Top Banner
PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) (Tercatat di Papan: Utama) No.: Peng-ER-00009/BEI.PPR/06-2012 (dapat dilihat di internet : http://www.idx.co.id ) PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Juni 2012 telah menerima surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan No.: 1044/PEF-DIR/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012, perihal publikasi laporan penilaian target harga referensi saham PT Tunas Baru Lampung Tbk sebagaimana terlampir. (lampiran 43 lembar) Demikian pemberitahuan yang disampaikan PT Pemeringkat Efek Indonesia 20 Juni 2012 Arif M Prawirawinata Andre PJ. Toelle P.H. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil Kepala Divisi Perdagangan Saham Tembusan: 1. Yth. Ketua Bapepam dan LK; 2. Yth. Kepala Biro TLE Bapepam dan LK; 3. Yth. Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam dan LK; 4. Yth. Pusat Referensi Pasar Modal; 5. Yth. Direksi PT Tunas Baru Lampung Tbk. RAR_TBLA_er_20120620_00009
43

PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

Aug 10, 2019

Download

Documents

Dang Thu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

PENGUMUMAN Equity Research

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) (Tercatat di Papan: Utama)

No.: Peng-ER-00009/BEI.PPR/06-2012 (dapat dilihat di internet : http://www.idx.co.id)

PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Juni 2012 telah menerima surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan No.: 1044/PEF-DIR/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012, perihal publikasi laporan penilaian target harga referensi saham PT Tunas Baru Lampung Tbk sebagaimana terlampir. (lampiran 43 lembar) Demikian pemberitahuan yang disampaikan PT Pemeringkat Efek Indonesia

20 Juni 2012

Arif M Prawirawinata Andre PJ. Toelle P.H. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil Kepala Divisi Perdagangan Saham

Tembusan: 1. Yth. Ketua Bapepam dan LK; 2. Yth. Kepala Biro TLE Bapepam dan LK; 3. Yth. Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam dan LK; 4. Yth. Pusat Referensi Pasar Modal; 5. Yth. Direksi PT Tunas Baru Lampung Tbk.

RAR_TBLA_er_20120620_00009

Page 2: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

PEFINDO CREDIT RATING INDONESIA

1044/PEF-DIR/Vl/2012

Jakarta, 15 Juni 2012

Kepada Yth. 1. PT Tunas Baru Lampung Tbk

Wisma Budi Lt. 8,9 JI. H.R. Rasuna said Kav. C-6 Jakarta 12940

u.p. Bapak SUdanno Tasmin, Deputy President lHrector

2. PT Bursa Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Indonesia JI. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan, 12190

u.p. Bapak Ito Warsito, Direktur Utama Bapak Eddy SUgito, Direktur Penilaian Perusahaan

Perihal : PubUkasi Laporan Pertama Penilaian Target Harga Referensi 5aham PT Tunas Baru Lampung Tbk.

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penugasan yang kami peroIeh untuk melakukan Penilaian Target Harga Referensi saham, dengan ini kami sampaikan hasil penilaian kami atas saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Apabila masih ada hal-hal yang memer1ukan penjelasan lebih lanjut, mohon agar menghubungi kami. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Ronald T. Andi Kasim, CFA e Rizal Direktur Utama irektur

Tembusan : Bapak I Gede Nyoman Yetna, Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil, PT Bursa Efek Indonesia

/ww

PT. Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower Senayan City, 17th Floor JI. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270, INDONESIA Phone: (62-21) 7278 2380' Fax: (62-21) 7278 2370

Page 3: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

3800

Equity Valuation~II\PEFINDO ~ .,EQUITY 8: INDEX VALUATION DIVISION

Tunas Baru Lampung, Tbk Laporan Utama

15 Juni 2012

Target Harga

Terendah Tertinggi 690 790

Industri Agribisnis

3600 Perkebunan Skala Menengah Yang 3400

3100

Sepl! Doc·l1 .....-11

L ..... ..._. .... . _

Sumber : Bloomberg

Informasi Saham Rp

Kode Saham TBLA

Harga Saham 14 Juni 2012 500

Harga Tertinggi 52 Minggu Terakhir 780

Harga Terendah 52 Mlnggu Terakhir 485

Kapitallsasl Pasar Tertinggl 52 Minggu (miliar) 3.855

Kapitallsasi Pasar Terendah 52 Minggu (mlliar) 2.397

Market Value Added 8r. Market Risk - ......

3>0

"'" 250

150

100

>0

(50) ,-os _M~rtcet ~ue Added (MVAI -Marte! Risk

Sumber : Bloomberg, Peflndo Dlvlsl Valuasi Saham &. Indexing

Pemegang Saham* PT Budi Delta Swakarya

PT Sungai Budi

Publik (masing-masing dibawah 5%) CAtt: Per 31 Maret 2012

Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 72782380 [email protected]

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012

(%)

25,06 PT Tunas Baru Lampung (TBLA) yang didirikan pada tahun 1973. TBLA

28,63 merupakan salah satu pionir dalam industri agribisnis di Indonesia. Bisnis

46,31 TBLA meliputi perkebunan dan pabrikasi produk-produk turunan dari kelapa sawit dan tebu. Saat ini, TBLA memiliki sekitar 97.452 hektar ("ha") perkebunan kelapa sawit. TBLA memproduksi dan mengekspor minyak sawit (CPO), minyak kernel (PKO) dan produk-produk sampingan dari CPO ke beberapa negara di Eropa, Asia dan Afrika. Selain itu, TBLA juga memproduksi dan menjual minyak goreng untuk pasar dalam negeri dengan menggunakan merek "Rose Brand", mengembangkan perkebunan nanas. Di tahun 2011, TBLA mengembangkan usahanya ke industri gula dan memulai pembangunan pabrik gula rafinasi dan perkebunan tebu seluas 603 ha di Way Lunik, Lampung.

Halaman 1 dan 21 halaman

Page 4: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION

PARAMETER INVESTASI

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 ]unl 2012

Tunas Baru Lampung, Tbk

"(I',':I:I~' , • ~ ,I 11111 ~

Satu-satunya Perusahaan Perkebunan Skala Menengah yang Masuk ke Bisnis Hilir TBLA merupakan satu-satunya perusahaan skala menengah yang memiliki bisnis kelapa sawit dan agribisnis yang terintegrasi di Indonesia. Kegiatan usaha manufaktur TBLA telah dimulai sejak tahun 1995 di Lampung dan saat ini TBLA memiliki 3 pabrik minyak kelapa sawit yang menghasilkan CPO dengan total kapasitas produksi sebanyak 1,080.000 ton per tahun. Saat ini TBLA sedang menyelesaikan pembangunan pabrik CPO nya yang ke-4 dengan kapasitas produksi sebesar 45 MT/jam di Banyuasin, Sumatera Selatan. CPO kemudian diproses menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng melalui pabrik penyulingan dengan total kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun, sedangkan kernel sawit diolah menjadi minyak kernel melalui pabrik pengolahan kernel dengan kapasitas produksi sebesar 250.000 ton per tahun. Selain itu, TBLA juga mengembangkan bisnisnya ke industri pengolahan gula rafinasi melalui anak perusahaanya PT Adi Karya Gemilang ("AKG"). TBLA memasarkan minyak gorengnya dengan menggunakan merek sendiri yaitu Rose Brand yang ditujukan untuk konsumsi dalam negeri.

Kinerja Keuangan yang Mengesankan di 2011 Oidorong oleh perningkatan hasil panen tandan buah segar ("TBS") yang signifikan dan outlook positif pasar CPO dan produk-produk turunannya, TBLA mengakhiri tahun 2011 dengan kinerja keuangan yang sangat mengesankan. Pendapatan TBLA di tahun 2011 tumbuh 26,4% YoY menjadi Rp 3,7 triliun dari Rp 2,9 triliun di tahun 2010. Sementara itu, laba kotor TBLA meningkat hingga hampir 2 kali lipat dari angka di tahun 2010 atau 94% YoY menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp 641 miliar di tahun 2010. Laba bersih naik sebesar 70% YoY menjadi Rp 421,1 miliar dari Rp 248,1 miliar di 2010. Oalam hal marjin, TBLA berhasil membukukan marjin laba tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Oi tahun 2011, marjin laba kotor naik menjadi 33,3% dari 21,7% di tahun 2010, sedangkan marjin EBITOA dan marjin laba bersih masing-masing naik menjadi 20,3% dan 11,3% dari 17,9% dan 8,4% di tahun 2010. Oi lQ2012, pendapatan TBLA terpengaruh oleh penurunan harga rata-rata CPO, walau demikian, pendapatan TBLA masih bertumbuh meskipun tidak setinggi pertumbuhan di lQ2011. Pendapatan TBLA tumbuh 8,4% YoY menjadi Rp 1,0 triliun dari Rp 929 miliar di lQ2011. Oidukung oleh peningkatan produksi CPO sejalan dengan selesainya pembangunan pabrik CPO, meningkatnya panen TBS dan masih baiknya outlook harga CPO, kami memproyeksikan pendapatan TBLA akan tumbuh sebesar 24,7% YoY di tahun 2012.

Merambah ke Industri Gula Oengan tUjuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi, TBLA mendiversifikasi usahanya dengan masuk kedalam industri gula. Kami percaya bahwa keputusan TBLA ini menguntungkan mengingat usia panen tanaman tebu lebih cepat dari kelapa sawit, memiliki marjin laba yang lebih tinggi dan memiliki permintaan yang lebih besar. Saat ini TBLA sedang menyelesaikan pembangunan pabrik gula rafinasi yang pertama dengan kapasitas produksi sebesar 600 TCO (ton tebu per hari) di Way Lunik, Lampung. Selain pabrik gula rafinasi, TBLA juga mengembangkan perkebunan tebu dan berencana untuk membangun pabrik gula dengan kapasitas 10.000 TCO di tahun 2015. Sampai dengan 31 Oesember 2011, TBLA telah memiliki sekitar 603 hektar perkebunan tebu dan akan memperluas areal perkebunannya menjadi 1.500 ha di tahun ini dan 18.000 hektar di tahun 2015.

Menggiatkan Ekspansi untuk Menjaga Keberlanjutan Pertumbuhan Selama 2012 dan 2013, TBLA telah menganggarkan sekitar Rp 2,3 triliun untuk belanja modal. Investasi tersebut akan digunakan untuk menambah tanaman kelapa sawitnya seluas 5.000 hektar per tahun di Banyuasin dan Pontianak, pembangunan pabrik CPO dengan kapasitas produksi 45 MT per jam di triwulan ke-3 2012, pembangunan Oermaga (Sea Jetty) di Lampung dan pembangunan pabrik gula rafinasi. Oengan rencana ekspansi ini, kami memproyeksikan pendapatan TBLA bisa tumbuh sebesar 24,7% YoY di tahun 2012 dan tumbuh dengan rata-rata per tahun (CAGR) sebesar 22,1 % selama 2011-2105.

Prospek Usaha Permintaan CPO diperkirakan akan terus meningkat di masa yang akan datang. Kami memproyeksikan konsumsi CPO dunia akan mencapai 52 juta ton di tahun 2012, naik 6,6% YoY dibandingkan dengan konsumsi di tahun 2011. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada negara-negara berkembang seperti India dan Cina akan mendorong pertumbuhan konsumsi CPO. Sementara itu, di Indonesia, konsumsi minyak goreng semakin tinggi, didorong oleh besarnya pasar dalam negeri yang didukung oleh populasi sekitar 240 juta orang penduduk, perekonomian yang sehat, berkembangnya industri makanan dan

Halaman 2 dan 21 halaman

Page 5: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~11'lPEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

minuman, dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia juga mengindikasikan tingginya permintaan terhadap gula rafinasi dan menciptakan peluang yang besar bagi para produsen gula. Selain itu, di tahun 2012 kami memproyeksikan harga CPO masih akan naik meskipun lebih lambat dari tahun 2011. Mempertimbangkan alasan-alasan diatas dan ditambah dengan rencana ekspansi usaha TBLA pada perkebunan dan pabrik kelapa sawit, pabrik gula rafinasi dan perkebunan tebu, kami memproyeksikan penjualan TBLA akan bertumbuh dengan CAGR sebesar 22,1% selama 2011-2015

Tabel 1: Ringkasan Kinerja 2009 2010 2011 2012P 2013P

Pendapatan [Rp miliar] 2.784 2.951 3.732 4.653 5.630 Laba Sebelum Pajak [Rp miliar] 321 324 540 686 859

Laba Bersih [Rp miliar] 252 248 421 515 644

EPS [Rp] 50,9 50,2 85,2 104,2 130,3

Pertumbuhan EPS [%] 8,4 (1,4) 69,7 22,3 25,1

PIE [x] 6,7 8,2 6,9 4,9* 3,9*

PBV [x] 1,6 1,6 1,7 1,2* 1,0* Sumber: Tunas Bam Lampung Tbk. pefindo Divis; VaJuasi Saham & Indexing *) Berdasarlcan harga per 14 )uni 2012 - Rp 500 per saham

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 3 dan 21 halaman

Page 6: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

• • • •

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Growth-Value Map memberikan gambaran akan eskpektasi pasar untuk perusahaan­perusahaan yang tercatat di BEl. Metrik Current Performance ("CP"), adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations ("GE") merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan

Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat kluster, yaitu:

• Excellent value managers (nQ_1") Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-l melebihi benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan.

• Expectation builders (nQ_2") Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.

• Traditionalists (nQ_3") Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan­perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.

• Asset-loaded value managers (nQ_4") Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

Gambar 1: Growth-Value Map

TBlA, Sub Industri Perkebunan dan Industri A ribisnis

6 ---- -- -------- -­Q-2

5 ------l4

c'" 3 AAlI.... 0

2 • SG 0 BWPT

•t..Go 1

. SIMP LSIP

" ~ w .r:. 0 $MAR ~ UNSP J IwA TBLAGzeo

E! -I Cl

-2

-3 Q-4 Q-3-4

o 1 2 3 4

Current Performance (CP)

TBLA berada pada klaster Traditionalist (Q-3). Pasar melihat bahwa profitabilitas TBLA melewati benchmark ekspektasi mereka. Pada sisi lain, pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan. Namun demikian, sejalan dengan rencana ekspansi TBLA yang cukup besar, kemampuan TBlA untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham dan ditambah dengan kegiatan humas yang lebih baik lagi, kami percaya TBLA memiliki peluang untuk pindah ke kluster Excellent Value Managers (Q-l)

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darl dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 4 dan 21 halaman

Page 7: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~111PEFINDO ~ .,EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

INFORMASI BISNIS ~ t:' ~~~ I

Profil Usaha PT Tunas Baru Lampung Tbk. (TBLA) yang didirikan pada tahun 1973. TBLA merupakan salah satu pionir dalam industri agribisnis Indonesia. Kegiatan bisnis TBLA meliputi perkebunan dan pengolahan produk-produk turunan dari kelapa sawit dan tebu. saat ini, TBLA memiliki sekitar 97.452 hektar ("ha") perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Lampung, Palembang dan Pontianak dimana sekitar 58% dari lahannya telah ditanami. sekitar 70% lahan tertanam TBLA merupakan tanaman yang telah menghasilkan, sedangkan sisanya merupakan tanaman muda yang luasnya meneukupi untuk menggantikan tanaman-tanaman yang telah tua. selain itu, TBLA juga memiliki sekitar 757 ha perkebunan nanas dan 603 ha perkebunan tebu di Lampung.

Kegiatan manufaktur TBLA telah dimulai sejak tahun 1995 di Lampung. Saat ini, TBLA memiliki 3 pabrik CPO dengan kapasitas produksi total sebesar 1.080.000 ton per tahun. TBLA saat ini juga sedang menyelesaikan pembangunan pabrik CPO ke empat dengan kapasitas produksi 45 MTI jam di Banyuasin, sumatera selatan. CPO kemudian diolah menjadi produk yang memiliki nilai tam bah melalui pabrik penyulingan dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun sedangan kernel sawit diolah menjadi minyak kernel (PKO) dengan mengunakan mesin dengan kapasitas produksi sebesar 250.000 per tahun. selain itu, TBLA juga memasuki bisnis pengolahan gula rafinasi melalui anak perusahaannya PT Adi Karya Gemilang ("AKG"). sekitar 70% pendapatan TBLA ditahun 2011 berasal dari penjualan ekspor CPO dan produk-produk turunannya seperti PKO, stearin, bungkil sawit, dan Palm Fatty Acid Distil/ate (PFAD). selain itu, TBLA juga mendistribusikan dan memasarkan minyak goreng untuk pasar dalam negeri dengan menggunakan merek "Rose Brand"

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Plimsoll Publishing Ltd di tahun 2012, TBLA berada pada peringkat ke-255 berdasarkan penjualan dan ranking ke-161 berdasarkan laba, terbesar dalam industri pengolahan makanan global. TBLA juga diberi penghargaan oleh Majalah Forbes sebagai the Best of The Best Award - dalam daftar- 40 perusahaan keeil dan menengah dengan kinerja terbaik.

TBLA dan anak-anak perusahaannya mengelola 97.452 ha areal perkebunan yang terdiri dari 12 perkebunan kelapa sawit, 1 perkebunan nanas dan 1 perkebunan gula, seperti berikut:

Tabel 2: Area Perkebunan TBLA

Lokasl

Areal

Terlmam

Tan_

M......llkan T_

Perkebullll1

lila! ,..) MudalllaJ

limu Bwu La!l1'Ung 5,~3 5,048 5,048 Kelapa Sawit

Tunas 8aru LaIl1'Unll Palen'bang 20,000 9,398 .,198 5,200 Kelapa Sawit

Tunas 8aru La!l1'Uns:plasn'I! Palerrbang 10,000 2,617 2,617 Kelapa Sawit

Buelf 5entosa Abadl 967 901 901 Kelapa Sawit

pt BIIlllU" Husa Indalt LarI1>UIIS 5,922 5,922 Kelapa Sawit

La"",,ung 9,11+4 9,&4<1 9,&4<1 Kelapa Sawit

PT Budf Owly_ Perkasa 7,958 7,299 7,299 Kelapa Sawit

PT Budillusa Clptawahalla 1,956 1,159 ~ 265 Kelapa Sawit

PT AdikarYI Gerrilang 5,398 2,788 J,(J1 2,381 Hanas dan Tebu

PT B",:,gull Tatalalll>u"ll ASIi 9,81. 7,.39 5,913 1,526 Kelapa Sawit

PT BUrri PerkasaGerrilatis Pontianak 19,557 3,.38 3,.38 Kelapa Sawit

LuasTot.1 Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk. Penndo Divis; Valuasl 5sham 8: Indexmg

15 Junl 2012 Halaman 5 dan 21 halaman

Page 8: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~111PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Proyeksi Perekonomian Global: Perekonomian Global akan Menguat, Namun Resiko Pelemahan Masih Meningkat IMF merevisi proyeksi petumbuhan perekonomian global di tahun 2012 menjadi 3,5% YoY. Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan pada tahun 2011 yaitu sebesar 3,9% YoY. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi global diharapakan untuk naik menjadi 4,1% YoY di tahun 2013. GDP riil di negara-negara ekonomi berkembang lebih rendah dari yang diharapkan, tapi pertumbuhan yang mengejutkan datang dari negara maju. Wilayah Eropa masih akan diliputi oleh turunnya kepercayaan masyarakat dan meningkatnya tekanan keuangan. Pada sisi lain, kegiatan perekonomian Amerika Serikat ("USA") meningkat sejalan dengan membaiknya tingkat konsumsi, persediaan investasi, begitu juga dengan kredit dan pasar tenaga kerja.

Meskipun terdapat indikasi penurunan kegiatan ekonomi di negara-negara ekonomi berkembang, yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak terkait dengan krisis di wilayah Eropa juga memiliki peranan penting, namun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi relatif masih kuat. Di negara berkembang Asia dan Amerika Latin, perdagangan dan produksi melambat cukup kuat, disebabkan antara lain karena faktor siklis dan kebijakan pengetatan. Di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), kegiatan ekonomi masih stabil ditengah konflik dan ketidakpastian geopolitis. Pada negara-negara Afrika Sub-sahara (SSA), pertumbuhan masih terus meningkat dengan cepat, didukung oleh harga komoditas yang menguntungkan. Di negara-negara berkembang Eropa, pertumbuhan yang lemah di wilayah Euro memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan wilayah lainnya. Terlebih, kekhawatiran terhadap potensi pelemahan yang tajam di Turki dan kerangka kebijakan di Hungaria juga akan mengganggu kegiatan Ekonomi.

Tabel 3: Pertumbuhan Perekonomian Global Negara 2011 2012P 2013P Amerika Serikat 1,7 2,1 2,4 EU-15 1,4 -0,3 0,9 Jepang -0,7 2,0 1,7 Negara maju lainnya 3,2 2,6 3,5 Negara Ekonomi Maiu 1,6 1,4 2,0 Cina 9,2 8,2 8,8 India 7,2 6,9 7,3 Negara Maju Asia Lainnya 4,5 5,4 6,2 Amerika Latin 4,5 3,7 4,1 Timur Tengah 3,5 4,2 3,7 Afrika 5,1 5,4 5,3 Eropa Tengah dan Timur 5,3 1,9 2,9 Rusia dan negara CIS lainnya 4,9 4,2 4,1 Emerging Market and Developing Economies 6,2 5,7 6,0 Dunia 3,9 3,2 4,1

Sumber: International Monetary Fund, April 2012; Pefindo Divisl Valuasi Saham & Indexing

Permintaan Dalam Negeri Masih Menjadi Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di tahun 2012 Fundamental perekonomian Indonesia masih akan kuat meskipun diperkirakan akan terpengaruh oleh krisis global saat ini yang akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia. PEFINDO memperkirakan pertumbuhan perekonomian Indonesia akan sedikit turun menjadi 6,2% YoY di tahun 2012, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi di 2011 yang tercatat sebesar 6,5% YoY. Lokomotif pertumbuhan akan berasal dari konsumsi masyarakat yang didukung oleh masih berlanjutnya optimisme konsumen, inflasi yang terjaga, tingkat bunga yang rendah dan meningkatnya pendapatan per kapita. Pendapatan perkapita Indonesia mencapai USD 3.543 di tahun 2011, dan dapat menembus angka USD 4.000 di tahun 2012, dibandingkan dengan USD 3.000 di tahun 2010. Sementara itu, realisasi investasi di tahun 2011 mencapai Rp 251,3 triliun atau naik 20,5% YoY dibandingkan dengan tahun 2010. Dengan komposisi populasi yang didominasi oleh usia produktif (sekitar 60%) dan meningkatnya persepsi internasional terhadap perkembangan perekonomian Indonesia yang tercermin dengan dimasukkannya Indonesia kedalam investment grade oleh Fitch pada bulan December 2011 dan oleh Moody's pada bulan Januari 2012, sehingga kami percaya bahwa Indonesia akan mampu untuk menjaga pertumbuhan yang baik ini di masa yang akan datang.

Tabel 4: Indikator Perekonomian Indonesia 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan GDP (%, YoY) 6,1 4,5 6,1 6,5 Tingkat Infasi (%, YoY) 11,06 2,78 6,96 3,79 Nilai Tukar* (Rp/USD) 9.136 9.680 10.398 B.779 Suku 6unga 561 (%) 9,25 6,50 6,5 6,0

"Pernyataan disclaimer pada halaman • Rata·rata nilat tengah Bank Indonesia Sumber: BPS, Bank Indonesia, Pefindo DN/sl Valuasl saham & Indexing

akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 6 dan 21 halaman

Page 9: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

·111PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Beragamnya Kegunaan dan Nilai Kompetitif CPO Mengakibatkan Meningkatnya Konsumsi Global Sejalan dengan semakin banyaknya manfaat CPO, contohnya untuk minyak goreng, margarin, sabun mandi, sabun cuci, dan penemuan terbaru sebagai sumber alternatif bahan bakar kendaraan, permintaan terhadap CPO meningkat secara signifikan. Dalam 7 tahun terakhir, konsumsi CPO dunia bertumbuh sebesar 7,1% per tahun dari 30,2 juta ton di tahun 2004 menjadi 49 juta ton di tahun 2011. Pada saat yang sama, produksi CPO tumbuh sebesar 6,7% per tahun menjadi 50 juta ton dari 31,2 juta ton di tahun 2004. Konsumen utama CPO dunia adalah India, Cina, Indonesia dan EU-15 dengan kontribusi terhadap konsumsi CPO global masing-masing sebesar 15,5%, 12,9%, 14%, dan 10,5%. Sedangkan produsen utama CPO dunia adalah Indonesia dan Malaysia yang memproduksi masing-masing sekitar 50% dan 37% dari total produksi dunia di tahun 2011 yaitu 50,3 juta ton

Gambar 3: Produsen dan Konsumen CPO Global

Sumber: berbaqai sumber diolah oleh Pefindo Divisl VaJuaslSaham &: Indexing

Gambar 4: Konsumsi dan Produksi CPO dalam Enam Tahun Terakhir

60

50.3 50

~ 40 II

.a. 30

.. ~

." 20

10

0 2006 2007 2008 2009 2010 2011

• Produksi • Konsumsi

Sumber: Bloomberg.' Pefindo Divis; Valuasi Saham &: Indexing

Proyeksi Industri CPO Indonesia: Masih Bertumbuh Pertumbuhan lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada tahun 2011 hanya sebesar 2,5% YoY karena mulai diterapkannya kebijakan moratorium oleh pemerintah Indonesia untuk pembukaan lahan perkebunan baru. Luas lahan perkebunan kelapa sawit di tahun 2011 mencapai 8,1 juta hektar dan di tahun 2012 diperkirakan akan menjadi 8,2 juta hektar. Total produksi CPO di tahun 2011 adalah sebanyak 23,S juta ton dengan volume ekspor sebesar 16,5 juta ton atau 73% dari total produksi. Total produksi tumbuh 7,3% YoY sedangkan volume ekspor meningkat 5,4% YoY dibandingkan dengan tahun 2010. Kami memperkirakan pertumbuhan produksi CPO Indonesia di tahun 2012 hanya sebesar 6,4% YoY. Sedangkan konsumsi dalam negeri diproyeksikan akan tumbuh lebih dari 15% YoY di tahun 2012, didorong oleh tingginya permintaan dalam negeri. Dari keseluruhan konsumsi CPO dalam negeri, sekitar 70­75% digunakan untuk memproduksi minyak goreng, kemudian 10-12% untuk produksi oleo-chemical, dan sisanya digunakan untuk memproduksi mentega, sabun,

"Pernyataan disclaimer pada halaman biofuel dan lain-lain. Biofuel sendiri memiliki kontribusi sebesar 3% terhadap total akhir merupakan bagian yang tidak konsumsi CPO dalam negeri. Dengan gambaran tersebut diatas, kami terpisahkan dari dokumen ini" memproyeksikan konsumsi CPO dalam negeri akan mencapai 7,5 juta ton di tahun www.pefindo.com 2012.

15 Junl 2012 Halaman 7 dan 21 halaman

Page 10: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

Gambar 5: Produksi CPO Indonesia dan Luas Perkebunan Kelapa 5awit Indonesia

Juta Ha Juta Ton

8.4 30

8.2 25 8.0

207.8

7.6 15

7.4 10

7.2 5

7.0

6.8

2008 2009 2010 2011 2012P

_Produksi --Luas Perkebunan

Sumber: BerbaaaJ sumber diolah oleh Pefindo Divis; Valuasi Saham & Indexing

Tren Peningkatan Harga CPO masih akan Berlanjut di 2012 Rata-rata harga CPO selama triwulan I 2012 mencapai sekitar USD 1.103 per metrik ton dan melambat menjadi USD 995 per MT pada perdagangan per tanggal 6 Juni 2012, mengikuti pelemahan harga minyak mentah yang mencapai USD 85,02 per bare!. Meskipun demikian, kami memproyeksikan harga CPO masih akan menguat di tahun 2012 mengingat turunnya tingkat pertumbuhan produksi CPO global dan barang subtitusinya (seperti minyak kedelai) yang akan menggerek harga CPO. Persediaan minyak kedelai akan menipis karena adanya kebijakan untuk menggunakan minyak kedelai dalam produksi biodiesel di negara AS dan negara-negara Amerika ·Selatan. Produksi minyak sawit Malaysia diperkirakan akan berada dalam siklus biologis yang rendah sampai dengan November 2012, dan produksi CPO Indonesia juga diperkirakan akan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dari produksi CPO pada tahun 2011. Selain itu, harga minyak mentah masih diperkirakan akan naik karena terpengaruh oleh konflik di Timur Tengah dan potensi konflik di Iran. Badan Informasi Energi USA (EIA), dalam laporan terakhirnya yang terbit pada tanggal 8 Mei 2012, memprediksikan rata-rata harga minyak mentah WTI adalah sekitar USD 104 per barer untuk sisa tahun ini. Dengan demikian, kami memperkirakan harga CPO akan berada di kisaran USD 1.050 - USD 1.300 per metrik ton selama tahun 2012

Gambar 6: Harga CPO, Minyak Mentah, dan Minyak Kedelai

1,300 r 120

1,250 110

100 1,200

90

~ 1,150 80 :;;

~ :l 1,100 70 ~ :l

1,050 60

50 1,000

40

950 30 Jun-11 Aug-11 Oct-11 Dec-11 Feb-12 Apr-12

CPO CIF Rotterdam -WTI Crude Oil - USDA Crude Soybean Oil (dalam U5Djpound) _

Sumber: Bloomberg: Pefindo Divis; Valuasi Saham & Indexing

Menjadi Besar Melalui Bisnis Manufaktur TBLA merupakan satu-satunya perusahaan skala menengah yang memiliki bisnis agribisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Selain perkebunan kelapa sawit, pendapatan TBLA juga diperoleh dari kegiatan manufakturnya yaitu CPO, minyak goreng sawit, minyak kernel, stearin, dan sabun. TBLA memiliki 3 pabrik CPO yang mengolah CPO dengan kapasitas produksi total sebesar 1.080.000 ton per tahun dan menghasilkan sekitar 230.000 ton CPO pada tahun 2011. Dengan selesainya pembangunan pabrik CPO ke-4 sebelum akhir tahun 2012, kami memproyeksikan jumlah produksi CPO TBLA akan meningkat sebesar 20% YoY di tahun 2012. Sekitar 40% dari CPO yang diproduksi diolah kembali menjadi barang yang lebih bernilai tambah melalui pabrik penyulingan dengan kapasitas produksi sebesar 400.000 ton per tahun dan menghasilkan 69,420 ton minyak goreng sawit di tahun 2011. Sedangan kernel sawit diolah menjadi minyak kernel (PKO) dengan mengunakan

15 Junl 2012 Halaman 8 dan 21 halaman

Page 11: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

mesin pengolahan kernel dengan kapasitas produksi sebesar 250.000 per tahun. Selain itu, TBLA juga memiliki pabrik sabun dengan kapasitas 27.450 ton per tahun. TBLA juga melebarkan sayapnya ke dalam bisnis pengolahan gula rafinasi. Saat ini TBLA sedang membangun pabrik gula rafinasi yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada 4Q2013.

Gambar 7: Komposisi Penjualan TBlA Per 31 Maret 2012

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Peflndo Divisl Va/uas; Saham & Indexing

Mendorong Pertumbuhan Melalui Penambahan Tanaman Baru dan Peningkatan Kapasitas Berdasarkan profil tanaman TBLA, dimana 11% dari tanamannya telah berusia tua (Iebih dari 18 tahun), kami memperkirakan perkebunan sawit TBLA telah ada sejak tahun 1990-an. Hal ini menunjukkan pengalaman panjang TBLA dalam industri perkebunan kelapa sawit yang merupakan salah satu kekuatannya. Berkat penanaman yang berkesinambungan, sampai saat ini TBLA telah memiliki tanaman yang masih muda (immature plant, 0-4 tahun) dengan luas mencapai 26,7% dari total lahan tertanam TBLA, yang kami perkirakan akan mampu menggantikan tanaman-tanaman yang telah tua dalam 1-2 tahun yang akan datang. Sementara itu, sekitar 47% dari lahan tertanamnya sedang dalam usia produktif (7-18 tahun) yang memiliki yield yang tinggi dan menghasilkan TBS yang lebih banyak. Tahun depan, TBLA akan menambah 5.000 hektar tanaman kelapa sawit per tahun di Banyuasin dan Pontianak. Dengan ekspansi usaha tersebut, kami percaya bahwa TBLA akan memiliki ketersediaan TBS untuk tahun-tahun yang akan datang dan menjaga ketersediaaan CPO untuk dijual dan juga untuk diolah kembali menjadi minyak goreng sawit. Dalam lima tahun terakhir, jumlah TBS yang dipanen TBLA meningkat sebesar 12% per tahun dari 410.000 ton di tahun 2007 menjadi 719.000 ton di tahun 2011. Sementara itu, untuk tahun 2012 kami proyeksikan panen TBS TBLA bisa meningkat sebesar 17,9% YoY.

Gambar 8: Profil Tanaman dan Produksi Tandan Buah Segar (TBS) TBLA Dalam 000 ton

2007 2008 2009 2010 2011

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tblt. Pefindo Div/sl Va/uas! 5aham & Indexing

Saat ini, TBLA telah memiliki 3 pabrik CPO dengan kapasitas produksi mencapai 180 MT/jam yang sudah tidak memadai untuk mengolah target produksi CPO dan untuk menampung kenaikan panen TBS dari tanaman baru yang telah menghasilkan. Oleh karena itu, TBLA saat ini sedang menyelesaikan pembangunan pabrik CPO yang baru dengan kapasitas produksi 45 MT/jam di Banyuasin, Sumatera Selatan. Sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi pabrik CPO TBLA menjadi 225 MT/jam, kami

"Pernyataan disclaimer pada halaman memproyeksikan produksi CPO akan meningkat sebesar 20,9% YoY menjadi 280.000 akhir merupakan bagian yang tidak ton di tahun 2012 dari 231.000 ton pada tahun 2011. terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 9 dan 21 halaman

Page 12: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II) PEFINDO ~ .,EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012

Menambah Diversifikasi Usaha Dengan Memasuki Industri Gula Industri gula di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada tahun 2012. Meskipun terfragmentasi oleh pasar, produsen gula dalam negeri tetap berbesar hati dengan rencana pemerintah untuk merevitalisasi industri dan membuat Indonesia swasembada dalam produksi dan pengolahan gula pada tahun 2014. Saat ini Indonesia memiliki 61 pabrik gula putih dengan kapasitas produksi mencapai 200.000 per hari dan 8 pabrik gula rafinasi dengan kapasitas produksi sebesar 2 juta ton gula mentah per tahun. Pada tahun 2011, produksi nasional gula adalah 2,23 juta ton dibandingkan dengan 2,21 juta ton pada 2010; mencerminkan defisit produksi gula dalam negeri sekitar 2,8 juta ton atau sekitar 56% dari kebutuhan gula domestik Indonesia.

Menyadari peluang yang besar dari defisitnya pasokan gula di dalam negeri, sejak akhir 2011, TBLA melalui anak perusahaannya PT Adikarya Gemilang (nAKGn) memperluas bisnisnya ke industri gula. AKG telah memulai pembangunan pabrik gula rafinasi dengan kapasitas produksi 600 TCD (Ton Cane per Day) di Way Lunik, Lampung. Pabrik baru senilai Rp 600 miliar tersebut diperkirakan akan mulai memberikan pendapatan pada semester kedua tahun 2013. Selain pabrik gula rafinasi, TBLA juga mengembangkan perkebunan tebu. Sampai dengan 31 Desember 2011, TBLA telah memiliki 603 ha perkebunan tebu, dan berencana untuk memperluas perkebunannya hingga mencapai 1.500 ha di tahun ini dan 18.000 ha di tahun 2015. Selain itu, TBLA juga berencana untuk membangun pabrik gula dengan kapasitas produksi 10.000 TCD pada tahun 2015. Dengan selesainya pabrik gula tersebut, TBLA dapat memproduksi gula mentah dari tanaman sendiri serta menjamin ketersediaan bahan baku untuk bisnis gula rafinasinya.

Di tengah defisit produksi gula nasional dan prospek yang cerah dari industri makanan dan minuman Indonesia sejalan dengan masih kuatnya konsumsi domestik yang menciptakan permintaan yang besar terhadap gula rafinasi, kami percaya investasi TBLA dalam pada industri gula ini akan menghasilkan imbal hasil yang tinggi. Pada 2013, kami memperkirakan bisnis gula rafinasi akan berkontribusi sekitar 4,5% terhadap total pendapatan TBLA.

Mempertahankan Pertumbuhan Melalui Diversifikasi yang Terintegrasi Model agribisnis yang terintegrasi secara vertikal menjadikan TBLA mencapai skala ekonomis dan efisiensi biaya yang cukup signifikan. Dari perkebunannya, TBLA memanen sekitar 719.000 ton tandan buah segar pada tahun 2011 yang kemudian diekstraksi menjadi CPO dan produk olahan seperti minyak goreng sawit, stearin, sabun dan lain-lain dengan pabrik penyulingan sendiri. Dari perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit, pendapatan TBLA tumbuh sebesar 26% per tahun dalam lima tahun terakhir dari Rp 1,2 triliun tahun 2006 menjadi Rp 3,7 triliun pada tahun 2011. Meskipun kelapa sawit merupakan hasil panen TBLA yang paling dominan, perkebunan nanas juga memberikan tambahan pendapatan bagi TBLA.

Sejak tahun lalu TBLA telah memulai langkah awal untuk memiliki bisnis gula yang terintegrasi. TBLA berinvestasi di perkebunan tebu seluas 603 ha dan membangun pabrik gula rafinasi dengan kapasitas produksi 600 TCD. Pabrik gula rafinasi diharapkan akan memberikan pendapatan pada semester kedua tahun 2013 dan memperluas aliran pendapatan TBLA dengan memanfaatkan momentum defisitnya produksi gula domestik. Kami percaya dengan sumber pendapatan beragam tersebut, TBLA akan mampu memperpanjang pertumbuhan pendapatannya di tahun-tahun mendatang. Selain itu, dengan adanya diverfisikasi bisnis yang terintegrasi tersebut, TBLA diproyeksikan akan memiliki biaya lebih efisien, mencapai skala ekonomis dan menghasilkan margin laba yang lebih besar.

Diuntungkan oleh Lokasi yang Strategis Perkebunan, pabrik CPO dan pabrik penyulingan TBLA, sebagian besar terletak di bagian selatan Sumatera yaitu di Banyuasin Palembang dan Way Lunik, Lampung, yang berlokasi dekat ke Pelabuhan Internasional Laut Dalam Lampung, dengan kedalaman sekitar 15 m, yang memungkinkan kapal-kapal tanker besar untuk merapat ke pelabuhan tersebut. Selain itu, TBLA juga didukung oleh infrastruktur transportasi yang lengkap. TBLA memiliki beberapa kapal yang terdiri dari perahu tongkang dan kapal tunda yang disewakan kepada dan dioperasikan oleh PT Budi Samudra Perkasa (nBspn), perusahaan afiliasinya. TBLA memiliki perjanjian jangka panjang dengan BSP untuk mengangkut produk-produknya dengan biaya tetap per kg. TBLA juga menerima pendapatan dari penyewaan kapal-kapal tersebut kepada BSP. Saat ini, TBLA sedang membangun sebuah dermaga di Way Lunik, Lampung yang diperkirakan sudah dioperasikan pada tahun depan.

Kondisi ini menguntungkan bagi yang TBLA, karena memungkinkan mereka untuk dengan mudah mengirimkan produk-produk kepada pelanggan serta mengatur bahan baku logistik. Selain itu, kondisi ini juga memastikan pelanggan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang baik dan pengiriman yang tepat waktu, karena kualitas CPO dan produk olahannya tidak akan memburuk karena transportasi jarak jauh.

Halaman 10 dan 21 halaman

Page 13: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II) PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Selain itu, TBLA akan dapat meningkatkan efisiensi biaya, khususnya biaya produksi dan transportasi

Gambar 9: Pabrik TBLA Dekat ke Pelabuhan Internasional Laut Dalam di Lampung

Memiliki Jaringan Distribusi yang luas di luar dan Dalam Negeri TBLA adalah anggota dari sebuah grup perusahaan agribisinis terpadu yaitu Sungai Budi Group ("SBG") yang didirikan sejak tahun 1974. Saat ini, jaringan grup usaha terdiri dari 21 kantor pemasaran di seluruh Indonesia, didukung oleh lebih dari 48.000 outlet dan 1.000 kendaraan. TBLA telah memiliki kontrak jangka panjang dengan SBG, terutama asp untuk mendistribusikan produk-produk TBLA dengan biaya tetap per kg. TBLA memasarkan dan mendistribusikan produknya ke pasar ekspor dan pasar domestik. Untuk pasar ekspor, TBLA memiliki kontrak untuk mengirimkan 10.000 ton CPO per bulan untuk PT Cargill International Trading Ltd dan beberapa kontrak lainnya dengan pembeli asing di Belanda, Malaysia, Cina, Italia, Singapura, Korea, Jerman, dan beberapa negara Afrika. Sedangkan untuk pasar domestik, TBLA memasarkan minyak goreng sawit untuk konsumen dengan pendapatan rendah-menengah di Indonesia, dengan pangsa pasar terbesar berada di bagian Selatan Sumatera yang memiliki lebih dari 20 juta penduduk.

Gambar 10: Jaringan Distribusi TBlA di Indonesia

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Penndo Divis; VaJuasi Saham & Indexing

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen in in www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 11 dan 21 halaman

Page 14: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

KEUANGAN ~~ .~ f

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

Kinerja Keuangan yang Memuaskan di Tahun 2011 Dalam lima tahun terakhir, pendapatan TBLA tumbuh sebesar 19,3% per tahun dari Rp 1,8 triliun di tahun 2007 menjadi Rp 3,7 triliun pada 2011. Didukung oleh pertumbuhan yang signifikan hasil panen TBS dan proyeksi positif pasar CPO dan produk turunannya, TBLA mengakhiri tahun 2011 dengan kinerja keuangan memuaskan. Pendapatan TBLA selama 2011 meningkat 26% YoY menjadi Rp 3,7 triliun dari Rp 2,9 triliun pada tahun 2010. Kinerja keuangan yang baik tersebut juga tercermin pada profitabilitas TBLA. Laba kotor TBLA meningkat menjadi hampir dua kali angka 2010 atau bertumbuh 94% YoY menjadi Rp 1,2 triliun dari Rp 641 miliar pada 2010. Sementara, laba bersih tumbuh sebesar 70% YoY menjadi Rp 421,1 miliar dari Rp 248,1 miliar pada tahun 2010

Selama lQ2012, melemahnya harga CPO dan produk-produk turunannya mengikuti penurunan harga minyak dunia mempengaruhi pendapatan TBLA, terutama dari penjualan ekspor, meskipun begitu, pendapatan TBLA masih bertumbuh sebesar 8,4% YoY menjadi Rp 1,0 triliun. Untuk keseluruhan tahun 2012, kami memperkirakan pendapatan TBLA bisa tumbuh hingga 24,7% YoY menjadi Rp 4,6 triliun, didukung oleh peningkatan volume produksi seiring dengan selesainya pabrik CPO yang ke-4, proyeksi positif terhadap harga dan permintaan CPO dunia, selain itu, konsumsi domestik Indonesia juga diperkirakan masih akan kuat.

Gambar 11 : Penjualan, Laba Kotor dan Laba Bersih TBLA

4,000

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

2007 2008 2009 2010 2011 102011102012

• Penjualan ... Laba Kotor Laba Bersih

Sumber; PT Tunas Baru Lamounq Tbk. Pefindo Divis; Va/uris; Saham & Indexing

Membukukan Marjin Laba Tertinggi dalam Enam Tahun Terakhir Berkat strategi diversifikasi TBLA, ditambah dengan naiknya harga CPO selama 2011, TBLA berhasil meningkatkan pendapatan dengan efisiensi biaya sehingga menghasilkan margin laba tertinggi dalam enam tahun terakhir. Pada tahun 2011, marjin laba kotor naik menjadi 33,3% dari 21,7% pada tahun 2010, sedangkan marjin EBITDA dan laba bersih pada tahun 2011 masing-masing melonjak menjadi 20,3% dan 11,3% dari 17,9% dan 8,4% pada 2010.

Gambar 12 : Marjin Laba Kotor, Marjin EBITDA dan Marjin Laba Bersih TBLA

35.0% 33.3%

30.0%

25.0%

20.0% 20.3%

15.0%

11.3%10.0%

5.0%

0.0% +-.---------------='-=--.:~-----.~----,-----..-.,

2007 2008 2009 2010 2011 -Marjin Laba Kator - Marjin EBIIDA - Marjin Laba Bersih

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Pefindo Divis; Valui1si Saham & Indexing

CPO masih merupakan kontributor terbesar pendapatan TBLA, sehingga penurunan rata-rata harga CPO selama tiga bulan pertama 2012 menekan laba kotor TBLA

15 Junl 2012 Halaman 12 dan 21 halaman

Page 15: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

menjadi 30,3% dari 38,8% pada periode yang sama tahun 2011. Laba kotor TBLA turun 15,4% YoY dari Rp 360 miJiar di 1Q2011 menjadi Rp 305 miJiar pada 1Q2012. Naiknya rugi selisih kurs juga membuat marjin laba bersih TBLA lebih tipis menjadi 11,1% dari 17,7% di 1Q2011. Oi tahun 2012, kami proyeksikan marjin laba kotor dan marjin laba bersih TBLA masing-masing sebesar 33,3% dan 11,1%.

Semakin Seimbang dalam Sumber Pendapatan Selama bertahun-tahun, CPO adalah sumber pendapatan utama TBLA, karena memberikan kontribusi lebih dari 50% dari total pendapatan TBLA. Namun, mengingat prospek yang lebih baik dari produk hilirnya terutama minyak kernel (PKO) dan minyak goreng sawit (Olein), TBLA mulai memperbesar porsi produk hiJir dalam komposisi penjualan. Per 31 Oesember, 2011, kontribusi CPO pada pendapatan TBLA turun menjadi 35% dari 52% pada tahun 2008, sebaliknya, porsi produksi produk hilir meningkat menjadi 65% dari 48% pada tahun 2008.

Gambar 13 : Penjualan TBLA per Produk

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0% 2008 2009 2010 2011

Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk. Pefindo Divis; Valuasi Saham & Indexing *) By Product: Bunqld/ sawll, randan buah segar, PFAD. sabun dan Minyak KeJapa Mum; -eND (sampal tahun 2010)

Berdasarkan segmen geografis, sebagian besar pendapatan TBLA berasal dari pasar ekspor yaitu sekitar 70%. Namun dalam dua tahun terakhir, bersamaan dengan tingginya permintaan minyak goreng sawit dari pasar domestik, TBLA memperkuat dan memperbesar porsi penjualan domestik namun tetap mempertahankan penjualan ekspornya. Per 31 Oesember 2011, penjualan domestik TBLA yang didominasi oleh penjualan minyak goreng sawit dan minyak inti sawit meningkat signifikan sebesar 67,8% YoY menjadi Rp 1,1 triliun dari hanya Rp 675 miJiar pada 2010. Sementara penjualan ekspor pada tahun 2011 dibukukan sebesar Rp 2,6 triliun, meningkat 14,2% dari 2010. Kami melihat bahwa strategi TBLA tersebut cukup efektif dalam menghadapi krisis global yang berakibat pada menurunnya penjualan ekspor, seperti terJihat pada kinerja penjualan TBLA di 1Q2012. Pada periode ini, pertumbuhan yang signifikan dari penjualan domestik sebesar 47,8% YoY mampu menutupi penurunan penjualan ekspor, sehingga TBLA mampu membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 8,4% YoY.

Gambar 14 : Penjualan TBLA Berdasarkan Segmen Geografi

Da/am R miliar

• Dalam Negeri4,000

• Ekspor3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

sao

2009 2010 2011 102011 102012 Sumber: PT Tunas Bam Lampunq Tbk. Pefindo Divis; Valuasi Saham & Indexing

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 13 dan 21 halaman

Page 16: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~lllPEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

Berekspansi Untuk kesinambungan Pertumbuhan Pada tahun 2011, TBLA telah membelanjakan sekitar Rp 458,6 miliar untuk belanja modal yang digunakan untuk pembangunan pabrik CPO ke-4 di Banyuasin, biaya awal pembangunan pabrik gula rafinasi, pembangunan dermaga, pembelian kapal, dan untuk memperluas lahan tertanam perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tebu.

Untuk periode 2012 dan 2013, TBLA telah menganggarkan investasi sekitar Rp 2,3 triliun untuk belanja modal. TBLA berencana untuk menambah lahan perkebunan kelapa sawit seluas 5.000 hektar per tahun di Banyuasin dan Pontianak, yang diperkirakan akan membutuhkan investasi sebesar Rp 500 miliar. Selain itu, TBLA juga akan menyelesaikan pembangunan pabrik CPO-nya yang ke-4 di triwulan 3 tahun 2012, saat ini progres pembangunan pabrik tersebut telah mencapai 70%. Dengan selesainya pabrik CPO ke-4 yang memiliki kapasitas 45 MT/jam ini, maka kapasitas produksi CPO TBLA akan meningkat menjadi 225 MT/jam,

Gambar 15 : Belanja Modal TBLA

Dalam R mlllar

1,400

1.1681,200

1.076

1,000

BOO

600 416

400 I

200 Li.L~ 2009 2010 2011 2012P 2013P

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Pefindo Divisi Valuasi Saham 8: Indexing

Selain itu, sebagian capex di atas juga dianggarkan untuk menyelesaikan pembangunan pabrik gula rafinasi dengan kapasitas produksi sebesar 600 TCD di Way Lunik, Lampung. Pembangunan pabrik tersebut telah dimulai sejak akhir 2011 dan ditargetkan mulai beroperasi pada semester pertama tahun 2013. Pabrik ini diperkirakan akan membutuhkan investasi sekitar Rp 600 miliar. TBLA juga akan menggunakan capex di tahun 2012 untuk memperluas perkebunan tebu menjadi 1.500 ha dari 603 ha pada 2011. Perkebunan tebu tersebut diperkirakan akan memberikan kontribusi sekitar 1,3% terhadap pendapatan TBLA di 2012. TBLA juga menargetkan untuk memiliki 18.000 ha kebun tebu dan pabrik gula mentah dengan kapasitas 10.000 ton tebu per hari pada tahun 2015.

Kami percaya bahwa belanja modal yang besar tersebut akan menghasilkan return yang tinggi bagi TBLA. Kami memperkirakan pendapatan TBLA akan meningkat dengan CAGR 21,7% selama periode 2011-2015, sedangkan laba bersih TBLA diperkirakan akan tumbuh sebesar 26,0% per tahun pada periode yang sama. Rencana ekspansi tersebut rencananya akan dibiayai oleh pinjaman bank dan dana internal TBLA.

Gambar 16 : Proyeksi Penjualan dan Laba Bersih TBLA

Dalam R mll/ar

9,000

8,000

7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

2010 2011 2012P 20l3P 2014P 2015P

• Sales • Net Profit

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Estimasi Pefindo DivisJ VaJuasJ Saham & Indexing

15 Junl 2012 Halaman 14 dan 21 halaman

Page 17: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Konsisten dalam Membagikan Dividen bagi Pemegang Saham Sejak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl) pada tahun 2000 TBLA secara konsisten membagikan dividen bagi para pemegang sahamnya. Oi tahun 2011, TBLA membagikan sekitar 31,3% laba bersihnya untuk pemegang saham. TBLA membayarkan dividen kas final sebesar Rp 28/saham atau setara dengan Rp 94,7 miliar kepada para pemegang sahamnya yang diambil dari laba TBLA selama periode 2011 dan setelah mempertimbangkan antisipasi kebutuhan pendanaan TBLA. Terkait harga saham TBLA per tanggal pencatatan dividen pada tanggal 3 Oktober 2011 sebesar Rp 520/saham dan jumlah dividen per saham, menghasilkan dividen yield sebesar 5,3% bagi pemegang saham. Pembagian dividen yang konsisten tersebut merupakan pertanda baik bagi para investor jangka panjang, karena mereka mengetahui bahwa TBLA akan terus membayarkan dividen.

2009 13,1% 8 2,39

2010 18,6% 10 2,44

2011 313% 28 527 Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk. Petindo Divisl Valuasl Saham & Indexing

Prospek Usaha TBLA Permintaan CPO dunia diperkirakan akan tetap tinggi seiring dengan keragaman dalam penggunaannya. Permintaan CPO dari Cina dan India sebagai konsumen terbesar CPO dunia akan tetap kuat dan akan menghasilkan peningkatan permintaan CPO global sebesar 6,6% pada tahun 2012. Sementara itu, Indonesia kini telah menjadi konsumen ketiga terbesar minyak sawit yaitu sekitar 6,23 juta ton per tahun, mendekati konsumsi Cina sebesar 6,27 juta ton dan di belakang India di 6,81 juta ton per tahun, selain itu, tingkat konsumsi minyak nabati terus meningkat, didorong oleh pasar domestik yang besar yang didukung oleh sekitar 240 juta orang penduduk, kondisi perekonomian yang sehat, berkembangya industri makanan dan minuman dan kesejahteraan konsumen yang meningkat. Kondisi ini menguntungkan TBLA karena semua minyak goreng sawit TBLA dijual di Indonesia. Selain itu, pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia juga menunjukkan bahwa permintaan gula rafinasi akan tumbuh dan hal tersebut akan menciptakan peluang bagi produsen gula.

TBLA secara agresif akan meningkatkan luas perkebunan seluas 5.000 ha per tahun dan memperluas lahan tertanam hingga 60.926 ha pada 2012. Pada semester pertama 2012, TBLA akan menyelesaikan pembangunan pabrik CPO ke-4 dengan kapasitas produksi 45 MT/jam dan meningkatkan kapasitas produksi CPO menjadi 225 MT/jam. Selain itu, TBLA juga mulai membangun pabrik gula rafinasi sejak akhir 2011 dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2013. Mempertimbangkan argumen-argumen di atas, kami memproyeksikan TBLA akan membukukan pertumbuhan pendapatan yang signifikan pada tahun-tahun mendatang. Kami memproyeksikan pendapatan TBLA akan naik sebesar 24,7% YoY pada tahun 2012 menjadi Rp 4,6 triliun dan tumbuh dengan CAGR 21,7% selama periode 2011-2015.

Gambar 17 : Aset, Kewajiban dan Ekuitas TBLA

Dalam Rp millar

7,000 ]

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

2009 2010 2011 2012P 2013P • Aset _ Liabilitas _ Ekuitas

Sumber: PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Peflndo Divisl Valuasi Saham & Indexing "Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 15 dan 21 halaman

Page 18: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Tabel 6: Analisa SWOT

lf~"'_""""1 • Anggota Grup Sungai Budi, sebuah

ketompok usaha ,agriblsnisyang terintegrasl ,dl In~orie$ia yan' berpengalam . i 30

• Satu-satunya' perkebunan skala telah t~rlntegrClsl

• Saat inl, h'amplr berada pada usia pr tahun depanakan rneniCl~1 sekitar 80%. .

• Memillki pengalama, dalam perkebunan'K sebagai produsen minyak goren~f sawlt

• Memllikl pabriK' dengan deftgan sen

• Ter perk me dan

• Me pen perKebunan dan manufaKturTi .' ..... k• ter

• reng domestik .bersamaan

dengan kuatnya abell at Indonesia

• ada tingginya permlntaan gula di dalam negert, bisnis gula

. ''akan memproduKsi gula enuhl t.

• Kebijakan pajak .Yang baru yang bedakan tarif pajaK ekspor

m.entah dan produk hakan

yl:lrlg .teblh

ghadapi an terkalt

rena teblh ah ditanaml. ge dan nahan ba

t!Jng~n pada ~~at'i

i p~~iSi tawar TBLA entukan harga

• Fluktu berpen pendapatan

• Peningka menjadi menjadi

• Masalah r mengham

• TIngglnya bia KarEma pengaruh moratorium

• TIng rgantungan pada be~ nibeli akan meningKatkarhr'esiko usaha

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 16 darl 21 halaman

Page 19: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

PERBANDINGAN INDUSTRI 11~,

Tabel 7: Kinerja TBLA dibandingan dengan Peer nya per 31 Maret 2012 TBLA SIMP SGRO Rata-rata

Penjualan 1.007 3.199 684

Laba Kotor 305 1.029 187

Laba sebelum Pajak 143 652 78

Laba Bersih 112 509 62

Total Aset 4.273 26.764 3.248

Total Liabilitas 2.554 11.069 866

Total Ekuitas 1.719 15.695 2.382

Pertumbuhan (YoY)

Penjualan (%) 8,4% 9,3% -10,0%

Laba Kotor (%) -15,4% -19,8% -43,8%

Laba Sebelum Pajak (%) -32,3% -29,5% -68,4%

Laba Bersih (%) -31,9% -26,2% -67,1%

Profitabilitas (lQ2012)

Marjin Laba Kotor (%) 30,2% 32,2% 27,3% 29,9%

Marjin Laba Sebelum Pajak (%) 14,2% 20,4% 11,5% 15,4%

Marjin Laba Bersih (%) 11,1% 15,9% 9,1% 12,0%

ROA (%) 0,03 0,02 0,02 0,02

ROE (%) 0,06 0,03 0,03 0,04

Leverage (lQ2012)

DER (x) 1,49 0,71 0,36 0,9 Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT salim lvomas Pratama Tbk. PT Sampoema Agro Tbk. Pefindo Divsisi Valuasl Saham & Indexing

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 JUIlI 2012 Halamall 17 dan 21 halaman

Page 20: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

" 'Gi

TARGET HARGA ": ''i' ~" '

PENILAIAN

• Metodologi Penilaian Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan dengan pertumbuhan aset

Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan metode Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya.

Penilaian ini didasarkan pada Nilai 100% saham per tanggal 14 Juni 2012, menggunakan laporan keuangan TBLA per tanggal 31 Maret 2012 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.

• Estimasi Nilai Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,7% dan Cost of Equity sebesar 14,1% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:

Tabel 8: Asumsi

Risk free rate [%]* 6,4

Risk premium [%]* 7,7

Beta [x]* 1,0

Cost of Equity [%] 14,1

Marginal tax rate [%] 25,0

Debt to Equity Ratio 0,8

WACC[%] 11,7 Sumber: BloomberrJ, Estimasi Pelindo Divisi Valuasi Saham & Indexing catt: • per 14 Jun; 2012

Target harga saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 14 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

.:. Dengan menggunakan metode DCF dan asumsi tingkat diskonto 11,7% adalah sebesar Rp 730 - Rp 830 per saham

.:. Dengan menggunakan metode GCM (PBV 1.5X and PIE 6.7X) adalah Rp 600 - Rp 690 per share.

Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk metode GCM.

Berdasarkan perhitungan di atas, maka Target Harga Saham TBLA untuk 12 bulan adalah Rp 690 - Rp 790 per share.

Tabel 9: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF

Conservatif Moderat Optimis

PV of Free Cash Flows [Rp Miliar] 1.090 1.147 1.205 PV Terminal Value [Rp Miliar] 3.823 4.032 4.234 Non-Operating Assets [Rp Miliar] 96 96 96 Net Debt [Rp Miliar] (1.416) (1.416) (1.416) Total Equity Value [Rp Miliar] 3.600 3.859 4.118 Number of Share [Juta Saham] 4.942 4.942 4.942 Fair Value per Share [Rp] 730 780 830

Sumber: Estlmasl Peflndo Dlvlsl Valuasl Saham & Indexing

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 18 dan 21 halaman

Page 21: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Tabel 10: Pembanding GeM

TBLA

Penilaian, 14 Juni 2012

~~(~ ~7

PBV, (x) 1,5 Sumber: Bloomberg, Peflndo Diylsl Valuasi Saham & Indexing

Tabel 11: Ringkasan Penilaian Metode GeM Multiples

(x) Est. EPS

(Rp) Est. BV/Share

(Rp) Value

PIE, (x) 6,5 104 690 PBV, (x) 1,5 398 590

Sumber: Bloomberg, Estimasi Peflndo DiYisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 12: Rekonsiliasi Nilai Wajar

Nllai Wajar per Saham [Rp]

DCF GCM Rata-rata

Upper Limit 830 690 790 Bottom Limit 730 600 690

Weig ht 70% 30% Sumber: Bloomberg, Estimasi Peflndo Diyisi Valuasl Saham & Indexing

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 19 dan 21 halaman

Page 22: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Larnpung, Tbk

Tabel 13: Laporan Laba Rugi (Da/am Rp mlllar) Gambar 18: Return on Assets, Return on Equity dan

Per utaran Aset HistorisLaporan Laba Rugl 2009 2010 2011 2012P 2013P

ROA&ROE TAT Penjualan 2.784 2.951 3.732 4.653 5.630 30,0 1,2 Harga Pokok Penjualan (2.336) (2.310) (2.489) (3.102) (3.692)

Laba Kotor 447 641 1.243 1.551 1.938 25,0 1.0

Beban Operasi (126) (317) (703) (865) (1.079) 20,0 0.8

Laba Sebelum Pajak 321 324 540 686 859

Pajak (69) (76) (119) (172) (215) 15,0 0,6

Laba Berslh 252 248 421 515 644 10,0 0,4

Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tble, Estimasi Pefindo Dwis; Valuasi Saham & Indexing

5,0 0.2

Tabel 14: Neraca 0,0(Da/am Rp mll/ar)

2009 2010 2011Neraca 2009 2010 2011 2012P 2013P

_ Return on Assets _ Return on Equity --Total Asset Turnover Aset

Sumber: PT"Tunas Baru Lampung··ibk~··Peffnt:io Divis; valuasi-Saham &: IndexingAset Lancar

Kas dan Setara Kas 127 253 555 142 240 Gambar 19: P Piutang Usaha 168 224 233 291 352 PIE P/BV

9,0 1.8Persediaan 247 478 489 600 776 8,0

Aset Lancar Lainnya 1,8443 677 606 738 871 7,0

Total Aset Lancar 1,7985 1.631 1.883 1.771 2.240 6,0 Tanaman 726 821 934 1.153 1.366 5,0 1.7

Aset Tetap 1.003 1.157 1.393 2.045 2.640 4,0 1.6

Aset Lainnya 72 41 35 50 49 3,0 1,6

2.0 1,5

Total Aset 2.786 3.651 4.245 5.019 6.295 1.0

1.5Liabilitas

2009 2010 2011 Hutang Usaha 121 177 190 258 308 -P/8V Pinjaman Jk. Pendek 706 1.144 1.106 1.163 1.044

Kewajiban Jk. Pendek 147 148 70 76 82Lainnya Tabel 15: Rasio-Rasio Kunci

Pinjaman Jk. Panjang 776 739 1.089 1.383 2.254 Ratio 2009 2010 2011 2012P 2013P

Pertumbuhan [%l Pinjaman Jk. Panjang Lainnya 132 202 182 170 187 Penjualan (29.6) 6.0 26.5 24.7 21.0

Total Liabllltas 1.882 2.410 2.637 3.050 3.875 Laba Sebelum Pajak 378.9 1.0 66.4 27.1 25.1

Total Ekultas 905 1.242 1.607 1.969 2.420 EBITDA 130.7 2.6 43.8 44.0 25.5

Sumber: PT Tunas Baru Lampunp Tbk, Est/mas; Pefindo Divis; Va/uas; Saham & Indexing Laba Bersih 295.2 (1.42) 69.7 22.2 25.1

Profitabilitas [% l

Marjin Laba Kotor 16.1 21.7 33.3 33.3 34.4

Marjin Laba Sebelum Pajak 11.5 11.0 14.5 14.8 15.2

Marjin EBITDA 18.5 17.9 20.3 23.5 24.4

Marjin Laba Bersih 9.0 8.4 11.3 11.1 11.4

ROA 9.0 6.8 9.9 10.3 10.2

ROE 27.8 20.0 26.2 26.2 26.6

Solvabllltas [Xl

Debt to Equity 2.1 1.9 1.6 1.6 1.6

Interest Bearing 1.3 1.1 0.9 1.0 1.0

Debt to Equity

Debt to Asset 0.7 0.7 0.6 0.6 0.6

Likuiditas [Xl

Rasio Lancar 1.0 1.1 1.4 1.2 1.6

Rasio Cepat 0.3 0.3 0.6 0.3 0.4"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak Sumber: PT Tunas Baru Lampung Tble, EstimasJ Pefindo Divis; Va/udsl Saham & Indexing

terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 20 dan 21 halaman

Page 23: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

,

~11'lPEFINDO , • EQUITY 8: INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

DISCLAIMER

Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian (cut off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mung kin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.

Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang­undangan yang berlaku.

Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pia lang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut.

Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bag ian dari tUjuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan.

PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non-publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.

Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing dengan tUjuan untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp 20.000.000,- dari Bursa Efek Indonesia dan Perseroan yang dinilai untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com

Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.

"Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini" www.pefindo.com

15 Junl 2012 Halaman 21 dan 21 halaman

Page 24: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

..

Equity Valuation~II)PEFINDO ~ .,EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION

June 15th , 2012

Target PriceTunas Baru Lampung, Tbk Low High 690 790Primary Report

Agribusiness Industry

Historical Chart

I:

Size Integrated Plantation Company inI~'llDO JOO

I Jlft-l1 Sep-11 Den1 ....·12 Jun 12

Source: Bloomberg

RpStock Information Ticker code TBLA

Market price as of June 14"', 2012 500

Market price - 52 week high 780

Market price - 52 week low 485

Market cap - 52 week high (bn) 3,855

Market cap - 52 week low (bn) 2,397

Market Value Added &. Market Risk MVA -­

I 35<0, 1.4

300 135

250 13

1OO us

l~O

I.l 100 .

l.l~50

1.1

150j HIS

Source: Bloomberg, Pefindo Equity &. Index Valuation Division

(0"')Shareholders* PT Budi Delta Swakarya 25.06

PT Sungai Budi 28.63

Public (each below 5%) 46.31 PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) was established in 1973. It is one ofNotes: As of March 31 111 , 2012

pioneers in Indonesian agricultural industry. TBLA's business includes plantation and manufacturing of related derivative products of palm oil and sugar cane. Currently, TBLA owns about 97,452 hectares ("ha) area of palm oil plantations. TBLA produces and exports crude palm oil (CPO), palm kernel oil (PKO) and palm oil by products to European, Asian and African countries. TBLA also manufactures and distributes palm cooking oil for domestic market with "Rose Brand" trademark, and manages a

Contact: pineapple plantation. In 2011, TBLA expanded its business to sugar Equity & Index Valuation Division industry and constructed a sugar refinery and sugar cane plantation in a Phone: (6221) 72782380 603 ha area located in Way Lunik, Province of [email protected]

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

June 15 t11 , 2012 Page 1 of 21 pages

Page 25: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

INVESTMENT PARAMETER /'"

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une IS tl', 2012

The Only Medium Size Plantation Company Which Enter Downstream Business TBLA is the only medium-size company with integrated business in palm oil plantation and agribusiness in Indonesia. Its manufacturing activity has started in 1995 in Lampung, and now TBLA has 3 Crude palm oil (CPO) mills that extract CPO, with a total capacity of 1,080,000 tons per year. TBLA is now constructing its 4th CPO mill with capacity of 45 MT/hour in Banyuasin, South Sumatera. The CPO is processed into value-added products, such as edible oil through the refineries with a total capacity of 400,000 ton per year, while palm kernel (PK) is further processed into palm kernel oil (PKO) through the kernel crushing plants, with a production capacity of 250,000 ton per year. In addition, TBLA also expands its business into refined sugar manufacturing through its subsidiary, PT Adi Karya Gemilang ("AKG"). TBLA markets its palm cooking oil domestically with "Rose Brand" trademark.

Remarkable Financial Perlormance in 2011 Underpinned by significant growth of FFB crops and a positive market outlook of CPO and its downstream, TBLA ended the year with outstanding financial performance. TBLA's revenue in 2011 grew by 26.4% YoY to Rp 3.7 trillion from Rp 2.9 trillion in 2010. TBLA's gross profit in 2011 increased to almost twice of the 2010's figure or it increased by 94% YoY to Rp 1.2 trillion from Rp 641 billion in 2010. Its net profit grew by 70% YoY to Rp 421.1 billion from Rp 248.1 billion in 2010. In terms of margin, TBLA managed to book the highest margin in the last six years. In 2011, gross margin rose to 33.3% from 21.7% i while EBITDA and net income margin in 2011 jump to 20. an res ively from 17.9% and 8.4% in 2010. In lQ201 s r affecte the decline in the CPO average price, how LA' is conti grow although it was not as high s 11. 11, TBLA nue grew by 8.4% YoY to Rp 1. rill R n. Suppo the increase of CPO productio ng c f its CPO increase of FFB harvested a tte 0 rice, we at TBLA's revenue will gro 4. in

Entering Suga In order to get ering into the sugar indus , because sugar cane culti s a higher margin and large first sugar refinery with produ Day) in Way Lunik, Lampung. Asi e f planting sugar cane and plans to buil ction capacity of 10,000 TCD in 2015. Up t m has 603 ha area of sugar cane plantation, and plans to reach 1,500 ha this year and 18,000 ha in 2015.

Driving Expansion For Sustain Growth During 2012 and 2013, TBLA will allocate about Rp 2.3 trillion of capital expenditure. The amount is to finance the plantation area by 5,000 hectares per year in Banyuasin and Pontianak, to complete the CPO mills construction with 45 MT/hour production capacities by the 3rd quarter of 2012, to complete the Sea Jetty construction in Lampung and to complete the sugar refinery. With the expansion plan, we estimate TBLA's revenue to grow by 24.7% YoY in 2012 and at CAGR of 22.1% during 2011-2015 periods

Business Prospects The demand on CPO will continue to rise in the future. We estimate that the world CPO consumption will hit 52 million tons in 2012, rise by 6.6% YoY compared to the 2011 consumption. Higher economic growth from developing countries like India and China will drive the consumption to grow. Meanwhile, in Indonesia, the consumption of edible oils remains unabated, fuelled by a large domestic market of around 240 million populations, healthy economy, food and beverage industry growth as well as consumer's purchasing power growth. The growth of food and beverage industry in Indonesia also suggests the high demand of refined sugar and opens an opportunity for sugar manufacturers. In 2012, we estimate that

Page 2 of 21 pages

Page 26: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

.. ~I[~PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Larnpung, Tbk

the CPO price will continue to increase, although the growth is slower than in 2011. Considering the above and also taking into account the fact of TBLA's expansion plan in palm oil plantation and manufacturing as well as refined sugar factory and sugar cane plantation, we expect that TBLA sales will grow at CAGR of 22.1% during 2011-2015.

Table 1: Performance Summary 2009 2010 2011 2012P 2013P

Revenue [Rp bn] 2,784 2,951 3,732 4,653 5,630

Pre-tax Profit [Rp bn] 321 324 540 686 859

Net Profit [Rp bn] 252 248 421 515 644

EPS [Rp] 50.9 50.2 85.2 104.2 130.3

EPS Growth [%] 8.4 (1.4) 69.7 22.3 25.1

PIE [x] 6.7 8.2 6.9 4.9* 3.9*

PBV [x] 1.6 1.6 1.7 1.2* 1.0* Source: Tunas Baru Lampung rb/(. Pelindo Equity &: Index Valuation Div;slon Est/mates ••) Based on Share Price as ofJune 14th

, 2012 - Rp 500 per share

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15",2012 Page 3 of 21 pages

Page 27: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

• • • •

.. ~lllPEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

GROWTH VALUE MAP ,:<

Growth-Value Map gives visualization of market expectations for the companies listed on lOX. Current Performance ("CP") metric is a portion of current stock market value that can be linked to the perpetuity of current company's performance in profitability. Growth Expectations ("GE") metric is the difference between current stock market value and the value of current performance. Both metrics are normalized by the company's book value.

Growth-Value Map divides companies into four clusters, they are:

• Excellent value managers ("Q-l") Market expects companies in Q-l to surpass their benchmark in profitability and growth.

• Expectation builders ("Q-2") Market has relatively low expectations of profitability from companies in Q­2 in the short term, but has growth expectations exceed the benchmark.

• Traditionalists ("Q-3") Market has low growth expectations of companies in the Q-3, although they showed a good profitability in the short term.

• Asset-loaded value managers ("Q-4") Market has low expectations in terms of profitability and growth for companies in Q-4

Figure 1: Growth-Value Map

TBLA Plantation Sub Industr and A riculture Industr

6 Q-2 Q-1

5

4

.. 3

!c: AAlI.. 2 •

560 BWPT~..... 1 • •

SIMP LSIP...>C ~ .l: 0 SMAR ~ UNSP J ~A lBLAGZCO

f! -1

" -2

-3

Q·4 Q·3-4

o 1 2 3 4

Current Performance (CPI

Source: Pefindo EqUity & Index Valuation Div;sion

TBLA is lying in Traditionalist (Q3). Market views that TBLA' profitability is surpassing their benchmark expectations. On the other hand, market has low expectation to TBLA's growth opportunity. However, along with its massive expansion, its capability in generating return for its shareholder, coupled with better investor relation activities, we believe TBLA has an opportunity to move to the first cluster (Excellent value managers).

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une IS"" 2012 Page 4 of 21 pages

Page 28: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

"~IIlPEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

BUSINESS INFORMATION ,~::

Business Profile PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) was established in 1973. TBLA is one of Indonesian pioneers in agricultural industry. TBLA's business includes plantation and manufacturing of related derivative products of palm oil and sugar cane. TBLA has about 97,452 hectares (\\ha) of palm oil plantation in Lampung, Palembang and Pontianak, around 58% of which has been planted. Approximately 70% of the planted areas are now in the maturity stage, while the rest are is still immature grown in an area that is sufficient to replace the old plants. In addition, TBLA also has about 757 ha of pineapple plantation and 603 ha of sugar cane plantation in Lampung,

TBLA's manufacturing activity has started in 1995 in Lampung. Now TBLA has 3 crude palm oil (CPO) mills that extract CPO with total capacity of 1,080,000 tons per annum. TBLA is now constructing its 4th CPO mill in Banyuasin, South Sumatera. The CPO is processed into value added products through the refineries with total capacity of 400,000 ton per year while PK is processed further into palm kernel oil (PKO) through the kernel crushing plants with production capacity of 250,000 ton/year. In addition, TBLA also expanded its business into refined sugar manufacturing through its subsidiary PT Adi Karya Gemilang (\\AKG"). About 70% of TBLA's revenue in 2011 was from export of CPO and its derivative products such as PKO, stearin, palm expeller, Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). TBLA markets its palm cooking oil domestically with "Rose Brand" trademark,

Based on report published by Plimsoll Publishing Ltd in 2012, TBLA's ranked number 255th by sales and number 161th by profit, largest company in the global food manufacturing industry. TBLA also awarded by Forbes Indonesia as the Best of The Best Award - The A List - The 40 Top Performing Small & Midsized Companies.

TBLA and its subsidiaries manage plantation around 97,452 hectares of plantation area which consists of 12 oil palm plantations and 1 pineapple plantation, and 1 sugar cane plantation, as detailed:

Table 2: TBLA's Plantation Area AREA PLANTED MATURE IMMATURE

COMPANY LOCAllotl (HECTARES) AREA AREA AREA

PLANTAllotl

Tunas, Baru LIlIIl'Unl larrpung 5,483 5,048 5,048 Oil Palm

Tunas Baru LIlIIl'Unl Palerrbang 20,000 9,398 4,198 5,200 Oil Palm

Tunas Baru ~nl.plasma Palell"bang 10,000 2,617 2,617 Oil Palm

Bucfi _toll Abadl 967 901 901 Oil Palm

PT Banlun NUll Indah \..arTpunl 6,475 5,922 5,922 OIL Palm

PT !Janlun Nu.. Indah ~nl.plasma lilfTllung 9,844 9,844 9,844 OIL Palm

PT Budl DwIyasa Perlcasa 7,958 7,299 7,299 Oil Palm

PT Budlnusa Clptawahana 1,956 1,159 894 265 Oil Palm

PT AdOcarya Gemllanl Lal11lung 5,398 2,788 W 2,381 Pineapple & Sugar

Cane

PT BanlUn T.talarrpun.~ La"llung 9,814 7,439 5,913 1,526 Oil Palm

PT Buml Perlcasa Ge...... Pontianak 19,557 3,438 3,438 Oil Palm

TOTAL AREAS Source: PT Tunas 8aru Lampung Tbk, Pefindo Equity" Index ViJluation DivisJon

June 15 11 , 2012 Page 5 of 21 pages

Page 29: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

'~lllPEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

World Economic Outlook: Global Economic Gradually Strengthening, but Downside Risk Remain Elevated IMF revised the projection of global economic growth in 2012 to 3.5% YoY. This figure is lower than the 3.9% YoY growth in the previous year. However, it is expected to accelerate to 4.1% YoY in 2013. Real GDP in many emerging and developing economies is somewhat weaker than expected, but it is surprisingly grown in the advanced economies. Europe is still clouded by the plummeting confidence and the escalating financial distress. On the other hand, economic activities in United States accelerated as consumption and inventory investment as well as credit and labor market is getting better.

Although there is an indication of softening economic activities in emerging and developing countries, with factors unrelated to the Euro-area crisis also is playing an important role, but the overall economy remains relatively strong. In emerging Asia and Latin America countries, trade and production are slowed noticeably, owing partly to cyclical factors, including recent tightening policy. In the Middle East and North Africa (MENA), economic activities remained subdued amid social unrest and geopolitical uncertainty. In sub-Saharan Africa (SSA), growth has continued largely unabated, helped by favorable commodity prices. In emerging Europe, weak growth in the euro area had a larger impact than elsewhere. However, concerns about a potentially sharp slowdown in Turkey and a weakened policy framework in Hungary also detracted from actiVity.

Table 3: Global Economic Growth country 2011 2012P 2013P US 1.7 2.1 2.4 EU-15 1.4 -0.3 0.9 Japan -0.7 2.0 1.7 Other Advance 3.2 2.6 3.5 Advance Economies 1.6 1.4 2.0 China 9.2 8.2 8.8 India 7.2 6.9 7.3 Other developing Asia 4.5 5.4 6.2 Latin America 4.5 3.7 4.1 Middle East 3.5 4.2 3.7 Africa 5.1 5.4 5.3 Central & Eastern Europe 5.3 1.9 2.9 Russia and Other CIS 4.9 4.2 4.1 Emerging Market and Developing Economies 6.2 5.7 6.0 World 3.9 3.2 4.1

Source: International Monetary Fund, April 2012; Pefindo Equity & Index Valuation Division

Domestic Demand Remain the Main Engine for Indonesia Economic Growth in 2012 Indonesia's economic fundamentals will remain strong despite expected effect of current global crisis that may cause world economic slowdown. PEFINDO estimates that Indonesia's economic growth will slightly down to 6.2% YoY in 2012, as in 2011, it was recorded of 6.5% YoY. The growth locomotive would be contributed from private consumption with the support of continued consumers' optimism, manageable inflation, lower interest rate, and increasing per capita income. Indonesia per capita income reached USD 3,543 in 2011, and may break USD 4,000 in 2012, compared to USD 3,000 in 2010. Meanwhile, investment realization in 2011 reached Rp 251.3 trillion or rose by 20.5% YoY compared to 2010's. With population composition is dominated by productive age population (around 60%) and increasing international perception of Indonesia's economy development that reflected from the inclusion of Indonesia into investment grade by Fitch on December 2011 and by Moody's on January 2012, then we believe that Indonesia will able to maintain its favorable growth in the coming years.

Table 4: Indonesia Economic Indicator 2008 2009 2010 2011

GDP Growth (%, YoY) 6.1 4.5 6.1 6.5 Inflation rate (%, YoY) 11.06 2.78 6.96 3.79 Exchange rate* (Rp/USD) 9,136 9,680 10,398 8,779 561 rate (%) 9.25 6.50 6.5 6.0

* Bank Indonesia middle rate average Source: BPS, Bank Indonesia, Pefindo Equity &. Index Valuation Division

Diversify Usage and Other Competitive Advantages of Palm Oil Causing Worldwide Consumption Increased In line with broader usage of the CPO, such as for cooking oil, margarine, soap,

"Disclaimer statement in the last page detergent and recent invention as an alternative source of vehicle fuel, theis an integral part of this report" www.pefindo.com demand of CPO showed a significant growth. In the last 7 years, the world

une 15"',2012 Page 6 of 21 pages

Page 30: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

Figure 5: Indonesia's CPO Production and Oil Palm Plantations Area

Mlo.Ha Mia. Tons

8.4 30

8.2 25

8.0 20

7.8

7.6 15

7.4 10 7.2

57.0

6.8 2008 2009 2010 2011 2012P

_ Production --Plantations Area

Source: PT Tunas Bam Lampunq Tbk, Peflndo Equity & Index Valuation Dlv/sion

Bullish Trend of CPO Price will Continue in 2012 The average CPO price during lQ2012 reached around USD 1.103 per MT and slowed-down to USD 995 per MT in June 6th

, 2012, following the weakening of the crude oil price that reaches USD 85.02 per barrel. However, we expect the CPO price to strengthen up in 2012 considering the slower growth rate of production of the global CPO and its substitution (such as soybean oil) which will escalate the CPO price. The soybean oil availability will be tighter due to the mandate of its use for biodiesel production in the U.S. and South American countries. Malaysian palm oil production is expected to have low biological cycle until November 2012, and Indonesia also will have lower growth rate of CPO production in 2012. Moreover, the crude oil price is still expected to rise because of unrest in Middle East and potential conflict in Iran. The U.S. Energy Information Association (EIA) in its most recent report issued May 8 th

, 2012, predicted prices for WTI crude will average about USD 104 a barrel for the rest of the year. Accordingly, we expect the CPO price will be in the range of USD 1,050 - USD 1,300 per metric ton during 2012.

Figure 6: CPO Price, Crude Oil Price, and Soybean Oil Price

120

110

- 100 1,200

90

~ 1,150 ~ 80 :ii... ..... ~ 1,100 70 51

::l

1,OSO 60

50 1,000

40

950 30 Jun-ll Aug-11 Oct-11 Dec-U Feb-ll Apr-12

CPO CIF Rotterdam - WTI Crude Oil - USDA Crude Soybean Oil (in USD/poundl_

Source: Bloomberg, Peflndo Equity & Index Valuation Division

Big Through Manufacturing Business TBLA is the only medium size plantation company which has integrated business from upstream to downstream. Aside of palm oil plantation, TBLA's revenue is driven by its manufacturing activities, for instance CPO, palm cooking oil, palm kernel oil, stearin and soap. Currently TBLA operates 3 Crude palm oil (CPO) mills with the total capacity of 1,080,000 tons per annum and produce about 230 thousand ton CPO in 2011. By completion of its 4 th CPO mill by the end of 2012, we estimate that the CPO production will increase by 20% in 2012. About 40% of its CPO produced is processed into value-added bulk through the refineries with the total capacity of 400,000 ton per annum and produce 69,420 ton palm cooking oil in 2011. Further the PK is processed further into palm kernel oil (PKO) through the kernel crushing plants with production capacity of 250,000 ton/year. Besides, TBLA has a soap factory with capacity 27,450 tons per year.

une IS"', 2012 Page 8 of 21 pages

Page 31: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~

~II'PEFINDO ~ .,EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

TBLA also expanded its business into refined sugar manufacturing. Currently, TBLA is working on the construction of its sugar refinery which is estimated to start operation in 4Q2013.

Figure 7: TBLA's Sales Composition as of March 31st, 2012

Source: PT Tunas Saru Lampung Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division

Driving Growth through New Planting and Capacity Enhancement Considering TBLA's estate profile which about 11% of its plant has reached mature age of >18 years, we assumed that TBLA's palm oil plantation has been started since 1990's. That suggests TBLA's long experience in palm oil plantation is one of its key strengths. Thanks to TBLA's continuing plant's expansion, up to now TBLA has had immature plants (0-4 years) which cover 26.7% of its planted area that is estimated sufficient to replace the old plant in the next 1-2 years ahead. About 47% of its palm oil plants are in the prime ages (7-18 years) which has high yield and produces more FFB. In upcoming years, TBLA will add of 5,000 hectares palm oil plantation per year in Banyuasin and Pontianak. With the expansion, we believe that TBLA will have sustainable FFB's production in the subsequent periods and ensure the CPO availability to be sold and to be used as raw material for its refined products. In the last five years, the number FFB harvested by TBLA was increased by 12% per annum from 410 thousand tons in 2007 to 719 thousand tons in 2011. Meanwhile, for 2012, we estimate that TBLA's harvested FFB will increase by 17.9% YoY.

Figure 8: TBLA's Plantation Profile and FFB Production In 000 tons

r~-oo -----------­

I 700

I1600

i 300

: 200

i 100

I 0 2007 2008 2009 2010 2011

Source: PT Tunas BaflJ Lampunq Tble. Pef/ndo Equity & Index Valuation Division

Currently, TBLA has 3 CPO mills with capacity of 180 MT/hour. These are inadequate to process its CPO production target and to cater higher FFB output harvested from newly matured age plant. Hence, TBLA is constructing a new palm oil mill with capacity of 45 MT/hour in Banyuasin, South Sumatera. Along with the increase of TBLA's CPO mills production capacity to 225 MT/hour, we estimate that the CPO production will increase by 20.9% YoY to 280,000 tons in 2012 from 231,000 tons in 2011.

Business Diversification by Entering Sugar Industry The sugar industry in Indonesia is expected to grow in 2012. Despite fragmented nature of the market, the domestic sugar producers remained heartened by the government plans to revitalize the industry and make Indonesia self-sufficient in

"Disclaimer statement in the last page sugar production and processing in 2014. Currently, Indonesia has 61 whiteis an integral part of this report"

sugar factories with 200 thousand tons production capacity per day and 8 sugar www.pefindo.com

une 15",2012 Page 9 of 21 pages

Page 32: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~

·lllPEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

refineries with capacity 2 million ton raw sugar per year. In 2011, the national production of sugar is 2.23 million ton compared to 2.21 million ton in 2010; represents the shortfall in domestic sugar production of approximately 2.8 million tons or approximately 56% of Indonesia's domestic sugar demand.

Realizing the great opportunity from the domestic supply of sugar deficit, since the end of 2011, TBLA through its subsidiary PT Adikarya Gemilang ("AKG") has expanded its business to sugar industry. AKG has constructed a sugar refinery with 600 TCD (ton cane per day) production capacities in Way Lunik, Lampung. The new refinery is worth of Rp 600 billion and estimated to provide revenue by the second half of 2013. Aside of the sugar refinery, TBLA is also develop a sugar cane plantation. Up to December 31st, 2011, TBLA has 603 ha sugar cane plantation, and plans to enhance its plantation to reach 1,500 ha in this year and 18,000 ha in 2015. Moreover, TBLA also plans to construct a sugar mill with production capacity of 10,000 TCD in 2015. By the completion of its sugar mill, TBLA will be able to produce raw sugar from its own plantation as well as ensure the availability of the raw material for its refined sugar business unit.

Amid the deficit of the national sugar production and better outlook of Indonesia food and beverage industry in line with strong domestic consumption that creates tremendous demand for refined sugar, we believe TBLA's investment in the refined sugar industry should generate a high return. In 2013, we estimate that the refined sugar business will contribute about 4.5% to TBLA's total revenue.

Sustaining Growth through Integrated Diversity The vertically integrated agribusiness model has enabled TBLA to derive significant economic of scale and cost advantages. From its plantation, TBLA has cropped about 719 thousand tons of FFB in 2011, which then extracted into CPO and refined products such as refined palm olein, stearin, soap and others through its own refineries. From the plantation and manufacturing of palm oil business, TBLA's revenue grew by 26 % per year in the last five years from Rp 1.2 trillion in 2006 to Rp 3.7 trillion in 2011. Although palm oil is TBLA's dominant crop, pineapple plantation was also providing additional revenue.

Since last years, TBLA has begun the initial steps to have an integrated sugar business. TBLA invested in a 603 ha sugar cane plantation and constructed a sugar refinery with 600 TCD production capacity. The refinery is expected to provide revenue in the second half of 2013 and broaden TBLA's revenue stream while the capitalizing the deficit domestic sugar production. We believe with the diverse source of income, TBLA will be able to prolong its growth in the years ahead. Moreover, through an integrated diversity of business, TBLA is expected to be more efficient in cost, achieve economic of scale and generates a greater margin.

Benefited from Strategic Location TBLA's plantation estates, CPO mills and its refined factory, particularly located in the Southern Sumatra, namely in Banyuasin Palembang and Way Lunik, Lampung which are located near to Lampung International Deep Sea Port, with the depth of approximately 15 m, which allows large ship tanker to embark into the port. TBLA is also supported by complete transportation infrastructures. TBLA has several vessels consisting of barge and tug boats that are rented to and operated by PT Budi Samudra Perkasa ("BSP"), TBLA's affiliated company. TBLA has a long term agreement with BSP to transport it's product for a fix fee per kg. TBLA also receives income from renting its vessels to BSP. To date, TBLA is constructing a sea jetty in Way Lunik Lampung which will be operated in the next year.

The above conditions is favorable for TBLA, since they allows the company to easily transfer its products to customers as well as controls the raw material logistic. Indeed, it also ensure the customers to obtain a good quality and timely delivery product since the CPO quality and its refined products would not be deteriorated due to the long distance transportation. Moreover, TBLA will be able to increase its cost efficiency, particularly in production and transportation cost.

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15"', 2012 Page 10 of 21 pages

Page 33: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Figure 9: TBLA's factories Nearby To Lampung International Deep Sea Port

Having an Extensive Distribution Network In and Out of Indonesia TBLA is a member of an integrated agricultural group company namely Sungai Budi Group ("SBG") which was established since 1974. Currently, the group network consists of 21 marketing sales offices throughout Indonesia, supported by more than 48,000 outlets and 1,000 vehicles. TBLA has a long-term contract with SBG, especially BSP to distribute TBLA's product for a fix fee per kg. TBLA markets and distributes its product to export market and domestic market. For export market, TBLA has entered into a contract to deliver 10,000 tons CPO per month to PT Cargill International Trading Ltd and several other contracts with foreign debtors in the Netherlands, Malaysia, China, Italia, Singapore, Korea, Germany, and several Africa countries. Meanwhile for domestic market, TBLA markets its refined product for middle-low income consumers in Indonesia, with the largest market share are in Southern part of Sumatera which has more than 20 million populations.

Figure 10: TBLA's Distribution Network in Indonesia

Source: PT Tunas Baru Lampuno Tbk, Pelindo Equity" Index Valuation Division

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 1St", 2012 Page 11 of 21 pages

Page 34: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

,

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

FINANCE {?"<

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

Remarkable Financials Performance in 2011 In the last five years, TBLA's revenue grew by 19.3% per year from Rp 1.8 trillion in 2007 to Rp 3.7 trillion in 2011. Underpinned by significant growth of FFB cropped and a positive market outlook of CPO and its downstream, TBLA ended the year with commendable financials performance. TBLA revenue for 2011 grew by 26% YoY to Rp 3.7 trillion from Rp 2.9 trillion in 2010. Better financial performance also reflected in TBLA's profitability. TBLA's gross profit increased to almost twice of 2010's figure or grew by 94% YoY to Rp 1.2 trillion from Rp 641 billion in 2010. While, net profit grew by 70% YoY to Rp 421.1 billion from Rp 248.1 billion in 2010

In 1Q2012, the weakening of the CPO's price and its derivative product following the oil price has influence TBLA's revenue, especially from export sales, however, TBLA's revenue still grew by 8.4% YoY to Rp 1,0 trillion. For entire 2012, we estimate TBLA's revenue to grow by 24.7% YoY to Rp 4.6 trillion, su~ported by the increase of production volume along with the completion of the 4t CPO mill, positive outlook of world CPO's price and demand and estimated domestic consumption of Indonesia is remain strong.

Figure 11 : TBLA's Sales, Gross Profit and Net Profit

4,000

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

2007 2008 2009 2010 2011 1Q2011lQ2012

• Sales l1li Gross Profit Net Profit

Source ;PT Tunas Baru Lampunq Tbk, Pefindo EqUity 8: Index Valuation Division

Booked the Highest Margin in the Last Six Years Thanks to TBLA's diversification strategy and coupled with the soaring of the CPO price during 2011, TBLA manages to increase its revenue with cost efficiency which resulting highest margin in the last six years. In 2011, gross margin rose to 33.3% from 21.7% in 2010, while EBITDA and net margin in 2011 jump to 20.3% and 11.3%, respectively from 17.9% and 8.4% in 2010.

Figure 12 : TBLA's Sales, Gross Profit and Net Profit

35.0% 33.3%

30.0%

25.0%

20.0% 20.3%

15.0%

10.0% 11.3%

5.0%

0.0% 2007 2008 2009 2010 2011

--Gross Margin - E81TDA Margin -Net Profit Margin

Source:PT Tunas Baru Lampunq Tbk, Penndo EqUity 8: Index Valuation Division

CPO remains the biggest contributor to TBLA's revenue. Therefore, the decline of the average price of CPO during the first three month 2012 suppress TBLA's gross margin to 30.3% from 38.8% in the same periods in 2011. TBLA's gross profit is decreased by 15.4% YoY from Rp 360 billion in 1Q2011 to Rp 305 billion in

une 15"', 2012 Page 12 of 21 pages

Page 35: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

, ~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Larnpung, Tbk

lQ2012. The increase of loss foreign exchange also made TBLA's net profit margin become thinner to 11.1% from 17.7% in lQ2011. In 2012, we estimate TBLA's gross margin and net margin will be at 33.3% and 11.1% level, respectively.

Toward the Revenue Stream Balance Over the years, CPO is TBLA's diamond, since it contributes more than 50% of TBLA's revenue. However, considering better prospect of its downstream products, especially Palm kernel oil (PKO) and Palm Cooking Oil (Olein), TBLA enlarges the portion of its downstream product in its sales composition. As of December 31st, 2011, contribution of CPO in TBLA's revenue dropped to 35% from 52% in 2008. In contrary, the portion of its downstream product increased to 65% from 48% in 2008.

Figure 13 : TBlA's Sales by Product

100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0% 2008 2009 2010 2011

Source :PT Tunas Baru Lampung Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division *) By Product: Palm Expeller. Fresh Fruit Bunches, PFAD, Soaps and Crude Coconut Oil- eND (up ton 2010)

Based on the geographic segment, most of TBLA's revenue comes from export market, about 70%. But in the last two years, along with strong demand of palm cooking oil from the domestic market, TBLA has strengthen and enlarge portion of its domestic sales, while continue to maintain its export sales. As of December 31st, 2011, TBLA's domestic sales which were dominated by palm cooking oil and palm kernel oil grew significantly by 67.8% YoY to Rp 1.1 trillion from only Rp 675 billion in 2010. While, its export sales in 2011 is booked of Rp 2.6 trillion, increased by 14.2% from 2010 figures. We are of the view that TBLA's strategy is effective to overcome the global crisis that has affected TBLA's export sales significantly, as proved by TBLA's sales performance in lQ2012. In this period, the domestic sales growth of 47.8% YoY offsets the decline in export sales, hence TBLA is able to book a sales growth of 8.4% YoY.

Figure 14 : TBlA's Sales By Geography

r- ---=::.In'--'R=--cB~i'_"m=oni

• Domestic4,000

• Export3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

2009 2010 2011 101011 1QZ012

Source :PT Tunas Bam Lampunq Tbk. Pefindo Equity & Index Valuation Division

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15 t1', 2012 Page 13 of 21 pages

Page 36: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Expansion for Sustaining Growth In 2011, TBLA has spent about Rp 458.6 billion for capital expenditure that used

4thfor the construction of the CPO mill in Banyuasin, initial cost for the construction of sugar refinery and sea jetty, acquisition of vessel, and to add palm oil and sugar cane plantation areas.

During the 2012 and 2013 periods, TBLA has allocated about Rp 2.3 trillion investments for capital expenditure. TBLA plans to add its plantation areas by 5,000 hectares per year in Banyuasin and Pontianak, which estimated will requires Rp 500 billion investments. Further, TBLA also expect to complete the construction of its 4th CPO mill by the 3rd quarter of 2012; the current progress of the plant construction has reached 70%. With the completion of the 4th CPO mill, which has capacity of 45 MT/hour, TBLA's production capacity will increase to 225 MT/hour.

Figure 15 : TBLA's Capital Expenditure

In R Billion

1,400

1.1681.,200

1,076

1,000 J

BOO

600

400 308

200 Li-J. 2009 2010 2011 2012P 2013P

Source :PT Tunas Baru Lampunq Tbk, Pefindo Equity 8: Index Valuation Division

Moreover, some of the above capex are also budgeted for the construction of the sugar refinery with capacity 600 ton per day in Way Lunik Lampung. The construction was commenced in the end of 2011 and targeted to start operating in the first half year of 2013. This factory is estimated to require an approximately Rp 600 billion of investment. TBLA will also use the capex in 2012 to expand its sugar cane plantation to 1,500 ha from 603 ha in 2011. The sugar cane plantation is estimated will contribute about 1.3% to TBLA's revenue in 2012. Moreover, TBLA targets to have 18,000 ha sugar cane plantation and a sugar mill with capacity of 10,000 ton cane per day in 2015.

We believe that the huge capital expenditure will generate high return for TBLA. We estimate TBLA's revenue will increase at CAGR of 21. 7% during 2011-2015 periods, while TBLA's net profit is estimated to grow by 26.0% per year at the same period. The expansion plan will be financed by bank loan and TBLA's internal fund.

Figure 16 : TBLA's Sales and Net Income Projection

In R Billion

9,000

8,000

7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

2010 2011 2012P 2013P 2014P 201SP

• Sales • Net Profit "Disclaimer statement in the last page source :PT Tunas Baru Lampunq Tbk. Pefindo Equity & Index valuation Division estimates is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15"',2012 Page 14 of 21 pages

Page 37: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

-~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Consistency in Paying Dividend to Shareholders Since listed in The Indonesia Stock Exchange (lOX) in 2000, TBLA has consistently paying dividends to its shareholders. In 2011, TBLA distributes about 31.1% of its net income to shareholder. TBLA paid Rp 28/share of final cash dividend or equal to Rp 94.7 billion to its shareholders, measured from TBLA's profit during 2011 period and considering TBLA's anticipated funding needs. Relating TBLA's share price as of recording date in October 3rd, 2011, which was Rp 520/share and its dividend per share, produce dividend yield of 5.3% for its shareholders. This consistent payment is a good sign for long term investors, since they will acknowledge that TBLA will continue to pay dividend

Table 5: The Chronolo of TBLA's Dividend in the Last Three Years

2009 13.1% 8 2.39

2010 18.6% 10 2.44

2011 31.3% 28 5.27 Source: PT Tunas Bam Lampung Tbk, Pefindo Equity &: Index Valuation Division

TBLA Business Prospects The world demand for CPO is estimated will remain high along with the diversity of its used. The demand of CPO from China and India as the biggest consumer of world CPO are remain strong and results with a growing of global demand of CPO which estimated around 6.6% in 2012. Meanwhile, Indonesia is now the third largest consumer of palm oil at approximately 6.23 million ton per annum, close to China at 6.27 million ton and behind India at 6.81 million ton per annum, indeed, the consumption of edible oils remains unabated, fuelled by a large domestic market of around 240 million populations, healthy economy, food and beverage industry growth as well as consumer's purchasing power growth. These condition benefited TBLA since all of TBLA's palm cooking oil is sold in Indonesia. Besides, the growth of food and beverage industry in Indonesia also suggests the high demand of refined sugar and opens an opportunity for sugar manufacturers.

TBLA will aggressively increase its plantation area by 5,000 ha per year and extent its planted area to 60,926 ha in 2012. At the first half of 2012, TBLA will

4thcomplete the construction of its CPO mill with 45 MT/hour production capacities and increase its production capacity of CPO to 225 MT/hour. Moreover, TBLA also commenced the construction of its refined sugar factory since the end of 2011 and estimated will be operating in 2013. Considering the above arguments, we expect TBLA will book significant revenue growth in the years ahead. We estimate, TBLA's revenue will increase by 24.7% YoY in 2012 to Rp 4.6 trillion and grow at a CAGR of 21.7% during 2011-2015 periods.

Figure 17 : TBLA's Assets, Liabilities & Equity

In Rp Bn

7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

2009 2010 2011 2012P 2013P • Assets • liabilities • Equity

Source :PT Tunas Baru Lampunq Tbk, PefincJo EqUity & Index Valuation Division Estimates

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15"', 2012 Page 15 of 21 pages

Page 38: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

• ~II)PEFINDO ~ • EQUITY ft INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Larnpung, Tbk

Table 6: SWOT Analysis . '.,-­

• Member of Sungai J3l.tdiGroup, an • TBLAma intE;grated Indonesian with regarct.~ agribusiness group with more since moreth than 30 year experience has been plahte

• The only medium-size integrated • Hlgher!~verage ratio plantatIon company II) Indonesia inte.rest>expense will -,.~, .... ,,'­

• Currently almost 50% of its plant margin 9f?wth Is In prime age and next' year will • Hlgh,saJes depei?d~ncyto only be 80% coupIElbuYe~~ wiIIM~!ilce price

• Long experience In palm 011 bargaining power plantation and palm cooking 011 manufacturing

• Has CPO mill that located near to its own sea jetty

• Vertically Integrated, from palm 011 plantation to palm. cooking 011 manufacturing and deveJoplts own brand.

• Having good revenue diversification between plantation and manl,lfacturing

• Strong domestic consumption of edible oil and sugar

• The domestic consurTlptif?n of • palm'cp ' ..90illliterease sJg oj '. along \\lit indonesia purc~~~ff~lf

• Referringfo.Sfi'Ong do demand for sugar, sugar business ufitttw pr refined s"9gtr'to furfill dEl~and.

• I\I~. taX;l1oflcy~itQ,~lrerentiate. export tax'ra'1e1;befweEln raw material andVgtltle..added materiabstkllJi'fd create mal'9&r'fortBLA

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15"',2012 Page 16 of 21 pages

Page 39: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

~II)PEFINDO , • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

INDUSTRY COMPARISON ' };.

Table 7: TBLA's Performance Compared to its Peers as of March 31°\ 2012

TBLA SIMP SGRO Average

Sales 1,007 3,199 684

Gross Profit 305 1,029 187

Earnings Before Tax 143 652 78

Net Profit 112 509 62

Total Asset 4,273 26,764 3,248

Total Liabilities 2,554 11,069 866

Total Equity 1,719 15,695 2,382

Growth (% YoY)

Sales (%) 8.4% 9.3% -10.0%

Gross Profit (%) -15.4% -19.8% -43.8%

EBT (%) -32.3% -29.5% -68.4%

Net Profit (%) -31.9% -26.2% -67.1%

Profitability (lQ2012)

Gross Margin (%) 30.2% 32.2% 27.3% 29.9%

EBT Margin (%) 14.2% 20.4% 11.5% 15.4%

Net Margin (%) 11.1% 15.9% 9.1% 12.0%

ROA (%) 0.03 0.02 0.02 0.02

ROE (%) 0.06 0.03 0.03 0.04

Leverage (lQ2012)

DER (x) 1.49 0.71 0.36 0.9 Source: PT Tunas 88nJ LJmpung Tbk, PT salim Ivomas Pratama Tbk. PT 5ampoema Agro TbJc. Pefindo Equity 8: Index Valuation Division

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15",2012 Page 17 of 21 pages

Page 40: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

• ~II) PEFINDO ~ .,EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

TARGET PRICE ?<" , &

VALUATION

• Methodology

We apply Discounted Cash Flow (OCF) method as the main valuation approach considering the income growth is a value driver in TBLA instead of asset growth.

Furthermore, we also apply Guideline Company Method (GCM) as comparison method.

This valuation is based on 100% of TBLA's shares price as of June 14th , 2012,

using TBLA's financial report as of March 31st, 2012 for our fundamental analysis.

• Value Estimation

We use Cost of Capital of 11.7% and Cost of Equity of 14.1% based on the following assumptions: Table 8: Assumption

Risk free rate [%]* 6.4

Risk premium [%]* 7.7

Beta [x]* 1.0

Cost of Equity [%] 14.1

Marginal tax rate [%] 25.0

Debt to Equity Ratio 0.8

WACC [%] 11.7 Source: Bloomberg, Pefjndo Equity & Index Valuation Division Estimates Notes: • As ofJune 14"', 1012

Target price for 12 months based on valuation as of June 14th , 2012 is as

follows: .:. Using OCF method with discount rate assumption 11.7% is Rp 730 ­

Rp 830 per share. •:. Using GCM method (PBV 1.5X and PIE 6.7X) is Rp 600 - Rp 690 per

share.

In order to obtain a value which represents both value indications, we have weighted both OCF and GCM methods by 70%:30%.

Based on the above calculation, target price of TBLA for 12 month is Rp 690 - Rp 790 per share.

Table 9: Summary of DCF Method Valuation

Conservative Moderate Aggressive

PV of Free Cash Flows [Rp bn] 1,090 1,147 1,205

PV Terminal Value [Rp bn] 3,823 4,032 4,234

Non-Operating Assets 96 96 96

Net Debt [Rp bn] (1,416) (1,416) (1,416)

Total Equity Value [Rp bn] 3,600 3,859 4,118

Number of Share [mn shares] 4,942 4,942 4,942

Fair Value per Share [Rp] 730 780 830 Source: Petindo Equity & Index Valuation Division Estimates

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une lS tl , 2012 Page 18 of 21 pages

Page 41: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

•~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Table 10: GCM Comparison

TBLA

Valuation, June 14th, 2012 PIE, (x) 6.7 PBV, (x) 1.5

Source: Bloomberg, Pefjndo Equity & Index Valuation DMs/on

Table 11: Summary of GCM Valuation Method Multiples Est. EPS Est. BV/Share Value(x) (Rp) (Rp)

PIE, (x) 6.7 104 690 PBV, (x) 1.5 398 600

Source: Bloomberg, Pefindo Equity & Index Valuation Dw/slon Estimates

Table 12: Fair Value Reconciliation

Fair Value per Share (Rp)

DCF GCM Average

Upper Limit 830 690 790 Bottom Limit __---'-7::.;30=-- ---.;6;..;0;..;0'--_ 690 Weight 70% 30%

Source: Pef;ndo Equity & Index Valuation Division Estimates

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15"" 2012 Page 19 of 21 pages

Page 42: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

f

~II)PEFINDO ~ • EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

Table 13: Income Statement (In Rp bn) Figure 18: Historical Return on Assets, Return on Equity

and Total Asset TurnoverIncome Statement 2009 2010 2011 2012P 2013P

Net Sales 2,784 2,951 3,732 4,653 5,630 ROA&ROE TAT

COGS (2,336) (2,310) (2,489) (3,102) (3,692) 30,0 1,2

Gross Profit 447 641 1,243 1,551 1,938 25,0 1,0

Operating Expense (126) (317) (703) (865) (1,079)

Pre-tax Profit 321 324 540 686 859 20,0 0,8

Tax (69) (76) (119) (172) (215) 15,0 0,6

Net Profit 2S2 248 421 515 644

10,0 0,4Source: PT Tunas BanJ Lampung Tbt, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

Table 14: Balance Sheet 5,0 0,2

0,0Balance Sheet 2009 2010 2011 2012P 2013P 2009 2010 2011

Assets _ Return on Assets _ Return on Equity --Total Asset Turnover Current Assets

cash and cash 127 253 555 142 240

equivalents Fi ure 19: Historical P

Receivables 168 224 233 291 352 PIE P/BV

Inventory 247 478 489 600 776 9,0 1.8

Other Assets 443 677 606 738 871 8,0 1,8 Total Current Assets 985 1,631 1,883 1,771 2,240 7,0

1,7Plantation 726 821 934 1,153 1,366 6,0

1,7Fixed Assets 1,003 1,157 1,393 2,04S 2,640 5,0

4,0Other Assets 72 41 35 SO 49 1,6

3,0Total Assets 2,786 3,651 4,245 5,019 6,295 1,6 2,0

1,51,0 Liabilities

1,5 Trade payables 121 177 190 258 30B 2009 2010 2011

Short-term loan 706 1,144 1,106 1,163 1,044 --P/BV

Other Short-term 147 148 70 76 82

payables

Long term loan 776 739 1,089 1,383 2,254 Table 15: Key Ratio Ratio 2009 2010 2011 2012P 2013P

other long-term payables 132 202 182 170 187 Growth [%]

Total Liabilities 1,882 2,410 2,637 3,050 3,875 Sales (29.6) 6.0 26.5 24.7 21.0

Total Equity 905 1,242 1,607 1,969 2,420 Earnings Before Tax 378.9 1.0 66.4 27.1 25.1

Source: PT Tunas Bam Lampung Tbk, Pefindo Equity & Index Valuation Division Estimates

EBITDA 130.7 2.6 43.B 44.0 25.5

Net Profit 295.2 (1.42) 69.7 22.2 25.1

Profitability [%]

Gross Margin 16.1 21.7 33.3 33.3 34.4

Earnings Before Tax 11.5 11.0 14.5 14.8 15.2

Margin

EBITDA Margin 18.5 17.9 20.3 23.5 24.4

Net Margin 9.0 8.4 11.3 11.1 11.4

ROA 9.0 6.8 9.9 10.3 10.2

ROE 27.8 20.0 26.2 26.2 26.6

Solvability [Xl

Debt to Equity 2.1 1.9 1.6 1.6 1.6

Interest Bearing Debt 1.3 1.1 0.9 1.0 1.0to Equity

Debt to Asset 0.7 0.7 0.6 0,6 0.6

Liquidity [Xl

Current Ratio 1.0 1.1 1.4 1.2 1.6

QUick Ratio 0.3 0.3 0.6 0.3 0.4 "Disclaimer statement in the last page Source: PT Tunas Baru Lampung Tbk. Penndo EqUity & Index Valuation Division Estimates

is an integral part of this report"

une 15",2012 Page 20 of 21 pages

Page 43: PENGUMUMAN Equity Research PT Tunas Baru Lampung Tbk … · metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai buku perusahaan Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

• ~II" PEFINDO ~ .,EQUITY & INDEX VALUATION DIVISION Tunas Baru Lampung, Tbk

DISCLAIMER�

This report was prepared based on the trusted and reliable sources. Nevertheless, we do not guarantee its completeness, accuracy and adequacy. Therefore we do not responsible of any investment decision making based on this report. As for any assumptions, opinions and predictions were solely our internal judgments as per reporting date, and those judgments are subject to change without further notice.

We do not responsible for mistake and negligence occurred by using this report. Last performance could not always be used as reference for future outcome. This report is not an offering recommendation, purchase or holds particular shares. This report might not be suitable for some investors. All opin ion in this report has been presented fairly as per issuing date with good intentions; however it could be change at any time without further notice. The price, value or income from each share of the Company stated in this report might lower than the investor expectation and investor might obtain lower return than the invested amount. Investment is defined as the probable income that will be received in the future; nonetheless such return may possibly fluctuate. As for the Company which its share is denominated other than Rupiah, the foreign exchange fluctuation may reduce the value, price or investor investment return. This report does not contain any information for tax consideration in investment decision making.

The share price target in this report is a fundamental value, not a fair market value nor a transaction price reference required by the regulations.

The share price target issued by Pefindo Equity & Index Valuation Division is not a recommendation to buy, sell or hold particular shares and it could not be considered as an investment advice from Pefindo Equity & Index Valuation Division as its scope of service to, or in relation to some parties, including listed companies, financial advisor, broker, investment bank, financial institution and intermediary, in correlation with receiving rewards or any other benefits from that parties.

This report is not intended for particular investor and cannot be used as part of investment objective on particular shares and neither an investment recommendation on particular shares or an investment strategy. We strongly recommended investor to consider the suitable situation and condition at first before making decision in relation with the figure in this report. If it is necessary, kindly contact your financia I advisor.

PEFINDO keeps the activities of Equity Valuation separate from Ratings to preserve independence and objectivity of its analytical processes and products. PEFINDO has established policies and procedures to maintain the confidentiality of certain non-public information received in connection with each analytical process. The entire process, methodology and the database used in the preparation of the Reference Share Price Target Report as a whole is different from the processes, methodologies and databases used PEFINDO in doing the rating.

This report was prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division with the objective to enhance shares price transparency of listed companies in Indonesia Stock Exchange (IDX). This report is also free of other party's influence, pressure or force either from IDX or the listed company which reviewed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. Pefindo Equity & Index Valuation Division will earn reward amounting to Rp 20 mn each from IDX and the reviewed company for issuing report twice per year. For further information, please visit our website at http://www.pefindo.com

This report is prepared and composed by Pefindo Equity & Index Valuation Division. In Indonesia, this report is published in our website and in IDX website.

"Disclaimer statement in the last page is an integral part of this report" www.pefindo.com

une 15",2012 Page 21 of 21 pages