1 PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) JARINGAN 3G DENGAN METODE BENCHMARK DI AREA TEBET Erna Yuliawati dan Arifin Djauhari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Abstrak Drive test merupakan suatu pengukuran langsung yang bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan dari suatu operator dalam suatu wilayah. Skripsi ini membahas permasalahan yang berhubungan dengan kondisi jaringan 3G di area Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet dari hasil pengukuran drive test berdasarkan standar parameter jaringan yang dipakai oleh operator, yaitu CPICH RSCP (Commant Pilot Channel Receive Signal Code Power), CPICH Ec/No (Commant Pilot Channel Energi Carrier per Noise), SQI (Speech Quality Index), CSSR (Call Setup Success Rate), CCSR (Call Complation Success Rate), SHO SR (Soft Hand Over Success Rate), CDR (Call Drop Rate). Dari hasil drive test dengan metode benchmark ini diketahui operator mana yang belum mencapai target untuk beberapa standar parameter jaringan. Untuk selanjutnya dari hasil drive test ini akan dipakai oleh pihak operator selaku penyedia layanan telekomunikasi untuk melakukan optimasi agar tercapai suatu hasil standar jaringan yang baik yang sesuai dengan standar parameter jaringan yang dipakai oleh operator. Kata kunci : drive test, benchmark, parameter jaringan, optimasi. Abstract Drive test is a direct measure that aims to determine the condition of the network of an operator in the region. This thesis discusses the problems associated with the condition of the 3G network in the area Cluster 1 and Cluster 2 Tevet of drive test measurement results based on the standard parameters used by the network operator, the CPICH RSCP (Commant Pilot Channel Received Signal Code Power), CPICH Ec / No (Commant Energy Pilot Channel per Carrier Noise), SQI (Speech Quality Index), CSSR (Call Setup Success Rate), CCSR (Complation Call Success Rate), SHO SR (Soft Hand Over Success Rate), CDR (Call Drop Rate). From the results of test drives with benchmark method is known which operator has not reached the target for some standard network parameters. To further drive the results of these tests will be used by the operator as a telecommunications service provider to perform Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
17
Embed
PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) JARINGAN 3G DENGAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) JARINGAN 3G DENGAN
METODE BENCHMARK DI AREA TEBET
Erna Yuliawati dan Arifin Djauhari
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Abstrak
Drive test merupakan suatu pengukuran langsung yang bertujuan untuk mengetahui
kondisi jaringan dari suatu operator dalam suatu wilayah. Skripsi ini membahas permasalahan
yang berhubungan dengan kondisi jaringan 3G di area Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet dari hasil
pengukuran drive test berdasarkan standar parameter jaringan yang dipakai oleh operator,
yaitu CPICH RSCP (Commant Pilot Channel Receive Signal Code Power), CPICH Ec/No
(Commant Pilot Channel Energi Carrier per Noise), SQI (Speech Quality Index), CSSR (Call
Setup Success Rate), CCSR (Call Complation Success Rate), SHO SR (Soft Hand Over
Success Rate), CDR (Call Drop Rate). Dari hasil drive test dengan metode benchmark ini
diketahui operator mana yang belum mencapai target untuk beberapa standar parameter
jaringan. Untuk selanjutnya dari hasil drive test ini akan dipakai oleh pihak operator selaku
penyedia layanan telekomunikasi untuk melakukan optimasi agar tercapai suatu hasil standar
jaringan yang baik yang sesuai dengan standar parameter jaringan yang dipakai oleh operator.
Kata kunci : drive test, benchmark, parameter jaringan, optimasi.
Abstract
Drive test is a direct measure that aims to determine the condition of the network of an
operator in the region. This thesis discusses the problems associated with the condition of the
3G network in the area Cluster 1 and Cluster 2 Tevet of drive test measurement results based
on the standard parameters used by the network operator, the CPICH RSCP (Commant Pilot
Channel Received Signal Code Power), CPICH Ec / No (Commant Energy Pilot Channel per
Saat ini tiap operator telekomunikasi masih gencar melakukan penambahan BTS
3G/UMTS yang bertujuan untuk menambah kapasitas kanal trafik dan memperluas
coverage.Di satu sisi, penambahan BTS 3G/UMTS berdampak positif terhadap peningkatan
kapasitas kanal trafik dan luas coverage, tapi disisi lain penambahan BTS 3G/UMTS
menuntut kebutuhan frekuensi yang semakin hari semakin berkurang. Penggunaan frekuensi
yang terlalu banyak tanpa diikuti oleh pengaturan frekuensi yang baik, akan memicu
timbulnya interferensi yang secara tidak langsung dapat menurunkan kualitas sinyal. Hal ini
secara langsung berdampak terhadap kualitas sinyal yang dirasakan pelanggan.
Seiring pentingnya menjamin kepuasan pelanggan jaringan 3G/UMTS bagi para
operator, maka kualitas pelayanan (Quality of Service) harus dijaga dan terus ditingkatkan.
Operator juga harus peka terhadap setiap keluhan pelanggan yang menginginkan terjaminnya
kualitas sinyal yang kuat untuk komunikasi. Kualitas layanan telekomunikasi bisa mengalami
penurunan karena perubahan kepadatan pengguna layanan telekomunikasi di beberapa titik
maupun efek interferensi frekuensi dari beberapa operator oleh karena itu perlu dijaga yaitu
dengan melakukan drive test.
Drive test perlu dilakukan secara berkala untuk mencapai kualitas jaringan 3G(UMTS)
yang baik. Dalam pengukuran Drive testjuga terdapat metode benchmark yang berfungsi
untuk membandingkan kualitas jaringan dari operator satu dengan operator lain, dengan
demikian akan diketahui operator mana yang sesuai standart yang telah ditentukan.
PENGUKURAN LANGSUNG (DRIVE TEST) DENGAN METODE BENCHMARK
Konsep Dasar Drive Test
Drive test adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengamati dan melakukan
optimasi agar dihasilkan kriteria performansi jaringan. Yang diamati biasanya kuat daya
pancar dan daya terima, tingkat kegagalan akses (originating dan terminating), tingkat
panggilan yang gagal (drop call) serta FER. Drive test di sini di amati dari sisi penerima (MS)
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
3
dan dilakukan dengan menggunakan software yang terintegrasi dengan laptop, pada
prinsipnya sama dengan alat drive test lain yaitu terhubung dengan handphone dan GPS
(Global Positioning Satellite) yang digunakan untuk membantu menentukan letak dan
koordinat posisi MS atau handphone yang digunakan pada saat bergerak. Drive test
digunakan untuk outdoor (luar ruangan) karena dikerjakan di dalam mobil dengan
berkendaraan. Ada istilah lain yaitu walk test, dari namanya saja kita sudah bisa menebak
pengertiannya, yaitu dilakukan di indoor (dalam ruangan) dengan berjalan. Istilah drive test
lebih umum dibanding walk test, tetapi pada dasarnya mempunyai pengertian yang sama
hanya metode nya saja yang berbeda [1]. Drive Test dilakukan pada beberapa kondisi :
• Drive test awal yang dilaksanakan ketika suatu BTS telah selesai di-instal untuk
mengetahui data awal suatu BTS juga menunjukkan tingkat kelayakan suatu jaringan.
• Drive test maintaining dalam rangka memonitoring performansi BTS sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan. Dilaksanakan dalam keadaan yang sangat diperlukan,
yaitu jika ada keluhan dari pelanggan ataupun terdapat penurunan performansi BTS
yang dilihat dari laporan harian.
Hasil pengukuran drive test bisa dilihat dalam bentuk peta, dimana pada peta tersebut
diperlihatkan plot-plot jalur yang ditelusuri saat drive test. Sehingga dari indikasi warna pada
peta tersebut dapat diketahui daerah yang mengalami masalah.
Peralatan Drive Test
Dalam drive test diperlukan beberapa peralatan yang digunakan untuk memperoleh
data yang dimaksud dalam pengambilan data drive test. Peralatan-peralatan tersebut
diantaranya adalah :
1. Software TEMS Investigation 10.0
2. TEMS Investigation 10.0 License Dongle
Untuk klasifikasi software TEMS Investigation ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Klasifikasi TEMS Investigation
Versi TEMS Investigation Fungsi
4.1.0 Pengukuran Jaringan GSM 5.1.0 - 5.1.3 Pengukuran Jaringan GSM 6.1.0 - 6.1.4 Pengukuran Jaringan WCDMA 7.1.0 - 7.1.3 Pengukuran Jaringan GSM, CDMA dan WCDMA 8.1.0 - 8.1.1 Pengukuran Jaringan GSM, CDMA dan WCDMA
9.1.0 Pengukuran Jaringan GSM, CDMA dan WCDMA
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
4
3. Laptop digunakan untuk menginstal software TEMS Investigation 10.0
4. Tiga buah UE digunakan untuk melakukan panggilan
5. Scanner, digunakan sebagai interface dan collect data
6. Test SIM Cards
7. Drive Test Vehicle
8. Drive Test Map atau Route Map dalam format Mapinfo
9. Antena GPS (Global Positioning System) digunakan untuk membantu menentukan letak
dan koordinat posisi UE
10. Inverter yang berfungsi mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) untuk
Laptop dan UE
KPI (Key Performance Indicator)
KPI merupakan target standar performansi jaringan yang harus dicapaioleh suatu
perusahaan telekomunikasi [2]. Berikut ini merupakan parameter KPI yang telah disepakati
antara vendor dan operator untuk layanan voice , yaitu
1. CPICH RSCP (Common Pilot Channel Received Signal Code Power)
CPICH RSCP merupakan tingkatan sinyal pada jaringan 3G UMTS dengan satuan dBm
yang nilai dan fungsinya sama dengan Rx Level pada sistem 2G GSM. Untuk KPI CPICH
RSCP diperoleh dari hasil drive test baik dalam mode dedicated maupun mode idle.
Berikut KPI untuk CPICH RSCP operator :
Tabel 2 : Tabel Legend CPICH RSCP
Legend Nilai CPICH RSCP (dBm) Keterangan
-65 s/d 0 Sangat bagus
-75 s/d -65 Bagus
-80 s/d -75 Cukup bagus
-95 s/d -80 Kurang bagus
-105 s/d -95 Jelek
-120 s/d -105 Sangat jelek
Dengan menggunakan rumus perhitungan prosentase value legend CPICH RSCP berikut :
Value legendCPICH RSCP = Value legend setiap rangeCPICH RSCP
X 100% (2.1) Total Value legendCPICH RSCP
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
5
2. CPICH Ec/No (Common Pilot Channel Carrier per Noice)
CPICH Ec/No merupakan parameter kualitas data atau suara pada jaringan 3G UMTS yang
nilai dan fungsinya sama dengan Rx Quall pada jaringan 2G GSM. Sama dengan CPICH
RSCP, KPI CPICH Ec/No diperoleh dari hasil drive test pada mode dedicated maupun
pada mode idle. Berikut KPI untuk CPICH Ec/No operator.
Tabel 3 : Tabel Legend CPICH Ec/No
Legend Nilai CPICH Ec/No (dBm) Keterangan
-6 s/d 0 Sangat bagus
-9 s/d -6 Bagus
-12 s/d -9 Cukup bagus
-15 s/d -12 Kurang bagus
-18 s/d -15 Jelek
-25 s/d -18 Sangat jelek
Dengan menggunakan rumus perhitungan prosentase value legend CPICH Ec/No berikut:
Value legendEc/No = Value legend setiap range CPICH Ec/No
X 100% (2.2) Total Value legend CPICH Ec/No
3. SQI (Speech Quality Index)
SQI dapat diartikan sebagai indikator kualitassuara dalam keadaan menelepon (dedicated
mode).Nilai SQI ini berkisar antara -20 hingga 30.Semakinbesar nilai SQI, semakin baik
pula kualitas suara.Nilai SQI dihitung oleh TEMS secara otomatis yangdi-update setiap 0.5
detik.Berikut KPI untuk SQI operator.
Tabel 4 : Tabel Legend SQI
Legend Nilai SQI (dBQ) Keterangan
18 s/d 30 Bagus
10 s/d 18 Kurang bagus
-20 s/d 10 Jelek
Dengan menggunakan rumus perhitungan prosentase value legend SQI berikut :
Value legend SQI = Value legend setiap range SQI
X 100% (2.3) Total Value legend SQI
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
6
4. CSSR (Call Setup Succes Rate)
CSSR merupakan standarisasi prosentase tingkat keberhasilan panggilan oleh ketersediaan
kanal suara yang sudah dialokasikan untuk mengetahui kesuksesan panggilan tersebut,
maka ditandai dengan tone saat terkoneksi dengan ponsel lawan bicara. Standar penilaian
akan diketahui jika angka menunjukkan > 95% maka berpredikat sangat bagus, 90% - 95%
bagus, 80% - 90% cukup bagus, dan jika < 80% maka digolongkan poor atau jelek. CSSR
diperoleh dari hasil KPI OSS maupun dari hasil drive test.Dari OSS diperoleh nilai statistik
CSSR harian, sedangkan dari drive test KPI CSSR didapat dari mode dedicated short call
dengan waktu 60 detik dedicated dan 10 detik idle. Untuk memperoleh nilai dari CSSR
digunakan rumus :
CSSR ∑ ∑
x 100% (2.4)
5. CCSR (Call Completion Success Rate)
CCSR adalah prosentase dari keberhasilan proses panggilan yang dihitung dari MS si
penelepon melakukan panggilan dan panggilan tersebut terjawab oleh penerima sampai
percakapan selesai dan koneksi dihentikan secara normal. Seperti halnya CSSR, KPI
CCSR diperoleh dari data harian OSS dan dari hasil drive test dengan menggunakan
metode dedicated short call, 60 detik dedicated dan 10 detik idle. Pada perhitungan CCSR
ini menggunakan rumusan sebagai berikut :
CCSR 1 ∑ ∑
x 100% (2.5)
6. SHOSR (SoftHandover Success Rate)
SHOSR adalah prosentase tingkat keberhasilan proses perpindahan sel pada MS selama
melakukan percakapan secara mobile tanpa terjadi pemutusan hubungan. Adapun criteria
yang menyebabkan terjadinya handover antara lain : level penerimaan (CPICH RSCP),
kualitas penerimaan (Ec/No), jarak MS ke BTS, power budget, fast handover dan trafik
percakapan. Untuk perhitungan Soft Handover Success Rate diperoleh dengan rumus :
SHOSR % ∑ ∑
x 100% (2.6)
7. CDR (Call Drop Rate)
CDR merupakan prosentase tingkat kegagalan maupun tingkat gangguan pada proses
komunikasi, yang ditandai dengan terputusnya hubungan antara penelepon dan penerima.
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
7
Ada beberapa hal yang menyebabkan terputusnya hubungan komunikasi, diantaranya
kegagalan Hand Over atau Soft Hand Over, Power Congest dimana kapasitas dari Node B
sudah penuh, Hard Ware dimana terjadi masalah pada sisi hardware yang ditandai dengan
ditemukanya alarm pada Node-B tersebut. Untuk perhitungan Drop Rate diperoleh dari
rumus :
CDR ∑ ∑
x 100% (2.7)
Benchmark
Benchmark digunakan untuk mengukur kualitas jaringan dari beberapa operator
didalam area yang sama secara bersamaan untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan
kualitas jaringan dari masing-masing operator. Kelemahan kualitas jaringan dari operator
akan digunakan untuk mencari solusi peningkatan kualitas pelayanan jaringan dari operator
itu sendiri.Hasil dari aktifitas benchmarking secara coverage dapat digunakan untuk keperluan
persaingan industri antar operator telekomunikasi.
Pengukuran Jaringan 3G di area Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet
Pengukuran KPI jaringan 3G di Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet ini dilakukan secara
mobile. Berikut blok diagram sistem pengukuran KPI jaringan 3G di Cluster 1 dan Cluster 2
Tebet:
Gambar 1 : Blok Diagram Urutan Kerja Pengukuran Jaringan 3G
Dari blok diagram diatas dijelaskan bahwa urutan kerja dari pengukuran jaringan 3G
dimulai dari pemilihan lokasi. Lokasi untuk pengukuran jaringan 3G kali ini adalah area
Tebet yang dibagi menjadi dua cluster yaitu cluster 1 dan cluster 2, dimana untuk cluster 1
meliputi Asam baris, gatot Subroto, Pancoran, Sahardjo, Casablanca dan cluster 2 meliputi
PemilihanLokasi
Pemilihan Rute Pengukuran
Drivetest
Pengolahan Data
Hasil KPI
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
8
Gatot Subroto, Rasuna Said, Casabanca, Sahardjo. Kemudian setelah penentuan lokasi
pengukuran maka dilakukan pemilihan rute untuk pengukuran. Setelah rute ditentukan maka
proses selanjutnya adalah mulai melakukan pengukuran.
Pengukuran ini dimaksudkan untuk memperoleh data secara aktual dilapangan untuk
pengukuran jaringan 3G di Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet.Pengolahan data disini dimaksudkan
untuk mengetahui KPI di Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet apakah baik atau jelek. Untuk
pengolahan datanya menggunakan software mapinfo dan tools KPI.
Hasil Pengukuran langsung (Drive Test) dengan Metode Benchmark
Gambar 2 : Blok Perlengkapan untuk Pengukuran Jaringan 3G
Drive test benchmark secara mobility dengan membandingkan 3 operator (Telkomsel,
Indosat dan Axis) dengan rute yang sama dan data yang diambil juga sama. Untuk metode
Drive test benchmark ini menggunakan software TEMS Investigation 10.0 dengan
konvigurasi ketiga MS nya meliputi:
• Idle lock 3G menggunakan handset SE K800i dimana UE hanya akan mendapatkan
jaringan 3G selama drivetest berlangsung.
• Voice short call (120 detik dedicated dan 10 detik idle) menggunakan handset SE K800i
dimana proses panggilan berlangsung selama 120 detik dengan jeda waktu antar tiap
panggilan selama 10 detik secara sequensial
• Scanner menggunakan handset SE K702i
Berikut adalah rute yang diambil untuk pengukuran dengan metode Drive test benchmark di
Cluster 1 dan Cluster 2 Tebet.
Pengukuran langsung..., Erna Yuliawati, FT UI, 2013
9
Gambar 3 : Rute Metode Drive Test
ANALISIS UNJUK KERJA JARINGAN 3G DI CLUSTER 1 dan CLUSTER 2 TEBET
Dari hasil Drive test benchmark ini akan diperoleh data sebagai berikut :
CPICH RSCP
CPICH RSCP merupakan besarnya daya yang diterima oleh UE dari Node-B.Berikut
adalah tabel nilai dari CPICH RSCP berdasarkan KPI yang disepakati oleh operator.