Top Banner

of 10

Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

Aug 07, 2018

Download

Documents

Candra Melati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    1/23

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNIK PASCA PANEN I

    (Pengukuran Densitas & Spesif ic Gravity  Pengukuran Sudut Geser & Angle

    of Repose  )

    Oleh :

     Nama : Candra Melati

     NPM : 240110140057

    Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 06 Oktober 2015

    Co.Ass : Aditya Ramadhan

    Cindy Almas R

    Jeremia Kristian

    Prisilia Ratna S

    Shayana Junita

    LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES

    DEPARTEMEN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2015

    Nilai :

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    2/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. 

    Latar Belakang

    Karakteristik fisik suatu bahan hasil pertanian sangat berpengaruh terhadap

     proses penanganan hasil pertanian karena hal ini akan mempengaruhi kualitas dari

    hasil pertanian itu sendiri. Komponen karakteristik fisik suatu bahan antara lain

     pengukuran densitas dan  specific gravity serta pengukuran sudut geser dan angle

    of repose. Hal ini diperlukan untuk penyimpanan, perancangan mesin,

     perencanaan kemasan, sortasi dan grading. Misalnya pengukuran densitas

     berfungsi untuk perancangan kemasan karena densitas merupakan perbandingan

    massa bahan dengan volume bahan sehingga dalam perancangan kemasan dengan

    massa tertentu harus diperhitungkan besar- kecilnya kemasan (volume) karena

    setiap bahan hasil pertanian memiliki perbedaan antara massa dengan volumenya.

    Maka dari itu, untuk mempertahankan mutu bahan produk pertanian

    diperlukan pemahaman tentang sifat bahan hasil pertanian dengan cara melakukan

     pengukuran densitas dan  specific gravity, pengukuran sudut geser dan angle of

    repose produk pertanian yang berbentuk tidak beraturan serta bersifat porus yang

    dilaksanakan pada praktikum kali ini.

    1.2.  Tujuan Praktikum

    1.2.1. Tujuan Instruksional Khusus

    1.  Menentukan kerapatan kamba (bulk density), spesific gravity serta sudur

    repos (angle of repose) suatu bahan

    2. 

    Mempelajari cara pengukuran densitas produk pertanian yang berbentuktidak beraturan serta bersifat porus.

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    3/23

     

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Bul k Density  

    Bulk density menunjukkan perbandingan dengan volume antara berat tanah

    kering dengan volume tanah termasuk pori-pori tanah. Bulk density merupakan

    kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti

    makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya Bulk

    Density berkisar dari 1,1  –   1,6 g/cc. Bulk Density penting untuk menghitung

    kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat

    tanah per hektar.

    Tanah organik memiliki bulk density yang sangat rendah jika dibandingkan

    dengan tanah mineral. Variasi-variasi ada tergantung pada keadaan bahan organik

    dan kandungan air pada waktu pengambilan cuplikan untuk menentukan bulk

    density. Nilai-nilai yang berkisar dari 0,1 sampai 0,6 gram per sentimeter kubik

    adalah biasa .

    Contoh tanah yang digunakan untuk menetapkan berat jenis palsu harus

    diambil secara hati-hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah tidak boleh

    merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat mempengaruhi

     jumlah pori-pori tanah, demikian pula berat satuan volume. Empat atau lebih

     bongkah (gumpal) tanah biasanya diambil dari tiap horison untuk memperoleh

    nilai rata-rata. Gumpal-gumpal tanah yang diambil dari lapangan untuk penetapan

     bulk density dibawa ke laboratorium untuk dikering ovenkan dan ditimbang.

    Kerapatan volume dapat pula Ditetapkan dengan satuan lain, misalnya pount/ft.Jika ditetapkan dalam g/cm, maka bulk density lapisan olah berstruktur halus

     biasanya berkisar antara 1,0  –  1,3. Sedangkan jika tekstur tanah itu kasar, maka

    kisaran itu selalu di antara 1,3  –  1,8. Semakin berkembang struktur tanah lapisan

    olah yang bertekstur biasanya memiliki nilai berat jenis palsu yang rendah,

    dibandingkan pada tanah-tanah berpasir. Timbulnya proses pembentukan struktur

    di horison-horison bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan bulk density

    yang rendah dibandingkan lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    4/23

    organik memiliki nilai bulk density yang rendah dibandingkan dengan tanah

    mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik

    itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka biasanya bulk density

    itu berkisar antara 0,2 –  0,6 gr/cm3.

    Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih

    ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah.

    Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada

    tanah berpasir (Iin. 2012).

    2.2 Spesif ic Gravity

    Spesific gravity perbandingan berat bahan terhadap berat air yang volumenya

    sama dengan bahan. Spesific gravity dan bulk density dari bahan hasil pertanian

    memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penanganan bahan hasil

     pertanian. Sebagai contoh, data kerapatan kamba dan  spesific gravity  bahan

    diperlukan untuk penyimpanan biji-bijian, perencanaan silo, bunker, hopper,

     perancanangan pengemasan, dan lain-lain (Sudaryanto, dkk. 2015).

    .......(1)

    Untuk gas :

     pV = n R T

     pV = (m/M) R T

      = m/V

      = (p M)(R T)

    dimana :

     p = Tekanan (atm)V = Volume (liter)

    n = Jumlah mol, kgmol

    m = massa, kg

    M = berat molekul

    T = suhu, 0K

    R = konstanta gas (0,08206 (liter.atm) (mol0K) = 10,7315

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    5/23

    Sebagaimana yang tercantum dalam rumus SG di atas, bahwa SG merupakan

     perbandingan densitas zat terhadap densitas zat standar. Densitas merupakan

     perbandingan massa zat dengan volume zat. Volume zat sangat dipengaruhi oleh

    suhu. Kenaikan suhu akan mengakibatkan pemuaian zat sehingga volumenya

     bertambah. Dengan demikian densitas zat yang sama pada temperatur yang lebih

    tinggi akan lebih rendah. Oleh karenanya besarnya SG zat tersebut pun berubah.

    Guna kepentingan transaksi jual beli, khususnya di bidang migas supaya

     pembeli dan penjual tidak ada yang dirugikan maka ditetapkan standar SG 60/60

    sebagai dasar perhitungan transaksi jual beli. SG 60/60 berarti perbandingan

    densitas zat pada suhu 60 degF dengan densitas zat standar pada suhu yang sama.

     Namun kenyataannya, sangat sulit mengkondisikan suhu pengukuran tepat pada

    60 degF. Oleh karena itu pengukuran dilakukan pada suhu ruangan (berapapun)

    yang nantinya hasil pengukuran tersebut dikonversi ke SG 60/60 dengan suatu

    koreksi suhu (Refi. 2013).

    2.3 Sudut Repos 

    Menurut Sudaryanto, dkk sudut repos adalah sudut yang terbentuk antara

     bidang alas dan bidang miring dari suatu bentuk segitiga pada saat bahan curah

    (biji-bijian) dijatuhkan secara bebas atau sampai bahan mulai jatuh bergulir. Sudut

    repos terjadi :

    a.  Sudut repos statik, yaitu sudut gesek antar bijian diambang batas gerak  

     b.  Sudut repos dinamik, yaitu sudut antara lereng timbunan biji-bijian dengan

     permukaan horizontal 

     Nilai sudut repos dari suatu bahan dipengaruhi oleh bentk, ukuran, kadar air

    dan orientasi bahan.

    2.4 Piknometer

    Menurut Riko, 2011 piknometer adalah bejana yang dilengkapi dengan

    termometer untuk mengukur dan membandingkan berat jenis zat cair atau zat

     padat. Pengukuran dengan piknometer harus dilakukan pada suhu tetap. Selain itu,

    volume zat cair harus sama dengan volume piknometer. Bagian-bagian

     piknometer terdiri dari 3 bagian:

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    6/23

    1.  Tutup pikno : bagian tutup mempunyai lubang berbentuk saluran kecil.

    2.  Thermometer : mengamati bahwa zat yang diukur memiliki suhu yang tetap.

    3. 

    Labu dari gelas : tempat meletakkan zat yang akan di ukur massa jenisnya.

    Cara penggunaan

    1.  Timbang piknometer dalam keadaan kosong.

    2. 

    Masukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer

    tersebut.

    3.  Tepatkan volumenya, lalu tutup piknometer.

    4. 

    Timbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.

    5.  Hitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa

     pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong.

    6.  Setelah didapat data massa dan volume fluidanya, tentukan nilai rho/masssa

     jenis (ρ) fluida. 

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    7/23

    BAB III

    METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

    3.1. Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :

    1.  Timbangan analitik

    2.  Gelas ukur

    3. 

    Piknometer

    4.  Alat pengukur sudut repos

    3.1.2 Bahan

    Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :

    1.  Alkohol

    2. 

    Cairan toluenen (C6h5CH3)

    3.  Jagung

    4.  Kacang kedelai

    5. 

    Kacang tanah

    6.  Minyak goreng

    3.2. Prosedur Percobaan

    3.2.1. Menentukan Bul k Density  

    1.  Menimbang sejumlah bahan dengan menggunakan timbangan analitik

    2.  Mengukur volume bahan yang telah ditimbang dengan menggunakan

    gelas ukur3.  Menghitung bulk density  bahan dengan menggunakan persamaan yang

    telah ditentukan

    3.2.2. Menentukan Spesifi c gravity  

    1. 

    Metode Platform Scale

    1.1  Menimbang bahan dengan menggunakan timbangan analitik

    1.2  Memasukkan air ke dalam gelas ukur kemudian menimbang gelas yang

    telah diisi air (massa wadah + air)

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    8/23

    1.3  Memasukkan bahan ke dalam gelas ukur yang telah diisi air tersebut

    dan catatlah massanya (massa wadah + air + bahan)

    1.4 

    Menghitung  spesific gravity  bahan dengan menggunakan persamaan

    yang ditentukan untuk metode platform scale.

    2.  Metode Piknometer

    Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan

    ruangan yang ditempati cairan ini.

    2.1  Menentukan Spesific Gravity Bahan Padat (terutama bijian)

    1) 

    Menimbang berat sampel diudara (Bs);

    2)  Menimbang berat piknometer (Bp);

    3) 

    Memasukan cairan toluen kedalam piknometer, menimbang berat

    toluen + piknometer (Bp + t);

    4)  Memasukkan sampel bijian kedalam piknometer yang telah terisi

    cairan toluen, menimbang berat toluen + piknometer + sampel (Bt

    + p + s) hingga mencapai batas garis pada piknometer;

    5)  Setelah piknometer dikosongkan dicuci dan dibersihkan dengan

    alkohol, menimbang juga berat toluen + air (Bp + a) sampai batas

    garis pada piknometer;

    6)  Menghitung spesific gravity dan berat satuan sampel.

    2.2  Menentukan Spesific Gravity Bahan Cair (minyak goreng)

    1)  Menyiapkan piknometer kosong (m) yan bersih kemudian ditimbang

     beratnya dalam gram, selanjutnya memasukkan aquades sampai

    garis batas piknometer;

    2)  Menutup piknometer hingga tidak ada gelembung, lalu

    membersihkan dinding luar piknometer dengan tisu. Kemudianmencatat suhu pada tutup pinometer dan menimbang kembali berat

     piknometer yang berisi aquades (m1);

    3)  Melakukan prosedur untuk sampel yang digunakan, mencatat suhu

    dan berat piknometer dan sampel (m2).

    3.2.3. Menentukan Sudut Repos

    1.  Meletakkan bahan pada permukaan bidang atas (seng) dari alat

     pengukur sudut repos;

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    9/23

    2.  Menaikkan lapisan atas dari alat pengukur sudut repos sedikit demi

    sedikit sampai dengan bahan mulai bergulir jatuh dan amati busur

    derajat untuk melihat besarnya sudut yang terbentuk antara lapisan

     bawah dan lapisan atas daru alat pengukur sudut repos;

    3.  Pada saat mulai bergerak, mencatat sudut yang terbentuk (sudut repos

     bahan);

    4.  Mengulangi pengukuran pada permukaan yang berbeda (mika dan

    kayu) dengan masing-masing permukaan diulang sebanyak 30 kali.

    5. 

    Mengukur densitas bahan pertanian porus berbentuk tak menentu

    dengan pelapisan lilin

    1) Menyiapkan sampel dan timbang beratnya , ms;

    2) Menyiapkan air dan ukur volumenya, Va;

    3) Memanaskan lilin sampai mencair;

    4) Setelah lilin mencair, mencelupkan sampel kedalam lilin

    kemudian menimbang berat sampel berlapis lilin, msl;

    5) Memasukkan sampelberlapis lilin kedalam air. Mengukur volume

    air ditambah sampel dan lilin;

    6) Menghitung volume lilin, V1;

    7) Menghitung volume sampel;

    8) Menghitung densitas sampel.

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    10/23

    BAB IV

    HASIL PERCOBAAN

    4. 1. Hasil 

    Tabel 1. Pengukuran Bulk Density  

    Percobaan

    ke-

    Massa ∆Volume BD (gr/ml)

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    1 5 5 5 4 1 1.29

    2 4.99 5 4.9 3.9 1.01837 1.28205

    3 5.03 5.01 4.9 4.1 1.02653 1.22195

    Rata-rata 5.0066 5.0033 4.933 1.01497 1.25133

    Tabel 2. Pengukuran Spesif ic Gravity  dengan Metode Platform Scale  

    Percobaan

    ke-

    Massa Beban

    (a)

    Masaa

    wadah+air (b)

    Massa

    wadah+air+bahan

    (c)

    Massa air

    dipindahkan (d)SG (e)

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    Tanah

    Kacang

    Kedelai

    1 4.97 4.93 02.96 103.61 107.93 108.52 4.97 4.91 1 1.0041

    2 5.03 5.00 102.76 99.92 107.80 104.89 5.04 4.97 0.998 1.006

    3 4.96 5.00 103.08 103.94 108.04 108.87 4.96 4.93 1 1.0141

    Rata-rata 4.98 4.9766 102.93 102.49 107.92 107.42 4.99 4.936 0.999 1.0033

    Tabel 3. Pengukuran Spesifi c Gravity  bahan padat dengan piknometer

    BahanBS

    (gr)

    BP

    (gr)

    Bpt

    (gr)Bpts Bpa

    SG

    toluene

    SG

    sampel

    VS

    (mm3)γs (gr/mm

    3)

    Jagung 3,03 17,48 45,33 46,98 50,46 0,844452 1,85412 1,6342 1,85412

    Kacang

    Kedelai

    3,03 1748 45,33 46,81 50,46 0,844452 1,84686 1,64604 1,84686

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    11/23

    Tabel 4. Pengukuran Spesifi c Gravity  bahan cair dengan piknometer

    Bahan Massa PiknometerMassa Bahan +

    Piknometer (gr)SG

    Aquades 18,61 47,40 0,929489406

    Minyak Goreng 18,61 45,37 0,929489406

    Tabel 5. Pengukuran Sudut Repos

     No.

    Mika Kayu Seng

    Kacang

    TanahJagung

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    TanahJagung

    Kacang

    Kedelai

    Kacang

    TanahJagung

    Kacang

    Kedelai

    1. 13 27 11 13 23 11 10 24 9

    2 18 31 12 14 14 10 9 10 11

    3 9 26 15 15 15 14 26 9 14

    4 16 29 14 25 10 12 8 17 12

    5 15 28 15 16 15 9 26 25 10

    6 8 30 14 10 23 16 15 33 9

    7 8 28 12 8 28 6 5 27 10

    8 19 28 10 15 25 9 22 25 12

    9 17 25 10 19 26 10 18 22 17

    10 9 23 10 18 24 5 21 18 13

    11 30 25 17 20 19 4 18 14 20

    12 18 32 17 20 27 7 21 27 12

    13 19 31 12 22 25 9 18 27 8

    14 18 30 10 20 20 13 21 22 21

    15 25 29 14 16 16 9 10 27 11

    16 14 32 15 25 36 13 22 15 14

    17 7 30 16 18 22 12 17 24 12

    18 20 32 16 19 24 10 21 26 10

    19 19 28 17 15 25 10 17 28 11

    20 13 25 15 14 14 11 25 30 8

    21 23 26 13 22 20 8 20 24 12

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    12/23

    22 25 27 15 15 15 6 11 25 14

    23 25 28 10 19 30 5 22 20 12

    24 11 28 13 24 26 5 15 22 11

    25 14 30 15 12 24 14 24 24 10

    26 25 30 19 15 23 8 11 25 13

    27 23 30 15 16 20 5 14 30 8

    28 10 34 14 18 25 9 20 21 10

    29 11 17 15 19 31 10 19 21 10

    30 22 19 14 16 25 12 10 30 13

    Tabel 6. Pengukuran Densitas Bahan Pertanian Porus

    Percobaan

    ke-

    Ms 

    (gr)

    Va 

    (ml)

    MSL 

    (gr)

    VSLA 

    (cm3)

    Mlilin 

    (gr)

    Vlilin 

    (cm3)

    Vs 

    (cm3)

    ρs

    (gr/cm3)

    1 11.69 50 13.59 64 1.9 2.043 11.957 0.977

    2 14.72 50 17.09 67 2.37 2.55 14.45 1.019

    3 11.93 50 13.54 64 1.61 1.731 12.269 0.972

    4. 2. Perhitungan 

    4.2.1 Perhitungan Bul k Density  

    1.  Kacang Tanah

    Percobaan ke-1:

    BD (γ)  =

     

    =

     

    = 1 gr/ml

    Percobaan ke-2:

    BD (γ)  =

     

    =

     

    = 1.01837 gr/ml

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    13/23

    Percobaan ke-3:

    BD (γ)  =

     

    =

     

    = 1.02653 gr/ml

    2. 

    Kacang Kedelai

    Percobaan ke-1:

    BD (γ)  =

     

    =

     

    = 1.25 gr/ml

    Percobaan ke-2:

    BD (γ)  =

     

    =

     

    = 1.28205 gr/ml

    Percobaan ke-3:

    BD (γ)  =

     

    =

     

    = 1.22195 gr/ml

    4.2.2 Perhitungan Spesifi c Gravity  dengan Metode Platform Scale  

    1.  Kacang Tanah

    Percobaan ke-1:Massa air yang dipindahkan = c-b = (107.93-102.96) gr = 4.97 gr

    SG =

     x 1 gr/cm3 

    SG =

    x 1 gr/cm

    3

    SG = 1

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    14/23

    Percobaan ke-2:

    Massa air yang dipindahkan = c-b = (107.80-102.96) gr = 5.04 gr

    SG =

     x 1 gr/cm3 

    SG =

    x 1 gr/cm3

    SG = 0.9980

    Percobaan ke-3:

    Massa air yang dipindahkan = c-b = (108.04-103.08) gr = 4.96 gr

    SG =

     x 1 gr/cm3 

    SG = x 1 gr/cm3

    SG = 1

    2. 

    Kacang Kedelai

    Percobaan ke-1:

    Massa air yang dipindahkan = c-b = (108.52-103.61) gr = 4.91 gr

    SG =

     x 1 gr/cm3 

    SG =

    x 1 gr/cm3

    SG = 1.0041

    Percobaan ke-2:

    Massa air yang dipindahkan = c-b = (104.89-99.92) gr = 4.97 gr

    SG =

     x 1 gr/cm3 

    SG =

    x 1 gr/cm3

    SG = 1.006

    Percobaan ke-3:

    Massa air yang dipindahkan = c-b = (108.87-103.94) gr = 4.93 gr

    SG =

     x 1 gr/cm3 

    SG =

    x 1 gr/cm3 = 1.0141 

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    15/23

     

    4.2.3 Perhitungan Spesifi c Gravity  bahan padat dengan piknometer 

    1. 

    Jagung

    SG Toluene =

     

    SG Toluene =

     

    SG Toluene = 0.8444

    SG Jagung =

     

    SG Jagung =

     

    SG Jagung = 1.854121075

    V jagung =

     

    VJagung =

     

    VJagung = 1.6341974 gr/cm3 

    γ Jagung =

     

    γ Jagung =

     

    γ Jagung = 1.854121075 gr/mm3 

    2.  Kacang Kedelai

    SG Toluene =

     

    SG Toluene =

     

    SG Toluene = 0.8444

    SG Jagung =

     

    SG Jagung =

     

    SG Jagung = 1.854121075

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    16/23

    V jagung =

     

    VJagung =

     

    VJagung = 1.6341974 gr/cm3

     

    γ Jagung =

     

    γ Jagung =

     

    γ Jagung = 1.854121075 gr/mm3 

    4.2.4 Perhitungan Spesifi c Gravity  bahan cair dengan piknometer 

    sampel =

     

    Keterangan:

    M2  = Mat + P

    M1  = Maq + P

    M = Massa Piknometer

    SG sampel =

     

    =  – –

     

    = 0,929489406

    4.2.5 Perhitungan Sudut Repos 

    1.  Sd Mika

    Kacang Tanah:

    Sd Kacang Tanah =(∑ )

     

    Sd Kacang Tanah = 38.3045

    Jagung:

    Sd Jagung =(∑ )

     

    Sd Jagung = 13.51264

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    17/23

    Kacang Kedelai:

    Sd Kacang Kedelai =(∑ )

     

    Sd Kacang Kedelai = 5.481609

    2.  Sd Kayu

    Kacang Tanah:

    Sd Kacang Tanah =(∑ )

     

    Sd Kacang Tanah = 13.62799

    Jagung:

    Sd Jagung =(∑ )

     

    Sd Jagung = 29.48161

    Kacang Kedelai:

    Sd Kacang Kedelai =(∑ )

     

    Sd Kacang Kedelai = 9.627586

    3. 

    Sd Seng

    Kacang Tanah:

    Sd Kacang Tanah =(∑ )

     

    Sd Kacang Tanah = 33.2

    Jagung:

    Sd Jagung =(∑ )

     

    Sd Jagung = 32.196092

    Kacang Kedelai:

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    18/23

    Sd Kacang Kedelai =(∑ )

     

    Sd Kacang Kedelai = 9.610345

    4.2.6 Perhitungan Densitas Bahan Pertanian Porus

    1.  Sample 1

    Mlilin = MSL  –  MS 

    Mlilin = (13.59-11.69) gr

    Mlilin = 1.9 gr

    Vlilin =  

    Vlilin =

     

    Vlilin = 2.043 cm3 

    Vs = VSLA  –  Vlilin - Va 

    Vs = 64 cm3  –  2.043 cm3  –  50 cm3 

    Vs = 11.957 cm3 

    ρs =

     

    ρs =

     

    ρs = 0.977 gr/cm3

    2.  Sample 2

    Mlilin = MSL  –  MS 

    Mlilin = (17.09-14.72) gr

    Mlilin = 2.37 gr

    Vlilin =

     

    Vlilin =

     

    Vlilin = 2.55 cm3 

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    19/23

     

    Vs = VSLA  –  Vlilin - Va 

    Vs = 67 cm3  –  2.55 cm3  –  50 cm3 

    Vs = 14.45 cm3 

    ρs =

     

    ρs =

     

    ρs = 1.019 gr/cm3 

    3. 

    Sample 3Mlilin = MSL  –  MS 

    Mlilin = (13.54-11.93) gr

    Mlilin = 1.61 gr

    Vlilin =

     

    Vlilin =

     

    Vlilin = 1.731 cm3 

    Vs = VSLA  –  Vlilin - Va 

    Vs = 64 cm3  –  1.731 cm3  –  50 cm3 

    Vs = 12.269 cm3 

    ρs =

     

    ρs =

     

    ρs = 0.972 gr/cm3 

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    20/23

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pengukuran densitas dan

     spesific gravity dan pegukuran sudut repos. Pengukuran bulk density membantu

    untuk menentukan ruang penyimpanan khususnya untuk bahan hasil pertanian.

    Besarnya nilai bulk density akan berbanding lurus dengan besarnya ruang

     penyimpanan suatu bahan. Nilai bulk density dari suatu produk berbanding lurus

    dengan volume ruang penyimpanan.

    Berdasarkan hasil pengukuran, diperoleh nilai bulk density untuk kacang

    tanah pada percobaan pertama hingga ketiga secara berurutan adalah 1 gr/mL;

    1,01837 gr/mL; dan 1,02653 gr/mL sehingga diperoleh rata-rata nilai bulk density

    kacang tanah adalah 1,01497 gr/mL. Sedangkan nilai bulk density untuk kacang

    kedelai pada percobaan pertama hingga ketiga secara berurutan adalah 1,29

    gr/mL; 1,28205 gr/mL; dan 1,22195 gr/mL sehingga diperoleh rata-rata adalah

    1,25133 gr/mL. Nilai bulk density menurut literatur untuk kacang kedelai adalah

    0,5447 gr/mL sedangkan yang diperoleh praktikum hanya 1,25133 gr/mL,

     perbedaan nilai yang diperoleh cukup jauh dengan literatur yang ada. Artinya

     perhitungan yang dilakukan praktikan terjadi kesalahan dan belum mendekati

     benar. Hal tersebut bisa terjadi karena kesalahan dalam proses pengukuran massa

    serta volume yang tertera pada gelas ukur.

    Selanjutnya nilai  spesific gravity kacang tanah berurutan dari percobaan

     pertama sampai ketiga adalah 1; 0,998 dan 1 sehingga rata-ratanya sebesar 0,999.

    Sedangkan nilai spesific gravity kacang kedelai berurutan dari percobaan pertama

    sampai ketiga adalah 1,0041; 1,006 dan 1,0141 sehingga rata-ratanya sebesar1,0033. Jika nilai  spesificnya lebih besar dari 1 maka bahan yang diuji akan

    tenggelam. Namun, jika nilai  spesificnya dibawah 1 maka bahan yang diuji akan

    mengapung. Maka dapat disimpulkan bahwa kacang kedelai akan tenggelam

    dalam air, sedangkan untuk kacang tanah masih memungkinkan untuk mengapung

    karena spesific gravity nya dibawah nilai 1. Spesific gravity ini memiliki peranan

     penting dimana membantu bahan hasil pertanian untuk dikeringkan dan

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    21/23

    membantu dalam hal penyimpanan biji-bijian, penentuan kemurnian biji, sortasi

    serta grading .

    Pengukuran  spesific gravity ini dilakukan dalam dua metode, yaitu metode

     platform scale dimana metode ini merupakan salah satu teknik sederhana yang

    dapat digunakan pada produk yang berukuran besar dan yang kedua adalah

    metode piknometer dimana piknometer itu sendiri berarti bejana yang dilengkapi

    termometer untuk mengukur dan membandingkan berat jenis cair atau zat padat.

    Piknometer berfungsi untuk mengukur volume sebenarnya pada suatu bahan.

    Metode piknometer ini juga terbagi menjadi dua yaitu dengan bahan padat

    dan dengan bahan cair. Untuk pengukuran bahan padat diperoleh volume sampel

     jagung sebesar 1,6342 mm3 dan kacang kedelai sebesar 1,64604 mm3. Kemudian

    untuk  spesific gravity dari sampel jagung didapat 1,85412 dan kacang kedelai

    sebesar 1,84686. Dapat disimpulkan dari hasil volume dan berat sampel yang

    diperoleh bahwa semakin kecil nilai volume dari sampel yang diuji maka akan

    semakin besar nilai berat sampel yang diperoleh berlaku pula sebaliknya.

    Sehingga volume dan berat sampel berbanding terbalik.

    Untuk pengukuran sudut repos dilakukan pada tiga media yang berbeda, yaitu

    mika, kayu serta seng. Untuk sudut repos kacang tanah hasil yang paling besar

    terdapat pada mika dengan besar 300; untuk sudut repos jagung diperoleh nilai

     paling besar pada media kayu dengan besar 360; dan yang terakhir nilai sudut

    repos untuk kedelai adalah 21 pada permukaan seng. Nilai sudut repos suatu

     bahan dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, kadar air, dan orientasi bahan.

    Pada pengukuran densitas bahan dengan dilapiskan lilin dan bahan uji terong.

    Terong bukan termasuk kedalam bahan yang bentuknya bersifat porus atau tidak

     beraturan. Nilai densitas yang diperoleh setelah dilakukan tiga kali percobaanadalah 0,977 gr/cm3; 1,019 gr/cm3; dan 0,972 gr/cm3. Jika dilihat dari hasil yang

    diperoleh praktikan bahwa massa terong mempengaruhi nilai densitas dimana

    setiap penambahan massa bahan akan semakin kecil densitas yang diperoleh

     bahan.

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    22/23

    BAB VI

    PENUTUP

    6. 1. Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini :

    1. 

    Kebundaran dan kebulatan merupakan dua hal yang berbeda

    2.  Kebulatan serta kebundaran memiliki nilai 0-1

    3.  Kebundaran bahan dikatakan sempurna jika nilai roundness mendekati

    nilai 1

    4.  Pengukuran dari Karakteristik bahan hasil pertanian seperti bentuk dan

    ukuran sangat penting untuk penanganan hasil pertanian agar lebih

    efektif

    6. 2. Saran

    1. 

    Sebaiknya praktikan membaca serta memahami praktikum yang akan

    dilaksanakan

    2.  Sebaiknya pengukuran dilakukan dengan teliti agar data yang didapat

    lebih akurat

    3.  Sebaiknya praktikan bersikap serius dan fokus ketika melaksanakan

     praktikum

  • 8/20/2019 Pengukuran Densitas, Specific Gravity , Sudut Geser & Angle of Repose

    23/23