PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA KELOMPOK B TK BUNDA YANI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh CAHYANI NIM 105450001215 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
139
Embed
peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN ALAM PADA
KELOMPOK B TK BUNDA YANI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
CAHYANI
NIM 105450001215
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
Motto Dan Peruntuhkan
“ seperti halnya matematika perlu adanya penyelesaian,begitupun pada setiap masalah dalam kehidupan”
(Cahyani,2020)
Kuperuntuhkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, kakek dan nenek, saudaraku,
keluarga dan sahabatku, atas keikhlasan dan doanya dalam
mendukung penulis mewujudkanharapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
Cahyani. 2019. Peningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan menggunakan media bahan alam pada kelompok B TK Bunda Yani. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Penididikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammdiyah Makassar. Pembimbing 1 Sukmawati dan pembimbing II Arie Martuty.
Masalah utama dalam penelitian ini adalah Anak kurang tertarik dengan pembelajaran yang mengembangkan tentang kemampuan kognitif khususnya mengenal konsep bilangaan dan masih ada yang yang belum mampu menyebut bilangan, membilang, mengeurutkan dan menghubungkan. Penelitian ini bertujuan untuk memotivasi anak untuk belajar mengenai konsep bilangan dan meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok B TK Bunda Yani.
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif yang terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksakan sebanyak tiga kali pertemuan. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah semua anak kelompok B di TK Bunda Yani dengan jumlah 12 anak yang terdiri dari dua laki-laki dan sepuluh perempuan. Obyek penelitian adalah kemampuan mengenal konsep bilangan melalui media bahan alam. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan hasil dokumentasi yang berupa foto kegiatan, RPPH, dan chek list. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan pada kelompok B TK Bunda Yani. Pelaksanaan penelitian pada Siklus satu dan Siklus dua terdapat sebuah perbedaan perlakuan dimana dalam proses Siklus satu anak melakukan kegiatan menyebut, membilang, mengurutkan, dan menghubungkan anak melakukannya secara satu persatu maju kedepan. Siklus Dua dilaksanakan dengan games, yaitu dengan cara maju kedepan dua orang untuk melaksanakan kegiatan, sesuai dengan perintah guru. Proses pelaksanaan penelitian yang berbeda cara, dapat memberikan data hasil sebagai berikut. Pada pra tindakan rata-rata kemampuan anak 35% dengan kriteria mulai berkembang, pada siklus I rata-rata kemampuan anak meningkat menjadi 51% dengan kriteria berkembang sesuai harapan, dan pada siklus II rata-rata kemampuan anak 83% dengan kriteria berkembang sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat di simpulkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B mengalami peningkatan dengan menggunakan media bahan alam.
Kata kunci: Konsep Bilangan, Media Bahan Alam
viii
KATA PENGANTAR
Allah maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugrah pada
detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang
kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan bagaikan
fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan, bagai
pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upayatelah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua
Mahmud dan siti Rahma yang telah membiyai penulis dan memotivasi penulis
dalam menuntut ilmu dan tak lupa pula kepada nenek baeduri dan kakek Dunsa
dan yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan , mendidikdan
membiyai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis
mengucapkan kepada para kelurga dan tak hentinya memberikan motivasi dan
ix
selalu menemaniku dengan candanya, kepada Dr. Hj. Sukmawati, M.Pd dan Arie
Martuty S.Si.,M.Pd pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, arahan sera motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesai
skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H.
Abd. Rahman Rahim, S.E.,M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Tasrif Akib, S.Pd.,M.Pd., ketua
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini serta seluruh dosen
dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan
serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah, guru TK Bunda Yani Makassar, dan Ibu Salmiah selaku guru
kelompok B di TK tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan untuk
melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para
sahabat seperjuanganku Ana, Fida, Desi, Fia (AFDFC) yang selalu menemaniku
dalam suka dan duka, teman-teman terkasih serta seluruh rekan mahasiswa
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Angkatan 2015 atas segala
kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi
pelangi dalam hidupku.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikkan
x
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
Makassar, Desember 2019
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Masalah Penelitian........................................................................... 5
1. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
2. Alternatif Pemecahan Masalah .................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Kajian Teori..................................................................................... 8
1. Penelitian Relevan ...................................................................... 8 2. Mengenal Konsep Bilangan ........................................................ 9
xii
3. Pengertin Media .......................................................................... 13 4. Pengertian Media Bahan Alam ................................................... 14
B. Kerangka Pikir ................................................................................. 18
C. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 21
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 21
B. Lokasi dan Subjek Penelitian .......................................................... 21
C. Faktor yang Diselidiki ..................................................................... 22
D. Prosedur Penelitian ......................................................................... 22
E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 26
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 27
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 29
H. Indikator Keberhasilan .................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMAHASAN ................................ 32
A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 32 1. Deskripsi lokasi penelitian ....................................................... 32 2. Peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan anak ..... 33 3. Penelitian tindakan kelas siklus I ............................................. 36 4. Penelitian tindakan kelas siklus II ............................................ 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 65
A. Kesimpulan ................................................................................... 65 B. Saran .............................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL
4.1 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pratindakan ................ 34
4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Pratindakan ................................................................................................ 35
4.3 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus I ...................... 45
4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus I .................................................................................................................... 46
4. Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklu II ........................ 59
4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Siklus II ................................................................................................................... 60
4.7 Rekapitulasi Data Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II ................................. 62
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1 Gambar Bagan Kerangka Fikir .................................................................. 20
3.1 Gambar Proses Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 23
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia.
Dengan melakukan perbaikan di berbagai sektor pendidikan terutama di bidang
wawasan kependidikan dan pehamaman konsep pebelajaran yang mengarah pada
proses pembelajaran yang aktif dan kreatif. Pemerintah mempunyai tanggung
jawab besar di dalam meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia sebagaimana
telah di amanatkan dalam undang-undang dasar 1945 khususnya yang
menyangkut peningkatan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dari pendidikan anak usia
dini (PAUD). Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan tahap
perkembangan anak, dalam proses tersebut anak hendaknya di lakukan dengan
tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak
melalui pengalaman nyata, dengan melalui pengalaman nyata maka akan
memungkinkan anak untuk menunjukkan aktifitas dan rasa ingin tahu secara
optimal dan menempatkan posisi guru sebagai pendamping.
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat bahkan dikatakan sabagai
lompatan perkembangan karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia
emas) yaitu usia yang berharga dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut
2
merupakan fase kehidupan yang unik dengan karakteristik yang khas, baik secara
fisik, psikis, sosial dan moral.
Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional di tetapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat luas. Pada undang-
undang tersebut dinyatakan bahwa anak usia dini diartikan sebagai anak yang
berusia lahir(0 tahun) sampai dengan 6 tahun. Sedangkan PAUD diartikan sebagai
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.
Menurut Piaget perkembangan matematik anak usia 5-6 tahun sudah
berada dalam tahap simbolik karena pada tahap ini anak memasuki tahap pra
operasional dimana anak sudah mampu menggunakan simbol-simbol dalam
pikirannya untuk mempresentasikan benda atau kejadian. Sehingga pada usia itu
anak dipandang sudah matang untuk memahami konsep bilangan melalui gambar
dan mengenal lambang bilangan sebagai simbol dari suatu konsep. Menguasai
konsep dan lambang bilangan merupakan salah satu cara agar aspek kognitif anak
dapat berkembang.
Kemampuan mengenal konsep bilangan merupakan bagian aspek kognitif
anak, yang perlu di kembangkan dengan memberikan ransangan/stimmulasi
secara optimal sejak usia dini. Konsep bilangan merupakan bagian dari
matematika, diperlukan untuk menumbuhkan keterampilan berhitung yang sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang
3
merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun
kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Pemahaman konsep bilangan pada anak perlu diberikan sedini mungkin
dengan menggunakan cara yang tepat. Hal tersebut terkait dengan pendapat
Sudaryanti (dalam Ulum 2014:14) yang menyatakan bahwa konsep bilangan
merupakan konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai oleh anak,
karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika
selanjutnya. Dengan memahami konsep bilangan, diharapkan anak dapat
memahami konsep matematika yang lain.
Diperlukan cara yang tepat dalam mengenalkan bilangan pada anak agar
nantinya anak bisa paham tentang konsep bilangan. Menurut Sudaryanti (dalam
Ulum 2014:16) terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengenalkan
bilangan pada anak, diantaranya adalah menghitung dengan jari, menghitung
menghitung di atas sepuluh, menuliskan angka, memasangkan angka, serta
membandingkan angka.
Diah Hartanti (dalam Ulum 2014:16-17) juga menjelaskan tentang cara
yang dapat dilakukan untuk mengenal konsep bilangan pada konsep bilangan pada
anak, yakni:
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
pemahaman konsep bilangan anak usia 5-6 tahun terdiri dari membilang banyak
benda satu sampai 10, mengenal lambang bilangan (angka), serta mengetahui
konsep banyak dan sedikit (membandingkan).
13
3. Pengertia Media
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal
dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟,
perantara‟‟perantara‟ atau „pengantar‟ dalam Ramadhan (2016:23), oleh karena
itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepenerima pesan. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks,
lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang anak merupakan media.
Dalam dunia pendidikan, seringkali istilah alat bantu atau media
komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media
pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam
Kurniandari 2016:23-24) bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak. Pengunaan
media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan dan minat anak, media
pembelajaran juga dapat membantu anak meningkatkan pemahaman, menyajikan
data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan
memadatkan informasi.
Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan
oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar memilki pengaruh yang cukup besar terhadap fungsi
alat indra murid. Penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahan dan
14
retensi yang lebih baik terhadap isi pelajaran. Media pembelajaran juga mampu
membangkitkan dan membawa murid kedalam suasana senang dan gembira, ada
keterlibatan emosional dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat
mereka untuk lebih giat dalam belajar sehingga dapat memberikan kesan
pembelajaran yang hidup, akhirnya bermuara kepada peningkatan pemahan
belajar anak terhadap materi ajar. Jadi sasaran akhir media adalah memudahkan
belajar untuk murid, bukan hanya kemudahan mengajar oleh guru.
4. Media Bahan Alam
a. Pengertian Media Bahan Alam
Bahan alam bahan atau material yang ada di alam sekitar. Bahan alam
terdapat di alam dan ditemukan di tanah atau bagian dari hewan atau tumbuhan
(dalam Fauziah 2013:25) Penggunaan bahan alam memiliki banyak kegunaan dan
manfaat dalam pembelajaran, karena setiap bahan atau material yang digunakan
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak khususnya kemampuan
menghitung anak.
Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan sesama juga
berinteraksi dengan sejumlah makhluk lainnya dan benda-benda mati. Makhluk
hidup tersebut, antara lain berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda
mati antara lain udara, air, dan tanah. Lingkungan merupakan kesatuan ruang
dengan benda dan keadan makhluk hidup termasuk didalamnya perilaku manusia
serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan yang ada di sekitar anak merupakan
salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan
hasil pembelajaran yaang berkualitas bagi anak usia dini. Bila kita melaksanakan
15
pembelajaran dengan menggunakan lingkungaan sebagai sumber belajar hasilnya
akan lebih bermakna dan bernilai, sebab anak akan dihadapkan dengan peristiwa
dan kedaan yang sebenarnya, yaitu kedaan yang alami. Sehingga peristiwa dan
keadaan lebih nyata, lebih faktual, dan sebenarnya lebih dapat di pertanggung
jawabkan.
Sujiono (dalam Ramadhan 2018:25) mengungkapkan bahwa: Bahan
pembelajaran dari lingkungan di kelompokkan dalam tiga kategori, yaitu: (1)
lingkungan alam, sebagai bahan mentah, (2) lingkungan produsen atau lingkungan
pengrajin, sebagai pengelola dan penghasil bahan mentah menjadi bahan jadi, (3)
lingkungan masyarakat pengguna bahan jadi yaitu sebagai konsumen. Adapun
yang di maksud „bahan‟ ini dapat saja berupa tanaman, tanah, batu-batuan, kebun,
sungai dan ladang, pengrajin kayu, rotan dan pasar atau toko sebagai pusat jual
beli bahan-bahan jadi tersebut.
Penggunaan lingkungan memungkinkaan terjadinya proses belajar yang
lebih bermakna, sebagai anak di hadapkan kedaan dengan situasi yang
sebenarnya. Anak dapat mengenal benda-benda yang sebenarnya. Lingkungan
alam mungkin sangat terlihat biasa saja, akan tetapi ketika kemampuan kognitif
seorang anak berkembang dengan baik maka si anak akan memanfaatkan
menemukan, serta mengkreasikan suatu hal yang unik dan menarik.
Sudjana (dalam ramadhan 2018:25) yang menyatakan bahwa”bahan alam
yaitu bahan yang diperoleh dari alam yang dapat digunakan untuk membuat suatu
produk atau karya. Bahan alam dapat dimanfaatkan sebagai media dalam belajar”.
16
Lebih lanjut, Asmawati (dalam Ramadhan 2018:25) mengatakan bahwa
“Bahan alam dipergunakan untuk mempelajari bahan-bahan alam seperti pasir,
air, warna dan bahan alam lainnya”. Manfaat bahan-bahan alam yaitu dapat
membantu AUD dalam mengeksplorasi dan meningkatkan seluruh aspek
kemampuaan didalam dirinya.
Berdasarkan pernyataan yang sudah di kemukakan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa lingkungaan alam adalah lingkungan yang befungsi sebagai
sumber belajar yang baik untuk anak usia dini. Lingkungan alam mencakup segala
sesuatu yang berada di alam seperti tumbuhan, hewan, cuaca, air, manusia dan
lain-lain. Semua itu dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam kegiatan
menarik dan menyenangkan untuk anak. Aktifitas bermain menggunakaan bahan
alam adalah aktifitas yang dilakukan dengan mencari, memilih, menggunakan,
dan membedakan bahan alam yang ada di lingkungan seperti daun, kayu, ranting,
batu, pasir, air, batu-batuan, biji-bijian sebagai sumber belajar.
b. Manfaat Media Bahan alam
Manfaatkan lingkungan alam merangsang bakat dan potensi yang dimiliki
anak. Lingkungan alam akan mengembangkan potensi anak dikarenakan
1. Alam bersifat universal tidak habis-habis
2. Alam tidak dapat diprediksi
3. Alam sangat berlimpah
4. Alam itu indah, alam hidup dengan suara
5. Alam menciptakan banyak tempat dan
17
6. Alam dapat menyembuhkan dan mengandung kekayaan makanan bergizi.
Greenman (dalam fauziah 2013:25)
Melalui alam, anak akan belajar dan bermain disekitarnya.
c. Langkah-langkah menggunakan media bahan alam
Menurut Daryanto (2010) Secara umum ada 3 tahap atau langkah
menggunakan media bahan alam antara lain yaitu:
1. Persiapan atau perencanaan, terdiri dari: a) mempelajari buku petunjuk
media bahan alam, b) menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk
penggunaan media bahan alam, c) mengatur tatanan/susunan agar peserta
didik dapat melihat, mendengar, dan memperhatikan dengan jelas, d)
menetapkan media yang digunakan untuk sistem klasikal, kelompok atau
individual.
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan): a) gunakankanlah media sesuai
dengan prosedur yang berlaku dari masing-masing media (tiap media
memiliki cara-cara yang berbeda dalam penggunaannya), b) hindari hal-
hal yang dapat mengganggu media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
3. Follow up (Tindak Lanjut dan Evaluasi): a) adakan berbagai kegiatan yang
dapat memantapkan pemahaman peserta didik terhadap pokok-pokok
materi pelajaran, b) lakukan evaluasi terhadap media bahan alam, misalnya
resitasi/pemberian tugas, tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
18
d. Kelebihan Bahan Alam
Keuntungan dari penggunaan media bahan alam adalah tidak
mengeluarkan biaya yang mahal, bahkan tidak mengeluarkan biaya sama sekali.
Selain itu bahan-bahan yang dibutuhkan mudah didapat. Pengguna media ini
mendukung anak memulai belajar, menstimulasi imajinasi, mudah untuk
mengingat tentang pengalaman yang bermakna dan membangun komunikasi
(Isengberg dalam Fauziyah 2013:26). Selain itu mendekatkan anak pada alam
membuat mengembangkan kecerdasan naturalis anak dan anak akan dekat dengan
alam. Alam menyediakan banyak hal dapat langsung belajar mengenai tanaman,
hewan, tanah, batu, dan sebagainya.
B. Kerangka Pikir
Masa pada usia dini kemampun anak akan berkembang secara optimal,
sehingga diperlukan stimulus yang tepat untuk mengembangkan setiap aspek
perkembangan. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan adalah kemampuan
kognitif. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan untuk berfikir,
mengembangkan kreatifitas serta daya ingat seseorang, sehingga nantinya dapat
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan mengenal konsep bilangan anak di TK Bunda Yani belum
optimal karena terdapat 3 orang anak belum bisa menyebut bilangan 1-20, 5
orang anak belum bisa menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan
benda-benda sampai 10, dan terdapat 4 orang anak yang belum bisa membilang
19
dan mengurutkan benda-benda sampai 10. Hal ini terlihat pada saat guru
menyuruh anak untuk menyebut, megurutkan dan menghubungkan lambang
bilangan dengan benda. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya variasi guru
dalam memberikan pembelajararan tentang konsep bilangan. Sehingga dibutuhkan
cara tepat untuk mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada
anak.
Proses pembelajaran melalui kegiatan bermain dengan kartu bilangan
dengan menggunakan daun pisang, dedaunan, biji-bijian dan batu-batuan dapat
mengembangkan kemampuan mengenal konsep bilangan melalui cara yang
menyenangkan dan tidak terpaku pada lembar kerja yang membosankan. Dengan
demikian diharapkan anak dapat lebih tertarik dan lebih mudah dalam
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan
20
Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka berfikir atau alur perlitian
tindakan kelas ini dapat diisualisasikan dalam sebuah skema sebagai berikut.
Bagan 2.1 Kerangka Fikir
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori kerangka berfikir yang dipaparkan di atas maka
di ajukan hipotesis sebagai berikut: “Jika menggunakan media bahan alam maka
kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak B TK Bunda Yani akan
meningkat.
Keadaan awal
Kurangnya media guru dalam memberikan pembelajaran tentang konsep bilangan
Kemampuan mengenal konsep bilangan anak belum berkembang
Tindakan Menggunakan media bahan alam daun, biji-bijian, buah-buahan dan batu-batuan dalam kegiatan.
Siklus 1: anak melakukan kegiatan bermain kartu bilangan sesuai dengan tema
Keadaan awal
Kemampuan mengenal konsep bilangan anak berkembang dan meningkat sesuai harapan
Siklus II : anak melakukan kegiatan bermain kartu bilangan setelah pelaksanaan penilaian
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang ini digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan
mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang secara sengaja
di munculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Tindakan yang secara sengaja
dimunculkan.(Paizaluddin dan Ermalinda 2012:7)
Bentuk penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kolaboratif. Penelitian tindakan kolaboratif merupakan bentuk
penelitian yang dilaksanakan oleh suatu tim yang biasanya terdiri dari guru,
kepala, sekolah, dosen pembimbing dan orang lain yang terlibat dalam penelitian.
(Wina Sanjaya, 2011: 59).
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah di taman kanak-kanak Bunda Yani
yang beralamatkan di JL. ST Alaudin 2 Lr. 10 No. 19, kecamatan Tamalate, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan sedangkan yang menjadi subjek dalam
penelitia ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 12 yang terdiri dari
perempuan berjumlah 8 anak perempuan dan 2 anak laki-laki
22
C. Faktor Yang Diselidiki
Faktor yang diselidiki di TK Bunda Yani adalah faktor proses dan faktor
hasil. Faktor proses adalah bagaimana guru dalam mengembangkan kemampuan
mengenal konsep bilangan anak , faktor hasil yaitu hasil proses pembelajaran
mengenal konsep bilangan terhadap anak.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian berbasis kolaboratif, yaitu
suatu penelitian yang bersifat praktis, situasional berdasarkan permasalahan yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari di Taman Kanak-Kanak Bunda
Yani. Kepala sekolah, guru dan peneliti senantiasa berupaya memperoleh hasil
yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif sehingga dimungkinkan
adanya tindakan yang berulang-ulang dengan revisi untuk meningkatkan
kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Langkah-langkah yang di tempuh
dalam penelitian ini yaitu: 1). Perencanaan tindakan 2). Pelaksanaan tindakan 3).
Pengamatan 4). Refleksi.
23
Langkah-langkah penelitian untuk setiap siklus dapat diilustrasikan dalam
siklus sebagai berikut:
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas
Sumber: Penelitian Tindakan Kelas Suharsimi Arikunto(dalam Paizaluddin dan
Ermalinda 2012:34)
1. Rencana Tindakan
a. Menentukan tema, sub tema, dan indikator kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
b. Membuat Satuan Kegiatan Harian dengan kegiatan (dengan kegiatan
menggunakan media bahan alam).
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi
24
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai (kegiatan
dengan menggunkan media bahan alam).
d. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan.
e. Menyiapkan alat dokumentasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan panduan perencanaan yang
telah dibuat dan pelaksanaannya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap
perubahan-perubahan selama proses pembelajaran berlangsung. Pendidik
menggunakan acuan Rencana pelaksanaan pembelajaran Harian (RPPH) yang
telah dibuat peneliti melakukan pengamataan terhadap aktifitas anak dalam proses
pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan mengenal konsep bilangan.
Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan selama proses pembelajaran
berlangsung. Pelaksanaan penelitian yaang akan dilakukan yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Adapun pelaksanaan yang dilakukan antara
lain:
a. Menyiapkan anak berbaris depan kelas, kemudian masuk keruang kelas.
b. Kegiatan awal, semua anak diajak duduk melingkar memberi salam dan
berdoa sama-sama.
c. Menyanyi dan menanyakan kabar anak.
d. Apersepsi
e. Guru menjelaskan dan memperlihatkan semua bahan yang akan dipakai
dalam kegiatan bermain dengan menggunakan bahan alam.
f. Anak maju satu persatu kedepan untuk melakukan permainan tersebut
25
g. Guru melakukan observasi dan bimbingan kepada anak selama proses
pembelajaran.
h. Setelah selesai, peneliti mendokumentasikan hasil kegiatan anak.
i. Kegiatan akhir, kegiatan ini digunakan untuk bercakap-cakap serta
mendengar cerita anak tentang asiknya kegiatan tersebut.
j. Penutup, memberikan arahan dan ditutup dengan berdoa bersama.
3. Pengamatan atau Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Obsevasi dilakukan
untuk melihat langsung bagaimana kemampuan mengenal konsep bilangan anak
dengan menggunakan media bahan alam pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Peneliti mengamati dan mencatat perkebangan kemampuan mengenal
konsep bilangan anak sesuai dengan instrumen observasi yang telah
direncanakan.
b. Mencatat data yang diperoleh.
c. Melakukan pendokumentasian
Dalam penelitian ini untuk pendokumentasian dan mendukung catatan
kemampuaan anak, maka peliti melakukan pndokumentasian berupa foto.
26
4. Refleksi Penelitian
Data yaang diperoleh melalui observasi dianalisis kemudian dilaksanakan
refleksi. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru dengan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pengamatan hasil akhir dengan menyusun permainan anak dan
melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang muncul dan segala
hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.
b. Mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin terjadi agar
dapat dibuat rencanaa perbaikan.
Siklus II
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II ini relatif sama dengan
perencanaan dan pelaksanaan dalam siklus I dengan mengadakan beberapa
perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
Siklus n (siklus lanjutan apabila belum berhasil pada siklus II)
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi di gunakan agar peneliti lebih terarah dalam melakukan
observasi sehingga hasil data yang didapatkan mudah diolah. Lembar observasi
yang digunakan untuk mengetahui kemampuan mengenal konsep bilangan anak
melalui kegiatan bermain kartu bilangan.
27
b. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan peneliti agar terarah dalam melakukan
wawancara terhadap peserta didik kelompok B pada saat melakukan kegiatan
bermain kartu bilangan. Pedoman wawancara tersebut digunakan untuk
mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan
pada anak.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan peneliti agar terarah dalam melakukan proses
pengambilan data perkembangan anak dan bukti bukti foto kegiatan yang di
lakukan.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dan dapat menunjang keberhasilan
penelitian ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam
penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Tehnik ini
digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan menggali data
melalui pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap subjek dan objek
yang diteliti. (Paizaluddin dan Ermalinda 2012:113).
Observasi menurut James dan Dean (dalam (Paizaluddin dan Ermalinda
2012:113) dan mendenganr perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa
melakukan manipulasi atau pengendalian, serta mencatat penemuan yang
28
menghasilkan atau memenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran
analisis.
Metode observasi ini digunakan untuk mengamati objek atau fenomena di
lapangan secara langsung tentang kondisi lapangan serta bagaimana proses
pembelajaran, motivasi belajar anak dapat dilihat dari semangat anak untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan antusias di TK Bunda Yani.
2. Metode Dokumentasi
Berupa dokumen-dokumen baik berupa primer maupun sekunder yang
menunjang proses pembelajaran dikelas.
Menurut Lexy J. Moleong(Paizaluddin dan Ermalinda 2012:135)
“dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena
dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalka”. Data yang diperoleh dari
dokumen ini bisa digunakan untuk melengkapi bahkan memperkuat data dari hasil
wawancara dan observasi, dan kemudian dianalisis dan ditafsirkan. (dalam Dasar
penggunaan metode dokumentasi catatan guru dan juga RPPH, RPPM, dan raport
juga diperlukan karena dapat mengetahui perkembangan anak yang di capai.
Dokumentasi merupakan cara untuk mengumpulkan data mlalui dokumentasi
yaang tersedia. Teknik ini menggali data tentang sejarah dan tujuan berdirinya
visi, misi, profil sekolah, rencana program pembelajaran dan evaluasi pembelajran
di TK Bunda Yani.
29
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas diarahkan untuk mencari dan
menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas proses dan
hasil belajar siswa (Wina Sanjaya, 2011:106).
Tenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Dari hasil data penelitin maka dilakukan
analisis untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak, kemudian dari data
hasil analisis akan diperoleh data-data sejauh mana anak menyebut konsep
bilangan dari pembelajaran yang dilakukan. Dalam analisis yang pertama yaitu
deskriptif kualitatif ini akan didapatkan klasifikasi tingkat perkembangan
kemampuan anak, yaitu
1. Belum Berkembang
2. Mulai Berkembang
3. Berkembang Sesuai Harapan
4. Berkembang Sangat Baik
Analisis kedua yaitu deskriptif kuantitatif dimana dari empat klasifikasi
kemampuan tadi dibuat dalam bentuk skor. Skor yang telah dikumpulkan tadi
akan diolah menggunakan rumus.
30
Rumus yang digunakan dalam analisis data deskriptif kuantitatif secara
sederhana untuk mencari persentase adalah sebagai berikut:
P=
×100% Keterangan:
P : Angka persentase
f : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Jumalah frekuensi/banyaknya individu/indikator
(Anas Sudijono, dalam Kurniandari 2016:43 )
Menurut Acep Yoni (dalam Kurniandari 2016:43), kemudian data tersebut
dinterpretasikan dalam 4 tingkatan yaitu:
a. Kriteria sangat baik, yaitu antara 76%-100%.
b. Kriteria baik, yaitu antara 51%-75%.
c. Kriteria sedang, yaitu antara 26%-50%.
d. Kriteria kurang, yaitu antara 0%-25%.
Dari data yang ada, lalu di interpretasikan ke dalam bentuk kriteria yang
sesuai dengan penilaian untuk anak usia dini sebagai berikut:
Skor Persentase 0%-25% Belum Berkembang (BB) 26%-50% Mulai Berkembang (MB) 51%-75% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 76%-100% Berkembang Sangat Baik (BSB)
31
H. Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4 indikantor, yaitu:
1. Menyebut bilangan 1-20, kemampuan ini dapat dilihat apabila anak dapat
menyebut bilangan 1-20.
2. Membilang benda-benda 1-10, kemampuan ini dapat dilihat apabila anak
dapat menghitung benda-benda 1-10.
3. Mengurutkan lambang bilangan 1-20, kemampuan anak dapat dilihat
apabila anak dapat mengurutkan lambang bilangan 1-20.
4. Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10,
kemampuan ini dapat dilihat apabila anak dapat memasangkan bilangan
dengan benda-benda sampai 10.
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, dalam penelitian ini
dinyatakan berhasil apabila ada perubahan atau peningkatan terhadap hasil belajar
yang diperoleh anak setelah diberikan tindakan. Penelitian ini dikatakan berhasil
apabila kemampuan mengenal konsep bilangan anak menunjukkan kriteria baik
dengan rentang nilai 76%-100%.
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Bunda Yani yang terletak di JL. ST
Alaudin 2 Lr 10 No 19 Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate Kota Makassar.
TK Bunda Yani berdiri pada tanggal 13 Desember 2012. Lokasi TK Bunda Yani
berada di tengah perkotaan.
TK Bunda Yani memiliki beberapa ruangan yang terdiri atas ruang kantor,
1 ruang kelas, ruang bermain, kamar mandi, dan dapur. Didalam kantor terdapat
sebuah komputer dan sebuah print, didalam kelas terdapat 7 buah meja, kursi 17
buah, 1 buah kipas angin, 1 buah papan tulis, di luar ruangan terdapat beberapa
maianan yaitu: peluncuran, ayunan, jungkat jangkit, sampan-sampan dan putaran.
TK Bunda Yani memiliki 4 tenaga kerja yang terdiri dari 2 orang guru, 1
orang operator yang juga merangkap sebagai tenaga kerja serta kepala sekolah.
Kualifikasi pendidikan kepala sekolah adalah S2 PG PAUD, sedang tenaga lain
memiliki S1 Pendidikan Agama Islam, dan masih ada gruru yang hanya selesai
sekolah menengah atas.
Para guru mengajar 32 anak didik yang terbagi dalam dua tempat, yakni
12 anak berada di TK Bunda Yani alaudin 2 dan 17 anak lagi di mamoa. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan tindakan penelitian pada kelompok B
beralamatkan di alaudin 2 yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah 12 anak
didik yang terdiri dari 10 perempuan dan 2 laki-laki.
33
2. Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Anak
Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian
tindakan kelas yaitu melalui pengamatan. Pengamatan terlebih dahulu pada
tanggal 24 agustus 2019 guru menjelaskan tema yaitu dengan judul kebutuhanku
dengan sub tema pakaianku.
Guru melakukan tanya jawab tentang tema kebutuhanku pada sub tema
Pakaianku. Kemudian menjelaskan tentang kegiatan yaitu menghubungkan
bilangan dengan jumlah gambar pakaian di LKA (Lembar Kerja Anak). Pada saat
kegiatan berlangsung masih banyak anak yang bertanya tentang angka mana yang
harus di hubungkan dengan jumlah pakaian yang ada di gambar, masih banyak
anak yang salah menghubungkan bilangan dengan gambar, dan ada juga anak
yang tidak menyelesaikan tugasnya.
Dari proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut dapat dikatakan
kemampuan mengenal konsep bilangan anak belum berkembang dengan optimal.
Anak masih bergantun pada guru serta meminta bantuan guru ketika mengerjakan
tugas. Data dibawah ini diperoleh 4 indikator yang harus capai oleh anak yaitu
meyebut bilangan 1-20, membilangan benda-benda 1-10, mengurutkan lambang
bilangan 1-20, serta menghubungkan bilangan dengan benda-benda sampai 10.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan skor 4
untuk anak berkembangan sangat baik, 3 untuk anak yang berkembang sesuai
harapan, 2 untuk anak yang mulai berkembang, dan 1 untuk anak belum
berkembang.
34
Dibawah ini merupakan data observasi kemampuan mengenal konsep
bilangan selama pratinkadan agar terlihat lebih jelas.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Mengenal Konsep Bilangan Pratindakan
No. Nama Anak Skor Pencapaian mengenal
Konsep Bilangan anak
Persentae Kriteria
1. Muh. Fatir irawan
5 31,25% Mulai Berkembang
2. Reyndra wahyudi
5 31,25% Mulai Berkembang
3. Aisyah ayadia inarah
4 25% Belum Berkembang
4. Aisyah nur andini
8 50% Mulai Berkembang
5. nur alifah 4 25% Belum Berkembang
6. Bilqis rahayu 5 31,25% Mulai Berkembang
7. Nahda 7 43,75% Mulai Berkembang
8. Najhwa 4 25% Belum Berkembang
9. Nur syapiah 4 25% Belum Berkembang
10. Sekar 8 50% Mulai Berkembang
11. Thalita Humairah
7 43,75% Mulai Berkembang
12. Zahra Almaira
7 37,5% Mulai Berkembang
Rata-rata kemampuan Mengenal Konsep Bilangan anak
35% Mulai Berkembang
35
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa pencapian kemampuan mengenal
konsep bilangan anak kriteria belum berkembang terdapat 4 anak, kriteria mulai
berkembang terdapat 8 anak. Dari tabel hasil observasi pratindakan dapat
dijelaskan melalui tabel rekapitulasi di bawah ini:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Pratindakan Kemampuan
Mengenal Konsep Bilangan.
No. Kriteria Jumlah anak Persentase 1. Belum Berkembang 4 33,33% 2. Mulai Berkembang 8 66,67% 3. Berkembang Sesuai
Harapan 0 0%
4. Berkembang sangat baik
0 0%
Berdasarkan data hasil observasi di atas anak dalam kriteria belum
berkembang terdapat 4 anak yaitu ayadia inarah, nur alifah, najwa, dan nur syafiah
dengan persentase 33,33%, keempat anak tersebut memiliki skor masing-masing 4
karena pada proses kegiatan berlangsung ayadia inarah dan nur alifah tidak
menyelesaikan tugasnya walaupun dengan bantuan guru. Najwa dan nur syafiah
pada saat proses pembelajaran najwa dan nur syafiah mngerjakan tugasnya tetapi
masih salah walaupun di bantu guru. Anak yang dalam kriteria mulai berkembang
terdapat 8 anak dengan kriteria 66,67%. Ke-8 anak tersebut mengerjakan tugasnya
dengan benar tetapi masih dengan bantuan guru. Maka peneliti dan guru perlu
melakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal
konsep bilangan. Upaya yang ditempuh dengan penelitian tindakan kelas melalui
media bahan alam. Melalui media bahan alam anak diharapkan dapat
36
meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan sesuai dengan indikator
keberhasian.
3. Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1
a. Tahap perencanaan Siklus I
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran setiap
siklus pembelajaran tiga kali pertemuan. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I.
1. Melakukan koordinasi dengan guru kelas untuk melaksanakan tindakan
dengan menentukan tema dan Sub Tema yang akan dilakukan.
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) yang akan
digunakan dalam penelitian bersama dengan guru kelas.
3. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data
selama penelitian.
4. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
tindakan penlitian.
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Tugas peneliti
adalah mengamati, menilai dan mendokumentasikan setiap tindakan yang
dilaksanakan serta tugas guru kelas adalah melaksanakan tindakan. Pelaksanaan
tindakan disesuaikan dengan RPPH yang telah dibuat oleh peneliti dan guru kelas.
37
1. Kegiatan siklus I Pertemuan Pertama
Kegiatan siklus I pertemuan pertama ini dilakukan pada hari jum‟at
tanggal 18 oktober 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema Biji Kacang
Merah. Jumlah anak dalam pertemuan pertama ini 12 anak yang terdiri dari 2
laki-laki dan 10 perempuan. Adapun proses kegiatan pembelajaran yang
dapat kita lihat dalam peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan
dengan media bahan alam dengan uraian sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu biji kacang merah,
kartu angka (dari daun), dan gambar pohon kacang merah selain itu
menyediakan alat seperti gelas plastik.
b. Ketika semua anak masuk dalam kelas guru membagi 3 kelompok tiap
kelompok 4 anak, kemudian guru menjelaskan tema hari ini dan
memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang
dilakukan yaitu anak menyebut bilangan 1-20 atau lebih, di tempat
duduknya secara bergantian, kedua membilang biji kacang merah
sebanyak 10 atau lebih, dengan cara memasukan biji kacang merah ke
dalam gelas, ketiga mengurutkan kartu bilangan 1-20 atau lebih, dan
keempat menghubungkan kartu bilangan dengan biji kacang merah
sebanyak 10 atau lebih.
c. Kemudian guru membagi kacang merah ke setiap anak lebih dari 10,
setelah itu peneliti dan guru mendatangi setiap meja kemudian anak mulai
menyebut bilangan secara bergantian dengan temannya setelah semua anak
selesai. Guru melanjutkan kegiatan berikutnya yaitu, membilang biji
38
kacang merah ke dalam gelas sebanyak 10 atau lebih secara bergantian,
kumudian lanjut kegiatan mengurutkan kartu bilangan 1-20 atau lebih,
kegiatan tersebut tetap dilakukan di atas meja anak secara bergantian
sampai kegiatan terakhir yaitu menghubungkan kartu bilangan dengan
kacang merah sebanyak 10 atau lebih secara bergantian.
d. Peneliti berkeliling mengikuti guru sambil menilai anak.
e. Peneliti dan guru menghargai kegiatan yang anak lakukan dengan cara
bertepuk tangan dan memberikan bintang kepada anak sebagai reward
sehingga anak akan lebih termotivasi.
Setelah kegiatan selesai anak di arahkan untuk merapikan bahan dan
alat yang sudah digunakan, selanjutnya anak baca syair cuci tangan kemudian
anak diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah cuci tangan anak diarahkan
membaca doa sebelum makan, setelah baca doa anak di arahkan untuk
mengeluarkan bekal masing-masing dan makan. Setelah selesai makan anak
berdoa kemudian dipersilahkan untuk istirahat sambil bermain di dalam
maupun di luar ruangan. Setelah jam istirahat selesai anak semua masuk kelas
kemudian guru akan menanyakan kembali tentang kegiatan yang dialakukan
tadi, kemudian guru memberikan arahan dan baca doa setelah jam pulang
anak di persilahkan untuk pulang.
39
2. Kegiatan siklus I Pertemuan kedua
Kegiatan siklus I pertemuan kedua ini dilakukan pada hari senin tanggal
21 oktober 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema Biji Jagung Kering.
Jumlah anak dalam pertemuan kedua ini 12 anak yang terdiri dari 2 laki-laki
dan 10 perempuan. Adapun proses kegiatan pembelajaran yang dapat kita
lihat dalam peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan
media bahan alam dengan uraian sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu biji jagung kering,
kartu angka (dari daun), dan gambar pohon jagung selain itu menyediakan
alat seperti gelas plastik.
b. Ketika semua anak masuk dalam kelas guru membagi 3 kelompok, tiap
kelompok 4 anak kemudian guru menjelaskan tema dan memberikan
contoh kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu
anak menyebut bilangan 1-20 atau lebih di tempat duduknya secara
bergantian, kedua membilang biji jagung kering dengan memasukannya ke
dalam gelas sebanyak 10 atau lebih, ketiga mengurutkan kartu bilangan 1-
20 atau lebih, dan keempat menghubungkan kartu bilangan dengan biji
jagung kering sebanyak 10 atau lebih.
c. Kemudian guru membagi jagung kering ke setiap anak lebih dari 10,
setelah itu peneliti dan guru mendatangi setiap meja kemudian anak mulai
menyebut bilangan sampai 20 atau lebih secara bergantian dengan
temannya. Setelah semua anak selesai guru melanjutkan kegiatan
berikutnya yaitu, membilang biji jagung kering ke dalam gelas secara
40
bergantian sebanyak 10 atau lebih, kumudian lanjut kegiatan mengurutkan
kartu bilangan 1-20 atau lebih, kegiatan tersebut tetap dilakukan di atas
meja anak secara bergantian, sampai kegiatan terakhir yaitu
menghubungkan bilangan dengan jagung kering sebanyak 10 atau lebih,
secara bergantian.
d. Peneliti berkeliling mengikuti guru sambil menilai anak.
e. Peneliti dan guru menghargai kegiatan yang anak lakukan dengan cara
bertepuk tangan dan memberikan bintang kepada anak sebagai reward
sehingga anak akan lebih termotivasi.
Setelah kegiatan selesai anak di arahkan untuk merapikan bahan dan
alat yang sudah digunakan, selanjutnya anak baca syair cuci tangan kemudian
anak diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah cuci tangan anak diarahkan
membaca doa sebelum makan, setelah baca doa anak di arahkan untuk
mengeluarkan bekal masing-masing dan makan. Setelah selesai makan anak
berdoa kemudian dipersilahkan untuk istirahat sambil bermain di dalam
maupun di luar ruangan. Setelah jam istirahat selesai anak semua masuk kelas
kemudian guru akan menanyakan kembali tentang kegiatan yang dialakukan
tadi, kemudian guru memberikan arahan dan baca doa setelah jam pulang
anak di persilahkan untuk pulang.
41
3. Kegiatan Siklus I Pertemuan Ketiga
Kegiatan siklus I pertemuan ketiga ini dilakukan pada hari rabu tanggal
23 oktober 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema Bawang . Jumlah anak
dalam pertemuan ketiga ini 12 anak yang terdiri dari 2 laki-laki dan 10
perempuan. adapun proses kegiatan pembelajaran yang dapat kita lihat dalam
peningkatan kemampuan mengenal konsep bilangan dengan media bahan
alam dengan uraian sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu bawang merah, kartu
angka (dari daun), dan gambar bawang putih dan bawang merah selain itu
menyediakan alat seperti gelas plastik.
b. Ketika semua anak masuk dalam kelas guru guru membagi 3 kelompok
tiap kelompok 4 anak kemudian guru menjelaskan tema dan memberikan
contoh kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu
anak menyebut bilangan 1-20 atau lebih di tempat duduknya secara
bergantian, kedua membilang bawang merah sebanyak 10 atau lebih
dengan memasukannya ke dalam gelas, ketiga mengurutkan kartu bilangan
1-20 atau lebih. Dan menghubungkan kartu bilangan dengan bawang
merah sebanyak 10 atau lebih.
c. Kemudian guru membagi bawang merah ke setiap anak lebih dari 10,
setelah itu peneliti dan guru mendatangi setiap meja kemudian anak mulai
menyebut bilangan sampai 20 atu lebih secara bergantian dengan
temannya setelah semua anak selesai. Guru melanjutkan kegiatan
berikutnya yaitu, membilang bawang merah ke dalam gelas sebanyak 10
42
atau lebih secara bergantian, kumudian lanjut kegiatan kartu mengurutkan
bilangan 1-20 atau lebih, kegiatan tersebut tetap dilakukan di atas meja
anak secara bergantian, sampai kegiatan terakhir yaitu menghubungkan
kartu bilangan dengan bawang merah sebanyak 10 atau lebih secara
bergantian.
d. Peneliti berkeliling mengikuti guru sambil menilai anak.
e. Peneliti dan guru menghargai kegiatan yang anak lakukan dengan cara
bertepuk tangan dan memberikan bintang kepada anak sebagai reward
sehingga anak akan lebih termotivasi.
Setelah kegiatan selesai anak di arahkan untuk merapikan bahan dan
alat yang sudah digunakan, selanjutnya anak baca syair cuci tangan kemudian
anak diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah cuci tangan anak diarahkan
membaca doa sebelum makan, setelah baca doa anak di arahkan untuk
mengeluarkan bekal masing-masing dan makan. Setelah selesai makan anak
berdoa kemudian dipersilahkan untuk istirahat sambil bermain di dalam
maupun di luar ruangan. Setelah jam istirahat selesai anak semua masuk kelas
kemudian guru akan menanyakan kembali tentang kegiatan yang dialakukan
tadi, kemudian guru memberikan arahan dan baca doa setelah jam pulang
anak di persilahkan untuk pulang.
43
c. Observasi siklus I
Siklus I telah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan RPPH yang telah
dibuat. Pada akhir setiap pembelajaran peneliti dan guru mengadakan diskusi
untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran pada hari ini. Kegiatan hari ini
menunjukkan bahwa anak-anak antusias mengikuti pembelajaran dengan media
bahan alam namun masih ada anak yang tidak sabar untuk melakukan kegitan
sehingga anak berebutan.
1. Anak mendengarkan penjelasan guru.
Pada pertemuan pertama anak mulai antusias saat guru menjelaskan
tentang kegiatan yang akan di lakukan dengan menggunakan media bahan
alam (biji kacang merah) namun masih ada beberapa anak yang masih
kebingungan saat melakukan kegiatan. Pertemuan kedua, anak juga msih
antusias untuk mendengarkan tentang media apa yang akan di gunakan.
Namun pada pertemuan ketiga anak sudah mulai bosan dengan kegiatnyya
sehingga ada beberapa anak kurang fokus dalam melakukan kegiatan.
2. Keaktifan anak dalam unjuk kerja kegiatan
Pada pertemuan pertama, anak masih belum benar-benar bisa memahami
apa yang diperintahkan oleh guru. Terdapat beberapa anak yang bingung
ketika di suruh menghubungkan antara bilangan dengan biji kacang merah,
terdapat pula anak yang masih bingung dalam kegiatan mengurutkan kartu
bilangan. Pada pertemuan selanjutnya, anak sudah mulai memahami,
namun terdapat beberapa anak yang masih butuh bimbingan guru agar
44
dapat mengurutkan lambang bilangan dan menghubungkan antara
bilangan dengan bahan alam (bawang merah, biji jagung keing, dan
bawang merah).
4. Ketertarikan anak dalam pembelajran menggunakan media bahan alam.
Pada saat pelaksanaan tindakan, anak sangat tertarik untuk
melaksanakan kegiatan, saat melakukan kegiatan anak belomba-lomba untuk
melakukan kegiatan, sehingga ada beberapa anak yang berebutan untuk
melaaksanakan kegiatan.
d. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan
mengenal konsep bilangan dengan media bahan alam di dalam kelompok B.
Unsur yang diamati dalam Pelaksanaan Siklus I dari pertemuan pertama sampai
dengan pertemuan ketiga adalah kemampuan menyebut bilangan 1-20 atau lebih,
membilang bahan alam (biji kacang merah, biji jagung kering, dan bawang)
sebanyak 10 atau lebih, mengurutkan kartu bilangan 1-20 atau lebih, dan
menghubungkan kartu bilangan dengan bahan alam (biji kacang merah, biji
jagung kering, dan bawang) sebanyak 10 atau lebih. Dengan menggunakan data
dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, maka peneliti dan guru mampu
melihat kemampuan masing-masing anak melalui kegiatan yang dilakukan pada
setiap pelaksanaan penelitian yang telah sesuai dengan rencana. Hasil observasi
digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan kemampuan mengenal konsep
bilangan anak.
45
Tabel 4.3 Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan
Siklus I
No. Nama Anak
Skor Pencapaian mengenal Konsep
Bilangan anak
Jumlah Persentase Kriteria
I II III 1. Muh.
Fatir irawan
6 9 10 25 52,08% Berkembang Sesuai
Harapan 2. Reyndra
wahyudi 6 9 10 25 52,08% Berkembang
Sesuai Harapan
3. Aisyah ayadia inarah
4 4 5 13 27,08% Mulai Berkembang
4. Aisyah nur
andini
9 10 11 30 62,50% Berkembang Sesuai
Harapan 5. nur alifah 4 4 5 13 27,08% Mulai
Berkembang 6. Bilqis
rahayu 7 8 9 24 50% Mulai
Berkembang 7. Nahda 9 10 11 30 62,50% Berkembang
Sesuai Harapan
8. Najhwa 6 7 8 21 43,75% Mulai Berkembang
9. Nur syapiah
5 7 8 20 41,67% Mulai Berkembang
10. Sekar 10 11 11 32 66,67% Berkembang Sesuai
Harapan 11. Thalita
Humairah 9 10 11 30 62,50% Berkembang
Sesuai Haarapan
12. Zahra Almaira
7 10 11 28 58,33% Berkembang Sesuai
Harapan Rata-rata kemampuan Mengenal Konsep
Bilangan anak 51% Berkembang
Sesuai Harapan
46
Dari tabel hasil observasi kreatifitas anak siklus I di atas dapat diperjelas
melalui tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep
Bilangan Siklus I
No. Kriteria Jumlah Anak Persentase 1. Belum Berkembang 0 0% 2. Mulai Berkembang 5 41,67% 3. Berkembang Sesuai
Harapan 7 58,33%
4. Berkembang Sesuai Harapan
0 0%
Dari hasil rekapitulasi pada siklus I kriteria mulai berkembang terdapat 5
anak dengan persentase 41,67%. Aisyah ayadia inarah dan nur alifah masing-
masing memiliki skor 13 karena pada saat kegiatan berlangsung mereka masih
kebingungan dalam menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru dan
pada akhirnya tidak bisa, belum mampu dalam hal membilang dengan
menggunakan bahan alam (kacang merah, jagung kering, dan bawang) 1-10
walaupun dengan bantuan guru, belum mampu mengurutkan kartu bilangan 1-20
walaupun dengan bantuan guru, dan belum mampu menghubungkan kartu
bilangan dengan bahan alam (biji kacang merah, jagung kering dan bawang
merah) sampai 10 walaupun dengan bantuan guru. Perlu adanya pendamping
khusus agar bisa melakukan kegiatan dengan benar. Bilqis memiliki skor 24
karena bilqis belum mampu menyebut bilangan 1-20 hanya sampai 15 walaupun
dengan bantuan guru, belum mampu membilang bahan alam (biji kacang merah,
jagung kering dan bawang merah) 1-10 hanya sampai 7 walaupun dengan bantuan
47
guru, belum mampu mengurutkan kartu bilanga 1-20 hanya sampai 15 walaupun
dengan bantuan guru, dan belum mampu menghubungkan kartu bilangan dengan
bahan alam (biji kacang merah, jagung kering dan bawang merah) sampai 10
hanya sampai 8 walaupun dengan bantuan guru. Najwa memperoleh skor 21 dan
Nur syafia memperoleh skor 20 kedua anak tersebut hanya beda 1 angka. Karena
najwa belum mampu menyebut bilangan 1-20 hanya sampai 13 walaupun dengan
bantuan guru, belum mampu membilang bahan alam (biji kacang merah, jagung
kering dan bawang merah) 1- 10 hanya sampai 7 walaupun dengan bantuan guru,
belum mampu mengurutkan kartu bilangan 1-20 hanya sampai 13 walaupun
dengan bantuan guru, dan belum mampu menghubungkan kartu bilangan dengan
bahan alam (biji kacang merah, jagung kering dan bawang merah) 1-10 hnya
sampai 8 walaupun dengan bantuan guru. Nur syafiah memiliki skor 20 Karena
nur syafiah belum mampu menyebut bilangan 1-20 hanya sampai 12 walaupun
dengan bantuan guru, belum mampu membilang bahan alam (biji kacang merah,
jagung kering dan bawang merah) 1- 10 hanya sampai 6 walaupun dengan
bantuan guru, belum mampu mengurutkan kartu bilangan 1-20 hanya sampai 11
belum bisa membedakan angka 6 dan 9 walaupun dengan bantuan guru, dan
belum mampu menghubungkan kartu bilangan dengan bahan alam (biji kacang
merah, jagung kering dan bawang merah) 1-10 hanya sampai 7 walaupun dengan
bantuan guru. Kriteria berkembang sesuai harapan terdapat 7 anak dengan
persentase 58,33%. Ke 7 anak tersebut sudah mampu menyebut bilangan 1-20
tanpa bantuan guru, sudah mampu membilang bahan alam (biji kacang merah,
jagung kering dan bawang merah) 1- 10 tanpa bantuan guru, sudah mampu
48
mengurutkan kartu bilangan 1-20 tanpa bantuan guru, dan sudah mampu
menghubungkan kartu bilangan dengan bahan alam (biji kacang merah, jagung
kering dan bawang merah) 1-10 tanpa bantuan guru.
Hasil tindakan pada siklus I meningkat menjadi kriteria mulai berkembang
sebesar 41,67% dan criteria berkembang sesuai harapan sebesar 58,33%. Jadi
kemampuan mengenal konsep bilangan anak pada siklus meningkat menjadi 51%
sehingga meningkat pada kriteria berkembang sesuai harapan.
e. Refleksi siklus 1
Kegiatan refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan peneliti
setelah melakukan kegiatan mengenal konsep bilangan. Kegiatan refleksi
dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kekurang pada siklus
sebelumnya dengan harapan, dapat memberikan perubahan yang lebih baik dalam
melakukan siklus selanjutnya. Siklus I mengenal konsep bilangan menggunakan
media bahan alam sangat menarik untuk anak. Anak-anak antusias mencoba untuk
melaksanakan perintah dari guru.
Kemampuan mengenal konsep bilangan memang sudah mengalami
peningkatan, namun peningkatan yang terjadi belum mampu mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dengan demikian, peneliti dan
guru kelas mengidentifikasi beberapa kendala saat pelaksanaan tindakan siklus 1,
antara lain:
1. Kondisi yang kurang kondusif karena anak harus antri satu-satu untuk
melakukan kegiatan.
49
2. Anak masih kesulitan dalam mengenal bilangan yang hampir sama
seperti 6 dan 9.
3. Anak kurang konsentrasi dan masih ada beberapa anak yang kurang
termotivasi untuk dalam melakukan kegiatan.
Bedasarkan permasalahan yang ditemui pada siklus I, maka peneliti
mencari solusi dari permasalahan tersebut. Solusi ini di harapkan dapat
mengatasi permasalahan yang ada, sehingga kemampuan mengenal konsep
bilangan pada siklus berikutnya dapat meningkat lagi hingga mencapai
indikator keberhasilan dalam penelitian in. Berikut ini solusi yang akan
diterapkan pada saat tindakan, diantaranya:
1. Guru memperbanyak bahan yang akan digunakan dalam kegiatan.
2. Guru memberi penjelasan kepada anak-anak tetang simbol bilangan yang
hampir samadan melakukan pendampingan terhadap pada anak yang
belum bisa membedakan simbol bilangan.
3. Guru memberikan penjelasan secara detail pada saat anak tenang dan
fokus untuk memotivasi anak agar mau berkegiatan dengan lebih
semangat di buat seperti games. Dengan cara seperti games ini
diharapkan anak memiliki rasa untuk berkompetisi dan segera
menyelesaikan tugasnya.
50
4. Penelitian Tindakan siklus II
Berdasarkan hasil refleksi siklus I dapat diajukan sebuah hipotesis
tindakan siklus II sebagai berikut “melalui kegiatan berbentuk games dalam
melakukan kegiatan, di tambah medianya, dan penjelasannya yang lebih detail di
harapkan dapat meningktkan kemampuan mengenal konsep bilangan TK Bunda
Yani sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
a. Perencanaan Siklus II
Pelaksanaan penelitian siklus I telah sesuai dan memperoleh data
kemampuan yang meningkat namun belum sesuai kriteria keberhasilan yang
diharapkan, maka peneliti berlajut pada Siklus II. Dalam pelaksanaan penelitian
ini setiap siklus dilakukan dalam 3 pertemuan. Berikut ini disampaikan tahap
perencanaan pada siklus II antara lain:
1. Melakukan koordinasi dengan guru kelas untuk melaksanakan tindakan
dengan menentukan tema dan Sub Tema yang akan dilakukan dan
tindakan apa yang harus dirubah agar dapat mencapai kriteria yang
tentukan.
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajran harian (RPPH) yang akan
digunakan dalam penelitian bersama dengan guru kelas.
3. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data
selama penelitian.
4. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
tindakan penlitian.
51
b. Pelaksanaan Siklus II
1. Kegiatan Siklus II Pertemuan Pertama
Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari
senin 28 oktober 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema buah Pisang. Pada
pertemuan pertama ini jumlah anak yang mengikuti kegiatan yaitu 12 anak
yang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Dalam
melaksanakan kegiatan mengenal konsep bilangan sedikit berbeda dengan
siklus I, pada siklus I anak melakukan kegiatan dengan cara satu-persatu
berbeda pada siklus II dilaksanakan dengan kegiatan games. adapun proses
kegiatan pembelajaran yang dapat kita lihat dalam peningkatan kemampuan
mengenal konsep bilangan dengan media bahan alam dengan uraian sebagai
berikut.
a. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu buah pisang, kartu
bilangan (dari daun), dan gambar pohon pisang.
b. Ketika semua anak masuk dalam kelas, guru membagi anak menjadi 3
kelompok tiap kelompok 4 anak. Kemudian guru menjelaskan tema hari
ini dan memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang
akan dilakukan yaitu dengan cara semua anak maju kedepan kemudian
berbaris depan untuk menyebut bilangan 1-20 atau lebih dengan cara
bergantian, kedua berlomba membilang buah pisang dengan cara
dipindahkan ke meja yang lain sebanyak 10, ketiga mengurutkan kartu
bilangan yang telah disediakan di ats meja sebanyak 20 atau lebih.
Keempat menghubungkan kartu bilangan dengan buah pisang dengan cara
52
dua akan berlomba mengambil buah pisang sebanyak kartu dan
memindahkannya ke meja yang telah disediakan kartu bilangan.
c. Kemudian guru mengarahkan semua anak berbaris di depan untuk
menyebut bilangan 1-20 atau lebih dengan cara bergantian. Kedua yaitu 2
anak maju kedepan untuk berlomba membilang buah pisang dengan cara
dipindahkan ke meja yang lain sebanyak 10 secara bergantian dengan
temannya sampai selesai, kegiatan ketiga yaitu dua anak maju kedepan
untuk mengurutkan kartu bilangan yang telah di sediakan di ats meja
sebanyak 20 atau lebih. Kegiatan keempat yaitu dua anak maju kedepan
menghubungkan kartu bilangan dengan buah pisang yang sudah
disediakan di atas meja sebnyak 10 atau lebih.
d. Saat melakukan kegiatan guru tugasnya mengarahkan sedangkan peneliti
menilai setiap kegiatan.
e. Peneliti dan guru menghargai kegiatan yang anak lakukan dengan cara
bertepuk tangan dan memberikan bintang kepada anak sebagai reward
sehingga anak akan lebih termotivasi.
Setelah kegiatan selesai anak di arahkan untuk merapikan bahan dan
alat yang sudah digunakan, selanjutnya anak baca syair cuci tangan kemudian
anak diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah cuci tangan anak diarahkan
membaca doa sebelum makan, setelah baca doa anak di arahkan untuk
mengeluarkan bekal masing-masing dan makan. Setelah selesai makan anak
berdoa kemudian dipersilahkan untuk istirahat sambil bermain di dalam
maupun di luar ruangan. Setelah jam istirahat selesai anak semua masuk kelas
53
kemudian guru akan menanyakan kembali tentang kegiatan yang dialakukan
tadi, kemudian guru memberikan arahan dan baca doa setelah jam pulang
anak di persilahkan untuk pulang.
2. Kegiatan Siklus II Pertemuan kedua
Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari rabu
30 oktober 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema daun. Pada pertemuan
pertama ini kedua anak yang mengikuti kegiatan yaitu 12 anak yang terdiri
dari 2 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Dalam melaksanakan kegiatan
mengenal konsep bilangan pertemuan kedua ini masih sama dengan
pertemuan pertama yaitu dengan menggunakan sistem games. adapun proses
kegiatan pembelajaran yang dapat kita lihat dalam peningkatan kemampuan
mengenal konsep bilangan dengan media bahan alam (daun) dengan uraian
sebagai berikut.
a. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu daun (tanaman paku),
daun mangga dan kartu bilangan (dari daun pisang).
b. Ketika semua anak masuk dalam kelas guru membagi anak menjadi 3
kelompok tiap kelompok 4 anak, kemudian guru menjelaskan tema hari ini
dan memberikan contoh kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan yang
akan dilakukan yaitu dengan cara semua anak maju kedepan kemudian
berbaris untuk menyebut bilangan 1-20 atau lebih dengan cara bergantian,
kedua berlomba membilang daun (tanaman paku) dengan cara memetik
daun (tanaman paku) dari tangkainya sebanyak 10 lebih, ketiga
mengurutkan kartu bilangan yang telah di sediakan di atas meja sebanyak
54
20 atau lebih. Keempat menghubungkan kartu bilangan dengan daun
dengan cara dua anak berlomba mengambil daun sebanyak jumlah kartu
dan memindahkannya ke meja yang telah disediakan kartu bilangan.
c. Guru mengarahkan semua anak maju kedepan untuk berbaris kemudian
menyebut bilangan 1-20 atau lebih dengan cara bergantian. Kegiatan
kedua yaitu 2 anak maju kedepan berlomba memetik daun tanaman paku
dari tangkainya sebanyak 10 atau lebih dengan cara menghitung daun yang
telah dipetik dilakukan secara bergantian dengan temannya sampai
kegiatan selesai. Kegiatan ketiga yaitu 2 anak berlomba mengurutkan kartu
bilangan yang telah di sediakan di ats meja sebanyak 20 atau lebih dan
melakukannya secara bergantian. kegiatan keempat yaitu 2 anak berlomba
menghubungkan kartu bilangan dengan daun, terlebih dahulu guru
menanyakan jumlah yang tertera di kartu bilangan kepada anak kemudian
2 anak berlomba mengambil daun mangga di meja yang satu dan
memindahkannya ke meja yang lain, yang telah disediakan kartu dan anak
mengambil daun mangga sebanyak jumlah kartu.
d. Saat melakukan kegiatan guru tugasnya mengarahkan sedangkan peneliti
menilai setiap kegiatan.
e. Peneliti dan guru menghargai kegiatan yang anak lakukan dengan cara
bertepuk tangan dan memberikan bintang kepada anak sebagai reward
sehingga anak akan lebih termotivasi.
55
Setelah kegiatan selesai anak di arahkan untuk merapikan bahan dan
alat yang sudah digunakan, selanjutnya anak baca syair cuci tangan kemudian
anak diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah cuci tangan anak diarahkan
membaca doa sebelum makan, setelah baca doa anak di arahkan untuk
mengeluarkan bekal masing-masing dan makan. Setelah selesai makan anak
berdoa kemudian dipersilahkan untuk istirahat sambil bermain di dalam
maupun di luar ruangan. Setelah jam istirahat selesai anak semua masuk kelas
kemudian guru akan menanyakan kembali tentang kegiatan yang dialakukan
tadi, kemudian guru memberikan arahan dan baca doa setelah jam pulang
anak di persilahkan untuk pulang.
3. Kegiatan Siklus II Pertemuan Ketiga
Pelaksanaan siklus II pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari rabu
1 november 2019 dengan tema Lingkungan Sub Tema batu kerikil. Pada
pertemuan ketiga ini anak yang mengikuti kegiatan yaitu 12 anak yang terdiri
dari 2 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Dalam melaksanakan kegiatan
mengenal konsep bilangan pertemuan ketiga ini masih sama dengan
pertemuan pertama yaitu dengan menggunakan sistem games. adapun proses
kegiatan pembelajaran yang dapat kita lihat dalam peningkatan kemampuan
mengenal konsep bilangan dengan media bahan alam dengan uraian sebagai
berikut.
a. Guru menyiapkan bahan yang akan digunakan yaitu buah pisang, kartu
bilangan (dari daun), dan gambar pohon pisang.
56
b. Ketika semua anak masuk dalam kelas guru membagi anak menjadi 3
kelompok tiap kelompok 4 anak. Terlebih dahulu guru bercakap-cakap
tentang lingkungan kemudian memberikan contoh kegiatan yang akan
dilakukan. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu dengan cara semua anak
maju kedepan kemudian berbaris depan untuk menyebut bilangan 1-20
atau lebih dengan cara bergantia, kedua berlomba membilang batu kerikil
dengan cara memasukkan batu kerikil ke dalam gelas sebanyak 10 atau
lebih, ketiga mengurutkan kartu bilangan 1-20 atau lebih, dengan cara
mengambil kartu bilangan di meja yang satu dan memindahkannya kemeja
lain. Dan keempat menghubungkan kartu bilangan dengan batu kerikil
dengan cara dua anak berlomba mengambil batu kerikil sebanyak jumlah
kartu dan memindahkannya ke meja yang telah disediakan kartu bilangan.
c. Kemudian guru mengarahkan semua anak berbaris di depan untuk
menyebut bilangan 1-20 atau lebih dengan cara bergantian. Kegiatan
kedua, 2 anak maju kedepan untuk berlomba membilang batu kerikil
dengan cara memasukkan batu kerikil ke dalam gelas sebanyak 10 atau
lebih dengan bergantian dengan temanny. Kegiatan ketiga yaitu dua anak
maju kedepan untuk mengurutkan bilangan 1-20 atau lebih dengan
menggunakan kartu bilangan dengan cara mengambil kartu bilangan di
meja yang satu dan memindahkannya kemeja lain dengan cara bergantian
dengan temannya. Kegiatan keempat yaitu dua anak maju kedepan
menghubungkan kartu bilangan dengan batu kerikil yang telah di sediakan
di atas meja sebanyak 10 atau lebih.
57
d. Saat melakukan kegiatan guru tugasnya mengarahkan sedangkan peneliti
menilai setiap kegiatan.
e. Peneliti dan guru menghargai kegiatan yang anak lakukan dengan cara
bertepuk tangan dan memberikan bintang kepada anak sebagai reward
sehingga anak akan lebih termotivasi.
Setelah kegiatan selesai anak di arahkan untuk merapikan bahan dan
alat yang sudah digunakan, selanjutnya anak baca syair cuci tangan kemudian
anak diarahkan untuk mencuci tangan. Setelah cuci tangan anak diarahkan
membaca doa sebelum makan, setelah baca doa anak di arahkan untuk
mengeluarkan bekal masing-masing dan makan. Setelah selesai makan anak
berdoa kemudian dipersilahkan untuk istirahat sambil bermain di dalam
maupun di luar ruangan. Setelah jam istirahat selesai anak semua masuk kelas
kemudian guru akan menanyakan kembali tentang kegiatan yang dialakukan
tadi, kemudian guru memberikan arahan dan baca doa setelah jam pulang
anak di persilahkan untuk pulang.
c. Observasi siklus II
Bedarkan pelaksanaan tersebut, peneliti beserta guru kelas melaksnakan
observasi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari hasil pengamatan yang
telah dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kelas terhadap pelaksanaan
tindakan siklus II, di perolh hasil :
1. Anak mendengarkan penjelasan guru
Anak semakin antusias saat guru menjelaskan media yang akan digunakan
dan memvariasikan kegiatannya dengan cara berlomba.
58
2. Keaktifan anak dalam dalam unjuk kerja kegiatan
Pada pelaksanaan tindakan siklus II, keaktifan anak mengalami
peningkatan. Anak-anak sudah mampu untuk membandingkan bilangan
yang hampir sama dan sudah bisa mengurutkan kartu bilangan.
3. Ketertarikan anak dalam pembelajaran
Anak-anak sangat tertarik untuk melaksanakan kegiatan. Namun meskipun
sangat tertarik dan antusias, sudah tidak ada lagi anak yang berebut untuk
melakukan kegiatan. Anak sudah mulai di atur dan mengendalikan dirinya
agar tidak berebut dengan temannya.
d. Hasil Siklus II
Hasil pengamatan aktifitas anak dalam mengeikuti kegiatan mengenal
konsep bilangan dengan media bahan alam menunjukkan adanya peningkatan
unsur yang diamati dalam pelaksanaan siklus II masih sama dengan siklus I dari
pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga adalah kemampuan menyebut
bilangan 1-20 atau lebih, membilang bahan alam (buah pisang, daun, dan batu
kerikil) sebanyak 10 atau lebih, mengurukan kartu bilangan 1-20 atau lebih , dan
menghubungkan kartu bilangan dengan bahan alam (buah pisang, daun dan batu
kerikil) sebanyak 10 atau lebih.
59
Hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan pada siklus II
ditampilkan dalam tabel tersebut:
No. Nama Anak
Skor Pencapaian mengenal Konsep
Bilangan anak
Jumlah Persentase Kriteria
I II III 1. Muh.
Fatir irawan
13 14 15 42 87,5% Berkembang Sangat Baik
2. Reyndra wahyudi
13 13 14 40 83,33% Berkembang Sangat Baik
3. Aisyah ayadia inarah
10 12 12 24 50% Mulai Berkembang
4. Aisyah nur
andini
15 16 16 47 98% Berkembang Sangat Baik
5. nur alifah 10 12 13 35 73% Berkembang Sesuai Hrapan
6. Bilqis rahayu
12 13 14 39 81,25% Berkembang Sangat Baik
7. Nahda 15 16 16 47 98% Berkembang Sangat Baik
8. Najhwa 12 13 13 38 79% Berkembang Sangat Baik
9. Nur syapiah
12 12 13 37 77% Berkembang Sangat Baik
10. Sekar 14 16 16 46 96% Berkembang Sangat Baik
11. Thalita Humairah
13 16 16 45 94% Berkembang Sangat Baik
12. Zahra Almaira
12 13 15 40 83,33% Berkembang Sangat Baik
Rata-rata kemampuan Mengenal Konsep Bilangan anak
83% Berkembang Sangat Baik
Dari tabel hasil hasil observasi kemampuan mengenal konsep bilangan
anak siklus II diatas dapat diperjelas melalui tabel dibawah ini:
60
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Mengenal Konsep
Biangangan Siklus II
No. Kriteria Jumlah Anak Persentase 1. Belum Berkembang 0 0% 2. Mulai Berkembang 1 8,33% 3. Berkembang Sessuai
Harapan 1 8,33%
4. Berkembang Sangat Baik 10 83,33%
Dari tabel rekapitulasi data kemampuan mengenal konsep bilangan siklus
II di atas dapat di peroleh keterangan bahwa anak yang memilki kriteria mulai
berkembang terdapat 1 anak dengan persentase 8,33%. Aisyah ayadia inarah
memperoleh skor 24 karena aisyah ayadiaya inarah belum bisa menyebut bilangan
1-20 walaupun dengan bantuan guru, belum mampu membilang bahan alam (buah
pisang, daun, dan batu krikil) 1-10 walaupun dengan bantuan guru, belum mampu
mengurutkan kartu bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru, dan belum
mampu menghubungkan kartu bilangan dengan bahan alam (buah pisang, daun,
dan batu krikil)sampai 10 walaupun dengan bantuan guru, pada kriteria
berkembang sesuai harapan terdapat 1 anak dengan persentase 8,33%. Nur alifah
memperoleh skor 35 karena nur alifah sudah mampu menyebut bilangan 1-20
tanpa bantuan guru, sudah mampu membilang bahan alam (buah pisang, daun,
dan batu krikil) 1-10 tanpa bantuan guru, sudah mampu mengurutkan kartu
bilangan 1-20 tanpa bantuan guru, dan sudah mampu menghubungkan kartu
bilangan dengan bahan alam (buah pisang, daun, dan batu krikil) sampai 10 tanpa
bantuan guru. Pada kriteria berkembang sangat baik terdapat 10 anak dengan
persentase 83,33% . Ke 10 anak tersebut sudah mampu menyebut bilangan lebih
61
dari 20 tanpa bantuan guru, sudah mampu membilang bahan alam (buah pisang,
daun, dan batu krikil) lebih dari 10 tanpa bantuan guru, sudah mampu
mengurutkan kartu bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru, dan sudah mampu
menghubungkan kartu bilangan dengan bahan alam (buah pisang, daun, dan batu
krikil) lebih dari 10 tanpa bantuan guru.
Hasil tindakan pada siklus II meningkat, kriteri mulai berkembang 8,33%,
kriteria berkembang sesuai harapan meningkat menjadi 8,33%, pada kriteria
berkembang sangat baik meningkat menjadi 83,33%. Jadi pada siklus II
kemampuan mengenal konsep bilangan anak meningkat menjadi 83% dengan
kriteria sangat baik.
e. Refleksi Siklus II
Setelah dilaksanakan tindakan menyebut bilangan 1-20 atau lebih,
membilang bahan alam(buah pisang, daun, dan batu kerikil) sebanyak 10 atau
lebih, mengurutkan kartu bilangan 1-20 atau lebih, dan menghubungkan kartu
bilangan dengan bahan bahan alam (buah oisang, daun, dan batu kerikil) sebanyak
10 atau lebih. Pada siklus II dapat dikethui kemampuan mengenal konsep
bilangan telah mencapai kriteria berkembang sangat baik namun masih adan satu
anak yang masuk kriteria mulai berkembang, dan satu anak masuk criteria
berkembang sesuai harapan. Adapun hasil peningkatan kemampuan mengenal
konsep bilangan berdasarkan hasil observasi pratidakan, sikus I, dan siklus II
dapat dilihat pda tabel berikut:
62
Rekapitulasi kemampuan mengenal konsep bilangan pratindakan, siklus I,
dan siklus II dia atas dapat dierjelas melalui tabel berikut:
Tabel 4,7 Rekapitulasi Data Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II
No. Kriteria Pratindakan Siklus I Siklus II Jumlah
menghitung di atas sepuluh, menuliskan angka, memasangkan angka, serta
membandingkan angka.
Salah satu media yang dapat merangsang kemampuan mengenal konsep
bilangan anak yaitu media bahan alam. Bahan alam bahan atau material yang ada
di alam sekitar. Bahan alam terdapat di alam dan ditemukan di tanah atau bagian
dari hewan atau tumbuhan (dalam Fauziah 2013:25) Penggunaan bahan alam
memiliki banyak kegunaan dan manfaat dalam pembelajaran, karena setiap bahan
atau material yang digunakan dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak
khususnya kemampuan menghitung anak.
Melalui alat dan bahan yang digunakan berupa bahan alam, yang dapat
meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak. Bahan yang aman
dan bahan yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari anak. Sehingga
pembelajarannya berkesan bagi anak.
Kemampuan mengenal konsep bilangan anak meningkat apabila mencapai
empat aspek kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu menyebut bilangan 1-
20, membilangan benda-benda 1-10, mengurutkan bilangan 1-20, dan
menghubungkan bilangan dengan benda 1-10.
Berdasarkan data penelitian yang didapatkan dari lapangan dapat diketahui
bahwa kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan dari setiap tahapan
siklus mengalami peningkatan. Hasil tersebut menegaskan bahwa media bahan
alam dapat membantu anak-anak dalam mengenal konsep bilangan.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan media bahan alam dapat memotivasi
anak untuk belajar tentang bilangan dan kemampuan mengenal konsep bilangan
anak kelompok B TK Bunda Yani Makassar mampu ditingkatkan dengan media
bahan alam. Peningkatan yang terjadi dapat dilihat dari hasil penelitian pada
setiap tahap dilaksanakan oleh peneliti yaitu tahap Pra Tindakan, tahap Siklus I,
dan tahap Siklus II. Penelitian pada siklus I dilaksanakan dengan cara anak
mencoba mengenal konsep bilangan dengan menggunakan media bahan alam
dengan membuat kartu bilangan dengan media bahan alam, dan lainnya seperti
buah-buahan, biji-bijian, dedaunan, dan batu-batuan, kegiatannya dilakukan
secara bergantian. Pada kegiatan siklus II peneliti dan guru merubah mengenal
konsep bilangan dengan berkompetisi anak sangat termotivasi untuk belajar
mengenal konsep bilangan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan mengenal
konsep bilangan anak kelompok B TK Bunda Yani dapat ditingkatkan melalui
media bahan alam.
66
B. Saran
Bedasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru dapat memberikan program pengembangan kemampuan mengenal
konsep bilangan dengan menggunakan media bahan alam yang bisa di
jadikan kartu bilangan dan media bahan alam lainnya seperti biji-bijian,
dedaunan, dan batu-batuan.
2. Bagi anak
Sebagai media untuk meningkatan kemampuan mengenal konsep
bilangan anak.
3. Bagi Sekolah
Sekolah perlu menambah beberapa sumber kegiatan yang menarik untuk
anak dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan mislnya : menyediakan
buku-buku kumpulan permainan anak, sehingga metode pembelajaran
yang ada dapat lebih bervariatif.
67
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media Fauziah Nadia. Penggunaan Media Bahan Alam Untuk Meningkatkan Kreativitas
Anak. Jurnal Ilmiah (Online). Vol. 8, No.1, (https://s.docworkspace.com/d/AE8tufSwjp024vDyltqmFA di akses 3 September 2019)
FKIP, 2014. Pedoman Penulisan Skripsi, Makassar: Universitas Muhammadiyah
Makassar Kurniandari Anik, 2016. Peningkatan Kemmpuan Mengenal Konsep Bilangan
Dengan Kotak Matematika Kelompok A1 Di TK Aba Margomulyo III, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Paizaluddin&Ermalinda,2012. Penelitian Tindakan KelasI, Bandung:ALFABETA Permendikbud. 2014. Nomor 146 Tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini Ramadhan Nauli Zahro Sarah. 2018. Pengaruh Aktifitas Bermain Menggunakan
Bahan Alam Terhadap Kemampuan Mengklasifikasi Benda Pada Anak Usia 5-6 Tahun, Skripsi, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, Bandar Lampung
Ramaini. 2012. Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui
Permainan Tabung Pintar di TK Negeri Pembina Lubuk Basung. Jurnal Pesona Paud(Online). Vol. 1, No 1, (https://s.docworkspace.com/d/AEcWWFiwjp02gq6m4dqmFA di akses 5 September 2019)
Susanto Ahmad, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Sanjaya Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Ulum Irfatul. 2014. Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Melalui Permainan Memancing Angka Pada Anak Kelompok A Di RA Masyithoh Kalisoka Triwidadi Pajangan Bantul. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pndidikan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Wahyuni Sri Revita. 2018. Efetivitas Media pasir dalam Meningkatkan
Kemampuan Kosep Bilangan Pada Aanak Usia 5-6 Tahun di TK Aisyiyah Bengkalis, Jurnal Pendidikan, (Online) Vol 6, No 1, (https://s.docworkspace.com/d/AKNwjp02otiA4dqmFA di akses 3 September 2019)
- Melestariakan tanaman - Manfaat kacang merah - Menyebut bilangan 1-20 - Membilang kacang merah - Mengurutkan lambang bilangan - Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan biji kacang merah
Materi pembiasan - Bersyukur sebagai ciptaan tuhan
- Mengucapkan salam masuk dalam SOP penyambutan dan penjemputan - Doa sebelum belajar mengenal aturan masuk kedalam SOP pembukaan - Mencuci tangan dan menggosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan sesudah makan
77
Alat dan bahan : Gambar pohon kacang merah, kartu bilangan ( daun pisang), biji kacang merah, gelas mika, kartu bilangan.
A. KEGIATAN PEMBUKA 1. Penerapan SOP pembukaan 2. Berdiskusi tentang macam-macam kacang 3. Berdiskusi tentang manfaat kacang merah 4. Berjalan kesamping pada garis lurus membawa beban diatas kepala 5. Menjelaskan alat dan bahan serta kegiatan yang akan dilaksanakan.
B. KEGIATAN INTI
Anak dibagi menjadi 3 kelompok masing-masing kelompok 4 orang
1. Masing –masing anak menyebut bilangan 1-20 2. Setiap anak maju ke depan untuk membilang biji kacang merah kedalam gelas mika sebanyak 10 yang telah di sediakan
di atas meja. 3. Masing-masing anak mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang) 4. Setiapk anak maju kedepan untuk menghubungkan atau memasangkan bilangan dengan biji kacang merah sebanyak 10.
C. RECALLING 1. Merapikan ala-alat yang telah di gunakan 2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan 3. Bila ada perilaku yang tepat kita diskusikan bersama 4. Menceritakan kegiatan yang telah dilakukan penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. KEGIATAN PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang dilakukan hari ini, dan alat dan bahan apa yang digunakan 3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan 4. Penerapan SOP penutupan.
78
E. RENCANA PENILAIAN 1. Sikap
a. Dapat mensyukuri tanaman kacang-kacangan sebagai ciptaan tuhan b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan a. Dapat menyebut bilangan 1-20 b. Dapat membilang benda-benda 1-10 c. Mengurutkan bilangan 1-20 d. Mengurutkan/memasangkan bilangan dengan beda-benda sampai 10
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas Peneliti
Dra.Muliti M,. M.Pd Salmia Cahyani
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN PADA PRA
TINDAKAN
79
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
20
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
benda sampai 10
Jum
lah
Persentas
e
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Muh.
Fatir
irawan
5 31,25%
2. Reyndra
wahyudi
5 31,25%
3. Aisyah
ayadia
inarah
4 25%
4. Aisyah
nur
andini
8 50%
5. nur alifah 4 25%
6. Bilqis 6 37,5%
80
rahayu
7. Nahda 7 43,75%
8. Najhwa 4 25%
9. Nur
syapiah
4 25%
10. Sekar 8 50%
11. Thalita
Humairah
7 43,75%
12. Zahra
Almaira
7 43,75%
Rata-rat Kemampuan Menegnal Konsep Bilangan Anak 35%
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN
ALAM PADA SIKLUS I PERTEMUAN PERTAMA
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
Jumlah
81
20 benda sampai 10
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Muh.
Fatir
irawan
6
2. Reyndra
wahyudi
6
3. Aisyah
ayadia
inarah
4
4. Aisyah
nur
andini
9
5. nur alifah 4
6. Bilqis
rahayu
7
7. Nahda 9
8. Najhwa 6
82
9. Nur
syapiah
5
10. Sekar 10
11. Thalita
Humairah
9
12. Zahra
Almaira
7
Keterangan :
Menyebut Bilangan 1-20 (Menyebut Bilangan 1-20
1) Anak belum mampu menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu menyebut bilangan kurang dari 20 dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menyebut bilangan 1-20 tanpa bantuan guru..
4) Anak sudah mampu menyebut bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru.
Membilang benda-benda 1-10 (Mampu membilang 1-10 dengan menggunakan biji kacang merah
1) Anak belum mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji kacang merah walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu mampu membilang benda-benda kurang dari 10 dengan menggunakan biji kacang merah dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji kacang merah
83
4) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda lebih dari 10 dengan menggunakan biji kacang merah.
Mengurutkan lambang bilangan 1-20 ( Mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan walaupun dengan bantuan
guru.
2) Anak mampu mengurutkan lambang bilangan kurang dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan.
4) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan lebih dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan.
Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10 (Mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangaan(daun pisang) dengan biji kacang merah sampai 10.
1) Anak belum mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji
kacang merah
2) Anak mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda kurang dari 10 dengan menggunakan biji
kacang merah dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji
kacang merah
4) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda lebih dari10 dengan menggunakan
biji karang merah.
84
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
BAHAN ALAM PADA SIKLUS I PERTEMUAN KEDUA
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
20
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
benda sampai 10
Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Muh.
Fatir
irawan
9
2. Reyndra
wahyudi
9
3. Aisyah
ayadia
inarah
4
4. Aisyah
nur
andini
10
85
5. nur alifah 4
6. Bilqis
rahayu
8
7. Nahda 10
8. Najhwa 7
9. Nur
syapiah
7
10. Sekar 11
11. Thalita
Humairah
10
12. Zahra
Almaira
10
Keterangan :
Menyebut Bilangan 1-20 (Menyebut Bilangan 1-20
1) Anak belum mampu menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu menyebut bilangan kurang dari 20 dengan bantuan guru.
86
3) Anak sudah mampu menyebut bilangan 1-20 tanpa bantuan guru..
4) Anak sudah mampu menyebut bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru.
Membilang benda-benda 1-10 (Mampu membilang 1-10 dengan menggunakan biji jagung kering
1) Anak belum mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji jagung kering walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu mampu membilang benda-benda kuraang dari 10 dengan menggunakan biji jagung kering dengan bantuan
guru.
3) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan kacang merah
4) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda lebih dari 10 dengan menggunakan kacang merah.
Mengurutkan lambang bilangan 1-20 ( Mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan walaupun dengan bantuan
guru.
2) Anak mampu mengurutkan lambang bilangan kurang dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan.
4) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan lebih dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan.
Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10 (Mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangaan(daun pisang) dengan kacang merah sampai 10.
87
1) Anak belum mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji
jagung kering
2) Anak mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda kurang dari 10 dengan menggunakan biji
jagung kering dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan biji
jagung kering
4) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda lebih dari10 dengan menggunakan
biji jagung kering.
88
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN
ALAM SIKLUS I PERTEMUAN KETIGA
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
20
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
benda sampai 10
Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Muh.
Fatir
irawan
10
2. Reyndra
wahyudi
10
3. Aisyah
ayadia
inarah
5
4. Aisyah
nur
andini
11
89
5. nur alifah 5
6. Bilqis
rahayu
9
7. Nahda 11
8. Najhwa 8
9. Nur
syapiah
8
10. Sekar 11
11. Thalita
Humairah
11
12. Zahra
Almaira
11
Keterangan :
Menyebut Bilangan 1-20 (Menyebut Bilangan 1-20 dengan menggunakan media kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu menyebut bilangan kurang dari 20 dengan bantuan guru.
90
3) Anak sudah mampu menyebut bilangan 1-20 tanpa bantuan guru..
4) Anak sudah mampu menyebut bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru.
Membilang benda-benda 1-10 (Mampu membilang 1-10 dengan menggunakan bawang merah
1) Anak belum mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan bawang merah walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu mampu membilang benda-benda kuraang dari 10 dengan menggunakan bawang merah dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan bawang merah
4) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda lebih dari 10 dengan menggunakan bawang merah.
Mengurutkan lambang bilangan 1-20 ( Mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan walaupun dengan bantuan
guru.
2) Anak mampu mengurutkan lambang bilangan kurang dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan.
4) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan lebih dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan.
Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10 (Mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangaan(daun pisang) dengan bawang merah sampai 10.
91
1) Anak belum mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan bawang
merah
2) Anak mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda kurang dari 10 menggunkan bawang merah
dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan bawang
merah
4) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda lebih dari10 dengan mengguna
bawang merah.
92
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN
ALAM SIKLUS II PERTEMUAN PERTAMA
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
20
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
benda sampai 10
Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Muh.
Fatir
irawan
13
2. Reyndra
wahyudi
13
3. Aisyah
ayadia
inarah
7
4. Aisyah
nur
andini
15
93
5. nur alifah 10
6. Bilqis
rahayu
12
7. Nahda 15
8. Najhwa 12
9. Nur
syapiah
12
10. Sekar 14
11. Thalita
Humairah
13
12. Zahra
Almaira
12
Keterangan :
Menyebut Bilangan 1-20 (Menyebut Bilangan 1-20
1) Anak belum mampu menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu menyebut bilangan kurang dari 20 dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menyebut bilangan 1-20 tanpa bantuan guru..
94
4) Anak sudah mampu menyebut bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru.
Membilang benda-benda 1-10 (Mampu membilang 1-10 dengan menggunakan buah pisang
1) Anak belum mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan buah pisang walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu mampu membilang benda-benda kuraang dari 10 dengan menggunakan buah pisang dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan buah pisang
4) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda lebih dari 10 dengan menggunakan buah pisang.
Mengurutkan lambang bilangan 1-20 ( Mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan walaupun dengan bantuan
guru.
2) Anak mampu mengurutkan lambang bilangan kurang dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan.
4) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan lebih dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan.
Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10 (Mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangaan(daun pisang) dengan buah pisang sampai 10.
1) Anak belum mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan buah
pisang
95
2) Anak mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda kurang dengan menggunakan buah pisang
dari 10 dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan buah
pisang merah
4) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda lebih dari10 dengan menggunakan
buah pisang
96
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
BAHAN ALAM SIKLUS II PERTEMUAN KEDUA
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
20
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
benda sampai 10
Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Muh.
Fatir
irawan
14
2. Reyndra
wahyudi
14
3. Aisyah
ayadia
inarah
8
4. Aisyah
nur
andini
16
97
5. nur alifah 16
6. Bilqis
rahayu
13
7. Nahda 16
8. Najhwa 13
9. Nur
syapiah
12
10. Sekar 16
11. Thalita
Humairah
16
12. Zahra Almaira
13
Keterangan:
Menyebut Bilangan 1-20 (Menyebut Bilangan 1-20
1) Anak belum mampu menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu menyebut bilangan kurang dari 20 dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menyebut bilangan 1-20 tanpa bantuan guru..
98
4) Anak sudah mampu menyebut bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru.
Membilang benda-benda 1-10 (Mampu membilang 1-10 dengan menggunakan dedaunan
1) Anak belum mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan dedaunan walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu mampu membilang benda-benda kuraang dari 10 dengan menggunakan dedaunan dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan dedaunan
4) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda lebih dari 10 dengan menggunakan dedaunan
Mengurutkan lambang bilangan 1-20 ( Mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan walaupun dengan bantuan
guru.
2) Anak mampu mengurutkan lambang bilangan kurang dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan.
4) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan lebih dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan.
Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10 (Mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangaan(daun pisang) dengan dedaunan 10.
1) Anak belum mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan dedaunan
99
2) Anak mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda kurang dari 10 dengan menggunakan dedaunan
dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan dedaunan
4) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda lebih dari10 dengan mengguna dedaunan
LEMBAR OBSERVASI CHEK LIST MENGENAL KONSEP BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BAHAN
ALAM SIKLUS II PERTEMUAN KETIGA
Konsep Bilangan
No.
Nama Menyebut bilangan 1-
20
Membilang benda-
benda 1-10
Mengurutkan
lambang bilangan 1-
20
Menghubungkan/memasang
kan bilangan dengan benda-
benda sampai 10
Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
100
1. Muh.
Fatir
irawan
15
2. Reyndra
wahyudi
15
3. Aisyah
ayadia
inarah
9
4. Aisyah
nur
andini
16
5. nur alifah 13
6. Bilqis
rahayu
14
7. Nahda 16
8. Najhwa 13
9. Nur
syapiah
13
101
10. Sekar 16
11. Thalita
Humairah
16
12. Zahra
Almaira
15
Keterangan:
Menyebut Bilangan 1-20 (Menyebut Bilangan 1-20 dengan menggunakan media kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu menyebut bilangan 1-20 walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu menyebut bilangan kurang dari 20 dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menyebut bilangan 1-20 tanpa bantuan guru..
4) Anak sudah mampu menyebut bilangan lebih dari 20 tanpa bantuan guru.
Membilang benda-benda 1-10 (Mampu membilang 1-10 dengan menggunakan batu kerikil
1) Anak belum mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan batu kerikil walaupun dengan bantuan guru.
2) Anak mampu mampu membilang benda-benda kuraang dari 10 dengan menggunakan batu kerikil dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda 1-10 dengan menggunakan batu kerikil
4) Anak sudah mampu mampu membilang benda-benda lebih dari 10 dengan menggunakan batu kerikil.
102
Mengurutkan lambang bilangan 1-20 ( Mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan (daun pisang)
1) Anak belum mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan walaupun dengan bantuan
guru.
2) Anak mampu mengurutkan lambang bilangan kurang dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan 1-20 dengan menggunakan kartu bilangan.
4) Anak sudah mampu mengurutkan lambang bilangan lebih dari 20 dengan menggunakan kartu bilangan.
Menghubungkan/memasangkan bilangan dengan benda-benda sampai 10 (Mampu menghubungkan/memasangkan kartu
bilangaan(daun pisang) dengan batu kerikil sampai 10.
1) Anak belum mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan batu
kerikil
2) Anak mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda kurang dari 10 dengan menggunakan batu
kerikil dengan bantuan guru.
3) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda 1-10 dengan menggunakan batu
kerikil
4) Anak sudah mampu menghubungkan/memasangkan kartu bilangan dengan benda-benda lebih dari10 dengan menggunakan
batu kerikil
103
Intrumen Penelitian Lembar Observasi Guru
Nama Guru : Salmia
Tanggal : 18 Oktober 2019
Petunjuk : Berilah Tanda Chek List Pada kolom Penelaiaan Sesuai dengan hasil pengamatan
No Langkah-langkah Kegiatan Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Persiapan perencanaan terdiri dari
mempelajari buku petunjuk media bahan
alam
guru mempelajari buku petunjuk sebelum
melakukan kegiatan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk penggunaan media bahan alam,
Karena guru menyiapkan semua alat dan
bahan sebelum melukukan kegiatan
Mengatur tatanan/susunan agar peserta didik
dapat melihat, mendengar, dan
memperhatikan dengan jelas,
Guru mengatur semua alat dan bahan di
atas meja dengan teratur
104
Menetapkan media yang digunakan untuk
sistem klasikal, kelompok atau individual.
guru menyiapkan media untuk sistem
kelompok
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Gunakankanlah media sesuai dengan
prosedur yang berlakudari masing-masing
media (tiap media memiliki cara-cara yang
berbeda dalam penggunaanya)
Guru tidak menggunakan media dengan
sesuai prosedur
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu
media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
Guru memeriksa semua bahan dan alat dan
cara menyampaikannya yaitu dengan suara
yang jelas
3. Follow Up (Tindakan Lanjut Atau Evaluasi)
Adakan berbagai kegiatan yang dapat
memantabkan pemahaman peserta didik
terhadp pokok-pokok materi pelajaran,
Guru memantabkan berbagai kegiatan dan
punya cara lain agar anak didik dapat
mudah mengerti.
105
Lakukan evaluasi terhadap media bahan
alam, misalnya resitasi/pemberian tugas,
tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
Guru menanyakan kembali setelah
melakukan kegiatan
Intrumen Penelitian Lembar Observasi Guru
Nama Guru : Salmia
Tanggal : 21 Oktober 2019
Petunjuk : Berilah Tanda Chek List Pada kolom Penelaiaan Sesuai dengan hasil pengamatan
No Langkah-langkah Kegiatan Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Persiapan perencanaan terdiri dari
mempelajari buku petunjuk media bahan
alam
guru mempelajari buku petunjuk sebelum
melakukan kegiatan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk penggunaan media bahan alam,
Karena guru menyiapkan semua alat dan
bahan sebelum melukukan kegiatan
106
Mengatur tatanan/susunan agar peserta didik
dapat melihat, mendengar, dan
memperhatikan dengan jelas,
Guru mengatur semua alat dan bahan di
atas meja dengan teratur
Menetapkan media yang digunakan untuk
sistem klasikal, kelompok atau individual.
guru menyiapkan media untuk sistem
kelompok
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Gunakankanlah media sesuai dengan
prosedur yang berlakudari masing-masing
media (tiap media memiliki cara-cara yang
berbeda dalam penggunaanya)
Guru tidak menggunakan media dengan
sesuai prosedur
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu
media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
Guru memeriksa semua bahan dan alat dan
cara menyampaikannya yaitu dengan suara
yang jelas
107
3. Follow Up (Tindakan Lanjut Atau Evaluasi)
Adakan berbagai kegiatan yang dapat
memantabkan pemahaman peserta didik
terhadp pokok-pokok materi pelajaran,
Guru memantabkan berbagai kegiatan dan
punya cara lain agar anak didik dapat
mudah mengerti.
Lakukan evaluasi terhadap media bahan
alam, misalnya resitasi/pemberian tugas,
tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
Guru menanyakan kembali setelah
melakukan kegiatan
108
Intrumen Penelitian Lembar Observasi Guru
Nama Guru : Salmia
Tanggal : 23 Oktober 2019
Petunjuk : Berilah Tanda Chek List Pada kolom Penelaiaan Sesuai dengan hasil pengamatan
No Langkah-langkah Kegiatan Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Persiapan perencanaan terdiri dari
mempelajari buku petunjuk media bahan
alam
guru mempelajari buku petunjuk sebelum
melakukan kegiatan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk penggunaan media bahan alam,
Karena guru menyiapkan semua alat dan
bahan sebelum melukukan kegiatan
Mengatur tatanan/susunan agar peserta didik
dapat melihat, mendengar, dan
memperhatikan dengan jelas,
Guru mengatur semua alat dan bahan di
atas meja dengan teratur
109
Menetapkan media yang digunakan untuk
sistem klasikal, kelompok atau individual.
guru menyiapkan media untuk sistem
kelompok
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Gunakankanlah media sesuai dengan
prosedur yang berlakudari masing-masing
media (tiap media memiliki cara-cara yang
berbeda dalam penggunaanya)
Guru tidak menggunakan media dengan
sesuai prosedur
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu
media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
Guru memeriksa semua bahan dan alat dan
cara menyampaikannya yaitu dengan suara
yang jelas
3. Follow Up (Tindakan Lanjut Atau Evaluasi)
Adakan berbagai kegiatan yang dapat
memantabkan pemahaman peserta didik
terhadp pokok-pokok materi pelajaran,
Guru memantabkan berbagai kegiatan dan
punya cara lain agar anak didik dapat
mudah mengerti.
110
Lakukan evaluasi terhadap media bahan
alam, misalnya resitasi/pemberian tugas,
tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
Guru menanyakan kembali setelah
melakukan kegiatan
111
Intrumen Penelitian Lembar Observasi Guru
Nama Guru : Salmia
Tanggal : 28 Oktober 2019
Petunjuk : Berilah Tanda Chek List Pada kolom Penelaiaan Sesuai dengan hasil pengamatan
No Langkah-langkah Kegiatan Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Persiapan perencanaan terdiri dari
mempelajari buku petunjuk media bahan
alam
guru mempelajari buku petunjuk sebelum
melakukan kegiatan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk penggunaan media bahan alam,
Karena guru menyiapkan semua alat dan
bahan sebelum melukukan kegiatan
Mengatur tatanan/susunan agar peserta didik
dapat melihat, mendengar, dan
memperhatikan dengan jelas,
Guru mengatur semua alat dan bahan di
atas meja dengan teratur
112
Menetapkan media yang digunakan untuk
sistem klasikal, kelompok atau individual.
guru menyiapkan media untuk sistem
kelompok
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Gunakankanlah media sesuai dengan
prosedur yang berlakudari masing-masing
media (tiap media memiliki cara-cara yang
berbeda dalam penggunaanya)
Guru tidak menggunakan media dengan
sesuai prosedur
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu
media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
Guru memeriksa semua bahan dan alat dan
cara menyampaikannya yaitu dengan suara
yang jelas
3. Follow Up (Tindakan Lanjut Atau Evaluasi)
Adakan berbagai kegiatan yang dapat
memantabkan pemahaman peserta didik
terhadp pokok-pokok materi pelajaran,
Guru memantabkan berbagai kegiatan dan
punya cara lain agar anak didik dapat
mudah mengerti.
113
Lakukan evaluasi terhadap media bahan
alam, misalnya resitasi/pemberian tugas,
tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
Guru menanyakan kembali setelah
melakukan kegiatan
Intrumen Penelitian Lembar Observasi Guru
Nama Guru : Salmia
Tanggal : 30 Oktober 2019
Petunjuk : Berilah Tanda Chek List Pada kolom Penelaiaan Sesuai dengan hasil pengamatan
No Langkah-langkah Kegiatan Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Persiapan perencanaan terdiri dari
mempelajari buku petunjuk media bahan
alam
guru mempelajari buku petunjuk sebelum
melakukan kegiatan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk penggunaan media bahan alam,
Karena guru menyiapkan semua alat dan
bahan sebelum melukukan kegiatan
114
Mengatur tatanan/susunan agar peserta didik
dapat melihat, mendengar, dan
memperhatikan dengan jelas,
Guru mengatur semua alat dan bahan di
atas meja dengan teratur
Menetapkan media yang digunakan untuk
sistem klasikal, kelompok atau individual.
guru menyiapkan media untuk sistem
kelompok
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Gunakankanlah media sesuai dengan
prosedur yang berlakudari masing-masing
media (tiap media memiliki cara-cara yang
berbeda dalam penggunaanya)
Guru tidak menggunakan media dengan
sesuai prosedur
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu
media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
Guru memeriksa semua bahan dan alat dan
cara menyampaikannya yaitu dengan suara
yang jelas
3. Follow Up (Tindakan Lanjut Atau Evaluasi)
115
Adakan berbagai kegiatan yang dapat
memantabkan pemahaman peserta didik
terhadp pokok-pokok materi pelajaran,
Guru memantabkan berbagai kegiatan dan
punya cara lain agar anak didik dapat
mudah mengerti.
Lakukan evaluasi terhadap media bahan
alam, misalnya resitasi/pemberian tugas,
tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
Guru menanyakan kembali setelah
melakukan kegiatan
116
Intrumen Penelitian Lembar Observasi Guru
Nama Guru : Salmia
Tanggal : 1 November 2019
Petunjuk : Berilah Tanda Chek List Pada kolom Penelaiaan Sesuai dengan hasil pengamatan
No Langkah-langkah Kegiatan Tindakan Keterangan
Ya Tidak
1. Persiapan perencanaan terdiri dari
mempelajari buku petunjuk media bahan
alam
guru mempelajari buku petunjuk sebelum
melakukan kegiatan
Menyiapkan peralatan yang diperlukan
untuk penggunaan media bahan alam,
Karena guru menyiapkan semua alat dan
bahan sebelum melukukan kegiatan
Mengatur tatanan/susunan agar peserta didik
dapat melihat, mendengar, dan
memperhatikan dengan jelas,
Guru mengatur semua alat dan bahan di
atas meja dengan teratur
117
Menetapkan media yang digunakan untuk
sistem klasikal, kelompok atau individual.
guru menyiapkan media untuk sistem
kelompok
2. Pelaksanaan (penyajian dan penerimaan)
Gunakankanlah media sesuai dengan
prosedur yang berlakudari masing-masing
media (tiap media memiliki cara-cara yang
berbeda dalam penggunaanya)
Guru tidak menggunakan media dengan
sesuai prosedur
Hindari hal-hal yang dapat mengganggu
media, misalnya penerangan kurang, suara
bising, kerusakan media, dan lain-lain.
Guru memeriksa semua bahan dan alat dan
cara menyampaikannya yaitu dengan suara
yang jelas
3. Follow Up (Tindakan Lanjut Atau Evaluasi)
Adakan berbagai kegiatan yang dapat
memantabkan pemahaman peserta didik
terhadp pokok-pokok materi pelajaran,
Guru memantabkan berbagai kegiatan dan
punya cara lain agar anak didik dapat
mudah mengerti.
118
Lakukan evaluasi terhadap media bahan
alam, misalnya resitasi/pemberian tugas,
tanya jawab, karya wisata, dan lain-lain.
Guru menanyakan kembali setelah
melakukan kegiatan
119
D
O
K
U
M
E
T
A
S
I
120
Kegiatan membilang kacang merah Menghubungkan bilangan dengan
bawang.
kegiatan membilang bawang Mengrutkan kartu bilangan
Membilang batu kerikil Menghubungkan bilangan dengan bawang
121
Lomba membilang daun Lomba Membilang daun
Mengurutkan kartu bilangan (Menghubungkan kartu bilangan dengan biji kacang merah)
Mengrutkan bilangan Membilang biji kacang merah
122
Kegiatan mau lomba membilang daun Membilang bawang
Menghubungkan bilangan dengan kacang merah Membilang batu kerikil
Menghubungkan bilangan dengan biji kacang merah
123
Menghubungkan bilangan dengan pisang lomba Membilang pisang
Lomba membilang daun Mengrutkan lambang bilangan
Menghubungkan jagung dngan bilangan Lomba membilang jagung
124
Lomba membilang pisang Menghubungkan kartu dengan jagung
Lomba membilang jagung kering Menghubungkan bilangan dengan pisang
125
RIWAYAT HIDUP
Cahyani. Dilahirkan di Bonerate Kabupaten
Kepulauan Selayar pada tanggal 07 September
1997,dari pasangan Ayahanda Mahmud dan Ibunda
Rahma. Penulis masuk Taman Kanak-kanak pada
tahun 2002 dan selesai pada tahun 2003, dengan tahun
yang sama masuk sekolah dasar pada tahun 2003 di SDI Lamamtu dan tamat
pada tahun 2009, tamat SMPN 1 Pasimarannu 2012, dan tamat SMA Negeri 1
Pasimarannu 2015. Pada tahun yang sama (2015), penulis melanjutkan pendidikan
pada program Strata satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak
Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah