PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) (PTK Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Muhammadiyah Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012) Artikel Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh : AZIZ LUKMAN HAKIM A 410 080 108 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
16
Embed
PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR ... - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/19662/23/11._JURNAL_PUBLIKASI.pdf · menunjukkan adanya peningkatan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)
(PTK Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Muhammadiyah Kartasura
Tahun Ajaran 2011/2012)
Artikel Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sebagai Persyaratan
Guna Mencapai Derajat
Sarjana S-1
Disusun Oleh :
AZIZ LUKMAN HAKIM
A 410 080 108
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
2
PENGESAHAN
PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)
(PTK Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Muhammadiyah Kartasura
PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION
(PTK Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Muhammadiyah Kartasura
Tahun Ajaran 2011/2012)
Aziz Lukman Hakim, A 410 080 108, Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2012, 74 halaman
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kedisiplinan belajar matematika melalui strategi Auditory Intellectually Repetition (AIR). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru matematika sebagai pelaku tindakan kelas. Subjek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas X-OA SMK Muhammadiyah Kartasura yang berjumlah 39 siswa. Data dikumpulkan melalui metode observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan metode alur. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran matematika. Hal ini dapat dilihat dari kedisiplinan siswa dalam mematuhi peraturan mengalami peningkatan. Sebelum penelitian (23,08%), putaran I (35,89%), putaran II (48,72%), dan pada putaran III menjadi (71,79%). Kedisiplinan siswa dalam tepat waktu juga mengalami peningkatan. Sebelum penelitian (25,64%), putaran I (43,59%), putaran II (56,41%), dan pada putaran III menjadi (84,62%). Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan kedisiplinan belajar siswa.
Kata kunci : peningkatan, kedisiplinan, Auditory, Intellectually, Repetition
iii
1
A. Pendahuluan
Kedisiplinan mempunyai peranan yang penting dalam upaya
meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran matematika. Oleh karena itu
kurangnya kedisiplinan siswa menjadikan suatu masalah yang berdampak
siswa kurang maksimal dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga
berpengaruh dengan prestasi belajar siswa.
Kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan
dan tata tertib yang diberlakukan di sekolah dan setiap siswa dituntut untuk
dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di
sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan,
tata tertib dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku
siswa disebut disiplin sekolah.
Berdasarkan observasi di kelas X-OA SMK Muhammadiyah
Kartasura masih terdapat sekelompok siswa yang tingkat kedisiplinan
belajarnya masih rendah. Sebagai gambaran perilaku tidak disiplin yaitu:
Siswa datang tepat waktu (25,64 %); mematuhi peraturan (23,08 %).
Sehingga berdampak pada hasil belajar siswa itu sendiri. Hal ini
menempatkan kedisiplinan pada posisi yang penting didalam proses
pembelajaran, akan tetapi realita di lapangan menunjukkan bahwa banyak
siswa yang tidak mempunyai disiplin belajar yang tinggi khususnya pada
mata pelajaran matematika.
Gejala-gejala yang menunjukkan bahwa siswa tidak mempunyai
kedisiplinan untuk belajar pengaruhnya secara langsung pada proses
pembelajaran. Kedisiplinan belajar siswa, salah satunya disebabkan karena
kurangnya ketertarikan siswa pada strategi yang digunakan guru dalam
pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan guru hendaknya lebih
variatif, sehingga bisa meningkatkan kemauan dan kedisiplinan siswa dalam
belajar, maka memungkinkan proses pembelajaran matematika siswa dapat
berjalan secara efektif .
2
Untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka
peneliti menerapkan strategi Auditory Intellectually Repetition. Pada strategi
ini merupakan suatu pembelajaran yang haruslah dengan menyimak,
Metode pengumpulan data dibedakan menjadi metode pokok dan
metode bantu. Metode pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi. Metode bantu yang digunakan dokumentasi dan catatan
lapangan. Dokumen didalam penelitian ini berupa catatan yang dilakukan
oleh peneliti dan guru matematika.
Instrumen yang digunakan antara lain: lembar observasi, dokumen
dan pedoman wawancara dialog awal. Lembar observasi ini digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menyampaikan materi
mulai dari awal pembelajaran, selama proses pembelajaran dan pada akhir
proses pembalajaran. Pedoman wawancara dialog awal digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengajaran yang dilakukan selama ini, serta sejauh
mana kemajuan siswa dalam kedisiplinan belajar
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk mengolah
data nilai yang berupa kedisiplinan belajar matematika yang dianalisi dengan
pencapaian persentase. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode alur yaitu
data dianalisi sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan
selama proses pembelajaran.
Keabsahan data kualitatif menurut Sukmadinata (2005) dapat
dilakukan melalui observasi secara terus menerus, triangulasi sumber,
metode, dan peneliti lain, pengecekan anggota, diskusi teman sejawat, dan
8
pengecekan referensi. Penelitian ini keabsahan dilakukan dengan triangulasi
sumber.
D. Hasil Penelitian
Tindakan yang disepakati untuk mengatasi masalah adalah diskusi
antara peneliti dan guru kelas. Dalam hal ini telah dilakukan pada dialog awal
yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Mei 2012.
Hasil Pengamatan pada proses pembelajaran langsung masih terdapat
sekelompok siswa yang tingkat kedisiplinan belajarnya masih rendah. Hal ini
nampak pada siswa dalam mengikuti pelajaran terkesan tidak atau kurang
serius bahkan kadang terkesan semaunya. Siswa datang terlambat, siswa
sering tidak mencatat, siswa tidak segera memasuki kelas meskipun bel tanda
masuk telah berbunyi, siswa tidak mengerjakan tugas, siswa lebih senang
berbicara dengan teman-temannya daripada mencoba mengerjakan soal, tidak
mendengarkan saat guru menerangkan dan masih banyak lagi perilaku tidak
disiplin belajar yang dilakukan siswa di sekolah.
Salah satu solusi yang dikembangkan adalah penggunaan strategi
pembelajaran aktif Auditory Intellectually Repetition (AIR) dalam proses
pembelajaran. Dengan model pembelajaran aktif AIR diharapkan akan
meningkatkan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Kedisiplinan dalam belajar matematika
disini dilihat dari 2 macam indikator yaitu: mematuhi peraturan dan tepat
waktu.
Berdasarkan hasil observasi dan dialog awal dengan guru mitra
diperoleh beberapa keterangan atau gambaran bahwa dari sejumlah 39 siswa
sebagai berikut: siswa yang mematuhi peraturan sebanyak 9 siswa (23,08%),
siswa yang tepat waktu sebanyak 10 siswa (25,64%).
Pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan
putaran III, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan yang positif. Hasil
penelitian pada tindakan kelas putaran III diperoleh kesepakatan bahwa
9
tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan kedisiplinan
belajar siswa. Jadi penerapan strategi pembelajaran Auditory Intellectually
Repetition (AIR) dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
kedisiplinan belajar siswa.
Tabel 4.1
Data Hasil Peningkatan Kedisiplinan Belajar Matematika Siswa Kelas X-OA
SMK Muhammadiyah Kartasura
Tindakan Kedisiplinan Belajar Matematika
Taat pada Peraturan Tepat Waktu
Sebelum
Tindakan
9 siswa
(23,08 %)
10 siswa
(25,64 %)
Putaran I 14 Siswa
(35,89 %)
17 Siswa
(43,59 %)
Putaran II 19 Siswa
(48,72 %)
22 Siswa
(56,41 %)
Putaran III 28 Siswa
(71,79 %.)
33 Siswa
(84,62 %)
Adapun grafik peningkatan Kedisiplinan belajar siswa dari sebelum
tindakan sampai tindakan kelas putaran III dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.1
Grafik Peningkatan Kedisiplinan Belajar Matematika Siswa Kelas X-OA
SMK Muhammadiyah Kartasura
10
Adapun proposisi hasil penelitian yaitu taat pada peraturan yang
meliputi: 1) aturan sekolah, aturan kelas dan aturan guru meningkatkan
kedisiplinan belajar matematika siswa; 2) tepat waktu yang meliputi tepat
waktu masuk kelas, mengumpulkan tugas dan pulang sekolah meningkatkan
kedisiplinan belajar matematika siswa; 3) strategi Auditory Intellectually
Repetition meningkatkan kedisiplinan belajar matematika siswa.
E. Kesimpulan dan Saran
Pembelajaran ini khususnya pada Luas Permukaan Bangun Ruang
melalui strategi Auditory Intellectually Repetition. Data peningkatan
kedisiplinan siswa dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar ini
mengalami hasil yang baik. Kedisiplinan belajar siswa sebelum penelitian
23,08%, putaran I meningkat menjadi 39,74%, putaran II 52,56% dan pada
putaran III 78,21%. Kedisiplinan dalam taat pada peraturan setiap putaran
semakin meningkat. Sebelum penelitian hanya 23,93 %, putaran I meningkat
menjadi 35,89 %, putaran II 48,72 % dan pada putaran III meningkat menjadi
71,79 %. Kedisiplinan dalam tepat waktu setiap putaran semakin meningkat.
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Sebelum Putaran I Putaran II Putaran III
Taat Peraturan
Tepat Waktu
KED
ISIP
LIN
AN
SIS
WA
(PER
SEN
)
PUTARAN
11
Sebelum penelitian hanya 25,64 %, putaran I meningkat menjadi 43,59 %,
putaran II 56,41 % dan pada putaran III meningkat menjadi 84,62 %.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha peningkatan kedisiplinan siswa di kelas melalui strategi
pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR), maka diajukan
sejumlah saran, yaitu: 1) kepada guru matematika dalam penyajian masalah
kontekstual, guru matematika perlu memperhatikan tingkat pengetahuan
matematika siswa dan pengalaman keseharian siswa serta guru matematika
perlu mendisiplinkan diri dalam pembelajaran. Hal ini akan dapat membantu
guru untuk dapat meningkatkan kedisiplinan dalam proses pembelajaran; 2)
terhadap siswa: setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan
guru dan saling membantu sesama teman agar proses mengajar terjadi secara
efektif dan hasil evaluasi belajarnya juga meningkat. Untuk melatih
kedisiplinan belajar, siswa hendaknya lebih datang tepat waktu dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, mengerjakan tugas, mematuhi peraturan
baik peraturan sekolah, kelas maupun guru serta pulang sekolah tepat waktu.
Setiap siswa hendaknya lebih membekali diri dengan rasa percaya diri yang
tinggi agar mudah dalam meraih hasil belajar yang optimal; 3) kepada peneliti
berikutnya, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengatasi
permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika.
Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar disekolah berjalan efektif
tanpa hambatan, sesuai dengan yang diinginkan, dan mampu meningkatkan
daya tarik siswa terhadap matematika.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Aunurahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Azizi Yahya, Jamaludin Ramli, Sharin Haslim, Mohd. Ali Ibrahim, raja Roslan
Raja Abd Rahman dan Noordin Yahya. 2009. Dicipline Problems among
12
Secondary School Students in Johor Bahru, Malaysia. Europa Journal of Social Scienses. Volume 11, Number 4
David Osher, George G. Bear, Jeffrey R. Sprague and Walter Doyle. 2010. How
Can We Improve School Disicipline?. Educational Researcher. Vol. 39, No. 1, pp. 48-58
Dedi Rohendi, Heri Sutarno, Lies Puji Lestari. 2011.“Penerapan Model
Pembelajaran Auditory Intelectually Repetition (AIR) dalam Upaya Meningkatkan Kemempuan Aplikasi Siswa “, Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Vol 4 No. 1
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Angkasa http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197944-pengertian-
kedisiplinan-belajar-anak/ http://kedisiplinanbelajarsiswa-ajeng.blogspot.com/ http://www.masbied.com/2012/02/18/pengertian-matematika/ http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/15-air-auditory-intellectualy.html Martini, Yayuk Sri. 2005. “Hubungan Kemampuan Numerik, Aktivitas Belajar
dan Kedisiplinan Belajar”. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak diterbitkan). Nur Wahyuni, Esa dan Baharudin. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Rahmawati, Ratna Dewi. 2008. “Upaya Peningkatan Kedisiplinan Siswa Pada
Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan Cooperative Learning”. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak dipublikasikan).
Ramon Lewisa, Shlomo Romib, Yaacov J. Katzb, Xing Qui. 2008. “Students’
reaction to classroom discipline in Australia, Israel, and China”, An International Journal of Research and Studies, Vol. 24 No. 3
Riptiana, Ika. 2010. “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika melalui Model
Pembelajaran Auditory Intellectually Repetition dan Reciprocal Teaching ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa”. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak dipublikasikan).
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhunya. Jakarta:
Rineka Cipta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
13
Sukmadinata, N.S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Badung: Remaja
Rosdakarya. Sumadi. 2008. Matematika: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK) Kelas XI Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Supriyatun, Nur. 2011. “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Matematika
melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Auditory Intellectually Repetition”. Skripsi. Surakarta: UMS (Tidak dipublikasikan).
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama -------. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitaif, Kualitatif, PTK, R dan D.