Page 1
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KONSEP
PROTISTA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK
PAIR AND SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS X MIPA SMA
NEGERI 2 SOPPENG
SKRIPSI
Diajukan untuk Meraih gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
SULFA DWIYANA
105441110016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
Page 6
iv
MOTTO
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"
(Q.S. AL- Insyirah:6)
Memulai dengan penuh keyakinan, menjalankan dengan penuh keikhlasan
menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan
(Sulfa Dwiyana)
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'd :11)
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya
(QS. An-Najm : 39)
Page 7
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
"Kupersembahkan sebuah karya sederhana ini kepada
Ayahanda dan Ibunda tercinta, Adik dan kakakku yang selalu
berdoa untuk kebahagiaan, kesuksesan, dan keselamatan
untukku. Serta keluargaku terima kasih atas semua dukungan
baik materiil maupun moril, saudara- saudara saya Biologi C
16 dan sahabat Corita atas doanya, canda tawa kalian semua
yang selalu menghiasi hari-hari saya dalam menyelesaikan
skripsi ini."
Page 8
vi
ABSTRAK
Sulfa Dwiyana. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) Berbantuan LKS Word Square pada
Materi Protista Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Soppeng. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan Pembimbing II
Rahmatia Thahir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar biologi
pada materi protista melalui model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
Berbantuan LKS Word squarepada siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Soppeng.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau
PTK, yang terdiri dari empat komponen dalam setiap siklusnya yaitu perencanaan
(Planning), tindakan (Action), pengamatan (Observasi),dan refleksi (Refleck)
dilakukan untuk mengetahui apakah dengan penerapan Model Pembelajaran Think
Pair and Share (TPS) Berbantuan LKS Word Square pada Materi Protista Kelas
X MIPA SMA Negeri 2 Soppeng dapat mengalami peningkatan. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng yang
berjumlah 30 orang.
Teknik pengumpulan datanya, penulis menggunakan tes pada setiap
siklus.Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif dan
kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS) Berbantuan
LKS Word Square dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIPA SMA
Negeri 2 Soppeng, hal ini ditunjukkan dengan skor rata- rata hasil belajar biologi
yang mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 55,55 sedangkan pada sklus II
nilai rata- rata yang diperoleh meningkat menjadi 81,73
Kata kunci: hasil belajar, Think Pair and Share (TPS), LKSWord Square
Page 9
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas petunjuk
dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
Berbantuan LKS Word square pada Materi Protista Kelas X MIPA SMA Negeri 2
Soppeng" ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini tidak luput dari
hambatan dan rintangan, namun berkat kerja keras penulis, adanya bimbingan,
bantuan dari berbagai pihak serta petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT, maka
hambatan dan rintangan tersebut dapat di lalui dan pada akhirnya penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan.
Selama proses penulisan skripsi, penulis mengalami beberapa hambatan
maupun kesulitan yang terkadang membuat penulis berada di titik terlemah.
Namun adanya doa, restu, dan dorongan dari orang tua yang tak pernah putus
menjadikan penulis bersemangat untuk melanjutkan penulisan skripsi ini. Untuk
itu, dengan segala bakti penulis memberikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada mereka, Ayahanda
Husaini dan Ibunda Sukmawati, serta saudara- saudaraku Sulfian Wanandi S.Pd,
Subastian, dan Syahratul Aryanda yang senantiasa mensupport dan mendoakan
penulis pada tahap penyelesaian studi ini. Selanjutnya dengan segala kerendahan
hati penulis ucapkan terima kasih kepada: Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse. M.Ag., Dekan Fakultas Keguruan dan
Page 10
viii
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Erwin Akib,
S.Pd.,M.Pd.,Ph.D., Ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si., selaku ketua Program Studi
Pendidikan Biologi sekaligus sebagai pembimbing I dan Ibu Rahmatia Thahir
S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tempat,
tenaga dan pikiran dalam memberikan arahan, petunjuk dan koreksi kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Bapak Mustaqim Muhallim,
S.Ag., selaku Penasehat Akademik. Kepala sekolah, guru, dan staf SMA Negeri 2
Soppeng yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian
serta para dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
penulis. Atas segala dukungan dan bantuan serta kerjasamanya selama ini, serta
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu membuat selama pelaksanaan proses skripsi ini.
Akhir kata, terima kasih atas penghargaan yang tak terhingga penulis
peruntukkan kepada seluruh keluarga yang penuh kasih sayang memberikan
perhatian kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi pada jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Semoga budi dan bantuan tulus yang telah
disumbangkan menjadi amal jariah dan mendapat imbalan yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Aamiin
Makassar, December 2020
Sulfa Dwiyana
Page 11
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iii
SURAT PENYATAAN ........................................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Masalah Penelitian ........................................................................................... 5
1. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5
2. Alternatif Pemecahan Masalah ................................................................... 5
3. Rumusan masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ............................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...................................................................................................... 7
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) ............. 7
2. Media LKS (Lembar Kerja Siswa) Word square ...................................... 19
3. Hasil belajar .............................................................................................. 21
4. Materi ajar ................................................................................................ 31
5. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 38
Page 12
x
B. Kerangka Pikir ................................................................................................ 39
C. Hipotesis .......................................................................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 42
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ......................................................................... 43
C. Faktor yang diselidiki ...................................................................................... 43
D. Prosedur Penelitian.......................................................................................... 43
E. Instrumen Penelitian........................................................................................ 47
F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 48
G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 49
H. Indikator Keberhasilan .................................................................................... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 52
B. Pembahasan ..................................................................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 72
B. Saran ............................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 74
LAMPIRAN ......................................................................................................... 78
Page 13
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Langkah Pembelajaran TPS ................................................................... 16
3.2 Pengkategorian Hasil Belajar ................................................................. 50
3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa ................................................................... 51
4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I ................................................ 55
4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus II............................................... 61
4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Siswa .......................................................... 63
4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar ..................... 65
4.5 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa ...................................................... 67
Page 14
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Protista ...................................................................................................... 31
2.2 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................. 41
3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 42
4.1 Diagram Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Peserta Didik
Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng .............................................. 63
4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Hasil
Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2
Soppeng .................................................................................................... 65
4.3 Diagram Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik ............... 67
Page 15
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
A. Lampiran Persuratan
Surat pengantar penelitian dari Dekan...................................................... 79
Surat pengantar penelitian LP3M ............................................................. 80
Surat izin penelitian dari Dinas Penanaman Modal.................................. 81
Surat telah melakukan penelitian dari SMAN 2 Soppeng ........................ 82
Surat validasi instrument .......................................................................... 83
B. Lampiran Validasi Instrumen
Lembar validasi instrumen validator I ...................................................... 85
Lembar validasi instrument validator II ................................................... 98
C. Lampiran Instrumen Penelitian
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) .............................................. 112
Soal tes siklus I dan II............................................................................... 163
LKS Word square ..................................................................................... 179
Lembar observasi aktivitas siswa ............................................................. 189
Rubrik penilaian siklus I dan II ................................................................ 194
D. Lampiran Hasil Belajar
Hasil belajar siklus I dan II ....................................................................... 200
E. Lampiran Analisis Data
Analisis data siklus I dan II ...................................................................... 218
F. Lampiran Kartu Kontrol Penelitian
G. dokumentasi
Page 16
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan tonggak kehidupan bangsa. Suatu bangsa akan
mengalami kemajuan yang pesat apabila didukung dengan sumber daya
manusia yang tinggi dan berkualitas. Dalam upaya meningkatkan sumber daya
manusia tersebut, dapat diwujudkan melalui pendidikan. Oleh karena itu,
persoalan pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka
memajukan kehidupan dari generasi ke generasi selanjutnya, dimana tujuan
pendidikan untuk mengoptimalkan keterampilan manusia sesuai dengan
kemampuannya.
Sebagaimana tertuang dalam Undang- Undang Dasar 1945 disebutkan
bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta mengamanatkan kepada pemerintah agar mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional. Lebih lanjut, dalam UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 3
menyebutkan sebagai berikut:
"pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Page 17
2
Mutu pendidikan dapat terwujud apabila proses pembelajaran
diselenggarakan secara efektif, artinya proses belajar dan mengajar dapat
berjalan dengan lancar, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Hanafy (2014:67) menyatakan bahwa belajar dan pembelajaran merupakan
aktivitas yang terencana untuk mencapai tujuan tertentu yang dicirikan dengan
keterlibatan sejumlah komponen yang saling terkait satu sama lain.
Komponen- komponen dalam belajar dan pembelajaran yang dimaksud
disebut perangkat pembelajaran yang terdiri atas rencana pelaksanaan
pembelajaran, alat pembelajaran yang mencakup model, media, dan sumber
belajar serta alat evaluasi baik berupa tes maupun non tes.
Biologi merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) yang sangat penting kedudukannya baik di sekolah maupun masyarakat
karena biologi selalu berada disekitar kita dalam kehidupan sehari- hari.
Pembelajaran biologi selama ini masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran biologi tersebut
dikarenakan siswa beranggapan biologi sukar dipahami dan membosankan.
Oleh karena itu guru mengusahakan agar pembelajaran lebih menarik, dengan
cara mengkombinasikan model mengajar yang tepat untuk menyampaikan
satu pokok bahasan, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil
belajar siswa dapat meningkat.
SMA Negeri 2 Soppeng merupakan salah satu sekolah negeri yang
mempunyai siswa dengan kemampuan belajar yang bervariasi sehingga
kemampuan yang dimiliki siswa dalam menyikapi kegiatan pembelajaran
Page 18
3
beranekaragam. Hasil observasi kegiatan pembelajaran di kelas X MIPA SMA
Negeri 2 Soppeng menunjukkan bahwa dari standar KKM 75 masih ada
sekitar 70 % peserta didik yang memperoleh nilai hasil belajar yang rendah.
Hal ini diakibatkan karena kurang perhatiannya siswa dalam mengikuti
pembelajaran dimana siswa banyak menghafal konsep-konsep yang disajikan
sehingga siswa merasa bosan, mudah melupakan materi yang telah diajarkan,
kemampuan siswa kurang dimanfaatkan terbiasa menjadi pasif dan
berkemampuan rendah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran biologi bahwa
model pembelajaran yang diterapkan adalah ceramah disertai tanya jawab.
Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang telah
teridentifikasi di kelas X MIPA SMA Negeri 2 Soppeng adalah menggunakan
model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam
proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan
guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran
kooperatif tipe think pair and share (TPS) pada materi Protista. Selain
pemilihan model pembelajaran yang tepat bagi siswa juga dibutuhkan suatu
media atau alat evaluasi bagi siswa. Media yang digunakan adalah LKS Word
square yang dapat membuat siswa tertarik dan lebih aktif.
Media Word square disini berupa LKS. Media Word square berisi
sejumlah kata beserta kata pengecoh yang disusun dari kiri kekanan dan
sebaliknya, dari atas kebawah atau sebaliknya serta secara diagonal. LKS
Word square dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
Page 19
4
membuat materi pelajaran akan lebih mudah di pahami dan diingat oleh siswa
yang memberi pengaruh pada hasil belajar. Penggunaan model pembelajaran
think pair and share (TPS) yang dipadu dengan media Word square
diperkirakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu pemilihan
media Word square dapat menunjukkan keunikan dari model pembelajaran
think pair and share (TPS), sehingga media Word square dan model
pembelajaran think pair and share (TPS) efektif jika digunakan secara
bersamaan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yendri Anita
(2012) bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and
share (TPS) disertai dengan alat bantu/ media pembelajaran seperti LKS Word
square dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil persentase pada siklus I
59,09% sedangkan pada siklus II 86,36% mengalami suatu peningkatan
sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu diadakan nya penelitian dengan
judul “Peningkatan Hasil Belajar Biologi Konsep Protista Melalui Model
Think Pair and Share (TPS) pada Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 2
Soppeng"
Page 20
5
B. Masalah Penelitian
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat didefinisikan masalah sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa dari standar KKM 75 masih ada sekitar 70 % siswa
masih tergolong rendah
b. Model dan media pembelajaran yang diterapkan belum bervariasi
c. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas
2. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, yang dapat dijadikan sebagai
alternatif pemecahan masalah yaitu Peningkatan Hasil Belajar Biologi
Konsep Protista Melalui Model Think Pair and Share (TPS) pada Kelas X
MIPA SMA Negeri 2 Soppeng.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah hasil belajar biologi
konsep protista dapat ditingkatkan melalui model Think Pair and Share
(TPS) pada siswa kelas X MIPA SMA Negeri 2 Soppeng ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui terdapat peningkatan hasil belajar biologi konsep protista
dapat ditingkatkan melalui model Think Pair and Share (TPS) pada siswa
kelas X MIPA SMA Negeri 2 Soppeng.
Page 21
6
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan mengembangkan wawasan ilmu peneliti sendiri
dan untuk mengetahui tentang teori pembelajaran kooperatif khususnya
model pembelajaran tipe think pair and share (TPS) yang dibantu media
pembelajaran LKS Word square.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru, sebagai bahan informasi bagi guru bahwa model
pembelajaran think pair and share (TPS) berbantuan media LKS Word
square dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi
protista
b. Bagi siswa, sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa
dan memberikan pengalaman untuk mempelajari dan memahami
biologi.
c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan hasil
belajar biologi di sekolah. Sebagai bahan rujukan untuk
mengembangkan ilmu dan teori- teori pembelajaran serta bahan
informasi bagi pengembangan peneliti selanjutnya.
d. Bagi peneliti, sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
sekaligus dapat menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan
proses pembinaan diri sebagai calon pendidik.
Page 22
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Model Pembelajaran kooperatif tipe Think pair and share (TPS)
a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan suatu
pembelajaran di kelas. Model pembelajaran ini mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya
tujuan- tujuan pengajaran, tahap- tahap dalam kegiatan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual yang melukiskan suatu prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai
pedoman bagi para perancang aktivitas dalam proses belajar mengajar.
Maka dapat disimpulkan model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan
proses belajar mengajar (Darmadi,2017:42).
Menurut Suyatno (2013:154), Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk merancang tatap muka
Page 23
8
di kelas atau pembelajaran tambahan di luar kelas dan untuk menyusun
materi pembelajaran, sedangkan metode pembelajaran merupakan cara
mengajar atau menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang
sedang belajar. Model pembelajaran dirancang untuk tujuan tertentu,
pengajaran konsep informasi, cara berpikir, studi dan nilai- nilai sosial.
Menurut Sundari (2015:109) bahwa Model pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai gambaran keseluruhan pembelajaran yang
kompleks dengan berbagai teknik dan prosedur yang menjadi bagian
pentingnya. Model pembelajaran merupakan strategi yang berdasar
pada teori- teori dan penelitian yang terdiri dari rasional, seperangkat
langkah- langkah dan tindakan yang dilakukan guru dan siswa, sistem
pendukung pembelajaran dan metode evaluasi atau sistem penilaian
perkembangan belajar siswa. Model pembelajaran pada hakikatnya
menggambarkan keseluruhan yang terjadi di dalam pembelajaran yang
dimulai dari awal, pada saat, maupun akhir pembelajaran tidak hanya
guru namun juga pada siswa.
Menurut Huda (2019:72), Model pembelajaran dirancang dengan
tujuan tertentu, sebagai model berpusat pada penyampaian guru,
sementara sebagian yang lain berusaha fokus pada respon siswa
sebagai partner dalam proses pembelajaran. Akan tetapi semua model
tersebut menekankan bagaimana membantu siswa belajar
mengkonstruksi pengetahuan belajar, yang mencakup belajar dari
Page 24
9
sumber- sumber yang sering kali dianggap pasif, seperti belajar dari
ceramah, film, tugas membaca dan sebagainya.
Menurut Wijanarko (2017:53), bahwa Model pembelajaran
memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli
tertentu,
2) Mempunyai sisi atau tujuan pendidikan tertentu,
3) Dapat dijelaskan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar dikelas,
4) Memiliki bagian- bagian model yang dinamakan :
a) Urutan langkah- langkah pembelajaran (sintax);
b) Adanya prinsip- prinsip reaksi;
c) Sistem sosial; dan
d) Pendukung
Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru
akan melaksanakan suatu model pembelajaran.
5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran yang
meliputi:
a) Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur;
b) Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
Page 25
10
b. Pengertian Model Pembelajaran kooperatif
Istilah pembelajaran kooperatif dalam Pengertian bahasa asing
adalah Cooperative learning. Pada hakekatnya, metode pembelajaran
kooperatif adalah metode atau strategi pembelajaran gotong royong
yang konsepnya hampir tidak jauh berbeda dengan metode
pembelajaran kelompok. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan
metode pembelajaran kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran
kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang
dilakukan asal- asalan. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem
pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru
dalam mengelolah kelas dengan lebih efektif. Pembelajaran kooperatif
proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa
dapat saling membelajarkan sesama siswa lainya (Saputra, 2010:49).
Menurut Sunamo (2015:153) Pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan pada
paham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif lebih merupakan
upaya pemberdayaan teman sejawat, meningkatkan interaksi antar
siswa, serta hubungan yang saling menguntungkan antar mereka.
Siswa dalam suatu kelompok akan belajar mendengar ide atau gagasan
orang lain, berdasarkan setuju atau tidak setuju, menawarkan atau
menerima kritikan yang membangun dan siswa merasa tidak terbebani
ketika pekerjaannya salah. Adapun unsur- unsur dasar dalam
pembelajaran kooperatif yaitu sebagai berikut :
Page 26
11
1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam atau
berenang bersama,
2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau
peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi,
3) Para siswa harus beranggapan bahwa mereka memiliki tujuan yang
sama.
Menurut Suprayitno (2018:2203), bahwa model pembelajaran
kooperatif merupakan model dengan cara belajar secara berkelompok
dan bersama- sama, dengan saling bertukar pikiran dan membantu satu
sama lain. Tujuan belajarnya dapat berhasil tergantung pada
kemampuan anggota yang ada di kelompok tersebut. Model
pembelajaran kooperatif memberi kebebasan terhadap siswa untuk
saling berdiskusi, saling tukar pikiran dengan berkomunikasi dengan
baik guna mencapai tujuan belajar tersebut. Sementara itu guru
berperan sebagai pembimbing atau fasilitator siswa. Dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan jenis
belajar yang dilakukan secara bentuk kelompok kecil dalam
pembelajaran dengan tujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan
anggota kelompok lainnya.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
dalam sebuah kelompok yang terdiri dari tiga atau lebih anggota pada
hakikatnya dapat memberikan daya dan manfaat tersendiri. Salah satu
Page 27
12
asumsi yang mendasari pengembangan pembelajaran kooperatif adalah
bahwa sinergi yang muncul melalui kerja sama akan meningkatkan
motivasi yang jauh lebih besar daripada melalui lingkungan kompetitif
individual. Kelompok-kelompok sosial interaktif memiliki pengaruh
yang lebih besar dari pada kelompok yang dibentuk secara
berpasangan (Huda 2019:111).
Menurut Sholihatin (2010:4), pada dasarnya Cooperative
learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku
bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
keberhasilan kerja sama sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari
setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat
diartikan sebagai struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan
di antara sesama anggota kelompok
Cooperative learning merupakan model pembelajaran yang telah
dikenal sejak lama, pada saat guru mendorong para siswa untuk
melakukan kerjasama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi
atau pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching). Dalam melakukan
proses belajar-mengajar guru tidak lagi mendominasi, siswa dituntut
untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar
mengajar sesama mereka (Isjoni, 2010: 17).
Menurut Sutirman (2013:29) bahwa model pembelajaran
kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
Page 28
13
peserta didik dalam kelompok- kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Dalam model pembelajaran kooperatif,
peserta didik yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab
terhadap teman satu timnya dapat membuat diri mereka belajar dengan
lebih baik.
Menurut Suprayitno (2018:2203), bahwa Ciri- ciri pembelajaran
kooperatif yaitu :
1) Peserta didik didalam kelompok bekerja guna menyelesaikan tugas
yang diberikan,
2) Peserta didik dalam berkelompok harus memiliki kemampuan yang
berbeda.
3) Dalam anggota kelompok, jika memungkinkan dibagi berdasar
pada ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda.
4) Penghargaan secara kelompok lebih diutamakan daripada individu.
c. Pengertian Model kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS)
Pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)
merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa diberi kesempatan
untuk berpikir mandiri dan saling membantu dengan teman yang lain.
Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS) merupakan model
pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini
memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa (Suyatno,2010:10).
Page 29
14
Tipe Think Pair and Share (TPS) merupakan suatu cara yang
efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
Pembelajaran Tipe Think Pair and Share (TPS) membimbing siswa
untuk memiliki tanggung jawab individu dan tanggung jawab dalam
kelompok atau pasangannya. Prosedur tersebut telah disusun dan
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memberikan waktu yang
lebih banyak kepada siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang
nantinya akan membangkitkan partisipasi siswa. Pelaksanaan Tipe
Think Pair and Share (TPS) meliputi tiga tahap yaitu Think (berpikir),
Pairing (berpasangan), dan Sharing (berbagi). Tipe Think Pair and
Share (TPS) memiliki keistimewaan, yaitu siswa selain bisa
mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa
mengembangkan kemampuan berkelompoknya serta keterampilan atau
kecakapan sosial (Suyatno, 2010:187)
Menurut Kusumawati & Maruti (2019: 92-93) menyatakan
bahwa strategi Think Pair and Share (TPS) atau Berpikir-
Berpasangan – Berbagi adalah jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and
Share (TPS) adalah sebagai berikut:
Page 30
15
1. Berpikir (Thinking)
Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan
pelajaran dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit
untuk berpikir sendiri.
2. Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan
mendiskusikan apa yang telah mereka pelajari. Interaksi selama
waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban.
3. Berbagi (Sharing)
Guru meminta pasangan- pasangan untuk berbagi dengan
keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan.
Menurut Ibrohim (2018:14) Dalam pembelajaran model ini
menggunakan sintaks, guru akan menyajikan materi secara klasikal,
kemudian memberikan persoalan kepada siswa untuk bekerja
berkelompok dengan cara yaitu berpasangan sebangku (Think Pair),
presentasi kelompok (share), kuis individual, buat nilai perkembangan
tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward. Adapun langkah-
langkah tipe Think Pair and Share (TPS) peneliti rangkum pada tabel
berikut ini:
Page 31
16
Tabel 2.1 langkah pembelajaran TPS
langkah- langkah Kegiatan pembelajaran
Tahap 1
Pendahuluan
Guru menjelaskan aturan main dan batasan
waktu untuk tiap kegiatan, memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah
Guru menjelaskan kompetensi yang harus
dicapai oleh siswa
Tahap 2
Think
Guru menggali pengetahuan awal siswa
melalui kegiatan demonstrasi
Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS)
kepada seluruh siswa
Siswa mengerjakan LKS tersebut secara
individu
Tahap 3
Pair
Siswa dikelompokkan dengan teman
sebangkunya
Siswa mendiskusikan dengan pasangannya
mengenai jawaban tugas yang telah
dikerjakan.
Tahap 4
Share
Satu pasang siswa dipanggil secara acak
untuk berbagi pendapat kepada seluruh
siswa di kelas dengan dipandu oleh guru
Tahap 5
Penghargaan
Siswa dinilai secara individu dan kelompok
Page 32
17
Menurut Rosita (2015: 7-8) adapun kelebihan dan kekurangan
yaitu:
Kelebihan :
1) Memunkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan
pertanyaan- pertanyaan,
2) Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat
dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan
dalam memecahkan masalah,
3) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan
tugasnya dalam kelompok, dimana setiap kelompok hanya terdiri
dari 2 orang,
4) Siswa memperoleh kesepakatan untuk mempresentasikan hasil
diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar,
5) Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam
proses pembelajaran.
Kelemahan :
1) Untuk siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi, mereka
akan terasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki
kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat mengganggu
iklim kerja sama kelompok,
2) Ciri utama pembelajaran kooperatif adalah siswa saling
membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa pertemuan yang efektif,
dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi
Page 33
18
cara belajar yang demikian, apa yang seharusnya dipelajari dan
dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok,
namun guru perlu menyadari bahwa sebenarnya hasil atau prestasi
yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
4) Upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan
periode waktu yang cukup panjang sehingga hal ini tidak dapat
tercapai hanya dengan satu kali atau sekali- kali penerapan strategi
ini,
5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa akan tetapi banyak aktivitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara
individu.
Beberapa alasan mengapa kita perlu menggunakan Tipe Think Pair
and Share (TPS) karena membantu menstrukturkan diskusi (menyusun
diskusi dengan pola tertentu), Tipe Think Pair and Share (TPS)
meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan banyaknya informasi
yang dapat diingat siswa, Tipe Think Pair and Share (TPS) meningkatkan
lamanya “Time On Task” (waktu pengerjaan permasalahan) dalam kelas
dan kualitas kontribusi dalam diskusi kelas, Siswa dapat meningkatkan
kecakapan sosial hidup mereka (Suyatno, 2010: 20).
Page 34
19
2. Media LKS (Lembar Kegiatan Siswa) Word square
Menurut Husairi (2019:95), bahwa Word square terdiri dari 2 kata
word dan square. Word berarti kata sedangkan square adalah lapangan
persegi. Jadi word square adalah lapangan kata. Word square yaitu salah
satu model pembelajaran melalui sebuah permainan "belajar sambil
bermain" yang ditekankan adalah belajarnya. Belajar dan bermain
memiliki persamaan yang sama yaitu terjadi perubahan yang dapat
mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman, sebaliknya keduanya
terdapat perbedaan pada tujuan, kegiatan belajar mempunyai tujuan yang
terletak pada masa depan. Sedangkan kegiatan bermain tujuan kesenangan
dan kepuasannya di waktu kegiatan permainan itu berlangsung.
LKS (Lembar Kegiatan Siswa) Word square merupakan salah satu
media pembelajaran yang di dalamnya terdapat unsur permainan, sehingga
anak tidak merasa bosan dan dapat menarik minat siswa dan menambah
motivasi belajar siswa. Kelebihan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) Word
square cenderung menggali pengetahuan siswa, dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, melatih untuk berdisiplin,
dapat melatih sikap teliti dan kritis, merangsang siswa untuk berpikir
efektif. Melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari
jawaban dalam lembar kerja (Yusuf, 2015:62).
Menurut Kurniasih (2017:48) menjelaskan bahwa Penggunaan
lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu media pengajaran yang
efisien dan menerapkan alat penyajian materi pelajaran agar siswa tidak
Page 35
20
jenuh atau membosankan. Dalam penggunaan lembar aktivitas siswa ini
siswa dituntut keterlibatan aktivitasnya dalam proses belajar mengajar.
Dalam bidang pendidikan, lembar kerja siswa dapat dimanfaatkan sebagai
alat bantu untuk media pengajaran di sekolah. Dengan adanya media
pengajaran Lembar Kerja Siswa (LKS), diharapkan siswa dapat
termotivasi dalam proses belajar sehingga dapat memahami atau
menguasai materi dengan cepat dan mudah. Selain itu dengan adanya
lembar aktivitas siswa dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Menurut Akhyar (2017:27), Lembar Kerja Siswa (LKS) Word
square adalah salah satu alat bantu/ media pembelajaran berupa kotak-
kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut
terkandung konsep- konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai
dengan pertanyaan pada materi yang baru dipelajarinya. LKS (Lembar
Kegiatan Siswa) Word square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa
sehingga sebelumnya siswa harus membaca materi/pokok bahasan yang
akan dipelajari. Dengan demikian siswa akan terlatih untuk memanfaatkan
buku sumber dan terampil belajar mandiri. langkah- langkah pembelajaran
Word square sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai,
b) Guru membagikan lembaran kegiatan,
c) Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai
jawaban,
d) Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
Page 36
21
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Susanto (2013:5) secara sederhana, yang dimaksud
dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan
tujuan belajar.Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
mencapai tujuan- tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu "hasil" dan "belajar". Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan perubahan input secara fungsional.
Dalam siklus input- proses- hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan
input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dengan kegiatan
belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya
dibanding sebelumnya (Purwanto, 2016:44).
Menurut Sinar (2018:20-21) hasil belajar merupakan potensi
yang dicapai setelah siswa menyelesaikan sejumlah pelajaran. Prestasi
pelajaran merupakan hasil belajar yang ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
Page 37
22
siswa. Adapun prestasi merupakan hasil yang diperoleh karena adanya
aktivitas belajar yang telah dilakukan. Dalam proses pembelajaran,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, artinya bahwa
berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak
didik.
Menurut Nasution (2011:34), hasil belajar dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar
dan biasa ditunjukkan dari nilai tes yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada
siswa baik dari segi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang
merupakan hasil dari belajar. Secara sederhana hasil belajar merupakan
kemampuan anak setelah melalui proses pembelajaran. Karena belajar
merupakan proses untuk seseorang yang berusaha memperoleh suatu
perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013:5).
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
mereka menerima pengalaman belajar dalam proses pembelajaran.
Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh seorang
siswa setelah mengikuti kegiatan belajar. Prestasi biasanya dinyatakan
dalam bentuk angka, simbol huruf ataupun kalimat. Adapun hasil
Page 38
23
belajar siswa dapat diartikan sebagai nilai yang diperoleh siswa selama
kegiatan belajar mengajar. Secara umum Pengertian hasil belajar
adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang
dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman dan
bukan hanya salah satu aspek potensi saja. Hasil belajar seseorang
dapat ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku yang ditampilkan
dan dapat diamati antara sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
belajar. Jadi hasil belajar adalah merupakan suatu penilaian hasil- hasil
kegiatan belajar pada diri siswa setelah melakukan proses kegiatan
belajar (Wahyuningsih,2020:65).
Menurut Yudha (2018:1) Hasil belajar merupakan salah satu
diantara tolak ukur yang menjadi acuan dalam memperbaiki kinerja
seseorang. Salah satu alternatif yang sering digunakan oleh guru untuk
mendongkrak hasil belajar siswa yaitu dengan cara memberi waktu
belajar tambahan (bimbel) dengan membahas soal- soal yang kiranya
akan muncul saat ujian maupun ulangan.
b. Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Syaputra (2020:26), Berhasil atau tidaknya seseorang
dalam belajar disebabkan beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam peserta didik yang
belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar peserta
Page 39
24
didik (faktor eksternal). Faktor- faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu:
1. Faktor internal terdiri dari:
- Faktor jasmaniah
- Faktor psikologis
2. Faktor eksternal terdiri dari:
- Faktor keluarga
- Faktor sekolah
- Faktor masyarakat
Menurut Slameto (2013:54), berhasil atau tidaknya seseorang
dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Faktor individu (intern) yaitu :
a) Faktor biologis meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan
penglihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu akan
mempengaruhi hasil prestasi belajar.
b) Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi
serta perhatian ingatan berfikir.
c) Faktor kelelahan, meliputi: kelelahan jasmani dan rohani.
Kelelahan jasmani, nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar
dan haus serta mengantuk. Sedangkan kelelahan rohani dapat
Page 40
25
dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat
dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu akan hilang.
2. Faktor yang ada pada luar individu (ekstern) yaitu:
a) Faktor keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan terutama. Merupakan lembaga pendidikan dalam
ukuran kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan
dalam ukuran besar,
b) Faktor sekolah meliputi: metode mengajar, kurikulum,
hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan
berdisiplin di sekolah,
c) Faktor masyarakat, meliputi: bentuk kehidupan masyarakat
sekitar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika
lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa
akan terpengaruh dan mendorong untuk lebih giat belajar.
Menurut Slameto (2013), Hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern yang berasal dari siswa
tersebut, dan faktor ekstern yang berasal dari luar diri siswa tersebut.
Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimilikinya.
Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil
belajar yang dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark
(2010), bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Selain
faktor kemampuan siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar,
Page 41
26
minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak
faktor lainnya. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal
yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah
perubahan tingkah laku yang diniati dan disadarinya. Siswa harus
merasakan adanya kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Meskipun
demikian, hasil yang dicapai masih juga tergantung dari lingkungan.
Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang dapat
menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu
lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar
di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah
tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam
mencapai tujuan pengajaran.
Sedangkan menurut Susanto (2013:12), Hasil belajar yang dicapai
siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara rinci,
sebagai berikut:
1. Faktor internal
Merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Meliputi : kecerdasan,
minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan
2. Faktor eksternal
Page 42
27
Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Keadaan keluarga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
c. Penilaian Hasil Belajar
Menurut Maisaroh (2010:157) Nilai hasil belajar adalah salah satu
indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar
seseorang. Nilai hasil belajar mencerminkan hasil yang dicapai
seseorang dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam
proses belajar mengajar, ada banyak faktor yang mempengaruhi
pencapaian nilai hasil belajar peserta didik, baik yang berasal dari
dalam diri siswa, maupun dari lingkungan luar, faktor internal ini
terkait disiplin belajar, respons dan motivasi siswa, sementara itu
faktor eksternal adalah lingkungan belajar, tujuan pembelajaran,
kreativitas pemilihan media pembelajaran dan metode pembelajaran
oleh pendidik.
Menurut Gantini (2011:26), bahwa ada beberapa teknik penilaian
pengetahuan yang umum dilakukan dalam prosesnya tentu akan lebih
baik apabila guru memiliki teknik penilaian yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Teknik yang biasa
digunakan adalah teknik tes tertulis, tes lisan, penugasan dan
portofolio. Perlu ditekankan kembali bahwa penerapan masing-
masing teknik penilaian pengetahuan perlu disesuaikan dengan
karakteristik masing- masing kompetensi dasar. Hal ini disebabkan
Page 43
28
adanya karakteristik tertentu yang dimiliki masing- masing teknik
penilaian, sehingga kaidah dan penggunaanya perlu diperhatikan.
Menurut Gantini (2011:27), ada beberapa langkah dalam
menyusun instrumen tes tertulis:
1) Menetapkan tujuan tes
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan penilaian. Tentukan
apakah tes dilakukan untuk mengetahui capaian pembelajaran,
untuk memperbaiki proses pembelajaran atau keduanya.
2) Menyusun kisi- kisi
Kisi- kisi merupakan spesifikasi berita kriteria soal yang akan
diujikan dan meliputi kompetensi dasar yang akan diukur, materi,
indikator soal, bentuk soal, serta jumlah soal. Kisi- kisi disusun
untuk memastikan bahwa butir soal telah mempresentasikan materi
yang perlu diukur secara proporsional
3) Membuat soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal
Soal yang dibuat harus dipastikan sama dengan kisi- kisi yang
telah disusun, sehingga proporsi soal yang akan diujikan dapat
terukur secara sistematis dan tepat. Hal ini menghindari adanya
soal ujian yang melebihi kemampuan peserta didik.
4) Menyusun pedoman penskoran
Guru perlu menyediakan materi kunci jawaban untuk soal pilihan
ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat serta kunci /
model jawaban dan rubric untuk soal uraian.
Page 44
29
d. Karakteristik Hasil Belajar
Menurut Rosyid (2019:14-16), karakteristik dari hasil belajar juga
menjadi bagian dari karakteristik interaksi belajar yang bernilai
edukatif dengan ciri- ciri sebagai berikut:
a) Prestasi belajar memiliki tujuan
b) Mempunyai prosedur
c) Adanya materi yang ditentukan
d) Ditandai dengan aktivitas siswa
e) Pengoptimalan peran guru
f) Kedisiplinan
g) Evaluasi
e. Macam- macam hasil belajar
Menurut Susanto (2013:6-10) adapun macam- macam hasil
belajar meliputi:
a) Pemahaman konsep (aspek kognitif)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut bloom ini adalah
seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana
siswa dapat memahami serta mengerti, yang dilihat, yang dibaca
atau langsung dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung yang dilakukan.
Page 45
30
b) Keterampilan proses (aspek psikomotor)
Merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
c) Sikap siswa (aspek afektif)
Sikap tidak hanya aspek mental semata, melainkan mencakup pula
aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara
mental dan fisik secara serempak. Jika mental yang dimunculkan
maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang
ditunjukkannya.
4. Materi Ajar
a. Pengertian protista
Kingdom protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau
banyak sel dan memiliki membran inti (organisme eukariot) serta
bersel tunggal. Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu
menyerupai hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan
menyerupai jamur. Sebagian besar Protista hidup di air, karena tidak
memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya dari hawa kering.
Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana karena hanya
tersusun atas satu sel sehingga dapat dikelompokan dalam kingdom
sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih sangat
sederhana dibandingkan dengan organisme lainnya.
Page 46
31
Gambar 2.1 Protista
b. Ciri-Ciri Kingdom Protista
Berikut ini adalah ciri-ciri kingdom Protista antara lain:
1) Mempunyai ukuran Mikroskopis dan makroskopis
Organisme yang berukuran mikroskopis adalah organisme yang
berukuran sekitar 5 μm – 3 mm. selain itu juga ada yang berukuran
makroskopis dengan ukuran Panjang mencapai 60 meter bahkan
lebih.
2) Umumnya Uniseluler
Kingdom Protista tersusun atas satu sel atau uniseluler. Tetapi ada
juga yang multiseluler atau sel banyak. Dalam penelitian kingdom
Protista yang bersel banyak atau multiseluler akan hidup secara
berkelompok (Membentuk koloni).
3) Tipe Sel Eukariotik
Protista memiliki membran inti sehingga disebut sebagai sel
eukariotik. Sel yang sudah bermembran inti, namun Protista
merupakan makhluk hidup prokariotik yang paling sederhana tetapi
jauh lebih kompleks dalam hal struktur, fungsi, tingkah laku dan
Page 47
32
ekologinya bila dibandingkan dengan Archaebacteria dan
Eubacteria.
4) Hidup Bebas atau Simbiosis
Kingdom Protista dapat hidup bebas dengan cara menguntungkan
satu sama lain. Tetapi juga dapat bersifat parasit bagi organisme
lainnya. Jika bersifat parasit maka akan mengakibatkan banyak
penyakit di sekitarnya.
5) Habitat Umumnya di Tempat Lembab
Seperti sudah dijelaskan diatas bahwa Protista ini hidup di air atau
tempat lembab. Bukan hanya di air tawar tetapi di laut juga yang
kadar garamnya banyak Protista juga dapat hidup. Protista yang
hidup di laut sebagian besar bertindak sebagai fitoplankton yang
merupakan kontributor utama dalam penyediaan energi jaring-jaring
makanan.
6) Bersifat Aerob dan Anaerob
Bersifat aerob karena memerlukan oksigen untuk proses respirasi
yang bertempat pada mitokondria. Bersifat anaerob karena tidak
memerlukan oksigen pada respirasi dengan bersimbiosis bersama
bakteri yang bersifat aerob.
7) Bersifat Heterotrof
Bersifat heterotrof karena memperoleh makanan dengan
mengabsorbsi molekul organik dan sebagian lagi bersifat
Page 48
33
fotoautotrof karena memiliki kloroplas sebagai tempat untuk
menangkap energi matahari.
8) Bersifat Motil
Ada sebagian Protista yang mempunyai alat gerak seperti flagel atau
bulu cambuk, silia atau rambut getar, dan pseudopodia atau kaki
semu. Dengan demikian Protista dapat di sebut dengan motil yang
bergerak bebas.
c. Klasifikasi Kingdom Protista
Berikut ini ada tiga klasifikasi kingdom protista yaitu menyerupai
hewan, menyerupai tumbuhan dan menyerupai jamur yaitu:
1) Menyerupai Hewan (Protozoa)
Kingdom Protista yang menyerupai hewan disebut dengan protozoa.
Protozoa adalah organisme yang bersel pada saat berukuran
mikroskopis. Protista menyerupai hewan ini berkembangbiak
dengan seksual dan asseksual. Selain berkembangbiak hewan ini
juga dapat bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya
filum protozoa digolongkan menjadi empat kelas, yaitu:
a) Rhizopoda (kaki semu),
Memiliki alat gerak berupa kaki semu, hidup bebas atau sebagai
parasit, berhabitat di dasar kolam atau sungai beraliran tenang
yang banyak terdapat pada sisa organisme mati, bentuk tubuh
tidak tetap. Contohnya Amoeba.
Page 49
34
b) Ciliata (bulu getar),
Memiliki alat gerak berupa rambut getar pada saat masih muda
atau sepanjang hidupnya, pada umumnya bersifat parasit dan
hidup di air tawar. Contohnya Paramecium
c) Flagellata (bulu cambuk),
Memiliki alat gerak berupa flagel(bulu cambuk):
- Phytoflagellate: menyerupai tumbuhan laut maupun perairan
tawar, berklorofil, autotrof. Contohnya : Noctiluca miliaris
yang menyebabkan laut berpendar pada malam hari.
- Zooflagellata: tidak berklorofil, bersifat heterotrof, contohnya
: Trypanosoma cruzi (penyebab anemia), Trypanosoma
gambiense (penyebab penyakit tidur), Leishmania donovani
(penyakit kala azar)
d) sporozoa (tidak memiliki alat gerak khusus).
Tidak memiliki alat gerak khusus, bersifat parasit, berproduksi
dengan pembelahan biner. Perkembangan plasmodium sp:
- Secara Vegetatif
dilakukan dengan schizogoni yaitu proses membelah diri
(berlangsung dalam tubuh inang/ manusia) dan sporogoni
yaitu membuat spora (berlangsung dalam tubuh inang/
manusia)
- Secara Generatatif
Page 50
35
Melalui perkawinan sel-sel gamet (terjadi pada tubuh inang
sementara/ nyamuk). Sel gamet jantan (mikrogamet)
berukuran lebih kecil dari sel gamet betina (makrogamet).
2) Menyerupai Tumbuhan (Algae)
Kingdom Protista yang menyerupai tumbuhan merupakan kelompok
Protista fotosintetik. Algae ini tersusun dari satu sel atau berkoloni
yang membentuk tubuh multiseluler. Selain itu juga memiliki
klorofil seperti tumbuhan pada umumnya. Kelompok alga
digolongkan menjadi empat kelas berdasarkan pigmen dominan
yang dimilikinya, yaitu:
a) Chlorophyta (alga hijau),
Merupakan kelompok alga yang terbesar, bersifat uniseluler
maupun multiseluler, pada umumnya habitat di darat (melekat
pada tumbuhan atau hewan) dan di laut (berperan sebagai
plankton atau bentos), pigmen dominan klorofil a dan b.
bereproduksi secara vegetatif (fragmentasi) dan generatif
(konjugasi). Macam- macam:
- Chlorophyta bersel satu, Euglena (dapat bergerak) dan
chlorella
- Chlorophyta berbentuk koloni, volvox (dapat bergerak)
Hydrodictyon
- Chlorophyta bentuk benang, Spirogyra dan Oedogonium
- Chlorophyta berbentuk lembaran, Ulva dan Chara
Page 51
36
b) Chrysophyta (alga emas),
Bersifat uniseluler (misalnya Navicula) maupun multiseluler,
berwarna kuning hingga keemasan dikarenakan adanya pigmen
karoten. Berhabitat di tempat basah, di perairan tawar atau laut
(berperan sebagai fitoplankton)
c) Phaeophyta (alga coklat),
Bentuknya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi. Berhabitat di
laut khususnya wilayah yang bersuhu rendah, memiliki klorofil
dan fukosianin (yang menyebabkan alga berwarna coklat),
berkembangbiak secara vegetatif (dengan spora berflagela) dan
generatif (dengan sel telur dan spermatozoid pada konseptakel
dan reseptakel yang terletak di ujung lembaran fertil).
Contohnya : Laminaria, Sargassum, Fucus vesiculosus.
d) Rhodophyta (alga merah).
Bersifat multiseluler, berbentuk seperti benang maupun
lembaran, memiliki pigmen klorofil sedangkan yang dominan
adalah fikoeritrin (yang menyebabkan alga berwarna merah),
berhabitat di perairan air tawar maupun laut (zona dalam), tidak
memiliki alat gerak, berkembangbiak dengan peleburan gamet
jantan dan betina yang nantinya membentuk individu diploid
(2n). Contohnya : Gracillaria dan Gelidium (untuk agar- agar).
Page 52
37
3) Menyerupai jamur
Ada dua jenis jamur Protista yaitu jamur lendir (Myxomycota) dan
jamur air (Oomycota) tetapi bukan jamur sejati. Jamur jenis ini
hanya menyerupai berbentuk jamur yang sporangia atau filamen
yang menyerupai hifa. Berwarna kuning, putih dan berlendir.
d. Peran Protista Bagi Kehidupan
Protista memiliki peranan yang penting bagi kehidupan,
khususnya bagi manusia. Contohnya protista yang banyak manfaatnya
adalah alga. Salah satu manfaat alga adalah sebagai sumber makanan.
Alga dapat dimanfaatkan menjadi agar- agar. Agar- agar merupakan
makanan berserat yang memiliki nilai gizi cukup tinggi. Selain sebagai
sumber makanan, alga juga dapat digunakan sebagai bahan kosmetik
dan pembersih kulit, contohnya adalah alga cokelat. Manfaat lainnya
alga sebagai bahan untuk meningkatkan kesuburan tanah, baik
langsung maupun tidak langsung. Beberapa jenis alga mampu
mengikat nitrogen, contohnya Anabaena azollae.
Protozoa yang bermanfaat bagi kehidupan antara lain:
Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu pencernaan
sapi. Rhizopoda ada yang memiliki cangkang keras untuk melindungi
selnya. Cangkang tersebut dari silicon (Radiolaria) atau kalsium
karbonat (Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika hewan tersebut
mati maka cangkangnya akan tetap utuh dalam waktu yang lama
sehingga berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk menentukan
Page 53
38
umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi .Fungsi lainnya
adalah digunakan sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.
Selain yang menguntungkan dan bermanfaat, peranan protista
pun ada yang merugikan. Contohnya, jika koloni alga mati dalam suatu
perairan, akan menyebabkan polusi air yang dapat meracuni manusia a
protozoa yang bersifat parasit. Protozoa yang merugikan tersebut
antara lain : Entamoeba bysolitica dan Balantidium.
5. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair and Share (TPS) berbantuan LKS Word square untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi protista ini mempunyai
banyak referensi dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berikut
beberapa hasil penelitian yang terdapat kaitannya dengan penelitian ini
adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Oki Eka Ferdiana Dewi pada tahun
2014 dengan judul "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS)Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Materi Sistem Peredaran Darah Manusia pada Siswa Kelas VII –A
SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta" menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share ini berpengaruh
terhadap hasil belajar biologi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Iin Anggraini pada tahun 2009 dengan
judul "Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS (Think -Pair -
Page 54
39
Share ) untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII D
SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009"
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif model TPS
(Think -Pair -Share ) ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
biologi pada kelas VIII D SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Kumala Sari pada tahun 2019
dengan judul "Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share
(TPS) Berbantu Teka- Teki Silang Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Biologi Kelas XI di SMAN 1 Singing Tahun Ajaran
2018/2019 " menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Think Pair and Share(TPS) berbantu teka- teki silang dapat
meningkatkan Ak.tivitas dan Hasil Belajar Biologi Kelas XI di SMAN
1 Singing Tahun Ajaran 2018/2019.
B. Kerangka Pikir
Belajar bukan sekedar mentransfer ilmu dari guru ke siswa akan tetapi
sebagai suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan melalui berbagi
pengalaman. Hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 2 Soppeng
menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
disebabkan model dan media pembelajaran yang digunakan guru kurang
bervariasi dan siswa bertindak sebagai objek dalam pembelajaran, hal ini
disebabkan kurang perhatiannya siswa dalam mengikuti pembelajaran yang
banyak menghafal konsep-konsep yang disajikan sehingga siswa merasa
Page 55
40
bosan, mudah melupakan materi yang telah diajarkan, kemampuan siswa
kurang dimanfaatkan sehingga menjadi pasif dan berkemampuan rendah.
Solusi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut dengan
mengaktifkan proses pembelajaran yang tepat oleh guru mata pelajaran. Salah
satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) berbantuan media
LKS Word square. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) berbantuan media LKS Word square diharapkan
proses pembelajaran siswa lebih terarah. Secara rinci kerangka pikir penelitian
dapat dilihat pada bagan 2.1 berikut:
Page 56
41
Gambar 2.2. Bagan kerangka pikir
C. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Diduga hasil belajar biologi
konsep protista dapat ditingkatkan melalui model Think Pair Share (TPS)
pada siswa kelas X MIPA SMAN 2 Soppeng.
Proses belajar mengajar di SMA Negeri 2 Soppeng menggunakan
model dan media pembelajaran yang konvensional atau monoton
Siswa cepat bosan dan kurang aktif dalam proses pembelajaran
Hasil belajar siswa tidak mencapai KKM
Penerapan model pembelajaran tipe Think Pair and Share berbantuan media LKS Word square
Hasil belajar siswa kelas X MIPA SMA 2 Soppeng pada materi
protista mencapai KKM
Page 57
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa
melalui Penerapan model pembelajaran tipe Think Pair and Share (TPS)
berbantu media LKS Word square. Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus
yang berulang, dimana setiap siklus terdiri atas empat rangkaian kegiatan
yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Gambar 3.1 Skema penelitian tindakan kelas (Rukajat, 2018:152)
PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS 1 PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN
BERIKUT
PERBAIKAN
PERENCANAAN
DILANJUTKAN KE SIKLUS BERIKUT?
Page 58
43
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Soppeng yang
berlokasi di Jl. H.Andi Mahmud No.69 Cangadi kelurahan appanang
kecamatan liliriaja kabupaten soppeng propinsi Sulawesi selatan.
2. Subjek penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian
adalah siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng, yang berjumlah 30
orang. Pemilihan kelas X MIPA 1 menjadi sampel dalam penelitian ini
dikarenakan nilai siswa masih tergolong rendah dan belum menapai KKM
C. Faktor yang diselidiki
Faktor yang akan diselidiki pada penelitian ini yaitu hasil belajar yang
dapat dicapai siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Think Pair and Share (TPS)
berbantuan media LKS Word square.
D. Prosedur Penelitian
Secara umum penelitian tindakan kelas memiliki desain 4 langkah utama
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi dan refleksi. Penelitian
tindakan kelas (PTK) merupakan proses perbaikan secara terus menerus dari
suatu tindakan yang masih memiliki kelemahan sebagaimana hasil refleksi ke
arah yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan
sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus yang dilaksanakan terdiri atas 3 kali
pertemuan (6×45 menit) yaitu 2 kali pertemuan (4×45 menit) untuk tatap
Page 59
44
muka dan 1 kali pertemuan (2×45 menit) digunakan untuk tes akhir siklus
atau evaluasi hasil belajar siswa. Secara rinci prosedur penelitian tindakan
kelas dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini dilakukan dengan mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan ketika pelaksanaan tindakan. Perencanaan
tindakan yang disusun pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Mengajukan permohonan penelitian kepada kepala sekolah SMA
Negeri 2 Soppeng dan dilanjutkan dengan observasi kelas
2) Mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
and Share (TPS) kepada guru mata pelajaran biologi kelas X
MIPA SMA Negeri 2 Soppeng
3) Menentukan observer dalam pelaksanaan tindakan
4) Menyusun dan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan berdasarkan model pembelajaran Think Pair and Share
(TPS) yang akan diterapkan seperti rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), media pembelajaran dan materi pokok
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas yang dilaksanakan untuk
menerapkan rencana yang telah ditetapkan yaitu pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS). Peneliti bersama
Page 60
45
kolaborator mengikuti proses pelaksanaan dengan penjelasan sebagai
berikut:
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen
siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, sebelum
memulai pelajaran guru melakukan apersepsi terlebih dahulu untuk
memberikan gambaran materi kepada siswa. Di akhir penyampaian
materi secara singkat, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya
mengenai hal- hal yang belum jelas.
3) Guru dibantu peneliti memberikan gambaran kepada siswa tentang
model pembelajaran yang akan diterapkan dan bagaimana prosedur
pelaksanaannya.
4) Kemudian guru memberikan soal terkait materi dengan media LKS
Word square, siswa berpikir secara individu terlebih dahulu
kemudian siswa dibentuk berpasangan dan bertukar pikiran tentang
jawaban mereka. Setelah itu barulah mereka membagikan ke
kelompok dan didiskusikan kemudian dipresentasikan di kelas.
5) Selanjutnya pada kegiatan penutup, guru menyimpulkan hasil
presentasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal- hal yang belum dimengerti tentang materi yang
telah dipelajari.
Page 61
46
6) Guru menutup pelajaran sambil memotivasi siswa untuk lebih giat
dalam menyelesaikan tugas dalam pertemuan berikutnya dan
mengucapkan salam.
7) Pada pertemuan terakhir diberikan tes kemampuan hasil belajar
siklus 1
c. Tahap Pengamatan/ Observasi
Tahap pengamatan dilakukan oleh observer. Observasi
dilakukan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung atau bisa
dikatakan bersamaan dengan tahap tindakan. Selama proses belajar
mengajar berlangsung, observer melaksanakan observasi dengan
mengisi lembar observasi yang telah disiapkan. Komponen proses
belajar yang diamati yaitu :kehadiran, perhatian siswa dalam proses
pembelajaran, kerja sama dalam kelompok, siswa mengacungkan
tangan untuk menanggapi dan siswa yang mengajukan pertanyaan.I
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksi dilakukan untuk melihat serta mengkaji
keberhasilan ataupun kekurangan yang terjadi selama pelaksanaan
penelitian pada siklus I dimana kekurangan – kekurangan tersebut
akan diperbaiki pada siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada tahap
refleksi adalah:
1) Mengumpulkan hasil observasi dari pelajaran pada siklus pertama
2) Menganalisis hasil penelitian pada siklus pertama
3) Menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.
Page 62
47
2. Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Langkah-langkah yang
dilakukan pada siklus II relatif sama dengan perencanaan dan pelaksanaan
siklus I dengan mengadakan beberapa perbaikan atau penambahan atas
kekurangan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan
berdasarkan dari refleksi yang dilakukan pada siklus I. Pelaksanaan
tindakan dilakukan dengan menjelaskan lanjutan materi pelajaran
sebelumnya.
Tahap evaluasi pada siklus II dilakukan setelah pertemuan ke II siklus
II selesai dan setelah itu kembali dilakukan refleksi untuk melihat sejauh
mana perubahan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebagai akibat
penerapan model pembelajaran siklus belajar yang telah diberikan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah berupa pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan bakat
yang dimiliki individu atau kelompok berupa soal pilihan ganda sebanyak
20 butir soal.
Page 63
48
2. Observasi
Observasi adalah salah satu cara untuk mengadakan penelitian dengan cara
pengamatan langsung dan sistematis. Observasi ini dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh foto pengamatan
langsung dan sistematis. Dokumentasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Tes
Pada penelitian ini digunakan tes tertulis/ tes hasil belajar. Tes ini
digunakan untuk menganalisis informasi tentang siswa. Tes yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu tes dalam bentuk pilihan ganda.
2. Non tes
Teknik non tes terdiri dari observasi dan dokumentasi. Observasi
dilakukan untuk mengamati proses berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan siswa dan guru oleh seorang pengamat yang ikut
langsung ke dalam pembelajaran di kelas. Sedangkan dokumentasi
digunakan sebagai penguat dalam data observasi.
Page 64
49
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, yaitu
menjawab dan memecahkan masalah dengan melakukan pemahaman dan
pendalaman secara menyeluruh dan utuh dari objek yang diteliti guna
mendapatkan kesimpulan yang bersifat deskriptif sesuai dengan kondisi dan
waktu. Adapun data yang diperoleh melalui observasi dianalisis secara
kualitatif. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh siswa akan dianalisis secara
kuantitatif kemudian dideskripsikan secara sistematis sehingga dapat
diperoleh suatu kesimpulan. Untuk menganalisis data secara kuantitatif
digunakan statistik deskriptif.
1. Data ketuntasan belajar
Untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik, data dianalisis dengan
rumus :
KK = ∑
x 100 %
Keterangan :
X = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
KK = Ketuntasan Klasikal
N = Jumlah siswa yang ikut tes
Kelas yang dikatakan tuntas secara klasikal terhadap materi pelajaran
yang diajarkan, jika ketuntasan secara klasikal ≥ 75 %.
Page 65
50
2. Data Nilai Rata – Rata Kelas
Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas dipergunakan persamaan berikut:
x = ∑
∑
Keterangan :
x = Nilai rata-rata kelas
fi = Frekuensi
xi = Nilai tes
Skor hasil belajar dikategorikan dengan menggunakan kategorisasi skala
lima, yang mengacu pada teknik kategori standar yang diterapkan oleh
departemen pendidikan nasional sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pengkategorian hasil belajar
Nilai Hasil Belajar Kategori
90-100 Sangat tinggi
80-89 Tinggi
65-79 Sedang
55-64 Rendah
0-54 Sangat rendah
(Sumber : Aqib, 2011)
Page 66
51
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dapat dilihat adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa setiap siklusnya.
Hasil belajar siswa dianggap tuntas apabila adanya peningkatan rata-rata nilai
siswa setiap siklusnya dan secara klasikal dianggap tuntas apabila mencapai
75 % (kategori tinggi) dan jumlah siswa seluruhnya mencapai KKM.
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa
Nilai Predikat Keterangan
93-100 A Sangat Baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
(Sumber : Kemendikbud, 2017)
Page 67
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Proses penelitian ini dilakukan dalam 6 (enam) kali pertemuan pada
pokok bahasan Protista yang terdiri atas dua siklus yang masing- masing
siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi (pengamatan), dan (4) refleksi tindakan.
1. Deskripsi data siklus 1
Penerapan pembelajaran biologi pada siklus 1 melalui penerapan
model pembelajaran Think Pair and Share(TPS) berbantuan LKS Word
square adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Peneliti melakukan analisis silabus untuk menentukan kompetensi
dasar dan indikator yang akan disampaikan pada siswa
2) Membuat RPP
3) Membuat instrumen yaitu lembar observasi siswa
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
5) Kegiatan perencanaan tindakan dilakukan pada hari selasa, 27
oktober 2020 di ruang Guru SMA Negeri 2 Soppeng. Peneliti
bersama guru bidang studi berusaha mendiskusikan rancangan
tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini. Berdasarkan
diskusi tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan pada siklus 1
akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yaitu pada senin 02
Page 68
53
November 2020, kamis 05 November 2020 dan senin 09 November
2020.
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
1) Pertemuan pertama (Senin, 02 November 2020)
a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, setelah itu
mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari.
b) Sebelum menyampaikan materi yang akan dipelajari, peneliti
melakukan apersepsi terlebih dahulu untuk memberikan
gambaran materi kepada siswa dan menjelaskan manfaat
dipelajari materi tersebut.
c) Menjelaskan manfaat mempelajari materi yang kan dipelajari
tersebut dan memberikan gambaran kepada siswa tentang
model pembelajaran yang akan digunakan.
d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang siswa, dimana ke 6 orang siswa terseut
duduk berpasangan yaitu 2 orang siswa kemudian berdiskusi
dengan kelompok besarnya.
e) Kemudian peneliti membagikan LKS Word square kepada
setiap kelompok
f) Setelah mengerjakan soal perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Page 69
54
g) Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang
presentasinya bagus dan memotivasikelompok lain agar lebih
giat belajar.
h) Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
2) Pertemuan kedua (kamis, 05 November 2020)
a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, setelah itu
mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari.
b) Sebelum menyampaikan materi yang akan dipelajari, peneliti
melakukan apersepsi terlebih dahulu untuk memberikan
gambaran materi kepada siswa dan menjelaskan manfaat
dipelajari materi tersebut.
c) Menjelaskan manfaat mempelajari materi yang kan dipelajari
tersebut dan memberikan gambaran kepada siswa tentang
model pembelajaran yang akan digunakan.
d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang siswa, dimana ke 6 orang siswa terseut
duduk berpasangan yaitu 2 orang siswa kemudian berdiskusi
dengan kelompok besarnya.
e) Kemudian peneliti membagikan LKS Word square kepada
setiap kelompok
f) Setelah mengerjakan soal perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Page 70
55
g) Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang
presentasinya bagus dan memotivasikelompok lain agar lebih
giat belajar.
h) Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
3. Tahap Observasi (Senin, 09 November 2020)
Pada tahap ini dilakukan pengisian angket dan tes hasil belajar
yang berbentuk soal pilihan ganda setelah penyajian materi.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan untuk mengamati
keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus I
NO. Aspek yang diamati
Siklus 1
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
% 1 2
1. Siswa menjawab salam
dari guru 26 24 25 83
2. Kehadiran siswa 30 28 29 96
3.
Siswa berdoa dan
menyiapkan fisik dalam
kegiatan pembelajaran
30 30 30 100
4.
Siswa mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan guru
22 20 21 70
5.
Siswa mendengarkan
motivasi yang disampaikan
guru
20 22 21 70
6.
Siswa mendengarkan KI,
KD, dan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
20 22 21 70
7. Siswa duduk dalam
kelompoknya 27 29 28
93
Page 71
56
No. Aspek yang diamati
Siklus I
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
% 1 2
8.
Melihat, mengamati,
membaca, menulis dan
menyimak penjelasan guru
mengenai materi yang
diajarkan
22 20 21 70
9.
Siswa mengidentifikasi
dan memberi pertanyaan
berkaitan informasi yang
disampaikan guru
10 12 11 36
10. Siswa aktif mengerjakan
LKS 20 20 20 66
11.
Siswa mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk menjawab
pertanyaan pada LKS
20 22 21 70
12.
Siswa melakukan diskusi
dalam kelompoknya dan
mengolah informasi yang
diperoleh untuk membahas
pertanyaan pada LKS
20 20 20 66
13.
Siswa melakukan
presentasi hasil diskusi
kelompok 20 22 21 70
14.
Siswa memberikan
pertanyaan atau tanggapan
kepada kelompok yang
presentasi
8 10 9 30
15.
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang
telah diajarkan 4 4 4 13
16.
Siswa yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang
baik memperoleh
penghargaan dari guru
30 28 29 96
17.
Siswa menjawab salam
dari guru dan mengucap
hamdalah 30 28 29 96
Berdasarkan data observasi siswa diatas dapat disimpulkan bahwa
masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran ketika
Page 72
57
sedang berlangsung begitu pun dengan keaktifan siswa dalam bertanya,
menyimpulkan materi dan menjawab pertanyaan yang diajukan masih
perlu ditingkatkan.
Untuk memperbaiki kelemahan pada siklus 1, maka peneliti
bersama dengan guru biologi merancang perbaikan pembelajaran siklus
II dengan cara lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami
kesulitan, dan memberikan reward berupa pujian dan tepuk tangan
kepada kelompok yang memiliki hasil persentase yang terbaik dan tetap
memotivasi kelompok yang lain supaya lebih semangat mengerjakan
tugas kelompok, hal ini diharapkan dapat meningkatan hasil belajar
siswa pada siklus II.
4. Refleksi
Pada siklus 1, dalam proses pembelajaran masih kurangnya
perhatian siswa terhadap pelajaran biologi dengan melakukan
kegiatan lain selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
masih kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
sehingga dapat mengganggu konsentrasi dalam proses
pembelajaran, dan kurang aktifnya siswa dalam melakukan diskusi
kelompok.
2. Deskripsi data Siklus II
Penerapan pembelajaran biologi pada siklus 1 melalui penerapan
model pembelajaran Think Pair and Share(TPS) berbantuan LKS Word
square adalah sebagai berikut:
Page 73
58
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Peneliti melakukan analisis silabus untuk menentukan kompetensi
dasar dan indikator yang akan disampaikan pada siswa
2) Membuat RPP
3) Membuat instrumen yaitu lembar observasi siswa
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran
5) Kegiatan perencanaan tindakan dilakukan pada hari selasa, 27
oktober 2020 di ruang Guru SMA Negeri 2 Soppeng. Peneliti
bersama guru bidang studi berusaha mendiskusikan rancangan
tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini. Berdasarkan
diskusi tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan pada siklus II
akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yaitu pada kamis 12
November 2020, senin 16 November 2020 dan kamis 19 November
2020.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan keempat (Kamis, 12 November 2020)
a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, setelah itu
mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari.
b) Sebelum menyampaikan materi yang akan dipelajari, peneliti
melakukan apersepsi terlebih dahulu untuk memberikan
gambaran materi kepada siswa dan menjelaskan manfaat
dipelajari materi tersebut.
Page 74
59
c) Menjelaskan manfaat mempelajari materi yang kan dipelajari
tersebut dan memberikan gambaran kepada siswa tentang
model pembelajaran yang akan digunakan.
d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang siswa, dimana ke 6 orang siswa terseut
duduk berpasangan yaitu 2 orang siswa kemudian berdiskusi
dengan kelompok besarnya.
e) Kemudian peneliti membagikan LKS Word square kepada
setiap kelompok
f) Setelah mengerjakan soal perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
g) Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang
presentasinya bagus dan memotivasikelompok lain agar lebih
giat belajar.
h) Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
2) Pertemuan kelima (Senin, 16 November 2020)
a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, setelah itu
mengabsen siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dipelajari.
b) Sebelum menyampaikan materi yang akan dipelajari, peneliti
melakukan apersepsi terlebih dahulu untuk memberikan
gambaran materi kepada siswa dan menjelaskan manfaat
dipelajari materi tersebut.
Page 75
60
c) Menjelaskan manfaat mempelajari materi yang kan dipelajari
tersebut dan memberikan gambaran kepada siswa tentang
model pembelajaran yang akan digunakan.
d) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 6 orang siswa, dimana ke 6 orang siswa terseut
duduk berpasangan yaitu 2 orang siswa kemudian berdiskusi
dengan kelompok besarnya.
e) Kemudian peneliti membagikan LKS Word square kepada
setiap kelompok
f) Setelah mengerjakan soal perwakilan setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
g) Peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang
presentasinya bagus dan memotivasikelompok lain agar lebih
giat belajar.
h) Menutup pertemuan dengan mengucapkan salam
c. Tahap Observasi (19 November 2020)
Tes hasil belajar pada siklus II ini dilakukan dengan bentuk soal
pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Page 76
61
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa siklus II
NO. Aspek yang diamati
Siklus II
Pertemuan Rata-
rata
Persentase
% 1 2
1. Siswa menjawab
salam dari guru 30 30 30 100
2. Kehadiran siswa 30 30 30 100
3.
Siswa berdoa dan
menyiapkan fisik
dalam kegiatan
pembelajaran
30 30 30 100
4.
Siswa mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan guru
30 30 30 100
5.
Siswa mendengarkan
motivasi yang
disampaikan guru
30 30 30 100
6.
Siswa mendengarkan
KI, KD, dan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan guru
30 30 30 100
7. Siswa duduk dalam
kelompoknya 30 30 30 100
8.
Melihat, mengamati,
membaca, menulis dan
menyimak penjelasan
guru mengenai materi
yang diajarkan
30 30 30 100
9.
Siswa
mengidentifikasi dan
memberi pertanyaan
berkaitan informasi
yang disampaikan
guru
14 20 17 56
Page 77
62
No. Aspek yang diamati
Siklus II
Pertemuan Rata-
rata Persentase
I II
10. Siswa aktif
mengerjakan LKS 30 30 30 100
11.
Siswa mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk menjawab
pertanyaan pada LKS
30 30 30 100
12.
Siswa melakukan
diskusi dalam
kelompoknya dan
mengolah informasi
yang diperoleh untuk
membahas pertanyaan
pada LKS
30 30 30 100
13.
Siswa melakukan
presentasi hasil diskusi
kelompok
30 30 30 100
14.
Siswa memberikan
pertanyaan atau
tanggapan kepada
kelompok yang
presentasi
10
14
12 40
15.
Siswa menyimpulkan
hasil diskusi dan
materi yang telah
diajarkan
4 4 4 13
16.
Siswa yang memiliki
kinerja dan kerjasama
yang baik memperoleh
penghargaan dari guru
30 30 30 100
17.
Siswa menjawab
salam dari guru dan
mengucap hamdalah
30 30 30 100
Berdasarkan data observasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
semangat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar meningkat,
Page 78
63
hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam bertanya, menyimpulkan
materi dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Dapat dilihat pula dari
siklus I ke siklus II siswa semakin antusias dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
5. Data Hasil Penelitian
Adapun data skor hasil belajar pada siklus I dan II dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Statistik skor hasil belajar Biologi siswa kelas X MIPA 1
SMAN 2 SOPPENG
Statistik
Nilai statistic
Siklus I Siklus II
Subjek 27 26
Skor ideal 100 100
Skor maksimum 80 95
Skor minimum 40 75
Rentang skor 40 20
Skor rata- rata 55,55 81,73
Variansi 25,889 1,861
Standar deviasi 31,555 8,628
Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata- rata (mean) hasil
belajar biologi setelah diterapkan model pembelajaran Think Pair and
Share (TPS) berbantuan media LKS Word square pada siklus 1 adalah
Page 79
64
0
20
40
60
80
100
120
Nilai statistic Siklus I
Nilai statistic Siklus II
55,55 dari skor ideal yang mungkin dicapai adalah 100, menunjukkan
bahwa masih rendahnya skor rata- rata yang dicapai dan belum mencapai
KKM. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya perhatian siswa
terhadap pelajaran biologi dan masih ada siswa yang melakukan kegiatan
lain selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga mengganggu
konsentrasi dalam proses pembelajaran.
Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa skor rata- rata (mean)
hasil belajar biologi yaitu 81,73. Secara individual, skor yang dicapai
siswa bervariasi dari skor minimum 75 dari terendah yang mungkin
mencapai 0 sampai dengan skor 95 dari skor ideal yang mungkin dicapai
100 dari rentang skor 20. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-
rata siswa dari siklus I dan II mengalami peningkatan.
Diagram 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Kelas
X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng
Page 80
65
Apabila skor hasil belajar siswa dikelompokkan dalam 5 kategori
maka diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang disajikan pada tabel
4.4.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar
Biologi siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng
Skor Kategori
Frekuensi Presentase %
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
0-54 Sangat rendah 16 0 59 0
55-74 Rendah 7 0 26 0
75-80 Sedang 4 17 15 65
81-90 Tinggi 0 7 0 27
91-100 Sangat tinggi 0 2 0 8
Jumlah 27 26 100 100
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa 59 % nilai siswa yang masih
dalam kategori sangat rendah, 26 % nilai peserta didik berada dalam
kategori rendah, 15 % nilai peserta didik berada dalam kategori sedang, 0
% dalam kategori tinggi dan 0 % dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan
tabel diatas terdapat 27 sampel, hal ini disebabkan karena pada saat
mengikuti tes pada siklus 1 terdapat 3 orang peserta didik yang tidak hadir
dari jumlah sampel yang ada sebanyak 30 orang siswa.
Persentase siswa yang berada pada kategori rendah lebih tinggi
dibandingkan dengan persentase siswa pada kategori tinggi. Hal ini
disebabkan karena masih kurangnya perhatian peserta didik terhadap
Page 81
66
0
20
40
60
80
Sangatrendah
Rendah Sedang Tinggi Sangattinggi
0-54 55-74 75-80 81-90 91-100
Frekuensi Siklus I
Frekuensi Siklus II
Presentase % Siklus I
Presentase % Siklus II
pelajaran biologi dengan melakukan kegiatan lain selama proses
pembelajaran berlangsung.
Sedangkan pada siklus II menunjukkan bahwa 0% nilai siswa yang
berada pada kategori sangat rendah, 0% nilai siswa yang berada pada
kategori rendah, 65% nilai siswa yang berada pada kategori sedang, 27%
nilai siswa yang berada pada kategori tinggi dan 8% nilai siswa yang
berada pada kategori sangat tinggi. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa
jumlah sampel sebanyak 26, hal ini disebabkan karena pada saat mengikuti
tes pada siklus II terdapat 4 orang siswa yang tidak hadir dari jumlah
sampel yang sebanyak 30 orang siswa. Maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng mengalami
peningkatan hasil belajar pada siklus II.
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Tes Hasil
Belajar Biologi Peserta Didik Kelas X MIPA 1 SMA
Negeri 2 Soppeng
Persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Page 82
67
0
20
40
60
80
100
120
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
Frekuensi Persentase (%)
0-74 Tidak Tuntas
75-100 Tuntas
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa
Persentase
skor Kategori
Frekuensi Persentase (%)
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus
II
0-74 Tidak
Tuntas 23 0 85 0
75-100 Tuntas 4 26 15 100
Jumlah 27 26 100 100
Berdasarkan tabel 4.5 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
biologi siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng setelah dilakukan
tindakan pembelajaran dengan model pembelajaran Think Pair and Share
(TPS) Berbantuan LKS Word square pada akhir siklus 1 ternyata sebanyak
23 siswa (85%) yang masuk dalam kategori tidak tuntas dan 4 siswa (15%)
yang masuk dalam kategori tuntas.
Sedangkan persentase ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 26
siswa (100%) yang masuk pada kategori tuntas dan sebanyak 0% siswa
yang masuk pada kategori tidak tuntas. Berdasarkan hal tersebut maka
siswa mengalami peningkatan pembelajaran biologi pada materi protista.
Diagram 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik
Page 83
68
B. Pembahasan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
berbantuan LKS Word square pada materi protista kelas X MIPA SMA
Negeri 2 Soppeng.
Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif penelitian yang telah
dilakukan pada kelas X MIPA 1 diperoleh nilai rata- rata pada siklus I yaitu
55,55 sedangkan pada siklus II nilai rata- ratanya yaitu 81,73 Dari data
tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
berbantuan LKS Word square. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Akhyar (2017) bahwa penerapan model pembelajaran
Think Pair and Share (TPS) Berbantuan LKS Word square dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada pelaksanaan siklus
I dan II. Pada siklus I persentase peserta didik yang tuntas yaitu 75 % dan
pada siklus II meningkat menjadi 86 %.
Pembelajaran melalui model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
berbantuan LKS Word square dapat meningkat karena siswa dituntut untuk
lebih aktif dalam proses pembelajaran, mendorong siswa untuk berpikir
mandiri dan bisa bekerja sama antara kelompok serta dapat menarik minat
siswa sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik.Sebagaimana
penelitian yang dilakukan oleh Akhyar (2017) bahwa cara yang efektif untuk
Page 84
69
membuat variasi suasana pola diskusi kelas dan memungkinkan semua siswa
dalam suatu kelompok untuk terlibat secara aktif dalam belajar. Manfaat LKS
Word square yaitu dapat menarik minat siswa dan dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan membuat materi pembelajaran akan lebih
mudah dipahami dan diingat oleh siswa yang memberi pengaruh pada hasil
belajar sebagaimana hal ini sejalan dengan penelitian Kurniasih (2015) bahwa
penggunaan lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu mediapengajaran
yang efisien dan menerapkan alat penyajian materi pelajaran agar siswa tidak
jenuh atau membosankan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus I ditemukan
beberapa kendala yang harus diperbaiki yaitu sikap siswa umumnya masih
kurang berfokus dengan materi yang tampak, masih ada siswa yang meminta
untuk dijelaskan ulang materi yang telah dibahas karena kurang aktifnya siswa
dalam proses pembelajaran, melakukan kegiatan lain dan masih ada siswa
yang kurang aktif dalam diskusi, selain itu terlihat dari siswa yang
menanggapi jawaban siswa lain hanya pada siswa tertentu saja. Sikap siswa
umumnya masih kurang memberikan respon yang positif terhadap model
pembelajaran yang digunakan. Semua ini disebabkan karena siswa belum
terbiasa belajar dalam siklus yang teratur melalui beberapa tahapan. Mereka
masih terpaku dengan cara belajar tersebut. Sebagaimana penelitian yang
dilakukan oleh Mahyaeny (2015) yang menyatakan bahwa masih banyak
siswa yang bermain- main selama pembelajaran berlangsung. Demikian juga
halnya dengan partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar
Page 85
70
menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan. Banyak ditemukan siswa
dalam kelompok yang tidak aktif ikut merumuskan kesimpulan hasil belajar.
Kendala atau permasalahan yang didapatkan pada siklus 1 maka dari itu
peneliti melakukan perbaikan- perbaikan dengan cara 1) membimbing
kelompok yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, 2) membuat siswa
lebih fokus dan aktif dalam pembelajaran dengan membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan salah satunya memberikan reward berupa pujian
kepada kelompok yang memiliki hasil persentase yang terbaik. 3) tetap
memotivasi kelompok yang lain dalam mengerjakan suatu tugas kelompok, 4)
bersikap lebih tegas jika ada siswa yang melakukan aktivitas lain pada jam
pembelajaran, 5) mengawasi atau mengontrol setiap kelompok secara
bergiliran pada tahap diskusi ataupun kerjasama kelompok. Sehingga pada
siklus II bahwa aktivitas belajar siswa dapat berpengaruh positif terhadap
hasil belajar yang dicapainya. Hal ini dapat dilihat bahwa siswa dapat bekerja
sama dengan baik dalam berdiskusi menemukan jawaban secara
berkelompok, lebih aktif dalam melakukan tugas kerja kelompok, dapat
menjadi pendengar yang baik selama pembelajaran, dapat memberikan
penjelasan dari jawaban setiap pertanyaan didalam lembar kerja siswa tersebut
dan siswa menjadi semangat dalam mengikuti proses pembelajaran,. Dengan
cara yang dilakukan tersebut maka terlihat pada siklus II hasil belajar siswa
pada penerapan model pembelajaran Think Pair and Share (TPS) berbantuan
LKS Word square semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Suhardi (2018) bahwa model pembelajaran Think Pair and
Page 86
71
Share (TPS) menjadikan siswa dapat belajar dengan senang dan aktif sehingga
hasil belajar mereka optimal. Saat proses belajar berlangsung, guru
mengelolah kelas secara interaktif, membimbing siswa dan memotivasi
mereka untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Adanya peningkatan pada nilai rata- rata dan ketuntasan belajar siswa di
setiap siklus yang telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini,
membuktikan bahwa model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
Berbantuan LKS Word square dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi protista kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng.
Page 87
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair and Share
(TPS) Berbantuan LKS Word square dapat meningkatkan hasil belajar biologi
pada konsep protista kelas X MIPA 1 SMA Negeri 2 Soppeng, hal ini
ditunjukkan dengan skor rata- rata hasil belajar siswa yang mengalami
peningkatan dari siklus I yaitu 55,55 %, sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata yang diperoleh meningkat menjadi 81,73 %.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan
beberapa saran dan upaya meningkatkan mutu pendidikan antara lain:
1. Diharapkan kepada guru khususnya guru biologi agar menerapkan model
pembelajaran Think Pair and Share (TPS) Berbantuan LKS Word square
sejak dini untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Untuk peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
Think Pair and Share (TPS) Berbantuan LKS Word square ini agar siswa
lebih mudah memahami materi biologi yang diajarkan sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Page 88
73
3. Untuk calon peneliti selanjutnya, akan dapat mengembangkan dan
memperkuat model ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara
mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih
sukses lagi.
Page 89
74
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar. 2017. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Konstitusi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair and Share (TPS) dengan Berbantuan LKS Word Square di kelas X-1
SMA Negeri Peukan Banda Aceh Besar.Jurnal Serambi Ilmu. Vol 28.No.1
Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish
Fitrianingtyas, Anggraini.2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model
Discovery Learning Siswa Kelas IV SDN Gedanganak 02. Jurnal Mitra
Pendidikan. Vol. 1(6).
Gantini, Pipit. 2011. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Esensi Erlangga Group
Hanafy. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jurnal Lantera Pendidikan.
Vol.17. No.1
Huda, Miftahul. 2019. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Husairi. 2019. Penerapan Model Pembelajaan Kooperatif Word Square dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Jurnal Al-Muta'aliyah STAI Darul Kamal NW Kembang
Kerang.Vol 4. No 1. ISSN: 2502-2474
Ibrohim, Asori. 2018. Jejak Inovasi Pembelajaran IPS Mengembangkan Profesi
Guru Pembelajar. Yokyakarta : LeutikaPrio
Isjoni, Ahmad. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenamedia
Group
Kemdikbud. 2017. Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.
Jakarta
Kusumawati, Ninik & Endang Sri Maruti. 2019. Strategi Belajar Mengajar Di
Sekolah Dasar. Jawa Timur: CV. AE Media Grafika
Mahyaeny.2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think
Pair Share) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Biologi Kelas VIII.5
SMPN 4 Mataram. Jurnal Pijar. Vol.X(1). ISSN: 1907-1744
Page 90
75
Maisaroh. 2011. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada Mata Pelajaran Keterampilan
Dasar Komunikasi di SMK Negeri 1 Bogor. Jurnal Ekonomi &Pendidikan.
Nasution,S.2011.Metode Research Penelitian Ilmiah.Jakarta: Bumi Aksara.
Prastya, Dicky.2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.vol
9(2). ISSN: 2579-5457
Purwanto.2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta :Pustaka Belajar
Rosita, Ita. 2015. Meningkatkan Kerja Sama Siswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share . Jurnal Formatif. Vol.3(1).ISSN: 2088-
351X
Rukajat, Ajat. 2018. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) di
Sertai Contoh Judul Skripsi dan Metodologinya. Yogyakarta: Deepublish
Saputra, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sinar. 2018. Metode Aktive Learning. Yogyakarta: Deepublish
Slameto.2013. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Suhardi, Yustinus. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Think Pair
Share) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Kimia Tentang Termokimia di Kelas XI MIPA-2 SMA Negeri 7 Kota Bogor.
Jurnal Educate. Vol.3(1)
Sundari,Hanna. 2015. Model- Model Pembelajaran dan Pemefolehan Bahasa
Kedua/Asing. Jurnal Pujangga. Vol.1(2)
Suprayitno.2018. Penerapan Model Pembelajaran Word Square untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 3 Slempit Kedamean
Gresik.JPGSD. Vol 06(12)
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Pranamedia Group
Sutirman. 2013. Media dan Model- Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Suyatno dan Jihad. 2010.Menjadi Guru Profesional (StrategiMeningkatkan
Kualifikasi dan Kualitas Guru di era Global. Jakarta: Esensi.
Page 91
76
Syahputra, Edy. 2020. Snowball Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar.
Sukabumi: Haura Publishing
Wahyuningsih, Endang Sri. 2020. Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya
Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish
Publisher
Wijanarko, Yudi. 2017. Model Pembelajaran Make A Match untuk Pembelajaran
IPA yang Menyenangkan. Jurnal Taman Cendekia. Vol.01(01).ISSN: 2579-
5112
Yudha, Rahmat Putra. 2018. Motivasi Berprestasi & Disiplin Peserta Didik.
Pontianak: Yudha Gallery
Yusuf, Mohammad. 2015. Efektivitas Penggunaan Media Powerpoint dan LKS
Word square dalam Pembelajaran IPS Materi Pokok Keragaman Bentuk
Muka Bumi Kelas VII SMP Negeri 30 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014.
Jurnal Edu Geography. Vol. 3(3). ISSN: 2252-6684
Page 92
77
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Page 93
78
LAMPIRAN PERSURATAN
Page 99
84
LAMPIRAN LEMBAR VALIDASI
INSTRUMEN
Page 126
111
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Page 127
112
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN 1
PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI
Page 128
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS)
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Soppeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Pertemuan : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Page 129
114
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista
berdasarkan ciri- ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian protista
2. Menjelaskan ciri- ciri umum protista
3. Mengidentifikasi ciri- ciri umum protista mirip jamur
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian protista
2. Menjelaskan ciri- ciri umum protista
3. Mengidentifikasi ciri- ciri umum protista mirip jamur
E. Materi Pokok
1. Pengertian protista
2. Ciri- ciri umum protista
3. Ciri- ciri umum protista mirip jamur
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair and Share (TPS)
Metode Pembelajaran : Kooperatif
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
a. LKS Word square
2. Alat/bahan
a. Alat tulis
b. Laptop
c. LCD
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi kelas X yang relavan
2. Internet
Page 130
115
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Waktu
(menit) Guru Siswa
Orientasi
Guru membuka proses
pembelajaran dengan salam
pembuka
Guru memeriksa kebersihan
kelas
Guru mengecek kehadiran
siswa
Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan
kebersihkan kelas
Siswa mendengarkan
namanya masing-masing
15
Apersepsi
Gurumengingatkan kembali
materi prasyarat dengan
dengan memberi pertanyaan
yang berkaitan dengan
pelajaran yang akan
dilakukan
Siswa mendengarkan dan
menjawab pertanyaan yang
diberikan
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari materi
protistadalam kehidupan
sehari- hari
Mendengarkan dan mencatat
point penting yang di
sampaikan oleh guru
Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan pertama
Menyimak dan mencatat poin
penting yang di sampaikan
oleh guru
Page 131
116
Kegiatan Inti Waktu
(menit) Guru Siswa
Penjelasan materi
Memberikan penjelaskan
tentang materi Pengertian
protista, ciri- ciri umum
protista, ciri- ciri umum
protista mirip jamur
(dengan menggunakan
media pembelajaran)
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya apabila masih
ada materi yang belum di
mengerti
Melihat, mengamati,
membaca, mendengarkan,
menulis dan menyimak
penjelasan guru tentang materi
Pengertian protista, Ciri- ciri
umum protista, ciri- ciri
protista mirip jamur
Menanyakan apabila ada yang
tidak di mengerti
5
Think
(berfikir)
Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKSWord
square secara mandiri
Megawasi dan
membimbing siswa dalam
mengerjakan LKSWord
square
Mengerjakan LKS Word
square secara mandiri
10
Pair
(berpasangan )
Mengarahkan siswa untuk
duduk bersama anggota
kelompok yang telah di
tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil
pemikiran masing-masing
dengan anggota kelompok
Dan mencatat jawaban
yang di anggap paling
benar dan meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari
guru dan duduk bersama
dengan anggota kelompok
Mendiskusikan jawaban LKS
Word square
Mencatat jawaban yang benar
dan meyakinkan
20
Share
(berbagi)
Meminta masing-masing
anggota kelompok ke
depan kelas untuk
mempresentasekan
jawaban yang telah
Mempresentasekan jawaban
yang telah didiskusikan
dengan anggota kelompok
Menyimpulkan materi
30
Page 133
118
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN II
PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI
Page 134
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS)
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Soppeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Pertemuan : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Page 135
120
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista
berdasarkan ciri- ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi klasifikasi protista mirip jamur
2. Mengidentifikasi peranan protista mirip jamur
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi klasifikasi protista mirip jamur
2. Mengidentifikasi peranan protista mirip jamur
E. Materi Pokok
1. Klasifikasi protista mirip jamur
2. Peranan protista mirip jamur
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair and Share (TPS)
Metode Pembelajaran : Kooperatif
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
a. LKS Word square
2. Alat/bahan
a. Alat tulis
b. Laptop
c. LCD
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi kelas X yang relavan
2. Internet
Page 136
121
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Waktu
(menit) Guru Siswa
Orientasi
Guru membuka proses
pembelajaran dengan salam
pembuka
Guru memeriksa kebersihan
kelas
Guru mengecek kehadiran
siswa
Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan
kebersihkan kelas
Siswa mendengarkan
namanya masing-masing
15
Apersepsi
Gurumengingatkan kembali
materi prasyarat dengan
dengan memberi pertanyaan
yang berkaitan dengan
pelajaran yang akan
dilakukan
Siswa mendengarkan dan
menjawab pertanyaan yang
diberikan
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari materi protista
dalam kehidupan sehari- hari
Mendengarkan dan mencatat
point penting yang di
sampaikan oleh guru
Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan kedua
Menyimak dan mencatat poin
penting yang di sampaikan
oleh guru
Page 137
122
Kegiatan Inti Waktu
(menit) Guru Siswa
Penjelasan materi
Memberiksan penjelaskan
tentang materi klasifikasi
protista mirip jamur, dan
peranan protista mirip
jamur dengan
menggunakan media
pembelajarann
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya apabila masih ada
materi yang belum di
mengerti
Melihat, mengamati,
membaca, mendengarkan,
menulis dan menyimak
penjelasan guru tentang materi
klasifikasi protista mirip
jamur, dan peranan protista
mirip jamur
Menanyakan apabila ada yang
tidak di mengerti
5
Think
(berfikir)
Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS Word
square secara mandiri
Megawasi dan
membimbing siswa dalam
mengerjakan LKSWord
square
Mengerjakan LKS Word
square secara mandiri 10
Pair
(berpasangan)
Mengarahkan siswa untuk
duduk bersama anggota
kelompok yang telah di
tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil
pemikiran masing-masing
dengan anggota kelompok
Dan mencatat jawaban
yang di anggap paling
benar dan meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari
guru dan duduk bersama
dengan anggota kelompok
Mendiskusikan jawaban LKS
Word square
Mencatat jawaban yang benar
dan meyakinkan
20
Share
(berbagi)
Meminta masing-masing
anggota kelompok ke
Mempresentasekan jawaban
yang telah didiskusikan
Page 139
124
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN III
PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI
Page 140
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS)
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Soppeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Pertemuan : 3 (tiga)
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Page 141
126
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista
berdasarkan ciri- ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
C. Indikator
1. Menjelaskan ciri- ciri protista mirip tumbuhan (Alga)
2. Menjelaskan klasifikasi protista mirip tumbuhan (Alga)
3. Mengidentifikasi peranan protista mirip tumbuhan (Alga) bagi kehidupan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan ciri- ciri protista mirip tumbuhan (Alga)
2. Menjelaskan klasifikasi protista mirip tumbuhan (Alga)
3. Mengidentifikasi peranan protista mirip tumbuhan (Alga) bagi kehidupan
E. Materi Pokok
1. Ciri- ciri protista mirip tumbuhan (Alga)
2. Klasifikasi protista mirip tumbuhan (Alga)
3. Peranan protista mirip tumbuhan (Alga) bagi kehidupan
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair and Share (TPS)
Metode Pembelajaran : Kooperatif
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
a. LKS Word square
2. Alat/bahan
a. Alat tulis
b. Laptop
c. LCD
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi kelas X yang relavan
2. Internet
Page 142
127
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Waktu
(menit) Guru Siswa
Orientasi
Guru membuka proses
pembelajaran dengan salam
pembuka
Guru memeriksa kebersihan
kelas
Guru mengecek kehadiran
siswa
Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan
kebersihkan kelas
Siswa mendengarkan
namanya masing-masing
15
Apersepsi
Gurumengingatkan kembali
materi prasyarat dengan
dengan memberi pertanyaan
yang berkaitan dengan
pelajaran yang akan
dilakukan
Siswa mendengarkan dan
menjawab pertanyaan yang
diberikan
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari materi protista
dalam kehidupan sehari-hari
Mendengarkan dan mencatat
point penting yang di
sampaikan oleh guru
Page 143
128
Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan ke tiga
Menyimak dan mencatat
point penting yang di
sampaikan oleh guru
Kegiatan Inti Waktu
(menit) Guru Siswa
Penjelasan materi
Memberiksan penjelaskan
tentang Ciri- ciri,
klasifikasi, dan peranan
protista mirip tumbuhan
(alga) bagi kehidupan
dengan menggunakan
media pembelajaran
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya apabila masih ada
materi yang belum di
mengerti
Melihat, mengamati,
membaca, mendengarkan,
menulis dan menyimak
penjelasan guru tentang materi
Ciri- ciri, klasifikasi, dan
peranan protista mirip
tumbuhan (alga) bagi
kehidupan
Menanyakan apabila ada yang
tidak di mengerti
5
Think
(berpikir)
Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS Word
square secara mandiri
Mengerjakan LKS Word
square secara mandiri 10
Page 144
129
Megawasi dan
membimbing siswa dalam
mengerjakan LKSWord
square
Pair
(berpasangan)
Mengarahkan siswa untuk
duduk bersama anggota
kelompok yang telah di
tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil
pemikiran masing-masing
dengan anggota Dan
kelompok
mencatat jawaban yang di
anggap paling benar dan
meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari
guru dan duduk bersama
dengan anggota kelompok
Mendiskusikan jawaban
LKSWord square
Mencatat jawaban yang benar
dan meyakinkan
20
Share
(berbagi)
Meminta masing-masing
anggota kelompok ke
Mempresentasekan jawaban
yang telah didiskusikan
30
Page 146
131
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PERTEMUAN IV
PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI
Page 147
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MODEL THINK PAIR AND SHARE
A. Kompetensi Inti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Soppeng
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Pertemuan : 4 (empat)
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Page 148
133
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista
berdasarkan ciri- ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan
melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
C. Indikator
1. Menjelaskan ciri- ciri protista mirip hewan (protozoa)
2. Menjelaskan klasifikasi protista mirip hewan (protozoa)
3. Mengidentifikasi peranan protista mirip hewan (protozoa) bagi
kehidupan
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan ciri- ciri protista mirip hewan (protozoa)
2. Menjelaskan klasifikasi protista mirip hewan (protozoa)
3. Mengidentifikasi peranan protista mirip hewan (protozoa) bagi kehidupan
E. Materi Pokok
1. Ciri- ciri protista mirip hewan (protozoa)
2. Klasifikasi protista mirip hewan (protozoa)
3. Peranan protista mirip hewan (protozoa) bagi kehidupan
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Think Pair and Share (TPS)
Metode Pembelajaran : Koopertif
G. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
a. LKS Word square
2. Alat/bahan
a. Alat tulis
b. Laptop
c. LCD
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi kelas X yang relavan
2. Internet
Page 149
134
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan Waktu
(menit) Guru Siswa
Orientasi
Guru membuka proses
pembelajaran dengan salam
pembuka
Guru memeriksa kebersihan
kelas
Guru mengecek kehadiran
siswa
Siswa menjawab salam
Siswa memperhatikan
kebersihkan kelas
Siswa mendengarkan
namanya masing-masing
15
Apersepsi
Gurumengingatkan kembali
materi prasyarat dengan
dengan memberi pertanyaan
yang berkaitan dengan
pelajaran yang akan
dilakukan
Siswa mendengarkan dan
menjawab pertanyaan yang
diberikan
Motivasi
Memberikan gambaran
tentang manfaat
mempelajari materi protista
dalam kehidupan sehari-hari
Mendengarkan dan mencatat
poin penting yang di
sampaikan oleh guru
Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyampaikan materi yang
akan di bahas pada
pertemuan kedua
Menyimak dan mencatat
point penting yang di
sampaikan oleh guru
Kegiatan Inti Waktu
(menit) Guru Siswa
Penjelasan materi
Memberiksan penjelaskan
tentang Ciri- ciri,
klasifikasi, dan peranan
protista mirip hewan
(protozoa) dengan
menggunakan media
pembelajaran
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
Melihat, mengamati,
membaca, mendengarkan,
menulis dan menyimak
penjelasan guru tentang materi
Ciri- ciri, klasifikasi, dan
peranan protista mirip hewan
(protozoa)Menanyakan apabila
ada yang tidak di mengerti
5
Page 150
135
bertanya apabila masih ada
materi yang belum di
mengerti
Think
(berpikir)
Mengarahkan siswa untuk
mengerjakan LKS Word
square secara mandiri
Megawasi dan membimbing
siswa dalam mengerjakan
LKSWord square
Mengerjakan LKS Word
square secara mandiri
10
Pair
(berpasangan)
Mengarahkan siswa untuk
duduk bersama anggota
kelompok yang telah di
tentukan
Mengarahkan siswa untuk
mendiskusikan hasil
pemikiran masing-masing
dengan anggota kelompok
Dan mencatat jawaban
yang di anggap paling
benar dan meyakinkan
Siswa mengikuti arahan dari
guru dan duduk bersama
dengan anggota kelompok
Mendiskusikan jawaban
LKSWord square
Mencatat jawaban yang benar
dan meyakinkan
20
Share
(berbagi)
Meminta masing-masing
anggota kelompok ke
depan kelas untuk
Mempresentasekan jawaban
yang telah didiskusikan
dengan anggota kelompok
Menyimpulkan materi
30
Page 152
137
LAMPIRAN
KISI- KISI SOAL TES (SIKLUS 1 DAN
SIKLUS 2)
Page 153
138
Kisi- Kisi Instrument Soal Tes Siklus 1
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/1 (Ganjil)
Materi : Protista
Jumlah Soal : 20
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Indikator
Pembelajaran Indikator Soal Butir Soal
Aspek
Kognitif
Menjelaskan
pengertian protista
Penjelasan
Pengertian
protista
1. Protista berasal dari kata
protos dan kritos yang
berasal dari bahasa……
a. Inggris
b. Romawi
c. Yunani
d. Pallawa
e. Arab
Jawaban : C
2. Berikut ini yang tidak
termasuk dalam protista
yaitu……
a. Ganggang biru
b. Oomycota
c. Myxomycota
d. Plasmopora vitticola
e. Amoeba
C2
C2
Page 154
139
Jawaban : E
Menjelaskan ciri-
ciri umum protista
Menentukan ciri-
ciri protista
3. Berikut ini adalah
beberapa ciri makhluk
hidup:
1) Prokariot
2) Eukariotik
3) Uniseluler
4) Multiseluler
5) Memiliki beberapa
jaringan
Yang merupakan ciri
protista adalah…..
a. 1,3,4
b. 2,3,4
c. 3,4,5
d. 1,2,3,4
e. 1,2,3,4,5
Jawaban :B
C4
Page 155
140
Penjelasan
fungsi rambut
silia
4. Rambut silia pada ciliata
berfungsi sebagai alat
untuk…….
a. Bereproduksi
b. bernafas
c. Bergerak
d. Mencerna makanan
e. Berfotosintesis
Jawaban : C
C2
Sifat protista 5. Protista memiliki sel
yang bersifat…..
a. Eukariotik
b. Ganda
c. Prokariotik
d. Tidak bermembran
e. Tunggal
Jawaban : A
C2
Persamaan
keragaman
kingdom protista
6. Kingdom protista yang
begitu beragam,
memiliki persamaan
antara anggotanya
yaitu….
a. Melakukan respirasi
aerobic seluler
dalam mitokondria
b. Berdinding sel,
eukariot
c. Memperoleh
makanan secara
C3
Page 156
141
heterotrof, prokariot
d. Memperoleh
makanan secara
heterotrof, eukariot
e. Pengambilan
makanan secara
autotrof, eukariot
Jawaban : B
Menjelaskan ciri-
ciri umum protista
mirip jamur
Menentukan ciri-
ciri umum
protista mirip
jamur
7. Berikut ini ciri- ciri
organisme!
1) Bersel satu atau
banyak
2) Inti bersifat
eukariotik
3) Tidak berklorofil
4) Memiliki hifa
5) Reproduksi dengan
spora
Organisme yang
memiliki ciri- ciri
tersebut tergolong…..
a. Paku
b. Jamur
c. Lumut
d. Ganggang
e. Bakteri
Jawaban : B
C4
Page 157
142
Ciri- ciri
Basidiomycotina
8. Ciri-ciri
Basidiomycotina adalah
…..
a. Semua anggotanya
bersifat makroskopis
dan saprofit
b. Semua hifanya
berinti satu dan
bersifat diploid
c. Hifanya bercabang-
cabang, tidak
bersekat dan bersifat
dikariotik
d. Basidiospora dan
kanidiospora sebagai
hasil reproduksi
generatif dan
vegetatif
Basidium berbentuk
papan, payung,
benang atau seperti
keeping
Jawaban : E
C2
Page 158
143
Ciri jamur
Oomycotina
9. Jamur memiliki ciri- ciri
antara lain :
1) Hifa bersekat
2) Ujung- ujung hifa
membentuk
konidium
3) Mengandung inti
diploid
4) Reproduksi aseksual
dengan oospora
Ciri- ciri jamur
Oomycotina adalah……
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 5
Jawaban : E
Ciri myxomicota 10. Myxomycota mmpunyai
ciri- ciri berikut,
kecuali…..
a. Habitatnya di tanah
lembab
b. Plasmodium
merupakan fase
reproduksinya
c. Perkecambahan
spora membentuk
sel berflagella
d. Berpigmen cerah
C2
Page 159
144
e. Bersifat heterotrof
Jawaban : B
Mengidentifikasi
klasifikasi protista
mirip jamur
Jenis jamur 11. Apabila roti dibiarkan
terlalu lama, akan
tampak bercak- bercak
hitam yang menempel
pada roti. Bercak hitam
tersebut merupakan
jamur…….
a. Rhizopus oryzae
b. Aspergillus niger
c. Rhizopus stolonifera
d. Saccharomyces
cerevisiae
e. Volvariella
volvaceae
Jawaban : C
C3
Page 160
145
Pengelompokkan
jamur
12. Seorang siswa
menemukan jamur
menempl pada kayu
lapuk, bentuknya seperti
kuping, dapat dimakan
sebagai sumber protein.
Jamur tersebut
dikelompokkan
kedalam………
a. Ascomycotina
b. Basidiomycotina
c. Oomycotina
d. Deuteromycotina
e. Zygomycotina
Jawaban : B
C3
Contoh jamur
lender
13. Berikut yang termasuk
contoh jamur lendir
adalah……
a. Physarium
b. Arcyria
c. Saprolegnia
d. Laminaria
e. Bakteriofag
Jawaban : C
C2
Page 161
146
Macam protista
mirip jamur yang
parasit
14. Beberapa protista
sebagai berikut!
1) Scinata sp.
2) Phytopthora
infestans
3) Rhodymenia
palmate
4) Phytopthora
palmifera
5) Ascophylum sp.
Protista mirip jamur
yang menjadi parasit
pada tumbuhan
adalah…..
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
Jawaban : C
C4
Peranan protista
mirip jamur bagi
kehidupan
Proses
pembuatan tape
15. Pembuatan tape dari
bahan beras ketan dan
bantuan ragi
menggunakan proses…..
a. Fosforilasi
b. Fragmentasi
c. hidrolisis
d. Fermentasi
e. Foraminifera
C2
Page 162
147
Jawaban : D
Jamur
pembuatan
tempe
16. Jamur yang digunakan
untuk pembuatan tempe
adalah…..
a. Rhizopus oryzae
b. Saccharomyces
cerevisiae
c. Vovariela volvaceae
d. Aspergillus oryzae
e. Aspergillus niger
Jawaban : A
C2
Manfaat protista
bagi manusia
17. Contoh protista dan
manfaatnya bagi
manusia adalah…..
a. Radiolarian
digunakan sebagai
indikator minyak
bumi
b. Gelidium dan
Diatomae sebagai
bahan agar- agar
c. Euchema dan
C2
Page 163
148
Spirulina sebagai
protein sel tunggal
d. Entomoeba
gingivalis
membantu
pencernaan
e. Entomoeba coli
membantu
pembentukan
vitamin K
Jawaban : A
Protista mirip
jamur yang
siklus hidupnya
menyebar
18. Protista mirip jamur
yang tubuhnya mmiliki
masa berlendir dan
menyebar dalam daur
hidupnya yang disebut
dengan plasmodium
adalah……
a. Ascomycotina
b. Myxomycotina
c. Oomycotina
d. Zigomycotina
e. Basidiomycotina
Jawaban : B
C2
Page 164
149
Fase fegetatif
jamur lendir
19. Fase vegetatif jamur
lendir yang dapat
bergerak seperti amoeba
dinamakan…….
a. Plasmodium
b. Multinukleat
c. Protoplasma
d. Multiplasma
e. Amuboid
Jawaban : C
C2
Reproduksi
Oomycota
20. Oomycota yang
berproduksi secara
aseksual memiliki sigot
yang disebut…….
a. Oospora
b. Oogonia
c. Hifa
d. Flagella
e. Zoospore
Jawaban : A
C2
Page 165
150
Kisi- kisi instrument soal tes siklus II
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/1 (Ganjil)
Materi : Protista
Jumlah Soal : 20
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Indikator
Pembelajaran
Indikator
Soal Butir Soal
Aspek
Kognitif
Ciri- ciri
umum protsta
mirip
tumbuhan
(Alga)
Menentukan
ciri
Phaeophyta,
1. Berikut ini merupakan ciri
kelas Phaeophyta,
kecuali…….
a. Ganggang pirang
b. Hidup di air tawar
c. Mengandung pigmen
fikoxantena
d. Dinding selnya
mengandung selulosa dan
algin
e. Perkembangbiakan
dengan pergiliran
keturunan
Jawaban : B
C2
Ciri- ciri
protista mirip
tumbuhan
2. Di bawah ini ciri- ciri
protista
1) Tipe prokariotik
C4
Page 166
151
2) Pada umumnya
berklorrofil
3) Membuat makanan
sendiri
4) Bersifat fagositosis
5) Memiliki pirenoid yang
berfungsi menyimpan
amilum
6) Habitat ditempat lembab
dan lingkungan berair
Ciri- ciri yang hanya
dimiliki oleh protista mirip
tumbuhan adalah……
a. 1,2 dan 4
b. 1,3 dan 6
c. 2,3 dan 5
d. 2,4 dan 6
e. 3,4 dan 5
Jawaban : C
Ciri ganggang
pirang
3. Ganggang pirang atau filum
bacillariphyta, misalnya
diatom, mempunyai ciri khas
tubuhnya terdiri dari dua
belahan tutup dan wadah
dari bahan……
a. Silika
b. Kitin
c. Peptidoglikan
d. Selulosa
e. Lipid
C2
Page 167
152
Jawaban : A
Warna
Rhodophyta
4. Rhodophyta berwarna merah
karena pada alga tersebut
terdapat pigmen….
a. Klorofil
b. Karoten
c. Fikosianin
d. Fikoeritrin
e. Fikosantin
Jawaban : D
C2
Menentukan
ciri- ciri alga
5. Perhatikan ciri-ciri alga
berikut ini!
1) Hampir semuanya hidup
di laut,
2) Umumnya uniseluler,
3) Reproduksi seksual
dengan penyatuan gamet
yang berbeda jenis
4) Mempunyai klorofil a
dan c, santofil, karoten,
serta pigmen
dominannya fukosantin
Berdasarkan uraian di atas,
merupakan ciri-ciri
kelompok alga …….
a. Phaeophyta
b. Chlorophyta
c. Chrysophyta
d. Cyanophyta
C4
Page 168
153
e. Rhodophyta
Jawaban :A
Klasifikasi
protista mirip
tumbuhan
(Alga)
Menentukan
filum
klasifikasi
ganggang
6. Berikut merupakan filum
klasifikasi ganggang
kecuali,…..
a. Chlorophyta
b. Euglenophyta
c. Chrysophyta
d. Mastigophora
e. Pyrophyta
Jawaban : D
C2
Menentukan
jenis ganggang
7. Perhatikan spesies ganggang
dibawah ini!
1) Chlorella
2) Eucheuma
3) Gelidium
4) Gracilaria
5) Navicula
6) Spirogyra
Jenis ganggang yang
berguna untuk industry
makanan ditunjukkan
nomor……
a. 1,5,6 dan 4
b. 1,2,5 dan 6
c. 1,2,3 dan 4
d. 1,2,3 dan 6
e. 1,3,4 dan 6
C4
Page 169
154
Jawaban : C
Golongan
chorella
8. Usaha manusia dalam
mencari sumber makanan
alternatif, ternyata Chorella
memperoleh perhatian yang
cukup besar. Hal tersebut
dikarenakan Chorella
memiliki kandungan protein
tinggi dan mudah
berfotosintesis. Chorella
masuk dalam golongan
…….
a. Chrisophyta
b. Chlorophyta
c. Rhodophyta
d. Phaeophyta
e. Cyanophyta
Jawaban : B
C2
Peranan
protista mirip
tumbuhan
(Alga)
Menentukan
ganggang yang
dapat berguna
sebagai bahan
makanan
9. Dibawah ini contoh
ganggang yang berperan
dalam kehidupan manusia!
1) Gelidium
2) Laminaria
3) Eucheuma
4) Ochromonas
5) Spirongyra
6) Gracilaria
Ganggang yang
dimanfaatkan sebagai bahn
C4
Page 170
155
makanan dalam kehidupan
manusia adalah……
a. 1,2 dan 3
b. 2,3 dan 4
c. 3, 4 dan 6
d. 4,5, dan 6
e. 1,3 dan 6
Jawaban : E
Menentukan
ganggang
sebagai obat
penyakit
gondok
10. Ganggang yang dapat
dimanfaatkan sebagai obat
penyakit gondok
adalah…..
a. Laminaria
b. Ulva
c. Entermorpha
d. Eucheuma
e. Gelidium
Jawaban : A
C2
Page 171
156
Bahan
pembuatan es
krim, kosmetik
dan tekstil
11. Asam alginate sebagai
bahan pembuatan es krim,
kosmetik dan tekstil dapat
diekstraksi dari spesies…..
a. Gracillaria dan
chondrus
b. Focus dan gracillaria
c. Laminaria dan focus
d. Sargasum dan
spirogyra
e. Gelidium dan
eucheuma
Jawaban : C
C2
Kelompok
spirulina
12. Spirulina merupakan alga
yang bisa digunakan
sebagai sumber makanan
dimasa yang akan datang.
Alga tersebut termasuk
kelompok alga……
a. Keemasan
b. Hijau- biru
c. Merah
d. Hijau
e. Pirang
Jawaban : B
C2
Ciri- ciri
umum protista
mirip hewan
(protozoa)
Menentukan
ciri protista
mirip hewan
(protozoa)
13. Roni sedang mengamati
mikroorganisme yang
diambil dari air kotor.
Hasil identifikasi melalui
C3
Page 172
157
mikroskop diperoleh ciri-
ciri sebagai berikut
1) Bersel Satu
2) Bergerak bebas
3) Soliter
4) Membran inti tampak
jelas
5) Sitoplasma jernih tanpa
warna
6) Tidak tampak dinding
selulosa
Mikroorganisme yang
diamati termasuk
kelompok……..
a. Bakteri
b. Protista mirip hewan
c. Protista mirip jamur
d. Protista mirip
tumbuhan
e. Tidak dapat
diidentifikasi
Jawaban : B
Menentukan
kelompok
protozoa
14. Seorang siswa mengamati
setetes air kolam. Dalam
pengamatannya, ia
menemukan protozoa
dengan ciri- ciri sebagai
berikut:
1) Memiliki rambut getar
diseluruh tubuh
C4
Page 173
158
2) Berbentuk seperti
sandal
3) Mampu bergerak
4) Tidak berklorofil
Berdasarkan karakteristik
diatas, protozoa tersebut
termasuk kelompok……
a. Ciliata
b. Rhizopoda
c. Mastigosphora
d. Flagellate
e. Sporozoa
Jawaban : A
Cara bergerak
protozoa
15. Perhatikan gambar berikut
Protozoa dibagi menjadi 4
filum, yaitu Rhizopoda,
Ciliata, Flagellata, dan
sporozoa berdasarkan …..
a. Cara bergeraknya
b. Cara memperoleh
makanan
c. Cara reproduksinya
d. Siklus hidupnya
e. Alat gerak yang
dimilikinya
Jawaban : E
C3
Page 174
159
Klasifikasi
protista mirip
hewan
(protozoa)
Menentukan
genus protozoa
16. Di laut ada organism yang
dapat mengeluarkan
cahaya. Jika organism tadi
adalah suatu protozoa
maka genusnya adalah……
a. Volvox
b. Euglena
c. Noctiluca
d. Radiolaria
e. Foraminifera
Jawaban : D
C2
Menentukan
filum protozoa
17. Dibawah ini yang termasuk
filum protozoa, kecuali…
a. Rhizopoda
b. Mastigosphora
c. Ciliate
d. Sporozoa
e. Oomycota
Jawaban : E
C2
Arti holozoik
dalam filum
protozoa
18. Holozoik merupakan sifat
beberapa jenis protozoa
yang artinya…….
a. Menyerap makanan
dari tubuh inangnya
b. Mampu bergerak bebas
mencari sumber
makanan
c. Memakan organism
mati yang telah
C2
Page 175
160
membusuk
d. Memakan organism
yang lebih kecil dari
ukuran tubuhnya
e. Mampu menghasilkan
makanan melalui
fotosintesis
Jawaban : D
Peranan
protista mirip
hewan
(protozoa)
Penyebab
penyakit tidur
afrika
19. Anggota filum flagellata
yang mengakibatkan
penyebab penyakit tidur
Afrika yaitu …..
a. Plasmodium vivax
b. Trypanosoma
gambiense
c. Leishmania donovani
d. Trichomonas faginalis
e. Giardia lamblia
Jawaban : B
C2
Protozoa yang
mengakibatkan
diare
20. Seseorang mengalami
diare dan diidentifikasi
telah terjadi infeksi oleh
protozoa didalam usus.
Protozoa yang
mengakibatkan diare
tersebut yaitu….
a. Paramecium caudatum
b. Entamoeba histolytica
c. Leishma donovani
C2
Page 176
161
d. Entamoeba gingivalis
e. Euglena viridis
Jawaban : A
Page 177
162
LAMPIRAN
SOAL SIKLUS 1 DAN SIKLUS 2
Page 178
163
SOAL TES SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/1 (Ganjil)
Materi : Protista
Jumlah Soal : 20
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
1. Protista berasal dari kata protos dan kritos yang berasal dari bahasa……
a. Inggris
b. Romawi
c. Yunani
d. Pallawa
e. Arab
2. Berikut ini yang tidak termasuk dalam protista yaitu……
a. Ganggang biru
b. Oomycota
c. Myxomycota
d. Plasmopora vitticola
e. Amoeba
3. Berikut ini adalah beberapa ciri makhluk hidup:
1) Prokariot
2) Eukariotik
3) Uniseluler
4) Multiseluler
5) Memiliki beberapa jaringan
Yang merupakan ciri protista adalah…..
a. 1,3,4
b. 2,3,4
Page 179
164
c. 3,4,5
d. 1,2,3,4
e. 1,2,3,4,5
4. Rambut silia pada ciliata berfungsi sebagai alat untuk…….
a. Bereproduksi
b. bernafas
c. Bergerak
d. Mencerna makanan
e. Berfotosintesis
5. Protista memiliki sel yang bersifat…..
a. Eukariotik
b. Ganda
c. Prokariotik
d. Tidak bermembran
e. Tunggal
6. Kingdom protista yang begitu beragam, memiliki persamaan antara
anggotanya yaitu….
a. Melakukan respirasi aerobic seluler dalam mitokondria
b. Berdinding sel, eukariot
c. Memperoleh makanan secara heterotrof, prokariot
d. Memperoleh makanan secara heterotrof, eukariot
e. Pengambilan makanan secara autotrof, eukariot
7. Berikut ini ciri- ciri organisme!
1) Bersel satu atau banyak
2) Inti bersifat eukariotik
3) Tidak berklorofil
4) Memiliki hifa
5) Reproduksi dengan spora
Organisme yang memiliki ciri- ciri tersebut tergolong…..
a. Paku
b. Jamur
Page 180
165
c. Lumut
d. Ganggang
e. Bakteri
8. Ciri-ciri Basidiomycotina adalah …..
a. Semua anggotanya bersifat makroskopis dan saprofit
b. Semua hifanya berinti satu dan bersifat diploid
c. Hifanya bercabang- cabang, tidak bersekat dan bersifat dikariotik
d. Basidiospora dan kanidiospora sebagai hasil reproduksi generatif dan
vegetative
e. Basidium berbentuk papan, payung, benang atau seperti keeping
9. Jamur memiliki ciri- ciri antara lain :
1) Hifa bersekat
2) Ujung- ujung hifa membentuk konidium
3) Mengandung inti diploid
4) Reproduksi aseksual dengan oospora
Ciri- ciri jamur Oomycotina adalah……
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 5
10. Myxomycota mmpunyai ciri- ciri berikut, kecuali…..
a. Habitatnya di tanah lembab
b. Plasmodium merupakan fase reproduksinya
c. Perkecambahan spora membentuk sel berflagella
d. Berpigmen cerah
e. Bersifat heterotrof
11. Apabila roti dibiarkan terlalu lama, akan tampak bercak- bercak hitam yang
menempel pada roti. Bercak hitam tersebut merupakan jamur…….
a. Rhizopus oryzae
b. Aspergillus niger
Page 181
166
c. Rhizopus stolonifera
d. Saccharomyces cerevisiae
e. Volvariella volvaceae
12. Seorang siswa menemukan jamur menempl pada kayu lapuk, bentuknya
seperti kuping, dapat dimakan sebagai sumber protein. Jamur tersebut
dikelompokkan kedalam………
a. Ascomycotina
b. Basidiomycotina
c. Oomycotina
d. Deuteromycotina
e. Zygomycotina
13. Berikut yang termasuk contoh jamur lendir adalah……
a. Physarium
b. Arcyria
c. Saprolegnia
d. Laminaria
e. Bakteriofag
14. Beberapa protista sebagai berikut!
1) Scinata sp.
2) Phytopthora infestans
3) Rhodymenia palmate
4) Phytopthora palmifera
5) Ascophylum sp.
Protista mirip jamur yang menjadi parasit pada tumbuhan adalah…..
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
15. Pembuatan tape dari bahan beras ketan dan bantuan ragi menggunakan
proses…..
Page 182
167
a. Fosforilasi
b. Fragmentasi
c. hidrolisis
d. Fermentasi
e. Foraminifera
16. Jamur yang digunakan untuk pembuatan tempe adalah…..
a. Rhizopus oryzae
b. Saccharomyces cerevisiae
c. Vovariela volvaceae
d. Aspergillus oryzae
e. Aspergillus niger
17. Contoh protista dan manfaatnya bagi manusia adalah…..
a. Radiolarian digunakan sebagai indikator minyak bumi
b. Gelidium dan Diatomae sebagai bahan agar- agar
c. Euchema dan Spirulina sebagai protein sel tunggal
d. Entomoeba gingivalis membantu pencernaan
e. Entomoeba coli membantu pembentukan vitamin K
18. Protista mirip jamur yang tubuhnya mmiliki masa berlendir dan menyebar
dalam daur hidupnya yang disebut dengan plasmodium adalah……
a. Ascomycotina
b. Myxomycotina
c. Oomycotina
d. Zigomycotina
e. Basidiomycotina
19. Fase vegetatif jamur lendir yang dapat bergerak seperti amoeba
dinamakan…….
a. Plasmodium
b. Multinukleat
c. Protoplasma
d. Multiplasma
e. Amuboid
Page 183
168
20. Oomycota yang berproduksi secara aseksual memiliki sigot yang disebut…….
a. Oospora
b. Oogonia
c. Hifa
d. Flagella
e. Zoospore
Page 184
169
SOAL TES SIKLUS II
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : X/1 (Ganjil)
Materi : Protista
Jumlah Soal : 20
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
1. Berikut ini merupakan ciri kelas Phaeophyta, kecuali…….
a. Ganggang pirang
b. Hidup di air tawar
c. Mengandung pigmen fikoxantena
d. Dinding selnya mengandung selulosa dan algin
e. Perkembangbiakan dengan pergiliran keturunan
2. Di bawah ini ciri- ciri protista
1) Tipe prokariotik
2) Pada umumnya berklorrofil
3) Membuat makanan sendiri
4) Bersifat fagositosis
5) Memiliki pirenoid yang berfungsi menyimpan amilum
6) Habitat ditempat lembab dan lingkungan berair
Ciri- ciri yang hanya dimiliki oleh protista mirip tumbuhan adalah……
a. 1,2 dan 4
b. 1,3 dan 6
c. 2,3 dan 5
d. 2,4 dan 6
e. 3,4 dan 5
3. Ganggang pirang atau filum bacillariphyta, misalnya diatom, mempunyai ciri
khas tubuhnya terdiri dari dua belahan tutup dan wadah dari bahan……
Page 185
170
a. Silika
b. Kitin
c. Peptidoglikan
d. Selulosa
e. Lipid
4. Rhodophyta berwarna merah karena pada alga tersebut terdapat pigmen….
a. Klorofil
b. Karoten
c. Fikosianin
d. Fikoeritrin
e. Fikosantin
5. Perhatikan ciri-ciri alga berikut ini!
1) Hampir semuanya hidup di laut,
2) Umumnya uniseluler,
3) Reproduksi seksual dengan penyatuan gamet yang berbeda jenis
4) Mempunyai klorofil a dan c, santofil, karoten, serta pigmen dominannya
fukosantin
Berdasarkan uraian di atas, merupakan ciri-ciri kelompok alga …….
a.Phaeophyta
b.Chlorophyta
c.Chrysophyta
d.Cyanophyta
e. Rhodophyta
6. Berikut merupakan filum klasifikasi ganggang kecuali,…..
a. Chlorophyta
b.Euglenophyta
c. Chrysophyta
d.Mastigophora
e. Pyrophyta
7. Perhatikan spesies ganggang dibawah ini!
1) Chlorella
Page 186
171
2) Eucheuma
3) Gelidium
4) Gracilaria
5) Navicula
6) Spirogyra
Jenis ganggang yang berguna untuk industry makanan ditunjukkan
nomor……
a. 1,5,6 dan 4
b. 1,2,5 dan 6
c. 1,2,3 dan 4
d. 1,2,3 dan 6
e. 1,3,4 dan 6
8. Usaha manusia dalam mencari sumber makanan alternatif, ternyata Chorella
memperoleh perhatian yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan Chorella
memiliki kandungan protein tinggi dan mudah berfotosintesis. Chorella
masuk dalam golongan …….
a. Chrisophyta
b. Chlorophyta
c. Rhodophyta
d. Phaeophyta
e. Cyanophyta
9. Dibawah ini contoh ganggang yang berperan dalam kehidupan manusia!
1) Gelidium
2) Laminaria
3) Eucheuma
4) Ochromonas
5) Spirongyra
6) Gracilaria
Ganggang yang dimanfaatkan sebagai bahn makanan dalam kehidupan
manusia adalah……
a. 1,2 dan 3
Page 187
172
b. 2,3 dan 4
c. 3, 4 dan 6
d. 4,5, dan 6
e. 1,3 dan 6
10. Ganggang yang dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit gondok adalah…..
a. Laminaria
b. Ulva
c. Entermorpha
d. Eucheuma
e. Gelidium
11. Asam alginate sebagai bahan pembuatan es krim, kosmetik dan tekstil dapat
diekstraksi dari spesies…..
a. Gracillaria dan chondrus
b. Focus dan gracillaria
c. Laminaria dan focus
d. Sargasum dan spirogyra
e. Gelidium dan eucheuma
12. Spirulina merupakan alga yang bisa digunakan sebagai sumber makanan
dimasa yang akan datang. Alga tersebut termasuk kelompok alga……
a. Keemasan
b. Hijau- biru
c. Merah
d. Hijau
e. Pirang
13. Roni sedang mengamati mikroorganisme yang diambil dari air kotor. Hasil
identifikasi melalui mikroskop diperoleh ciri- ciri sebagai berikut
1) Bersel Satu
2) Bergerak bebas
3) Soliter
4) Membran inti tampak jelas
5) Sitoplasma jernih tanpa warna
Page 188
173
6) Tidak tampak dinding selulosa
Mikroorganisme yang diamati termasuk kelompok……..
a. Bakteri
b. Protista mirip hewan
c. Protista mirip jamur
d. Protista mirip tumbuhan
e. Tidak dapat diidentifikasi
14. Seorang siswa mengamati setetes air kolam. Dalam pengamatannya, ia
menemukan protozoa dengan ciri- ciri sebagai berikut:
1) Memiliki rambut getar diseluruh tubuh
2) Berbentuk seperti sandal
3) Mampu bergerak
4) Tidak berklorofil
Berdasarkan karakteristik diatas, protozoa tersebut termasuk kelompok……
a. Ciliata
b. Rhizopoda
c. Mastigosphora
d. Flagellate
e. Sporozoa
15. Perhatikan gambar berikut
Protozoa dibagi menjadi 4 filum, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata, dan
sporozoa berdasarkan …..
a. Cara bergeraknya
b. Cara memperoleh makanan
c. Cara reproduksinya
d. Siklus hidupnya
e. Alat gerak yang dimilikinya
Page 189
174
16. Di laut ada organism yang dapat mengeluarkan cahaya. Jika organism tadi
adalah suatu protozoa maka genusnya adalah……
a. Volvox
b. Euglena
c. Noctiluca
d. Radiolaria
e. Foraminifera
17. Dibawah ini yang termasuk filum protozoa, kecuali…
a. Rhizopoda
b. Mastigosphora
c. Ciliate
d. Sporozoa
e. Oomycota
18. Holozoik merupakan sifat beberapa jenis protozoa yang artinya…….
a. Menyerap makanan dari tubuh inangnya
b. Mampu bergerak bebas mencari sumber makanan
c. Memakan organism mati yang telah membusuk
d. Memakan organism yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya
e. Mampu menghasilkan makanan melalui fotosintesis
19. Anggota filum flagellata yang mengakibatkan penyebab penyakit tidur Afrika
yaitu …..
a. Plasmodium vivax
b. Trypanosoma gambiense
c. Leishmania donovani
d. Trichomonas faginalis
e. Giardia lamblia
20. Seseorang mengalami diare dan diidentifikasi telah terjadi infeksi oleh
protozoa didalam usus. Protozoa yang mengakibatkan diare tersebut yaitu….
a. Paramecium caudatum
b. Entamoeba histolytica
c. Leishma donovani
Page 190
175
d. Entamoeba gingivalis
e. Euglena viridis
Page 191
176
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) WORD
SQUARE
Page 192
177
PROTISTA
PENILAIAN
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Waktu : 30 Menit
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) WORD SQUARE
PERTEMUAN I
KD 3.5: Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis.
Page 193
178
1. Siswa mampu menjelaskan Pengertian protista
2. Siswa mampu menjelaskan ciri- ciri umum protista
3. Siswa mampu menjelaskan ciri- ciri umum protista mirip
jamur
1. Kerjakanlah soal dibawah dengan mencari jawaban pada tabel
secara mendatar dan menurun
2. Kerjakan soal LKS terlebih dahulu secara individu (Think)
3. Kemudian berdiskusi dengan teman sebangkunya ( Pair)
4. Setelah berdiskusi selesai kemudian berbagi jawaban dengan
pasangan laiinya (Share) yang akan dipanggil secara acak.
S K U B M A C N I T I K I L O
I B O R E A E M S I N A G R O
M E U L F N I N U S U Y N E M
B O R E L U L E S I T L U M Y
I R U M A J O P O D U E S P C
O O S B G T A M A T R E P A O
S G A U E A U O R B A U R N T
I A K N L W T T I A L K O A A
S N P G L A O I N A K A T E P
F G A A A R T L G L A R I R S
U G M R T O R E T E H I S O L
N A O Z O T O R P S U O T B O
G N E R T I F U D I H T A U K
I G B S I P O K S O R K I M U
I S A R B A T O C Y M O X Y M
1. Protista berasal dari bahasa yunani yaitu protos yang berarti
…….dan kritos berarti menyusun.
2. Jenis makhluk hidup yang menyerupai hewan dan tumbuhan,
tetapi bukan merupakan dan juga bukan hewan. Jenis makhluk
hidup tersebut dikelompokkan kedalam……..
3. Sebagian protista mempunyai alat gerak seperti bulu cambuk.
Bulu cambuk biasa juga disebut dengan…….
4. Ciri protista yaitu dengan menghasilkan makanan sendiri biasa
disebut…….
Tujuan Pembelajaran :
Petunjuk Belajar:
SOAL
Page 194
179
5. Khusus pada jamur air memiliki dinding sel tersusun zat selulosa
sedangkan jamur tersusun zat……
Page 195
180
PROTISTA
PENILAIAN
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Waktu : 30 Menit
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) WORD SQUARE
PERTEMUAN II
KD 3.5: Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis.
Page 196
181
1. Mengidentifikasi klasifikasi protista mirip jamur
2. Mengidentifikasi peranan protista mirip jamur jamur
1. Kerjakanlah soal dibawah dengan mencari jawaban pada tabel
secara mendatar dan menurun
2. Kerjakan soal LKS terlebih dahulu secara individu (Think)
3. Kemudian berdiskusi dengan teman sebangkunya ( Pair)
4. Setelah berdiskusi selesai kemudian berbagi jawaban dengan
pasangan laiinya (Share) yang akan dipanggil secara acak.
M S E U L U B T O I R A K U E
U A U A T A I L I C O N O N P
L P B N G P Y R C H S A L I S
T R A G E R X B A L P E O S E
I O C A T O C Y M O O R N E U
S G T N A T P F B R R O I L D
E L E G R I A I U E O B S U O
L E R G S S R L K L Z A E L P
U N I A E T A U B L O L M E O
L I A N L A S M N A A A U R D
E A L G T O I R A K O R P N I
R I D N E L T M E L B O R E A
E A G L A T Y H P O E A H P K
L E S A T O C Y M O X Y M I S
A A I R E T C A B E A H C R A
1. Ada 2 jenis protista mirip jamur yaitu ………..dan Oomycota
2. Myxomycota biasa disebut dengan jamur…….
3. Jamur lendir mempunyai kemiripan dengan amoeba yaitu
bergerak dengan menggunakan……..
4. ……………Merupakan jenis protista mirip jamur yang
dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Petunjuk Belajar:
Tujuan Pembelajaran :
SOAL
Page 197
182
5. Spesies dari filum……….yang hidup sebagai saproffit pada
bangkai- bangkai hewan di air sehingga di dalam air tidak
dipenuhi bangkai makhluk hidup dan sampah yaitu saproglenia.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) WORD SQUARE
PERTEMUAN III
Page 198
183
PROTISTA
1. Menjelaskan ciri-ciri protista mirip tumbuhan (Alga)
2. Menjelaskan klasifikasi protista mirip tumbuhan (Alga)
PENILAIAN
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Waktu : 30 Menit
KD 3.5: Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis.
Tujuan Pembelajaran :
Page 199
184
3. Mengidentifikasi peranan protista mirip tumbuhan (Alga) bagi
kehidupan
1. Kerjakanlah soal dibawah dengan mencari jawaban pada tabel
secara mendatar dan menurun
2. Kerjakan soal LKS terlebih dahulu secara individu (Think)
3. Kemudian berdiskusi dengan teman sebangkunya ( Pair)
4. Setelah berdiskusi selesai kemudian berbagi jawaban dengan
pasangan laiinya (Share) yang akan dipanggil secara acak.
P G O X A T O C Y M O X Y M L
S E O A T O C H V O H J K P E
E T M K I T I L I P E A L R I
U A Y L A A L O K A U M O O R
D R C O E N I R I E K U R T H
O S O R R A A O N R A R O I O
P P T O O E T C G O R H P S D
O O A F B R A C D B I I L T O
D R I I I O Z U O R O F A A P
I O C L K B I M M U T A S A H
A Z G N A D O P O Z I H R L Y
F O R T O R E T E H K O L G T
L A Z A T A L L E G A L F A A
I X R E L U L E S I T L U M T
B O R E A N A A G L A U M E S
1. …….memiliki ciri-ciri seperti tubuh berbentuk talus, tidak
memiliki akar, batang dan daun sejati.
2. Ganggang memiliki pigmen hijau daun yang disebut……..
3. Habitat ganggang ada dilingkungan berair, menempel pada
batang atau biasa disebut dengan……..
4. Contoh dari ganggang hijau yaitu ………., chlorella,
spirogyra dan ulva.
SOAL
Petunjuk Belajar:
Page 200
185
5. Sebagai penghasil agar- agar, sebagai bahan makanan,
mengeraskan es krim dan youghurt merupakan manfaat
dari……….
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) WORD SQUARE
PERTEMUAN IV
Page 201
186
PROTISTA
1. Menjelaskanciri-ciri protista mirip hewan(protozoa)
PENILAIAN
Kelompok :
Nama : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :
Waktu : 30 Menit
KD 3.5: Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-
ciri umum kelas dan peranannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara
teliti dan sistematis.
Tujuan Pembelajaran :
Page 202
187
2. Menjelaskan klasifikasi protista miriphewan (protozoa
3. Mengidentifikasi peranan protista mirip hewan (protozoa) bagi
kehidupan
1. Kerjakanlah soal dibawah dengan mencari jawaban pada tabel
secara mendatar dan menurun
2. Kerjakan soal LKS terlebih dahulu secara individu (Think)
3. Kemudian berdiskusi dengan teman sebangkunya ( Pair)
4. Setelah berdiskusi selesai kemudian berbagi jawaban dengan
pasangan laiinya (Share) yang akan dipanggil secara acak.
M A C I L S O U B I N O L O K
U A I D O P O D U E S P K S I
L C L A A O M H K J A F L S N
T A I N E R Y I O A L L O O G
I M A A R O C F L M G A R L D
S B T E O Z O A O U A G O I O
E U A R B O T B N R E E P T M
L K C O I A A O I E V L L E P
U F O R T O R E T E H L A R R
L L E S N E G I S K O A S J O
E S L A O Z O R O P S T S A T
R A I L I S B O R E A A E M I
I B A I R A L O I D A R M U S
E A I R D N O K O T I M U R T
U L U B A D O P O Z I H R Z A
1. Protozoa umumnya, tidak dapat membuat makanan sendiri atau
biasa disebut dengan…….
2. Cara hidup protozoa ada yang……… dan adapula yang koloni.
3. Rhizopoda memiliki ciri- ciri khusus yaitu memiliki……..
4. Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi
rhizopoda, ciliate, flagellate dan……….
5. Jenis protozoa yang kerangkanya dari silicon yang mengendap
didasar laut dapat digunakan sebagai bahan pengosok yaitu…….
Petunjuk Belajar:
SOAL
Page 203
188
AKTIVITAS SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN PADA SIKLUS
1
NO. Aspek yang diamati Siklus 1
Pertemuan Rata- rata Persentase
Page 204
189
1 2 %
1. Siswa menjawab salam dari
guru 26 24 25 83
2. Kehadiran siswa 30 28 29 96
3.
Siswa berdoa dan menyiapkan
fisik dan psikis dalam kegiatan
pembelajaran
30 30 30 100
4. Siswa mendengaran apersepsi
yang disampaikan guru 22 20 21 70
5. Siswa mendengarkan motivasi
yang disampaikan guru 20 22 21 70
6.
Siswa mendengarkan KI, KD,
dan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
20 22 21 70
7. Siswa duduk dalam
kelompoknya 27 29 28 93
8.
Melihat, mengamati,
membaca, menulis dan
menyimak penjelasan guru
mengenai materi yang
diajarkan
22 20 21 70
9.
Siswa mengidentifikasi dan
memberi pertanyaan berkaitan
informasi yang disampaikan
guru
10 12 11 36
10. Siswa aktif mengerjakan LKS 20 20 20 66
11.
Siswa mengumpulkan
informasi yang relavan untuk
menjawab pertanyaan pada
LKS
20 22 21 70
12.
Siswa melakukan diskusi
dalam kelompoknya dan
mengolah informasi yang
diperoleh untuk membahas
pertanyaan paa LKS
20 20 20 66
13. Siswa melakukan presentasi
hasil diskusi kelompok 20 22 21 70
14.
Siswa memberikan pertanyaan
atau tanggapan kepada
kelompok yang presentasi
8 10 9 30
15.
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang telah
diajarkan
4 6 5 16
Page 205
190
16.
Siswa yang memiliki kinerja
dankerjasama yang baik
memperoleh penghargaan dari
guru
30 28 29 96
17. Siswa menjawab salam dari
guru dan mengucap hamdalah 30 28 29 96
AKTIVITAS SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN PADA SIKLUS
II
NO. Aspek yang diamati Siklus 1
Pertemuan Rata- rata Persentase
Page 206
191
1 2 %
1. Siswa menjawab salam dari guru 30 30 30 100
2. Kehadiran siswa 30 30 30 100
3.
Siswa berdoa dan menyiapkan
fisik dan psikis dalam kegiatan
pembelajaran
30 30 30 100
4. Siswa mendengaran apersepsi
yang disampaikan guru 30 30 30 100
5. Siswa mendengarkan motivasi
yang disampaikan guru 30 30 30 100
6.
Siswa mendengarkan KI, KD,
dan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru
30 30 30 100
7. Siswa duduk dalam
kelompoknya 30 30 30 100
8.
Melihat, mengamati, membaca,
menulis dan menyimak
penjelasan guru mengenai materi
yang diajarkan
30 30 30 100
9.
Siswa mengidentifikasi dan
memnberi pertanyaan berkaitan
informasi yang disampaikan
guru
14 20 17 56
10. Siswa aktif mengerjakan LKS 30 30 30 100
11.
Siswa mengumpulkan informasi
yang relavan untuk menjawab
pertanyaan pada LKS
30 30 30 100
12.
Siswa melakukan diskusi dalam
kelompoknya dan mengolah
informasi yang diperoleh untuk
membahas pertanyaan paa LKS
30 30 30 100
13. Siswa melakukan presentasi
hasil diskusi kelompok 30 30 30 100
14.
Siswa memberikan pertanyaan
atau tanggapan kepada
kelompok yang presentasi
10 14
12 40
15.
Siswa menyimpulkan hasil
diskusi dan materi yang telah
diajarkan
10 20 15 50
16.
Siswa yang memiliki kinerja
dankerjasama yang baik
memperoleh penghargaan dari
guru
30 30 30 100
Page 207
192
17. Siswa menjawab salam dari guru
dan mengucap hamdalah 30 30 30 100
Page 208
193
LAMPIRAN DAFTAR NILAI TES
HASIL BELAJAR SIKLUS 1 DAN SIKLUS II
DAFTAR NILAI SIKLUS I DAN SIKLUS II
NO. NAMA JENIS
KELAM
NILAI
SIKLUS I SIKLUS II
Page 209
194
IN
1 ALYA AZIZ P 40 -
2 AULIA DESSIANA P 45 80
3 DEVIKA NAVISA RISKA P 50 85
4 EL ZAHRA SALSABILA P 40 75
5 FITRI AZZAHRA P 45 75
6 HILYATUL AULIA P 60 80
7 LUFFIA INDRIANI ZAM P - 75
8 NADYA DAYANGKU
FARHANA P 75 -
9 NAKIYYAH P 80 95
10 NUR AZIZAH SALWA P 65 85
11 NUR FADILLAH
RAMADHANI P 70 95
12 NUR FITRIYANTI P 40 80
13 NUR HIDAYAH GALIB P 50 75
14 NURMILLAH P 75 80
15 PUTRI NURUL ANDINI P 65 80
16 SALWA SAGHIRAH ASAF P - 80
17 SUCI RAMADHANI P 50 80
18 TIA ASTUTI P 50 85
19 VIRA RAMADAN P 65 80
20 YESSI RIZKI CAHYANI P 60 85
21 AFRIAN ARFA DINATA L 70 90
22 ANDI AGUSMANSYAH
MAPPIASSE L 45 80
23 ANDI ZULFIQRI WAHAB L 50 80
24 CHAERUL NABIL L 50 -
25 FERDI ANSA L 45 85
26 MUH. OGHI TENRIGANGKA L 45 75
Page 210
195
27 MUHAMMAD AGHYM
NASTIAR MASHURI L 50 85
28 MUHAMMAD ARIFKI DWI
ANUGRAH L 40 80
29 MUHAMMAD GUGUN
GUNAWAN L 80 -
30 NURAHMAT APRILIANTO L - 80
TES SIKLUS 1
Page 217
202
TES SIKLUS II
Page 224
209
LKS WORD SQUARE SIKLUS I DAN II
Page 232
217
LAMPIRAN
ANALISIS
Page 233
218
Hasil Analisis Data Siklus 1
Nilai tes (xi) Frekuensi (fi) Fi. Xi
40 4 160
45 5 225
50 7 350
60 2 120
65 3 195
70 2 140
75 2 150
80 2 160
Jumlah 27 1500
Nilai Rata rata (X)
x = ∑
∑
=
= 55,55
Nilai tes
(xi) Frekuensi (fi) Fi. Xi xi-x (xi-x)
2 fi (xi-x)
2
40 4 160 -15 225 50.625
45 5 225 -10 100 10.000
50 7 350 -5 25 625
60 2 120 5 25 625
Page 234
219
65 3 195 10 100 10.000
70 2 140 15 225 50.625
75 2 150 20 400 160.000
80 2 160 25 625 390.625
Jumlah 27 1500 673.125
Variansi :
=
=
=
=25,889
Standar Deviasi:
=√
= √
=
√
=
= 31,555
Rentang Skor = Skor Tertinggi- Skor Terendah
= 80- 40
= 40
Page 235
220
Hasil Analisis Data Siklus II
Nilai tes (xi) Frekuensi (fi) Fi. Xi
75 5 375
80 12 960
85 6 510
90 1 90
95 2 190
Jumlah 26 2125
Nilai Rata rata (X)
x = ∑
∑
=
=81,73
Nilai tes
(xi) Frekuensi (fi) Fi. Xi xi-x (xi-x)
2 fi (xi-x)2
75 5 375 -6 36 1.296
80 12 960 -1 1 1
85 6 510 4 16 256
90 1 90 9 81 6.561
95 2 190 14 196 38.416
Jumlah 26 2125 46.530
Page 236
221
Variansi :
=
=
=
=1,861
Standar Deviasi:
=√
= √
=
√
=
= 8,628
Rentang Skor = Skor Tertinggi- Skor Terendah
= 95- 75
= 20
Page 237
222
LAMPIRAN
KARTU KONTROL PENELITIAN
Page 246
231
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Page 247
232
Membawa surat penelitian ke sekolah
model pembelajaran Think Pair and Share (TPS)
Tahap Think (berpikir)
Page 248
233
Tahap Pair (Berpasangan)
Page 249
234
Tahap Share (Berbagi)
Page 250
235
RIWAYAT HIDUP
Sulfa Dwiyana, lahir di Soppeng tepatnya Atakka 07 Mei
1998. Anak kedua dari empat bersaudara, pasangan
Ayahanda Husaini dan Ibunda Sukmawati. Penulis memulai
pedidikan pada Sekolah Dasar Negeri 265 Uddungeng pada
tahun 2004, dan tamat pada tahun 2010. Kemudian pada
tahun yang sama melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Liliriaja dan tamat pada tahun 2013. Selanjutnya
pada tahun yang sama melanjutan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Liliriaja
dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan Pendidikan Biologi
(S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan tamat pada tahun 2021.
Page 265
17%SIMILARITY INDEX
17%INTERNET SOURCES
7%PUBLICATIONS
2%STUDENT PAPERS
1 4%
2 3%
3 2%
4 2%
5 2%
6 2%
7 2%
8 2%
Sulfa Dwiyana - 105441110016ORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
rumus.co.idInternet Source
www.scribd.comInternet Source
edoc.siteInternet Source
repositori.uin-alauddin.ac.idInternet Source
eprints.uny.ac.idInternet Source
gtr07.blogspot.comInternet Source
ahmadalmarogi07.blogspot.comInternet Source
eprints.unm.ac.idInternet Source
Page 266
Exclude quotes On
Exclude bibliography On
Exclude matches < 2%