UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Hidroksi Propil Metilselulosa Menggunakan Metode Pencampuran Kneading SKRIPSI BERTY PUSPITASARI 108102000042 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA JANUARI 2013
70
Embed
Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun ... · berkhasiat sebagai obat kardiovaskular memiliki kandungan senyawa obat yang mempunyai kelarutan sukar larut dalam air. Tujuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Hidroksi Propil Metilselulosa
Menggunakan Metode Pencampuran Kneading
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
BERTY PUSPITASARI 108102000042
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI
JAKARTA JANUARI 2013
iii
iv
v
vi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK Nama : Berty Puspitasari Program Studi : Farmasi Judul : Peningkatan Kelarutan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun Artocarpus
Altilis (Parkinson) Fosberg dengan Penambahan Polimer Kombinasi β-Siklodekstrin dan Hidroksi Propil Metilselulosa Menggunakan Metode Pencampuran Kneading
Fraksi etil asetat daun sukun Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg yang berkhasiat sebagai obat kardiovaskular memiliki kandungan senyawa obat yang mempunyai kelarutan sukar larut dalam air. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kelarutan fraksi etil asetat daun sukun. Salah satu cara untuk meningkatkan kelarutan adalah dengan penambahan polimer siklodekstrin dan derivatnya. Hidroksi propil metilselulosa (HPMC) sebagai polimer larut air dapat berperan sebagai polimer kombinasi yang mampu meningkatkan kerja dari β-siklodekstrin. Penambahan polimer kombinasi β-siklodekstrin+hidroksi propil metilselulosa dilakukan menggunakan metode pencampuran kneading. Tiga perbandingan fraksi etil asetat daun sukun terhadap ß-siklodekstrin yaitu : 1:2, 1:4, dan 1:6 dengan penambahan hidroksi propil metilselulosa sebesar 0,12% dari bobot total tiap formula. Campuran fraksi etil asetat daun sukun – β-siklodekstrin+HPMC dikarakterisasi dengan titrasi Karl Fischer, pemindaian dengan mikroskop electron dan uji kelarutan. Kadar total flavonoid dari fraksi etil asetat daun sukun sebesar 32,7%. Hasil menunjukkan peningkatan kelarutan pada masing-masing formula sebesar 7,04% (F1), 19,47% (F2) dan 59,92% (F3). Penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan polimer kombinasi β-siklodekstrin+hidroksi propil metilselulosa dapat meningkatkan kelarutan fraksi etil asetat daun sukun yang menunjukkan perbedaan secara signifikan dengan tingkat kepercayaan 95% (p ≤ 0,05).
Kata kunci : Fraksi etil asetat daun sukun, metode kneading,β-Siklodekstrin,
hidroksi propil metilselulosa, kelarutan, total flavonoid.
vii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRACT Name : Berty Puspitasari Program Study : Pharmacy Title : Enhancement Solubility of Ethyl Acetate Fraction of
Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg extract with the addition of combination polymers of β-cyclodextrin and hydroxyl propyl methylcellulose using kneading method.
Ethyl acetate fraction of the Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg extract have a potency to treat the cardiovascular diseases have poorly solubility in water. The purpose of this study was to improve the solubility of the extract. One of method to improve the solubility of the extract by mixing with cyclodextrin polymers and their derivatives. Hydroxyl propyl methylcellulose (HPMC) as a water-soluble polymer can enhance the β-cyclodextrin (β-CD) activity. Three comparisons extract and ß-cyclodextrin were : 1:2, 1:4, and 1:6 by mixing with the addition hydroxyl propyl methylcellulose 0.12% of the total weight of extract and β-CD for each formula. The sample was prepared by kneading method. The sample characterization was used Karl Fischer titration, Scanning Electron Microscopy and solubility study.. Content of total flavonoid from the extract was 32.7%. The Result showed that the addition polymer combination of β-CD + HPMC caused increasing the solubility of extract in water 7.04% (F1), 19.47% (F2) and 59.92% (F3) compared to extract control with significant differences at level of confidence 95% (p ≤ 0.05). Keywords : ethyl acetate fraction of breadfruit, kneading method, β-
cycclodextrin, hydroxyl propyl methylcellulose, solubility, total flavonoid
viii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
(1) Ibu Sabrina, M.Farm., Apt selaku pembimbing pertama dan Ibu Yuni
Anggraeni, M.Farm., Apt selaku pembimbing kedua, yang telah memberikan
ilmu dan andil besar dalam proses penelitian dan penyelesaian tugas akhir
saya ini, semoga segala bantuan dan bimbingan ibu sekalian mendapat
imbalan yang lebih baik di sisi-Nya.
(2) Bapak Prof. Dr. dr.(hc). MK. Tadjudin., Sp. And selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
(3) Bapak Drs. Umar Mansur, M.Sc., Apt selaku ketua Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
(4) Bapak dan Ibu staf pengajar dan karyawan yang telah memberikan bimbingan
dan bantuan selama saya menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
(5) Teman-teman Farmasi 2008 yang telah bersama-sama selama masa kuliah
(6) Teman satu tim Inda firliah dan Sera Nur Agustin yang telah bekerja bersama
selama penelitian dan penulisan tugas akhir ini. VIP-deul, Dina H dan Putri
R, yang selalu memberikan semangat dan keceriaan selama masa penelitian.
Swag! Check!
ix UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(7) Heny S, Putri S, Sekar A, dan Selvia M yang selalu bersama-sama dalam
menjalani suka duka selama masa kuliah. Differences makes us one.
(8) Kakak – kakak saya, Mas Darma, Mba Dinny dan Rudy yang selalu
memberikan support dan perhatiannya selama ini.
(9) Kedua orang tua saya, Drs. AM. Komaruddin dan Supriheni, S.pd yang telah
memberikan kasih sayang, bimbingan, dukungan, nasehat dan
kepercayaannya selama ini. Semoga amal dan jerih payah keduanya
mendapat balasan yang jauh lebih baik disisi-Nya.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan guna tercapainya kesempurnaan skripsi ini. Semoga penelitian
ini dapat bermanfaat baik bagi kalangan akademis, khususnya bagi mahasiswa
farmasi, masyarakat pada umumnya dan bagi dunia ilmu pengetahuan.
Ciputat, 17 Januari 2013
Penulis
x UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Berty Puspitasari NIM : 108102000042 Program Studi : Farmasi Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jenis karya : Skripsi Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya, dengan judul :
PENINGKATAN KELARUTAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN SUKUN
Artocarpus Altilis (Parkinson) Fosberg DENGAN PENAMBAHAN POLIMER KOMBINASI β-SIKLODEKSTRIN DAN HIDROKSI PROPIL
METILSELULOSA MENGGUNAKAN METODE PENCAMPURAN KNEADING
Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-Undang Hak Cipta. Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta Pada Tanggal: 17 Januari 2013
Yang menyatakan,
( Berty Puspitasari )
xi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v ABSTRAK ...................................................................................................... vi ABSTRACT .................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4 2.1 Tanaman Sukun ........................................................................... 4
2.1.1 Taksonomi ......................................................................... 4 2.1.3 Nama Daerah ..................................................................... 4 2.1.4 Deskripsi Tanaman Sukun ................................................. 4
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 19 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 19 3.2 Alat .............................................................................................. 19 3.3 Bahan .......................................................................................... 19 3.4 Prosedur Penelitian...................................................................... 19 3.4.1 Pembakuan Ekstrak dengan Parameter Spesifik ..................... 19
3.4.1.1 Organoleptis .......................................................... 19 3.4.1.2 Penentuan Kadar Senyawa Total Flavonoid ......... 19
3.4.2 Pembakuan Ekstrak dengan Parameter Non Spesifik ........ 20 3.4.3 Pembuatan Campuran Menggunakan Metode Kneading.. 20 3.4.4 Karakterisasi Campuran FEAS – βCD+HPMC ................. 21
3.4.4.1Scanning Electron Microscopy .............................. 21
xii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.4.2Uji Karl Fisher ....................................................... 22 3.4.5 Uji Kelarutan ...................................................................... 22 3.4.6 Analisa Data ....................................................................... 23
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 24 4.1 Karakterisasi Fraks Etil Asetat Daun Sukun .............................. 24 4.2 Hasil Pencampuran Menggunakan Metode Kneading ................ 26 4.3 Karakterisasi Campuran .............................................................. 26
4.3.1 Scanning Electron Microscopy .......................................... 26 4.3.2 Uji Karl Fisher ................................................................... 27
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 31 5.1 Kesimpulan ................................................................................ 31 5.2 Saran ........................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32
xiii UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR TABEL Tabel Halaman
1.1 Karakteristik siklodekstrin ................................................................ 7 3.1 Formulasi pencampuran FEAS – βCD+HPMC ................................ 21 4.1 Hasil karakterisasi fraksi etil asetat daun sukun ............................... 24 4.2 Hasil Uji Karl-fischer titration.......................................................... 27 4.3 Hasil Uji kadar kelarutan total flavonoid pada campuran ................. 29
xiv UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. 1-(2,4-Dihydroxyphenyl)-3-[8-hydroxy-2-methyl-2-(4-
methyl-3-pentenyl)-2H-1-benzopyran-5-yl]-1-propanone .. 6 Gambar 2.2. 8-geranil-4’,5,7-trihidroksiflavanon ......................................... 6 Gambar 2.3. 2-geranil-2’,4’,3,4-tetrahidroksidihidro-kalkon ...................... 6 Gambar 2.4. Struktur kimia rutin .................................................................. 7 Gambar 2.5. Struktur Kimia α, β, dan γ siklodekstrin. ................................. 8 Gambar 2.6.Struktur Kimia dan b) Bentuk toroidal molekul β-
siklodekstrin ............................................................................................ 9 Gambar 2.7. Struktur kimia HPMC .............................................................. 9 Gambar 8 Fraksi Etil Asetat Daun Sukun ................................................. 54 Gambar 9. Polimer kombinasi ß-siklodekstrin+ hidroksi propil
metilselulosa .......................................................................... 54 Gambar 10. Kompleks FEAS/ß-Siklodekstrin + Hidroksi propil
metilselulosa .......................................................................... 54 Gambar 11. Moisture Analyzer ................................................................. 55 Gambar 12. Karl Fisher Titration ............................................................. 55 Gambar 13. Tanur ..................................................................................... 55 Gambar 14. Shaker .................................................................................... 55 Gambar 15. Spektrofotometer UV-Vis ....................................................... 55 Gambar 16. SEM ....................................................................................... 55
xv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Alur penelitian ......................................................................... 35 Lampiran 2 Surat Keterangan Rutin ........................................................... 36 Lampiran 3. Hasil kadar abu ......................................................................... 37 Lampiran 4. Hasil pencampuran β-siklodekstrin+HPMC ............................. 38 Lampiran 5. Kadar air fraksi etil asetat daun sukun...................................... 39 Lampiran 6. Kurva absorbansi rutin dalam metanol ..................................... 40 Lampiran 7. Data absorbansi kurva rutin ...................................................... 41 Lmapiran 8. Kurva standard penentuan kadar total flavonoid ...................... 41 Lampiran 9. Hasil Perhitungan Kadar Total Flavonoid Pada Fraksi Etil
Asetat Daun Sukun ................................................................ 42 Lmapiran 10. Perhitungan Penyetaraan Fraksi Etil Asetat Daun Sukun
Terhadap Formulasi ............................................................... 42 Lampiran 11. Kadar Kelarutan Total Flavonoid dalam Fraksi Etil Asetat
Daun Sukun ........................................................................... 43 Lampiran 12. Data Hasil Campuran Kadar Total Flavonoid Fraksi Etil
Asetat Daun Sukun - ß-siklodekstrin+Hidroksi Propil Metilselulosa.......................................................................... 45
Lampiran 13. Peningkatan Kadar Kelarutan Total Flavonoid Campuran FEAS - β-siklodekstrin+HPMC ............................................ 46
Lampiran 14. Analisa Data Statistik Uji Kelarutan Sampel Terhadap Formula.................................................................................. 47
Lampiran 15. Analisa Data Kelarutan Formula Terhadap Formula ............. 50 Lampiran 16. Hasil Uji Karl Fischer Titration Fraksi etil asetat daun
sukun...................................................................................... 52 Lampiran 17. Data Hasil Karl Fisher Titration pada Campuran, kontrol
Pencampuran fisik dan kontrol polimer ................................ 53 Lampiran 18. Hasil Scanning Electron Microscopy ..................................... 54 Lampiran 19. Alat Penelitian ........................................................................ 55
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun sukun efektif mengobati penyakit seperti liver, hepatitis, pembesaran
limpa, jantung, ginjal, tekanan darah tinggi dan kencing manis, karena
mengandung fenol, quersetin, dan kamporol dan juga dapat digunakan sebagai
bahan ramuan obat penyembuh kulit yang bengkak atau gatal-gatal (Soemyarso,
2007). Studi in vitro dan in vivo pada ekstrak daun sukun menunjukkan bahwa
senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya dapat digunakan sebagai obat
kardiovaskular (Umar et al., 2007). Senyawa-senyawa aktif dari golongan
flavonoid yang ditemukan dalam fraksi etil asetat daun sukun, diantaranya DS6
atau 1-4(2,4 Dyhydroxylphenyl)-3-[8-hydroxy-2-methyl-2-(4—methyl-3-
pentenyl)-2H-1-benzoperan-5-yl]-1-propanone, sebagai obat kardiovaskular dan
anti kanker, 2-geranyl-2’,3,4,4’-tetrahydroxychalcone sebagai obat kardiovaskular
juga senyawa antikanker (carcinostatic) yang diberikan baik secara oral maupun
parenteral (Syah et al, 2006).
Dari uraian di atas terlihat bahwa kandungan flavonoid dari fraksi etil
asetat daun sukun memiliki potensi yang besar dalam pengobatan. Oleh karena itu
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai fraksi etil asetat daun sukun yang
dapat digunakan sebagai obat fitofarmaka.
Fraksi etil asetat daun sukun (FEAS) memiliki kelarutan yang rendah
dalam air. Absorpsi obat-obatan yang kelarutannya rendah dalam air berpengaruh
terhadap rendahnya bioavaibilitas obat tersebut dalam tubuh yang mempengaruhi
metilselulosa pada serbuk fraksi etil asetat daun sukun menghasilkan serbuk yang
berwarna kuning kecoklatan (lampiran 5).
4.3 Karakterisasi Campuran
Peningkatan kelarutan suatu obat dapat dilakukan dengan penambahan
polimer. Penambahan polimer dengan β-siklodekstrin biasanya terjadi dengan
adanya pembentukkan kompleks inklusi. Karakterisasi campuran fisik dilakukan
untuk mengetahui terjadinya pembentukkan kompleks inklusi dengan
menggunakan Scanning Electron Microscopy dan titrasi Karl Fisher (Hadaruga,
2012).
4.3.1 Scanning Electron Microscopy (SEM)
Uji scanning electron microscopy (SEM) dilakukan untuk mengetahui
perbedaan morfologi antara FEAS dan campuran FEAS dengan β-CD+HPMC.
Perbedaan morfologi bertujuan untuk mengetahui adanya interaksi antara FEAS
dengan penambahan polimer kombinasi yang diperkirakan terjadinya kompleks
inklusi.
Hasil karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM)
menunjukkan bentuk yang tidak terlalu berbeda signifikan satu dengan yang
lainnya, namun pada formula 3 berbentuk seperti pada polimer kombinasi yang
27
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menyelimuti fraksi etil asetat daun sukun, namun hal ini tidak dapat memberikan
informasi yang lebih jauh berkaitan dengan interaksi yang terjadi pada campuran
fraksi etil asetat daun sukun - β-siklodekstrin+HPMC (lampiran 20).
4.3.2 Uji Karl Fischer Titration
Tabel 4.3 Hasil uji karl fisher titration
Sampel Kadar air (%) % Penurunan Kadar Air pada
Formula Terhadap Kontrol
Kontrol 12, 0537 -
Formula 1 7,0184 5,0353
Formula 2 7,7316 -
Formula 3 9,4152 - Keterangan : Kontrol : pencampuran fisik FEAS : β-CD (1:2) dengan penambahan HPMC 0,12% terhadap bobot total FEAS dan β-CD sebelum perlakuan kneading.
Uji karl fischer titration dilakukan untuk mengevaluasi kualitas proses
kompleksasi, jika interaksi molekul tamu-siklodekstrin sesuai maka rongga dalam
siklodekstrin yang bersifat hidrofobik membentuk ikatan hidrogen dari molekul
air tamu sehingga kadar airnya menurun dan diperkirakan terbentuk kompleks
inklusi (Agrawal and Gupta, 2012).
Hasil karakterisasi yang telah dilakukan menunjukkan adanya penurunan
nilai kadar air sebesar 5,0353 pada Formula 1dibandingkan terhadap kontrol.
Penurunan nilai kadar air pada campuran siklodekstrin dengan molekul tamu
menunjukkan bahwa kompleks inklusi diperoleh karena sebagian molekul air
yang terdapat pada rongga bagian dalam β-CD digantikan oleh molekul tamu
seperti flavonoid yang terdapat pada ekstrak yang diperkirakan membentuk ikatan
hidrogen. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Hadaruga (2012) pada
tanaman Ficaria verna Huds - β-CD menggunakan metode pencampuran
kneading menunjukkan penurunan kadar air dibandingkan dengan β-CD tunggal,
hal ini dipengaruhi adanya interaksi molekul tamu-siklodekstrin yang sesuai maka
molekul air dari rongga bagian dalam siklodekstrin berikatan dengan molekul
28
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tamu sehingga kadar air menurun yang menunjukkan terbentuknya kompleks
inklusi (Hadaruga, 2012).
Pembuatan kontrol formula hanya dilakukan pada formula 1 sedangkan
untuk kontrol formula 2 dan kontrol formula 3 tidak diuji karena keterbatasan
biaya penelitian dan sampel. Hal ini menyebabkan kontrol formula 2 dan kontrol
formula 3 dianggap sama dengan kontrol formula 1 karena penambahan polimer
β-CD pada setiap formulasi dianggap tidak akan memberikan perbedaan kadar air
yang signifikan dibandingkan dengan kontrol formula 1. Sehingga pada formula 2
dan formula 3 diperkirakan menunjukkan penurunan kadar air seperti pada
formula 1.
Hasil kadar air dapat dijadikan data pendukung pada pembentukkan
kompleks inklusi dilihat dari penurunan nilai kadar airnya. Namun hasil dari
penelitian ini tidak dapat dijadikan kesimpulan yang pasti mengenai terjadinya
pembentukkan kompleks. Selain itu data pengamatan pada uji scanning electron
microscopy jugatidak dapat mendukung data pembentukkan kompleks karena
tidak terlihatnya perbedaan morfologi antara FEAS dengan campuran FEAS – β-
CD+HPMC. Data penunjang lain yang dibutuhkan untuk membuktikan
terbentuknya kompleks inklusi tidak disertai dalam penelitian ini seperti QM
(quantum mechanic) yang dapat memberikan informasi struktur 3 dimensi dari
kompleks dan NMR yang dapat digunakan untuk menentukan arah penetrasi
molekul tamu ke rongga bagian dalam siklodekstrin (Yan et al., 2006; Ramnik
Singh et al., 2010).
29
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.4 Uji Kelarutan
Tabel 4.2 . Hasil uji kadar kelarutan total flavonoid fraksi etil asetat daun sukun terhadap penambahan polimer kombinasi β-siklodekstrin + hidroksi propil
metilselulosa
Pada uji kelarutan fraksi etil asetat daun sukun menunjukkan
hasilterjadinya peningkatan kelarutan fraksi etil asetat daun sukun dalam air pada
masing-masing formula sebesar 7,04%, 19,47% dan 59,92% dibandingkan
kelarutan fraksi etil asetat daun sukun dalam air (lampiran 10).
Peningkatan kelarutan dianalisa menggunakan uji T.uji T yang digunakan
yaitu paired sample untuk membandingkan sampel dengan formula dan
indipendent sample untuk membandingkan formula dengan formula.
Dari data statistik uji T menggunakan paired sample dan indipendent
sample terlihat adanya perbedaan peningkatan kelarutan fraksi etil asetat daun
sukun pada campuran formula secara nyata dengan tingkat kepercayaan 95%
(p<0,05). Hasil pada paired sample menunjukkan bahwa penambahan polimer
kombinasi β-siklodekstrin+HPMC dapat meningkatkan kelarutan fraksi etil asetat
daun sukun. Sedangkan hasil pada indipendent sample menunjukkan bahwa
semakin banyak penambahan polimer kombinasi β-siklodekstrin+HPMC maka
akan semakin meningkatkan kelarutan fraksi etil asetat daun sukun dalam air
(lampiran 11).
Dari data yang diperoleh terlihat bahwa semakin banyak jumlah ß-
siklodekstrin maka semakin tinggi kelarutan fraksi etil asetat daun sukun dalam
Sampel Kadar Total
Flavonoid(%)
% Peningkatan Kadar Total Flavonoid
Formula terhadap FEAS
Fraksi etil asetat
daun sukun 13,35
Formula 1 14,29 7,04%
Formula 2 16,46 19,47%
Formula 3 21,43 59,92%
30
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
air. Peningkatan kelarutan ini dapat disebabkan karena terperangkapnya fraksi etil
asetat daun sukun dalam rongga ß-siklodekstrin membentuk kompleks yang
hidrofilik (Hiremanth, 2006). Sedangkan efek penambahan polimer larut air
hidroksi propil metilselulosa pada komplek fraksi etil asetat daun sukun - ß-
siklodekstrin mempengaruhi peningkatan kadar kelarutan fraksi etil asetat daun
sukun pada kompleks fraksi etil asetat daun sukun - β-siklodekstrin (Saraf et al,
2011).
Mekanisme penambahan polimer larut air pada pembentukkan kompleks
terjadi karena polimer bertindak sebagai jembatan (penghubung) antara β-
siklodekstrin dengan molekul tamu. Polimer larut air berikatan dengan rantai
samping molekul tamu (obat), meningkatkan volume dan menjadikkan molekul
tamu lebih cocok untuk masuk kedalam rongga β-CD (Valero, Tejedor,
&Rodrıguez., 2007).
Pada penelitian yang telah dilakukan, karaterisasi uji karl fischer titration
pada tiap formula menunjukkan penurunan nilai kadar air terhadap kontrol
formula disebabkan karena adanya interaksi antara molekul air rongga bagian
dalam siklodekstrin dengan FEAS sehingga membentuk ikatan hidrogen yang
mengakibatkan penurunan nilai kadar air. Hal ini diikuti dengan uji kelarutan
yang menunjukkan terjadinya peningkatan kelarutan pada formula 1, formula 2,
dan formula 3 terhadap FEAS dalam air. Oleh karena itu, hasil uji kelarutan dan
uji karl fischer titration diperkirakan karena terperangkapnya molekul tamu yaitu
FEAS kedalam rongga β-CD yang membentuk kompleks inklusi yang mampu
meningkatkan kelarutan fraksi etil asetat daun sukun. Akan tetapi perlu dilakukan
karakterisasi lainnya sebagai data penunjang terbentuknya kompleks inklusi
menggunakan molekul tamu berupa ekstrak bahan alam yang terdiri dari senyawa
metilselulosa dapat meningkatkan kelarutan fraksi etil asetat daun sukun pada
masing-masing formula sebesar 7,04%, 19,47%, dan 59,92%.
5.2. Saran
Perlu penelitian lebih lanjut untuk karakterisasi terhadap campuran fraksi
etil asetat daun sukun – β-siklodekstrin+hidroksi propil metilselulosa
32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Agrawal, R., Gupta, V. 2012. Cyclodextrins – A Review on PharmaceuticalApplication for Drug Delivery.IJPFR, 2(1): 95-112. Anonim.(2007) United States Pharmacopoeia 30th Edition. USA: The OfficialCompendia of Standards. Ansel, Howard C. (1989). Pengantar Bentuk Sesiaan Farmasi. Jakarta: Universitas Indonesia Aleem, O.M, Patil, A.L.,Pore, Y.V., Kuchekar, B.S. 2008. Cyclodextrin in Pharmaceuticals: An overview. Azis, S., Rahayu, V., Teruna, H.Y. 2011.Standardisasi Bahan Obat Alam. Jakarta: Graha Ilmu. Bekers, U.1991. Siklodekstrins. In: The Pharmaceutical Field, Drug Dev. Ind. Pharm;17(11)1503-49. Challa, R., Ahuja, A., Ali, J.,and Khar, R.K. 2005. Cyclodextrin in Drug Delivery: An Updated Review. AAPS PharmSci Tech,6, (2) Article 43, E329-E350. Chandrakant, D. S., Danki, L. S., Sayeed, A., Kinagi, M. B. 2011. Preparation and Evaluation of Inclusion Complexes of Water Insoluble Drug.International Journal of Research in Pharmaceutical and Biomedical Sciences. ISSN: 2229-3701. Chawla, G and Bansal, AK. 2008. Improved dissolution of a poorly water soluble drug in solid dispersions with polymeric and non-polymeric hydrophilic additives. Acta. Pharm., 58: 257-274. Cirri M., Mura P., Rabasco AM and Ginés JM. 2004. Characterization of ibuproxam binary and ternary dispersions with hydrophilic carriers. AAPSPharmSciTech, 30(1): 65-74. Corciova, Andreia dan Cascaval. (2011). Characterization Of Rutin-Cyclodextrin Inclusion Compounds. Scientific Study & Research 12 (4), pp. 341 – 346 Cvetkovic, D., Markovic, D., Radovanovic, B. 2011. Effects of continuous UV-irradiation on the antioxidant activities of quercetin and rutin in solution in the presence of lecithin as the protective target. J. Serb. Chem. Soc. 76 (7) 973–985. Dalimartha, S.2003.Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 3. Jakarta : Puspa Swara. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta.
33
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Elbary,A., Kassem,M A.,Abou,S., and Khalil,R. 2008. Formulation and hypoglycemic activity of pioglitazone-cyclodextrin inclusion complexes Drug Discov Ther; 2(2):94-107. Ferdianan A, Yuwono T, Wahyuningsih I. (2006). Peningkatan Kelarutan Piroksikan Melalui Pembentukan Kompleks dengan β-siklodekstrin. Media Farmasi, Vol.5 no.2: 7-14. Hiremath, S.N., Raghavendra, R.K.., Sunil, F., Danki, L.S., Rampure, M. V., Swamy, P.V., Bhosale, U.V. 2008. Dissolution Enhancement of Glicazide by Preparation of Inclusion Complex with ß-cyclodextrins . Asian Journal of Pharmaceutics, 73-76. Hădărugă, Nicoleta G. 2012. Ficaria verna Huds. extracts and theirb-cyclodextrin supramolecular systems. Hădărugă Chemistry Central Journal. Hussain, Md. Talib., Verma,A.,Vijayakumar, M., Sharma, Alok, C., Mathela, andRao,Ch. V.2009. Rutin, a natural flavonoid, protects against gastric mucosal damage in experimental animals. Asian Journal of Traditional Medicines. Lieberman, H.A., Lachman, L., & Schwatz,J.B. (Eds.). 1989. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets Volume 1 Second edition, Revised and Expanded. New York: Marcel Dekker, 5, 17. Mabry, A.J., Markham K.R., Thomas, M.B.1970. The systemic Identification ofFlavonoids, Berlin. Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A. 1990. Farmasi Fisik Edisi Ketiga. Jakarta : UI-Press. Patil, J.S., Kadam, D.C., Marapur, S.V., and Kamalpur, M. 2010. Inclusion Com[plex System : A Novel Techniques to Improve Solubility and Bioavailibility of Poorly Soluble Drugs : A Review. International Journal of Pharmaceutical Sciences Reviews and Research, 29-32. Saraf, SA., Tripathi, GK., Pandey, M., Yadav, P., dan Saraf, SK.2011. Development of meloxicam formulations utilizing ternary complexation for solubility enhancement. Pak. J. Pharm. Sci., Vol.24, No.4, October 2011, pp.533-538. Shargel, L., Andrew B.C Yu. 1988. Biofarmasetika dan farmakokinetika Terapan Edisi 2. Terj.dari Applied Biopharmaceutics and Pharmacokinetics, oleh Fasich, Siti Sjamsiah. Universitas Airlangga Press, Semarang: 96 – 100: 454 - 473. Singh, R., Bharti, N., Madan, J., and Hiremath,S. 2010.Characterization of Cyclodextrin Inclusion Complexes – A Review. Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol. 2 (3), 171-183.
34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Srikanth, M.V., Babu, M,G., Rao, N, S., Sunil, A., Balaji, S., Ramanamurthy, K. (2010). Dissolution Rate Enhancement Of Poorly Soluble Bicalutamide Using β-Cyclodextrin Inclusion Complex. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Vol 2, Issue 1. Szetjli, J. 1988. Cyclodextrin Technology. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers, 104-106. Swapp, S. Scanning Electron Microscopy (SEM). http://serc.carleton.edu/research_education/geochemsheets/techniques/SEM.html. Umar, A., Jenie, L, Kardono., Mozef., T., Jiaan, C., Xiaoxiang, Z., Yuanjiang, P. 2007. Ekstrak Total Flavonoid dan Fitosterol Daun Sukun (Artocarpus altilis) sebagai Obat Kardiovaskuler dan Teknik Produksinya. Paten Indonesia terdaftar No. P00200700707. Vikesh, S., Rajashree, M., Ashok, A., Fakkirappa, M. 2009. Influence of β-Cyclodextrin Complexation on Ketoprofen Release from Matrix Formulation. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Drug Research; 1(3): 195-202.