1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : ARNANDA AFROH LAILA 11510082 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
166
Embed
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA GAMES …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/390/1/Arnanda Afroh Laila... · Kemmis dan Mc. Taggart dengan langkah perencanaan, ... Siklus
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKATENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN
MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMSGAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS
III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATANSUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ARNANDA AFROH LAILA
11510082
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA2015
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKATENTANG OPERASI HITUNG PEMBAGIAN
MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE TEAMSGAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS
III DI SDN CANDIGARON 02 KECAMATANSUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ARNANDA AFROH LAILA
11510082
JURUSAN TARBIYAHPENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA2015
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Suatu pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang
tak kunjung pernah dimulai (JRR Tolkien)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah (Thomas
Alfa Edison)
PERSEMBAHAN
Buah karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku yang selalu menyayangiku dengan tulus dan iklhlas.
2. Kakakku tersayang Adi dan Eka yang selalu memberi dukungan baik
moril maupun materiil.
3. Adikku tersayang Gani dan Zaki yang selalu menemani dan memberi
motivasi.
4. Arie Effendhi yang tak henti-hentinya memberikan dukungan.
viii
ABSTRAK
Laila, Arnanda Afroh. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika TentangOperasi Hitung Pembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe Teams GamesTournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN Candigaron 02Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing Eni Titikusumawati, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Kooperatif Tipe TGT.
Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa tentangoperasi hitung pembagian yang masih rendah yaitu dibawah KKM= 60. Secaraklasikal nilai tes formatif siswa belum memenuhi KKM, dari 16 siswa baru 4siswa yang memenuhi KKM atau sebesar 25% sedangkan sisanya masih beradadi bawah KKM, rata-rata kelas hanya mencapai 45,5. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui peningkatan belajar matematika mengenai operasi hitungpembagian dengan menggunakan metode Kooperatif tipe Teams GamesTournament (TGT) pada siswa kelas III SDN Candigaron 02 KecamatanSumowono Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan modelKemmis dan Mc. Taggart dengan langkah perencanaan, tindakan, observasi danrefleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus I terdiri dari dua kalipertemuan dan siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian inidilaksanakan pada kelas III SDN Candigaron 02 dengan siswa yang berjumlah 16siswa.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasilbelajar siswa untuk mata pelajaran matematika tentang operasi hitung pembagiankelas III tahun pelajaran 2014. Melalui Metode Kooperatif tipe TGT adanyapeningkatan hasil belajar yang dapat dilihat pada kondisi awal yakni pada prasiklus 25%, siklus I 37,5 %, dan siklus II 87,5% siswa tuntas. Berdasarkan hasilbelajar tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Metode Kooperatif Tipe TGTdapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung pembagianpada siswa kelas III SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono KabupatenSemarang tahun pelajaran 2014/2015.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Matematika Tentang Operasi Hitung Pembagian Melalui Metode
Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas III di SDN
Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015” dapat terwujud.
Maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk mendapat gelar sarjana
pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis dalam kesempatan ini ingin
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini, sebab penulis sadar betul tanpa bantuan tersebut
penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu dengan tulus
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku rektor STAIN Salatiga.
2. Ibu Peni Susapti, M.Si.selaku kaprogdi S1 Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna memberikan
bimbingan dan pengarahan pada penulis.
4. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
5. Kakak serta adik-adikku yang selalu menemani dan memberi motivasi.
x
6. Bapak Budi Sasetya S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SDN Candigaron 02
yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Suprihantini, A.Ma.selaku guru kelas III SDN Candigaron 02 yang
telah membantu kelancaran dalam penelitian.
8. Siswa kelas III SDN Candigaron 02 yang turut berpartisipasi dalam
penelitian ini.
9. Sahabat-sahabatku (Luluk, Upik, Aufa, Ika) yang selalu berjuang bersama-
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
57
3. Nilai Hasil Belajar
Nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan metode
kooperatif tipe TGT dengan melakukan penilaian.
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 65 Belum tuntas2. Yoga Surya A 70 85 Tuntas3. Abita Dwi P 70 50 Belum tuntas4. Aditya Wardani 70 75 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 50 Belum tuntas6. Dina Afriyani 70 50 Belum tuntas7. Efrida Febri R 70 80 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 55 Belum tuntas10. Lilis Widhayanti 70 75 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 50 Belum tuntas12. M. Hasanudin 70 30 Belum tuntas13. M. Sodiq 70 30 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 15 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 70 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 40 Belum tuntas
Jumlah 890Rata-rata 55,6 Belum Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
P = 100%= 6
16100%= 37,5%
58
d. Refleksi
Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh pada Siklus I masih
belum memuaskan karena baru 6 anak dari 16 siswa yang
dinyatakan tuntas memenuhi nilai KKM yang ditentukan peneliti
yaitu ≥70. Sisanya yaitu 10 siswa masih dinyatakan belum tuntas
dalam mengikuti pembelajaran operasi hitung pembagian. Nilai
rata-rata kelas yang diperoleh pada Siklus I ini adalah 55,6 dengan
presentase ketuntasan baru mencapai 37,5 %. Ini disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain:
1) Guru kurang tegas dalam mengatur siswa sehingga siswa asyik
bermain sendiri.
2) Masih banyak siswa yang masih bingung tentang operasi
hitung pembagian.
3) Penerapan metode kooperatif tipe TGT belum terbiasa
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa
masih bingung dalam melakukan game dalam metode
kooperatif tipe TGT.
4) Suasana kelas menjadi gaduh saat siswa berebut menjawab
pertanyaan dalam game.
5) Masih ada beberapa siswa yang belum bekerjasama secara
optimal.
59
Hambatan yang ada pada Siklus I, menjadi acuan perbaikan
yang dilakukan pada Siklus II. Perbaikan yang dilakukan antara
lain:
1) Guru harus lebih tegas dalam mengatur siswa agar siswa tidak
bermain sendiri.
2) Guru meminta kepada siswa untuk belajar dirumah sebelum
pemahasan materi di sekolah.
3) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang
maksimal pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
4) Guru dapat memberi peringatan bagi siswa yang gaduh dengan
akan mengurangi point yang diperoleh kelompoknya. Dengan
begitu siswa akan terkendali dan tidak gaduh.
5) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi sehingga
keterampian kerjasama kelompok semakin meningkat.
4. Deskripsi Siklus II
Hasil refleksi pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan,
yakni belum tercapainya indikator yang telah dirumuskan. Indikator
yang dirumuskan peneliti adalah:
c. Secara individu
Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi operasi
hitung pembagian.
60
d. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
Belum tercapainya indikator keberhasilan dikarenakan masih
adanya hambatan-hambatan guru maupun siswa dalam pembelajaran
matematika melalui metode kooperatif tipe TGT. Oleh karena itu dari
hambatan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan 23 Oktober 2014 di
kelas III dengan jumlah 16 siswa. Siklus II dibagi dalam 2 pertemuan
yaitu pertemuan I dan II. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap
yaitu:
a. Perencanaan
Rencana pembelajaran pada Siklus II dilakukan setelah
diperoleh hasil informasi pada siklus I, maka dilakukan diskusi
dengan guru kelas III sebagai observer mengenai langkah
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II serta materi
pembelajaran yang akan disajikan dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe TGT dan alat penunjang lainnya yang
perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I, peneliti
menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran.
Diantaranya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pertemuan I, lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan lembar
observasi. Peneliti RPP pertemuan I dengan pokok bahasan
61
“pembagian bersusun”. Pada pertemuan I akan dibahas yaitu
pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan
cara pembagian bersusun. Pada pertemuan II yaitu akan dibahas
yaitu pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
dengan cara pembagian bersusun . Pada akhir pertemuan II siswa
diberikan tes evaluasi sebagai tes siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 dan
23 Oktober 2014 pada materi operasi hitung pembagian. Langkah-
langkah pelaksanaannya yaitu:
1) Awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a,
salam kemudian absensi dan dilanjutkan dengan pemberian
apersepsi, dilanjutkan dengan penyampain tujuan
pembelajaran. Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Kooperatif tipe TGT.
2) Setelah kegiatan awal selesai, dilanjutkan dengan kegiatan
inti yaitu guru menjelaskan tentang materi pembagian
bersusun. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 4 kelompok
secara heterogen. Siswa diminta bergabung dengan
anggotanya masing-masing kemudian pada setiap aggota
diberi nomor 1-4. Guru memberikan LKS mengenai operasi
hitung pembagian yang dikerjakan dalam kelompok sebagai
bahan untuk game turnamen. Siswa bekerjasama dalam
62
kelompok berfikir bersama dan menyatukan pendapatnya
terhadap jawaban dan pertanyaan tersebut dan meyakinkan
tiap anggota didalam timnya mengetahui jawaban tersebut.
Setelah selesai mengerjakan LKS selanjutnya diadakan
game turnamen. Guru memanggil perwakilan siswa dari
masing-masing kelompok dengan nomor dada siswa secara
urut. Kemudian siswa yang nomornya sesuai berdiri dan
mencoba menjawab pertanyaan. Siswa kelompok lain
diberi kesempatan untuk berpendapat dan bertanya terhadap
hasil jawaban dari anggota kelompok lain. Kemudian siswa
yang berhasil menjawab pertanyaan dalam game dengan
benar maka diberikan poin bagi kelompoknya. Siswa
antusias dan gembira pada saat game turnamen. Guru
bertanya hal yang kurang dipahami dalam diskusi setelah
selesai siswa dibimbing guru meluruskan kesalah pahaman
dan pemberian umpan balik.
3) Sebagai kegiatan akhir dalam pembelajaran guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil
dalam game turnamen dan memberi semangat bagi
kelompok lain yang belum berhasil. Siswa dan guru
menyimpulkan hasil diskusi siswa dan melakukan refleksi.
Guru memberikan soal evaluasi berbentuk pilihan ganda
sebagai tes Siklus II.
63
c. Observasi
Ketika pembelajaran Siklus II berlangsung, peneliti meminta
bantuan observer untuk mengamati jalannya pembelajaran dari
awal hingga akhir dengan cara mengisi lembar observasi yang
telah disediakan. Observasi ini juga sebagai tambahan informasi
bahwa penggunaan metode kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat mengeksplor
pengetahuan siswa serta menambah pengetahuan guru mengenai
metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.Pengamatan yang dilakukan mencakup:
1) Lembar pengamatan siswa
Observer mengamati aktivitas siswa, situasi, dan kondisi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT, rekapitulasi data
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas SiswaSiklus II
No Fase Skor Jml0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 1 3 0 112. Kegiatan Inti 0 0 0 3 7 373. Kegiatan Akhir 0 0 0 4 0 12
Mengamati nilai hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode kooperatif tipe TGT dengan melakukan penilaian.
66
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 75 Tuntas2. Yoga Surya A 70 90 Tuntas3. Abita Dwi P 70 75 Tuntas4. Aditya Wardani 70 70 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 75 Tuntas6. Dina Afriyani 70 85 Tuntas7. Efrida Febri R 70 95 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 70 Tuntas10. Lilis Widhayanti 70 85 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 75 Tuntas12. M. Hasanudin 70 70 Tuntas13. M. Sodiq 70 55 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 50 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 80 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 70 Tuntas
Jumlah 1190
Rata-rata 74,4
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus II dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
P = 100%= 14
16100%= 87,5%
d. Refleksi
Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh pada Siklus II sudah
menunjukan peningkatan yakni dari 16 siswa, 14 siswa dinyatakan
tuntas memenuhi nilai KKM. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh
pada Siklus II ini adalah 74,4 dengan presentase ketuntasan
mencapai 87,5 %. Keadaan siswa pada siklus ini siswa lebih
memahami operasi hitung pembagian, serius belajar dan semangat
67
dalam belajar kelompok. Indikator keberhasilan yang sudah
ditentukan pada Siklus II sudah tercapai, sehingga tidak perlu
melanjutkann ke Siklus berikutnya.
C. Pembahasan Hasil penelitian
Menurut Sam’s (2010: 33) hasil belajar pada dasarnya adalah suatu
kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat
dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Hasil belajar sebagai
perubahan dalam kapabilitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar,
maka jenkins dan Unwin (Uno,2007: 17) menyatakan bahwa hasil akhir
dari kegiatan belajar adalah apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai
hasil belajarnya. Hal ini serupa dengan pengertian Gagne (Uno, 2007: 17)
yaitu siswa yang mampu mengerjakan sesuatu sebagai hasil belajar
tentulah akibat kapabilitasnya. Berdasarkan pengertian Gagne serta jenkins
dan Unwin, dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-
pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-
kemampuan tertentu. Hasil belajar juga merupakan kemampuan untuk
mencapai perubahan-perubahan dalam dalam jiwa seseorang seperti
memperoleh pengertian tentang bahasa, bersikap susila dan lain
sebagainya (Ahmadi, 1991: 14).
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian operasi
hitung pembagian, maka diketahui bahwa penggunaan metode kooperatif
tipe TGT pada pembelajaran operasi hitung pembagian dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui metode kooperatif tipe TGT
68
siswa dapat belajar dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen. Pengunaan kelompok-
kelompok ini membantu siswa dalam proses pembelajaran serta dapat
menyelesikan masalah yang diberikan oleh guru.
Proses pembelajaran matematika pada siswa kelas III melalui
metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung pembagian.
Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa
sudah banyak siswa yang mencapai indikator keberhasilan yakni:
a. Secara individu
Siswa diharapakan dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi
operasi hitung pembagian.
b. Secara Klasikal
Presentase sebanyak 80% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 70.
Melalui sistem belajar dalam tim, siswa terbantu dalam memahami
materi operasi hitung pembagian, dapat menjawab soal dalam game, dan
dapat mengerjakan soal evalusi dengan baik serta menuntun siswa menuju
keberhasilan dalam belajarnya. Setelah melakukan penelitian tindakan
kelas mulai dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai matematika
operasi hitung pembagian melalui metode kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT).
69
1. Siklus I
Siklus I melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT
berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa didapat rata-rata
keaktifan adalah 2,3. Siswa mencapai KKM yang telah ditentukan
yakni ≥ 70 sebanyak 6 siswa atau 37,5% dan terdapat 10 siswa atau
62,5% yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata adalah
55,9 dengan perolehan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 15.
Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pada siklus II. Perbaikan yang
dilakukan pada siklus II yakni guru lebih maksimal dalam
memperhatikan dan membimbing siswa terutama 10 siswa yang belum
tuntas. Mengarahkan siswa dalam kelompok diskusi untuk membantu
temannya yang belum paham tentang materi yang di ajarkan sehingga
siswa benar-benar paham dan ada peningkatan hasil belajar pada siklus
II.
2. Siklus II
Siklus II melalui penerapan metode kooperatif tipe TGT
berdasarkan hasil pengamatan keaktifan siswa didapat rata-rata 3,2.
Siswa mencapai KKM yang telah ditentukan yakni ≥ 70 sebanyak 14
siswa atau 87,5% dan terdapat 2 siswa atau 12,5% yang mendapatkan
nilai dibawah KKM. Nilai rata-rata adalah 74,4 dengan perolehan nilai
tertinggi 95 dan nilai terendah adalah 50. Sisa 2 siswa yang masih
belum tuntas atau belum memenuhi KKM tetap diperhatikan dengan
cara membimbing dan mengarahkan siswa agar mau belajar lebih giat
70
lagi terutama pada operasi hitung pembagian. Peneliti dalam hal ini
tidak lantas lepas tangan akan tetapi meminta bantuan kepada guru
kelas III untuk membantu mengawasi kegiatan belajar 2 siswa tersebut
agar hasil belajar matematika terutama operasi hitung pembagian
meningkat.
3. Data ketuntasan siswa yang mencapai nilai KKM per Siklus
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II
Kriteria Siklus I Siklus II
Jumlah siswa Persen % Jumlah siswa Persen %
Tuntas 6 37,5 14 87,5
Tidak tuntas 10 62,5 2 12,5
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Per Siklus
Uraian di atas menggambarkan kondisi siswa dari siklus I ke siklus
II. Siklus I dengan rata-rata keaktifan 2,3 dan terdapat 6 siswa tuntas
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Siklus I Siklus II
Tidak Tuntas
Tuntas
71
dari 16 siswa. Siklus II dengan rata-rata keaktifan 3,2 terdapat 14
siswa dari 16 siswa. Dilihat dari hasil tersebut bahwa metode
kooperatif tipe TGT baik digunakan untuk siswa yang belum tuntas
maupun siswa yang sudah tuntas. Pembelajaran yang dilakukan
menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat karena sudah banyak
siswa yang mencapai indikator keberhasilan.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode kooperatif tipe TGT
membutuhkan partisipasi dan kerjasama siswa. Pembelajaran
kooperatif menurut Slavin (Hamruni, 2011: 120) adalah salah satu
strategi dari model pembelajaran kelompok. Slavin mengemukakan
dua alasan mengapa menggunakan strategi pembelajaran kooperatif.
Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial,
menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta
dapat meningkatkan harga diri.
Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan
siswa dalam belajar berfikir, memecahkan masalah, dan
mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Selain dapat
memotivasi siswa, metode kooperatif tipe TGT memiliki dimensi
kegembiraan karena menggunakan permainan-permainan, ini yang
membedakan TGT dengan model kooperatif lainnya. Sependapat
dengan Slavin mengenai pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan
72
bahwa siswa kelas III SDN Candigaron 02 juga antusias terhadap
pembelajaran kooperatif. Buktinya hasil belajar mengalami
peningkatan, mereka terlatih untuk bekerjasama dalam kelompok serta
mereka tidak canggung dengan perbedaan yang ada pada
kelompoknya. Mereka berusaha memecahkan masalah yang ada dalam
kelompok, seperti pada siklus I mereka memecahkan masalah
bagaimana menghitung pembagian dengan cara pengurangan berulang,
membuat tabel pembagian, dan lain sebagainya. Usaha pemecahan
masalah pada siklus I ini belum berhasil karena siswa belum terbiasa
dalam memecahkan masalah dalam kelompok. Selanjutnya pada siklus
II, siswa berusaha memecahkan masalah yang diberikan guru, yakni
bagaimana menyesesaikan pembagian dengan cara bersusun.
Pembelajaran pada siklus II ini memang sedikit sulit akan tetapi siswa
begitu antusias belajar dengan metode kooperatif tipe TGT ini, guru
berusaha membimbing siswa bagaimana menyelesaikan masalah yang
ada dalam kelompok. Usaha pemecahan pada siklus II ini mengalami
perubahan yang lebih baik dibandingkan pada siklus I, sehingga
berakibat pada hasil belajar siswa selama pembelajaran menghitung
pembagian dengan cara bersusun.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dan
siklus II menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih
menekankan pada aktivitas dan kerjasama siswa dalam kegiatan
pembelajaran untuk memudahkan siswa memahami materi sehingga
73
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Candigaron 02
semester I tahun pelajaran 2014/2015.
74
BAB V
PENUTUP
A. Kesumpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Candigaron
02 Kec. Sumowono Kab Semarang tahun 2014/2015, dapat disimpulkan
bahwa metode kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika operasi hitung pembagian pada
siswa kelas III. Hal tersebut dibuktiktikan dengan adanya peningkatan
nilai evaluasi matematika pada setiap siklus. Siklus I dari 16 siswa baru 6
atau 37,6 % siswa yang mencapai nilai KKM dengan rata-rata kelas 55,9.
Pada siklus II sebanyak 12 siswa atau 87,5 % mencapai nilai KKM
dengan rata-rata kelas 74,4.
Pembelajaran matematika operasi hitung pembagian melalui
penggunaan metode kooperatif tipe TGT dapat menigkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas III di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2014/2015.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas yang
telah dilakukan, untuk selanjutnya peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
75
1. Diharapkan guru agar menerapkan metode kooperatif tipe TGT dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran lainnya, seerta memberi tindak lanjut
untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar terkait dalam
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TGT.
2. Diharapkan siswa tidak malu-malu lagi dalam mengeluarkan pendapat,
berinteraksi dengan teman atau guru, dapat turut serta atau aktif dalam
kegiatan belajar, dan berlatih terus menggunkan langkah-langkah
metode kooperatif tipe TGT.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. TiaraWacana Yogya.
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Daryanto dan Mulyo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:Gava Media.
Daryanto dan Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: GavaMedia.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. RINEKACIPTA.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: PT Refika Aditama.
Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka TigaKelana.
Gordon, Thomas. 1986. Guru Yang Efektif. Jakarta: CV Rajawali.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.Bandung: Tarsito.
Hamruni. 2011. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.
Hamruni. 2012. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif- Menyenangkan.Yogyakarta: Investidaya.
Hidayatullah, Furqon. 2008. Mendidik Anak Dengan Bermain. Surakarta:Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan danPencetakan UNS (UNS Press).
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung PT RemajaRosdakarya.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Yogyakarta: Teras.
Slavin, Robert E. 2009. COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset, dan Praktik.Bandung: Nusa Media.
77
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: RINEKACIPTA.
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematik di Indonesia. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.
a. Tulislah bilangan genap antara 1 dan 10b. Tulislah bilangan ganjil antara 4 dan 6c. Tulislah bilangan genap antara 9 dan 21d. Tulislah bilangan ganjil antara 16 dan 27e. Tulislah bilangan genap antara 24 dan 30f.
4. Pembagian dapat diselesaikan dengandua cara yaitu ....
a. Besusun panjang dan pendekb. Bersusun panjang dan sejajarc. Bersusun menyimpang dan
pendekd. Bersusun menyimpang dan sejajar
14. Hasil pengerjaan dari 560 : 70 =....
a. 7b. 8c. 70d. 80
5. ........3 81
a. 11b. 13c. 24d. 27
15. Pak Umar memetik apel 500 buah.Apel itu akan dimasukkan kedalam 5keranjang sama banyak. Berapa buahapel yang terdapat dalam masing-masing keranjang?a. 114b. 100c. 116d. 117
8. Berapakah hasil dari 88 : 8 = ....a. 12b. 11c. 10d. 9
18. Berapa hasil dari 714 : 7 = ....a. 103b. 102c. 101d. 100
31
9. 15 : 3 = 5Bilangan 15 pada soal di atasadalah....a. Bilangan genapb. Bilangan cacahc. Bilangan bulatd. Bilangan ganjil
19. 64 : 4 = ...a. 9b. 8c. 16d. 11
10. Ibu membeli 30 kg beras. Berasdimasukkan dalam 5 kantong yangisinya sama banyak. Berapa kilogramisi masing-masing kantong?a. 5 kgb. 6 kgc. 15 kgd. 11 kg
20. Siswa kelas 3 di SD Candigaron 02berjumlah 16 anak. Siswa akan dibagidalam 8 meja sama banyak. Berapajumlah murid tiap meja?a. 2b. 4c. 3d. 5
#SEMOGA SUKSES#
32
Kunci Jawaban Siklus II
1. D
2. C
3. C
4. A
5. D
6. A
7. B
8. B
9. D
10. B
11. B
12. D
13. A
14. B
15. B
16. C
17. A
18. B
19. C
20. A
33
34
35
36
Lampiran ke-3
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis/16 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Tujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 siswa berdo’abersama1.1.2 siswamemperhatikan guruketika absen1.1.3 siswa dapatmenyebutkan tujuanyang harus dicapaisetelah pembelajaran1.1.4 siswa bersemangatketika mendapatmotivasi untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 siswa antusiasmencari temansekelompok2.1.2 siswa melakukansimulasi metodekooperatif tipe TGT
2.2.1 siswa bertanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 siswa berdiskusimengerjakan soaloperasi hitungpembagian2.3.2 siswa aktif dankrestif dalam kerja tim2.3.3 siswa bertanyapada teman sekelompokapabila ada materi yangbelum dipahami.
37
2.3.4 siswamempresentasikan hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1 siswa antusiasmewakili kelompoknyauntuk game.2.4.2 siswa antusiasmenjawab setiappertanyaan dalam game.2.4.3 siswa antusiasdalam melakukan game
2.2.1 siswa bertanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 siswa berdiskusimengerjakan soaloperasi hitungpembagian2.3.2 siswa aktif dankrestif dalam kerja tim2.3.3 siswa bertanyapada teman sekelompokapabila ada materi yangbelum dipahami.
39
2.3.4 siswamempresentasikan hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1 siswa antusiasmewakili kelompoknyauntuk game.2.4.2 siswa antusiasmenjawab setiappertanyaan dalam game.2.4.3 siswa antusiasdalam melakukan game
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
40
Lampiran ke-5
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis, 16 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Menjelaskantujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 mengajak siswaberdo’a1.1.2 guru mengecekkehadiran siswa1.1.3 menyampaikantujuan yang harusdicapai setelahpembelajaran selesai1.1.4 memberi motivasisiswa untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 guru membagisiswa menjadi 4kelompok secaraheterogen2.1.2 guru menjelaskanaturan main metodekooperatif tipe TGT
2.2.1 guru bersamasiswa melakukan tanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 guru memberilembar kerja tim yangberisi soal-soal operasihitung pembagian2.3.2 guru melihatkeaktifan siswa2.3.3 guru membimbingsiswa ketika belajar timberlangsung2.3.4 guru bersamasiswa membahas hasil
41
kerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1guru memanggilsiswa satu per satuuntuk maju kedepan danmewakili kelompokdalam game2.4.2 guru membagikartu soal pada siswadalam game
2.4.3 guru menjelaskanaturan main dalam game2.4.4 guru menghitungskor setiap tim dalamgame
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 guru memberihadiah padatim/kelompok yangmendapat predikat timsuper2.6.2 Guru memberikesempatan kepadasiswa untuk bertayamateri yang belumdipahami2.6.3 Guru memberitindak lanjut berupa soalevaluasi dan memintasiswa untuk belajarmateri selanjutnya2.6.4 Guru menutuppelajaran
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
42
Lampiran ke-6
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Matematika melalui MetodeKooperatif Tipe TGT Siklus II
Nama Sekolah : SD Negeri Candigaron 02
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : III / 1
Hari/ Tanggal : Kamis, 23 Oktober 2014
No Fase TGT Indikator Kompetensi Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatanawal
1.1penyampaian tujuan danmotivasi
Menjelaskantujuan danmemotivasisiswa untukbelajar
1.1.1 mengajak siswaberdo’a1.1.2 guru mengecekkehadiran siswa1.1.3 menyampaikantujuan yang harusdicapai setelahpembelajaran selesai1.1.4 memberi motivasisiswa untuk belajar
2. Kegiataninti
2.1pembagiankelompok
Guru membagisiswa menjadibeberapakelompok
2.1.1 guru membagisiswa menjadi 4kelompok secaraheterogen2.1.2 guru menjelaskanaturan main metodekooperatif tipe TGT
2.2.1 guru bersamasiswa melakukan tanyajawab tentang konsepoperasi hitungpembagian
2.3 kegiatanbelajar dalamtim
Siswa dapatbekerja samadalam tim
2.3.1 guru memberilembar kerja tim yangberisi soal-soal operasihitung pembagian
2.3.2 guru melihatkeaktifan siswa
2.3.3 guru membimbingsiswa ketika belajar timberlangsung
43
2.3.4 guru bersamasiswa membahas hasilkerja tim
2.4 game Siswa dapatmelakukangame
2.4.1guru memanggilsiswa satu per satuuntuk maju kedepan danmewakili kelompokdalam game2.4.2 guru membagikartu soal pada siswadalam game2.4.3 guru menjelaskanaturan main dalam game2.4.4 guru menghitungskor setiap tim dalamgame
3. Kegiatanakhir
2.6 Prestasitim
Pemberianpenghargaanpada kelompok
2.6.1 guru memberihadiah padatim/kelompok yangmendapat predikat timsuper2.6.2 Guru memberikesempatan kepadasiswa untuk bertayamateri yang belumdipahami2.6.3 Guru memberitindak lanjut berupa soalevaluasi dan memintasiswa untuk belajarmateri selanjutnya2.6.4 Guru menutuppelajaran
Kategori rata-rata:0,0 – 0,8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
44
Lampiran ke-7
Angket Mengenai Pembelajaran Matematika melalui Metode Kooperatif tipeTGT pada Siswa Kelas III SD Candigaron 02
Petunjuk pengisian angket:
1. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti!2. Berilah tanda √ (checklist) untuk menjawab pertanyaan dibawah ini !3. Jawablah dengan jujur, karena tidak berpengaruh pada nilai anda!
Daftar Identitas RespondenNama :...................................Kelas :....................................
No Pernyataan JawabanYa Tidak1 0
1 Saya senang belajar dengan menggunakan metode kooperatif tipeTGT
2 Belajar menggunakan metode kooperatif tipe TGT menarik bagisaya
3 Dengan metode ini saya dapat berdiskusi dengan teman kelompok4 Saya dapat bertanya dengan teman kelompok apabila saya belum
paham tentang materi pembelajaran5 Saya dapat belajar lebih aktif dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode kooperatif tipe TGT6 Saya dapat belajar dengan kreatif dengan menggunakan metode
kooperatif tipe TGT7 Saya paham mengenai aturan penting dalam operasi hitung
pembagian8 Saya dapat mengerjakan soal operasi hitung pembagian.9 Saya dapat mengerjakan soal cerita yang melibatkan operasi
hitung pembagian dalam kehidupan sehari-hari10 Dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT hasil belajar
Kategori rata-rata:0,0 – 0, 8 = Kurang sekali0,9 – 1,6 = Kurang1,7 – 2,4 = Cukup2,5 – 3,2 = Baik3,3 – 4,0 = Baik sekali
56
Lampiran Ke-12
Nilai Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Operasi HitungPembagian Setelah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe TGT Pelajaran
pada Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 65 Belum tuntas2. Yoga Surya A 70 85 Tuntas3. Abita Dwi P 70 50 Belum tuntas4. Aditya Wardani 70 75 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 50 Belum tuntas6. Dina Afriyani 70 50 Belum tuntas7. Efrida Febri R 70 80 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 55 Belum tuntas10. Lilis Widhayanti 70 75 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 50 Belum tuntas12. M. Hasanudin 70 30 Belum tuntas13. M. Sodiq 70 30 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 15 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 70 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 40 Belum tuntas
Jumlah 890Rata-rata 55,6 Belum Tuntas
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
P = 100%= 6
16100%= 37,5%
57
Lampiran Ke-13
Nilai Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Operasi HitungPembagian Setelah Menggunakan Metode Kooperatif Tipe TGT Pelajaran
pada Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan1. Sandy Octavian 70 75 Tuntas2. Yoga Surya A 70 90 Tuntas3. Abita Dwi P 70 75 Tuntas4. Aditya Wardani 70 70 Tuntas5. Dedi Mansur M 70 75 Tuntas6. Dina Afriyani 70 85 Tuntas7. Efrida Febri R 70 95 Tuntas8. Findika 70 70 Tuntas9. Gita Veronica 70 70 Tuntas10. Lilis Widhayanti 70 85 Tuntas11. M. Bahrul Ulum 70 75 Tuntas12. M. Hasanudin 70 70 Tuntas13. M. Sodiq 70 55 Belum tuntas14. Sania Rahmah 70 50 Belum tuntas15. Wafi Raka Fauzi 70 80 Tuntas16. Zaini Mahfuds 70 70 Tuntas
Jumlah 1190Rata-rata 74,4
Persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
P = 100%= 14
16100%= 87,5%
58
Lampiran Ke-14
Hasil Angket Siswa pada Pembelajaran Matematika Operasi HitungPembagian Melalui Metode Kooperatif Tipe TGT