PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY ( T S T S ) PADA SISWA KELAS IV SD INPRES LIMBUNG KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Skripsi Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh INDAR ALAM 10540427410 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2017
120
Embed
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL … · 30 siswa kelas IV SD. Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa terdapat, 4 siswa atau 13,33% siswa yang tingkat hasil
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY ( T S T S )
PADA SISWA KELAS IV SD INPRES LIMBUNGKECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Skripsi PadaProgram Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
INDAR ALAM10540427410
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S1FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2017
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : INDAR ALAM
NIM : 105400422410
Jurusan/ Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.1)
Fakultas : Keguruan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay TwoStray (TSTS) Pada Siswa Kelas IV SD. InpresLimbung Kecamatan Bajeng KabupatenGowa
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benarmerupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambilalihan tulisanatau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasiljiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuaiketentuan yang berlaku.
Makassar, April 2017
Yang Membuat Pernyataan;
INDAR ALAM
MOTO
Tiap melakukan sesuatu harus diawali dengan doa
dan diakhiri dengan doa
Tiap sesuatu yang akhir lebih baik dari permulaan
Kerjakanlah sesuatu dengan sungguh-
sungguh
Karena sungguh sesudah kesulitan ada
kemudahan
* * *
Karya ini kupersembahkan sebagai kado cinta
Untuk ibunda dan ayahanda
Doa dan segala pengorbananmu yang tiadataranya
ABSTRAK
INDAR ALAM, 2017, Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui ModelPembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Siswa Kelas IVSD. Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi, PendidikanGuru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UniversitasMuhammadiah Makassar. (dibimbing oleh Nurdin dan Maryati Z.)
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Padasiswa kelas IV SD Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, melaluiModel Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS). Subyekpenelitian adalah siswa kelas IV SD Inpres Limbung Kecamatan BajengKabupaten Gowa pada tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 30 siswa yang terdiridari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Teknik pengumpulan dataadalah menggunakan lembar observasi dan tes dalam bentuk essay yangdilaksanakan setiap akhir siklus. Data yang terkumpul diolah denganmenggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil yang diperoleh dari analisiskuantitatif dan kualitatif sebagai berikut.
Secara kuantitatif terjadi peningkatan Hasil Belajar IPS pada siswa kelasIV SD Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa setelah pelaksanaantindakan. Pada Siklus I tergambar bahwa dari 30 siswa kelas Kelas IV SD. InpresLimbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, 5 siswa atau 16,66% padakategori rendah; pada kategori sedang mencapai 9 siswa atau 30,00%; kemudianpada kategori tinggi sebanyak 12 siswa atau 40,00 sedangkan pada kategori sangattinggi hanya 4 atau 13,33%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang mencapai batasketuntasan sekitar 13 siswa atau 43,33%, sedangkan siswa yang belum mencapaibatas ketuntasan yaitu 17 siswa atau 56,66%.. Pada siklus II tergambar bahwa dari30 siswa kelas IV SD. Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowaterdapat, 4 siswa atau 13,33% siswa yang tingkat hasil belajar IPS ada padakategori sedang dan pada kategori tinggi mencapai 6 siswa atau 20,00%;kemudian pada kategori sangat tinggi sebanyak 20 siswa atau 66,66%.Jadi dapat disimpulkan bahwa yang mencapai batas ketuntasan sekitar 26 siswaatau 86,66%, sedangkan siswa yang belum mencapai batas ketuntasan hanya 4siswa atau 13,33%.
Dari hasil analisis diatas dapat dismpulkan bahwa dengan menerapkanmodel pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapatmeningkatkan hasil belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SD.Inpres LimbungKecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
KATA PENGANTAR
رب العالمین والصلاة والسلام على اشرف الأنبیاء والمرسلین وعلى الھ واصحابھ اجمعی اما . نالحمد
بعد
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Pada Siswa Kelas
IV SD. Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi ini
merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan
, Universitas Muhammmadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa sejak penyusunan skripsi ini sampai pada
penyelesaiannya, banyak rintangan dan hambatan yang dihadapi penulis. Namun
dengan keinginan yang keras dan tanggung jawab pada orang tua, diri sendiri
serta doa dan kemudahan dari Allah, maka segala rintangan dan hambatan itu
dapat teratasi.
Skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada banyak pihak yang membantu sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyampaikan terima kasih
kepada Drs. H. Nurdin, M.Pd. selaku pembimbing I yang senantiasa dengan tulus
dan sabar meluangkan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan selama
penulis menuntut ilmu sampai pada penulisan skripsi ini. Juga Dra. Hj. Maryati
Z., M.Si. Selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
memberi arahan dan petunjuk serta koreksi yang baik kepada penulis dalam
proses pembimbingan skripsi ini.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Erwin
Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan beserta
staf, dan Dr. H. Abd. Rahman Rahim, M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar beserta staf.
Ucapan terima kasih penulis juga sampaikan kepada Sulfasyah, S.Pd.,
M.A., Ph.D. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar; para Dosen Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan
selama perkuliahan sampai penulisan skripsi ini selesai. Ucapan terima kasih
kepada seluruh staf perpustakaan Universitas Muhammadiah Makassar yang
dengan sabar dan tak bosan-bosannya memberi kesempatan kepada penulis untuk
mencari literature guna penulisan skripsi ini.
Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
ayahanda Surya Dharma dan ibunda St. Hajnah. S.Pdi. atas segala pengorbanan
yang mulia, kasih sayang , jerih payah dan doa yang senantiasa di berikan kepada
penulis sampai penulis berhasil mencapai cita-cita.
Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar angkatan. 2010, dan terima kasih pula kepada semua orang yang
tidak sempat penulis tuliskan namanya di sini, semoga semua bentuk bantuannya
kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Semoga niat dan amal baik kita mendapat restu dari Allah SWT, dan segala
amal baik kita mendapat limpahan rahmat dan pahala dari-Nya.
Makassar,.............2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………….......................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………........... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………… iv
MOTO………………………………………………………………………. v
ABSTRAK………………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………........... ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………….………………………….............. 5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kerangka Teori
1. Belajar dan Pembelajaran……………………………………….. 7
2. Kualitas Pembelajaran…………………………………………... 8
3. Media Pembelajaran…………………………………………….. 21
4. Ilmu Pengetahuan Sosial………………………………………… 23
B. Kerangka Pikir ………………………………………………………. 42
C. Hipotesis Tindakan…………………………………………………… 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 43
B. Subjek dan Lokasi Penelitian…………………………………………. 43
C. Faktor Yang Diteliti……. ……………………………………………. 43
D. Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 44
E. Instrumen Penelitian………………………………………………… 52
F. Teknik Pengumpulan Data ………………..……….………….......... 53
G. Teknik Analisis Data………………………………………………... 55
H. Indikator Keberhasilan……………………………………………… 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HasilPenelitian……………………………………………………….. 57
B. Pembahasan…………………………………………........................ 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 73
B. Saran-saran………………………………………………................. 73
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 74
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lembar Kerja Sisiwa Siklus I
Soal Evaluasi Siklus I
Media Pembelajaran Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lembar Kerja Sisiwa Siklus II
Soal Evaluasi Siklus II
Media Pembelajaran Siklus II
Format Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I
Format Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus I
Format Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II
Format Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus II
Daftar Hadir Siswa
Ketuntasan Tes Akhir Siklus I dan Tes Akhir Siklus II
Riwayat Hidup Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan terlihat melalui Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang –
undang ini telah menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap perubahan
sistem kurikulum di Indonesia. Salah satu implikasi dari ketentuan undang-
undang tersebut adalah lahirnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Lingkup standar nasional meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Selain itu juga dikemukakan
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, IPA, IPS, seni dan
budaya, pendidikan jasmani dan olah raga, keterampilan/kejuruan, dan muatan
lokal. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional NO. 22 Tahun 2006
disebutkan bahwa KTSP akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi.
Dalam standar isi dikemukakan pula bahwa mata pelajaran IPS disusun secara
sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang
lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Berdasarkan KTSP
1
(2006 : 47), tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar adalah sebagai
berikut :
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Selama ini
fokus guru dalam membelajarkan IPS hanya sebatas pada pengenalan konsep
masyarakat dan sosial (tujuan pertama). Tujuan yang lain, pengembangan
kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, pengembangan komitmen dan
kesadaran nilai-nilai sosial, serta pengembangan kemampuan berkomunikasi,
bekerja sama, dan sebegainya hanya sepintas saja. Padahal hal tersebut sangat
penting dilakukan agar mereka mampu menjadikan apa yang telah
dipelajarinya sebagai bekal ikut serta dalam kehidupan masyarakat
lingkungannya. Hal tersebut dapat menjadi bekal untuk melanjutkan kejenjang
yang lebih tinggi. Pemberian pembelajaran hanya sebatas konsep sehingga
sulit melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, proses
pembelajaran sangat didominasi oleh guru, proses pembelajaran yang
dilakukan lebih mementingkan pada menghafal bukan pada pemahaman.
Dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif dan siswa
menjadi pasif sehingga mudah jenuh. Berdasarkan diskusi dan observasi yang
dilakukan oleh peneliti dan tim kolaborasi pada tanggal 28 November 2016.
Bahwa pembelajaran IPS pada kelas IV masih belum optimal karena guru
kurang fariatif dalam menggunakan metode. Guru jarang menggunakan media
dan alat peraga dalam pembelajaran, padahal banyak materi dalam IPS yang
bersifat abstrak, materinya heterogen dan dinamis sehingga tidak cukup jika
hanya disampaikan melalui metode yang konvensional saja. Pembelajaran
terlalu monoton dan kurang melibatkan siswa, sehingga minat siswa dalam
pembelajaan IPS sangat kurang. Hal tersebut sangat memengaruhi hasil belajar
siswa. Hal tersebut didukung dengan data dari penilaian hasil evaluasi
pembelajaran IPS pada siswa kelas IVSD Inpres Limbung Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa semester I tahun pelajaran 2016 / 2017, hasil belajar tersebut
masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
yaitu 65. Data hasil belajar tersebut ditunjukkan dengan nilai terendah 30,
tertinggi 90, dengan rerata kelas 61.
Dengan melihat data hasil belajar pada pelaksanaan pembelajaran tersebut
perlu ditingkatkan proses pembelajarannya agar kualitas pembelajaran IPS
dapat meningkat. Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti
menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS
serta dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Maka peneliti
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Teknik Two stay – Two stray
(Dua tinggal –dua tamu) serta menggunakan media dan alat peraga dalam
pembelajaran IPS. Menurut Trianto (2007 : 41) melalui model pembelajaran
kooperatif siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang
sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa diajarkan
keterampilan – keterampilan khusus agar dapat bekerjasama dengan baik
didalam kelompok, seperti menjadi pendengar aktif, memberikan penjelasan
kepada teman dengan baik, berdiskusi dan sebagainya. Model pembelajaran
kooperatif teknik Two stay – Two stray dikembangkan oleh Spencer Kagan
pada tahun 1992. Model pembelajaran kooperatif teknik Two stay – Two stray
merupakan suatu teknik yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk
membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain. Hal ini dilakukan dengan
cara saling mengunjungi atau bertamu antar kelompok untuk berbagi informasi
. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik( Sugianto. 2010 :54 ). Teknik ini sangat cocok
diterapkan dalam pembelajaran IPS karena teknik ini menuntut siswa untuk
berkomunikasi, bekerja sama dan bertanggung jawab dalam kelompok karena
setiap siswa mempunyai tugas dan tanggung jawab masing – masing. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
IPS dimana siswa lebih aktif, kreatif, terampil, serta pembelajaran menjadi
bermakna sehingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dapat
berkembang dengan optimal. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two stay –
Two stray dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Masalah Penelitian
a. Identifikasi Masalah
1. Penilaian hasil evaluasi pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD
Inpres Limbung Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa masih dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65
2. Pembelajaran IPS pada kelas IV masih belum optimal karena guru
kurang fariatif dalam menggunakan metode. Guru jarang
menggunakan media dan alat peraga dalam pembelajaran, padahal
banyak materi dalam IPS yang bersifat abstrak, materinya heterogen
dan dinamis sehingga tidak cukup jika hanya disampaikan melalui
metode yang konvensional saja.
3. Suasana pembelajaran tidak kondusif, siswa pasif, merasa jenuh
sehingga tidak menyukai pelajaran IPS
b. Alternatif Permasalahan
Alternatif Permasalahan dalam penelitian ini menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
c. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas dan untuk menghindari terjadinya
multi penafsiran dalam penelitian ini maka peneliti merumuskan masalah
yaitu: Bagimanakah Pengaruh Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam
meningkatkan hasilbelajar IPS pada Siswa Kelas IV SD Inpres Limbung
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu
pengetahuan Sosial pada Siswa kelas IV SD Inpres Limbung melaluimodel
pembelajaraan kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS).
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian tentunya mengharapkan hasil yang memuaskan olehnya
itu manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Bagi Siswa:Melalui pembelajaran dengan pendekatan kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) diharapkan siswa mampu meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial mereka,
b. Bagi Guru:bisa menjadi masukan bagi para guru agar dapat mengetahui
strategi pembelajaran yang bervariasi, memperbaiki, serta dapat
meningkatkan system pembelajaran di kelas sehingga permasalahan dapat
di atasi.
c. Bagi Sekolah: Membantu sekolah dalam mengembangkan mutu
pendidikan agar lebih berkualitas sesuai tuntutan perkembangan zaman
dan masyarakat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Belajar Dan Pembelajaran
a) Pengertian Belajar
Proses belajar tidak hanya terjadi di kelas-kelas sekolah secara formal,
akan tetapi terjadi di mana saja secara terus menerus karena belajar bukan hanya
masalah dunia persekolahan, akan tetapi merupakan masalah setiap manusia yang
ingin berkembang dan berhasil dalam hidupnya. Melihat betapa pentingnya
masalah belajar bagi kehidupan manusia, maka banyak ahli-ahli psikologi
mencurahkan perhatian mereka terhadap masalah belajar tersebut. Masing-masing
ahli mempunyai konsep dan definisi yang berbeda-beda tentang belajar, yang
disebabkan oleh perbedaan pendapat dan penafsiran tentang hakekat perbuatan
belajar itu.
Belajar biasa diartikan sebagai suatu usaha sadar individu untuk
memperoleh suatu pengetahuan dan pengalaman baru. Selain itu belajar juga
merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada individu.
Hudoyo (1990:1) mengemukakan bahwa pengetahuan, keterampilan, kebiasaan,
kegemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang akibat
aktivitas belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar bila dapat diasumsikan
7
bahwa dalam diri orang itu terjadi suatu proses yang mengakibatkan suatu
perubahan tingkah laku.
Slameto (1995:2) memberikan pengertian bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan Sudjana (1989:5) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu
perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai
hasil dari praktek atau latihan.
Di lain pihak, Bapemsi (Baso Intang, dkk, 1997:6) memberikan
pengertian bahwa belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam
diri seseorang, yang dinyatakan dalam cara-cara atau pola-pola tingkah laku yang
baru.
Sedangkan The Liang Gie (1986:14) memberikan pengertian bahwa :
“belajar adalah segenap rangkaian / aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam pengetahuan atau kemahiran
yang sifatnya sedikit banyak permanen”.
Dari beberapa definisi tentang belajar seperti yang telah dikemukakan, maka
dapatlah disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan secara
sadar oleh individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan tingkah
laku yang baru yang sifatnya relatif permanen.
2. Kualitas Pembelajaran
a. Pengertian Kualitas Pembelajaran
Secara konseptual maka kualitas pembelajaran tidak berbeda dengan arti
keefektifan proses belajar mengajar jika dilihat dari indikator evaluasinya.
Menurut Mulyasa (2004 : 118), kualitas pembelajaran atau pembentukan
kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil.
Dari segi proses, pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan
berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar
(75%) peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam
proses pembelajaran selain menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi,
semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari
segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan
perilaku yang positif pada
diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Lebih
lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila input
merata, menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi serta sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan. Sumampouw dalam
zulfah (2006 : 13) berpendapat bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi
pemanfaatan waktu di kelas (time of learning and time of task), partisipasi,
keaktifan siswa, perubahan perilaku, sikap belajar, serta hasil belajar. Dalam
implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), terdapat berbagai upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain peningkatan aktivitas dan
kreativitas peserta didik, peningkatan disiplin belajar, dan peningkatan motivasi
belajar (Mulyasa dalam zulfah 2006 : 13). Namun kualitas pembelajaran juga
sangat ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas guru selain kompetensikompetensi
profesionalnya.
Jadi yang dimasud kualitas pembelajaran adalah suatu upaya untuk
mencapai suatu tujuan yang lebih baik. Indikator kualitas pembelajaran dalam
wahyuningsih (2010 : 1) dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran guru,
perilaku dan dampak belajar peserta didik, iklim pembelajaran, materi
pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran yang masing-masing
diuraikan seperti berikut :
a) Perilaku pembelajaran guru dapat dilihat dari kinerja guru antara lain
menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman jangkauan
substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu memilih, menata,
mengemas dan merepresentasikan materi sesuai kebutuhan peserta didik. Dapat
memberikan layanan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan peserta
didik. Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik berorientasi pada
peserta didik tercermin
dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran untuk membentuk kompetensi
peserta didik yang dikehendaki.
b) Perilaku dan dampak belajar peserta didik dapat dilihat dari kompetensi peserta
didik yang antara lain memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar.
Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan
ketrampilan serta membangun
sikapnya. Mau dan mampu membangun kebiasaan berfikir, bersikap dan
bekerja produktif.
c) Iklim pembelajaran mencakup suasana kelas yang kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang,
menyenangkan dan bermakna. Perwujudan nilai dan semangat keteladanan,
prakarsa, dan kreativitas guru.
d) Materi pembelajaran yang berkualitas tampak dari kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa.Ada
keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang
tersedia, materi pembelajaran sistematis dan kontekstual, dapat
mengakomodasi partisipasi aktif peserta didik dalam belajar semaksimal
mungkin, dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan
kemajuan ipteks.
e) Kualitas media pembelajaran tampak dari: dapat menciptakan pengalaman
belajar yang bermakna, mampu memfasilitasi proses interaksi antara peserta
didik dan guru , peserta didik dan peserta didik.
Sistem pembelajaran mampu menunjukkan kualitasnya jika sekolah dapat
menonjolkan ciri khas keunggulannya, memiliki penekanan dan kekhususan
lulusannya, responsif terhadap berbagai tantangan secara internal maupun
eksternal, memiliki perencanaan yang matang dalam
bentuk rencana stategis da rencana operasional agar semua upaya dapat
dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh komponen sistem pendidikan dalam
tubuh lembaga; ada semangat perubahan yang dicanangkan dalam visi, misi
yang mampu membangkitkan upaya kreatif dan inovatif dari semua sivitas
akademika melalui berbagai aktivitas pengembangan;dalam rangka menjaga
keselarasan antar komponen sistem pendidikan, pengendalian dan penjaminan
mutu perlu menjadi salah satu mekanismenya
b. Keterampilan Guru
UU tentang Guru dan Dosen bab 1, ayat 1 guru merupakan pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini, jalur pendidikanformal,pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Httpdefinisi-pengertian.blogspot.com201004pengertian-
guru.html
Guru adalah orang yang pekerjaannya ( mata pencahariannya, profesinya )
mengajar, (Departemen Pendidikan Nasional, 2007 : 559) Mulyasa (2006:69)
menyatakan bahwa keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional
yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara
utuh dan menyeluruh. Turney 1973 dalam Mulyasa (2006:70-92)
mengungkapkan 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dan
menentukan kualitas pengajaran:
1. keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Keterampilan bertanya yang perlu
dikuasai guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya
lanjutan.
2. Memberi penguatan
Penguatan (reinforcement) merupakan respon terhadap perilaku yang
dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut.
Penguatan dapat dilakukan secara verbal, dan nonverbal, dengan prinsip
kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respon
yang negatif. Penguatan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian: seperti
bagus, tepat, bapak puas dengan hasil kerja kalian. Sedang non verbal dapat
dilakukan dengan : gerakan mendekati peserta didik, sentuhan, acungan jempol,
dan kegiatan yang menyenangkan.
3. Mengadakan variasi
Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan.Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat
dikelompokkkan menjadi empat bagian, yakni variasi dalam gaya mengajar,
variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar, variasi dalam pola interaksi,
dan variasi dalam kegiatan.
4. Menjelaskan
Menjelaskan adalah mendiskripsikan secara lisan tentang ssuatu benda,
keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukumhukum yang berlaku.
5. Membuka dan menutup pelajaran
Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara provesional dapat
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran, antara lain sebagai
berikut:
a. Membangkitkan motivasi peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara tujuan pembelajaran yang
diberitahukan kepada peserta didik dengan yang tidak. Oleh karena itu
dalam membuka pelajaran hendaknya guru memberitahukan tujuan yang
akan dicapai dengan pelajaran yang akan disajikan.
b. Peserta didik memiliki kejelasan mengenai tugas-tugas yang harus
dikerjakan.
c. Peserta didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai pendekatan yang
akan diambil dalam mempelajari materi pembelajaran dan mencapai
tujuan yang dirumuskan.
d. Peserta didik memahami hubungan antara bahan-bahan atau pengalaman
yang telah dimilikinya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
e. Peserta didik dapat menghubngkan fakta-fakta, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip atau generalisasi peristiwa pembelajaran.
f. Peserta didik mengetahui tingkat keberhasilan atau tingkat pencapaian
tujuan terhadap bahan yang dipelajari. Kegiatan yang dilakukan guru
dalam menutup pelajaran adalah sebagai berikut:
1. Meninjau kembali
Meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan dapat dilakukan
dengn cara merangkum inti pelajaran atau menarik suatu kesimpulan
yang mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan.
2. Mengevaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran yang
dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang telah
dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.
3. Tindak Lanjut
Kegiatan tindak lanjut diberikan oleh guru agar terjadi pemantapan
pada diri peserta didik terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan.
6. Membimbing diskusi kelompok kecil
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membimbing kelompok kecil
adalah sebagai berikut:
(a) Memusatkan perhatian peerta didik pada tujuan dan topik diskusi.
(b) Memperluas masalah atau urunan pendapat.
(c) Menguraikan setiap gagasan anggota kelompok.
(d) Meningkatkan urunan peserta didik dengan cara mengajukan
pertanyaan kunci yang menantang, memberi contoh secara tepat,
mengahangatkan suasana dengan pertanyaan yang mengundang perdebatan,
memberikan waktu berpikir, mendengarkan dengan penuh perhatian.
(e) Menyebarkan kesempatan partisipasi melalui: memancing pendapat yang
kurang berpartisipasi, memberikan kesempatan pertama kepada peserta yang
kurang berpartisipasi, menegah terjadinya monopoli pembicaraan, mendorong
peserta didik untuk mengomentari pekerjaan temannya, meminta pendapat
peserta didik ketika terjadi kebuntuan.
(f) Menutup kegiatan diskusi, dengan cara: merangkum kegiatan diskusi, tindak
lanjut, menilai proses diskusi yang telah dilakukan.
7. Mengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan
dalam pembelajaran.
Mengajar kelompok kecil dan perorangan. Merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap peserta didik, dan menjalin
hubungan yang lebih akrab antara guru dan peserta didik maupun antara
peserta didik dengan pesert didik. Penguasaan terhadap keterampilan mengajar
tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis,
misalnya melalui pembelajaran mikro (micro teaching). Berdasarkan pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa 8 keterampilan guru dalam mengajar adalah
keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan,
membuka dan menutup pelajaran, membimbing dskusi kelompok kecil, mengelola
kelas, dan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
c) Aktivitas Belajar siswa
Aktivitas adalah melakukan suatu kegiatan tertentu secara aktif. Aktivitas
menunjukkan adanya kebutuhan untuk aktif bekerja atau melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu (Haditono, dkk 2001 : 1). Menurut Mulyono, Anton M dalam
Rioseptiadi (2008 : 1), Aktivitas artinya “kegiatan / keaktifan”. Jadi segala sesuatu
yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik,
merupakan suatu aktivitas. Menurut Poerwadamita W.J.S dalam Ekaputra H
Herman (2009 :
1. Mengatakan bahwa “aktivitas adalah keaktivan, kegiatan, kesibukan kerja
atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan ditiap bagian kerja
diperusahaan”. Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba
mengadakan klasifikasi antara lain Dierich Paul D dalam Rioseptiadi
(2008 : 1) mengklasifikasikan aktivitas belajar atas delapan kelompok,
yaitu:
2. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, me- ngamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau
bermain.
3. Kegiatan lisan (oral) : mengemukakan sesuatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT BumiAksara.
Daryanto, 2010. Media Pembelajaran, Peranannya Sangat Penting DalamMencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Faishal, Mirza. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two stay-TwoStray(TS-TS) Untuk Meningkatkan 5 Unsur Pembelajran Kooperatif danPrestasi Belajar Siswa Kelas X-B Semester II MAN 3 Malang.UniversitasNegeriMalang.
Haditono, dkk. 2001. Minat dan Aktivitas Mahasiswa Baru. Yogyakarta
Hidayati, Mujinem, anwar. 2008. Pengembangan pendidikan IPS SD. Jakarta :Direktorat jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional.
Lie, Anita. 2010. Cooperative Lerning. Jakarta : PT Grasindo.
Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif BerorientasiKonstruktifistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Wahyuningsih. 2010. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran TematikMelaluiLesson Study. Universitas Negeri Semarang.
Zulfah. 2006. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Materi PengelolaanLingkungan Dengan Pendekatan Jas melalui Pembelajaran KooperatifThink-Phair-Share dan Penilaian Authentik Di SMP 37Semarang.Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
http://www.scribd.com/doc/27950433/Pengertian-Tujuan-Dan-Prinsip-Penilaian-Hasil-Belajar 11 Januari 2017 : 19:25 WIB
httpuinsuka.infoejurnalindex.phpoption=com_content&task=view&id=99&emid=52. (Accessed on August 2, 2010 pukul 15 : 30 AM)
PengertianGuru.http.definisi-pengertian.blogspot.com201004pengertian-guru.html (Accessed on August 03, 2010, 11:14:56 AM)
Permana Wijaya,Yoga. 2010. Pengertian media pembelajaran. Online :http://yogapw.wordpress.com/. ( Diakses pada Selasa 11 januari 2017pukul 13.52WIB )
Rioseptiadi. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Dalam PembelajaranPKN dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw DiSMPN. Online : httpone.indoskripsi.comnode6312 (Accessed on August02, 2010, 13:56:08 AM)
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Siklus 1
Sekolah : SD Inpres Limbung
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit.
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi,
dan kemajuan teknologi di lingkungan Kabupaten/
Kota dan Propinsi.
Kompetensi Dasar : 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya.
I. INDIKATOR
Membandingkan jenis – jenis teknologi produksi yang
digunakanmasyarakat pada masa lalu dan masa kini.
Membuat diagram alur tentang proses produksi dari kekayaan alam yang
tersedia.
Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa
barang produksi.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi Two Stay – two Stray (Dua Tinggal – dua tamu) siswa
dapat Membandingkan jenis – jenis teknologi produksi yang digunakan
masyarakat pada masa lalu dan masa kini dengan benar.
Melalui tanya jawab siswa dapat Membuat diagram alur tentang proses
produksi dari kekayaan alam yang tersedia dengan tepat.
Melalui Melalui diskusi Two Stay – two Stray (Dua Tinggal – dua tamu)
siswa dapat Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi
beberapa barang produksi dengan benar.
III. MATERI AJAR.
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi.
IV.METODE PEMBELAJARAN.
Demonstrasi.
Diskusi Two Stay – Two Stray.
V. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.
a. Pra Kegiatan (± 5 menit).
1. Salam
2. Doa
3. Presensi
4. Pengkondisian kelas.
b. Kegiatan Awal (± 10 menit).
1. Apersepsi.
Guru memperlihatkan keriping singkong yang diproduksi menggunakan alat
sederhana dan keripik singkong yang proses pembuatannya menggunakan
mesin. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab tentang kedua keripik
singkong tersebut?
2. Menginformasikan tujuan pembelajaran.
c. Kegiatan Inti (± 55 menit)
1. Eksplorasi
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan produksi yang
ada di daerah sekitar. Siswa mengamati gambar lesung dan alat penggiling
padi. Guru menjelaskan bahwa lesung merupakan alat yang digunakan
masyarakat zaman dahulu untuk menggiling padi sedangkan masyarakat
zaman sekarang menggunakan mesin untuk menghasilkan beras.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang contoh bahan baku yang
dapat diolah menjadi bahan produksi. mempresentasikan tentang
bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif teknik Two stay – Two Stray ( Dua tinggal – dua tamu )
2. Elaborasi
Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok,yang terdiri dari 4
orang.
Masing – masing kelompok diberi Lembar kerja ( LKS )
Secara kelompok siswa mendiskusikan tentang jenis teknologi produksi
yang digunakan pada masa lalu dan masa kini serta membuat daftar bahan
baku yang dapat diolah menjadi beberapa barang produksi.
Guru membimbing diskusi.
Setelah diskusi kelompok selesai,dua orang dari masing – masing
kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing – masing bertamu
ke kelompok lain.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi mereka kepada kelompok tamu.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
Kelompok mencocokkan dan membahas hasil – hasil kerja mereka.
3. Konfirmasi
Siswa dan guru membahas hasil kerja kelompok
Siswa menjawab Quis yang diberikan oleh guru secara kelompok. Siswa
yang mendapat skor terbanyak mendapatkan penghargaan.
d. Kegiatan akhir (± 20 menit)
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal – Hal yang
belumdimengerti.
Siswa menyimpulkan materi dengan bimbingan guru.
Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang diberikan guru.
Tindak lanjut
VI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
a. Media
Keripik singkong bermerk (Qusuka) dan tidak bermerk.
Gambar proses pembuatan batu bata
LKS ( Lembar kerja siswa)
b. Sumber Belajar.
Ilmu Pengetahuan sosial untuk SD / MI Kelas IV .Tanthaya Hisnu
P.Winardi.
Silabus KTSP
VII. EVALUASI
1. Prosedur Tes
Tes awal : ada ( apersepsi )
Tes proses : Ada ( diskusi )
Tes Akhir : Ada ( Evaluasi )
2. Jenis Tes
Tes Lisan
Unjuk kerja
3. Bentuk Tes
Tertulis
Objektif tes
4. Alat tes
Soal
Lembar Kerja Siswa
VIII. PEDOMAN PENILAIAN
Skor = x 100 (skor mulai 0 - 100)
Keterangan :
B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N = Banyaknya butir soal.
Limbung, 26 Maret 2017
Guru Kelas IV Mahasiswa
JUNAID, S.Pd. INDAR ALAMNip. Nim.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
ST. MUSTAINAH, S.Pd.Nip.
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :
Petunjuk :
1. Tulislah terlebih dahulu nama anggota kelompokmu pada sudut kanan atas.
2. Diskusikan industri-industri pengolahan hasil alam yang kalian ketahui!
Barang baku apa yang digunakan? Apa barang yang dihasilkan? Teknologi
apa yang digunakan ? Tuliskan hasil diskusimu dalam tabel seperti contoh
SOAL EVALUASIPetunjuk Umum1. Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor absenmu pada sudut kanan atas !2. Bacalah soal – soal dengan teliti !3. Kerjakan dahulu soal – soal yang kamu anggap paling mudah !4. Teliti sekali lagi pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada Bapak / Ibu
Guru !
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d sebagaijawaban yang benar !
1. Proses mengolah bahan baku menjadi barang jadi disebut ... .a. memasak c. proyeksib. produksi d. Prosesi
2. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan dengancara ...
a. mencuci c. menjemurb. menumbuk d. Membakar
3. Pengolahan bahan-bahan di pabrik yang besar menggunakan teknologi ... .a. sederhana c. modernb. kuno d. Super
4. Pembuatan minyak goreng dari kelapa sawit menggunakan teknologi..........
a. Sederhana c. Kunob. Modern d. Super
5. Pembuatan tape dari ubi kayu menggunakan teknologi ...........a. Sederhana c. Kunob. Modern d. Super
6. tebu dapat diolah menjadi .........a. Garam c. Gulab. Tepung d. Gandum
7. Petani zaman sekarang membajak sawah menggunakan..............a. Bajak yang ditarik kerbau / sapi c. Cangkulb. Sabit d. traktor
8. Manfaat menggunakan teknologi modern adalah ..........a. Hasilnya lebih banyak dan waktunya cepat c. Hasilnya lebih bagusb. Hasilnya lebih sedikit dan waktunya cepat d. Hasilnya lebih
sempurna.
9. Ibu pada gambar disamping membuat batikdenganteknologi produksi........
a. Modern c. Sederhanab. Canggih d. Kuno
10. Perhatikan urutan membuat batu bata berikut ini!1. Menyiapkan tanah liat.2. Batu bata cetakan yang sudah kering dikumpulkan.3. Tanah liat digiling menjadi adonan.4. Adonan dicetak satu per satu.5. Batu bata disusun dalam tungku lalu dibakar.Urutan membuat batu bata yang benar adalah ... .
a. 1, 2, 3, 4, 5 c. 1, 3, 4, 2, 5b. 1, 4, 2, 3, 5 d. 1, 2, 4, 3, 5
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI !1. B 6. C2. B 7. D3. C 8. A4. B 9. C5. A 10. C
HASIL PRODUKSI KERIPIK SINGKONG DENGAN MENGGUNAKANTEKNOLOGI MODERN
HASIL PRODUKSI KERIPIK SINGKONG DENGAN MENGGUNAKANTEKNOLOGI SEDERHANA
Alat yang digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini untukmemproduksi beras
Lesung
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Siklus II
Sekolah : SD Inpres Limbung
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit.
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan Kabupaten/ Kota
dan Propinsi.
Kompetensi Dasar : 2.3. Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya.
I. INDIKATOR
Membandingkan jenis – jenis teknologi komunikasi yang
digunakanmasyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini.
Menunjukkan cara – cara penggunaan alat teknologi komunikasi padamasa
lalu dan masa kini.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi siswa dapat Membandingkan jenis – jenis teknologi
komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan
masa kini dengan tepat.
Melalui diskusi siswa dapat Menunjukkan cara – cara penggunaan alat
teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini.
III. MATERI AJAR.
Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi.
IV.METODE PEMBELAJARAN.
Demonstrasi.
Tanya jawab.
Diskusi Two Stay – Two Stray.
V. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN.
a. Pra Kegiatan (± 10menit)
Salam
Doa
Presensi
Pengkondisian kelas.
b. Kegiatan Awal.( ± 5 menit)
1. Apersepsi.
Jika kalian sedang kangen dengan seseorang yang jauh maka kalian
mengirimkan apa pada mereka ?
2. Menginformasikan tujuan pembelajaran.
c. Kegiatan Inti (± 55 menit)
1. Eksplorasi
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang contoh kegiatan
komunikasi.
Guru menunjukkan salah satu alat komunikasi ( Hand phone dan telepon
rumah )
Beberapa siswa maju untuk mempraktekkan cara menggunakan HP dan
Telephon.
Siswa memperhatikan gambar beberapa alat komunikasi masa lalu dan
masa kini yang ditempelkan guru di depan kelas.
Guru mempresentasikan tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pembelajaran kooperatif teknik Two stay – Two Stray ( Dua
tinggal – dua tamu )
2. Elaborasi
Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok,yang terdiri dari 4
orang.
Masing – masing kelompok diberi Lembar kerja ( LKS )
Secara kelompok siswa mendiskusikan tentang jenis teknologi komuniksi
yang digunakan masyarakat pada masa lalu dan masa kini serta cara
penggunaannya.
Guru membimbing diskusi.
Setelah diskusi kelompok selesai,dua orang dari masing – masing
kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing – masing bertamu
ke kelompok lain.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja
dan informasi mereka kepada kelompok tamu.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
Kelompok mencocokkan dan membahas hasil – hasil kerja mereka.
3. Konfirmasi
Siswa dan guru membahas hasil kerja kelompok
Siswa menjawab Quis yang diberikan oleh guru secara
kelompok.Kelompok Yang mendapat skor termendapatkan penghargaan.
d. Kegiatan akhir(± 20 menit)
Siswa mengerjakan evaluasi.
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal – hal yangkurang
dimengerti.
e. Simpulan.
VI.MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media
Alat komunikasi (Hand phone dan telepon rumah)
Gambar alat komunikasi masa lalu dan masa kini.
LKS ( Lembar kerja siswa)
Sumber Belajar.
Ilmu Pengetahuan sosial untuk SD / MI Kelas IV .Tanthaya Hisnu
P.Winardi.
Silabus KTSP
VII. EVALUASI
1. Prosedur Tes
a. Tes awal : ada ( apersepsi )
b. Tes proses : Ada ( diskusi )
c. Tes Akhir : Ada ( Evaluasi )
2. Jenis Tes
a. Tes Lisan
b. Unjuk kerja
c. Tertulis
3. Bentuk Tes
a. Tertulis
b. Pilihan Ganda
4. Alat tes : soal
5. Pedoman Penilaian
Skor = x 100 (skor mulai 0 - 100)
Keterangan :
B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar
N = Banyaknya butir soal
Limbung, 2 April 2017
Guru Kelas IV Mahasiswa
JUNAID, S.Pd. INDAR ALAMNip. Nim.
Mengetahui,
Kepala Sekolah
ST. MUSTAINAH, S.Pd.Nip.
Lampiran 6
LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )
Petunjuk
a. Tulislah terlebih dahulu nama anggota kelompokmu pada sudut kanan
atas.
b. Diskusikanlah alat – alat komunikasi yang digunakan masyarakat pada
nasa lalu dan masa kini.
c. Tuliskan alat – alat komunikasi yang digunakan masyarakat pada nasa lalu
dan masa kini beserta cara penggunaanya pada tabel dibawah ini
NOAlat
KomunikasiMasa Lalu
CaraPenggunaan
NOAlat
KomunikasiMasa Kini
CaraPenggunaan
Lampiran 7
Nama :.................................................Nomor:.................................................
SOAL EVALUASIPetunjuk Umum
Tulislah terlebih dahulu nama dan nomor absenmu pada sudut kanan atas ! Bacalah soal – soal dengan teliti ! Kerjakan dahulu soal – soal yang kamu anggap paling mudah ! Teliti sekali lagi pekerjaanmu sebelum kamu serahkan kepada Bapak /
IbuGuru !
Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d sebagaijawaban yang benar !
1. Salah satu contoh media cetak adalah ....
a. internet c. radio
b. koran d. Televisi
2. Yang termasuk media elektronik adalah........
c. Televisi c. Koran
d. Majalah d. Brosur
3. Berikut ini merupakan alat komunikasi masa lalu adalah.........
a. Telepon Selular (HP) c. SMS
b. Telegram d. Kentongan
4. Mengirim surat dengan perangko dapat menggunakan jasa ….
a. Pos Indonesia c. Telkom
b. Pos dan Giro d. Dinas Perhubungan
5. Orang yang diutus raja untuk menyampaikan pesan khusu dan rahasia
kekerajaan lain adalah ... .
a. pak pos c. kusir
b. kurir d. pramugari
6. Telepon sebagai alat komunikasi ditemukan oleh ….
a. Marconi c. John Logie Baird
b. Alexander Graham Bell d. Samuel Morse
7. Di bawah ini stasiun TV yang dikelola oleh pemerintah ialah ….
a. TVRI c. Metro TV
b. TPI d. RCTI
8. Dibawah ini yang termasuk alat komunikasi masa kini adalah……..
a. Kentongan c. Kurir
b. Telik sandi d. Internet
9. Cara menggunakan kentongan adalah.............
a. Dipukul c. Dipencet
b. Diputer d. Diangkat
10. Cara menggunakan telepon rumah adalah ...........
a. Diangkat gagangnya kemudian di tekan tombolnya.
6 Siswa yang mampumemahami pembelajarandengan baik dan benar 4 4 6 3 4,25 14,16
7 Siswa yang melakukanaktifitas
negatif pada saatpembelajaran
(main-main, ribut, keluarmasuk kelas,menganggu, dan lain-lain)
9 6 6 2 5,75 19,16
Lampiran : 10
Format Observasi Aktivitas Siklus I
Siswa Aktvitas siswa dalam proses belajar mengajar
No 1 2 3 4a 4b 5 6 7a 7b 7c
1 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
2 √ √ ˗ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
3 √ √ ˗ ˗ ˗ √ √ √ √ ˗
4 √ √ ˗ ˗ ˗ √ ˗ ˗ ˗ ˗
5 √ √ ˗ ˗ √ √ √ ˗ ˗
6 √ √ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗˗
7 √ √ ˗ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
8 ˗ ˗ ˗ ˗ ˗ ˗ √ √ √ √
9 ˗ ˗ √ ˗ √ ˗ √ √ ˗ √
10 √ √ ˗ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
11 ˗ ˗ √ √ √ ˗ √ √ ˗ ˗
12 √ √ ˗ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗
13 √ √ √ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗
14 √ √ √ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
15 ˗ ˗ √ ˗ √ ˗ √ √ √ ˗
16 √ √ ˗ ˗ ˗ √ ˗ ˗ ˗ ˗
17 √ √ ˗ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
18 ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗ √ ˗ ˗
19 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
20 ˗ ˗ √ ˗ ˗ ˗ ˗ ˗ √ ˗
21 √ ˗ ˗ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
22 √ ˗ ˗ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
23 ˗ ˗ √ ˗ ˗ ˗ √ ˗˗ ˗ ˗
24 √ ˗ √ ˗ ˗ √ ˗ √ ˗ √
25 ˗ ˗ √ √ √ ˗ √ √ ˗ √
Jumlah 17 14 12 5 10 17 18 8 4 4
Ket :1. Menyimak pengarahan guru2. Kerjasama di kelompoknya3. Memberikan tanggapan4. a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengajukan pertanyaan yang relevan5. Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat6. Membaca dan mencatat materi7. Perilaku yang tidak relevan dalam kegiatan belajar mengajar
a. Membacakan hal – hal yang tidak berhubungan dengan materib. Keluar masuk kelasc. Bermain- main
Lampiran : 11
Format Hasil Observasi Siklus IINo Aspek yang diamati Pertemuan Ke- Rata-
7. Siswa yang melakukanaktifitasnegatif pada saatpembelajaran(main-main, ribut,sering keluar masukkelas, menganggu, danlain-lain)
8 4 4 2 4,5 15,00
Lampiran : 12Format Observasi Aktivitas Siklus II
Siswa Aktvitas siswa dalam proses belajar mengajar
No 1 2 3 4a 4b 5 6 7a 7b 7c
1 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
2 √ √ √ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗
3 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
4 √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗
5 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗
6 √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗˗
7 √ √ √ ˗ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗
8 √ ˗ ˗ √ √ ˗ √ ˗ ˗ ˗
9 √ √ √ √ √ ˗ √ ˗ ˗ ˗
10 √ √ ˗ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗
11 ˗ ˗ √ √ √ ˗ √ ˗ ˗ ˗
12 √ √ ˗ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗
13 √ √ √ ˗ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗
14 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
15 √ ˗ √ √ √ ˗ √ ˗ ˗ ˗
16 √ √ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗
17 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
18 √ ˗ √ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗ ˗
19 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
20 ˗ ˗ √ √ ˗ √ √ √ √ √
21 √ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
22 √ √ ˗ √ √ √ √ √ ˗ ˗
23 √ √ √ √ √ ˗ √ ˗ ˗ ˗
24 √ ˗ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗ ˗
25 ˗ √ √ √ √ √ √ ˗ ˗ ˗
Jumlah 22 19 20 20 23 18 19 2 1 1
Ket :1. Menyimak pengarahan guru2. Kerjasama di kelompoknya3. Memberikan tanggapan4. a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengajukan pertanyaan yang relevan5. Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat6. Membaca dan mencatat materi7. Perilaku yang tidak relevan dalam kegiatan belajar mengajar
a. Membacakan hal – hal yang tidak berhubungan dengan materib. Keluar masuk kelasc. Bermain- main
Lampiran : 13
Daftar Hadir Siswa
Nama Sekolah : SD. Negeri Limbung Puteri Kec. Bajeng Kab. Gowa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Tahun pelajaran : 2012/2013
Kelas/Semester : V/ II (Genap)
No Nama Siwa L/P Siklus I Siklus II Ket
I II III IV I II III IV
1 Reski Puteri Karim P √ √ √ √ √ √ √ √
2 Muh. Ramadha Akbar L √ - √ √ √ √ √ √ Alpa
3 Yusril Nur fadilah P √ √ √ √ √ √ - √ Sakit
4 Muh. Farhan L √ √ √ √ √ √ √ √
5 Ahmad Izzul Haq P √ √ √ √ - √ √ √ Alpa
6 Sri Hadira Rahayu L √ √ √ √ √ √ √ √
7 Syahrir P √ √ √ √ √ √ √ √
8 Sri Dewi P √ √ √ √ √ √ √ √
9 Muh. Alfian Al Jufri L √ √ √ √ √ - √ √ Izin
10 Muh. Yusran L √ - - √ √ √ √ √ Sakit
11 Mahdiya Rosanna Baruna P √ √ √ √ √ √ √ √
12 Nuuran Afila Nursyam P √ √ √ √ √ √ √ √
13 Jabal Nur L √ √ √ √ √ √ √ √
14 Al. Nurcandra Alim L - √ √ √ - √ √ √ Alpa
15 Al. Fajriani HS L √ √ √ √ √ √ √ √
16 Muh. Hisbul Zainul MTQ L √ √ √ √ √ √ √ √
17 Afiat Rahmat Akbar P √ √ √ √ √ √ √ √
18 Ammar Qurrata Ayyun P - √ √ √ √ √ √ √ Izin
19 St. Fakhira P √ √ √ √ √ √ √ √
20 Nurul Mujahidah P √ √ √ √ √ √ √ √
21 Muh. Syihab AL Hafiz L √ √ √ √ √ √ √ √
22 Muh. Ridha Izzul Haq P √ √ √ √ √ - √ √ Alpa
23 Wafika Lutfianti P √ √ √ √ √ √ √ √
24 Nuraini Maharani L √ √ √ √ √ √ √ √
25 Roihan Al Fadil L √ √ √ √ √ √ √ √
26 Nur Annisa L √ √ √ √ √ √ √ √
27 Muh. Akbar Ramadhan L √ √ √ √ √ √ √ √
28 Fajrianti L √ √ √ √ √ √ √ √
29 Roshika Amalia Puteri L √ √ √ √ √ √ √ √
30 Kumar Syihab P √ √ √ √ √ √ √ √
Lampiran : 14
Ketuntasan Tes Akhir Siklus I Dan Tes Akhir Siklus II
No NamaSiklus
ISiklus
IIPerubahan Keterangan
1 Reski Puteri Karim 51 64 13 Meningkat
2 Muh. Ramadhan Akbar 65 64 10 Meningkat
3 Yusril Nur fadilah 51 63 12 Meningkat
4 Muh. Farhan 54 68 14 Meningkat
5 Ahmad Izzul Haq 60 75 13 Meningkat
6 Sri Hadira Rahayu 63 70 7 Meningkat
7 Syahrir 51 79 22 Meningkat
8 Sri Dewi 54 77 11 Meningkat
9 Muh. Alfian Aljufri 60 76 17 Meningkat
10 Muh. Yusran 64 84 20 Meningkat
11 Mahdiyah Rosanna Baruna 70 81 23 Meningkat
12 Nuuran Afila Nursyan 64 79 22 Meningkat
13 Jabal Nur 60 80 20 Meningkat
14 Al. Nurcandra Alim 61 85 24 Meningkat
15 Al. Fajriani HS 62 80 18 Meningkat
16 Muh. Hisbul Zainul MTQ 62 66 4 Meningkat
17 Afiat Rahma Akbar 65 84 29 Meningkat
18 Ammar Qurrata Ayyun 56 84 28 Meningkat
19 St. Fakhirah 59 86 25 Meningkat
20 Nurul Mujahidah 61 82 21 Meningkat
21 Muh. Syihab Al Hafis 63 99 36 Meningkat
22 Muh. Ridha Izzul Haq 69 80 22 Meningkat
23 Wafika Lutfianti 64 85 19 Meningkat
24 Nuraini Maharani 65 89 33 meningkat
25 Roihan Alfadil 69 85 25 Meningkat
26 Nur Annisa 68 90 22 Meningkat
27 Muh. Akbar Ramadhan 70 92 27 Meningkat
28 Fajrianti 72 98 29 Meningkat
29 Roshika Amaliah Puteri 85 98 18 Meningkat
30 Kumar Syihab 77 92 15 Meningkat
RIWAYAT HIDUP
INDAR ALAM, lahir di sebuah kampung
kecil, Bontobila 10 Oktober 1992. Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa. Anak bungsu dari tiga bersaudara
buah kasih pasangan Suryadarma dan St.Hajnah.
S.Pdi. Penulis mulai mengenyam pendidikan di SD
Inpres Bontobila tahun 1998 dan tamat pada tahun
2003, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SLTP.Negeri 1
Bajeng dan tamat pada tahun 2006, dan pada tahun yang sama pula, penulis
melanjutkan pendidikan ke MAM Limbung dan tamat pada tahun 2009. Dan
pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan yaitu di Universitas
Muhammadiyah Makassar dan diterima pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan S.I Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) kemudian