'i>""SUlHeS~lHa.. ;4s,/,& K-uelaJHataH 7Ca~lasl ~aH t.lHekHHeaH ,/,a~a L)H~"St..l;\l"H-t\I"kll.. /)aka..ta, 18;11a..et 2003 PENILAIAN BASIL ANT ARBANDING PENGUKURAN AKTIVIT AS RADIONUKLIDA ANT ARA P3KRBiN-BA TAN DAN NMIJ/ AIST -JEP ANG Nazaroh, Pujadi, Hermawan Candra, Ermi Juita, daD Holnisar Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN ABSTRAK PENILAIAN BASIL ANTARBANDING PENGUKURAN AKTIVITAS RADIONUKLmA ANTARA P3KRBiN -BATAN DAN NMIJ/AIST-JEPANG. Pada setiap pengukuran aktivitas radionuklida atau pengukuran apapun selalu mengandung unsur ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut berasal daTi standar ukur (sumber standar), sarana ukur (peralatan), faktor lingkungan (background), dan besaran ukur (sampel). Unsur-usur tersebut harus diperhitungkan dalam mengevaluasi basil pengukuran. Untuk menilai baik buruknya suatu basil pengukuran aktivitas radionuklida dapat dilakukan kegiatan antarbanding. Hasil pengukuran yang baik apabila mendekati nilai pengukuran laboratoria primerl intemasional seperti System Internationale de Reference (SIR),Perancis ; National Metrology Institute of Japan- Advanced Industrial Science and Technology(NMlJ)/AIST) atau Physikalisch Technische Bundessanstal (PTB), Jerman, dan nilai IEn! berada pada ~ 1. Hasil antarbanding yang dilakukan antara Puslitbang Keselamatan Radiasi- BioMedika Nuklir (P3KRBiN)-BATAN daDNMlJ/AIST cukup baik untuk pengukuran aktivitas 1251 (E,,=O,193), 58Co(E..=O,503), 88Y(En=O,O35) daD5~e(En=O,632) menggunakan sistem pencacah spektrometri gamma dengan detektor HPGe daD 166mHo(En=O,492) menggunakan sistem pencacah kamar pengion Merlin Gerin. ABSTRACT ASSESMENT OF INTERCOMPARISON OF RADIONUCLmE ACTIVITY MEASUREMENT BETWEEN P3KRBiN-BATAN AND NMIJ/AIST-JAPAN. On every radionuclide activity measurements or any measurements always contain uncertainties. The uncertainties come from standard source, equipment to be used, condition of measurements (background) and sample (measurand). Those elements should be taken into account in the measurement result evaluation. To know the result of activity measurement was in a good agreement or not, it can be done by intercomparison. A good result of a measurement if it was nearly with the result of internationall primary laboratories measurements such as System Internationale de Reference (SIR)-Franch, National Metrology Institute of Japan- Advanced Industrial Science and Technology (NMIJ/AIST or Physikalisch Technische Bundes-anstalt (PTB) and the absolute value of En should be less than 1. The result of intercomparison between Center for Researchand Development of Radiation Safety and Nuclear Biomedicine (P3KRBiN) -BATAN and NMIJ/AIST were in a good agt.eement for activity measurement of 1251 (En=O,193), 58CO(En=O,503), 88Y(En=O,O35) and 59Fe(En=O,632), by using gamma spectrometry counting system (HPGe detector) and l66mHo(En=O,492), by using Merlin Gerin Ionization chamber. radiasi yang tidak diinginkan maka perlu dilakukan pemantauan dan pengukuran terhadap bahan dasar yang digunakan, maupun limbahnya sebagaiproduk samping daTi industri tersebut. Masalah keselamatan radiasi lingkungan pada industri non-nuklir diperhatikan, utamanya bagi pekerja clan PENDAHULUAN Industri non-nuklir banyak mengguna- kan bahan dasar yang berasal daTi batuan, pasir atau tanah liat yang kemungkinan besar mengandung unsur-unsur radioaktif yang berasal daTi NORM (Naturally Occuring Radioactive Material) [1]. Untuk menjamin bahwa industri non-nuklir ill bebas daTibahaya
12
Embed
PENILAIAN BASIL ANT ARBANDING PENGUKURAN AKTIVIT AS ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
PENILAIAN BASIL ANT ARBANDING PENGUKURANAKTIVIT AS RADIONUKLIDA
ANT ARA P3KRBiN-BA TAN DAN NMIJ/ AIST -JEP ANG
Nazaroh, Pujadi, Hermawan Candra, Ermi Juita, daD Holnisar
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir -BATAN
ABSTRAKPENILAIAN BASIL ANTARBANDING PENGUKURAN AKTIVITAS RADIONUKLmAANTARA P3KRBiN -BATAN DAN NMIJ/AIST-JEPANG. Pada setiap pengukuran aktivitasradionuklida atau pengukuran apapun selalu mengandung unsur ketidakpastian. Ketidakpastiantersebut berasal daTi standar ukur (sumber standar), sarana ukur (peralatan), faktor lingkungan(background), dan besaran ukur (sampel). Unsur-usur tersebut harus diperhitungkan dalammengevaluasi basil pengukuran. Untuk menilai baik buruknya suatu basil pengukuran aktivitasradionuklida dapat dilakukan kegiatan antarbanding. Hasil pengukuran yang baik apabila mendekatinilai pengukuran laboratoria primerl intemasional seperti System Internationale de Reference(SIR),Perancis ; National Metrology Institute of Japan- Advanced Industrial Science andTechnology(NMlJ)/AIST) atau Physikalisch Technische Bundessanstal (PTB), Jerman, dan nilai IEn!berada pada ~ 1. Hasil antarbanding yang dilakukan antara Puslitbang Keselamatan Radiasi-BioMedika Nuklir (P3KRBiN)-BATAN daD NMlJ/AIST cukup baik untuk pengukuran aktivitas1251 (E,,=O,193), 58Co(E..=O,503), 88Y(En=O,O35) daD 5~e(En=O,632) menggunakan sistem pencacahspektrometri gamma dengan detektor HPGe daD 166mHo(En=O,492) menggunakan sistem pencacahkamar pengion Merlin Gerin.
ABSTRACTASSESMENT OF INTERCOMPARISON OF RADIONUCLmE ACTIVITYMEASUREMENT BETWEEN P3KRBiN-BATAN AND NMIJ/AIST-JAPAN. On everyradionuclide activity measurements or any measurements always contain uncertainties. Theuncertainties come from standard source, equipment to be used, condition of measurements(background) and sample (measurand). Those elements should be taken into account in themeasurement result evaluation. To know the result of activity measurement was in a goodagreement or not, it can be done by intercomparison. A good result of a measurement if it wasnearly with the result of internationall primary laboratories measurements such as SystemInternationale de Reference (SIR)-Franch, National Metrology Institute of Japan- AdvancedIndustrial Science and Technology (NMIJ/AIST or Physikalisch Technische Bundes-anstalt (PTB)and the absolute value of En should be less than 1. The result of intercomparison between Centerfor Research and Development of Radiation Safety and Nuclear Biomedicine (P3KRBiN) -BATANand NMIJ/AIST were in a good agt.eement for activity measurement of 1251 (En=O,193),58CO(En=O,503), 88Y(En=O,O35) and 59Fe(En=O,632), by using gamma spectrometry counting system(HPGe detector) and l66mHo(En=O,492), by using Merlin Gerin Ionization chamber.
Kedekatan antara hasil pengukuran dan nilaisebenarnya.
"Repeatability of results of measurement" :Kedekatan antara data pengukuran yangberurutan untuk besaran ukur yang sarna yangdilakukan pada kondisi (rnetode pengukuran,
operator, perangkat kerja, lokasi, periodewaktu) yang sarna dari besaran ukur
masyarakat di sekitar industri tersebut.
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika
Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional
(P3KRBiN-BATAN) selaku institusi yang
berwenang terhadap masalah keselamatan
radiasi dan lingkungan perlu melakukan studi
pemantauan dan pengukuran tingkat
konsentrasi kandungan zat radioaktif di dalam
NORM.
Untuk mendapatkan basil pengukuran
yang baik, perlu memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi pengukuran daD
ketidakpastian pengukuran. Standar ISO 17025
mengisyaratkan pentingnya penerapan
ketidakpastian pengukuran seperti yang
dicantumkan pada butir-butir: 5.4.1; 5.4.4;
5.4.7; 5.6.2.1; 5.10.4 [2].
T elah kita ketahui bersama bahwa pada
setiap pengukuran, pasti tidak pernah luput daTi
ketidakpastian. Penyebab ketidakpastian dalam
suatu pengukuran tersebut bisa berasal daTi
faktor internal karena keterbatasan kemampuan
peralatan/ spesifikasi alat yang digunakan
seperti detektor, timbangan, elektrometer.
Faktor eksternal yang berasal daTi sumber
standar (sertifikat), benda uji yang tidak
sempuma daD pengaruh kondisi lingkungan
seperti background. Semua penyebab
ketidakpastian tersebut akan memberikan
kontribusi pada basil akhir (nilai) suatu
pengukuran [3].
Untuk menilai basil suatu pengukuran
(accuracy dan repeatability) tentu perlu
dilakukan kegiatan' antarbanding agar hasilnya
dapat dipercaya kebenarannya.
Kegiatan antarbanding "pengukuranaktivitas " merupakan hal yang sangat penting
dalam dunia pengukuran atau metrologi
radionuklida karena dari hasil kegiatan
antarbanding ini dapat disimpulkan tingkatan
kemampuan atau kompetensi laboratorium
tetsebut disamping itu pula ada ketertelusuran
dengan laboratorium yang lebih tinggi .
Technical Committee on Ionizing
Radiation (TCRI) yang didirikan dalam
kerangka pendirian Asian Pacific Metrology
Programme (APMP) pada tahun 1997 bertujuan
mempromosikan komparasi kunci untuk tingkat
regional dalam bidang radiasi pengion [4].
National Metrology Institute of Japan -
Advanced Industrial Science and Technology
[NMIJ/AIST; dulunya adalah ETL], sebagai
salah satu laboratorium maju di Asia dan
merupakan pengurus dari organisasi APMP
berinisiatip dan bertindak sebagai koordinator
interkomparasi pengukuran aktivitas. Pada
tahun 1999, komparasi pertama yang dilakukan
adalah pengukuran aktivitas 166mHo dan
selanjutnya pada tahun berikutnya diikutiguk 58C 88y 5% d 1251 [5dengan pen uran 0, , re, an -
6]. Swnber-sumber tersebut dikirimkan ke 10
badan tenaga nuklir dari 6 negara di Asia dan
juga mengirimkannya ke Bureau International
des Poids et Measures (BIPM) / International
Reference System (SIR), Perancis sebagai"Accuracy of measurement" :
Aktivitas l66mHo (kBq)Arus 166mHo, terbaca padaelectrometer (pA)Arus 22~, terbaca padaelectrometer (PA)Efisiensi detektor terhadap l66mHo.: Yield energi Ej pada l66mHo: Efisiensi detektor terhadap Ej pada166mHo
Untuk menghitung aktivitas 59pe, 58CO,
1251, dan 88y menggunakan sistem pencacah
Spektrometer gamma dengan detektor HPGe,
digunakan rumus sederhana berikut ini:
A~Ei) = cps(N)/ [Vi (Ei) E!(EJ]
Dimana:
(4)
AN(Ej) :
cps(N) :
Aktivitas Nuklida yg diukur padaenergi Ejcount per second, nuklida yangdiukur
pengajuan interkomparasi, mengirimkansumber radioaktif yang akandiinterkomparasi (telah diukur),mengirimkan basil-basil pengukurannyapada waktu yang telah ditetapkan, danbiaya ditanggung oleh pesertainterkomparasi. Cara pasif yakni menunggupenawaran dari coordinator interkomparasi,zat radioaktif dikirimkan oleh coordinator,gratis dan mengirimkan basil pengukuranpada waktu yang telah ditetapkan.2. Dengan cara interkomparasi ataumenggunakan rumus yang telah ditentukan.5.
LAMPIRAN 1. Hukum Propagasi
6.
7.
Seminar Keselamatan dan KeamananNuklir I, Jakarta 2001.
PUSAKA, J., Ketidakpastian Pengukurandan Kemampuan Ukur Terbaik, PT. MitraMutu Mancanegara, 2001.
HINO, Y,. Summary Report of ETL forRadionuclide Metrology in 1997 andProgramme for 1998, Information forICRM Members, 1998.
HINO, Y., et al., Absolute measurement ofl66mHo Radioactivity and Development ofSealed Sources for Standardization of y-rayemitting nuclides, Applied Radiation andIsotop 52, 2000.
HINO Y., Result from APMP Comparisonson Radioactivity Measurements of 58CO,88Yand 166mHo, APMPrrCRI Session III-I,Radioactivity WG Report, 2001.
TOJO, T., Counting Statistics, BAT AN-JAERI Training Course on RadiationMeasurement and Nuclear Spectroscopy,Center for Education and TrainingBAT AN, 1998.
LAMPIRAN 2. Nilai Ae untuk 59Fe dan12.';I,dari Tabel SIR
No.1 Laboratoria Ae (5IJpe) Ae (12))14640
8. ICRP No. 38., RadionuclideTransformation, Energy and Intensity ofEmmision, Pergmnon Press Oxford, 1983.