PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: MASRUROH NIM 11113144 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017
137
Embed
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1820/1/11113144... · 2017-10-30 · peningkatan kemampuan membaca al-qur’an materi ayat-ayattentang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
kak masykur, Kak Tulkhah, mas dan mb iparku dan adikku tercinta Umi
Mas’adah yang selalu ku rindukan kebersamaannya.
3. Saudara, Sahabat dan juga kerabatku seperjuangan Zuny, Ama, Mb Maya,
Mb Istri, Sopy, Mb Fadhil, Mb Uzi, Mb Naryanti , dek Miladil, Dek
Nikmah, Dek Inna, Dek Cinta dan yang lainnya.
4. Rekan-rekan Pengurus PPTI AL FALAH masa khidmah 2016/2017;
5. Mahasiswa Al-Falah dan PAI Angkatan 2017, dan
6. Semua teman-temanku yang ku sayang dan ku rindukan.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan penulisan karya tulis tugas akhir ini, untuk memenuhi
sebagian syarat-syarat dinyatakan lulus bagi mahasiswa progdi sarjana Pendidikan
Agama Islam .
Sholawat dan salam senantiasa tercurakan kepada Rosulullah SAW yang
menjadikan imam, pembimbing serta panutan bagi seluruh umatnya.
Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menerima bantuan dari berbagai
pihak dan menyelesaikan karya tulis tugas akhir ini. Oleh sebab itu, penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rohmat Hariyadi, M. Pd.
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Pembimbing Akademik Bapak Mufiq, S.Ag, M. Phil.
5. Dosen pembimbing skripsi Bapak Drs.Wahyudhiana, MM. Pd.
6. Pengasuh PPTI Al FALAH, Ibu Hj. Latifah Zoemri yang penulis nantikan
nasihat, berkah dan do’anya.
7. Para ustadz dan ustadzah yang dengan ikhlas menyalurkna ilmunya.
8. Kepala SMK Saraswati Bapak Drs. Edy Triyanto Basuki, M. Pd. yang telah
memberikan ijin penelitian kepada penulis.
viii
ix
ABSTRAK
Masruroh. 2017. Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Materi Ayat-Ayat Tentang Akhlak dengan Metode Al-Bayan pada Siswa Kelas XSMK Saraswati Kota Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018. JurusanPendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen PembimbingDrs.H. Wahyudiana, M.M.Pd.
Kata Kunci : kemampuan membaca Al-Qur’an dan metode Al-Bayan.
Penelitian ini membahas tentang Meningkatkan Kemampuan MembacaAl-Qur’an Materi Ayat-Ayat tentang Akhlak dengan Metode Al-Bayan padaSiswa Kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Fokuspenelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuansiswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota salatiga Tahun Pelajaran2017/2018? (2) Apakah menggunakan metode Al-Bayan dapat meningkatkankemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak denganmetode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota salatiga TahunPelajaran 2017/2018?
Kehadiran peneliti dilapangan sangat penting mengingat skripsi ini adalahPenelitian tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam PTK ini adalahperencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus.Dengan objek penelitian ini adalah siswa kelas X OI sebanyak 24 siswa dan satusatu guru kolaborator yaitu ibu Nurul Inayah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan siswa membacaAl-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswakelas X OI SMK Saraswati Kota Salatiga terdapat peningkatan, hasil pra siklusmenunjukan siswa yang lulus sebanyak 10 siswa dalam persen sebesar 41,7%.Pada siklus I siswa yang lulus sebanyak 16 siswa dalam persen sebesar 66,7%.Sedangkan pada siklus II siswa yang lulus sebanyak 21 siswa dalam persensebesar 87,5% (2) Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Al-Bayandapat meningkatkan kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayattentang akhlak. Hal ini dilihat dari semua siswa yang memperhatikan danmendengarkan penjelasan guru berlangsung dengan baik, sehingga pembelajaranberjalan dengan lancar pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota SalatigaTahun Pelajaran 2017/2018.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................... iii
Artinya”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhiyanatiAllah dan rosul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamumengkhiyanati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkamu mengetahui”.
Surasman, (2008:ix) mengatakan bahwa Metode Al Bayan adalah
metode yang mengajarkan cara cepat belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang
baik dan benar menurut ilmu tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi
dengan pengetahuan tajwid praktis, dan dibantu dengan cara versi Indonesia.
Bacaanya menggunakan bacaan yang sudah umum di Indonesia yakni bacaan
menurut riwayat Imam Hasfh’an ‘Ashim Thariq Syathibiyyah. Mempelajari
pelajaran ilmu tajwid adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara
betul (fasih), memelihara bacaan dari kesalahan dan perubahan serta
memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca (Faisol, 2010:2).
3
Pendidikan Agama Islam wajib dilajari di dunia Pendidikan
khususnya di pendidikan Formal atau Umum seperti SMK Saraswati Salatiga.
Yang mana SMK tersebut notabenya adalah Sekolah Umum, dengan adanya
Pendidikan Agama Islam siswa dapat memiliki akhlak yang baik, menjaga
silaturrohim dan saling tolerasi dengan Agama yang lain. Pendidikan Agama
Islam ini juga mengajarkan agar siswa dapat mempelajar Al-Qur’an kalam
Allah SWT dengan membaca yang baik dan benar berdasarkan ilmu tajwid.
Berangkat dari hal tersebut maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian di SMK Saraswati Kota Salatiga dengan memberi judul penelitian:
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MATERI
AYAT-AYAT TENTANG AKHLAK DENGAN METODE AL-BAYAN
PADA SISWA KELAS X SMK SARASWATI KOTA SALATIGA TAHUN
PELPELAJARAN 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, penulis mengemukakan rumusan masalah yang
akan dibahas lebih lanjut, pokok masalah dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaiman kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat
tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK
Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
4
2. Apakah penggunaan metode Al-Bayan dapat meningkatkan kemampuan
siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan
metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga
Tahun pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari skripsi ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa membaca Al-Qur’an
materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa
kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui penggunaan metode Al- Bayan dapat meningkatkan
kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak
dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti (Mulyasa,2009:63).
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan
masalah penelitian. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan hipotesis
dalam Penelit Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: ada peningkatan dari
penggunaan metode Al-Bayan terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an
5
ayat-ayat tentang materi akhlak pada siswa kelas X semester 1 SMK
Saraswati Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Al-Bayan dapat dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat
dirumuskan penulis adalah:
a. Siswa dapat tertarik dengan metode yang digunakan, sehingga dalam
kegiatan pembelajaran siswa menjadi semangat belajar membaca Al-
Qur’an. Dampak dari rasa ingin belajar membaca Al-Qur’an tersebut
menjadikan siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam di kelas.
b. Terdapat peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an pada meteri
ayat-ayat tentang akhlak.
c. Dapat membaca dengan baik dan benar disertai dengan tajwid.
d. ≥ 85% dari jumlah siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga
memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
indikator sekolah dalam tes.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
kalangan masyarakat pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang
diharapkan antara lain:
6
1. Manfaat Teoritis
Dengan metode Al-Bayan diharapkan penelitian ini dapat mendukung
majunya Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian ini, apabila ternyata
ada kemampuan membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak
dengan metode Al-Bayan, maka diharapkan adanya pemahaman akan arti
pentingnya keinginan dan kemampuan membaca Al-Qur’an materi ayat-
ayat tentang akhlak dengan metode Al Bayan secara fasih dan benar.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk guru
1. Dapat meningkatkan profesionalitas mengajar bagi guru
Pendidikan Agama Islam.
2. Dapat meningkatkan kreaktivitas guru dalam menyajikan
pembelajaran.
b. Untuk Siswa
1. Meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi Pendidikan
Agama Islam.
2. Memberikan motivasi dan semangat untuk pemperhatikan
penjelasan guru.
3. Melalui metode Al-Bayan, memudahkan siswa untuk
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih dan
benar materi ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak mahmudah dan
akhlak madzmumah.
7
c. Untuk Sekolah
1. Memberikan kemajuan pendidikan dalam bidang Agama.
2. Sekolah yang maju Agamanya, akan membuka peluang untuk
menambah jumlah peserta didik.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan pahaman terhadap judul skripsi di atas,
maka penulis akan memaparkan penegasan istilah sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca Al-Qur’an
Kemampuan membaca Al-Qur’an merupakan tolak ukur seseorang
dalam membaca dan memahami bacaan secara betul (fasih). Al-Qur’an
secara etimologis berati bacaan atau yang dibaca. Kata Al-Qur’an
merupakan bentuk masdar dari kata kerja qara’a. Adapun menurut istilah
para ulama, Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan Allah SWT.
Kepada Nabi Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir, bernilai
ibadah bagi umat muslim yang membaca dan ditulis dalam mushaf.
(Amrullah, 2008: 1)
Jadi kemampuan membaca Al-Qur’an yang dimaksud peneliti
adalah tolak ukur siswa untuk memahami bacaan secara baik (fasih) dan
benar, Al-Qur’an kalamullah yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW, disampaikan secara mutawatir (generasi ke generasi
agar bisa menghafal, memehami dan menyampaikan Al-Qur’an kepada
sahabat yang lain atau generasi selanjutnya), bernilai ibadah bagi umat
8
muslim yang membaca (mempelajari bacaan Al-Qur’an dan
mengamalkannya) dan ditulis dalam mushaf.
2. Ayat-ayat tentang akhlak
Secara etimologis, kata Akhlak adalah sebuah kata yang berasal dari
bahasa Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-Khuluq
yang berati budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut
terminologis, secara terminologis dikemukakan oleh Prof. Dr. Ahmad
Amin dalam kitab al-Akhlalaq bahwasannya akhlak adalah aadatul
iraadah atau kehendak yang dibiasakan. Dengan kehendak itulah manusia
melakukan suatu perbuatan, baik perbuatan batin maupun perbuatan lahir.
Akhlak Mahmudah adalah segala perbutan-perbuatan yang menjadi
kebiasaannya bernilai baik. Sedangkan Akhlak Madzmumah adalah segala
perbuatan-perbuatan yang menjadi kebiasaannya bernilai buruk.
3. Metode Al-Bayan
Metode Al Bayan adalah metode yang mengajarkan cara cepat
belajar Al-Qur’an dengan bacaan yang baik dan benar menurut ilmu
tajwid, disusun secara sistematis, dilengkapi dengan pengetahuan tajwid
praktis, dan dibantu dengan cara versi Indonesia. Bacaannya menggunakan
bacaan yang sudah umum di Indonesia.
Kelebihan dalam menggunakan metode Al-Bayan adalah waktu
pertemuan bisa dipersingkat jika hanya ingin menguasai cara membaca
dengan bacaan panjang pendek saja. Maksud peneliti dalam menggunakan
9
metode Al-Bayan di SMK Saraswati adalah untuk meningkatkan
kemampuan membaca dan memahami tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
G. Metode penelitian
Penelitian Tindakan Kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasikan kondisi praktek pembelpelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan
perbaikan dalam praktek pembelpelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata
dari upaya mereka (Wiriaatmadja, 2005:13).
1. Rancangan Penelitian
Rancanga penelitian yang penulis ambil adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh
pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar
peserta didik menjadi meningkat (Tampubolon, 2014:19). Alasan utama
pemilihan rancangan PTK dikarenakan peneliti dapat secara langsung
terlibat dalam proses penelitian.
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Saraswati Kota
Salatiga. Alasan mengambil subjek siswa kelas X dikarenakan kurangnya
motivasi siswa dalam memperhatikan guru saat menjelaskan materi
membaca Al-Qur’an sehingga berdampak kurangnya memampuan
membaca siswa di kelas X. Penelitian memilih di SMK Saraswati Kota
Salatiga karena penelitian sudah pernah melakukan praktek mengajar
10
lapangan di SMK Saraswati tersebut, sehingga peneliti sudah sedikit
paham dengan keadaan siswa.
3. Lokasi Penelitian
SMK Saraswati teletak di JL. Hasanudin no.738, Mangunsari, Sidomukti,
Kota Salatiga, Jawa Tengah 50721.
4. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto dkk (2006:16) ada empat tahap dalam pelaksanaan PTK
ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning). Tahap ini meliputi kegiatan:
1) Pengamatan terhadap hasil belajar siswa pada pertemuan yang
lalu.
2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar siswa.
3) Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Menyiapkan materi dan alat bantu yang akan digunakan.
b. Pelaksanaan (Action)
Setelah menyelesaikan persiapan, guru melaksanakan tahapan
untuk melaksanakan tindakan kelas yang sebenarnya sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Tugas utama observasi
adalah melakukan pengamatan dan mengungkapkan peristiwa yang
terjadi, baik aktivitas, respon siswa maupun kegiatan guru dalam
memberikan bahan ajar, menggunakan media dan metode,
11
memberikan motivasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan berpedoman pada observasi yang telah disiapkan.
c. Pengamatan (Observation)
Penelitian pengamati jalannya proses belajar mengajar yang
sedang berlangsung dengan menggunakan format observasi.
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan oleh guru sebagai
penelitian kegiatan siswa dan rekan seperjuanag mengamati aktivitas
guru selama melakukan pembelpelajaran.
d. Refleksi (Reflection)
Dalam tahapan ini penelitian mengungkapkan dan mengevaluasi
dari apa yang sudah dilakukan dalam penelitian baik kekurangan
maupun kelebihan komponen belajar saat penelitian tindakan kelas
berlangsung. Tindakan-tindakan yang belum berhasil maka harus
diperbaiki kembali untuk siklus kedua (berikutnya), (Arikunto,
2007:19).
5. Instrumen Penelitian
pengertian instrument adalah tes atau alat yang digunakan untuk
mengukur prestasi siswa, hasil belajar siswa, keberhasilan pembelajaran
siswa. Instrumen yang peneliti gunakan di SMK Saraswati meliputi:
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes yang soal jawaban diberikan oleh siswa yang
berupa bahasa tertulis (Fathurrohman & Sutikno, 2007:79). Tes ini
12
digunakan untuk menilai siswa dalam pemahami tajwid bacaan Al-
Qur’an.
b. Tes lisan
Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan
(Fathurrohman & Sutikno, 2007:84). Tes ini digunakan untuk
mengetahui kelancaran membaca dan pemahaman tajwid.
6. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan informasi penting tentang objek penelitian.
Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data, (Suryabrata,
1995: 84). Data digunakan untuk menjawab permasalahan yang
dirumuskan dan data sebagai alat penguji hipotesis. Dalam pengumpulan
data penelitian menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
a. Tes
Menurut Arikunto, (1995: 29) mengatakan bahwa tes adalah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau
kelompok murid. Peneliti menentukan tingkat keberhasilan siswa pada
pembelajaran pendidikan agama Islam. Mangadakan tes lisan maupun
tertulis untuk mengevaluasi pembelajaran tiap siklusnya baik dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
13
b. Pengamatan/ Observasi
Menurut Suyadi, (2010: 63) mengatakan bahwa observasi
adalah pengumpulan data. dengan kata lain, observasi adalah alat
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
Pada langkah ini pengambilan data penelitian baik aktifitas siswa
maupun keterampilan guru melalui pengamatan dipandu dengan
adanya lembaran pengamatan selama pembelajaran berlangsung, yang
dilakukan observer dengan memberi tanda cek (√) pada lembar
observasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi diartikan sebagai kumpulan hasil kerja. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, yaitu
berupa dokumentasi. Jenis dokumentasi yang peneliti pakai yaitu
dokumen foto adalah pengumpulan catatan atau rekam hasil kerja
dalam bentuk foto (gambar). Dalam mengambil dokumentasi ini
dilakukan secara berlangsung disetiap siklusnya, baik ativitas dari guru
ataupun siswa. Pengambilan dokumentasi ini dilakukan oleh rekan
seperjuangan sebagai observer dengan memperhatikan pedoman
pengambilan foto gambar yang diambil sebagai sumber data untuk
menjelaskan data-data yang lain.
7. Analisis Data
Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk
menganalisis hasil belajar penelitian menggunakan analisis.
14
a. Ketentuan Individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam mencapai nilai 75
pada materi ayat-ayat tentang akhlak dapat dilihat dari hasil tes.
b. Ketentuan klasik
Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah ≥ 85% atau
lebih dari jumlah siswa kelas X.
H. Sistematika penulisan
Sistem penulisan yang digunakan penulis skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, gambaran berlogo,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
a. BAB I: Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,
(3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat penelitian, (6) definisi
operasional, (7) metode penelitian. Bab ini bertujuan mengantarkan
pembaca untuk mengetahui tentang apa, mengapa, dan bagaimana
penelitian dilakukan.
15
b. BAB II: Kajian Pustaka
Bab ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang
menjadi fokus penelitian yaitu ayat-ayat tentang akhlak, dengan
metode Al Bayan.
c. BAB III: Pelaksanaan Penelitian
Bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek
penelitian (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I (3) deskripsi
pelaksanaan penelitian siklus II.
d. BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menyajikan hasil penelitian sesui dengan urutan penelian dan
pembahasan setiap selesia penelitian pada setiap siklusnya.
e. BAB V: Penutup
Bagian ini meliputi kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
riwayat hidup penulis.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Membaca Al Qur’an.
1. Pengertian Al-Qur’an
a. Menurut bahasa
Al-Qur’an secara bahasa berati bacaan atau yang dibaca.
Kata”Al-Qur’an” merupakan bentuk masdar dari kata qara’a.
b. Menurut istilah
Secara istilah para ulama, Al- Qur’an adalah kalamullah yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammmad SAW,
disampaikan secara mutawatir , bernilai ibadah bagi umat muslim
yang membacanya, dan ditulis dalam mushaf (Amrullah, 2008:1).
Kitab umat Islam yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW,
yang terbesar. Dengan membaca Al-Qur’an setiap hari, menjadi
tenang, tentram, damai, dan bahagia karena Al-Qur’an dapat
dijadikan sebagai obat hati (Najati, 1993: 116 ).
2. Tujuan Membaca Al-Qur’an
Di antara tujuan diturunkan Al-Qur’an adalah agar dapat menjadi
pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup, baik di
dunia maupun di akhirat. Quraisihab dalam bukunya Wawasan Al-Qur’an
menyebutkan lebih rinci tentang tujuan diturunkannya Al-Qur’an, antara
lain sebagai berikut:
17
a. Untuk menyucikan dan membersihkan jiwa dari segala bentuk syirik
serta memantapkan keyakinan tentang ke-Esa-an Allah yang
sempurna.
b. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni
bahwa umat manusia merupakan umat yang seharusnya dapat
bekerjasama.
c. Untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, bukan saja antara suku
dan bangsa, tetapi kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia
akhirat.
d. Untuk mengajak manusia berfikir dan bekerja sama dalam bidang
kehidupan masyarakat bernegara melalui musyawarah dan mufakat
yang dipimpin hikmah dalam kebijakan.
e. Untuk membasmi kemistian material dan spiriktual, kebodohan,
penyakit dan penderitaan hidup.
f. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih
sayang dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok
kehidupan masyarakat Indonesia.
g. Mengatur dan memberikan kepada wanita hak-hak mereka dalam
bidang agama, sosial dan kemanusiaan pada umumnya.
h. Memberikan petunjuk-petunjuk dalam hal membebaskan dan
memerdekaan budak (Khafidz, 2007:29-31).
18
3. Kedudukan Orang Yang Membaca Al-Qur’an
Allah akan memberikan kedudukan yang mulia bagi orang-orang
yang membaca Al-Qur’an. Banyak hadist Nabi yang menerangkan
tentang kedudukan orang yang membaca Al-Qur’an antara lain (Atiq,
1993:5-6) :
a. Diriwayatkan Imam Muslim
هللا تعلى قلت قال رسول هللا صلى هللا علیھ عن عائشتة رضى
الماھر بالقران مع السفرة الكرام البرة والذ یقرأ لقران ویتعتع : وسلم
)روه المسلم(فیھ وھو علیھ ساق لھ اجران
Artinya:” Riwayat dari Aisyah ra. Dia berkata: bahwa Rasulullah SAWtelah bersabda: orang yang mahir membaca Al-Qur’an kelaktempatnya bersam-sama para Nabi dan para Rasul lagi baik-baik. Dan orang yang ada kemauan membaca Al-Qur’antetapi tertegun (susah lidahnya), kepadanya diberi dua pahala(satu pahala untuk kemauannya dan satu pahala untukmembacanya)”. (HR. Muslim).
b. Diriwayatkan At-Tirmizi
یجيء لقران : عن النبي صلى هللا علیھ وسلم قال،عن ابى ھریھ
،فیر ضى عنھ،یا رب ارض عنھ: ثم یقول،الكرامةزده فیلبس حلة
)روه الترمذى(وتزاد بكل ایة حسنة ،قرأ وارقٳفیقالو لھ
19
Artinya:”Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW bersabda: Al-Qur’anakan datang pada hari qiyamat lalu berkata: wahai Tuhankuijinkanlah dia maka kemudian dia dipakaikan dengan pakaiankehormatan, kemudian berkata lagi: wahai Tuhan tambahlahdia, lalu dia pakaikan lagi pakaian kehormatan, kemudianberkata lagi: wahai Tuhanku ridhoilah dia lalu dia di ridhoi-Nya, lantas dikatakan bacalah dan naiklah, lalu ditambahkandia dengan kebaikan setiap ayatnya”. (HR. At-Tirmidzi)
c. Diriwayatkan dari Ad Darimy
نھ نعم القرأن فقرأوٳ: یقول،قال سمعت ابا ھریرة،عن عبى صالح
Artinya:” dari Abu Solih ia berkata: saya mendengar Abu HuraiarahBerkata: bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya iasebaik-baik syafaat di hari qiyamat nanti, sesungguhnya iaakan barkata pada hari qiyamat: wahai Tuhanku ijinkanlahdia memakai pakaian kehormatan, lalu dia dipakaikan bajupakaian kehormatan, wahai Tuhanku pakaikanlah diadengan pakaian kehormatan, wahai Tuhanku Ridhoilahdia, karena tidak sesuatu lagi sesudah ridlo-Mu”. (HR. AdDarimy).
4. Keutamaan membaca Al-Qur’an
a. Al-Qur’an merupakan sebaik-baik bacaan orang mukmin, baik
dikalangan sedih maupun senang.
Membaca Al-Qur’an dengan perenungan, pendalaman dan
tadabbur merupakan salah satu dari sekian banyak sebab kebahagiaan
dan kelapangan hati.
20
Seorang yang salih berkata,”Aku pernah merasa kesukaran
(yang hanya diketahui oleh Allah) dan dilanda keresahan yang
membantu. Maka, segera aku mengambil mushaf Al-Qur’an, dan
membacanya. Tiba-tiba saja kesuntukan itu lenyap, dan Allah
menggantikannya dengan kegembiraan dan keriangan”( al-Qorni,
2010:238-239).
Fir man Allah:
رالمؤمنین الذین یعملون ذا القرأن یھدى ان ھ للتى ھي أقوم ویبش
)٩(ت أن لھم اجراكبیرالح الص
Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada(jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepadaorang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwabagi mereka ada pahala yang besar. (QS. Al-Isro’:9)
b. Diberi keselamatan (Munir dan sudarsono, 1994:62)
من قرأ القران فلیس فوقھ احد : قال رسول هللا صلى هللا علیھ وسلم
)حدیث شریف عن عا ئشة(
Artinya:” barangsiapa yang membaca Al-Qur’an, maka tiada seorangpun yang dapat mengatasi”. (HR. Syarif dari ‘Aisah)
c. Al-Qur’an sebagai obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya
(Najati, 1993: 116) Firman Allah:
وعظة من ربكم وشف أیھا الناس قد ی دور وھدى جأتكم م أ لما فى الص
) ٥٧(ورحمة للمؤمنین
21
Artinya: Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajarandari Robbmu dan penyembah dari penyakit-penyakit yangberada dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57)
5. Hukum Mempelajari Al-Qur’an
Membaca Al-Qur’an bagi seorang muslim dinilai sebagai ibadah.
Oleh karenanya, mempelajari Al-Qur’an pun nilainya ibadah. Bahkan,
sebagian ulama berpendapat bahwa mempelajari Al-Qur’an sebab, Al-
Qur’an adalah pedoman paling pokok bagi setiap muslim.
Dengan mempelajari Al-Qur’an, terbuktilah bahwa umat Islam
bertanggungjawab terhadap kitab sucinya. Rasulullah telah menganjurkan
kita untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain
(Amrullah, 2008: 69).
" خیركم من تعلم القران وعلمھ "
Artinya: “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang mempelajariAl-Qur’an kemudian mengerjakannya kepada yang lain.
Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa Mempelajari Al-
Qur’an merupakan keharusan bagi umat Islam. Dalam proses belajar,
tentunya ada tingkat-tingkatan mulai dari yang paling dasar yakni
mengeja huruf sampai lancar membacanya. Setelah itu kita mempelajari
ilmu tajwid arti dan maksudnya untuk kemudian diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
22
6. Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang kaidah serta
cara-cara membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid
adalah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara betul (fasih),
memelihara bacaan Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta
memlihara lisan (mulut) dari kesalahn membaca (faisol, 2010:2).
Menurut (Sudarsono dan Munir, 1994: 37-41) Hukum Nun Sukun
(ن ) dan Tanwin jika bertemuan dengan salah satu huruf Hijaiyah ada
empat bacaan, yaitu:
1. Idzhar
Idhhaar artinya terang/jelas. Yaitu: setiap ada Nun sukun ( ن) atau
Tanwin bertemu dengan huruf Halq (tenggorokan) yaitu:
)ھ،غ ،ع ،خ ،ح ،أ ( .
Sedangkan hukum bacaannya harus dibaca terang/jelas dan pendek.
Tabel 2.1 Contoh Bacaan Idzhar
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nunSukun bertemu
Hamzah/ أ
Idhaar خیرامثالھا–ن م آن م 1
Tanwin dan nunSukun bertemu‘Ain/ ع
م ل ع ن م -م ی ل ع ع ی م س 2
Tanwin dan nunSukun bertemuHa’/ ھ
منھا–قوم ھاد 3
23
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nunSukunbertemu’ghin/ غ
من غل –عزیزغفور 4
Tanwin dan nunSukun bertemuHa’/ ح
ونحر –حكیم حمید 5
Tanwin dan nunSukun bertemuKho’/ خ
ة ع اش خ ذ ئ م و ی -ف و خ ن م 6
2. Idgham
Idgham artinya memasukkan. Idgham dibagi menjadi dua, yaitu
idgham Bighunnah (memasukan Nun sukun atau Tanwin dengan
dengung), dan idgham Bila Ghunnah (memasukan suara Nun Sukun atau
tanwin tanpa dengan dengung).
a. Idgham Bighunnah (memasukan dengan dengung)
Adalah setiap Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf
( ن،م،و،ي ) cara bacaannya yaitu Nun sukun atau Tanwin itu
dimasukan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atu ditasydidkannya
dan dengan mendengung. Lama bacaanya satu Alif atu dua Harakat.
24
Tabel 2.2 Contoh Bacaan Idgham Bighunnah
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nunSukun bertemu
Ya’/ ي
IdghamBighunnah
فعة ینصرونھ-ن م ؤ ی ن م 1
Tanwin dan nunSukun bertemu
Nun/ ن
حطة نغفرلكم –من نعمة 2
Tanwin dan nunSukun bertemu
Mim/م
حبل من –من ماء 3
Tanwin dan nun
Sukun Wawu/ورعد وبرك –من ولي 4
b. Idgham Bilaa Ghunnah (memasukkan tanpa mendengung) adalah setiap
Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan huruf ( ر،ل ). Cara
membacanya dengan meng-idghamkan (memasukkan) Nun sukun atau
Tanwin pada Lam dan Ra’ tetapi tanpa mendengung.
Tabel 2.3 Contoh Bacaan Idgham Bilaa Ghunnah
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nunSukun bertemu
Lam/ ل
IdghamBilaa
Ghunnah
من لدنھ –ن ی ق ت م ل ى ل د ھ 1
Tanwin dan nunSukun bertem
Ra’/ر
ثمرة رزقا–من ربھم 2
25
3. Ikhfa’
Ikhfa’ (samar) adalah setiap nun sukun atau tanwin bertemu dengan
huruf ( ك،ق،ف،ظ،ط،ض،ص،ش،س،ز،د،ذ،ج،ث،ت ). Hukum
bacaannya disebut ikhfa’. Sedangkan cara membacanya ialah suara Nun
sukun atau Tanwin masih tetap terdengar tetapi samar antara idhhaar
dan idghom. Lama bacaannya satu alif dua harokat.
Tabel 2.4 Contoh Bacaan Ikhfa’
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nunSukun bertemu
Shod/ص
Ikhfa’ الینصرون -رجا ل صدقوا 1
Tanwin dan nunSukun bertemu
Dzal/ذ
منذر –سراعا ذلك 2
Tanwin dan nunSukun bertemu
Tsa’/ث
شھاب ثاقب –من ثمرة 3
Tanwin dan nun
Sukun Kaf/كان كنتم –عادا كفو را 4
Tanwin dan nun
Sukun Jim جمن جا –شیئاجنات 5
Tanwin dan nun
Sukun Syin شینشئ –لنفس شیئا 6
Tanwin dan nun
Sukun Qoof قسالم قوال –من قبل 7
26
SEBAB BACAAN CONTOH NO
Tanwin dan nun
Sukun Sin سمن سھولھا–بقلب سلیم 8
Tanwin dan nun
Sukun Dal/ دقنوان دانیة –اندادا 9
Tanwin dan nun
Sukun Tho’/طبلدة طیبة –ینطقون 10
Tanwin dan nun
Sukun Za’/زانزلنا–یومئذ زرقا 11
Tanwin dan nun
Sukun Fa’/فلینفق –خالدا فیھا 12
Tanwin dan nun
Sukun Ta’/تمن تحتھا–جنات تجرى 13
Tanwin dan nun
Sukun Dzo’’/ضكال ضرینا–منضود 14
Tanwin dan Nun
Sukun Dho’/ ظینظرون –قرى ظاھرة 15
B. Ayat-ayat Tentang Akhlak
Secara etimologis, kata Akhlak adalah sebuah kata yang berasal dari
bahasa Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-Khuluq
yang berati budi pekerti, tabiat atau watak. Sedangkan menurut terminologis,
secara terminologis dikemukakan oleh Prof. Dr. Ahmad Amin dalam kitab al-
Akhlalaq bahwasannya akhlak adalah aadatuk iraadah atau kehendak yang
27
dibiasakan. Dengan kehendak itulah manusia melakukan suatu perbuatan,
baik perbuatan batin maupun perbuatan lahir (Halim, 2000: 8).
Tujuan utama Pandidikan Islam yaitu taqwa kepada Allah, takut
kepada-Nya, beribadah dalam makna yang luas, semua ini merupakan
substansi pendidikan Islam (Kastolani, 2009: 110-111). Allah berfirman
dalam surat Ali Imron:104,
ة یدعون الى الخیر ویأمرون بالمعرو ف وینھون عن ولتكن منكم ام
) ١٠٤(ھم المفلحون واولئك المنكر
Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru kepadakebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yangmunkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung (DepartemenAgama RI, 2008:63).
نون واكثرھم الفاسقون منھم المؤم ولوامن اھل الكتاب لكان خیرالھم با
)١١٠ (
Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, danberiman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itulebih baik bagi mereka di antara mereka ada yang beriman, dankebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik(Departemen Agama RI, 2008:64).
28
1. Pengertian Akhlak Mahmudah atau akhlaqul-karimah
a. Akhlaqul-Mahmudah kepada Allah
Akhlaqul-Mahmudah kepada Allah pada prinsipnya merupakan
penghambaan diri secara total kepada-Nya. Sebagai makhluk yang
dianugerahi akal sehat, kita wajib menempatkan diri kita pada posisi
yang tepat, yakni sebagai penghamba dan menempatkan-Nya sebagai
dzat Yang Maha Adi Kodrati serta satu-satunya dzat yang kita
pertuhan.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-mahmudah kepada Allah SWT antara lain meliputi pokok-
pokok sebagai berikut:
1. Mengenali- Nya dengan baik dan benar
2. Membenarkan segala firman-Nya
3. Mentaati perintah dan menjauhi larangan-Nya
4. Mensyukuri nikmat-Nya
b. Akhlaqul-mahmudah terhadap sesama manusia
Akhlaqul-mahmudah terhadap sesama manusia pada dasarnya
bertolak pada keluhuran budi dalam menempatkan diri kita dan
menempatkan pada diri orang lain pada posisi yang tepat. Adapun
bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk akhlak mahmudah terhadap
sesama manusia adalah sebagaimana bentuk-bentuk perbuatan yang
termasuk akhlaqul mahmudah kepada Allah SWT.
29
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-karimah sesama manusia antara lain meliputi pokok-pokok
sebagai berikut:
1. Mengikuti jejak Rasulullah SAW
2. Berbakti kepada Orang Tua
3. Mentaati Ulul Amri
4. Menghormati dan menghargai sesama manusia.
c. Akhlaqul-mahmudah terhadap makhluk lain
Akhlakul karimah terhadap makhluk lain selain manusia pada
prinsipnya ialah menempatkan makhluk lain itu sesuai dengan
posisinya masing-masing. Ia merupakan refleksi dari totalitas
penghambaan diri kita kepada Allah SAW. Sehingga apa yang kita
perbuat terhadap mereka, semata-mata hanya didasari oleh akhlakqul-
karimah kita kepada Allah SAW.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan
akhlaqul-karimah terhadap makhluk lain antaranya meliputi pokok-
pokok sebagai berikut:
1. Menghormati keberadaan Malaikat
2. Menghargia keberadaan jin
3. Mewaspadai keberadaan jin
4. Menyayangi tumbuh-tumbuhan dan alam semesta (Halim, 200:43-
151)
30
2. Akhlak Madzmumah
pada dasarnya adalah lawan dari akhlaqul karimah yanag harus kita
tinggalkan sejauh mungkin. Sehingga pokok-pokoknya pun meliputi:
a. Akhlaqul-madzmumah kepada Allah;
Dalam rangka menghambakan diri secara total kepada Allah SWT,
kita wajib berakhlaqul-karimah kepada-Nya dan jangan sampai
membiasakan akhlak madzmumah kepada-Nya.
Adapun bentuk-bentuk perbuatan yang termasuk perbuatan akhlaqul-
madzmumah kepada Allah SWT antara lain meliputi pokok-pokok
sebagai berikut:
1. Enggan menggenali Allah dengan baik dan benar;
2. Mendustakan firman-Nya;
3. Membanggakan perintah dan melanggar larangan-Nya dan;
4. Melupakan-Nya.
b. Akhlaqul-madzmumah terhadap sesama manusia
Membiasakan perbuatan yang tidak tepat dalam menempatkan diri di
50. C9 M.Nur Salin, S.Pd.T. RewindingGambar teknikdasar danpengukuranlistrikProduktif XI
42
No Kode Nama Mapel
51. C10 Ismujoko,S. T. Kontrol dasar danpengukuran ListrikProduktif XI
52. C11 Suyanto,S.T. Kontrol ProduktifXI dasar danpengukuran listrikdan pekerjaandasarElektromekanik
53. C12 Hendra Praja Asmara, S.T. Teknik Informasidan Komunikasi
54. C13 Dwi Rafiana, A.Md. Teknik Informasidan Komunikasi
55. C14 Dwi Indah Teknik Informasidan Komunikasi
56. C15 Arif Rahman, S. Kom. Teknik Informasidan Komunikasi
57. C35 Zevri Krisnawan Teknik Informasidan Komunikasi,simulasi digitaldan pemogramandasar komposisifoto digital
58. C17 M.Qomari, S.Pd. Teknik Mesin
59. C18 Surahman, S.Pd. Teknik Mesin
60. C19 Dwi Heru Sutrisno, S.Pd. Teknik Mesin
61. C20 Arifin, S.Pd. Teknik Mesin
62. C21 Sumiyanto, S.Pd. KKPI dan TeknikMesin dan simulasidigital
63. C22 Drs. M. Arifin Teknik Mesin dankelistrikan
64. C23 Edy Ismail, S.Pd. Teknik Mesin danmekanika Teknik
65. C24 Ahmad Roni Arifin, S.T. Teknik Mesin danMekanik teknik
66. C25 Achmad Rois, S.Pd. Teknik Mesin danGambarManufaktur
43
No Kode Nama Mapel
67. C26 Solikin, S.Pd. Gambar teknik
68. C27 Drs. Marsudi Teknik Otomotif
69. C28 Drs. Iqtisad Adian Teknik Otomotif
70. C29 Agus Joko Widodo, S.Pd. Teknik Otomotifdan pekerjaandasar T. Otomotifdan teknik ListrikOto
71. C30 Dwi Nur Cahyono, S.Pd. Teknik Otomotif
72. C31 M. Khoeroni, A.Md. Teknik Otomotif
73. C32 Ratchbona Ventura, S.Pd. Teknik OtomotifPekerjaan dasar T.OTOTeknik ListrikOTO
74. C33 Muhammad Rofiq Teknik OtomotifPekerjaan dasar T.OTOTeknik ListrikOTO
(Wawancara dengan Bapak Dwi Nur Cahyono, Senin 14 Agustus 2017.
Pukul : 09.30 WIB).
44
5. Waktu Penelitian
Tabel 3.2 Waktu Penelitian
No Tanggal Kegiatan Tempat dan waktu
1. 28 Juli 2017 Observasi: memberikan
surat ijin penelitian pada
salah satu staf di sekolahan
SMK Saraswati Salatiga.
TU (09.00 WIB)
2. 29 Juli 2017 Bertemu dengan bu Nurul
Inayah, S.Pd.I untuk
konsultasi RPP
Ruang guru (08.00
WIB)
3. 31 Juli 2017 Pra Siklus dan Materi Di dalam kelas
(08.00 – 09.50 )
4. 04 Agustus
2017
Siklus I Evaluasi Tertulis
dan Lisan
Di dalam kelas
(07.15 - 09.10)
5. 11 Agustus
2017
Siklus II Evaluasi Tertulis
dan Lisan
Di dalam kelas
(07.15 - 09.10)
6. Keadaan Siswa
Tabel 3.3 Keadaan Siswa
No Kelas Jumlah siswa Jumlah seluruhsiswa
1. X LI 35 408
X OI 30
X MM 36
45
No Kelas Jumlah siswa
X TP A 34
X TP B 32
X MI A 35
X MI B 35
X TKR A 34
X TKR B 34
X TKR C 34
X TKR D 34
X TKR E 35
2. XI LI 38 392
XI OI 31
XI MM 33
XI TP A 37
XI TP B 37
XI MI A 36
XI MI B 36
XI TKR A 36
XI TKR B 37
XI TKR C 36
XI TKR D 35
3. XII LI 40 413
46
No Kelas Jumlah siswa
XII OI 30
XII MM A 22
XII MM B 23
XII TP A 33
XII TP B 37
XII MI A 39
XII MI B 36
XII TKR A 41
XII TKR B 38
XII TKR C 38
XII TKR D 36
Total Siswa 1213
Pada pelaksanaan ini, yang menjadi objek penelitian adalah siswa
kelas X OI SMK Saraswati Salatiga. Dengan jumlah siswa sebanyak 24
anak yang terdiri dari 22 siswa laki-laki, 2 siswa perempuan.
Tabel 3.4 Siswa kelas X OI SMK Saraswati Salatiga
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Abdul Aziz Laki-laki
2. Adika Radya Ardiyanto Laki-laki
3. Ahmat Shoim Laki-laki
47
No Nama Siswa Jenis Kelamin
4. Angga Widiyar Dewanto Laki-laki
5. Anggun Febriyaningrum Perempuan
6. Bheni Setiadi Laki-laki
7. Dimas Latif Febriyanto Laki-laki
8. Dwi Prasetyo Laki-laki
9. Fahrul Bagas Renaldi Laki-laki
10. Ferdy Arnanto Laki-laki
11. Fitrilia Anggaini Perempuan
12. Galih Widianto Nugroho Laki-laki
13. Muhammad Alif Wahyu Putranto Laki-laki
14. Muhammad Ilham Nur Laki-laki
15. Muhammad Wawachid W.N Laki-laki
16. Nur Salim Laki-laki
17. Rizky Imam Kurniawan Laki-laki
18. Rizky Muhammad Latif Laki-laki
19. Sasmito Adi Laki-laki
20. Satrio Fai’maulana Laki-laki
21. Taufik Hidayat Laki-laki
22. Wong Binnatus Dirajat Laki-laki
23. Yuda Cantra Mahardika Laki-laki
24. Aditya Kusuma Wardani Laki-laki
48
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin tanggal 31 Juli
2017 dan 04 Agustus 2017 dengan masing-masing pertemuan selama kurang
lebih 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Dengan langkah sebagai berikut:
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester :X/1
1. Standar Kompetensi :
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak.
2. Kompetensi Dasar :
Membaca dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
3. Indikator :
a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
b. Mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin
QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
4. Tujuan pembelajaran:
a. Siswa dapat membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan
benar (fasih).
b. Siswa dapat mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin
QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
5. Materi pembelajaran:
Bab.1 : membaca dan Mengidentifikasi Tajwid
a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
49
Surat Ali Imron: 104,
ة كن منكم ا ولت یدعون الى الخیر ویأمرون بالمعروف وینھون عن م
) ١٠٤(فلحون م ل ھم اواولئك المنكر
Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyerukepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yangmunkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Surat Ali Imron: 110,
ة اخرجت للناس للناس تأمرون بالمعروف وتنھون عن كنتم خیرام
نكرالم منھم الھم ولوامن اھل الكتاب لكان خیر وتؤمنون با
) ١١٠(المؤمنون واكثرھم الفاسقون
Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untukmanusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yangmunkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka ada yangberiman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
b. Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
6. Metode Pembelajaran:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Metode Al-Bayan
4) Penugasan
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu: perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
50
(refleching). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasa yang akan diajarkan yaitu
mempelajari ilmu Tajwid.
b. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran
Al-Bayan.
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersipkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dalam melaksanakan pembelajaran.
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan
tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar.
2. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu oleh guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah didesain, yaitu:
a. Kegiatan Awal:
1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.
2) Guru mengabsen peserta didik.
51
b. Kegiatan Inti :
1) Eksplorasi
a) Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
b) Guru menerangkan tentang materi Tajwid hukum bacaan Nun
Sukun atau Tanwin.
c) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan tentang
contoh tajwid yang terdapat pada contoh surat yang
dibacakan.
2) Elaborasi
a) Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat
yang disampaikan.
b) Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada
ayat-ayat yang disampaikan.
c) Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan tajwid
pada ayat-ayat yang disampaikan.
d) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan
tajwid yang masih sulit.
3) Konfirmasi
1) Guru memanggil satu persatu dari siswa meminta untuk
membaca ayat-ayat yang disampaikan dengan menggunakan
bacaan tajwid.
52
2) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam
lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta siswa
untuk mengerjakan di lembara soal dan jawaban yang sudah
dibagikan.
3) Siswa diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal
yang telah dikerjakan.
4) Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
5) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Kegiatan akhir:
1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi tertulis
dalam bentuk esay, setelah selesai mengerjakan siswa diminta
mengumpulkan hasilnya,
2) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam belajar.
3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah” dan disusun dengan salam.
3. Tahap Observasi (observing)
Pada tahap ini, dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung antara lain:
1) Peneliti bersama dengan guru kolaborator mengamati keaktifan
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam mengelolah
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
53
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran.
4. Tahap Refleksi (reflecting)
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan, maka
selanjutnya peneliti mengadakan tahap refleksi dengan menggunakan
metode pembelajaran Al-Bayan. Dengan metode tersebut apakah dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Refleksi dilakukan dengan
menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan
siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji
keberhasilan belajar siswa sebagai persiapan tindakan selanjutnya.
Adapun refleksi yang didapat dalam pelaksanaan siklus ini adalah
penggunaan metode Al-Bayan pada siklus ini kurang maksimal, hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1. Masih ada siswa yang bermain sendiri .
2. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru secara
maksimal.
3. Siswa masih malu dan ragu-ragu untuk bertanya.
4. Guru masih kurang untuk mengkondisikan kelas.
5. Guru kurang dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
Untuk mengatasi hal-hal diatas, penelitian perlu lebih terampil lagi
dan bersemangat dalam memotivasi agar siswa antusiasi, perlu memberi
catatan. Disamping itu, penelitian perlu meningkatkan pengelolahan kelas
secara baik dan guru juga harus persikap tegas pada siswa yang masih
54
bermain sendiri dengan memberikan pengertian bahwa bermain sendiri
saat kegiatan pembelajaran hanya akan merugikan diri sendiri.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Jum’at, tanggal
11 Agustus 2017 dengan masing-masing pertemuan dilaksanakan kurang lebih
2 jam pelajaran (2 x 45 menit) pada jam 1-3 . Dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Mata Pelajaran :Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester :X/1
1. Standar Kompetensi :
Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang akhlak.
2. Kompetensi Dasar :
Memahami bacaan dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron:
110.
3. Indikator :
a. Menuliskan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
b. Membacakan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
4. Tujuan pembelajaran
a. Siswa dapat menulis contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin .
b. Siswa dapat membaca contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
5. Materi pembelajaran:
Bab.1 : membaca dan Mengidentifikasi Tajwid
55
a. Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
Surat ali aimron: 104,
ة یدعون الى الخیر منكم ا ولتكن ویأمرون بالمعروف وینھون عن م
) ١٠٤(فلحون م ل ھم اواولئك المنكر
Artinya:”Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat menyeru
kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Surat Ali Imron: 110
ة اخرجت للناس كنتم للناس تأمرون بالمعروف وتنھون عن خیرام
نكرالم منھم ولوامن اھل الكتاب لكان خیرالھم وتؤمنون با
) ١١٠(المؤمنون واكثرھم الفاسقون
Artinya:”kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untukmanusia, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yangmunkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,tentulah itu lebih baik bagi mereka di antara mereka ada yangberiman, dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang fasik.
b. Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
6. Metode Pembelajaran:
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Metode Al-Bayan
4) Penugasan
56
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu:
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (refleching). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasa yang akan diajarkan yaitu
mempelajari ilmu Tajwid.
b. Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan media pembelajaran
Al-Bayan.
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersipkan lembar observasi/ pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dalam melaksanakan pembelajaran.
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan
tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar.
2. Tahap Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan ini, guru selaku peneliti dibantu oleh guru
kolabolator melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah didesain, yaitu:
57
a. Kegiatan Awal:
1) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.
2) Guru mengabsen peserta didik.
3) Apersepsi:
a) Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.
b) Guru menyampaikan materi dan tujuan pelaksanaan.
c) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dipahaminya.
b. Kegiatan Inti :
1) Eksplorasi
a) Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 beserta tajwid.
b) Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis tentang
contoh Nun Sukun atau Tanwin.
2) Elaborasi
a) Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat
yang disampaikan.
b) Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada
ayat-ayat yang disampaikan.
c) Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan contoh
hukum Nun Mati Atau Tanwin yang sudah disampaikan.
d) Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan
tajwid yang masih sulit.
58
3) Konfirmasi
a) Guru memanggil satu persatu dari siswa meminta untuk
membaca ayat-ayat yang disampaikan dengan menggunakan
bacaan tajwid.
b) Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam
lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta siswa
untuk mengerjakan di lembara soal dan jawaban yang sudah
dibagikan.
c) Siswa diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal
yang telah dikerjakan.
d) Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
e) Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
c. Kegiatan akhir:
1) Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi tertulis
dalam bentuk esay, setelah selesai mengerjakan siswa diminta
mengumpulkan hasilnya,
2) Guru memberikan motivasi pada siswa untuk selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam belajar.
3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan
“hamdallah” dan disusun dengan salam.
59
3. Tahap Observasi (observing)
Pada tahap ini, dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung antara lain:
1) Peneliti bersama dengan guru kolaborator mengamati keaktifan
peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Guru kolabolator mengamati aktifitas peneliti dalam mengelolah
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran.
4. Tahap Refleksi (reflecting)
Setelah melakukan perbaikan pada siklus II ini jumlah siswa yang
memperhatikan lebih banyak dari siklus sebelumnya, karena persiapan
pembelajaran lebih matang, motivasi dari guru kepada siswa agar mau
bertanya dan suka untuk mempelajari (membaca) Al-Qur’an. Dengan
metode Al Bayan menjadikan siswa fokus pada apa yang disampaikan guru
dan lebih terarah sehingga hasil belajar siswa lebih baik dari siklus
sebelumnya. KKM indikator sekolah yang diperoleh siswa pada siklus II
ini tercapai dengan maksimal.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi pra siklus dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
1. Siswa 1 70 64 67 TL
2. Siswa 2 70 68 69 TL
3. Siswa 3 90 82 86 L
4. Siswa 4 60 58 59 TL
5. Siswa 5 40 56 48 TL
6. Siswa 6 40 52 46 TL
7. Siswa 7 80 78 79 L
8. Siswa 8 60 52 56 TL
9. Siswa 9 100 72 86 L
10. Siswa 10 30 62 66 TL
11. Siswa 11 80 64 72 TL
12. Siswa 12 70 76 73 TL
13. Siswa 13 50 58 54 TL
61
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertuli Lisan
14. Siswa 14 80 82 81 L
15. Siswa 15 100 72 86 L
16. Siswa 16 70 62 66 TL
17. Siswa 17 100 74 87 L
18. Siswa 18 50 62 56 TL
19. Siswa 19 70 78 79 L
20. Siswa 20 80 82 81 L
21. Siswa 21 80 74 77 L
22. Siswa 22 80 62 71 TL
23. Siswa 23 70 62 66 TL
24. Siswa 24 80 74 77 L
2. Siklus I
Hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus I dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
1. Siswa 1 100 66 82 L
2. Siswa 2 100 70 85 L
62
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( ) Keterangan
Tertulis Lisan
3. Siswa 3 90 84 87 L
4. Siswa 4 80 66 73 TL
5. Siswa 5 60 58 59 TL
6. Siswa 6 60 58 59 TL
7. Siswa 7 100 78 89 L
8. Siswa 8 100 58 79 L
9. Siswa 9 100 78 89 L
10. Siswa 10 50 66 58 TL
11. Siswa 11 100 80 90 L
12. Siswa 12 100 76 88 L
13. Siswa 13 60 64 62 TL
14. Siswa 14 90 86 88 L
15. Siswa 15 100 76 88 L
16. Siswa 16 70 66 68 TL
17. Siswa 17 100 72 70 TL
18. Siswa 18 60 70 65 TL
19. Siswa 19 80 80 80 L
20. Siswa 20 100 86 93 L
21. Siswa 21 90 74 82 L
22. Siswa 22 80 78 79 L
63
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
23. Siswa 23 90 66 78 L
24. Siswa 24 100 74 87 L
3. Siklus II
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
1. Siswa 1 100 76 88 L
2. Siswa 2 100 80 90 L
3. Siswa 3 100 86 93 L
4. Siswa 4 90 70 80 L
5. Siswa 5 70 60 70 TL
6 Siswa 6 80 66 73 TL
7. Siswa 7 100 80 90 L
8. Siswa 8 100 66 82 L
9. Siswa 9 100 80 90 L
10. Siswa 10 70 62 66 TL
11. Siswa 11 100 84 92 L
12. Siswa 12 100 78 89 L
13. Siswa 13 90 70 80 L
64
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
() Keterangan
Tertulis Lisan
14. Siswa 14 90 86 88 L
15 Siswa 17 100 74 87 L
16. Siswa 16 80 70 75 L
17. Siswa 17 100 74 87 L
18. Siswa 18 80 72 76 L
19 Siswa 19 100 82 91 L
20. Siswa 20 100 86 93 L
21. Siswa 21 90 76 83 L
22. Siswa 22 80 78 79 L
23. Siswa 23 100 70 85 L
24. Siswa 24 100 74 87 L
B. Pembahasan
1. Pra Siklus
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
1. Siswa 1 70 64 67 TL
2. Siswa 2 70 68 69 TL
3. Siswa 3 90 82 86 L
65
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( ) Keterangan
Tertulis Lisan
4. Siswa 4 60 58 59 TL
5. Siswa 5 40 56 48 TL
6. Siswa 6 40 52 46 TL
7. Siswa 7 80 78 79 L
8. Siswa 8 60 52 56 TL
9. Siswa 10 30 62 66 TL
10. Siswa 11 80 64 72 TL
11. Siswa 12 70 76 73 TL
12. Siswa 13 50 58 54 TL
13. Siswa 14 80 82 81 L
14. Siswa 15 100 72 86 L
15. Siswa 16 70 62 66 TL
16. Siswa 17 100 74 87 L
17. Siswa 18 50 62 56 TL
18. Siswa 19 70 78 79 L
20. Siswa 20 80 82 81 L
21. Siswa 21 80 74 77 L
22. Siswa 22 80 62 71 TL
23. Siswa 23 70 62 66 TL
24. Siswa 24 80 74 77 L
66
Data di atas menunjukan kemampuan membaca siswa pada pra
siklus. Siswa yang belum mencapai KKM indikator sekolah dalam
presentase adalah sebagai berikut:
P =%
P =%
P = 58,3%
Sedangkan siswa yang mencapai KKM Indikator sekolah dalam
persentase adalah sebagai berikut :
P =%
P =%
P = 41,7%
Pada Pra siklus ini menunjukan siswa yang belum lulus sebanyak
14 siswa dan yang lulus sebanyak 10 siswa. Hasil yang didapatkan dari
pra siklus adalah penggunaan metode Al-Bayan dapat dikatakan belum
berjalan secara maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
1. Siswa kurang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal pra
siklus
2. Siswa belum mampu memahami soal tes tersebut
67
3. Guru kurang memperhatiakan siswa yang belum tau tentang maksud
dari soal tes tersebut.
2. Siklus I
Tabel 4.3 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
1. Siswa 1 100 66 82 L
2. Siswa 2 100 70 85 L
3. Siswa 3 90 84 87 L
4. Siswa 4 80 66 73 TL
5. Siswa 5 60 58 59 TL
6 Siswa 6 60 58 59 TL
7. Siswa 7 100 78 89 L
8. Siswa 8 100 58 79 L
9. Siswa 9 100 78 89 L
10. Siswa 10 50 66 58 TL
11. Siswa 11 100 80 90 L
12. Siswa 12 100 76 88 L
13. Siswa 13 60 64 62 TL
14. Siswa 14 90 86 88 L
15. Siswa 15 100 76 88 L
16. Siswa 16 70 66 68 TL
68
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
17. Siswa 17 100 72 70 TL
18. Siswa 18 60 70 65 TL
19. Siswa 19 80 80 80 L
20. Siswa 20 100 86 93 L
21. Siswa 21 90 74 82 L
22. Siswa 22 80 78 79 L
23. Siswa 23 90 66 78 L
24. Siswa 24 100 74 87 L
Data di atas menunjukan kemampuan membaca siswa pada siklus
I. Siswa yang belum mencapai KKM indikator sekolah dalam persentase
adalah sebagai berikut:
P =%
P =%
P = 33,3%
69
Sedangkan siswa yang mencapai KKM Indikator sekolah dalam
persentase adalah sebagai berikut :
P =%
P =%
P = 62,7%
pada siklus I ini menunjukan siswa yang belum lulus sebanyak 14
siswa dan yang lulus sebanyak 10 siswa. Hasil yang didapat dari siklus I
adalah menggunakan metode Al-Bayan dapat dikatakan belum berjalan
secara maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
1. Masih ada siswa yang bermain sendiri .
2. Masih ada siswa yang belum memperhatikan penjelasan guru secara
maksimal.
3. Siswa masih malu dan ragu-ragu untuk bertanya.
4. Guru masih kurang untuk mengkondisikan kelas.
5. Guru kurang dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan.
Untuk mengatasi hal-hal di atas, peneliti perlu lebih terampil lagi
dan bersemangat dalam memotivasi agar siswa antusiasi, perlu memberi
catatan. Disamping itu, peneliti perlu meningkatkan pengelolahan kelas
secara baik dan guru juga harus persikap tegas pada siswa yang masih
bermain sendiri dengan memberikan pengertian bahwa bermain sendiri
saat kegiatan pembelajaran berlangsung hanya akan merugikan diri
sendiri.
70
3. Siklus II
Tabel 4.4 Pembahasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
1. Siswa 1 100 76 88 L
2. Siswa 2 100 80 90 L
3. Siswa 3 100 86 93 L
4. Siswa 4 90 70 80 L
5. Siswa 5 70 60 70 TL
6 Siswa 6 80 66 73 TL
7. Siswa 7 100 80 90 L
8. Siswa 8 100 66 82 L
9. Siswa 9 100 80 90 L
10. Siswa 10 70 62 66 TL
11. Siswa 11 100 84 92 L
12. Siswa 12 100 78 89 L
13. Siswa 13 90 70 80 L
14. Siswa 14 90 86 88 L
15. Siswa 15 100 78 89 L
16. Siswa 16 80 70 75 L
17. Siswa 17 100 74 87 L
18. Siswa 18 80 72 76 L
71
No Nama Nilai Nilai Rata-rata
( )
Keterangan
Tertulis Lisan
19. Siswa 19 100 82 91 L
20. Siswa 20 100 86 93 L
21. Siswa 21 90 76 83 L
22. Siswa 22 80 78 79 L
23. Siswa 23 100 70 85 L
24. Siswa 24 100 74 87 L
Data di atas menunjukan kemampuan membaca siswa pada siklus
II. Siswa yang belum mencapai KKM indikator sekolah dalam persentase
adalah sebagai berikut:
P =%
P =%
P = 12,4%
Sedangkan siswa yang mencapai KKM Indikator sekolah dalam
persentase adalah sebagai berikut :
P =%
P =%
P = 87,5%
72
Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Al-Bayan berlangsung dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari
semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang
diberikan guru sehingga tidak ada yang bermain sendiri. Kebanyakan
dari siswa juga banyak yang berani bertanya tentang materi yang dibahas,
sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan aktif dan hasilnya dapat
maksimal.
Dalam siklus II ini telah terlihat adanya suatu peningkatan dari siklus
I ke siklus II. Sehingga peneliti tidak melanjutkan ke siklus III karena
peningkatan siklus II yang belum lulus berjumlah 3 siswa atau
dipersentasekan 12,4% dan siswa yang lulus sebanyak 21 siswa atau
dipersentasekan 87,5% .
4. Peningkatan Pra Siklus ke Post Test
Tabel 4.5 Peningkatan Pra Siklus ke Post Test
No Kategori Pra siklus Siklus I Siklus II
1. Tidak Lulus 14 Siswa
(58,3%)
8 Siswa
(33,3%)
3 Siswa
(12,4%)
2. Lulus 10 Siswa
(41,7)
16 Siswa
(66,7)
21 Siswa
(87,5%)
Data di atas menunjukan peningkatan kemampuan membaca siswa
sesuai dengan pencapaian KKM indikator sekolah yaitu 75. Siswa yang
tidak lulus pada pra siklus sebanyak 14 siswa atau dipersentasekan 58,3%
73
dan siswa yang lulu sebanyak 10 siswa atau dipersentasekan 41,7%.
Sedangkan siklus I sebanyak 8 siswa yang lulus atau dipersentasekan
sebanyak 33,3% dan siswa yang lulus pada siklus I sebanyak 16 Siswa
atau dipersentasekan sebesar 66,7%. Pada siklus II terjadi peningkatan
kemampuan membaca yang cukup baik yaitu mencapai nilai kelulusan
yang cukup baik. Siswa yang belum lulus sebanyak 3 atau
dipersentasekan sebesar 12,4% dan siswa yang lulus sebanyak 21 siswa
atau dipersentasekan 87,5%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode Al-Bayan pada materi
kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an tentang Akhlak mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMK Saraswati Kota Salatiga berhasil
meningkatkan kemampuan membaca siswa.
74
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil
sebagai berikut: melalui penggunaan metode Al-Bayan dapat meningkatkan
kemampuan membaca kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga Tahun
2017/2018.
1. Kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak
dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota
Salatiga terdapat peningkatan mulai dari hasil pra siklus menunjukan
siswa yang lulus sebanyak 10 siswa dalam persen sebesar 41,7%. Pada
siklus I siswa yang lulus sebanyak 16 siswa dalam persen sebesar 66,7%.
Sedangkan pada siklus II siswa yang lulus sebanyak 21 siswa dalam
persen sebesar 87,5%.
2. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Al-Bayan dapat
meningkatkan kemampuan siswa membaca A-Qur’an materi ayat-ayat
tentang akhlak pada siswa kelas X SMK Saraswati Kota Salatiga. Hal ini
dilihat dari semua siswa yang memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan guru sehingga pembelajaran berlangsung dengan lancar.
75
B. SARAN
1. Sebagai seorang pendidik, dapat menggunakan metode Al-Bayan untuk
meningkatkan profesionalitas mengajar bagi guru Pendidikan Agama
Islam.
2. Seorang pendidik dengan menggunakan metode Al-Bayan, dapat
meningkatkan kreaktivitas guru dalam menyajikan pembelajaran.
3. Menggunakan Metode Al-Bayan dapat meningkatkan cara cepat
membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
4. Seorang pendidik, guru harus pandai dalam memilih dan menerapkan
metode pembelajaran.
5. Guru sebagai pembentuk karakter juga harus selalu memberi motivasi
pada peserta didiknya agar selalu semangat dalam belajar dan bersikap
baik terhadap siapapun.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim, M. Nipan. 2000. Menghiasi Diri dengan Akhlak Terpuji.
Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Al-Qarni, ‘aidh. 2003. La Tahzan, Jangan Bersedih. Jakarta: Qisthi Press.
Arikunto, Suharsimi,dkk. 2006. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1995. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Athiq. 1993. Terjemah fadhoilul Qur’an. Keutamaan Al-Qur’an menurut hadis-
hadis Rasulullah. Semarang: CV: Toha Putra.
Departemen Agama RI, 2008. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung:CV.
Diponegoro.
Faisol. 2010. Cara Mudah Belajar Ilmu Tajwid. Malang: UIN-Malik Press.
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.1999. metodologi Pengajaran Agama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Fathurrohman Puput & Sutirno M. Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: PT Refika Aditama.
Kastola ni, Hafidz Muhammad. 2009. Pendidikan Islam Antara Tradisi dan Islam.
Salatiga: STAI Salatiga Press.
LKS SMK Pendidikan Agama Islam X/2/SMS.
M. Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Mulyasa. H. E. 2009. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Mustamir. 2007. Sembuh dan sehat dengan mukjizat Al-Qur’an. Yogyakarta:
Lingkaran.
Najati. M Utsman. 1993. Belajar EQ dan SQ dari sunnah nabi. Jakarta: Hikmah.
Nata, Abdullah. 2012. Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Sudarsono dan Munir. 1994. Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-Qur’an. Jakarta: PT
Reneka Cipta.
Surasman. 2008. Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Metode Al-Bayan. Depok:
Erlangga.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogyakarta: Diva Press.
Wiriaatimadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SMK Saraswati Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : (Akhlaq) Membiasakan perilaku
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami bacaan dan mengidentifikasi tajwid QS Ali Imron: 104, Ali Imron:
110 dengan benar (fasih).
B. Kompetensi Dasar
Membaca dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
C. Indikator
Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
Mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin
QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
D. Tujuan pembelajaran:
c. Siswa dapat Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar
(fasih).
d. Siswa dapat Mengidentifikasi contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin QS
Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
E. Karakteristik siswa yang diharapkan
Bersemangat
Memperhatikan
Mendengarkan
Aktif
Gemar membaca
Teleti
Percaya diri
F. Materi pembelajan
Membaca QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110 dengan benar (fasih).
Mengidentifikasi tajwid hukum bacaan Nun Sukun atau Tanwin QS Ali
Imron: 104, Ali Imron: 110
G. Metode pembelajaran
Ceramah
Tanya Jawab
Metode Al-Bayan
Penugasan
H. Media dan sumber belajar
Media :
- Al Qur’an terjemah
- Kertas karton
- Spidol
Sumber belajar
- MODUL X PAI
- Ilmu tajwid dan seni baca Al Qur’an
I. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan awal
3) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.
4) Guru mengabsen peserta didik.
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
- Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS Ali
Imron: 104, Ali Imron: 110 beserta tajwid.
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan tentang
contoh tajwid yang terdapat pada contoh surat yang dibacakan.
b. Elaborasi
- Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat yang
disampaikan.
- Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada ayat-
ayat yang disampaikan.
- Guru dan siswa sama-sama membahas tentang bacaan tajwid pada
ayat-ayat yang disampaikan.
- Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan tajwid
yang masih sulit.
c. Konfirmasi
- Guru memanggil satu persatu dari siswa meminta untuk membaca
ayat-ayat yang disampaikan dengan menggunakan bacaan tajwid.
- Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam
lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta siswa untuk
mengerjakan di lembara soal dan jawaban yang sudah dibagikan.
- Siswa diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal yang
telah dikerjakan.
- Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
- Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi tertulis
dalam bentuk esay, setelah selesai mengerjakan siswa diminta
mengumpulkan hasilnya.
b. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam belajar.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan “hamdallah”
dan disusun dengan salam.
J. Penilaian
a. Soal tertulis
Esay
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (X) pada huruf, a, b, c dan d
1. Di bawah ini yang bukan termasuk hukum nun mati dan tanwin
adalah...
a. Idhaar
b. Iqlaab
c. Idghom bighunnah
d. Idhaar mutlak
2. Jika "nun mati" bertemu dengan huruf "ba" hukum bacaannya adalah . .
a. Idhaar
b. Iqlaab
c. Ikhfa’
d. Idgham
3. Berikut ini contoh bacaan idhaar adalah . . . .
a. وتنھون b. منكم
c. صم بكم
d. لي من و
4. یعملمن , hukum bacaan yang terdapat pada ayat di samping adalah
idgham karena . . . .
a. Tanwin bertemu dengan "mim"
b. Huruf "ya" bertasydid
c. Nun mati bertemu dengan "ya"
d. Nun mati terpisah dengan "ya"
5. كال ل ئن لم Pada ayat di samping terdapat hukum bacaan . . . .
a. Idgham bilaa gunnah
b. Iqlab
c. Ikhfa’
d. Idgham bigunnah
6. Contoh ayat yang mengandung bacaan iqlab adalah . . . .
a. ة خیرام
b. من خوف c. كنتم
d. سمیع بصیر
7. Cara membaca huruf ikhfa’ adalah . . . .
a. Dengung
b. Samar-samar
c. Jelas
d. Gunnah
8. Apabila tanwin bertemu huruf "wau" maka dibaca . . . .
a. Jelas
b. Dengung
c. Melebur
d. Samar-samar
9. للناس ة اخر جت خیر ام Hukum bacaan pada ayat yang bergaris bawahكنتم
di atas adalah . . . .
a. Ikhfa’dan Iqlab
b. Idgham bilaa ghunnah dan idgham bighunnah
c. Ikhfa’ dan idhaar
d. Idhar dan idgham bilaa ghunnah
10. Di bawah ini yang termasuk huruf idgham bigunnah adalah . . . .
a. و،ن
b. ر،ل
c. ك،ف
d. ط،و
Kunci Jawaban:
1.D 6.D
2.B 7.B
3.A 8.B
4.C 9.C
5.A 10.A
Skor Penelitian Evaluasi : 1 point pernomor
Nilai Akhir :
Jumlah skor keseluruhan X 10
10X 10 = 100
a. Lisan
No Indikator Nilai
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1 Bersemangat
2 Percaya diri
3 Kelancaran
membaca
(makhroj/ faseh)
4 Kebenaran
membaca (tajwid)
5 Nada / irama
(estetika)
Jumlah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SMK Saraswati Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : (Akhlaq) Membiasakan perilaku
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
K. Standar Kompetensi
Memahami bacaan dan mengidentifikasi tajwid QS Ali Imron: 104, Ali Imron:
110 dengan benar (fasih).
L. Kompetensi Dasar
Memahami bacaan dan mengidentifikasi QS Ali Imron: 104, Ali Imron: 110.
M. Indikator
c. Menuliskan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
d. Membacakan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
N. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat menulis contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin .
a. Siswa dapat membacakan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin
O. Karakteristik siswa yang diharapkan
Bersemangat
Memperhatikan
Mendengarkan
Aktif
Gemar membaca
Teleti
Percaya diri
P. Materi pembelajan
Menuliskan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin.
Membacakan contoh bacaan Nun Mati atau Tanwin QS Ali Imron: 104,
Ali Imron: 110.
Q. Metode pembelajaran
Ceramah
Tanya Jawab
Metode Al-Bayan
Penugasan
R. Media dan sumber belajar
Media :
- Al Qur’an terjemah
- Kertas karton
- Spidol
Sumber belajar
- MODUL X PAI
- Ilmu tajwid dan seni baca Al Qur’an
S. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
4. Kegiatan awal
5) Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan do’a.
6) Guru mengabsen peserta didik.
7) Apersepsi:
- Guru menanyakan materi pada pertemuan sebelumnya.
- Guru menyampaikan materi dan tujuan pelaksanaan.
- Guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengajukan
pertanyaan tentang materi yang belum dipahaminya.
5. Kegiatan inti
d. Eksplorasi
- Guru membacakan ayat-ayat tentang akhlak dalam surat QS Ali
Imron: 104, Ali Imron: 110 beserta tajwid.
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan secara tertulis tentang
contoh Nun Sukun atau Tanwin.
e. Elaborasi
- Guru membimbing siswa sama-sama membaca ayat-ayat yang
disampaikan.
- Guru memberikan pertanyaan tentang bacaan tajwid pada ayat-
ayat yang disampaikan.
- Guru dan siswa sama-sama membahas tentang contoh hukum
Nun Mati atau Tanwin yang sudah disampaikan.
- Guru memberikan penjelasan tentang pertanyaan bacaan tajwid
yang masih sulit.
f. Konfirmasi
- Guru memanggil satu persatu dari siswa meminta untuk membaca
ayat-ayat yang disampaikan dengan menggunakan bacaan tajwid.
- Guru memberikan beberapa soal latihan tertulis di dalam
lembaran soal dan jawaban tersebut, dan meminta siswa untuk
mengerjakan di lembara soal dan jawaban yang sudah dibagikan.
- Siswa diminta untuk mengumpulkan pada lembaran soal yang
telah dikerjakan.
- Siswa diminta menanyakan materi yang belum dipahami.
- Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
6. Kegiatan akhir
d. Guru memberikan evaluasi lisan (membaca) dan evaluasi tertulis
dalam bentuk esay, setelah selesai mengerjakan siswa diminta
mengumpulkan hasilnya.
e. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk selalu semangat dan
bersungguh-sungguh dalam belajar.
f. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan bacaan “hamdallah”
dan disusun dengan salam.
T. Penilaian
1. Tertulis
Esay
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda
silang (X) pada huruf, a, b, c dan d
11. Di bawah ini yang bukan termasuk hukum nun mati dan tanwinadalah...a. Idhaarb. Iqlaabc. Idghom bighunnahd. Idhaar syafawi
12. Jika "nun mati" bertemu dengan huruf "ba" hukum bacaannyaadalah . .a. Idhaarb. Iqlaabc. Ikhfa’d. Idgham
13. Berikut ini contoh bacaan idhaar adalah . . . .
a. وتنھون b. منكم c. بكم صم d. من ولي
14. hukum bacaan yang terdapat pada ayat di samping ,ام ة ی د عون
adalah idgham karena . . . .a. Tanwin bertemu dengan "mim"b. Huruf "ya" bertasydidc. Nun mati bertemu dengan "ya"d. Nun mati terpisah dengan "ya"
15. من ربھم Pada ayat di samping terdapat hukum bacaan . . . .a. Idgham bilaa gunnahb. Iqlabc. Ikhfa’d. Idgham bigunnah
16. Contoh ayat yang mengandung bacaan iqlab adalah . . . .
a. ة خیرامb. ف و خ ن م c. كنتم d. سمیع بصیر
17. Cara membaca huruf ikhfa’ adalah . . . .a. Dengungb. Samar-samarc. Jelasd. Gunnah
18. Apabila tanwin bertemu huruf "wau" maka dibaca . . . .a. Jelasb. Dengungc. Meleburd. Samar-samar
19. و ینھ ون عن ال منك ر Hukum bacaan pada ayat yang bergaris bawah
di atas adalah . . . .a. Ikhfa’dan Iqlabb. Idgham bilaa ghunnah dan idgham bighunnahc. Idhar dan ikhfa’d. Idhar dan idgham bilaa ghunnah
20. Di bawah ini yang termasuk huruf idgham bigunnah adalah . . . .
a. ع،يb. ر،لc. م،نd. ط،و
Kunci Jawaban:
1. d
2. b
3. a
4. c
5. a
6. d
7. b
8. b
9. d
10. c
Skor Penelitian Evaluasi : 1 point pernomor
Nilai Akhir :
Jumlah skor keseluruhan X 10
10X 10 = 100
2. Tes Lisan
No Indikator Nilai
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1 Bersemangat
2 Percaya diri
3 Kelancaran
membaca
(makhroj/ faseh)
4 Kebenaran
membaca (tajwid)
5 Nada / irama
(estetika)
Jumlah
Keterangan Nilai :
10-30 : Kurang
40-60 : Cukup
70-80 : Baik
90-100 : Amat baik
Nilai Akhir = Nilai dibagi 5
Pedoman Pengamatan Guru Siklus 1
No KegiatanSkor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar :
a. Menyiapakan RPP √b. Menyiapkan presensi siswa √
c. Menyiapkan lembar observasi √
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi :
a. Salam pembuka √b. Mengkondisikan kelas
√c. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
d. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan strategi :
a. Guru paham mengenai metode Al-Bayan √b. Guru mampu menguasai metode Al-Bayan √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas
a. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran :
a. Kesimpulan √b. Melakukan evaluasi √
c. Memberikan tindak lanjur √
d. Salam penutup √
Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I
No. Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3
1. Siwa menjawab salam dengan semangat √
2. Siswa merespon panggilan presentasi dari guru √
3. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
4. Siswa semangat mengikuti pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
√
5. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan √
6. Siswa mengerjakan soal evaluasi √
7. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
guru
√
Keterangan Skor :
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
Pedoman Pengamatan Guru Siklus II
No KegiatanSkor
1 2 3
1. Persiapan guru dalam mengajar :
e. Menyiapakan RPP √f. Menyiapkan presensi siswa √
g. Menyiapkan lembar observasi √
h. Menyiapkan perlengkapan mengajar √
2. Kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan
melakukan apersepsi :
e. Salam pembuka √f. Mengkondisikan kelas
√g. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
h. Memberikan motivasi untuk belajar √
3. Ketetapan guru menggunakan strategi :
c. Guru paham mengenai metode Al-Bayan √d. Guru mampu menguasai metode Al-Bayan √
4. Kemampuan guru dalam menguasai kelas
c. Mampu membuat siswa lebih aktif bertanya √
d. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan √
5. Kemampuan guru dalam menutup pelajaran :
e. Kesimpulan √f. Melakukan evaluasi √
g. Memberikan tindak lanjur √
h. Salam penutup √
Pedoman Pengamatan Siswa Siklus I
No. Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3
8. Siwa menjawab salam dengan semangat √
9. Siswa merespon panggilan presentasi dari guru √
10. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru √
11. Siswa semangat mengikuti pembelajaran
Pendidikan Agama Islam
√
12. Siswa memberi umpan balik dari penjelasan √
13. Siswa mengerjakan soal evaluasi √
14. Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada
guru
√
Keterangan Skor :
1: Kurang
2: Cukup
3: Baik
DOKUMENTASI
Guru Mengabsen kehadiran Siswa
Guru menjelaskan materi tentang Tajwid
Guru Menjelaskan tentang Hukum Bacaan
Siswa Melakukan Tes Lisan
Guru Merespon Pertanyaan dari Siswa
Guru Melatih Keberanian Siswa dalam Memahami Tajwid