Page 1
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN
MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING) PADA SISWA KELAS V
MI AL-ISLAM BANDING KECAMATAN BRINGIN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
IIN PUJI ARTINI
NIM 115-12-045
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2017
Page 3
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CARA TUMBUHAN HIJAU MEMBUAT MAKANAN
MELALUI PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING) PADA SISWA KELAS V
MI AL-ISLAM BANDING KECAMATAN BRINGIN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
IIN PUJI ARTINI
NIM 115-12-045
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2017
Page 8
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak (Djaelani) dan Ibu (Nur
Janah) yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan,
dan do’a penuh ketulusan.
2. Saudara laki-laki ku, kakak ipar, serta keponakan: Mas
Maftukhin dan Mbak Dewi serta keponakan tersayang (Zita
dan Laits), Mas Amri dan Mbak Nita serta keponakan tercinta
(Dysta).
3. Keluarga besarku, terimaksih atas dukungan dan do’anya.
4. Sahabat-sahabatku: Eni Hamida, Erfina Fitriani, Fajriyatul
Laila, Indah Kurniawati, dan Puji Astuti yang tak pernah
henti memberikan semangat.
5. Teman-teman PGMI angkatan 2012.
6. Almamater tercinta IAIN Salatiga.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
ini.
Page 9
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah serta InayahNya, sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi
Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan Melalui Pendekatan CTL (Contextual
Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V Mi Al-Islam Banding Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017”. Penelitian ini disusun
untuk memenuhi tugas dan syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si., sebagai dosen pembimbing yang telah setia
dan sabar serta meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang
telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah MI Al-Islam Banding yang telah mengizinkan penulis
melakukan penelitian.
7. Guru kelas V MI Al-Islam Ibu Siti Sa’adah, S.PdI.
Page 10
x
8. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu yang telah
membantu, memberikan petunjuk, dan saran dalam penyeusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik,
saran, dan masukan yang dapat digunakan untuk menyempurnakan kegiatan
penulisan hasil penelitian mendatang.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan
petunjukNya kepada kita semua dan memberikan pahala yang setimpal atas
kebaikan yang telah mereka lakukan. Amin.
Salatiga, 13 Januari 2017
Penulis
Page 11
xi
ABSTRAK
Artini, Iin Puji. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Cara Tumbuhan
Hijau Membuat Makanan Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching
and Learning) pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Islam Banding
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:
Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci: hasil belajar dan Pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan Pendekatan
CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan pada
siswa kelas V MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
tahun ajaran 2016/2017.
Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI Al Islam
Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang yang terdiri dari 8 siswa laki-
laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian dilakukan pada semester satu pada tahun
2016/2017.Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
yang terdiri dari dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap
yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting).
Hasil dari penelitian menunjukkan penerapan Pendekatan Contextual
Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan. Hal ini dapat dilihat dari
ketuntasan belajar siswa. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 70 pada pra
siklus sebanyak 5 siswa (29, 41%), pada siklus I meningkat menjadi 9 siswa (52,
94%), dan pada siklus II sebanyak 17 (88, 23%) siswa telah mencapai nilai KKM.
Nilai rata-rata kelas pada pra siklus 50, siklus I 63, 82, dan siklus II 78, 23.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi
Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.
Page 12
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii
JUDUL ............................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................................ vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
ABSTRAK ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
Page 13
xiii
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................... 6
1. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 6
2. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
1. Manfaat Teoritik .............................................................................. 7
2. Manfaat Praktik ................................................................................ 7
F. Definisi Oprasional ................................................................................ 8
1. Peningkatan ...................................................................................... 8
2. Hasil Belajar ..................................................................................... 8
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ......................................................... 9
4. Pendekatan Contextual Teaching and Learning .............................. 10
G. Metode Penelitian ................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian ....................................................................... 11
2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ............................................. 11
3. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian ................................................. 12
4. Instrumen Penelitian ......................................................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 15
6. Analisis Data .................................................................................... 17
H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 19
1. Bagian Awal ..................................................................................... 19
2. Bagian Inti ........................................................................................ 19
Page 14
xiv
3. Bagian Akhir .................................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ........................................................................................... 21
1. Belajar .............................................................................................. 21
2. Hasil Belajar ..................................................................................... 26
B. Pembelajaran IPA ................................................................................... 36
1. Mata Pelajaran IPA .......................................................................... 36
2. SK dan KD IPA Kelas V ................................................................... 39
3. Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan ..................................... 41
C. Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) ......................... 43
1. Pengertian Pendekatan ..................................................................... 43
2. Pengertian CTL (Contextual Teaching and Learning) ..................... 44
3. Prinsip-prinsip dalam CTL (Contextual Teaching and Learning) ... 46
4. Langkah-langkah CTL (Contextual Teaching and Learning) ......... 47
D. Hubungan antara Pendekatan CTL dengan Hasil Belajar IPA materi
Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan ............................................ 51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Al Islam Banding ................................................ 53
1. Letak Geografis ................................................................................ 53
2. Identitas Madrasah ........................................................................... 53
3. Visi dan Misi .................................................................................... 54
4. Fasilitas Sarana dan Prasarana ......................................................... 55
Page 15
xv
5. Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................................. 56
6. Prestasi ............................................................................................. 57
7. Keadaan Guru dan Karyawan .......................................................... 58
8. Keadaan Siswa ................................................................................. 59
9. Keadaan Siwa Kelas V ..................................................................... 59
B. Waktu Penelitian .................................................................................... 60
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 61
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus .................................................... 61
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................ 63
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....................................................... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 76
1. Pra Siklus ......................................................................................... 76
2. Siklus I ............................................................................................. 79
3. Siklus II ............................................................................................ 87
B. Pembahasan dan Hasil Penelitian ........................................................... 95
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 100
B. Saran ....................................................................................................... 101
1. Bagi Guru ......................................................................................... 101
2. Bagi Siswa ........................................................................................ 101
3. Bagi Sekolah .................................................................................... 101
Page 16
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ....................................... 14
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ..................... 97
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Siswa yang Mencapai KKM Per Siklus ........... 99
Gambar 4.3 Grafik Persentase Ketuntasan Per Siklus ....................................... 99
Page 17
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas V Semester I .................................................. 39
Tabel 3.1 Perbatasan MI Al Islam Banding ....................................................... 53
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Al Islam ...................................... 55
Tabel 3.3 Data Guru dan Karyawan MI Al Islam .............................................. 58
Tabel 3.4 Data Jumlah Siswa MI Al Islam ........................................................ 59
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V Mi Al Islam ....................................................... 59
Tabel 3.6 Hasil Nilai Pra Siklus ......................................................................... 62
Tabel 4.1 Hasil Nilai Pra Siklus .......................................................................... 77
Tabel 4.2 Hasil Nilai Siswa Siklus I .................................................................. 79
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ........................................................ 81
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ...................................................... 84
Tabel 4.5 Data Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ........................................ 85
Tabel 4.6 Hasil Nilai Siswa Siklus II ................................................................. 87
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ....................................................... 90
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................... 93
Tabel 4.9 Data Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ....................................... 95
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ......... 96
Tabel 4.11 Data Ketuntasan Siswa yang Mencapai KKM dan Persentase
Per Siklus ........................................................................................................... 98
Page 18
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka ........................................................................................ 103
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................................... 105
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................................ 144
4. Dokumentasi Kegiatan ........................................................................... 125
5. Surat Keterangan Penelitian ................................................................... 129
6. Lembar Konsultasi Skripsi ..................................................................... 130
7. Nilai SKK ............................................................................................... 131
8. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ 134
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional mendefinisikan pendidikan sebagai “usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki muatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”. Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu proses atau
upaya sadar untuk menjadikan manusia kearah yang lebih baik.
Semua tujuan pendidikan, baik pendidikan umum maupun
pendidikan agama selalu mengidealkan terciptanya sikap anak didik yang
dewasa, baik intelektualnya emosionalnya, maupun spiritualnya.
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah upaya untuk memajukan
budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak sehingga anak dapat selaras
dengan alam dan masyarakat. Peran pendidikan dianggap sangat penting
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa.
Islam juga bependapat betapa pentingnya sebuah pendidikan bagi
kaumnya, karena agama Islam adalah agama ilmu pengetahuan dan
cahaya, maka tidaklah sempurna agama seseorang yang hidup dalam
kebodohan dan kegelapan. Berikut adalah firman Allah dalam Qur’an
Page 20
2
Surat Al Mujadalah: ayat ke 11 tentang betapa pentingnya sebuah ilmu
pengetahuan dalam kehidupan umat manusia.
ٱفعيز تمدرج عل ل ٱلهذينأوتواٱولهذينءامنوامنكم ٱلله
Yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.” (Al Mujadalah: 11)
Potongan ayat di atas menjelaskan tentang keutamaan orang-orang
beriman dan berilmu pengetahuan dan Allah akan meninggikan beberapa
derajat. Ilmu dalam hal ini tentu saja tidak hanya berupa pengetahuan
agama tetapi juga berupa pengetahuan yang relevan dengan tuntutan
kemajuan zaman.
Ilmu merupakan berbagai macam gejala yang ditemui oleh manusia
dengan akal dan pengalaman rasio, pendidikan dikatakan berhasil apabila
manusia menggunakan akal dan hatinya untuk memahami kejadian atau
peristiwa tertentu. Untuk menguasai ilmu tertentu, maka salah satu
langkah nyata yang dilakukan adalah dengan menikmati setiap proses
belajar baik di lingkungan sekolah, keluarga , maupun di masyarakat.
Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin
keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas SDM
jauh lebih mendesak untuk segera direalisasikan terutama dalam
mengahdapi era persaingan global. Oleh karena itu, peningkatan kualitas
SDM sejak dini merupakan hal penting yang harus dipikirkan secara
sungguh-sungguh.
Page 21
3
Tenaga pendidik atau guru sebagai salah satu unsur yang berperan
penting di dalamnya, memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan
potensi yang di miliki setiap siswa dan mengatasi segala permasalahan
yang timbul pada saat proses belajar mengajar. Guru merupakan
komponen yang sangat menentukan dalam proses pembelajaran di dalam
kelas, yaitu sebagai penentu keberhasilan pendidikan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita
ketahui semakin berkembang pesat. Untuk mengahadapi tantangan
tersebut, tentu dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk
mencetak sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan pula adanya
sebuah peningkatan mutu pendidikan.
Tuntutan kurikulum di negara Indonesia menuntut agar anak aktif
dalam mencari pengetahuan. Tetapi kenyataan yang terjadi di lapangan
tidaklah sesuai dengan apa yang di harapkan seperti yang ada dalam
kurikulum, dimana guru masih mendominasi atau sebagai aktor utama
yang berperan sebagai satu-satunya sumber ilmu bagi anak, dengan
penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang sesuai.
Secara singkat masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan
adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan
keteramapilan berpikir. Selama ini yang terjadi adalah proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk
mengahfal informasi yang disampaikan oleh guru sebagai satu-satunya
Page 22
4
sumber ilmu, siswa terbiasa untuk mengingat dan menimbun informasi,
tanpa berusaha untuk mengubungkan yang diingat itu dengan kehidupan
sehari-hari.
Hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan yang dikemukakan
oleh Marjono dalam (Susanto: 2013: 167) untuk anak jenjang sekolah
dasar hal yang harus diutamakan adalah baaimana mengembangkan rasa
ingin tahu dan daya berpikir krits mereka terhadap suatu masalah.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yag
mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Dalam pembelajaaran Ilmu Pengetahuan Alam,
banyak hal yang harus dilakukan guru agar materi pelajaran yang
disampaaikan oleh guru benar-benar dapat dimengerti dan dipahami oleh
siswa dengan baik.
Namun pada kenyataanya menunjukkan bahwa sekarang masih
banyak sekolah yang proses KBM nya masih berjalan secara teoritis dan
tidak terkait dengan lingkungan tempat siswa berada. Masalah yang
dihadapi oleh setiap siswa pun beragam, dimana setiap siswa mempunyai
kemampuan bebeda untuk menerima pelajaran.
Maka disinilah peran seorang guru harus pandai dalam memilih
penggunaan pendekatan dalam sebuah pembelajaran, yaitu suatu
pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa
terutama pada mata pelajaran IPA. Pendekatan pembelajaran ini salah
satunya menekankan kepada bagaimana belajar disekolah yang
Page 23
5
dikontekskan kedalam situasi dunia nyata siswa sehari-hari. Pendekatan
pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran yang didasarkan
kepada pembelajaran kontekstual.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu proses
pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, artinya siswa dituntut untuk
dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan
kehidupan nyata. Penerapan pendekatan kontekstual ini diharapkan dapat
mendorong keaktifan siswa dalam proses KBM, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
Pembelajaran IPA di kelas V materi cara tumbuhan hijau membuat
makanan masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM. Berdasarkan
latar belakang dan kasus yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti
bermaksud mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“peningkatan hasil belajar IPA materi cara tumbuhan hijau membuat
makanan melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)
pada siswa kelas V MI Al-islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang tahun ajaran 2016/2017”.
Page 24
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini
peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Cara Tumbuhan Hijau
Membuat Makanan pada siswa kelas V di MI Al-Islam Banding
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi Cara Tumbuhan Hijau
Membuat Makanan melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) pada siswa kelas V di MI Al-Islam Banding Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut Soeratno dalam Rosady (2010: 171), hipotesis adalah
suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar
IPA Materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan pada siswa kelas
V di MI Al-Islam Banding Kecamatan Bringin.
Page 25
7
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching and
Learning) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan
tercapai, yaitu ada peningkatan pada nilai tes siswa secara berkelanjutan
dari siklus tes pertama ke siklus kedua dan seterusnya. Siklus berhenti
jika jumlah kelulusan secara klasikal sudah mencapai 80% tuntas
dengan KKM 70.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran IPA untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, dan untuk melihat apakah penerapan
Pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa
kelas V di MI Al Islam Banding.
2. Manfaat Praktik
a. Bagi Siswa
Diharapkan penenelitian ini dapat mempermudah siswa
dalam memahami materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat
Makanan sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
serta bisa menjadi bahan rujukan bagi guru dalam mengajar.
Page 26
8
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
masukan/input dalam rangka pembinaan guru agar guru lebih
meningkatkan kompetensinya dalam mengajar.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dalam menulis karya ilmiah, serta menambah
pengetahuan tentang cara memilih pendekatan pembelajaran yang
sesuai dan tepat dalam mata pelajaran tertentu.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti
dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan
definisi operasional sebagai berikut:
1. Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Peningkatan
berarti suatu proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan,
dan sebagainya).
Peningkatan dapat di artikan sebagai suatu usaha seseorang
untuk memperoleh nilai yang lebih atau meningkatkan nilai dari
sebelumnya, dengan berbagai cara sesuai dengan peraturan yang ada.
Peningkatan nilai yang dimaksud disini adalah peningkatan nilai IPA
pasa siswa kelas V MI Al-Islam materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat
Makanan.
Page 27
9
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan
dan penguasaan tentang sesuatu. Belajar adalah proses transformasi
ilmu guna memperoleh kompetensi, keterampilan, dan sikap untuk
membawa perubahan yang lebih baik (Rahyubi: 2007: 03).
Belajar adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
untuk memperoleh ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki
sebelumnya. Melalui belajar, manusia dari yang belum tahu
menjadi tahu, memahami, dan mengerti tentang sesuatu.
b. Pengertian Hasil Belajar
Rusmono (2012: 10) mengatakan hasil belajar adalah
perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor.
Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes
setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) pada setiap siklus.
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Sukarno (dalam Sulistyowati: 2014: 22) menjelaskan IPA
merupakan rumpun ilmu yang memiliki karakter khusus yang
mempelajari fenomena alam yang faktual (factual), baik berupa
kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan hubungan sebab-
Page 28
10
akibatnya. Dengan pengertian ini, IPA dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang sebab dan akibat kejadian-kejadian yang ada
di alam ini.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam
kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah
dasar. Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang berdasarkan pada
prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah
siswa terhadap konsep-konsep IPA. Konsep IPA di sekolah dasar
merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara
tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika. .
Mata pelajaran IPA di SD/MI diberikan kepada para peserta
didik mulai kelas I sampai kelas VI. Mata pelajaran IPA dapat dijadikan
program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan
menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
4. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
Menurut Majid (2014: 228) pembelajaran kontekstual
merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan
memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang
dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut terhaadap konteks
kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, social, dan cultural)
sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara
Page 29
11
fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/ konteks
lain.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu siswa mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan penerapanya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota masyarakat dan keluarga.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) atau istilah dalam bahasa Inggrisnya yaitu Classroom
Action Research adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas.
Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2008: 2) menjelaskan
pengertian PTK secara sistematis.
a. Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
b. Tindakan adalah suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
c. Kelas adalah sekompok siswa yang dalam waktu bersamaan
menerima pelajaran dari guru yang sama.
Page 30
12
2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Al-
Islam Banding Kecamatan Bringin yang berjumlah 17 siswa. Yang
menjadi dasar pertimbangan pemilihan subjek ini adalah karena
siswa kelas V nilai mata pelajaran IPA pada materi memahami
Cara Tumbuhan Hijau membuat Makanan masih banyak yang
dibawah KKM.
b. Lokasi
Tempat penelitian ini dilakukan di MI Al-Islam yang
terletak di Jalan H. Juanda No. 80 Desa Banding Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang.
c. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 22 Juni 2016
sampai dengan terselesainya penelitian ini.
3. Langkah-langkah atau Siklus Penelitian
Menurut Arikunto (2008: 17) ada empat tahapan penting dalam
penelitian tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan untuk
merancang kegiatan pembelajaran IPA dengan materi pokok Cara
Tumbuhan Hijau Membuat Makanan, kegiatan ini meliputi:
Page 31
13
1) Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan cara observasi,
wawancara dan dokumentasi.
2) Menyiapkan materi yang sesuai dengan kurikulum yang
dijadikan sebagai bahan penelitian.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
6) Membuat soal evaluasi untuk siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu (tahap perencanaan).
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti mengamati proses pembelajaran
dari awal sampai akhir dengan menggunakan lembar observasi.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru pada
saat proses kegiatan belajar-mengajar.
d. Refleksi (Reflection)
Pada kegiatan refleksi ini, data yang diperoleh dari proses
pengamatan kemudian dikumpulkan dan dianalisis untuk
mengetahui apakah pembelajaran yang telah dilaksanakaan
berhasil atau gagal.dari hasil analisis tersebut dijadikan sebagai
Page 32
14
bahan evaluasi dan pedoman untuk menentukan siklus
selanjutnya.
Gambar 1.1
Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
4. Instrumen Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Silabus.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Lembar Observasi sebagai pedoman saat mengamati aktivitas siswa.
d. Lembar Observasi sebagai pedoman saat mengamati guru yang
mengajar atau melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. Soal evaluasi.
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
?
Page 33
15
5. Teknik Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data, antara lain:
a. Teknik Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan peneliti untuk mengmati atau mencatat suatu peristiwa
dengan menyaksikan langsung, dan biasanya peneliti dapat sebagai
partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu
objek peristiwa yang sedang ditelitinya (Rosady: 2010: 221).
Observasi adalah pegamatan dan pencatatan suatu objek
dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Obervasi dapat
dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang. Dalam observasi
melibatkan 2 komponen yaitu sipelaku observasi yang lebih
dikenal sebagai observer dan objek yang diobservasi yang dikenal
sebagai observee (Sukandarrumidi: 2004: 69)
Teknik observasi ini dilakukan peneliti dengan melakukan
pengamatan terhadap ativitas siswa, kegiatan guru dalam
mengelola kelas, serta penggunaan pendekatan CTL (Contextual
Teaching and Learning) dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam sebagai bentuk usaha meningkatkan hasil
belajar siswa.
Page 34
16
b. Teknik Interview
Interview dikenal pula dengan istilah wawancara adalah
suatu proses tanya jawab lesan, di mana dua orang atau lebih
berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain
dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya
(Sukandarrumidi: 2004: 88).
Teknik interview atau wawancara dilakukan antara peneliti
dengan guru kelas V MI Al-Islam. Hasil dari wawancara peneliti
dengan guru kelas V, peneliti dapat mengetahui kesulitan guru
selama ini dalam menyampaikan mata pelajaran IPA, khususnya
materi cara tumbuhan hijau membuat makanan atau proses
fotosintesis.
c. Teknik Tes
Tes formatif yang digunakan peneliti berupa tes tertulis
yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan oleh guru
kepada siswa. Tes ini diberikan di setiap akhir pelajaran yang
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and Learning) yang diterapkan dalam
pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Teknik
ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar sekaligus
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
Page 35
17
d. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang
berupa dokumen, seperti daftar nilai IPA siswa kelas V MI Al-
Islam Banding Kecamatan Bringin, identitas sekolah,
strukturorganisai guru dan karyawan, sarana-prasarana dan
keadaan siswa.
6. Analisis Data
Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat
digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut
pengolahan dan analisis data. Semua data yang telah kita perolah dan
kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membukikan
kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui
data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data
sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah dan disusun sedemikian
rupa untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendekatan Contextual
Teaching and Learning yang digunakan peneliti dalam usaha
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi cara
tumbuhan hijau membuat makanan.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Data kuantitatif
Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskripsi
presentase, nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk
Page 36
18
mengetahui keberhasilan individu dan klasikal sesuai dengan target
yang telah ditentukan.
Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi kemudian diolah
melalui cara penyekoran dan menghitung rata-rata nilai siswa
untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai hasil belajar IPA.
Untuk menghitung nilai rata-rata siswa dan presentase ketercapaian
hasil belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus menghitung nilai rata-rata siswa
∑
Keterangan:
M = Mean (nilai rata-rata)
∑ = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan
nilai setiap individu
N = Banyaknya individu/jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302).
Data yang dianalisis secara kuantitatif yang berupa angka-
angka kemudian di deskripsikan dengan teknik deskripsi
presentase. Untuk mengetahui presentase ketercapaian hasil belajar
siswa, di hitung dengan menggunakan rumus:
P =∑
X 100%
Keterangan:
= Nilai dalam persen
Page 37
19
= Frekuensi
= Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, 2006: 225-226).
b. Data kualitatif
Data kualitatif yang di peroleh dari hasil observasi atau
pengamatan, di gunakan sebagai bahan evaluasi umtuk
memperbaiki rencana pembelajaran yang akan di laksanakan pada
pertemuan selanjutnya.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal terdiri dari: halaman judul, lembar logo, judul, lembar
persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar
tabel, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I : Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Page 38
20
BAB II : Berisi landasan teori yang mencakup pengertian hasil
belajar, mata pelajaran IPA, SK dan KD mata pelajaran
IPA kelas V, dan pendekatan CTL.
BAB III : Pelaksanaan penelitian mencakup deskripsi lokasi dan
deskripsi pelaksanaan Pra Siklus, siklus I dan siklus II.
BAB IV : Berisi hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V : Berisi penutup, mencakup kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
daftar riwayat penulis.
Page 39
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah
sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini
masing-masing ahli memiliki pemahaman dan definisi yang
berbeda-beda. Berikut beberapa definisi belajar menurut para ahli:
1) Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai
tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-
latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang
terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (Mulyati: 2005: 5).
2) Syah (2010: 68) berpendapat bahwa belajar secara umum dapat
dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
3) Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan
seseorang terjadi perubahan perilaku yang relatif tetap baik
dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto:
2013: 4).
Page 40
22
Belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu
dalam keadaan sadar, dengan tujuan adanya perubahan yang
ingin dicapai dalam hal ini adalah kaitanya dengan ranah
kognitif yang di tandai dengan adanya perubahan atau
peningkatan nilai pada mata pelajaran tertentu.
b. Ciri-ciri Belajar
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni (2008: 15), menyebutkan
ciri-ciri belajar sebagai berikut:
1) Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
2) Perubahan tingkah laku dari dari hasil belajar itu relatif
permanen.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu
bisa jadi bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Dimyati ( 2002: 42) banyak teori dan prinsip-
prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan
yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai
prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif
berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya
Page 41
23
pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu menigkatkan upaya
belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan
mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan
motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman,
pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan
individual.
1) Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada
siswa apabila bahan pelajaran itu sesuai dengan kebutuhannya.
Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan
motivasi untuk mempelajarinya.
Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan
penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
2) Keaktifan
Kecerdasan psikologi dewasa ini menganggap bahwa
anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan
untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya
sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga
Page 42
24
tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya
mungkin terjadi apabila ank aktif mengalami sendiri.
3) Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar
adalah mengalami belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang
lain. Belajar yang paling baik adalah belajar melalui
pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman
langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi
ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan
bertanggung jawab terhadap hasilnya.
4) Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan
barangkali yang paling tua adalah yang dikemukakan oleh teori
Psikologi Daya. Menurut teori tersebut belajar adalah melatih
daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya
mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan,
berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan
maka daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya
pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya
yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan
menjadi sempurna.
Page 43
25
5) Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan
yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan, yaitu
mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk
mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajari bahan
belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya
tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan
baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada anak
timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik
maka bahan belajar haruslah menantang.
6) Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih bersemangatapabila
mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, terutama
hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan
berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.
7) Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak
ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki
perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada
karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan
individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
Page 44
26
d. Tujuan Belajar
Menurut Sardiman (2014: 28), tujuan belajar secara umum
ada tiga jenis, yaitu:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir, pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat
dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga
memerlukan suatu keterampilan.
3) Pembentukan sikap
Guru dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan
pribadi peserta didik harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatanya.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
Page 45
27
pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru
menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar
adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau
tujuan instruksional (Susanto: 2014: 5).
Wujud hasil belajar seperti yang dikemukakan oleh Syah
dalam Sriyanti (2011: 21), wujud hasil belajar dapat dilihat adanya
sembilan wujud perubahan yaitu kebiasaan, keterampilan,
pengamatan, berpikir asosiatif dan daya ingat, berpikir rasional dan
kritis, sikap, inhibisi, apresiasi, serta tingkah laku efektif.
Hasil belajar disini dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
pada setiap akhir kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam
skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor.
Menurut Suryabarata (2007: 233) hasil belajar dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu eksternal dan internal. Masing-masing faktor
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar
a) Faktor-faktor nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk dalam kelompok ini
adalah: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi,
siang, maupun malam), tempat (letak, pergedunganya),
Page 46
28
alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, alat peraga,
dan sebagainya yang yang bisa kita sebut sebagai alat-alat
pelajaran).
b) Faktor-faktor sosial
Faktor-faktor sosial yang di maksud di sini adalah
faktor manusia (sesama manusia) baik manusia itu ada
(hadir) maupun kehadiranya itu dapat disimpulkan, jadi
tidak langsung hadir.
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, yaitu:
a) Faktor-faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis dalam belajar ini masih di
bagi menjadi dua, yaitu: keadaan tonus jasmani pada
umumnya dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
Keadaan tonus jasmanni pada umumnya ini dapat
dikatakan melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan
jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan
keadaan jasmani yang kurang segar. Keadaan jasmanni
yang lelah lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah.
Dalam hubungan dengan hal ini ada dua hal yang perlu
dikemukakan, yaitu: Pemenuhan nutrisi harus cukup, jika
tubuh mengalami kekurangan nutrisi akan berpengaruh
pada kelesuan, mengantuk, cepat lelah, dan sebagainya.
Yang kedua yaitu beberapa penyakit yang kronis yang
Page 47
29
dapat mengganggu belajar tersebut. Penyakit-penyakit
seperti pilek, influensa, sakit gigi, batuk dan yang sejenis
dengan itu biasanya diabaikan karena dipandang tidak
cukup serius untuk mendapatkan perhatian dan
pengobatan, akan tetapi dalam kenyataanya penyakit-
penyakit semacam ini sangat mengganggu aktivitas
belajar.
Faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi belajar
yang kedua yaitu keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
terutama fungsi-fungsi pancaindera. Pancaindera dapat
dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh
kedalam individu. Orang mengenal dunia sekitarnya dan
belajar dengan mempergunakan pencainderanya. Baiknya
berfungsinya pancaindera merupakan syarat dapatnya
belajar itu berlangsung dengan baik.
b) Faktor-faktor psikologis
Faktor-faktor psikologi dalam belajar yaitu, faktor-
faktor yang mendorong seseorang tersebut untuk
melakukan aktivitas belajar. Berikut ini beberapa faktor
psikologi dalam belajar yang mendorong seseorang untuk
belajar:
1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia
yang lebih luas.
Page 48
30
2. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan
keinginan untuk selalu maju.
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
menguasai pelajaran, serta
4. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari
belajar.
c. Penilaian Keberhasilan Belajar
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui
evaluasi. Menurut Rasyid (2009: 3) evaluasi secara singkat dapat
didefinisikan sebagai proses pengumpulan informasi untuk
mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Dimana hasil
evaluasi diharapkan dapat mendorong pendidik untuk mengajar
lebih baik dan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik.
Evaluasi (Syah, 2010: 197) adalah penilaian terhadap tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dilakukannya evaluasi atau penialaian ini dapat dijadikan
sebagai feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk
mengukur tingkat penguasaan siswa. Hasil belajar siswa tidak saja
diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap
dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa
mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu
Page 49
31
menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
Syah (2010: 198 – 208) menjelaskan tujuan dan fungsi
evaluasi serta menyebutkan jenis – jenis ragam evalusai dan ragam
alat evaluasi sebagai berikut:
1) Tujuan evaluasi
Pertama, untuk mengetahui tingkat kemajuan yang
telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar
tertentu. Kedua, untuk mengetahui posisi atau kedudukan
seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Ketiga, untuk
mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
Keempat, untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah
mendayagunakan kapasitas kognitifnya (kemampuan
kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar. Kelima,
untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode
mengajar yang telah digunakan guru dalam proses kegiatan
belajar-mengajar (KBM).
2) Fungsi evaluasi
Selain memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki
fungsi-fungsi sebagaimana tersebut di bawah ini.
a) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan
pengisian buku rapor.
b) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.
Page 50
32
c) Fungsi diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar
siswa dan merencanakan program remedial teaching
(pengajaran perbaikan).
d) Sebagai sumber data BP yang dapat memasok data siswa
tertentu yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan.
e) Sebagai bahan pertimbangan pengembangan pada masa
yang akan datang yang meliputi pengembangan kurikulum,
metode dan alat-alat untuk proses KBM.
3) Ragam evaluasi
Pada prinsipnya, evaluasi hasil belajar merupakan
kegiatan berencana dan kesinambungan. Oleh karena itu,
ragamnya pun banyak, mulai yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks.
a) Pre-est dan post-test
Pre-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
saat akan memulai penyajian materi baru. Post-test adalah
kebalikan dari post-test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.
Tujuanya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa
terhadap materi yang telah diajarkan.
b) Evaluasi prasyarat
Evaluasi jenis ini mirip dengan pre-test. Tujuanya
adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas
Page 51
33
materi lama yang mendasari materi baru yang akan
diajarkan.
c) Evaluasi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian
sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi
bagian-bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.
d) Evalusi formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai
“ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir penyajian
satuan pelajaran atau modul. Tujuanya ialah untuk
memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi
diagnostik, yakni untuk mendiagnosa atau mengetahui
kesulitan belajar siswa.
e) Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif dapat sebagai “ulangan umum”
yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau
prestassi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan
program pengajaran. Evaluasi ini lazim dilakukan pada
ssetiap akhir semester atau akhir tahun ajaran.
f) Ujian Akhir Nasional
Ujian Akhir Nasional (UAN) pada prinsipnya sama
dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu
kenaikan status siswa.
Page 52
34
4) Ragam alat evaluasi
Secara garis besar, ragam alat evaluasi terdiri atas dua
macam bentuk, yaitu bentuk objektif dan bentuk subjektif.
a) Bentuk objektif
Bentuk objektif atau yang biasa disebut dengan tes
objektif yaitu tes yang jawabanya dapat diberi skor nilai
secara lugas (seadanya) menurut pedoman yang ditetukan
sebelumnya. Ada lima macam tes yang termasuk dalam
evaluasi ragam objektif ini. Berikut kelima macam tes
tersebut:
1. Benar-salah
Soal-soal dalam tes ini berbentuk pernyataan
yang pilihan jawabanya hanya dua macam, yakni “B”
jika pernyataan tersebut benar dan “S” jika salah.
Apabila soal-soalnya disusun dalam bentuk pertanyaan,
biasanya alternatif jawaban yang harus dipilih ialah “ya’
atau “tidak”.
2. Pilihan ganda
Item-item dalam pilihan ganda (multiple choice)
biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang dapat
dijawab dengan memilih salah satu dari empat atau lima
alternatif jawaban yang mengiringi setiap soal. Cara
yang biasanya dilakukan adalah dengan cara menyilang
Page 53
35
(X) salah satu huruf a, b, c, d, atau e yang menandai
alternatif jawaban benar.
3. Pencocokan (menjodohkan)
Pencocokan (matching test) disusun dalam dua
daftar yang masing-masing memuat kata, istilah, atau
kalimat yang diletakkan bersebelahan. Tugas siswa
dalam menjawab item-item soal ialah mencari pasangan
yang selaras antara kalimat atau istilah yang ada pada
daftar A (berisi item-item yang ditandai dengan nomor
urut 1 sampai 10 dan seterusnya) dengan daftar B terdiri
atas item-item yang ditandai dengan huruf a, b, c, dan
seterusnya.
4. Isian
Tes ini biasanya berbentuk cerita atau karangan
pendek, pada bagian-bagian yang memuat istilah atau
nama tertentu dikosongkan. Tugas siswa dalam hal ini
berpikir unutk menemukan kata-kata yang relevan
dengan karangan tersebut. Kata-kata itu dituliskan pada
titik-titik atau ruang yang kosong.
5. Pelengkapan (melengkapi)
Cara menyelesaikan tes melengkapi pada
dasarnya sama dengan cara menyelesaikan tes isian.
Perbedaanya terletak pada kalimat-kalimat yang
Page 54
36
digunakan sebagai instrumen. Pada tes melengkapi,
kalimat-kalimat itu tersusun dalam bentuk karangan
atau cerita pendek tetapi dalam bentuk yang masing-
masing berdiri sendiri.
b) Bentuk subjektif
Alat evaluasi yang berbentuk tes subjektif adalah
alat pengukur hasil belajar yang jawabanya tidak dinilai
dengan skor atau angka pasti, seperti yang digunakan untuk
evaluasi objektif. Hal ini disebabkan banyaknya ragam
gaya jawaban yang diberikan oleh para siswa. Istrumen
evaluasi mengambil bentuk esai, yakni soal mengharuskan
siswa menjawab setiap pertanyaan dengan cara
menguraikan.
B. Pembelajaran IPA
1. Mata Pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pengetahuan
teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas/khusus, yaitu
melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi observasi dan demikian seterusnya kait-mengait antara
cara yang satu dengan cara yang lain (Salirawati, 2008:21). Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dengan
segala isinya. IPA merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Mata
pelajaran ini diberikan untuk memberikan pengetahuan tentang benda-
Page 55
37
benda disekitar serta kejadian di lingkungan sekitar. Dengan adanya
mata pelajaran IPA diharapkan siswa mampu mengenal
lingkungannya dan dapat mengembangkan pengetahuan serta
gagasannya.
Mata Pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah
pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa. Budiman (2002: 253-254) menjelaskan fungsi mata
pelajaran IPA, tujuan, serta ruang lingkup mata pelajaran IPA di MI
sebagai berikut:
a. Mata Pelajaran IPA berfungsi untuk:
1) Memberikan pengetahuan pengetahuan tentang berbagai jenis
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitanya
dengan pemanfaatanya bagi kehidupan sehari-hari.
2) Mengembangkan keterampilan proses.
3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi
siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan
keterkaitanyang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA
dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatanya
bagi kehidupan sehari-hari.
5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang
Page 56
38
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
melanjutkan pendidikanya ke tingkat pendidikan yang lebih
tinggi.
b. Pengajaran IPA bertujuan agar siswa:
1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dengan
kehidupan sehari-hari.
2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar.
3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-
benda serta kejadian di lingkungan sekitar.
4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
jawab, bekerja sama, dan mandiri.
5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna
untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari.
7) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang
Maha Esa.
Page 57
39
c. Ruang lingkup IPA mencakup:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupanya, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinya
2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaanya meliputi: udara, air, tanah
dan batuan.
3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat
sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-
benda langit lainya.
4) Kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahanya.
5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestarianya
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas V
Tabel 2.1
SK dan KD IPA Kelas V Semester I
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
1. Mengidentifikasi fungsi organ
tubuh manusia dan hewan
1.1 Mengidentifikasi fungsi organ
pernapasan manusia
1.2 Mengidentifikasi fungsi organ
pernapasan hewan misalnya
ikan dan cacing tanah
1.3 Mengidentifikasi fungsi organ
pencernaan manusia dan
hubunganya dengan makanan
dan kesehatan
1.4 Mengidentifikasi organ
Page 58
40
peredaran darah manusia
1.5 Mengidentifikasi gangguan
pada organ peredaran darah
manusia
2. Memahami cara tumbuhan
hijau membuat makanan
2.1 mengidentifikasi cara
tumbuhan hijau membuat
makanan
2.2 mendeskripsikan
ketergantungan manusia dan
hewan pada tumbuhan hijau
sebagai sumber makanan
3. mengidentifikasi cara makhluk
hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungan
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian
diri hewan dengan lingkungan
tertentu untuk mempertahankan
hidup
3.2 Mengidentifikasi penyesuaian
diri tumbuhan dengan
lingkunga tertentu untuk
memppertahankan hidup
Benda dan sifatnya
4. Memahami hubungan antara
sifat bahan dengan
penyusunnya dan perubahan
sifat benda sebagai hasil suatu
proses
4.1 Mendeskripsikan hubungan
antara sifat bahan dengan bahan
penyusunya, misalnya benang,
kain, dan kertas
4.2 Menyimpulkan hasil
penyelidikan tentang perubahan
sifat benda, baik sementara
maupun tetap
Page 59
41
3. Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan
hidup. Manusia memakan berbagai jenis makanan setiap hari. Hewan
seperti kambing memakan rumput-rumputan segar. Tumbuhan sangat
berperan pada kelangsungan hidup makhluk hidup lain, di antaranya
hewan dan manusia. Tumbuhan menjadi sumber makanan bagi kedua
makhluk hidup ini. Bagaimana dengan tumbuhan?
Tumbuhan dapat hidup di darat dan air. Sebagian besar
tumbuhan adalah tumbuhan hijau. Tumbuhan ini mampu membuat
makananya sendiri. Lalu apa yang diperlukan tumbuhan untuk
membuat makanan? Bagaimana cara tumbuhan membuat makanan?
a. Proses Pembuatan Makanan
Tumbuhan juga memerlukan makanan agar tetap hidup.
Tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses
pembuatan makanan pada tumbuhan dinamakan fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan pada
tumbuhan hijau. Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan
cahaya matahari.Fotosintesis berlangsung di bagian daun. Namun
proses ini terkadang juga terjadi di bagian lain yang mengandung
klorofil. Klorofil merupakan zat warna hijau pada tumbuhan.
Klorofil berfungsi menyerap energi cahaya matahari.
Tumbuhan selain membutuhkan bahan-bahan seperti air,
karbondioksida dan cahaya matahari dalam proses fotosintesis,
Page 60
42
juga memerlukan unsur hara dalam pertumbuhanya. Unsur hara
adalah suatu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik pada tumbuh-tumbuhan.
Unsur hara tersebut terbentuk dari beberapa unsur lain yang
kadang tidak selalu tersedia dalam tanah, maka perlu dilakukan
pemupukan. Berikut unsur-unsur yang diperlukan tanaman.
1) Unsur yang sudah tersedia bebas di alam:
a) Sinar Matahari
b) Kandungan air dalam udara (H2O)
c) Karbon Monoksida (CO2)
d) Oksigen
2) Unsur-unsur dalam Hara Tanah yang dibutuhkan Tanaman:
a) Unsur Nitrogen
Berfungsi untuk pembentukan bagian vegetatif tanaman,
seperti daun, batang, dan akar. Berperan penting
pembentukan hijau daun yang bermanfaat dalam proses
fotosintesis.
b) Unsur Pospor (P)
Berfungsi untuk pembentukan akar, pembungaan, dan
pemasakan buah serta biji.
c) Unsur Kalium (K)
Berfungsi unutk membantu fotosintesis, membentuk
protein dan karbohidrat, mempengaruhi katalisator (warna
Page 61
43
dan rasa), serta sebagai perlindungan terhadap hama
penyakit dan kekeringan.
d) Unsur Clorine (Cl)
Berfungsi dalam proses pertumbuhan akar, dan
merupakan bahan yang diperlukan dalam fotosintesis.
e) Unsur Cobalt (Co)
Berfungsi untuk memperlancar aliran air dalam
fotosintesis serta membantu meningkatkan ketahanan
tanaman.
f) Unsur Cupper (Cu)
Sebuah enzim sebagai activator dalam pembentukan
pigment tanaman.
g) Unsur Silicone (Si)
Berfungsi membantu proses Vegetatif untuk menhasilkan
biji banyak.
h) Unsur Sulfur (S)
Meningkatkan kandungan protein dan vitamin serta
menguatkan akr.
i) Unsur Kalsium (Ca)
Merupakan bahan penyusun klorofil dan bahan yang
dibutuhkan untuk enzim pada metabolism.
j) Unsur Magnesium (Mg)
Page 62
44
Berfungsi untuk pembentukan bulu-bulu akar dan biji-
bijian.
k) Unsur Ferrum (Fe)
Berfungsi untuk pembentukan klorofil.
l) Unsur Zinc (Zn)
Sebagai pengatur sistem enzim dan pengatur tumbuh.
m) Unsur Borron (B)
Meningkatkan kualitas hasil sayur, buah, serta biji-bijian.
n) Unsur Natrium (Na)
Berperan dalam pembentukan stomata, serta mencegah
umbi cepat busuk (unsur hara://kabartani.com.Unsur-
unsur yang dibutuhkan Tanaman Beserta Fungsinya.
Diakses pada tanggal 2 April 2017 pukul 18.20).
Bahan-bahan yang diperlukan untuk fotosintesis yaitu air,
karbondioksida, dan cahaya matahari. Proses pembuatan makanan
pada tumbuhan atau fotosintesis juga didukung oleh bagian lain
dari tumbuhan untuk menyediakan bahan yang diperlukan.
Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dalam fotosintesis yaitu
akar berfungsi menyerap air dari dalam tanah, stomata (lubang-
lubang kecil pada daun) dan lentisel (lubang-lubang kecil pada
batabg berfungsi menyerap karbondioksida dari udara, dan klorofil
( zat hijau daun) yang berfungsi menyerap cahaya matahari.
Page 63
45
Proses fotosintesis berlangsung sebagai berikut: fotosintesis
memerlukan air, karbondioksida, dan cahaya matahari. Air diserap
oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon
dioksida diserap dari udara oleh daun melalui mulut daun atau
stomata. Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian
diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi
cahaya matahri yang diserap oleh klorofil. Reaksi fotosintesis
dapat dituliskan sebagai berikut.
b. Tempat Tumbuhan Menyimpan Cadangan Makanan
Sebagian gas oksigen hasil fotosintesis digunakan untuk
pernapasan tumbuhan. Sisanya dibebaskan ke udara. Oksigen
tersebut digunakan oleh makhluk hidup lainya untuk bernapas.
Sementara itu, kelebihan karbohidrat disimpan sebagai makanan
cadangan. Dimana tumbuhan menyimpan cadangan makanan?
Tempat penyimpanan cadangan makanan pada setiap tumbuhan
berbeda-beda. Ada yang menyimpan pada akar, batang, buah, dan
biji.
1) Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam akar
Contoh: bawang merah, kentang, singkong, ubi jalar, wortel,
talas, dan wortel.
Page 64
46
2) Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam
batang
Contoh: sagu dan tebu.
3) Contoh: Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di
dalam buah
Contoh: anggur, apel, avokad, durian, jeruk, mangga, nanas,
pisang, dan. pepaya.
4) Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam biji
Contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, dan
kacang tanah.
C. Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)
1. Pengertian Pendekatan
Taufik (2010: 12) pendekatan pembelajaran dapat dijadikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum.
Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi
yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran. Suatu
pendekatan bersifat menggambarkan sifat-sifat dan ciri khas suatu
pokok bahasan yang diajarkan (Wisudawati: 2014: 106).
Menurut Syah (2010: 133) pendekatan pembelajaran (approach
to learning) dan strategi atau kiat melaksanakan pendekatan serta
Page 65
47
metode belajar termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat
efisiensi dan keberhasilan peserta didik.
Pendekatan pembelajaran bisa dipahami sebagai cara-cara yang
ditempuh oleh seorang pembelajar untuk bisa belajar dengan efektif
(Huda, 2014: 184).
Penggunaan pendekatan pembelajaran tidaklah harus kaku
dengan menggunakan pendekatan tertentu, artinya memilih pendekatan
haruslah disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan
dalam perencanaan pembelajaran.
2. Pengertian CTL (Contextual Teaching and Learning)
Trianto (2009: 104) Pengajaran dan pembelajaran kontekstual
atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan suatu konsep
yang membawa guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong lsiswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa secara natural pikiran
mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan
Page 66
48
seseorang, dan itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang
masuk akal dan bermanfaat. Pemanduan materi pelajaran dengan
konteks keseharian siswa di dalam pembelajaran kontekstual akan
menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam di mana siswa
kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikanya.
Materi pelajaran akan lebih berarti jika siswa mempelajari
materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka,
dan menemukan arti di dalam proses pembelajaranya, sehingga
pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan menyenangkan, siswa
akan menggunakan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk
membangun pengetahuan baru.
Hamdayana (2014: 51) juga berpendapat pendekatana
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar
yang membantu siswa mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya
dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan pemahaman ini, hasil belajar diharapkan lebih bermakna bagi
siswa.
3. Prinsip-prinsip dalam CTL (Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran dan pengajaran kontekstual dapat berhasil karena
sasaran utamanya adalah untuk mencari makna keseharian dalam
keseharian siswa. Menurut Johnson (2009: 68) memahami prinsip-
Page 67
49
prinsip dan cara CTL menerapkanya berarti memahami mengapa
pembelajaran dan pengajaran kontekstual berarti memahami mengapa
pembelajaran dan pengajaran kontekstual memberikan jalan menuju
keunggulan akademik yang dapat diikuti semua siswa. Berikut akan
dijelaskan mengenai ketiga prinsip tersebut:
a. Prinsip kesaling-tergantungan
Prinsip kesaling-bergantungan menuntun pada penciptaan
hubungan, bukan isolasi. Para pendidik yang bertindak menurut
prinsip ini akan mengadopsi praktik CTL dalam menolong para
siswa membuat hubungan-hubungan untuk menemukan makna.
b. Prinsip pengaturan-diri
Prinsip pengaturan-diri meminta kepada pendidik untuk
mendorong setiap siswa untuk mengeluarkan seluruh potensinya.
Untuk menyesuaikan dengan prinsip ini, sasaran utama CTL
adalah menolong para siswa mencapai keunggulan akademik dan
mengembangkan karakter dengan cara menghubungkan tugas
sekolah dengan pengalaman serta pengetahuan pribadinya.
c. Prinsip diferensiasi
Secara alami, prinsip deferensiasi akan terus menciptakan
perbedaan dan keragaman, mengahsilkan keragaman yang tak
terbatas, keunikan yang tak terbatas, dan penggabungan-
penggabungan yang sangat banyak antara entitas-entitas yang
Page 68
50
berbeda. Secara alami, CTL juga memajukan kreativitas,
keragaman, keunikan, dan kerja sama.
4. Langkah-langkah CTL (Contextual Teaching and Learning)
Contextual Teaching and Learning dapat diterapkan dalam
kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang
bagaimanapun keadaanya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup
mudah. Secara garis besar Wisudawati (2014: 5) menyebutkan
langkah-langkah yang harus ditempuh dalam CTL adalah sebagai
berikut:
a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan barunya;
b. Laksanakan sejauh mungkin kegitan inkuiri untuk semua topik
baik yang bersifat ekperimen ataupun noneksperimen;
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan teknik bertanya;
d. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok
dalam proses pembelajaran IPA);
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran IPA;
f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan, dan
g. Melakukan penilaian yang sebenarnya.
Page 69
51
D. Hubungan antara Pendekatan CTL dengan Hasil Belajar IPA materi
Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan
Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
diharapkan dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami mata
pembelajaran IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah suatu
konsep yang membawa guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara
pengetahuan dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari
(Trianto: 2009: 104). Penerapan pendekatan ini diharapkan mampu
mendorong keaktifan siswa dalam proses KBM, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
Penggunaan pendekatan belajar yang sesuai sangat menentukan
keberhasilan belajar siswa. Peneliti memilih penggunaan pendekatan
pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan dengan
mengaitkan proses tersebut dengan proses ketika Ibu dirumah memasak
nasi adalah karena kedua proses tersebut mempunyai kesamaan. Proses
Ibu memasak nasi dan proses fotosintesis tersebut sama, dimana ada bahan
atau komponen, proses, serta hasil dari proses tersebut.
Penggunaan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning dalam penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil
Page 70
52
belajar IPA materi cara tumbuhan hijau membuat makanan pada siswa
kelas V.
Page 71
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Al Islam
Penelitian ini dilakukan di MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin,
Kabupaten Semarang. MI Al Islam Banding didirikan pada tanggal 6 Agustus
1959 di atas tanah seluas 1680 M2.
1. Letak Geografis
MI Al Islam Bnading terletak di jalan H. Juanda No. 80 Desa
Banding, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, berdiri diatas tanah
seluas 1680 M2. Jika dilihat dai situasi lokasi Madrasah, sangat jauh dari
keramaian kota, udara masih sejuk belum terkena banyak polusi karena
terletak di lingkungan pedesaan yang masih banyak pepohonan dan lahan
pertanuan. Berikut adalah tabel perbatasan MI Al Islam Banding:
Tabel 3.1 Perbatasan MI Al Islam Banding
No. Arah Batas
1 Sebelah Timur Rumah Warga
2 Sebelah Selatan Jalan Raya
3 Sebelah Barat Balai Desa
4 Sebelah Utara Lapangan
2. Identitas Madrasah
a. Nama : MI Al Islam Banding
b. No. Statistik Madrasah : 111233220107
Page 72
54
c. NPSN : 60712787
d. Email : [email protected]
e. Propinsi : Jawa Tengah
f. Kecamatan : Bringin
g. Desa : Banding
h. Jalan dan Nomor : H. Juanda No. 80
i. Kode Pos : 50772
j. Akreditasi/tahun : B/2009
k. Nama Kepala Madrasah : Faiqotun Niswah, S.Pd.I
l. No Telp/HP : 085866353357
m. Status Madrasah : Swasta
n. Nama Yayasan : LP Ma’arif NU
o. Tahun Berdiri : 1959
p. Luas Tanah : 1680 M2
p. jarak Ke Kecamatan : 5 KM
q. Jarak Ke Kabupaten : 37 KM
3. Visi dan Misi
a. Visi:
1) Terwujudnya generasi ummat yang bertaqwa, tekun melaksanakan
ibadah wajib maupun sunnah.
2) Terwujudnya generasi ummat yang unggul dalam prestasi akademik
dan non-akademik sebagai bekal melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi dan atau hidup mandiri.
Page 73
55
3) Terwujudnya generasi ummat yang mampu berkreasi, kreatif dan
mampu mengembangkan potensi diri/bakat/minat dalam bidang
akademik dan non-akademik
4) Terwujudnya generasi ummat yang berbudaya santun dalam bertutur
dan berperilaku secara islami.
b. Misi:
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu dan
kualitas.
2) Menyiapkan dan mengembangkan sumberdaya insani yang
mempunyai kualitas di bidang IPTEK dan IMTAQ.
3) Menumbuhkan semangat untuk maju.
4) Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam.
5) Meningkatkan prestasi di bidang akademik dan non-akademik.
6) Meningkatkan sistem manajemen pendidikan yang transparan.
4. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Al Islam
No. Nama Jumlah Kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang Kelas 6 Baik
4 Ruang Tata Usaha 1 Baik
5 Ruang Perpustakaan 1 Baik
6 Ruang UKS 1 Baik
Page 74
56
7 Toilet Guru 2 Baik
8 Toilet Siswa 3 Baik
9 Koperasi 1 Baik
10 Gudang 1 Baik
11 Musholla 1 Baik
12 Peralatan Drum Band 1 set Baik
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program
yang di laksanakan siswa di luar jam pelajaran biasa dengan tujuan untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan siswa. Kegiatan
ekstrakurikuler di MI Al Islam Banding diadakan setiap hari sabtu. Siswa
di beri kebebasan untuk memilih dan mengikuti kegiatan estrakurikuler
yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Kegiatan ekstrakurikuler ini
diampu oleh guru yang berompeten dan juga mendatangkan tenaga dari
luar yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut. Kegiatan
ekstrakuriuler di MI Al Islam Banding , antara lain:
a. Dokter kecil
b. Drum Band
c. Khot
d. PBB
e. Polisi Kecil
f. Pramuka
Page 75
57
g. Tari
6. Prestasi
MI Al Islam Banding merupakan slah satu lembaga pendidikan
Islam yang mempunyai catatan prestasi baik. Berbagai prestasi, baik
dalam kejuaraan mata pelajaran umum, olahraga, maupun agama telah
diraih MI Al Islam Banding. Berbagai raihan prestasi tersebut diantaranya:
a. Juara I MTQ putra PORSEMA Kecamatan Bringin tahun 2013.
b. Juara I tenis putra PORSEMA Kecamatan Bringin tahun 2013.
c. Juara II calistung putra PORSEMA Kecamatan Bringin tahun
2013.
d. Juara III grup Drum Band terbaik (kategori anak) pawai ta’ruf 1 M
1436 H tahun 2014.
e. Juara III MTQ putri PORSEMA Kecamatan Bringin tahun 2014.
f. Juara II pidato Bahasa Indonesia PORSEMA Kecamatan Bringin
tahun 2015.
g. Juara II kategori Drum Band SD/SMP pawai ta’ruf 1 M 1437 H
Gerakan Pemuda Anshor PAC Bringin 2015.
h. Juara III pidato Bahasa Jawa PORSEMA & OSK Kecamatan
Bringin tahun 2015.
Page 76
58
7. Keadaan Guru dan Karyawan
Data guru dan karyawan MI Al Islam Banding dapat dilihat pada
tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Guru dan Karyawan MI Al Islam
No. Nama Status Jabatan
1 Faiqotun Niswah S.Pd.I GTT Kepala Madrasah
2 Umi Soimatun GTT Guru Kelas 1
3 M. Kholib S.Pd PNS Guru Kelas 2
4 Emiek Nor W.U S.Pd.I GTT Guru Kelas 3
5 M. Qhotibi S.Pd.I GTT Guru Kelas 4
6 Siti Saadah S.Pd.I GTT Guru Kelas 5
7 Nur Aini S.Pd.I GTT Guru Kelas 6
8 Iin Wardani GTT Guru Mapel
9 Reni Tri Rahayu GTT Guru Mapel
10 Petugas Perpustakaan - Muh Syafrowi
11 Penjaga - Maskuri
12 Tukang Kebun - Syaifudin
13 kurir - Suyatman
Page 77
59
8. Keadaan Siswa
Tabel 3.4 Data Jumlah Siswa MI Al Islam
No.
Kelas
Tahun Pelajaran 2016/2017
Jumlah Rombel
1 I 23 1
2 II 26 1
3 III 27 1
4 IV 27 1
5 V 17 1
6 VI 19 1
Jumlah 139 6
9. Keadaan Siswa Kelas V
Siswa kelas V MI Al Islam Banding berjumlah 17 siswa, terdiri
dari 8 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Al Islam
No.
Urut
No.
Induk
Nama
Jenis Kelamin
1 1625 Muhammad Wahyudi Al Amin L
2 1647 Eka Dian Saputra L
3 1648 Fatihatul Masruroh P
Page 78
60
4 1655 Muhammad As’ary L
5 1659 Muhammad Murfid Nurkolis L
6 1665 Muhammad Tamyiz Bayu Laksana L
7 1670 Dhiyah Akhirotul Amalina P
8 1671 Farihna Aliyatul Himmah P
9 1672 Faza Labibul Habib L
10 1674 Hermawan Susanto L
11 1676 Muhammad Rifa’i L
12 1677 Niswa Aliqa Az Zahra P
13 1678 Novi Maulida P
14 1681 Tsania Arizqa Putri P
15 1682 Tsaniya Maulida Kamila P
16 1683 Wildatuzzahwa P
17 1762 Siti Khosnnul Khotimah P
B. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksankan pada semester I tahun ajaran 2016/2017 pada bulan
Juni-Oktober 2016. Adapun rincianya sebagai berikut:
1. Kegiatan untuk observasi dilaksanakan pada bulan Juni 2016.
2. Kegiatan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2016.
3. Kegiatan siklus I, dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Oktober 2016.
4. Kegiatan siklus II, dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Oktober 2016.
Page 79
61
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi
madrasah tempat tempat penelitin dilaksanakan. MI Al Islam Banding ini
merupakan tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Dengan subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas V yang
berjumlah 17 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran IPA semester I
dengan menggunakan kurikulum KTSP pada materi Cara Tumbuhan Hijau
Membuat Makanan.
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri dari 2
siklus ini merancang pembelajaran dengan pendekatan yang berbeda dari
pembelajran yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan
penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan hail
belajar siswa di kelas serta kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari
bahwa proses pembelajaran yang selama ini berlangsung masih kurang
bermakna pada diri siswa yang pada akhirnya hasil belajar siswa masih banyak
yang rendah.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti
mencoba menerapkan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning pada setia siklus denga tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat
Makanan.
Page 80
62
1. Deskripsi Pra Siklus
Tahap pra siklus, peneliti melakukan kegiatan Pra Siklus, kegiatan
ini dilaksanakan pada hari Selasa 11 Oktober. Pada tahap ini peneliti
menggunakan nilai hasil Pra Siklus siswa sebelum penerapan pendekatan
Contextual Teaching and Learning untuk mengetahui kemampuan awal
siswa kelas V MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten
Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
Berikut ini adalah daftar nilai hasil Pra Siklus siswa kelas V MI
Banding:
Tabel 3.6 Hasil Nilai Pra Siklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. Muhammad Wahyudi Al Amin 30 Tidak Tuntas
2. Eka Dian Saputra 80 Tuntas
3. Fatihatul Masruroh 20 Tidak Tuntas
4. Muhammad As’ary 60 Tidak Tuntas
5. Muhammad Murfid Nurkholis 20 Tidak Tuntas
6. Muhammad Bayu Tamyiz
Laksana
30 Tidak Tuntas
7. Dhiyah Akhirotul Amalina 30 Tidak Tuntas
8. Farihna Aliyatul Himmah 70 Tuntas
9. Faza Labibul Habib 70 Tuntas
10. Hermawan Susanto 75 Tuntas
11. Muhammad Rifa’i 75 Tuntas
Page 81
63
12. Niswa Aliqa Az-Zahra 50 Tidak Tuntas
13. Novi Maulida 60 Tidak Tuntas
14. Tsania Arizqa Putri 50 Tidak Tuntas
15. Tsania Maulida Kamila 40 Tidak Tuntas
16. Wildatuzzahwa 40 Tidak Tuntas
17. Sisi Khosnul Khotimah 50 Tidak Tuntas
Jumlah 850
Rata-rata 50
Hasil data yang diperoleh melalui Pra Siklus menunjukkan hanya
5 siswa atau 29, 41%% dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas sesuai
dengan KKM yang telah ditentukan. Oleh karena itu, hasil data tersebut
menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas
dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan
menerapak pendekatan Contextual Teaching and Learning pada mata
pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan di MI Al
Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2016/2017.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I terdiri dari empat tahapan yang dimulai dari
perencanaan (planning), pelaksanaan (actiing), observasi (observing), dan
refleksi (reflecting). Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa 11
Page 82
64
Oktober 2016. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Selasa 11
Oktober 2016 (sesuai jadwal).
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada
mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat
Makanan kelas V.
3) Menyusun indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada siklus I.
4) Menyiapkan bahan ajar/materi yang akan diajarkan pada siklus I.
5) Menyiapkan alat pembelajaran.
6) Membuat instrumen penelitian, yaitu:
a) Lembar pengamatan/observasi guru dan siswa dijadikan
sebagai pedoman saat mengamati perilaku siswa dan
performa guru saat belajar mengajar melalui pendekatan
Contextual Teaching and Learning berlangsung. Lembar
observasi di gunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar
bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses
pembelajaran.
Page 83
65
b) Menyusun soal tes formatif yang akan digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pendahuluan
a) Salam dan doa pembuka pelajaran.
b) Menanyakan kabar siswa.
c) Mengecek kehadiran siswa/absensi.
d) Memeriksa kesiapan siswa.
e) Meminta siswa menyiapkan sumber belajar dan alat tulis.
f) Apersepsi: Guru menanyakan materi sebelumnya (alat
peredarah darah pada manusia).
g) Menghubungkan materi fotosintesis dengan pengalaman siswa,
dengan cara bertanya:
1. Apa yang kita butuhkan untuk dapat bertahan hidup?
2. Apa yang akan terjadi jika kita tidak makan?
3. Manusia dapat mendapatkan makanan dengan memasak
atau mendapatkanya di alam (sayuran, buah-buahan),
hewan mendapatkan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
ada di alam, lalu bagaimana dengan tumbuhan tersebut
mendapatkan makanan?
2) Kegiatan Inti
a) Guru bertanya kepada siswa untuk mengingat kembali apa
itu proses fotosintesis.
Page 84
66
b) Guru bertanya kepada siswa apa saja bahan yang diperlukan
tumbuhan untuk berfotosintesis.
c) Guru bertanya kepada siswa, apa saja bagian tumbuhan yang
berfungsi saat proses fotosintesis beserta fungsinya masing-
masing.
d) Siswa diminta untuk membaca terlebih dahulu materi
fotosintesis di dalam buku LKS siswa masing-masing
selama 3 menit.
e) Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sebelah
boleh 2-3 orang
f) Guru meminta tiap kelompok untuk memberikan contoh lain
disekitar kehidupan siswa tentang suatu proses yang
mirip/sama dengan proses fotosintesis.
g) Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk ke depan
menyampaikan hasil diskusinya.
h) Guru mengkonfirmasi jawaban-jawaban hasil dari diskusi
siswa.
i) Guru meminta siswa untuk melihat skema reaksi
fotosintesis.
j) Guru menjelaskan pengertian fotosintesis.
k) Guru menjelaskan proses fotosintesis dengan menggunakan
pendekatan kontekstual kepada siswa dengan cara
Page 85
67
mengaitkan proses pembuatan makanan pada tumbuhan
hijau sama dengan proses ketika ibu di rumah memasak nasi.
l) Guru bertanya kepada siswa/meminta siswa menyebutkan
bahan-bahan yang diperlukan saat Ibu memasak nasi.
m) Guru menjelaskan kepada siswa bahan-bahan untuk
fotosintesis.
n) Guru menyebutkan bagian-bagian tumbuhan yang berperan
saat proses fotosintesis beserta fungsinya masing-masing
o) Guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
p) Guru memberikan soal siklus I kepada siswa untuk
dikerjakan secara individu yang berkaitan dengan materi
yang telah diajarkan
q) Guru bersama siswa mengoreksi (mengkonfirmasi) jawaban
yang diberikan siswa secara bersama-sama.
r) Guru memberikan penguatan pada setiap jawaban siswa.
3) Penutup
a) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi.
c) Memberi umpan balik mengenai proses pembelajaran.
Page 86
68
d) Guru memberikan informasi materi yang akan datang (proses
fotosintesis, hasil fotosintesis, dan tempat penyimpanan
cadangan makanan pada tumbuhan).
e) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
f) Guru menutup pelajaran dengan do’a (hamdallah) dan salam.
c. Pengamatan
Pada tahap ini, dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:
1) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik serta performa
guru saat proses pembelajaran berlangsung.
2) Peneliti mengaati dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapakan untuk melakukan pengamatan.
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus I peneliti dapat menemukan beberapa
keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan
guru.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan.
Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran, namun masih ada beberapa kekurangan yang ditemukan
saat pembelajaran berlangsung, diantaranya:
Page 87
69
1) Ada beberapa siswa yang mengabaikan/tidak memperhatikan
penjelasan guru saat pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa
kesulitan dalam memahami dan menjawab soal yang diberikan.
2) Masih ada beberapa siswa yang belum aktif saat pembelajaran
3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari
guru masih kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan
ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak
terjadi kekurangan yang sama.
1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa.
2) Guru memotivasi siswa agar lebih aktif saat pembelajaran.
3) Guru memancing siswa untuk lebih berani dalam bertanya tentang
sesuatu yang belum mereka pahami.
4) Guru jangan lupa untuk menanyakan kabar siswa pada saat
membuka pelajaran.
5) Intonasi suara pada saat menjelaskan sudah bagus, namun saat
menjelaskan, tempo jangan terlalu cepat, karena dalam mata
pelajaran IPA sering terdapat nama-nama ilmiah yang asing bagi
siswa.
6) Guru hendaknya lebih memperhatikan penampilannya saat mengajar
didepan siswa, karena bagaimanapun, guru akan dilihat dan di
contoh oleh siswanya, tidak harus bagus, tapi usahakan untuk rapi.
Page 88
70
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing) dan refleksi (reflecting), Siklus kedua dilaksanakan pada hari
Sabtu 15 Oktober 2016. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan
adalah sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Sabtu 15
Oktober 2016 (sesuai jadwal).
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada
mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat
Makanan kelas V.
3) Menyusun indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada siklus II.
4) Menyiapkan bahan ajar/materi yang akan diajarkan pada siklus I.
5) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
6) Membuat instrumen penelitian, yaitu:
a) Lembar pengamatan/observasi guru dan siswa dijadikan
sebagai pedoman untuk mengamati perilaku siswa dan
performa guru saat belajar mengajar melalui pendekatan
Page 89
71
Contextual Teaching and Learning berlangsung. Lembar
observasi di gunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar
bisa dicapai jika siswa benar-benar mengikuti proses
pembelajaran.
b) Menyusun soal tes formatif yang akan digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1) Pendahuluan
a) Salam dan doa pembuka pelajaran.
b) Menanyakan kabar siswa.
c) Mengecek kehadiran siswa/absensi.
d) Memeriksa kesiapan siswa.
e) Meminta siswa menyiapkan sumber belajar dan alat tulis.
f) Apersepsi: Guru menanyakan materi sebelumnya (pengertian
fotosintesis, bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan dalam
fotosintesis, dan bagian-bagian tumbuhan serta fungsinya
dalam fotosintesis).
2) Kegiatan Inti
a) Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali apa itu
proses fotosintesis.
b) Guru meminta siswa untuk menyebutkan bahan-bahan yang
dibutuhkan tumbuhan unutk berfotosintesis serta bagian
tumbuhan yang berfungsi untuk berfotosintesis.
Page 90
72
c) Siswa diminta untuk membaca terlebih dahulu materi
lanjutan fotosintesis di dalam buku LKS siswa masing-
masing.
d) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan
teman sebelah masing-massing untuk berdiskusi.
e) Guru meminta siswa untuk berdiskusi memberikan contoh
lain tentang proses pembuatan sesuatu di sekitar mereka
dengan cara menyebutkan bahan, proses, serta hasil yang
didapatkan dari proses tersebut, yang berkaitan atau sama
dengan proses, bahan, serta hasil dari fotosintesis.
f) Guru meminta perwakilan kelompok untuk kedepan
membacakan hasil diskusinya.
g) Guru mengkonfirmasi jawaban hasil diskusi siswa dengan
cara menjelaskan kembali.
h) Guru meminta siswa untuk melihat sebuah skema reaksi
fotosintesis di papan tulis.
i) Guru menjelaskan kembali pengertian fotosintesis
j) Guru bertanya/meminta siswa untuk menyebutkan kembali
bahan-bahan untuk fotosintesis.
k) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa proses pembutana
makanan pada tumbuhan itu sama dengan proses ketika ibu
memasak/membuat makanan, yaitu ada bahan, alat, dan hasil.
Page 91
73
l) Guru menjelaskan proses fotosintesis dengan menggunakan
pendekatan kontekstual kepada siswa dengan cara
mengaitkan proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau
sama dengan proses ketika ibu di rumah memasak nasi.
m) Guru bertanya kepada siswa/meminta siswa menyebutkan
bahan-bahan yang diperlukan saat Ibu memasak nasi.
n) Guru menjelaskan kepada siswa bahan-bahan untuk
fotosintesis.
o) Guru meminta siswa menjelaskan proses ibu memasak nasi
dari bahan sampai hasilnya.
p) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa proses fotosintesis itu
hampir sama dengan proses memasak nasi di rumah, jika Ibu
memasak nasi dirumah bahan yang di butuhkan adalah air
dan beras dengan bantuan kompor (api) maka akan menjadi
nasi, maka proses fotosintesis adalah proses perubahan air
dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen dengan
bantuan cahaya matahari.
q) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa zat-zat yang
dihasilkan oleh tumbuhan saat proses fotosintesis tersebut,
ada yang digunakan oleh tumbuhan sendiri dan ada yang
disimpan.
r) Guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Page 92
74
s) Guru meminta siswa mengerjakan soal siklus II secara
individu yang berkaitan dengan materi yang telah diajarakan.
t) Guru bersama siswa mengoreksi (mengkonfirmasi)
mengenai jawaban yang diberikan siswa secara bersama-
sama.
u) Guru memberikan penguatan pada setiap jawaban siswa
3) penutup
a) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi.
c) Memberi umpan balik mengenai proses pembelajaran.
d) Guru memberikan informasi materi yang akan datang.
e) Guru memberikan motivasi kepada siswa dan mengingatkan
untuk selalu belajar di rumah.
f) Guru menutup pelajaran dengan do’a (hamdallah) dan salam.
c. Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan
lembar pengamatan, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar
siswa yang sangat baik. Siswa menjadi lebih paham bagaimana proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching
and Learning yang berlangsung, sehingga perhatian dan semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan.
Page 93
75
Dimana kondisi kelas lebih kondusif, siswa menjadi lebih aktif dan
senang dalam mengikuti pembelajaran.
d. Refleksi
Setelah mengumpulkan dan menganalisis data, didapati bahwa
hasil belajar pada siklus II sudah jauh lebih baik dari siklus I, karena
hampir seluruh siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara aktif
dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
Selain itu, hasil observasi dan hasil nilai yang didapat juga
menunjukkan perubahan hasil yang lebih baik. Siswa terlihat lebih
senang dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus
II ini, guru dan siswa aktif dalam peran masing-masing sehingga hasil
belajar yang diperoleh pada siklus II ini lebih meningkat jika
dibandingkan dengan siklus I.
Pada siklus II ini hanya dua siswa yang belum dapat mencapai
ketuntasan KKM. Untuk dua siswa yang belum tuntas, berdasarkan
hasil wawancara dengan guru kelas, penyebab dua tersebut belum
tuntas, adalah karena memang ke dua siswa tersebut tergolong siswa
yang lemah dalam bidang akademiknya. Peneliti menyarankan kepada
wali kelas supaya untuk kedua siswa tersebut diberikan perhatian lebih,
diberikan tambahan materi dan diberikan tes diagnostik sehingga
diketahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut.
Page 94
76
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan
tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa pendekatan Contextual Teaching
and Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan pada siswa kelas V di MI Al
Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
A. Hasil Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada pembelajaran IPA di MI Al Islam
Banding sebelum diterapkannya pendekatan Contextual Teaching and
Learning adalah pendekatan Konvensional yang sering digunakan, sehingga
pemahaman siswa kurang dalam proses pembelajaran. Dari hasil prasiklus
diperoleh nilai Pra Siklus siswa pada mata pelajaran IPA sebagai pembanding
antara sebelum dan sesudah diterapkanya pendekatan Contextual Teaching and
Learning . Adapun nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) kelas V MI Al
Islam Banding pada mata pelajaran IPA yaitu 70.
1. Pra Siklus
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pra siklus siswa pada
mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan
menunjukkan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang
ditetapkan yaitu 70.
Page 95
77
Berikut ini adalah daftar nilai hasil Pra Siklus siswa kelas V MI Banding:
Tabel 4.1 Hasil Nilai Pra Siklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. Muhammad Wahyudi Al Amin 30 Tidak Tuntas
2. Eka Dian Saputra 80 Tuntas
3. Fatihatul Masruroh 20 Tidak Tuntas
4. Muhammad As’ary 60 Tidak Tuntas
5. Muhammad Murfid Nurkholis 20 Tidak Tuntas
6. Muhammad Bayu Tamyiz Laksana 30 Tidak Tuntas
7. Dhiyah Akhirotul Amalina 30 Tidak Tuntas
8. Farihna Aliyatul Himmah 70 Tuntas
9. Faza Labibul Habib 70 Tuntas
10. Hermawan Susanto 75 Tuntas
11. Muhammad Rifa’i 75 Tuntas
12. Niswa Aliqa Az-Zahra 50 Tidak Tuntas
13. Novi Maulida 60 Tidak Tuntas
14. Tsania Arizqa Putri 50 Tidak Tuntas
15. Tsania Maulida Kamila 40 Tidak Tuntas
16. Wildatuzzahwa 40 Tidak Tuntas
17. Sisi Khosnul Khotimah 50 Tidak Tuntas
Jumlah 850
Rata-rata 50
Page 96
78
Keterangan :
Tuntas : 5 siswa
Tidak Tuntas : 12 siswa
1). Nilai rata-rata siswa pra siklus
∑
M = 50
2). Nilai presentase ketercapaian hasil belajar siswa pra siklus
P =∑
X 100%
P =
X 100%
P = 29, 41%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai siswa pada
saat pra siklus menunjukkan dari 17 siswa kelass V MI Al Islam
Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Tahun
2016/2017 dengan nilai standar KKM 70 hanya 29,41% (5 siswa)
yang tuntas, sedangkan 70,59% (11 siswa) belum tuntas.
Page 97
79
2. Siklus I
Pada siklus I peneliti telah menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk mata
pelajaran IPA kelas V materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.
a. Data Hasil Nilai Siklus I
Dari instrumen soal tes didapatkan hasil nilai siklus I sebagai berikut:
4.2 Hasil Nilai Siswa Siklus I
No. Nama Nilai Keterangan
1. Muhammad Wahyudi Al Amin 45 Tidak Tuntas
2. Eka Dian Saputra 95 Tuntas
3. Fatihatul Masruroh 45 Tidak Tuntas
4. Muhammad As’ary 80 Tuntas
5. Muhammad Murfid Nurkholis 40 Tidak Tuntas
6. Muhammad Bayu Tamyiz
Laksana
40 Tidak Tuntas
7. Dhiyah Akhirotul Amalina 50 Tidak Tuntas
8. Farihna Aliyatul Himmah 75 Tuntas
9. Faza Labibul Habib 70 Tuntas
10. Hermawan Susanto 70 Tuntas
11. Muhammad Rifa’i 80 Tuntas
12. Niswa Aliqa Az-Zahra 80 Tuntas
13. Novi Maulida 70 Tuntas
14. Tsania Arizqa Putri 70 Tuntas
Page 98
80
15. Tsania Maulida Kamila 65 Tidak Tuntas
16. Wildatuzzahwa 50 Tidak Tuntas
17. Sisi Khosnul Khotimah 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1085
Rata-rata 63, 82
Keterangan:
Tuntas : 9 siswa
Tidak Tuntas : 8 siswa
1). Nilai rata-rata siswa siklus I
∑
M = 63, 82
2). Nilai presentase ketercapaian hasil belajar siswa siklus I
P =∑
X 100%
P =
X 100%
P = 52,94%
Berdasarkan data nilai siklus I di atas, dapat disimpulkan
bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus I lebih meningakat
dibanding dengan nilai saat pra siklus yaitu dari 50 saat pra siklus
Page 99
81
menjadi 63,82 pada siklus I. Siswa yang tuntas pada siklus I
sebanyak 9 siswa atau 52,94% meningkat sebesar 23,53% (4
siswa).
b. Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I
1). Hasil Pengamatan Guru
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan hasil
belajar siswa materi Cara Tumbuhan Hijau membuat Makanan
pada siswa kelas V MI Al Islam Banding. Aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran berlangsung sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No
Aspek yang Dinilai
Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memasuki ruang kelas dan mengucapkan
salam
v
2. Membuka pelajaran dengan berdoa v
3. Menanyakan kabar siswa v
4. Menegcek kehadiran siswa v
5. Memeriksa kesiapan siswa v
6. Meminta siswa menyiapkan alat tulis v
Page 100
82
7. Melakukan apersepsi (menanyakan
pelajaran sebelumnya yang telah dipelajari
siswa dan mengaitkan materi)
v
8. Menyampaikan indikator dan tujuan v
9. Memberikan acuan bahan belajar materi
yang akan diberikan
v
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
10. Kejelasan artikulasi suara v
11. Antusiasme dalam penampilan v
12. Mobilitas posisi mengajar v
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
13.
.
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
v
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespons pertanyaan siswa
v
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
v
16. Kemampuan mengkondisikan siswa v
Kemampuan menerapkan pendekatan
CTL
17. Menerapkan pendekatan CTL dengan baik
dan benar
v
18. Melibatkan siswa dalam penerapan
pendekatan CTL
v
Page 101
83
Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan RPP
v
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
v
21. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya dan menjawab
v
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
v
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari selanjutnya
v
24. Memberrikan motivasi untuk selalu belajar v
25. Menutup pelajaran dengan doa dan salam v
Jumlah 48 33 4 -
Total 85
Kategori Baik
Keterangan:
1. Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik)
B = 3 (Baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1(Kurang)
Page 102
84
2. Rentang Kategori:
Nilai 76 – 100 (Baik)
Nilai 51 – 75 (Sedang)
Nilai 25 – 50 (Kurang)
2). Hasil Pengamatan Siswa
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No.
Nama
Skor Total
Skor Keaktifan Perhatian Kedisiplinan
1. M Wahyudi A 1 1 1 3
2. Eka Dian Saputra 2 4 3 9
3. Fatihatul Masruroh 1 1 2 4
4. M Asy’ary 3 4 4 11
5. M Murfid Nurkolis 1 1 1 3
6 M Bayu Tamyiz L 1 1 1 3
.7. Dhiyah Akhirotul A 2 3 3 8
8. Farihna Aliyatul H 2 3 4 9
9. Faza Labibul Habib 2 2 3 7
10. Hermawan Susanto 4 2 1 7
11. Muhammad Rifa’i 3 3 4 10
12. Niswa Aliqa A 2 3 3 8
13. Novi Maulida 2 3 4 9
14. Tsania Arizqa Putri 2 3 4 9
15. Tsaniya Maulida K 2 3 4 9
16. Wildatuzzahwa 3 2 1 6
17. Siti Khosnul K 2 2 2 6
Page 103
85
Keterangan Tabel: Rentang kategori:
Skor 1 : Kurang Total skor 1 – 3 (Kurang)
Skor 2 : Cukup Total skor 4 – 6 (Cukup)
Skor 3 : Baik Total skor 7 – 9 (Baik)
Skor 4 : Sangat Baik Total Skor 10 – 12 (Sangat Baik)
Tabel 4.5 Data Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No. Kategori Jumlah Siswa
1. 1 – 3 (Kurang) 3
2. 4 – 6 (Cukup) 3
3. 7 – 9 (Baik) 9
4. 10 – 12 (Sangat Baik) 2
Jumlah 17
c. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran menggunakan pendektan Contextual Teaching and
Learning. Pada tahap akhir dari siklus I ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan
guru.
2) Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
3) Sebagian siswa sudah dapat menjawab soal-soal yang diberikan.
Page 104
86
Meskipun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran, namun masih ada beberapa kekurangan yang ditemukan
saat pembelajaran berlangsung, diantaranya:
1) Ada beberapa siswa yang mengabaikan/tidak memperhatikan
penjelasan guru saat pembelajaran, sehingga menyebabkan siswa
kesulitan dalam memahami dan menjawab soal yang diberikan.
2) Masih ada beberapa siswa yang belum aktif saat pembelajaran
3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari
guru masih kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan
ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak
terjadi kekurangan yang sama.
1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa.
2) Guru memotivasi siswa agar lebih aktif saat pembelajaran.
3) Guru memancing siswa untuk lebih berani dalam bertanya tentang
sesuatu yang belum mereka pahami.
4) Guru jangan lupa untuk menanyakan kabar siswa pada saat
membuka pelajaran.
5) Intonasi suara pada saat menjelaskan sudah bagus, namun saat
menjelaskan, tempo jangan terlalu cepat, karena dalam mata
pelajaran IPA sering terdapat nama-nama ilmiah yang asing bagi
siswa.
Page 105
87
6) Guru hendaknya lebih memperhatikan penampilannya saat mengajar
didepan siswa, karena bagaimanapun, guru akan dilihat dan di
contoh oleh siswanya, tidak harus bagus, tapi usahakan untuk rapi.
3. Siklus II
Pada siklus ini selain memaksimalkan penerapan penggunaan
pendekatan Kontextual Teaching and Learning peneliti juga mencoba
mengatasi kekurangan pada siklus sebelumnya dengan memancing siswa
untuk lebih aktif dan menyediakan media gambar dari karton (dua
dimensi) diharapkan agar suasana dalam belajar lebih menyenangkan.
a. Data Hasil Nilai Siklus II
Dari instrumen soal tes didapatkan hasil nilai siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Nilai Siswa Siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
1. Muhammad Wahyudi Al Amin 50 Tidak Tuntas
2. Eka Dian Saputra 100 Tuntas
3. Fatihatul Masruroh 70 Tuntas
4. Muhammad As’ary 90 Tuntas
5. Muhammad Murfid Nurkholis 40 Tidak Tuntas
6. Muhammad Bayu Tamyiz
Laksana
70 Tuntas
7. Dhiyah Akhirotul Amalina 75 Tuntas
8. Farihna Aliyatul Himmah 80 Tuntas
Page 106
88
9. Faza Labibul Habib 80 Tuntas
10. Hermawan Susanto 90 Tuntas
11. Muhammad Rifa’i 90 Tuntas
12. Niswa Aliqa Az-Zahra 80 Tuntas
13. Novi Maulida 80 Tuntas
14. Tsania Arizqa Putri 95 Tuntas
15. Tsania Maulida Kamila 85 Tuntas
16. Wildatuzzahwa 75 Tuntas
17. Sisi Khosnul Khotimah 80 Tuntas
Jumlah 1330
Rata-rata 78, 23
Keterangan:
Tuntas : 15 siswa
Tidak Tuntas : 2 siswa
1). Nilai rata-rata siswa siklus II
∑
M = 78,23
Page 107
89
2). Nilai presentase ketercapaian hasil belajar siswa siklus II
P =∑
X 100%
P =
X 100%
P = 88,23%
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan lebih baik dan jauh lebih
meningkat. Nilai rata-rata kelas mengalami peningatan dari siklus I
yaitu 63,82 menjadi 78,23 dan mengalami peningkatan presentase
ketercapaian hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 52,94% dan
meningkat menjadi 88,23% pada siklus II. Peningkatan ketuntasan
nilai pada siklus II ini sebanyak 6 siswa atau 35,29%. Namun,
masih ada siswa yang belum bisa tuntas nilai KKM yaitu sebanyak
2 siswa.
Hasil pembelajaran ini sudah memenuhi standar ideal
ketuntasan belajar karena sudah mencapai nilai rata-rata kelas
sebesar 78,23 dan ketuntasan kelas sebesar 88,23%.
b. Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
1). Hasil Pengamatan Guru
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Page 108
90
Contextual Teaching and Learning dalam meningkatkan hasil
belajar siswa materi Cara Tumbuhan Hijau membuat Makanan
pada siswa kelas V MI Al Islam Banding. Aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus II
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No
Aspek yang Dinilai
Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memasuki ruang kelas dan mengucapkan
salam
v
2. Membuka pelajaran dengan berdoa v
3. Menanyakan kabar siswa v
4. Menegcek kehadiran siswa v
5. Memeriksa kesiapan siswa v
6. Meminta siswa menyiapkan alat tulis v
7. Melakukan apersepsi (menanyakan
pelajaran sebelumnya yang telah dipelajari
siswa dan mengaitkan materi)
v
8. Menyampaikan indikator dan tujuan v
9. Memberikan acuan bahan belajar materi
yang akan diberikan dan meminta siswa
untuk membaca sekilas
v
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Page 109
91
10. Kejelasan artikulasi suara v
11. Antusiasme dalam penampilan v
12. Mobilitas posisi mengajar v
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
13.
.
Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan/indikator yang telah ditetapkan
v
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespons pertanyaan siswa
v
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan
v
16. Kemampuan mengkondisikan siswa v
Kemampuan menerapkan pendekatan
CTL
17. Menerapkan pendekatan CTL dengan baik
dan benar
v
18. Melibatkan siswa dalam penerapan
pendekatan CTL
v
Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan RPP
v
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
v
Page 110
92
21. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya dan menjawab
v
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
v
Tindak Lanjut/Follow Up
23. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari selanjutnya
v
24. Memberrikan motivasi untuk selalu belajar v
25. Menutup pelajaran dengan doa (hamdallah)
dan salam
v
Jumlah 64 27 - -
Total 91
Kategori Baik
Keterangan:
1. Skor Nilai
A = 4 (Sangat Baik)
B = 3 (Baik)
C = 2 (Cukup)
D = 1(Kurang)
2. Rentang Kategori:
Nilai 76 – 100 (Baik)
Nilai 51 – 75 (Sedang)
Nilai 25 – 50 (Kurang)
Page 111
93
2). Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No.
Nama
skor Total
Skor Keaktifan Perhatian Kedisiplinan
1. M Wahyudi A 1 2 2 5
2. Eka Dian Saputra 2 4 4 10
3. Fatihatul Masruroh 1 2 2 5
4. M Asy’ary 4 3 3 10
5. M Murfid Nurkolis 1 1 1 3
6 M Bayu Tamyiz L 2 2 2 6
.7. Dhiyah Akhirotul A 2 3 4 9
8. Farihna Aliyatul H 3 3 4 10
9. Faza Labibul Habib 2 3 2 7
10. Hermawan Susanto 3 3 2 8
11. Muhammad Rifa’i 4 3 3 10
12. Niswa Aliqa A 2 3 4 9
13. Novi Maulida 3 4 4 11
14. Tsania Arizqa Putri 3 3 4 10
15. Tsaniya Maulida K 4 3 4 11
16. Wildatuzzahwa 4 2 2 8
17. Siti Khosnul K 3 3 3 9
Page 112
94
Keterangan: Rentang kategori:
Skor 1 : Kurang Total skor 1 – 3 (Kurang)
Skor 2 : Cukup Total skor 4 – 6 (Cukup)
Skor 3 : Baik Total skor 7 – 9 (Baik)
Skor 4 : Sangat Baik Total Skor 10 – 12 (Baik Sekali)
Tabel 4.9 Data Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No. Kategori Jumlah Siswa
1. 1 – 3 (Kurang) 1
2. 4 – 6 (Cukup) 4
3. 7 – 9 (Baik) 6
4. 10 – 12 (Sangat Baik) 6
Jumlah 17
c. Refleksi
Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang
lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa lebih antusias dan lebih
aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pada siklus II ini telah
mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan hasil belajar siswa.
Pada siklus II ini hanya dua siswa yang belum dapat mencapai
ketuntasan KKM. Untuk dua siswa yang belum tuntas, berdasarkan
hasil wawancara dengan guru kelas, penyebab dua tersebut belum
tuntas, adalah karena memang ke dua siswa tersebut tergolong siswa
yang lemah dalam bidang akademiknya. Peneliti menyarankan kepada
wali kelas supaya untuk kedua siswa tersebut diberikan perhatian lebih,
Page 113
95
diberikan tambahan materi dan diberikan tes diagnostik sehingga
diketahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut.
Refleksi pada siklus II didapatkan satu pendekatan pembelajaran
untuk mata pelajaran IPA karena semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik dan mendapat hasil yang baik. Penelitian
pada siklus I dan siklus II telah cukup untuk menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar. Siswa telah mencapai kriteria ketuntasan
klasikal sebesar 88,23% dari jumlah siswa. Hal ini menunjukkan bahwa
tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu
penelitian ini dirasa cukup, sehingga peneliti tidak perlu melanjutkan ke
siklus berikutnya. Pada siklus II ini, peneliti telah berhasil dalam
meningkatkan hasil belajar IPA melalui pendekatan Contextual
Teaching and Learning pada siswa kelas V MI Al Islam Banding
Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan terdiri dari 2
siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh terjadi
peningkatan nilai yang cukup tinggi. Selain itu keaktifan dan antusias
siswa dalam mengikuti pembelajaran juga cukup tinggi. Penggunaan
pendekatan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran IPA
materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari
Page 114
96
rekapitulasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Cara
Tumbuhan Hijau Membuat Makanan melalui pendekatan Contextual
Teaching and Learning.
Tabel 4.10 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa pra siklus, Siklus I, Siklus II
No. Nama Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1. Muhammad Wahyudi Al
Amin
30 45 50
2. Eka Dian Saputra 80 95 100
3. Fstihatul Masruroh 20 45 70
4. Muhammad As’ary 60 80 90
5. Muhammad Murfid Nur
Kholis
20 40 40
6. Muhammad Bayu Tamyiz
Laksana
30 40 70
7. Dhiyah Akhirotul Amalina 30 50 75
8. Farihna Aliyatul Himmah 70 75 80
9. Faza Labibul Habib 70 70 80
10. Hermawan Susanto 75 70 90
11. Muhammad Rifa’i 75 80 90
12. Niswa Aliqa Az Zahra 50 80 80
13. Novi Maulida 60 70 80
14. Tsania Arizqa Putri 50 70 95
Page 115
97
15. Tsania Maulida Kamila 40 65 85
16. Wildatuzzahwa 40 50 75
17. Siti Khosnul Khotimah 50 60 80
Jumlah 850 1085 1330
Rata-rata 50 63,82 78,23
Berdasarkan data rekapitulasi di atas dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari pra siklus sebesar 50 ke
siklus I yang meningkat menjadi 63,82. Pada siklus II juga terjadi
peningkatan nilai rata-rata jika dibandingkan dengan siklus I menjadi
sebesar 78,23. Bila disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
Dari paparan hasil penelitian pra siklus, siklus I dan siklus II
diperoleh data nilai hasil belajar secara keseluruhan sebagai berikut:
0
20
40
60
80
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Rata-rata
Rata-rata
Page 116
98
Tabel 4.11 Data Ketuntasan Siswa yang Mencapai KKM dan
Persentase per Siklus
Kategori
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 5 29,41% 9 52,94% 15 88,23%
Tidak Tuntas 12 70,59% 8 47,06% 2 11,78%
Jumlah 17 100% 17 100% 17 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa
kelas V MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
telah meningkat. Dari hasil nilai pra siklus sebelum dilaksanakan PTK
dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning hanya 5 siswa (dari
total 17 siswa yang mencapai nilai KKM 70. Sedangkan pada siklus I
jumlah siswa yang mencapai KKM dari pra siklus ke siklus I bertambah 4
siswa dengan jumlah total siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu
berjumlah 9 siswa, dan pada siklus II peningkatan dari siklus I ke siklus II
sebanyak 6 siswa sehingga jumlah total keseluruhan siswa yang mencapai
KKM pada siklus II yaitu sebanyak 15 siswa. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa mulai dari pra siklus, siklus I, siklus II hasil belajar
siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.
Bila disajikan dalam bentuk diagram, data peningkatan jumlah
siswa yang mencapai KKM per siklus sebagai berikut:
Page 117
99
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Siswa yang Mencapai KKM per Siklus
Persentase ketuntasan pra siklus sebanyak 29,41%, pada siklus I
52,94% ini berarti persentase mengalami kenaikan sebesar 23,53%. Pada
siklus II persentase ketuntasan mencapai 88,23%, dibandingkan dengan
siklus I persentase mengalami kenaikan sebesar 35,29%. Persentase pada
siklus II ini sudah melebihi ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu
sebesar 80%. Unutk memperjelas kenaikan tersebut berikut penulis
sampaikan garfik persentase ketuntasanya.
Gambar 4.3 Grafik Persentase Ketuntasan per Siklus
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Page 118
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning pada mata pelajaran IPA materi Cara Tumbuhan Hijau Membuat
Makanan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di MI Al Islam
Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus
II. Pada pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang mencapai
ketuntasan sesuai KKM 70 hanya 29,41% atau 5 siswa dari jumlah
keseluruhan siswa dengan nilai rata-rata 50. Pada siklus I nilai yang tuntas
sesuai KKM sebanyak 9 siswa atau 52,94% dengan nilai rata-rata kelas
63,82. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 15 siswa atau
88,23% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 78,23.
Hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama mengikuti proses
pembelajaran IPA dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning
pada siklus pertama terdapat 3 siswa berkategori kurang aktivitasnya (17,
64%), 3 siswa (17,64%) aktivitasnya kategori cukup, 9 siswa berkategori
aktivitasnya baik (52,94%), dan 2 siswa (11,76%) berkategori aktivitas
sangat baik. Siklus kedua 1 siswa (5,88%) berkategori kurang, 4 siswa
berkategori cukup (23,52%), 6 siswa berkategori baik (35, 29%), dan 6
siswa (35,29%) berkategori sangat baik.
Page 119
101
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru sebagai mediator dan motivator bagi siswa, sangatlah
mempengaruhi kemajuan siswa. Oleh sebab itu, sebagai guru
hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu mengolah
pembelajaran menjadi hal yang baru setiap harinya dengan
mengembangkan berbagai pendekatan, strategi, metode maupun
model pembelajaran, sehingga pembelajaran terasa lebih
menyenangkan dan siswa paham dengan materi yang disampaikan.
b. Agar guru/walikelas mempertimbangkan penerapan pendekatan
Contextual Teaching and Learning sebagai salah satu pendekatan
dalam pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga memiliki
keterampilan-keterampilan yang dapat dikembangkan.
b. Agar siswa jangan malu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami terkait pelajaran yang disampaikan.
3. Bagi Sekolah
a. Agar sekolah mendukung kreativitas tenaga pendidik/guru dalam
mengajar dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru
untuk mengajar, baik media pembelajaran, sumber belajar guru dan
Page 120
102
siswa maupun pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan
ketrampilan mengajar guru.
b. Agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
masukan/input dalam rangka pembinaan guru agar guru lebih
meningkatkan kompetensinya dalam mengajar.
Page 121
103
Daftar Pustaka
Arikunto dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Azmiyawati dkk. 2008. IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Baharudin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Azwan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran
Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Kelembagaan Agama Islam.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching and Learning Menjadikan
Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna. Bandung:
Mizan Learning Center.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Kusnin. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Piranti
Darma Kalokatama.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yoyakarta: Andi Ofsett.
Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana
Prima.
Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Rusmono. 2012. Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Page 122
104
Salirawati, Das. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Taufik. 2010. Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Inti Prima.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Page 123
105
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Nama Madrasah : MI Al Islam Banding
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V/1 (Ganjil)
Materi pokok : Cara tumbuhan hijau membuat makanan
Alokasi waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian fotosintesis
2. Menyebutkan bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan dalam
berfotosintesis (air, karbondioksida, klorofil, cahaya matahari)
3. Menyebutkan bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dalam
fotosintesis
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa melalui metode ceramah dan pendekatan kontekstual
diharapkan dapat menjelaskan kembali pengertian fotosintesis
Page 124
106
2. Siswa dapat menyebutkan bahan-bahan untuk fotosintesis dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
3. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian tumbuhan serta fungsinya
dalam proses fotosintesis dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian fotosintesis
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan
hidup. Manusia memakan berbagai jenis makanan setiap hati. Hewan
seperti kambing, sapi memakan rumput-rumputan segar. Bagaimana
dengan tumbuh-tumbuhan? Tentunya tumbuhan juga membutuhkan
makanan. Bagaimana cara tumbuhan memperoleh makanan?
Tumbuhan juga memerlukan makanan agar tetap hidup.
Tumbuhan mampu membuat makananya sendiri. Proses pembuatan
makanan pada tumbuhan ini disebut dengan proses fotosintesis. Proses
fotosintesis ini memerlukan bantuan sinar matahari.
2. Bahan-bahan untuk fotosintesis
a. Air
b. Karbon dioksida
c. Cahaya matahari
3. Bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya dalam fotosintesis
a. Akar berfungsi menyerap air dari dalam tanah
Page 125
107
b. Stomata (lubang-lubang kecil pada daun) dan lentisel (lubang-
lubang kecil pada batang) berfungsi menyerap karbondioksida dari
udara
c. Klorofil (zat hijau daun) berfungsi menyerap cahaya matahari
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Penugasan
5. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
G. Media, alat dan sumber belajar
1. Media : Tumbuhan yang berwarna hijau
2. Alat : Papan tulis, kapur
3. Sumber belajar : buku paket IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas
V
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Penyiapan Siswa
1) Salam dan doa pembuka pelajaran.
2) Menanyakan kabar siswa.
3) Mengecek kehadiran siswa/absensi.
4) Memeriksa kesiapan siswa.
5) Meminta siswa menyiapkan sumber belajar dan alat tulis.
Page 126
108
b. Apersepsi
1) Guru menanyakan materi sebelumnya (alat peredarah darah
pada manusia).
2) Menghubungkan materi fotosintesis dengan pengalaman
siswa, dengan cara bertanya:
a) Apa yang kita butuhkan untuk dapat bertahan hidup?
b) Apa yang akan terjadi jika kita tidak makan?
c) Manusia dapat mendapatkan makanan dengan memasak
atau mendapatkanya di alam (sayuran, buah-buahan),
hewan mendapatkan makanan dari tumbuh-tumbuhan
yang ada di alam, lalu bagaimana dengan tumbuhan
tersebut mendapatkan makanan?
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru bertanya kepada siswa untuk mengingat kembali apa
itu proses fotosintesis.
2) Guru bertanya kepada siswa apa saja bahan yang diperlukan
tumbuhan untuk berfotosintesis.
3) Guru bertanya kepada siswa, apa saja bagian tumbuhan yang
berfungsi saat proses fotosintesis beserta fungsinya masing-
masing.
Page 127
109
b. Ealaborasi
1) Siswa diminta untuk membaca terlebih dahulu materi
fotosintesis di dalam buku LKS siswa masing-masing
selama 3 menit.
2) Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
sebelah boleh 2-3 orang
3) Guru meminta tiap kelompok untuk memberikan contoh
lain disekitar kehidupan siswa tentang suatu proses yang
mirip/sama dengan proses fotosintesis.
4) Guru meminta beberapa perwakilan siswa untuk ke depan
menyampaikan hasil diskusinya.
c. Konfirmasi
1) Guru mengkonfirmasi jawaban-jawaban hasil dari diskusi
siswa.
2) Guru meminta siswa untuk melihat skema reaksi
fotosintesis.
3) Guru menjelaskan pengertian fotosintesis.
4) Guru menjelaskan proses fotosintesis dengan menggunakan
pendekatan kontekstual kepada siswa dengan cara
mengaitkan proses pembuatan makanan pada tumbuhan
hijau sama dengan proses ketika ibu di rumah memasak nasi.
5) Guru bertanya kepada siswa/meminta siswa menyebutkan
bahan-bahan yang diperlukan saat Ibu memasak nasi.
Page 128
110
6) Guru menjelaskan kepada siswa bahan-bahan untuk
fotosintesis.
7) Guru menyebutkan bagian-bagian tumbuhan yang berperan
saat proses fotosintesis beserta fungsinya masing-masing
8) Guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
9) Guru memberikan soal siklus I kepada siswa untuk
dikerjakan secara individu yang berkaitan dengan materi
yang telah diajarkan
10) Guru bersama siswa mengoreksi (mengkonfirmasi) jawaban
yang diberikan siswa secara bersama-sama.
11) Guru memberikan penguatan pada setiap jawaban siswa.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui siswa.
b. Guru bersama siswa menyimpulkan materi.
c. Memberi umpan balik mengenai proses pembelajaran.
d. Guru memberikan informasi materi yang akan datang (proses
fotosintesis, hasil fotosintesis, dan tempat penyimpanan
cadangan makanan pada tumbuhan).
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
f. Guru menutup pelajaran dengan do’a (hamdallah) dan salam.
Page 130
112
Soal Pra Siklus I
Jumlah soal: 5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis . . .
2. Sebutkan 3 bahan yang diperlukan tumbuhan dalam
berfotosintesis!
3. Klorofil adalah . . . .
4. Sebutkan zat-zat yang dihasilkan oleh proses fotosintesis!
5. Sebutkan 4 tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan!
Kunci jawaban
1. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau
2. Air, karbon dioksida, cahaya matahari
3. Klorofil adalah zat hijau daun
4. Karbohidrat dan oksigen
5. Akar, batang, biji, dan buah
Soal Siklus I
Jumlah soal: 5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Fotosintsesis adalah . . . .
2. Zat hijau daun disebut juga dengan . . . .
3. Sebutkan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses fotosintesis!
4. Fungsi dari stomata dan lentisel adalah . . . .
5. Fungsi dari klorofil yaitu untuk . . . .
Page 131
113
Kunci jawaban:
1. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dengan bantuan
energi cahaya matahari
2. Klorofil
3. Air, karbon dioksida, cahaya matahari
4. Menangkap karbon dioksida dari udara
5. Menyerap cahaya matahari
Page 132
114
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Nama Madrasah : MI Al Islam Banding
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : V/1 (Ganjil)
Materi pokok : Cara tumbuhan hijau membuat makanan
Alokasi waktu : 2x35 menit
B. Standar Kompetensi
2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
C. Indikator
1. Menjelaskan proses fotosintesis (perubahan karbondioksida dan air
menjadi karbohidrat dan oksigen)
2. Menyebutkan hasil dari fotosintesis
3. Menyebutkan macam-macam tempat penyimpanan cadangan makanan
pada tumbuhan
4. Menyebutkan contoh tumbuhan berdasarkan tempat penyimpanan
cadangan makanan
Page 133
115
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa melalui metode ceramah dan pendekatan kontekstual diharapkan
dapat menjelaskan kembali proses fotosintesis
2. Siswa dapat menyebutkan hasil dari proses fotosintesis dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
3. Siswa dapat menyebutkan macam-macam tempat menyimpan cadangan
makanan pada tumbuhan dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab
4. Siswa dapat menyebutkan contoh tumbuhan berdasarkan tempat
penyimpanan cadangan makanan melalui metode tanya jawab
E. Materi Pembelajaran
1. Proses fotosintesis
Tumbuhan juga sama seperti makhluk hidup lain, yakni
membutuhkan makanan. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya,
tumbuhan memiliki kemampuan membuat makananya sendiri.
Kemampuan membuat makanan sendiri ini disebut dengan proses
fotosintesis. Proses fotosintesis ini memerlukan bantuan cahaya
matahari dan berlangsung di bagian daun. Namun proses ini terkadang
juga terjadi di bagian lain yang mengandung klorofil (zat hijau daun).
Klorofil berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari.
Fotosintesis memerlukan air, karbondioksida, cahaya matahari,
dan klorofil. Air diserap oleh kara dari dalam tanah. Air dari akar
menuju daun. Karbon dioksida diserap dari udara oleh stomata (mulut
Page 134
116
daun/lubang-lubang kecil pada daun) dan lentisel (lubang-lubang kecil
pada batang). Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian
diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi
cahaya matahari. Apabila energi cahaya matahari tidak ada, energi
cahaya yang lain dapat menggantikanya, misalnya cahaya lampu.
Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut:
Dari hasil reaksi fotosintesis diatas, dapat diketahui bahwa
proses tersebut menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
2. Hasil dari proses fotosintesis
a. Karbohidrat
b. Oksigen
3. Tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan
Sebagian gas oksigen hasil fotosintesis digunakan untuk
pernapasan tumbuhan. Sisanya dibebaskan ke udara. Oksigen tersebut
digunakan oleh makhluk hidup lainnya untuk bernapas. Sementara itu,
kelebihan karbohidrat disimpan sebagai makanan cadangan. Dimana
tumbuhan menyimpan cadangan makanan? Tempat penyimpanan
cadangan makanan setiap tumbuhan berbeda-beda. Ada yang
menyimpan pada akar, batang, buah, dan biji.
Page 135
117
a. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam akar
Contoh: kentang, singkong, ubi jalar, wortel, talas, bawang merah,
wortel
b. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam buah
Contoh: mangga, avokad, pepaya, jeruk, apel, nanas, pisang,
durian, anggur.
c. Tumbuhan yang menyimpan cadangan makanan di dalam biji
Contoh: : kacang hijau, kacang tanah, kacang kedelai, kacang
merah.
d. Tumbuhan yang menyimpan makanan di dalam batang
Contoh: tebu dan sagu.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Penugasan
5. Pendekatan Contextual Teaching and Learning
G. Media, alat dan sumber belajar
1. Media : gambar
2. Alat : papan tulis, kapur, karton
3. Sumber belajar : buku paket IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas
V.
Page 136
118
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
a. Penyiapan Siswa
1) Salam dan doa pembuka pelajaran.
2) Menanyakan kabar siswa.
3) Mengecek kehadiran siswa/absensi.
4) Memeriksa kesiapan siswa.
5) Meminta siswa menyiapkan sumber belajar dan alat tulis.
b. Apersepsi dan Motivasi
1) Menanyakan tentang materi sebelumnya (pengertian
fotosintesis, bahan-bahan yang diperlukan tumbuhan dalam
fotosintesis, dan bagian-bagian tumbuhan serta fungsinya
dalam fotosintesis)
2) Menghubungkan materi dengan pengalaman siswa, dengan
cara bertanya:
a) Apa yang akan terjadi jika kita sebagai manusia/makhluk
hidup tidak makan?
b) Bagaimana cara kita untuk mendapatkan makanan
tersebut?
c) Lalu bagaimana dengan cara tumbuhan mendapatkan
makananya?
Page 137
119
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1) Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali apa itu
proses fotosintesis.
2) Guru meminta siswa untuk menyebutkan bahan-bahan yang
dibutuhkan tumbuhan unutk berfotosintesis serta bagian
tumbuhan yang berfungsi untuk berfotosintesis.
b. Elaborasi
1) Siswa diminta untuk membaca terlebih dahulu materi
lanjutan fotosintesis di dalam buku LKS siswa masing-
masing.
2) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan
teman sebelah masing-massing untuk berdiskusi.
3) Guru meminta siswa untuk berdiskusi memberikan contoh
lain tentang proses pembuatan sesuatu di sekitar mereka
dengan cara menyebutkan bahan, proses, serta hasil yang
didapatkan dari proses tersebut, yang berkaitan atau sama
dengan proses, bahan, serta hasil dari fotosintesis.
4) Guru meminta perwakilan kelompok untuk kedepan
membacakan hasil diskusinya.
c. Konfirmasi
1) Guru mengkonfirmasi jawaban hasil diskusi siswa dengan
cara menjelaskan kembali.
Page 138
120
2) Guru meminta siswa untuk melihat sebuah skema reaksi
fotosintesis di papan tulis.
3) Guru menjelaskan kembali pengertian fotosintesis
4) Guru bertanya/meminta siswa untuk menyebutkan kembali
bahan-bahan untuk fotosintesis.
5) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa proses pembutana
makanan pada tumbuhan itu sama dengan proses ketika ibu
memasak/membuat makanan, yaitu ada bahan, alat, dan
hasil.
6) Guru menjelaskan proses fotosintesis dengan menggunakan
pendekatan kontekstual kepada siswa dengan cara
mengaitkan proses pembuatan makanan pada tumbuhan
hijau sama dengan proses ketika ibu di rumah memasak
nasi.
7) Guru bertanya kepada siswa/meminta siswa menyebutkan
bahan-bahan yang diperlukan saat Ibu memasak nasi.
8) Guru menjelaskan kepada siswa bahan-bahan untuk
fotosintesis.
9) Guru meminta siswa menjelaskan proses ibu memasak nasi
dari bahan sampai hasilnya.
10) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa proses fotosintesis
itu hampir sama dengan proses memasak nasi di rumah, jika
Ibu memasak nasi dirumah bahan yang di butuhkan adalah
Page 139
121
air dan beras dengan bantuan kompor (api) maka akan
menjadi nasi, maka proses fotosintesis adalah proses
perubahan air dan karbondioksida menjadi karbohidrat dan
oksigen dengan bantuan cahaya matahari.
11) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa zat-zat yang
dihasilkan oleh tumbuhan saat proses fotosintesis tersebut,
ada yang digunakan oleh tumbuhan sendiri dan ada yang
disimpan.
12) Guru bertanya jawab dengan siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
13) Guru meminta siswa mengerjakan soal siklus II secara
individu yang berkaitan dengan materi yang telah
diajarakan.
14) Guru bersama siswa mengoreksi (mengkonfirmasi)
mengenai jawaban yang diberikan siswa secara bersama-
sama.
15) Guru memberikan penguatan pada setiap jawaban siswa.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa bertanya jawab tentang hal yang belum
diketahui siswa.
b. Guru menyimpulkan isi dari materi.
c. Memberi umpan balik mengenai proses pembelajaran hari ini.
d. Memberikan informasi materi yang akan datang.
Page 141
123
Soal Siklus II
Jumlah soal: 5 (essai)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan proses terjadinya fotosintesis . . . .
2. Zat-zat apa saja yang dihasilkan oleh proses fotosintesis? . . . .
3. Zat yang dihasilkan oleh fotosintesis yang dilepaskan ke udara dan
berguna untuk pernapasan manusia adalah . . .
4. Sebutkan 4 tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan!
5. Tumbuhan di bawah ini menyimpan cadangan makanan pada
bagian:
= . . . .
= . . . .
= . . . .
= . . . .
Kunci jawaban:
1. Perubahan air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan
oksigen dengan bantuan energi cahaya matahari
Page 142
124
2. Karbohidrat dan oksigen
3. Oksigen
4. Akar, batang, biji, buah
5. Bawang merah: akar
Tebu : batang
Pisang : buah
Kacang hijau : biji
Page 143
125
Dokumentasi Kegiatan
Pra Siklus
Guru menjelaskan materi siklus I (bagian tumbuhan yang berfungsi saat
fotosintesis)
Page 144
126
Saat salah astu siswa kedepan menjelaskan kembali materi yang baru diberikan
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siklus I
Page 145
127
Guru meminta siswa membaca terlebih dahulu materi di buku masing-masing
Guru menjelaskan materi Siklus II (proses dan hasil fotosintesis)
Page 146
128
Siswa dan Guru bertanya jawab
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siklus II
Page 149
131
DAFTAR SKK
Nama : Iin Puji Artini
NIM : 115-12-045
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PGMI
No. Sertifikat Tanggal Ket. Nilai
1. OPAK STAIN Salatiga 2012
“Progresifitas Kaum Muda,
Kunci Perubahan Indonesia”
05-07 September
2012
Peserta 3
2. OPAK Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga “Mewujudkan
Gerakan Mahasiswa Tarbiyah
Sebagai Tonggak Kebangkitan
Pendidikan Indonesia”
8 – 9 September 2012 Peserta 3
3. ODK “Membangun Karakter
Keislaman Bertaraf
Internasional di Era
Globalisasi Bahasa”
10 September 2012 Peserta 2
4. Seminar Entrepreneurship dan
Perkoperasian 2012 “Explore
your Entrepreneurship Talent”
11 September 2012 Peserta 2
5. Achievment Motivation
Training
12 September 2012 Peserta 2
6. “Library User Education” oleh
UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga
13 September 2012 Peserta 2
7. Pra Youth Leadership
Training “Surat Cinta
Pembasmi Galau”
06 Oktober 2012 Peserta 2
8. Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW tahun 1434
H
27 Januari 2013 Peserta 2
9. Seminar Nasional “Mengawal
Pengendalian BBM
Bersubsidi, Kebijakan BLSM
yang Tepat Sasaran Serta
Pengendalian Inflasi Dalam
Negeri Sebagai Dampak
Kenaikan Harga BBM
Bersubsidi”
08 Juli 2013 Peserta 8
10. Pelaksanaan Bimbingan
Teknis (Bimtes) 2013-2014
PMII Komisariat Walisongo
21 – 23 Juli 2013 Peserta 2
Page 150
132
Semarang “Meningkatkan
Semangat Nasionalisme Kader
Pergerakan”
11. Pelatihan Legal Drafting
“Implementasi UU
ORMAWA terhadap
Mahasiswa yang Antipati
dengan Dunia Politik
Kampus”
24 – 25 September
2013
Panitia 3
12. Diskusi Pra-Mapaba
“ASWAJA dan NDP”
10 Oktober 2013 Peserta 2
13.
“Workshop of ULC 2013” 31 Desember 2013 Peserta 2
14. Workshop Entrepreneurship
“Menanamkan Nilai-nilai Jiwa
Kewirausahaan Mahasiswa
yang Kreatif dan Inovatif”
22 Agustus 2014 Peserta 2
15. PLCPP XXIV “PLCPP
sebagai Langkah
Rekonstruktif Karakter
Pandega dalam Membangun
Racana yang Loyal dan
Bermartabat”
26 – 29 September
2014
Peserta 2
16. Seminar Nasional “Cegah
Kanker Serviks Sebagai
Pembuhuh No.1 Wanita
Indonesia”
16 November 2014 Peserta 4
17. “Seminar Nasional
Entrepreneurship”
16 November 2014 Peserta 8
18. Seminar Nasional “Mencegah
Generasi Pemuda Islam dari
Pengaruh Radikalisme ISIS”
06 Mei 2015 Peserta 2
19. Seminar Nasional “Pemuda,
Peradaban Islam, dan
Kemandirian”
02 September 2015 Peserta 8
20. Seminar Nasional “Pendidikan
Karakter untuk Melahirkan
Pemimpin Masa Depan”
17 November 2015 Peserta 8
21. Seminar “L.G.B.T” 28 Maret 2016 Peserta 2
22. The Exclusive One Day
Workshop Became A
Successful Entrepreneur
23 April 2016 Peserta 2