penilai
1 2 3 4
D. Aktivitas Pembelajaran
LK 2.1 : Merancang SKP
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 87
Tujuan : Merancang kegiatan dan menuliskan dalam rencana sasaran kerja
pegawai ketika peserta melakukan On
Bahan : LK B.7.2
Contoh rancangan target kinerja guru selama 4 (empat) tahun.
Format SKP
Petunjuk Kegiatan Peserta:
• Secara individu cermatilah dengan teliti contoh rancangan target kinerja
selama 4 (empat) tahun.
• Diskusikan apakah rancangan tersebut logis dan dapat dilakukan.
• Buat rancangan SKP tahun pertama dari rancangan target kinerja 4 tahun.
• Presentasikan hasil kelompok dalam forum
Latihan Soal
1. Sebutkan kompetensi yang memerlukan tindak lanjut untuk peningkatan
dan pengembangan sesuai dengan prioritasnya? Jelaskan alasannya!
2. Berdasarkan hasil penilaian kinerja guru sebutkan indikator kompetensi
yang memerlukan peningkatan?
3. Setelah Anda menganalisis data hasil Penilaian Kinerja Guru dan Evaluasi
Diri apa yang dapat anda simpulkan?
4. Setelah Anda berdiskusi tentang proses dan prosedur PKB, buatlah
rancangan perencanaan PKB berbasis hasil PK Guru
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)88
E. Rangkuman
Guru dengan tugas tambahan dalam hal ini Kepala Sekolah perlu memastikan
bahwa pengetahuan dan keterampilan mereka cukup mutakhir agar dapat
melaksanakan tugas utamanya secara efektif dan efisien. Dalam hal ini,
sebagai guru, mereka perlu berpikir dan meningkatkan pengetahuannya, serta
melakukan refleksi apakah kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik
dan bagaimana menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh peserta
didik. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa “refleksi” termasuk dalam
proses perencanaan PKB.
diperlukan penyediaan dukungan yang dapat membantu guru dalam
melaksanakan PKB dan menggunakan hasilnya. Penyediaan dukungan
bertujuan untuk menjamin bahwa pelaksanaan PKB menarik dan hasilnya
berguna untuk membantu guru dalam melaksanakan tugasnya di kelas. Hal ini
sangat berguna untuk menciptakan suasana baru bagi guru yang telah
mengajar di tingkat kelas yang sama selama bertahun –tahun, serta dapat
menambah pengetahuan bagi guru terkait dengan perkembangan kurikulum.
Hal-hal yang dapat membantu guru untuk mempertahankan kinerja yang baik
dalam menjalankan tugasnya adalah, misalnya, dengan mencoba metoda
memberikan solusi kepada peserta didik dalam menghadapi permasalahan
dalam proses pembelajaran, adalah
Selain itu, memastikan bahwa isi/kontan dari kegiatan PKB sesuai dengan
kebutuhan dan minat guru, interaksi antara guru dan sumber belajar sama
pentingnya untuk pelaksanaan kegiatan PKB baik itu modul untuk belajar
mandiri, pedoman yang digunakan oleh kelompok kerja, maupun pelatihan
metodologi oleh instruktur. Institusi pendukung PKB mempunyai peranan
penting dalam menjamin bahwa interaksi tersebut dapat menghasilkan
kegiatan pembelajaran dan pengembangan keprofesian guru yang efektif.
Pengalaman Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di negara-
negara lain menunjukkan kesulitan dalam mempertahankan keinginan dan
motivasi guru untuk belajar disaat yang bersamaan mereka harus menjalankan
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 89
tuganya mengajar. Mempertahankan motivasi untuk belajar sajan sudah
cukup berat tanpa mencoba menggunakan dan melaporkan hasilnya. Dengan
demikian maka semua institusi yang terkait dengan pengelolaan PKB
bertanggung jawab bagaimana memastikan bahwa semua kegiatan PKB
berhasil dan mencapai tujuan utama, yaitu dengan mengembangkan
kesempatan belajar, motivasi, dan prestasi peserta didik, mengingat bahwa
kemajuan suatu negara tergantung pada prestasi peserta didiknya
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)90
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 91
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Peraturan Pemerintah No_46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil., Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya., Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Guru, Kepala Sekolah Dan Guru Yang Diberi Tugas
Tambahan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014., Badan PSDMPK PMP.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya., Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)92
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP) 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN
• Refleksi
• Rencana Tindak Lanjut
• Dasar Hukum: Soft Copy UU Guru dan Dosen, Permendiknas dan Peraturan
Pemerintah terkait
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)94