PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MENARA HANOI DAN ORIGAMI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Nama : Evani Sri Juliawati NIM : 2014820217 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018
181
Embed
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MENARA HANOI DAN ORIGAMI
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nama : Evani Sri Juliawati
NIM : 2014820217
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi 30 Juli 2018
Evani Sri Juliawati (2014820217)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MATERI
BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MENARA HANOI DAN ORIGAMI
Xv + 74 hal, 8 Tabel, 3 gambar,15 lampiran
ABSTRAK
Penulisan penelitian ini dilatarbelakangi karena kurangnya penggunaan media pembelajaran matematika yang efektif pada materi bangun datar, sehingga peneliti tergerak untuk meneliti bagaimana cara meningkatkan hasil belajar materi bangun datar dengan menggunakan media menara hanoi yang di modifikasi dan origami. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar materi bangun datar dengan cara menggunakan media menara hanoi dan origami. Metode yang digunakan yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus dan 4 kali pertemuan pada setiap siklusnya, dengan hipotesis melalui media menara hanoi dan origami dapat meningkatkan hasil belajar bangun datar pada kelas III di SD Negeri Karang Satria 02 Bekasi. Hasil penelitian peningkatan hasil belajar bangun datar telah mencapai indikator keberhasilan, pada siklus I sebesar 70,3% dan siklus II sebesar 85,28% terjadi kenaikan sebesar 18,68%. Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media menara hanoi dan origami dapat meningkatkan hasil belajar bangun datar siswa kelas III SDN Negeri Karang Satria 02 .
Kata kunci : hasil belajar matematika, media menara hanoi, origami
Daftar Pustaka 31 (2008-2017)
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Mamah dan Bapaku tercinta dan tersayang
Tak lupa juga teman-teman seperjuangan
Yang telah banyak membantu menyelesaikan skrpsi ini
viii
MOTTO
“Yang paling hebat dari seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang
paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan
dan melelahkan terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari
mereka kelak akan menarik tangan kita menuju Surga”.
KH.Maimon Zubair Sarang
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Allhamdulilah, segala puji bagi Allah, peneliti panjatkan kehadirat
Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta kepada ummatnya yang selalu
mengikuti ajarannya.
Skripsi ini sengaja peneliti ajukan sebagai salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penyusunan
skripsi ini, peneliti menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dan
kelemahan, baik menyangkut isi maupun penulisan, untuk itu peneliti ingin
menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini memperoleh banyak
bantuan dari berbagai aspek, maka dalam kesempatan yang baik ini
peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyelesain skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Dr.Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk mengikuti studi di fakultas ini
2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
x
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberi dorongan dan arahan
kepada penliti untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu
3. Ibu Dra. Sriyanti Rahmatunnisa, M.Pd., pembimbing skripsi yang
telah mengarahkan dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini
4. Bapa Misan, S,Pd., Kepala Sekolah Dasar SD Negeri Karang Satria
02 , yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di
sekolah ini.
5. Ibu Iien Nurul Khoiriyah, S.Pd.i, Guru kelas III SD Negeri Karang
Satrria 02 yang telah bersedia menjadi kolabolator dalam penelitian
ini
6. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa serta teman-
teman yang telah banyak membantu
7. Serta teman-teman KKN Srimahi yang selalu memberikan
dukungan dan doa
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada
penulis dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi in
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang iklas, peneliti
berdoa semoga amal baik telah mereka berikan mendapat pahala
yang berlimpah ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Jakarta, Juli 2018
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv
FAKTA INTEGRITAS ............................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ............................ vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
MOTTO ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Fokus Masalah .................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ............................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 8
xii
A. Kajian Teori .......................................................................... 8
1. Hakikat Hasil Belajar Bangun Datar ............................... 8
2. Hakikat Media Pembalajaran .......................................... 16
yang akan dilaksanakan selama proses siklus I, (2)
menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, (3) menyiapkan alat yang akan digunakan
sebagai alat pengumpul data yaitu pedoman tes, kamera dan
catatan lapangan saat dilaksanakannya penelitian.
2) Tindakan (acting)
Setelah menentukan tempat dan menyiapkan
peralatan media yang akan dijadi media dalam pembelajaran,
maka peneliti dan kolaborator memulai pelasanaan yang
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang sebelumnya sudah dirancang. Tahapan dari setiap
tindakan disetiap siklusnya terdiri atas 4 pertemuan masing-
masing alokasi waktunya 2 x 35 menit, yaitu 5 menit untuk
pembukaan (apersepsi) , 45 menit untuk pengenalan sifat-
sifat bangun datar dan cara menggunakan media menara
39
hanoi dan 20 menit untuk evaluasi. Setiap diakhir siklus I dan
siklus II dari kegiatan pembelajaran bangun datar akan
dilakukan skor hasil evaluasi formatif pada setiap akhir pokok
bahasan yang akan menjadi bahan refleksi yang akan
dilakukan peneliti bersama kolaborator pada akhir siklus I.
Refleksi secara keseluruhan dari siklus I akan dilakukan oleh
peneliti bersama kolaborator pada akhir siklus setelah 4 kali
pertemuan, sama halnya dengan siklus II, refleksi juga
dilakukan di akhir pertemuan yaitu pada pertemuan keempat
3) Pengamatan (observing)
Pada kegiatan pengamatan ini peneliti bersama
kolaborator melakukan pengamatan pada proses
pembelajaran untuk melihat tindakan-tindakan yang
dilakukan sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.
Hasil pengamatan ditulis dalam bentuk uraian pada lembar
catatan lapangan berdasarkan pengamatan secara langsung,
peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi di setiap akhir
pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk melihat hasil
belajar dari dilaksanakannya kegiatan pembelajaran tersebut.
4) Refleksi (reflecting)
Refleksi bisa disebut juga sebagai evaluasi, tujuan dari
refleksi ini untuk mengatahui sampai dimana kemampuan
peserta didik untuk memahami materi bangun datar setelah
40
menggunakan media papan menara hanoi. Refleksi ini
bertujuan untuk menganalisis faktor yang menyebabkan tidak
tercapainya dari setiap tindakan.
F. Sumber Data
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa
informasi tentang partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas
data penelitian ini dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu:
1. Siswa kelas III SD Negeri Karang Satria 02.
2. Guru kelas III SD Negeri Karang Satria 02 guna memperoleh
informasi siswa secara lengkap mengenai aktivitas belajar siswa
dan nilai harian maupun ulangan siswa pada pembelajaran
matematika.
3. Tempat dan Peristiwa berlangsungnya peristiwa dan aktivitas
pembalajaran Matematika dalam hal ini lokasinya di Kelas III SD
Negeri Karang Satria 02.
G. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data adalah alat yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Untuk
keperluan pengumpulan data tentang proses dan hasil yang dicapai
dipergunakan :
41
a. Nilai Ulangan Harian Matematika Siswa
Nilai ulangan harian matematika siswa didapat dari nilai
ulangan pada materi bangun datar yaitu materi sebelum
dilakukannya penelitian ini. Nilai ulangan harian matematika siswa
ini dimaksudkan untuk memperoleh gambarantentang prestasi
belajar matematika siswa kelas III semester dua. Nilai ini kemudian
dijadikan prestasi awal dalam penelitian.
b. Tes
Menurut Arikunto dalam Wulan (2015:3) tes merupakan alat
atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah
ditentukan. Instrument tes ini untuk mengetahui kemampuan hasil
belajar siswa. Tes yang digunakan yaitu dengan tes tertulis. Hasil
tes ini diperoleh dari lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru,
dalam pembelajaran yang menggunakan media menara hanoi dan
origami
c. Lembar Tes
Lembar tes berupa soal aktivitas belajar siswa yang harus di
isi ketika sudah diberikan materi pelajaran dengan menggunakan
media menara hanoi dan origami. Hasil dari lembar tes ini disajikan
data aktivitas belajar matematika siswa dan bahan untuk perbaikan
tiap siklus.
42
H. Kisi-kisi Instrumen Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen dari hasil belajar matematika.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Hasil Belajar
Variabel
Dimensi
Indikator Nomor Jumlah soal
Hasil Belajar Siswa
Persegi
1. Mengukur panjang persegi
2. Menggambar bentuk persegi
3. Menghitung keliling dan luas persegi
1,2,3,20
21,22,23
4,5,6
4
3
6
Persegi panjang
1. Mengukur persegi panjang
2. Menggambar bentuk persegi panjang
3. Menghitung keliling dan luas persegi
16,17,18
24,25,26,27
7,8,9
3
4
3
Segitga
1. Mengukur panjang segitiga
2. Menggambar bentuk segitiga
3. Menghitung keliling dan luas segitiga
10,11,12,19
28,29,
30
13,14,15
4
3
3
I. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian, selanjutnya
diinterpretasikan melalui analisis perhitungan. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Rata-rata
43
Pada penelitian ini, dilakukan juga perhitungan terhadap
mean, nilai tertinggi, dan nilai terendah dalam kelas yang menjadi
sampel penelitian. Mean diinterpretasikan untuk mengetahui indeks
rata-rata dari suatu kelas, nilai tertinggi diinterpretasikan untuk
melihat nilai-nilai terendah dalam suatu kelas.
Untuk menghitung rata-rata yaitu dengan menggunakan
Mean. Sugiono, (2012:49) menyatakan bahwa, Mean merupakan
teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata
kelompok tersebut. Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data
seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan
jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut.
2. Persentase
Persentase digunakan untuk menghitung seberapa besar data
siswa yang mencapai KKM pada tiap siklus. Selain itu, lembar tes
siswa dihitung menggunakan persentase. Persentase ditulis dengan
menggunakan simbol persen (%).
3. Grafik
Selain itu, data yang telah didapati dari hasil penelitian dari
data pra siklus siklus I dan siklus II, dapat disajikan dengan
dibuatkan diagram batang untuk memberikan gambaran tentang
hasil penelitian yang diperoleh mengenai hasil belajar matematika
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di SD Negeri
Karang Satria 02 terletak di Jl. Satria Raya No.1, Karang Satria,
Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat. Subjek yang menjadi penelitian
adalah siswa kelas III C yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 15
siswa dan 10 siswi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat
dideskripsikan data hasil penelitian untuk melihat pengaruh pemberian
tindakan melalui media pembelajaran menara hanoi yang dimodifikasi
dan origami terhadap hasil materi bangun datar. Penelitian tindakan
kelas ini mulai disusun sebagai berikut :
1. Data Pra Siklus
Sebelum peneliti melakukan kegiatan pra siklus, peneliti
melakukan persiapan-persiapan pra siklus yaitu dengan cara
mencari dan mengumpulkan data siswa kelas III C melalui tes
formatif dan wawancara dengan guru kelas pada tanggal 30
Januari 2018. Data yang diperoleh di kelas III C SD Negeri Karang
Satria 02, tidak menggunakan media pembelajaran pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
45
Peneliti juga melakukan pra tes untuk memperoleh hasil
belajar matematika materi bangun datar sebelum dilakukan
tindakan. Data pra siklus menunjukkan bahwa pembelajaran
matematika sebelum dilakukan tindakan, proses pembelajaran
kurang kondusif. Proses pembelajaran yang dilaksanakan berpusat
pada guru sehingga siswa lebih pasif hanya mendengarkan guru
menjelaskan materi. Sehingga membuat siswa merasa bosan dan
kurang tertarik dalam kegiatan pembelajaran matematika. Pada
saat mengerjakan soal tes pra siklus, masih banyak siswa yang
merasa kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. Setelah hasil
lembar kerja siswa dikumpulkan, peneliti mengoreksi hasil tes
siswa. Berdasarkan hasil tes menunjukkan bahwa nilai rata-rata
39.04% dengan nilai tertinggi 48 dan 33 nilai terendah.
Pada tabel 4.1 dibawah tentang hasil tes pada pra siklus,
diketahui bahwa hasil belajar siswa memiliki nilai rata-rata sebesar
39,04%. Berdasarkan hasil tes, dari 25 siswa belum ada yang
memperoleh nilai 75. Perolehan tersebut menunjukkan hasil
belajar matematika masih rendah. Hal ini dikarenakan belum
diberikannya kegiatan pembelajaran melalui media menara hanoi
dan origami.
46
Tabel 4.1 Hasil Belajar Matematika Pra Siklus
No Nama Nilai Ket.
1. ABP 40 BT
2. ABM 44 BT
3. AFS 33 BT
4. AMA 44 BT
5. AP 33 BT
6. CAP 37 BT
7. DFF 37 BT
8. FAR 40 BT
9. FTR 44 BT
10. GHP 37 BT
11. KDF 37 BT
12. MR 37 BT
13. MDZA 33 BT
14. MDI 40 BT
15. MF 40 BT
16. MFA 48 BT
17. NS 40 BT
18. NT 40 BT
19. RFG 33 BT
20. RA 33 BT
21. RF 37 BT
22. RI 40 BT
23. SAS 37 BT
24. WAS 40 BT
25. YAZ 48 BT
Nilai Terendah 33
Nilai Tertinggi 48
Jumlah 976
Rata-rata 39,04
Presentase 10,6%
Perolehan tersebut menunjukkan hasil belajar matematika
siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan belum diberikannya
kegiatan pembelajaran melalui media menara hanoi dan origami.
47
Berikut temuan-temuan yang harus diperbaiki pada siklus I.
Temuan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 :
Tabel 4.2 Temuan – temuan yang harus diperbaiki pada Siklus I
No Temuan Pada Pra-Siklus Rencana Perbaikan
1. Sebagian siswa hanya
mengetahui bentuk dari
setiap bangun datar dari
gambar tanpa melihat secara
langsung
Peneliti dan guru menyiapkan
media pembelajaran agar aspek
ini menjadi lebih baik
2. Dari 25 siswa baru 5 siswa
yang memiliki hasil belajar
materi bangun datar yang
cukup baik
Peneliti dan guru lebih intensif
membantu dan membimbing
anak-anak yang mengalami
kesulitan dalam belajar materi
bangun datar
2. Data Siklus I
Siklus I dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Kegiatan siklus I dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahapan Perencanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali
pertemuan dengan alokasi 2 x 35 menit. Sebelum siklus I
dilaksanakan, peneliti mempersiapkan bahan ajar yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
kemudian peneliti menyiapkan media menara hanoi sebagai
48
media belajar siswa tentang materi bangun datar. Peneliti juga
menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan lapangan,
lembar soal dan alat dokumentasi selama pembelajaran
berlangsung. Menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan
lapangan, lembar soal dan dokumentasi (kamera).
b. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus I dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan
dengan alokasi 2 x 35 menit. Pada siklus ini materi yang akan
dibahas adalah bangun datar. Adapun langkah-langkah
pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan yaitu
sebagai berikut:
Pertemuan I (Senin, 5 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru menjelaskan terlebih dahulu cara
mengukur panjang persegi dengan menggunakan penggaris
serta cara menggambar bentuk persegi. Setelah itu, guru
memperlihatkan media menara hanoi yang terdiri dari
49
berbagai bentuk bangun datar yang dapat mempermudah
siswa untuk mengukur panjang persegi serta papan menara
hanoi harus disusun berdasarkan kepingan dari ukuran dari
yang terbesar sampai terkecil dan guru menjelaskan aturan
bermainnya. Guru membagi kelompok setiap kelompok
terdiri dari 5-6 orang untuk menyusun menara hanoi. Setiap
siswa di minta menyiapkan alat bantu untuk bermain yaitu
berupa pensil dan buku berpetak untuk menyelesaikan soal
yaitu menggambar bentuk persegi.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan II (Selasa, 6 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru mengingatkan kembali materi
mengukur besar panjang persegi dan menggambar bentuk
50
persegi dengan melakukan tanya jawab dan menjelaskan
menghitung keliling dan luas persegi serta mengukur
panjang persegi panjang. Setelah itu, guru menunjukan
media menara hanoi yang dimodofikasi dapat digunakan
untuk mengukur panjang persegi panjang menjelaskan
kembali cara dan aturan bermain menara hanoi , kemudian
setiap siswa diminta kembali untuk menyiapkan pensil
sebagai alat bantu untuk menyelesaikan soal yang sudah
disediakan.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi cara
menghitung keliling dan luas persegi yang telah dipelajari,
kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa dipimpin oleh
ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan III (Selasa, 12 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
51
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru menjelaskan cara menggambar
bentuk persegi panjang dengan menggunakan buku
berpetak serta menjelaskan konsep dasar menghitung
keliling dan luas persegi panjang serta melakukan proses
tanya jawab untuk menggali kemampuan siswa. Guru
menginstruksi, siswa menyiapkan pensil serta buku
berpetak, secara bersama siswa mengerjakan soal yang
sudah disediakan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pengurangan teknik meminjam yang telah dipelajari,
kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa dipimpin oleh
ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan IV (Selasa, 13 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran. \
52
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru menjelaskan cara mengukur
panjang segitiga, menggambar bentuk segitiga dengan
buku berpetak dan menghitung keliling dan luas segitiga.
Kemudian secara bersama siswa mengerjakan soal tes
yang sudah disediakan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi bangun
datar khusunya segitiga yang telah dipelajari, kemudian
pembelajaran diakhiri dengan doa dipimpin oleh ketua kelas
dan guru mengucapkan salam
c. Tahap Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan
pembelajaran materi bangun datar pada siklus I pemberian
perlakuan pertama beberapa siswa masih ada yang belum
mengerti cara mengukur panjang persegi dengan
menggunakan media menara hanoi dan masih ada beberapa
siswa yang sudah mengerti dan belum mengerti dalam
menggunakan media menara hanoi dan origami dengan benar
dan cepat sesuai waktu yang ditentukan.
Pada pertemuan yang kedua siswa sudah antusias untuk
mengukur panjang persegi panjang dengan menara hanoi
tetapi ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan ketika
53
harus menghitung keliling dan luas persegi. Selanjutnya pada
pertemuan ketiga siswa sudah terbiasa dengan menggambar
bentuk persegi panjang dengan menggunakan buku berpetak,
tetapi ada juga beberapa siswa yang masih kurang mampu
untuk menghitung keliling dan luas persegi panjang. Kemudian
pada pertemuan keempat beberapa siswa mampu mengukur
panjang segitiga dan menggambar bentuk segitiga dengan
menggunakan buku berpetak dengan benar.
Berdasarkan pengamatan selama kegiatan berlangsung,
setelah diberikan perlakuan terjadi peningkatan pada siswa
dibandingkan pada saat sebelum diberikan perlakuan. Hal
tersebut terlihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Belajar Matematika Siklus I
No Nama Nilai Ket. No Nama Nilai Ket.
1 ABP 55 BT 16 MFA 74 BT
2 ABM 81 T 17 NS 59 BT
3 AFS 81 T 18 NT 77 T
4 AMA 70 BT 19 RFG 81 T
5 AP 74 BT 20 RA 70 BT
6 CAP 59 BT 21 RF 70 BT
7 DFF 59 BT 22 RI 51 BT
8 FAR 66 BT 22 RI 51 BT
9 FTR 77 T 23 SAS 55 BT
10 GHP 88 T 24 WAS 81 T
11 KDF 70 BT 25 YAZ 88 T
12 MR 66 BT Nilai Terendah 51
13 MDZA 70 T Nilai Tertinggi 88
14 MDI 66 BT Jumlah 1758
15 MF 70 BT Rata-rata 70,3
Presentase 31,6
54
Berdasarkan data dari tabel 4.3 tentang hasil tes pada
siklus I, diketahui bahwa hasil belajar siswa memiliki nilai rata-
rata sebesar 70,3. Dari 25 siswa, yang memperoleh nilai 75
(KKM) sebanyak 9 siswa atau sebesar 36%. Selebihnya siswa
yang belum mencapai KKM sebesar 64%. Perolehan tersebut
menunjukkan hasil belajar matematika masih belum mencapai
target yakni 75%.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan tahapan terakhir pada setiap siklus.
Tahapan ini dilakukan sebagai tahap evaluasi kegiatan selama
penelitian dilaksanakan, refleksi dilakukan oleh peneliti
bersama kolaborator untuk mengkaji sejauh mana ketercapaian
hasil belajar siswa dalam materi bangun data melalui media
menara hanoi. Inti dari tahap ini adalah untuk membahas
kelemahan dan kelebihan kegiatan yang dilaksanakan pada
pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat pada
siklus I.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, ada
beberapa hal yang ditemukan pada pelaksanaan tindakan, baik
pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat pada
siklus I. Temuan itu diantaranya terdapat dalam tabel 4.4 :
55
Tabel 4.4 Temuan – temuan yang Harus Diperbaiki pada Siklus II
No Temuan Pada Siklus I Rencana Perbaikan
1 Dari 25 siswa, ada 5 siswa yang masih kurang teliti ketika mengerjakan soal yang menggunakan rumus dari setiap bangun datar
Peneliti menerangkan kembali dengan jelas dan mencontohkan terlebih dulu mengerjakan soal menggunakan rumus
2 Sebagian kecil siswa ada yang masih keliru dalam mengukur setiap panjang dari bangun datar
Peneliti menjelaskan kepada siswa untuk melakukan pengukuran setiap bangun datar agar lebih teliti dan peneliti menggunakan media lain untuk mempermudah mengukur yaitu menggunakan kertas origami yang kemudian diukur dan digunting berdasarkan ukuran yang paling besar
3. Data Siklus II
Siklus II dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan siklus
II secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
Pembelajaran di siklus II ini dilakukan sebanyak 2 kali
pertemuan dengan alokasi 2 x 35 menit. Sebelum siklus I
dilaksanakan, peneliti mempersiapkan bahan ajar yaitu
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media menara hanoi dan kertas origami, sebagai
media pembelajaran tentang materi bangun datar. Peneliti juga
56
menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan lapangan,
lembar soal dan alat dokumentasi selama pembelajaran
berlangsung. Menyiapkan alat pengumpul data berupa catatan
lapangan, lembar soal dan dokumentasi (kamera).
b. Tahap Pelaksanaan
Pada siklus II dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan
dengan alokasi 2 x 35 menit. Pada siklus ini materi yang akan
dibahas adalah penjumlahan dan pengurangan. Adapun
langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang telah
direncanakan yaitu sebagai berikut:
Pertemuan I (Senin, 19 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru melakukan tanya jawab seputar
materi bangun datar yaitu menggambar besar sudut persegi
dan mengukur besar sudut persegi, kemudian peneliti
menuliskan beberapa contoh soal dipapan tulis dan
meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan soal
57
tersebut setalah itu melakukan kofirmasi jawabanan yang
diberikan siswa selain itu, peneliti menggunakan media
kertas origami untuk menggambar bentuk persegi yang
kemudian digunting dan setalah digunting kemudian disusun
dari ukuran yang paling besar sampai terkecil. Setelah
kegiatan tanya jawab, guru menanyakan kesediaan siswa
untuk mengerjakan soal tes yang sudah disediakan,
kemudian secara bersama-sama siswa mengerjakan soal
tersebut.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan II (Selasa, 20 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, guru melakukan kegiatan tanya jawab
tentang materi kemarin, dengan berbagai contoh menghitung
58
keliling dan luas persegi serta cara mengukur panjang
persegi panjang , sebelumnya guru memberikan soal pada
siswa peneliti mengadakan permainan yaitu permainan
perkalian, siswa diminta untuk berhitung dan ketika perkalian
yang diminta oleh peneliti maka siswa harus mengatakan
“bom” misalkan peneliti meminta perkalian tiga maka setiap
siswa yang menyebutkan perkalian tiga diganti menjadi kata
“bom”, permainan ini bertujuan untuk menghapal perkalian
Setelah permainan selesai siswa diminta untuk mengerjakan
contoh soal yang diberikan dipapan tulis dan peneliti
melakukan konfirmasi jawaban siswa.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam.
Pertemuan III (Senin, 26 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
59
Untuk mengingatkan kembali, peneliti melakukan
Tanya jawab tentang menghitung keliling dan luas persegi
panjang, setelah itu peneliti menerangkan kembali
menggambar bentuk persegi panjang menggunkan kertas
origami yang kemudian digunting lalu disusun berdasarkan
ukurandari yang paling besar.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam
Pertemuan IV (Selasa, 27 Februari 2018)
1) Kegiatan Awal (±10 menit)
Kegiatan pembelajaran ini berlangsung selama 2 x 35
menit. Sebelum kegiatan belajar dimulai, guru memberikan
salam dan siswa menjawabnya, menanyakan mengabsen
kehadiran dan melakukan apersepsi dan motivasi kepada
para siswa serta menginformasikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (±50 menit)
Selanjutnya, peneliti menjelaskan materi yang akan
dipelari pada hari ini yaitu segitiga yang dimulai dari
mengukur panjang segitiga, menggambar bentuk segitiga
dan menghitung keliling serta luas segitiga kemudian peneliti
menjelaskan cara menggambar bentuk segitiga menggunkan
60
kertas origami yang digunting kemudian disusun lalu
ditempel dikertas. Peneliti menekankan pada siswa cara
menghitung keliling dan luas segitiga, siswa pun
mengikutinya dengan sangat antusias.
3) Kegiatan Akhir (±10 menit)
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari, kemudian pembelajaran diakhiri dengan doa
dipimpin oleh ketua kelas dan guru mengucapkan salam
c. Tahap Pengamatan
Proses pengamatan pada siklus II dilakukan hampir
sama dengan siklus I, namun padasiklus II ini siswa lebih
antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena
menggunakan media tambahan yaitu kertas origami. Pada
pertemuanpertama di siklus II, hampir semua siswa sudah
mulai mampu dalam mengukur panjang persegi dengan
penggaris selain itu siswa pun lebih mudah ketika mengukur
setiap panjang dari bangun datar dengan menggunkan kertas
origami.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil belajar matematika
pada siklus II, dari 25 siswa terjadi peningkatan hasil belajar
matematika dalam materi bangun datar dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
61
Tabel 4.5 Hasil Belajar Matematika Siklus II
No Nama Nilai Ket. No Nama Nilai Ket.
1 ABP 78 T 16 MFA 100 T
2 ABM 85 T 17 NS 93 T
3 AFS 88 T 18 NT 100 T
4 AMA 88 T 19 RFG 85 T
5 AP 85 T 20 RA 78 T
6 CAP 85 T 21 RF 88 T
7 DFF 93 T 22 RI 66 BT
8 FAR 96 T 23 SAS 100 T
9 FTR 96 T 24 WAS 93 T
10 GHP 93 T 25 YAZ 100 T
11 KDF 88 T Nilai Terendah 66
12 MR 85 T Nilai Tertinggi 100
13 MDZA 81 T Jumlah 2131
14 MDI 88 T Rata-rata 24,04
15 MF 93 T Presentase 85,28
Berdasarkan data dari tabel 4.5 tentang hasil tes pada
siklus I, diketahui bahwa hasil belajar siswa memiliki nilai rata-
rata sebesar 85,28. Perolehan tersebut menunjukkan hasil
belajar matematika meningkat dan sudah mencapai target yakni
75%.
d. Tahap Refleksi
Setelah melihat hasil akhir dari siklus II, bahwa pada
siklus II ini secara keseluruhan telah menunjukkan hasil yang
sangat baik dan telah mencapai target yang telah diinginkan.
Pelaksanaan penelitian tindakan yang dilakukan
memperlihatkan tercapainya hasil intervensi tindakan yang
diharapkan dari penelitian ini yaitu meningkatkan hasil belajar
matematika materi penjumlahan dan pengurangan, dengan
62
selalu member arahan, bimbingan, dan motivasi kepada siswa
untuk selalu berlatih sungguh-sungguh.
Hal ini terbukti bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
matematika dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata
yang berhasil dicapai siswa adalah 85,28 meningkat
dibandingkan siklus I sebesar 70,02. Demikian pula jumlah
siswa yang berhasil mencapai KKM pada siklus II sebanyak 23
siswa meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
ini telah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu
75% siswa mencapai KKM.
Tabel 4.6 Temuan – temuan yang Harus Diperbaiki pada Siklus II
No Temuan Pada Siklus I Rencana Perbaikan
1 Dari 25 siswa, ada 5 siswa yang masih kurang teliti ketika mengerjakan soal yang menggunakan rumus dari setiap bangun datar
Peneliti menerangkan kembali dengan jelas dan mencontohkan terlebih dulu mengerjakan soal menggunakan rumus
2 Sebagian kecil siswa ada yang masih keliru dalam mengukur setiap sudut dari bangun datar
Peneliti menjelaskan kepada siswa untuk melakukan pengukuran setiap bangun datar agar lebih teliti dan peneliti menggunakan media lain untuk mempermudah mengukur yaitu menggunakan kertas origami yang kemudian diukur dan digunting berdasarkan ukuran yang paling besar
63
B. Pembahasan
1. Analisis Data
Setelah dilakukan berbagai kegiatan dari kegiatan pra siklus,
siklus I, dan siklus II, diperoleh data-data dari hasil tes dan refleksi
akhir pada siklus I dan siklus II tentang hasil belajar siswa dalam
materi bangun datar. Hasil tes pra siklus, siklus I, dan siklus II
tersebut kemudian dilakukan analisis data sebagai bentuk
pengujian hipotesis tindakan dengan perbandingan antara hasil
belajar materi bangun datar sebelum diberikan tindakan dengan
sesudah diberikan tindakan akhir siklus I dan akhir siklus II.
a. Analisis Data Pra Siklus
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada saat pra
siklus, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi
bangun datar belum memiliki hasil belajar yang baik, karena
belum menggunakan media pembelajaran. Siswa yang
berjumlah 25 baru 13 siswa yang memiliki tingkat hasil belajar
yang baik dan didapat persentase keterampilan siswa dalam
materi bangun datar secara keseluruhan sebesar 39,5 %.
b. Analisis Data Siklus I
Analisis data hasil belajar siswa dalam materi bangun
datar dilihat dari lembar tes, berdasarkan hasil tes selama
kegiatan berlangsung, setelah diberikan perlakuan terjadi
peningkatan pada siswa, baik tingkat hasil belajar siswa,
64
maupun tingkat aktivitas belajar siswa dibandingkan pada saat
sebelum diberikan perlakuan. Hasil belajar siswa dalam materi
bangun datar mengalami peningkatan yang signifikan, di
buktikan dengan hasil data tes yang didapat pada siklus I,
diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi bangun datar
secara keseluruhan sebesar 70.3%, dari data pra siklus ke
siklus I rata-rata persentase kenaikan mencapai 31,6%.
c. Analisis Data Siklus II
Analisis data pada siklus II, dapat dilihat dari hasil belajar
siswa dalam materi bangun datar yang mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Berdasarkan data hasil tes yang
didapat pada siklus II, diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam
materi bangun datar secara keseluruhan sebesar 85.04%, dari
data siklus I ke silkus II rata-rata persentase kenaikan mencapai
18.68%, ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.
Peningkatan hasil siswa dalam materi bangun datar telah
memenuhi target yang telah ditetapkan, yaitu minimal rata-rata
75%. Peningkatan hasil belajar dalam materi bangun datar
melalui media menara hanoi dan origami di siklus II telah
mencapai 85.04%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
materi bangun datar pada siswa kelas 3 C di SD Negeri Karang
Satria 02 dapat meningkat dengan menggunakan media menara
hanoi dan origami.
65
2. Interpretasi Data
Setelah dilakukan berbagai kegiatan mulai dari pra siklus
sebesar 39.5% sampai diberikan beberapa tindakan pada siklus I
sebesar 70.3% dan siklus II sebesar 85.04%, diperoleh data hasil
dari tes yaitu adanya kenaikan dari pra siklus ke siklus I sebesar
31.6% sedangkan siklus I ke siklus II sebesar 18.68%. Berdasarkan
data hasil persentase kenaikan skornya, maka penelitian ini
dikatakan berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan peningkatan
hasil belajar siswa dalam materi bangun datar melalui media
menara hanoi dan origami telah mencapai keberhasilan seperti
yang telah ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator.
Jumlah persentase kenaikan hasil belajar matematika yang
mencapai KKM pada pra siklus sebanyak (38,5%), meningkat di
siklus I menjadi (70,03%), lalu meningkat lagi menjadi (85,2%) pada
siklus II. Peningkatan persentase kenaikan hasil belajar matematika
yang berhasil mencapai KKM tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:
66
Gamb
ar 4.1 Grafik Persentase Peningkatan Ketuntasan Hasil
Belajar Matematika
Berdasarkan data hasil belajar matematika terlihat
bahwa hasil belajar matematika meningkat. Hal ini
berdasarkan teori yang telah di paparkan pada bab
sebelumnya yaitu menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar
merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalamannya. Pengalaman belajar
setelah siswa mempelajari materi bangun datar melalui media
menara hanoi yang di modifikasi dan origami. Oleh sebab itu,
untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan suatu
aktivitas yang dapat membantu siswa dalam meningkatan
memahami materi bangun datar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh guru adalah dengan adanya media
pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam
menyampaikan materi dan siswa dengan mudah menerima
materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat
Munadi (2013 : 7), menyatakan bahwa media pembelajaran
67
adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien
dan efektif. Pemilihan media yang digunakan oleh guru harus
mampu membuat siswa tertarik dan ikut serta dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga hasil belajar matematika siswa dapat
meningkat. Berdasarkan data yang telah dipaparkan
sebelumnya, terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa
meningkat, ini dikarenakan dengan media menara hanoi dan
origami siswa lebih tertarik, lebih aktif, dan lebih dapat
memahami materi bangun datar dengan mudah karena
terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah
dilakukan dan pengolahan data yang diperoleh dari setiap siklus, yaitu
dari tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penerapan media pembelajaran menara hanoi dalam pembelajaran
matematika materi bangun datar pada siswa kelas 3C di SD Negeri
Karang Satria 02, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar materi
bangun datar. Terbukti dari hasil tes selama penelitian hasil belajar
materi bangun datar pada siswa kelas 3C, pada pra siklus didapat
hasil 39.5% kemudian padasiklus I mencapai 70,3%, selanjutnya
padasiklus II hasil belajar materi bangun datar siswa kelas 3C
meningkat sampai 85,04%. Rata-rata persentase kenaikan dari
siklus I adalah 31.6%. Siswa sudah memiliki hasil belajar yang
cukup baik. Perbandingan tersebut, membuktikan bahwa hasil
belajar materi bangun datar siswa kelas3C di SD Negeri Karang
Satria 02 dapat meningkat secara signifikan.
2. Media menara hanoi dapat digunakan siswa sebagai media
pembelajaran, cara menggunakannya yaitu menyusun dari setiap
cakram bangun datar dari ukuran yang paling besar sampai ukuran
69
paling kecil, serta origami dapat digunakan sebagai media
pembalajaran pada materi bangun datar, caranya setiap kertas
origami di ukur kemudian di gunting setelah di gunting lalu
ditempelkan pada kertas hal itu bertujuan untuk mempelajari cara
mengukur panjang setiap bangun datar.
B. Implikasi
Penelitian ini dilakukan untuk mengingat bahwa pentingnya
media pembelajaran sebab media pembelajaran dapat mengurangi
terjadinya verbalisme sehingga siswa tidak berandai-andai lagi dan
dapat mengatasi kejenuhan siswa ketika belajar sehingga tercipta
proses pembelajaran efektif, inovatif, kreatif, berbobot dan
menyenangkan. Aspek berhitung dalam matematika, salah satunya
adalah materi bangun datar. Siswa yang memiliki hasil belajar yang
baik pada materi bangun datar akan mampu mengerjakan soal yang
lebih rumit nantinya ketika berada di jenjang lebih tinggi.
Menggunakan media menara hanoi pada materi bangun datar
membuat siswa mengenal bentuk setiap bangun datar secara
langsung dan bisa meraba setiap bangun datar yang sedang
dipelajari serta origami dapat digunakan untuk materi bangun datar
yaitu untuk melakukan pengukuran. Selain itu, media menara hanoi
dapat melatih motorik halus sebab pada saat menyusun setiap
keping dari menara hanoi dari ukuran terbesar sampai terkecil
membutuhkan gerakan tangan yang cepat serta media origami
70
dapat melatih motorik halus ketika menggunting setiap origami, dari
aspek seni siswa pun dapat menggambar bentuk bangun datar.
Selain itu, ketika menyusun media menara hanoi siswa dilatih untuk
bekerjasama untuk menyusun media menara hanoi tersebut dan
dari aspek sikap dapat melatih kesabaran siswa ketika menunggu
giliran ketika menggunakan media menara hanoi. Hasil penelitian
ini, dapat memberikan informasi bahwa salah satu cara
meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi bangun datar adalah
dengan penerapan media menara hanoi dan origami.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka
saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun
datar guru sebaiknya mempersiapkan media menara hanoi yang
di modifikasi dan origami. Untuk itu diharapkan guru dapat
menerapkan strategi belajar berkelompok tipe problem solving,
dimana siswa dapat menyelesaikan masalah mengenai materi
bangun datar dengan menggunakan media menara hanoi yang
dimodifikasi. Lebih lanjut, siswa dapat menggunakan media
menara hanoi dan origami, sehingga siswa merasa adil dan ikut
terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.
2. Selanjutnya diharapkan tulisan ini dapat menjadi dasar dan
masukan dalam mengembakan penelitian-penelitian selanjutnya,
71
seperti menerapkan media pembelajaran menara hanoi yang di
modifikasi dan origami untuk materi sudut, menghitung keliling
dan luas, dan lain-lain yang dapat meningkatakan hasil belajar
matematika
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Bahri,Syaiful Djamrah dan Aswan Zain.2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Bakti, Demmy Dharma. Game Edukasi Menara Hanoi Sebagai Salah Satu Alternatif Pembelajaran Logika Matematika di SMK. 2017. Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2 (1): 255-265 (https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/tekp/article/viewFile/115/140 di akses 3 Agustus 2018)
Daryanto.2010. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa
Djaali. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Gramedia
Widiasarana Indonesia
Djamarah, Syaiful Bahri.2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :Rineka Cipta
Hapsari, Iriani Indri.2016.Psikologi Perkembangan Anak.Jakarta:Indeks
Harahap, Erwin dkk.2008.Metode Interaktif Pada Permasalahan Menara Hanoi. Vol 6 No.1 19-2 ( http://digilib.unimed.ac.id/960/2/FullText.pdf, diakses 11 januari 2018 )
Imania, Khairani. 2017. Analisis Origami dalam Interaksi Sosial Masyarakat. Vol 3 No.1 (48-55) (https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31603926/STISI_TELKOM_KHAIRANI_LARASATI_IMANIA_Analisis_Origami.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1533381968&Signature=HBBqZqtA81Q5PbCOylEbbfV2u4Y%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DAnalisis_Origami_dalam_Interaksi_Sosial.pdf, diakses 6 Agustus 2018)
Kesowo, Sugeng dan Tatik Farida.2008. Buku Pintar Matematika untuk SD. Solo: Cv Beringin 55
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers
Kusumaningrum, Aprilia Dyah.2012. Efektifitas Penggunaan Kertas Lipat (Origami) Dalam Meningkatkan Kreativitas Pada Anak.Vo.1 no.3 1-15 (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123291&val=5545 di Akses 6 Agustus 2018)
Munandi, Yudhi. 2013. Media Pembalajaran. Jakarta: Gp Press Group
Nurihsan, Achmad Juntika dan Mubiar Agustin. 2013. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Refika Aditama
Sadiman, S Arief et al. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Salahudin, Anas. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:CV Pustaka Setia
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Prenada Media Group
Sardiman, 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Raja Grafindo Perada
Sholikah, Zumrotus. 2016. Pemanfaatan Media Bangun Datar Berwarna Pada Materi Ajar Luas Bangun Datar. Jurnal Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Vol.6 (2): 47-52 (http://file.upi.edu/Direktori/DualL-ModesModel_Pembalajaran_Matematika/Hakikat_Mtematika .pdf, diakses 3 Agustus 2018)
Siregar Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Suandito, Billy. 2017. Bukti Informal Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.8 (1): 13-23 (http://digilib.uinsby.ac.id/849/5/Bab%202.pdf di akses 3 Agustus 2018)
Sudijono, Anas.2017. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta :Raja
Grafindo Persada
Sugiyono. 2014.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung : Alfabeta
Suprijono, Sanjaya.2008.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar