PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA DENGAN PROSES PENGOLAHAN TERAK ALUMINIUM MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh: IBNU MUSTOFA D200100121 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
18
Embed
PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA …eprints.ums.ac.id/59119/28/NASKAH PUBLIKASI IBNU UPLOAD.pdfii HALAMAN PENGESAHAN PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA DENGAN PROSES PENGOLAHAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA DENGAN
PROSES PENGOLAHAN TERAK ALUMINIUM
MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Oleh:
IBNU MUSTOFA
D200100121
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA DENGAN
PROSES PENGOLAHAN TERAK ALUMINIUM
MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
PUBLIKASI ILMIAH
oleh:
IBNU MUSTOFA
D200100121
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Bambang Waluyo F., ST, MT
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA DENGAN
PROSES PENGOLAHAN TERAK ALUMINIUM
MENGGUNAKAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)
OLEH
IBNU MUSTOFA
D200100121
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari ................., ...................... 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Bambang Waluyo F., ST, MT (……………………..)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Ir. Masyrukan, MT (……………………..)
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Patna Partono, ST, MT (……………………..)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
iii
Ir. Sri Sunarjono, MT., Ph. D.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, Januari 2018
Penulis
IBNU MUSTOFA
D200100121
1
PENINGKATAN DAYA REKAT BATU GERINDA DENGAN PROSES
PENGOLAHAN TERAK ALUMINIUM MENGGUNAKAN NATRIUM
HIDROKSIDA (NaOH)
Abstrak
Gerinda merupakan sebuah alat yang digunakan untuk proses pengurangan
dan pemotongan sebuah benda kerja secara abrasive melalui gesekan antara
material abrasive dengan benda kerja. Menggerinda juga diterapkan pada proses
finishing benda kerja (memperhalus permukaan benda kerja), merapikan hasil
potongan, hasil pengelasan, dan sebagai pengasah logam seperti pisau dan pahat.
Pada penelitian ini menggunakan batu gerinda rancangan sendiri dengan bahan
terak aluminium yang sudah dicuci sebagai bahan abrasivenya, yang bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar laju keausan batu gerinda spesimen sendiri,
penelitian sebelumnya, dan batu gerinda pabrikan merek Lippro.
Proses pembuatan batu gerinda diawali dengan persiapan bahan yang akan
digunakan yaitu resin phenolic cair dan serbuk, terak aluminium cor mesh 12 dan
40, serta fiberglass dengan jarak antar seratnya 6 mm. Setelah itu mencampur
semua bahan sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan. Selanjutnya semua
bahan dimasukkan dalam cetakan dan dikompaksi dengan mesin press dengan
tekanan 15 ton selama 5 menit. Kemudian didiamkan pada suhu ruangan minimal
24 jam. Selanjutnya proses sintering pada suhu 1400C selama 1 jam. Pengujian
yang dilakukan adalah uji keausan dengan standar ASTM D-3702.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa batu gerinda dengan treatment
NaOH memiliki tingkat keausan yang paling tinggi. Hal itu disebabkan karena
pengaruh dari NaOH tersebut, sehingga batu asahnya menjadi rapuh dan
mengalami kerusakan (grain breakage). Dimana pada saat pengujian, batu asah
mengalami pengikisan yang lebih cepat dibandingkan batu gerinda dengan
treatment air dan batu gerinda merek Lippro. Namun, Natrium Hidroksida
(NaOH) tidak mempengaruhi daya rekat resin phenolic terhadap terak aluminium.
Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya batu asah yang lepas.
Kata kunci: batu gerinda, natrium hidroksida, resin phenolic, terak aluminium
Abstract
Grinding is a tool used for the process of reducing and cutting an abrasive
workpiece through friction between the abrasive material and the workpiece.
Grinding is also applied to the finishing process of the workpiece (refining the
workpiece surface), smoothing the pieces, welding, and as metal sharpener such
as knives and chisels. In this study using self-designed grinding stone with
aluminum slag material that has been washed as abrasive material, which aims to
find out how much the wear rate of grinding wheels own specimens, previous
research, and Lippro brand grinding mill.
The process of making the grinding stone begins with the preparation of
materials to be used are liquid phenolic resin and powder, aluminum casting
2
mesh 12 and 40, and fiberglass with a distance of 6 mm fiber. After that mix all
the ingredients according to the composition that has been determined.
Subsequently all the ingredients are inserted in the mold and compressed with a
press machine with a pressure of 15 tons for 5 minutes. Then settled at room
temperature at least 24 hours. Next sintering process at temperature 1400C for 1
hour. Tests performed are wear test with ASTM D-3702 standard.
The results showed that the grinding stone with NaOH treatment had the
highest level of wear. This is due to the effect of the NaOH, so that the grinding
stone becomes brittle and damaged (grain breakage). Where at the time of testing,
the grindstone experienced a faster erosion than the grinding wheels with water
treatment and Lippro brand grinding wheels. However, Sodium Hydroxide
(NaOH) does not affect the power of phenolic resin adhesion to aluminum slag.
This is evidenced by the absence of a loose grindstone.