1 PENILAIAN KINERJA PADA PDAM KABUPATEN MADIUN DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh: HERMAN ESTU WICAKSONO NIM F3307061 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
89
Embed
PENILAIAN KINERJA PADA PDAM KABUPATEN …... · penilaian kinerja pada pdam kabupaten madiun ditinjau dari aspek keuangan dan non keuangan tugas akhir ... 1 tabel penilaian aspek
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENILAIAN KINERJA PADA PDAM KABUPATEN MADIUN DITINJAU
DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
HERMAN ESTU WICAKSONO
NIM F3307061
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain, karena sesungguhnya
hal itu akan bermanfaat juga bagi diri kamu sendiri
Manfaatkanlah waktu dengan baik karena waktu tidak akan pernah
kembali
Tuntutlah ilmu setingginya dan pergunakan ilmu tersebut untuk
kebaikan, baik bagi dirimu maupun orang lain
Jalanilah hidup ini dengan sabar, ikhlas, tawakal dan percaya pada diri
sendiri dan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Karya ini kupersembahkan kepada
Bapak dan Ibuku Untukku dan masa depanku Seseorang yang spesial Semua sahabt-sahabatku Alamamaterku
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul Penilaian Kinerja Pada
PDAM Kabupaten Madiun Ditinjau Dari Aspek Keuangan Dan Non Keuangan.
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna memenuhi syarat-syarat
untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap rasa hormat dan
ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Ibu Sri Murni, SE, MSi, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi pada
Program Diploma III FE UNS.
3. Ibu Dra. Setianingtyas H, MM, Ak, selaku pembimbing dalam pembuatan
Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas
Akhir.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang
telah membekali ilmu pengetahuan.
4
5. Bapak Drs. Subyantoro, M.Si selaku Direktur Utama PDAM Kabupaten
Madiun yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan magang
kerja di Instansi yang bapak pimpin.
6. Bapak Sumariyono, SE selaku Kepala Bagian Akuntansi yang telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan magang kerja.
7. Seluruh staf dan karyawan PDAM Kabupaten Madiun (Bpk Mahadi, Ibu
Hani, Ibu Sri, Mbak Ira, Mbak Iik, Bpk Suyitno, Bpk Mudji) yang dengan
sabar selalu memberikan kemudahan dan bantuan dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan penulis.
8. Orang-orang yang sangat penulis sayangi, Bapak dan Ibu yang senantiasa
memberikan dorongan serta semangat baik material maupun spiritual.
Tabel I. 1 Daftar Tarif Progesif Pemakaian Air per m3 ................................... 6
Tabel I. 2 Daftar Biaya Jasa Pemakaian Air .................................................... 6
Tabel II. 1 Daftar Nilai Kinerja Aspek Keuangan............................................ 33
Tabel II. 2 Daftar Nilai Kinerja Aspek Oprasional .......................................... 38
Tabel II. 3 Perhitungan Rasio Laba Terhadap Aktiva Produktif....................... 43
Tabel II. 4 Perhitungan Rasio Laba Terhadap Penjualan.................................. 45
Tabel II. 5 Perhitungan Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar ............. 46
10
Tabel II. 6 Perhitungan Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas .......... 47
Tabel II. 7 Perhitungan Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang .................. 49
Tabel II. 8 Perhitungan Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi.... 50
Tabel II. 9 Perhitungan Rasio Laba Operasi Sebelum Penyusutan Terhadap
Angsuran Pokok dan Bunga Jatuh Tempo....................................................... 51
Tabel II. 10 Perhitungan Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air ....... 52
Tabel II. 11 Perhitungan Jangka Waktu Penagihan Piutang ............................. 53
Tabel II. 12 Perhitungan Efektifitas Penagihan................................................ 54
Tabel II. 13 Perhitungan Cakupan Pelayanan .................................................. 55
Tabel II. 14 Perhitungan Produktifitas Pemanfaatan Instalasi Produksi ........... 57
Tabel II. 15 Perhitungan Tingkat Kehilangan Air............................................ 58
Tabel II. 16 Perhitungan Peneraan Meter Air .................................................. 59
Tabel II. 17 Perhitungan Kemampuan Penanganan Pengaduan Rata-Rata per
Bulan .............................................................................................................. 61
Tabel II. 18 Perhitungan Rasio Karyawan per 1000 Pelanggan........................ 62
11
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar I.1 Struktur Organisasi PDAM Kabupaten Madiun ............................ 21
12
DAFTAR LAMPIRAN
1 Tabel Penilaian Aspek Keuangan
2 Tabel Penilaian Aspek Oprasional
3 Tabel Penilaian Aspek Administrasi
4 Penilaian Kinerja PDAM Kabupaten Madiun
5 Neraca
6 Laporan laba rugi
13
7 Tabel Indikator Utama
8 Kepmendagri No 47 Tahun 1999
9 Surat Pengantar Izin Magang
10 Surat Jawaban dari Instansi Magang
11 Surat Keterangan telah melakukan kegiatan magang
12 Surat Pernyataan
ABSTRACT
PENILAIAN KINERJA PADA PDAM KABUPATEN MADIUNDITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
Herman Estu WicaksonoF 3307061
PDAM Kabupaten Madiun is one of the government company which the provides of clean water. This time PDAM is the only local company that provides of clean water for the pubilc society. Generally, government company is not only
14
the pursuit of profit oriented, but also has a major task for the welfare of the people
The financial report is one source of information is very important for a company. The financial statements used to know about the financial condition of a company which will be used as a basis for decision making. The financial statements required by all companies, both profit-oriented companies and non profit oriented. The financial statements can also be used for assessing the performance of a company at a certain period.
This research aimed to assess the performance of the PDAM Kabupaten Madiun in 2006 until 2008. Performance appraisals are conducted at the PDAM Kabuptaen Madiun are reviewed from two aspects, that is financial aspects and non financial aspects. One of the most frequently technique used is financial statement analysis.
Based on research that has been done concerning the assessment of performance at PDAM Kabupaten Madiun, the level of success at PDAM Kabupaten Madiun district in 2006 is enough, with the results of the performance score of 49,86. The level of success at PDAM Kabupaten Madiun in 2007 is enough, with the results of the performance score of 59,23. The level of success PDAM Kabupaten Madiun rate in 2008 is enough, with the results of the performance score of 54,75.
PENILAIAN KINERJA PADA PDAM KABUPATEN MADIUNDITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
Herman Estu WicaksonoF 3307061
PDAM Kabupaten Madiun merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih bagi masyarakat.
15
Saat ini PDAM merupakan satu-satunya perusahaan daerah yang bergerak dalam hal penyediaan air bersih yang berorientasi pada pelayanan publik, perusahaan yang berorientasi pada pelayanan publik pada umumnya tidak hanya mengejar keuntungan semata, melainkan juga mempunyai tugas utama untuk mensejahterakan rakyat
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk mengetahui tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya akan dapat dijadikan dasar sebagai pengambilan keputusan. Laporan keuangan diperlukan oleh semua perusahaan, baik perusahaan yang berorientasi pada keuntungan maupun yang tidak berorientasi pada keuntungan. Laporan keuangan juga dapat digunakan untuk melakukan penilaian kinerja dari suatu perusahaan pada periode tertentu.
Penelitian ini dilakukan untuk menilai kinerja pada PDAM Kabupaten Madiun dari yahun 2006 sampai dengan tahun 2008. Penilaian kinerja yang dilakukan pada PDAM Kabupaten Madiun ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek keuangan dan non keuangan. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah teknik analisis laporan keuangan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang penilaian kinerja pada PDAM Kabupaten Madiun, maka tingkat keberhasilan PDAM Kabupaten Madiun pada tahun 2006 masuk dalam kategori cukup, dengan hasil nilai kinerja sebesar 49,86. Tingkat keberhasilan PDAM pada tahun 2007 masuk dalam kategori cukup, dengan hasil nilai kinerja sebesar 59, 23. Tingkat keberhasilan PDAM pada tahun 2008 masuk dalam kategori cukup, dengan hasil nilai kinerja sebesar 54,75.
Kata Kunci: Laporan Keuangan, Analisis Laporan Keuangan, PDAM
BAB I
PENDAHULUAN
16
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Sistem penyediaan air bersih di Kabupaten Madiun dibangun sejak
tahun 1987 oleh proyek peningkatan sarana air bersih Direktorat Jendral
Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum. Hasil pembangunan tersebut
diserahkan dan dikelola oleh Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pinpro PPSAB Jawa Timur Nomor:
498/KPTS/1987, tanggal 26 Oktober 1987 dengan prinsip-prinsip ekonomi
perusahaan tanpa meninggalkan fungsi sosial.
Sarana penyediaan air bersih ini diresmikan oleh Gubernur Jawa
Timur Bapak Soelarso pada tanggal 28 Desember 1992, kemudian
statusnya dialihkan dari Badan Pengelola Air Minum (BPAM) menjadi
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Daerah Tingkat II
Madiun yang disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Madiun Nomor: 4 Tahun 1993 tanggal 19 Januari 1993 dan
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor:
318/P/1993 pada tanggal 15 Juli 1993, diundangkan dalam lembaran
daerah Kabupaten Madiun tahun 1993 Seri C pada tanggal 20 Juli 1993
Nomor 06 C
Dengan berjalannya waktu dan berkembangnya perusahaan, maka
peraturan daerah tentang pendirian perusahaan (Perda Nomor 4 Tahun
1993) disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2003
tentang pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Madiun.
17
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Madiun berkantor pusat di
Caruban dengan unit pelayanannya tersebar di beberapa kecamatan.
Daerah pemasaran PDAM Kabupaten Madiun meliputi seluruh kecamatan
di Kabupaten Madiun yang mencapai 15 kecamatan.
2. Visi, Misi dan Motto
PDAM sebagai perusahaan yang melayani air bersih pada
masyarakat perlu merumuskan visi dan misi yang harus diungkapkan
dengan tepat dan jelas, karena akan menjadi landasan dan menentukan
arah dari strategi dan sasaran utama perusahaan.
Visi PDAM Kabupaten Madiun adalah menjadikan perusahaan
yang sehat, berkualitas, mandiri dan prima dalam pelayanan.
Sedangkan misi PDAM Kabupaten Madiun adalah mempunyai
komitmen dalam meningkatkan dan mengutamakan pelayanan yang
profesional, menjadi mitra sejati pelanggan menuju sehat sejahtera.
Motto PDAM Kabupaten Madiun adalah lancar dan mantap
pelayanannya. Disamping itu dalam menjalankan operasionalnya, PDAM
Kabupaten Madiun berkeinginan untuk senantiasa memberikan pelayanan
yang optimal kepada masyarakat secara menyeluruh sehingga terjalin
kerjasama atau kemitraan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat.
3. Tugas Utama Perusahaan
18
Tugas utama PDAM Kabupaten Madiun adalah menyelenggarakan
pengolahan air bersih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
mencakup aspek kesehatan dan sesuai dengan peraturan Menteri
Kesehatan dan memberikan pelayanan umum bagi penduduk di wilayah
Kabupaten Madiun. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi
masyarakat, PDAM Kabupaten Madiun mengambil air dari sumber (mata
air) yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Madiun dan kemudian
diolah sehingga menjadi air bersih yang siap digunakan oleh masyarakat
5. Program Kerja PDAM Kabupaten Madiun
PDAM Kabupaten Madiun sebagai unit usaha yang melayani
kebutuhan hajat hidup orang banyak yaitu air, perlu meningkatkan
kemampuan pelayanannya dari waktu ke waktu sejalan dengan
kecenderungan arah perkembangan pembangunan, pertambahan
perumahan, perkembangan penduduk dan kenaikan taraf hidup masyarakat
di Kabupaten Madiun.
Oleh karena itu PDAM sangat memerlukan suatu business plan
(rencana kerja) yang merupakan suatu pedoman bagi perusahaan. Rencana
pengembangan yang dibuat secara mendasar, menyeluruh dan
berkesinambungan untuk jangka waktu lima tahun ke depan yang disusun
dengan memperhatikan potensi dan kendala yang ada pada perusahaan dan
lingkungannya.
a. Program Kerja Bidang Perencanaan Teknis dan Produksi
19
Perumusan indikator program kerja bidang perencanaan teknis:
1) Peningkatan cakupan pelayanan sebanyak 20%.
2) Menurunkan kebocoran air hingga 30%.
3) Meningkatkan kapasitas produksi air.
4) Melaksanakan program-program pemeliharaan, baik pemeliharaan
gedung, sambungan dan jaringan.
5) Peningkatan monitoring atau evaluasi kualitas dan kuantitas air
secara menyeluruh.
6) Melaksanakan program-program pelatihan karyawan bagian
perencanaan dan produksi.
b. Program Kerja Bidang Keuangan, diarahkan pada upaya peningkatan
pendapatan dan adanya efisiensi biaya. Untuk bidang peningkatan
pendapatan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Penyesuaian tarif, sebagai upaya menutupi kenaikan biaya yang
disebabkan oleh adanya perubahan harga, misalnya: listrik, BBM,
biaya pemeliharaan dan inflasi.
2) Penekanan biaya, ditujukan untuk mengeluarkan biaya sesuai dengan
standar tapi bukan penghematan melainkan mengoptimalkan aset
yang dimiliki untuk dimanfaatkan.
3) Pembenahan struktur keuangan.
4) Pembenahan laporan keuangan, ditujukan untuk mempercepat proses
pelaporan serta efisiensi dalam penginputan data.
c. Program Kerja Bidang Umum
20
Program kerja bagian umum menekankan pada peningkatan sumber
daya manusia yang mempunyai program kerja sebagai berikut:
1) Sosialisasi struktur organisasi dan tata kerja, ditujukan untuk
memberikan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi masing-
masing karyawan, yang disosialisasikan salah satunya dalam bentuk
pemasangan struktur organisasi.
2) Menyelenggarakan pelatihan karyawan yang ditujukan untuk
meningkatkan kualitas SDM dan perubahan kultur dari pasif menjadi
aktif.
3) Evaluasi program perbaikan kesejahteraan karyawan melalui
peningkatan gaji, tunjangan, insentif, penghargaan dan bonus.
6. Tarif Pemakaian Air dan Kelompok Pelanggan
Berdasarkan Peraturan Bupati Madiun No: 16 tahun 2009, tarif air
minum pada PDAM Kabupaten Madiun adalah sebagai berikut:
Tabel I.1. Daftar Tarif Progresif Pemakaian Air per m3
21
KelompokPelanggan Jenis Pelanggan
Tarif Progresif per m3
0-10 m3 (Rp)
Di atas 10 m3 (Rp)
Kelompok I Sosial Umum 850 1000Sosial Khusus 850 1000
Kelompok II Rumah Tangga A 1500 1650Rumah Tangga B 1650 2000
Kelompok III Pemerintah 2145 2475Niaga Kecil 2145 2475Industri Kecil 2220 2550
Kelompok IV
Niaga BesarIndustri BesarSemua pelanggan yang tidak termasuk pada kelompok I,II,III
231023901650
26402720
Sumber : PDAM Kabupaten Madiun
Tabel I.2. Daftar Biaya Jasa Pemakaian Air
KelompokJenis Pelanggan
Jasa Jasa
PelangganAdministrasi
(Rp)Pemeliharaan
(Rp)Kelompok I Sosial Umum 5.500 2.500
Sosial Khusus 5.500 2.500Kelompok II Rumah Tangga A 5.500 2.500
Rumah Tangga B 5.500 2.500Kelompok III Pemerintah 5.500 3.500
Niaga Kecil 5.500 3.500Industri Kecil 5.500 4.500Niaga Besar 5.500 5.500Industri Besar 5.500 6.500
Sumber : PDAM Kabupaten Madiun
Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum dikelompokkan menjadi
4 (Empat) kelompok yaitu:
a. Kelompok I, terdiri dari:
22
1) Sosial Umum adalah golongan pelanggan yang kegiatan sehari-
harinya memberikan pelayanan untuk kepentingan umum khususnya
bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah antara lain:
a) Kran umum / hidran umum
b) Kamar mandi umum
c) WC umum
2) Sosial Khusus adalah golongan pelanggan yang kegiatan sehari-
harinya memberikan pelayanan untuk kepentingan masyarakat serta
mendapatkan sumber dana, antara lain:
a) Yayasan sosial
b) Sekolah negeri / swasta
c) Panti asuhan
d) Rumah sakit pemerintah
e) Puskesmas
f) Klinik pemerintah
g) Tempat-tempat ibadah
b. Kelompok II
Rumah Tangga adalah pelanggan rumah tangga yang dalam rumah
tangga tersebut berfungsi sebagai tempat tinggal, terdiri atas:
23
1) Rumah Tangga A, adalah rumah tangga biasa yang dialiri dari
sumber air grafitasi, khusus pelanggan yang berada di daerah lereng
pegunungan yaitu unit Gemarang dan Kare.
2) Rumah Tangga B, adalah pelanggan rumah tangga biasa yang berada
diwilayah pelayanan PDAM Kabupaten Madiun kecuali unit
Gemarang dan Kare.
c. Kelompok III, terdiri dari:
1) Pemerintahan
a) Kantor / instansi pemerintah dan swasta, asrama pemerintah.
b) Kolam renang milik pemerintah
c) Badan Usaha Milik Daerah
d) TNI dan POLRI, yang sarana dan prasarananya dikelola oleh TNI
dan POLRI.
2) Niaga Kecil adalah golongan pelanggan yang kegiatan sehari-
harinya berhubungan dengan usaha yang dapat mendatangkan
keuntungan, antara lain:
a) Kios / warung
b) Toko
c) Koperasi
d) Losmen / penginapan
e) Salon kecantikan
f) Usaha-usaha kecil lainnya
24
3) Industri Kecil: Industri tegel dan beton, industri penggergajian kayu
dan industri kecil lainnya.
4) Niaga Besar terdiri dari hotel, restoran, kolam renang milik swasta,
supermarket, SPBU dan usaha-usaha besar lainnya.
5) Industri Besar terdiri dari perusahaan manufaktur, perusahaan
elektronik dan industri besar lainnya.
7. Deskripsi Jabatan
Tugas dari masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi
terebut adalah sebagai berikut:
a. Bupati
Mempunyai wewenang untuk menentukan kebijakan dan pengambilan
keputusan bagi perusahaan, yang mempunyai hak untuk:
1) Memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan
perusahaan dari Direksi atau Dewan Pengawas.
2) Mengangkat dan memberhentikan Direksi atau Dewan Pengawas.
3) Mengesahkan program kerja dan anggaran perusahaan.
4) Mengesahkan laporan tahunan perusahaan.
5) Memberikan persetujuan atau penghapusan aktiva perusahaan.
b. Dewan Pengawas
25
Adalah pengurus perusahaan yang mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan secara umum dan atau secara khusus terhadap jalannya
perusahaan.
c. Direktur Utama
Adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang bertugas melaksanakan
pengelolaan perusahaan untuk tujuan dan kepentingan serta mewakili
perusahaan baik di luar maupun di dalam perusahaan, dalam
menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati.
Direktur Utama mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan.
2) Merencanakan dan menyusun program kerja perusahaan baik
tahunan maupun jangka panjang.
3) Bertanggung jawab mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan.
4) Mengangkat, memberhentikan dan memutasi pegawai perusahaan.
5) Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan.
d. Bagian Umum
Mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan dan pengendalian
kegiatan di bidang ketatausahaan, hukum, kepegawaian, pengadaan,
kerumahtanggaan, gudang dan perbekalan. Untuk Menjalankan
tugasnya Bagian Umum mempunyai fungsi:
1) Menyusun rencana kegiatan bidang administrasi perusahaan.
2) Menyusun rencana kegiatan yang berhubungan dengan produk,
hukum, dan kepegawaian.
26
3) Merencanakan kegiatan organisasi perusahaan.
4) Merencanakan kebutuhan dan pengendalian logistik peusahaan.
5) Malaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama
sesuai dengan bidang tugas.
Bagian Umum dikepalai oleh seorang kepala Bagian Umum yang
dalam menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
Kepala Bagian Umum membawahi:
a) Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga.
b) Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian.
c) Sub Bagian Pengadaan dan Pemeliharaan.
d) Sub Bagian Gudang dan Perbekalan.
e. Bagian Keuangan
Mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan dan perencanaan
anggaran pendapatan dan belanja perusahaan, menyelenggarakan
administrasi keuangan, evaluasi anggaran, menyajikan laporan dan
analisa keuangan. Untuk melaksanakan tugasnya Bagian Keuangan
mempunyai fungsi:
1) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.
2) Mengendalikan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan
perusahaan.
3) Menyelenggarakan administrasi keuangan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
27
4) Melakukan evaluasi data keuangan dan mengadakan penilaian
pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.
5) Menyusun laporan perhitungan hasil usaha dan perhitungan neraca
laba/rugi.
6) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama
sesuai dengan bidang tugas.
Bagian keuangan dikepalai oleh seorang kepala Bagian Keuagan yang
dalam menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama. Kepala Bagian Keuangan membawahi:
a) Sub Bagian Perencanaan dan Analisis Anggaran.
b) Sub Bagian Akuntansi.
c) Sub Bagian Pengendali Rekening.
d) Sub Bagian Perbendaharaan
f. Bagian Hubungan Langganan
Mempunyai tugas melaksanakan perhitungan atas pemakaian air oleh
pelanggan, menerima pengaduan serta menyelenggarakan
pemasaran/penyuluhan kepada pelanggan dan masyarakat. Untuk
Melaksanakan tugasnya Bagian Hubungan Langganan mempuyai
fungsi:
1) Melaksanakan kegiatan pembacaan dan pencatatan stand meter
pelanggan.
2) Mengolah data pemakaian air oleh pelanggan.
3) Melakukan evaluasi atas hasil pencatatan meter langganan.
28
4) Memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan pelanggan.
5) Menyelenggarakan operasi penertiban pemakai air.
6) Menampung pengaduan dari masyarakat dan pelanggan.
7) Melaksanakan kegiatan pemasaran dan penyuluhan kepada
pelanggan dan masyarakat.
8) Melakukan kegiatan koordinasi dengan bagian terkait dalam
rangka pelayanan pelanggan.
9) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur
Utama sesuai dengan bidang tugas.
Bagian Hubungan Langganan dikepalai oleh kepala bagian Hubungan
Langganan yang dalam menjalankan tugasnya berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Kepala Bagian Hubungan
Langganan membawahi:
a) Sub Bagian Pelayanan dan Pemasaran.
b) Sub Bagian Pengelolaan Rekening.
g. Bagian Perencanaan
Mempunyai tugas merencanakan program pengembangan sistem
penyediaan air bersih serta perencanaan lain yang bersifat teknik.
Untuk melaksanakan tugasnya, Bagian Perencanaan Teknik
mempunyai fungsi:
1) Mengumpulkan dan mengolah data-data teknis sebagai bahan
perencanaan pengembangan maupun rehabilitasi sistem
penyediaan air bersih.
29
2) Menyusun program pengembangan pelayanan air bersih baik
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
3) Melakukan evaluasi sistem pendistribusian air bersih dari sumber
sampai pelanggan.
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Direktur Utama
sesuai bidang tugas.
Bagian Teknik dikepalai oleh kepala Bagian Perencanaan yang dalam
menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama. Kepala Bagian Perencanaan membawahi:
a) Sub Bagian Perencanaan dan Bangunan.
b) Sub Bagian Perencanaan Sambungan Pelannggan.
h. Bagian Transportasi, Distribusi dan Produksi
Mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengendalikan penyediaan
air bersih sesuai yang dibutuhkan meliputi aspek kualitas, kuantitas dan
kontinuitas dan menjaga pendistribusian air dari instalasi produksi
sampai pelanggan. Untuk melaksanakan tugasnya mempunyai fungsi:
1) Menyusun program penyediaan air baku yang cukup dan memenuhi
standar yang ditentukan.
2) Menyediakan dan mengendalikan suplai air bersih ke jaringan
distribusi sesuai kebutuhan.
3) Memelihara sumber dan lingkungan sumber.
4) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama
sesuai bidang tugas.
30
Bagian Transportasi, Distribusi dan Produksi dikepalai oleh kepala
Bagian Tranportasi, Distribusi dan Produksi yang dalam menjalankan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama.
Kepala Bagian Perencanaan membawahi:
a) Sub Bagian Trandist
b) Sub Bagian Produksi
i. Ketua Satuan Pengawasan Internal
Mempunyai tugas membantu Direktur Utama dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi perusahaan. Bagian Satuan Pengawasasn
Internal dikepalai oleh ketua Satuan Pengawasan Internal yang dalam
menjalankan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Utama. Ketua Satuan Pengawasan Internal membawahi:
1) Sub Bagian Pengawasan Umum
2) Sub Bagian Pengawasan Teknik
j. Kantor Unit
Kantor unit dipmimpin oleh seorang kepala unit yang mempunyai
tugas:
31
1) Mengkoordinir dan menyelenggarakan semua kegiatan administrasi
dan teknik pada kantor unit.
2) Mengendalikan, mengatur dan melaksanakan pengembangan
pelayanan pada unit perusahaan yang dipimpinnya.
3) Mengendalikan semua kegiatan administrasi dan teknik yang ada di
kantor unit perusahaan.
4) Melayani pembayaran sampai pengaduan gangguan pelayanan air di
unit perusahaan yang dipimpinnya.
Bagian Unit dikepalai oleh kepala unit yang dalam menjalankan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama. Bagian Unit membawahi:
a) Pelaksana Administrasi Keuangan.
b) Pelaksana Teknis.
B. Latar Belakang
Seiring semakin majunya pola pikir masyarakat maka kebutuhan
manusia semakin tidak terbatas, sehingga hal tersebut akan menimbulkan
berbagai macam kebutuhan. Salah satu kebutuhan manusia yang utama
dan paling mendasar adalah kebutuhan akan air bersih. Sampai saat ini
banyak masyarakat di Indonesia yang belum bisa menikmati air bersih,
berbagai macam kantor pemerintah, perusahaan dan sekolah juga sangat
membutuhkan air bersih yang sangat banyak, sehingga jumlah air bersih
semakin lama semakin berkurang. Untuk itu sudah menjadi tanggung
32
jawab pemerintah untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat. Melalui
PDAM yang berinduk pada pemerintah daerah, pemerintah berupaya
untuk menyediakan layanan air bersih bagi mayarakat. PDAM merupakan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang
pengelolaan air bersih yang fungsinya salah satunya dapat memenuhi
permintaan jasa air bersih.
Selain memenuhi permintaan air bersih yang semakin lama semakin
meningkat, perusahaan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat. Saat ini PDAM merupakan satu-satunya
perusahaan daerah yang bergerak dalam hal penyediaan air bersih yang
berorientasi pada pelayanan publik, perusahaan yang berorientasi pada
pelayanan publik pada umumnya tidak hanya mengejar keuntungan
semata, melainkan juga mempunyai tugas utama untuk mensejahterakan
rakyat. Hal ini akan semakin mendorong perusahaan untuk selalu
meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat melayani masyarakat dengan
baik dan tanpa membebani masyarakat.
Dalam hal untuk melayani pemerintah daerah, PDAM dituntut
meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan daerah (PAD)
sedangkan untuk melayani masyarakat, PDAM dituntut untuk
menjalankan fungsi sosial dan komersialnya. Kedua kepentingan tersebut
akan membawa konsekuensi terhadap eksistensi PDAM itu sendiri.
Sebagai organisasi sektor publik, selain memberikan pelayanan yang baik
33
terhadap masyarakat, perusahaan juga dituntut untuk selalu meningkatkan
kinerja perusahaan.
Peningkatan kinerja perusahaan dapat dilakukan tidak hanya
dengan meningkatkan pendapatan PDAM yang salah satunya melalui
kenaikan tarif pemakaian air bersih, melainkan juga dengan meningkatkan
kinerja karyawan, operasionalisasi biaya secara efektif dan efisien.
Penilaian terhadap kinerja perusahaan secara menyeluruh perlu lebih
banyak dilakukan, karena hal tersebut sangat penting dan berguna bagi
berbagai pihak, baik bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Pihak-
pihak yang berkepentingan tersebut diantaranya adalah pihak manajemen,
pemilik, kreditur, investor, karyawan, lembaga pemerintah dan juga dari
masyarakat umum. Selain itu agar juga dapat dijadikan perbandingan dan
kemajuan PDAM di masa yang akan datang dan untuk dijadikan bahan
evaluasi dan masukan kepada manajemen untuk mengambil kebijakan
demi kelangsungan dan kemajuan perusahaan dalam melayani masyarakat.
PDAM Kabupaten Madiun merupakan BUMD yang selama 2006,
2007 dan 2008 selalu mengalami kerugian namun di sisi lain, dari cakupan
pelayanan, sambungan rumah baru, kapasitas produksi air, jumlah
distribusi air, jumlah air terjual dan pendapatan penjualan air selalu
mengalami kenaikan dari tahun 2006.
Penelitian lain sebelumnya dilakukan pada PDAM Kota Surakarta
(Wicaksono, 2007) dengan judul “Evaluasi Kinerja Keuangan PDAM
Kota Surakarta 2003-2005”. Penelitian tersebut hanya menggunakan aspek
34
keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan. Hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan
PDAM Kota Surakarta pada tahun 2003-2005 masuk dalam kategori
cukup.
Atas dasar hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di PDAM Kabupaten Madiun, dengan mengambil judul:
“PENILAIAN KINERJA PDAM KABUPATEN MADIUN
DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
TAHUN 2006-2008”.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka secara spesifik penulis
dapat menentukan rumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana penilaian kinerja pada PDAM Kabupaten Madiun ditinjau
dari aspek keuangan dan aspek non keuangan selama 3 tahun terakhir
(2006-2008)” Dalam hal ini penulis mengacu pada Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penilaian
Perusahaan Daerah Air Minum.
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
35
Melalui proses penilaian kinerja kita dapat mengetahui
bagaimana perkembangan kinerja perusahaan dilihat dari aspek
keuangan dan non keuangan, sehingga dapat dijadikan masukan dalam
mengambil kebijakan perusahaan di masa mendatang.
2. Manfaat
a. Bagi Penulis
Untuk mengaplikasikan serta menerapkan teori-teori yang di
penulis di bangku kuliah ke dalam praktik sesungguhnya sehingga
dapat menambah pengetahuan penulis dalam hal penilaian kinerja
perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan masukan dalam hal pengambilan
kebijakan perusahaan, demi kelangsungan dan kemajuan perusahaan
di masa yang akan datang.
36
37
37
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir,
2004: 2). Sedangkan menurut (Harnanto, 1995: 4) laporan keuangan
adalah alat utama untuk mengkomunikasikan informasi keuangan kepada
pihak ekstern yang di dalamnya terdapat laporan neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2004)
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap, yang terdiri dari neraca, laporan rugi-laba, laporan perubahan
posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan serta materi penjelasan
yang merupakan bagian dari integral dari laporan keuangan.
38
38
2. Komponen Laporan Keuangan
Dalam setiap periode akuntansi, laporan keuangan harus terdapat
komponen-komponen laporan keuangan sebagai berikut:
a. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit
usaha pada tanggal tertentu. Keadaan keuangan ini dutunjukkan dengan
jumlah harta yang dimiliki yang disebut aktiva dan jumlah kewajiban
perusahaan yang disebut pasiva.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-
pendapatan dan biaya-biaya dari suatu unit usaha untuk periode
tertentu. Selisih pendapatan dan biaya merupakan laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan sebab-
sebab perubahan modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah
modal pada akhir periode.
d. Laporan Arus Kas
Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, melalui laporan
arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
39
39
3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kulitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang
membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut (Zaki