Top Banner
1 PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU Dian Ayubi Pokdi Mutu Kesehatan FKM UI
26

PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

Jan 21, 2016

Download

Documents

marcy

PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU. Dian Ayubi Pokdi Mutu Kesehatan FKM UI. Apa beda Pemantauan dan Penilaian Mutu?. Pemantauan Mutu : Upaya sistematis untuk mengumpulkan data mengenai kualitas atas dimensi pelayanan tertentu Penilaian Mutu : - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

1

PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

Dian AyubiPokdi Mutu Kesehatan FKM UI

Page 2: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

2

Page 3: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

3

Apa beda Pemantauan dan Penilaian Mutu?

Pemantauan Mutu :

Upaya sistematis untuk mengumpulkan data mengenai kualitas atas dimensi pelayanan tertentu

Penilaian Mutu :

Upaya sistematis untuk menganalisis dan menginterpretasikan atas data yang telah terkumpul

Page 4: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

4

TOPIK BAHASAN

• TUJUAN PENGUKURAN

• TINGKAT PENGUKURAN

• CARA PENGUMPULAN DATA

• VALIDITAS

• RELIABILITAS

• MERANCANG KUISIONER

Page 5: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

5

TUJUAN PENGUKURAN

UNTUK MENGETAHUI:

1. ADANYA DISKRIMINASIMelihat kesenjangan pelayanan kesehatan antar individu atau antar kelompok Misal : perbedaan cakupan imunisasi antara masyarakat miskin dan bukan miskin

2. PREDIKSI KEBUTUHAN DI MASA DEPANUntuk mengidentifikasi permasalahan pada tahap diniMisal : screening test dan tes perkembangan anak

3. MONITORING DAN EVALUASIMelihat besar perubahan atas individu atau kelompok atas dimensi yang diinginkanMisal : mengetahui efektifitas proyek HP IV dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

Page 6: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

6

TINGKAT PENGUKURAN (1)

1. SKALA NOMINALTingkat pengukuran terendah. Terdiri dari identifikasi sistematis dan labelling kelas atas obyek atau peristiwa tertentu

Misal : jenis kelamin, international classification of diseases

2. SKALA ORDINALTerdapat perbedaan antar kelas tetapi tidak dapat menentukan seberapa jauh antar kelasMisal : Sakit : parah – sedang – ringan

Kepuasan : sangat tidak puas – puas – sangat puas

Page 7: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

7

TINGKAT PENGUKURAN (2)

3. SKALA INTERVALTidak hanya ranking antar kelas tetapi juga jarak antar poin dalam suatu skala. Tidak mempunyai nilai 0 absolut (skala tidak dapat dikali atau dibagi)

Misal : suhu tubuh

4. SKALA ORDINALTingkat pengukuran tertinggi dengan semua kriteria yang dimiliki skala nominal, ordinal, dan interval ditambah skala dapat dibagi atau dikaliMisal : waktu tunggu

Page 8: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

8

CARA PENGUMPULAN DATA

• PENGUKURAN– MISAL : SUHU UDARA

• OBSERVASI – MISAL OBSERVASI KEPATUHAN BIDAN

TERHADAP SOP PEMASANGAN AKDR

• WAWANCARA – TATAP MUKA, VIA TELEPON, VIA SURAT

Page 9: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

9

Page 10: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

10

VALIDITAS (1)

• ADALAH TINGKATAN DIMANA INSTRUMEN MAMPU MENGUKUR APA YANG INGIN DIUKUR

• EFEK DARI NON-RANDOM ERROR ATAU KESALAHAN SISTEMATIK

Page 11: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

11

VALIDITAS (2)

1. Validitas Muka (face validity)

– Validitas muka menunjukkan sejauh mana suatu instrumen tampak pada permukaan mampu mengukur kualitas variabel yang diinginkan

– Validitas muka mempersoalkan kemampuan item pertanyaan suatu alat ukur untuk dipahami atau ditafsirkan dengan benar oleh subyek penelitian

– Contoh, pertanyaan “Berapa menit yang Anda perlukan untuk pergi dari rumah ke Puskesmas Lebakwangi?” Pertanyaan tersebut akan dapat dipahami oleh responden yang mengerti tentang konsep waktu dengan baik.

Page 12: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

12

VALIDITAS (3)

2. Validitas Isi (content validity)

– Validitas isi menunjukkan sejauh mana suatu instrumen mampu mencakup semua substansi penting dari ‘domain” variabel yang hendak diukur.

– Validitas isi meliputi dua komponen, yaitu relevansi isi (content relevance) dan cakupan isi (content coverage).

– Substansi variabel dapat saja berubah sepanjang waktu. Jika alat ukur tidak diperbaharui (update) untuk menyesuaikan perubahan itu, maka alat ukur akan kehilangan validitas isi seiring dengan berjalannya waktu.

Page 13: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

13

VALIDITAS (3)

3. Validitas Kriteria (criterion validity)

– Validitas criteria menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berkorelasi dengan alat ukur yang dianggap sebagai standar emas (gold standard).

– Kesehatan biasanya dibandingkan dengan orang yang sehat

– Validitas kriteria didapat bila pengukuran tersebut lebih praktis, lebih ekonomis dan lebih cepat memberikan hasil.

– Ada dua dimensi validitas criteria yaitu: Validitas Sewaktu (concurrent validity dan Validitas Prediktif (predictive validity)

Page 14: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

14

VALIDITAS (4)

4. Validitas Konstruk (construct validity)– Validitas konstruk merujuk kepada sejauh mana

metode pengukuran berkorelasi dengan teori yang berlaku. Semakin kuat korelasi dengan teori yang berlaku maka semakin tinggi validitas konstruknya

– Validitas ini umumnya dicari jika tidak ada standar emas. Peneliti berusaha mengumpulkan berbagai bukti empiris untuk mendukung bahwa pengukuran mempunyai makna. Hal ini bisa dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran yang didapat pada beberapa kelompok responden yang berbeda.

Page 15: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

15

VALIDITAS (5)

EMPAT ALASAN RERPONDEN SUKAR MENJAWAB:

1. RESPONDEN TIDAK TAHU INFORMASI ITU

2. RESPONDEN TIDAK INGAT INFORMASI ITU

3. RESPONDEN TIDAK PAHAM PERTANYAAN

4. RESPONDEN TIDAK MAU MENJAWAB PERTANYAAN

Page 16: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

16

RELIABILITAS

• Reliabilitas (reproducibility, repeatability, consistency, stability) adalah tingkatan dimana suatu instrumen memberikan hasil yang sama jika digunakan berkali-kali pada populasi atau fenomena yang tidak berubah (unchanged) pada situasi yang berbeda.

• Situasi yang berbeda maksudnya adalah kesempatan (waktu) yang berbeda tetapi pengamat sama, pengamat yang berbeda, atau tes-tes yang serupa atau pararel..

Page 17: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

17

JENIS-JENIS RELIABILITAS (1)

1. Test-retes reliability

– Diukur dengan menerapkan pengukuran pada populasi yang sama namun diukur pada saat yang berbeda tapi dengan kondisi yang sama.

– Reliabilitas seperti ini memiliki beberapa kesulitan dikarenakan:• terjadi perubahan pada populasi diantara dua

pengukuran • subyek mengalami proses pembelajaran atau

mengingat respon yang diberikan saat pengukuran pertama.

Page 18: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

18

JENIS-JENIS RELIABILITAS (2)

2. Inter-rater reliability– Tingkat konsistensi antara beberapa pengamat atau

pengguna instrumen tertentu.

– Idealnya, pengukuran ini dilakukan oleh pengamat yang berbeda pada responden yang sama dengan selang waktu yang pendek.

– Namun, umumnya persyaratan ini sulit terpenuhi. Pada kenyataannya, pengukuran yang dilakukan oleh sejumlah kecil pengamat yang terlatih dengan baik akan memberikan hasil reliabilitas yang lebih baik daripada banyak pengamat tapi tidak terlatih.

Page 19: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

19

Page 20: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

20

MERANCANG KUISIONER

• MENULIS PERTANYAAN

• URUTAN PERTANYAAN

• TATA LETAK PERTANYAAN

• PERTANYAAN TERTUTUP DAN TERBUKA

Page 21: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

21

MENULIS PERTANYAAN

• MEMASTIKAN PERTANYAAN DIPAHAMI OLEH RESPONDEN

• BEBERAPA PERTIMBANGAN:– TIDAK MENULISKAN SINGKATAN ATAU KATA-

KATA TIDAK LENGKAP– GUNAKAN KATA-KATA SEDERHANA, SESUAI

KARAKTERISTIK RESPONDEN– HINDARKAN KATA-KATA YANG BERARTI GANDA– HINDARI PERTANYAAN BIAS ATAU MELEADING– KALIMAT PERTANYAAN PENDEK (MAKS. 20 KATA

PER PERTANYAAN)

Page 22: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

22

URUTAN PERTANYAAN

• PERTANYAAN AWAL SEBAIKNYA MENYENANGKAN, MENARIK DAN MUDAH

• MULAI DARI UMUM KE SPESIFIK

• PERTANYAAN TRANSISI

Page 23: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

23

TATA LETAK PERTANYAAN

• DITULIS DENGAN HURUF YANG MUDAH DILIHAT DAN JELAS

• TIDAK BANYAK HALAMAN

• TANDA YANG JELAS UNTUK PERTANYAAN “JUMPING”

• PERTANYAAN BERSIFAT “SELF EXPLANATORY”

Page 24: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

24

PERTANYAAN TERBUKA & TERTUTUP

• PERTANYAAN TERTUTUP– MUDAH DIJAWAB, DIKODING, MUDAH DIANALISA– RESPONDEN SULIT EKSPRESIKAN PERASAAN

• PERTANYAAN TERBUKA– RESPONDEN BEBAS MENJAWAB– KLASIFIKASI JAWABAN JADI POTENSI BIAS

SUBYEKTIF– RESPONSE RATE BIASANYA RENDAH

Page 25: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

25

Latihan

• Buat instrumen untuk mengukur keramahan petugas:– Variabel dan cara pengukuran

• Buat instrumen untuk mengukur waktu tunggu pelayanan apotik

Page 26: PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU

26